studi eksperimental komparasi egr hot dan cold
TRANSCRIPT
STUDI EKSPERIMENTAL KOMPARASI EGR HOT DAN COLD
PADA PERFORMA SPARK IGNITION ENGINE MENGGUNAKAN
BAHAN BAKAR RON 98
SKRIPSI
Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Memperoleh
Gelar Sarjana Strata 1 (S1) Pada Jurusan Teknik Mesin
Universitas Sanata Dharma
Disusun oleh :
FRANSISKUS ASISI WISNU BUDIARTA
NIM: 175214005
PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2021
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ii
EXPERIMENTAL STUDY OF HOT AND COLD EGR
COMPARATION ON SPARK IGNITION ENGINE PERFORMANCE
USING RON 98 FUEL
FINAL PROJECT
To Fulfill one of the Requirements to Obtain
Strata (S1) Bachelor Degree in the Departement of Mechanical Engineering
Sanata Dharma University
Arranged By:
FRANSISKUS ASISI WISNU BUDIARTA
175214005
MECHANICAL ENGINEERING STUDY PROGRAM
FACULTY OF SCIENCE AND TECHNOLOGY
SANATA DHARMA UNIVERSITY
YOGYAKARTA
2021
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iii
LEMBAR PERSETUJUAN
Naskah Skripsi yang berjudul โStudi eksperimental komparasi EGR hot dan
cold pada performa spark ignition engine menggunakan bahan bakar RON 98โ
diajukan dan disusun untuk memenuhi sebagai persyaratan memperoleh gelar
Sarjana Teknik.
Yogyakarta, 31 Juli 2021
Menyetujui,
Dosen Pembimbing
Stefan Mardikus, S.T, M.T.,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iv
LEMBAR PENGESAHAN
SKRIPSI
STUDI EKSPERIMENTAL KOMPARASI EGR HOT DAN COLD PADA
PERFORMA SPARK IGNITION ENGINE MENGGUNAKAN BAHAN
BAKAR RON 98
Dipersiapkan dan ditulis oleh :
Franiskus Asisi Wisnu Budiarta
175214005
Susunan Panitia Penguji
Nama Lengkap Tanda Tangan
Ketua : Dr. Eng. I Made Wicaksana Ekasaputra โฆโฆโฆโฆโฆ...
Sekretaris : Budi Setyahanda, M.T. โฆโฆโฆโฆโฆโฆ
Pembimbing I : Stefanus Mardikus, M.T. โฆโฆโฆโฆโฆโฆ
Tugas Akhir ini telah diterima sebagai salah satu persyaratan
Untuk memperoleh Gelar Sarjana Teknik
Yogyakarta 23 Juli 2021
Fakultas Sains dan Teknologi
Universitas Sanata Dharma
Sudi Mungkasi,S.Si,M.Math.Sc.,Ph.D.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
v
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi yang berjudul โStudi
eksperimental komparasi EGR hot dan cold pada performa spark ignition engine
menggunakan RON 98โ ini merupakan karya tulis saya sendiri dan bukan
merupakan tiruan, salinan, atau duplikat dari skripsi yang telah dipergunakan untuk
mendapatkan gelar Sarjana Teknik, baik di lingkungan Universitas Sanata Dharma
maupun di perguruan tinggi lain, serta belum pernah di publikasikan.
Pernyataan ini dibuat dengan kesadaran dan rasa tanggung jawab serta
bersedia memikul segala resiko jika pernyataan diatas tidak benar.
Yogyakarta, 31 Juli 2021
Fransiskus Asisi Wisnu Budiarta
NIM : 175214005
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vi
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI
Yang bertanda tangan dibawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata
Dharma Yogyakarta:
Nama : Fransiskus Asisi Wisnu Budiarta
NIM : 175214005
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan
Universitas Sanata Dharma Skripsi saya yang berjudul:
STUDI EKSPERIMENTAL KOMPARASI EGR HOT DAN COLD PADA
PERFORMA SPARK IGNITION ENGINE MENGGUNAKAN BAHAN
BAKAR RON 98.
Berupa hard copy dan soft copy. Dengan demikian saya memberikan kepada
perpustakaan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta hak untuk menyimpan,
mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya, dalam pangkalan data,
mendistribusikan secara terbatas dan mempublikasikannya di internet atau media
lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari penulis.
Demikian pernyataan ini saya buat agar dapat digunakan sebagaimana
mestinya.
Yogyakarta, 31 Juli 2021
Fransiskus Asisi Wisnu Budiarta
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas
berkat rahmat serta kasih-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini
dengan judul โSTUDI EKSPERIMENTAL KOMPARASI EGR HOT DAN COLD
PADA PERFORMA SPARK IGNITION ENGINE MENGGUNAKAN BAHAN
BAKAR RON 98โ.
Penulisan skripsi ini bertujuan untuk memenuhi sebagian syarat memperoleh
gelar sarjana bagi mahasiswa program S1 pada program studi Program Studi Teknik
Mesin Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
Penulis menyadari bahwa proposal skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh
sebab itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari
semua pihak demi kesempurnaan skripsi ini. Selesainya proposal ini tidak terlepas
dari bantuan berbagai pihak, sehingga pada kesempatan ini penulis dengan segala
kerendahan hati dan penuh rasa hormat mengucapkan terima kasih yang sebesar-
besarnya kepada semua pihak yang telah memberikan bantuan moril maupun
materil secara langsung maupun tidak langsung kepada:
1. Sudi Mungkasi, S.Si., M.Math.Sc., Ph.D., selaku Dekan Fakultas Sains
dan Teknologi Universitas Sanata Dharma.
2. Budi Setyahandana, S.T, M.T., selaku Ketua Program Studi Teknik
Mesin Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Sanata Dharma.
3. Stefan Mardikus, S.T, M.T., selaku dosen pembimbing yang telah
banyak membantu dan memberikan bimbingan dalam pengerjaan Skripsi
dan Tugas Akhir ini.
4. Raden Benedictus Dwiseno Wihadi, S.T, M.Si., selaku dosen
pembimbing akademik, yang telah banyak membantu dan memberikan
bimbingan dalam pengarahan daftar rencana studi.
5. Seluruh dosen Teknik Mesin Fakultas Sains dan Teknologi Univertas
Sanata Dharma, yang telah memberikan pengetahuan selama kuliah.
6. Keluarga tercinta, Antonius Sunarta (Bapak), Katarina Budiharti (Ibu),
Caecilia Dian Pratiwi (Kakak), serta Matius Adi Wibowo (Adik).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
viii
7. Kelompok tugas akhir Ezra Sanjaya Kinam, Ardika, Leonardus, Yayan,
William, dan Petrus Ajik Dharma yang telah membantu menyelesaikan
tugas akhir dan memberikan dukungan kepada penulis.
8. Temanโteman teknik mesin: Joseph Dwi Ryanto, Vellyn, Dipta, Dito,
Bon, Riandy, Greg, Karel, Ferdian, Lazim, Gilang Arga, Uzi, Theodorus
Ryan, Dadang, Wakhid dan teman-teman teknik mesin yang tidak bisa
disebutkan satu per satu yang telah memberikan dukungan dan semangat
selama pengerjaan tugas akhir.
