tu-klin ikterus neonatorum dr. anik dwiani, sp. a

8
Problem` Hypothesis Mechanism More info Don’t know Learning issue Problem Solving Bayi laki- laki Ny.T, usia 3 hari dirawat di perinatal dengan keluhan utama ikterik. Bayi rewel dan menangis kuat. Riwayat lahir dari ibu G2P1A0 UK=39+2 minggu dengan Apgar Score 7/9, AK Jernih, KPD (-) Vital Sign: T=37.8 0 C; HR=142x/m BBLC/CB/SC a/i Re- SC/Ikterik patologis neonatorum dd : Ikterus Fisiologis 21/03/201 5 Pemeriksaa n darah lengkap: - Hb: 18. gr% - AL:8.02 rbu/ul - AE: 6.10jt/ul - AT: rbu/ul - HMT:58.0 rbu/ul Hitung jenis leukosit: - Eos: - Bsfil:0% - Btng:11% - Seg:4 - Lymp: - Mono:22% - CRP Kuantitat 1.Etiologi Ikterik Neonatorum? 2. Penegakan diagnosis Ikterik Neonatorum ? 3. Penatalaks anaan 1. A. Peningkatan produksi. -Inkompabilitas Rh/ABO, Defisiensi enzim G6PD, perdarahan tertutup, dan sepsis. B. Gangguan proses uptake dan konjugasi hepar. -Imaturitas hepar, kurangnya substrat untuk konjugasi, gangguan fungsi hepar, sindrom Criggler- Najjar). C. Gangguan Transportasi -Defisiensi albumin D. Gangguan Decision Making Ikterik neonatus Merupakan salah satu fenomena klinis yang paling sering ditemukan pada BBL. Penegakan diagnosis Ikterik neonatus berdasarkan pemeriksaan klinis warna kulit pada ruangan dgn pencahayaan yang baik dan menekan kulit, berdasarkan faktor resiko, dan

Upload: woro-nugroho

Post on 14-Dec-2015

15 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

Ikterus Neonatorum

TRANSCRIPT

Page 1: Tu-klin Ikterus Neonatorum Dr. Anik Dwiani, Sp. A

Problem` Hypothesis Mechanism More info Don’t know Learning issue Problem SolvingBayi laki-laki Ny.T, usia 3 hari dirawat di perinatal dengan keluhan utama ikterik. Bayi rewel dan menangis kuat.

Riwayat lahir dari ibu G2P1A0 UK=39+2 minggu dengan Apgar Score 7/9, AK Jernih, KPD (-)

Vital Sign: T=37.80C; HR=142x/mRR:48 x/mnt

BBL 3000 gr PB: 50cm LK: 32cm LD: 32cm LLA: 10cm

Px fisik :KU : Sedang, Composmentis, Menangis kuat (+), Gerak Aktif (+), Sianosis (-), Meco (+), BAK (+)- Kepala : Mata: Conjungtiva

BBLC/CB/SC a/i Re-SC/Ikterik patologis neonatorum

dd :Ikterus Fisiologis

21/03/2015Pemeriksaan darah lengkap:-Hb: 18.0 gr%-AL:8.02 rbu/ul-AE: 6.10jt/ul-AT:253 rbu/ul-HMT:58.0 rbu/ul

Hitung jenis leukosit:-Eos:2%-Bsfil:0%-Btng:11%-Seg:40%-Lymp:25%-Mono:22%-CRP Kuantitatif: 6

21/03/2015Bil Total : 20.20Bil Direk: 0.65Bil Indirek: 19.55

22/03/2015Bil Total : 18.74

1.Etiologi Ikterik Neonatorum?

2. Penegakan diagnosis Ikterik Neonatorum?

3. Penatalaksanaan

1. A. Peningkatan produksi.-Inkompabilitas Rh/ABO, Defisiensi enzim G6PD, perdarahan tertutup, dan sepsis.B. Gangguan proses uptake dan konjugasi hepar.-Imaturitas hepar, kurangnya substrat untuk konjugasi, gangguan fungsi hepar, sindrom Criggler-Najjar).C. Gangguan Transportasi-Defisiensi albumin D. Gangguan Eksresi-Obstruksi intrahepatal dan ekstrahepatal

Ikterik Fisiologis1.Timbul pada hari kedua – ketiga.2.Kadar bilirubin indirek setelah 2x24 jam tidak melewati 15 mg% pada CB dan 10 mg% perhari pada KB.3.Kecepatan peningkatan kadar

Decision MakingIkterik neonatus Merupakan salah satu fenomena klinis yang paling sering ditemukan pada BBL. Penegakan diagnosis Ikterik neonatus berdasarkan pemeriksaan klinis warna kulit pada ruangan dgn pencahayaan yang baik dan menekan kulit, berdasarkan faktor resiko, dan pemeriksaan penunjang berupa kadar bilirubin darah. Ikterus harus dibedakan apakah keadaan fisiologis atau patologis utnuk mencegah kecenderungan menjadi hiperbilirubinemia yang berat.

