strategi relationship marketing indosat east java bali nusra
DESCRIPTION
This study attempted to describe relationship marketing strategy Indosat East Java Bali Nura (EJBN) to maintain customer loyalty. The object of this study is Indosat with the subjects are some informants from Marketing, VAS and Community Indosat team. Marketing, VAS and Community Indosat was selected as subjects of research because the team is in charge of all marketing communications Indosat as well as the right to determine and execute marketing communication strategy of Indosat. By using descriptive qualitative approach, the researcher wants to get descriptive data through in depth interviews with the study subjects.TRANSCRIPT
-
STRATEGI RELATIONSHIP MARKETING INDOSAT EAST JAVA
BALI NUSRA (EJBN) DALAM MEMPERTAHANKAN LOYALITAS
KONSUMEN
SKRIPSI
Disusun Oleh:
RENITA YULIA KUSWINDRIATI
NIM 070810446
PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI
DEPARTEMEN KOMUNIKASI
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS AIRLANGGA
SURABAYA
Semester Gasal 2012/2013
-
Halaman Pernyataan Tidak Melakukan Plagiat
Bagian atau keseluruhan isi Skripsi ini tidak pernah diajukan untuk mendapatkan gelar
akademis pada bidang studi dan/atau universitas lain dan tidak pernah dipublikasikan/ditulis
oleh individu selain pennyusun kecuali bila dituliskan dengan format kutipan dalam isi
skripsi.
Apabila ditemukan bukti bahwa pernyataan saya tidak benar, maka saya bersedia menerima
sanksi sesuai ketentuan yang berlaku di Universitas Airlangga.
Surabaya,
Renita Yulia K.
-
Halaman Persetujuan Pembimbing
STRATEGI RELATIONSHIP MARKETING INDOSAT EAST
JAVA BALI NUSRA (EJBN) DALAM MEMPERTAHANKAN
LOYALITAS KONSUMEN
Skripsi ini telah memenuhi persyaratan dan disetujui untuk diujikan
Dosen Pembimbing
Dina Septiani, MComm.
(NIP.198209052006042002)
-
HALAMAN PENGESAHAN PANITIA PENGUJI
Skripsi ini telah diujikan dan disahkan di hadapan Komisi Penguji
Program Studi Ilmu Komunikasi
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas Airlangga
Pada hari : Rabu
Tanggal : 19 September 2012
Pukul : 13.00 14.30
Komisi Penguji terdiri dari:
Ketua Penguji
Drs. Yan Yan Cahyana, MA
(NIP. 195505191983031003)
Anggota Penguji Anggota Penguji
Andria Saptyasari, S.Sos., MA Dina Septiani, MComm
(NIP.197212301998022001) (NIP.198209052006042002)
-
Alhamdulillaah
Terima kasih Ya Allah,
Kau telah memberikan kemudahan dan kekuatan dalam pengerjaan skripsi ini..
Rasulullah SAW,
Suri tauladan bagi umat manusia
Buat Ibu yang paling bijaksana di dunia ini,
Indri Mulyanti,
Makasih ya ma, selalu support dan doain Ninit.. sampai akhirnya Ninit bisa lulus.
Makasih buat nasehat mama yang selalu menenangkan jiwa dan batinku. Berkat semua
nasehat mama, aku bisa jadi cewek yang kuat, cewek yang bener dan alhamdulilah aku
selalu melangkah di jalan yang benar berkat petunjuk mama (dan Allah tentunya).
Maaf ya ma, kalo selama ini aku suka kasar, bentak-bentak atau marah ma mama.
Semoga dengan aku lulus ini bisa bikin mama bahagia. Tapi perjuanganku belum selesai
sampai di sini ma, aku janji suatu hari aku pasti bisa bahagiain mama dengan jadi orang
yang sukses, selalu berbakti sama orang tua, angkat derajat keluarga dan membiayai
mama n papa buat pergi ke tanah suci. Amiiiinn Allahumma Amiin..
Buat Bapak yang paling gaul n kocak sedunia,
Nungki Bachtiar,
Makasih ya pa, udah sabar sama tingkah lakuku. Makasih juga papa selalu mau
nganterin aku kemana aja. Mulai dari SD tiap pagi nganterin sekolah, sampek aku kerja
juga dianter terus. Trus banyolan papa yang spontan keluar dari mulut papa tu, aku ga
pernah habis pikir. Guyonan papa itu walaupun kadang jayus tapi selalu sukses bikin
aku semangat lagi, malah kadang pas aku lagi bete liat tingkah laku papa yang kocak
bisa bikin aku ceria lagi Aku yakin teman-temanku pasti gak punya papa yang super
kocak kayak papa. Aku bersyukur punya papa kayak papa
Buat Kakak yang paling mbois sedunia,
Anggie Prilia Koeswinanto,
Mas Anggie, makasih ya selalu dukung aku. Aku tahu meskipun kelihatannya kamu cuek,
suka pulang pagi kayak topstar, tapi sebenernya kamu sayang banget kan ma aku? Ya
kan? Hihihi..iya aku juga suayaang kamu mas.
-
Buat pacar, sahabat, teman band sekaligus konco plek-ku,
M. Zaki Ath-thaariq,
Makasih ya beb, selalu dukung aku di saat aku senang dan sedih. Ngerti banget sama
sifatku yang kadang kayak dedek2 hehe :P Ayo kita nanti wisuda bareng ya! Aku yakin
kita nanti bisa sukses bareng!! Amiiin..
Buat Dosen Pembimbingku dan Dosen Pengujiku,
Makasih banyak mbak Dina untuk kesabarannya selama membimbing aku.
Alhamdulilah ternyata perjuangan mbak Dina ga sia2, aku bisa lulus juga Makasih
juga buat Pak Yan dan Bu Andria yang udah baik banget pas sidang.
Buat Tim Marketing, VAS and Community Indosat,
Mas Mirza, Mas Rozi dan Mas Bayu makasih ya udah bantuin skripsiku
Buat Geng Beha n Geng Karaoke-ku,
Cepot, Rere, Nina, Cipenk, Ayik, Marsya, Puspita, Okky, Rengga, Banteng, Febri, Dichi,
Bang Roma, Gilang, makasih ya rek berkat kalian aku bisa merasakan indahnya
persahabatan di masa2 kuliah love u all gais!!
Buat Kom 08 ongkerioo,
Makasih banyak ya rek, Im proud to be a Commers 08! Buat Citra, Nad, Firman, Delag,
Icha Single, Icha Married, Aira, Neyna, Gea, Ayu Retma, dan teman2ku kom 08
semuanya yang gak bisa kusebutin satu per satu. Nanti kalo sama2 udah sukses jangan
lupakan satu sama lain ya. Keep in touch guys!
Dan makasih buat semua pihak yang telah membantuku dalam
pengerjaan skripsi ini
-
ABSTRAK
Penelitian ini berusaha mendeskripsikan strategi relationship marketing Indosat East
Java Bali Nusra (EJBN) dalam mempertahankan loyalitas konsumen. Obyek penelitian ini
adalah Indosat dengan subyek penelitian yaitu beberapa informan dari tim Marketing, VAS
and Community Indosat. Tim Marketing, VAS and Community Indosat ini dipilih sebagai
subyek penelitian sebab tim ini yang mengurusi seluruh komunikasi pemasaran Indosat serta
berhak menentukan dan menjalankan strategi komunikasi pemasaran Indosat. Dengan
menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif, peneliti ingin mendapatkan data yang
deskriptif melalui teknik in depth interview dengan subyek penelitian.
Indosat sebagai perusahaan penyedia jasa telekomunikasi besar di Indonesia saat ini
telah berada pada tahap retensi yang mana telah memiliki puluhan juta pelanggan yang loyal.
Maka dari itu, Indosat menyadari perlu melakukan suatu strategi untuk mempertahankan
loyalitas konsumennya. Dalam hal ini Indosat telah menerapkan strategi relationship
marketing yang memiliki fokus pada pemeliharaan hubungan jangka panjang dengan
konsumen. Di sini, perusahaan selalu mengusahakan interaksi dan dialog yang berkelanjutan
dengan konsumen.
Indosat telah melakukan berbagai strategi relationship marketing antara lain
pendekatan komunitas, customer service, saluran digital, brand activation, Customer
Relationship Management (CRM) dan program-program retensi konsumen Indosat. Kesemua
strategi relationship marketing yang dilakukan Indosat ini terbukti dapat mempertahankan
loyalitas konsumen. Hal ini dibuktikan dengan berbagai indikator loyalitas konsumen
menurut Indosat yang menyebutkan bahwa konsumen Indosat saat ini telah loyal.
Kata kunci: relationship marketing, komunikasi pemasaran, interaksi dan dialog, Indosat,
loyalitas
-
ABSTRACT
This study attempted to describe relationship marketing strategy Indosat East Java
Bali Nura (EJBN) to maintain customer loyalty. The object of this study is Indosat with the
subjects are some informants from Marketing, VAS and Community Indosat team. Marketing,
VAS and Community Indosat was selected as subjects of research because the team is in
charge of all marketing communications Indosat as well as the right to determine and execute
marketing communication strategy of Indosat. By using descriptive qualitative approach, the
researcher wants to get descriptive data through in depth interviews with the study subjects.
Indosat is a leading provider of telecommunications services in Indonesia which is at
the stage of retention now and has tens of millions of loyal customers. Therefore, Indosat
aware of need a strategy to maintain the loyalty of its customers. In this case, Indosat has
implemented a relationship marketing strategy that is focused on maintaining long-term
relationships with consumers. Here, the company is always seeking interaction and ongoing
dialogue with consumers.
Indosat has implemented several strategies such as relationship marketing approach
to community, customer service, digital channels, brand activation, Customer Relationship
Management (CRM) and Indosat customer retention programs. All of relationship marketing
strategies that do Indosat is proven to retain customer loyalty. This is known with Indosats
various indicators of customer loyalty says that consumers now have loyal.
Keywords: relationship marketing, marketing communications, interaction and
dialogue, Indosat, loyalty.
-
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Allah SWT, karena berkat segala limpahan berkah dan rahmat-
Nya lah skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik dan tepat waktu. Skripsi ini merupakan
hasil elaborasi dari beragam teori komunikasi, khususnya praktik komunikasi pemasaran
melalui strategi relationship marketing. Topik ini dipilih penulis karena maraknya praktik
relationship marketing saat ini.
Tak lupa, penulis ingin berterima kasih kepada mbak Dina, selaku dosen pembimbing
penulis, yang telah bersabar dalam membimbing dan memberikan saran-saran serta
pengetahuan yang sangat berguna. Ucapan terima kasih juga dihaturkan kepada seluruh pihak
yang telah membantu penyelesaian skripsi ini, dari awal hingga akhir pengerjaan skripsi.
Akhirnya, tiada gading yang tidak retak. Penulis menyadari penelitian ini masih jauh
dari sempurna. Saran yang membangun sangat diharapkan untuk perbaikan yang
berkelanjutan serta juga diharapkan adanya penelitian lanjutan dari topik ini mengingat
masih terbatasnya kemampuan penulis dalam meneliti studi ini. Semoga pada akhirnya
penelitian ini dapat memberikan manfaat bagi perkembangan pengetahuan, khususnya terkait
dengan komunikasi pemasaran.