9. Pacar saya Maria Rosalina yang selalu membantu dan menyemangati
saya dalam pembuatan skripsi.
10. Mas Ronny, Pak Intan, dan Pak Martono selaku laboran Teknik Mesin
yang telah banyak memberikan bantuan selama proses pembuatan Tugas
Akhir.
11. Berbagai pihak yang secara langsung maupun tidak langsung
memberikan bantuan baik material maupun moril kepada penulis.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini masih banyak
terdapat banyak kekurangan, segala kritik dan saran yang membangun sangat
diharapkan untuk kesempuranaan penelitian di masa yang akan datang. Akhir kata,
semoga skripsi ini bermanfaat dan dapat berguna bagi semua pihak yang
membutuhkan.
Yogyakarta, 25 Mei 2021
Penulis
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ix
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ................................................................................................ i
COVER ................................................................................................................... ii
LEMBAR PERSETUJUAN................................................................................... iii
LEMBAR PENGESAHAN ................................................................................... iv
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ................................................................. v
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI................................. vi
KATA PENGANTAR .......................................................................................... vii
DAFTAR ISI .......................................................................................................... ix
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................. xi
DAFTAR TABEL ................................................................................................. xii
NOMENKULATUR ............................................................................................ xiii
ABSTRAK ........................................................................................................... xiv
ABSTRACT .......................................................................................................... xv
BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................... 1
1.1. Latar Belakang ..................................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ............................................................................................... 2
1.3 Tujuan Penelitian ................................................................................................. 2
1.4 Batasan Penelitian ............................................................................................... 2
1.5 Manfaat Penelitian ............................................................................................... 3
BAB II LANDASAN TEORI ................................................................................ 4
2.1 Tinjauan Pustaka.................................................................................................. 4
2.2 Siklus Engine Four Stroke .................................................................................. 5
2.3 Siklus Otto ............................................................................................................ 6
2.4 Brake Torque dan Brake Power ........................................................................ 8
2.5 Brake Specific Fuel Consumption (BSFC) ...................................................... 8
2.6 Brake Efficiency Thermal (BTE) ....................................................................... 9
2.7 Exhaust Gas Recirculation (EGR) .................................................................... 9
BAB III METODE PENELITIAN....................................................................... 12
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
x
3.1 Tahapan Penelitian ............................................................................................ 12
3.2 Parameter Penelitian.......................................................................................... 13
3.3 Rancangan Rangkaian Peralatan Penelitian ................................................... 14
3.4 Alat Penelitian .................................................................................................... 14
3.5 Gasoline Engine ................................................................................................. 15
3.6 Bahan bakar ........................................................................................................ 15
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ............................................................. 16
4.1 Pengaruh brake torque EGR hot dan cold terhadap variasi pembebanan
menggunakan bahan bakar RON 98 dengan variasi EGR valve hot dan cold.
.............................................................................................................................. 16
4.2 Pengaruh brake power EGR hot dan cold terhadap variasi pembebanan
menggunakan bahan bakar RON 98 dengan variasi EGR valve hot dan cold.
.............................................................................................................................. 18
4.3 Pengaruh brake specific fuel comsumption EGR hot dan cold terhadap
variasi pembebanan menggunakan bahan bakar RON 98 dengan variasi
EGR valve hot dan cold. ................................................................................... 20
4.4 Pengaruh brake thermal efficiency EGR hot dan cold terhadap variasi
pembebanan menggunakan bahan bakar RON 98 dengan variasi EGR valve
hot dan cold. ....................................................................................................... 23
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ............................................................... 25
5.1 Kesimpulan ......................................................................................................... 25
5.2 Saran .................................................................................................................... 26
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 27
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xi
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Diagram tekanan-perpindahan untuk mesin empat langkah. .............. 5
Gambar 2.2 (a) Diagram p-v, (b) Diagram T-s ...................................................... 7
Gambar 2.3 Exhaust Gas Recirculation ................................................................ 10
Gambar 3.1 Diagram Alir Penelitian .................................................................... 12
Gambar 3.2 Skematik engine ................................................................................ 14
Gambar 4.1 Grafik perbandingan Brake Torque antara EGR Hot Temp A vs Temp
B pada RPM 5000 ............................................................................ 17
Gambar 4.2 Grafik perbandingan Brake Torque antara EGR Cold Temp A vs Temp
B pada RPM 5000 ............................................................................ 18
Gambar 4.3 Grafik perbandingan Brake Power antara EGR Hot Temp A vs Temp
B pada RPM 5000 ............................................................................ 19
Gambar 4.4 Grafik perbandingan Brake Power antara EGR Cold Temp A vs Temp
B pada RPM 5000 ............................................................................ 20
Gambar 4.5 Grafik perbandingan BSFC antara EGR Hot Temp A vs Temp B pada
RPM 5000 ........................................................................................ 22
Gambar 4.6 Grafik perbandingan BSFC antara EGR Cold Temp A vs Temp B pada
RPM 5000 ........................................................................................ 22
Gambar 4.7 Grafik perbandingan BTE antara EGR Hot Temp A vs Temp B pada
RPM 5000 ........................................................................................ 24
Gambar 4.8 Grafik perbandingan BTE antara EGR Cold Temp A vs Temp B pada
RPM 5000 ........................................................................................ 24
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xii
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Spesifikasi Mesin Kendaraan Bermotor. .............................................. 15
Tabel 3.2 Spesifikasi bahan bakar ......................................................................... 15
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiii
NOMENKULATUR
Lambang Nama Satuan Halaman
๐ Jarak Lengan Torsi m 8
๐ ๐๐ Konsumsi Bahan Bakar Spesifik kg/kW.jam 8
๐น Gaya N 8
๐๐ฬ Laju Aliran Bahan Bakar kg/s 9
๐๐ธ๐บ๐ ฬ Laju aliran Exhaust Gas Recirculation kg/s 10
๐ Putaran Kerja Mesin Rpm 8
๐ Daya kW 8
๐ Torsi Nm 8
๐ฟ๐ป๐ Nilai Kalor Bahan Bakar kJ/kg 8
๐th Efficiency Thermal % 9
๐๐ฬ Laju Aliran Massa Udara kg/s 11
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiv
ABSTRAK
Kendaraan bermotor khususnya roda dua banyak digemari masyarakat karena
performa mesin yang mumpuni serta dengan ditunjang oleh mengkonsumsi bahan
bakar yang efisien. Salah satu engine yang biasa digunakan merupakan gasoline
engine. Pembakaran gasoline engine disebabkan dari proses reaksi kimia dari bahan
bakar dengan udara yang dikompresikan di dalam ruang bakar, diberi percikan api
pada busi (spark plug) supaya terjadi ledakan pada ruang bakar untuk mendorong
piston dari TMA (titik mati atas) ke TMB (titik mati bawah). Proses pembakaran
yang tidak sempurna mengakibatkan polusi udara oleh emisi gas polutan semacam
HC, CO, serta NOx yang dikeluarkan lewat saluran buang kendaraan bermotor.
