strategi relationship marketing indosat east java bali nusra

Upload: ninitrenita

Post on 18-Oct-2015

172 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

This study attempted to describe relationship marketing strategy Indosat East Java Bali Nura (EJBN) to maintain customer loyalty. The object of this study is Indosat with the subjects are some informants from Marketing, VAS and Community Indosat team. Marketing, VAS and Community Indosat was selected as subjects of research because the team is in charge of all marketing communications Indosat as well as the right to determine and execute marketing communication strategy of Indosat. By using descriptive qualitative approach, the researcher wants to get descriptive data through in depth interviews with the study subjects.

TRANSCRIPT

  • STRATEGI RELATIONSHIP MARKETING INDOSAT EAST JAVA

    BALI NUSRA (EJBN) DALAM MEMPERTAHANKAN LOYALITAS

    KONSUMEN

    SKRIPSI

    Disusun Oleh:

    RENITA YULIA KUSWINDRIATI

    NIM 070810446

    PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI

    DEPARTEMEN KOMUNIKASI

    FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

    UNIVERSITAS AIRLANGGA

    SURABAYA

    Semester Gasal 2012/2013

  • Halaman Pernyataan Tidak Melakukan Plagiat

    Bagian atau keseluruhan isi Skripsi ini tidak pernah diajukan untuk mendapatkan gelar

    akademis pada bidang studi dan/atau universitas lain dan tidak pernah dipublikasikan/ditulis

    oleh individu selain pennyusun kecuali bila dituliskan dengan format kutipan dalam isi

    skripsi.

    Apabila ditemukan bukti bahwa pernyataan saya tidak benar, maka saya bersedia menerima

    sanksi sesuai ketentuan yang berlaku di Universitas Airlangga.

    Surabaya,

    Renita Yulia K.

  • Halaman Persetujuan Pembimbing

    STRATEGI RELATIONSHIP MARKETING INDOSAT EAST

    JAVA BALI NUSRA (EJBN) DALAM MEMPERTAHANKAN

    LOYALITAS KONSUMEN

    Skripsi ini telah memenuhi persyaratan dan disetujui untuk diujikan

    Dosen Pembimbing

    Dina Septiani, MComm.

    (NIP.198209052006042002)

  • HALAMAN PENGESAHAN PANITIA PENGUJI

    Skripsi ini telah diujikan dan disahkan di hadapan Komisi Penguji

    Program Studi Ilmu Komunikasi

    Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

    Universitas Airlangga

    Pada hari : Rabu

    Tanggal : 19 September 2012

    Pukul : 13.00 14.30

    Komisi Penguji terdiri dari:

    Ketua Penguji

    Drs. Yan Yan Cahyana, MA

    (NIP. 195505191983031003)

    Anggota Penguji Anggota Penguji

    Andria Saptyasari, S.Sos., MA Dina Septiani, MComm

    (NIP.197212301998022001) (NIP.198209052006042002)

  • Alhamdulillaah

    Terima kasih Ya Allah,

    Kau telah memberikan kemudahan dan kekuatan dalam pengerjaan skripsi ini..

    Rasulullah SAW,

    Suri tauladan bagi umat manusia

    Buat Ibu yang paling bijaksana di dunia ini,

    Indri Mulyanti,

    Makasih ya ma, selalu support dan doain Ninit.. sampai akhirnya Ninit bisa lulus.

    Makasih buat nasehat mama yang selalu menenangkan jiwa dan batinku. Berkat semua

    nasehat mama, aku bisa jadi cewek yang kuat, cewek yang bener dan alhamdulilah aku

    selalu melangkah di jalan yang benar berkat petunjuk mama (dan Allah tentunya).

    Maaf ya ma, kalo selama ini aku suka kasar, bentak-bentak atau marah ma mama.

    Semoga dengan aku lulus ini bisa bikin mama bahagia. Tapi perjuanganku belum selesai

    sampai di sini ma, aku janji suatu hari aku pasti bisa bahagiain mama dengan jadi orang

    yang sukses, selalu berbakti sama orang tua, angkat derajat keluarga dan membiayai

    mama n papa buat pergi ke tanah suci. Amiiiinn Allahumma Amiin..

    Buat Bapak yang paling gaul n kocak sedunia,

    Nungki Bachtiar,

    Makasih ya pa, udah sabar sama tingkah lakuku. Makasih juga papa selalu mau

    nganterin aku kemana aja. Mulai dari SD tiap pagi nganterin sekolah, sampek aku kerja

    juga dianter terus. Trus banyolan papa yang spontan keluar dari mulut papa tu, aku ga

    pernah habis pikir. Guyonan papa itu walaupun kadang jayus tapi selalu sukses bikin

    aku semangat lagi, malah kadang pas aku lagi bete liat tingkah laku papa yang kocak

    bisa bikin aku ceria lagi Aku yakin teman-temanku pasti gak punya papa yang super

    kocak kayak papa. Aku bersyukur punya papa kayak papa

    Buat Kakak yang paling mbois sedunia,

    Anggie Prilia Koeswinanto,

    Mas Anggie, makasih ya selalu dukung aku. Aku tahu meskipun kelihatannya kamu cuek,

    suka pulang pagi kayak topstar, tapi sebenernya kamu sayang banget kan ma aku? Ya

    kan? Hihihi..iya aku juga suayaang kamu mas.

  • Buat pacar, sahabat, teman band sekaligus konco plek-ku,

    M. Zaki Ath-thaariq,

    Makasih ya beb, selalu dukung aku di saat aku senang dan sedih. Ngerti banget sama

    sifatku yang kadang kayak dedek2 hehe :P Ayo kita nanti wisuda bareng ya! Aku yakin

    kita nanti bisa sukses bareng!! Amiiin..

    Buat Dosen Pembimbingku dan Dosen Pengujiku,

    Makasih banyak mbak Dina untuk kesabarannya selama membimbing aku.

    Alhamdulilah ternyata perjuangan mbak Dina ga sia2, aku bisa lulus juga Makasih

    juga buat Pak Yan dan Bu Andria yang udah baik banget pas sidang.

    Buat Tim Marketing, VAS and Community Indosat,

    Mas Mirza, Mas Rozi dan Mas Bayu makasih ya udah bantuin skripsiku

    Buat Geng Beha n Geng Karaoke-ku,

    Cepot, Rere, Nina, Cipenk, Ayik, Marsya, Puspita, Okky, Rengga, Banteng, Febri, Dichi,

    Bang Roma, Gilang, makasih ya rek berkat kalian aku bisa merasakan indahnya

    persahabatan di masa2 kuliah love u all gais!!

    Buat Kom 08 ongkerioo,

    Makasih banyak ya rek, Im proud to be a Commers 08! Buat Citra, Nad, Firman, Delag,

    Icha Single, Icha Married, Aira, Neyna, Gea, Ayu Retma, dan teman2ku kom 08

    semuanya yang gak bisa kusebutin satu per satu. Nanti kalo sama2 udah sukses jangan

    lupakan satu sama lain ya. Keep in touch guys!

    Dan makasih buat semua pihak yang telah membantuku dalam

    pengerjaan skripsi ini

  • ABSTRAK

    Penelitian ini berusaha mendeskripsikan strategi relationship marketing Indosat East

    Java Bali Nusra (EJBN) dalam mempertahankan loyalitas konsumen. Obyek penelitian ini

    adalah Indosat dengan subyek penelitian yaitu beberapa informan dari tim Marketing, VAS

    and Community Indosat. Tim Marketing, VAS and Community Indosat ini dipilih sebagai

    subyek penelitian sebab tim ini yang mengurusi seluruh komunikasi pemasaran Indosat serta

    berhak menentukan dan menjalankan strategi komunikasi pemasaran Indosat. Dengan

    menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif, peneliti ingin mendapatkan data yang

    deskriptif melalui teknik in depth interview dengan subyek penelitian.

    Indosat sebagai perusahaan penyedia jasa telekomunikasi besar di Indonesia saat ini

    telah berada pada tahap retensi yang mana telah memiliki puluhan juta pelanggan yang loyal.

    Maka dari itu, Indosat menyadari perlu melakukan suatu strategi untuk mempertahankan

    loyalitas konsumennya. Dalam hal ini Indosat telah menerapkan strategi relationship

    marketing yang memiliki fokus pada pemeliharaan hubungan jangka panjang dengan

    konsumen. Di sini, perusahaan selalu mengusahakan interaksi dan dialog yang berkelanjutan

    dengan konsumen.

    Indosat telah melakukan berbagai strategi relationship marketing antara lain

    pendekatan komunitas, customer service, saluran digital, brand activation, Customer

    Relationship Management (CRM) dan program-program retensi konsumen Indosat. Kesemua

    strategi relationship marketing yang dilakukan Indosat ini terbukti dapat mempertahankan

    loyalitas konsumen. Hal ini dibuktikan dengan berbagai indikator loyalitas konsumen

    menurut Indosat yang menyebutkan bahwa konsumen Indosat saat ini telah loyal.

    Kata kunci: relationship marketing, komunikasi pemasaran, interaksi dan dialog, Indosat,

    loyalitas

  • ABSTRACT

    This study attempted to describe relationship marketing strategy Indosat East Java

    Bali Nura (EJBN) to maintain customer loyalty. The object of this study is Indosat with the

    subjects are some informants from Marketing, VAS and Community Indosat team. Marketing,

    VAS and Community Indosat was selected as subjects of research because the team is in

    charge of all marketing communications Indosat as well as the right to determine and execute

    marketing communication strategy of Indosat. By using descriptive qualitative approach, the

    researcher wants to get descriptive data through in depth interviews with the study subjects.

    Indosat is a leading provider of telecommunications services in Indonesia which is at

    the stage of retention now and has tens of millions of loyal customers. Therefore, Indosat

    aware of need a strategy to maintain the loyalty of its customers. In this case, Indosat has

    implemented a relationship marketing strategy that is focused on maintaining long-term

    relationships with consumers. Here, the company is always seeking interaction and ongoing

    dialogue with consumers.

    Indosat has implemented several strategies such as relationship marketing approach

    to community, customer service, digital channels, brand activation, Customer Relationship

    Management (CRM) and Indosat customer retention programs. All of relationship marketing

    strategies that do Indosat is proven to retain customer loyalty. This is known with Indosats

    various indicators of customer loyalty says that consumers now have loyal.

    Keywords: relationship marketing, marketing communications, interaction and

    dialogue, Indosat, loyalty.

  • KATA PENGANTAR

    Puji syukur kepada Allah SWT, karena berkat segala limpahan berkah dan rahmat-

    Nya lah skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik dan tepat waktu. Skripsi ini merupakan

    hasil elaborasi dari beragam teori komunikasi, khususnya praktik komunikasi pemasaran

    melalui strategi relationship marketing. Topik ini dipilih penulis karena maraknya praktik

    relationship marketing saat ini.

    Tak lupa, penulis ingin berterima kasih kepada mbak Dina, selaku dosen pembimbing

    penulis, yang telah bersabar dalam membimbing dan memberikan saran-saran serta

    pengetahuan yang sangat berguna. Ucapan terima kasih juga dihaturkan kepada seluruh pihak

    yang telah membantu penyelesaian skripsi ini, dari awal hingga akhir pengerjaan skripsi.

    Akhirnya, tiada gading yang tidak retak. Penulis menyadari penelitian ini masih jauh

    dari sempurna. Saran yang membangun sangat diharapkan untuk perbaikan yang

    berkelanjutan serta juga diharapkan adanya penelitian lanjutan dari topik ini mengingat

    masih terbatasnya kemampuan penulis dalam meneliti studi ini. Semoga pada akhirnya

    penelitian ini dapat memberikan manfaat bagi perkembangan pengetahuan, khususnya terkait

    dengan komunikasi pemasaran.

