bab 2 landasan teori this closely deals with shareholder...

22
7 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Penelitian Sebelumnya 2.1.1 Jurnal 1 Efektivitas Publisitas: Menilai Reputasi Institusi “Institutional reputation is commercially significant since this closely deals with shareholder value, finance, indepedency and market share. Notwithstanding the fact that some institutional do not consider reputation in more detail, other pay highly attention on it. This leads to needs for measuring and evaluation publicity. Nonetheless, the way to define publicity effectiveness is not simply operated by some institution. (Prajarto, 2008) Keywords: institution, publicity, effectiveness Penulis mengambil jurnal diatas dikarenakan pada jurnal sebelumnya membahas bagaimana pentingnya sebuah publisitas bagi sebuah institusi untuk menciptakan reputasi pada institusi tersebut. Penulis mengambil materi publisitas melalui event yang bertujuan untuk mengoptimalkan radio dengan tujuan akan banyak orang yang mendengarkan siaran radio tersebut. 2.2 Teori Umum Pada pembahasan mengenai teori umum ini penulis akan menjelaskan teori- teori yang masih berhubungan dengan pembahasan pada penelitian ini. 2.2.1 Definisi Komunikasi Istilah komunikasi dalam bahasa Inggrisnya disebut dengan communication, berasal dari kata communicatio atau dari kata communis yang berarti SAMA atau SAMA MAKNANYA atau PENGERTIAN

Upload: others

Post on 17-Sep-2019

1 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

7

BAB 2

LANDASAN TEORI

2.1 Penelitian Sebelumnya

2.1.1 Jurnal 1

Efektivitas Publisitas: Menilai Reputasi Institusi “Institutional reputation is commercially significant since

this closely deals with shareholder value, finance, indepedency and market share. Notwithstanding the fact that some institutional do not consider reputation in more detail, other pay highly attention on it. This leads to needs for measuring and evaluation publicity. Nonetheless, the way to define publicity effectiveness is not simply operated by some institution. (Prajarto, 2008)

Keywords: institution, publicity, effectiveness

Penulis mengambil jurnal diatas dikarenakan pada jurnal sebelumnya

membahas bagaimana pentingnya sebuah publisitas bagi sebuah institusi

untuk menciptakan reputasi pada institusi tersebut. Penulis mengambil materi

publisitas melalui event yang bertujuan untuk mengoptimalkan radio dengan

tujuan akan banyak orang yang mendengarkan siaran radio tersebut.

2.2 Teori Umum

Pada pembahasan mengenai teori umum ini penulis akan menjelaskan teori-

teori yang masih berhubungan dengan pembahasan pada penelitian ini.

2.2.1 Definisi Komunikasi

Istilah komunikasi dalam bahasa Inggrisnya disebut dengan

communication, berasal dari kata communicatio atau dari kata communis

yang berarti SAMA atau SAMA MAKNANYA atau PENGERTIAN

8

BERSAMA, dengan maksud untuk mengubah pikiran, sikap, prilaku,

penerima dan melaksanankan apa yang diinginkan oleh komunikator. Widjaja

(2010: 8).

Menurut Shanon dan Weaver dalam Wiryanto (2008: 7), bahwa

komunikasi adalah bentuk interaksi manusia yang saling mempengaruhi satu

sama lain, sengaja atau tidak disengaja dan tidak terbatas pada bentuk

komunikasi verbal, tetapi juga dalam hal ekspresi muka, lukisan, seni dan

teknologi.

Menurut Bernard Berelson dan Gary A. Steiner dalam Wiryanto

(2008: 7) mendefinisikan komunikasi sebagai berikut;

“Communication : the transmission of information, ideas, emotions, skills, etc. by the uses of symbol”.

Komunikasi adalah transmisi informasi, gagasan, emosi,

keterampilan, dan sebagainya, dengan menggunakan simbol-simbol dan

sebaginya.Tindakan transmisi itulah yang biasa disebut komunikasi.

Dalam garis besarnya dapat disimpulkan bahwa komunikasi adalah

penyampaian informasi dan pengertian dari seseorang kepada orang lain.

Komunikasi akan dapat berhasil baik apabila sekiranya timbul saling

pengertian, yaitu jika kedua belah pihak si pengirim dan si penerima

informasi dapat memahami.