Tujuan penelitian ini yaitu mengetahui pengaruh penggunaan Exhaust Gas
Recirculation dengan mengetahui dari segi brake torque, brake power, brake
specific comsumption, dan brake thermal efficiency. Serta menggunakan variasi
EGR hot dan cold dengan opening valve sebesar 0%, 25%, 50%, 75%, dan 100%
terhadap performa engine. Penelitian menggunakan variasi pembebanan sebesar
25%, 50%, 75%, dan 100% pada putaran mesin 5000 rpm.
Hasil pengujian menunjukkan adanya peningkatan brake torque dan sebesar
35% dengan laju aliran EGR hot 100% temperatur B dan terjadi peningkatan pada
brake power sebesar 35% dengan laju aliran EGR hot 100% temperatur B,
penurunan brake specific fuel consumption terendah sebesar 28% dengan laju aliran
EGR hot 100% temperatur B, sementara itu peningkatan brake thermal efficiency
tertinggi sebesar 39% dengan laju aliran EGR hot 75% temperatur B.
Kata kunci : Engine, Exhaust Gas Recirculation, dan Pertamax Turbo.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xv
ABSTRACT
Motor vehicles, especially two-wheelers, are very popular with the public
because of their capable engine performance and supported by efficient fuel
consumption. One of the engines commonly used is the gasoline engine. Gasoline
engine combustion is caused by the chemical reaction process of fuel with
compressed air in the combustion chamber, given a spark at the spark plug (spark
plug) so that an explosion occurs in the combustion chamber to push the piston from
TDC (top dead center) to TMB (top dead center). bottom dead point). The
incomplete combustion process causes air pollution by emission of pollutant gases
such as HC, CO, and NOx which are released through the exhaust ducts of
motorized vehicles.
The purpose of this study is to determine the effect of using Exhaust Gas
Recirculation by knowing in terms of brake torque, brake power, brake specific
consumption, and brake thermal efficiency. And using variations of EGR hot and
cold with valve opening of 0%, 25%, 50%, 75%, and 100% on engine performance.
The study used variations in loading of 25%, 50%, 75%, and 100% at 5000 rpm
engine speed.
The test results show an increase in brake torque and 35% with a flow rate of
EGR hot 100% temperature B and an increase in brake power of 35% with a flow
rate of EGR hot 100% temperature B, the lowest decrease in brake specific fuel
consumption of 28% with EGR hot flow is 100% temperature B, meanwhile the
highest brake thermal efficiency increase is 39% with EGR hot flow rate is 75%
temperature B.
Keywords : Engine, Exhaust Gas Recirculation, Pertamax Turbo.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Pada saat ini kendaraan bermotor khususnya roda dua banyak digemari
masyarakat karena performa mesin yang mumpuni serta dengan ditunjang oleh
mengkonsumsi bahan bakar yang efisien. Salah satu engine yang biasa digunakan
merupakan gasoline engine. Pembakaran gasoline engine disebabkan dari proses
reaksi kimia dari bahan bakar dengan udara yang dikompresikan di dalam ruang
bakar, diberi percikan api pada busi (spark plug) supaya terjadi ledakan pada ruang
bakar untuk mendorong piston dari TMA (titik mati atas) ke TMB (titik mati
bawah). Proses pembakaran yang tidak sempurna mengakibatkan polusi udara oleh
emisi gas polutan semacam HC, CO, serta NOx yang dikeluarkan lewat saluran
buang kendaraan bermotor.
Salah satu metode untuk membantu merendahkan kadar CO, HC, serta NOx
yakni dengan memakai EGR (Exhaust Gas Recirculation) (Septiyanto et al., 2010).
Sistem kerja dari teknologi EGR itu sendiri dengan mensirkulasikan kembali aliran
emisi gas buang kedalam ruang pembakaran. Dengan emisi gas buang yang
menurun akan mempengaruhi performa mesin yang meningkat (Hussain et al.,
2012). Cara kerja EGR dibagi menjadi dua, yaitu EGR Hot dan EGR Cold. Cara
kerja EGR Hot yaitu dengan merotasikan kembali sebagian gas buang tanpa
pendinginan sehingga menyebabkan kenaikan suhu di ruang intake. Sedangkan cara
kerja EGR Cold yaitu dengan merotasikan kembali sebagian gas buang kemudian
didinginkan menggunakan Heat Excharger yang menyebabkan penurunan suhu di
dalam intake (Thomas et al., 2016). Sirkulasi gas buang yang didinginkan EGR
efektif tidak hanya mengurangi emisi NOx tetapi juga bisa meningkatkan efisiensi
konversi bahan bakar dalam menyalakan mesin. Penurunan temperatur EGR
berdampak positif terhadap BSFC (Brake specific fuel consumstion) dan soot
(jelaga) (Hountalas et al., 2008).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
Pada penelitian ini, bertujuan untuk mengetahui perbandingan pada EGR Hot
dan Cold pada performa Gasoline Engine dengan variasi bahan bakar pertamax
turbo. Pertamax turbo adalah bahan bakar yang diluncurkan oleh PT. Pertamina
sebagai pengganti pertamax plus, pertamax turbo memiliki angka oktan atau nilai
RON (Research Octane Number) 98 dan cocok untuk kendaraan dengan kompresi
diatas EURO 4.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan penjelasan pada latar belakang dapat dirumuskan masalah pada
penelitian ini tentang bagaimana pengaruh mengenai perbandingan dari EGR
(Exhaust Gas Recirculation) Cold dan Hot pada sistem pembakaran spark ignition
engine dengan variasi bahan bakar pertamax turbo RON 98.
1.3 Tujuan Penelitian
Sesuai dengan rumusan masalah yang diajukan dalam penelitian ini, maka
tujuan penelitian ini adalah mengetahui karakteristik dari EGR Cold dan Hot
dengan variasi Gasoline Engine RON 98, diantaranya:
1. Brake Torque.
2. Brake Power.
3. Brake Spesific Fuel Consumption (BSFC).
4. Brake Thermal Efficiency (BTE).
1.4 Batasan Penelitian
Batasan penelitian yang ditentukan dalam melakukan penelitian komparasi
EGR Cold dan Hot adalah:
1. Engine yang digunakan untuk penelitian adalah mesin Xabre Gasoline
Engine 150cc.
2. ECU (Engine Control Unit) menggunakan ECU BRT Juken 5.
3. Pembebanan maksimal pengujian pada Dynamometer sebesar 50kg.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
4. Pada Exhaust Gas Recirculation (EGR) menggunakan variasi hot dan cold
pada temperatur hot 70ยฐC - 80ยฐC, dan cold 45ยฐC - 55ยฐC.
5. Penelitian ini menggunakan bahan bakar RON 98.
6. Load 0%, 25%, 50%, 75%, 100%.
7. Dengan menggunakan RPM 5000.
1.5 Manfaat Penelitian
Beberapa manfaat yang diperoleh setelah melakukan penelitian, antara lain:
1. Menambah kajian referensi penelitian tentang perbandingan EGR (Exhaust
Gas Recirculation) Cold dan Hot.
2. Menjadi sumber referensi mengenai komparasi EGR Hot dan Cold.
3. Menambah wawasan baru mengenai kinerja dari menggunakan EGR Cold
dan Hot pada Spark Ignition Engine.
