proposal program kreativitas mahasiswa judul program...
Post on 28-Feb-2019
228 Views
Preview:
TRANSCRIPT
PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA
JUDUL PROGRAM
PENGUKURAN FREKUENSI GETARAN PADA BANDUL MATEMATIS
BERBASIS SERAT OPTIK AKIBAT MAKRO BENDING SEBAGAI
MODELISASI SENSOR KETAHANAN JEMBATAN GANTUNG
BIDANG KEGIATAN:
PKM-PENELITIAN
Diusulkan oleh:
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2015
Mahmudah Salwa Gianti M0213084 Angkatan 2013
Agung Dwi Wijaya M0214002 Angkatan 2014
Suryaning Berliandika M0215059 Angkatan 2015
ii
iii
Daftar Isi
HALAMAN PENGESAHAN.............................................................................................ii Daftar Isi.............................................................................................................................iii
Daftar Gambar....................................................................................................................iii
Daftar Tabel........................................................................................................................iii Ringkasan............................................................................................................................iv
BAB 1. PENDAHULUAN .................................................................................. 1
1.1 Judul Program ........................................................................................ 1
1.2 Latar Belakang....................................................................................... 1
1.3 Perumusan Masalah ............................................................................... 2
1.4 Tujuan ................................................................................................... 2
1.5 Luaran yang Diharapkan ........................................................................ 2
1.6 Kegunaan............................................................................................... 2
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA .......................................................................... 3
2.1 Bandul Matematis .................................................................................. 3
2.2 Getaran .................................................................................................. 4
2.3 Serat Optik............................................................................................. 4
2.4 Sensor .................................................................................................... 5
2.5 Bending / pembengkokan ....................................................................... 6
BAB 3. METODOLOGI PENELITIAN .............................................................. 7
3.1 Alat dan Bahan ...................................................................................... 7
3.2 Prosedur Kerja ....................................................................................... 7
BAB 4. BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN .................................................... 9
4.1 Anggaran Biaya ..................................................................................... 9
4.2 Jadwal Kegiatan ..................................................................................... 9
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 10
Lampiran 1. Biodata Ketua, Anggota dan Dosen Pendamping ............................ 11
Biodata Ketua ................................................................................................ 11
Biodata Anggota 1 ......................................................................................... 12
Biodata Anggota 2 ......................................................................................... 13
Biodata Dosen Pembimbing ........................................................................... 14
Lampiran 2. Justifikasi Anggaran Kegiatan ....................................................... 23
Lampiran 3. Susunan Organisasi Tim Kegiatan dan Pembagian Tugas .............. 25
Lampiran 4. Surat Pernyataan Ketua Kegiatan .................................................. 26
Daftar Gambar
Gambar 1. Suatu bandul matematis yang berporos di O ........................................ 3
Gambar 2. Sistem getaran sederhana .................................................................... 4
Gambar 3. Susunan Serat Optik ........................................................................... 5
Gambar 4. Flowchart metode penelitian ............................................................... 7
Gambar 5. Skema Sensor Serat Optik................................................................... 8
Daftar Tabel
Tabel 1. Format Ringkasan Anggaran Biaya PKM-P ............................................ 9
Tabel 2. Jadwal Kegiatan ..................................................................................... 9
iv
Ringkasan
Teknologi transportasi di Indonesia semakin berkembang, contohnya pada
transportasi darat. Untuk mempermudah manusia dalam penyebrangan antar
daratan atau dalam konteks wilayah geografis Indonesia yaitu antar pulau maka
dibangun jembatan gantung. Jembatan gantung tentunya memiliki batas ketahanan
yang sudah seharusnya dikontrol untuk menghindari terjadinya kerusakan secara
dini, sehingga dapat mengurangi jumlah korban apabila terjadi kerusakan pada
jembatan. Sensor getaran berbasis serat optik ini merekam getaran yang terjadi
pada bandul matematis sebagai modelisasi sensor ketahanan jembatan gantung.
Intensitas terukur dari pemantulan sempurna pada serat optik akan berkurang
dikarenakan loss akibat pembengkokan serat optik tersebut, sehingga
intensitasnya berkurang. Perubahan intensitas ini diterima oleh detektor fotodioda
pada ujung fiber optik. Berdasarkan getaran yang mengakibatkan respon sinyal
rugi-rugi, diteruskan ke function generator sehingga dapat diterjemahkan menjadi
bentuk gelombang dan akan terekam sejarah getaran yang berhubungan dengan
kondisi struktur jembatan.
1
BAB 1. PENDAHULUAN
1.1 Judul Program
“Pengukuran Frekuensi Getaran pada Bandul Matematis Berbasis Serat Optik
Akibat Makro Bending sebagai Modelisasi Sensor Ketahanan Jembatan Gantung”
1.2 Latar Belakang
Indonesia merupakan negara dengan bentuk geografis berupa kepulauan
sehingga sudah menjadi keharusan bahwa teknologi dalam keamanan dan
keselamatan transportasi, khususnya transportasi antar pulau, dapat dikuasai.
Salah satunya adalah teknologi monitoring atau pengontrolan beban pada alat atau
bangunan untuk transportasi. Jembatan gantung di Indonesia, yaitu jembatan
Kutai Kertanegara di Kalimantan Timur adalah salah satu contoh jembatan
runtuh. Diketahui penyebabnya adalah karena terjadi kegagalan geser pada
komponen sambungan kabel yang terjadi secara tiba-tiba. Ini dapat disebabkan
oleh penurunan kualitas material seiring berjalannya waktu. Komponen-
komponen seperti baut penyambung juga kerap diambil secara ilegal oleh
masyarakat. Hal itu menyebabkan jembatan makin tidak stabil dan terjadi
tegangan yang besar pada tali penggantung seiring bertambahnya beban dan
waktu.
Maka dari itu perlu ditelaah bagaimana prosedur pengukuran getaran
beserta tegang tali yang terjadi dan solusi alternatif untuk mencegah atau
mengurangi terjadinya kecelakaan. Untuk mendeteksi suatu kejadian berupa
perubahan besaran fisis yang contohnya terjadi pada bangunan dan diubah
menjadi sinyal elektrik sehingga dapat diterjemahkan ke bahasa manusia adalah
dengan sensor. Banyak sensor yang telah dipergunakan salah satu contohnya
seperti akselerometer, untuk sensor getaran. Ada juga sensor monitoring jembatan
dengan wireless (Suspension Bridge Vibration Measurement Using Multihop
Wireless Sensor Networks. 2011), namun beban / load yang lebih tinggi
dibanding wired sensor, menjadikan data rate menjadi lebih rendah, semakin
banyak sensor semakin besar collision domain, menjadikan sisi keamanan
menjadi semakin rendah, dan transfer rate semakin menurun lagi, adanya
maintenance rutin untuk mengganti baterai yang telah habis, dan secara
keseluruhan biaya yang dibutuhkan untuk sensor tersebut cukup mahal.
Untuk saat ini, sensor yang paling baik sebagai sensor berbasis cahaya
adalah fiber optic (serat optik). Perkembangan teknologi sensor serat optik yang
memiliki keuntungan diantaranya sensitivitas tinggi, tahan terhadap gangguan
elektromagnetik, suhu tinggi dan korosi dibandingkan dengan sensor sebelumnya
dapat menjadi alternatif untuk mengukur beban. Dengan kelebihan seperti ukuran
yang kecil dan ringan, kekebalan terhadap tegangan tinggi, serta mampu
melakukan pengukuran jarak jauh dengan orde km, sensor berbasis serat optik
2
mampu menanggulangi kelemahan sensor elektronik (Ma Bin and Zou Xinguo,
2010).
Dalam penelitian ini akan dibuat sensor getaran bentuk dasar ayunan
bandul matematis yang kemudian dapat dikembangkan menjadi sensor pemantau
kesehatan jembatan. Metode analisa yang akan dipakai adalah analisis sinyal
akibat makrobending (rugi-rugi).
Jembatan gantung, sebagai salah satu contoh aplikasi yang dapat
disebandingkan dengan bandul matematis dalam pengukuran frekuensi getaran
akibat pada sebuah jembatan sehingga kerusakan dapat diketahui lebih dini. Serat
optik yang akan digunakan pada aplikasi ini menggunakan sensor serat optik
multimode akibat makrobending dengan analisis pengaruh getaran dan frekuensi
yang terukur.
1.3 Perumusan Masalah
Frekuensi bandul matematis akan dipantau dengan sensor serat optik metode
makrobending. Berkaitan dengan ini, masalah yang akan diteliti adalah:
a. Bagaimana kaitan antara bentuk respon sinyal rugi-rugi karena pengaruh
getaran bandul matematis?
1.4 Tujuan
Dari perumusan masalah di atas, maka diperoleh tujuan sebagai berikut :
a. Mengetahui kaitan antara bentuk respon sinyal rugi-rugi karena pengaruh
getaran bandul matematis.
1.5 Luaran yang Diharapkan
Luaran yang kami harapkan dalam penelitian ini yaitu berupa artikel atau
jurnal ilmiah yang dipublikasikan untuk seminar. Selain itu, luaran lain dalam
penelitian ini adalah model bandul matematis sebagai analisa frekuensi dengan
sensor serat optik.
1.6 Kegunaan
Pemodelan bandul matematis dengan metode macrobending ini akan menjadi
acuan dalam aplikasi kehidupan sehari-hari yaitu pada suatu alat yang berdasarkan
getaran dan memiliki prinsip kerja yang mirip dengan bandul matematis. Dengan
pemodelan bandul matematis, aplikasinya dapat terukur dengan metode yang
sama, yaitu macrobending sehingga aplikasi yang berupa alat tersebut dapat
menjadi alat yang baik dan dapat mendeteksi kerusakan secara dini sehingga dapat
minimalisasi korban dan dapat sangat bermanfaat bagi manusia dengan sudut
pandang berupa getaran yang terjadi pada alat.
3
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Bandul Matematis
Gambar 1. Suatu bandul matematis yang berporos di O
Apabila suatu benda yang digantung mengalami osilasi terhadap sumbu
tetap yang tidak melalui titik pusat massanya dan bendanya tidak dapat dianggap
sebagai massa titik, kita tidak dapat menganggap sistem tersebut sebagai sistem
bandul sederhana. Dalam kasus ini sistem tersebut disebut dengan bandul
matematis.
Perhatikan suatu benda kaku yang bersumbu di titik O yang berjarak d dari
pusat massanya (Gambar 1). Gaya gravitasi memberikan torsi terhadap suatu
sumbu melalui O, dan besar torsi ini adalah mgd sin θ, dengan θ ditunjukkan pada
Gambar 1. Menggunakan bentuk rotsi dan Hukum Newton II, , dimana I
adalah momen inersia terhadap sumbu yang melalui O, kita dapatkan
........................... (1)
Tanda negatif menunjukkan bahwa torsi pada O cenderung menurunkan
nilai θ. Artinya, gaya gravitasi menghasilkan suatu torsi pemulih.Jika kita
asumsikan nilai θ kecil, perkiraan sin θ≈ θ sekali lagi dapat kita gunakan, dan
persamaan geraknya menjadi
........................... (2)
Dengan bentuk persamaan ini, maka diketahui geraknya adalah gerak
harmonik sederhana. Artinya, solusi dari persamaan (2) adalah θ= θmaks cos(ωt +
φ), dengan θmaks adalah posisi sudut maksimumnya, dan
........................... (3)
4
Periodenya adalah
........................... (4)
Hasil ini dapat digunakan untuk mengukur momentum inersia suatu benda
kaku yang rata. Bila lokasi pusat massanya-dan dengan demikian nilai d-nya-
diketahui, maka momen inersianya dapat diperoleh dengan mengukur periodenya.
Pada akhirnya, perhatikan bahwa Persamaan dapat disederhanakan menjadi
persamaan untuk periode bandul sederhana (Persamaan) saat I=md2- yaitu saat
seluruh massanya terkonsentrasi pada pusat massanya.
............................(5)
(Serway & Jewett, 2004)
2.2 Getaran
Getaran ialah gerakan osilasi disekitar sebuah titik (J.M. Harrington, 1996).
Salah satu cara yang paling handal untuk mendeteksi awal gejala kerusakan
mekanik, elektrikal pada peralatan adalah analisa getaran, sehingga analisa
getaran saat ini menjadi pilihan teknologi predictive maintenance yang paling
sering digunakan (Scheffer, 2004).
Getaran secara teknis didefenisikan sebagai gerak osilasi dari suatu objek
terhadap posisi objek awal/diam, seperti yang ditunjukkan pada gambar 2.
Gerakan massa dari posisi awal menuju atas dan bawah lalu kembali keposisi
semula, dan akan melanjutkan geraknya disebut sebagai satu siklus getar. Waktu
yang dibutuhkan untuk satu siklus disebut sebagai periode getaran. Jumlah siklus
pada suatu selang waktu tertentu disebut sebagai frekuensi getaran.
Gambar 2. Sistem getaran sederhana (Mobley, 2008)
2.3 Serat Optik
Serat optik merupakan salah satu pandu gelombang yang terbuat dari bahan
yang tembus cahaya seperti kaca dan plastik, meskipun kabel serat optik
mempunyai panjang yang besar, cahaya masih dapat dipancarkan dari ujung ke
5
ujung lainnya. Ukuran Serat optik relative kecil dengan diameter kurang lebih
120µm.
Gambar 3. Susunan Serat Optik
Serat optik terdiri dari 3 bagian, yaitu cladding, core, dan coat seperti yang
ditunjukkan pada gambar 3. Cladding adalah selubung dari core (inti). Cladding
mempunyai indek bias lebih rendah dari pada core, oleh karena itu cladding akan
memantulkan kembali cahaya yang mengarah keluar dari core kembali kedalam
core lagi. Selain itu, cladding berfungsi juga untuk memperkecil rugi-rugi daya
pada permukaan core akibat adanya cahaya yang terpantulkan tadi. Fungsi core
(inti) adalah sebagai penyalur gelombang cahaya. Bagian coat (jaket) berfungsi
sebagai pelindung mekanis dan juga sebagai tempat kode warna serat optik
(Maddu dkk, 2006).
2.4 Sensor
Sensor adalah piranti yang dapat mendeteksi perubahan besaran fisis menjadi
sinyal elektrik. Perubahan besaran fisis (stimulan) tersebut merupakan kuantitas
energi yang dideteksi kemudian dikonversi ke dalam sinyal elektrik karakteristik
statik. Sensor meliputi kalibrasi, linieritas, sensitivitas, jangkauan pengukuran,
saturasi, dan repeatibilitas.
Accelerometer merupakan sebuah alat sensor getaran yang sering di gunakan
demi kepentingan pada sebuah perusahaan ataupun ilmu pengetahuan. Model
single-axis dan multi-axis dari sebuah sensor getaran accelerometer dapat
mendeteksi besar dan arah dari getaran yang akan di ukur, sebagai sebuah
kuantitas garis vektor, dan dapat di gunakan untuk merasakan arah getaran,
percepatan koordinat, dan getaran.
Manfaat dan keuntungan sensor serat optik menawarkan karakteristik
menarik yang membuat sensor serat optik sangat cocok dan, dalam beberpa kasus,
solusinya hanya menggunakan sensor yang layak. Keunggulan serat sebagai suatu
sensor antara lain adalah tidak terjadi kontak langsung dengan obyek pengukuran,
tidak menggunakan listrik sebagai isyarat, akurasi pengukuran yang tinggi, relatif
kebal terhadap induksi listrik maupun magnet, dapat dimonitor dari jarak jauh,
dapat dihubungkan dengan sistem komunikasi data melalui perangkat antar muka
(interface) serta dimensi yang kecil dan ringan (Krohn, 2000).
Pemantulan cahaya merupakan fenomena optis yang digunakan cukup luas
tidak hanya mendeteksi gerak tetapi juga kehadiran objek pada daerah terpantau.
Prinsip operasinya sangat sederhana. Sensor ini terdiri dari dua komponen utama:
sebuah sumber cahaya (biasanya LED near-infrared dan fotodetektor. LED
6
mengemisikan berkas cahaya yang menerangi sekitarnya pada daerah yang
dideteksi oleh fotodetektor (Fraden, 2010).
2.5 Bending / Pembengkokan
Bending merupakan pelemahan yang terjadi akibat perubahan struktur serat
optik karena dibengkokkan sehingga terjadi perubahan indeks bias dan sudut sinar
datang cahaya yang mengenai cladding. Bending terdiri atas microbending dan
macrobending. Macrobending terjadi ketika cahaya melalui serat optik yang
dilengkungkan dengan diameter lebih lebar dibandingkan dengan radius diameter
serat optik sehingga menyebabkan loss (Nugraha, 2006).
Jika terdapat gelombang yang merambat melalui serat optik, gelombang
tersebut tidak langsung dilewatkan begitu saja tanpa hambatan. Hal tersebut
dikarenakan struktur dari serat optik yang mengakibatkan gelombang-
gelombang tersebut dipantulkan dan dibiaskan. Tetapi karena pada serat optik
nilai indeks bias dari cladding lebih rendah dibandingkan nilai indeks bias core,
maka terjadi pemantulan sempurna. Gelombang bias tersebut dipantulkan kembali
ke dalam core dari serat optik. Sehingga meminimalisir rugi daya akibat
pembiasan.
2.4.1 Makrobending
Rugi daya pelengkungan terjadi saat sinar melalui serat optik yang
dilengkungkan, dimana sudut datang lebih kecil dari pada sudut kritis
sehingga sinar tidak dipantulkan sempurna tapi dibiaskan.
Lengkungan yang tidak tepat ini dapat dikenali selama proses
instalasi. Secara empiris, rugi daya makro dapat diekspresikan sebagai berikut
(Brown, 2000)
........................... (7)
Dengan, ∆ : beda indeks bias core dan cladding
R : radius kelengkungan
: radius inti serat optik
: 2 (parabolic profile)
2.4.2 Mikrobending
Permasalahan ini pada prinsipnya menimbukan efek yang sama
dengan makrobending hanya saja ukuran lekukan dan penyebab terjadinya
berbeda. Jari-jari lekukan yang timbul dalam kasus ini adalah sama dengan
atau kurang dari garis-tengah sebuah serat optik telanjang- memang sangat
kecil (Crisp dan Elliot, 2005).
7
BAB 3. METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Alat dan Bahan
Alat dan bahan yang digunakan pada penelitian ini adalah
3.1.1 Alat
- Seperangkat instrumen-
-bandul matematis
- Osiloskop
- Function generator
- Komponen PC
- Penggaris
- Gunting
- Solder
- Penyedot tenol
- Arduino Uno R3
- Kabel penghubung
3.1.2 Bahan
- Serat optik
- Tenol
- LED
- Resistor
- Trimpot
- Potensiometer
- Socket
- Photodiode
3.2 Prosedur Kerja
Gambar 4. Flowchart metode penelitian
Mulai
Bandul matematis, sumber
cahaya, beban, serat optik
Cahaya masuk ke fiber optik, terjadi gangguan dari
beban dan menyebabkan getaran Terjadi bending
Getaran diterjemahkan dalam bentuk
frekuensi oleh osiloskop
sejarah getaran,
frekuensi getaran
Selesai
Modifikasi bandul matematis
8
a. Penyiapan Alat dan Bahan
Alat dan bahan disiapkan guna kelengkapan penelitian.
b. Modifikasi Bandul Matematis
Bandul matematis dimodifikasi dengan meletakkan serat optik pada
tali penggantung beban, penambahan sumber cahaya berupa LED yang
mengarah ke serat optik dan sensor berupa fotodioda yang dihubungkan
ke mikrokontroler dan osiloskop sebagai penerjemah getaran.
c. Perambatan Cahaya pada Serat Optik
Bandul mengalami gangguan oleh getaran yang ditumbulkan
beban. Sinar diarahkan ke serat optik, sehingga serat optik akan
mengirim data getaran ke sensor fotodioda/ detektor. Intensitas cahaya
laser yang merambat dalam serat serat optik berkurang akibat serat optik
tersebut mengalami bending. Sensor serat optik di sini adalah untuk
pengukuran parameter-parameter fisis diantaranya tegangan, dan strain.
d. Detektor Mendeteksi Perubahan Intensitas
Detektor photodiode akan menerima data berupa perubahan
intensitas yang dikirim oleh serat optik, lalu akan menerjemahkan
getaran menjadi frekuensi yang akan terlihat di osiloskop, sehingga akan
terekam sejarah getarannya dan kemudian dianalisis frekuensinya.
Intensitas cahaya yang terukur terjadi akibat adanya gangguan yang
berupa pembengkokan makro.
Bandul
Converter
Detektor
Komputer
Kabel tembaga
Kabel serat optik
Keterangan
LED
Gambar 5. Skema Sensor Serat Optik
Statif
9
BAB 4. BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN
4.1 Anggaran Biaya
Tabel 1. Format Ringkasan Anggaran Biaya PKM-P
No Jenis Pengeluaran Biaya
1. Peralatan penunjang Rp 5.808.000,00
2. Operasional Rp 5.000.000,00
3. Pembuatan Laporan Rp 640.000,00
Jumlah Rp 11.448.000,00
4.2 Jadwal Kegiatan
Tabel 2. Jadwal Kegiatan
No Kegiatan Bulan-1 Bulan-2 Bulan-3 Bulan-4 Bulan-5
1. Proposal dan
dana
2. Persiapan
kegiatan
3. Modifikasi
Bandul
Matematis
dan Analisa
4. Pembuatan
Laporan
5. Evaluasi
10
DAFTAR PUSTAKA
Brown , T. 2000. Optical Fiber and Fiber Optic Communications in Handbook of
Optics. New York: McGraw-Hill
Crisp, J. and Elliott, B., 2005. Introduction to Fiber Optics. Oxford: Linacre House,
Jordan Hill
J. Fraden. 2010. Handbook of Modern Sensors: Physics, Designs, and
Applications, New York: Springer
Harrington, J.M & F.S Gill. 2005. Buku Saku Kesehatan Kerja Edisi 3. Jakarta:
EGC
Higgins,L.R, R. Keith Molbey and Ricky Smith. 2008. Maintenance Engineering
Handbook, Seventh Edition. New York: Mc Graw-Hill
Ma Bin and Zou Xinguo. 2010. Study of Vehicle Weight-In-Motion System Based
on Fiber-optic Microbend Sensor. International Conference on Intelligent
Computation Technology and Automation, pp.458-461.
Maddu, A. dkk. 2006. Pengembangan Probe Sensor Kelembapan Serat Optik
dengan Cladding Gelatin vol.10, 2006
Nagayama, T., Ushitab, M., Fujino, Y. Suspension Bridge Vibration Measurement
Using Multihop Wireless Sensor Networks. 2011. Department of Civil
Engineering, University of Tokyo, Japan
Nugraha, R. 2006. Serat Optik, Yogyakarta: C.V ANDI OFFSET
Scheffer C. dan Girdhar P. 2004. Practical Machinery Vibration Analysis and
Predictive Maintenance. Amsterdam: IDC Technologies.
Serway, R.A. & Jewett, J.W. 2004. Physics for Scientists and Enggineers 6th
Edition. California: Thomson Brook/Cole
I. Lujo, P. Klokoc, T. Komljenovic, M. Bosiljevac, & Z. Sipus. 2008. Fiber-optic
vibration sensor based on multimode fiber, Radioengineering, vol. 17, no. 2.
11
12
13
14
Biodata Dosen Pendamping
A. Identitas Diri
Nama : Ahmad Marzuki, S.Si., Ph.D
NIP/NIK : 19680508 199702 1 001
Tempat dan Tanggal Lahir : Demak, 8 Mei 1968
Jenis Kelamin : Laki-laki
Status Perkawinan : Kawin
Agama : Islam
Golongan / Pangkat : III-C/Penata
Jabatan Fungsional Akademik : Lektor
Perguruan Tinggi : Universitas Sebelas Maret
Alamat : Jl. Ir. Sutami 36A Surakarta
Telp./Faks. : 0271-669017
Alamat Rumah : Jl. Kenikir I/B-16 Per. Tiara Ardi, Gagaksipat,
Ngemplak, Boyolali
Telp./Faks. : 0271-7892197
Alamat e-mail : ahmadmarzuki@staff.uns.ac.id
B. Riwayat Pendidikan
Tahun
Lulus
Program Pendidikan (diploma,
sarjana, magister, spesialis, dan
doktor)
Perguruan Tinggi
Jurusan/
Program
Studi
1996 Sarjana Universitas
Diponegoro
Fisika
2003 Doktor Leeds University,
UK
Institute for
Materials
Reseach
C. Pelatihan Profesional
Tahun Jenis Pelatihan (Dalam/ Luar Negeri) Penyelenggara Jangka
waktu
2008 Kalibrasi Massa dan Volume LIPI 3 hari
2009 TOT Penyusunan Proposal Dosen Muda
dan Kajian Wanita
DIKTI 2 hari
2010 Drafting paten DIKTI 3 hari
D. Pengalaman Mengajar
15
Mata Kuliah Program
Pendidikan
Institusi/Jurusan/Program
Studi Tahun ... s.d. ...
Thermodinamika Sarjana UNS/Fisika 2007-2011
(Genap)
Optoelektronika Sarjana UNS/Fisika 2007-2011
Fisika Statistik Sarjana UNS/Fisika 2007-2010
(Ganjil)
Fisika Statistik Magister UNS/Fisika-Pasca 2008-2010
(Genap)
Asisten Lab Sarjana UNS/Fisika 2007-2010
(Genap)
Metodologi
Penelitian
Sarjana UNS/Fisika 2007-2011
Optika Sarjana UNS/Fisika 2007-2011
(Genap)
Optika Modern Magister UNS/Fisika-Pasca 2009-2010
(Ganjil)
Fisika Material Magister UNS/Fisika-Pasca 2009-2011
Fisika Dasar I Sarjana UNS/Fisika 2010
Fisika Dasar II Sarjana UNS/Fisika 2011
E. Produk Bahan Ajar
Mata Kuliah Program Pendidikan Jenis Bahan Ajar (cetak
dan noncetak)
Tahun ... s.d.
...
Optoelektronika Sarjana Cetak dan Noncetak 2007-2011
Fisika Statistik Sarjana Noncetak 2007-2009
Thermodinamika Sarjana Cetak dan Noncetak 2007-2011
Optika Sarjana Cetak dan Noncetak 2009-2010
Fisika Dasar I Sarjana Noncetak 2010
Fisika Dasar II Sarjana Noncetak 2011
Fisika Material Magister Noncetak 2009-2010
16
F. Pengalaman Penelitian
Tahun Judul Penelitian
Ketua/an
ggota
Tim
Sumber Dana
2007 Desain dan fabrikasi Zirconium
Fluorophosphate untuk Ultra Low Loss Fiber
Optics
Ketua Menristek
(Insntif Riset
Terapan)
2007 Desain dan Fabrikasi Planar Waveguide Optimal
Amplifiers gelombang 1.3 μm dengan metode
pertukaran ion
Ketua DIKTI (Hibah
Bersaing)
2008 Pembuatan Prototipe Hybrid Solar Lighting
(HSL) dengan Model Makro Waveguide yang
Difabrikasi dari Bahan Komposit Sampah Botol
Air Mineral
Ketua DIPA UNS
2009-
2010
Perancangan dan Pembuatan Fiber Optik dari
Paduan Bahan Glass-Polimer (Sampah Plastik)
untuk Hybrid Solar Lighting
Ketua DIKTI (Hibah
Bersaing)
2009 Desain sensor serat optic dari kabel serat optic
Telkom dengan potensi aplikasi untuk memantu
posisi dan kecepatan kereta api
Anggota DIKTI (Stranas)
2010-
2011
Rancang Bangun Kompor Surya (Optik) Indoor
Skala Rumah tangga dengan Pengumpul surya
datar untuk Menunjang Program Desa mandiri
Energi
Ketua Menristek
(Insentif Riset
Terapan)
G. Karya Tulis Ilmiah*
Buku/Bab Buku/Jurnal
Tahun Judul Penerbit/Jurnal
2007 Effect of Pb-ions on the kinetics of devitrivication
and viscocities of AlF3-besed glasses for
waveguide fabrication
Journal of Non-
Crystalline Solid,
535(2007), p.1283-1286
2008 Optical Properties of Nd3+
Ions in Aluminium
Fluorophosphate Glasses
Jurnal Matemika dan
Sain, FMIPA, ITB
2008 Fluoroaluminate Glass Viscosity around Glass
Transition Temperature
Media Fisika
Fisika FMIPA UNS
(ISSN 1412-5676)
17
Vol 9/No 1/Februari
2010
2010 Kajian Karakteristik Rugi-rugi pada serat optic
Polimer Karena Pembengkokan Makro
Media Fisika
Fisika FMIPA UNS
(ISSN 1412-5676)
Vol 9/No 2/Mei 2010
2010 Fabrikasi dan Karakterisasi Optik dari waveguide
Berbahan Polimer PMMA (Polymethyl
Methacrylate)
Media Fisika
Fisika FMIPA UNS
(ISSN 1412-5676)
Vol 9/No 4/November
2010
2010
Karakterisasi Optik Pandu Gelombang Datar Hasil
Pertukaran Ion Ag+ dalam Leburan 40% dan 50%
Mol AgNO3
Media Fisika
Fisika FMIPA UNS
(ISSN 1412-5676)
Vol 9/No 4/November
2010
2010 Pengukuran sebaran Ketebalan Lapisan Tipis
Hasil Spin Coating dengan Metode
Interferometrik
Media Fisika
Fisika FMIPA UNS
(ISSN 1412-5676)
Vol 9/No 1/Februari
2010
*termasuk karya ilmiah dalam bidang ilmu pengetahuan/teknologi/seni/desain/olahraga
Makalah/Poster
Tahun Judul Penyelenggara
2007 Studi Ketakmurnian (Impurity) Terhadap Laju
Kristalisasi Lapisan Poly (Ethylene Terephthalate)
(PET) Tipis pada Temperatur Kristalisasi Tinggi dan
Rendah
4th Kentingan Physics
Forum Jurusan Fisika
FMIPA UNS, Surakarta,
Juli 2007.
2007 Studi Pengaruh Waktu Putar Spinner Pada Ketebalan
Lapisan Tipis Polystyrene 9% yang Difabrikasi
Dengan Metode Spin Coating
4th Kentingan Physics
Forum Jurusan Fisika
FMIPA UNS, Surakarta,
Juli 2007.
2007 Studi Pengaruh Waktu Putar Spinner Pada Ketebalan
Lapisan Tipis Polystyrene 9% yang Difabrikasi
Dengan Metode Spin Coating
4th Kentingan Physics
Forum Jurusan Fisika
FMIPA UNS, Surakarta,
Juli 2007.
2007 Karakterisasi Mode Pandu gelombang Lapisan tipis
Polystyrene Hasil Fabrikasi Spin Coating dengan
4th Kentingan Physics
Forum Jurusan Fisika
18
Menggunakan Teknik M-Lines FMIPA UNS, Surakarta,
Juli 2007.
2007 Studi Bright Spot Pada Lapisan Tipis Polystyrene
Sebagai Medium Pandu Gelombang Dengan Metode
Prisma Kopling Tunggal
4th Kentingan Physics
Forum Jurusan Fisika
FMIPA UNS, Surakarta,
Juli 2007.
2007 Studi Ketakmurnian (Impurity) Terhadap Laju
Kristalisasi Lapisan Poly (Ethylene Terephthalate)
(PET) Tipis pada Suhu 180o Dengan Variasi Ketebalan
4th Kentingan Physics
Forum Jurusan Fisika
FMIPA UNS, Surakarta,
Juli 2007.
2007 Studi Perbandingan Ketebalan Lapisan Tipis
Polystyrene yang Dikarakterisasi Dengan
Menggunakan Prisma Kopling dengan UV-visible
Spektrometer
4th Kentingan Physics
Forum Jurusan Fisika
FMIPA UNS, Surakarta,
Juli 2007.
2007 Karakterisasi Waveguide Pada Lapisan Tipis Polystere
13% Pada Variasi Fungsi Waktu Spin Coating Dengan
Metode Prisma Kopling
4th Kentingan Physics
Forum Jurusan Fisika
FMIPA UNS, Surakarta,
Juli 2007.
2007 Studi Perbandingan Ketebalan Lapisan Tipis
Polystyrene yang Dikarakterisasi Dengan
Menggunakan Prisma Kopling dengan UV-visible
Spektrometer
4th Kentingan Physics
Forum Jurusan Fisika
FMIPA UNS, Surakarta,
Juli 2007.
2007 Studi Pengaruh Waktu Putar Spinner Pada Ketebalan
Lapisan Tipis Polystyrene 9% yang Difabrikasi
Dengan Metode Spin Coating
4th Kentingan Physics
Forum Jurusan Fisika
FMIPA UNS, Surakarta,
Juli 2007.
2008 Kajian Awal Karakteristik Rugi-rugi Fiber Optik PT
Telkom Bermode Tunggal Terlilit yang Diarahkan
untuk sensor Bobot/Tekanan
Seminar Nasional
Fotonika, Jurusan
Teknik Fisika ITS, 2008
2008 Visualisasi Perambatan Cahaya dalam Fiber Optik
dengan Metode Zooming: Demo/Experimen Sederhana
dan Murah untuk Membantu Mahasiswa Memahami
Dasar-dasar Fisika Fiber Optik
Seminar Nasional
Fotonika, Jurusan
Teknik Fisika ITS, 2008
2009 Rugi-Rugi Serat Optik Polimer Akibat Perubahan
Bentuk benkokan dari Lingkaran ke Elip
Seminar Fisika dan
Aplikasinya 2009
Seminar Nasional Fisika
di Jurusan Fisika
FMIPA ITS
19
2009 Desain sensor serat optic dari kabel serat optic Telkom
dengan potensi aplikasi untuk memantu posisi dan
kecepatan kereta api
Seminar Hasil Penelitian
Hibah Strategi nasional
dan hibah Potensi
Pendidikan tahun 2009
2010 Evaluation of the Kinetics of Crystallization in
Aluminium Fluoride Glass Using Isothermal DSC
Method
Seminar Nasional Fisika
Himpunan Fisika
Indonesia
UNDIP 2010
2010 Comparative study of Ag–Na and K-Na Ion
Exchanged Soda Lime Glass Planar Waveguides
Seminar Nasional Fisika
Himpunan Fisika
Indonesia
UNDIP 2010
2010 Rugi-rugi serat Optik Bermode Tunggal dan Jamak
dengan Indeks Bias Undakan Akibat Pelilitan pada
Silinder Secara Malar
Seminar Nasional Fisika
2010, Universitas
Negeri Semarang 2010
2010 Fabrikasi dan Karakterisasi Indeks Bias Pandu
Gelombang Datar Hasil Pertukaran Ion Ag+ dengan
Na+
Seminar Nasional Fisika
2010, Universitas
Negeri Semarang 2010
2010 Evaluation of the Kinetics of Crystallization in
Aluminum Fluoride Glass Using Isothermal DSC
Method
The 4th
Asian Physics
Symposium (APS
2010), ITB Bandung,
2010 Karakterisasi Moda Gelombang Medan Listrik (TE)
pada Pandu Gelombang Datar Hasil Pertukaran Ion
Ag+ -Na
- dengan Teknik M-Line
Seminar Nasional sains
dan Pendidikan Sains
2010, Universitas
Muhammadiyah
Purworejo
2010 Pemantulan Internal Berulang pada Macro light
Waveguide Berbentuk Segitiga
Seminar Nasional sains
dan Pendidikan Sains
2010, Universitas
Muhammadiyah
Purworejo
2010 Desain Sensor Pergeseran Mikro dengan Serat Optik
Polimer Transm,itter dan Receiver dalam Posisi Sejajar
Berhadapan
Seminar Nasional sains
dan Pendidikan Sains
2010, Universitas
Muhammadiyah
Purworejo
2010 Karakterisasi Sifat Optik dan Thermal Bahan Plastik
Untuk Fiber Optik
Seminar Nasional sains
dan Pendidikan Sains
2010, Universitas
Muhammadiyah
Purworejo
2010 Rancang bangun Alat Ukur Intensitas Cahaya Berbasis
Komputer
Seminar Nasional sains
dan Pendidikan Sains
2010, Universitas
Muhammadiyah
20
Purworejo
2010 Emission Spectra of Nd3+
-Tm3+
Co-doped Aluminum
Fluoride Glass
5th Kentingan Physics
Forum, International
Conference on Physics
and Its Applications,
Physics Department,
UNS.
2010 Fabrikasi dan karakterisasi Indek Bias Pandu
gelombang Datar Hasil pertukaran Ion Ag+ dengan Na
+
Seminar Nasional Fisika
2010 Universitas Negeri
Semarang
2010 Rugi-Rugi pada Serat Optik Bermode Tunggal dan
Jamak dengan Sebaran Indek Bias Undakan Akibat
Pelilitan pada Silinder Secara Malar
Seminar Nasional Fisika
2010 Universitas Negeri
Semarang
Penyunting/Editor/Reviewer/Resensi
Tahun Judul Penerbit/Jurnal
2011 Jurnal Hak Kekayaan Intelektual P3HKI UNS
H. Konferensi/Seminar/Lokakarya/Simposium
Tahun Judul Kegiatan Penyelenggara Panitia/
peserta/pembicara
2010 5th Kentingan Physics Forum UNS Panitia
2011 Sosialisasi HKI untuk para Dosen
dan Mahasiswa
DIKTI Pembicara
I. Kegiatan Profesional/Pengabdian Kepada Masyarakat
Tahun Jenis/Nama Kegiatan Tempat
2009 Penyusunan Kurikulum Pendidikan Profesi Bidang
Fiber Optik
Kementrian Komunikasi
dan Informasi, Jakarta
2009 Sosialisasi HKI untuk para Kepala Kantor/Dinas se
Wilayah Kabupaten Sragen
Kantor BKKBN Sragen
2010 Sosialisasi HKI untuk para pelakuk UKM di
kabupaten Wononogiri
Beberapa Kecamatan di
Wonogiri
2011 Sosialisasi HKI untuk Para Guru SMA se-Kodia
Surakarta
LPPM UNS
21
J. Jabatan Dalam Pengelolaan Institusi
Peran/Jabatan
Institusi(Univ,Fak,Jurusan,Lab,Studio,
Manajemen Sistem Informasi Akademik
dll)
Tahun…s.d. ...
Ketua Sub lab Fisika UPT lab Pusat MIPA UNS 2007-2009
Ketua Komisi II Senat Fakultas MIPA 2008-2011
Ketua Komisi Skripsi 2008-2011
Sekretaris Pusat Pengembangan Hak Kekayaan
Intelektual (P3HKI) UNS
2009-2011
Anggota Tim Kurikulum Jurusan 2009-2011
K. Peran Dalam Kegiatan Kemahasiswaan
Tahun Jenis/Nama Kegiatan Peran Tempat
2009 Sosialisasi HKI untuk Perhimpunan
Mahasiswa Pertanian
Pemateri UNS
2010 Perlindungan KHI untuk Produk IT Pemateri UNS
2009-2011 Program Kreativitas mahasiswa Pembimbing UNS
L. PENGHARGAAN/PIAGAM
Tahun Bentuk Penghargaan Pemberi
2007-2010 Pengawas Ujian SNPTN Rektor UNS
2011 Panitia Acoustics and Geophysics Cluster
Meeting
Conference Commitee
(UNS, Frita IISc India,
Bruel&Kjaer Denmark)
2011 Dosen Berprestasi Rektor UNS
2015 Ketua Jurusan Terbaik Rektor UNS
M. ORGANISASI PROFESI/ILMIAH
Tahun Jenis/Nama Organisasi
Jabatan/jenjang
keanggotaan
2011 OSA Anggota
22
23
Lampiran 2. Justifikasi Anggaran Kegiatan
1. Peralatan Penunjang
Jenis Kebutuhan Biaya Satuan Jumlah
Serat Optik 200 meter Rp 12.000,00/ meter Rp 2.400.000,00
Fotodioda 5 buah Rp 4.000,00/ buah Rp 20.000,00
PCB 7 buah Rp 40.000,00/ buah Rp 280.000,00
Seperangkat bandul
matematis 1 perangkat
Rp 670.000,00/
perangkat Rp 670.000,00
Multimeter digital 2 buah Rp 600.000,00/ buah Rp 1.200.000,00
Solder 1 buah Rp 170.000,00/buah Rp 170.000,00
Tenol 20meter Rp 20.000,00/10 m Rp 40.000,00
Penyedot Tenol 1 buah Rp 90.000,00/buah Rp 90.000,00
Resistor 1 buah Rp 1.500,00/buah Rp 170.000,00
Potensiometer 5 buah Rp 8.000,00/buah Rp 40.000,00
Kapasitor 8 buah Rp 14.000,00/buah Rp 98.000,00
LED 10 buah Rp 3.000,00/ buah Rp 30.000,00
Mikrokontroller
Arduino Uno r3 2 buah Rp 300.000,00/ buah Rp 600.000,00
Subtotal Rp 5.808.000,00
2. Operasional
Jenis Kebutuhan Biaya Satuan Jumlah
Akses Lab dan
Asisten 10 kali
Rp 500.000,00/
masuk lab Rp 5.000.000,00
Sub Total Rp 5.000.000,00
3. Pembuatan Laporan
Jenis Kebutuhan Biaya Satuan Jumlah
1. 1. Kertas A4 80
gram 3 rim Rp 40.000,00/rim Rp 120.000,00
2. Penjilidan
Laporan 10 eksemplar
Rp 10.000,00/
eksemplar Rp 100.000,00
3. Tinta Printer 4 kotak Rp 35.000,00/
kotak Rp 140.000,00
4. Kertas Foto 20 lembar
Rp 4000,00 /
lembar Rp 80.000,00
24
5. Dokumentasi
Kegiatan - Rp 200.000,00 Rp 200.000,00
Sub Total Rp 640.000,00
4. Rekapitulasi Biaya
Jenis Kebutuhan
1. Peralatan Penunjang Rp 5.808.000,00
2. Operasional Rp 5.000.000,00
3. Pembuatan Laporan Rp 640.000,00
Total Rp 11.448.000,00
25
Lampiran 3. Susunan Organisasi Tim Kegiatan dan Pembagian Tugas
No. Nama / NIM Program
Studi
Alokasi
Waktu
(jam/minggu)
Uraian Tugas
1.
Mahmudah
Salwa
Gianti/
M0213053
S1 -
Fisika
10
jam/Minggu
Mengkoordinasi kegiatan,
penanggung jawab
pelaksanaan
2.
Agung Dwi
Wijaya/
M0214002
S1 -
Fisika
8 jam/
Minggu
Preparasi kegiatan,
sekretaris tim peneliti,
penanggung jawab
keuangan, bertanggung
jawab langsung kepada
ketua tim peneliti
3.
Suryaning
Berlandika/
M0215059
S1 -
Fisika
8 jam/
Minggu
Mempersiapkan dan
memantapkan metode
kerja serta peralatan yang
dibutuhkan pada tiap
kegiatan
26
top related