    Surabaya, 5 Oktober 2012

    Penulis

  • DAFTAR ISI

    Cover

    Halaman pernyataan tidak melakukan plagiat. i Halaman persetujuan pembimbing.. ii Halaman pengesahan panitia penguji . iii HALAMAN PERSEMBAHAN ........................................................ iv

    ABSTRAK . vi KATA PENGANTAR ....................................................................... vii

    DAFTAR ISI ...................................................................................... ix

    BAB I PENDAHULUAN

    1.1 Latar Belakang Masalah ........................................................... I-1

    1.2 Rumusan Masalah .................................................................... I-13

    1.3 Tujuan Penelitian ...................................................................... I-13

    1.4 Manfaat Penelitian .................................................................... I-13

    1.5 Tinjauan Pustaka ...................................................................... I-14

    1.5.1 Komunikasi Pemasaran .............................. I-14 1.5.2 Relationship Marketing .............................. I-16 1.5.3 Strategi Relationship Marketing ..................................... I-21

    1.5.3.1 Customer Relationship Management (CRM) I-22 1.5.3.2 Customer Sevice I-24 1.5.3.3 Pendekatan Komunitas .. I-25 1.5.3.4 Saluran Digital .. I-26 1.5.4 Loyalitas Konsumen....................................................... I-27

    1.6 Metodelogi Penelitian .............................................................. I-30

    1.6.1 Sasaran Penelitian .......................................................... I-30

    1.6.2 Unit Analisis .............................................................. I-31 1.6.3 Teknik Pengumpulan Data ............................................ I-31

    1.6.4 Teknik Analisis Data ..................................................... I-31

    BAB II GAMBARAN OBYEK PENELITIAN

    2.1 Profil Indosat .................................... II-1 2.2 Produk-produk Indosat ................................................. II-4 2.3 Indosat East Java Bali Nusra (EJBN) ....................................... II-7

    2.4 Marketing, VAS and Community Indosat II-9

    BAB III TEMUAN DAN INTERPRETASI DATA

    3.1 Penerapan relationship marketing di Indosat .......................... III-2

    3.2 Karakteristik relationship marketing ...................................... III-6

    3.2.1 Memfokuskan Diri Pada Partner dan Konsumen............ III-7

    3.2.2 Memberikan Penekanan Terhadap Bertahannya dan

  • Pertumbuhan Konsumen .. III-8 3.2.3 Mengandalkan Lebih Banyak Mendengarkan dan Belajar

    dari Konsumen ............... III-11 3.3 Unsur relationship marketing ............ III-13

    3.3.1 Memahami Harapan dan Keinginan Konsumen ............. III-13

    3.3.2 Membangun Pelayanan Kemitraan dengan Konsumen .. III-15

    3.3.3 Memberdayakan Karyawan III-17 3.3.4 Meningkatkan Mutu Perusahaan III-18

    3.4 Strategi Relationship Marketing yang Dilakukan Indosat Dalam Mempertahankan

    Loyalitas Konsumen .. III-19 3.4.1 Pendekatan Komunitas ... III-21 3.4.2 Customer service .... III-27 3.4.3 Saluran Digital III-32 3.4.4 Brand Activation III-41 3.4.5 Customer Relationship Management (CRM) III-46 3.4.6 Program-program Retensi Konsumen .. III-48

    3.5 Strategi Relationship Marketing Masing-masing Produk Indosat III-54

    3.5.1 IM3 . III-54 3.5.2 Mentari III-56 3.5.3 Matrix .. III-58

    BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN

    4.1 Kesimpulan ............................................................................ IV-1

    4.2 Saran ...................................................................................... IV-8

    DAFTAR PUSTAKA ......................................................................... xv

    LAMPIRAN

  • BAB I

    PENDAHULUAN

    1.1 Latar Belakang Masalah:

    Penelitian ini berusaha mendeskripsikan strategi relationship marketing Indosat

    East Java Bali Nusra (EJBN) dalam mempertahankan loyalitas konsumen. Fenomena

    ini menjadi menarik diteliti karena saat ini relationship marketing menjadi topik

    penting dalam kegiatan komunikasi pemasaran. Banyak perusahaan yang mulai

    menyadari pentingnya melakukan relationship marketing. Perusahaan yang memelihara

    hubungan dengan setiap konsumennya mampu memberikan keuntungan pada

    perusahaan1. Seperti hasil riset dari situs marketing.about.com menyebutkan bahwa

    perusahaan yang melakukan strategi relationship marketing akan meningkatkan

    penjualan sebesar 50% tanpa meningkatkan budget pengeluaran2.

    Relationship marketing sendiri menurut Philip Kotler ialah pemasaran

    berdasarkan hubungan baik yang menandai adanya perubahan paradigma yang

    signifikan dalam pemasaran, sebuah gerakan dari pola pikir yang semata-mata

    berlandaskan pada kompetisi dan konflik, ke arah pola pikir yang berlandaskan

    hubungan saling ketergantungan yang saling menguntungkan dan kerja sama3. Ketika

    hubungan yang terjalin antara perusahaan dan konsumen berada pada tahap yang saling

    menguntungkan maka tak jarang loyalitas konsumen pada perusahaan pun tercipta.

    Seperti pada penelitian terdahulu, Pengaruh Relationship Marketing terhadap

    1 Peppers, Don and Rogers, Martha. 2004. Managing Customer Relationship. New Jersey: John Wiley &

    Sons, Inc.

    2 Lake, Laura. http://marketing.about.com/od/relationshipmarketing/a/crmstrategy.htm Diakses tgl 11

    Okt11.

    3 Kotler, Philip. 2003. Marketing Insights fom A to Z. Jakarta: Penerbit Erlangga.

  • Loyalitas Konsumen pada PT Olagafood Industri Medan, hasil penelitiannya

    menyebutkan bahwa lebih dari 50% konsumen Olagafood loyalitasnya dipengaruhi

    oleh relationship marketing4. Di mana dari kesimpulan dalam penelitian tersebut, PT

    Olagafood mampu menjadikan dirinya sebagai sahabat konsumen dalam transaksi

    dengan memberikan penghargaan pada konsumen yang telah berkontribusi pada

    perusahaan. Mengacu pada hasil studi terdahulu tersebut maka loyalitas konsumen

    dapat tercipta apabila relationship marketing diterapkan dalam sebuah perusahaan.

    Dasar dari relationship marketing sendiri yakni menjalin hubungan baik dengan

    mengutamakan komunikasi dua arah atau hubungan dialog antara perusahaan dengan

    konsumen5. Oleh sebab itu, relationship marketing tidak dapat terlepas dari

    komunikasi. Di mana dalam dunia pemasaran, bentuk komunikasi yang dilakukan

    dikenal dengan komunikasi pemasaran. Definisi komunikasi pemasaran menurut

    Duncan adalah suatu waktu kolektif bagi semua fungsi komunikasi yang digunakan

    dalam pemasaran produk6. Sedangkan menurut Fill, komunikasi pemasaran berfokus

    pada metode, proses, maksud, persepsi dan aksi yang diasosiasikan dengan bagaimana

    organisasi (dan mereknya) terlibat dengan target audiens mereka7. Dari kedua definisi

    tersebut peran komunikasi pemasaran menurut Fill, ialah untuk melibatkan konsumen

    dengan perusahaan.

    The role of marketing communications is to engage audiences and the tasks are to differentiate, reinforce, inform or persuade audiences

    to think, feel or behave in particular ways8.

    4 Erika, 2009. Skripsi: Pengaruh Relationship Marketing terhadap Loyalitas Konsumen pada PT

    Olagafood Industri Medan. Medan: Universitas Sumatera Utara.

    5 Allen, C. Kania, D. and Yaeckel, B 2001. One-to-One Web Marketing, Second Edition:Build a

    Relationship MarketingStrategy One Customer at a Time. New York: John Wiley & Sons, Inc

    6 Duncan, Tom. 2002. IMC Using Advertising & Promotion to Build Brands. New York: McGraw-Hill

    7 Fill, Chris. 2009. Marketing Communications Interactivity, Communities and Content. England:

    Prentice Hall, p.17

    8 Fill, Chris. 2009. Marketing Communications Interactivity, Communities and Content. England:

    Prentice Hall, p. 18

  • Dari jabaran di atas komunikasi pemasaran berperan untuk melibatkan

    konsumen dengan perusahaan dan bertugas untuk membedakan, menguatkan,

    menginformasikan atau mempengaruhi konsumen untuk berpikir, merasa atau

    berperilaku pada cara tertentu. Keterlibatan konsumen dengan perusahaan dapat terjadi

    melalui kegiatan komunikasi pemasaran yakni dengan saling berhubungan dan

    berinteraksi saat transaksi berlangsung. Biasanya ada dua jenis pertukaran atau

    transaksi yang terjadi, yaitu transaksional di mana komunikasi antara perusahaan dan

    konsumen hanya berlangsung seperlunya yakni hanya pada saat transaksi, sedangkan

    kolaboratif, memiliki orientasi hubungan jangka panjang dan berusaha memelihara

    hubungan di antara kedua belah pihak9. Dari adanya transaksi yang kolaboratif ini

    membentuk ide dasar yang merepresentasikan relationship marketing10

    .

    Saat ini interaksi dengan konsumen telah menjadi model komunikasi yang

    didamba perusahaan dan relationship marketing menjadi paradigma dalam komunikasi

    pemasaran yang banyak dipilih oleh perusahaan11

    . Komunikasi pemasaran telah

    melebarkan jangkauannya, tidak hanya memberikan informasi tentang produk tetapi

    juga berfokus pada pengembangan hubungan perusahaan dengan bermacam-macam

    konsumennya. Di atas itu semua, seluruh kegiatan komunikasi pemasaran perusahaan

    harus mengacu pada konsumen.

    Komunikasi pemasaran dan segala bentuk interaksi dengan konsumen lainnya

    wajib dikombinasikan menjadi suatu kesatuan fungsi untuk memastikan dialog antara

    9 Ibid, p.8

    10 Ibid, p.9.

    11 Ibid, p.16

  • perusahaan dengan masing-masing individu dapat berjalan mulus12

    . Di sinilah

    kemudian kegiatan komunikasi pemasaran dipadukan dengan mengacu pada

    relationship marketing yang mampu membuat konsumen dan perusahaan menjalin

    hubungan dengan baik. Namun hubungan yang terjalin antara konsumen dan

    perusahaan hendaknya lebih dari sekedar interaksi atau beberapa kali pertukaran dan

    transaksi. Akan tetapi, dekonstruksi dari hubungan ini dapat menyediakan pemahaman

    yang lebih mendalam tentang hubungan sehingga dapat mengindikasikan strategi

    komunikasi pemasaran mana yang paling baik atau paling cocok untuk digunakan13

    .

    Customers have always been at the heart of an enterprises long-term growth strategies, marketing and sales efforts, product

    development, labor and resource allocation, and overall profitability

    directives.14

    Dari jabaran di atas, perusahaan selalu meletakkan konsumen di posisi teratas dalam

    strategi jangka panjang perusahaan, termasuk berbagai usaha pemasaran dan penjualan,

    pengembangan produk, alokasi sumber daya dan seluruh kegiatan yang berpotensi

    memberikan keuntungan bagi perusahaan. Berikut adalah penjelasan mengenai

    peletakan konsumen pada strategi jangka panjang perusahaan dalam bentuk gambar:

    12

    Peppers, Don and Rogers, Martha. 2004. Managing Customer Relationship. New Jersey: John Wiley &

    Sons, Inc.

