sistem tata udara dan refrigerasi pada ruang fitness kapal tanker 17500 dwt

17
Sistem Tata Udara dan Refrigerasi pada Ruang Fitness Kapal Tanker Disusun Oleh: Ekaprana Daniswara :1106054523 Usman Munandar :1106054536 TEKNIK PERKAPALAN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS INDONESIA 2014

Upload: ekaprana-daniswara

Post on 21-Jul-2015

195 views

Category:

Engineering


8 download

TRANSCRIPT

Page 1: Sistem Tata Udara dan Refrigerasi pada Ruang Fitness Kapal Tanker 17500 DWT

Sistem Tata Udara dan Refrigerasi pada Ruang Fitness

Kapal Tanker

Disusun Oleh:

Ekaprana Daniswara :1106054523

Usman Munandar :1106054536

TEKNIK PERKAPALAN

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS INDONESIA

2014

Page 2: Sistem Tata Udara dan Refrigerasi pada Ruang Fitness Kapal Tanker 17500 DWT

Sistem Udara dan Refrigerasi pada Ruang Fitness Kapal Tanker

Untuk mendesain sistem udara dan refrigerasi pada suatu ruangan, diperlukan:

1. Perhitungan Cooling Load pada ruangan tersebut

2. Penentuan siklus udara pada Psychrometric Chart

3. Penentuan siklus refrigerasi menggunakan p-h diagram

4. Penentuan desain ducting ruangan dan friction loss nya

1. Cooling Load

Untuk menentukan cooling load diperlukan data-data mengenai ruangan yang akan

didesain, seperti:

Ukuran Ruangan:

o Panjang = 68.8 feet

o Lebar = 32.8 feet

o Tinggi = 14.76 feet

Temperatur Outdoor:

o Dry bulb = 102 F

o Wet bulb = 82 F

o Humidity = 58%

o Moisture = 145 gr/lb

Temperatur Desain:

o Dry bulb = 77 F

o Wet bulb = 65 F

o Humidity = 50%

o Moisture = 72 gr/lb

Luas Daerah Pembatas:

o Dinding 1 = 213.08 ft2

o Dinding 2 = 451.84 ft2

o Dinding 3 = 309.96 ft2

o Dinding 4 = 484.13 ft2

o Kaca 1 = 96.88 ft2

Page 3: Sistem Tata Udara dan Refrigerasi pada Ruang Fitness Kapal Tanker 17500 DWT

o Kaca 2 = 32.29 ft2

Berikut adalah layout desain ruangan fitness kami:

Gambar 1: Desain Layout Ruang Fitness.

A. Sensible Heat

Setelah mendapatkan data awal ruangan, kita dapat menghitung internal heat dari solar

gain terhadap daerah pembatas pada ruangan sesuai dengan table references di halaman awal

buku pedoman STU. Untuk menghitung solar gain tersebut dapat menggunakan rumus:

𝑄 = 𝐴 Γ— βˆ†π‘‡ Γ— π‘ˆ

Dimana: Q = Solar gain (Btu/h)

A = Luas dinding/kaca

βˆ†π‘‡ = Selisih dry bulb antara outside dengan design

U = Transmission Coefficient

Untuk menentukan U dapat dilihat berdasarkan literature, disini kami memakai material

mild steel ½” dan rockwool untuk dinding 1, plywood ½” dan mildsteel ½” untuk dinding 2,

mildsteel ½” dan rockwool untuk dinding 3, dan mildsteel ½” dan hardwood untuk dinding 4

serta memakai ordinary glass untuk kedua kaca. Maka masing-masing U yang didapat adalah:

Mild steel ½” = 0.06, Rockwool = 0.25, plywood ½” = 0.05, Hardwood = 0.08 dan ordinary

glass = 1. Maka Solar Gain melalui dinding dan kaca yang didapat adalah:

Page 4: Sistem Tata Udara dan Refrigerasi pada Ruang Fitness Kapal Tanker 17500 DWT

Dinding 1

Luas wall 1 = 213.08 ft2

Sun gain or temperature difference (F) = 102 – 77 = 25 F

Factor dari material (mild steel + rockwool) = 0,12 + 0,25 = 0,37

Total solar gain dari wall 1 = 213.08 ft2 x 25 F x 0,37 = 1965.81 Btu/hr

Dinding 2

Luas wall 2 = 451.84 ft2

Sun gain or temperature difference (F) = 102 – 77 = 25 F

Factor dari material (plywood ½” + mild steel ½”) = 0,05 + 0,06 = 0,11

Total solar gain dari wall 2 = 451.84 ft2 x 25 x 0,11 = 1251.46 Btu/hr

Dinding 3 dan Dinding 4

Jumlah solar transmission gainnya adalah 0, dikarenakan perbedaan suhu dari luar

ruangan yang menghadap wall 3 dan wall 4 adalah 0.

