the factors influences of visual acuity on the …

102
THE FACTORS INFLUENCES OF VISUAL ACUITY ON THE MEDICAL FACULTY STUDENT 2014 AND 2015 UNIVERSITY OF MUHAMMADIYAH MAKASSAR FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TAJAM PENGLIHATAN PADA MAHASISWA FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR ANGKATAN 2014 DAN ANGKATAN 2015 DEWI WAHYUNI 10542 0374 12 Skripsi ini diajukan Sebagai Pemenuhan Syarat untuk Mendapatkan Gelar Sarjana Fakultas Kedokteran FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR 2016

Upload: others

Post on 25-Oct-2021

3 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: THE FACTORS INFLUENCES OF VISUAL ACUITY ON THE …

THE FACTORS INFLUENCES OF VISUAL ACUITY ON THE MEDICAL FACULTY STUDENT 2014 AND 2015 UNIVERSITY

OF MUHAMMADIYAH MAKASSAR

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TAJAM PENGLIHATAN

PADA MAHASISWA FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS

MUHAMMADIYAH MAKASSAR ANGKATAN 2014

DAN ANGKATAN 2015

DEWI WAHYUNI

10542 0374 12

Skripsi ini diajukan Sebagai Pemenuhan Syarat untuk Mendapatkan Gelar

Sarjana Fakultas Kedokteran

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

2016

Page 2: THE FACTORS INFLUENCES OF VISUAL ACUITY ON THE …
Page 3: THE FACTORS INFLUENCES OF VISUAL ACUITY ON THE …
Page 4: THE FACTORS INFLUENCES OF VISUAL ACUITY ON THE …

i

Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Makassar Skripsi, maret 2016 Dewi Wahyuni, NIM 10542037412 Rahasiah Taufik “FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TAJAM PENGLIHATAN

PADA MAHASISWA FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS

MUHAMMADIYAH MAKASSAR ANGKATAN 2014 DAN ANGKATAN

2015”

ABSTRAK Latar belakang : penelitian ini bertujuan untuk Mengetahui hubungan faktor – faktor yang mempengaruhi terhadap tajam penglihatan baik itu faktor genetic maupun faktor lingkungan atau perilaku.

Metode : penelitian ini merupakan penelitian cross sectional. Sub populasi adalah

mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Makassar angkatan

2014 dan angkatan 2015. Data yang diambil adalah data primer yaitu peneliti

memberikan kuesioner kepada responden dan hasil pemeriksaan visus responden.

Analisis data yang digunakan adalah uji Chi-square

Hasil : Dari penelitian ini didapatkan 62 sampel dimana pada saat pemeriksaan

visus ditemukan 38 orang mengalami gangguan tajam penglihatan. Dari 62

sampel yang diperoleh, 32 orang yang memiliki aktivitas jarak baca < 30 cm dari

buku , 40 orang memiliki lama aktivitas baca > 30 menit, 33 orang memiliki

aktivitas baca tiduran, 46 orang yang intensitas penggunaan laptop > 2 jam,39

orang memiliki aktivitas frekuensi penggunaan laptop < 3 kali dalam sehari dan

45 orang memiliki riwayat keturunan. Berdasarkan analisis data didapatkan 3

variabel memiliki hubungan yang bermakna, yaitu jarak aktivitas membaca,

penggunaan laptop dan riwayat keturun dengan nilai P dan OR yaitu : untuk

variabel jarak aktivitas membaca P : 0.022 dan P. OR : 0.292, untuk variabel

penggunaan laptop kategori intensitas penggunaan laptop P : 0.023 P. OR : 0.262

dan untuk kategori frekuensi penggunaan laptop P: 0.035 P. OR : 0.292, serta

variabel riwayat keturunan / genetic P : 0.000 P. OR : 0.100 terhadap gangguan

tajam penglihatan

Kesimpulan : terdapat hubungan yang bermakna antara faktor jarak aktivitas

membaca, penggunaan laptop, dan riwayat keturunan/genetic terhadap gangguan

tajam penglihatan

Kata kunci : Tajam Penglihatan, jarak baca, lama baca, posisi baca, penggunaan

laptop, riwayat keturunan

Page 5: THE FACTORS INFLUENCES OF VISUAL ACUITY ON THE …

ii

FACULTY OF MEDICINE

MUHAMMADIYAH MAKASSAR UNIVERSITY Undergraduate Thesis, March 2016

DEWI WAHYUNI, NIM 10542037412 RAHASIAH TAUFIK

“THE FACTORS INFLUENCES OF VISUAL ACUITY ON THE MEDICAL FACULTY STUDENT 2014 AND 2015 UNIVERSITY OF MUHAMMADIYAH MAKASSAR”

ABSTRACT

Objective The study aims to know relation of the factors that affect of visual acuity both genetic or environment factors.

Method This Study is a Cross sectional study. The sample are students of medical faculty in University of Muhammadiyah Makassar 2014 and 2015. The data have taken iss primary data that the researcher give questioner to respondens and from the result of respondens visus marking. The data Analisis has Used is Chi-square test.

Result From this study found 62 sample which visus marking. Found 38 people who have impaired visual acuity, 32 people who have reading distance activities < 30 cm from the the book , 40 people who have duration of reading activities > 30 minutes, 33 people who have sleep reading activities, 46 people who have that using laptop of frequency activities < 3 time’s in one day, 45 people have genetic and according of analysis data found 3 variable that have meaningful relation that is reading distance activities, using laptop, genetic story with P value and P OR are : reading distance activities P value : 0.022 P OR : 0.292, for using laptop intensity category P value : 0.023 and frequency using laptop P. value : 0.035 P. OR : 0.292, and have genetic history P value : 0.000 P. OR 0.100 to impaired visual acuity.

Conclusion There is meaningful relation between reading distance activities, using laptop and genetic story to impaired visual acuity

Keywords : visual acuity, reading distance, duration of reading, position of reading, using laptop dan genetic story.

Page 6: THE FACTORS INFLUENCES OF VISUAL ACUITY ON THE …

3

Page 7: THE FACTORS INFLUENCES OF VISUAL ACUITY ON THE …

iii

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim....

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, karena berkat rahmat dan

karunianya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan tema “Faktor-Faktor

Yang Mempengaruhi Tajam Penglihatan pada Mahasiswa Fakultas Kedokteran

Universitas Muhammadiyah Makassar Angkatan 2014 dan Angkatan 2015”.

Penyusunan skripsi ini dilakukan dalam rangka memenuhi salah satu syarat untuk

memperoleh gelar sarjana kedokteran dari program studi pendidikan dokter universitas

Muhammadiyah Makassar. Saya menyadari bahwa untuk menyelesaikan tugas

penyusunan skripsi ini tidaklah mudah, namun saya juga menyadari bahwa begitu

banyak pihak yang telah terlibat dan turut membantu dalam proses penyelesaian skripsi

ini baik secara moril dan materil. Bersama dengan ini saya sampaikan ucapan terima

kasih yang sebanyak-banyaknya kepada :

1. Ibu dan ayah saya tercinta ( Hj. A. Najwanah dan H. Jasman S. Pd) yang telah

memberikan saya dukungan dan juga do’a yang tak henti-hentinya beliau

ucapkan juga seluruh keluarga dan saudara-saudara saya yang telah memberikan

dorongan dan semangat dalam penyusunan tugas akhir skripsi.

2. Rektor Universitas Muhammadiyah Makassar yang telah memberikan izin dan

amanah kepada saya untuk belajar dan menimba ilmu di Unversitas

Muhammadiyah Makassar.

Page 8: THE FACTORS INFLUENCES OF VISUAL ACUITY ON THE …

iv

3. Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Makassar beserta

jajarannya.

4. dr. Rahasiah Taufik, Sp.M selaku pembimbing dalam penyusunan skripsi yang

telah meluangkan begitu banyak waktu di tengah-tengah kesibukan untuk

memberikan arahandan masukan serta bimbingan dalam proses penyusunan

skripsi.

5. Terima Kasih atas kerja samanya buat teman-teman pembimbing Orbita Sucipta

Merdeka Utama, Fahyuni Farawati Abma, Syahrir.

6. Terimakasih juga penulis sampaikan kepada seluruh sahabat-sahabat yang luar

biasa, Harmita, ST. Hadrianti Hasmawi, Resky Pramudyanti, Annisa NurIllah,

A. Kartini, Andi Rasdiana, Eka Kartika, Magfirah Nassaruddin, Nurul Hidayati

Rajab, Resky Amaliah S.A dan Chyci Dwiyanti.

7. Terima kasih juga untuk A. Herawati Magfira, Andi Nurlaely Hamid yang

banyak membantu dalam penyusunan skripsi ini.

8. Seluruh teman-teman angkatan 2012 ( Trigeminus ) tanpa terkecuali yang juga

turut memberikan sumbangsih berupa saran dan masukan.

9. Teman – Teman Penulis yang tidak sempat ditulis namanya yang sangat

membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

Saya pun menyadari bahwa saya adalah manusia biasa yang tidak terlepas dari

kesalahan. Adapun jika dalam penyusunan skripsi ini terdapat kesalahan dan kekeliruan,

Page 9: THE FACTORS INFLUENCES OF VISUAL ACUITY ON THE …

v

saya mohon maaf yang sebesar-besarnya karena kesempurnaan hanya milik ALLAH

SWT semata.

Akhir kata saya ucapkan banyak terima kasih kepada seluruh pihak yang terlibat

dan trut membantu dalam penyusunan skripsi ini. Semoga Allah SWT memberikan

ridha dan rahmat kepada kita semua dan semoga skripsi ini bermanfaat pada siapapun

yang membacanya. Amin ya robbal alamin...

Makassar, Maret 2016

Penulis

Dewi Wahyuni

Page 10: THE FACTORS INFLUENCES OF VISUAL ACUITY ON THE …

v

Daftar Isi

Halaman Sampul

ABSTRAK ............................................................................................... i

ABSTRACT ............................................................................................. ii

KATA PENGANTAR .............................................................................. iii

DAFTAR ISI ............................................................................................ vi

DAFTAR TABEL .................................................................................... ix

DAFTAR GAMBAR ................................................................................ xi

BAB I PENDAHULUAN ......................................................................... 1

A. LATAR BELAKANG ................................................................ 1

B. RUMUSAN MASALAH ........................................................... 4

C. TUJUAN PENELITIAN ............................................................. 4

D. MANFAAT PENELITIAN ......................................................... 4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ............................................................... 6

A. LANDASAN TEORI .................................................................. 6

1. STRUKTUR BOLA MATA ...................................................... 6

2. KELAINAN REFRAKSI .......................................................... 8

3. BEBERAPAFAKTOR YANG DAPAT MENYEBABKAN TERJADINYA GANGGUAN PENGLIHATAN TAJAMPENGLIHATAN ........................................................ 14

B. KERANGKA TEORI .................................................................. 17

BAB III KERANGKA KONSEP .............................................................. 18

A. KERANGKA KONSEP ............................................................. 18

B. DEFINISI OPERASIONAL ........................................................ 19

Page 11: THE FACTORS INFLUENCES OF VISUAL ACUITY ON THE …

vi

C. HIPOTESIS ................................................................................ 22

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN .................................................. 24

A. DESAIN PENELITIA ................................................................. 24

B. LOKASI DAN WAKTU PENELITIAN...................................... 24

C. POPULASI DAN SAMPEL ........................................................ 24

D. TEKNIK ANALISIS DATA ....................................................... 28

E. ETIKA PENELITIAN ................................................................. 28

BAB V HASIL PENELITIAN .................................................................. 30

A. HASIL PENELITIAN ............................................................. 30

A.1. DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN .............................. 30

A.2. DESKRIPSI KARAKTERISTIK RESPONDEN.............. 30

A.3. HASIL ............................................................................. 31

a. ANALISIS UNIVARIAT.................................................. 31

1. DISTRIBUSI FREKUENSI RESPONDEN BERDASARKAN FREKUENSI GANGGUAN TAJAM PENGLIHATAN .................................... 32

2. DISTRIBUSI FREKUENSI RESPONDEN BERDASARKAN JARAK AKTIVITAS MEMBACA ........................................................ 32

3. DISTRIBUSI FREKUENSI RESPONDEN BERDASARKAN FREKUENSI LAMA AKTIVITAS MEMBACA ......................................................... 33

4. DISTRIBUSI FREKUENSI RESPONDEN BERDASARKAN FREKUENSI POSISI AKTIVITAS MEMBACA ......................................................... 33

5. DISTRIBUSI FREKUENSI RESPONDEN BERDASARKAN FREKUENSI PENGGUNAAN LAPTOP ............................................................... 34

6. DISTRIBUSI FREKUENSI RESPONDEN BERDASARKAN FREKUENSI RIWAYAT KETURUNAN/GENETIK ................................... 35

b. ANALISIS BIVARIAT .................................................... 35 1. HUBUNGAN JARAK AKTIVITAS MEMBACA

DENGAN GANGGUAN TAJAM PENGLIHATAN 36 2. HUBUNGAN LAMA AKTIVITAS MEMBACA

DENGAN GANGGUAN TAJAM PENGLIHATAN 37

Page 12: THE FACTORS INFLUENCES OF VISUAL ACUITY ON THE …

vii

3. HUBUNGAN POSISI AKTIVITAS MEMBACA DENGAN GANGGUAN TAJAM PENGLIHATAN 38

4. HUBUNGAN AKTIVITAS PENGGUNAAN LAPTOP DENGAN GANGGUAN TAJAM ENGLIHATAN 39

5. HUBUNGAN RIWAYAT GENETIK/KETURUNAN DENGAN GANGGUAN TAJAM PENGLIHATAN 41

BAB VI PEMBAHASAN ......................................................................... 42

1. DISTRIBUSI RESPONDEN YANG MENGALAMI GANGGUAN TAJAM PENGLIHATAN PADA MAHASISWA FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR ANGKATAN 2014 DAN ANGKATAN 2015 .......................................................... 42

2. DISTRIBUSI HUBUNGAN PENDERITA GANGGUAN TAJAM PENGLIHATAN DENGAN RIWAYAT KETURUNAN/GENETIK PADA MAHASISWA FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR ANGKATAN 2014 DAN ANGKATAN 2015 43

3. DISTRIBUSI HUBUNGAN PENDERITA GANGGUAN TAJAM PENGLIHATAN DENGAN JARAK AKTIVITAS BACA PADA MAHASISWA FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR ANGKATAN 2014 DAN ANGKATAN 2015 ................. 45

4. DISTRIBUSI HUBUNGAN PENDERITA GANGGUAN TAJAM PENGLIHATAN DENGAN LAMA AKTIVITAS BACA PADA MAHASISWA FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR ANGKATAN 2014 DAN ANGKATAN 2015 ................. 47

5. DISTRIBUSI HUBUNGAN PENDERITA GANGGUAN TAJAM PENGLIHATAN DENGAN POSISI AKTIVITAS BACA PADA MAHASISWA FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR ANGKATAN 2014 DAN ANGKATAN 2015 ................. 50

6. DISTRIBUSI HUBUNGAN PENDERITA GANGGUAN TAJAM PENGLIHATAN DENGAN AKTIVITAS PENGGUNAAN LAPTOP PADA MAHASISWA FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR ANGKATAN 2014 DAN ANGKATAN 2015 52

BAB VII TINJAUN KEISLAMAN .......................................................... 55

BAB VIII PENUTUP ............................................................................... 61

A. KESIMPULAN ............................................................................. 61 B. SARAN ......................................................................................... 61

DAFTAR PUSTAKA

Page 13: THE FACTORS INFLUENCES OF VISUAL ACUITY ON THE …

viii

LAMPIRAN

Page 14: THE FACTORS INFLUENCES OF VISUAL ACUITY ON THE …

ix

Daftar Tabel

Tabel IV.1. Jumlah sampel dari angkatan 2014 dan angkatan 2015................................ 30

Tabel V.1.1. Distribusi frekuensi responden berdasarkan frekuensi gangguan tajam

penglihatan ............................................................................................ 32

Tabel V.1. 2 Distribusi frekuensi responden berdasarkan frekuensi jarak aktivitas

membaca .............................................................................................. 32

Tabel V.1.3. Distribusi frekuensi responden berdasarkan frekuensi jarak aktivitas

membaca. .............................................................................................. 33

Tabel V.1.4. Distribusi frekuensi responden berdasarkan frekuensi posisi aktivitas

membaca. .............................................................................................. 33

Tabel V.1.5. Distribusi frekuensi responden berdasarkan frekuensi penggunaan laptop . 34

Tabel V.1.6. Distribusi frekuensi responden berdasarkan frekuensi riwayat

keturunan/genetik .................................................................................. 35

Tabel V.2.1 Hubungan jarak aktivitas membaca dengan gangguan tajam penglihatan

pada mahasiswa angkatan 2014 dan angkatan 2015. .............................. 36

Tabel V.2.2 Hubungan lama aktivitas membaca dengan gangguan tajam penglihatan

pada mahasiswa angkatan 2014 dan angkatan 2015. .............................. 37

Tabel V.2.3 Hubungan posis aktivitas membaca dengan gangguan tajam penglihatan

pada mahasiswa angkatan 2014 dan angkatan 2015. .............................. 38

Tabel V.2.4 Hubungan aktivitas penggunaan laptop dengan gangguan tajam penglihatan

pada mahasiswa angkatan 2014 dan angkatan 2015. .............................. 39

Page 15: THE FACTORS INFLUENCES OF VISUAL ACUITY ON THE …

x

Tabel V.2.5 Hubungan genetic/keturunan dengan gangguan tajam penglihatan pada

mahasiswa angkatan 2014 dan angkatan 2015. ...................................... 41

Page 16: THE FACTORS INFLUENCES OF VISUAL ACUITY ON THE …

xi

Daftar Gambar

Gambar 2.1. Mata normal / tanpa kelainan refraksi.............................................. 8

Gambar 2.2. Miopia.............................................................................................. 11

Gambar 2.3. Hipermetropia................................................................................... 12

Gambar 2.4. Astigmatisme.................................................................................... 13

Gambar 2.5. Kerangka Teori................................................................................. 18

Gambar 3.1. Kerangka konsep.............................................................................. 19

Page 17: THE FACTORS INFLUENCES OF VISUAL ACUITY ON THE …

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Mata adalah salah satu indera yang penting bagi manusia, melalui mata

manusia menyerap informasi visual yang digunakan untuk melaksanakan berbagai

kegiatan. Namun gangguan terhadap penglihatan banyak terjadi, mulai dari

gangguan ringan hingga gangguan yang berat yang dapat mengakibatkan

kebutaan.