Surabaya, 5 Oktober 2012
Penulis
-
DAFTAR ISI
Cover
Halaman pernyataan tidak melakukan plagiat. i Halaman persetujuan pembimbing.. ii Halaman pengesahan panitia penguji . iii HALAMAN PERSEMBAHAN ........................................................ iv
ABSTRAK . vi KATA PENGANTAR ....................................................................... vii
DAFTAR ISI ...................................................................................... ix
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah ........................................................... I-1
1.2 Rumusan Masalah .................................................................... I-13
1.3 Tujuan Penelitian ...................................................................... I-13
1.4 Manfaat Penelitian .................................................................... I-13
1.5 Tinjauan Pustaka ...................................................................... I-14
1.5.1 Komunikasi Pemasaran .............................. I-14 1.5.2 Relationship Marketing .............................. I-16 1.5.3 Strategi Relationship Marketing ..................................... I-21
1.5.3.1 Customer Relationship Management (CRM) I-22 1.5.3.2 Customer Sevice I-24 1.5.3.3 Pendekatan Komunitas .. I-25 1.5.3.4 Saluran Digital .. I-26 1.5.4 Loyalitas Konsumen....................................................... I-27
1.6 Metodelogi Penelitian .............................................................. I-30
1.6.1 Sasaran Penelitian .......................................................... I-30
1.6.2 Unit Analisis .............................................................. I-31 1.6.3 Teknik Pengumpulan Data ............................................ I-31
1.6.4 Teknik Analisis Data ..................................................... I-31
BAB II GAMBARAN OBYEK PENELITIAN
2.1 Profil Indosat .................................... II-1 2.2 Produk-produk Indosat ................................................. II-4 2.3 Indosat East Java Bali Nusra (EJBN) ....................................... II-7
2.4 Marketing, VAS and Community Indosat II-9
BAB III TEMUAN DAN INTERPRETASI DATA
3.1 Penerapan relationship marketing di Indosat .......................... III-2
3.2 Karakteristik relationship marketing ...................................... III-6
3.2.1 Memfokuskan Diri Pada Partner dan Konsumen............ III-7
3.2.2 Memberikan Penekanan Terhadap Bertahannya dan
-
Pertumbuhan Konsumen .. III-8 3.2.3 Mengandalkan Lebih Banyak Mendengarkan dan Belajar
dari Konsumen ............... III-11 3.3 Unsur relationship marketing ............ III-13
3.3.1 Memahami Harapan dan Keinginan Konsumen ............. III-13
3.3.2 Membangun Pelayanan Kemitraan dengan Konsumen .. III-15
3.3.3 Memberdayakan Karyawan III-17 3.3.4 Meningkatkan Mutu Perusahaan III-18
3.4 Strategi Relationship Marketing yang Dilakukan Indosat Dalam Mempertahankan
Loyalitas Konsumen .. III-19 3.4.1 Pendekatan Komunitas ... III-21 3.4.2 Customer service .... III-27 3.4.3 Saluran Digital III-32 3.4.4 Brand Activation III-41 3.4.5 Customer Relationship Management (CRM) III-46 3.4.6 Program-program Retensi Konsumen .. III-48
3.5 Strategi Relationship Marketing Masing-masing Produk Indosat III-54
3.5.1 IM3 . III-54 3.5.2 Mentari III-56 3.5.3 Matrix .. III-58
BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN
4.1 Kesimpulan ............................................................................ IV-1
4.2 Saran ...................................................................................... IV-8
DAFTAR PUSTAKA ......................................................................... xv
LAMPIRAN
-
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah:
Penelitian ini berusaha mendeskripsikan strategi relationship marketing Indosat
East Java Bali Nusra (EJBN) dalam mempertahankan loyalitas konsumen. Fenomena
ini menjadi menarik diteliti karena saat ini relationship marketing menjadi topik
penting dalam kegiatan komunikasi pemasaran. Banyak perusahaan yang mulai
menyadari pentingnya melakukan relationship marketing. Perusahaan yang memelihara
hubungan dengan setiap konsumennya mampu memberikan keuntungan pada
perusahaan1. Seperti hasil riset dari situs marketing.about.com menyebutkan bahwa
perusahaan yang melakukan strategi relationship marketing akan meningkatkan
penjualan sebesar 50% tanpa meningkatkan budget pengeluaran2.
Relationship marketing sendiri menurut Philip Kotler ialah pemasaran
berdasarkan hubungan baik yang menandai adanya perubahan paradigma yang
signifikan dalam pemasaran, sebuah gerakan dari pola pikir yang semata-mata
berlandaskan pada kompetisi dan konflik, ke arah pola pikir yang berlandaskan
hubungan saling ketergantungan yang saling menguntungkan dan kerja sama3. Ketika
hubungan yang terjalin antara perusahaan dan konsumen berada pada tahap yang saling
menguntungkan maka tak jarang loyalitas konsumen pada perusahaan pun tercipta.
Seperti pada penelitian terdahulu, Pengaruh Relationship Marketing terhadap
1 Peppers, Don and Rogers, Martha. 2004. Managing Customer Relationship. New Jersey: John Wiley &
Sons, Inc.
2 Lake, Laura. http://marketing.about.com/od/relationshipmarketing/a/crmstrategy.htm Diakses tgl 11
Okt11.
3 Kotler, Philip. 2003. Marketing Insights fom A to Z. Jakarta: Penerbit Erlangga.
-
Loyalitas Konsumen pada PT Olagafood Industri Medan, hasil penelitiannya
menyebutkan bahwa lebih dari 50% konsumen Olagafood loyalitasnya dipengaruhi
oleh relationship marketing4. Di mana dari kesimpulan dalam penelitian tersebut, PT
Olagafood mampu menjadikan dirinya sebagai sahabat konsumen dalam transaksi
dengan memberikan penghargaan pada konsumen yang telah berkontribusi pada
perusahaan. Mengacu pada hasil studi terdahulu tersebut maka loyalitas konsumen
dapat tercipta apabila relationship marketing diterapkan dalam sebuah perusahaan.
Dasar dari relationship marketing sendiri yakni menjalin hubungan baik dengan
mengutamakan komunikasi dua arah atau hubungan dialog antara perusahaan dengan
konsumen5. Oleh sebab itu, relationship marketing tidak dapat terlepas dari
komunikasi. Di mana dalam dunia pemasaran, bentuk komunikasi yang dilakukan
dikenal dengan komunikasi pemasaran. Definisi komunikasi pemasaran menurut
Duncan adalah suatu waktu kolektif bagi semua fungsi komunikasi yang digunakan
dalam pemasaran produk6. Sedangkan menurut Fill, komunikasi pemasaran berfokus
pada metode, proses, maksud, persepsi dan aksi yang diasosiasikan dengan bagaimana
organisasi (dan mereknya) terlibat dengan target audiens mereka7. Dari kedua definisi
tersebut peran komunikasi pemasaran menurut Fill, ialah untuk melibatkan konsumen
dengan perusahaan.
The role of marketing communications is to engage audiences and the tasks are to differentiate, reinforce, inform or persuade audiences
to think, feel or behave in particular ways8.
4 Erika, 2009. Skripsi: Pengaruh Relationship Marketing terhadap Loyalitas Konsumen pada PT
Olagafood Industri Medan. Medan: Universitas Sumatera Utara.
5 Allen, C. Kania, D. and Yaeckel, B 2001. One-to-One Web Marketing, Second Edition:Build a
Relationship MarketingStrategy One Customer at a Time. New York: John Wiley & Sons, Inc
6 Duncan, Tom. 2002. IMC Using Advertising & Promotion to Build Brands. New York: McGraw-Hill
7 Fill, Chris. 2009. Marketing Communications Interactivity, Communities and Content. England:
Prentice Hall, p.17
8 Fill, Chris. 2009. Marketing Communications Interactivity, Communities and Content. England:
Prentice Hall, p. 18
-
Dari jabaran di atas komunikasi pemasaran berperan untuk melibatkan
konsumen dengan perusahaan dan bertugas untuk membedakan, menguatkan,
menginformasikan atau mempengaruhi konsumen untuk berpikir, merasa atau
berperilaku pada cara tertentu. Keterlibatan konsumen dengan perusahaan dapat terjadi
melalui kegiatan komunikasi pemasaran yakni dengan saling berhubungan dan
berinteraksi saat transaksi berlangsung. Biasanya ada dua jenis pertukaran atau
transaksi yang terjadi, yaitu transaksional di mana komunikasi antara perusahaan dan
konsumen hanya berlangsung seperlunya yakni hanya pada saat transaksi, sedangkan
kolaboratif, memiliki orientasi hubungan jangka panjang dan berusaha memelihara
hubungan di antara kedua belah pihak9. Dari adanya transaksi yang kolaboratif ini
membentuk ide dasar yang merepresentasikan relationship marketing10
.
Saat ini interaksi dengan konsumen telah menjadi model komunikasi yang
didamba perusahaan dan relationship marketing menjadi paradigma dalam komunikasi
pemasaran yang banyak dipilih oleh perusahaan11
. Komunikasi pemasaran telah
melebarkan jangkauannya, tidak hanya memberikan informasi tentang produk tetapi
juga berfokus pada pengembangan hubungan perusahaan dengan bermacam-macam
konsumennya. Di atas itu semua, seluruh kegiatan komunikasi pemasaran perusahaan
harus mengacu pada konsumen.
Komunikasi pemasaran dan segala bentuk interaksi dengan konsumen lainnya
wajib dikombinasikan menjadi suatu kesatuan fungsi untuk memastikan dialog antara
9 Ibid, p.8
10 Ibid, p.9.
11 Ibid, p.16
-
perusahaan dengan masing-masing individu dapat berjalan mulus12
. Di sinilah
kemudian kegiatan komunikasi pemasaran dipadukan dengan mengacu pada
relationship marketing yang mampu membuat konsumen dan perusahaan menjalin
hubungan dengan baik. Namun hubungan yang terjalin antara konsumen dan
perusahaan hendaknya lebih dari sekedar interaksi atau beberapa kali pertukaran dan
transaksi. Akan tetapi, dekonstruksi dari hubungan ini dapat menyediakan pemahaman
yang lebih mendalam tentang hubungan sehingga dapat mengindikasikan strategi
komunikasi pemasaran mana yang paling baik atau paling cocok untuk digunakan13
.
Customers have always been at the heart of an enterprises long-term growth strategies, marketing and sales efforts, product
development, labor and resource allocation, and overall profitability
directives.14
Dari jabaran di atas, perusahaan selalu meletakkan konsumen di posisi teratas dalam
strategi jangka panjang perusahaan, termasuk berbagai usaha pemasaran dan penjualan,
pengembangan produk, alokasi sumber daya dan seluruh kegiatan yang berpotensi
memberikan keuntungan bagi perusahaan. Berikut adalah penjelasan mengenai
peletakan konsumen pada strategi jangka panjang perusahaan dalam bentuk gambar:
12
Peppers, Don and Rogers, Martha. 2004. Managing Customer Relationship. New Jersey: John Wiley &
Sons, Inc.