4. Mengetahui pengaruh performa gasoline engine terhadap EGR Cold dan Hot.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Tinjauan Pustaka
(Li et al., 2017) pada jurnalnya yang berjudulkan โAnatomy of the cooled
EGR effects on soot emission reduction in boosted spark-ignited direct-injection
enginesโ dari hasil penelitiannya menyatakan bahwa sirkulasi gas buang yang
didinginkan (EGR) efektif tidak hanya mengurangi emisi NOx tetapi juga bisa
meningkatkan efisiensi konversi bahan bakar dalam menyalakan mesin.
(Magister et al., 2015) pada penelitiannya yang berjudul โPengaruh
Resirkulasi emisi gas buang terhadap unjuk kerja mesin sepeda motor empat
langkahโ menyatakan bahwa berdasarkan dari kegiatan penelitian ini, secara
kuantitatif dapat ditunjukkan bahwa telah dihasilkan peningkatan unjuk kerja
mesin, berupa peningkatan daya motor sebesar 5,75 %, dari sebelumnya 4,35 kW
(tanpa resirkulator gas buang) menjadi 4,60 kW (dengan resirkulator gas buang)
dan torsi sebesar 4 %, dari 51,0 Nm (tanpa resirkulator gas buang), menjadi 53,0
Nm (dengan resirkulator gas buang) pada kecepatan uji tertinggi 5500 RPM.
(Thomas et al., 2016) pada penelitiannya yang berjudul โExperimental
investigation on the effects of cold and hot EGR using diesel and bio-diesel as Fuelโ
menyatakan bahwa berdasarkan dari kegiatan penelitian ini, EGR dingin jauh lebih
efektif daripada panas EGR untuk pengurangan emisi NOx meskipun HC emisi
sedikit meningkat. Pembakaran yang buruk karena penggunaan EGR yang
didinginkan menyebabkan pengurangan NOx diproduksi karena penurunan siklus
maksimum suhu dan konsentrasi oksigen.
(Zhang et al., 2014) pada studi eksperimental mengenai โEffects of tumble
combined with EGR (exhaust gas recirculation) on the combustion and emissions
in a spark ignition engine at part loadsโ yang bertujuan untuk mempelajari efek
kombinasi penggunaan EGR pada pembakaran dan emisi dengan menggunakan
gasoline engine. Hasil penelitian menunjukan menunjukkan bahwa kombinasi EGR
menghasilkan penghematan bahan bakar 13,1% - 19,5%. Dengan mengoptimalkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
proses pembakaran dengan EGR, emisi NOx menurun, sementara emisi HC dan
CO2 sedikit meningkat.
2.2 Siklus Engine Four Stroke
Motor bensin empat langkah (engine four stroke) membutuhkan empat kali
langkah torak atau dua kali putaran poros engkol untuk menyelesaikan satu siklus
kerja. Empat langkah tersebut adalah: langkah hisap, langkah kompresi, langkah
kerja, dan langkah pembuangan.
Gambar 2.1 Diagram tekanan-perpindahan untuk mesin empat langkah.
(Moran, Michael J, Fundamentals of Engineering Thermodynamics:305)
1. Langkah isap.
Langkah isap terjadi ketika torak bergerak dari titik mati atas (TMA)
menuju titik mati bawah (TMB) akan menghasilkan tekanan yang sangat rendah di
dalam ruang silinder sehingga campuran bahan bakar dan udara akan masuk
mengisi silinder melalui katup masuk (intake valve) yang terbuka saat langkah isap
sampai torak meninggalkan titik mati bawah (TMB), sementara katup buang
(exhaust valve) dalam keadaan tertutup.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
2. Langkah Kompresi.
Langkah kompresi dimulai torak meninggalkan titik mati bawah (TMB)
menuju titik mati atas (TMA), mengkompresikan campuran bahan bakar dan udara
di dalam silinder. Bunga api listrik diumpankan melalui busi ketika torak berada
beberapa derajat dan poros engkol sebelum titik mati atas (TMA), membakar
campuran bahan bakar udara untuk menghasilkan temperatur dan tekanan yang
tinggi atau padat.
3. Langkah Kerja (Ekspansi).
Langkah kerja dimulai ketika torak bergerak dari titik mati atas (TMA)
menuju titik mati bawah (TMB). Gerakan torak ini terjadi karena gas panas hasil
pembakaran berekspansi sehingga memperbesar volume silinder.
4. Langkah Pembuangan.
Langkah terakhir adalah langkah pembuangan, terjadi ketika torak
bergerak dari titik mati bawah (TMB) menuju titik mati atas (TMA) menekan gas
sisa hasil pembakaran keluar melalui katup buang (exhaust valve) yang berada
dalam posisi terbuka dan katup masuk (intake valve) dalam keadaan masih tertutup.
Katup buang (exhaust valve) akan tertutup dan katup masuk akan terbuka ketika
torak bergerak kembali melakukan langkah isap berikutnya.
2.3 Siklus Otto
Siklus otto adalah siklus ideal untuk mesin torak dengan pengapian percikan
bunga api yang menerima tambahan panas yang terjadi secara konstan ketika piston
dalam posisi titik mati atas (TMA).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
Gambar 2.2 (a) Diagram p-v, (b) Diagram T-s
( Moran, Michael J, Fundamentals of Engineering Thermodynamics:305)
Dalam Gambar 2.2 siklus otto ini terdiri dari empat proses reversibel yaitu:
Proses 1 โ 2: Proses kompresi udara isentropik sebagai piston bergerak dari
titik mati bawah (TMB) ke titik mati atas (TMA).
Proses 2 โ 3: proses terjadinya panas volume konstan dipindahkan ke udara
dari sumber eksternal sementara piston berada di titik mati atas (TMA). Proses ini
dimaksudkan untuk menggambarkan penyalaan campuran bahan bakar udara dan
pembakaran cepat.
Proses 3 โ 4: yaitu proses ekspansi isentropik (power stroke), kerja yang
ditimbulkan gas panas yang berekpansi. Siklus diselesaikan dengan
Proses 4 โ 1: melengkapi siklus dengan proses volume konstan yang menolak
panas dari udara sementara piston berada di titik mati bawah.
Selama proses kompresi dan ekspansi tidak terjadi pertukaran panas, oleh karena
itu selisih panas yang masuk dengan panas yang keluar merupakan usaha yang
dihasilkan oleh setiap siklus pada saat piston berada pada titik mati bawah (TMB).
Siklus OTTO ini terdiri dari proses yang secara internal reversibel, pada
gambar 2.2 T-s dan p-v secara berturut-turut dapat diartikan sebagai kalor dan kerja.
Pada diagram T-s, daerah 2-3-a-b-2 mewakili kalor yang ditambahkan per satuan
massa. Pada diagram p-v daerah 1-2-a-b-1 mewakili kalor yang dibuang per satuan
massa, proses kompresi dan daerah 3-4-b-a-3 merupakan kerja yang telah dilakukan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
per satuan massa selama proses ekspansi buang ( Moran, Michael J, Fundamentals
of Engineering Thermodynamics:307).