Dari grafik Distribusi Penyebab Gangguan Penglihatan Estimasi Global Tahun

2010 menggambarkan, Penyebab gangguan penglihatan terbanyak di seluruh

dunia adalah gangguan refraksi yang tidak terkoreksi, diikuti oleh katarak dan

glaukoma. Sebesar 18% tidak dapat ditentukan dan 1% adalah gangguan

penglihatan sejak masa kanak-kanak.1

Angka kejadian kelainan refraksi cukup tinggi, di dunia kelainan refraksi

merupakan penyebab utama kebutaan ke tiga yaitu 0,14% setelah katarak (0,78%)

dan glaukoma (0,20%). Sekitar 80% anak berusia 2-6 tahun memiliki mata

hipermetropik, 5% miopik, dan 15% emetropik, sedangkan prevalensi ambliopia

adalah 0,5% dari seluruh kelainan mata pada anak. 2

Di Indonesia angka kelainan refraksi terus mengalami peningkatan dengan

prevalensi 1,5 % dan dari hasil survey Depertemen Kesehatan Republik Indonesia

yang dilakukan 8 provinsi (Sumatra barat, Sumatera Selatan, Jawa Barat, Jawa

1

Page 18: THE FACTORS INFLUENCES OF VISUAL ACUITY ON THE …

2

Tengah, Jawa Timur, Sulawesi Utara, Sulawesi Selatan dan Nusa Tenggara Barat)

tahun 2009 ditemukan kelainan refraksi sebesar 61.71%.3

Kelainan Refraksi adalah keadaan dimana bayangan tegas tidak dibentuk pada

retina (makula lutea atau bintik kuning). Pada kelainan refraksi terjadi ketidak

seimbangan sistem optik pada mata sehingga menghasilkan bayangan yang kabur.

Kelainan refraksi atau ametropia dikenal dalam bentuk Miopia, Presbiopia,

hipermetropia dan astigmatisme.4,5

Miopia atau rabun dekat adalah suatu kelainan refraksi pada mata dimana

bayangan difokuskan di depan retina, ketika mata tidak dalam kondisi

berakomodasi. Ini juga dapat dijelaskan pada kondisi refraktif dimana cahaya

yang sejajar dari suatu objek yang masuk pada mata akan jatuh di depan retina.6

Hipermetropia dalah suatu kelainan refraksi dari pada mata dimana sinar-sinar

yang berjalan sejajar dengan sumbu mata tanpa akomodasi dibiaskan di belakang

retina.6

Astigmatisma adalah suatu keadaan dimana sinar yang sejajar tidak dibiaskan

dengan kekuatan yang sama pada seluruh bidang pembiasan sehingga fokus pada

retina tidak pada satu titik.6

Pada presbiopia umumnya timbul mulai kira-kira 40 tahun. Dimana jika

pungtum proksimum letaknya jauh dari jarak bacah seseorang (lebih dari 35 cm).7

Keadaan-keadaan diatas tidak lepas dari beberapa faktor yang berperan

penting dalam menimbulkan efek gangguan tajam penglihatan.. Faktor genetik

dan faktor lingkungan merupakan faktor risiko yang memegang peranan penting

terjadinya kelainan refraksi. Faktor genetik dapat menurunkan sifat kelainan

Page 19: THE FACTORS INFLUENCES OF VISUAL ACUITY ON THE …

3

refraksi ke keturunannya, Anak dengan orang tua yang mengalami kelainan

refraksi cenderung mengalami kelainan refraksi. Prevalensi untuk kelainan tajam

penglihatan khusus miopia pada anak dengan kedua orang tuanya miopia adalah

32,9 % dan berkurang sampai 18,2% pada anak dengan hanya salah satu orang

tuanya yang mengalami miopia, dan kurang dari 8,3% ada anak dengan orang tua

tanpa miopia. Faktor lingkungan seperti kebiasaan beraktivitas dalam jarak dekat

termasuk membaca, menggunakan computer memiliki peranan yang besar

terhadap terjadinya kelainan refraksi. Beberapa penelitian menyebutkan faktor

lingkungan memiliki peran yang lebih besar terhadap miopia dibandingkan

dengan hiperopia dan astigmatisma.2

Penelitian pada mahasiswa kedokteran di singapura memperlihatkan hasil

sebesar 82 % mahasiswa mengalami myopia. Mahasiswa kedokteran cenderung

memiliki aktivitas yang menghabiskan waktunya dengan membaca, melihat dekat,

serta memiliki keterkaitan dengan riwayat keluarga maka hal ini merupakan faktor

resiko terjadinya gangguan tajam penglihatan. Mahasiswa Kedokteran Universitas

Muhammadiyah yang memiliki mahasiswa berbeda-beda status sosial dan

kesehariaannya memungkinkan adanya faktor terjadinya kelainan refraksi pada

mahasiswa.

Maka kami bermaksud untuk melakukan penelitian mengenai faktor-faktor

yang berpengaruh terhadap tajam penglihatan pada Mahasiswa Program Studi

Pendidikan Dokter Universitas Muhammadiya Makassar dengan populasi target

mahasiswa preklinik angkatan 2014 dan 2015 sehingga dengan melakukan

Page 20: THE FACTORS INFLUENCES OF VISUAL ACUITY ON THE …

4

penelitian dapat diperoleh faktor yang berpengaruh terhadap tajam penglihatan

serta sebagai sarana informasi kepada mahasiswa.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka diperlukan penelitian untuk

menjawab pertanyaan yaitu :

“Faktor-Faktor apakah yang mempengaruhi terhadap tajam penglihatan

pada mahasiswa FK UNISMUH angkatan 2014 dan angkatan 2014.?”

C. Tujuan Penelitian

1. Tujuan Umum

Mengetahui hubungan faktor – faktor yang mempengaruhi terhadap

tajam penglihatan pada mahasiswa FK UNIMUH angkatan 2014 dan

angkatan 2015

2. Tujuan Khusus

a. Mengetahui angka kejadian gangguan tajam penglihatan

b. mengetahui hubungan faktor keturunan, aktivitas membaca,

penggunaan komputer pada mahasiswa FK unismuh angkatan 2014

dan angkatan 2015.

D. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan berguna untuk :

1. Bagi peneliti

a. Untuk meningkatkan keilmuan peneliti mengenai faktor-faktor

yang mempengaruhi terhadap tajam penglihatan.

b. Untuk meningkatkan pengalaman dan keterampilan peneliti

Page 21: THE FACTORS INFLUENCES OF VISUAL ACUITY ON THE …

5

2. Bagi mahasiswa dan masyarakat

a. Meningkatkan pengetahuan mahasiswa dan masyarakat mengenai

faktor-faktor yang mempengaruhi terhadap tajam penglihatan.

b. Sebagai informasi dan sarana edukasi kesehatan kepada mahasiswa

Program Studi Pendidikan Dokter Univ. Muhammadiyah Makassar

sehingga diharapkan mahasiswa senantiasa meningkatkan

kepeduliannya terhadap kesehatan mata.

Page 22: THE FACTORS INFLUENCES OF VISUAL ACUITY ON THE …

6

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. LANDASAN TEORI

1. Struktur Bola Mata

Rongga Orbita secara skematis digambarkan sebagai piramida dengan

empat dinding yang mengerucut ke posterior. Dinding medial orbita kiri dan

kanan terletak parallel dan dipisahkan oleh hidung. Atap orbita terutama terdiri

atas pars orbitalis ossis frontalis. Dinding lateral dipisahkan dari bagian atap oleh

fissure orbitalis superior, bagian anterior dinding lateral dibentuk oleh facies

orbitalis ossis zygomatici (malar). Dasar orbita dipisahkan dari dinding lateral

oleh fisura orbitalis inferior. Tepi inferior orbita terdiri dari Processus frontalis

maxillae di medial dan os zygomaticum lateral.3

Bola mata orang dewasa normal hamper bulat, dengan diameter anteroposterior

sekitar 24,2 mm.3 terbagi kedalam dua segmen yaitu segmen anterior memiliki

bagian transparan dan segmen posterior yang memiliki diameter lebih luas.

Nervus optikus memasuki mata melalui diskus optikus yang berjarak 3 mm

kebagian nasal (medial) dari kutub posterior.7

Bola Mata terdiri dari

a. Konjungtiva adalah membran mukosa yang transparan dan tipis yang

membungkus permukaan posterior kelopak mata (konjungtiva palpebra)

6

Page 23: THE FACTORS INFLUENCES OF VISUAL ACUITY ON THE …

7

dan permukaan anterior sklera (konjungtiva bulbaris). Kunjungtiva

bersambungan dengan kulit pada tepi palpebraa (suatu sambungan

mukokutan) dan dengan epitel kornea dilimbus.3

b. Sklera adalah pembungkus fibrosa pelindung mata dibagian luar,

jaringan ini padat dan berwarnah putih serta berbatasan dengan kornea

disebalah anterior dan duramater nervus opticus diposterior

c. Kornea adalah selaput bening mata, bagian selaput mata yang tembus

cahaya merupakan lapis jaringan yang menutup bola mata sebelah

depan.10

d. Uvea merupakan jaringan yang lunak, terdiri dari 3 bagian yaitu iris

yang berfungsi mengatur banyak sedikitnya cahaya yang masuk ke

dalam mata. Badan siliar yang berfungsi untuk akomodasi. Serta koroid

yang kaya pembuluh darah dan berfungsi terutama memberi nutrisi

kepada retina bagian luar.7

e. Lensa merupakan badan yang bening, bikonveks dengan ketebalan

sekitar 5 mm dan berdiameter 9 mm pada orang dewasa. Lensa

mempunyai kapsul yang bening dan ekuator difiksasi oleh zonula zinn

pada badan siliar. Fungsi lensa adalah untuk membias cahaya, sehingga

difokuskan pada retina.7

f. Retina adalah suatu membrane tipis dan bening, yang melaipisi bagian

dalam dua pertiga posterior dinding bola mata. Bagian anterior berakhir

pada ora serata. Berfungsi sebagai suatu reseptor yang kompleks, dan

suatu transduser. Sel-sel batang dan kerucut di lapisan fotoreseptor

Page 24: THE FACTORS INFLUENCES OF VISUAL ACUITY ON THE …

8

mengubah rangsangan cahaya menjadi suatu impuls saraf yang

dihantarkan oleh jaras-jaras penglihatan ke korteks penglihatan

oksipital.5,7

g. Korpus vitreus adalah suatu badan gelatin yang jernih dan avaskuler

yang membentuk dua pertiga volume berat mata. Vitreus mengisi

ruangan yang dibatasi oleh lensa, retina, dan diskus optikus.

Mengandung air 99% sisa 1 % meliputi dua komponen, kolagen dan

asam hialuronat.

2. Kelainan Refraksi

Gambar 2.1. Mata normal / tanpa kelainan refraksi

Hasil pembiasan sinar pada mata ditentukan oleh media penglihatan yang

terdiri atas kornea, cairan mata, lensa, benda kaca, dan panjangnya bola mata.

Pada orang normal susunan pembiasan oleh media penglihatan dan panjangnya

bola mata demikian seimbang sehingga bayangan benda setelah melalui media

penglihatan dibiaskan tepat didaerah macula lutea. Mata yang normal disebut

sebagai mata emetropia dan akan menempatkan bayangan benda tepat

Page 25: THE FACTORS INFLUENCES OF VISUAL ACUITY ON THE …

9

diretinanya pada keadaan mata tidak melakukan akomodasi atau istirahat melihat

jauh.10

Kelainan refraksi mata adalah suatu keadaan dimana bayangan tegas tidak

dibentuk pada retina tetapi di bagian depan atau belakang bintik kuning dan tidak

terletak pada satu titik yang tajam. Kelainan refraksi dikenal dalam bentuk

miopia, hipermetropia, dan astigmatismat dan presbiop.6

Pembagian kelainan refraksi

a. Emetropia

Emetropia berasal dari kata yunani emetros yang berarti ukuran normal atau

dalam keseimbangan wajar sedang arti opsis adalah penglihatan. mata dinyatakan

mempunyai refraksi emetropia, jika sinar-sinar yang sejajar dengan sumbu mata

tersebut, oleh mata tersebut tanpa akomodasi bias pada retina, sehingga tajam

penglihatannya adalah maksimum. Mata dengan sifat emetropia adalah mata tanpa

adanya kelainan refraksi pembiasan sinar mata dan berfungsi normal.7,10

(1) Ametropia

Dalam bahasa yunani ametros berarti tidak sebanding dan tidak seimbang,

sedang ops berarti mata. Sehingga yang dimaksud ametropia adalah keadaan

pembiasan mata dengan panjang bola mata yang tidak seimbang. Hal ini akan

terjadi akibat kelainan kekuatan pembiasan sinar media penglihatan atau kelainan

bentuk bola mata.10

Ametropia dapat disebabkan kelengkungan kornea atau lensa yang tidak

normal(ametropia kurvatur) atau indeks bias abnormal di dalam mata (ametropia

indeks). Panjang bola mata normal.10

Page 26: THE FACTORS INFLUENCES OF VISUAL ACUITY ON THE …

10

Ametropia dapat ditemukan dalam bentuk-bentuk kelainan :

(a) MYOPIA

Pada myopia panjang bola mata anteroposterior dapat terlalu besar

atau kekuatan pembiasan media refraksi terlalu kuat

Menurut derajat beratnya myopia dibagi dalam:

a. Myopia ringan, dimana myopia kecil dari pada 1-3 dioptri

b. Myopia sedang, dimana myopia lebih antara 3-6 dioptri

c. Myopia berat atau tinggi, dimana myopia lebih besar dari 6

dioptri.10

Menurut Ilyas faktor-faktor yang berkaitan dengan penyebab terjadinya

myopia :

Faktor herediter atau keturunan

Faktor lingkungan

Gejala-gejala miopi

Penglihatan untuk jauh kabur, sedangkan untuk dekat jelas. Jika

derajat miopianya terlalu tinggi, sehingga letak pungtum remotum

kedua mata terlalu dekat, maka kedua mata selalu harus melihat dalam

posisi konvergensi, dan hal ini mungkin menimbulkan keluhaan.

Mungkin juga posisi kovergensi itu menetap,sehingga terjadi

strabismus konvergen.Apabila terdapat myopia pada satu mat jauh

Page 27: THE FACTORS INFLUENCES OF VISUAL ACUITY ON THE …

11

lebih tinggi dari mata yang lain, dapat terjadi ambliopia pada mata

miopianya lebih tinggi.7

Gambar 2.2. Miopia

Pengobatan

Seorang dengan myopia diberi lensa (S -) yang terkecil (S -) agar ia

tanpa akomodasi dapat melihat baik.5

(B) HIPERMETROPI

Sinar yang berjalan sejajar dengan sumbu mata tanpa akomodasi

dibias dibelakang retina. Dengan berakomodasi titik pembiasan

tersebut dapat digeser kedepan, sehingga jatuhnya pada retina.

Penyebab hipermetropia

Sumbu mata (jarak kornea-retina) terlalu pendek, dinamakan

hipermetropia sumbu. Daya bias kornea/ lensa/ humor akuos terlalu

lemah, dinamakan hipermetropia refraktif. Kelengkungan kornea atau

lensa kurang seingga banyangan di fokuskan dibelakang retina disebut

hipermetropia kurvatur7,10

Page 28: THE FACTORS INFLUENCES OF VISUAL ACUITY ON THE …

12

Gambar 2.3. Hipermetropia

Gejala Hepermetropia

Oleh karena seorang dengan hipermetropia harus terus

berakomodasi untuk mendapatkan tajam penglihatan terbaik, maka

padanya timbul keluhan-keluhan lelah, pusing, sakit kepala dan

sebagainya.

Oleh karena akomodasi juga disertai dengan konvergensi (Trias N

III adalah akomodasi, konvergensi dan miosis) maka kemungkinan

kedua posisi mata dalam keadaan strabismus konvergen.

Jika derajat hipermetropia pada suatu mata lebih tinggi dari pada

mata lainnya, maka mungkin mata yang pertama tidak dipergunkan,

sehingga tajam penglihatan makin lama makin berkurang.5

Pengobatan

Kepada sesorang dengan hipermetropia diberi lensa S+ yang

terbesar (S+ B) agar ia tanpa akomodasi dapat melihat terbaik.

Page 29: THE FACTORS INFLUENCES OF VISUAL ACUITY ON THE …

13

(C) ASTIGMAT

Astigmat, dimana kekuatan optik kornea dibidang yang berbeda

tidak sama. Sinar cahaya parallel yang melewati bidang yang berbeda

ini jatuh ke titik focus yang berbeda.

Gambar 2.4. Astigmatisme

Menurut ilyas, seorang penderita astigmat biasanya akan

memberikan keluahan :

Melihat ganda dengan satu atau kedua mata

Melihat benda bulat menjadi lonjong

Penglihatan kabur jauh maupun dekat

Untuk melihat sering mengecilkan celah kedua kelopak mata

sakit kepala

Mata tegang atau pegal

Mata cepat lelah

Satuan atau ukuran pada astigmatisme dinyatakan dengan silinder

dapat dengan notasi minus ataupun notasi plus. Dimana pada

Page 30: THE FACTORS INFLUENCES OF VISUAL ACUITY ON THE …

14

astigmatisme terdapat axis yang menyatakan sudut sumbu garis yang

menghubungkan titik pertengahan pupil dengan titik nodus.10

(D) Presbiopia

Gangguaan akomodasi pada usia lanjut dapat terjadi akibat

- Kelemahan otot akomodasi

- Lensa mata tidak kenyal atau berkurang elastisitasnya akibat

sklerosis lensa. 9

Pada umumnya jika telah pada usia 40 tahun seseorang akan

membutuhkan kaca mata baca akibat telah terjadi presbiopia10

3. Beberapa hal yang dapat menyebabkan terjadinya gangguan tajam

penglihatan

a. Faktor Keturunan

Faktor keturunan yang dapat mempengaruhi gangguan penglihatan adalah

faktor genetika. Menurut mahendrastari, R (2006) Faktor genetic keluaarga

(kurang lebih 3 generasi) berperan sekitar 30-35%, sedangkan lingkungan

berperan sekitar 70 %. Cara penurunan gen mata minus, plus, cylinder adalah

irregular penetration (penetrasi tidak beraturan) yang artinya dapat diturunkan

pada tingkat 1, langsung bapak/ ibu pada anak atau pada anak laki-laki ataupun

perempuan. Itu sebabnya ada keluarga yang orang tuanya tidak berkacamata tetapi

anaknya berkacamata hal tersebut berarti orang tuanya adalah pembawa

(carier)gen.

Page 31: THE FACTORS INFLUENCES OF VISUAL ACUITY ON THE …

15

b. Faktor Lingkungan

Menurut stephent phaesan (1991) kemudahan seseorang untuk melihat

suatu objek kerja di lingkungan kerja sangat dipengaruhi oleh beberapa faktor

antara lain :

(1) Aktivitas membaca

Pekerjaan jarak dekat seperti jarak membaca yang terlalu dekat (<30

cm) dan lama membaca (<30 menit) serta posisi membaca (Belajar dengan

tiduran dan posisi duduk) dapat meningkatkan terjadinya gangguan tajam

penglihatan mata. Kebiasaan membaca dalam waktu lama dapat

menyebabkan tonus otot siliaris menjadi tinggi sehingga lensa menjadi

cembung yang mengakibatkan bayangan objek jatuh di depan retina dan

menimbulkan miopia.15

Dari penelitian yang dilakukan di kabupaten Bantul menggambarkan

sebesar 71,0 % dengan faktor-faktor seperti kebiasaan belajar dengan

tiduran, posisi membaca dengan jarak yang terlalu dekat cenderung

memperburuk kejadian visus. 15

(2) Penggunaan komputer

Mata sebenarnya tidak terlalu tepat untuk menatap layar monitor karena

mata tidak dapat terlalu lama berusaha untuk memfokuskan pada titik-titik

kecil atau pixel yang membentuk bayangan pada layar monitor

(Pandey,2006).Seorang pengguna komputer harus terus-menerus berusaha

memfokuskan matanya untuk menjaga ketajaman gambar yang dilihatnya

pada layar monitor. Proses tersebut mengakibatkan timbulnya stress yang

Page 32: THE FACTORS INFLUENCES OF VISUAL ACUITY ON THE …

16

berulang-ulang pada otot mata. Hal tersebut semakin diperberat dengan

berkurangnya frekuensi berkedip sehingga mata menjadi kering dan terasa

perih. Akibatnya kemampuan mata untuk memfokuskan diri menjadi

berkurang dan penglihatan akan menjadi kabur (Affandi E, 2005; Bhanderi

J, 2008)

Beban kerja pengguna komputer atas dasar lama waktu kerjanya

dibagi sebagai berikut:

a. Beban kerja berat, lama waktu kerja lebih dari 4 jam secra terus

menerus.

b. Beban kerja sedang, lama waktu kerja 2-4 jam secara terus

menerus.

c. Beban kerja ringan, lama waktu kerja kurang dari 2 jam secara

terus menerus.

Dr. Masayuki Tatemichi dari Fakultas Kedokteran Universitas

TOHO, melakukan penelitian pada beberapa pekerja di tempat yang

berbeda di Jepang dan membaginya dalam beberapa kelompok

berdasarkan lama menggunakan komputer dalam sehari.

a) Pengguna berat: pengguna komputer dengan lama waktu kerja 9

- 16 jamdalam sehari.

b) Pengguna sedang: pengguna komputer dengan lama waktu kerja

4 – 8 jamdalam sehari.

c) Pengguna ringan: pengguna komputer dengan lama waktu kerja

1 – 3 jamdalam sehari. 14

Page 33: THE FACTORS INFLUENCES OF VISUAL ACUITY ON THE …

17

B. Kerangka Teori

Faktor Risiko

Gambar 2.5. Kerangka Teori

Faktor

keturunan/genetik

Faktor lingkungan

1. Aktivitas

membaca

2. Penggunaan

komputer

Gangguan Tajam

Penglihatan

- Riwayat keluarga inti

yang memakai kacamata

- Lama/waktu yang dilakukan untuk

membaca

- Jarak yang dilakukan untuk membaca

- Posisi yang dilakukan dalam membaca

- Intensitas menggunakan komputer secara

terus menerus

- intensitas penggunaan komputer secara

terus menerus

- Total dalam menggunakan komputer dalam

sehari

Page 34: THE FACTORS INFLUENCES OF VISUAL ACUITY ON THE …

18

BAB III

KERANGKA KONSEP DAN DEFINISI OPERASIONAL

A. KERANGKA KONSEP

Berdasarkan tinjauan pustaka pada bab sebelumnya, peneliti berusaha

mengembangkan kerangka konsep penelitian mengenai “Faktor-Faktor yang

mempengaruhi terhadap tajam penglihatan mahasiswa fakultas kedokteran

Universitas Muhammadiya Makassar angkatan 2014 dan angkatan 2015” yang

disesuaikan dengan kondisi lapangan dan kemampuan peneliti.

VARIABEL INDEPENDENT VARIABEL DEPENDENT

Gambar 3.1. Kerangka konsep

Faktor

keturunan/genetik

Faktor lingkungan

1. Jarak aktivitas

membaca

2. Lama aktivitas

membaca

3. Posisi aktivitas

membaca

4. Penggunaan

komputer

Gangguan Tajam

penglihatan

18

Page 35: THE FACTORS INFLUENCES OF VISUAL ACUITY ON THE …

19

B. DEFINISI OPERASIONAL

1. Angka kejadian gangguan Tajam Penglihatan

Definisi : Jumlah /persentase mahasiswa yang mengalami gangguan

tajam penglihatan.

Cara Ukur: Pemeriksaan Visus

Alat Ukur: Snellen Chart

Kategori : - Normal :dinyatakan dengan angka pecahan seperti 20/20

atau 6/6.

- Tidak normal :dinyatakan dengan angka pecahan yang tidak

memenuhi dengan angka 20/20 atau 6/6

Skala : kategorik

2. Riwayat Keturunan

Riwayat keturunan artinya penderita mempunyai salah satu atau kedua orang

tua yang mengalami gangguan tajam penglihatan

Cara Ukur : wawancara

Alat Ukur : Kuesioner

Kriteria Objektif

- Ada : Salah Satu atau kedua orang tua mengalami gangguan

tajam penglihatan / diketahui memakai kaca mata

Page 36: THE FACTORS INFLUENCES OF VISUAL ACUITY ON THE …

20

- Tidak ada : Kedua orang tua tidak mengalami gangguan tajam

pengliahatan

- Skala : kategorik

3. Jarak membaca buku

Jarak membaca buku ialah jarak yang digunakan untuk membaca buku

yang dinilai dalam sentimeter (cm).

Cara Ukur : Wawancara

Alat Ukur : Kuesioner

Kriteria :

1) ≥ 30 cm dari buku

2) < 30 cm dari buku

Skala : kategorik

4. Lama membaca buku

Lama membaca buku ialah seberapa lama membaca buku dalam sekali

baca secara terus menerus.

Cara Ukur : Wawancara

Alat Ukur : Kuesioner

Kriteria :

1) ≤ 30 menit

2) > 30 menit

Page 37: THE FACTORS INFLUENCES OF VISUAL ACUITY ON THE …

21

Skala : kategorik

5. Posisi aktivitas membaca

Faktor posisi adalah posisi dalam aktivitas membaca

Cara ukur : Wawancara

Alat Ukur : Kuesioner

Kriteria :

1. Duduk

2. Tiduran

Skala : Kategorik

6. Intensitas menggunakan komputer

faktor lamanya menggunakan komputer yang dihitung dalam jam secara

terus menerus.

Cara Ukur : Wawancara

Alat Ukur : Kuesioner

Kriteria :

1) < 2 jam

2) > 2 Jam

Skala : kategorik

7. Frekuensi penggunaan komputer dalam sehari

Pengelompokan beban kerja pengguna komputer atas dasar jumlah

pemakaian komputer dalam sehari :

Page 38: THE FACTORS INFLUENCES OF VISUAL ACUITY ON THE …

22

Cara Ukur : Angket

Alat ukur : kuesioner

Kategori :

1) < 3 kali dalam sehari

2) > 3 kali dalam sehari

Skala : kategorik

C. Hipotesis

H1 = - Terdapat hubungan antara faktor keturunan yang mempengaruhi

terhadapat gangguan tajam penglihatan pada mahasiswa

- Terdapat hubungan antara faktor Lama aktivitas membaca yang

mempengaruhi terhadapat gangguan tajam penglihatan pada mahasiswa

- Terdapat hubungan antara faktor jarak aktivitas membaca yang

mempengaruhi terhadapat gangguan tajam penglihatan pada mahasiswa

- Terdapat hubungan antara faktor posisi aktivitas membaca yang

mempengaruhi terhadapat gangguan tajam penglihatan pada mahasiswa

- Terdapat hubungan antara faktor penggunaan komputer yang mempengaruhi

terhadap gangguan tajam penglihatan pada mahasiswa

H0 = - Tidak terdapat hubungan antara faktor keturunan yang mempengaruhi

terhadapat gangguan tajam penglihatan pada mahasiswa

- Tidak Terdapat hubungan antara faktor Lama aktivitas membaca yang

mempengaruhi terhadapat gangguan tajam penglihatan pada mahasiswa

Page 39: THE FACTORS INFLUENCES OF VISUAL ACUITY ON THE …

23

- Tidak Terdapat hubungan antara faktor jarak aktivitas membaca yang

mempengaruhi terhadapat gangguan tajam penglihatan pada mahasiswa

- Tidak Terdapat hubungan antara faktor posisi aktivitas membaca yang

mempengaruhi terhadapat gangguan tajam penglihatan pada mahasiswa

- Tidak terdapat hubungan antara faktor penggunaan komputer yang

mempengaruhi terhadap gangguan tajam penglihatan pada mahasiswa

Page 40: THE FACTORS INFLUENCES OF VISUAL ACUITY ON THE …

24

BAB IV

METODOLOGI PENELITIAN

A. DESAIN PENELITIAN

Penelitian ini dilakukan secara observatif analitik dengan metode

pengumpulan data cross sectional untuk mengetahui faktor yang mempengaruhi

tajam penglihatan mahasiswa Fakultas kedokteran Unismuh Makassar angkatan 2014

dan angkatan 2015.

B. LOKASI DAN WAKTU PENELITIAN

Penelitian ini dilaksanakan di Fakultas Kedokteran Universitas

Muhammadiyah Makassar. Pengumpulan data dilaksanakan pada bulan januari

2016.

C. POPULASI DAN SAMPEL

1. Populasi

a. Populasi Tidak Terjangkau

Populasi tidak terjangkau penelitian ini adalah Mahasiswa fakultas

kedokteran universitas muhammadiyah Makassar.

b. Populasi Terjangkau

Populasi terjangkau penelitian ini adalah mahasiwa fakultas

kedokteran universitas muhammadiyah Makassar angkatan 2014 dan

angktan 2015.

24

Page 41: THE FACTORS INFLUENCES OF VISUAL ACUITY ON THE …

25

2. Besar Sampel

Besar sampel (n) dapat ditentukan dengan menggunakan rumus

n1=n2= �Zα�2PQ+Zβ�P1Q1+P2Q2

P1-P2� 2

Zα = deviat baku alfa (judgment)

= 5 % = 1,960

Zβ = deviat baku beta (judgment)

= 10 % = 1,282

P2 = proporsi pada kelompok standar, tidak berisiko, atau control

(kepustakaa) = 0,015

P1 = proporsi pada kelompok uji, berisiko.

= P2+02 = 0,015 + 0,2 = 0,215

P1 - P2 = selisih proporsi minimal yang dianggap bermakna (judgment)

= 0,215 – 0,015 = 0,2

P = proporsi total

= (�����)

= (�,�����,���)

�=

�,��

�= 0,115

Q1 = 1-P1 = 1- 0,215 = 0,785

Q2 = 1-P2 = 1 – 0,015= 0,985 0,168775

Q = 1 – P = 1 – 0,115 = 0,885

Jadi

n1=n2= ��,����2×0,115×0,885+1,282√�,���×�,�����,���×�,���

0,215-0,015� 2

Page 42: THE FACTORS INFLUENCES OF VISUAL ACUITY ON THE …

26

= ��,���×�.���+1,282×0,426

0,2� 2

= ��,�����,���

�,�� 2

= ��,���

�,�� 2

= (7,145)2

= 51,051

= 51 sampel

3. Tekhnik pengambilan sampel

Sampel pada penelitian ini adalah semua mahasiswa angkatan 2014

dan angkatan 2015 fakultas kedoteran Universitas Muhammadiyah

Makassar yang secara random terpilih sesuai dengan besar perhitungan

sampel. Pengambilan sampel menggunakan tekhnik simple random

sampling yaitu dengan merandom nama dari daftar keseluruhan nama

mahasiwa preklinik yang diperoleh dari pengurutan data populasi target

Langkah-langkah simple random sampling yang peneliti lakukan adalah

sebagai berikut:

1. Menentukan jumlah sampel dari masing masing angkatan 20015 dan

angkatan 2014 berdasarkan populasi total (jumlah mahasiswa angkatan

2014 dan angkatan 2015), dimana :

Page 43: THE FACTORS INFLUENCES OF VISUAL ACUITY ON THE …

27

Tabel IV. I. Jumlah sampel dari angkatan 2014 dan angkatan 2015

Angkatan Jumlah Mahasiswa

Angkatan 2014 50 mahasiswa

Angkatan 2015 60 Mahasiswa

Jumlah 110 Mahasiswa

2. Menetukan jumah sampel dari tiap angkatan (angkatan 2014 dan

angkatan 2015) serta melakukan randomisasi (pemilihan secara acak)

dari jumlah sampel yang sudah didapat dari masing-masing angkatan

2014 dan angkatan 2015 sehingga didapatkan subjek yang terpilih

(sampel penelitian)

- Angkatan 2014 =��

����51 = 23 orang

- Angkatan 2015 = ��

����51= 28 orang

4. Kriteria Sampel

a. Kriteria Inklusi

Mahasiswa fakultas kedokteran Universitas Muhammadiyah

Makassar angkatan 2014 dan angkatan 2015 yang aktif menjalani

pendidikan preklinik di kampus.

b. Kriteria Eksklusi

1) Saat pengisian peserta subjek penelitian tidak hadir

Page 44: THE FACTORS INFLUENCES OF VISUAL ACUITY ON THE …

28

2) Tidak mendapat persetujuan dari subjek penelitian.

3) Pengisian kuesioner tidak lengkap.

D. TEKNIK ANALISIS DATA

1) Analis Univariat

Analisis univariat merupakan suatu analisis untuk mendekskripsikan

masing-masing variabel yang diteliti. Analisis ini bertujuan untuk mengetahui

gambaran waktu, intensitas dan proporsi dari variabel dependen dan independen

yang ada pada penelitian ini yaitu variabel dari faktor – faktor

(keturunan/genetik, Jarak membaca dekat,posisi membaca dekat, lama membaca

dekat, intensitas Penggunaan komputer) dan ketajaman penglihatan.

2) Analisi Bivariat

Analisis bivariat dilakukan untuk melihat hubungan antara variabel

independen dan variabel dependen. Analisis menggunakan uji statistik Chi

Square (X2).

E. ETIKA PENELITIAN

Etika dalam penelitian kedoteran merupakan masalah yang sangat penting

mengingat kedokteran akan berhubung langsung dengan manusia, maka penelitian

menjamin hak asasi responden dalam penelitian ini. Masalah etika dalam

penelitian keperawatan ini meliputi :

Page 45: THE FACTORS INFLUENCES OF VISUAL ACUITY ON THE …

29

1. Informed consent

Merupakan cara persetujuan antara peneliti dengan responden

penelitian dengan memberikan lembar persetujuan (informed consent).

Informed consent tersebut diberikan sebelum penelitian dilaksanakan

dengan memberikan lembar persetujuan untuk menjadi responden. Tujuan

informed consent adaalah agar responden mengetahui maksud dan tujuan

penelitian.

2. Anonymity (tanpa nama)

Merupakan masalah etika dalam penelitian kedokteran dengan cara

tidak memberikan nama respondenpada lembar kuisioner, sehingga hanya

menuliskan kode saja. Kode ini merupakan gambar nomor responden

untuk memudahkan dalam proses analisa data.

3. Confidentiality (kerahasiaan)

Merupakan masalah etika dengan menjamin kerahasiaan dari hasil

penelitian baik informasi maupun masalah-masalah lainnya, semua

informasi yang telah dikumpulkan dijamin kerahasiaan oleh peneliti,hanya

kelompok data tertentu yang akan dilaporkan pada hasil penelitian.

Page 46: THE FACTORS INFLUENCES OF VISUAL ACUITY ON THE …

30

BAB V

HASIL PENELITIAN

Hasil penelitian yang akan dijabarkan berikut adalah data yang berasal dari

62 responden mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah

Makassar angkatan 2014 dan 2015. Pada bab ini akan dijabarkan hasil analisa

univariat dan bivariat variabel bebas dan terikat yang tercantum dalam kerangka

konsep.

V.A. HASIL PENELITIAN

V.A.1. DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN

Penelitian ini berlangsung selama 1 bulan pada bulan Januari di

Universitas Muhammadiyah Makassar tepatnya di Fakultas Kedokteran.

V.A.2. DESKRIPSI KARAKTERISTIK RESPONDEN

Sampel dari penelitian ini diambil dari data primer dengan menggunakan

kuisioner yang ditanyakan langsung kepada responden serta hasil pemeriksaan

visus yang dilakukan terhadap responden. Total sampel yang didapat dari

penelitian ini sebanyak 62 sampel. Karakteristik sampel dari penelitian ini yang

terdiri dari data mengenai riwayat keturunan/ genetic , jarak aktivitas membaca,

lama aktivitas membaca, posisi aktivitas membaca, lama penggunaan laptop dan

berapa kali responden menggunakan laptop dalam 1 hari serta data tentang hasil

pemeriksaan visus responden.

30

Page 47: THE FACTORS INFLUENCES OF VISUAL ACUITY ON THE …

31

V.A.3. HASIL

a. ANALISA UNIVARIAT

Analisa univariat dilakukan terhadap setiap variabel dan hasil penelitian

dengan menggunakan tabel distribusi frekuensi sehingga menghasilkan distribusi

dan persentase dari tiap variabel yang diteliti.

Data tentang faktor lingkungan dibagi menjadi empat variabel yang terdiri

Jarak aktivitas membaca, Lama aktivitas membaca, Posisi aktivitas membaca,

Penggunaan komputer. Dimana frekuensi jarak membaca diklasifikasikan dalam

dua kriteria yaitu ≥ 30 cm dari buku dan < 30 cm dari buku, Lama Aktivitas

membaca diklasifikasikan dalam dua kriteria yaitu≤ 30 menit dan > 30 menit,

posisi Aktivitas membaca diklasifikasikan dalam dua kriteria yaitu tiduran dan

duduk. Sedangkan data tentang penggunaan laptop dibagi menjadi intensitas dan

frekuensi penggunaan laptop, dimana intensitas penggunaan laptop diklasifikan

dalam dua kriteria yaitu < 2 jam > 2 jam kemudian untuk frekuensi penggunaan

laptop diklasifikasikan dalam dua kriteria yaitu < 3 kali dalam sehari dan > 3 kali

dalam sehari. Data untuk faktor genetic atau riwayat orang tua diklasifikasikan ke

dalam dua kriteria yaitu ada dan tidak ada. dan untuk hasil pemeriksaan visus

diklasifikasikan dalam dua kriteria yaitu normal dan tidak normal.

Page 48: THE FACTORS INFLUENCES OF VISUAL ACUITY ON THE …

32

1. Distribusi frekuensi responden berdasarkan frekuensi gangguan

tajam penglihatan

Tabel V.1.1. Distribusi frekuensi responden berdasarkan frekuensi gangguan tajam penglihatan

Variabel Subgrub Jumlah Frekuensi (

n ) n = 62

Presentase ( % ) n = 100 %

Tajam Penglihatan - Normal - Tidak normal

24 38

38.7 61.3

Sumber : Data primer 2016

Pada tabel V.1.1 gangguan tajam penglihatan Normal yaitu 24 responden

(38.7 %), dibanding dengan gangguan tajam penglihatan tidak normal yaitu 38

responden (61.3 %).

2. Distribusi frekuensi responden berdasarkan frekuensi jarak aktivitas

membaca

Tabel V.1. 2 Distribusi frekuensi responden berdasarkan frekuensi jarak aktivitas membaca

Variabel Subgrub Jumlah Frekuensi ( n )

n = 62 Presentase ( % ) n = 100 %

Jarak Membaca - ≥ 30 cm dari buku

- < 30 cm dari buku

30 32

48,4 51.6

Sumber : Data primer 2016

Pada tabel V.1.2. diatas dapat dilihat bahwa beberapa kategori responden

berdasarkan frekuensi jarak aktivitas membaca ≥ 30 cm dari buku yaitu 30

Page 49: THE FACTORS INFLUENCES OF VISUAL ACUITY ON THE …

33

responden ( 48,4 % ) dibandingkan dengan frekuensi jarak aktivitas membaca <

30 cm dari buku yaitu 32 responden ( 51.6 % ).

3. Distribusi frekuensi responden berdasarkan frekuensi lama aktivitas

membaca

Tabel V.1.3. Distribusi frekuensi responden berdasarkan frekuensi jarak aktivitas membaca.

Sumber : Data primer 2016

Pada tabel V.1. 3. Lama aktivitas membaca ≤ 30 menit yaitu 22 responden

( 35.5 % ) dibandingkan dengan lama kativitas membaca dekat > 30 menit yaitu

40 responden ( 46.5 % ).

4. Distribusi frekuensi responden berdasarkan frekuensi posisi aktivitas

membaca

Tabel V.1.4. Distribusi frekuensi responden berdasarkan frekuensi posisi aktivitas membaca.

Variabel Subgrub Jumlah Frekuensi (

n ) n = 62

Presentase ( % ) n = 100 %

Posisi Membaca Dekat

- Tiduran

- Duduk

33 29

53.2 46.8

Variabel Subgrub Jumlah Frekuensi (

n ) n = 62

Presentase ( % ) n = 100 %

Lama membaca - ≤ 30 menit

- > 30 menit

22 40

35.5 64.5

Page 50: THE FACTORS INFLUENCES OF VISUAL ACUITY ON THE …

34

Sumber : Data primer 2016

Pada tabel V.1.4. Posisi aktivitas membaca tiduran yaitu 33 responden (

53,2 % ) dibanding dengan posisi aktivitas membaca duduk yaitu 29 responden (

46,8 % ).

5. Distribusi frekuensi responden berdasarkan frekuensi penggunaan

laptop

Tabel V.1.5. Distribusi frekuensi responden berdasarkan frekuensi penggunaan laptop

Variabel Subgrub Jumlah Frekuensi (

n ) n = 62

Presentase ( % ) n = 100 %

Penggunaan Laptop 1. Intensitas

penggunaan laptop

2. Frekuensi Penggunaan Laptop

- < 2 jam

- > 2 Jam - < 3 kali dalam sehari

- > 3 kali dalam sehari

16 46 39 23

25.8 74.2 62.9 37.1

Sumber : Data primer 2016

Pada tabel V.5. Intensitas penggunaan laptop < 2 jam yaitu 16 responden

(25.8 %) dibanding dengan intensitas penggunaan laptop > 2 Jam yaitu 46

responden (74,2). Frekuensi penggunaan laptop < 3 kali dalam sehari yaitu 39

responden (62.9 %) dibanding dengan frekuensi penggunaan laptop yaitu > 3 kali

dalam sehari 23 responden (37.1).

Page 51: THE FACTORS INFLUENCES OF VISUAL ACUITY ON THE …

35

6. Distribusi frekuensi responden berdasarkan frekuensi riwayat

keturunan / genetik

Tabel V.1.6. Distribusi frekuensi responden berdasarkan frekuensi riwayat keturunan/genetik

Variabel Subgrub Jumlah Frekuensi (

n ) n = 62

Presentase ( % ) n = 100 %

Riwayat Genetik / keturunan

- Ada

- Tidak Ada

45 17

72.6 27.4

Sumber : Data primer 2016

Pada tabel V.6. Riwayat genetic/keturunan ada yaitu 45 responden (72.6

%), dibanding dengan riwayat genetic/keturunan tidak ada yaitu 17 responden (27.4

%).

b. ANALISA BIVARIAT

Analisis bivariat dimaksudkan untuk mengetahui hubungan antara variabel

bebas dan variabel terikat. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor

lingkungan atau perilku dan faktor genetic yang mempengaruhi tajam penglihatan

pada mahasiswa fakultas kedokteran Universitas muhammadiyah. Pengujian data

menggunakan program SPSS 16.0 for windows dengan uji Chi-square. Adapun

syarat uji Chi-square. Jika uji Chi-square tersebut tidak terpenuhi maka uji

alternatif yang digunakan adalah uji Fisher.

Page 52: THE FACTORS INFLUENCES OF VISUAL ACUITY ON THE …

36

1. Hubungan Jarak aktivitas membaca dengan gangguan tajam

penglihatan

Tabel V.2.1 Hubungan jarak aktivitas membaca dengan gangguan tajam penglihatan pada mahasiswa angkatan 2014 dan angkatan 2015.

Variabel Tajam Pengliahatan P. value

P. OR CI 95 % Normal Tidak Normal Lower Upper

Jarak membaca

< 30 cm dari buku

8 (12.9 % ) 24 (38.7 % ) 0.022 0.292 0.100 0.854

≥ 30 cm dari buku

16 (25.8 % ) 14 (22.6 % )

Total 24 ( 38.7 %) 38 (61.3 % )

Sumber : Data primer 2016

Berdasarkan tabel V.2.1. diatas bahwa menurut jarak aktivitas membaca

yang dihubungkan dengan gangguan tajam penglihatan untuk kategori < 30 cm

dari buku terdapat 8 orang (12.9% ) yang tidak megalami gangguan tajam

penglihatan dan 24 orang ( 22.6% ) yang mengalami gangguan tajam penglihatan,

sedangkan untuk kategori ≥ 30 cm dari buku terdapat 16 orang ( 25.8% ) yang

tidak mengalami gangguan tajam penglihatan dan 14 orang ( 22,6 % ) yang

mengalami gangguan tajam penglihatan. Dari hasil uji statistik Chi-square

memperlihatkan bahwa p = 0,022 ( < 0,05 ) artinya terdapat hubungan antara jarak

aktivitas membaca dengan gangguan tajam penglihatan pada mahasiswa angkatan

2014 dan angkatan 2015 Pada nilai POR ( Prevalens Odds Ratio ) jarak baca t <

1 yaitu 0.292 Hal tersebut menunjukkan bahwa jarak aktivitas membaca memiliki

peluang terjadinya gangguan tajam penglihatan 0.292 kali dibandingkan dengan

jarak aktivitas membaca cukup.

Page 53: THE FACTORS INFLUENCES OF VISUAL ACUITY ON THE …

37

2. Hubungan lama aktivitas membaca dengan gangguan tajam

penglihatan

Tabel V.2.2 Hubungan lama aktivitas membaca dengan gangguan tajam penglihatan pada mahasiswa angkatan 2014 dan angkatan 2015.

Variabel Tajam Pengliahatan P. value

P. OR CI 95 % Normal Tidak Normal Lower Upper

Lama Membaca

> 30 menit 12 (19.4%) 28 (45.2%) 0.057 0.357 0.122 1.049

≤ 30 menit

12 (19.4%) 10 (16.1%)

Total 24 (38.7%) 38 (61.3%)

Sumber : Data primer 2016

Berdasarkan tabel V.2.2. diatas bahwa menurut lama aktivitas membaca

yang dihubungkan dengan gangguan tajam penglihatan untuk kategori > 30 menit

terdapat 12 orang (19.4% ) yang tidak megalami gangguan tajam penglihatan dan

28 orang ( 45.2% ) yang mengalami gangguan tajam penglihatan, sedangkan

untuk kategori ≤ 30 menit terdapat 12 orang (19.4% ) yang tidak mengalami

gangguan tajam penglihatan dan 10 orang ( 16.1 % ) yang mengalami gangguan

tajam penglihatan. Dari hasil uji statistik Chi-square memperlihatkan bahwa p =

0,057 ( > 0,05 ) artinya tidak terdapat hubungan antara lama aktivitas membaca

dengan gangguan tajam penglihatan pada mahasiswa angkatan 2014 dan angkatan

2015 Pada nilai POR ( Prevalens Odds Ratio ) lama ativitas membaca < 1 yaitu

0.357 Hal tersebut menunjukkan bahwa lama aktivitas membaca memiliki

peluang terjadinya gangguan tajam penglihatan 0.357 kali dibandingkan dengan

lama aktivitas membaca baik.

Page 54: THE FACTORS INFLUENCES OF VISUAL ACUITY ON THE …

38

3. Hubungan posisi aktivitas membaca dengan gangguan tajam

penglihatan

Tabel V.2.3 Hubungan posis aktivitas membaca dengan gangguan tajam penglihatan pada mahasiswa angkatan 2014 dan angkatan 2015.

Variabel Tajam Pengliahatan P. value

P. OR CI 95 % Normal Tidak Normal Lower Upper

Posisi aktivitas membaca

Tiduran 14 (22.6%) 19 (30.6%) 0.522 1.400 0.499 3.925 Duduk 10 (16.1 %) 19 (30.6%)

Total 24 (38.7%) 38 (61.3%)

Sumber : Data primer 2016

Berdasarkan tabel V.2.3. diatas bahwa menurut posisi aktivitas membaca

yang dihubungkan dengan gangguan tajam penglihatan untuk kategori tiduran

terdapat 14 orang (22.6 % ) yang tidak megalami gangguan tajam penglihatan dan

19 orang ( 30.6% ) yang mengalami gangguan tajam penglihatan, sedangkan

untuk kategori duduk terdapat 10 orang (16.1% ) yang tidak mengalami gangguan

tajam penglihatan dan 19 orang ( 30.6 % ) yang mengalami gangguan tajam

penglihatan. Dari hasil uji statistik Chi-square memperlihatkan bahwa p = 0,522 (

> 0,05 ) artinya tidak terdapat hubungan antara posisi aktivitas membaca dengan

gangguan tajam penglihatan pada mahasiswa angkatan 2014 dan angkatan 2015

Pada nilai POR ( Prevalens Odds Ratio ) posisi aktivitas membaca < 1 yaitu

1.400 Hal tersebut menunjukkan bahwa posisi aktivitas membaca merupakan

faktor resiko terjadinya gangguan tajam penglihatan.

Page 55: THE FACTORS INFLUENCES OF VISUAL ACUITY ON THE …

39

4. Hubungan aktivitas penggunaan laptop dengan gangguan tajam

penglihatan

Tabel V.2.4 Hubungan aktivitas penggunaan laptop dengan gangguan tajam penglihatan pada mahasiswa angkatan 2014 dan angkatan 2015.

Variabel Tajam Pengliahatan P. value

P. OR CI 95 % Normal Tidak Normal Lower Upper

Penggunaan laptop - Lama

penggunaan laptop

- > 2 Jam

14 (22.6%)

32 (51.6%)

0.023

0.262

0.080

0.864

- < 2 jam

10 (16.1%) 6 (9.7%)

Total 24 (38.7%) 38 (61.3%)

- frekuensi penggunaan lapop

- > 3 kali

dalam sehari

5 (8.1%) 18 (29.0%) 0.035

0.292 0.090 0.945

- < 3 kali

dalam sehari

19(30.6%)

20 (32.3%)

Total 24(38.7%) 38(61.3%)

Sumber : Data primer 2016

Berdasarkan tabel V.2.4 diatas bahwa menurut lama penggunaan laptop

yang dihubungkan dengan gangguan tajam penglihatan untuk kategori > 2 Jam

terdapat 14 orang (22.6% ) yang tidak megalami gangguan tajam penglihatan dan

32 orang ( 29.0% ) yang mengalami gangguan tajam penglihatan, sedangkan

untuk kategori < 2 jam terdapat 10 orang ( 16.1% ) yang tidak mengalami

gangguan tajam penglihatan dan 6 orang ( 9.7 % ) yang mengalami gangguan

tajam penglihatan. Dari hasil uji statistik Chi-square memperlihatkan bahwa p =

Page 56: THE FACTORS INFLUENCES OF VISUAL ACUITY ON THE …

40

0,023 ( < 0,05 ) artinya terdapat hubungan antara lama penggunaan laptop dengan

gangguan tajam penglihatan pada mahasiswa angkatan 2014 dan angkatan 2015

Pada nilai POR ( Prevalens Odds Ratio ) lama penggunaan laptop < 1 yaitu 0.262

Hal tersebut menunjukkan bahwa lama penggunaan laptop tidak normal memiliki

peluang terjadinya gangguan tajam penglihatan 0.292 kali dibandingkan dengan

lama penggunaan laptop secara normal.

Berdasarkan tabel V.2.4 diatas bahwa menurut frekuensi penggunaan

laptop yang dihubungkan dengan gangguan tajam penglihatan untuk kategori > 3

kali dalam sehari terdapat 5 orang (8.1% ) yang tidak megalami gangguan tajam

penglihatan dan 18 orang ( 51.6% ) yang mengalami gangguan tajam penglihatan,

sedangkan untuk kategori < 3 kali dalam sehari terdapat 19 orang ( 30.6% ) yang

tidak mengalami gangguan tajam penglihatan dan 20 orang ( 32.3 % ) yang

mengalami gangguan tajam penglihatan. Dari hasil uji statistik Chi-square

memperlihatkan bahwa p = 0,035 ( < 0,05 ) artinya terdapat hubungan antara

Frekuensi penggunaan laptop dengan gangguan tajam penglihatan pada

mahasiswa angkatan 2014 dan angkatan 2015 Pada nilai POR ( Prevalens Odds

Ratio ) frekuensi penggunaan laptop < 1 yaitu 0.292 Hal tersebut menunjukkan

bahwa Frekuensi penggunaan laptop berlebihan memiliki peluang terjadinya

gangguan tajam penglihatan 0.292 kali dibandingkan dengan frekuansi

penggunaan laptop secara normal.

5. Hubungan Riwayat genetic/keturunan dengan gangguan tajam

penglihatan

Page 57: THE FACTORS INFLUENCES OF VISUAL ACUITY ON THE …

41

Tabel V.2.5 Hubungan genetic/keturunan dengan gangguan tajam penglihatan pada mahasiswa angkatan 2014 dan angkatan 2015.

Variabel Tajam Pengliahatan P. value

P. OR CI 95 % Normal Tidak Normal Lower Upper

Riwayat Genetik / keturunan

- Ada

11 (17.7%) 34 (54.8%) 0.000 0.100 0.027 0.369

- Tidak ada

13(21.0%) 4 (6.5%)

Total 24 (38.7%) 38 (61.3%)

Sumber : Data primer 2016

Berdasarkan tabel V.2.5 diatas bahwa menurut Riwayat Genetik yang

dihubungkan dengan gangguan tajam penglihatan untuk kategori Ada terdapat 11

orang (17.7% ) yang tidak megalami gangguan tajam penglihatan dan 34 orang (

54.8% ) yang mengalami gangguan tajam penglihatan, sedangkan untuk kategori

tidak terdapat 13 orang ( 21.0% ) yang tidak mengalami gangguan tajam

penglihatan dan 4 orang ( 6.5 % ) yang mengalami gangguan tajam penglihatan.

Dari hasil uji statistik Chi-square memperlihatkan bahwa p = 0,000 ( < 0,05 )

artinya terdapat hubungan antara Riwayat Keturunan/genetik dengan gangguan

tajam penglihatan pada mahasiswa angkatan 2014 dan angkatan 2015 Pada nilai

POR ( Prevalens Odds Ratio ) Riwayat genetic atau keturunan < 1 yaitu 0.100 Hal

tersebut menunjukkan bahwa Riwayat keturunan / genetik memiliki peluang

terjadinya gangguan tajam penglihatan 0.100 kali dibandingkan dengan tidak

adanya riwayat keturunan atau genetic pada mahasiswa fakultas kedokteran

Universitas Muhammadiyah Makassar angkatan 2014 dan angkatan 2015.

Page 58: THE FACTORS INFLUENCES OF VISUAL ACUITY ON THE …

42

BAB VI

PEMBAHASAN

Telah dilakukan penelitian mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi

tajam penglihatan pada mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas

Muhammadiyah Makassar angkatan 2014 dan angkatan 2015. Dari data yang

diperoleh didapatkan 62 responden yang dikumpulkan dari mahasiswa fakultas

kedokteran angkatan 2014 dan angkatan 2015 yang bersedia mengisi kuesioner.

Pengumpulan data di peroleh dari bulan Januari 2016.

6.1 Distribusi responden yang mengalami gangguan tajam penglihatan pada

mahasiswa Fakultas kedokteran Universitas Muhammadiyah Makassar

angkatan 2014 dan angkatan 2015.

Dari sampel yang berjumlah 62 orang, 38 mahasiswa yang mengalami

gangguan tajam penglihatan dan 24 mahasiswa yang tidak mengalami gangguan

tajam penglihatan. Mahasiswa kedokteran angakatn 2014 dan angkatan 2015

cenderung mengalami gangguan tajam penglihatan. Hal ini sesuai dengan

penelitian yang dilakukan di Universitas National Singapura menunjukkan bahwa

89.8 % Mahasiswa kedokteran tahun kedua mengalami gangguan tajam

penglihatan myopia.

42

Page 59: THE FACTORS INFLUENCES OF VISUAL ACUITY ON THE …

43

Penelitian lain di fakultas Kedokteran Grant, Nowergia, juga menunjukkan

bahwa 78 % mahasiswa kedokteran tahun pertama mengalami miopi atau

gangguan tajam penglihatan.15,

Gangguan refraksi masih merupakan salah satu penyebab kebutaan di

dunia. World Health Organization (WHO) menyatakan, terdapat 45 juta orang

yang menjadi buta diseluruh dunia, dan 35 juta dengan low vision. Diperkirakan

gangguan refraksi menyebabkan sekitar 8 juta orang (18% dari penyebab

kebutaan global) mengalami kebutaan. Angka kebutaan di dunia masih balum

jelas, namun diperkirakan ada sekitar 1,4 juta kasus kebutaan pada anak, dan

500.000 kasus baru terjadi tiap tahunnya. Sebagian besar anak-anak ini meninggal

beberapa bulan setelah mengalami kebutaan. 15

6.2 Distribusi Hubungan penderita gangguan tajam penglihatan dengan

Riwayat keturunan/ genetic pada mahasiswa fakultas kedokteran Universitas

muhammadiyah Makassar angkatan 2014 dan angkatan 2015.

Berdasarkan tabel V.2 dari 62 responden menurut Riwayat Genetik yang

dihubungkan dengan gangguan tajam penglihatan untuk kategori Ada terdapat 11

orang (17.7% ) yang tidak megalami gangguan tajam penglihatan dan 34 orang (

54.8% ) yang mengalami gangguan tajam penglihatan, sedangkan untuk kategori

tidak terdapat 13 orang ( 21.0% ) yang tidak mengalami gangguan tajam

penglihatan dan 4 orang ( 6.5 % ) yang mengalami gangguan tajam penglihatan.

Dari hasil uji statistik Chi-square memperlihatkan bahwa p = 0,000 ( < 0,05 )

artinya terdapat hubungan antara Riwayat Keturunan/genetik dengan gangguan

Page 60: THE FACTORS INFLUENCES OF VISUAL ACUITY ON THE …

44

tajam penglihatan pada mahasiswa angkatan 2014 dan angkatan 2015. Hal ini

sama dengan penelitan yang dilakukan oleh Elim Jusri yang meneliti 292

mahasiswa Fk Unismuh dimana menyimpulkan bahwa terdapat hubungan antara

faktor keturunan dengan gangguan tajam penglihatan seperti myopia pada

mahasiswa Fakultas kedokteran Unisversitas Muhammadiyah Makassar.

Penelitian Saw dan kawan kawan di Singapura terhadap anak-anak juga

mendapatkan nilai OR sebesar 1,63 salah satu orang tua dengan myopia atau

gangguan tajam penglihatan dan OR sebesar 1,70 dengan kedua orang tua

gangguan tajam penglihatan (myopia). Penelitian Lisa dan kawan kawan, juga

mengatakan bahwa ada hubungan antara riwayat miopia orang tua dengan miopia

(p<0,0001), mengindikasikan bahwa kemungkinan anak memiliki resiko tinggi

menjadi miopia meningkat seiring jumlah orang tua yang mengalami miopia.16

ini didukung oleh penelitian yang dilakuakan Freelyn dkk bahwa Dari 25

responden pada penelitian didapatkan hasil riwayat keluarga inti yang memakai

kacamata sebanyak 16 penderita (64%). Berbeda halnya penelitian yang

dilakukan oleh dedy fachrin dkk, menyatakan bahwa Proporsi gangguan

penglihatan pada kelompok yang memiliki keluarga berkacamata lebih tinggi

dibandingkan yang tidak memiliki keluarga berkacamata, walaupun secara

statistik tidak terdapat hubungan yang bermakna. faktor keturunan tidak

berpengaruh terhadap kelainan refraksi. Beberapa individu yang menderita

miopia, kemungkinan besar terkait dengan genetik jika terpajan oleh faktor

lingkungan tertentu. Dengan kata lain, bukan myopia yang diturunkan, namun

Page 61: THE FACTORS INFLUENCES OF VISUAL ACUITY ON THE …

45

kelemahan dari individu terhadap kondisi lingkungan tertentu seperti aktivitas

melihat dekat yang berlebihan. Menurut Saw, prevalensi miopia yang tinggi pada

beberapa kelompok etnik tertentu (Cina dan Jepang) menunjukkan bahwa genetik

memainkan peranan yang penting, namun perubahan prevalensi pada beberapa

generasi terakhir menunjukkan bahwa faktor lingkungan juga merupakan faktor

yang penting.17

6.3 Distribusi hubungan penderita gangguan tajam penglihatan dengan

jarak aktivitas baca pada mahasiswa fakultas kedokteran universitas

muhammadiyah Makassar angkatan 2014 dan angkatan 2015

Berdasarkan tabel V.2.1. diatas bahwa menurut jarak aktivitas membaca

yang dihubungkan dengan gangguan tajam penglihatan untuk kategori < 30 cm

dari buku terdapat 8 orang (12.9% ) yang tidak megalami gangguan tajam

penglihatan dan 24 orang ( 22.6% ) yang mengalami gangguan tajam penglihatan,

sedangkan untuk kategori ≥ 30 cm dari buku terdapat 16 orang ( 25.8% ) yang

tidak mengalami gangguan tajam penglihatan dan 14 orang ( 22,6 % ) yang

mengalami gangguan tajam penglihatan. Dari hasil uji statistik Chi-square

memperlihatkan bahwa p = 0,022 ( < 0,05 ) artinya terdapat hubungan antara jarak

aktivitas membaca dengan gangguan tajam penglihatan pada mahasiswa angkatan

2014 dan angkatan 2015 Pada nilai POR ( Prevalens Odds Ratio ) jarak baca t <

1 yaitu 0.292 Hal tersebut menunjukkan bahwa jarak aktivitas membaca memiliki

Page 62: THE FACTORS INFLUENCES OF VISUAL ACUITY ON THE …

46

peluang terjadinya gangguan tajam penglihatan 0.292 kali dibandingkan dengan

jarak aktivitas membaca cukup.

Pada penelitian yang dilakukan lely L parotu, menyatakan Pengujian

scatistic mencari hubungan antara jarak membaca dengan ketajaman penglihatan

menunjukkan nilai p=0,011 (p<0,05) sehingga ada hubungan antara jarak

membaca dengan ketajaman penglihatan pada pelajar Sekolah Dasar Katolik 02

Kota Manado. yang didukung oleh penelitian dari Wati (2008) yang menunjukkan

nilai p=0,000 (p<0,05) sehingga ada hubungan yang bermakna antara jarak

membaca dengan ketajaman penglihatan.

Penelitian lainnya juga ditemukan hubungan jarak baca dekat (<30 cm)

dengan timbulnya myopia atau gangguan tajam penglihatan pada anak. Hubungan

tersebut secara statistik bermakna (OR=7.7; p=0.001 CI 95% 2.3 hingga 24.4),

sehingga anak yang biasa membaca dengan jarak < 30 cm memiliki risiko untuk

menjadi gangguan tajam penglihatan miopia 7,7 kali lebih besar dari pada jarak

bacanya lebih dari 30 cm. Seseorang yang melakukan aktivitas jarak dekat

berlebihan mungkin mengalami miopia palsu atau pseudomiopia. Penglihatan jauh

mereka kabur lebih disebabkan oleh menggunakan mata untuk focus secara

berlebihan. Setelah melakukan aktivitas jarak dekat dalam waktu lama mata

mereka tidak dapat kembali fokus untuk melihat dengan jelas dari kejauhan. 18

Menurut Ilyas (2010), kelelahan mata disebabkan oleh stres yang terjadi

pada fungsi penglihatan. Stres pada otot akomodasi dapat terjadi pada saat

seseorang berupaya untuk melihat pada obyek berukuran kecil dan pada jarak

yang dekat dalam waktu yang lama. pada kondisi demikian, otot-otot mata akan

Page 63: THE FACTORS INFLUENCES OF VISUAL ACUITY ON THE …

47

bekerja secara terus menerus dan lebih dipaksakan. Ketegangan otot-otot

pengakomodasi (otot-otot siliar) makin besar sehingga terjadi peningkatan asam

laktat dan sebagai akibatnya terjadi kelelahan mata, stress pada retina dapat terjadi

bila terdapat kontras yang berlebihan dalam lapangan penglihatan dan waktu

pengamatan yang cukup lama.

6.4 distribusi hubungan penderita gangguan tajam penglihatan dengan lama

aktivitas baca pada mahasiswa fakultas kedokteran universitas

muhammadiyah Makassar angkatan 2014 dan angkatan 2015

Berdasarkan tabel V.2.2. diatas bahwa menurut lama aktivitas membaca

yang dihubungkan dengan gangguan tajam penglihatan untuk kategori > 30 menit

terdapat 12 orang (19.4% ) yang tidak megalami gangguan tajam penglihatan dan

28 orang ( 45.2% ) yang mengalami gangguan tajam penglihatan, sedangkan

untuk kategori ≤ 30 menit terdapat 12 orang (19.4% ) yang tidak mengalami

gangguan tajam penglihatan dan 10 orang ( 16.1 % ) yang mengalami gangguan

tajam penglihatan. Dari hasil uji statistik Chi-square memperlihatkan bahwa p =

0,057 ( > 0,05 ) artinya tidak terdapat hubungan antara lama aktivitas membaca

dengan gangguan tajam penglihatan pada mahasiswa angkatan 2014 dan angkatan

2015 Pada nilai POR ( Prevalens Odds Ratio ) lama ativitas membaca < 1 yaitu

0.357 Hal tersebut menunjukkan bahwa lama aktivitas membaca memiliki

peluang terjadinya gangguan tajam penglihatan 0.357 kali dibandingkan dengan

lama aktivitas membaca baik.

Page 64: THE FACTORS INFLUENCES OF VISUAL ACUITY ON THE …

48

Penelitian ini didukung oleh penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh

yustina Elisa Febriyani dkk yang menyatakan bahwa sebagian besar mahasiswa

kelompok tidak myopia atau yang tidak mengalami gangguan tajam penglihatan

membaca buku dengan waktu yang lebih singkat, yaitu kurang dari atau sama

dengan 30 menit dibandingkan dengan kelompok yang mengalami gangguan

tajam penglihatan, yang sebagian besar membaca buku lebih dari 30 menit sekali

baca. Nilai signifikansi (p) yang didapatkan adalah 0,128 (>0,05) yang berarti

tidak signifikan menjadi faktor risiko kejadian miopia dalam penelitian ini.

Faktor lama membaca, tidak signifikan karena kedua kelompok sama-

sama sebagian besar membaca buku lebih dari 30 menit, hal ini mungkin karena

tuntutan mahasiswa fakultas kedokteran untuk banyak belajar dan membaca.24

Profesor Howard Howland, seorang ahli Optometri dari Cornell University

mengatakan bahwa saat membaca, otot meregang lebih banyak dibandingkan

dalam keadaan normal. Hal ini terjadi agar semua yang ada di depan mata menjadi

fokus. Kondisi mata yang letih ini sendiri bisa hilang hanya dengan

mengistirahatkan mata untuk beberapa saat. Ahli optometri menyarankan agar

setelah melihat hal-hal yang dekat selama 15 hingga 30 menit, kita seharusnya

beristirahat selama satu menit dengan memandang kejauhan. Selain itu, hal yang

amat membantu adalah memejamkan mata selama semenit, karena saat berfokus

pada sesuatu yang dekat seperti membaca, biasanya hanya berkedip seperpempat

kali lipat dari kondisi normal, hingga mata menjadi lebih kering. Orang yang

seharusnya lebih banyak mendapat perhatian adalah mereka yang terfokus pada

benda-benda yang dekat dalam jangka waktu yang lama.25

Page 65: THE FACTORS INFLUENCES OF VISUAL ACUITY ON THE …

49

Melakukan aktivitas membaca tanpa jeda istirahat akan menyebabkan mata

mengalami kelelahan. Kelelahan adalah suatu mekanisme perlindungan tubuh agar

tubuh terhindar dari kerusakan lebih lanjut sehingga terjadi pemulihan setelah

istirahat. Kelelahan diatur secara sentral oleh otak, secara umum gejala kelelahan

dapat dimulai dari yang sangat ringan sampai perasaan yang sangat melelahkan

(Tarwaka, 2004).19

Menurut Ilyas (2010), kelelahan mata disebabkan oleh stres yang terjadi

pada fungsi penglihatan. Stres pada otot akomodasi dapat terjadi pada saat

seseorang berupaya untuk melihat pada obyek berukuran kecil dan pada jarak

yang dekat dalam waktu yang lama. pada kondisi demikian, otot-otot mata akan

bekerja secara terus menerus dan lebih dipaksakan. Ketegangan otot-otot

pengakomodasi (otot-otot siliar) makin besar sehingga terjadi peningkatan asam

laktat dan sebagai akibatnya terjadi kelelahan mata, stress pada retina dapat terjadi

bila terdapat kontras yang berlebihan dalam lapangan penglihatan dan waktu

pengamatan yang cukup lama.

Mata yang sering terakomodasi dalam waktu lama akan cepat menurunkan

kemampuan melihat jauh, sehingga dalam ruangan perlu diciptakan lingkungan

yang nyaman bagi mata (Hadisudjono, 2007).

Kebiasaan membaca dengan durasi yang cukup lama akan membuat mata lelah

dan membuat mata merah, gangguan mata lainnya, dan masalah visual lainya yang

timbul seperti gangguan sakit kepala dan sakit leher atau bahu. Selain itu

kecendrungan membaca di dalam ruangan akan memicu kerja mata untuk melihat

Page 66: THE FACTORS INFLUENCES OF VISUAL ACUITY ON THE …

50

sangat dekat, misalnya ketika membaca menggunakan buku maupun media

elektronik. Gangguan pada mata disebabkan adanya kejadian berulang yang

menyebabkan bayangan tidak jatuh pada retina sehingga mengakibatkan seseorang

mengalami penurunan ketajaman penglihatan.

Menurut Pheasant (2005), kemudahan seseorang untuk melihat suatu obyek

kerja di lingkungan sangat dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain Tingkat

Pencahayaan (Illumination Levels), Bentuk Obyek Kerja, Kekontrasan, Durasi

(Lama Waktu) untuk Melihat Obyek Kerja, Jarak Melihat Obyek Kerja. Maka

berlama-lama menatap buku akan berdampak pada kesehatan mata khususnya

penurunan visus mata. Dampak membaca terhadap kelelahan mata timbul sebagai

stres intensif pada fungsi-fungsi mata seperti terhadap otot-otot akomodasi pada

pekerjaan yang perlu pengamatan secara teliti atau terhadap retina sebagai akibat

ketidaktepatan kontras. menurut Suma’mur (2006)

6.5 distribusi hubungan penderita gangguan tajam penglihatan dengan posisi

aktivitas membaca dekat pada mahasiswa fakultas kedokteran universitas

muhammadiyah Makassar angkatan 2014 dan angkatan 2015

Berdasarkan tabel V.2.3. diatas bahwa menurut posisi aktivitas membaca

yang dihubungkan dengan gangguan tajam penglihatan untuk kategori tiduran

terdapat 14 orang (22.6 % ) yang tidak megalami gangguan tajam penglihatan dan

19 orang ( 30.6% ) yang mengalami gangguan tajam penglihatan, sedangkan

untuk kategori duduk terdapat 10 orang (16.1% ) yang tidak mengalami gangguan

Page 67: THE FACTORS INFLUENCES OF VISUAL ACUITY ON THE …

51

tajam penglihatan dan 19 orang ( 30.6 % ) yang mengalami gangguan tajam

penglihatan. Dari hasil uji statistik Chi-square memperlihatkan bahwa p = 0,522 (

> 0,05 ) artinya tidak terdapat hubungan antara posisi aktivitas membaca dengan

gangguan tajam penglihatan pada mahasiswa angkatan 2014 dan angkatan 2015

Pada nilai POR ( Prevalens Odds Ratio ) posisi aktivitas membaca < 1 yaitu

1.400 Hal tersebut menunjukkan bahwa posisi aktivitas membaca merupakan

faktor resiko terjadinya gangguan tajam penglihatan.

Pada penelitian yang dilakukan Ahmad Fahrur Rozi dkk. Dari 84

responden Hasil penelitian Kebiasaan membaca pada anak sekolah yang buruk

disebabkan banyak faktor yaitu anak sekolah sering membaca dengan posisi

tiduran sebanyak 16 (10%) anak menjawab dengan tiduran. Posisi membaca buku

tiduran adalah kebiasaan yang menyenangkan. kebiasaan ini memerlukan

perhatian khusus karena cukup berisiko, Posisi ini akan menyebabkan mata mudah

lelah. Ini membuat jarak buku dengan mata semakin dekat. Saat berbaring, tubuh

tidak bisa relaks karena otot mata akan menarik bola mata ke arah bawah,

mengikuti letak buku yang sedang dibaca.

Sehingga pada saat melakukan aktivitas membaca dekat otomatis akan

berpengaruh terhadap jarak buku terhadap mata dan bila dilakukan secara terus

menurus akan mengakibatkan stress berulang pada oto akomodasi mata.

Page 68: THE FACTORS INFLUENCES OF VISUAL ACUITY ON THE …

52

6.6 distribusi hubungan penderita gangguan tajam penglihatan dengan

aktivitas penggunaan laptop pada mahasiswa fakultas kedokteran

universitas muhammadiyah Makassar angkatan 2014 dan angkatan 2015

Berdasarkan tabel V.2.4 diatas bahwa menurut frekuensi penggunaan laptop

yang dihubungkan dengan gangguan tajam penglihatan untuk kategori > 3 kali dalam

sehari terdapat 5 orang (8.1% ) yang tidak megalami gangguan tajam penglihatan

dan 18 orang ( 51.6% ) yang mengalami gangguan tajam penglihatan, sedangkan

untuk kategori < 3 kali dalam sehari terdapat 19 orang ( 30.6% ) yang tidak

mengalami gangguan tajam penglihatan dan 20 orang ( 32.3 % ) yang mengalami

gangguan tajam penglihatan. Dari hasil uji statistik Chi-square memperlihatkan

bahwa p = 0,035 ( < 0,05 ) artinya terdapat hubungan antara Frekuensi penggunaan

laptop dengan gangguan tajam penglihatan pada mahasiswa angkatan 2014 dan

angkatan 2015 Pada nilai POR ( Prevalens Odds Ratio ) frekuensi penggunaan

laptop < 1 yaitu 0.292 Hal tersebut menunjukkan bahwa Frekuensi penggunaan

laptop berlebihan memiliki peluang terjadinya gangguan tajam penglihatan 0.292 kali

dibandingkan dengan frekuansi penggunaan laptop secara normal.