13 Fill, Chris. 2009. Marketing Communications Interactivity, Communities and Content. England:
Prentice Hall, p.207
14 Peppers, Don and Rogers, Martha. 2004. Managing Customer Relationship. New Jersey: John Wiley &
Sons, Inc, p.3.
Production
Sales
Marketing
External
Suppliers
External
Operations
External
Activities Customers
-
Sumber: Peppers, Don and Rogers, Martha. 2004. Managing Customer Relationship. New
Jersey: John Wiley & Sons, Inc, p.178
Seperti gambar di atas menjelaskan bahwa perusahaan harus terintegrasi untuk
melayani konsumen, yang termasuk dalam operasional, external suppliers, distributor,
agen penjualan, komunikasi pemasaran, dan semua bentuk fungsi serta aktifitas
perusahaan harus fokus pada konsumen dan pelayanan konsumen15
. Hal ini berarti
bahwa konsumen telah menjadi fokus utama dalam obyektif perusahaan. Oleh karena
itu, strategi relationship marketing digunakan untuk mencapai obyektif perusahaan
yang berfokus pada konsumen. Strategi relationship marketing berfokus pada
pemeliharaan hubungan jangka panjang dengan konsumen. Perusahaan mencoba
menarik konsumen, menjalin hubungan dengan konsumen dan menumbuhkan nilai
konsumen pada perusahaan16
. Dengan strategi ini, perusahaan mengerahkan seluruh
kegiatan komunikasi pemasaran mulai dari metode yang digunakan, pesan yang
disampaikan hingga media yang digunakan semuanya dirancang khusus untuk menjalin
hubungan jangka panjang dengan konsumen.
Para ahli telah merumuskan beberapa strategi relationship marketing. Di
antaranya ialah Chris Fill (2009) yang mengutamakan interaksi dan dialog untuk
menumbuhkan hubungan jangka panjang dengan konsumen sebagai strategi
relationship marketing-nya serta Don Peppers dan Martha Rogers (2002) yang
menyebutkan Customer Relationship Management (CRM) dan saluran digital yang
memungkinkan interaktivitas. Selain itu, Richard J. Varey (2002) juga merumuskan
CRM sebagai strategi relationship marketing-nya dan menambahkannya dengan
15
Ibid, p.178
16 Ibid, p.12
-
customer service. Kemudian Cliff Allen, Deborah Kania & Beth Yaeckel (2001)
berpendapat bahwa strategi relationship marketing meliputi CRM, pendekatan
komunitas dan melalui saluran digital (website dan e-mail). Lalu Larry Weber (2009)
merumuskan strategi relationship marketing-nya yaitu pendekatan komunitas dan
saluran digital. Dari pendapat beberapa ahli tersebut nantinya peneliti akan mencoba
merumuskan strategi relationship marketing yang dilakukan oleh perusahaan Indosat
sebagai obyek penelitian.
Pada penelitian kali ini, Indosat dipilih sebagai obyek penelitian sebab Indosat
merupakan perusahaan telekomunikasi dan multimedia terbesar kedua di Indonesia17
untuk jasa seluler (IM3, Mentari, Matrix dan StarOne). Sebagai perusahaan provider
yang besar tentunya memiliki jumlah konsumen yang besar pula sehingga pelayanan
pada konsumenlah yang diutamakan. Apalagi di tahun 2011 jumlah konsumennya telah
mencapai 50 juta18
, membuat Indosat perlu lebih fokus lagi dalam mempertahankan
konsumennya. Fokus sebuah perusahaan untuk mempertahankan konsumen daripada
memperoleh konsumen baru inilah yang disebut pula dengan tahap retensi19
. Dari sini
peneliti melihat bahwa Indosat sedang berada pada tahap retensi menurut customer
relationship lifecycle. Di mana dalam customer relationship lifecycle ini terdiri dari
empat tahap yakni customer acquisition (tahap memperoleh hubungan dengan
konsumen), development (tahap mengembangkan hubungan konsumen), retention
17
Dapat dilihat di http://mobile.indosat.com/whats_new/view/id/Mjc1Ng diakses pada 26 Agt 2012
18 Jibi, http://www.bisnis-kti.com/index.php/2011/10/kelola-50-juta-konsumen-indosat-terbesar-
kedua/ diakses 12 Des 2011
19 Muprhy, A. John. 2001. The Lifebelt Definitive Gide to Managing Customer Retention. New York:
John Wiley & Sons, Ltd.
-
(tahap mempertahankan hubungan dengan konsumen) dan decline (tahap penolakan
konsumen terhadap produk dan hubungan dengan perusahaan)20
.
Sumber: Dokumen Tim MVC Indosat
Selain itu, ditemukan data market share Indosat yang menduduki peringkat
kedua di Indonesia dengan jumlah presentase 22,3%21
. Jumlah ini masih kalah dengan
Telkomsel yang berhasil meraih 48,5% customer market share di Indonesia tahun 2011
lalu. Namun kedudukan Indosat masih tetap berada di atas XL yang hanya meraih
18,8%. Hal ini menunjukkan bahwa Indosat sebagai perusahaan provider besar di
Indonesia memiliki jumlah presentase market share yang cukup besar membuat Indosat
berada di tahap retensi.
Tahap retensi ini merupakan tahap yang paling menguntungkan dari hubungan
sebuah perusahaan dengan konsumen sebab di dalam tahap ini baik penjual dan
pembeli sama-sama dapat mencapai tujuannya22
. Konsumen dapat menemukan sebuah
20
Fill, Chris. 2009. Marketing Communications Interactivity, Communities and Content. England: Prentice Hall, p.202
21 Dokumen dari tim Marketing, VAS and Community Indosat tahun 2011.
22 Ibid, p.203
-
merek yang dapat memberikan kepuasan, sedangkan bagi perusahaan dapat mengurangi
penurunan jumlah konsumennya. Retensi konsumen inilah yang ditekankan dalam
relationship marketing23
. Oleh sebab itu, peneliti memilih Indosat sebagai obyek
penelitian karena dengan tercapainya 50 juta konsumen di tahun 2011 kemarin
membuat Indosat berada dalam tahap retensi yang membutuhkan strategi relationship
marketing untuk mempertahankan loyalitas konsumennya. Maka peneliti tertarik untuk
meneliti strategi relationship marketing Indosat East Java Bali Nusra (EJBN) dalam
mempertahankan loyalitas konsumen.
Selain itu, peneliti menemukan pernyataan resmi dari Indosat yang memperkuat
alasan dipilihnya Indosat sebagai obyek penelitian. Pernyataan ini diakses melalui situs
indosat.com yang menyebutkan bahwa:
Dengan strategi harga yang tepat, Indosat berhasil meningkatkan jumlah konsumen seluler di tahun 2010. Pada
saat yang sama, Indosat menyadari bahwa mempertahankan
konsumen yang telah ada sama pentingnya dengan
memperoleh konsumen baru.24
Dari pernyataan di atas, dapat peneliti gambarkan bahwa kondisi Indosat yang berada
dalam tahap retensi, membuatnya perlu memikirkan strategi untuk tetap
mempertahankan konsumen. Dalam kondisi yang seperti ini, Indosat bukan lagi
membangun loyalitas konsumen namun lebih tepat untuk mempertahankan loyalitas.
Indosat pun lebih fokus untuk mempertahankan konsumen daripada memperoleh
konsumen baru. Hal ini sesuai dengan salah satu karakteristik relationship marketing
yang menekankan pada pertumbuhan konsumen daripada perolehan konsumen baru25
.
23
Dunford, Naomi. 7 Ways Youre Screwing Up Relationship Marketing. http//copyblogger.com Diakses 7 Desember 2011
24http://www.indosat.com/template/media/editor/files/AnnualReport2010/AR/AR/ID/0201_cellular.ht
ml Diakses 9 Maret 2012
25 Kotler, Philip. 2003. Marketing Insights fom A to Z. Jakarta: Penerbit Erlangga
-
Relationship marketing mengutamakan hubungan kolaborasi jangka panjang
antara konsumen dan perusahaan dengan menyediakan pertukaran yang saling
menguntungkan26
. Hubungan dengan konsumen yang hanya berlangsung jangka
pendek di sini diusahakan untuk terus berlanjut dengan senantiasa memuaskan
konsumen di setiap transaksi yang berlangsung. Hubungan yang berkelanjutan dengan
konsumen dilakukan dengan komunikasi dua arah yang dapat memelihara hubungan
dan secara bersamaan dapat menciptakan nilai.
Menurut Varey, relationship marketing juga dapat dijelaskan sebagai proses
penciptaan dan pembangunan value laden dalam hubungan dengan stakeholders27.
Proses penciptaan nilai tersebut membutuhkan kolaborasi jangka panjang yang saling
menguntungkan antara konsumen dengan perusahaan, semua pihak harus saling aktif
berinteraksi. Interaksi ini bukan hanya mekanisme untuk membuat terjadinya sebuah
transaksi, namun melalui sebuah interaksi dapat menciptakan nilai dengan melibatkan
aksi dialogis28
.
Relationship marketing menurut Berry, diartikan sebagai menarik, memelihara,
dan meningkatkan hubungan dengan konsumen, dalam definisi tersebut yang terpenting
adalah menguatkan hubungan, merubah konsumen yang acuh menjadi loyal, dan
melayani konsumen sebagai klien29
. Dengan mengefektifkan relationship marketing
dapat meningkatkan jumlah persentase konsumen yang puas yang disebabkan oleh
efektifnya komunikasi antara perusahaan dan konsumen. Komunikasi antara
perusahaan dan konsumen dapat berjalan efektif apabila menggunakan media yang
26
Varey, J.Richard. 2002. Relationship Marketing:Dialogue & Networks in the E-commerce Era.
London: John Wiley&Sons, Ltd, p.18
27 Ibid, p.19
28 Ibid.
29 Dikutip dari http://mrpendi.wordpress.com/2008/02/13/berkenalan-dengan-crm/ diakses tgl 7
Desember 2011
-
memungkinkan terjadinya komunikasi dua arah. Melalui media tersebut dapat
menciptakan interaksi yang berkelanjutan atau bisa disebut juga dengan komunikasi
yang interaktif.
Interaktif ini bisa juga disebut dengan hubungan dialog atau dua arah. Beberapa
manfaat yang didapat dalam interaktivitas menurut Don Peppers dan Martha Rogers
adalah pemasar dapat lebih ahli dalam mengetahui setiap konsumen, pemasar juga
dapat memprediksi apa yang diinginkan oleh konsumen di masa depan serta yang
terpenting, dapat menciptakan dan memelihara relationship marketing yang baik
dengan konsumen30
.
Komunikasi yang terjadi pada perusahaan yang menerapkan relationship
marketing ialah dua arah dengan melibatkan pertukaran ide antara kedua belah pihak,
bukan hanya satu arah. Dari sini perusahaan mengubah pandangan company centric
menjadi customer centric. Dalam pandangan ini perusahaan lebih mengutamakan
kepentingan konsumen daripada perusahaan. It wont be how much you know about
all of your customers thats important, but how much you know about each of your
customers31. Sehingga penting bagi perusahaan untuk mengetahui lebih dalam
mengenai setiap diri konsumen. Paham customer centric ini mampu menciptakan
pemahaman yang lebih baik pada setiap hubungan dengan konsumen dalam
menyediakan pelayanan personal, membangun nilai dan komitmen yang saling
menguntungkan pada hubungan tersebut32
.