Kaca pada dinding 1

Luas area = 96,88 ft2

Sun gain = 167 (peak solar heat gain thru ordinary glass)

Factor = 1

Total solar & transmission gain dari glass pada wall 1 = 96.88 ft2 x 167 x 1 = 16178.16

Btu/hr

Kaca pada dinding 2

Luas area = 32.29 ft2

Sun gain = 167 (peak solar heat gain thru ordinary glass)

Factor = 1

Total solar & transmission gain dari glass pada wall 1 = 32.29 ft2 x 167 x 1 = 5329.72

Btu/hr

Total solar gain dari kaca dan dinding adalah:

1965.81 Btu/hr + 1251.46 Btu/hr + 0 + 0 + 16178.16 Btu/hr + 5329.72 Btu/hr =

24788.15 Btu/hr

Page 5: Sistem Tata Udara dan Refrigerasi pada Ruang Fitness Kapal Tanker 17500 DWT

Setelah mendapat internal heat dari solar gain dari dinding dan kaca, kita dapat menghitung

internal heat yang dihasilkan oleh orang-orang yang beraktivitas dalam ruangan tersebut

menggunakan rumus:

πΌπ‘›π‘‘π‘’π‘Ÿπ‘›π‘Žπ‘™ β„Žπ‘’π‘Žπ‘‘ π‘“π‘Ÿπ‘œπ‘š π‘π‘’π‘œπ‘π‘™π‘’ = π½π‘’π‘šπ‘™π‘Žβ„Ž π‘œπ‘Ÿπ‘Žπ‘›π‘” π‘‘π‘Žπ‘™π‘Žπ‘š π‘Ÿπ‘’π‘Žπ‘›π‘”π‘Žπ‘› Γ— β„Žπ‘’π‘Žπ‘‘ π‘”π‘Žπ‘–π‘› (π‘‘π‘Žπ‘π‘™π‘’ 48)

Dengan jumlah orang maksimal dalam ruangan tersebut adalah 20 orang, dan aktivitas yang

dilakukan adalah athletics, yang berdasarkan tabel 48 buku pedoman menghasilkan sensible heat

sebesar 210 Btu/Hr, maka internal heat yang dihasilkan dari orang dalam ruangan tersebut adalah :

20 X 210 Btu/Hr = 4200 Btu/Hr

Selanjutnya kita dapat menentukan sensible heat yang dihasilkan dari motor listrik dengan

rumus:

π‘„π‘šπ‘œπ‘‘π‘œπ‘Ÿπ‘  =

(π‘π‘œ.π‘œπ‘“ π‘€π‘œπ‘‘π‘œπ‘Ÿπ‘ ) Γ— οΏ½Μ‡οΏ½π‘šπ‘œπ‘‘π‘œπ‘Ÿ Γ— π‘“π‘™π‘œπ‘Žπ‘‘ Γ— π‘“π‘’π‘ π‘Žπ‘”π‘’

Motor Efficiency

Dengan demikian, perhitungan peralatan yang menghasilkan panas dari motor listrik:

Treadmill

Jumlah = 9 buah

Daya motor = 2 HP

Load Factor = 0.6

Usage Factor = 1

Efficiency = 0.75

Sensible heat = πŸ— Γ—(𝟐 Γ—πŸ•πŸ’πŸ”) Γ—πŸŽ.πŸ” Γ— 𝟏

𝟎.πŸ•πŸ“ = 10742.4 Btu/Hr

Training Bycycle

Jumlah = 5 buah

Daya motor = 1.5 HP

Load factor = 0.5

Usage factor = 1

Efficiency = 0.80

Sensible Heat = πŸ“ Γ—(𝟏.πŸ“ Γ—πŸ•πŸ’πŸ”) Γ—πŸŽ.πŸ“ Γ— 𝟏

𝟎.πŸ– = 3496.88 Btu/Hr

Elliptical Trainer

Jumlah = 5 buah

Daya motor = 2 HP

Load factor = 0.6

Page 6: Sistem Tata Udara dan Refrigerasi pada Ruang Fitness Kapal Tanker 17500 DWT