2.4 Brake Torque dan Brake Power
Brake torque dan brake power yang dihasilkan dari mesin dapat diukur
menggunakan dynamometer yang gabungkan dengan kopel dan poros output
mesin. Dynamometer yang bergerak seperti layaknya rem dalam sebuah mesin,
maka daya yang dihasilkan poros output disebut dengan brake power (Heywood,
1988).
bFT . (2.1)
Dimana dalam satuan SI
๐ = Torsi (Nm).
๐น = Gaya (N).
๐ = Jarak Lengan (m).
TN
P
60
2
(2.2)
Dimana dalam satuan SI
๐ = Daya (kW).
๐ = Torsi (Nm).
๐ = Putaran kerja mesin (rpm).
2.5 Brake Specific Fuel Consumption (BSFC)
Brake Specific Fuel Consumption merupakan parameter untuk kerja mesin
yang berhubungan langsung dengan nilai ekonomis sebuah mesin, karena dengan
mengetahui hal ini dapat dihitung jumlah bahan bakar yang dibutuhkan untuk
menghasilkan daya dalam selang waktu (Heywood, 1988).
P
fmSfc
(2.3)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
Dimana dalam satuan SI:
๐๐๐ = Specific fuel consumtion (Kg/kW.jam).
๐๐ฬ = Laju massa bahan bakar (kg/s).
๐ = Daya (kW).
2.6 Brake Efficiency Thermal (BTE)
Daya yang dihasilkan lebih kecil dari energi yang dibangkitkan piston, karena
jumlah energi yang hilang akibat dari rugi-rugi mekanis. Karena dengan alasan
ekonomis dicari kerja maksimum dapat dihasilkan dari pembakaran sejumlah bahan
bakar. Efficiency thermal (ีฒ๐กโ) dapat dirumuskan dengan Persamaan berikut
(Heywood, 1988).
%100
LHVfm
P
th
(2.4)
Dimana dalam satuan SI:
๐th = Efficiency thermal (%).
๐๐ฬ = Laju massa bahan bakar (kg/s).
๐ฟ๐ป๐ = Nilai kalor bahan bakar (kj/kg).
2.7 Exhaust Gas Recirculation (EGR)
Exhaust gas recirculation (EGR) adalah sebuah teknologi dimana yang
bertujuan untuk mengurangi kadar NOx pada gas buang. Cara kerja EGR
mensirkulasikan kembali sisa gas buang bahan bakar melalui intake manifold,
seperti yang dilihat pada gambar 2.3.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
Gambar 2.3 Exhaust Gas Recirculation
(Hountalas et al., 2008)
Penggunakan EGR untuk gasoline engine biasanya dibatasi 5-20% dari gas
buang. Hal ini disebabkan pada mesin bensin pada saat langkah isap udara dan
bahan bakar sudah tercampur, apabila gas buang yang disalurkan terlalu banyak
maka mengakibatkan kegagalan pembakaran. Penggunaan dan konstruksi EGR
yang dirancang dengan benar dapat meningkatkan efisiensi mesin. EGR yang dapat
memberikan gas tambahan kedalam intake manifold maka akan mengurangi beban
kerja throttle secara keseluruhan. Menurunkan suhu pembakaran pada mesin dan
tidak hanya menurunkan kadar NOx yang terbentuk tetapi dapat mengurangi
hilangnya energi panas pada ruang bakar, berkurangnya suhu pada pembakaran
tinggi, tentunya berpengaruh pada proses pembakaran dan pengurangan panas pada
akhirnya akan mengurangi beban kerja piston secara keseluruhan. Penerapan EGR
pada mesin bensin sangat efektif untuk menurunkan kadar NOx, dengan EGR
menurunkan konsumsi bahan bakar. Penggunaan EGR secara signifikan akan
meningkatkan performa mesin. Engine brake power meningkat mencapai 20%,
konsumsi bahan bakar menurun hingga 7%, sementara NOx menurun hingga 12%
(Iliev, 2015). Jumlah EGR dihitung menggunakan Persamaan sebagai berikut
(Heywood, 1988):
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
amegrm
egrmEGR
%
(2.5)
Dimana dalam satuan SI:
๏ฟฝฬ๏ฟฝ๐ธ๐บ๐ = Laju massa Exhaust Gas Recirculation (kg/s).
๐๐ฬ = Laju massa udara (kg/s).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Tahapan Penelitian
Penelitian dilakukan untuk mengetahui pengaruh dari perbandingan EGR Hot
dan Cold terhadap performa mesin dengan bahan bakar RON 98. Pada pelaksanaan
penelitian agar terarah, maka dibuat aliran proses penelitian sebagai berikut :
Gambar 3.1 Diagram Alir Penelitian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
3.2 Parameter Penelitian
Dalam penelitian ini, peneliti memilih variabel bebas dan variabel terikat
sesuai dengan referensi penelitian-penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti
sebelumnya. Variabel bebas dan variabel terikat yang digunakan dalam penelitian
ini adalah sebagai berikut :
Variabel bebas:
1. Load dari 0%, 25%, 50%, 75%, 100%.
2. Putaran mesin dalam Rotation Per Minute (RPM) 5000.
3. Exhaust Gas Recirculation (EGR) valve 0%, 25%, 50%, 75%, 100%.
4. a. Temperatur EGR Hot dalam celcius (โ):
- 65โ-75โ.
- 75โ-85โ.
b. Temperatur EGR Cold dalam celcius (โ):
- 45โ-55โ.
- 55โ-65โ.
Variabel terikat:
1. Brake Torque (T).
2. Brake Power (P).
3. Brake Specific Fuel Comsumtion (BSFC).
4. Brake Thermal Efficiency (BTE).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
3.3 Rancangan Rangkaian Peralatan Penelitian
Dalam penelitian ini, mengenai bentuk susunan engine yang digunakan dapat
dilihat seperti gambar berikut ini:
3.4 Alat Penelitian
Pada penelitian EGR variasi tipe hot dan cold ini, alat-alat yang digunakan
pada penelitian ini sebagai berikut:
1. Engine Xabre 150cc.
2. Dynamometer pembebanan maksimal 50 kg.
3. Alat ukur temperatur (thermocouple) pada bagian engine, EGR, dan
exhaust.
4. Alat ukur laju aliran udara anemometer pada filter udara.
5. Alat ukur debit aliran dengan orifice plate pada inlet EGR.
Gambar 3.2 Skematik engine
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
3.5 Gasoline Engine
Pada penelitian ini, engine kendaraan bermotor yang digunakan adalah tipe
engine four stroke satu silinder dengan spesifikasi pada tabel berikut:
Tabel 3.1 Spesifikasi Mesin Kendaraan Bermotor.
Sumber : (www.yamaha-motor.co.id/product/xabre/)
Model of Engine Type 1 Cylinder, 4 Cycle, SOHC, Fuel Injection
Cylinder Bore 57 mm
Cylinder Stroke 58.7 mm
Compression Ratio 10.4 : 1
Cylinder Volume 149.7 cc
Maximum Power 12 kW ๐๐ก 8500
Minimum Power 14.3 Nm ๐๐ก 7500rpm
3.6 Bahan bakar
Bahan bakar yang digunakan dalam penelitian ini, adalah sebagai berikut:
- Pertamax Turbo.