30
Peppers, Don and Rogers, Martha. 2004. Managing Customer Relationship. New Jersey: John Wiley &
Sons, Inc.
31 Allen, C. Kania, D. and Yaeckel, B 2001. One-to-One Web Marketing, Second Edition:Build a
Relationship MarketingStrategy One Customer at a Time. New York: John Wiley & Sons, Inc, p.6. 32
Ibid.
-
Di sini berarti, ada usaha dari perusahaan untuk menciptakan hubungan
komunikasi dua arah yang memfokuskan pada interaksi dan informasi konsumen33
.
Hubungan dua arah ini berdasarkan pada dialog yang terjadi antara perusahaan dan
konsumen. Perusahaan berusaha selalu mendengarkan feedback dan respons dari
konsumen agar nantinya informasi tersebut berguna untuk memprediksi keinginan
konsumen di masa depan34
. Begitu pula sebaliknya, konsumen yang mendapat respons
dari perusahaan akan menumbuhkan rasa kepercayaan serta kepuasan pada perusahaan
dan menuntun pada loyalitas konsumen. Loyalitas konsumen ini sangat dekat
asosiasinya dengan hubungan konsumen dan secara langsung menuju pada level
kepuasan tiap konsumen. Di mana menurut James Barnes, kepuasan konsumen terjadi
ketika yang didapat konsumen dari perusahaan sebanding dengan apa yang telah
diberikan konsumen ke perusahaan pada setiap interaksi35
. Sehingga apabila hubungan
perusahaan dan konsumen dapat terjalin baik serta kepuasan konsumen terpenuhi akan
menumbuhkan loyalitas konsumen pada perusahaan.
Loyalitas konsumen merupakan tujuan inti yang diupayakan dalam relationship
marketing. Hal ini dikarenakan dengan loyalitas diharapkan perusahaan akan
mendapatkan keuntungan jangka panjang atas hubungan mutualisme yang terjalin
antara perusahaan dan konsumen dalam kurun waktu tertentu36
. Pada intinya
relationship marketing menekankan pada pengembangan dan pemeliharaan hubungan
33
Peppers, Don and Rogers, Martha. 2004. Managing Customer Relationship. New Jersey: John Wiley &
Sons, Inc.
34 Ibid.
35 Ibid, p.30.
36 Dikutip dari http://ilmumanajemenpemasaran.wordpress.com/2009/11/10/definisi-loyalitas-
konsumen/ diakses 31 Okt11
-
dengan konsumen dalam jangka panjang37
. Oleh karena itu, interaksi dan dialog antara
konsumen dan perusahaan harus selalu dijaga agar menumbuhkan kepuasan dan
loyalitas pada perusahaan.
Penelitian yang mengungkapkan permasalahan relationship marketing dalam
mempertahankan loyalitas konsumen masih jarang ditemui. Maka dari itu, peneliti
ingin menggambarkan bagaimanakah strategi relationship marketing Indosat East Java
Bali Nusra (EJBN) dalam mempertahankan loyalitas konsumen. Dengan menggunakan
pendekatan kualitatif deskriptif, peneliti ingin mendapatkan data yang deskriptif
melalui teknik in depth interview dengan subyek penelitian.
Yang menjadi sasaran penelitian atau subyek penelitian ialah tim Marketing,
VAS & Community Indosat. Tim Marketing, VAS and Community dipilih sebagai
subyek penelitian sebab tim ini yang mengurusi seluruh komunikasi pemasaran Indosat.
Selain itu, tim ini juga berhak menentukan dan menjalankan strategi komunikasi
pemasaran Indosat. Oleh sebab itu, tim Marketing, VAS and Community dirasa pas
untuk dijadikan subyek penelitian mengenai strategi relationship marketing Indosat
East Java Bali Nusra (EJBN) dalam mempertahankan loyalitas konsumen.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dijabarkan pada bagian sebelumnya,
maka dapat ditarik rumusan masalah sebagai berikut :
Bagaimanakah strategi relationship marketing Indosat East Java Bali Nusra (EJBN)
dalam mempertahankan loyalitas konsumen?
37
Dikutip dari http://mrpendi.wordpress.com/2008/02/13/berkenalan-dengan-crm/ diakses tgl 7 Desember 2011
-
1.3 Tujuan penelitian
Berdasarkan rumusan permasalahan di atas, maka tujuan dari penelitian ini adalah
untuk menggambarkan strategi relationship marketing Indosat East Java Bali Nusra
(EJBN) dalam mempertahankan loyalitas konsumen.
1.4 Manfaat Penelitian
1.4.1 Manfaat Teoritis
Secara teoritis, penelitian ini diharapkan dapat menambah kajian keilmuan komunikasi
khususnya di bidang komunikasi pemasaran. Selain itu, diharapkan juga agar penelitian
ini nantinya dapat menjadi referensi bagi para peneliti selanjutnya yang ingin mengkaji
lebih dalam mengenai komunikasi pemasaran, khususnya strategi relationship
marketing.
1.4.2 Manfaat Praktis
Secara praktis, penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi kepada Indosat
khususnya mengenai pemikiran strategi relationship marketing Indosat East Java Bali
Nusra (EJBN) dalam mempertahankan loyalitas konsumen. Selain itu, melalui
penelitian ini diharapkan juga dapat menjadi bahan evaluasi bagi Indosat demi
penyempurnaan strategi relationship marketing yang telah dijalankan Indosat.
-
1.5 Tinjauan Pustaka
1.5.1 Komunikasi Pemasaran
Komunikasi pemasaran fokus pada metode, proses, pemaknaan, persepsi dan
aksi yang diasosiasikan dengan cara perusahaan (dan mereknya) untuk terlibat dengan
target audiens38
. Perusahaan berusaha melibatkan dirinya dengan target. Keterlibatan
konsumen dengan perusahaan dapat terjadi melalui kegiatan komunikasi pemasaran
yakni dengan saling berhubungan dan berinteraksi saat transaksi berlangsung. Biasanya
ada dua jenis pertukaran atau transaksi yang terjadi, yaitu transaksional di mana
komunikasi antara perusahaan dan konsumen hanya berlangsung seperlunya yakni
hanya pada saat transaksi, sedangkan kolaboratif, memiliki orientasi hubungan jangka
panjang dan berusaha memelihara hubungan di antara kedua belah pihak39
. Dari adanya
transaksi yang kolaboratif ini membentuk ide dasar yang merepresentasikan
relationship marketing40
.
Saat ini interaksi dengan konsumen telah menjadi model komunikasi yang
didamba perusahaan dan relationship marketing menjadi paradigma dalam komunikasi
pemasaran yang banyak dipilih oleh perusahaan41
. Seperti pada pernyataan Delozier
(1976) yang menyebutkan bahwa komunikasi pemasaran sebagai the continuing
dialogue between buyers and sellers in the market-place42. Dari pernyataan tersebut
keefektifan kegiatan komunikasi pemasaran bergantung pada komunikasi dua arah yang
38
Fill, Chris. 2009. Marketing Communications Interactivity, Communities and Content. England: Prentice Hall.
39 Ibid, p.8
40 Ibid, p.9.
41 Peppers, Don and Rogers, Martha. 2004. Managing Customer Relationship. New Jersey: John Wiley &
Sons, Inc., p.16
42 Hoey, Clive. Maximizing Marketing Eeffectiveness Through Computer-Mediated Communication. Diakses 12 Des 2011.
-
berkelanjutan antara perusahaan dan konsumen. Komunikasi pemasaran dan segala
bentuk interaksi dengan konsumen lainnya wajib dikombinasikan menjadi suatu
kesatuan fungsi untuk memastikan dialog antara perusahaan dengan masing-masing
individu dapat berjalan mulus43
. Di sinilah kemudian komunikasi pemasaran dipadukan
dengan mengacu pada relationship marketing yang mampu membuat konsumen dan
perusahaan menjalin hubungan baik.
Adanya paradigma relationship marketing dalam komunikasi pemasaran ini
membuat jangkauan dari komunikasi pemasaran itu sendiri bertambah lebar.
Komunikasi pemasaran tidak lagi hanya memberikan informasi tentang produk tetapi
juga berfokus pada pengembangan hubungan perusahaan dengan bermacam-macam
konsumennya44
. Di atas itu semua, seluruh kegiatan komunikasi pemasaran perusahaan
harus mengacu pada konsumen. Terlebih lagi, dengan komunikasi yang efektif antara
perusahaan dan konsumen dapat menumbuhkan loyalitas konsumen.
Berbagai kegiatan komunikasi pemasaran pun diintegrasikan untuk menjalin
hubungan dengan konsumen yang dapat menumbuhkan relationship marketing.
Komunikasi pemasaran yang terintegrasi ini disebut juga dengan Integrated Marketing
Communications (IMC).
Integrated Marketing Communication (IMC) is an essential contributing way of organizing for Relationship Marketing. This
integrates traditional media advertising, direct marketing, public
relations, and other marketing communication acts, with buyer-
driven and seller-driven communicative encounters in the production
and consumption of goods and services and customer service.45
43
Peppers, Don and Rogers, Martha. 2004. Managing Customer Relationship. New Jersey: John Wiley &
Sons, Inc.
44 Fill, Chris. 2009. Marketing Communications Interactivity, Communities and Content. England:
Prentice Hall, p. 16
45 Varey, J.Richard. 2002. Relationship Marketing:Dialogue & Networks in the E-commerce Era.
London: John Wiley&Sons, Ltd.
-
Dengan mengintegrasikan media tradisional, direct marketing, public relations, dan
berbagai kegiatan komunikasi pemasaran lainnya, IMC menurut Varey merupakan
kontribusi utama terhadap relationship marketing. Hal ini karena di dalam IMC
terdapat proses penting, yakni mengajak interaksi dan dialog yang merupakan
karakteristik kunci dari hubungan dengan konsumen46
. The basic IMC principle is that
communication the sending and receiving messages is the foundation of all our
relationships, including brand relationships47. Maka hal yang paling mendasari dari
IMC dan jantung dari semua hubungan ialah komunikasi. Mengingat keefektifan
kegiatan komunikasi pemasaran juga bergantung pada komunikasi dua arah yang
berkelanjutan antara perusahaan dan konsumen48
.
1.5.2 Relationship Marketing
Relationship marketing menjadi payung besar dari teori yang digunakan dalam
penelitian ini. Di mana relationship marketing menurut Philip Kotler merupakan
pemasaran berdasarkan hubungan baik yang menandai adanya perubahan paradigma
yang signifikan dalam pemasaran, sebuah gerakan dari pola pikir yang semata-mata
berlandaskan pada kompetisi dan konflik, ke arah pola pikir yang berlandaskan
hubungan saling ketergantungan yang saling menguntungkan dan kerja sama49
.
Perubahan paradigma yang terjadi disebabkan oleh tuntutan konsumen yang semakin
menginginkan lebih serta untuk mengatasi persaingan bisnis yang semakin ketat.
46
Fill, Chris. 2009. Marketing Communications Interactivity, Communities and Content. England:
Prentice Hall.