Usage factor = 1

Efficiency = 0.7

Sensible heat = πŸ“ Γ—(𝟐 Γ—πŸ•πŸ’πŸ”) Γ—πŸŽ.πŸ” Γ— 𝟏

𝟎.πŸ• = 6394.29 Btu/Hr

Total Heat gain from Electric Motors:

10742.4 Btu/Hr + 3496.88 Btu/Hr + 6394.29 Btu/Hr = 20633.56 Btu/Hr

Setelah itu kita dapat mencari sensible heat yang dikeluarkan lampu menggunakan tabel

49 buku pedoman STU. Karena kami menggunakan lampu fluorescent, maka rumus yang

digunakan dalam perhitungan ini:

π»π‘’π‘Žπ‘‘ π‘”π‘Žπ‘–π‘› π‘“π‘Ÿπ‘œπ‘š π‘™π‘–π‘”β„Žπ‘‘π‘  = π‘‡π‘œπ‘‘π‘Žπ‘™ π‘™π‘–π‘”β„Žπ‘‘ π‘Šπ‘Žπ‘‘π‘‘π‘  Γ— 1.25 Γ— 3.4

Sensible heat gain dari lampu:

Jumlah lampu = 4

Daya lampu = 20 Watts

Factor = 1.25 X 3.4

Sensible Heat = πŸ’ Γ— 𝟐𝟎 𝑾𝒂𝒕𝒕𝒔 Γ— 𝟏. πŸπŸ“ Γ— πŸ‘.πŸ’ = πŸπŸπŸ“πŸ” 𝑩𝒕𝒖/𝑯𝒓

Setelah mendapat sensible heat dari lampu, kita dapat melanjutkan perhitungan cooling

load kita dengan menghitung sensible heat yang dikeluarkan oleh peralatan dalam ruangan.

Rumus yang dipakai adalah:

π»π‘’π‘Žπ‘‘ πΊπ‘Žπ‘–π‘› π‘“π‘Ÿπ‘œπ‘š π΄π‘π‘π‘™π‘–π‘Žπ‘›π‘π‘’π‘  = π‘„π‘’π‘Žπ‘›π‘‘π‘–π‘‘π‘¦ Γ— π»π‘’π‘Žπ‘‘ π‘”π‘Žπ‘–π‘› (π‘‡π‘Žπ‘π‘™π‘’ 52)

Karena beberapa Appliances tidak tercantum pada buku pedoman STU, kami

mendapatkan heat gain peralatan tersebut dari tabel 8 ASHRAE Fundamentals Handbook

1997, sehingga didapat:

Refigerator

Jumlah = 1

Sensible heat (tabel8 ASHRAE Fundamentals Handbook 1997) = 1057.76

Btu/Hr

Heat gain = 1 X 1057.76 Btu/Hr = 1057.76 Btu/Hr

Dispenser

Jumlah = 2

Sensible heat (tabel9 ASHRAE Fundamentals Handbook 1997) = 3582.75

Btu/Hr

Heat gain = 2 X 3582.75 Btu/Hr = 7165.50 Btu/Hr

Total Heat Gain:

1057.76 Btu/Hr + 7165.50 Btu/Hr = 8223.26 Btu/Hr

Page 7: Sistem Tata Udara dan Refrigerasi pada Ruang Fitness Kapal Tanker 17500 DWT

Setelah itu kita dapat menghitung Outdoor Air untuk menghitung effective Sensible

Heat dari ruangan dengan rumus:

π‘‚π‘’π‘‘π‘‘π‘œπ‘œπ‘Ÿ π΄π‘–π‘Ÿ = π‘…π‘œπ‘œπ‘š πΌπ‘›π‘“π‘–π‘™π‘‘π‘Ÿπ‘Žπ‘‘π‘–π‘œπ‘› + π‘ƒπ‘’π‘œπ‘π‘™π‘’ πΌπ‘›π‘“π‘–π‘™π‘‘π‘Ÿπ‘Žπ‘‘π‘–π‘œπ‘› + π·π‘œπ‘œπ‘Ÿ πΌπ‘›π‘“π‘–π‘™π‘‘π‘Ÿπ‘Žπ‘‘π‘–π‘œπ‘›

Room Infiltration:

Volume Ruangan = 945 ft2

Air change = 0.3

Waktu = 60 detik

Room infiltration = πŸ—πŸ’πŸ“ π’‡π’•πŸ Γ—πŸŽ.πŸ‘

πŸ”πŸŽ π’…π’†π’•π’Šπ’Œ = 4.73 cfm

People Infiltration:

Jumlah People = 20

Factor = 12

People Infiltration = 𝟐𝟎 Γ— 𝟏𝟐 = πŸπŸ’πŸŽ π’„π’‡π’Ž

Door Infiltration:

Luas Pintu = 20.91 ft

Average Use = 10

Door Infiltration = 𝟐𝟎.πŸ—πŸ 𝒇𝒕 Γ— 𝟏𝟎 = πŸπŸŽπŸ—.𝟏 π’„π’‡π’Ž

Total Infiltration:

4.73 cfm + 240 cfm + 20.91 cfm = 513.83 cfm

Internal heat total yang di dapat adalah:

24788.15 Btu/Hr + 34212.82 Btu/Hr = 59000.97 Btu/Hr

Dikalikan dengan safety factor sebesar 0.2 sehingga didapat 1180.02 Btu/Hr

Maka Room Sensible Heat yang didapat adalah 60180.99 Btu/Hr

Effective Room Sensible Heat:

Rumus didapat pada tabel referensi awal buku pedoman STU:

(𝑅𝑆𝐻 Γ— 𝑆𝑒𝑝𝑝𝑙𝑦 𝑑𝑒𝑐𝑑 β„Žπ‘’π‘Žπ‘‘ π‘™π‘œπ‘ π‘ ) + (π‘‚π‘’π‘‘π‘‘π‘œπ‘œπ‘Ÿ π‘Žπ‘–π‘Ÿ Γ— π‘šπ‘œπ‘–π‘ π‘‘π‘’π‘Ÿπ‘’ π‘π‘œπ‘›π‘‘π‘’π‘›π‘‘

Γ— 1.08 Γ— 𝐡𝐹

ERSH yang didapat = (60180.99 Btu/Hr X 0.2) + (513.83 cfm X 25 Gr/Ls X

1.08 X 0.05 = 6711.76 Btu/Hr

B. Latent Heat

Latent Heat adalah Energi yang dilepaskan atau diserap oleh suatu struktur atau sistem

termodinamika saat proses mengalami temperatur yang konstan, contohnya adalah

Page 8: Sistem Tata Udara dan Refrigerasi pada Ruang Fitness Kapal Tanker 17500 DWT

mencairnya es pada titik 0o C dan juga proses mendidihnya air pada 100o C. Kita dapat

mengawali proses penghitungan dari latent heat pada ruangan ini dengan menghitung Latent

heat yang dihasilkan oleh orang-orang yang berada di ruangan dengan rumus:

πΏπ‘Žπ‘‘π‘’π‘›π‘‘ π»π‘’π‘Žπ‘‘ π‘“π‘Ÿπ‘œπ‘š π‘π‘’π‘œπ‘π‘™π‘’ = π‘π‘œ. π‘œπ‘“ π‘ƒπ‘’π‘œπ‘π‘™π‘’ Γ— π»π‘’π‘Žπ‘‘ π‘”π‘Žπ‘–π‘› (π‘‘π‘Žπ‘π‘™π‘’ 48)

*Nilai Heat gain dari people dapat dilihat dari table 48 buku pedoman STU

Latent Heat from People:

Jumlah = 20

Heat gain (table 48) = 315 Btu/hr

Latent heat from people = 𝟐𝟎 Γ— πŸ‘πŸπŸ“ = πŸ”πŸ‘πŸŽπŸŽ 𝑩𝒕𝒖/𝑯𝒓

Setelah itu kita dapat menghitung latent heat yang didapat dari peralatan yang ada

didalam ruangan tersebut dengan menggunakan rumus:

πΏπ‘Žπ‘‘π‘’π‘›π‘‘ π»π‘’π‘Žπ‘‘ π‘“π‘Ÿπ‘œπ‘š π΄π‘π‘π‘™π‘–π‘Žπ‘›π‘π‘’π‘  = π‘π‘œ. π‘œπ‘“ π΄π‘π‘π‘™π‘–π‘Žπ‘›π‘π‘’π‘  Γ— π»π‘’π‘Žπ‘‘ πΊπ‘Žπ‘–π‘› (π‘‘π‘Žπ‘π‘™π‘’ 52)