Tabel 3.2 Spesifikasi bahan bakar
Sumber: (Wirawan et al., 2018)
Jenis Gasoline
Nilai Kalor 45234 KJ/Kg
Berat Jenis 742 Kg/m3
Nilai RON 98
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Pengaruh brake torque EGR hot dan cold terhadap variasi pembebanan
menggunakan bahan bakar RON 98 dengan variasi EGR valve hot dan
cold.
Dari hasil penelitian pengaruh brake torque terhadap variasi pembebanan
menggunakan bahan bakar RON 98 dengan menggunakan variasi 2 temperatur
pada EGR hot dan cold di tunjukkan pada Gambar 4.1, serta Gambar 4.2. Pengujian
ini, dilakukan pada putaran mesin 5000 rpm dengan pembebanan 25% sampai
100%. Data brake torque didapatkan dengan memvariasikan laju EGR dan beban
sehingga dapat diketahui pengaruh EGR terhadap brake torque. Hasil dari
pengujian, pada Gambar 4.1 dan Gambar 4.2 menunjukkan bahwa semakin besar
laju aliran massa EGR maka torsi yang dihasilkan semakin meningkat.
Dapat dilihat pada Gambar 4.1 temperatur B 75โ-85โ yang mendapat
kenaikan pada pembebanan 100% dengan pembukaan valve EGR 100% mendapat
nilai torsi tertinggi sebesar 13,2 Nm dan mengalami kenaikan sebesar 35%. Adanya
peningkatan beban mengakibatkan nilai torsi mengalami kenaikan yang cukup
signifikan. Nilai torsi juga mengalami peningkatan karena adanya peningkatan
temperatur pada EGR. Hal ini disebabkan karena adanya EGR hot yang akan
meningkatkan proses pembakaran akibat naiknya temperatur udara yang masuk
pada saluran intake. Sehingga membuat panas di ruang bakar tetap terjaga. Hal ini
ditambah lagi bahwa EGR hot mempunyai tekanan yang lebih sedikit tinggi
daripada tekanan atmosfer sehingga dapat mengurangi pumping losses (Pradeep &
Sharma, 2007).
Hasil pengujian pada Gambar 4.2 pada hasil pengujian EGR cold, input EGR
di dinginkan dengan cara memberikan cooler pada saluran EGR yang akan di
masukkan ke dalam ruang bakar melalui katup masuk (intake valve). Dari hasil
pengujian pada pembebanan 100% dan pembukaan katup EGR pada 75%
temperatur B mengalami kenaikan yaitu sebesar 9% dengan nilai torsi 12.9 Nm
pada temperatur B 75โ-85โ. Exhaust gas didinginkan sepenuhnya sebelum
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
bercampur dengan udara segar, menggunakan heat exchanger, menyebabkan
kelembaban yang tinggi pada exhaust gas dan tetesan air yang dihasilkan dapat
menimbulkan efek yang tidak diinginkan pada silinder (Agrawal, 2003).
Sementara itu, terdapat juga penurunan pada brake torque yang terjadi pada
temperatur B pembebanan 25% pembukaan valve EGR hot 25%. Dapat dilihat pada
Gambar 4.1 dengan nilai brake torque sebesar 1.8 Nm dengan persentase 35%.
Penurunan juga terjadi terhadap EGR cold pada temperatur B pembebanan 25%
pembukaan valve EGR cold 25% yang dapat dilihat dalam grafik pada Gambar 4.2
mendapat nilai brake torque sebesar 2.5 Nm dengan persentase 13%. Hal ini,
disebabkan oleh adanya nyala api yang rendah terjadi pembakaran yang tidak
sempurna mengkibatkan temperatur dan tekanan kompresi berkurang sehingga
brake torque menurun (Agrawel et al 2004).
Gambar 4.1 Grafik perbandingan Brake Torque antara EGR Hot Temp A vs Temp
B pada RPM 5000
0,0
2,0
4,0
6,0
8,0
10,0
12,0
14,0
0% 25% 50% 75% 100%
Bra
ke
To
rqu
e (N
m)
Load (%)
EGR Temp A 25% EGR Temp A 50% EGR Temp A 75% EGR Temp A 100%
EGR Temp B 25% EGR Temp B 50% EGR Temp B 75% EGR Temp B 100%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
Gambar 4.2 Grafik perbandingan Brake Torque antara EGR Cold Temp A vs
Temp B pada RPM 5000
4.2 Pengaruh brake power EGR hot dan cold terhadap variasi pembebanan
menggunakan bahan bakar RON 98 dengan variasi EGR valve hot dan
cold.
Dari hasil penelitian pengaruh brake power terhadap variasi pembebanan
menggunakan bahan bakar RON 98 dengan menggunakan variasi 2 temperatur
pada EGR hot dan cold ditunjukkan pada Gambar 4.3, serta Gambar 4.4. Pengujian
dilakukan pada putaran mesin 5000 rpm dengan pembebanan 25% sampai 100%.
Data brake power didapatkan dengan memvariasikan laju EGR dan beban sehingga
dapat diketahui pengaruh EGR terhadap brake power. Hasil pengujian dari masing
masing EGR (hot dan cold) dibandingkan dengan menggunakan hasil pengujian 2
temperatur laju EGR untuk mengetahui perubahan maksimum dari brake power.
Sedangkan nilai daya maksimum didapatkan dengan cara membandingkan nilai
daya masing-masing laju EGR. Gambar 4.3, dan Gambar 4.4 menunjukkan hasil
pengujian pengaruh EGR terhadap brake power.
Pada Gambar 4.3 temperatur B 75โ-85โ yang mendapat kenaikan pada
pembebanan 100% dengan pembukaan katup EGR 100% mendapat nilai brake
0,0
2,0
4,0
6,0
8,0
10,0
12,0
14,0
0% 25% 50% 75% 100%
Bra
ke
To
rqu
e (N
m)
Load (%)
EGR Temp A 25% EGR Temp A 50% EGR Temp A 75% EGR Temp A 100%
EGR Temp B 25% EGR Temp B 50% EGR Temp B 75% EGR Temp B 100%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
power tertinggi sebesar 6.90 kW dan mengalami kenaikan sebesar 35%.
Menunjukkan bahwa meningkatnya beban mengakibatkan nilai daya mengalami
peningkatan. Gambar 4.4 pengujian pada pembebanan 100% dan pembukaan katup
EGR pada 75% temperatur B mengalami kenaikan yaitu sebesar 9% dengan nilai
torsi 6.70 kW. Gaya pembebanan yang dihasilkan semakin besar maka nilai brake
torque dan brake power yang dihasilkan juga meningkat (Heywood, 1988)
Terjadinya penurunan brake power disebabkan oleh nyala api yang rendah
terjadi pembakaran yang tidak sempurna mengkibatkan temperatur dan ruang bakar
menurun. Temperatur dan tekanan menurun terjadinya bahwa brake power
menurun. (Agrawel et al 2004) Penurunan terjadi pada pembebanan 25% dengan
pembukaan katup EGR hot 25% pada temperatur B dengan putaran mesin 5000 rpm
sebesar 35% dengan nilai sebesar 1.0kW. Sementara itu EGR cold juga mengalami
penurunan pada pembebanan 25% dengan laju aliran EGR cold 100% temperatur
B dengan putaran mesin 5000 sebesar 13% dengan nilai sebesar 1.3kW. Secara
umum penurunan daya yang dihasilkan disebabkan nilai oktan, perbandingan
kompresi, nilai kalor.. Hal ini disebabkan torsi dan daya memiliki keterkaitan untuk
performa kendaraan.