47 Duncan, Tom. 2002. IMC Using Advertising & Promotion to Build Brands. New York: McGraw-Hill
48 Hoey, Clive. Maximizing Marketing Eeffectiveness Through Computer-Mediated Communication. Diakses 12 Des 2011.
49
Kotler, Philip. 2003. Marketing Insights fom A to Z. Jakarta: Penerbit Erlangga.
-
Sehingga hubungan antara konsumen dan perusahaan pun bergeser dari transactional
approach menjadi relationship approach50
.
Dalam transactional approach atau yang disebut juga dengan transaction
marketing hanya melibatkan hubungan antara konsumen dan perusahaan dalam jangka
pendek dan hanya terjadi satu kali interaksi dengan konsumen yakni pada saat transaksi
tersebut berlangsung. Sedang relationship approach atau relationship marketing
melibatkan periode jangka panjang daripada hanya sekali pertemuan dan terdapat
interaksi di tiap episode pertemuan tersebut yang dipengaruhi oleh interaksi lainnya51
.
Dari sini, terdapat pergeseran dari pesan yang hanya terjadi satu kali menjadi pesan
yang berkesinambungan dan melibatkan proses interaktif antara konsumen dan
perusahaan. Selain itu, komunikasi antara perusahaan dan konsumen yang dulunya satu
arah jadi bergeser ke komunikasi dua arah52
.
Karakteristik utama dari relationship marketing53
ialah
memfokuskan diri pada para partner dan konsumen (bukannya pada produk-produk
yang dihasilkan perusahaan)
memberikan penekanan terhadap bertahannya dan pertumbuhan konsumen daripada
perolehan konsumen baru
mengandalkan lebih banyak mendengarkan dan belajar dibanding berbicara dengan
konsumen.
50
Peppers, Don and Rogers, Martha. 2004. Managing Customer Relationship. New Jersey: John Wiley &
Sons, Inc.
51 Carter, Tony. 2003. Customer Advisory Boards: A strategic Tool for Customer Relationship Building.
New York: The Haworth Press, Inc.
52 Allen, C. Kania, D. and Yaeckel, B 2001. One-to-One Web Marketing, Second Edition:Build a
Relationship MarketingStrategy One Customer at a Time. New York: John Wiley & Sons, Inc
53 Kotler, Philip. 2003. Marketing Insights fom A to Z. Jakarta: Penerbit Erlangga
-
Sedangkan, menurut Evans dan Laskin terdapat empat unsur dalam relationship
marketing54
, yaitu
memahami harapan dan keinginan konsumen
membangun pelayanan kemitraan dengan konsumen
memberdayakan karyawan
meningkatkan mutu perusahaan agar lebih baik dari kompetitor.
Namun pada intinya, relationship marketing menekankan pada pengembangan dan
pemeliharaan hubungan dengan konsumen dalam jangka panjang.
Membangun hubungan dengan kosumen harus melibatkan interaksi beberapa
kali antara individu dengan perusahaan sepanjang waktu sehingga dapat meningkatkan
penjualan dan keuntungan55
. Berhubungan dengan setiap konsumen tidaklah mudah
karena merupakan proses yang terus berjalan dan berkembang. Perusahaan harus lebih
mendekatkan diri dan lebih memahami konsumen dibandingkan kompetitor. Metode
yang paling mudah untuk memahami setiap konsumen, serta menggali informasi lebih
dalam dengan tiap individu konsumen ialah dengan berinteraksi satu lawan satu56
. Di
sini komunikasi dua arah dan interaksi dari kedua belah pihak menjadi karakteristik
yang paling penting dari relationship marketing.
Relationship marketing juga dapat dijelaskan sebagai proses penciptaan dan
pembangunan value laden dalam hubungan dengan stakeholders57. Proses penciptaan
54
Dikutip dari http://mrpendi.wordpress.com/2008/02/13/berkenalan-dengan-crm/ diakses tgl 7
Desember 2011
55 Duncan, Tom. 2002. IMC Using Advertising & Promotion to Build Brands. New York: McGraw-Hill
56 Peppers, Don and Rogers, Martha. 2004. Managing Customer Relationship. New Jersey: John Wiley &
Sons, Inc.
57 Varey, J.Richard. 2002. Relationship Marketing:Dialogue & Networks in the E-commerce Era.
London: John Wiley&Sons, Ltd.
-
nilai tersebut membutuhkan kolaborasi jangka panjang yang saling menguntungkan
antara konsumen dengan perusahaan, semua pihak juga harus saling aktif berinteraksi.
Cara penyampaian nilai dari produsen ke konsumen ialah dengan memuaskan
kebutuhan konsumen serta lebih kepada hubungan antara pemasar dengan konsumen58
.
Nilai atau value sendiri merupakan perkiraan konsumen pada masa mendatang
mengenai produk atau jasa mana yang dapat memuaskan kebutuhannya59
. Nilai tersebut
relatif menurut harapan dan pengalaman konsumen.
Sumber: Varey, J.Richard. 2002. Relationship Marketing:Dialogue & Networks in the E-commerce Era. London: John Wiley&Sons, Ltd.
Gambar di atas merupakan deskripsi nilai yang dibangun oleh perusahaan pada
konsumen. Varey berpendapat, selain dengan meningkatkan kualitas produk, nilai
hubungan dengan konsumen juga dapat dibangun melalui interaksi dan kualitas
hubungan dengan konsumen yang lebih baik60
. Perusahaan mencoba menarik
konsumen, mempertahankannya dan menumbuhkan nilai konsumen pada perusahaan.
Menciptakan hubungan yang lebih bernilai dengan konsumen menjadi obyektif dari
58
Fill, Chris. 2009. Marketing Communications Interactivity, Communities and Content. England: Prentice Hall.
59 Ibid.
60 Varey, J.Richard. 2002. Relationship Marketing:Dialogue & Networks in the E-commerce Era.
London: John Wiley&Sons, Ltd.
-
sebuah perusahaan. Hal ini dapat menumbuhkan hubungan yang lebih bermakna serta
menguntungkan antara perusahaan dan konsumen61
.
Hubungan antara konsumen dan perusahaan dibangun melalui interaksi dan
dialog. Interaksi dan dialog yang kolaboratif dapat menjadikan konsumen dan
perusahaan semakin dekat di setiap interaksi. Perusahaan mempelajari individu
konsumen melalui proses transaksi dan interaksi yang dilakukannya. Dari feedback
yang diberikan konsumen, perusahaan dapat mengetahui kekuatan dan kelemahannya.
Demikian pula, konsumen pun mempelajari perusahaan melalui pengalaman pembelian
maupun interaksi lainnya. Dari preferensi yang dimiliki konsumen serta feedback yang
diberikan perusahaan, membuat konsumen mau untuk membeli dan bertransaksi
kembali serta mampu menangani beberapa aspek dari hidupnya secara efisien dan
efektif62
.
Kejujuran dan komitmen di antara perusahaan maupun konsumen juga
dibutuhkan untuk melanggengkan hubungan yang sudah terjalin. Kejujuran di sini ialah
upaya untuk mengurangi ketidak yakinan agar dapat membangun sebuah hubungan.
Kejujuran dalam sebuah perusahaan meliputi dua dimensi, yaitu kredibilitas
(credibility) merupakan perusahaan yang telah mendapat kepercayaan dari masyarakat
karena reputasinya; serta kebaikan (benevolence) yakni niat baik dari perusahaan yang
tidak dimiliki oleh perusahaan lain63
. Sedangkan komitmen ialah hasrat untuk
61
Peppers, Don and Rogers, Martha. 2004. Managing Customer Relationship. New Jersey: John Wiley & Sons, Inc.
62 Ibid.
63 Fill, Chris. 2009. Marketing Communications Interactivity, Communities and Content. England:
Prentice Hall,p.209
-
melanjutkan hubungan agar dapat menjaga dan menguatkan hubungan yang bernilai
antara konsumen dan perusahaan64
.
1.5.3 Strategi Relationship Marketing
Dalam strategi relationship marketing, perusahaan selalu meletakkan konsumen
di posisi teratas dalam strategi jangka panjang perusahaan, termasuk berbagai usaha
pemasaran dan penjualan, pengembangan produk, alokasi sumber daya dan seluruh
kegiatan yang berpotensi memberikan keuntungan bagi perusahaan65
. Hal ini berarti
bahwa konsumen telah menjadi fokus utama dalam obyektif perusahaan. Oleh karena
itu, strategi relationship marketing digunakan untuk mencapai obyektif perusahaan
yang berfokus pada konsumen. Strategi relationship marketing berfokus pada
pemeliharaan hubungan jangka panjang dengan konsumen. Dengan strategi ini,
perusahaan mengerahkan seluruh kegiatan komunikasi pemasaran mulai dari metode
yang digunakan, pesan yang disampaikan, media yang digunakan hingga IMC
semuanya dirancang khusus untuk menjalin hubungan jangka panjang dengan
konsumen.
Para ahli pemasaran merumuskan beberapa strategi relationship marketing. Di
antaranya ialah Chris Fill (2009) yang mengutamakan interaksi dan dialog untuk
menumbuhkan hubungan jangka panjang dengan konsumen serta Don Peppers dan
Martha Rogers (2002) yang menyebutkan Customer Relationship Management (CRM)
dan saluran digital sebagai strategi relationship marketing-nya. Selain itu, Richard J.
Varey (2002) dengan CRM dan customer service. Kemudian Cliff Allen, Deborah
64
Ibid, p.211
65 Peppers, Don and Rogers, Martha. 2004. Managing Customer Relationship. New Jersey: John Wiley &
Sons, Inc
-
Kania & Beth Yaeckel (2001) berpendapat bahwa strategi relationship marketing
meliputi CRM, pendekatan komunitas dan melalui saluran digital (website dan e-mail).
Dari pendapat beberapa ahli di atas, peneliti mencoba merumuskan strategi relationship
marketing yaitu:
1.5.3.1 Customer Relationship Management (CRM)66
,67
,68
Perusahaan yang menganut paham customer centric biasanya menerapkan salah
satu strategi relationship marketing yang disebut dengan Customer Relationship
Management (CRM). CRM merupakan sebuah proses yang memodifikasi perilaku
konsumen sepanjang waktu dan mempelajarinya dari setiap interaksi, memperlakukan
konsumen dengan baik dan menguatkan ikatan antara konsumen dan perusahaan69
.
Pada intinya CRM ini mengatur jalannya interaksi antara perusahaan dan konsumen
dengan memanfaatkan teknologi70
. CRM bertujuan untuk menyediakan sebuah sistem
informasi dan data-data konsumen secara terpusat71
. Untuk memaksimalkan hubungan
dengan semua konsumennya, CRM mengintegrasikan teknologi, proses dan orang-
orangnya. CRM integrates people, process and technology to maximize relationships
with all your customers.72CRM memiliki kemampuan untuk menciptakan hubungan
yang lebih kuat dengan pelanggan dengan mengintegrasikan setiap aspek dari kontak
66
Varey, J.Richard. 2002. Relationship Marketing:Dialogue & Networks in the E-commerce Era. London: John Wiley&Sons, Ltd.