    13 Fill, Chris. 2009. Marketing Communications Interactivity, Communities and Content. England:

    Prentice Hall, p.207

    14 Peppers, Don and Rogers, Martha. 2004. Managing Customer Relationship. New Jersey: John Wiley &

    Sons, Inc, p.3.

    Production

    Sales

    Marketing

    External

    Suppliers

    External

    Operations

    External

    Activities Customers

  • Sumber: Peppers, Don and Rogers, Martha. 2004. Managing Customer Relationship. New

    Jersey: John Wiley & Sons, Inc, p.178

    Seperti gambar di atas menjelaskan bahwa perusahaan harus terintegrasi untuk

    melayani konsumen, yang termasuk dalam operasional, external suppliers, distributor,

    agen penjualan, komunikasi pemasaran, dan semua bentuk fungsi serta aktifitas

    perusahaan harus fokus pada konsumen dan pelayanan konsumen15

    . Hal ini berarti

    bahwa konsumen telah menjadi fokus utama dalam obyektif perusahaan. Oleh karena

    itu, strategi relationship marketing digunakan untuk mencapai obyektif perusahaan

    yang berfokus pada konsumen. Strategi relationship marketing berfokus pada

    pemeliharaan hubungan jangka panjang dengan konsumen. Perusahaan mencoba

    menarik konsumen, menjalin hubungan dengan konsumen dan menumbuhkan nilai

    konsumen pada perusahaan16

    . Dengan strategi ini, perusahaan mengerahkan seluruh

    kegiatan komunikasi pemasaran mulai dari metode yang digunakan, pesan yang

    disampaikan hingga media yang digunakan semuanya dirancang khusus untuk menjalin

    hubungan jangka panjang dengan konsumen.

    Para ahli telah merumuskan beberapa strategi relationship marketing. Di

    antaranya ialah Chris Fill (2009) yang mengutamakan interaksi dan dialog untuk

    menumbuhkan hubungan jangka panjang dengan konsumen sebagai strategi

    relationship marketing-nya serta Don Peppers dan Martha Rogers (2002) yang

    menyebutkan Customer Relationship Management (CRM) dan saluran digital yang

    memungkinkan interaktivitas. Selain itu, Richard J. Varey (2002) juga merumuskan

    CRM sebagai strategi relationship marketing-nya dan menambahkannya dengan

    15

    Ibid, p.178

    16 Ibid, p.12

  • customer service. Kemudian Cliff Allen, Deborah Kania & Beth Yaeckel (2001)

    berpendapat bahwa strategi relationship marketing meliputi CRM, pendekatan

    komunitas dan melalui saluran digital (website dan e-mail). Lalu Larry Weber (2009)

    merumuskan strategi relationship marketing-nya yaitu pendekatan komunitas dan

    saluran digital. Dari pendapat beberapa ahli tersebut nantinya peneliti akan mencoba

    merumuskan strategi relationship marketing yang dilakukan oleh perusahaan Indosat

    sebagai obyek penelitian.

    Pada penelitian kali ini, Indosat dipilih sebagai obyek penelitian sebab Indosat

    merupakan perusahaan telekomunikasi dan multimedia terbesar kedua di Indonesia17

    untuk jasa seluler (IM3, Mentari, Matrix dan StarOne). Sebagai perusahaan provider

    yang besar tentunya memiliki jumlah konsumen yang besar pula sehingga pelayanan

    pada konsumenlah yang diutamakan. Apalagi di tahun 2011 jumlah konsumennya telah

    mencapai 50 juta18

    , membuat Indosat perlu lebih fokus lagi dalam mempertahankan

    konsumennya. Fokus sebuah perusahaan untuk mempertahankan konsumen daripada

    memperoleh konsumen baru inilah yang disebut pula dengan tahap retensi19

    . Dari sini

    peneliti melihat bahwa Indosat sedang berada pada tahap retensi menurut customer

    relationship lifecycle. Di mana dalam customer relationship lifecycle ini terdiri dari

    empat tahap yakni customer acquisition (tahap memperoleh hubungan dengan

    konsumen), development (tahap mengembangkan hubungan konsumen), retention

    17

    Dapat dilihat di http://mobile.indosat.com/whats_new/view/id/Mjc1Ng diakses pada 26 Agt 2012

    18 Jibi, http://www.bisnis-kti.com/index.php/2011/10/kelola-50-juta-konsumen-indosat-terbesar-

    kedua/ diakses 12 Des 2011

    19 Muprhy, A. John. 2001. The Lifebelt Definitive Gide to Managing Customer Retention. New York:

    John Wiley & Sons, Ltd.

  • (tahap mempertahankan hubungan dengan konsumen) dan decline (tahap penolakan

    konsumen terhadap produk dan hubungan dengan perusahaan)20

    .

    Sumber: Dokumen Tim MVC Indosat

    Selain itu, ditemukan data market share Indosat yang menduduki peringkat

    kedua di Indonesia dengan jumlah presentase 22,3%21

    . Jumlah ini masih kalah dengan

    Telkomsel yang berhasil meraih 48,5% customer market share di Indonesia tahun 2011

    lalu. Namun kedudukan Indosat masih tetap berada di atas XL yang hanya meraih

    18,8%. Hal ini menunjukkan bahwa Indosat sebagai perusahaan provider besar di

    Indonesia memiliki jumlah presentase market share yang cukup besar membuat Indosat

    berada di tahap retensi.

    Tahap retensi ini merupakan tahap yang paling menguntungkan dari hubungan

    sebuah perusahaan dengan konsumen sebab di dalam tahap ini baik penjual dan

    pembeli sama-sama dapat mencapai tujuannya22

    . Konsumen dapat menemukan sebuah

    20

    Fill, Chris. 2009. Marketing Communications Interactivity, Communities and Content. England: Prentice Hall, p.202

    21 Dokumen dari tim Marketing, VAS and Community Indosat tahun 2011.

    22 Ibid, p.203

  • merek yang dapat memberikan kepuasan, sedangkan bagi perusahaan dapat mengurangi

    penurunan jumlah konsumennya. Retensi konsumen inilah yang ditekankan dalam

    relationship marketing23

    . Oleh sebab itu, peneliti memilih Indosat sebagai obyek

    penelitian karena dengan tercapainya 50 juta konsumen di tahun 2011 kemarin

    membuat Indosat berada dalam tahap retensi yang membutuhkan strategi relationship

    marketing untuk mempertahankan loyalitas konsumennya. Maka peneliti tertarik untuk

    meneliti strategi relationship marketing Indosat East Java Bali Nusra (EJBN) dalam

    mempertahankan loyalitas konsumen.

    Selain itu, peneliti menemukan pernyataan resmi dari Indosat yang memperkuat

    alasan dipilihnya Indosat sebagai obyek penelitian. Pernyataan ini diakses melalui situs

    indosat.com yang menyebutkan bahwa:

    Dengan strategi harga yang tepat, Indosat berhasil meningkatkan jumlah konsumen seluler di tahun 2010. Pada

    saat yang sama, Indosat menyadari bahwa mempertahankan

    konsumen yang telah ada sama pentingnya dengan

    memperoleh konsumen baru.24

    Dari pernyataan di atas, dapat peneliti gambarkan bahwa kondisi Indosat yang berada

    dalam tahap retensi, membuatnya perlu memikirkan strategi untuk tetap

    mempertahankan konsumen. Dalam kondisi yang seperti ini, Indosat bukan lagi

    membangun loyalitas konsumen namun lebih tepat untuk mempertahankan loyalitas.

    Indosat pun lebih fokus untuk mempertahankan konsumen daripada memperoleh

    konsumen baru. Hal ini sesuai dengan salah satu karakteristik relationship marketing

    yang menekankan pada pertumbuhan konsumen daripada perolehan konsumen baru25

    .

    23

    Dunford, Naomi. 7 Ways Youre Screwing Up Relationship Marketing. http//copyblogger.com Diakses 7 Desember 2011

    24http://www.indosat.com/template/media/editor/files/AnnualReport2010/AR/AR/ID/0201_cellular.ht

    ml Diakses 9 Maret 2012

    25 Kotler, Philip. 2003. Marketing Insights fom A to Z. Jakarta: Penerbit Erlangga

  • Relationship marketing mengutamakan hubungan kolaborasi jangka panjang

    antara konsumen dan perusahaan dengan menyediakan pertukaran yang saling

    menguntungkan26

    . Hubungan dengan konsumen yang hanya berlangsung jangka

    pendek di sini diusahakan untuk terus berlanjut dengan senantiasa memuaskan

    konsumen di setiap transaksi yang berlangsung. Hubungan yang berkelanjutan dengan

    konsumen dilakukan dengan komunikasi dua arah yang dapat memelihara hubungan

    dan secara bersamaan dapat menciptakan nilai.

    Menurut Varey, relationship marketing juga dapat dijelaskan sebagai proses

    penciptaan dan pembangunan value laden dalam hubungan dengan stakeholders27.

    Proses penciptaan nilai tersebut membutuhkan kolaborasi jangka panjang yang saling

    menguntungkan antara konsumen dengan perusahaan, semua pihak harus saling aktif

    berinteraksi. Interaksi ini bukan hanya mekanisme untuk membuat terjadinya sebuah

    transaksi, namun melalui sebuah interaksi dapat menciptakan nilai dengan melibatkan

    aksi dialogis28

    .

    Relationship marketing menurut Berry, diartikan sebagai menarik, memelihara,

    dan meningkatkan hubungan dengan konsumen, dalam definisi tersebut yang terpenting

    adalah menguatkan hubungan, merubah konsumen yang acuh menjadi loyal, dan

    melayani konsumen sebagai klien29

    . Dengan mengefektifkan relationship marketing

    dapat meningkatkan jumlah persentase konsumen yang puas yang disebabkan oleh

    efektifnya komunikasi antara perusahaan dan konsumen. Komunikasi antara

    perusahaan dan konsumen dapat berjalan efektif apabila menggunakan media yang

    26

    Varey, J.Richard. 2002. Relationship Marketing:Dialogue & Networks in the E-commerce Era.

    London: John Wiley&Sons, Ltd, p.18

    27 Ibid, p.19

    28 Ibid.

    29 Dikutip dari http://mrpendi.wordpress.com/2008/02/13/berkenalan-dengan-crm/ diakses tgl 7

    Desember 2011

  • memungkinkan terjadinya komunikasi dua arah. Melalui media tersebut dapat

    menciptakan interaksi yang berkelanjutan atau bisa disebut juga dengan komunikasi

    yang interaktif.

    Interaktif ini bisa juga disebut dengan hubungan dialog atau dua arah. Beberapa

    manfaat yang didapat dalam interaktivitas menurut Don Peppers dan Martha Rogers

    adalah pemasar dapat lebih ahli dalam mengetahui setiap konsumen, pemasar juga

    dapat memprediksi apa yang diinginkan oleh konsumen di masa depan serta yang

    terpenting, dapat menciptakan dan memelihara relationship marketing yang baik

    dengan konsumen30

    .

    Komunikasi yang terjadi pada perusahaan yang menerapkan relationship

    marketing ialah dua arah dengan melibatkan pertukaran ide antara kedua belah pihak,

    bukan hanya satu arah. Dari sini perusahaan mengubah pandangan company centric

    menjadi customer centric. Dalam pandangan ini perusahaan lebih mengutamakan

    kepentingan konsumen daripada perusahaan. It wont be how much you know about

    all of your customers thats important, but how much you know about each of your

    customers31. Sehingga penting bagi perusahaan untuk mengetahui lebih dalam

    mengenai setiap diri konsumen. Paham customer centric ini mampu menciptakan

    pemahaman yang lebih baik pada setiap hubungan dengan konsumen dalam

    menyediakan pelayanan personal, membangun nilai dan komitmen yang saling

    menguntungkan pada hubungan tersebut32

    .

    30

    Peppers, Don and Rogers, Martha. 2004. Managing Customer Relationship. New Jersey: John Wiley &

    Sons, Inc.

    31 Allen, C. Kania, D. and Yaeckel, B 2001. One-to-One Web Marketing, Second Edition:Build a

    Relationship MarketingStrategy One Customer at a Time. New York: John Wiley & Sons, Inc, p.6. 32

    Ibid.

  • Di sini berarti, ada usaha dari perusahaan untuk menciptakan hubungan

    komunikasi dua arah yang memfokuskan pada interaksi dan informasi konsumen33

    .

    Hubungan dua arah ini berdasarkan pada dialog yang terjadi antara perusahaan dan

    konsumen. Perusahaan berusaha selalu mendengarkan feedback dan respons dari

    konsumen agar nantinya informasi tersebut berguna untuk memprediksi keinginan

    konsumen di masa depan34

    . Begitu pula sebaliknya, konsumen yang mendapat respons

    dari perusahaan akan menumbuhkan rasa kepercayaan serta kepuasan pada perusahaan

    dan menuntun pada loyalitas konsumen. Loyalitas konsumen ini sangat dekat

    asosiasinya dengan hubungan konsumen dan secara langsung menuju pada level

    kepuasan tiap konsumen. Di mana menurut James Barnes, kepuasan konsumen terjadi

    ketika yang didapat konsumen dari perusahaan sebanding dengan apa yang telah

    diberikan konsumen ke perusahaan pada setiap interaksi35

    . Sehingga apabila hubungan

    perusahaan dan konsumen dapat terjalin baik serta kepuasan konsumen terpenuhi akan

    menumbuhkan loyalitas konsumen pada perusahaan.

    Loyalitas konsumen merupakan tujuan inti yang diupayakan dalam relationship

    marketing. Hal ini dikarenakan dengan loyalitas diharapkan perusahaan akan

    mendapatkan keuntungan jangka panjang atas hubungan mutualisme yang terjalin

    antara perusahaan dan konsumen dalam kurun waktu tertentu36

    . Pada intinya

    relationship marketing menekankan pada pengembangan dan pemeliharaan hubungan

    33

    Peppers, Don and Rogers, Martha. 2004. Managing Customer Relationship. New Jersey: John Wiley &

    Sons, Inc.

    34 Ibid.

    35 Ibid, p.30.

    36 Dikutip dari http://ilmumanajemenpemasaran.wordpress.com/2009/11/10/definisi-loyalitas-

    konsumen/ diakses 31 Okt11

  • dengan konsumen dalam jangka panjang37

    . Oleh karena itu, interaksi dan dialog antara

    konsumen dan perusahaan harus selalu dijaga agar menumbuhkan kepuasan dan

    loyalitas pada perusahaan.

    Penelitian yang mengungkapkan permasalahan relationship marketing dalam

    mempertahankan loyalitas konsumen masih jarang ditemui. Maka dari itu, peneliti

    ingin menggambarkan bagaimanakah strategi relationship marketing Indosat East Java

    Bali Nusra (EJBN) dalam mempertahankan loyalitas konsumen. Dengan menggunakan

    pendekatan kualitatif deskriptif, peneliti ingin mendapatkan data yang deskriptif

    melalui teknik in depth interview dengan subyek penelitian.

    Yang menjadi sasaran penelitian atau subyek penelitian ialah tim Marketing,

    VAS & Community Indosat. Tim Marketing, VAS and Community dipilih sebagai

    subyek penelitian sebab tim ini yang mengurusi seluruh komunikasi pemasaran Indosat.

    Selain itu, tim ini juga berhak menentukan dan menjalankan strategi komunikasi

    pemasaran Indosat. Oleh sebab itu, tim Marketing, VAS and Community dirasa pas

    untuk dijadikan subyek penelitian mengenai strategi relationship marketing Indosat

    East Java Bali Nusra (EJBN) dalam mempertahankan loyalitas konsumen.

    1.2 Rumusan Masalah

    Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dijabarkan pada bagian sebelumnya,

    maka dapat ditarik rumusan masalah sebagai berikut :

    Bagaimanakah strategi relationship marketing Indosat East Java Bali Nusra (EJBN)

    dalam mempertahankan loyalitas konsumen?

    37

    Dikutip dari http://mrpendi.wordpress.com/2008/02/13/berkenalan-dengan-crm/ diakses tgl 7 Desember 2011

  • 1.3 Tujuan penelitian

    Berdasarkan rumusan permasalahan di atas, maka tujuan dari penelitian ini adalah

    untuk menggambarkan strategi relationship marketing Indosat East Java Bali Nusra

    (EJBN) dalam mempertahankan loyalitas konsumen.

    1.4 Manfaat Penelitian

    1.4.1 Manfaat Teoritis

    Secara teoritis, penelitian ini diharapkan dapat menambah kajian keilmuan komunikasi

    khususnya di bidang komunikasi pemasaran. Selain itu, diharapkan juga agar penelitian

    ini nantinya dapat menjadi referensi bagi para peneliti selanjutnya yang ingin mengkaji

    lebih dalam mengenai komunikasi pemasaran, khususnya strategi relationship

    marketing.

    1.4.2 Manfaat Praktis

    Secara praktis, penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi kepada Indosat

    khususnya mengenai pemikiran strategi relationship marketing Indosat East Java Bali

    Nusra (EJBN) dalam mempertahankan loyalitas konsumen. Selain itu, melalui

    penelitian ini diharapkan juga dapat menjadi bahan evaluasi bagi Indosat demi

    penyempurnaan strategi relationship marketing yang telah dijalankan Indosat.

  • 1.5 Tinjauan Pustaka

    1.5.1 Komunikasi Pemasaran

    Komunikasi pemasaran fokus pada metode, proses, pemaknaan, persepsi dan

    aksi yang diasosiasikan dengan cara perusahaan (dan mereknya) untuk terlibat dengan

    target audiens38

    . Perusahaan berusaha melibatkan dirinya dengan target. Keterlibatan

    konsumen dengan perusahaan dapat terjadi melalui kegiatan komunikasi pemasaran

    yakni dengan saling berhubungan dan berinteraksi saat transaksi berlangsung. Biasanya

    ada dua jenis pertukaran atau transaksi yang terjadi, yaitu transaksional di mana

    komunikasi antara perusahaan dan konsumen hanya berlangsung seperlunya yakni

    hanya pada saat transaksi, sedangkan kolaboratif, memiliki orientasi hubungan jangka

    panjang dan berusaha memelihara hubungan di antara kedua belah pihak39

    . Dari adanya

    transaksi yang kolaboratif ini membentuk ide dasar yang merepresentasikan

    relationship marketing40

    .

    Saat ini interaksi dengan konsumen telah menjadi model komunikasi yang

    didamba perusahaan dan relationship marketing menjadi paradigma dalam komunikasi

    pemasaran yang banyak dipilih oleh perusahaan41

    . Seperti pada pernyataan Delozier

    (1976) yang menyebutkan bahwa komunikasi pemasaran sebagai the continuing

    dialogue between buyers and sellers in the market-place42. Dari pernyataan tersebut

    keefektifan kegiatan komunikasi pemasaran bergantung pada komunikasi dua arah yang

    38

    Fill, Chris. 2009. Marketing Communications Interactivity, Communities and Content. England: Prentice Hall.

    39 Ibid, p.8

    40 Ibid, p.9.

    41 Peppers, Don and Rogers, Martha. 2004. Managing Customer Relationship. New Jersey: John Wiley &

    Sons, Inc., p.16

    42 Hoey, Clive. Maximizing Marketing Eeffectiveness Through Computer-Mediated Communication. Diakses 12 Des 2011.

  • berkelanjutan antara perusahaan dan konsumen. Komunikasi pemasaran dan segala

    bentuk interaksi dengan konsumen lainnya wajib dikombinasikan menjadi suatu

    kesatuan fungsi untuk memastikan dialog antara perusahaan dengan masing-masing

    individu dapat berjalan mulus43

    . Di sinilah kemudian komunikasi pemasaran dipadukan

    dengan mengacu pada relationship marketing yang mampu membuat konsumen dan

    perusahaan menjalin hubungan baik.

    Adanya paradigma relationship marketing dalam komunikasi pemasaran ini

    membuat jangkauan dari komunikasi pemasaran itu sendiri bertambah lebar.

    Komunikasi pemasaran tidak lagi hanya memberikan informasi tentang produk tetapi

    juga berfokus pada pengembangan hubungan perusahaan dengan bermacam-macam

    konsumennya44

    . Di atas itu semua, seluruh kegiatan komunikasi pemasaran perusahaan

    harus mengacu pada konsumen. Terlebih lagi, dengan komunikasi yang efektif antara

    perusahaan dan konsumen dapat menumbuhkan loyalitas konsumen.

    Berbagai kegiatan komunikasi pemasaran pun diintegrasikan untuk menjalin

    hubungan dengan konsumen yang dapat menumbuhkan relationship marketing.

    Komunikasi pemasaran yang terintegrasi ini disebut juga dengan Integrated Marketing

    Communications (IMC).

    Integrated Marketing Communication (IMC) is an essential contributing way of organizing for Relationship Marketing. This

    integrates traditional media advertising, direct marketing, public

    relations, and other marketing communication acts, with buyer-

    driven and seller-driven communicative encounters in the production

    and consumption of goods and services and customer service.45

    43

    Peppers, Don and Rogers, Martha. 2004. Managing Customer Relationship. New Jersey: John Wiley &

    Sons, Inc.

    44 Fill, Chris. 2009. Marketing Communications Interactivity, Communities and Content. England:

    Prentice Hall, p. 16

    45 Varey, J.Richard. 2002. Relationship Marketing:Dialogue & Networks in the E-commerce Era.

    London: John Wiley&Sons, Ltd.

  • Dengan mengintegrasikan media tradisional, direct marketing, public relations, dan

    berbagai kegiatan komunikasi pemasaran lainnya, IMC menurut Varey merupakan

    kontribusi utama terhadap relationship marketing. Hal ini karena di dalam IMC

    terdapat proses penting, yakni mengajak interaksi dan dialog yang merupakan

    karakteristik kunci dari hubungan dengan konsumen46

    . The basic IMC principle is that

    communication the sending and receiving messages is the foundation of all our

    relationships, including brand relationships47. Maka hal yang paling mendasari dari

    IMC dan jantung dari semua hubungan ialah komunikasi. Mengingat keefektifan

    kegiatan komunikasi pemasaran juga bergantung pada komunikasi dua arah yang

    berkelanjutan antara perusahaan dan konsumen48

    .

    1.5.2 Relationship Marketing

    Relationship marketing menjadi payung besar dari teori yang digunakan dalam

    penelitian ini. Di mana relationship marketing menurut Philip Kotler merupakan

    pemasaran berdasarkan hubungan baik yang menandai adanya perubahan paradigma

    yang signifikan dalam pemasaran, sebuah gerakan dari pola pikir yang semata-mata

    berlandaskan pada kompetisi dan konflik, ke arah pola pikir yang berlandaskan

    hubungan saling ketergantungan yang saling menguntungkan dan kerja sama49

    .

    Perubahan paradigma yang terjadi disebabkan oleh tuntutan konsumen yang semakin

    menginginkan lebih serta untuk mengatasi persaingan bisnis yang semakin ketat.

    46

    Fill, Chris. 2009. Marketing Communications Interactivity, Communities and Content. England:

    Prentice Hall.

