vw no more lies group 1
TRANSCRIPT
-
8/18/2019 Vw No More Lies Group 1
1/11
879
VW: NO MORE LIES!Studi Kasus Skandal Penipuan Volkswagen
ETIKA PROFESI & TATA KELOLA KORPORAT
2015
PPAk STIE YKPN - 2015
KELOMPOK 1
ANDRA NUR FITRIAN-25521
LUH GDE KHAESA RISYANDI-25527
NI PUTU DEVI BOVILLIA PUTRI WINDIA-25532
PRISKA NI NYOMAN WIDIANTARI-26566
-
8/18/2019 Vw No More Lies Group 1
2/11
1
VW: NO MORE LIES!
PROFIL PERUSAHAAN
Volkswagen Group adalah sebuah perusahaan yang sebagian besar bisnisnya bergerak
di industri otomotif, yang didirikan pada 28 Mei 1937 yang bertempat di Wolfsburg, Lower
Saxony, Jerman. Dalam Bahasa Jerman, “Volkswagen” berarti “mobil rakyat”. Mengusung
slogan Das Auto (dalam Bahasa Inggris berarti “The Car ”) membuat VW senantiasa berusaha
untuk dapat menjadi perusahaan otomotif terdepan di dunia.
VW (Volkswagen Passenger Cars) merupakan salah satu dari 30 anak perusahaan dari
Volkswagen Group yang bergerak tidak hanya di industri otomotif melainkan juga pada
industri lain, salah satunya adalah financial services. Ketiga puluh anak perusahaan tersebut
antara lain:
Otomotif:
1. AUDI AG
2. Automobili Lamborghini S.p.A.
3.
Bentley
4. Bugatti Automobiles S.A.S.
5.
Dr. Ing. h.c. F. Porsche AG
6.
Ducati Motor Holding S.p.A.
7. Ducati Corse S.r.l.
8. MAN SE
9.
Scania AB
10. SEAT, S.A.
11. ŠKODA AUTO a.s.
12.
Volkswagen Commercial Vehicles
13. Volkswagen Passenger Cars
14. Volkswagen Marine
Desain:
17. Italdesign Giugiaro
Logistics:
18. Volkswagen Group Fleet International
19.
Volkswagen Group Supply
20.
Volkswagen Air Supply
Industrial:
21. Volkswagen Industrial Motor
Internasional:
22.
Volkswagen Group China
23. Volkswagen Group India
24. Volkswagen Group of America, Inc.
25.
Volkswagen Group Australia
26. Volkswagen do Brasil
27. Volkswagen Group Ireland
28.
Volkswagen Group Italia S.p.A
29. Volkswagen of South Africa (Pty) Ltd.
30. Volkswagen Group United Kingdom Ltd.
Financial Services:
15.
Volkswagen Financial Service AG
16. Volkswagen Leasing GmbH
Volkswagen pertama kali memasarkan mobilnya di Amerika Serikat pada tahun 1949.
Walaupun pada saat itu hanya terjual sebanyak 2 unit, namun hingga saat ini VW telah
-
8/18/2019 Vw No More Lies Group 1
3/11
2
memproduksi berbagai jenis mobil. Di bawah ini kami sajikan varian mobil yang diproduksi
oleh VW hingga saat ini, yaitu sebagai berikut:
Varian Lama Varian Terkini
Nama
Kübelwagen
Schwimmwagen
Karmann Ghia
1500/1600
181
Country Buggy
411
412
K70
Derby
Corrado
Lupo
New Beetle
Tahun Produksi
1940-1945
1942-1944
1955-1974
1961-1973
1969-1983
1967-1969
1968-1972
1972-1974
1970-1974
1977-1981
1988-1995
1998-2004
1009-2010
Nama
Beetle
Up!