Page 2: Tu-klin Ikterus Neonatorum Dr. Anik Dwiani, Sp. A

Anemi (-/-), Sklera Ikterik (+/+) cekung (-/-)Hidung : sekret (-)Telinga : sekret (-)Mulut : Candidiasis(-)Stomatitis (-)

- Thorax : Simetris (+), Retraksi suprasternal, substernal, dan intercostal (-)Vesicular paru (-), Rhonki basah kasar (-)Rhonki basah halus (-)- Cor : S1S2 normal,

bising (-)

- Abdomen : Peristaltik (+), Perut datar supel (+) Umbilicus bau (-)

- Hepar : Tidak teraba- Lien : Tidak teraba- Ekstremitas :

Hangat, udem (-) Turgor kulit, abdomen baik.

Patofisiologi Sepsis Neonatorum

Zat-zat pathogen(bakteri,virus,jamur)

Rangsangan endo/eksotoksin

Sistem Imunologi

Aktivasi makrofag Sekresi berbagai

sitokin&mediator Aktivasi

komplemen&neutrofil

Disfungsi&kerusakan endotel

Aktivasi system koagulasi&trombosit

Gangguan perfusi ke berbagai jaringan&disfungsi organ

multiple

Sepsis

Bil Direk: 0,60Bil Indirek: 18,14

23/01/2015Bil Total : 16,87Bil Direk: 0,49Bil Indirek: 16.38

bilirubin < 5 mg% perhari4.Kadar bilirubin direk kurang dari 1 mg % 5.Kadar bilirubin indirek pada bayi cukup bulan menurun sampai pada kadar orang dewasa (1 mg/dl) pada umur 10-14 hari.6.Tidak mempunyai dasar patologis.

2.A. Diagnosis IkterikAmati ikterus pada siang hari dengan lampu sinar yang cukup.Tekan kulit secara ringan memakai jari tangan untuk memastikan warna kulit dan jaringan subkutan. Hal-hal yang perlu diperiksa pada ikterus ini antara lain:-Kondisi umum, penentuan usia gestasi neonatus, berat badan, tanda-tanda sepsis, status hidrasi

Diagnosis

BBLC/CB/SMKIkterik patologis neonatorum

Treatment-Infus D5% -Injeksi Ampicillin 2 x125 mg-Injeksi cefotaxim 2 x 125 mg-Fototerapi

Page 3: Tu-klin Ikterus Neonatorum Dr. Anik Dwiani, Sp. A

- Usia 3 hari Tampak kuning, berdasarkan derajat Kramer, derajat IV (Kuning tampak sampai ekstremitas (tangan dan kaki))

-Tanda-tanda kernikterus seperti letargi, hipotonia, kejang, opistotonus,high pitch cry.-Pallor, plethora, sefalhematom, perdarahan subaponeurotik.-Tanda-tanda infeksi intrauterin seperti pateki, splenomegali.

Penilaian klinis derajat ikterus neonatal menurut Kramer, yaitu:I: kepala&leher (+5mg%)II: sampai atas umbilikus (+9mg%)III: Smp bawah umbilikus hingga tungkai atas (+11,4mg%)IV: smp lengan, tungkai bwh lutut (+12,4mg%)V: smp telapak tangan/kaki (>16mg%)

3.Bayi yang mendapatkan ASI dapat

Page 4: Tu-klin Ikterus Neonatorum Dr. Anik Dwiani, Sp. A

mengalami 2 bentuk neonatal jaundice : Early onset (breast feeding) berhubungan dengan frekuensi menyusui yang tidak adekuat, kehilangan berat badan/dehidrasi).Late onset (breast milk)Berhubungan dengan kandungan ASI, yaitu 2α-20β-pregnanediol yang mempengaruhi aktifitas UDPGT atau pelepasan bilirubin konjugasi dari hepatosit dan β-glukorunidase yang menyebabkan peningkatan jalur enterohepatik.

3. A. Tata laksana Awal Ikterus Neonatorum (WHO): - Mulai terapi sinar bila ikterus diklasifikasikan sebagai ikterus berat - Tentukan apakah bayi memiliki faktor risiko berikut: berat lahir <2,5 kg, lahir sebelum usia kehamilan 37 minggu, hemolisis atau sepsis- Ambil contoh darah,

Page 5: Tu-klin Ikterus Neonatorum Dr. Anik Dwiani, Sp. A

periksa bil serum dan hemoglobin, tentukan gol darah bayi.

B. Mengatasi hiperbilirubinemia:- Mempercepat proses konjugasi- Memberikan substrat yang tidak berbahaya untuk transportasi atau konjugasi- Melakukan dekomposisi bilirubin- Transfusi tukar