Gambar 4.3 Grafik perbandingan Brake Power antara EGR Hot Temp A vs Temp
B pada RPM 5000
0,0
2,0
4,0
6,0
8,0
0% 25% 50% 75% 100%
Bra
ke
Po
wer
(k
W)
Load (kg)
EGR Temp A 25% EGR Temp A 50% EGR Temp A 75% EGR Temp A 100%
EGR Temp B 25% EGR Temp B 50% EGR Temp B 75% EGR Temp B 100%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
Gambar 4.4 Grafik perbandingan Brake Power antara EGR Cold Temp A vs
Temp B pada RPM 5000
4.3 Pengaruh brake specific fuel comsumption EGR hot dan cold terhadap
variasi pembebanan menggunakan bahan bakar RON 98 dengan variasi
EGR valve hot dan cold.
Dari hasil penelitian Pengaruh brake specific fuel comsumption (BSFC) EGR
hot dan cold terhadap variasi pembebanan menggunakan bahan bakar RON 98
menunjukkan hubungan antara jumlah pembukaan EGR terhadap BSFC pada
berbagai variasi pembebanan ditunjukkan pada Gambar 4.5 dan Gambar 4.6.
Pengujian ini di lakukan pada putaran mesin 5000 rpm dengan pembebanan 25%
sampai 100%. Data brake specific fuel comsumption didapatkan dengan
memvariasikan laju EGR dan beban sehingga dapat diketahui pengaruh EGR
terhadap brake specific fuel consumption. Hasil pengujian pada Gambar 4.5 dan
Gambar 4.6 menunjukkan bahwa pada berbagai tingkat pembukaan katup EGR dan
dengan meningkatnya nilai pembebanan maka nilai dari brake specific fuel
0,0
2,0
4,0
6,0
8,0
0% 25% 50% 75% 100%
Bra
ke
Po
wer
(k
W)
Load(%)
EGR Temp A 25% EGR Temp A 50% EGR Temp A 75% EGR Temp A 100%
EGR Temp B 25% EGR Temp B 50% EGR Temp B 75% EGR Temp B 100%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
comsumption akan menjadi menurun dan menjadi efisien. Konsumsi bahan bakar
spesifik merupakan parameter untuk kerja mesin yang berhubungan langsung
dengan nilai ekonomis sebuah mesin, karena dengan mengetahui hal ini dapat
dihitung jumlah bahan bakar yang dibutuhkan untuk menghasilkan daya dalam
selang waktu (Heywood, 1988)
Penurunan BSFC mulai tampak pada pembebanan 100% dan pembukaan
valve EGR hot 100% mendapatkan nilai BSFC tertinggi sebesar yaitu 0.093
kg/kW.jam (28%). Sedangkan pada Gambar 4.6 untuk pembebanan 100% dan
pembukaan laju aliran EGR cold mendapatkan nilai sebesar 0.094 kg/kW.jam
(13%). Hal ini kemungkinan disebabkan oleh pengaruh dari density udara bilas
lebih kecil ketika menggunakan EGR hot dibandingkan dengan menggunakan EGR
cold (Darmana, 2019).
Brake specific fuel comsumption (BFSC) juga dapat mengalami kenaikan,
seperti pada temperatur B pembebanan 25% pembukaan valve EGR hot 25%
dengan nilai brake specific fuel comsumption sebesar 0.600 kg/kW.jam dengan
persentase 39%. Meningkatnya jumlah konsumsi bahan bakar juga terjadi terhadap
EGR cold pada temperatur B pembebanan 25% pembukaan valve EGR cold 25%
yang dapat di lihat dalam grafik pada Gambar 4.6 mendapat nilai brake specific fuel
comsumption sebesar 0.562 kg/kW.jam dengan persentase 31%. Hal ini disebabkan
karena EGR menyebabkan sebagian dari udara masuk digantikan oleh resirkulasi
gas buang, dengan demikian tenaga mesin berkurang. Jika brake power menurun
maka nilai BSFC semakin meningkat atau tidak optimal. Pengaruhnya jumlah udara
yang masuk ke dalam ruang bakar berkurang dan dapat mengurangi kesempurnaan
pembakaran dan membutuhkan konsumsi bahan bakar berlebih.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
Gambar 4.5 Grafik perbandingan BSFC antara EGR Hot Temp A vs Temp B pada
RPM 5000
Gambar 4.6 Grafik perbandingan BSFC antara EGR Cold Temp A vs Temp B
pada RPM 5000
0
0,2
0,4
0,6
0,8
0% 25% 50% 75% 100%Bra
ke
Sp
ecif
ic F
uel
Co
nsu
mp
tio
n
(kg
/kW
.ja
m)
Load (%)
EGR Temp A 25% EGR Temp A 50% EGR Temp A 75% EGR Temp A 100%
EGR Temp B 25% EGR Temp B 50% EGR Temp B 75% EGR Temp B 100%
0
0,2
0,4
0,6
0,8
0% 25% 50% 75% 100%
Bra
ke
Sp
ecif
ic F
uel
Co
nsu
mp
tio
n(k
g/k
W.j
am
)
Load (%)
EGR Temp A 25% EGR Temp A 50% EGR Temp A 75% EGR Temp A 100%
EGR Temp B 25% EGR Temp B 50% EGR Temp B 75% EGR Temp B 100%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
4.4 Pengaruh brake thermal efficiency EGR hot dan cold terhadap variasi
pembebanan menggunakan bahan bakar RON 98 dengan variasi EGR
valve hot dan cold.
Dari hasil penelitian Pengaruh brake thermal efficiency (BTE) EGR hot dan
cold terhadap variasi pembebanan menggunakan bahan bakar RON 98
menunjukkan hubungan antara jumlah pembukaan EGR terhadap BTE pada
berbagai variasi pembebanan ditunjukkan pada Gambar 4.7 dan Gambar 4.8.
Pengujian ini dilakukan pada putaran mesin 5000 rpm dengan pembebanan 25%
sampai 100%. Data brake thermal efficiency didapatkan dengan memvariasikan
laju EGR dan beban sehingga dapat diketahui pengaruh EGR terhadap brake
thermal efficiency. Pengaruh brake thermal efficiency (BTE) meningkat bersamaan
dengan meningkatnya beban ketika menggunakan sistem EGR dengan variasi valve
hot dan cold. Apabila nilai brake power yang dihasilkan semakin meningkat, maka
nilai dari brake thermal efficiency juga meningkat. Hal ini sesuai dengan Persamaan
2.4. (Heywood, 1988).