Adapun 4 fungsi komunikasi menurut Effendy (2003: 55) yaitu :

1. Menginformasikan (to inform)

Melalui komunikasi, komunikator dapat menyampaikan informasi kepada

komunikan, serta dapat terjadi pertukaran informasi antara komunikator

dangen komunikan.

9

2. Mendidik (to educate)

Komunikasi sebagai saran untuk mendidik, dapat berarti bagaimana

melalui komunikasi dapat memberikan atau bertukar pengetahuan

3. Menghibur (to entertain)

Komunikasi menciptakan interaksi.Melalui interaksi tersebut, komunikasi

dapat menimbulkan suatu reaksi atau efek menghibur yang dirasakan baik

oleh komunikator maupun komunikan.

4. Mempengaruhi (to influence)

Komunikasi dapat merupakan upaya untuk mempengaruhi komunikan

melalui isi pesan yang dikirim oleh komunikator.Pengaruh tersebut dapat

berupa pengaruh yang negatif maupun positif.

Apabila komunikasi dipandang dari arti yang lebih luas, tidak hanya

diartikan sebagai pertukaran berita dan pesan tetapi sebagai kegiatan individu

dan kelompok mengenai tukar menukar data, fakta, dan ide maka fungsinya

dalam setiap sistem sosial Widjaja (2010: 9) dalam bukunya berjudul

komunikasi & hubungan masyarakat mengatakan ada 8 fungsi dalam

komunikasi yaitu:

1. Informasi: pengumpulan, penyimpanan, pemrosesan, penyebaran berita,

data, gambar, fakta dan pesan opini dan komentar yang dibutuhkan agar

dapat dimengerti dan beraksi secara jelas terhadap kondisi lingkungan

dan orang lain agar dapat mengambil keputusan yang tepat.

2. Sosialisasi (pemasyarakatan): penyediaan sumber ilmu pengetahuan yang

memungkinkan orang bersikap dan bertindak sebagai anggota masyarakat

10

yang efektif sehingga ia sadar akan fungsi sosialnya sehingga ia dapat

aktif di dalam masyarakat.

3. Motivasi: menjelaskan tujuan setiap masyarakat jangka pendek maupun

jangka panjang, mendorang orang menentukan pilihannya dan

keinginannya, mendorong kegiatan individu dan kelompok berdasarkan

tujuan bersama yang akan dikejar.

4. Perdebatan dan diskusi: menyediakan dan saling menukar fakta yang

diperlukan untuk memungkinkan persetujuan atau menyelesaikan

perbedaan pendapat mengenai masalah publik, menyediakan bukti-bukti

yang relevan yang diperlukan untuk kepentingan umum agar masyarakat

lebih melibatkan diri dalam masalah yang menyangkut kepentingan

bersama di tingkat nasional dan lokal.

5. Pendidikan: pengalihan ilmu pengetahuan sehingga mendorong

perkembangan intelektual, pembentuk watak dan pendidikan ketrampilan

dan kemahiran yang diperlukan pada semua bidang kehidupan.

6. Memajukan kebudayaan: penyebaran hasil kebudayaan dan seni dengan

maksud melestarikan warisan masa lalu, perkembangan kebudayaan

dengan memperluas horizon seseorang, membangunkan imajinasi dan

mendorong kreativitas dan kebutuhan estetikanya.

7. Hiburan: penyebarluasan sinyal, simbol, suara, dan image dari drama,

tari, kesenian, kesusteraan, musik, olahraga, permainan dan lain-lain

untuk rekreasi, kesenangan kelompok dan individu.

8. Integrasi: menyediakan bagi bangsa, kelompok dan individu kesempatan

untuk memproleh berbagai pesan yang mereka perlukan agar mereka

11

dapat saling kenal dan mengerti dan menghargai kondisi, pandangan dan

keinginan orang lain.

Kesimpulan dari penulis adalah penyampaian pesan antara komunikator dan

komunikan akan suatu hal, pesan tersebut dapat disebarkan dan diterima oleh publik.

Keterkaitan dalam pembahasan ini karena penyampaian pesan untuk

mengoptimalkan publisitas radio 99ers Jakarta. Dalam hal menginformasikan pesan

dan mempengaruhi audience untuk datang atau menghadiri event off air 9gallery.

