refreshing baru

Post on 15-Jan-2016

282 Views

Category:

Documents

0 Downloads

Preview:

Click to see full reader

DESCRIPTION

uy

TRANSCRIPT

PENYEGARAN PONEK NEONATAL

Vita Susianawati, SpA6 Desember 2014

ResusitasiInisiasi Menyusu DiniBayi kurang bulan Nutrisi pada bayi kurang bulanPerawatan Metoda KangguruHipoglikemiKejangHiperbilirubinemiaPencegah infeksi

ReSUSITaSI NEoNATuS

Blender O2 Oksigen konsentrasi tinggi toksik pada

bayi Mata retinopati of prematurity/ROP Paru Bronkopulmonar dysplasia/BPD

Resusitasi O2 ruang 21%naik bertahap sesuai klinishindari O2 konsentasi tinggi,

waktu lama

INISIaSI MeNYuSU DiNI

Standar asupan makan WHO Inisiasi menyusu dini ASI eksklusif selama 6 bulan MP ASI mulai 6 bulan, dengan tetap

memberikan ASI ASI sampai usia 2 tahun

BaYI PReMaTUR

PROSEDUR:

Pemberian Asupan Pemberian asupan “trophic feeding” Meningkatkan tahap pemberian

asupan Memantau toleransi asupan Pemantauan nutrisi

13

PEMBERIAN “TROPHIC FEEDING”

Mulai segera setelah bayi stabil 1-3 hari ASI atau formula 10 ml/kg/hari Berikan asupan setiap 3 atau 4 jam Lanjutkan dengan volume yang sama Tingkatkan pemberian asupan apabila

toleransi minumnya baik dan bayi stabil secara medis (biasanya dalam waktu 3 sampai 7 hari)

14

15

PEMBERIAN “TROPHIC FEEDING”

NUTRISI SETELAH KELUAR DARI RUMAH SAKIT

Indikasi berat badan pulang

bayi prematur: 1800-2000gPada saat pulang

Suhu stabilkenaikan BB 3 hr berturut2Turun BB < 15%Keluarga berani merawat

16

17

18

Keuntungan

Memberikan lingkungan suhu yang sesuai

Memperbaiki oksigenasi. Menurunkan apnea dan bradikardi. Memfasilitasi pemberian ASI dini. Meningkatkan waktu laktasi

19

Keuntungan (lanjutan)

Menurunkan pengeluaran kalori. Meningkatkan penambahan berat badan. Mendorong kelekatan dan ikatan emosional

orang tua. Memperpendek masa rawat inap di rumah sakit.

20

Bayi Yang Memerlukan

Tidak ada persyaratan usia kehamilan. Secara umum, bayi akan stabil secara

fisiologis pada suhu 36,5 -37,5°C . Jika apnea atau bradikardi menjadi

masalah, masalah tersebut harus membaik dengan sendirinya atau hanya memerlukan stimulasi ringan.

21

Bayi Yang Memerlukan (lanjutan…)

Bayi yang menerima fototerapi dapat diikutsertakan dengan mengeluarkannya dari fototerapi untuk waktu singkat.

Pada situasi khusus, bayi yang memerlukan oksigen, CPAP, atau bahkan bantuan ventilasi dapat menerima jenis asuhan ini dengan baik.

HIPOGLIKEMI

Neonatus bisa menunjukkan gejala ataupun tidak. Kecurigaan tinggi harus selalu diterapkan, dan selalu antisipasi hipoglikemia pada neonatus dengan faktor risiko.Tanda klinis:

• Tidak tenang, gerakan tak beraturan (jittering)• Sianosis• Apnea• Kejang atau tremor• Letargi dan sulit menyusui• Tangis lemah atau melengking

Pencegahan Hipoglikemia Menghindari faktor risiko yang dapat

dicegah (misalnya hipotermia). Pemberian makan enteral merupakan

tindakan preventif tunggal paling penting Jika bayi tidak mungkin menyusui, mulailah

pemberian minum dengan menggunakan sonde dalam waktu 1-3 jam setelah lahir.

Pencegahan Hipoglikemia (lanjutan)

Neonatus yang berisiko tinggi harus dipantau nilai glukosanya sampai asupan penuh dan tiga kali pengukuran normal yaitu berada di atas 45 mg/dl (diperiksa sebelum pemberian minum).

Jika ini gagal, terapi IV dengan glukosa 10% harus dimulai dan kadar glukosa dipantau.

27

. Perawatan Hipoglikemia (lanjutan)

Kecepatan Infus Glukosa (GIR)

GIR dihitung menurut formula berikut:

GIR (mg/kg/min) =

Kec cairan (cc/jam) x kons Dextrose (%) 6 x berat badan (Kg)

28

Penghentian pemeriksaan glukosa

Bayi telah mendapat minuman penuh Pemeriksaan sebanyak 3 kali, hasil > 47 mg/dl Bila hasil menurun kembali, cara pengelolaan

kembali lagi

29

KEJANG

Empat jenis kejang yang sering ditemui pada neonatus:

• Kejang Tonik Kejang Klonik Kejang Mioklonik Kejang “subtle”

Kejang subtle>>> preterm dibanding aterm1/ Gerakan stereotip ekstremitas seperti gerakan mengayuh sepeda atau berenang.2/ Deviasi atau gerakan kejut pada mata dan mengedip berulang.3. Ngiler, gerakan menghisap atau mengunyah.3. Apnea atau perubahan tiba-tiba pada pola pernapasan.

Jitterness0 Amplitudo fase fleksi dan ekstensi

sama.0 Neonatus umumnya sadar, tidak ada

gerakan atau kerlingan mata yang abnormal.

0 Fleksi pasif atau memindahkan posisi ekstremitas bisa menghilangkan tremor.

0.Tremor timbul karena rangsangan taktil meskipun mungkin spontan.

0 Tidak ada abnormalitas EEG.

Health Services Program

Program Kesehatan

Ibu, Bayi Baru

Lahir dan Anak.

34

Menghentikan Kejang Dengan Anti Kejang

Obat Dosis Keterangan Efek Samping

Pheno-barbital

•Dosis awal: 10 - 20 mg/kg.tambahkan 5 mg/kg sampai maksimal 40 mg/kg

•Pemeliharaan: 3-5 mg/kg/hari bagi dalam beberapa dosis dan berikan setiap 12 jam .

• Merupakan obat pilihan.

• Berikan secara IV selama 5 mnt .

• Tingkat Terapeutik: 20-40 g/ml.

• Berikan IM, IV, atau PO setiap 12 jam.

• Mulai terapi 12 jam setelah dosis awal

• Hipotensi• Apnea

• Pantau status pernapasan selama pemberian dan periksa tempat masuknya infus.

Health Services Program

Program Kesehatan

Ibu, Bayi Baru

Lahir dan Anak.

35

Menghentikan Kejang Dengan Anti Kejang

Obat Dosis Keterangan Efek Samping

Phenytoin • Dosis awal: 15-20 mg/kg IV selama 30 min.

• Dosis rumatan: 3-5 mg/kg/hari

• Berikan IV dgn kec. maksimal 0.5 mg/kg/min

• Dosis rumatan: 4-8 mg/kg/hari secara IV cepat atau PO.

• Bagi dosis total dan berikan IV setiap 12 jam

• Jangan berikan sec.IM.

• Keracunan merupakan masalah dengan obat ini

• Aritmia Jantung• Kerusakan otak

Jika kejang tidak dapat dikendalikan dengan phenobarbital saja

Health Services Program

Program Kesehatan

Ibu, Bayi Baru

Lahir dan Anak.

36

Menghentikan Kejang Dengan Anti Kejang

Obat Dosis Keterangan Efek Samping

Benzo-diazepin

• Lorazepam: 0.05 – 0.1 mg/kg

• Diazepam: 0.1 – 0.3 mg/kg/dosis.

• Berikan sec. IV.• Ulangi setiap 15

menit untuk 2-3 dosis jika perlu.

• Dosis maksimal adalah 2-5 mg.

• Dapat diberikan sekali sebagai dosis PO sebesar 0.1-0.3 mg/kg.

• Gawat napas apnea36

• Menghambat pengikatan bilirubin terhadap albumin

HIPERBILIRUBINEMIA

Pedoman Terapi Sinar Pada Bayi Usia Gestasi ≥ 35 Minggu

45

Pencegahan Infeksi Nosokomial

Cuci tangan,Cuci tangan dan cuci tangan Pemberian asupan dini ASI Kurangi penggunaan antibiotik spektrum luas Kurangi tindakan invasif Prosedur sterilisasi yang sesuai

46

top related