    47 Duncan, Tom. 2002. IMC Using Advertising & Promotion to Build Brands. New York: McGraw-Hill

    48 Hoey, Clive. Maximizing Marketing Eeffectiveness Through Computer-Mediated Communication. Diakses 12 Des 2011.

    49

    Kotler, Philip. 2003. Marketing Insights fom A to Z. Jakarta: Penerbit Erlangga.

  • Sehingga hubungan antara konsumen dan perusahaan pun bergeser dari transactional

    approach menjadi relationship approach50

    .

    Dalam transactional approach atau yang disebut juga dengan transaction

    marketing hanya melibatkan hubungan antara konsumen dan perusahaan dalam jangka

    pendek dan hanya terjadi satu kali interaksi dengan konsumen yakni pada saat transaksi

    tersebut berlangsung. Sedang relationship approach atau relationship marketing

    melibatkan periode jangka panjang daripada hanya sekali pertemuan dan terdapat

    interaksi di tiap episode pertemuan tersebut yang dipengaruhi oleh interaksi lainnya51

    .

    Dari sini, terdapat pergeseran dari pesan yang hanya terjadi satu kali menjadi pesan

    yang berkesinambungan dan melibatkan proses interaktif antara konsumen dan

    perusahaan. Selain itu, komunikasi antara perusahaan dan konsumen yang dulunya satu

    arah jadi bergeser ke komunikasi dua arah52

    .

    Karakteristik utama dari relationship marketing53

    ialah

    memfokuskan diri pada para partner dan konsumen (bukannya pada produk-produk

    yang dihasilkan perusahaan)

    memberikan penekanan terhadap bertahannya dan pertumbuhan konsumen daripada

    perolehan konsumen baru

    mengandalkan lebih banyak mendengarkan dan belajar dibanding berbicara dengan

    konsumen.

    50

    Peppers, Don and Rogers, Martha. 2004. Managing Customer Relationship. New Jersey: John Wiley &

    Sons, Inc.

    51 Carter, Tony. 2003. Customer Advisory Boards: A strategic Tool for Customer Relationship Building.

    New York: The Haworth Press, Inc.

    52 Allen, C. Kania, D. and Yaeckel, B 2001. One-to-One Web Marketing, Second Edition:Build a

    Relationship MarketingStrategy One Customer at a Time. New York: John Wiley & Sons, Inc

    53 Kotler, Philip. 2003. Marketing Insights fom A to Z. Jakarta: Penerbit Erlangga

  • Sedangkan, menurut Evans dan Laskin terdapat empat unsur dalam relationship

    marketing54

    , yaitu

    memahami harapan dan keinginan konsumen

    membangun pelayanan kemitraan dengan konsumen

    memberdayakan karyawan

    meningkatkan mutu perusahaan agar lebih baik dari kompetitor.

    Namun pada intinya, relationship marketing menekankan pada pengembangan dan

    pemeliharaan hubungan dengan konsumen dalam jangka panjang.

    Membangun hubungan dengan kosumen harus melibatkan interaksi beberapa

    kali antara individu dengan perusahaan sepanjang waktu sehingga dapat meningkatkan

    penjualan dan keuntungan55

    . Berhubungan dengan setiap konsumen tidaklah mudah

    karena merupakan proses yang terus berjalan dan berkembang. Perusahaan harus lebih

    mendekatkan diri dan lebih memahami konsumen dibandingkan kompetitor. Metode

    yang paling mudah untuk memahami setiap konsumen, serta menggali informasi lebih

    dalam dengan tiap individu konsumen ialah dengan berinteraksi satu lawan satu56

    . Di

    sini komunikasi dua arah dan interaksi dari kedua belah pihak menjadi karakteristik

    yang paling penting dari relationship marketing.

    Relationship marketing juga dapat dijelaskan sebagai proses penciptaan dan

    pembangunan value laden dalam hubungan dengan stakeholders57. Proses penciptaan

    54

    Dikutip dari http://mrpendi.wordpress.com/2008/02/13/berkenalan-dengan-crm/ diakses tgl 7

    Desember 2011

    55 Duncan, Tom. 2002. IMC Using Advertising & Promotion to Build Brands. New York: McGraw-Hill

    56 Peppers, Don and Rogers, Martha. 2004. Managing Customer Relationship. New Jersey: John Wiley &

    Sons, Inc.

    57 Varey, J.Richard. 2002. Relationship Marketing:Dialogue & Networks in the E-commerce Era.

    London: John Wiley&Sons, Ltd.

  • nilai tersebut membutuhkan kolaborasi jangka panjang yang saling menguntungkan

    antara konsumen dengan perusahaan, semua pihak juga harus saling aktif berinteraksi.

    Cara penyampaian nilai dari produsen ke konsumen ialah dengan memuaskan

    kebutuhan konsumen serta lebih kepada hubungan antara pemasar dengan konsumen58

    .

    Nilai atau value sendiri merupakan perkiraan konsumen pada masa mendatang

    mengenai produk atau jasa mana yang dapat memuaskan kebutuhannya59

    . Nilai tersebut

    relatif menurut harapan dan pengalaman konsumen.

    Sumber: Varey, J.Richard. 2002. Relationship Marketing:Dialogue & Networks in the E-commerce Era. London: John Wiley&Sons, Ltd.

    Gambar di atas merupakan deskripsi nilai yang dibangun oleh perusahaan pada

    konsumen. Varey berpendapat, selain dengan meningkatkan kualitas produk, nilai

    hubungan dengan konsumen juga dapat dibangun melalui interaksi dan kualitas

    hubungan dengan konsumen yang lebih baik60

    . Perusahaan mencoba menarik

    konsumen, mempertahankannya dan menumbuhkan nilai konsumen pada perusahaan.

    Menciptakan hubungan yang lebih bernilai dengan konsumen menjadi obyektif dari

    58

    Fill, Chris. 2009. Marketing Communications Interactivity, Communities and Content. England: Prentice Hall.

    59 Ibid.

    60 Varey, J.Richard. 2002. Relationship Marketing:Dialogue & Networks in the E-commerce Era.

    London: John Wiley&Sons, Ltd.

  • sebuah perusahaan. Hal ini dapat menumbuhkan hubungan yang lebih bermakna serta

    menguntungkan antara perusahaan dan konsumen61

    .

    Hubungan antara konsumen dan perusahaan dibangun melalui interaksi dan

    dialog. Interaksi dan dialog yang kolaboratif dapat menjadikan konsumen dan

    perusahaan semakin dekat di setiap interaksi. Perusahaan mempelajari individu

    konsumen melalui proses transaksi dan interaksi yang dilakukannya. Dari feedback

    yang diberikan konsumen, perusahaan dapat mengetahui kekuatan dan kelemahannya.

    Demikian pula, konsumen pun mempelajari perusahaan melalui pengalaman pembelian

    maupun interaksi lainnya. Dari preferensi yang dimiliki konsumen serta feedback yang

    diberikan perusahaan, membuat konsumen mau untuk membeli dan bertransaksi

    kembali serta mampu menangani beberapa aspek dari hidupnya secara efisien dan

    efektif62

    .

    Kejujuran dan komitmen di antara perusahaan maupun konsumen juga

    dibutuhkan untuk melanggengkan hubungan yang sudah terjalin. Kejujuran di sini ialah

    upaya untuk mengurangi ketidak yakinan agar dapat membangun sebuah hubungan.

    Kejujuran dalam sebuah perusahaan meliputi dua dimensi, yaitu kredibilitas

    (credibility) merupakan perusahaan yang telah mendapat kepercayaan dari masyarakat

    karena reputasinya; serta kebaikan (benevolence) yakni niat baik dari perusahaan yang

    tidak dimiliki oleh perusahaan lain63

    . Sedangkan komitmen ialah hasrat untuk

    61

    Peppers, Don and Rogers, Martha. 2004. Managing Customer Relationship. New Jersey: John Wiley & Sons, Inc.

    62 Ibid.

    63 Fill, Chris. 2009. Marketing Communications Interactivity, Communities and Content. England:

    Prentice Hall,p.209

  • melanjutkan hubungan agar dapat menjaga dan menguatkan hubungan yang bernilai

    antara konsumen dan perusahaan64

    .

    1.5.3 Strategi Relationship Marketing

    Dalam strategi relationship marketing, perusahaan selalu meletakkan konsumen

    di posisi teratas dalam strategi jangka panjang perusahaan, termasuk berbagai usaha

    pemasaran dan penjualan, pengembangan produk, alokasi sumber daya dan seluruh

    kegiatan yang berpotensi memberikan keuntungan bagi perusahaan65

    . Hal ini berarti

    bahwa konsumen telah menjadi fokus utama dalam obyektif perusahaan. Oleh karena

    itu, strategi relationship marketing digunakan untuk mencapai obyektif perusahaan

    yang berfokus pada konsumen. Strategi relationship marketing berfokus pada

    pemeliharaan hubungan jangka panjang dengan konsumen. Dengan strategi ini,

    perusahaan mengerahkan seluruh kegiatan komunikasi pemasaran mulai dari metode

    yang digunakan, pesan yang disampaikan, media yang digunakan hingga IMC

    semuanya dirancang khusus untuk menjalin hubungan jangka panjang dengan

    konsumen.

    Para ahli pemasaran merumuskan beberapa strategi relationship marketing. Di

    antaranya ialah Chris Fill (2009) yang mengutamakan interaksi dan dialog untuk

    menumbuhkan hubungan jangka panjang dengan konsumen serta Don Peppers dan

    Martha Rogers (2002) yang menyebutkan Customer Relationship Management (CRM)

    dan saluran digital sebagai strategi relationship marketing-nya. Selain itu, Richard J.

    Varey (2002) dengan CRM dan customer service. Kemudian Cliff Allen, Deborah

    64

    Ibid, p.211

    65 Peppers, Don and Rogers, Martha. 2004. Managing Customer Relationship. New Jersey: John Wiley &

    Sons, Inc

  • Kania & Beth Yaeckel (2001) berpendapat bahwa strategi relationship marketing

    meliputi CRM, pendekatan komunitas dan melalui saluran digital (website dan e-mail).

    Dari pendapat beberapa ahli di atas, peneliti mencoba merumuskan strategi relationship

    marketing yaitu:

    1.5.3.1 Customer Relationship Management (CRM)66

    ,67

    ,68

    Perusahaan yang menganut paham customer centric biasanya menerapkan salah

    satu strategi relationship marketing yang disebut dengan Customer Relationship

    Management (CRM). CRM merupakan sebuah proses yang memodifikasi perilaku

    konsumen sepanjang waktu dan mempelajarinya dari setiap interaksi, memperlakukan

    konsumen dengan baik dan menguatkan ikatan antara konsumen dan perusahaan69

    .

    Pada intinya CRM ini mengatur jalannya interaksi antara perusahaan dan konsumen

    dengan memanfaatkan teknologi70

    . CRM bertujuan untuk menyediakan sebuah sistem

    informasi dan data-data konsumen secara terpusat71

    . Untuk memaksimalkan hubungan

    dengan semua konsumennya, CRM mengintegrasikan teknologi, proses dan orang-

    orangnya. CRM integrates people, process and technology to maximize relationships

    with all your customers.72CRM memiliki kemampuan untuk menciptakan hubungan

    yang lebih kuat dengan pelanggan dengan mengintegrasikan setiap aspek dari kontak

    66

    Varey, J.Richard. 2002. Relationship Marketing:Dialogue & Networks in the E-commerce Era. London: John Wiley&Sons, Ltd.

