unified communication untuk kestabilan pendidikan di masa

55
Pemaksimalan Unified Communication Untuk Kestabilan Pendidikan Di Masa Pandemi Covid-19 DIUSULKAN OLEH: Abram Leendert Kusumo; 1172002009 Adrian Noor Reihansyah; 1182002023 Diva Tiarsyah Azzahra; 1172002025 Universitas Bakrie Jakarta 2020

Upload: others

Post on 21-Oct-2021

0 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Unified Communication Untuk Kestabilan Pendidikan Di Masa

Pemaksimalan Unified Communication Untuk Kestabilan Pendidikan Di

Masa Pandemi Covid-19

DIUSULKAN OLEH:

Abram Leendert Kusumo; 1172002009

Adrian Noor Reihansyah; 1182002023

Diva Tiarsyah Azzahra; 1172002025

Universitas Bakrie

Jakarta

2020

Page 2: Unified Communication Untuk Kestabilan Pendidikan Di Masa

2

LEMBAR PENGESAHAN KARYA TULIS ILMIAH

1. Pemaksimalan Unified Communication Untuk Kestabilan Pendidikan Di MasaPandemi Covid-19

2. Ketua Pelaksana Kegiatana. Nama Lengkap : Abram Leendert Kusumo b. NIM : 1172002009 c. Jurusan : Sistem Informasi d. Universitas : Universitas Bakrie e. Alamat Rumah dan Nomor : Jalan Lembah Aren Blok K.6

Tel/HP No.8/085155157758 f. Email : [email protected]

3. Anggota Pelaksanaan Kegiatan/ Penulis : Adrian Noor Reihansyah dan DivaTiarsyah Azzahra

4. Dosen Pendampinga. Nama Lengkap dan Gelar : Sigit Wijayanto B.sc, M.sc b. NIDN/NIDK : 0303019003 c. Alamat Rumah dan No Tel//HP : GG.Manggis No.47 RT 007/010

Jatipadang, Pasar Minggu, Jakarta Selatan 12540

Jakarta, 11 September 2020

Menyetujui Ketua Pelaksana Kegiatan Wakil/Pembantu Dekan atau Ketua Jurusan/Departemen/Program Studi/ Pembimbing Unit Kegiatan Mahasiswa

( Dr. Siti Rohajawati, S.Kom., M.Kom ) (Abram Leendert Kusumo)

NIP/NIK NIM 1172002009.

Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan/ Dosen Pedamping Direktur Politeknik/Ketua Sekolah Tinggi,

( ) (Sigit Wijayanto B.sc, M.sc)

NIP/NIK. NIDN 0303019003

0404037001

M. Tri Andika Kurniawan, S.Sos., M.A.

9121000287

Page 3: Unified Communication Untuk Kestabilan Pendidikan Di Masa

3

SURAT PERNYATAAN SUMBER TULISAN KARYA TULIS

Saya yang menandatangani Surat Pernyataan ini: Nama : Abram Leendert Kusumo NIM : 1172002009 1) Menyatakan bahwa Artikel dalam lomba karya tulis yang saya tuliskan

bersama anggota tim lainnya benar bersumber dari kegiatan yang telahdilakukan: Nyatakan Program Kegiatannya (KKN – Praktik Lapangan Tugas

kelompok – Magang – PKM yang sudah dilaksanakan) yang telahdilakukan sendiri oleh penulis bukan oleh pihak lain.

Topik Kegiatannya. Tahun dan Tempat Pelaksanaan.

2) Naskah ini belum pernah diterbitkan/dipublikasikan dalam bentuk pro sidingmaupun jurnal sebelumnya.

Demikian Surat Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran tanpa paksaan pihak manapun juga untuk dapat digunakan sebagaimana mestinya.

Jakarta, 11 September 2019 Ketua Pelaksana Kegiatan

Mengetahui/Menyetujui, Ketua Jurusan/Prodi,

Tanpa Materai

Abram Leendert Kusumo NIM 1172002009

Dr. Siti Rohajawati, S.Kom., M.Kom NIDN 0404037001

Page 4: Unified Communication Untuk Kestabilan Pendidikan Di Masa

4

Pemaksimalan Unified Communication Untuk Kestabilan Pendidikan Di

Masa Pandemi Covid-19

Abram Leendert Kusumo, Adrian Noor Reihansyah, Diva Tiarsyah Azzahra

ABSTRAK

Pendidikan merupakan kunci pembangunan sumber daya manusia di setiap negara, tidak terkecuali di Indonesia. Pandemi covid-19 yang saat ini terjadi, mengakibatkan gangguan dalam sistem pembelajaran bagi pendidikan tinggi di Indonesia, salah satunya adalah mengharuskan sistem pembelajaran dengan menggunakan sistem pembelajaran jarak jauh. Dirasa saat ini sistem pembelajaran jarak jauh di Indonesia, khususnya DKI Jakarta masih dapat disempurnakan. Salah satunya dengan menggunakan teknologi UC. Unified Communication merupakan gabungan dari layanan telepon dengan Komputer yang dapat terintegrasi seperti voice over ip, pesan instan , konferensi untuk membantu suatu kegiatan menjadi lebih produktif. Penggunaan Unified Communication dalam dunia pendidikan universitas dalam penerapannya seperti menggunakan zoom , webex , Google meet yang saling terhubung secara virtual dalam waktu bersamaan. Unified

communication sangat diperlukan dalam dunia pendidikan pada saat ini , karna pada masa covid -19 ini tidak memungkinkan adanya pertemuan tatap muka secara langsung. Maka dari itu sistem Unified Communication memberikan kemudahan di dunia pendidikan saat ini.

Oleh sebab itu, penulis memilih topik ini dengan tujuan dapat mengetahui bagaimana cara memaksimalkan UC di bidang pendidikan. Penulis akan melakukan studi literatur serta menyebarkan kuesioner kepada koresponden yang merupakan pengajar dan pelajar. Dimana mereka menggunakan sistem pembelajaran jarak jauh pada pendidikan tingkat tinggi, dalam hal ini kami mengkhususkan untuk S1. Harus bisa mendukung kegiatan dengan sistem Unified Communication guna untuk mencegah cobud-19 dan juga harus membiasakan diri beradaptasi dengan sistem UC ini , sehingga dosen dengan mahasiswa bisa menjalankannya Tidak perlu bertemu langsung dan meminimalkan kemungkinan siswa tertular virus corona.

Kata kunci: Covid-19, Unified Communication, Pendidikan

Page 5: Unified Communication Untuk Kestabilan Pendidikan Di Masa

5

The Practice of Unified Communication For The Stability of Education In The

Covid-19 Pandemic

Abram Leendert Kusumo, Adrian Noor Reihansyah, Diva Tiarsyah Azzahra

ABSTRACT

Education is the key to human resource development in every country, no exception

in Indonesia. The current covid-19 pandemic has resulted in disruptions in the

learning system for higher education in Indonesia, one of which is requiring

learning systems using distance learning systems. It is felt that the distance learning

system in Indonesia, especially DKI Jakarta can still be improved. One of them is

using UC technology. Unified Communication is a combination of telephone

services with computers that can be integrated such as voice over ip, instant

messaging, conferences to help an activity become more productive. The use of

Unified Communication in the world of university education in its implementation

such as using zoom, webex, Google meet is virtually interconnected at the same

time. Unified communication is indispensable in the world of education at this time,

because in the time of covid-19 this does not allow for face-to-face meetings.

Therefore the Unified Communication system provides convenience in the world

of education today.

Therefore, the authors chose this topic with the aim of knowing how to maximize

UC in education. The author will conduct literature studies and distribute

questionnaires to correspondents who are teachers and students. Where they use

distance learning systems in higher education, in this case we specialize in S1.

Should be able to support activities with Unified Communication system to prevent

cobud-19 and also have to get used to adapting to this UC system, so that lecturers

with students can run it No need to meet in person and minimize the chances of

students contracting coronavirus.