67 Peppers, Don and Rogers, Martha. 2004. Managing Customer Relationship. New Jersey: John Wiley &
Sons, Inc,
68 Allen, C. Kania, D. and Yaeckel, B 2001. One-to-One Web Marketing, Second Edition:Build a
Relationship MarketingStrategy One Customer at a Time. New York: John Wiley & Sons, Inc
69 Ibid, p.9
70 Ibid, p.245
71 Varey, J.Richard. 2002. Relationship Marketing:Dialogue & Networks in the E-commerce Era.
London: John Wiley&Sons, Ltd. p.143
72Allen, C. Kania, D. and Yaeckel, B 2001. One-to-One Web Marketing, Second Edition:Build a
Relationship MarketingStrategy One Customer at a Time. New York: John Wiley & Sons, Inc, p.246
-
perusahaan dengan konsumen, termasuk penjualan, pemasaran dan pelayanan
pelanggan73
.
Perusahaan yang melakukan CRM berusaha menciptakan dialog yang
kolaboratif dengan konsumennya melalui berbagai saluran komunikasi74
. Dalam CRM,
berbagai macam interaksi yang terjadi antara perusahaan dan konsumen dapat
menghasilkan sebuah database informasi75
. Di mana informasi ini nantinya berguna
untuk memprediksi keinginan konsumen di masa depan dan berguna untuk merancang
program komunikasi pemasaran selanjutnya. CRM memiliki kemampuan untuk
memungkinkan perusahaan memahami perilaku pembelian konsumen dengan lebih
baik, atau paling tidak memahami hal-hal lain yang dapat diperoleh dengan sistem
CRM ini, dan untuk menentukan tipe komunikasi yang harus dijalin perusahaan dengan
konsumen76
. CRM juga memungkinkan perusahaan untuk mengimplementasikan
strategi retensi konsumen yang efektif dengan mengawasi, memberikan penghargaan
dan mengingatkan konsumen tentang informasi produk dan jasa. Sebaliknya, konsumen
pun mampu memberikan kritik, saran maupun komplain secara langsung pada
perusahaan77
.
73
Barnes, James. 2003. Secrets of Customer Relationship Management (Rahasia Manajemen Hubungan
Pelanggan). Yogyakarta: Penerbit Andi.p.187
74 Peppers, Don and Rogers, Martha. 2004. Managing Customer Relationship. New Jersey: John Wiley &
Sons, Inc, p.52
75Varey, J.Richard. 2002. Relationship Marketing:Dialogue & Networks in the E-commerce Era.
London: John Wiley&Sons, Ltd., p.146
76 Barnes, James. 2003. Secrets of Customer Relationship Management (Rahasia Manajemen Hubungan
Pelanggan). Yogyakarta: Penerbit Andi.p.188
77 Varey, J.Richard. 2002. Relationship Marketing:Dialogue & Networks in the E-commerce Era.
London: John Wiley&Sons, Ltd., p.143
-
1.5.3.2 Customer Sevice78
Kemudian customer service juga merupakan salah satu strategi relationship
marketing yang tidak boleh dilupakan. Customer service cara yang paling manual
namun juga berperan penting karena perusahaan dapat berbicara dan berinteraksi
langsung dengan konsumen. Oleh sebab itu, setiap perusahaan wajib memiliki customer
service yang menawarkan keramahan, memberikan kenyamanan dan dapat
memberikan solusi pada konsumen. Customer service ini sangat berperan bagi
relationship marketing. Seperti yang dikemukakan oleh Robert Desatnick yang dikutip
oleh Varey (2002): Managing a corporations human resources equates with
managing its customer services79. Semua karyawan dalam sebuah perusahaan juga
harus bisa berperan sebagai customer service karena dalam relationship marketing
setiap karyawan terlibat dalam menjalin hubungan dengan konsumen.
Customer service ini selalu ada di setiap perusahaan karena adanya mantra yang
sudah ada sejak jaman dulu bahwa konsumen selalu benar atau konsumen adalah
raja. Konsumen saat ini semakin pintar, aktif dan kritis. Mereka tahu apa yang mereka
inginkan dan memiliki kekuasaan penuh untuk berganti merek produk atau jasa apabila
sudah merasa tidak cocok. Konsumen berhak untuk mendapatkan kualitas terbaik dari
perusahaan80
. Oleh sebab itu adanya customer service ini untuk menjembatani antara
keinginan dan keluhan konsumen dengan pelayanan perusahaan yang masih
memperhitungkan kepentingan dan keuntungan perusahaan. Iklim customer service
yang cocok dengan aksi manajemen perusahaan dan konsumen ialah customer service
78
Varey, J.Richard. 2002. Relationship Marketing:Dialogue & Networks in the E-commerce Era.
London: John Wiley&Sons
79 Ibid, p.128
80 Ibid, p.32
-
yang memberikan pengalaman pelayanan yang baik kepada karyawannya sehingga
nantinya dapat menciptakan kualitas pelayanan yang baik pula kepada konsumen81
.
1.5.3.3 Pendekatan Komunitas82
Strategi relationship marketing lain yang sering dilakukan perusahaan ialah
dengan melakukan pendekatan ke komunitas. Pendekatan ke komunitas ini termasuk
strategi yang tidak membutuhkan biaya banyak sebab komunitas-komunitas tersebut
telah terbentuk dengan sendirinya, misal komunitas hobi, komunitas musik dan
sebagainya. Dalam komunitas terjadi sharing yang intensif antar anggotanya. Para
anggota komunitas secara langsung maupun tidak langsung bisa memberi energi positif
bagi orang-orang di sekitarnya, apalagi jika mereka memiliki pengalaman yang baik83
.
Setiap anggota di dalam komunitas ini telah berbagi pikiran, ide, berdiskusi, saling
menasehati antar sesama anggota dan bersosialisasi secara umum sehingga di dalam
komunitas ini tercipta suatu ikatan yang kuat84
. Ikatan yang kuat inilah yang
dimanfaatkan relationship marketer untuk menjadikan komunitas sebagai senjata utama
dalam relationship marketing.
81
Varey, J.Richard. 2002. Relationship Marketing:Dialogue & Networks in the E-commerce Era.
London: John Wiley&Sons, Ltd p.147
82 Allen, Cliff, Deborah Kania & Beth Yaeckel. 2001. One-to-One Web Marketing, Second Edition:Build
a Relationship Marketing Strategy One Customer at a Time. New York: John Wiley & Sons, Inc.
83 Majalah Marketeers edisi Februari 2012. Goodbye Service, Hello Care.
84 Allen, Cliff, Deborah Kania & Beth Yaeckel. 2001. One-to-One Web Marketing, Second Edition:Build
a Relationship Marketing Strategy One Customer at a Time. New York: John Wiley & Sons, Inc. p.163
-
1.5.3.4 Saluran Digital85
Riset MarkPlus Insight akhir tahun 2012 lalu mengatakan 41,5% penduduk
Indonesia saat ini telah terhubung dengan internet. Dari segi jumlah populasinya,
masyarakat urban netizen di Indonesia mencapai 50 juta jiwa, sedangkan di rural sekitar
5 juta orang dan pengguna mobile internet ada sekitar 30 juta jiwa86
. Hadirnya internet
membuat pemasar berkompetisi untuk membawa kegiatan pemasarannya ke dunia
digital, termasuk strategi relationship marketing-nya. Hal ini tidak terlepas dari
keistimewaan intenet yang mempunyai sifat interaktif. Selain itu, dengan internet dapat
menjangkau pasar yang lebih luas daripada melalui media tradisional. Faktor biaya
yang lebih murah juga menyebabkan internet sangat diminati oleh masyarakat dalam
pelaksanaan kegiatan komunikasi pemasaran87
.
Internet menyediakan berbagai macam aktifitas, seperti email, grup diskusi,
multiplayer games, database technologies, jejaring sosial dan lain sebagainya. Jaringan
komunikasi internet yang sangat luas dapat membantu perusahaan membangun
hubungan merek yang kuat dengan konsumen, suppliers, distributor dan stake holder
lainnya dengan meningkatkan kekuatan interaktivitas88
. Saluran digital memungkinkan
kita untuk berkomunikasi secara interaktif, di mana pesan dapat direspon secara instan.
Kata interaktif ini merujuk pada semua pihak dalam suatu percakapan yang dapat saling
berkomunikasi dan terwadahi dalam sebuah spektrum luas pada lingkungan elektronik
85
Allen, Cliff, Deborah Kania & Beth Yaeckel. 2001. One-to-One Web Marketing, Second Edition:Build a Relationship Marketing Strategy One Customer at a Time. New York: John Wiley & Sons, Inc.
86 Majalah Marketeers edisi Juni 2012, Special Digital Marketing Issue
87 Ustadiyanto, Riyeke. 2002. E-business Plan: Perencanaan, Pembangunan dan Strategi Bisnis di
Internet. Yogyakarta: Penerbit Andi, p.11
88 Duncan, Tom. 2002. IMC Using Advertising & Promotion to Build Brands. New York: McGraw-Hill
-
atau internet89
. Di mana yang menjadi karakteristik kunci dari relationship marketing
ialah hubungan interaksi dan dialog yang berkelanjutan. Adanya media internet ini
dapat mewujudkan hubungan yang interaktif antara perusahaan dan konsumen.
1.5.4 Loyalitas Konsumen
Loyalitas konsumen merupakan tujuan inti yang diupayakan dalam relationship
marketing. Dengan loyalitas, perusahaan akan mendapatkan keuntungan jangka
panjang atas hubungan mutualisme yang terjalin antara perusahaan dan konsumen
dalam kurun waktu tertentu90
. Loyalitas konsumen didapat dari nilai yang diberikan
perusahaan pada konsumen, di mana konsumen merasa puas akan produk atau jasa
yang telah dibelinya. Konsumen akan memberikan loyalitas dan kepercayaannya pada
produk selama produk tersebut sesuai dengan harapan yang dimiliki oleh konsumen91
.
Bahkan beberapa ahli menyebutkan bahwa perusahaan sebaiknya tidak hanya
memberikan sesuai dengan harapan namun melampaui apa yang diharapkan konsumen
untuk meningkatkan loyalitas konsumen92
. Kesesuaian dengan harapan konsumen ini
dapat diartikan dengan kepuasan konsumen.
Kepuasan konsumen ini tidak hanya didapat dari produk atau jasa yang
dikonsumsi konsumen. Interaksi dan dialog yang berlangsung antara konsumen dan
perusahaan juga dapat menumbuhkan kepuasan konsumen. Menurut James Barnes,
89
Fill, Chris. 2009. Marketing Communications Interactivity, Communities and Content. England:
Prentice Hall.
90 Dikutip dari http://ilmumanajemenpemasaran.wordpress.com/2009/11/10/definisi-loyalitas-
konsumen/ diakses 31 Okt11
91 Farrah, Fajrianti Zatul. www.jurnal-airlangga.com diakses tgl 31 Okt. 11
92 Lake, Laura. http://marketing.about.com/od/relationshipmarketing/a/crmstrategy.htm Diakses tgl
11 Okt11
-
kepuasan konsumen terjadi ketika yang didapat konsumen dari perusahaan sebanding
dengan apa yang telah diberikan konsumen ke perusahaan pada setiap interaksi93
.
Apabila hubungan perusahaan dan konsumen dapat terjalin baik serta kepuasan
konsumen terpenuhi akan menumbuhkan loyalitas konsumen pada perusahaan.