2.2.2 Komunikasi Massa

Komunikasi massa dapat diartikan sebagai jenis komunikasi yang

menggunakan media massa untuk pesan-pesan yang disampaikan. Menurut

Susanto komunikasi massa diadopsi dari istilah bahasa inggris, mass

communication, sebagai kependekan dari mass media communication

(komunikasi media massa). Artinya, komunikasi yang menggunakan media

massa atau komunikasi yang mass mediated. Istilah mass communication atau

communications diartikan sebagai salurannya, yaitu media massa (mass

media) sebagai kependekan dari media of mass communication Wiryanto

(2008: 69). Sementara menurut Widjaja (2010: 19) komunikasi massa adalah

komunikasi yang ditujukan kepada massa atau komunikasi yang

menggunakan media massa. Massa disini adalah kumpulan orang-orang yang

hubungan antar sosialnya tidak jelas dan tidak mempunyai struktur tertentu

Sedangkan menurut Effendy (2009: 21) komunikasi massa adalah

komunikasi yang ditunjukkan kepada massa, kepada khalayak luar biasa

banyaknya. Tidak berarti bahwa khalayak meliputi seluruh penduduk atau

semua orang yang membaca atau semua orang yang menonton televisi. Bisa

12

diartikan bahwa khalayak itu besar dan pada umumnya sulit untuk

didefinisikan.

Dengan demikian keterkaitan dengan teori komunikasi massa, karena

dalam melaksanakan event off air 9gallery pesan yang disampaikan

komunikator harus mampu mencapai jumlah penerima (komunikan

,audience) secara luas, serentak, dengan kecepatan yang relatif tinggi.

2.1.3 Public Relations

Scott M. Cutlip & Allen H. Center mendefinisikan Public Relations

dalam Danandjadja (2010: 16)

“Public Relations is the continuing process by with management endeavours to obtain goodwill and understanding of its costumer, its employess and the public large, in wardly throught self analysis and corrections. Out wardly throught all means of expression”. Bila diterjemahkan mengandung arti, Public Relations adalah proses

berkesinambungan/kontinu dari usaha-usaha manajemen untuk memperoleh

kerja sama dan saling pengertian kepada pelanggan, pegawai, publik

umumnya; kedalam mengadakan analisa dan perbaikan terhadap diri sendiri,

keluar dengan menyampaikan pernyataan-pernyataan.

Dan menurut Denny Griswold, dalam Danandjadja (2011: 16)

“Public Relations is the management function which evaluates public attitudes, identifes the policies and producers of an individual or an organization with the public interest, and plans and executes a program of action to earn public understanding and acceptance”. Public relation adalah suatu fungsi manajemen yang menilai sikap

publik, menunjukkan kebijaksanaan dan prosedur dari seorang individu atau

sebuah lembaga atas dasar kepentingan publik, merencanakan dan

13

menjalankan rencana kerja untuk memperoleh pengertian dan dapat diterima

dengan baik oleh publik.

Keterkaitan dalam pembahasan ini penulis menggunakan Public

Relations, karena radio 99ers Jakarta mempunyai divisi khusus di bidang

Public Relations untuk mengoptimalkan publisitas radio untuk dapat terus

berkembang.

2.2.3.1 Fungsi dan Tugas Public Relations

Terdapat berbagai macam fungsi-fungsi public relation

menurut para ahli. Dari para ahli ini penulis mengambil dua macam

teori fungsi Public Relations.Bagian-bagian dari fungsi aktivitas

Public Relations menurut Cutlip, dkk (2005: 8) :

1. Publisitas

Adalah informasi dari sumber luar yang digunakan oleh media

karena informasi itu mempunyai nilai berita,

2. Iklan

Adalah informasi yang ditempatkan di media oleh sponsor yang

diketahui yang membayar untuk waktu dan ruang

3. Press Agentry

Menciptakan cerita dan peristiwa yang layak berita untuk menarik

perhatian media dan untuk mendapatkan perhatian publik.

4. Public Affair

Merupakan bagian khusus dari Public Relations yang membangun

dan mempertahankan hubungan pemerintah dan komunitas local

untuk mempengaruhi kebijakan publik.