*Nilai Heat gain dari people dapat dilihat dari table 52 buku pedoman STU

Karena beberapa Appliances tidak tercantum pada buku pedoman STU, kami

mendapatkan heat gain peralatan tersebut dari tabel 8 ASHRAE Fundamentals Handbook

1997, sehingga didapat:

Refrigerator:

Jumlah = 1

Sensible heat (tabel8 ASHRAE Fundamentals Handbook 1997) = 0 Btu/Hr

Heat gain = 1 X 0 Btu/Hr = 0 Btu/Hr

Dispenser:

Jumlah = 2

Sensible heat (tabel8 ASHRAE Fundamentals Handbook 1997) = 1535.46

Btu/Hr

Heat gain = 2 X 1535.46 Btu/Hr = 3070.93 Btu/Hr

Heat Gain from Appliances:

0 Btu/Hr + 3070.93 Btu/Hr = 3070.93 Btu/Hr

Setelah mendapatkan Latent Heat from Appliances, maka kita dapat mencari dan

menghitung Latent heat dari infiltrasi, yang dapat dihitung dengan rumus:

πΏπ‘Žπ‘‘π‘’π‘›π‘‘ π»π‘’π‘Žπ‘‘ π‘“π‘Ÿπ‘œπ‘š π‘–π‘›π‘“π‘–π‘™π‘‘π‘Ÿπ‘Žπ‘‘π‘–π‘œπ‘› = π‘‚π‘’π‘‘π‘‘π‘œπ‘œπ‘Ÿ π‘Žπ‘–π‘Ÿ Γ— π‘šπ‘œπ‘–π‘ π‘‘π‘’π‘Ÿπ‘’ π‘π‘œπ‘›π‘‘π‘’π‘›π‘‘ Γ— 0.68

Latent Heat from Infiltration:

πŸ“πŸπŸ‘.πŸ–πŸ‘ π’„π’‡π’Ž Γ— πŸπŸ“πŸŽ Γ— 𝟎. πŸ”πŸ– = πŸ–πŸ•πŸ‘πŸ“.πŸŽπŸ‘ 𝑩𝒕𝒖/𝑯𝒓

Page 9: Sistem Tata Udara dan Refrigerasi pada Ruang Fitness Kapal Tanker 17500 DWT

Subtotal Latent Heat:

6300 Btu/Hr + 3070.93 Btu/Hr + 8735.03 Btu/Hr = 14365.49 Btu/Hr

Safety Factor:

External piping factor = 0.2

Safety factor = 14365.39 Btu/Hr X 0.2 = 287.31 Btu/Hr

Room Latent Heat:

Subtotal + Safety Factor

= 14365.49 Btu/Hr + 287.31 Btu/Hr = 14652.80 Btu/Hr

Effective Room Latent Heat

Rumus didapat pada tabel referensi awal buku pedoman STU:

(𝑅𝐿𝐻 Γ— 𝑆𝑒𝑝𝑝𝑙𝑦 𝑑𝑒𝑐𝑑 β„Žπ‘’π‘Žπ‘‘ π‘™π‘œπ‘ π‘ ) + (π‘‚π‘’π‘‘π‘‘π‘œπ‘œπ‘Ÿ π‘Žπ‘–π‘Ÿ Γ— π‘šπ‘œπ‘–π‘ π‘‘π‘’π‘Ÿπ‘’ π‘π‘œπ‘›π‘‘π‘’π‘›π‘‘

Γ— 0.68 Γ— 𝐡𝐹

ERLH yang didapat = (14652.80 Btu/Hr X 0.2) + (513.83 cfm X 25 Gr/Ls X

0.68 X 0.05) = 8591.33 Btu/Hr

C. Outdoor Air Heat

Sensible:

π‘œπ‘’π‘‘π‘‘π‘œπ‘œπ‘Ÿ π‘Žπ‘–π‘Ÿ Γ— βˆ†π‘‡ Γ— (1 βˆ’ 𝐡𝐹) Γ— 1.08

Rumus 1 – BF didapat pada halaman 121 Buku pedoman STU:

1 βˆ’ 𝐡𝐹 = 𝑑𝑒𝑑𝑏 βˆ’ 𝑑𝑙𝑑𝑏

𝑑𝑒𝑑𝑏 βˆ’ π‘‘π‘Žπ‘‘π‘

1 – BF = 0.44

Maka Sensible Outdoor Air Heat yang didapat:

513.83 cfm X (102 F – 75 F) X 1.08 X 0.44 = 6165.90 Btu/Hr

Latent:

π‘œπ‘’π‘‘π‘‘π‘œπ‘œπ‘Ÿ π‘Žπ‘–π‘Ÿ Γ— βˆ†π‘€π‘œπ‘–π‘ π‘‘π‘’π‘Ÿπ‘’ πΆπ‘œπ‘›π‘‘π‘’π‘›π‘‘ Γ— (1 βˆ’ 𝐡𝐹) Γ— 0.68

Maka Latent Outdoor Air Heat yang didapat:

Page 10: Sistem Tata Udara dan Refrigerasi pada Ruang Fitness Kapal Tanker 17500 DWT

513.83 cfm X (145 Gr/Ls – 72 Gr/Ls) X 0.44 X 0.68 = 11336.12 Btu/Hr

Total Outdoor Air Heat:

6165.90 Btu/Hr + 11336.12 Btu/Hr = 17502.02 Btu/Hr

D. Grand Total Heat

Grand Total Heat adalah jumlah dari Room Sensible Heat + Room Latent Heat +

Outdoor Air Heat, yang didapatkan dari perhitungan sebelumnya. Maka Grand Total Heat

yang diperoleh pada perhitungan ruang fitness ini adalah:

Room Sensible Heat = 60180.99 Btu/Hr

Room Latent Heat = 14652.80 Btu/Hr

Outdoor Air Heat = 17502.02 Btu/Hr

Grand Total Heat = 92335.81 Btu/Hr

2. PSYCHROMETRIC CHART

RSHF = 𝑅𝑆𝐻

𝑅𝑆𝐻 +𝑅𝐿𝐻 =

60180,99

60180,99+14652,80 = 0,80

GSHF = 𝑇𝑆𝐻

𝑇𝐿𝐻 +𝑇𝑆𝐻 =

66892,75

22951,07+66892,75 = 0,62

ESHF = 𝐸𝑅𝑆𝐻

𝐸𝑅𝑆𝐻+𝐸𝑅𝐿𝐻 =

66892,75

66892,75+22951,07 = 0,74

Summer design : dry bulb = 102 F ; wet bulb = 77 F

Room design : dry bulb = 70 F ; web bulb = 58,5

Dari tabel 65 chapter 6, diketahui untuk room condition db 70 F dan wb 58,5, relative

humidity 50%, ESHF 0,74, maka apparatus dewpoint-nya adalah 41. Sehingga diperoleh

grafik psychrometric sebagai berikut,

Page 11: Sistem Tata Udara dan Refrigerasi pada Ruang Fitness Kapal Tanker 17500 DWT

Gambar 2: Psychrometric Chart Desain Ruangan

3. P-H Diagram

Gambar 3: P-h Diagram Desain

Page 12: Sistem Tata Udara dan Refrigerasi pada Ruang Fitness Kapal Tanker 17500 DWT

Q evaporator dari beban refrigerasi = 107345,85 Btu/hr = 31,46 kW

Nilai properties yang diperoleh dari coolpack:

h1 = 405,64

h2 = 417,30

h3 = h4 = 253,18

Perhitungan οΏ½Μ‡οΏ½ dari persamaan evaporator

Qevap = οΏ½Μ‡οΏ½ . (β„Ž1 βˆ’ β„Ž4)

οΏ½Μ‡οΏ½ = π‘„π‘’π‘£π‘Žπ‘

(β„Ž1βˆ’β„Ž4) =

31,46π‘˜π‘Š

(405,64 βˆ’ 253,18) = 0,206 kg/s

Wkom = οΏ½Μ‡οΏ½ . (β„Ž2 βˆ’ β„Ž1)

= 0,206 . (417,30 – 405,64) = 2,406 kW = 2406 W

Menghitung daya condenser dapat dihitung dengan menjumlahkan daya compressor

yang dibutuhkan dengan Qevap atau dapat dihitung dengan mengalikan laju aliran refrigerant

dengan perbedaan enthalpy yang terjadi di condenser yakni titik 2-3.

Qcon = οΏ½Μ‡οΏ½ . (β„Ž2 βˆ’ β„Ž3)

= οΏ½Μ‡οΏ½ . (β„Ž1 βˆ’ β„Ž4) + οΏ½Μ‡οΏ½. (β„Ž2 βˆ’ β„Ž1)

= Q evap + Wkom

= 31,46 kW + 2,406 kW = 33,866 kW

Menghitung COP (Coefficient of Performance) yakni

COP = output tujuan / kerja yang dibutuhkan

= Qevap/Wkom

= 31,46/2,406 = 13,07

Page 13: Sistem Tata Udara dan Refrigerasi pada Ruang Fitness Kapal Tanker 17500 DWT

4. Air Duct Design

Dalam menentukan Duct Design, kita memerlukan total air quantity yang berasal dari

perhitungan cooling load. Total air quantity yang didapat dari perhitungan cooling load

adalah 513.83 cfm. Setelah itu, kita dapat mencari duct velocity dari table 7 chapter 2 buku

pedoman STU. Didapat Duct velocity dari ruang fitness adalah sebesar 2000 FPM.

Setelah duct velocity didapat, maka kita dapat menentukan duct area yang diinginkan

dengan menggunakan rumus:

Duct area = π‘‡π‘œπ‘‘π‘Žπ‘™ π‘Žπ‘–π‘Ÿ π‘žπ‘’π‘Žπ‘›π‘‘π‘–π‘‘π‘¦

𝐷𝑒𝑐𝑑 π‘£π‘’π‘™π‘œπ‘π‘–π‘‘π‘¦

= 513.83 π‘π‘“π‘š

2000 π‘“π‘π‘š = 0.26 sq ft.

Karena disini duct area terlalu kecil, maka kami menggunakan duct dengan bentuk

round, yang dapat ditentukan diameternya dengan rumus:

Duct area = πœ‹ π‘Ÿ2

0.26 = 3.14 Γ— π‘Ÿ2

π‘Ÿ2 = 0.26

3.14

r = 0.29 ft

maka diameter yang didapat adalah 2 Γ— π‘Ÿ = 0.57 ft, yang harus di konversi menjadi

satuan inch agar sesuai dengan satuan yang ada di table, sehingga didapat diameter duct 6.86

inch.

Setelah didapat diameter duct, kita dapat mencari initial friction dari sistem duct ruang

fitness dengan cara melihat Chart 7 – Friction Loss for Round Duct pada buku pedoman STU,

sehingga didapat friction loss sebesar 0.94 in wg per 100 feet.

Page 14: Sistem Tata Udara dan Refrigerasi pada Ruang Fitness Kapal Tanker 17500 DWT

Chart 1 : Friction Loss for Round Duct

Setelah itu kita menentukan desain dari terminalnya, karena ruang fitness ini tidak

terlalu besar, kami mendesain sistem duct dengan menggunakan 8 terminal. Berikut adalah

skema sederhana sebelum perhitungan desain duct ruangan kami:

Gambar 1: skema sederhana sistem ducting ruangan

Page 15: Sistem Tata Udara dan Refrigerasi pada Ruang Fitness Kapal Tanker 17500 DWT

Duct section Air quantity cfm capacity duct area area Duct size feet Duct Size (inch)

to A 513.83 100% 100% 0.26 0.57 6.86

a-5 256.91 50% 58% 0.15 0.44 5.23

5-6 192.69 38% 46% 0.12 0.39 4.66

6-7 128.46 25% 33% 0.08 0.33 3.91

7-8 64.23 13% 20% 0.05 0.25 3.03

Duct area dapat dihitung menggunakan Table 13 dan duct size dapat ditentukan dengan

melihat table 6 pada buku pedoman STU. Berikut hasil perhitungan pada sistem duct kami:

*percent of cfm = π‘Žπ‘–π‘Ÿ π‘žπ‘’π‘Žπ‘›π‘‘π‘–π‘‘π‘¦ 𝑖𝑛 𝑑𝑒𝑐𝑑 π‘ π‘’π‘π‘‘π‘–π‘œπ‘›

π‘‘π‘œπ‘‘π‘Žπ‘™ π‘Žπ‘–π‘Ÿ π‘žπ‘’π‘Žπ‘›π‘‘π‘–π‘‘π‘¦

*duct area = percent of area times initial duct area (fan to duct A)

*duct size didapat dengan menggunakan rumus luas lingkaran yang akan menghasilkan

diameter dari duct.

Setelah menentukan luas dari duct tersebut, kita dapat menentukan panjang dari

masing-masing duct dan panjang dari elbow dengan melihat tab le 9 dan 11, karena kami

memakai round duct. Berikut adalah hasil perhitungan kami:

duct section item length (feet) add equivalent length

to A duct 6.86

elbow 6.86

A-5 duct 6.86

elbow 5.23

5-6 duct 6.86

6-7 duct 6.86

7-8 duct 6.86

total 34.30 12.09 46.39

Setelah mendapat panjang total dari ducting, maka total friction loss dapat dihitung

dengan rumus berikut:

π‘™π‘œπ‘ π‘  = π‘‘π‘œπ‘‘π‘Žπ‘™ π‘’π‘žπ‘’π‘–π‘£π‘Žπ‘™π‘’π‘›π‘‘ π‘™π‘’π‘›π‘”π‘‘β„Ž Γ— π‘“π‘Ÿπ‘–π‘π‘‘π‘–π‘œπ‘› π‘Ÿπ‘Žπ‘‘π‘’

= 46.39 𝑓𝑑 Γ—145 𝑖𝑛.𝑀𝑔

100 𝑓𝑑= 0.44 𝑖𝑛. 𝑀𝑔

Sehingga dapat ditentukan desain dari duct kami sebagai berikut:

Page 16: Sistem Tata Udara dan Refrigerasi pada Ruang Fitness Kapal Tanker 17500 DWT

Gambar 2: Desain Layout Ducting

Setelah itu kita dapat menentukan total static pressure dengan mencari besar regain

yang dihasilkan, dengan rumus:

π‘…π‘’π‘”π‘Žπ‘–π‘› = π‘Ÿπ‘’π‘”π‘Žπ‘–π‘› π‘π‘œπ‘’π‘“π‘“π‘–π‘π‘–π‘’π‘›π‘‘ Γ— [(π‘£π‘’π‘™π‘œπ‘π‘–π‘‘π‘¦ 𝑖𝑛 π‘–π‘›π‘–π‘‘π‘–π‘Žπ‘™ π‘ π‘’π‘π‘‘π‘–π‘œπ‘›

4000)

2

βˆ’ (π‘£π‘’π‘™π‘œπ‘π‘–π‘‘π‘¦ 𝑖𝑛 π‘™π‘Žπ‘ π‘‘ π‘ π‘’π‘π‘‘π‘–π‘œπ‘›

4000)

2

]

dengan menggunakan regain coefficient 75%, maka didapat =

π‘…π‘’π‘”π‘Žπ‘–π‘› = 0.75 Γ— [(2000

4000)

2

βˆ’ (1282.09

4000)

2

] = 0.11 𝑖𝑛 𝑀𝑔

Sehingga dapat dihitung total static pressure dengan rumus:

π‘‡π‘œπ‘‘π‘Žπ‘™ π‘†π‘‘π‘Žπ‘‘π‘–π‘ π‘ƒπ‘Ÿπ‘’π‘ π‘ π‘’π‘Ÿπ‘’ = 𝑑𝑒𝑐𝑑 π‘“π‘Ÿπ‘–π‘π‘‘π‘–π‘œπ‘› + π‘‘π‘’π‘Ÿπ‘šπ‘–π‘›π‘Žπ‘™ π‘π‘Ÿπ‘’π‘ π‘ π‘’π‘Ÿπ‘’ βˆ’ π‘Ÿπ‘’π‘”π‘Žπ‘–π‘›

= 0.44 + 0.15 – 0.11

= 0.48 in. wg

= 119.56 pa

Page 17: Sistem Tata Udara dan Refrigerasi pada Ruang Fitness Kapal Tanker 17500 DWT

KESIMPULAN

Ruang fitness memerlukan suhu udara yang sejuk untuk kenyamanan orang yang ada di

dalamnya ketika berolahraga. Oleh karena itu, diperlukan perhitungan beban pendinginan

untuk mendinginkan ruangan. Sistem refrigerasi menggunakan R-134a sebagai refrigeran.

Menurut perhitungan yang telah kami lakukan, beban pendinginan yang diperoleh adalah

sebesar 31,46 kW. Daya kompressor yang dibutuhkan untuk sistem ini adalah 2,406 kW dan

COP sebesar 13,07

DAFTAR PUSTAKA

2006 ASHRAE HANDBOOK REFRIGERATION (SI)

1997 ASHRAE FUNDAMENTALS HANDBOOK (SI)

Moran, Michael J and Howard N. Shapiro. 2006. Fundamentals of Engineering

Thermodynamics Fifth Edition. England: John Wiley & Sons Ltd