    67 Peppers, Don and Rogers, Martha. 2004. Managing Customer Relationship. New Jersey: John Wiley &

    Sons, Inc,

    68 Allen, C. Kania, D. and Yaeckel, B 2001. One-to-One Web Marketing, Second Edition:Build a

    Relationship MarketingStrategy One Customer at a Time. New York: John Wiley & Sons, Inc

    69 Ibid, p.9

    70 Ibid, p.245

    71 Varey, J.Richard. 2002. Relationship Marketing:Dialogue & Networks in the E-commerce Era.

    London: John Wiley&Sons, Ltd. p.143

    72Allen, C. Kania, D. and Yaeckel, B 2001. One-to-One Web Marketing, Second Edition:Build a

    Relationship MarketingStrategy One Customer at a Time. New York: John Wiley & Sons, Inc, p.246

  • perusahaan dengan konsumen, termasuk penjualan, pemasaran dan pelayanan

    pelanggan73

    .

    Perusahaan yang melakukan CRM berusaha menciptakan dialog yang

    kolaboratif dengan konsumennya melalui berbagai saluran komunikasi74

    . Dalam CRM,

    berbagai macam interaksi yang terjadi antara perusahaan dan konsumen dapat

    menghasilkan sebuah database informasi75

    . Di mana informasi ini nantinya berguna

    untuk memprediksi keinginan konsumen di masa depan dan berguna untuk merancang

    program komunikasi pemasaran selanjutnya. CRM memiliki kemampuan untuk

    memungkinkan perusahaan memahami perilaku pembelian konsumen dengan lebih

    baik, atau paling tidak memahami hal-hal lain yang dapat diperoleh dengan sistem

    CRM ini, dan untuk menentukan tipe komunikasi yang harus dijalin perusahaan dengan

    konsumen76

    . CRM juga memungkinkan perusahaan untuk mengimplementasikan

    strategi retensi konsumen yang efektif dengan mengawasi, memberikan penghargaan

    dan mengingatkan konsumen tentang informasi produk dan jasa. Sebaliknya, konsumen

    pun mampu memberikan kritik, saran maupun komplain secara langsung pada

    perusahaan77

    .

    73

    Barnes, James. 2003. Secrets of Customer Relationship Management (Rahasia Manajemen Hubungan

    Pelanggan). Yogyakarta: Penerbit Andi.p.187

    74 Peppers, Don and Rogers, Martha. 2004. Managing Customer Relationship. New Jersey: John Wiley &

    Sons, Inc, p.52

    75Varey, J.Richard. 2002. Relationship Marketing:Dialogue & Networks in the E-commerce Era.

    London: John Wiley&Sons, Ltd., p.146

    76 Barnes, James. 2003. Secrets of Customer Relationship Management (Rahasia Manajemen Hubungan

    Pelanggan). Yogyakarta: Penerbit Andi.p.188

    77 Varey, J.Richard. 2002. Relationship Marketing:Dialogue & Networks in the E-commerce Era.

    London: John Wiley&Sons, Ltd., p.143

  • 1.5.3.2 Customer Sevice78

    Kemudian customer service juga merupakan salah satu strategi relationship

    marketing yang tidak boleh dilupakan. Customer service cara yang paling manual

    namun juga berperan penting karena perusahaan dapat berbicara dan berinteraksi

    langsung dengan konsumen. Oleh sebab itu, setiap perusahaan wajib memiliki customer

    service yang menawarkan keramahan, memberikan kenyamanan dan dapat

    memberikan solusi pada konsumen. Customer service ini sangat berperan bagi

    relationship marketing. Seperti yang dikemukakan oleh Robert Desatnick yang dikutip

    oleh Varey (2002): Managing a corporations human resources equates with

    managing its customer services79. Semua karyawan dalam sebuah perusahaan juga

    harus bisa berperan sebagai customer service karena dalam relationship marketing

    setiap karyawan terlibat dalam menjalin hubungan dengan konsumen.

    Customer service ini selalu ada di setiap perusahaan karena adanya mantra yang

    sudah ada sejak jaman dulu bahwa konsumen selalu benar atau konsumen adalah

    raja. Konsumen saat ini semakin pintar, aktif dan kritis. Mereka tahu apa yang mereka

    inginkan dan memiliki kekuasaan penuh untuk berganti merek produk atau jasa apabila

    sudah merasa tidak cocok. Konsumen berhak untuk mendapatkan kualitas terbaik dari

    perusahaan80

    . Oleh sebab itu adanya customer service ini untuk menjembatani antara

    keinginan dan keluhan konsumen dengan pelayanan perusahaan yang masih

    memperhitungkan kepentingan dan keuntungan perusahaan. Iklim customer service

    yang cocok dengan aksi manajemen perusahaan dan konsumen ialah customer service

    78

    Varey, J.Richard. 2002. Relationship Marketing:Dialogue & Networks in the E-commerce Era.

    London: John Wiley&Sons

    79 Ibid, p.128

    80 Ibid, p.32

  • yang memberikan pengalaman pelayanan yang baik kepada karyawannya sehingga

    nantinya dapat menciptakan kualitas pelayanan yang baik pula kepada konsumen81

    .

    1.5.3.3 Pendekatan Komunitas82

    Strategi relationship marketing lain yang sering dilakukan perusahaan ialah

    dengan melakukan pendekatan ke komunitas. Pendekatan ke komunitas ini termasuk

    strategi yang tidak membutuhkan biaya banyak sebab komunitas-komunitas tersebut

    telah terbentuk dengan sendirinya, misal komunitas hobi, komunitas musik dan

    sebagainya. Dalam komunitas terjadi sharing yang intensif antar anggotanya. Para

    anggota komunitas secara langsung maupun tidak langsung bisa memberi energi positif

    bagi orang-orang di sekitarnya, apalagi jika mereka memiliki pengalaman yang baik83

    .

    Setiap anggota di dalam komunitas ini telah berbagi pikiran, ide, berdiskusi, saling

    menasehati antar sesama anggota dan bersosialisasi secara umum sehingga di dalam

    komunitas ini tercipta suatu ikatan yang kuat84

    . Ikatan yang kuat inilah yang

    dimanfaatkan relationship marketer untuk menjadikan komunitas sebagai senjata utama

    dalam relationship marketing.

    81

    Varey, J.Richard. 2002. Relationship Marketing:Dialogue & Networks in the E-commerce Era.

    London: John Wiley&Sons, Ltd p.147

    82 Allen, Cliff, Deborah Kania & Beth Yaeckel. 2001. One-to-One Web Marketing, Second Edition:Build

    a Relationship Marketing Strategy One Customer at a Time. New York: John Wiley & Sons, Inc.

    83 Majalah Marketeers edisi Februari 2012. Goodbye Service, Hello Care.

    84 Allen, Cliff, Deborah Kania & Beth Yaeckel. 2001. One-to-One Web Marketing, Second Edition:Build

    a Relationship Marketing Strategy One Customer at a Time. New York: John Wiley & Sons, Inc. p.163

  • 1.5.3.4 Saluran Digital85

    Riset MarkPlus Insight akhir tahun 2012 lalu mengatakan 41,5% penduduk

    Indonesia saat ini telah terhubung dengan internet. Dari segi jumlah populasinya,

    masyarakat urban netizen di Indonesia mencapai 50 juta jiwa, sedangkan di rural sekitar

    5 juta orang dan pengguna mobile internet ada sekitar 30 juta jiwa86

    . Hadirnya internet

    membuat pemasar berkompetisi untuk membawa kegiatan pemasarannya ke dunia

    digital, termasuk strategi relationship marketing-nya. Hal ini tidak terlepas dari

    keistimewaan intenet yang mempunyai sifat interaktif. Selain itu, dengan internet dapat

    menjangkau pasar yang lebih luas daripada melalui media tradisional. Faktor biaya

    yang lebih murah juga menyebabkan internet sangat diminati oleh masyarakat dalam

    pelaksanaan kegiatan komunikasi pemasaran87

    .

    Internet menyediakan berbagai macam aktifitas, seperti email, grup diskusi,

    multiplayer games, database technologies, jejaring sosial dan lain sebagainya. Jaringan

    komunikasi internet yang sangat luas dapat membantu perusahaan membangun

    hubungan merek yang kuat dengan konsumen, suppliers, distributor dan stake holder

    lainnya dengan meningkatkan kekuatan interaktivitas88

    . Saluran digital memungkinkan

    kita untuk berkomunikasi secara interaktif, di mana pesan dapat direspon secara instan.

    Kata interaktif ini merujuk pada semua pihak dalam suatu percakapan yang dapat saling

    berkomunikasi dan terwadahi dalam sebuah spektrum luas pada lingkungan elektronik

    85

    Allen, Cliff, Deborah Kania & Beth Yaeckel. 2001. One-to-One Web Marketing, Second Edition:Build a Relationship Marketing Strategy One Customer at a Time. New York: John Wiley & Sons, Inc.

    86 Majalah Marketeers edisi Juni 2012, Special Digital Marketing Issue

    87 Ustadiyanto, Riyeke. 2002. E-business Plan: Perencanaan, Pembangunan dan Strategi Bisnis di

    Internet. Yogyakarta: Penerbit Andi, p.11

    88 Duncan, Tom. 2002. IMC Using Advertising & Promotion to Build Brands. New York: McGraw-Hill

  • atau internet89

    . Di mana yang menjadi karakteristik kunci dari relationship marketing

    ialah hubungan interaksi dan dialog yang berkelanjutan. Adanya media internet ini

    dapat mewujudkan hubungan yang interaktif antara perusahaan dan konsumen.

    1.5.4 Loyalitas Konsumen

    Loyalitas konsumen merupakan tujuan inti yang diupayakan dalam relationship

    marketing. Dengan loyalitas, perusahaan akan mendapatkan keuntungan jangka

    panjang atas hubungan mutualisme yang terjalin antara perusahaan dan konsumen

    dalam kurun waktu tertentu90

    . Loyalitas konsumen didapat dari nilai yang diberikan

    perusahaan pada konsumen, di mana konsumen merasa puas akan produk atau jasa

    yang telah dibelinya. Konsumen akan memberikan loyalitas dan kepercayaannya pada

    produk selama produk tersebut sesuai dengan harapan yang dimiliki oleh konsumen91

    .

    Bahkan beberapa ahli menyebutkan bahwa perusahaan sebaiknya tidak hanya

    memberikan sesuai dengan harapan namun melampaui apa yang diharapkan konsumen

    untuk meningkatkan loyalitas konsumen92

    . Kesesuaian dengan harapan konsumen ini

    dapat diartikan dengan kepuasan konsumen.

    Kepuasan konsumen ini tidak hanya didapat dari produk atau jasa yang

    dikonsumsi konsumen. Interaksi dan dialog yang berlangsung antara konsumen dan

    perusahaan juga dapat menumbuhkan kepuasan konsumen. Menurut James Barnes,

    89

    Fill, Chris. 2009. Marketing Communications Interactivity, Communities and Content. England:

    Prentice Hall.

    90 Dikutip dari http://ilmumanajemenpemasaran.wordpress.com/2009/11/10/definisi-loyalitas-

    konsumen/ diakses 31 Okt11

    91 Farrah, Fajrianti Zatul. www.jurnal-airlangga.com diakses tgl 31 Okt. 11

    92 Lake, Laura. http://marketing.about.com/od/relationshipmarketing/a/crmstrategy.htm Diakses tgl

    11 Okt11

  • kepuasan konsumen terjadi ketika yang didapat konsumen dari perusahaan sebanding

    dengan apa yang telah diberikan konsumen ke perusahaan pada setiap interaksi93

    .

    Apabila hubungan perusahaan dan konsumen dapat terjalin baik serta kepuasan

    konsumen terpenuhi akan menumbuhkan loyalitas konsumen pada perusahaan.