Keywords: Covid-19, Unified Communication,Education

Page 6: Unified Communication Untuk Kestabilan Pendidikan Di Masa

6

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN KARYA TULIS ILMIAH ......................................... 2

DAFTAR ISI ........................................................................................................... 6

DAFTAR GAMBAR .............................................................................................. 8

DAFTAR TABEL ................................................................................................... 9

DAFTAR LAMPIRAN ......................................................................................... 10

BAB 1 PENDAHULUAN .................................................................................. 111

1.1 Latar Belakang .................................................................................. 111

1.2 Rumusan Masalah ............................................................................. 133

1.3 Tujuan Penelitian ............................................................................... 133

1.4 Manfaat Penelitian ............................................................................... 13

1.5 Batasan Masalah ................................................................................ 144

1.6 Sistematika Penulisan .......................................................................... 14

BAB 2 METODE .................................................................................................. 15

2.1 Kerangka Penelitian ............................................................................ 15

2.2 Studi Literatur ..................................................................................... 16

2.3 Metode Penelitian ................................................................................ 16

2.4 Sumber Data ........................................................................................ 16

2.4.1 Data Primer ............................................................................... 16

2.4.2 Data Sekunder ........................................................................... 17

2.5 Waktu dan Tempat Penelitian ............................................................. 17

2.5.1 Tempat Penelitian ...................................................................... 17

2.5.2 Waktu Penelitian ....................................................................... 17

2.6 Teknik Pengumpulan Data .................................................................. 17

2.7 Teknik Analisis Data ........................................................................... 17

2.7.1 Uji Validitas .............................................................................. 18

2.7.2 Uji Realibilitas........................................................................... 19

BAB 3 HASIL DAN PEMBAHASAN................................................................. 21

3.1 Objek Penelitian ................................................................................ 211

Page 7: Unified Communication Untuk Kestabilan Pendidikan Di Masa

7

3.2 Responden Penelitian .......................................................................... 21

3.3 Uji Statistik .......................................................................................... 24

3.3.1 Uji Validitas .............................................................................. 24

3.3.2. Uji Reliabilitas.......................................................................... 25

3.4 Analisis Data Kuantitatif ..................................................................... 26

BAB 4 KESIMPULAN ......................................................................................... 40

Ucapan Terima Kasih ............................................................................................ 41

Daftar Pustaka ....................................................................................................... 42

LAMPIRAN .......................................................................................................... 44

Page 8: Unified Communication Untuk Kestabilan Pendidikan Di Masa

8

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Kerangka Penelitian.........................................................................15

Gambar 3.1. Akumulasi Jawaban para responden...............................................21

Gambar 3.2. Responden Berdasarkan Jenis Kelamin..........................................22

Gambar 3.3. Rentang umur para responden........................................................ 22

Gambar 3.4. Pekerjaan para responden............................................................... 23

Gambar 3.5. Grafik wilayah para responden.......................................................23

Gambar 3.6. Grafik akumulasi responden...........................................................26

Gambar 3.7. Hasil penilaian P1...........................................................................27

Gambar 3.8. Hasil penilaian P2...........................................................................28

Gambar 3.9. Hasil penilaian P3...........................................................................29

Gambar 3.10. Hasil penilaian P4.........................................................................30

Gambar 3.11. Hasil penilaian P5.........................................................................32

Gambar 3.12. Hasil penilaian P6.........................................................................33

Gambar 3.13. Hasil penilaian P7.........................................................................34

Gambar 3.14. Hasil penilaian P8.........................................................................36

Gambar 3.15. Hasil penilaian P9.........................................................................37

Gambar 3.16. Hasil penilaian P10.......................................................................38

Page 9: Unified Communication Untuk Kestabilan Pendidikan Di Masa

9

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Hasil Uji Validitas dengan SPSS Versi 26..........................................24

Tabel 3.2 Hasil Uji Reabilitas dengan SPSS Versi 26.........................................25

Page 10: Unified Communication Untuk Kestabilan Pendidikan Di Masa

10

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Hasil kuesioner................................................................................45

Lampiran 2. Hasil Uji Validitas...........................................................................48

Lampiran 3. Hasil Uji Reliabilitas.......................................................................51

Lampiran 4. Contoh kuesioner............................................................................ 53

Page 11: Unified Communication Untuk Kestabilan Pendidikan Di Masa

11

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Pendidikan merupakan upaya membangkitkan potensi eksistensi

manusia. Menurut Hasan (2003), pendidikan dapat digambarkan sebagai

dua sudut pandang. Pandangan pertama terkait dengan masyarakat.

Masyarakat memandang pendidikan sebagai proses pewarisan atau

transmisi budaya yang mengandung nilai-nilai budaya dari generasi tua ke

generasi muda sehingga keberlangsungan hidup masyarakat dapat

berdampak.

Demikian pendidikan juga bisa sebagai pemecah masalah kehidupan.

Djumali dkk (2014: 1), β€œpendidikan adalah untuk mempersiapkan manusia

dalam memecahkan problem kehidupan di masa kini maupun di masa yang

akan datang”.

Serta peranan pendidikan sebagai sumber informasi dalam

pengumpulan data yang dapat digunakan sebagai bahan analisa atau

evaluasi merupakan hal yang sangat penting Menurut Sutrisno (2016: 29),

pendidikan merupakan aktivitas yang bertautan, dan meliputi berbagai

unsur yang berhubungan erat antara unsur satu dengan unsur yang

lain.cPendidikan juga merupakan proses pembuatan fundamental yang

sangat dibutuhkan oleh kita. Jhon Dewey (2003: 69) menjelaskan bahwa

β€œPendidikan adalah proses pembentukan kecakapan-kecakapan

fundamental secara intelektual dan emosional kearah alam dan sesama

manusia”.

Dan Unified Communication merupakan salah satu solusi untuk di masa

pandemi ini menurut Ribbon Patrick Joggerst (2019) Unified

communication adalah solusi yang menggabungkan fungsi tradisional

seperti teleponi, Mobile VoIP, messaging dan konferensi dengan inovasi

seperti kolaborasi workstream, artificial intelligence dan virtual

assistant.COVID-19 telah menyebar di berbagai negara sebagai pandemi di

awal tahun 2020. Penyebaran virus ini menyebabkan krisis kesehatan,

Page 12: Unified Communication Untuk Kestabilan Pendidikan Di Masa

12

sehingga pemerintah mengeluarkan kebijakan untuk membatasi jarak dan

membatasi aktivitas manusia. Jarak tersebut juga berpengaruh terhadap

pelaksanaan kegiatan belajar mengajar di Indonesia. Menteri Pendidikan

dan Kebudayaan menerbitkan Surat Edaran RI Nomor 3 Tahun 2020 pada

3 Maret 2020. Isinya terkait pencegahan Covid-19 di bidang pendidikan dan

perubahan kegiatan pembelajaran di Indonesia menjadi pembelajaran

Online. Pembelajaran berbasis Online merupakan sistem pembelajaran yang

tidak dilakukan di dalam ruangan, sehingga tidak terjadi interaksi fisik

antara guru dengan peserta didik (siswa), dan pembelajaran virtual

dilakukan secara tatap muka. Salah satu dampak pandemi corona terhadap

pendidikan di Indonesia adalah semua institusi pendidikan terpaksa

menghilangkan pembelajaran langsung. Tidak hanya di Indonesia, hal ini

juga berdampak pada institusi pendidikan di luar negeri. Faktanya, banyak

negara telah menerapkan sistem tersebut lebih awal. Namun, setiap cerita

dan peristiwa selalu memiliki dua aspek.

Selama pandemi ini, penggunaan Unified Communication menjadi salah

satu solusi masalah pendidikan di seluruh dunia. Unifed Communication

merupakan salah satu terobosan dalam bidang komunikasi yang

menggabungkan layanan telepon dengan komputer. Dengan kata lain,

komunikasi terpadu telah mengusulkan telepon berbasis IP. Berkat

komunikasi terpadu, siswa dapat meningkatkan pengalaman belajar mereka

melalui pengajaran di tempat, konferensi video, dan berbagi file secara real-

time. Tidak perlu bertemu langsung dan meminimalkan kemungkinan siswa

tertular virus corona. Di sektor pendidikan di Indonesia dapat dirasakan

bahwa Unified Communication belum dimanfaatkan secara maksimal.

Karena masih banyak pelajar dan mahasiswa yang mengeluhkan sulitnya

memahami dan memahami materi dengan baik, maka tujuan dari penelitian

ini adalah bagaimana memaksimalkan pemanfaatan komunikasi terpadu

dalam bidang pendidikan di Indonesia. Melalui solusi ini diharapkan dunia

pendidikan di Indonesia semakin maju dan para siswa dapat kembali

berpartisipasi dalam kegiatan mengajar dengan semestinya.

Page 13: Unified Communication Untuk Kestabilan Pendidikan Di Masa

13

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan, maka dapat

disusun rumusan masalah pada penelitian ini, sebagai berikut:

1. Seberapa efektif penggunaan Unified Communication selama ini

di dalam dunia pendidikan di Indonesia ?

2. Bagaimana cara memaksimalkan Unified Communication dalam

sistem pendidikan Indonesia, khususnya pendidikan tinggi strata

1 ?

1.3 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui keefektifan penggunaan Unified

Communication dalam sistem pembelajaran jarak jauh di DKI

Jakarta.

2. Untuk mengetahui penggunaan Unified Communication secara

maksimal selama pandemi Covid-19 dalam sistem pembelajaran

jarak jauh di DKI Jakarta.

1.4 Manfaat Penelitian

Adapun manfaat penelitian ini ialah sebagai berikut:

1. Bagi Penulis, Dapat mengetahui sejauh mana keefektifan Unified

Communication dalam dunia pendidikan di Indonesia khususnya

DKI Jakarta, dan sebagai bahan acuan untuk penulisan

selanjutnya tentang topik serupa.

2. Bagi Pembaca, Sebagai bahan informasi untuk memaksimalkan

penggunaan Unified Communication dalam dunia pendidikan

tinggi khususnya S1 dan dapat digunakan sebagai referensi untuk

melakukan penelitian yang sejenis.