5. Manajemen isu

14

Adalah proses proaktif untuk mengantisipasi, mengidentifikasi,

mengevaluasi, dan merespon isu-isu kebijakan publik yang

mempengaruhi hubungan organisasi dangan publiknya.

6. Lobbying

Merupakan bagian khusus dari Public Relations yang membangun

dan memelihara hubungan dengan pemerintah, terutama dengan

tujuan mempengaruhi legislasi dan regulasi.

7. Hubungan Investor

Hubungan investor adalah bagian khusus dari Public Relations

korporat yang membangun dan mengelola hubungan yang saling

menguntungkan dangan pemegang saham dan puhak-pihak

lainnya dalam lingkungan keuangan demi memaksimalkan nilai

pasar.

8. Pengembangan

Adalah bagian khusus dari Public Relations organisasi-organisasi

nirlaba swasta yang membangun dan mengelola hubungan dengan

donor dan anggota, yang bertujuan mempertahankan dukungan

keuangan dan tenaga sukarela.

Sedangkan fungsi-fungsi Public Relations dalam Ruslan

(2010: 26) :

1. Communicator

Artinya kemampuan sebagai komunikator baik secara langsung

maupun tidak langsung, melalui media cetak/elektronik dan lisan

(spoken person)atau tatap muka dan sebagainya.Di samping itu

juga bertindak sebagai mediator dan sekaligus persuador.

15

2. Relationship

Kemampuan peran PR/Humas membangun hubungan yang positif

antara lembaga yang diwakilinya dengan publik internal dan

eksternal. Juga, berupaya menciptakan saling pengertian,

kepercayaan, dukungan, kerja sama dan toleransi antara kedua

belah pihak tersebut.

3. Back up Management

Melaksanakan dukungan manajemen atau menunjang kegiatan

alain, seperti manajemen promosi, pemasaran, operasional,

personalia, dan sebagainya untuk mencapai tujuan bersama dalam

suatu kerangka tujuan pokok perusahaan/organisasi.

4. Good image Maker

Menciptakan citra atau publikasi yang positif merupakan prestasi,

reputasi dan sekaligus menjadi tujuan utama bagi aktivitas Public

Relations dalam melaksanakan manajemen kehumasan

membangun citra atau nama baik lembaga/organisasi dan produk

yang diwakilinya.

Dari tugas-tugas Public Relations, Cutlip Center dan Canfield

merumuskan fungsi Public Relations antara lain :

1. Menjunjung aktifitas utama manajemen dalam mencapai tujuan

bersama

2. Membina hubungan harmonis antara organisasi dengan

publiknya yang merupakan khalayak sasaran

16

3. Mengidentifikasi segala sesuatu yang berkaitan dengan opini dan

tanggapan masyarakat terhadap organisasi yang diwakilinya atau

sebaliknya.

4. Melayani publiknya dan memberikan sumbangan saran kepada

pimpinan manajemen demi tujuan dan manfaat bersama.

5. Menciptakan komunikasi dua arah timbal balik dan mengatur

arah informasi, publikasi serta pesan dari organisasi ke publiknya

atau sebaliknya, demi terciptanya citra positif bagi kedua belah

pihak. (Ruslan, 2010: 19)

Gambar 2.1 Kegiatan Public Relations

Sumber: Special Event (Pudjiastuti, 2010: xxxi)

Menurut kesimpulan yang dapat penulis ambil fungsi Public

Relations adalah sebuah manajemen komunikasi dalam suatu

perusahaan/organisasi yang dapat menunjang visi dan misi

17

perusahaan. Keterkaitan fungsi Public Relations dalam pembahasan

ini adalah Public Relations radio 99ers berfungsi untuk meningkatkan

publisitas perusahaan dengan cara berkomunikasi dengan masyarakat

melalui event9gallery.

2.2.3.2 Strategi Public Relations

Strategi Public Relations menurut Ahmad S. Adnanputra,

presiden institut bisnis dan manajemen jayakarta dalam Ruslan (2010:

134) yaitu. Strategi Public Relations adalah alternatif yang optimal

yang dipilih untuk ditempuh guna mencapai tujuan Public Relations

dalam kerangka suatu rencana Public Relations.