    Menurut John A. Murphy terdapat lima tipe loyalitas, yakni price loyalty,

    monopoly loyalty, inertia loyalty, disloyalty dan emotional loyalty94

    . Di mana dalam

    penelitian ini, loyalitas yang dimaksud peneliti ialah emotional loyalty. Emotional

    loyalty dapat dikatakan sebagai tipe yang ideal sebab konsumen memiliki ikatan

    emosional dengan produk. Hal ini dikarenakan

    nilai dan keuntungan yang dirasakan konsumen

    selama mengonsumsi produk tersebut. Di tipe

    ini konsumen cenderung senang

    merekomendasikan produk kepada orang-orang

    terdekatnya. Keterlibatan konsumen dengan

    produk pun tinggi. Apabila keterlibatan

    konsumen tinggi akan mengalami tanggapan pengaruh yang lebih kuat seperti emosi

    dan perasaan yang kuat95

    . Sehingga dari emosi dan perasaan yang kuat tersebut dapat

    meningkatkan loyalitas konsumen.

    Loyalitas konsumen juga bisa dicapai dengan menjalin relationship marketing,

    di mana terdapat beberapa level loyalitas yang didapat dari melakukan relationship

    93

    Peppers, Don and Rogers, Martha. 2004. Managing Customer Relationship. New Jersey: John Wiley & Sons, Inc

    94 Muprhy, A. John. 2001. The Lifebelt Definitive Gide to Managing Customer Retention. New York:

    John Wiley & Sons, Ltd.

    95 Peter, J.Paul & Olson, C. Jerry. 1999. Consumer Behavior: Perilaku Konsumen dan Strategi

    Pemasaran. Jakarta: Erlangga

    Sumber: Chris Fill (2009)

  • marketing. Tingkatan level loyalitas ini disebut juga dengan relationship marketing

    ladder of loyalty.

    Pada level pertama ditempati oleh prospect, yaitu seseorang yang dipercaya

    nantinya akan menjadi konsumen di masa depan. Level kedua ada purchaser:

    seseorang yang telah bertransaksi sekali dengan perusahaan, selanjutnya ada client,

    yaitu seseorang yang telah menjadi konsumen namun mempersepsi negatif terhadap

    perusahaan. Kemudian supporter yang menyukai dan mendukung perusahaan namun

    secara pasif dan advocate yang aktif merekomendasikan perusahaan kepada orang

    lain. Di level yang paling tinggi diduduki oleh partner yakni seseorang yang telah

    menjalin hubungan sebagai partner dari perusahaan96

    . Untuk menaikkan level loyalitas

    dari konsumen, para relationship marketers biasanya menyediakan kualitas pelayanan

    yang melebihi harapan konsumen di setiap anak tangga atau level97

    .

    1.6 Metodologi Penelitian

    Penelitian ini menggunakan tipe penelitian deskriptif dengan pendekatan

    kualitatif. Di mana peneliti akan mencoba untuk menggambarkan strategi relationship

    marketing Indosat dalam mempertahankan loyalitas konsumen. Metode yang digunakan

    dalam penelitian ini ialah indepth interview dengan melakukan wawancara mendalam

    pada beberapa informan yang berkaitan langsung dengan topik penelitian ini. Dalam hal

    ini ialah strategi relationship marketing Indosat East Java Bali Nusra (EJBN) dalam

    mempertahankan loyalitas konsumen.

    96

    Fill, Chris. 2009. Marketing Communications Interactivity, Communities and Content. England:

    Prentice Hall, p.215

    97 Dikutip dari http://en.wikipedia.org/wiki/Relationship_marketing diakses 31 Okt11.

  • 1.6.1 Sasaran Penelitian

    Sasaran penelitian ini adalah tiga orang narasumber dari tim Marketing, VAS &

    Community PT Indosat Area EJBN. Tiga orang narasumber tersebut ialah M.

    Fakhrurrozi sebagai manajer Marketing, VAS & Community, Mirza Affandi sebagai

    anggota dari tim Marketing, VAS & Community yang membawahi digital marketing

    and community serta Bayu Wibowo yang membawahi Above The Line (ATL), Below

    The Line (BTL) and design.

    1.6.2 Unit Analisis

    Yang menjadi unit analisis dalam penelitian ini adalah informasi yang berupa

    narasi-narasi dari hasil in depth interview. Narasi-narasi tersebut berasal dari transkrip

    wawancara mendalam dengan beberapa anggota dari tim Marketing, VAS &

    Community PT Indosat Area EJBN, yang telah diwawancara sesuai dengan pedoman

    wawancara.

    1.6.3 Teknik Pengumpulan Data

    Teknik pengumpulan data penelitian ini menggunakan wawancara mendalam

    sebagai data primer. Sedangkan data sekunder diperoleh dari literatur, jurnal dan

    internet. Yang dimaksud dengan indepth interview atau wawancara mendalam ialah

    cara mengumpulkan data atau informasi melalui wawancara tatap muka langsung

    dengan informan. Dalam hal ini peneliti menggunakan alat perekam dan membuat

    catatan lapangan secara sistematis untuk mendapatkan data primer.

  • 1.6.4 Teknik Analisis Data

    Setelah semua data yang diperlukan terkumpul, maka peneliti pun mulai

    melakukan analisis data. Hasil wawancara mendalam dengan informan berupa rekaman

    suara digital diubah menjadi transkrip wawancara untuk memudahkan analisis data.

    Sesuai dengan tipe penelitian deskriptif, maka peneliti akan menggambarkan transkrip

    wawancara dengan membuat data yang telah terkumpul ke dalam bentuk narasi

    sehingga mudah dimengerti. Analisis dilakukan dengan memadukan teori yang ada

    dengan data yang diperoleh yaitu berkaitan dengan strategi relationship marketing

    Indosat East Java Bali Nusra (EJBN) dalam mempertahankan loyalitas konsumen.

  • BAB II

    GAMBARAN OBYEK PENELITIAN

    2.1 Profil Indosat

    PT Indonesian Satellite Corporation Tbk atau yang lebih dikenal dengan Indosat

    ialah sebuah perusahaan penyelenggara jasa telekomunikasi internasional di Indonesia.

    Indosat didirikan pada 20 November 1967 oleh pemerintah sebagai Perusahaan Modal

    Asing (PMA). Indosat memulai operasinya secara komersial pada September 1969

    untuk membangun, menyalurkan dan mengoperasikan International

    Telecommunications Satellite Organization, atau Intelsat. Di mana stasiun untuk

    mengakses satelit Intelsats Indian Ocean Region selama periode 20 tahun berada di

    Indonesia. Sebagai organisasi satelit komunikasi internasional, Intelsat memiliki dan

    mengoperasikan sejumlah satelit telekomunikasi.

    Indosat kemudian mendirikan PT Satelit Palapa Indonesia (Satelindo) pada

    tahun 1993 sebagai anak perusahaannya. Ia mulai beroperasi pada tahun 1994 sebagai

    operator GSM pertama di Indonesia yang mengeluarkan kartu prabayar Mentari dan

    pascabayar Matrix. Pada tahun 2001 Indosat mendirikan PT Indosat Multi Media

    Mobile (IM3) dan ia menjadi pelopor GPRS dan multimedia di Indonesia, dan pada

    tahun yang sama Indosat memegang kendali penuh PT Satelit Palapa Indonesia

    (Satelindo).

    Setelah sebelumnya di tahun 1980 Indosat menjadi Badan Usaha Milik Negara

    (BUMN) yang seluruh sahamnya dimiliki oleh Pemerintah Indonesia, namun pada

    akhir tahun 2002 Pemerintah Indonesia menjual 41,94% saham Indosat ke Singapore

    Technologies Telemedia Pte. Ltd. Dengan demikian, Indosat kembali menjadi PMA.

  • Penjualan 41,94% saham Indosat tersebut menimbulkan banyak kontroversi.

    Pemerintah RI terus berupaya untuk membeli kembali (buyback) saham Indosat

    tersebut agar pemerintah menjadi pemegang saham yang mayoritas dan menjadikan

    kembali Indosat sebagai BUMN, namun hingga kini upaya pemerintah tersebut belum

    terealisasi akibat banyaknya kendala.

    Saat ini, komposisi kepemilikan saham Indosat adalah: Publik (45,19%), ST

    Telemedia melalui Indonesia Communications Limited (40,37%), serta Pemerintah

    Republik Indonesia (14,44%), termasuk saham Seri A. Selain itu, sebagian saham

    Indosat juga dimiliki oleh Perusahaan telekomunikasi asal Qatar, yakni Qatar Telecom

    Group (Qtel). Saat ini, Qtel memiliki 65% saham Indosat, dimana 41% diperoleh dari

    pembelian yang dilakukan oleh STT (Singapore Telecommunication Tecnologies).

    Sedangkan sisanya diambil dari pasar melalui tender offer. Adapun pemerintah

    Indonesia masih memiliki saham sebesar 15% di Indosat98

    . Indosat juga mencatatkan

    sahamnya di Bursa Efek Jakarta, Bursa Saham Singapura, serta Bursa Saham New

    York. Indosat juga memperdagangkan sahamnya di Bursa Efek Jakarta, Bursa Efek

    Surabaya, dan New York Stock Exchange.

    Tepat pada bulan Februari 2005, PT Indosat merubah identitas perusahaan

    dengan mengganti logo serta visi dan misinya. Perubahan ini merupakan refleksi visi

    PT Indosat menjadi perusahaan telekomunikasi terkemuka di Indonesia yang

    menyediakan layanan telekomunikasi terintegrasi bagi pelanggan ritel dan korporat.

    Harapan dari pergantian identitas ini ialah agar lebih mensosialisasikan pelayanan jasa

    yang terdapat di PT Indosat ke seluruh lapisan masyarakat Indonesia dan tentunya dapat

    98

    http://pasarmodal.inilah.com/read/detail/1677522/qtel-jual-saham-indosat

  • membawa bangsa Indonesia menuju babak baru dalam dunia telekomunikasi yang jauh

    lebih baik.

    Gambar 1.1 Logo PT.Indosat

    sumber: google

    Logo baru PT Indosat mempunyai arti yang sangat luas dan mendalam di

    baliknya. Dari logo tersebut tampak ada gambar tiga buah elips yang berwarna merah,

    kuning dan biru. Tiga elips pembentuk techno flower merupakan elemen yang

    mempunyai arti dan fungsi agar dapat saling membangun dan mengisi satu sama

    lainnya yaitu:

    1. Elips warna merah, melambangkan masyarakat Indonesia.

    2. Elips warna biru, melambangkan teknologi.

    3. Elips warna kuning, melambangkan komunikasi.

    Ketiga elips tersebut membetuk simbol techno flower yang mencerminkan

    usaha dan fokus bisnis Indosat saat ini, yaitu di Indonesia. Dalam bidang teknologi dan

    pelayanan bagi masyarakat, serta pentingnya kerjasama yang kokoh diantara ketiga

    elemen tersebut. Kemudian di tengah-tengah logo Indosat tersebut juga membentuk

    simbol seperti bintang permata. Di mana bintang permata ini didapatkan dari

    rangkaian ketiga buah elips. Bintang permata ini mencerminkan layanan terbaik dan

    berkualitas yang senantiasa diberikan oleh PT Indosat kepada seluruh masyarakat

    Indonesia. Selain itu terdapat teks indosat yang menggunakan huruf kecil yang

  • melambangkan sikap Indosat yang bersahabat dan low profile tetapi mudah

    bekerjasama dalam segala hal. Teks Indosat yang berwarna biru tua melambangkan

    kekuatan korporasi Indosat yang kokoh dan solid, kemampuan dan rasa percaya diri

    dalam bidang teknologi yang tinggi serta kestabilan perusahaan.