Pada Gambar 4.7 dan Gambar 4.8 menunjukkan BTE optimal terletak pada
pembebanan 100% pembukaan EGR hot dan cold 100% antara temperatur A dan
temperatur B terutama pada pembebanan 75%. Dari hasil pengujian EGR hot
memiliki nilai persentase BTE tertinggi yaitu temperatur B 39% (75โ-85โ),
sementara itu untuk EGR cold yang memiliki nilai BTE tertinggi juga pada
temperature B pembebanan 100% dan pembukaan EGR cold 75% dengan nilai
persentase BTE 13%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
Gambar 4.7 Grafik perbandingan BTE antara EGR Hot Temp A vs Temp B pada
RPM 5000
Gambar 4.8 Grafik perbandingan BTE antara EGR Cold Temp A vs Temp B pada
RPM 5000
0%
20%
40%
60%
80%
100%
0% 25% 50% 75% 100%
Bra
ke T
her
ma
l E
ffic
ien
cy
(%
)
Load (%)
EGR Temp A 25% EGR Temp A 50% EGR Temp A 75% EGR Temp A 100%
EGR Temp B 25% EGR Temp B 50% EGR Temp B 75% EGR Temp B 100%
0%
20%
40%
60%
80%
100%
0% 25% 50% 75% 100%
Bra
ke
Th
erm
al
Eff
icie
ncy
(%
)
Load (%)
EGR Temp A 25% EGR Temp A 50% EGR Temp A 75% EGR Temp A 100%
EGR Temp B 25% EGR Temp B 50% EGR Temp B 75% EGR Temp B 100%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Sesuai dengan hasil dan pembahasan dari eksperimental komparasi EGR hot
dan cold maka dapat disimpulkan :
1. Terjadi peningkatan pada brake torque pada pembebanan 100% dengan
pembukaan katup EGR hot 100% temperatur B sebesar 35%. Sementara
itu EGR cold juga mengalami peningkatan pada pembebanan 100%
dengan pembukaan katup aliran EGR cold 75% temperatur B dengan
putaran mesin 5000 rpm sebesar 9%.
2. Selain itu brake power pengalami peningkatan paling besar pada
pembebanan 100% dengan pembukaan katup EGR hot 100% temperatur
B sebesar 35%. Sementara itu EGR cold juga mengalami peningkatan
pada pembebanan 100% dengan laju aliran EGR cold 75% temperatur B
dengan putaran mesin 5000 rpm sebesar 9%.
3. Penurunan brake specific fuel consumption (BSFC) terendah di sebabkan
oleh penggunaan EGR hot dan cold dengan penurunan brake specific fuel
consumption pada putaran 5000 rpm temperatur B pembebanan 100%
dan pembukaan valve EGR hot 100% mendapatkan nilai BSFC terendah
sebesar yaitu 0.093 kg/kW.jam (28%). Sedangkan pada pembebanan
100% dan pembukaan laju aliran EGR cold temperatur B mendapatkan
nilai sebesar 0.094 kg/kW.jam (13%)
4. Terjadi peningkatan brake thermal efficiency (BTE) tertinggi di
sebabkan oleh penggunaan laju EGR, dengan meningkatnya brake
thermal efficiency pada pembebanan 100% dengan laju aliran EGR hot
75% temperatur B dengan putaran mesin 5000 rpm sebesar 39%.
Kenaikan BTE terjadi pada EGR cold pada pembebanan 100% dengan
laju aliran EGR cold 75% temperatur B dengan putaran 5000 rpm sebesar
13%.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
5.2 Saran
Penelitian yang telah dilakukan masih memiliki banyak kekurangan, berikut
beberapa saran untuk penelitian berikutnya :
1. Penelitian ini dapat dikembangkan kembali dengan menambah
memeriksa uji emisi supaya penguji dapat mengetahui kadar kandungan
emisi yang terkandung.
2. Peneliti dapat menggunakan beberapa variasi valve EGR yang berbeda.
3. Pada sistem EGR cold, peneliti juga dapat mengganti jenis liquid yang
berbeda untuk mendapatkan hasil pendinginan yang maksimal.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
DAFTAR PUSTAKA
Chhabra, R. P. (2017). CRC handbook of thermal engineering, Second edition. In
CRC Handbook of Thermal Engineering, Second Edition.
https://doi.org/10.4324/9781315119717
Darmana, E. (2019). Kaji Eksperimental Cold Dan Hot Egr Dengan Bahan Bakar
Campuran Biodiesel Terhadap Efisiensi Thermal Mesin Diesel. Eksergi,
14(3), 91. https://doi.org/10.32497/eksergi.v14i3.1375
Heywood, J. B. (1988). Internal Combustion Engine Fundamentals. N. York:
McGraw-Hill.
Hountalas, D. T., Mavropoulos, G. C., & Binder, K. B. (2008). Effect of exhaust
gas recirculation (EGR) temperature for various EGR rates on heavy duty DI
diesel engine performance and emissions. Energy, 33(2), 272โ283.
https://doi.org/10.1016/j.energy.2007.07.002
Hussain, J., Palaniradja, K., Alagumurthi, N., & Manimaran, R. (2012). Effect of
Exhaust Gas Recirculation (EGR) on performance and emission
characteristics of a three cylinder direct injection compression ignition engine.
Alexandria Engineering Journal, 51(4), 241โ247.
https://doi.org/10.1016/j.aej.2012.09.004
Iliev, S. (2015). A comparison of ethanol and methanol blending with gasoline
using a 1-D engine model. Procedia Engineering, 100(January), 1013โ1022.
https://doi.org/10.1016/j.proeng.2015.01.461
Li, T., Yin, T., & Wang, B. (2017). Anatomy of the cooled EGR effects on soot
emission reduction in boosted spark-ignited direct-injection engines. Applied
Energy, 190, 43โ56. https://doi.org/10.1016/j.apenergy.2016.12.105
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
Magister, P., Studi, P., Mesin, T., Pascasarjana, P., & Udayana, U. (2015).
Pengaruh resirkulasi emisi gas buang terhadap unjuk kerja mesin sepeda
motor empat langkah.
Pradeep, V., & Sharma, R. P. (2007). Use of HOT EGR for NOx control in a
compression ignition engine fuelled with bio-diesel from Jatropha oil.
Renewable Energy, 32(7), 1136โ1154.
https://doi.org/10.1016/j.renene.2006.04.017
Septiyanto, A., Maulana, S., & Nugroho, A. (2010). Pengaruh Exhaust Gas
Recirculation ( Egr ) Terhadap Performa Dan Emisi Jelaga Mesin. 129โ136.
Thomas, S., Niranjan, L., Thomas, S., & Sajith, V. (2016). Experimental
investigation on the effects of cold and hot EGR using diesel and bio-diesel as
Fuel Experimental investigation on the effects of cold and hot EGR using
diesel and bio-diesel as Fuel. October.
Wirawan, T. S., Anugrah, I., Mulyadi, M., Jurusan, M., Mesin, T., Negeri, P.,
Pandang, U., Jurusan, D., Mesin, T., Negeri, P., & Pandang, U. (2018).
Analisis Bahan Bakar Bensin Terhadap Performansi Dan Nilai. Jurnal Sains
Dan Otomotif, 2018, 12โ17.
Zhang, Z., Zhang, H., Wang, T., & Jia, M. (2014). Effects of tumble combined with
EGR (exhaust gas recirculation) on the combustion and emissions in a spark
ignition engine at part loads. Energy, 65(x), 18โ24.
https://doi.org/10.1016/j.energy.2013.11.062
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI