“the power of culture for development” bali, november 24 th - 29 th , 201 3

34
“The Power of Culture for Development” Bali, November 24 th - 29 th , 2013 FULL VERSION 22 Oktober 2012

Upload: kueng

Post on 23-Jan-2016

42 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

“The Power of Culture for Development” Bali, November 24 th - 29 th , 201 3. FULL VERSION 22 Oktober 2012. M ATERI PAPARAN:. A. Latar Belakang. Globalisasi dan Tantangannya. - PowerPoint PPT Presentation

TRANSCRIPT

Page 1: “The Power of Culture for Development” Bali,  November  24 th  - 29 th ,  201 3

“The Power of Culture for Development”Bali, November 24th - 29th, 2013

FULL VERSION 22 Oktober 2012

Page 2: “The Power of Culture for Development” Bali,  November  24 th  - 29 th ,  201 3

A. LATAR BELAKANG

B. TUJUAN

C. SASARAN

D. ASPEK-ASPEK STRATEGIS MENUJU WCF – “BALI FORUM” 2013

E. TONGGAK MENUJU WCF – “BALI FORUM” 2013

F. TEMA

G. STRUKTUR FORUMPESERTA

H. ALTERNATIF: KEYNOTE SPEAKERS

I. ALTERNATIF: SPEAKERS

J. ALTERNATIF LOKASI PENYELENGGARAAN

MATERI PAPARAN:

Page 3: “The Power of Culture for Development” Bali,  November  24 th  - 29 th ,  201 3

A Latar Belakang

Globalisasi dan Tantangannya

Kondisi dunia dirasa semakin dinamis dan terbuka seiring dengan adanya pola perjalanan dan perdagangan yang tidak lagi mengenal batas wilayah. Berbagai berita dunia menyebar luas dan cepat dapat dengan mudah diakses selama 24 jam setiap hari melalui media massa dan jejaring sosial. Kecenderungan yang dikenal sebagai proses globalisasi ini memberikan tantangan sekaligus peluang.

Proses globalisasi dan berbagai tantangannya menuntut negara-negara di dunia untuk tidak membentengi dan melarikan diri dari berbagai dampaknya, namun lebih kepada memaksimalkan proses manajemen dampak tersebut sehingga seluruh bangsa di dunia dapat memperoleh manfaat dalam membangun sebuah dunia yang damai, adil dan bersahabat.

Sehubungan dengan itu, penting untuk dievaluasi peran strategis kebudayaan dalam menciptakan dan menguatkan persahabatan antarnegara; melalui saling menghargai perbedaan kebudayaan dan dalam upaya membangun kebijakan-kebijakan yang memungkinkan kebudayaan nasional dan lokal berkembang di era globalisasi, yang belum pernah terjadi sebelumnya.

3

Page 4: “The Power of Culture for Development” Bali,  November  24 th  - 29 th ,  201 3

Dalam 2011 Universal Declaration on Cultural Diversity dikatakan bahwa “Culture should be regarded as a set of distinctive spiritual, material, intellectual and emotional features of society or a social group, and that it encompasses, in addition to art and literature, lifestyle, ways of living together, value systems, traditions and beliefs”.

UNESCO mengembangkan Cultural Development Indicator Suite sebagai seperangkat indikator untuk mengetahui kontribusi kebudayaan pada pembangunan di tingkat nasional dengan memperkuat pertumbuhan ekonomi dan membantu individu serta komunitas untuk memperluas pilihan hidup mereka dalam beradaptasi dengan perubahan.

Indicator Suite memfokuskan pada tiga aras:

1. Kebudayaan sebagai suatu sektor kegiatan ekonomi

2. Kebudayaan sebagai seperangkat sumber daya yang menambahkan nilai pada intervensi pembangunan dan meningkatkan dampakya; dan

3. Kebudayaan sebagai suatu kerja yang berkelanjutan untuk kohesi sosial dan perdamaian, yang esensial dalam pembangunan manusia.

4

Page 5: “The Power of Culture for Development” Bali,  November  24 th  - 29 th ,  201 3

A. Mengevaluasi peran strategis kebudayaan dalam menciptakan dan menguatkan persahabatan antarnegara melalui hubungan kemasyarakatan; penghargaan terhadap perbedaan budaya; dan diskusi tentang bagaimana budaya nasional dan lokal dapat berkembang di era globalisasi.

B. Memulai/mengawali pertemuan tahunan di tingkat internasional guna mendiskusikan isu-isu utama di bidang kebudayaan dalam rangka membangun hubungan yang harmonis antarbangsa, menilai keunikan dan keragaman kebudayaan, dan meningkatkan kemakmuran di kalangan komunitas global.

C. Menetapkan Indonesia sebagai “Global Home for the International Cultural Agenda” untuk mendiskusikan isu-isu strategis dan merekomendasikan kebijakan-kebijakan bagi pembangunan kebudayaan yang berkelanjutan. Kebijakan-kebijakan yang ada akan difokuskan pada pelestarian dan revitalisasi kebudayaan baik di tingkat nasional maupun lokal dalam rangka menghadapi globalisasi, dan memaksimalkan kontribusi budaya lokal bagi pembangunan peradaban dunia.

Pada akhirnya, World Culture for Development Forum (WCF) – Bali Forum 2013 hanya akan dapat terlaksana dengan baik bilamana ada partisipasi dan dukungan dari negara-negara mitra dan organisasi-organisasi internasional dari setiap belahan dunia.

TujuanB

5

Page 6: “The Power of Culture for Development” Bali,  November  24 th  - 29 th ,  201 3

C Sasaran

1. Penyelenggaraan World Culture for Development Forum (WCF) – “Bali Forum” 2013

2. Pemosisian Indonesia sebagai “Global Home for the International Cultural Agenda”.

3. Penciptaan “Global Home for the International Cultural Agenda” sebagai tempat untuk mendiskusikan isu-isu strategis dan rekomendasi kebijakan-kebijakan sehubungan dengan pembangunan kebudayaan, khususnya terkait dengan penciptaan perdamaian dunia, peningkatan kemakmuran, pelestarian kebudayaan, dan peningkatan kualitas hidup untuk pembangunan peradaban dunia.

6

Page 7: “The Power of Culture for Development” Bali,  November  24 th  - 29 th ,  201 3

A. Peran Indonesia sebagai penyelenggara WORLD CULTURE FOR DEVELOPMENT FORUM (WCF) – “Bali Forum” 2013 akan membantu meningkatkan posisi dan peran strategis Indonesia dalam pembangunan kebudayaan dunia.

B. Selaku penyelenggara WCF, Indonesia akan dikenal sebagai negara yang memiliki komitmen dan berperan proaktif, serta memiliki peran penting dalam upaya pelestarian dan pembangunan kebudayaan dunia. Hal itu juga akan menentukan posisi dan peran Indonesia sebagai “Global Home” atau pusat penyelenggaraan untuk konferensi, pertemuan, forum diskusi, pertukaran data dan informasi kebudayaan di tingkat internasional, serta peningkatkan apresiasi nilai-nilai kebudayaan di tingkat lokal, regional, maupun internasional.

C. Pelaksanaan WORLD CULTURE FOR DEVELOPMENT FORUM (WCF) – “Bali Forum” 2013 akan mendorong usaha-usaha pelestarian kebudayaan Indonesia, yang meliputi upaya-upaya pelindungan, revitalisasi, dan pembangunan kebudayaan.

D. Bagi masyarakat lokal dan komunitas budaya, pelaksanaan WORLD CULTURE FOR DEVELOPMENT FORUM (WCF) – “Bali Forum” 2013 merupakan kesempatan untuk memamerkan kekayaan dan keragaman budaya Indonesia kepada masyarakat dunia, yang akan membuat dunia mengakui masyarakat dan komunitas budaya di Indonesia dan potensinya dalam pembangunan perekonomian.

D Aspek-aspek Strategis Menuju WCF – “Bali Forum” 2013

7

Page 8: “The Power of Culture for Development” Bali,  November  24 th  - 29 th ,  201 3

Bali, Indonesia direncanakan menjadi pusat bagi penyelenggaraan forum diskusi internasional di bidang pembangunan kebudayaan dunia. Hal serupa telah dilakukan oleh Rio de Janeiro, Brasil yaitu sebagai pusat diskusi internasional di bidang lingkungan, dan Davos, Swiss sebagai pusat diskusi internasional di bidang perekonomian.

8

Page 9: “The Power of Culture for Development” Bali,  November  24 th  - 29 th ,  201 3

E Tonggak Menuju WCF – “Bali Forum” 2013

WISDOM 2010(World Conference on Culture, Education and Science): “Local Wisdom, Global Solution”

Didukung oleh 30 Universitas di Indonesia

Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, 5-8 Desember 2010

BALI WORLD CULTURE FORUM 2011

Tri Kaya Parisudha: Morality and Ethics in New Global Culture

Bali, 11-16 Juni 2011

WORLD CULTURE FOR DEVELOPMENT

FORUM(WCF – “Bali Forum”)

Indonesia, 2013

2010 2011

9

Page 10: “The Power of Culture for Development” Bali,  November  24 th  - 29 th ,  201 3

F

10

Tema Kegiatan

“The Power of Culture for Development”

Page 11: “The Power of Culture for Development” Bali,  November  24 th  - 29 th ,  201 3

G

11

Struktur Program

B. Konferensi

A. Pembukaan dan Jamuan Makan Malam

C. Festival Film Kebudayaan

D. Olimpiade Seni

E. Karnaval Kebudayaan

25 - 26 Nov 2013

Inagurasi

28 - 29 Nov 2013 Grand Plenary

27 Nov 2013

1. Forum Ekonomi dan Bisnis dalam Kebudayaan

2. Forum Media dalam Kebudayaan3. Forum Pemuda dalam Kebudayaan4. Forum Gender dalam Kebudayaan5. Forum Lingkungan dalam Kebudayaan

WORLD CULTURE FOR DEVELOPMENT FORUM (WCF) – “Bali Forum” 2013

Page 12: “The Power of Culture for Development” Bali,  November  24 th  - 29 th ,  201 3

Program Inti

12

1. Forum Ekonomi dan Bisnis dalam KebudayaanKebudayaan memberikan kontribusi yang sangat besar terhadap perekonomian regional, nasional, dan lokal. Namun, berbagai industri kreatif di bidang kebudayaan seringkali tidak dianggap sebagai motor penggerak pembangunan perekonomian suatu negara. Dalam forum ini akan dibahas secara rinci berbagai data ekonomi dan kebudayaan serta wawasan bagi para pembuat kebijakan sehubungan dengan kontribusi penting bidang kebudayaan dalam pembangunan dan pengembangan perekonomian.

2. Forum Media dalam KebudayaanDalam forum ini berbagai media baik on-line maupun off-line akan bertemu dan memformulasikan sebuah Grand Strategy yang sesuai untuk peran media dalam pembangunan kebudayaan. Forum ini juga akan mempertimbangkan peluang adanya pengaruh yang luar biasa dari media global terhadap pembangunan kebudayaan lokal. Di sini sebuah Grand Strategy sangat diperlukan oleh para pemangku kepentingan seperti pemerintah, asosiasi internasional, dan perusahaan-perusahaan swasta.

Page 13: “The Power of Culture for Development” Bali,  November  24 th  - 29 th ,  201 3

Program Inti

3. Forum Pemuda dalam KebudayaanForum ini ditujukan untuk memberikan ruang kepada generasi muda guna mengekspresikan pemikiran, ide, pekerjaan, inovasi atau kreativitas mereka dalam lingkup kebudayaan. Adapun tema dalam forum ini adalah multikulturalisme, interpretasi budaya nasional untuk generasi MTV dan generasi FaceBook, penguatan budaya lokal di tengah-tengah perkembangan kebudayaan dunia.

Contoh kegiatan dalam Forum ini adalah: Dialog Budaya, Pameran dan Ekshibisi Seni Budaya Pemuda, Kompetisi – Penggunaan sosial media untuk promosi dan revitalisasi Budaya Lokal.

13

Page 14: “The Power of Culture for Development” Bali,  November  24 th  - 29 th ,  201 3

Program Inti

14

4. Forum Gender dalam Kebudayaan

Forum ini akan menganalisa pentingnya peran wanita dalam isu-isu pembangunan dan kebudayaan, serta bagaimana kebijakan pemerintah dan sektor swasta dapat meningkatkan peran serta wanita dalam pembangunan ekonomi dan kebudayaan yang berkelanjutan. Dalam hal ini, wanita secara luas dipandang sebagai “transmitters of culture” dari generasi ke generasi. Dengan kata lain wanita merupakan pelestari kebudayaan di lingkungan masyarakat.

Selama ini peran dan posisi wanita dalam pengembangan kebudayaan tidak lebih dari 50% dan seringkali kurang mendapatkan apresiasi yang layak. Para ahli pembangunan berpendapat bahwa jika wanita tidak memainkan peran dan posisi pentingnya dalam proses pembangunan, maka pembangunan tidak mungkin akan berhasil dalam jangka panjang.

Forum Lingkungan dalam Kebudayaan

Forum ini akan mencoba menjawab bagaimana budaya, khususnya nilai-nilai budaya, berkontribusi terhadap pelestarian alam

5.

Page 15: “The Power of Culture for Development” Bali,  November  24 th  - 29 th ,  201 3

Beberapa kegiatan yang termasuk di dalam Grand Plenary, adalah sebagai berikut:• Pembukaan oleh Presiden Republik Indonesia• Sambutan oleh berbagai tokoh dunia• Sambutan oleh berbagai pemimpin regional dari lima benua yaitu: Amerika Utara, Amerika Selatan,

Afrika, Asia, dan Eropa• Pembuatan sekretariat permanen WCF sebagai “Bali Forum” yang akan mendorong jaringan dan

keterlanjutan dari Bali Forum II• Mengeluarkan Deklarasi “WCF – Bali Forum Promise”

Grand Plenary

15

Page 16: “The Power of Culture for Development” Bali,  November  24 th  - 29 th ,  201 3

16

Program Pendukung

Festival ini akan menyajikan film nasional dan internasional dari semua negara yang berpartisipasi dalam Bali Forum. Tujuan festival ini adalah untuk menginspirasi dan mengangkat tema-tema kebudayaan guna meningkatkan kesadaran tentang kekayaan dan keragaman kebudayaan dunia, yang cenderung semakin homogen sebagai akibat globalisasi.

Festival ini juga bertujuan untuk meningkatkan citra industri perfilman Indonesia dan menunjukkan profesionalitasnya serta menampilkan keragaman budaya di Indonesia, yang sangat cocok untuk lokasi pembuatan film oleh perusahaan-perusahaan internasional maupun untuk meningkatkan kualitas produksi film Indonesia.

1. Festival Film dan Budaya

Page 17: “The Power of Culture for Development” Bali,  November  24 th  - 29 th ,  201 3

17

Olimpiade Seni Budaya ini direncanakan menjadi sebuah kegiatan yang unik dan berbeda, yang akan melahirkan ide-ide kreatif dalam bidang seni budaya yang akan menarik perhatian media, peserta Bali Forum, dan para pembuat kebijakan.

Olimpiade ini juga akan melibatkan seniman Indonesia dan seniman asing, yang akan bekerjasama dan berkolaborasi dalam kegiatan olimpiade seni budaya. Tim yang terbentuk akan menyiapkan dan memamerkan hasil kerjasama dan kolaborasi seni budaya mereka.

2. Olimpiade Seni Budaya

Program Pendukung

Page 18: “The Power of Culture for Development” Bali,  November  24 th  - 29 th ,  201 3

Dalam acara ini akan diundang perwakilan dari beberapa kegiatan karnaval yang populer di dunia:• ‘Neputa Matsuri’ (Festival) dari Hirosaki, Japan• “Burning Man” Festival dari USA• Aborigine Festivals dari Australia• Maori Festivals dari New Zealand• Mask Carnival dari Switzerland • New Orleans Carnival dari USA• Pasadena Carnival dari USA• Rio de Janeiro Carnival dari Brazil• Onam Festival dari Kerala, India• World’s Ramayana Festival dari (Thailand,

Srilanka, India,Cambodia, Indonesia, dll)

KARNAVAL TERBAIK yang dimiliki oleh Indonesia seperti:

• Solo Batik Festival • Jember Carnival • Jogja Batik Carnival • Bali (Ogoh-ogoh) Carnival• Bali Youth & Children Festival • Ponorogo Reog Festival • Dani Festival (Papua) • Tomohon Flower Festival

FESTIVAL BUDAYA LOKAL:• Besakih Festival , Tanah Lot Festival , etc

3. Karnaval

18

Program Pendukung

Pelaksanaan karnaval dan/atau festival dalam “Bali Forum”, akan dimulai dari beberapa lokasi yang berbeda di Bali. Keseluruhan jalur karnaval akan menuju dan berakhir di Kawasan Nusa Dua. Pameran dan publikasi tentang penyelenggaraan karnaval ini akan dilaksanakan melalui multi-media yang mencakup tema, tujuan, dan budaya dari masing-masing perwakilan yang turut serta dalam kegiatan karnaval.

Page 19: “The Power of Culture for Development” Bali,  November  24 th  - 29 th ,  201 3

H Peserta

1.I. Eropa Barat dan Atlantik Utara

1. Perancis Presiden Francois Hollande

2. Yunani Presiden Karolos Papoulias

3. Jerman Presiden Joachim Gauck

4. Turki Presiden Abdullah Gul

5. Amerika Serikat Presiden Barrack Obama

II. Eropa Timur

1. Republik Ceko Presiden Vaclav Klaus

2. Rusia Presiden Vladimir Putin

Kepala Negara yang akan diundang

III. Amerika Selatan dan Kepulauan Karibia

1. Brasil Presiden Dilma Rousseff

2. Meksiko Presiden Felipe Calderón

19

Page 20: “The Power of Culture for Development” Bali,  November  24 th  - 29 th ,  201 3

IV. Asia dan Pasifik

1. Australia Perdana Menteri Julia Gillard 2. Republik Rakyat Tiongkok Presiden Hu Jintao3. India Perdana Menteri Manmohan Singh 4. Jepang Perdana Menteri Yoshihiko Noda5. Republik Korea Presiden Lee Myung-Bak

V. Asia Tenggara

1. Brunei Darussalam

Yang Dipertuan Agung, Sultan Haji Hassanal Bolkiah Mu'izzaddin Waddaulah

2. Kamboja Yang Dipertuan Agung, Raja Norodom Sihamoni 3. Timor Leste Presiden Xanana Gusmão4. Laos Presiden Choummaly Sayasone 5. Malaysia Yang Dipertuan Agung, Dato' Sri Mohd Najib bin Tun Abdul Razak 6. Myanmar PresidenThein Sein 7. Filipina Presiden Benigno S. Aquino III8. Singapura Presiden Tony Tan Keng Yam9. Thailand Yang Mulia Raja Bhumibol Adulyadej 10. Vietnam Presiden Truong Tan Sang

20

Kepala Negara yang akan diundangLanjutan…..

Page 21: “The Power of Culture for Development” Bali,  November  24 th  - 29 th ,  201 3

VI. Afrika

1. Kenya Presiden Mwai Kibaki2. Afrika Selatan Presiden Jacob G. Zuma

VII. Timur Tengah

1. Mesir Presiden Mohamed Morsi2. Uni Emirat Arab

Presiden Sheikh Khalifa bin Zayed Al Nahyan

21

Kepala Negara yang akan diundangLanjutan…..

Page 22: “The Power of Culture for Development” Bali,  November  24 th  - 29 th ,  201 3

Peserta

2. Negara yang akan terlibat

HEROPA BARAT DAN ATLANTIK UTARA:

1. Perancis2. Yunani3. Jerman4. Turki5. Amerika Serikat

EROPA TIMUR:

6. Republik Ceko7. Rusia

SOUTH AMERICA & THE CARIBBEAN:

8. Brazil9. Mexico10. Ecuador11. Cuba

ASIA DAN PASIFIK:

1. Australia2. Republik Rakyat Tiongkok3. India4. Jepang5. Republik Korea6. Republik Palau

AFRIKA :

7. Kenya8. Afrika Selatan9. Nigeria10. Senegal

ASIA TENGGARA: 1. Brunei Darussalam 2. Cambodia 3. Timor Leste4. Laos5. Malaysia 6. Myanmar 7. Filipina8. Singapura 9. Thailand 10. Vietnam

TIMUR TENGAH:

11. Mesir12. Uni Emirat Arab

22

Page 23: “The Power of Culture for Development” Bali,  November  24 th  - 29 th ,  201 3

Audience

3. Delegasi dan Pembicara:

H

23

1. Kepala Negara

2. Pemerintah – Menteri Kebudayaan

3. Seniman dan Budayawan

4. Akademisi

5. Pelaku Industri Budaya

6. Ahli Budaya

7. Komunitas Adat

8. Organisasi dan Asosiasi Kebudayaan International

9. Media

10. Ahli Permuseuman

11. Organisasi Non Pemerintah

12. Pemuka Agama

13. Pihak-pihak terkait lainnya

Page 24: “The Power of Culture for Development” Bali,  November  24 th  - 29 th ,  201 3

Proposed Keynote Speakers I

24

H.E. DR. H. SUSILO BAMBANG YUDHOYONOPresiden Republik Indonesia

1.

• Inisiator World Culture for Development Forum (WCF – “Bali Forum”)

• Inisiator Kebangkitan Nasional dan Pembangunan melalui Industri Kreatif

• Inisiator Perdamaian Dunia melalui "Soft Power" dan Pendekatan Diplomasi Budaya

Page 25: “The Power of Culture for Development” Bali,  November  24 th  - 29 th ,  201 3

Proposed Keynote Speakers I

25

Ban Ki MoonSekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa

2.

Ban Ki-Moon adalah Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa yang kedelapan. Ia telah memobilisasi para pemimpin dunia untuk menghadapi serangkaian tantangan global akibat perubahan iklim dan pergolakan ekonomi. Ban Ki-Moon mulai menjabata sebagai Sekretaris Jeneral pada tanggal 1 Januari 2007. Pada 21 Juni 2011, ia terpilih kembali oleh Majelis Umum dan akan terus menjabat sampai 31 Desember 2006.

Page 26: “The Power of Culture for Development” Bali,  November  24 th  - 29 th ,  201 3

Proposed Keynote Speakers I

26

KOFI ANNAN (GHANA) Mantan Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa dan Penerima Nobel Perdamaian, 2001

3.

Kofi A. Annan adalah Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa ketujuh, yang menjabat selama dua periode dari 1 Januari 1997 hingga 31 Desember 2006 dan merupakan tokoh yang pertama kali muncul dari jajaran staf PBB. Pada tahun 2001 Kofi Annan dan PBB dianugerahi Hadiah Nobel untuk Perdamaian dengan kutipan yang memuji kepemimpinannya dalam upaya "membawa kehidupan baru bagi organisasi".

Page 27: “The Power of Culture for Development” Bali,  November  24 th  - 29 th ,  201 3

Proposed Keynote Speakers I

27

FRANÇOIS HOLLANDE (FRANCE) President Perancis

4.

François Hollande lahir pada tanggal 12 Agustus 1954 di Rouen, Prancis. Ia menuntut ilmu Institut de Ilmu Politiques dan kemudian École des Hautes Études Commerciales, sekolah bisnis top Prancis. Dia kemudian masuk ke École Nationale d'Administration. Ia memenangkan pemilihan presiden Perancis pada tanggal 6 Mei 2012 dan dilantik pada tanggal 15 Mei.

Page 28: “The Power of Culture for Development” Bali,  November  24 th  - 29 th ,  201 3

Proposed Keynote Speakers I

28

DILMA VANA ROUSSEFFPresident Brasil

5.

Dilma Vana Rousseff adalah Presiden ke-36 Brasil. Ia adalah Presiden Perempuan pertama Brasil. Sebelum itu, pada tahun 2005, ia juga perempuan pertama yang menjadi Kepala Staf Presiden Brasil. Pada tahun 2002, Rousseff bergabung dengan organisasi yang bertanggung jawab untuk kebijakan energi, pada saat itu calon presiden Luiz Inacio Lula da Silva, yang setelah memenangkan pemilu mengundangnya untuk menjadi Menteri Energi. Pada tahun 2005, krisis politik yang dipicu oleh skandal korupsi menyebabkan pengunduran diri Kepala Staf Jose Dirceu. Rousseff mengambil alih jabatan ini sampai dengan 31 Maret 2010, ketika ia mencalonkan diri sebagai Presiden.

Page 29: “The Power of Culture for Development” Bali,  November  24 th  - 29 th ,  201 3

Proposed Speakers J

29

1. Aung San Suu Kyi (Myanmar)2. Amartya K. Sen (India)3. Anwar Ibrahim (Malaysia)4. Al Gore (USA)5. Arundhati Roy (India)6. Azyumardi Azra (Indonesia)7. Chung Hyun Kyung (Korea Selatan)8. Ellen Johnson Sirleaf (Liberia)9. Elizabeth B. Wang (China)10. Erna Witoelar (Indoensia)11. Frans Magnis-Suseno (Indonesia)12. Gilberto Gil (Brasil)13. Hans Kung (Swiss)14. Haruki Murakami (Jepang)15. Jack Lang (Perancis)16. Jacob Oetama (Indonesia)17. Jean Couteau (Perancis)18. Jeffery Sachs (USA)19. Joachim Gauck (Jerman)

20. Jose Ramos Horta (Timor Leste)21. King Norodom Sihamoni (Kamboja)22. Komaruddin Hidayat (Indonesia)23. Klauss Schawab (Swiss)24. Lee Kuan Yew (Singapura)25. Leymah Robgerta Gbowee (Liberia)26. Luh Ketut Suryani (Indonesia)27. Luiz Inacio Lula da Silva (Brasil)28. Martii Ahtisaari (Finlandia)29. Mira Nair (India)30. Mohtar Masoed (Indonesia)31. Orhan Pamuk (Turki)32. Putu Wijaya (Indonesia)33. Queen Noor (Jordania)34. Richard Florida (Amerika)35. Sun Jiazheng (China)36. Taleb Rifai (Jordania)37. Tariq Ramadan (Swiss)38. Wee Hock Ann Lionel (Singapura)39. Zaha Hadid (Inggris)40. Zahi Hawass (Mesir)

Page 30: “The Power of Culture for Development” Bali,  November  24 th  - 29 th ,  201 3

K Alternative Venues

BALI NUSA DUA CONVENTION CENTER (BNDCC)

Nusa Dua adalah daerah resor utama di Bali. Sekitarnya memiliki infrastruktur pariwisata yang sangat baik dengan lebih dari 4000 kamar yang bertaraf internasional 4 dan 5-bintang rantai hotel, yang dekat dengan 18-lubang Golf & Country Club, Amphitheatre, bersama toko-toko mewah, Cafe dan Restoran dengan pantai berpasir putih.

Dalam suasana memikat, Bali Nusa Dua Convention Center (BNDCC) menawarkan suatu bukit yang menjanjikan dengan lokasi yang diinginkan dan ekses menarik. Seluruh konsep terdiri dari karakteristik profil tinggi, sebuah 70.000 mengesankan sq.mt. taman lanskap dan arsitektur Bali hati dari 25.000 jumlah sq.mt. luas bangunan yang semua terintegrasi untuk menciptakan infrastruktur yang lengkap untuk berbagai jenis kegiatan. Setiap detail dikembangkan dengan komitmen kami untuk sepenuh hati menunjukkan pekerjaan kami dengan cara yang paling profesional.

