13 neurosis

Upload: irmawawa

Post on 16-Jul-2015

220 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

NEUROSIS

Oleh : KUNTJOJO D3 Kebidanan Kediri, Poltekes Malang 2008

A. PENGERTIAN NEUROSISNeurosis merupakan gangguan jiwa pada taraf ringan. Neurosis terjadi pada sebagian aspek kepribadian. Neurosis dapat dikenali dari gejala-gejala yang menyertainya dgn ciri khas kecemasan. Penderita neurosis masih mampu menyesuaikan diri dan melakukan aktivitas sehari-hari.3/1/2012 Designed by Kuntjojo 2

B. MACAM-MACAM NEUROSIS MACAMNEUROSIS CEMAS HISTERIA NEUROSIS FOBIK

NEUROSISNEUROSIS OBSESIS KOMPULSIF NEUROSIS CEMAS NEUROSIS CEMAS3/1/2012 Designed by Kuntjojo 3

1. NEUROSIS CEMASa. Gejala-gejala neurosis cemas 1) Gejala somatis: sesak nafas, dada seperti tertekan, mudah lelah, keringat dingin, dst. 2) Gejala psikologis: kecemasan, ketegangan, panik, depresi, dst. b. Faktor penyebab neurosis cemas Menurut Maramis (2000: 261), faktor pencetus neurosis cemas sering jelas dan secara psikodinamik berhubungan dengan faktor-faktor yang bersifat menahun.3/1/2012 Designed by Kuntjojo 4

c. Terapi untuk penderita neurosis cemas Terapi untuk penderita neurosis cemas dilakukan dengan menemukan sumber ketakutan dan menemukan penyesuaian yang lebih baik thd. permasalahan. Mudah tidaknya terapi dilakukan pada umumnya dipengaruhi oleh kepribadian penderita.3/1/2012 Designed by Kuntjojo 5

JenisJenis-jenis terapi untuk penderita neurosis cemas1) 2) 3) 4) 5) 6) 7) 8)3/1/2012

Psikoterapi individual Psikoterapi kelompok Psikoterapi analitik Sosioterapi Terapi seni kreatif Terapi kerja Terapi perilaku FarmakoterapiDesigned by Kuntjojo 6

2. HISTERIAa. Pengertian histeria Histeria merupakan neurosis yang tanda utamanya berupa reaksireaksi emosional yg tak terkendali sbg cara mempertahankan diri dari kepekaannya terhadap rangsangrangsang emosional3/1/2012 Designed by Kuntjojo 7

b. Jenis-jenis histeria 1) Histeria minor atau reaksi konversi Pada histeria minor, kecemasan diubah / dikonversi menjadi gangguan fungsional susunan saraf somatomotorik atau somatosensorik misalnya kejang, lumpung, mati raba, buta, dst. 2) Histeria mayor atau reaksi disasosiasi Pada histeria mayor, kecemasan dapat menyebabkan terpisahnya fungsi kejiwaan satu dgn lainnya dan fungsi yang terpisah tersebut bekerja secara otonom misalnya amnesia, somnabulisme, fugue, kepribadian ganda, dst.3/1/2012 Designed by Kuntjojo 8

c. Faktor penyebab histeria Menurut Freud, histeria disebabkan oleh pengalaman traumatis yang berusaha untuk dilupakan atau dianggap tak pernah terjadi.. Apa yang dilupakan atau dianggap tidak pernah terjadi tsb tidak pernah hilang melainkan berada di alam tak sadar dan berusaha untuk muncul ke alam sadar tetapi munculnya dalam bentuk gangguan jiwa

3/1/2012

Designed by Kuntjojo

9

d. Terapi untuk penderita histeria Ada beberapa teknik yang bisa dipakai untuk menyembuhkan histeria, yaitu: 1) teknik hipnosis 2) teknik asosiasi bebas 3) psikoterapo suportif 4) farmakoterapi

3/1/2012

Designed by Kuntjojo

10

3. NEUROSIS FOBIKa. Definisi neurosis fobik Neurosis fobik merupakan gangguan jiwa dengan gejala utama fobia, yaitu ketakutan yang irrasional terhadap suatu benda atau keadaan. Pada saat fobia terjadi penderita mengalami rasa mula, lelah, panik, berkeringat, mau pingsan, dst.3/1/2012 Designed by Kuntjojo 11

b. Macam-macam fobia, antara laian: 1) hematophobia: takut melihat darah 2) hydrophobia: takut pada air 3) pyrophobia: takut pada api 4) acrophobia: takut berada di ketinggian

3/1/2012

Designed by Kuntjojo

12

c. Faktor penyebab neurosis fobik Neurosis fobik terjadi karena penderita pernah mengalami ketakutan dan shock hebat berkenaan dengan situasi atau benda tertentu, yang disertai perasaan malu dan bersalah. Pengalaman traumastis ini kemudian direpresi (ditekan ke dalam ketidak sadarannya). Namun pengalaman tersebut tidak bisa hilang dan akan muncul bila ada rangsangan serupa.3/1/2012 Designed by Kuntjojo 13

d. Terapi untuk penderita neurosis fobikPsikoterapi suportif, upaya untuk mengajar penderita memahami apa yang sebenarnya dia alami beserta psikodinamikanya. Terapi perilaku dengan deconditioning, yaitu setiap kali penderita merasa takut dia diberi rangsang yang tidak menyenagkan. Terapi kelompok. Manipulasi lingkungan.3/1/2012 Designed by Kuntjojo 14

4. NEUROSIS OBSESIF-KOMPULSIF OBSESIFa.Istilah obsesi menunjuk pada suatu ide yang mendesak ke dalam pikiran atau menguasai kesadaran dan istilah kompulsi menunjuk pada dorongan atau impuls yang tidak dapat ditahan untuk tidak dilakukan, meskipun sebenarnya perbuatan tersebut tidak perlu dilakukan.

3/1/2012

Designed by Kuntjojo

15

Contoh obsesif-kompulsif antara lain ; Kleptomania : keinginan yang kuat untuk mencuri meskipun dia tidak membutuhkan barang yang ia curi. Pyromania : keinginan yang tidak bisa ditekan untuk membakar sesuatu. Wanderlust : keinginan yang tidak bisa ditahan untuk bepergian. Mania cuci tangan : keinginan untuk mencuci tangan secara terus menerus.3/1/2012 Designed by Kuntjojo 16

b. Neurosis jenis ini dapat terjadi karena faktor-faktor sebagai berikut (Yulia D., 2000 : 116-117). Konflik antara keinginan-keinginan yang ditekan atau dialihkan. Trauma mental emosional, yaitu represi pengalaman masa lalu (masa kecil).

3/1/2012

Designed by Kuntjojo

17

c. Terapi untuk penderita neurosis obsesif-kompulsif psikoterapi suportif; penjelasan dan pendidikan; terapi perilaku.

3/1/2012

Designed by Kuntjojo

18

5. NEUROSIS DEPRESIFa. Definisi neurosis depresifNeurosis depresif merupakan neurosis dengan gangguang utama pada perasaan dengan ciri-ciri : kurang atau tidak bersemangat, rasa harga diri rendah, dan cenderung menyalahkan diri sendiri. Gejala-gejala utama gangguan jiwa ini adalah : gejala jasmaniah : senantiasa lelah. gejala psikologis : sedih, putus asa, cepat lupa, insomnia, anoreksia, ingin mengakhiri hidupnya, dst.3/1/2012 Designed by Kuntjojo 19

b.Faktor penyebab neurosis depresif Menurut David D. Burns depresi tidak didasarkan pada persepsi akurat tentang kenyataan, tetapi merupakan produk keterpelesetan mental, bahwa depresi bukanlah suatu gangguan emosional sama sekali, melainkan akibat dari adanya distorsi kognitif atau pemikiran yang negatif, yang kemudian menciptakan suasana jiwa, terutama perasaan yang negatif pula.

3/1/2012

Designed by Kuntjojo

20

Burns berpendapat bahwa persepsi individu terhadap realitas tidak selalu bersifat objektif. Individu memahami realitas bukan bagaimana sebenarnya realitas tersebut, melainkan bagaimana realitas tersebut ditafsirkan. Dan penafsiran ini bisa keliru bahkan bertentangan dengan realitas sebenarnya. Konsepsi tersebut kemudian oleh Burns dijelaskan dengan visualisasi sebagai berikut:

3/1/2012

Designed by Kuntjojo

21

DIALOG INTERNAL Realitas yg dihadapi ditafsirkan

REALITAS Peristiwa-peristiwa Yang: Positif Negatif netral

INDIVIDU

MOOD Perasaan diciptakan oleh pikiran Semua pengalaman diproses melalui kerja otak dan diberi makna sebelum terjadi respon emosional

3/1/2012

Designed by Kuntjojo

22

c. Terapi untuk penderita neurosis depresifUntukmenyembukan depresi, Burns (1988 : 5) telah mengembang-kan teknik terapi dengan prinsip yang disebut terapi kognitif, yang dilakukan dengan prinsip sebagai berikut. Bahwa semua rasa murung disebabkan oleh kesadaran atau pemikiran ang bersangkutan. Jika depresi sedang terjadi maka berarti pemikiran telah dikuasai oleh kekeliruan yang mendalam. Bahwa pemikiran negative menyebabkan kekacauan emosional. .

3/1/2012

Designed by Kuntjojo

23

Terapi kognitif dilakukan dengan cara membetulkan pikiran yang salah, yang telah menyebabkan terjadinya kekacauan emosional. Selain terapi kognitif, bisa pula pendrita depresi mendapatkan farmakoterapi.

3/1/2012 Designed by Kuntjojo 24

6. NEURASTHENIAa. Definisi neurasthenia Neurasthenia merupakan gangguan jiwa dengan gejala utama tidak bersemangat, cepat lelah meskipun tidak sehabis kerja berat, emosi labil, kemampuan berpikir menurun. Di samping gejala-gejala utama tersebut juga terdapat gejala-gejala tambahan, yaitu insomnia, kepala pusing, sering merasa dihinggapi bermacam-macam penyakit, dst.3/1/2012 Designed by Kuntjojo 25

b. Faktor penyebab neurastheniaNeurasthenia dapat terjadi karena beberapa faktor (Zakiah Daradjat, 1983 : 34), yaitu sebagai berikut. Terlalu lama menekan perasaan, pertentangan batin, kecemasan. Terhalanginya keinginan-keinginan. Sering gagal dalam menghadapi persainganpersaingan

3/1/2012

Designed by Kuntjojo

26

c. Terapi untuk penderita neurasthenia Upaya membantu penyembuahn penderita neurasthenia dapat dilakukan dengan teknik terapi sebagai berikut. Psikoterapi supportif; Terapi olah raga; Farmakoterapi.

3/1/2012

Designed by Kuntjojo

27

REFERENSI Burns, David D. (1998) Terapi Kognitif : Pendekatan Baru Bagi Penanganan Depresi. (Alih Bahasa : Santosa) Jakarta : Erlangga. Dirgagunarsa, Singgih. (1988) Pengantar Psikologi. Jakarta : BPK Gunung Mulia. Maramis, W.F. (1980) Ilmu Kedokteran Jiwa. Surabaya : Airlangga University. Yulia Singgih D. (2000) Azas-azas Psikologi Keluarga Idaman. Jakarta : BPK Gunung Mulia.

3/1/2012

Designed by Kuntjojo

28