3. Bagi Universitas atau lembaga pendidikan , Hasil penelitian

ini diharap dapat memberikan masukan untuk pelaksanaan

Page 14: Unified Communication Untuk Kestabilan Pendidikan Di Masa

14

pembelajaran jarak jauh yang lebih maksimal dengan

menggunakan Unified Communication.

1.5 Batasan Masalah

Adapun batasan masalah pada penelitian ini ialah sebagai berikut:

1. Penulisan ini hanya dalam lingkup penerapan dan pemaksimalan

Unified Communication untuk pendidikan tinggi tingkat strata 1

di DKI Jakarta dalam kondisi pandemi covid-19

2. Metode yang digunakan dalam penulisan penelitian ini adalah

dengan menggunakan metode kuantitatif yang disebarkan melalui

kuesioner/form digital.

1.6 Sistematika Penulisan

Adapun sistem penulisan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Bab 1 Pendahuluan

Bab ini menjelaskan tentang Latar Belakang, Rumusan Masalah,

Tujuan Penelitian, Manfaat Penelitian, Batasan Masalah, serta

sistematika penulisan yang dilakukan pada karya tulis ilmiah ini.

2. Bab 2 Metode

Bab ini menjelaskan tentang metode untuk memperoleh

data/informasi, Teknik pengolahan data, Teknik analisis data,

sumber data, tempat penelitian, dan waktu penelitian.

3. Bab 3 Hasil Dan Bahasan

Bab ini menjelaskan tentang apa saja yang sudah diperoleh dari

observasi yang kami lakukan, yaitu pemaksimalan Unified

Communication di masa pandemi covid-19.

4. Bab 4 Kesimpulan dan Saran

Bab ini menjelaskan tentang kesimpulan dari penelitian yang sudah

kami lakukan, serta saran yang kami butuhkan untuk penelitian

selanjutnya.

Page 15: Unified Communication Untuk Kestabilan Pendidikan Di Masa

15

BAB 2

METODE

2.1. Kerangka Penelitian

Secara sistematis Langkah - langkah penelitian digambarkan dalam

kerangka penelitian dibawah ini:

Gambar 2.1. Kerangka Penelitian

Page 16: Unified Communication Untuk Kestabilan Pendidikan Di Masa

16

2.2 Studi Literatur

Studi literatur merupakan pengambilan data yang dilakukan penulis

dengan cara membaca dan mempelajari buku yang berkaitan dengan judul

penelitian dan mencari buku atau informasi melalui membaca jurnal ilmiah

serta bahan-bahan publikasi yang tersedia di perpustakaan yang

berhubungan dengan permasalahan yang ada sebagai bahan masukkan

penelitian yang bermanfaat untuk melengkapi dalam penulisan laporan

akhir ini (Danial dan Warsiah, 2009).

2.3 Metode Penelitian

Pendekatan kuantitatif lebih memungkinkan peneliti untuk

mempelajari fenomena subyek secara lebih mendalam dan juga lebih detil

berkaitan dengan topik penelitian. Salah satu tujuan penting dari penelitian

kuantitatif adalah diperolehnya pemahaman menyeluruh dan utuh tentang

fenomena yang diteliti (Poerwandari, 2005).

2.4 Sumber Data

Ada dua jenis data yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu data

primer dan data sekunder.

2.4.1 Data Primer

Data primer adalah data yang didapat peneliti dari sumber

pertama baik individu atau perseorangan seperti hasil wawancara

atau pengisian kuesioner yang biasa dilakukan oleh peneliti. menurut

Sugiyono (2015) Dalam penelitian ini yang menjadi data primer

adalah data yang berkaitan dengan Unified Communication,

penggunaan UC, serta pemaksimalannya. Untuk memperoleh data

tersebut, peneliti menyebarkan kuesioner yang telah disediakan oleh

peneliti ke wilayah DKI Jakarta. Kuesioner tersebut di Design

dengan menggunakan Google Form.

Page 17: Unified Communication Untuk Kestabilan Pendidikan Di Masa

17

2.4.2 Data Sekunder

Data sekunder merupakan data yang diperoleh atau

dikumpulkan melalui buku-buku, dan publikasi ilmiah yang

berkaitan dengan penelitian. Data ini digunakan untuk mendukung

pembahasan dan penelitian, yang sedang dilakukan( Sugiyono,

2015).

2.5 Waktu dan Tempat Penelitian

2.5.1 Tempat Penelitian

Penelitian dilaksanakan secara Online dengan ruang lingkup

mahasiswa – mahasiswi serta dosen dan tenaga pengajar di

Universitas yang menyelenggarakan S1 yang berdomisili di DKI

Jakarta.

2.5.2 Waktu Penelitian

Waktu penelitian berapa lama dan penyebaran hingga

pengumpulan data melalui kuesioner berlangsung selama 10 hari

yang dimulai dari tanggal 26 Agustus 2020 hingga 1 September

2020.

2.6 Teknik Pengumpulan Data

Dalam penulisan laporan penulis ini mengadakan penelitian untuk

memperoleh data yang diperlukan dengan cara sebagai berikut:

1. Kuesioner

Menurut Suliyanto (2006:140) Teknik Angket

(Kuesioner) merupakan metode pengumpulan data yang

dilakukan untuk mengumpulkan data dengan cara membagi

daftar pertanyaan kepada responden agar responden tersebut

memberikan jawabannya.

2.7 Teknik Analisis Data

Dalam penulisan laporan ini, penulis menggunakan metode analisis

data kuantitatif. Menurut Sugiyono (2015:14) bahwa pendekatan kuantitatif

Page 18: Unified Communication Untuk Kestabilan Pendidikan Di Masa

18

merupakan penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme untuk

meneliti populasi atau sampel tertentu dan pengambilan sampel secara acak

dengan pengumpulan data menggunakan instrumen, analisis data bersifat

statistik.

Dalam penelitian ini kami menggunakan program SPSS untuk

menganalisis data. SPSS adalah sebuah software komputer yang salah satu

fungsinya adalah untuk menghitung data statistik.

2.7.1 Uji Validitas

Uji validitas adalah uji yang digunakan untuk menunjukkan

sejauh mana alat ukur yang digunakan dalam suatu mengukur apa

yang diukur. Ghozali (2009) menyatakan bahwa uji validitas

digunakan untuk mengukur sah, atau valid tidaknya suatu kuesioner.

Untuk menghitung validitas digunakan rumus:

Keterangan :

π‘Ÿπ‘₯𝑦 = Koefisien korelasi item soal

N = Banyaknya peserta tes

X = Jumlah skor item

Y = Jumlah skor total17

Kriteria rxy adalah sebagai berikut :

0,00 < π‘Ÿπ‘₯𝑦 ≀ 0,20 sangat rendah

0,20 < π‘Ÿπ‘₯𝑦 ≀ 0,40 rendah

Page 19: Unified Communication Untuk Kestabilan Pendidikan Di Masa

19

0,40 < π‘Ÿπ‘₯𝑦 ≀ 0,60 cukup

0,60 < π‘Ÿπ‘₯𝑦 ≀ 0,80 tinggi

0,80 < π‘Ÿπ‘₯𝑦 ≀ 1,00 sangat tinggi

Hasil perhitungan rxy dibandingkan dengan table

kritis r product moment, dengan taraf signifikan 5 % jika

harga rxy maka tes tersebut valid.

2.7.2 Uji Realibilitas

Reliabilitas menunjuk suatu pengertian bahwa suatu

instrumen cukup dapat dipercaya. Suatu tes dikatakan mempunyai

taraf kepercayaan yang tinggi jika tes tersebut dapat memberikan

hasil yang tetap. Maka pengertian reliabilitas tes, berhubungan

dengan masalah ketetapan hasil tes18. Analisis reliabilitas tes pada

penelitian ini menggunakan rumus Hyot:

Keterangan:

π‘Ÿ11 : Reliabilitas seluruh soal

𝑉𝛾 : Varians Responden

𝑉𝛿 : Varians Sisa19

Kriteria yang digunakan adalah sebagai berikut :

0,00 < π‘Ÿπ‘₯𝑦 ≀ 0,20 sangat rendah

0,20 < π‘Ÿπ‘₯𝑦 ≀ 0,40 rendah

0,40 < π‘Ÿπ‘₯𝑦 ≀ 0,60 cukup

0,60 < π‘Ÿπ‘₯𝑦 ≀ 0,80 tinggi

Page 20: Unified Communication Untuk Kestabilan Pendidikan Di Masa

20

0,80 < π‘Ÿπ‘₯𝑦 ≀ 1,00 sangat tinggi

Kriteria pengujian reliabilitas tes yaitu setelah didapat r11

tersebut, harga r11 dibandingkan dengan harga r Product moment

pada table, jika rhitung > rtabel maka item yang dicobakan reliabel.