Ini didukung oleh penelitian yang dilakukan oleh Lely, Dari hasil

penelitian ini diperoleh bahwa anak waktu ( lamanya ) menonton televise atau

berada didepan layar dapat mempengaruhi timbulnya gejala penurunan tajam

penglihatan.

Menurut Zulkarnain, penggunaan komputer berlebihan dapat

mempercepat angka kejadian miopia, dimana posisi duduk di depan komputer

Page 69: THE FACTORS INFLUENCES OF VISUAL ACUITY ON THE …

53

untuk jangka waktu beberapa jam dapat memperberat kerja otot mata untuk

mengatur fokus dan menimbulkan ketegangan mata.20

Berdasarkan tabel V.2.4 diatas bahwa menurut lama penggunaan laptop

yang dihubungkan dengan gangguan tajam penglihatan untuk kategori > 2 Jam

terdapat 14 orang (22.6% ) yang tidak megalami gangguan tajam penglihatan dan

32 orang ( 29.0% ) yang mengalami gangguan tajam penglihatan, sedangkan

untuk kategori < 2 jam terdapat 10 orang ( 16.1% ) yang tidak mengalami

gangguan tajam penglihatan dan 6 orang ( 9.7 % ) yang mengalami gangguan

tajam penglihatan. Dari hasil uji statistik Chi-square memperlihatkan bahwa p =

0,023 ( < 0,05 ) artinya terdapat hubungan antara lama penggunaan laptop dengan

gangguan tajam penglihatan pada mahasiswa angkatan 2014 dan angkatan 2015

Pada nilai POR ( Prevalens Odds Ratio ) lama penggunaan laptop < 1 yaitu 0.262

Hal tersebut menunjukkan bahwa lama penggunaan laptop tidak normal memiliki

peluang terjadinya gangguan tajam penglihatan 0.292 kali dibandingkan dengan

lama penggunaan laptop secara normal.

Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian yang pernah dilakukan

sebelumnya oleh Wati (2008) yang menunjukkan ada hubungan antara lamanya

menonton televisi atau berada didepan layar dengan gangguan penurunan tajam

penglihatan.

Penurunan tajam penglihatan pada anak yang frekuensi lamanya

menggunakan gadget atau penggunaan laptop dalam kategori berlebihan

disebabkan oleh stres yang terjadi pada fungsi penglihatan. Stres pada otot

akomodasi dapat terjadi pada saat seseorang berupaya untuk melihat pada objek

Page 70: THE FACTORS INFLUENCES OF VISUAL ACUITY ON THE …

54

berukuran kecil dan pada jarak yang dekat dalam waktu yang lama. Pada kondisi

demikian, otot-otot mata akan bekerja secara terus menerus dan lebih dipaksakan.

Ketegangan otot-otot pengakomodasi (otot-otot siliar) makin besar sehingga

terjadi peningkatan asam laktat dan sebagai akibatnya terjadi kelelahan mata,

stress pada retina dapat terjadi bila terdapat kontras yang berlebihan dalam

lapangan penglihatan dan waktu pengamatan yang cukup lama (Ilyas, 2004).21

Kelelahan mata merupakan ketegangan pada mata dan disebabkan oleh

penggunaan indera penglihatan dalam bekerja yang memerlukan kemampuan

untuk melihat dalam jangka waktu yang lama yang biasanya disertai dengan

kondisi pandangan yang tidak nyaman. Jarak antara layar monitor dan mata yang

terlalu dekat dapat menyebabkan mata menjadi tegang, cepat lelah, dan

berpontensi mengalami keluhan gangguan penglihatan. Selain itu juga, mata lelah

dapat disebabkan karena tidak mengalihkan pandangan sejauh kurang lebih enam

meter selama beberapa detik setiap 30 menit menggunakan laptop. Pengalihan

pandangan ini berfungsi untuk merelaksasikan ketegangan yang terjadi pada otot

mata. 22,23

Page 71: THE FACTORS INFLUENCES OF VISUAL ACUITY ON THE …

Manusia dengan berbagai keunikan penciptaannya dari Allah, memang

memiliki makna tersendiri

berpengaruh pada perkembangan berfikir manusia. Saat terjadinya proses

penciptaan manusia atau terbentuknya organ

berpengaruh dari

manusia itu memang sangat di harapkan oleh setiap manusia. Tetapi dari organ

tubuh itu sendiri mempunyai rasponsibility tersendiri di hadapan Allah SWT.

Dari organ tubuh yang ada pada hampir setiap manusia adalah pendengar

penglihatan. Manusia ketika hilang matanya, maka hilanglah segalanya, hidup

dalam kegelapan sepanjang waktu, tidak bisa melihat apa

manusia kehilangan pendengarannya, maka dia masih bisa melihat. Pada saat itu,

musibah yang ia derita lebih ringan daripada ia kehilangan mata.

sesungguhnya Allah berfirman dalam surat Fushshilat

“Dan kamu sekali-kali tidak dapat bersembunyi dari persaksian yang dilakukan

oleh pendengaranmu, mata

sendiri, bahkan kamu mengira bahwa Allah tidak mengetahui kebanyakan dari

apa yang kalian kerjakan.

BAB VII

TINJAUAN KEISLAMAN

Manusia dengan berbagai keunikan penciptaannya dari Allah, memang

memiliki makna tersendiri. Kesempurnan jasadiyah manusia dari Allah sangat

berpengaruh pada perkembangan berfikir manusia. Saat terjadinya proses

penciptaan manusia atau terbentuknya organ­organ tubuh manusia juga sangat

berpengaruh dari berbagai asfek. Kesempurnaan dari organ organ tubuh

manusia itu memang sangat di harapkan oleh setiap manusia. Tetapi dari organ

tubuh itu sendiri mempunyai rasponsibility tersendiri di hadapan Allah SWT.

Dari organ tubuh yang ada pada hampir setiap manusia adalah pendengar

Manusia ketika hilang matanya, maka hilanglah segalanya, hidup

dalam kegelapan sepanjang waktu, tidak bisa melihat apa­apa. Akan tetapi kalau

manusia kehilangan pendengarannya, maka dia masih bisa melihat. Pada saat itu,

derita lebih ringan daripada ia kehilangan mata.

sesungguhnya Allah berfirman dalam surat Fushshilat (41)

kali tidak dapat bersembunyi dari persaksian yang dilakukan

oleh pendengaranmu, mata-mata kalian, dan kulit-kulit kalian terhadap kalian

sendiri, bahkan kamu mengira bahwa Allah tidak mengetahui kebanyakan dari

apa yang kalian kerjakan.” (Q.S. Fushshilat (41) : 22).

55

55

Manusia dengan berbagai keunikan penciptaannya dari Allah, memang

Kesempurnan jasadiyah manusia dari Allah sangat

berpengaruh pada perkembangan berfikir manusia. Saat terjadinya proses

organ tubuh manusia juga sangat

dari organ organ tubuh

manusia itu memang sangat di harapkan oleh setiap manusia. Tetapi dari organ

tubuh itu sendiri mempunyai rasponsibility tersendiri di hadapan Allah SWT.

Dari organ tubuh yang ada pada hampir setiap manusia adalah pendengaran dan

Manusia ketika hilang matanya, maka hilanglah segalanya, hidup

apa. Akan tetapi kalau

manusia kehilangan pendengarannya, maka dia masih bisa melihat. Pada saat itu,

(41) : 22:

kali tidak dapat bersembunyi dari persaksian yang dilakukan

kalian terhadap kalian

sendiri, bahkan kamu mengira bahwa Allah tidak mengetahui kebanyakan dari

Page 72: THE FACTORS INFLUENCES OF VISUAL ACUITY ON THE …

56

Imam Ahmad mengatakan, telah menceritakan kepada kami Abu

Mu'awiyah, telah menceritakan kepada kami Al­A'masy, dari Ammar, dari Abdur

Rahman ibnu Yazid, dari Abdullah r.a. yang mengatakan bahwa pada suatu hari ia

menutupi dirinya dengan kain kelambu Ka'bah di Ka'bah, lalu datanglah tiga

orang lelaki, yaitu seorang Quraisy dan dua orang iparnya dari kabilah Saqif, atau

seorang Saqif bersama dua orang Quraisy saudara iparnya. Mereka berperut

buncit semuanya, tetapi pengetahuan mereka minim sekali. Lalu mereka

mengatakan suatu pembicaraan yang terdengar kurang jelas oleh Abdullah ibnu

Mas'ud (yang sedang bersembunyi di balik kain kelambu Ka'bah). Salah seorang

dari mereka mengatakan, "Bagaimanakah pendapat kalian, apakah Allah

mendengar perkataan kita sekarang ini?" Yang lain menjawab, "Sesungguhnya

bila kita keraskan suara kita, Dia mendengar­nya. Tetapi bila kita tidak

mengeraskannya, Dia tidak mendengarnya." Yang lainnya lagi mengatakan, "Bila

Dia mendengar sesuatu dari pembicaraan kita, berarti Dia mendengar semuanya."

Abdullah ibnu Mas'ud melanjutkan kisahnya, bahwa lalu ia menceritakan

peristiwa itu kepada Nabi Saw. Maka Allah Swt. menurunkan firman­Nya: Kamu

sekali­kali tidak dapat bersembunyi dari persaksian pendengaran, penglihatan, dan

kulitmu terhadapmu. (Fushshilat: 22)26

Pendengaran, penglihatan dan hati merupakan anugrah serta kenikmatan

yang amat besar, Allah pun hanya meminta rasa syukur dari kita. Syukur dengan

cara menggunakan ketiga potensi tersebut secara optimal serta dimanfaatkan

untuk hal­hal yang positif sesuai dengan perintah Sang Pencipta.

Page 73: THE FACTORS INFLUENCES OF VISUAL ACUITY ON THE …

57

Q.S. Al­Mulk ayat (67) 23 :

Katakanlah: "Dia-lah yang menciptakan kamu dan menjadikan bagi kamu

pendengaran, penglihatan dan hati". (tetapi) Amat sedikit kamu bersyukur. (Q.S.

Al­Mulk : 23)

Mendengar berarti mencari informasi dan ilmu pengetahuan baik yang

sifatnya wahyu ataupun penemuan­penemuan manusia yang sudah menjadi teori.

Melihat berarti meneliti, memperhatikan segala fenomena yang terjadi baik pada

diri manusia ataupun alam semesta yang lebih luas. Hati merupakan proses

perenungan dan berfikir untuk memahami segala sesuatu dan menjawab setiap

pertanyaan yang muncul.11

Ingatlah, bahwa kehidupan ini adalah amanah dan tubuh kita pun adalah

amanah, setiap amanah yang diberikan adalah tanggung jawab kita untuk

memeliharanya dengan baik dan menggunakannya juga di jalan yang baik untuk

kebaikan diri dan sekitarnya. Suatu saat nanti amanah ini akan dimintai

pertanggungjawaban oleh Sang Pemberi amanah, apakah disyukuri dan digunakan

untuk kemaslahatan ataukah diingkari dan malah digunakan untuk hal­hal yang

salah.11

Page 74: THE FACTORS INFLUENCES OF VISUAL ACUITY ON THE …

58

Q.S. Al­Isra ayat (17) 36 :

Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai

pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati,

semuanya itu akan diminta pertanggungan jawabnya. ( Q.S. Al­Isra (17) : 36)

Ali ibnu Abu Talhah telah meriwayatkan dari Ibnu Abbas yang

mengatakan bahwa makna la taqfu ialah la taqul (janganlah kamu mengatakan).

Menurut Al­Aufi, janganlah kamu menuduh seseorang dengan sesuatu yang tidak

ada pengetahuan bagimu tentangnya. Muhammad ibnul Hanafiyah mengatakan,

makna yang dimaksud ialah kesaksian palsu. Qatadah mengatakan bahwa makna

yang dimaksud ialah janganlah kamu mengatakan bahwa kamu melihatnya,

padahal kamu tidak melihatnya; atau kamu katakan bahwa kamu mendengarnya,

padahal kamu tidak mendengarnya; atau kamu katakan bahwa kamu

mengetahuinya, padahal kamu tidak mengetahui. Karena sesungguhnya Allah

kelak akan meminta pertanggungjawaban darimu tentang hal tersebut secara

keseluruhan.27

Kesimpulan pendapat mereka dapat dikatakan bahwa Allah Swt. melarang

mengatakan sesuatu tanpa pengetahuan, bahkan melarang pula mengatakan

sesuatu berdasarkan zan (dugaan) yang bersumber dari sangkaan dan ilusi.

Page 75: THE FACTORS INFLUENCES OF VISUAL ACUITY ON THE …

59

Dalam sebuah Hadits Nasai 5361 menyatakan

ثنا أبي عن سعد بن اح قال حد أخبرنا عبید بن وكیع بن الجرعن شتیر بن شكل بن حمید عن أوس عن بلال بن یحیى علمني دعاء أنتفع بھ قال قل أبیھ قال قلت یا رسول الله

اللھم عافني من شر سمعي وبصري ولساني وقلبي ومن شر منیي یعني ذكره

ALLAHUMMA 'AAFINII MIN SYARRI SAM'I WA BASHARI, WA

LISAANI, WA QALBI, WA MIN SYARRI MANIYYI (Ya Allah, selamatkanlah

aku dari keburukkan pendengaranku, penglihatan, lisan, hati & maniku)'. Yakni

kemaluannya. [HR. Nasai No.5361].

Hadits Nasai No.5361 Secara Lengkap

[[[Telah mengabarkan kepada kami ['Ubaid bin Waki' bin Al Jarrah] ia

berkata; telah menceritakan kepada kami [Ayahku] dari [Sa'd bin Aus] dari [Bilal

bin Yahya] dari [Syutair bin Syakal bin Humaid] dari [Ayahnya] ia berkata; "Aku

berkata; "Wahai Rasulullah, ajarkanlah aku sebuah doa yang aku bisa ambil

manfaatnya." Beliau bersabda: 'ALLAHUMMA 'AAFINII MIN SYARRI SAM'I

WA BASHARI, WA LISAANI, WA QALBI, WA MIN SYARRI MANIYYI (Ya

Allah, selamatkanlah aku dari keburukkan pendengaranku, penglihatan, lisan, hati

dan maniku) '. Yakni kemaluannya."]]]28

Maka dari itu kesimpulan yang dapat dipetik di atas kita sebagai manusia

yang diberikan segala kenikmatan, nikmat mendengar, nikmat melihat dll

Page 76: THE FACTORS INFLUENCES OF VISUAL ACUITY ON THE …

60

seharusnya kita mampu menjaganya sebaik baik mungkin tidak merusak apa yang

diberikan, karena pada saat tiba waktunya telinga mata akan bersaksi dihari

kemudian nanti sesuai dengan apa yang diperbuat.

Page 77: THE FACTORS INFLUENCES OF VISUAL ACUITY ON THE …

61

BAB VIII

PENUTUP

A. Kesimpulan

a. Terdapat hubungan antara faktor keturunan yang mempengaruhi

terhadapat gangguan tajam penglihatan pada mahasiswa

b. Terdapat hubungan antara faktor jarak aktivitas membaca yang

mempengaruhi terhadapat gangguan tajam penglihatan pada

mahasiswa

c. Terdapat hubungan antara faktor penggunaan komputer yang

mempengaruhi terhadap gangguan tajam penglihatan pada

mahasiswa

B. Saran

1. Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk mengidentifikasi hubungan

faktor intensitas cahaya pada penggunaan laptop terhadap gangguan

tajam pengihatan.

2. Riwayat keluarga merupakan faktor yang tidak dapat dimodifikasi dan

dihindari, sehingga hal yang dapat dilakukan adalah mencegah agar

gangguan tajam penglihatan yang telah terjadi tidak semakin berat

dengan mengubah kebiasaan yang mempengaruhi progresivitas

gangguan tajam penglihatan, seperti mengatur jarak baca yang tepat,

mengatur penggunaan laptop dalam sehari.

61

Page 78: THE FACTORS INFLUENCES OF VISUAL ACUITY ON THE …

62

3. Meningkatkan kesadaran mahasiswa mahasiswa fakultas kedokteran

Universitas Muahammadiyah Makassar angkatan 2014 dan angkatan

2015 tentang pentingnya pemeliharaan kesehatan mata untuk

mencegah terjadinya gangguan tajam penglihatan.

4. Mahasiswa yang mengalami keluhan gangguan penglihatan,

disarankan untuk segera memeriksakan mata ke dokter spesialis mata

untuk mendapatkan nilai spherical error untuk koreksi matanya, agar

gangguan penglihatan tidak semakin buruk dan mengganggu aktivitas

sehari-hari terutama saat belajar

Page 79: THE FACTORS INFLUENCES OF VISUAL ACUITY ON THE …

FORMULIR PERSETUJUAN SETELAH PENJELASAN

(INFORMED CONSENT)

Program Studi Pendidikan Dokter

Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Makassar

Dalam rangka memenuhi tugas akhir untuk memperoleh gelar sarjana kedokteran,

saya Dewi Wahyuni mahasiswa program studi pendidikan Dokter Universitas

Muhammadiyah Makassar yang akan melakukan penelitian yang berjudul “Faktor-Faktor

Yang Mempengaruhi Tajam Penglihatan Pada Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas

Muhammadiyah Makassar Angkatan 2014 Dan Angkatan 2015” .

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui angka kejadian gangguan tajam

penglihatan dan faktor-faktor yang mempengaruhi tajam penglihatan pada mahasiswa fkultas

kedokteran universitas muhammadiyah Makassar. Adapun penelitian ini adalah sebagai

sumber informasi dan sarana edukasi kesehatan mata kepada mahasiswa.

SURAT PERSETUJUAN

Yang bertanda tangan dibawah ini :

Nama : ……………………………………………………

Umur : ……………………………………………………

Setelah mendapatkan keterangan secukupnya serta menyadari manfaat dari penelitian

tersebut dibawah ini yang berjudul

“FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TAJAM PENGLIHATAN PADA

MAHASISWA FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH

MAKASSAR ANGKATAN 2014 DAN ANGKATAN 2015”

Dengan suka rela menyetujui diikutsertakan dalam penelitian diatas dengan catatan

bila suatu waktu merasa dirugikan dalam bentuk apapun, berhak membatalkan persetujuan ini

serta berhak untuk mengundurkan diri.