Fox
Polo
Golf
Golf Plus
Golf R
Jetta
Passat
Passat CC
Scirocco
Scirocco R
Tiguan
EosTouran
Sharan
Touareg
Phaeton
Jenis
Compact car
City car
Mini car
Mini car
Family car
MPV compact
Sport car
Family car
Family car
Family car
Sport compact
Sport car
SUV Crossover
Sport compactMPV compact
MPV compact
SUV Crossover
Executive car
RUMUSAN KASUS
Sejak tahun 2003, VW memproduksi mobil bermesin diesel berbahan bakar solar
dengan kandungan sulfur yang dikatakan sangat rendah. Salah satu teknologinya,
Turbochanged Direct Injection (TDI), yang diterapkan pada mesin-mesin dieselnya dinilai
mampu menghemat bahan bakar hingga 30% dibandingkan dengan mesin berbahan bakar
bensin sehingga dapat mengurangi emisi gas rumah kaca. Salah satu varian mobilnya yang
dipasarkan di Amerika Serikat, Volkswagen Jetta TDI 2009, menggunakan mesin 4 silinder
16 katup berteknologi common rail terukur dapat mengurangi emisi hingga 90%.
Pengembangan mobil bermesin ramah lingkungan ini dilakukan dalam rangka meningkatkan
-
8/18/2019 Vw No More Lies Group 1
4/11
3
penjualan di Amerika Serikat, mengingat Amerika Serikat menerapkan persyaratan yang rinci
terhadap kendaraan yang akan memasuki negaranya, yang salah satunya adalah harus bersifat
ramah lingkungan.
Namun, pada tanggal 18 September 2015 lalu, sebuah temuan menggegerkan telah
diungkapkan oleh Badan Perlindungan Lingkungan Amerika Serikat (Environmental
Protection Agency/EPA) dan California Air Resources Board (CARB) yang melaporkan
bahwa VW Amerika Serikat telah memasang sebuah software pada beberapa kendaraan
dieselnya untuk memanipulasi uji emisi yang wajib dilakukan di negara itu [1].
Menurut hasil penelitian yang dilakukan oleh EPA, mobil-mobil produksi VW Group
bertipe Jetta, Jetta Sportwagen, Beetle, Beetle Convertible, Audi A3, Golf, Golf Sportwagen,
Passat, Volkswagen Touareg, Porsche Cayenne, Audi A6 Quattro, Audi A7 Quattro, Audi
A8, Audi A8L, Audi Q5, dan Audi Q7 sesungguhnya membuang nitrogen oksida (NOx)
hingga 40 kali dari batas yang ditoleransi. Hal ini tentu sangat mengejutkan, mengingat
sebelumnya VW menyatakan bahwa mesin dieselnya sangat ramah lingkungan. Terlebih
ketika VW mengakui bahwa perusahaan telah memasang software manipulan itu pada sekitar
11 juta unit mobilnya di seluruh dunia. Software manipulan yang digunakan tersebut
merupakan seperangkat alat untuk memanipulasi uji emisi, yang dapat mematikan kontrol
emisi saat berkendara normal dan berfungsi otomatis ketika uji emisi dilakukan.
Selanjutnya, pada tanggal 2 November 2015 EPA mengeluarkan peringatan
pelanggaran keduanya untuk VW AG, Audi AG, Porsche AG, Porsche Cars North America,
dan VW Group of America, Inc. yang menyatakan bahwa perusahaan-perusahaan tersebut
memproduksi dan menjual mobil tenaga diesel 3.0 liters yang ditanamkan software
manipulasi hasil uji emisi yang sesungguhnya menghasilkan emisi 9 kali lebih tinggi dari
batas yang ditoleransi.
Terkait dengan dugaaan ini, sekitar 50 orang aparat dari kejaksaan Jerman dikabarkan
telah menggeledah kantor pusat VW dan rumah sejumlah karyawan untuk mencari bukti
terkait perangkat lunak manipulan yang digunakan. Selain kantor pusat VW, pada 15 Oktober
2015 lalu kantor pusat Lamborghini Italia turut digeledah[2].