Page 21: Unified Communication Untuk Kestabilan Pendidikan Di Masa

21

BAB 3

HASIL DAN PEMBAHASAN

Pada bab ini akan dijelaskan terkait hasil analisis menggunakan

metode Kuantitatif yang telah dilakukan dalam Kuesioner Pemaksimalan

Unified Communication dalam masa pandemi covid-19

3.1 Objek Penelitian

Yang dimaksud obyek penelitian, adalah hal yang menjadi sasaran

penelitian ( Kamus Bahasa Indonesia; 1989: 622). Menurut Sugiyono

(2017) objek penelitian merupakan suatu atribut atau sifat atau nilai dari

orang, objek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan

oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian di tarik kesimpulannya. Adapun

Obyek penelitian dalam tulisan ini meliputi: 1. Dari data yang diperoleh

pada saat pra penelitian. 2. Data kuesioner yang diperlukan dalam penelitian

ini relatif mudah untuk diperoleh. 3. Lokasi penelitian yang terjangkau bagi

peneliti, sehingga menguntungkan bagi peneliti untuk memaksimalkan data

yang diperoleh.

3.2 Responden Penelitian

Dalam penelitian ini mendapatkan responden sebanyak 72 orang

yang semuanya terdiri dari mahasiswa di DKI Jakarta.

Gambar 3.1. Akumulasi Jawaban para responden.

22%

47%

10%

12%

9%

AKUMULASI JAWABAN RESPONDEN

0 1 2 3 4

Page 22: Unified Communication Untuk Kestabilan Pendidikan Di Masa

22

Dari data tersebut, atau grafis tersebut dapat dilihat bahwa terdapat

29 orang berjenis laki-laki dan 43 orang berjenis kelamin perempuan yang

telah mengisi kuesioner dan juga mengevaluasi cara Pemaksimalan Unified

Communication di masa pandemi covid-19 khususnya DKI Jakarta.

Partisipan dengan kisaran umur 21-25 tahun memiliki jumlah yang

dominan yaitu 52% lalu peserta dengan rentang umur antara 15 hingga 20

tahun memiliki persentase 33% lalu umur 26 sampai 30 sebanyak 8%, 31

sampai 35 tahun sebanyak 4% dan yang paling sedikit hanya 3% yaitu 35

tahun ke atas

Gambar 3.2. Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Gambar 3.3. Rentang umur para responden.

33%

52%

8%4%3%

UMUR

15 - 20 21 - 25 26 - 30 31 - 35 >35 Tahun

40%

60%

JENIS KELAMIN

Laki - Laki Wanita

Page 23: Unified Communication Untuk Kestabilan Pendidikan Di Masa

23

Partisipan dari penelitian ini memiliki status pekerjaan sebagai

Mahasiswa yaitu sebanyak 86% atau 26 orang dan Dosen/tenaga pengajar

sebanyak 14% atau 10 orang.

Rata-rata domisili para partisipan berada di DKI Jakarta sebanyak

49 Orang, sedangkan daerah lain yaitu Bekasi 18 orang, Bogor 3 orang,

Brebes 1 orang, Depok 1 orang dan Tangerang 1 orang. Mereka semua

Gambar 3.4. Pekerjaan para responden.

Gambar 3.5. Grafik wilayah para responden.

86%

14%

PEKERJAAN

Mahasiswa/Mahasiswi Dosen

0 10 20 30 40 50 60

Bekasi

Bogor

Brebes

Depok

DKI Jakarta

Tanggerang

Wilayah

Wilayah

Page 24: Unified Communication Untuk Kestabilan Pendidikan Di Masa

24

merupakan mahasiswa atau mahasiswi serta dosen yang berkuliah dan

mengajar di DKI Jakarta

3.3 Uji Statistik

3.3.1 Uji Validitas

Uji validitas adalah uji yang digunakan untuk menunjukkan

sejauh mana alat ukur yang digunakan dalam suatu mengukur apa yang

diukur. Uji validitas akan dibantu dengan menggunakan Rumus Product

Moment dalam menghitung Corrected-Item Total Correlation (CITC)

dalam program SPSS (Statistical Package for the Social Sciences). Hasil

dari uji validitas dapat dinyatakan valid jika nilai CITC lebih besar

daripada nilai r-tabel. Dalam penelitian ini, jumlah responden penelitian

sebanyak 72 sampel (n =72) dengan derajat kebebasan (df=70) dan taraf

signifikansi 0,05 maka nilai rtabel untuk penelitian ini sebesar 0,232.

Berikut tabel hasil uji validitas dalam penelitian ini

Tabel 3.1. Hasil Uji Validitas dengan SPSS Versi 25

No. Item R Hitung R Tabel 5% Keterangan

1. 0.506 0.232 Valid

2. 0.718 0.232 Valid

3. 0.710 0.232 Valid

4. 0.756 0.232 Valid

5. 0.766 0.232 Valid

6. 0.765 0.232 Valid

7. 0.804 0.232 Valid

8. 0.785 0.232 Valid

9. 0.395 0.232 Valid

10. 0.742 0.232 Valid

Page 25: Unified Communication Untuk Kestabilan Pendidikan Di Masa

25

Dari hasil tabel 3.1. dapat dilihat bahwa seluruh indikator

pertanyaan yang digunakan dalam penelitian merupakan indikator yang

valid untuk digunakan dalam penelitian. Karena memiliki nilai CITC

yang melebihi nilai r-tabel.

3.3.2. Uji Reliabilitas

Reliabilitas menunjuk suatu pengertian bahwa suatu

instrumen cukup dapat dipercaya. Suatu tes dikatakan mempunyai

taraf kepercayaan yang tinggi jika tes tersebut dapat memberikan

hasil yang tetap. Maka pengertian reliabilitas tes, berhubungan

dengan masalah ketetapan hasil tes. Hasil dari uji reliabilitas dapat

ditentukan sebagai berikut :

jika nilai Cronbach alpha di atas 0,60 maka kuesioner

dinyatakan reliabel

sedangkan, jika nilai Cronbach alpha di bawah 60 maka

kuesioner dinyatakan tidak reliabel

Tabel 3.2. Hasil Uji Reabilitas dengan SPSS Versi 25

Dari hasil uji reliabilitas dengan total 50 responden

menghasilkan nilai Cornbach Alpha yang lebih dari 0,60 maka

kuesioner atau angket dinyatakan reliabel atau konsisten.

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items

.880 10

Case Processing Summary

N %

Cases Valid 72 100.0

Excludeda 0 .0

Total 72 100.0

Page 26: Unified Communication Untuk Kestabilan Pendidikan Di Masa

26

3.4 Analisis Data Kuantitatif

Berikut ini merupakan hasil penelitian analisis berdasarkan

kuesioner Pemaksimalan Unified Communication di masa pandemi covid-

19 bagi Pendidikan khususnya daerah DKI Jakarta. Dari 10 pertanyaan dan

kategori penilaian dengan skala 0-4 dapat disimpulkan bahwa hasil akhir

banyak yang memilih nilai 2 , 3 dan 4 yang di maksud dengan ragu-ragu,

setuju dan sangat setuju, tetapi yang paling dominan disini adalah nilai 3

yang memiliki angka 31,53% serta nilai 2 yang memiliki 26,94%. Tetapi

masih ada prinsip memiliki nilai 0 dan 1 yang akan di jadikan bahas evaluasi

atau rekomendasi solusi agar penggunaan Unified Communication akan

lebih maksimal

5,83%

12,36%

26,94%

31,53%

23,33%

0,00%

5,00%

10,00%

15,00%

20,00%

25,00%

30,00%

35,00%

0 1 2 3 4

AKUMULASI JAWABAN RESPONDEN

Gambar 3.6. Grafik akumulasi responden.

Page 27: Unified Communication Untuk Kestabilan Pendidikan Di Masa

27

Dari diagram diatas dapat dilihat bahwa sebanyak 46% atau 33 orang

responden menjawab nilai 4 yang artinya, di masa pandemi ini mahasiswa atau

tenaga pengajar sangat sering menggunakan metode Unified Communication ini.

38% atau 27 orang responden menjawab nilai 3 yang dimana artinya cukup sering

menggunakan metode Unified Communication di masa pandemi covid-19 dan tidak

terlalu berpengaruh, Sebanyak 11% atau 8 responden menjawab nilai 2 dimana

artinya terdapat sesuatu masalah dengan metode Unified Communication ini bagi

mereka, serta 3 % atau 2 orang responden yang tidak atau belum melakukan metode

Unified Communication di masa pandemi covid-19 ini dan 3 % atau 2 orang

responden menjawab nilai 0 yang artinya mereka tidak pernah melakukan metode

ini selama pandemi covid-19.

Berdasarkan hasil penilaian responden diatas dapat dikatakan bahwa

metode Unified Communication sangat sering digunakan oleh mahasiswa atau

tenaga pengajar di daerah khususnya DKI Jakarta. Namun pada prinsip ini ada juga

beberapa responden yang belum sering menggunakan metode Unified

Communication. Mungkin metode ini bagi beberapa mahasiswa atau tenaga

pengajar kurang cocok bagi mereka di karena kan ada kendala seperti kurangnya

biaya atau alat untuk melakukan metode ini, sebaiknya untuk menjalankan metode

Unified Communication dengan baik pemerintah bisa memberi subsidi internet atau

3%3%

11%

38%

46%

1. SEBERAPA SERING ANDA MENGGUNAKAN METODE UNIFIED COMMUNICATION DI MASA

PANDEMI COVID-19 ?

0 1 2 3 4

Gambar 3.7. Hasil penilaian P1.