30

Page 31: “The Power of Culture for Development” Bali,  November  24 th  - 29 th ,  201 3

K Alternative Venues

31

BALI INTERNATIONAL CONVENTION CENTRE (BICC)

BICC siap dengan tantangan. Itulah sebabnya pertemuan dunia begitu banyak dan konvensi membuat ini pilihan pertama mereka. Dengan fasilitas konferensi yang luar biasa katering untuk konferensi internasional dan pertemuan puncak dunia untuk konvensi dan pameran perusahaan, BICC merupakan kebanggaan Nusa Dua dengan fasilitas dan layanan yang menyaingi di mana saja di dunia. Tempat indoor dan outdoor, baik di properti atau di lokasi pilihan Anda, dapat melayani dengan BICC tingkat internasional terkenal kualitas pelayanan dan perhatian terhadap detail. Fasilitas rapat dengan mudah dapat diatur untuk spektrum yang luas dari kebutuhan dan kebutuhan, baik itu perusahaan presentasi skala kecil atau sarapan listrik swasta ke sebuah konferensi internasional yang penuh sesak nafas dengan delegasi dari seluruh dunia.

Nusa Dua. P.O. Box 36, Nusa Dua Beach 80363 Bali, Indonesia Tel : (62 361) 771 906 Fax. (62 361) 772 047

• 17 Ruang Pertemuan• 2,700 meter persegi tempat untuk exibisi• Eksklusif gudang berikat

• Built-in dan portabel sistem simultan interpreter

• 10 meter langit-langit di Nusa Indah Balai

• Kantor Sekretariat • Ballroom Foyer (ber-AC dengan pencahayaan alami)• Auditorium dengan capasitas 506 kursi and built-in stage• Broadband internet akses di semua ruang pertemuan• Wi-Fi• Dedicated Convention Services and Audio Visual Team

Page 32: “The Power of Culture for Development” Bali,  November  24 th  - 29 th ,  201 3

K Alternative Venues

32

GARUDA WISNU KENCANA• garuda wisnu kencana bali Dirancang dan dibangun oleh Nyoman Nuarta, salah

satu pematung terkemuka di Indonesia, Garuda Wisnu Kencana GWK patung atau bangunan dan pejalan kaki akan berdiri setinggi 150 meter dengan bentangan sayap selebar 64 meter.

• Dengan curah hujan kecil dan terbuka untuk angin tropis segar, GWK fasilitas ideal untuk semua jenis peristiwa, baik itu swasta atau internasional, publik atau private, kecil atau besar.

• Akustik lingkungan kelas pertama dari Amphitheatre kursi 800 adalah tempat taranya untuk kinerja budaya intim. Tertutup oleh pilar batu kapur yang sangat besar dengan sosok Garuda sebagai latar belakang, daerah Lotus dramatis Tambak memiliki kapasitas di 7500, seperti boulevard upacara di Bali.

• The Street Theater ini cocok untuk prosesi, fashion show, dan pertunjukan mobile lainnya.

• Ruang yang paling menabjubkan, Plaza Kura-Kura dapat diisi 200 peserta.• Selain ruang publik terbuka, Galeri Pameran menyediakan 200 persegi daerah

tertutup serta sepuluh meter persegi halaman terbuka internal yang.• Tempat terbaru di GWK adalah Indraloka Garden. Dengan pemandangan yang

indah, ini adalah salah satu tempat yang paling menarik untuk pesta pernikahan dan makan malam.

Page 33: “The Power of Culture for Development” Bali,  November  24 th  - 29 th ,  201 3

K Alternative Venues

WESTIN HOTELS & RESORTSFasilitas berstandar internasional :

20 Ruang Pertemuan 2.700 meter persegi untuk ruang pameran Ballroom terbesar di Bali Built-in dan portabel sistem simultan interpreter Ballroom dengan Pencahayaan Alami Auditorium dengan 506 Kursi dan Layar Bioskop Fasilitas Internet Konektivitas dengan Wi-Fi di Seluruh area Layanan yang prima dalam audio visual

Westin Resort Nusa Dua Bali P.O Box 36. Nusa Dua Bali 80363

Phone : +62 361 7711906

33

Page 34: “The Power of Culture for Development” Bali,  November  24 th  - 29 th ,  201 3

TERIMA KASIH