Pada tanggal 17 November 2015, melalui website resminya Volkswagen Group merilis
pengumuman klarifikasi terkait skandal ini. Investigasi internal VW mengakui
ketidakpatuhannya terkait dengan peraturan batas emisi gas CO2. Pihaknya menyatakan
bahwa informasi mengenai beberapa tipe mobil yang terindikasi kasus ini yang dirilis pada
press realised tanggal 3 dan 13 November 2015 adalah salah, dan memberikan daftar tipe
-
8/18/2019 Vw No More Lies Group 1
5/11
4
model terbaru yang terdampak sesuai dengan penelitian terkininya. Daftar tersebut kami
sajikan di Lampiran 1 pada bagian terakhir studi kasus ini.
ANALISIS MASALAH
VW adalah perusahaan otomotif yang telah mendapatkan tempat yang khusus di hati
para penggemarnya. Bahkan bagi sebagian orang, memiliki VW adalah sebuah prestige.
Loyalitas yang begitu besar dari para penggemarnya membuat VW cenderung tak perlu
khawatir akan masa depannya. Lihat saja, event festival mobil VW internasional yang untuk
kedua kalinya diadakan di Yogyakarta pada tanggal 21 dan 22 November 2015 lalu menjadi
salah satu bukti bahwa mobil VW tak akan lekang oleh waktu. Animo masyarakat yang
begitu besar, baik pemilik maupun bukan, seolah menjadi modal yang besar bagi VW untuk
tetap mampu mempertahankan pangsa pasarnya.
Loyalitas yang diberikan oleh para penggemarnya ternyata tak lantas membuat VW
percaya diri. Tindakan manipulasi yang dilakukan menjadi sebuah kecaman yang perih,
menghancurkan kepercayaan ribuan konsumennya di seluruh dunia. Hal ini terbukti dari
anjloknya harga saham VW di Frankfurt mencapai lebih dari 18% pada 21 September lalu.
Bahkan, dikutip dari Financial Times edisi Minggu (27/09/2015), skandal penipuan ini dinilai
lebih buruk dari skandal penipuan Enron pada 2001 lalu[3]
. Berikut tujuh alasannya:
1.
Enron menyapu habis uang ribuan orang, namun VW membahayakan jutaan nyawa.
Tingkat NOx yang melebihi batas yang diperbolehkan, dan juga partikel halus yang
bersembunyi dari regulator adalah sesuatu yang berbahaya bagi kesehatan.
2. VW melanggar regulasi yang diberikan oleh Amerika Serikat. Dimulai oleh VW,
produsen mobil-mobil Eropa membujuk keras pemerintah untuk mempromosikan
program adopsi mesin diesel untuk mengurangi emisi karbon. Saat EPA menemukan
skandal ini, mereka telah menembus pasar Eropa lebih dari 50%, ini semua berkat insentifyang diberikan oleh pemerintahnya.
3. Potensi denda yang harus dilunasi oleh VW adalah sekitas US$ 18 miliar, melampaui
denda yang ditanggung oleh Enron.
4. Enron hanya menyisakan nama, namun runtuhnya VW yang walaupun sehat secara
finansial namun mengalami krisis kepercayaan. VW berpotensi mengalami krisis reputasi
yang sulit untuk diperbaiki, serta masalah hukum yang serius. Enron adalah perusahaan
muda yang dikagumi, sedangkan VW merupakan industri penting yang telah ada selama
78 tahun di Jerman.
-
8/18/2019 Vw No More Lies Group 1
6/11
5
5.
Runtuhnya reputasi VW yang memiliki peran sentral di industri otomotif Jerman,
merupakan tamparan yang keras bagi Jerman yang telah selama bertahun-tahun menjadi
tagline mobil-mobil ternama seperti Mercedez Benz, BMW, serta Audi. Jika
dibandingkan dengan Enron yang ditinggalkan dengan cepat oleh perusahaan Amerika
Serikat, kini akan sulit bagi industri Jerman lainnya.
6.
VW mencemari citra kendaraan diesel secara umum. Sekalipun produsen mobil Eropa
dan Asia lainnya yang telah berinvestasi dalam teknologi diesel tidak melakukan
penipuan, skandal ini tetap akan mengangkat citra lama bahwa mesin diesel adalah kotor.
7. Sementara Enron tercemar karena manipulasi laporan keuangan, penipuan oleh VW akan
berdampak lebih panjang dan lebih besar karena berhubungan dengan banyak orang
mengerti akan teknologi dan lingkungan yang bersih.
Skandal ini turut memengaruhi harga saham VW, yakni mengalami penurunan sekitar
20% pada tanggal 22 Oktober 2015. Sejumlah pejabat Jerman yang khawatir skandal itu akan
berdampak negatif terhadap industri kendaraan itu, mendesak Volkswagen untuk benar-benar
menyelesaikan persoalan tersebut. Mereka juga menyatakan siap untuk melakukan investigasi
untuk melihat apakah data emisi di Eropa juga dipalsukan. Bos Volkswagen, Martin
Winterkorn pun menyatakan akan mendukung penyelidikan yang akan dilakukan oleh
Kementrian transportasi Jerman terhadap skandal emisi raksasa otomotif Jerman itu.[4]
Selain harga saham, sebulan setelah skandal ini muncul, harga jual mobil VW bermesin
diesel juga turut mengalami penurunan sekitar 16%. Sedangkan untuk mobil VW bertenaga
bensin dan mobil berteknologi TDI masing-masing turun sekitar sebesar 2,9% dan 2,4%.
Penurunan paling anjlok dialami oleh jenis VW Golf Sportwagen dan Golf masing-masing
turun sebesar 6,2% dan 3,7%. Berbeda dengan kedua mobil ini, varian Audi A3 dan VW Jetta
justru mengalami kenaikan penjualan sebesar 1,6%, walaupun tidak dapat dipungkiri bahwa
calon pembeli Audi A3 cenderung beralih ke merek lain seperti Lexus NX, BMW Seri 2, dan
Mercedez-Benz CLA-Class.[5]
Namun, skandal ini ternyata tidak memengaruhi harga mobil bekas VW. EurotaxGlass
AG menyatakan telah melakukan survei terhadap harga mobil bekas di sekitar 30 negara di
Eropa dan menemukan data bahwa harga mobil VW tidak jatuh di pasar manapun. Banyak
pemilik kendaraan yang terdampak skandal ini menahan diri untuk menurunkan harga jual
dan memilih untuk menunda penjualan dengan harapan skandal akan segera mereda[6].
Skandal pengujian emisi yang dilakukan Volkswagen (VW) berdampak serius terhadap
keuangan pabrikan hingga VW berencana akan membekukan kegiatan promosi 2016 karena
-
8/18/2019 Vw No More Lies Group 1
7/11
6
harus menyisihkan dana besar sebagai biaya yang muncul dari skandal emisi yang
dihadapinya[7]. CEO VW pada saat itu, Martin Winterkom, menyatakan permintaan maafnya
atas terjadinya skandal tersebut. Selain harus membayar biaya penarikan mobil, VW juga
terancam hukuman denda miliaran dolar, dan para eksekutifnya terancam dipidanakan. Denda
untuk setiap mobil yang tak memenuhi persyaratan udara bersih Amerika Serikat, menurut
EPA, dapat mencapai hingga $37.500 (sekitar Rp500 juta). Jika dihitung bahwa mobil-mobil
model itu yang terjual sejak 2008 mencapai sedikitnya 482.000 unit, maka denda yang harus
dibayar dapat mencapai $18 miliar (Rp250 triliun). Ini merupakan jumlah denda yang
sangat besar bahkan bagi perusahaan raksasa yang baru saja menyalip Toyota sebagai
perusahaan otomotif dengan produksi terlaris dalam semester pertama 2015.[8]
Pemerintah Jerman meminta produsen mobil Volkswagen (VW) memperbaiki keadaan
pasca ditemukannya perangkat manipulasi tes emisi di sebagian besar kendaraan disel
mereka. Tak tanggung-tanggung, federasi otoritas transportasi Jerman mewajibkan VW
menarik kembali 2,4 juta produk mereka di awal tahun 2016 nanti. November. Seperti yang
dikutip dari Autoblog pada Kamis, 15 Oktober 2015, penarikan kembali produk VW
diperkirakan bisa mengembalikan keadaan, tapi hal tersebut akan berujung pada pengeluaran
finansial VW yang sangat besar. VW pun belum memberikan perencanaan spesifik tentang
bagaimana menormalkan 11 juta kendaraan disel mereka yang berperangkat sejenis dan
tersebar di seluruh dunia. Banyak pembaharuan yang harus dilakukan VW untuk masalah ini,
tapi perbaikan mesin adalah hal utama yang pasti diterapkan pada produk mereka. [9]
Terkait dengan skandal ini pula, sekitar 1,1 juta unit mobil produksi Volkswagen Group
yang tersebar di Inggris juga mengalami recall yang diprediksi akan terus dilakukan hingga
akhir tahun 2016 kedepan. Petinggi Volkswagen Inggris, Paul Willis, mengkonfirmasi bahwa
mesin diesel berkapasitas 1,2 liter dan 2,0 liter akan memerlukan perbaikan software,
sedangkan mesin diesel 1,6 liter memerlukan pemasangan injector baru. Menurut laporan
dari Autoexpress, jumlah mobil VW yang mengalami penarikan kembali (recall) di Inggris
adalah sebagai berikut:[10]
Merek Jumlah (unit)
VW Passenger Car 508.276
AUDI A.G. 393.450
SEAT, S.A. 76.773
SKODA AUTO a.s. 131.569
VW Commercial Vehicles 79.838
Total 1.189.906
-
8/18/2019 Vw No More Lies Group 1
8/11
7
Hal serupa juga terjadi di Korea Selatan dan India. Diperkirakan sebanyak 100.000 dari
140.000 unit mobil diesel VW yang terjual akan ditarik untuk dilakukan perbaikan[11].
Sedangkan di India, proses recall menargetkan untuk menarik sebanyak 100.000 unit mobil
VW yang berjenis Jetta, Passat, Polo, Polo Cross, dan jenis mobil lain yang masih
diselidiki[12].
Karena CEO VW sebelumnya yaitu Martin Winterkom mengundurkan diri sebagai
bentuk pertanggungjawabannya terhadap skandal ini, VW Group kemudian mengangkat
Matthias Mueller sebagai CEO barunya untuk membantu VW menghadapi skandal yang
tengah menghadangnya tersebut. Ia sebelumnya telah menjabat sebagai pimpinan di salah
satu anak perusahaannya yaitu Porsche. Ia menyatakan bahwa dirinya akan memberlakukan
peraturan yang ketat untuk membangkitkan citra VW.[13]
Begitu besarnya skandal ini, membuat salah satu production house Hollywood,
Paramount Pictures, bermaksud untuk memfilmkan skandal ini bersama dengan Appian Way
Production yang juga merupakan rumah produksi milik Leonardo DiCaprio. Alur cerita film
ini diangkat dari tulisan karya Jack Ewing, wartawan majalah New York Times, yang hingga
saat ini masih tersusun dalam sebuah proposal buku. [14]
KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
Sebagai salah satu perusahaan besar dengan pangsa pasar yang kuat, segala tindakan
yang dilakukan oleh VW dapat menjadi suatu refleksi dari strategi bisnis yang digunakannya.
Dan sebagai perusahaan yang besar pula, strategi bisnis yang diterapkannya akan menjadi
pedoman dan bahan penelaahan bagi perusahaan-perusahaan lain. Hal ini membuat VW akan
selalu menjadi sorotan publik, baik sebagai teladan maupun sebagai pembelajaran.
Ketidakjujuran yang telah dilakukan oleh VW, tentu saja akan berdampak pada berbagai hal. Salah satunya adalah, tindakan ini dinilai sebagai suatu tindakan yang
melanggar etika. Berdasarkan berbagai informasi yang telah diuraikan sebelumnya, kami
menyimpulkan bahwa terdapat empat prinsip etika yang telah dilanggar oleh VW. Keempat
perilaku tidak etis tersebut adalah sebagai berikut:
1.
Pelanggaran etika terhadap prinsip kepatuhan (complience)
Setiap perusahaan diwajibkan untuk memenuhi prinsip kepatuhan, yang berarti bahwa
setiap tindakan yang tidak, telah, dan akan dilakukannya harus sesuai dengan peraturan-
peraturan terkait yang berlaku. Dalam kasus ini, VW telah mengakui bahwa mobil-mobil
-
8/18/2019 Vw No More Lies Group 1
9/11
8
yang diproduksinya melakukan pelanggaran peraturan terhadap batas emisi yang
diperbolehkan. Perilaku ini merupakan cerminan dari perilaku tidak etis karena
melanggar peraturan, yang bahkan dilakukan secara sengaja untuk kemudian ditutup-
tutupi.
2. Pelanggaran etika terhadap prinsip pertanggungjawaban (responsibility)
Bertanggung jawab mengandung makna seseorang (atau suatu entitas) mampu memenuhi
segala hal yang menjadi tanggung jawabnya, baik yang timbul dari suatu perjanjian
maupun karena hal tertentu yang jika dimiliki/dilakukan maka secara langsung akan
menimbulkan tanggung jawab bagi penggunanya. Dalam kasus ini, VW yang sebelumnya
menyatakan bahwa mobil-mobil dieselnya bersifat ramah lingkungan karena
menghasilkan emisi yang rendah, telah mengakui bahwa hal ini tidak benar. Mobil-mobil
VW ternyata menghasilkan tingkat emisi yang jauh melebihi ambang batas yang
ditetapkan. Berdasarkan hal ini, telah cukup jelas bahwa VW telah terbukti melakukan
tindakan tidak etis karena tidak mampu memenuhi janjinya memproduksi mobil yang
mampu menghasilkan emisi yang rendah.
3. Pelanggaran etika terhadap perlindungan konsumen (consumer protection)
Perlindungan adalah segala upaya yang menjamin adanya kepastian hukum untuk
memberi perlindungan kepada konsumen[15]. Perlindungan konsumen terkait dengan
penjaminan terhadap pemenuhan hak-hak konsumen, yang merupakan suatu bentuk
cerminan kepentingan-kepentingan konsumen yang harus dilindungi dan dipenuhi dengan
baik oleh para pelaku usaha. Terkait dengan kasus ini, hak-hak konsumen yang perlu
dilindungi tersebut salah satunya adalah hak untuk hidup dengan menghirup udara yang
sehat. Hak ini telah terbukti tidak mampu dipenuhi oleh VW yang memproduksi mobil
yang menghasilkan emisi yang sangat tinggi sehingga dapat mencemari lingkungan dan
akan berdampak langsung, baik terhadap para konsumennya maupun juga terhadap
masyarakat luas. Hal ini merupakan suatu tindakan tidak etis karena dapat
membahayakan nyawa banyak orang.
4. Pelanggaran etika terhadap prinsip kejujuran (honesty)
Secara eksplisit telah diakui oleh manajemen VW bahwa pihaknya telah menanamkan
sebuah software pada sekitar 11 juta mobil diesel yang diproduksinya yang dapat
memanipulasi hasil uji emisi yang dilakukan. Tindakan manipulatif ini merupakan suatu
ketidakjujuran yang dilakukan berdasarkan kepentingan subjektif. Hal ini tentu
merupakan tindakan yang tidak etis yang dapat mengecewakan dan bahkan
membahayakan berbagai pihak.
-
8/18/2019 Vw No More Lies Group 1
10/11
9
Dari kesimpulan di atas terlihat bahwa tindakan melanggar etika yang dilakukan VW
berdampak secara global yang mempengaruhi berbagai aspek baik ekonomi, sosial, maupun
politik dunia. Kami sangat mengapresiasi keseriusan pemerintah Amerika Serikat dan negara
Eropa lain yang begitu konsisten memperhatikan kesehatan lingkungan hingga memiliki
peraturan yang mendetail, terutama terkait dengan persyaratan yang harus dipenuhi oleh
perusahaan yang ingin berinvestasi di negaranya.
Kasus ini dapat dijadikan pembelajaran bagi perusahaan lain agar tidak melakukan
pelanggaran etika seperti yang dilakukan oleh VW, mengingat besarnya kerugian yang dapat
ditimbulkan dan adanya ancaman pidana serta kehilangan kepercayaan dan loyalitas dari para
konsumen.
Tindakan yang dilakukan oleh pemerintah Amerika Serikat dalam memperhatikan
lingkungan patut dicontoh. Maka dari itu kami menyarankan pemerintah Indonesia untuk
mulai turut serta peduli terhadap kesehatan lingkungan dengan menyusun kebijakan-
kebijakan atau peraturan yang berpihak pada kesehatan lingkungan dengan cara melakukan
uji kelayakan emisi untuk kendaraan di Indonesia.
REFERENSI:
[1] Andhika Setyanti, C. 24/09/2015. Terbelit Kasus Emisi, CEO Volkswagen Mengundurkan
Diri. CNN Indonesia.
[2] Arianto, Arif. 16/10/2015. Diduga Terkait Skandal Emisi VW, Polisi Geledah Kantor
Lamborghini. detik.com
[3] Suhendra, Zulfi. 27/09/2015. 7 Alasan Penipuan VW Lebih Buruk Dibanding Enron.
Liputan6.com.
[4] Arwarna Cakti, Gita. 22/10/2015. Saham VW Anjlok 20% Inilah Penyebabnya.
Bisnis.com.[5] Junaidi, Mahbub. 02/11/2015. Konsumen VW Beralih ke Merek Lain. Obsession News.
[6] Arianto, Arif. 11/10/2015. Hingga Kini, Skandal Emisi Tak Jadikan Harga Jual Kembali
Mobil VW Anjlok . detik.com.
[7] Arianto, Arif. 25/10/2015. Tekor Akibat Skandal Emisi, VW Bekukan Program Promosi
2016?. detik.com.
[8] Anonim. 22/09/2015. Skandal Emisi, VW Terancam Denda Triliunan. BBC Indonesia.
[9] Anonim. 16/10/2015. Soal Emisi Volkswagen Dituntut Tarik 2,4 Juta Mobil . tempo.com.
-
8/18/2019 Vw No More Lies Group 1
11/11
10
[10] Yunus, Yusran. 16/10/2015. 1,1 Juta Mobil Produksi Volkswagen di Inggris Ditarik
Kembali. bisnis.com.
[11] Anonim. 10/10/2015. Volkswagen Menarik 100.000 Mobil di Korsel . world.kbs.co.
[12] Purwanto, Didik. 30/10/2015. VW Tarik 100 Ribu Mobil . harnas.com.
[13] Anonim. 26/09/2015. VW Angkat Matthias Mueller Jadi CEO. VOA Indonesia.
[14] Anonim. 13/10/2015. Skandal Volkswagen Difilmkan. Reuters.
[15] Santosa Pambudi, Dwi. 25/11/2012. Perlindungan Konsumen.dwisantosopambudi.blogspot.co.id