Public Relations mix yang juga disebut sebagai bauran Public

Relations atau bisa disingkat PENCILS, adalah sebuah strategi Public

Relations dalam melaksanakan tugas, peran dan fungsinya sesuai pada

jalurnya dan didalam konsep ini memiliki komponen-komponen yang

saling berhubungan dalam praktek kerja public relations. Salah satu

dari bauran Public Relations PENCILS ini berisikan tentang social

responsibility yang berhubungan langsung dengan program Corporate

Social Responsibility perusahaan. (Ruslan, 2010: 111).

Jika dijabarkan secara rinci menurut Ruslan dalam Ardianto

(2009: 71) memiliki komponen utama Public Relations PENCILS itu

sendiri, yaitu sebagai berikut :

1. Publication and Publicity (publikasi dan publisitas)

Setiap fungsi dan tugas Public Relations adalah menyelenggarakan

publikasi atau menyebarkan informasi melalui berbagai media tentang

18

kegiatan perusahaan atau organisasi, yang pantas untuk diketahui oleh

publik. Selain itu, Public Relations juga menghasilkan publisitas untuk

memperolah tanggapan positif secara luas dari masyarakat.

2. Event (penyusunan program acara)

Public Relations juga merancang acara tertentu yang dipilih dalam

jangka waktu, tempat dan objek tertentu yang secara khusus untuk

mempengaruhi publik.

3. News (menciptakan berita)

Upaya untuk menciptakan berita melalui press release, news letter,

bulletin dan lain-lain yang biasanya mengacu pada teknis penulisan

5W+1H (Who, What, Where, When, Why dan How) sistematika

penulisannya adalah “piramida terbalik” yang paling penting diletakkan

di tengah batang berita.

4. Community Involvment (kepedulian pada komunitas)

Tugas sehari-hari seorang Public Relations Officer adalah mengadakan

kontak sosial dengan kelompok masyarakat tertentu, serta menjaga

hubungan baik (community relations dan humanity relations) dengan

pihak atau lembaga yang diwakilinya.

5. Inform or Image (memberitahukan atau meraih citra)

Ada dua fungsi utama Public Relations, yakni memberitahukan sesuatu

kepada publik atau menarik perhatian sehingga diharapkan akan

memperoleh tanggapan berupa citra positif. Proses dari “nothing”

menjadi “something”. Dari yang tidak tahun menjadi tahu, setelah

menjadi tahu maka menjadi suka, dan kemudian diharapkan timbul

sesuatu yaitu citra.

19

6. Lobbying and Negotiating (pendekatan dan bernegosiasi)

Keterampilan untuk melobi secara personal dan kemampuan

bernegosiasi sangat diperlukan bagi seorang Public Relations Officer,

agar semua rencana, idea tau gagasan kegiatan suatu lembaga

memperoleh dukungan dari individu dan lembaga yang berpengaruh,

sehingga timbul situasi saling menguntungkan (win-win solution)

7. Social Responsibility (tanggung jawab sosial)

Aspek tanggung jawab sosial dalam Public Relations sangat penting.

Public Relations tidak hanya memikirkan keuntungan bagi lembaga atau

organisasi serta tokoh yang diwakilinya, tetapi juga kepedulian kepada

masyarakat. Hal ini penting, supaya memperoleh simpati atau empati

dari khalayak. Inilah yang didalam teori Public Relations disebut Social

Marketing.

Keterkaitan Public Relations PENCILS atau bauran Public

Relations dengan penelitian ini mengenai strategi dalam

mengoptimalkan publisitas radio 99ers Jakarta dengan studi kasus

event off air rutin 9gallery adalah karena ada tiga isi dari bauran

tersebut yaitu publication and publicity, community involvment, event,

dan lobbying and negotiating. Semuanya saling berhubungan dalam

setiap pelaksanaa tugas, peran dan fungsi Public Relations.

2.3 Teori Khusus

Pada teori khusus ini, penulis akan membahas teori-teori yang berhubungan

dengan judul pembahasan penelitian.