    Adapun visi dari PT Indosat ialah Menjadi Perusahaan Penyedia Solusi

    Informasi dan Komunikasi Pilihan. Hal ini dikarenakan seiring dengan perkembangan

    teknologi telekomunikasi dan bisnis global yang mendorong Indosat untuk

    memantapkan visi-visinya. Di mana visi tersebut untuk menyongsong perubahan yang

    semakin cepat. Sedangkan misi atau sasaran pokok perusahaan yang dicanangkan oleh

    PT Indosat sejak menjadi BUMN, antara lain:

    Menyediakan dan mengembangkan produk layanan dan solusi inovatif dan

    berkualitas untuk memberikan manfaat yang sebesar-besarnya bagi para pelanggan.

    Meningkatkan shareholder value secara terus menerus

    Mewujudkan kualitas kehidupan stakeholder yang lebih baik

    2.2 Produk-Produk Indosat

    Hingga sekarang, Indosat merupakan perusahaan telekomunikasi dan

    multimedia terbesar kedua di Indonesia untuk jasa seluler (Satelindo, IM3,StarOne).

    Selain itu, Indosat juga menyediakan layanan telekomunikasi internasional seperti SLI

    dan layanan transmisi televisi antarbangsa. Bidang usaha perusahaan Indosat meliputi

    layanan jasa selular (Mentari, Matrix dan IM3), jasa telekomunikasi tetap atau jasa

    suara tetap (seperti jasa SLI yaitu SLI 001, SLI 008 dan FlatCall 01016, jasa fixed

    wireless yaitu StarOne dan Indosat Phone). Indosat juga menjadi penyelenggara jasa

  • data tetap (MIDI) bersama-sama dengan anak perusahaannya yaitu, Indosat Mega

    Media (IM2) dan Lintasarta. Indosat juga menyediakan layanan seluler 3.5 G dengan

    teknologi HSPA.

    Untuk layanan jasa selular terdapat tiga produk Indosat yang sudah sangat kita

    kenal, yakni IM3, Mentari dan Matrix. Ketiga produk Indosat ini memiliki segmen

    pasar yang berbeda. Penyusunan segmen ini berdasarkan sosiografi, demografi dan

    behavior telco99

    . Di mana IM3 merupakan layanan selular pra-bayar yang terjangkau

    dengan fleksibilitas isi ulang. Produk IM3 lebih ditujukan untuk pelanggan usia muda

    yang membutuhkan layanan suara, SMS dan data yang dipadukan secara atraktif.

    Namun pelanggan IM3 ini lebih cenderung pada layanan SMS dan data/ internet.

    Sedangkan produk Mentari ditujukan untuk pasar konsumen muda yang

    behavior telco-nya cenderung memilih layanan jasa suara/telepon dengan tarif bersaing.

    Hampir sama dengan IM3, Mentari lebih ditekankan bagi pengguna regular dengan

    layanan selular pra-bayar. Untuk produk Matrix sendiri merupakan layanan pasca bayar

    yang memiliki segmentasi pasar dewasa dan menengah ke atas. Khususnya

    diperuntukkan bagi pengguna jasa di lingkungan korporat maupun pelanggan

    konsumen individu kelas atas atau premium100

    . Kemudian bagi pelanggan yang

    behavior telco-nya cenderung ke layanan SMS atau internet, baik itu pelanggan muda

    maupun dewasa, Indosat menyediakan produk IM3 atau Indosat Mobile101

    .

    99

    Wawancara dengan M. Fakhrurrozi, manager marketing VAS and community Indosat.

    100http://www.indosat.com/template/media/editor/files/AnnualReport2010/AR/AR/ID/0201_cellular.ht

    ml diakses 9 Maret 2012

    101 Wawancara dengan M. Fakhrurrozi, manager marketing VAS and community Indosat.

  • Layanan seluler bagi Indosat merupakan jenis layanan yang memberikan

    penerimaan paling besar, yakni hingga mencapai 75% dari seluruh penerimaan pada

    tahun 2006. Berdasarkan data tahun 2006, Indosat menguasai 26,9% pasar operator

    telepon seluler GSM (yakni melalui Mentari dan IM3) dan 3,7% pasar operator CDMA

    (melalui StarOne). Berdasarkan data tahun 2009, Indosat menguasai 22,7% pasar

    operator telepon seluler GSM (yakni melalui Matrix, Mentari dan IM3).

    Selain itu terdapat juga jasa broadband 3,5G yakni Indosat BlackBerry yang

    khusus bagi pengguna BlackBerry dengan layanan selular pasca bayar / pra-bayar dan

    push email global. Kemudian ada Indosat 3,5G yang menyediakan layanan akses

    internet mobile berkecepatan tinggi. Ada pula I-Games, I-Ring, I-Go, I-Menu yang

    termasuk dalam Value Added Service (VAS) atau layanan nilai tambah untuk pengguna

    layanan selular dengan berbagai pilihan fitur.

    Kemudian jasa telekomunikasi tetap ada StarOne di mana merupakan layanan

    telepon berbasis teknolgi CDMA dengan tarif pasca bayar maupun pra bayar. Di mana

    segmentasi produk Star One ini diperuntukkan bagi pelanggan yang memiliki

    mobilisasi rendah dan cenderung memakai layanan suara. Untuk layanan sambungan

    internasional langsung ke seluruh belahan dunia tanpa melalui operator dengan tarif

    premium ada IDD 001. Sedangkan layanan sambungan internasional dengan tarif hemat

    ada IDD 008. Kemudian ada Indosat Flat Call 01016 yang menyediakan layanan

    hubungan internasional dengan tarif hemat ke semua negara berbasis Voice over

    Internet Protocol (VoIP). Serta layanan telpon tetap domestik dan internasional berbasis

    kabel untuk komunikasi data, suara dan video dengan kualitas prima.

    Untuk kebutuhan korporasi yang lebih kompleks, Indosat menyediakan solusi

    total yang terintegrasi, sehingga seluruh kebutuhan perusahaan dalam berbagai kegiatan

  • dapat terlayani. Layanan korporasi ini adalah jasa MIDI (Multimedia, Komunikasi Data

    dan Internet) yang meliputi. IPLC (International Private Leased Circuit) & DPLC

    (Domestic Private Leased Circuit), Layanan koneksi sirkuit point to point. Lalu ada

    INP (Internet Network Provider), akses internet global. IDIA (Indosat Dedicated

    Internet Access), membuat jaringan pribadi melalui paket data, dan lain-lain.

    2.3 Indosat East Java Bali Nusra (EJBN)

    Yang akan menjadi obyek penelitian kali ini ialah khusus PT Indosat Regional

    East Java Bali Nusra (EJBN). Indosat EJBN ini dikepalai oleh seorang Head of Region

    Central Java, East Java, DIY and Bali Nusra dengan dibantu oleh sekretaris yang

    membawahi dua area yaitu East Java dan Bali Nusra. Di bawah head of area CJEJBN

    terdapat beberapa grup yang saling bersinergi dalam organisasi Indosat CJEJBN yakni

    Group Network Operation & Maintenance, Group Procurement, Group Property &

    Facilities Management, Group Human Resources, Group Regional Operation, Group

    Tower Management, Group IT Operation, Group Sales dan Group Accounting.

    Group Network Operation and Maintenance bertugas untuk mengoperasikan

    dan pemeliharan seluruh operasional jaringan Indosat area EJBN, kemudian Group

    Procurement bertugas sebagai pengadaan fasilitas bagi Indosat EJBN. Group Property

    & Facilities Management sebagai bagian manajemen pengadaan properti perusahaan di

    area EJBN serta Group Human Resources yang membawahi segala kepentingan dan

    keperluan Sumber Daya Manusia (SDM). Kemudian Group Regional Operation yang

    mengendalikan operasional Indosat di masing-masing wilayah regional dan Group

    Tower Management sebagai manajemen pengawas operator jaringan pusat serta Group

  • IT Operation yang membawahi segala keperluan IT Indosat. Lalu Group Sales yang

    mengurusi seluruh penjualan Indosat dan Group Accounting yang membawahi bidang

    keuangan Indosat. Gambar Struktur Indosat EJBN:

  • STRUKTUR ORGANISASI PT. INDOSAT

    REGIONAL CJECBN

    HEAD OF REGION

    CENTRAL JAVA, DIY, EAST JAVA & BALI NUSRA

    HEAD OF AREA

    East Java

    HEAD OF AREA

    Bali Nusra

    Secretary

    Chanel Management

    Manager

    Marketing, VAS &

    Community Manager

    Customer Service &

    Retention Manager

    Sales Area Manager

    Jember

    Sales Area Manager

    Surabaya

    Sales Area Manager

    Tuban

    Sales Area Manager

    Blitar

    Sales Area Manager

    Madiun

    Sales Area Manager

    Mojokerto

    Sales Area Manager

    Madura

    Sales Area Manager

    Kediri

    Sales Area Manager

    Malang

    Customer Service

    Operation & Retention

    Channel

    Management

    Manager

    Sales Area Manager

    Denpasar

    Sales Area Manager

    Outer Denpasar

    Marketing, VAS

    Community Manager

    Sales Area Manager

    NUSRA

    Group Property & Facilities

    Management

    Group Regional Operation

    Group Network Operation

    & Maintenance

    Group Human Resources

    Group IT Operation

    Group Sales

    Group Accounting

    Group Procurement

    Group Tower Management

  • Head of Region East Java Indosat ini membawahi beberapa tim yang saling

    bersinergi di masing-masing bidangnya untuk mencapai visi dan misi perusahaan.

    Beberapa tim tersebut di antaranya tim Channel Management yang dikepalai oleh

    seorang Channel Management Manager. Kemudian ada tim Sales Area yang mengurusi

    seluruh penjualan Indosat. Terdapat sembilan sales area di Indosat East Java yakni

    Jember, Kediri, Surabaya, Malang, Sidoarjo, Mojokerto, Blitar, Tuban dan Madura.

    Selain mengutamakan penjualan, Indosat juga selalu meperhatikan pelayanan yang

    diberikan kepada seluruh pelanggan. Di mana urusan tentang pelayanan tersebut

    diserahkan kepada tim Customer Service and Retention (CSR) yang dikepalai oleh

    seorang CSR Manager.

    2.4 Marketing, VAS and Community Indosat

    Dalam penelitian kali ini, subyek penelitian yang ingin diwawancara peneliti

    berada pada tim Marketing, VAS and Community yang mengurusi seluruh komunikasi

    pemasaran Indosat. Tim Marketing, VAS and Community ini memiliki obyektif yang

    harus dicapai atau yang disebut oleh tim sebagai obyektif Wild Important Goal (WIG).

    WIG ini antara lain menciptakan komunikasi yang mendorong intention to purchase. Di

    sini tim mengupayakan komunikasi yang mendorong orang untuk tergerak

    menggunakan produk Indosat. Kemudian WIG yang kedua yaitu creating Word of

    Mouth (WoM) through community atau menciptakan getok tular melalui komunitas102

    .

    Di dalam tim ini dibagi lagi menjadi beberapa fungsi, yaitu fungsi program;

    fungsi digital marketing and community, yang mana community ini dibagi menjadi dua

    102

    Wawancara dengan M. Fakhrurrozi, manager tim marketing, VAS and community Indosat pada 24 Mei 2012

  • yakni community and youth segment dan community and professional segment; fungsi

    joint promo, brand activation and sponsorship; fungsi Above The Line (ATL), Below

    The Line (BTL) and design dan yang terakhir fungsi marketing support, market analist,

    marketing administrator and local research 103

    . Tim ini dikepala