Page 28: Unified Communication Untuk Kestabilan Pendidikan Di Masa

28

paket data serta memperjelas apa itu keuntungan menggunakan Unified

Communiation dimasa pandemi covid-19 untung kalangan mahasiswa atau tenaga

pengajar agar lebih tertarik dengan Unified Communication .

Dari diagram diatas dapat dilihat bahwa sebanyak 36 % atau 26 orang

responden menjawab nilai 4 yang artinya, di masa pandemi ini mahasiswa atau

mahasiswi menerima benefit dari menggunakan metode Unified Communication

ini. 33% atau 24 orang responden menjawab nilai 3 yang dimana artinya cukup

menerima benefit dari metode Unified Communication di masa pandemi covid-19

dan tidak terlalu berpengaruh, Sebanyak 21% atau 15 responden menjawab nilai 2,

dimana artinya terdapat sesuatu masalah dengan metode ini bagi mereka, serta 7%

atau 5 orang responden memilih nilai 1 yang artinya menurut mereka metode ini

tidak memiliki benefit di masa pandemi covid-19 ini dan 3% atau 2 orang

resoponden yang memilih nilai 0 yang artinya mereka tidak merasakan benefit sama

sekali tentang metode ini.

Berdasarkan penilaian responden diatas dapat di katakana bahwa metode

Unfied Communication di masa pandemi covid-19 ini memiliki benefit bagi para

mahasiswa dan dosen/tenaga pengajar khususnya daerah DKI Jakarta. Namun ada

3% 7%

21%

33%

36%

2. APAKAH ANDA MERASAKAN BENEFIT DARI UNIFIED COMMUNICATION DI MASA PANDEMIC

COVID-19?

0 1 2 3 4

Gambar 3.8. Hasil penilaian P2.

Page 29: Unified Communication Untuk Kestabilan Pendidikan Di Masa

29

juga beberapa mahasiswa atau tenaga pengajar yang belum merasakan benefit dari

Unified Communication ini di karena kan mungkin pembelajaran/pengejaran

Unified Communication ini lebih sulit di mengerti atau alat atau media untuk

melakukan Unified Communication ini cukup awam bagi mereka sehingga mereka

tidak merasakan benefitnya, sebaiknya ada system yang diubah bagi Pendidikan di

Indonesia agar mahasiswa atau tenaga pengajar dapat memahami pembelajaran

serta pengajaran melalui metode ini dapat berjalan dengan sesuai tanpa ada

masalah.

Dari diagram diatas dapat dilihat bahwa sebanyak 3 % atau 2 orang

responden menjawab nilai 0 yang artinya, di masa pandemi ini mahasiswa atau

tenaga pengajar tidak menerima dampak dari menggunakan metode Unified

Communication ini. 3% atau 2 orang responden menjawab nilai 1 yang dimana

artinya cukup menerima dampak dari metode Unified Communication di masa

pandemi covid-19 dan tidak terlalu berpengaruh, Sebanyak 18 % atau 13 responden

menjawab nilai 3, dimana artinya terdapat sesuatu masalah dengan metode Unified

Communication ini bagi mereka serta 43% atau 31 orang responden yang sangat

menerima dampak KBM dari metode Unified Communication di masa pandemi

covid-19 ini dan 33% atau 24 orang responden menerima dampak yang besar

terhadap KBM dengan menggunakan metode ini.

Gambar 3.9. Hasil penilaian P3.

3%3%

18%

43%

33%

3. APAKAH PENGGUNAAN METODE UNIFIED COMMUNICATION BERDAMPAK PADA KBM?

0 1 2 3 4

Page 30: Unified Communication Untuk Kestabilan Pendidikan Di Masa

30

Berdasarkan penilaian responden diatas dapat dikatakan bahwa hanya 2

orang yang tidak merasakan dampak metode Unified Communication bagi KBM,

dan 97% responden merasakan dampak dari metode Unified Communication bagi

KBM, dari beberapa mahasiswa dan tenaga pengajar sepertinya masih belum

terbiasa menggunakan metode Unified Communication yaitu dikarenakan system

pembelajaran yang susah di mengerti, susah fokus dan ketergantungan dengan

internet. Unified Communication sangan berdampak bagi KBM banyak mahasiswi

atau tenaga pengajar yang tidak terlalu familiar dengan cara pembelajaran

menggunakan metode Unified Communicataion. Akan lebih baik sebaiknya

pemerintah atau universitas merubah cara pembelajaran dengan yang lebih familiar

dan mudah di mengerti tetapi dengan metode yang sama dan dengan cara yang lebih

menarik atau mudah.

Dari diagram diatas dapat dilihat bahwa sebanyak 17% atau 12 orang

responden menjawab nilai 4 yang artinya, di masa pandemi ini mahasiswa atau

tenaga pengajar merasakan efektifitas dari menggunakan metode Unified

Communication ini. 25 % atau 18 orang responden menjawab nilai 3 yang dimana

6%

17%

36%

25%

17%

4. APAKAH DENGAN UNIFIED COMMUNICATION KBM ANDA TERASA LEBIH EFEKTIF?

0 1 2 3 4

Gambar 3.10. Hasil penilaian P4.

Page 31: Unified Communication Untuk Kestabilan Pendidikan Di Masa

31

artinya cukup menerima kefektifitas dari metode Unified Communication di masa

pandemi covid-19 dan tidak terlalu berpengaruh, Sebanyak 36% atau 26 responden

menjawab nilai 2, dimana artinya terdapat sesuatu masalah dengan metode Unified

Communication ini bagi mereka serta 17 % atau 12 orang responden yang tidak

dapat merasakan keefektifitasan dari metode Unified Communication di masa

pandemi covid-19 ini dan 6% atau 4 orang responden tidak merasakan sama sekali

efektifitas metode ini di masa pandemi covid-19.

Berdasarkan penilaian responden diatas dapat dikatakan metode Unified

Communication di masa pandemi covid-19 bagi KBM terlalu tidak efektif.

Dikarenakan pembelajaran menggunakan metode Unified Communication ini

termasuk baru sehingga membuat para mahasiswa atau tenaga pengajar tidak bisa

melihat kefektifan dari metode ini di karena kan jadwal yang tidak terlalu teratur

banyak tenaga pengajar atau dosen yang hanya memberi tugas serta ada dosen yang

tidak berkomunikasi sama sekali di karena kan metode ini. Unified Communication

tidak terlalu efektif di masa pandemi covid-19 untuk KBM disebabkan kurangnya

perhatian dari pemerintah atau pihak universitas. Sebaiknya pemerintah atau pihak

universitas harus memperketat metode pembelajaran ini agar para mahasiswa dan

tenaga pekerja dapat merasakan kegiatan KBM yang sama efektifnya dengan KBM

secara offline

Page 32: Unified Communication Untuk Kestabilan Pendidikan Di Masa

32

Dari diagram diatas dapat dilihat bahwa sebanyak 17% atau 12 orang

responden menjawab nilai 4 yang artinya, di masa pandemi ini mahasiswa dan

tenaga pengajar dapat mengerti/memahami system pembelajaran menggunakan

metode Unified Communication ini. 29 % atau 21 orang responden menjawab nilai

3 yang dimana artinya cukup menerima metode pengajaran menggunakan metode

Unified Communication di masa pandemi covid-19 dan tidak terlalu berpengaruh,

Sebanyak 32% atau 23 responden menjawab nilai 2, dimana artinya terdapat

sesuatu masalah dengan metode Unified Communication ini bagi mereka serta 15

% atau 11 orang responden yang tidak dapat memahami metode pembelajaran

menggunakan metode Unified Communication di masa pandemi covid-19 ini dan

7% atau 5 orang responden tidak dapat memahami system pembelajaran /

pengajaran menggunakan metode Unified Communication dimasa pandemi covid-

19.

7%

15%

32%

29%

17%

5. APAKAH METODE PENGAJARAN UNIFIED COMMUNICATION MUDAH DI PAHAMI ?

0 1 2 3 4

Gambar 3.11. Hasil penilaian P5.

Page 33: Unified Communication Untuk Kestabilan Pendidikan Di Masa

33

Berdasarkan penilaian responden diatas dapat dikatakan bahwa

menggunakan metode Unified Communication di dalam metode pembelajaran

selama masa pandemi covid-19 ini hasilnya mahasiswi dan mahasiswa dapat

memahami metode pengajaran menggunakan metode Unified Communication.

Tetapi ada beberapa mahasiswa atau mahasiswi yang tidak dapat memahami

metode pengajaran ini yang disebabkan kurangnya dosen atau tenaga pengajar

berkomunikasi dengan kita, gangguan sinyal yang menyebabkan kita terputus

dengan dosen atau tenaga pekerja serta menyebabkan beberapa mahasiswa tidak

bisa mengerti isi pelajaran tersebut di karena kan gangguan tersebut. Sebaiknya

pemerintah meningkatkan konektivitas internet yang ada di indonesia sehingga

mahasiswa atau mahasiswi dapat belajar tanpa ada gangguan internet atau sinyal.