Menurut John A. Murphy terdapat lima tipe loyalitas, yakni price loyalty,
monopoly loyalty, inertia loyalty, disloyalty dan emotional loyalty94
. Di mana dalam
penelitian ini, loyalitas yang dimaksud peneliti ialah emotional loyalty. Emotional
loyalty dapat dikatakan sebagai tipe yang ideal sebab konsumen memiliki ikatan
emosional dengan produk. Hal ini dikarenakan
nilai dan keuntungan yang dirasakan konsumen
selama mengonsumsi produk tersebut. Di tipe
ini konsumen cenderung senang
merekomendasikan produk kepada orang-orang
terdekatnya. Keterlibatan konsumen dengan
produk pun tinggi. Apabila keterlibatan
konsumen tinggi akan mengalami tanggapan pengaruh yang lebih kuat seperti emosi
dan perasaan yang kuat95
. Sehingga dari emosi dan perasaan yang kuat tersebut dapat
meningkatkan loyalitas konsumen.
Loyalitas konsumen juga bisa dicapai dengan menjalin relationship marketing,
di mana terdapat beberapa level loyalitas yang didapat dari melakukan relationship
93
Peppers, Don and Rogers, Martha. 2004. Managing Customer Relationship. New Jersey: John Wiley & Sons, Inc
94 Muprhy, A. John. 2001. The Lifebelt Definitive Gide to Managing Customer Retention. New York:
John Wiley & Sons, Ltd.
95 Peter, J.Paul & Olson, C. Jerry. 1999. Consumer Behavior: Perilaku Konsumen dan Strategi
Pemasaran. Jakarta: Erlangga
Sumber: Chris Fill (2009)
-
marketing. Tingkatan level loyalitas ini disebut juga dengan relationship marketing
ladder of loyalty.
Pada level pertama ditempati oleh prospect, yaitu seseorang yang dipercaya
nantinya akan menjadi konsumen di masa depan. Level kedua ada purchaser:
seseorang yang telah bertransaksi sekali dengan perusahaan, selanjutnya ada client,
yaitu seseorang yang telah menjadi konsumen namun mempersepsi negatif terhadap
perusahaan. Kemudian supporter yang menyukai dan mendukung perusahaan namun
secara pasif dan advocate yang aktif merekomendasikan perusahaan kepada orang
lain. Di level yang paling tinggi diduduki oleh partner yakni seseorang yang telah
menjalin hubungan sebagai partner dari perusahaan96
. Untuk menaikkan level loyalitas
dari konsumen, para relationship marketers biasanya menyediakan kualitas pelayanan
yang melebihi harapan konsumen di setiap anak tangga atau level97
.
1.6 Metodologi Penelitian
Penelitian ini menggunakan tipe penelitian deskriptif dengan pendekatan
kualitatif. Di mana peneliti akan mencoba untuk menggambarkan strategi relationship
marketing Indosat dalam mempertahankan loyalitas konsumen. Metode yang digunakan
dalam penelitian ini ialah indepth interview dengan melakukan wawancara mendalam
pada beberapa informan yang berkaitan langsung dengan topik penelitian ini. Dalam hal
ini ialah strategi relationship marketing Indosat East Java Bali Nusra (EJBN) dalam
mempertahankan loyalitas konsumen.
96
Fill, Chris. 2009. Marketing Communications Interactivity, Communities and Content. England:
Prentice Hall, p.215
97 Dikutip dari http://en.wikipedia.org/wiki/Relationship_marketing diakses 31 Okt11.
-
1.6.1 Sasaran Penelitian
Sasaran penelitian ini adalah tiga orang narasumber dari tim Marketing, VAS &
Community PT Indosat Area EJBN. Tiga orang narasumber tersebut ialah M.
Fakhrurrozi sebagai manajer Marketing, VAS & Community, Mirza Affandi sebagai
anggota dari tim Marketing, VAS & Community yang membawahi digital marketing
and community serta Bayu Wibowo yang membawahi Above The Line (ATL), Below
The Line (BTL) and design.
1.6.2 Unit Analisis
Yang menjadi unit analisis dalam penelitian ini adalah informasi yang berupa
narasi-narasi dari hasil in depth interview. Narasi-narasi tersebut berasal dari transkrip
wawancara mendalam dengan beberapa anggota dari tim Marketing, VAS &
Community PT Indosat Area EJBN, yang telah diwawancara sesuai dengan pedoman
wawancara.
1.6.3 Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data penelitian ini menggunakan wawancara mendalam
sebagai data primer. Sedangkan data sekunder diperoleh dari literatur, jurnal dan
internet. Yang dimaksud dengan indepth interview atau wawancara mendalam ialah
cara mengumpulkan data atau informasi melalui wawancara tatap muka langsung
dengan informan. Dalam hal ini peneliti menggunakan alat perekam dan membuat
catatan lapangan secara sistematis untuk mendapatkan data primer.
-
1.6.4 Teknik Analisis Data
Setelah semua data yang diperlukan terkumpul, maka peneliti pun mulai
melakukan analisis data. Hasil wawancara mendalam dengan informan berupa rekaman
suara digital diubah menjadi transkrip wawancara untuk memudahkan analisis data.
Sesuai dengan tipe penelitian deskriptif, maka peneliti akan menggambarkan transkrip
wawancara dengan membuat data yang telah terkumpul ke dalam bentuk narasi
sehingga mudah dimengerti. Analisis dilakukan dengan memadukan teori yang ada
dengan data yang diperoleh yaitu berkaitan dengan strategi relationship marketing
Indosat East Java Bali Nusra (EJBN) dalam mempertahankan loyalitas konsumen.
-
BAB II
GAMBARAN OBYEK PENELITIAN
2.1 Profil Indosat
PT Indonesian Satellite Corporation Tbk atau yang lebih dikenal dengan Indosat
ialah sebuah perusahaan penyelenggara jasa telekomunikasi internasional di Indonesia.
Indosat didirikan pada 20 November 1967 oleh pemerintah sebagai Perusahaan Modal
Asing (PMA). Indosat memulai operasinya secara komersial pada September 1969
untuk membangun, menyalurkan dan mengoperasikan International
Telecommunications Satellite Organization, atau Intelsat. Di mana stasiun untuk
mengakses satelit Intelsats Indian Ocean Region selama periode 20 tahun berada di
Indonesia. Sebagai organisasi satelit komunikasi internasional, Intelsat memiliki dan
mengoperasikan sejumlah satelit telekomunikasi.
Indosat kemudian mendirikan PT Satelit Palapa Indonesia (Satelindo) pada
tahun 1993 sebagai anak perusahaannya. Ia mulai beroperasi pada tahun 1994 sebagai
operator GSM pertama di Indonesia yang mengeluarkan kartu prabayar Mentari dan
pascabayar Matrix. Pada tahun 2001 Indosat mendirikan PT Indosat Multi Media
Mobile (IM3) dan ia menjadi pelopor GPRS dan multimedia di Indonesia, dan pada
tahun yang sama Indosat memegang kendali penuh PT Satelit Palapa Indonesia
(Satelindo).
Setelah sebelumnya di tahun 1980 Indosat menjadi Badan Usaha Milik Negara
(BUMN) yang seluruh sahamnya dimiliki oleh Pemerintah Indonesia, namun pada
akhir tahun 2002 Pemerintah Indonesia menjual 41,94% saham Indosat ke Singapore
Technologies Telemedia Pte. Ltd. Dengan demikian, Indosat kembali menjadi PMA.
-
Penjualan 41,94% saham Indosat tersebut menimbulkan banyak kontroversi.
Pemerintah RI terus berupaya untuk membeli kembali (buyback) saham Indosat
tersebut agar pemerintah menjadi pemegang saham yang mayoritas dan menjadikan
kembali Indosat sebagai BUMN, namun hingga kini upaya pemerintah tersebut belum
terealisasi akibat banyaknya kendala.
Saat ini, komposisi kepemilikan saham Indosat adalah: Publik (45,19%), ST
Telemedia melalui Indonesia Communications Limited (40,37%), serta Pemerintah
Republik Indonesia (14,44%), termasuk saham Seri A. Selain itu, sebagian saham
Indosat juga dimiliki oleh Perusahaan telekomunikasi asal Qatar, yakni Qatar Telecom
Group (Qtel). Saat ini, Qtel memiliki 65% saham Indosat, dimana 41% diperoleh dari
pembelian yang dilakukan oleh STT (Singapore Telecommunication Tecnologies).
Sedangkan sisanya diambil dari pasar melalui tender offer. Adapun pemerintah
Indonesia masih memiliki saham sebesar 15% di Indosat98
. Indosat juga mencatatkan
sahamnya di Bursa Efek Jakarta, Bursa Saham Singapura, serta Bursa Saham New
York. Indosat juga memperdagangkan sahamnya di Bursa Efek Jakarta, Bursa Efek
Surabaya, dan New York Stock Exchange.
Tepat pada bulan Februari 2005, PT Indosat merubah identitas perusahaan
dengan mengganti logo serta visi dan misinya. Perubahan ini merupakan refleksi visi
PT Indosat menjadi perusahaan telekomunikasi terkemuka di Indonesia yang
menyediakan layanan telekomunikasi terintegrasi bagi pelanggan ritel dan korporat.
Harapan dari pergantian identitas ini ialah agar lebih mensosialisasikan pelayanan jasa
yang terdapat di PT Indosat ke seluruh lapisan masyarakat Indonesia dan tentunya dapat
98
http://pasarmodal.inilah.com/read/detail/1677522/qtel-jual-saham-indosat
-
membawa bangsa Indonesia menuju babak baru dalam dunia telekomunikasi yang jauh
lebih baik.
Gambar 1.1 Logo PT.Indosat
sumber: google
Logo baru PT Indosat mempunyai arti yang sangat luas dan mendalam di
baliknya. Dari logo tersebut tampak ada gambar tiga buah elips yang berwarna merah,
kuning dan biru. Tiga elips pembentuk techno flower merupakan elemen yang
mempunyai arti dan fungsi agar dapat saling membangun dan mengisi satu sama
lainnya yaitu:
1. Elips warna merah, melambangkan masyarakat Indonesia.
2. Elips warna biru, melambangkan teknologi.
3. Elips warna kuning, melambangkan komunikasi.
Ketiga elips tersebut membetuk simbol techno flower yang mencerminkan
usaha dan fokus bisnis Indosat saat ini, yaitu di Indonesia. Dalam bidang teknologi dan
pelayanan bagi masyarakat, serta pentingnya kerjasama yang kokoh diantara ketiga
elemen tersebut. Kemudian di tengah-tengah logo Indosat tersebut juga membentuk
simbol seperti bintang permata. Di mana bintang permata ini didapatkan dari
rangkaian ketiga buah elips. Bintang permata ini mencerminkan layanan terbaik dan
berkualitas yang senantiasa diberikan oleh PT Indosat kepada seluruh masyarakat
Indonesia. Selain itu terdapat teks indosat yang menggunakan huruf kecil yang
-
melambangkan sikap Indosat yang bersahabat dan low profile tetapi mudah
bekerjasama dalam segala hal. Teks Indosat yang berwarna biru tua melambangkan
kekuatan korporasi Indosat yang kokoh dan solid, kemampuan dan rasa percaya diri
dalam bidang teknologi yang tinggi serta kestabilan perusahaan.