Makassar, Desember

2015

Peneliti Yang Menyetujui

( Dewi Wahyuni) ( )

Page 80: THE FACTORS INFLUENCES OF VISUAL ACUITY ON THE …

KUESIONER FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TAJAM

PENGLIHATAN PADA MAHASISWA FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR ANGKATAN 2014 DAN

ANGKATAN 2015

No. Kuesioner :

Identitas Responden :

Nama :

Tanggal Lahir :

Jenis Kelamin :

Alamat :

Pilihlah jawaban dengan memberi tanda silang (X) dan jawablah dari pertanyaan

dibawah ini dengan sebenar-benarnya!

Di Isi Oleh Peneliti

OD VISUS

OS

Page 81: THE FACTORS INFLUENCES OF VISUAL ACUITY ON THE …

1. Apakah orang tua anda berkaca mata?

a. Ya, keduanya atau salah satunya

b. Tidak

2. Berapakah Jarak membaca yang anda lakukan setia kali membaca

a. < 30 cm dari buku

b. ≥ 30 cm dari buku

3. Berapa lama Anda harus melakukan aktivitas membaca dalam sekali melakukan

aktivitas?

a. > 30 menit

b. ≤ 30 menit

4. Bagaimana posisi anda dalam setiap melakukan aktivitas membaca dirumah ?

a. Tiduran

b. Duduk

5. Apakah anda memiliki komputer atau laptop ?

a. Ya

b. Tidak

6. Dalam satu hari, berapa lama anda menggunakan komputer / laptop ?

a. > 2 jam

b. < 2 jam

7. Berapa kali anda menggunakan komputer dalam sehari ?

a. > 3 kali dalam sehari

b. < 3 Kali dalam sehari

Page 82: THE FACTORS INFLUENCES OF VISUAL ACUITY ON THE …

LAMPIRAN V

Data hasil uji validitas dan realibilitas kuesioner faktor-faktor yang mempengaruhi tajam

penglihatan mahasiswa fakultas kedokteran Universitas Muhammadiyah Makassar angkatan

2014 dan anngkatan 2015.

Correlations

jarakbaca lamabaca posisibaca laptop lamapengg.laptop

berapakalipengg.l

aptp

jarakbaca Pearson Correlation 1 .937** .567

** .105 .262

* -.001

Sig. (2-tailed) .000 .000 .416 .039 .993

N 62 62 62 62 62 62

lamabaca Pearson Correlation .937** 1 .638

** .241 .221 .083

Sig. (2-tailed) .000 .000 .060 .084 .521

N 62 62 62 62 62 62

posisibaca Pearson Correlation .567** .638

** 1 .258

* .356

** .110

Sig. (2-tailed) .000 .000 .043 .005 .393

N 62 62 62 62 62 62

laptop Pearson Correlation .105 .241 .258* 1 .030 .138

Sig. (2-tailed) .416 .060 .043 .818 .285

N 62 62 62 62 62 62

lamapengg.lap

top

Pearson Correlation .262* .221 .356** .030 1 .052

Sig. (2-tailed) .039 .084 .005 .818 .689

N 62 62 62 62 62 62

berapakalipen

gg.laptp

Pearson Correlation -.001 .083 .110 .138 .052 1

Sig. (2-tailed) .993 .521 .393 .285 .689

N 62 62 62 62 62 62

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-

tailed).

*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-

tailed).

Page 83: THE FACTORS INFLUENCES OF VISUAL ACUITY ON THE …

Case Processing Summary

N %

Cases Valid 62 100.0

Excludeda 0 .0

Total 62 100.0

a. Listwise deletion based on all variables in the

procedure.

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items

.702 6

Item-Total Statistics

Scale Mean if

Item Deleted

Scale Variance if

Item Deleted

Corrected Item-

Total Correlation

Cronbach's

Alpha if Item

Deleted

jarakbaca 6.56 1.889 .662 .577

lamabaca 6.53 1.794 .744 .544

posisibaca 6.60 1.851 .642 .582

laptop 6.95 2.834 .232 .712

lamapengg.laptop 6.73 2.432 .296 .703

berapakalipengg.laptp 6.63 2.663 .093 .767

Page 84: THE FACTORS INFLUENCES OF VISUAL ACUITY ON THE …

INISIAL JENIS KELAMIN ANGKATAN

TAJAM PENGLIHATAN P1 p2 p3 p4 p5 p6 p7

IPSI LAKI-LAKI 2015 TIDAK NORMAL YA, KEDUANYA ATAU SALAH SATUNYA < 30 CM DARI BUKU > 30 MENIT TIDURAN Tidak > 2 JAM > 3 KALI DALAM SEHARI

SNDP PEREMPUAN 2015 TIDAK NORMAL YA, KEDUANYA ATAU SALAH SATUNYA ≥ 30 CM DARI BUKU > 30 MENIT TIDURAN Ya > 2 JAM > 3 KALI DALAM SEHARI

MS LAKI-LAKI 2015 TIDAK NORMAL YA, KEDUANYA ATAU SALAH SATUNYA < 30 CM DARI BUKU > 30 MENIT DUDUK Ya > 2 JAM < 3 KALI DALAM SEHARI

MCRA LAKI-LAKI 2015 NORMAL YA, KEDUANYA ATAU SALAH SATUNYA ≥ 30 CM DARI BUKU > 30 MENIT DUDUK Ya > 2 JAM > 3 KALI DALAM SEHARI

AAM PEREMPUAN 2015 TIDAK NORMAL YA, KEDUANYA ATAU SALAH SATUNYA < 30 CM DARI BUKU ≤ 30 MENIT TIDURAN Ya < 2 JAM < 3 KALI DALAM SEHARI

NEP PEREMPUAN 2015 TIDAK NORMAL YA, KEDUANYA ATAU SALAH SATUNYA < 30 CM DARI BUKU > 30 MENIT DUDUK Ya > 2 JAM < 3 KALI DALAM SEHARI

AH PEREMPUAN 2015 TIDAK NORMAL YA, KEDUANYA ATAU SALAH SATUNYA < 30 CM DARI BUKU > 30 MENIT TIDURAN Ya > 2 JAM > 3 KALI DALAM SEHARI

DFEF LAKI-LAKI 2015 TIDAK NORMAL tidak < 30 CM DARI BUKU ≤ 30 MENIT DUDUK Ya > 2 JAM < 3 KALI DALAM SEHARI

HK PEREMPUAN 2015 TIDAK NORMAL YA, KEDUANYA ATAU SALAH SATUNYA < 30 CM DARI BUKU > 30 MENIT DUDUK Ya > 2 JAM < 3 KALI DALAM SEHARI

DUAB PEREMPUAN 2015 TIDAK NORMAL YA, KEDUANYA ATAU SALAH SATUNYA < 30 CM DARI BUKU > 30 MENIT TIDURAN Ya > 2 JAM > 3 KALI DALAM SEHARI

NP PEREMPUAN 2015 NORMAL YA, KEDUANYA ATAU SALAH SATUNYA ≥ 30 CM DARI BUKU > 30 MENIT DUDUK Ya < 2 JAM < 3 KALI DALAM SEHARI

NCA PEREMPUAN 2015 TIDAK NORMAL YA, KEDUANYA ATAU SALAH SATUNYA < 30 CM DARI BUKU > 30 MENIT DUDUK Ya > 2 JAM > 3 KALI DALAM SEHARI

NNK PEREMPUAN 2015 NORMAL YA, KEDUANYA ATAU SALAH SATUNYA < 30 CM DARI BUKU > 30 MENIT TIDURAN Ya > 2 JAM < 3 KALI DALAM SEHARI

EA PEREMPUAN 2015 NORMAL tidak ≥ 30 CM DARI BUKU ≤ 30 MENIT DUDUK Ya > 2 JAM < 3 KALI DALAM SEHARI

RR PEREMPUAN 2015 NORMAL tidak ≥ 30 CM DARI BUKU > 30 MENIT TIDURAN Ya > 2 JAM < 3 KALI DALAM SEHARI

AEN PEREMPUAN 2015 TIDAK NORMAL YA, KEDUANYA ATAU SALAH SATUNYA < 30 CM DARI BUKU > 30 MENIT TIDURAN Ya > 2 JAM > 3 KALI DALAM SEHARI

SNDP PEREMPUAN 2015 TIDAK NORMAL tidak < 30 CM DARI BUKU > 30 MENIT DUDUK Ya > 2 JAM < 3 KALI DALAM SEHARI

EM PEREMPUAN 2015 TIDAK NORMAL tidak < 30 CM DARI BUKU > 30 MENIT DUDUK Ya > 2 JAM > 3 KALI DALAM SEHARI

NA PEREMPUAN 2015 TIDAK NORMAL YA, KEDUANYA ATAU SALAH SATUNYA < 30 CM DARI BUKU > 30 MENIT DUDUK Ya > 2 JAM < 3 KALI DALAM SEHARI

RA PEREMPUAN 2015 NORMAL tidak < 30 CM DARI BUKU > 30 MENIT TIDURAN Ya > 2 JAM < 3 KALI DALAM SEHARI

AF PEREMPUAN 2015 NORMAL tidak < 30 CM DARI BUKU ≤ 30 MENIT TIDURAN Ya < 2 JAM < 3 KALI DALAM SEHARI

AS PEREMPUAN 2015 NORMAL tidak < 30 CM DARI BUKU ≤ 30 MENIT DUDUK Ya > 2 JAM < 3 KALI DALAM SEHARI

MYIH LAKI-LAKI 2015 TIDAK NORMAL YA, KEDUANYA ATAU SALAH SATUNYA < 30 CM DARI BUKU > 30 MENIT TIDURAN Ya > 2 JAM > 3 KALI DALAM SEHARI

DFAH PEREMPUAN 2015 TIDAK NORMAL YA, KEDUANYA ATAU SALAH SATUNYA < 30 CM DARI BUKU ≤ 30 MENIT DUDUK Ya < 2 JAM < 3 KALI DALAM SEHARI

RINA PEREMPUAN 2015 NORMAL tidak ≥ 30 CM DARI BUKU ≤ 30 MENIT TIDURAN Ya < 2 JAM < 3 KALI DALAM SEHARI

AMDRY PEREMPUAN 2015 TIDAK NORMAL YA, KEDUANYA ATAU SALAH SATUNYA < 30 CM DARI BUKU ≤ 30 MENIT TIDURAN Ya > 2 JAM > 3 KALI DALAM SEHARI

AHK PEREMPUAN 2015 TIDAK NORMAL YA, KEDUANYA ATAU SALAH SATUNYA ≥ 30 CM DARI BUKU > 30 MENIT TIDURAN Ya > 2 JAM > 3 KALI DALAM SEHARI

DFA PEREMPUAN 2015 TIDAK NORMAL YA, KEDUANYA ATAU SALAH SATUNYA < 30 CM DARI BUKU ≤ 30 MENIT TIDURAN Ya > 2 JAM > 3 KALI DALAM SEHARI

KNS PEREMPUAN 2015 TIDAK NORMAL YA, KEDUANYA ATAU SALAH SATUNYA < 30 CM DARI BUKU ≤ 30 MENIT DUDUK Ya > 2 JAM < 3 KALI DALAM SEHARI

MLP LAKI-LAKI 2015 TIDAK NORMAL YA, KEDUANYA ATAU SALAH SATUNYA ≥ 30 CM DARI BUKU > 30 MENIT TIDURAN Ya > 2 JAM > 3 KALI DALAM SEHARI

Page 85: THE FACTORS INFLUENCES OF VISUAL ACUITY ON THE …

ASWP PEREMPUAN 2014 NORMAL YA, KEDUANYA ATAU SALAH SATUNYA ≥ 30 CM DARI BUKU ≤ 30 MENIT TIDURAN Ya > 2 JAM < 3 KALI DALAM SEHARI

NL PEREMPUAN 2014 TIDAK NORMAL YA, KEDUANYA ATAU SALAH SATUNYA < 30 CM DARI BUKU > 30 MENIT DUDUK Ya > 2 JAM > 3 KALI DALAM SEHARI

SEPN PEREMPUAN 2014 NORMAL YA, KEDUANYA ATAU SALAH SATUNYA < 30 CM DARI BUKU ≤ 30 MENIT TIDURAN Ya < 2 JAM < 3 KALI DALAM SEHARI

DAL PEREMPUAN 2014 NORMAL tidak < 30 CM DARI BUKU > 30 MENIT TIDURAN Ya < 2 JAM < 3 KALI DALAM SEHARI

NA PEREMPUAN 2014 TIDAK NORMAL YA, KEDUANYA ATAU SALAH SATUNYA < 30 CM DARI BUKU > 30 MENIT TIDURAN Ya < 2 JAM < 3 KALI DALAM SEHARI

DFP PEREMPUAN 2014 NORMAL YA, KEDUANYA ATAU SALAH SATUNYA ≥ 30 CM DARI BUKU > 30 MENIT TIDURAN Ya > 2 JAM > 3 KALI DALAM SEHARI

NF PEREMPUAN 2014 TIDAK NORMAL YA, KEDUANYA ATAU SALAH SATUNYA ≥ 30 CM DARI BUKU > 30 MENIT TIDURAN Ya > 2 JAM > 3 KALI DALAM SEHARI

MZJ LAKI-LAKI 2014 TIDAK NORMAL YA, KEDUANYA ATAU SALAH SATUNYA ≥ 30 CM DARI BUKU > 30 MENIT TIDURAN Ya > 2 JAM < 3 KALI DALAM SEHARI

AARW PEREMPUAN 2014 NORMAL tidak ≥ 30 CM DARI BUKU ≤ 30 MENIT DUDUK Tidak > 2 JAM > 3 KALI DALAM SEHARI

NA PEREMPUAN 2014 TIDAK NORMAL YA, KEDUANYA ATAU SALAH SATUNYA ≥ 30 CM DARI BUKU ≤ 30 MENIT DUDUK Ya > 2 JAM < 3 KALI DALAM SEHARI

A LAKI-LAKI 2014 NORMAL tidak ≥ 3 CM DARI BUKU > 30 MENIT TIDURAN Ya > 2 JAM < 3 KALI DALAM SEHARI

FF PEREMPUAN 2014 TIDAK NORMAL YA, KEDUANYA ATAU SALAH SATUNYA < 30 CM DARI BUKU > 30 MENIT TIDURAN Ya > 2 JAM < 3 KALI DALAM SEHARI

NAA PEREMPUAN 2014 TIDAK NORMAL YA, KEDUANYA ATAU SALAH SATUNYA ≥ 30 CM DARI BUKU > 30 MENIT DUDUK Ya > 2 JAM < 3 KALI DALAM SEHARI

FUM PEREMPUAN 2014 TIDAK NORMAL YA, KEDUANYA ATAU SALAH SATUNYA < 30 CM DARI BUKU > 30 MENIT TIDURAN Ya > 2 JAM > 3 KALI DALAM SEHARI

GLP LAKI-LAKI 2014 TIDAK NORMAL YA, KEDUANYA ATAU SALAH SATUNYA ≥ 30 CM DARI BUKU ≤ 30 MENIT DUDUK Ya < 2 JAM < 3 KALI DALAM SEHARI

NFS PEREMPUAN 2014 TIDAK NORMAL YA, KEDUANYA ATAU SALAH SATUNYA ≥ 30 CM DARI BUKU > 30 MENIT DUDUK Ya < 2 JAM < 3 KALI DALAM SEHARI

RAN PEREMPUAN 2014 NORMAL YA, KEDUANYA ATAU SALAH SATUNYA ≥ 30 CM DARI BUKU ≤ 30 MENIT TIDURAN Ya > 2 JAM < 3 KALI DALAM SEHARI

NQ PEREMPUAN 2014 NORMAL YA, KEDUANYA ATAU SALAH SATUNYA ≥ 30 CM DARI BUKU > 30 MENIT DUDUK Ya < 2 JAM < 3 KALI DALAM SEHARI

NHH PEREMPUAN 2014 NORMAL tidak < 30 CM DARI BUKU ≤ 30 MENIT TIDURAN Ya < 2 JAM < 3 KALI DALAM SEHARI

DNI PEREMPUAN 2014 TIDAK NORMAL YA, KEDUANYA ATAU SALAH SATUNYA < 30 CM DARI BUKU ≤ 30 MENIT TIDURAN Ya > 2 JAM < 3 KALI DALAM SEHARI

MM PEREMPUAN 2014 TIDAK NORMAL YA, KEDUANYA ATAU SALAH SATUNYA ≥ 30 CM DARI BUKU > 30 MENIT DUDUK Ya > 2 JAM < 3 KALI DALAM SEHARI

MR PEREMPUAN 2014 TIDAK NORMAL YA, KEDUANYA ATAU SALAH SATUNYA ≥ 30 CM DARI BUKU > 30 MENIT DUDUK Ya > 2 JAM < 3 KALI DALAM SEHARI

DHS PEREMPUAN 2014 NORMAL tidak < 30 CM DARI BUKU ≤ 30 MENIT DUDUK Ya < 2 JAM < 3 KALI DALAM SEHARI

ILA PEREMPUAN 2014 NORMAL tidak ≥ 30 CM DARI BUKU ≤ 30 MENIT TIDURAN Ya > 2 JAM > 3 KALI DALAM SEHARI

RSAS PEREMPUAN 2014 NORMAL YA, KEDUANYA ATAU SALAH SATUNYA ≥ 30 CM DARI BUKU ≤ 30 MENIT TIDURAN Ya < 2 JAM < 3 KALI DALAM SEHARI

FDM PEREMPUAN 2014 NORMAL YA, KEDUANYA ATAU SALAH SATUNYA ≥ 30 CM DARI BUKU > 30 MENIT DUDUK Ya > 2 JAM < 3 KALI DALAM SEHARI

ASS PEREMPUAN 2014 TIDAK NORMAL YA, KEDUANYA ATAU SALAH SATUNYA ≥ 30 CM DARI BUKU > 30 MENIT DUDUK Ya > 2 JAM > 3 KALI DALAM SEHARI

H PEREMPUAN 2014 NORMAL tidak ≥ 30 CM DARI BUKU > 30 MENIT DUDUK Ya > 2 JAM > 3 KALI DALAM SEHARI

AA LAKI-LAKI 2014 TIDAK NORMAL tidak ≥ 30 CM DARI BUKU ≤ 30 MENIT DUDUK Ya < 2 JAM < 3 KALI DALAM SEHARI

KCD PEREMPUAN 2014 TIDAK NORMAL YA, KEDUANYA ATAU SALAH SATUNYA ≥ 30 CM DARI BUKU > 30 MENIT TIDURAN Ya > 2 JAM > 3 KALI DALAM SEHARI

Page 86: THE FACTORS INFLUENCES OF VISUAL ACUITY ON THE …

MSAA LAKI-LAKI 2014 TIDAK NORMAL YA, KEDUANYA ATAU SALAH SATUNYA < 30 CM DARI BUKU > 30 MENIT TIDURAN Ya > 2 JAM > 3 KALI DALAM SEHARI

NQ PEREMPUAN 2014 NORMAL YA, KEDUANYA ATAU SALAH SATUNYA ≥ 30 CM DARI BUKU > 30 MENIT DUDUK Ya < 2 JAM < 3 KALI DALAM SEHARI

Page 87: THE FACTORS INFLUENCES OF VISUAL ACUITY ON THE …

LAMPIRAN 1. Hasil Analisa Univariat

tajampenglihatan

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid NORMAL 24 38.7 38.7 38.7

TIDAK NORMAL 38 61.3 61.3 100.0

Total 62 100.0 100.0

r.ortu

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid 1 45 72.6 72.6 72.6

2 17 27.4 27.4 100.0

Total 62 100.0 100.0

jarakbaca

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid 1 32 51.6 51.6 51.6

2 30 48.4 48.4 100.0

Total 62 100.0 100.0

Page 88: THE FACTORS INFLUENCES OF VISUAL ACUITY ON THE …

lamabaca

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid 1 40 64.5 64.5 64.5

2 22 35.5 35.5 100.0

Total 62 100.0 100.0

posisibaca

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid 1 33 53.2 53.2 53.2

2 29 46.8 46.8 100.0

Total 62 100.0 100.0

laptop

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid 1 60 96.8 96.8 96.8

2 2 3.2 3.2 100.0

Total 62 100.0 100.0

lamapengg.laptop

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid 1 46 74.2 74.2 74.2

2 16 25.8 25.8 100.0

Total 62 100.0 100.0

Page 89: THE FACTORS INFLUENCES OF VISUAL ACUITY ON THE …

berapakalipengg.laptp

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid 1 23 37.1 37.1 37.1

2 39 62.9 62.9 100.0

Total 62 100.0 100.0

2. Hasil Analisa Bivariat

1. Output Hasil Uji Statistik Hubungan Antara Faktor keturunan dengan tajam penglihatan

Case Processing Summary

Cases

Valid Missing Total

N Percent N Percent N Percent

r.ortu * tajampenglihatan 62 100.0% 0 .0% 62 100.0%

r.ortu * tajampenglihatan Crosstabulation

tajampenglihatan

Total NORMAL TIDAK NORMAL

r.ortu 1 Count 11 34 45

% within r.ortu 24.4% 75.6% 100.0%

% within tajampenglihatan 45.8% 89.5% 72.6%

% of Total 17.7% 54.8% 72.6%

2 Count 13 4 17

% within r.ortu 76.5% 23.5% 100.0%

% within tajampenglihatan 54.2% 10.5% 27.4%

% of Total 21.0% 6.5% 27.4%

Total Count 24 38 62

% within r.ortu 38.7% 61.3% 100.0%

% within tajampenglihatan 100.0% 100.0% 100.0%

% of Total 38.7% 61.3% 100.0%

Page 90: THE FACTORS INFLUENCES OF VISUAL ACUITY ON THE …

Chi-Square Tests

Value df

Asymp. Sig. (2-

sided)

Exact Sig. (2-

sided)

Exact Sig. (1-

sided)

Pearson Chi-Square 14.077a 1 .000

Continuity Correctionb 11.969 1 .001

Likelihood Ratio 14.158 1 .000

Fisher's Exact Test .000 .000

N of Valid Casesb 62

a. 0 cells (.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 6.58.

b. Computed only for a 2x2 table

2. Output Hasil Uji Statistik Hubungan Antara Faktor jarak aktivitas dengan tajam penglihatan

Case Processing Summary

Cases

Valid Missing Total

N Percent N Percent N Percent

jarakbaca * tajampenglihatan 62 100.0% 0 .0% 62 100.0%

jarakbaca * tajampenglihatan Crosstabulation

tajampenglihatan

Total NORMAL TIDAK NORMAL

jarakbaca 1 Count 8 24 32

% within jarakbaca 25.0% 75.0% 100.0%

% within tajampenglihatan 33.3% 63.2% 51.6%

% of Total 12.9% 38.7% 51.6%

2 Count 16 14 30

% within jarakbaca 53.3% 46.7% 100.0%

% within tajampenglihatan 66.7% 36.8% 48.4%

% of Total 25.8% 22.6% 48.4%

Page 91: THE FACTORS INFLUENCES OF VISUAL ACUITY ON THE …

Total Count 24 38 62

% within jarakbaca 38.7% 61.3% 100.0%

% within tajampenglihatan 100.0% 100.0% 100.0%

% of Total 38.7% 61.3% 100.0%

Chi-Square Tests

Value df

Asymp. Sig. (2-

sided)

Exact Sig. (2-

sided)

Exact Sig. (1-

sided)

Pearson Chi-Square 5.239a 1 .022

Continuity Correctionb 4.113 1 .043

Likelihood Ratio 5.317 1 .021

Fisher's Exact Test .036 .021

N of Valid Casesb 62

a. 0 cells (.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 11.61.

b. Computed only for a 2x2 table

3. Output Hasil Uji Statistik Hubungan Antara Faktor lama aktivitas dengan tajam penglihatan

Case Processing Summary

Cases

Valid Missing Total

N Percent N Percent N Percent

lamabaca * tajampenglihatan 62 100.0% 0 .0% 62 100.0%

lamabaca * tajampenglihatan Crosstabulation

tajampenglihatan

Total NORMAL TIDAK NORMAL

lamabaca 1 Count 12 28 40

% within lamabaca 30.0% 70.0% 100.0%

% within tajampenglihatan 50.0% 73.7% 64.5%

% of Total 19.4% 45.2% 64.5%

Page 92: THE FACTORS INFLUENCES OF VISUAL ACUITY ON THE …

2 Count 12 10 22

% within lamabaca 54.5% 45.5% 100.0%

% within tajampenglihatan 50.0% 26.3% 35.5%

% of Total 19.4% 16.1% 35.5%

Total Count 24 38 62

% within lamabaca 38.7% 61.3% 100.0%

% within tajampenglihatan 100.0% 100.0% 100.0%

% of Total 38.7% 61.3% 100.0%

Chi-Square Tests

Value df

Asymp. Sig. (2-

sided)

Exact Sig. (2-

sided)

Exact Sig. (1-

sided)

Pearson Chi-Square 3.604a 1 .058

Continuity Correctionb 2.644 1 .104

Likelihood Ratio 3.576 1 .059

Fisher's Exact Test .101 .052

N of Valid Casesb 62

a. 0 cells (.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 8.52.

b. Computed only for a 2x2 table

4. Output Hasil Uji Statistik Hubungan Antara Faktor posisi aktivitas dengan tajam penglihatan

Case Processing Summary

Cases

Valid Missing Total

N Percent N Percent N Percent

posisibaca *

tajampenglihatan 62 100.0% 0 .0% 62 100.0%

Page 93: THE FACTORS INFLUENCES OF VISUAL ACUITY ON THE …

posisibaca * tajampenglihatan Crosstabulation

tajampenglihatan

Total NORMAL TIDAK NORMAL

posisibaca 1 Count 14 19 33

% within posisibaca 42.4% 57.6% 100.0%

% within tajampenglihatan 58.3% 50.0% 53.2%

% of Total 22.6% 30.6% 53.2%

2 Count 10 19 29

% within posisibaca 34.5% 65.5% 100.0%

% within tajampenglihatan 41.7% 50.0% 46.8%

% of Total 16.1% 30.6% 46.8%

Total Count 24 38 62

% within posisibaca 38.7% 61.3% 100.0%

% within tajampenglihatan 100.0% 100.0% 100.0%

% of Total 38.7% 61.3% 100.0%

Chi-Square Tests

Value df

Asymp. Sig. (2-

sided)

Exact Sig. (2-

sided)

Exact Sig. (1-

sided)

Pearson Chi-Square .410a 1 .522

Continuity Correctionb .144 1 .704

Likelihood Ratio .412 1 .521

Fisher's Exact Test .606 .353

N of Valid Casesb 62

a. 0 cells (.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 11.23.

b. Computed only for a 2x2 table

Page 94: THE FACTORS INFLUENCES OF VISUAL ACUITY ON THE …

5. Output Hasil Uji Statistik Hubungan Antara Faktor lama penggunanaan laptop dengan tajam

penglihatan

Case Processing Summary

Cases

Valid Missing Total

N Percent N Percent N Percent

lamapengg.laptop *

tajampenglihatan 62 100.0% 0 .0% 62 100.0%

lamapengg.laptop * tajampenglihatan Crosstabulation

tajampenglihatan

Total NORMAL TIDAK NORMAL

lamapengg.laptop 1 Count 14 32 46

% within lamapengg.laptop 30.4% 69.6% 100.0%

% within tajampenglihatan 58.3% 84.2% 74.2%

% of Total 22.6% 51.6% 74.2%

2 Count 10 6 16

% within lamapengg.laptop 62.5% 37.5% 100.0%

% within tajampenglihatan 41.7% 15.8% 25.8%

% of Total 16.1% 9.7% 25.8%

Total Count 24 38 62

% within lamapengg.laptop 38.7% 61.3% 100.0%

% within tajampenglihatan 100.0% 100.0% 100.0%

% of Total 38.7% 61.3 100.0%

Page 95: THE FACTORS INFLUENCES OF VISUAL ACUITY ON THE …

Chi-Square Tests

Value df

Asymp. Sig. (2-

sided)

Exact Sig. (2-

sided)

Exact Sig. (1-

sided)

Pearson Chi-Square 5.144a 1 .023

Continuity Correctionb 3.882 1 .049

Likelihood Ratio 5.057 1 .025

Fisher's Exact Test .036 .025

N of Valid Casesb 62

a. 0 cells (.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 6.19.

b. Computed only for a 2x2 table

6. Output Hasil Uji Statistik Hubungan Antara Faktor frekuensi penggunanaan laptop dengan

tajam penglihatan

Case Processing Summary

Cases

Valid Missing Total

N Percent N Percent N Percent

berapakalipengg.laptp *

tajampenglihatan 62 100.0% 0 .0% 62 100.0%

Page 96: THE FACTORS INFLUENCES OF VISUAL ACUITY ON THE …

berapakalipengg.laptp * tajampenglihatan Crosstabulation

tajampenglihatan

Total NORMAL TIDAK NORMAL

berapakalipengg.laptp 1 Count 5 18 23

% within

berapakalipengg.laptp 21.7% 78.3% 100.0%

% within tajampenglihatan 20.8% 47.4% 37.1%

% of Total 8.1% 29.0% 37.1%

2 Count 19 20 39

% within

berapakalipengg.laptp 48.7% 51.3% 100.0%

% within tajampenglihatan 79.2% 52.6% 62.9%

% of Total 30.6% 32.3% 62.9%

Total Count 24 38 62

% within

berapakalipengg.laptp 38.7% 61.3% 100.0%

% within tajampenglihatan 100.0% 100.0% 100.0%

% of Total 38.7% 61.3% 100.0%

Page 97: THE FACTORS INFLUENCES OF VISUAL ACUITY ON THE …

Chi-Square Tests

Value df

Asymp. Sig. (2-

sided)

Exact Sig. (2-

sided)

Exact Sig. (1-

sided)

Pearson Chi-Square 4.438a 1 .035

Continuity Correctionb 3.374 1 .066

Likelihood Ratio 4.637 1 .031

Fisher's Exact Test .058 .031

N of Valid Casesb 62

a. 0 cells (.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 8.90.

b. Computed only for a 2x2 table

Page 98: THE FACTORS INFLUENCES OF VISUAL ACUITY ON THE …

DAFTAR PUSTAKA

1. Infodatin Pusat Data dan Informasi Kementrian Kesehatan RI : Situasi Gangguan

penglihatan dan Kebutaan, 9 oktober 2014.

2 Komariah C, Wahyu N. Hubungan Status Refraksi, dengan Kebiasaan Membaca,

Aktivitas di Depan Komputer, dan Status Refraksi Orang Tua pada Anak Usia

Sekolah Dasar. Jurnal Kedokteran Brawijaya. 2014 agu: 28(2).

3 Ratanna RS, Rares LM, Saerang JSM. Kelainan refraksi pada anak di BLU RSU

Prof. Dr. R. D. Kandau. Jurnal e-Clinic (eCl). 2014 Jul; 2 (2)

4 Ilyas, Sidarta (2004). Ilmu Penyakit Mata. Cetakan ke I. Jakarta : penerbit Sagung

seto Vaughan, Danial G, dkk. (2012). Oftalmologi Umum. Edisi 17. Jakarta : EGC

5 Rumondor N E, Rares L M. Hubungan kelainan refraksi dengan prestasi belajar

anak di smp kristen eben haezar 2 manado. J Kedokteran Universitas Sam

Ratulangi Manado. 2014. Sumber :

ejournal.unsrat.ac.id/index.php/eclinic/article/view/3609

7. Perhimpunan Dokter Spesialis Mata Indonesia (2010). Ilmu Penyakit Mata Untuk

Dokter Umum Dan Mahasiswa Kedokteran Edisi 2. Jakarta : Balai Penerbit FKUI

Page 99: THE FACTORS INFLUENCES OF VISUAL ACUITY ON THE …

8. Ellis, Harold. Clinical Anatomy. New York: Blackwell publishing : 2008.

9. Aemsina hayatillah (2011). Skripsi : Prevalensi Miopia dan Faktor-faktor yang

Mempengaruhinya Pada Mahasiswa Program Studi Pendidikan Dokter UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta tahun 2011.

10. Ilyas S, Yulianti SR. Ilmu Penyakut Mata. Edisi ke 4, cetakan ke 3. Jakarta : Badan

penerbit FKUI

11. Andi Nurlaely Hamid (2015). Skripsi : Pengaruh Kebiasaan Menonton Televisi

Terhadap Timbulnya Gejala Penurunan Tajam Penglihatan Pada Siswa SMP N 30

Bulukumba. Makassar.

12. Kusumawaty s, Syawal sr, Sirajuddin j. Computer vision syndrome pada pegawai

pengguna komputer di Pt. Bank negara indonesia (persero) tbk Makassar. Bagian

Ilmu Kesehatan Mata. Fakultas Kedokteran, Universitas Hasanuddin, Makassar.

Sumber : pasca.unhas.ac.id/jurnal/files/34f44f615f7cdefb3dbe140648b562c6.pdf

13. Masayuki Tatemichi, Tadashi Nakano, Katsutoshi Tanaka, Takeshi

Hayashi,Takeshi Nawa, Toshiaki Miyamoto, Hisanori Hiro, Minoru Sugita. 2003 \

Possible association between heavy computer users and glaucomatous visual field

abnormalities: a cross sectional study in Japanese workers. Available from:

jech.bmj.com/content/58/12/1021.full.pdf [Accesed 2012 Oct 1]

Page 100: THE FACTORS INFLUENCES OF VISUAL ACUITY ON THE …

14. Wati N A P. Skrining gangguan tajam penglihatan (visus) anak usia 7 – 10 tahun

Sekolah dasar di kecamatan Bantul kabupaten Bantul tahun 2008. [Accesed 2013

Sep 9]. Sumber : https://ml.scribd.com/doc/166692267/Jurnal-Nur-Alvira

15. Jusri Elim (2013). Skripsi : Hubungan Faktor Keturunan Dengan Kejadian Myopia

Pada Mahasiswa Fakultas Kedokteran UNISMUH Makassar.

16. Arianti P A. Hubungan Antara Riwayat Miopia di Keluarga dan Lama Aktivitas

Jarak Dekat dengan Miopia pada Mahasiswa PSPD UNTAN angkatan 2010-2012

17. Rozi A F. Rosalina. Novitasari Dwi. (2014). Hubungan Kebiasaan Membaca

dengan penurunan ketajaman penglihatan anak sekolah di SD Santo Antonius 02

Banyumanik Semarang.

18. Porotu’o L I, Joseph W B S, Sondhak R C. Fakto-Faktor yang Berhubungan dengan

Ketajam Penglihatan pada Pelajar Sekolah Dasar Katolik Santa Theresia 02 kota

Manado.2014

19. Dedy Fachrian, Arlia Barlianti Rahayu, Apep Jamal Naseh, Nengcy E.T Rerung,

Marytha Pramesti, Elridha Ainun Sari, Rutelica N.A.Y,Eva Suarthana. Prevalensi

Kelainan Tajam Penglihatan pada Pelajar SD “X” Jatinegara Jakarta Timur. Maj

Kedokt Indon, Volum: 59, Nomor: 6, Juni 2009.

20. Zulkarnain, R. Pengaruh Komputer Pada Mata Anak [Cited: 2 Mei 2013].

Available from:

Page 101: THE FACTORS INFLUENCES OF VISUAL ACUITY ON THE …

http://www.surabayaeyeclinic.com/index2.php?option=com_content&do_pdf=1&id

=60.

21. Ernawati W. Pengaruh Penggunaan Gadget Terhadap Penurunan Tajam Penglihatan

pada Anak Usia (6-12 tahun) di SD Muhammadiyah 2 Pontianak Selatan. 2015

22. Maryam S. Faktor-faktor yang berhubungan dengan keluhan kelelahan mata pada

pengguna komputer di bagian outbound call gedung graha telkom bsd (bumi

serpong damai) Tangerang tahun 2011 [Skripsi]. Jakarta: Universitas Islam Negeri

Syarif Hidayatullah Jakarta; 2011.

23. Puspitasari A. Hubungan antara perilaku penggunaan laptop dan keluhan kesehatan

akobat penggunaan laptop pada mahasiswa sarjana reluger [Skripsi]. Jakarta:

Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia; 2012

24. Febriany Y E, Aridmadyo K, Dhanardhono T, dkk. 2015. Faktor Resiko Miopia

Pada Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Diponogoro angkatan 2011-

2014. Volume 4 nomer 4, oktober 2015. http://ejournal-

s1.undip.ac.id/index.php/medico

25. Tamboto freelyn Ch. P, Wungouw H I S, Pengamanan D H C. Gambaran Visus

Mata Pada Senat Mahasiswa Kedokteran Universitas Sam Ratulangi. Jurnal e-

Biomedik (eBM) Volume 3, nomer 3, September-desember 2015.

26. https://alquranmulia.wordpress.com/2013/01/17/asbabun-nuzul-surah-fushshilat/

27. http://www.ibnukatsironline.com/2015/06/tafsir-surat-al-isra-ayat-36.html

Page 102: THE FACTORS INFLUENCES OF VISUAL ACUITY ON THE …

28. http://www.mutiarahadits.com/02/94/76/meminta-perlindungan-dari-keburukan-

penglihatan.htm