Dari diagram diatas dapat dilihat bahwa sebanyak 14% atau 10 orang

responden menjawab nilai 4 yang artinya metode ini dapat meningkatkan kinerja

pembelajaran. Sebanyak 21% atau 15 orang responden menjawab nilai 4 dimana

artinya masih terdapat masalah namun tidak terlalu berpengaruh. Sebanyak 40%

atau 29 orang responden menjawab nilai 2 dimana terdapat masalah dengan

menggunakan metode ini untuk Sebagian responden. Serta 17% atau 12 orang

menjawab nilai 1 yang artinya metode ini tidak terlalu meningkatkan kinerja

Gambar 3.12. Hasil penilaian P6.

8%

17%

40%

21%

14%

6. APAKAH UNIFIED COMMUNICATION DAPAT MENINGKATKAN KINERJA PEMBELAJARAN ?

0 1 2 3 4

Page 34: Unified Communication Untuk Kestabilan Pendidikan Di Masa

34

pembelajaran. Sebanyak 8% atau 6 orang yang dimana metode ini memiliki

masalah dan harus segera ditemukan solusinya.

Berdasarkan hasil penilaian responden diatas dapat dikatakan bahwa

metode Unified Communication ini dapat meningkatkan kinerja untuk beberapa

mahasiswa dan dosen atau tenaga pengajar yang ada di daerah DKI Jakarta. Namun

ada beberapa masalah yang terjadi dalam menggunakan metode ini terutama di

sudut pandang mahasiswa menggunakan metode ini cukup membuat kinerja para

mahasiswa ada yang menaik dan menurun untuk beberapa mahasiswa mungkin

masih canggung atau faktor yang lainnya. Sedangkan sudut pandang dosen metode

ini bisa meningkatkan kinerja dikarenakan kita bisa melakukannya ini kapan saja

asal terdapat koneksi internet tetapi ada beberapa tenaga pengajar atau dosen yang

memanfaatkan secara maksimal metode ini sehingga kinerja pembelajaran tidak

meningkat. Mungkin lebih baik kita sebagai mahasiswa harus berani mencoba yang

sesuatu baru dan lebih fokus menggunakan pembelajaran ini agar dapat mengurangi

terinfeksinya covid-19 sedangkan untuk tenaga pengajar atau dosen sebaiknya lebih

banyak interaksi atau berkomunikasi dengan mahasiswa agar kinerja dalam

pembelajaran dapat meningkat secara pesat selama pandemi covid-19 ini,

3%8%

24%

30%

31%

7. APAKAH SISTEM UNIFIED COMMUNICATION DALAM PENGAJARAN / PEMBELAJARAN

BERSIFAT USER FRIENDLY?

0 1 2 3 4

Gambar 3.13. Hasil penilaian P7.

Page 35: Unified Communication Untuk Kestabilan Pendidikan Di Masa

35

Dari diagram diatas dapat dilihat bahwa sebanyak 31% atau 22 orang

responden menjawab nilai 4 yang artinya dalam pengajaran atau pembelajar sistem

ini bersifat user friendly . Sebanyak 30% atau 22 orang responden menjawab nilai

4 dimana artinya masih terdapat masalah namun tidak terlalu berpengaruh.

Sebanyak 24% atau 17 orang responden menjawab nilai 2 dimana beberapa

responden tidak merasa user friendly. Serta 8% atau 6 orang menjawab nilai 1 yang

artinya metode ini tidak user friendly dalam pembelajaran atau pengajaran.

Sebanyak 3% atau 2 orang yang dimana metode ini memiliki masalah dan harus

segera ditemukan solusinya.

Berdasarkan hasil penilaian responden diatas dapat dikatakan bahwa sistem

pengajaran atau pembelajaran dengan metode Unified Communication cukup user

friendly untuk para mahasiswa dan dosen/tenaga pengajar. Yaitu dapat mudah

diakses page yang di tampilkan tidak terlalu banyak dan sering digunakan dengan

kegiatan sehari-hari. Namun ada pula kekurangannya di metode ini yaitu platform

yang digunakan itu beragam ada zoom, meet, dan whatsap video call, yang

menyebabkan ada beberapa tenaga pengajar atau dosen yang tidak terbiasa dengan

UI beberapa platform tersebut yang bisa menyebabkan tertundanya pembelajaran.

Saran kami pemerintah atau universitas membuat suatu platform khusus atau

bekerja sama dengan platform tersebut agar kita hanya menggunakan satu platform

merata di DKI Jakarta sehingga tidak perlu memilih platform mana atau sesuai

dengan kita.

Page 36: Unified Communication Untuk Kestabilan Pendidikan Di Masa

36

Dari diagram diatas dapat dilihat bahwa sebanyak 17% atau 12 orang

responden menjawab nilai 4 yang artinya Unified Communication menyediakan

solusi yang mereka butuhkan. Sebanyak 33% atau 25 orang responden menjawab

nilai 4 dimana artinya masih terdapat masalah namun tidak terlalu berpengaruh.

Sebanyak 29% atau 21 orang responden menjawab nilai 2 dimana ada beberapa

responden menemukan solusinya saat menggunakan Unified Communication dan

Adapun yang masih kesulitan. Serta 17% atau 12 orang menjawab nilai 1 yang

artinya metode ini tidak menyediakan solusi yang mereka mau. Sebanyak 3% atau

2 orang yang dimana metode ini memiliki masalah dan harus segera ditemukan

solusinya.

Berdasarkan hasil penilaian responden diatas dapat dikatakan bahwa

Unified Communication menyediakan solusi yang mereka butuhkan seperti

menghemat ongkos, lebih dekat dengan keluarga ,tidak perlu mengekos atau

ngerantau, dan mencegah penyebaran covid-19. Namun ada beberapa masalah yang

akan ditimbulkan oleh metode Unified Communication yaitu, kita akan kurang

bergaul dan bisa kurang percaya diri dikarenakan menggunakan metode ini semua

yang hal yang kita lakukan berbasis Online. Solusinya kita harus benar-benar

mengikuti protokol pemerintah tentang covid-19 agar kita dapat melakukan

kegiatan semestinya.

3%

17%

29%33%

17%

8. APAKAH UNIFIED COMMUNICATION MENYEDIAKAN SOLUSI YANG ANDA

BUTUHKAN?

0 1 2 3 4

Gambar 3.14. Hasil penilaian P8.

Page 37: Unified Communication Untuk Kestabilan Pendidikan Di Masa

37

Dari diagram diatas dapat dilihat bahwa sebanyak 10 % atau 7 orang

responden menjawab nilai 0 yang artinya, Di masa pandemi ini tidak mengalami

kesulitan dalam menggunakan metode Unified Communication. 17% atau 12 orang

responden menjawab nilai 1 yang dimana artinya cukup kesulitan menggunakan

metode Unified Communication di masa pandemi covid-19 dan tidak terlalu

berpengaruh, Sebanyak 29 % atau responden menjawab nilai 2, dimana artinya

terdapat sesuatu masalah dengan metode Unified Communication ini bagi mereka

serta 33% atau 24 orang responden yang sangat mengalami kesulitan dalam

menggunakan metode ini dan 10% atau 8 orang responden mengalami kesulitan

yang besar dan harus mencari solusinya.

Berdasarkan hasil penilaian responden diatas dapat dikatakan bahwa banyak

responden mengalami kesulitan menggunakan metode Unified Communication

mungkin faktor utama yang membuat mereka kesulitan adalah koneksi serta device

yang tidak mencukupi, karna menggunakan metode ini kita harus tersabung dengan

konektivitas internet dan device yang support platform tersebut dan hal lainnya bisa

disebabkan oleh pemberian batas waktu dari platform tersebut karna menggunakan

secara gratis. Menurut kami solusi yang harus di lakukan adalah terutama pihak

universitas sebaiknya memberikan id premium di platform tersebut terutama untuk

10%

17%

29%

33%

11%

9. APAKAH ANDA PERNAH MENGALAMI KESULITAN SELAMA MENGGUNAKAN METODE

UNIFIED COMMUNICATION?

0 1 2 3 4

Gambar 3.15. Hasil penilaian P9.

Page 38: Unified Communication Untuk Kestabilan Pendidikan Di Masa

38

dosen agar saat pembelajaran di lakukan waktu tidak terpotong oleh dengan

gantinya platform atau membuat Room meeting secara ulang.

Dari diagram diatas dapat dilihat bahwa sebanyak 13% atau 9 orang

responden menjawab nilai 4 yang artinya setuju metode Unified Communication

diimplementasikan secara permanen di indonesia . Sebanyak 24% atau 17 orang

responden menjawab nilai 3 dimana artinya masih terdapat masalah namun tidak

terlalu berpengaruh. Sebanyak 29% atau 21 orang responden menjawab nilai 2

yang artinya dimana ada beberapa responden yang pro/kontra dengan metode ini.