Adapun visi dari PT Indosat ialah Menjadi Perusahaan Penyedia Solusi
Informasi dan Komunikasi Pilihan. Hal ini dikarenakan seiring dengan perkembangan
teknologi telekomunikasi dan bisnis global yang mendorong Indosat untuk
memantapkan visi-visinya. Di mana visi tersebut untuk menyongsong perubahan yang
semakin cepat. Sedangkan misi atau sasaran pokok perusahaan yang dicanangkan oleh
PT Indosat sejak menjadi BUMN, antara lain:
Menyediakan dan mengembangkan produk layanan dan solusi inovatif dan
berkualitas untuk memberikan manfaat yang sebesar-besarnya bagi para pelanggan.
Meningkatkan shareholder value secara terus menerus
Mewujudkan kualitas kehidupan stakeholder yang lebih baik
2.2 Produk-Produk Indosat
Hingga sekarang, Indosat merupakan perusahaan telekomunikasi dan
multimedia terbesar kedua di Indonesia untuk jasa seluler (Satelindo, IM3,StarOne).
Selain itu, Indosat juga menyediakan layanan telekomunikasi internasional seperti SLI
dan layanan transmisi televisi antarbangsa. Bidang usaha perusahaan Indosat meliputi
layanan jasa selular (Mentari, Matrix dan IM3), jasa telekomunikasi tetap atau jasa
suara tetap (seperti jasa SLI yaitu SLI 001, SLI 008 dan FlatCall 01016, jasa fixed
wireless yaitu StarOne dan Indosat Phone). Indosat juga menjadi penyelenggara jasa
-
data tetap (MIDI) bersama-sama dengan anak perusahaannya yaitu, Indosat Mega
Media (IM2) dan Lintasarta. Indosat juga menyediakan layanan seluler 3.5 G dengan
teknologi HSPA.
Untuk layanan jasa selular terdapat tiga produk Indosat yang sudah sangat kita
kenal, yakni IM3, Mentari dan Matrix. Ketiga produk Indosat ini memiliki segmen
pasar yang berbeda. Penyusunan segmen ini berdasarkan sosiografi, demografi dan
behavior telco99
. Di mana IM3 merupakan layanan selular pra-bayar yang terjangkau
dengan fleksibilitas isi ulang. Produk IM3 lebih ditujukan untuk pelanggan usia muda
yang membutuhkan layanan suara, SMS dan data yang dipadukan secara atraktif.
Namun pelanggan IM3 ini lebih cenderung pada layanan SMS dan data/ internet.
Sedangkan produk Mentari ditujukan untuk pasar konsumen muda yang
behavior telco-nya cenderung memilih layanan jasa suara/telepon dengan tarif bersaing.
Hampir sama dengan IM3, Mentari lebih ditekankan bagi pengguna regular dengan
layanan selular pra-bayar. Untuk produk Matrix sendiri merupakan layanan pasca bayar
yang memiliki segmentasi pasar dewasa dan menengah ke atas. Khususnya
diperuntukkan bagi pengguna jasa di lingkungan korporat maupun pelanggan
konsumen individu kelas atas atau premium100
. Kemudian bagi pelanggan yang
behavior telco-nya cenderung ke layanan SMS atau internet, baik itu pelanggan muda
maupun dewasa, Indosat menyediakan produk IM3 atau Indosat Mobile101
.
99
Wawancara dengan M. Fakhrurrozi, manager marketing VAS and community Indosat.
100http://www.indosat.com/template/media/editor/files/AnnualReport2010/AR/AR/ID/0201_cellular.ht
ml diakses 9 Maret 2012
101 Wawancara dengan M. Fakhrurrozi, manager marketing VAS and community Indosat.
-
Layanan seluler bagi Indosat merupakan jenis layanan yang memberikan
penerimaan paling besar, yakni hingga mencapai 75% dari seluruh penerimaan pada
tahun 2006. Berdasarkan data tahun 2006, Indosat menguasai 26,9% pasar operator
telepon seluler GSM (yakni melalui Mentari dan IM3) dan 3,7% pasar operator CDMA
(melalui StarOne). Berdasarkan data tahun 2009, Indosat menguasai 22,7% pasar
operator telepon seluler GSM (yakni melalui Matrix, Mentari dan IM3).
Selain itu terdapat juga jasa broadband 3,5G yakni Indosat BlackBerry yang
khusus bagi pengguna BlackBerry dengan layanan selular pasca bayar / pra-bayar dan
push email global. Kemudian ada Indosat 3,5G yang menyediakan layanan akses
internet mobile berkecepatan tinggi. Ada pula I-Games, I-Ring, I-Go, I-Menu yang
termasuk dalam Value Added Service (VAS) atau layanan nilai tambah untuk pengguna
layanan selular dengan berbagai pilihan fitur.
Kemudian jasa telekomunikasi tetap ada StarOne di mana merupakan layanan
telepon berbasis teknolgi CDMA dengan tarif pasca bayar maupun pra bayar. Di mana
segmentasi produk Star One ini diperuntukkan bagi pelanggan yang memiliki
mobilisasi rendah dan cenderung memakai layanan suara. Untuk layanan sambungan
internasional langsung ke seluruh belahan dunia tanpa melalui operator dengan tarif
premium ada IDD 001. Sedangkan layanan sambungan internasional dengan tarif hemat
ada IDD 008. Kemudian ada Indosat Flat Call 01016 yang menyediakan layanan
hubungan internasional dengan tarif hemat ke semua negara berbasis Voice over
Internet Protocol (VoIP). Serta layanan telpon tetap domestik dan internasional berbasis
kabel untuk komunikasi data, suara dan video dengan kualitas prima.
Untuk kebutuhan korporasi yang lebih kompleks, Indosat menyediakan solusi
total yang terintegrasi, sehingga seluruh kebutuhan perusahaan dalam berbagai kegiatan
-
dapat terlayani. Layanan korporasi ini adalah jasa MIDI (Multimedia, Komunikasi Data
dan Internet) yang meliputi. IPLC (International Private Leased Circuit) & DPLC
(Domestic Private Leased Circuit), Layanan koneksi sirkuit point to point. Lalu ada
INP (Internet Network Provider), akses internet global. IDIA (Indosat Dedicated
Internet Access), membuat jaringan pribadi melalui paket data, dan lain-lain.
2.3 Indosat East Java Bali Nusra (EJBN)
Yang akan menjadi obyek penelitian kali ini ialah khusus PT Indosat Regional
East Java Bali Nusra (EJBN). Indosat EJBN ini dikepalai oleh seorang Head of Region
Central Java, East Java, DIY and Bali Nusra dengan dibantu oleh sekretaris yang
membawahi dua area yaitu East Java dan Bali Nusra. Di bawah head of area CJEJBN
terdapat beberapa grup yang saling bersinergi dalam organisasi Indosat CJEJBN yakni
Group Network Operation & Maintenance, Group Procurement, Group Property &
Facilities Management, Group Human Resources, Group Regional Operation, Group
Tower Management, Group IT Operation, Group Sales dan Group Accounting.
Group Network Operation and Maintenance bertugas untuk mengoperasikan
dan pemeliharan seluruh operasional jaringan Indosat area EJBN, kemudian Group
Procurement bertugas sebagai pengadaan fasilitas bagi Indosat EJBN. Group Property
& Facilities Management sebagai bagian manajemen pengadaan properti perusahaan di
area EJBN serta Group Human Resources yang membawahi segala kepentingan dan
keperluan Sumber Daya Manusia (SDM). Kemudian Group Regional Operation yang
mengendalikan operasional Indosat di masing-masing wilayah regional dan Group
Tower Management sebagai manajemen pengawas operator jaringan pusat serta Group
-
IT Operation yang membawahi segala keperluan IT Indosat. Lalu Group Sales yang
mengurusi seluruh penjualan Indosat dan Group Accounting yang membawahi bidang
keuangan Indosat. Gambar Struktur Indosat EJBN:
-
STRUKTUR ORGANISASI PT. INDOSAT
REGIONAL CJECBN
HEAD OF REGION
CENTRAL JAVA, DIY, EAST JAVA & BALI NUSRA
HEAD OF AREA
East Java
HEAD OF AREA
Bali Nusra
Secretary
Chanel Management
Manager
Marketing, VAS &
Community Manager
Customer Service &
Retention Manager
Sales Area Manager
Jember
Sales Area Manager
Surabaya
Sales Area Manager
Tuban
Sales Area Manager
Blitar
Sales Area Manager
Madiun
Sales Area Manager
Mojokerto
Sales Area Manager
Madura
Sales Area Manager
Kediri
Sales Area Manager
Malang
Customer Service
Operation & Retention
Channel
Management
Manager
Sales Area Manager
Denpasar
Sales Area Manager
Outer Denpasar
Marketing, VAS
Community Manager
Sales Area Manager
NUSRA
Group Property & Facilities
Management
Group Regional Operation
Group Network Operation
& Maintenance
Group Human Resources
Group IT Operation
Group Sales
Group Accounting
Group Procurement
Group Tower Management
-
Head of Region East Java Indosat ini membawahi beberapa tim yang saling
bersinergi di masing-masing bidangnya untuk mencapai visi dan misi perusahaan.
Beberapa tim tersebut di antaranya tim Channel Management yang dikepalai oleh
seorang Channel Management Manager. Kemudian ada tim Sales Area yang mengurusi
seluruh penjualan Indosat. Terdapat sembilan sales area di Indosat East Java yakni
Jember, Kediri, Surabaya, Malang, Sidoarjo, Mojokerto, Blitar, Tuban dan Madura.
Selain mengutamakan penjualan, Indosat juga selalu meperhatikan pelayanan yang
diberikan kepada seluruh pelanggan. Di mana urusan tentang pelayanan tersebut
diserahkan kepada tim Customer Service and Retention (CSR) yang dikepalai oleh
seorang CSR Manager.
2.4 Marketing, VAS and Community Indosat
Dalam penelitian kali ini, subyek penelitian yang ingin diwawancara peneliti
berada pada tim Marketing, VAS and Community yang mengurusi seluruh komunikasi
pemasaran Indosat. Tim Marketing, VAS and Community ini memiliki obyektif yang
harus dicapai atau yang disebut oleh tim sebagai obyektif Wild Important Goal (WIG).
WIG ini antara lain menciptakan komunikasi yang mendorong intention to purchase. Di
sini tim mengupayakan komunikasi yang mendorong orang untuk tergerak
menggunakan produk Indosat. Kemudian WIG yang kedua yaitu creating Word of
Mouth (WoM) through community atau menciptakan getok tular melalui komunitas102
.
Di dalam tim ini dibagi lagi menjadi beberapa fungsi, yaitu fungsi program;
fungsi digital marketing and community, yang mana community ini dibagi menjadi dua
102
Wawancara dengan M. Fakhrurrozi, manager tim marketing, VAS and community Indosat pada 24 Mei 2012
-
yakni community and youth segment dan community and professional segment; fungsi
joint promo, brand activation and sponsorship; fungsi Above The Line (ATL), Below
The Line (BTL) and design dan yang terakhir fungsi marketing support, market analist,
marketing administrator and local research 103
. Tim ini dikepala