Serta 21% atau 15 orang menjawab nilai 1 yang artinya tidak setuju jika metode

ini diimplementasikan secara permanen. Sebanyak 14% atau 10 orang yang dimana

menolak metode ini jika diimplementasikan secara permanen

Berdasarkan hasil penilaian responden diatas dapat dikatakan bahwa ada

responden yang menolak jika metode ini diimplementasikan secara permanen di

Indonesia dengan alasan jika metode ini diimplementasikan secara permanen maka

akan terjadi kekurangan sosial terhadap mahasiswa dan dosen/tenaga pengajar yang

menyebabkan kurangnya moral. Namun solusi dari kami metode ini sebaiknya

jangan di buat menjadi permanen kalau bisa di buat jadwal seperti seminggu 2 atau

3 kali pertemuan menggunakan metode ini agar mahasiswa atau dosen memiliki

14%

21%

29%

24%

13%

10 APAKAH UNIFIED COMMUNICATION BISA DIIMPLEMENTASIKAN SECARA PERMANEN DI

PENDIDIKAN INDONESIA ?

0 1 2 3 4

Gambar 3.16. Hasil penilaian P10.

Page 39: Unified Communication Untuk Kestabilan Pendidikan Di Masa

39

waktu istirahat yang cukup agar tidak terlalu membuat stress tapi selama pandemi

covid-19 masih berlangsung metode ini wajib di lakukan demi mengurangi

pertambahan status positif covid-19 di Indonesia.

.

Page 40: Unified Communication Untuk Kestabilan Pendidikan Di Masa

40

BAB 4

KESIMPULAN

5.1 Kesimpulan

Setelah dilakukan analisis penggunaan Unified Communication di

bidang pendidikan , dapat di ambil kesimpulan dari penelitian ini , yaitu:

1. Dalam rangka memutuskan mata rantai penyebaran covid -19 di

lingkungan pendidikan , maka berbagai pihak universitas melaksanakan

pembelajaran dengan sistem Unified Communication . Pembelajaran

dengan sistem ini efektif untuk mengatasi pembelajaran yang

memungkinkan dosen dan mahasiswa berinteraksi dalam kelas

virtual yang dapat diakses dimana saja dan kapan saja.

2. Unified communication sebagai objek dalam penelitian ini di nilai

menggunakan metode kuantitatif yang berfungsi mempelajari

fenomena subyek secara lebih mendalam dan juga lebih detil berkaitan

dengan topik penelitian. Hasil penelitian berdasarkan kuesioner

Pemaksimalan Unified Communication di masa pandemi codid-19 bagi

Pendidikan khususnya daerah DKI Jakarta. Dari 10 pertanyaan dan

kategori penilaian dengan skala 1-5 dapat disimpulkan bahwa hasil akhir

di masa pandemi covid-19 ini banyak atau sering sekali menggunakan

Unified Communication untuk masa pembelajaran di masa pandemi ini.

Bisa diambil kesimpulan bahwa pelaksanaan aktivitas belajar dengan

sistem Unified Comunnication di bidang pendidikan mendapatkan

penilaian β€œbaik”. Hal tersebut mendasari bahwa pelaksanaan dengan

sistem Unified Communication mahasiswa berjalan baik dalam

pelaksanaannya.

3. Namun, ada kelemahan pembelajaran dengan sistem Unified

Communication ini mahasiswa tidak terawasi dengan baik selama

proses pembelajaran . Lemah sinyal internet dan mahalnya biaya

kuota menjadi tantangan tersendiri pembelajaran daring. Akan tetapi

pembelajaran daring dapat menekan penyebaran Covid-19 di perguruan

tinggi.

Page 41: Unified Communication Untuk Kestabilan Pendidikan Di Masa

41

Ucapan Terima Kasih

Penyusunan Karya Ilmiah ini tidak lepas dari dukungan serta bantuan yang

diberikan secara langsung ataupun tidak langsung oleh berbagai pihak. Oleh karena

itu, ucapan terima kasih diberikan kepada pihak-pihak yang telah memberikan

dukungan, arahan dan semangat dalam menyelesaikan Karya Ilmiah ini, yakni:

1. Bapak Sigit Wijayanto B.sc, M.sc, yang telah meluangkan waktunya untuk

selalu memberikan nasihat terbaik dan maksimal selama penyusunan Karya

Ilmiah, dan juga memberikan dukungan, arahan, dan semangat dalam

menyelesaikan karya ilmiah ini, sehingga dapat diselesaikan dengan

optimal.

2. Ibu Dr. Siti Rohajawati, S.Kom., M.Kom, selaku Ketua Program Studi

Informasi.

3. Bapak Refyul Rey Fatri, Bapak Kenny Badjora Lubis, Bapak Sigit

Wijayanto, dan segenap dosen Sistem Informasi Universitas Bakrie yang

telah memberikan ilmu-ilmu Sistem Informasi selama masa perkuliahan.

4. Mas Dr. Aryo Subarkah Eddyono, s.Sos.,M.Si, selalu Kemahasiswaan

Universitas Bakrie.

5. Orang tua kami yang tidak pernah berhenti memberikan fasilitas, dukungan

dan do β€˜a serta memberikan arahan serta nasihat yang baik dalam

menyelesaikan Karya Ilmiah ini sehingga dapat diselesaikan dengan baik

dan optimal.

6. Serta pihak, rekan dan sahabat yang tidak dapat disebutkan satu per satu,

yang telah melibatkan dirinya dalam penulisan Karya Ilmiah ini baik

secara langsung maupun tidak langsung.

Page 42: Unified Communication Untuk Kestabilan Pendidikan Di Masa

42

Daftar Pustaka

Bungin ,Burhan. (2005). Metodologi Penelitian Kuantitatif Komunikasi,

Ekonomi, Dan Kebijakan Publik Ilmu-ilmu Sosial Lainya, Jakarta:

Kencana, 2005, hlm. 122.

Guru pendidikan. (2020). Pengertian Pendidikan.17 Mei 2020, dari

https://www.gurupendidikan.co.id/pengertian-pendidikan/

Hasan, Ani m. (2003). Meningkatkan Profesionalisme Guru. Jurnal Pendidikan,

Jakarta : Diknas

Indotelko. (2019). Unified Communications menjadi tren solusi komunikasi di

masa mendatang.03 Mei 2020, dari

https://www.indotelko.com/read/1556771561/unified-communications-

mendatang.

Kemendikbud. (2020). Mendikbud Terbitkan SE tentang Pelaksanaan Pendidikan

dalam Masa Darurat Covid-19. 24 Maret 2020, dari

https://www.kemdikbud.go.id/main/blog/2020/03/mendikbud-terbitkan-se-

tentang-pelaksanaan-pendidikan-dalam-masa-darurat-covid19

Muhamad. (2008) Metode Penelitian Ekonomi Islam Pendekatan Kuantitatif,

Jakarta: PT.Raja Grafindo Persada, , hlm. 103

Poerwandari, E. K. (2005). Pendekatan kualitatif untuk penelitian perilaku

manusia (edisi.Ketiga). Depok: LPSP3 Fakultas Psikologi Universitas

Indonesia

Raharjo, S. (2019). Cara melakukan Uji Validitas Product Moment dengan SPSS.

Diakses 22 Mei 2020, https://www.spssindonesia.com/2014/01/uji-

validitasproduct-momen-spss.html

Raharjo, S. (2019). Cara Melakukan Uji Reliabilitas Alpha Cronbach’s dengan

SPSS. 8 April 2020, dari

https://www.spssindonesia.com/2014/01/ujireliabilitas-alpha-spss.html

Sugiyono.(2014). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan Kombinasi

(Mixed Methods).

Page 43: Unified Communication Untuk Kestabilan Pendidikan Di Masa

43

Suliyanto, (2006). Metode Riset Bisnis. Jakarta : Andi.

Sukardi. (2008). Metodologi Penelitian Pendidikan Kompetensi dan Praktiknya,

(Jakarta: PT Bumi Aksara), hal. 122

Page 44: Unified Communication Untuk Kestabilan Pendidikan Di Masa

44

LAMPIRAN

Page 45: Unified Communication Untuk Kestabilan Pendidikan Di Masa

45

Lampiran 1. Hasil kuesioner

Responde

n

No Item

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

1. 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4

2. 5 3 3 2 3 3 3 2 3 1

3. 5 3 5 2 2 2 2 2 5 3

4. 5 5 3 3 3 3 4 3 2 2

5. 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4

6. 5 5 4 3 3 3 5 4 4 3

7. 4 3 4 2 5 4 4 5 2 1

8. 5 5 4 3 4 4 4 4 3 4

9. 5 4 4 4 4 4 5 4 2 4

10. 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3

11. 5 4 4 2 3 3 3 2 5 3

12. 5 5 4 3 3 3 3 3 2 2

13. 4 3 5 3 4 3 5 4 2 3

14. 4 3 3 3 3 2 2 2 2 2

15. 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3

16. 4 4 4 4 2 3 3 3 3 3

17. 4 4 4 4 2 3 3 3 3 3

18. 4 2 2 1 1 2 3 2 3 3

19. 5 5 4 4 3 3 4 4 2 3

20. 4 4 4 3 4 3 3 3 4 3

21. 5 4 4 2 2 1 3 2 5 1

22. 4 5 4 4 4 4 4 4 5 4

23. 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5

24. 4 2 4 4 4 4 4 3 3 1

25. 3 2 3 4 3 3 3 3 3 2

26. 5 4 3 3 3 3 4 3 4 4

Page 46: Unified Communication Untuk Kestabilan Pendidikan Di Masa

46

27. 5 5 5 3 3 3 4 3 4 3

28. 5 5 5 5 1 1 5 4 3 2

29. 4 4 5 3 3 3 3 3 3 3

30. 5 4 4 3 3 4 4 4 2 2

31. 5 3 5 3 2 2 2 2 4 3

32. 4 5 5 5 4 3 4 3 2 4

33. 5 4 4 2 2 2 4 3 4 2

34. 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5

35. 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5

36. 5 5 5 1 1 1 2 4 4 2

37. 4 5 5 5 4 5 5 5 3 3

38. 4 5 4 3 3 3 4 4 2 3

39. 5 4 3 3 2 2 3 3 4 2

40. 4 4 4 4 2 4 3 4 4 4

41. 3 4 3 3 4 4 4 3 3 3

42. 5 5 5 5 5 5 5 5 3 3

43. 4 3 5 5 2 3 5 2 1 1

44. 5 5 5 5 5 5 5 4 3 5

45. 5 5 4 2 3 2 3 2 3 1

46. 5 3 5 2 3 2 5 3 1 4

47. 2 2 4 2 2 2 2 2 4 1

48. 4 4 5 3 4 4 4 4 4 5

49. 4 4 4 4 3 5 5 4 4 4

50. 4 3 3 2 3 3 2 2 4 2

51. 3 3 4 3 4 3 4 4 3 4

52. 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3

53. 5 5 4 4 3 2 4 4 1 1

54. 5 4 4 4 5 4 5 4 4 5

55. 4 5 4 4 4 4 5 3 3 4

56. 5 4 4 3 3 3 4 2 3 5

57. 2 2 3 2 2 3 3 3 4 2

Page 47: Unified Communication Untuk Kestabilan Pendidikan Di Masa

47

58. 4 4 4 3 4 3 4 4 2 2

59. 4 3 4 3 3 3 4 3 4 2

60. 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5

61. 4 4 4 3 4 4 5 4 3 4

62. 5 5 5 2 4 2 5 4 4 2

63. 4 5 5 5 5 5 5 5 4 5

64. 5 4 3 4 5 2 5 5 1 3

65. 5 5 2 3 5 1 4 5 1 2

66. 5 3 5 5 4 3 5 5 2 3

67. 4 5 5 3 4 3 5 4 4 4

68. 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

69. 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

70. 5 4 5 4 5 4 4 5 4 4

71. 5 5 4 4 4 5 4 3 3 4

72. 3 4 5 4 4 4 4 4 4 4

Total 303 283 289 238 240 227 275 249 230 21

6

Average 4.2

0

3.9

3

4.0

1

3.3

0

3.3

3

3.1

5

3.8

1

3.4

5

3.1

9

3

Page 48: Unified Communication Untuk Kestabilan Pendidikan Di Masa

48

Lampiran 2. Hasil Uji Validitas

Correlations

ite

m_

1

ite

m_

2

ite

m_

3

ite

m_

4

ite

m_

5

ite

m_

6

ite

m_

7

ite

m_

8

ite

m_

9

item

_10

skor_t

otal

item_

1

Pearso

n

Correl

ation

1 .62

1**

.47

0**

.23

3*

.24

8*

.08

9

.43

3**

.30

0*

.10

5

.181 .506**

Sig. (2-

tailed)

.00

0

.00

0

.04

9

.03

6

.45

8

.00

0

.01

1

.38

1

.129 .000

N 72 72 72 72 72 72 72 72 72 72 72

item_

2

Pearso

n

Correl

ation

.62

1**

1 .51

2**

.46

5**

.43

1**

.35

5**

.54

8**

.54

0**

.19

8

.401

**

.718**

Sig. (2-

tailed)

.00

0

.00

0

.00

0

.00

0

.00

2

.00

0

.00

0

.09

5

.000 .000

N 72 72 72 72 72 72 72 72 72 72 72

item_

3

Pearso

n

Correl

ation

.47

0**

.51

2**

1 .50

8**

.36

3**

.41

1**

.54

2**

.46

5**

.35

0**

.412

**

.710**

Sig. (2-

tailed)

.00

0

.00

0

.00

0

.00

2

.00

0

.00

0

.00

0

.00

3

.000 .000

N 72 72 72 72 72 72 72 72 72 72 72

item_

4

Pearso

n

Correl

ation

.23

3*

.46

5**

.50

8**

1 .55

4**

.64

1**

.65

1**

.60

5**

.07

5

.505

**

.756**

Page 49: Unified Communication Untuk Kestabilan Pendidikan Di Masa

49

Sig. (2-

tailed)

.04

9

.00

0

.00

0

.00

0

.00

0

.00

0

.00

0

.53

4

.000 .000

N 72 72 72 72 72 72 72 72 72 72 72

item_

5

Pearso

n

Correl

ation

.24

8*

.43

1**

.36

3**

.55

4**

1 .67

7**

.66

2**

.70

9**

.10

1

.532

**

.766**

Sig. (2-

tailed)

.03

6

.00

0

.00

2

.00

0

.00

0

.00

0

.00

0

.40

0

.000 .000

N 72 72 72 72 72 72 72 72 72 72 72

item_

6

Pearso

n

Correl

ation

.08

9

.35

5**

.41

1**

.64

1**

.67

7**

1 .56

1**

.53

9**

.31

6**

.631

**

.765**

Sig. (2-

tailed)

.45

8

.00

2

.00

0

.00

0

.00

0

.00

0

.00

0

.00

7

.000 .000

N 72 72 72 72 72 72 72 72 72 72 72

item_

7

Pearso

n

Correl

ation

.43

3**

.54

8**

.54

2**

.65

1**

.66

2**

.56

1**

1 .71

5**

.01

8

.499

**

.804**

Sig. (2-

tailed)

.00

0

.00

0

.00

0

.00

0

.00

0

.00

0

.00

0

.88

2

.000 .000

N 72 72 72 72 72 72 72 72 72 72 72

item_

8

Pearso

n

Correl

ation

.30

0*

.54

0**

.46

5**

.60

5**

.70

9**

.53

9**

.71

5**

1 .11

2

.480

**

.785**

Sig. (2-

tailed)

.01

1

.00

0

.00

0

.00

0

.00

0

.00

0

.00

0

.34

7

.000 .000

N 72 72 72 72 72 72 72 72 72 72 72

Page 50: Unified Communication Untuk Kestabilan Pendidikan Di Masa

50

item_

9

Pearso

n

Correl

ation

.10

5

.19

8

.35

0**

.07

5

.10

1

.31

6**

.01

8

.11

2

1 .399

**

.395**

Sig. (2-

tailed)

.38

1

.09

5

.00

3

.53

4

.40

0

.00

7

.88

2

.34

7

.001 .001

N 72 72 72 72 72 72 72 72 72 72 72

item_

10

Pearso

n

Correl

ation

.18

1

.40

1**

.41

2**

.50

5**

.53

2**

.63

1**

.49

9**

.48

0**

.39

9**

1 .742**

Sig. (2-

tailed)

.12

9

.00

0

.00

0

.00

0

.00

0

.00

0

.00

0

.00

0

.00

1

.000

N 72 72 72 72 72 72 72 72 72 72 72

skor_t

otal

Pearso

n

Correl

ation

.50

6**

.71

8**

.71

0**

.75

6**

.76

6**

.76

5**

.80

4**

.78

5**

.39

5**

.742

**

1

Sig. (2-

tailed)

.00

0

.00

0

.00

0

.00

0

.00

0

.00

0

.00

0

.00

0

.00

1

.000

N 72 72 72 72 72 72 72 72 72 72 72

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

Page 51: Unified Communication Untuk Kestabilan Pendidikan Di Masa

51

Lampiran 3. Hasil Uji Reliabilitas

Case Processing Summary

N %

Cases Valid 72 100.0

Excludeda 0 .0

Total 72 100.0

a. Listwise deletion based on all variables in

the procedure. Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items

.880 10 Item-Total Statistics

Scale Mean if

Item Deleted

Scale Variance

if Item Deleted

Corrected

Item-Total

Correlation

Cronbach's

Alpha if Item

Deleted

item_

1

31.21 50.083 .403 .882

item_

2

31.49 46.141 .639 .866

item_

3

31.40 47.230 .639 .867

item_

4

32.11 45.030 .681 .863

item_

5

32.08 44.585 .691 .862

item_

6

32.26 44.760 .691 .862

item_

7

31.60 44.779 .745 .858

item_

8

31.96 45.139 .721 .860

Page 52: Unified Communication Untuk Kestabilan Pendidikan Di Masa

52

item_

9

32.22 50.908 .255 .895

item_

10

32.42 44.162 .653 .865

Page 53: Unified Communication Untuk Kestabilan Pendidikan Di Masa

53

Lampiran 4. Contoh kuesioner

Page 54: Unified Communication Untuk Kestabilan Pendidikan Di Masa

54

Page 55: Unified Communication Untuk Kestabilan Pendidikan Di Masa

55