20

2.3.1 Definisi Event

Event didefinisikan sebagai suatu kegiatan yang diselenggarakan

untuk memperingati hal-hal penting sepanjang hidup manusia baik secara

individu atau kelompok yang terikat secara adat, budaya, tradisi dan agama

yang diselenggarakan untuk tujuan tertentu serta melibatkan lingkungan

masyarakat yang diselenggarakan pada waktu tertentu. (Noor, 2009: 7)

Sedangkan menurut Ruslan (2010: 233) adalah sesuatu kejadian

penting atau peristiwa khusus baik yang terjadi secara internal, lokal maupun

nasional dan bahkan berkaitan dengan suatu peristiwa secara internasional.

Event menurut Ruslan (2010: 236) dibagi menjadi 3 jenis yaitu :

1. Calendar of event

Calendar of event, yaitu acara rutin (regular event) yang dilaksanakan

pada hari, bulan,tahun tertentu secara periodic dan berulang-ulang

(rutin) diselenggarakan sepanjang tahun kalender

2. Momentum event

Yaitu acara yang sifatnya khusus dan dilaksanakan pada momen-

momen tertentu di luar acara rutin tersebut misalnya acara 100 tahun

(satu abad) memperingati bung karno, menyambut mellenium ke-3

dan sebagainya, yang dianggap sebagai momen oleh pihak lembaga

atau Public Relations untuk mengadakan suatu acara istimewa yang

perlu diperingatkan dan dipublikasikan

3. Special events

Peristiwa khusus tersebut secara garis besarnya terdapat tiga jenis

kegiatan dalam Public Relations, yaitu:

a. Acara suatu peresmian

21

b. Acara peringatan tertentu

c. Acara komersial (new product lounching) atau non komersial

(Social Community Relations).

Menurut Goldblatt pada Pudjiastuti (2010: xxxix) ada lima tahap

proses yang harus dilakukan untuk menghasilkan event yang efektif dan

efisien, yaitu penelitian, desain, perencanaan, koordinasi dan evaluasi.

a. Research

Penelitian yang dilakukan dengan baik akan mengurangi resiko

kegagalan dalam pelaksanaan event. Tujuan penelitian ini untuk

menentukan kebutuhan, keinginan dan ekspetasi khalayak sasaran. Jadi,

mereka diharapakan tertarik untuk hadir pada ajang yang diadakan.

Berkaitan dengan hal tersebut, penelitian terhadap khalayak sasaran ini

harus dilakukan dengan teliti dan komprehensif sehingga dapat

mengurangi resiko ketidakhadiran.

b. Design

Sebuah event memerlukan kreatifikas yang luar biasa dari pelaksananya

agar terciptanya sebuah hasil atau sebuah event yang spektakuler.

Kemampuan showmanship pelaksana dalam menciptakan gerakan, suara,

pemain warna, cahaya, mendesain area dan sebagainya diperlukan secara

komprehensif dan penuh pertimbangan untuk menciptakan kesan yang

mendalam bagi para pengunjung atau penonton yang hadir.

c. Planning

Tahap ini dapat dilakukan setelah analisis situasi dilakukan bersamaan

dengan designing. Dua kegiatan ini memerlukan waktu yang paling

panjang dibanding tahap kegiatan yang lainnya. Banyak hal yang harus

22

dipertimbangkan pada saat perencanaan sehingga susunan perencanaan

sering kali mengalami perubahan, penambahan, atau pengurangan sesuai

ketersediaan sumber daya yang ada. Perubahaan-perubahan eksternal di

luar kemampuan perencanaan sering kali berujung pada perubahan

perencanaan, misalnya perubahaan peraturan pemerintah, kondisi politik,

kondisi cuaca, dan sebagainya.

d. Coordinating

Sebuah event memerlukan berbagai keahlian agar menjadi acara yang

sukses dan kemudian mampu mengangkat citra perusahaan. Pihak-pihak

yang akan terlibat dalam event adalah bagian catering, bagian pemasaran,

bagian hiburan, bagian musik, bagian grafik, dan bagian dekorasi.

Seorang manajer sebuah acara harus mampu mengoordinasi pihak-pihak

tersebut agar dapat bekerja secara simlutan dengan satu tujuan yang

sama, yaitu menghasilkan acara yang sukses.

e. Evaluation

Pada dasarnya setiap kegiatan harus dievaluasi untuk melihat tingkat

keberhasilan acara yang telah dilakukan. Namun, pada tahap ini sering

kali diabaikan pelaksana. Begitu acara selesai, kegiatan telah dianggap

berakhir, padahal masih ada tahap evaluasi yang harus dilakukan.

Evaluasi yang baik akan menghasilkan data dan fakta yang sangat

berharga, khususnya untuk mendukung kegiatan yang akan dilakukan

pada masa yang akan datang.

Berdasarkan pembahasan teori di atas, maka penulis dapat menarik

kesimpulan, bahwa event adalah suatu kegiatan yang melibatkan

penyelenggara, peserta dan pengunjung untuk mencapai tujuan tertentu.

23

Event dapat dinilai sukses apabila mampu mendatangkan pengunjung dalam

jumlah sesuai target yang diharapkan. Dengan pernyataan itu dapat dikatakan

juga bahwa sumberdaya manusia yang mencakup peran serta kemampuan

manusia dalam mengelolanya pun harus baik Pudjiastuti (2010: xl).

Ruslan mengelompokkan event menjadi tiga yaitu Calendar of event,

momentum event, special event.

Keterkaitan dari teori event tersebut, didasari karena penulis

membahas acara atau kegiatan yang dibuat radio 99ers Jakarta tentang event

off air9gallery untuk menghasilkan event yang efektif dan efisien.

2.3.1.1 Defininisi Calendar of Event

Calendar of Event yaitu acara rutin (regular event) yang

dilaksanakan pada hari, bulan, tahun tertentu, secara periodik dan

berulang-ulang (rutin) diselenggarakan sepanjang tahun kalender.

(Ruslan, 2010: 236).

Calendar Event kelompok ini terdiri dari acara regular yang

diadakan pada hari, bulan, tahun tertentu secara periodik sepanjang

kalendar. (Natoradjo, 2011: 134)

Secara kesimpulan calendar of event atau regular event adalah

acara yang diselenggarakan secara rutin baik setiap minggu, bulan dan

tahun. Keterkaitan teori tersebut didasari oleh kegiatan event off air

9gallery yang rutin diselenggarakan setiap 2 bulan sekali.

24

2.3.2 Definisi Publisitas

Publisitas menurut Frank Jefkin dalam Pudjiastuti (2010: 178)

didefinisikan sebagai dampak dari diketahuinya suatu informasi. Publisistas

adalah sebuah hasil dari suatu kejadian atau kegiatan yang berkaitan dengan

pengiriman informasi maupun penerimaan informasi oleh publik dan dapat

bersifat positif maupun negatif.

Sedangkan menurut Cutlip, dkk. (2005: 9) definisi publisitas adalah

“publicity is information from an outside source that is used by the media because the information has news value. It is an uncontrolled method of placing message in the media because the source does not pay the media for placement”.

Publisistas adalah informasi dari sumber yang digunakan oleh media

karena informasi itu mempunyai nilai berita. Ini merupakan metode

penempatan pesan di media yang tidak dikendalikan (uncontrolled) karena

sumber tidak membayar media itu untuk penempatannya.

Dan menurut Natoradjo (2011: 134) publisitas adalah mengadakan

acara atau special event untuk menciptakan berita, seperti peluncuran produk

baru, penyerahan penghargaan, acara serah terima jabatan pimpinan

perusahaan, soft opening, grand opening gedung perkantoran, seminar,

symposium, kongres, konvensi, pesta ulang tahun, eksekutif luncheon

perusahaan, dan penandatanganan kontrak

Manfaat publisitas menurut Seitel dalam Pudjiastuti (2010: 180)

1. Memberitahukan produk atau jasa baru.

2. Menghidupkan kembali produk lama.

3. Memberikan penjelasan tentang produk yang sulit.

4. Hampir tidak memerlukan biaya.

25

5. Meningkatkan gengsi perusahaan.

6. Respons dari sebuah krisis.

Lebih lanjut lagi George Black dalam Pudjiastuti (2010: 180)

mengatakan bahwa publisitas mendapatkan ruang editorial yang berbeda dari

ruang kolom yang dibayar (iklan) di media massa yang dilihat, dibaca, dan di

dengar konsumen dengan maksud khusus untuk mendukung pencapaian

tujuan penjualan. Artinya, publisitas memiliki karakteristik tertentu, antara

lain :

1. Nilai kepercayaan tinggi.

Publisitas melalui artikel, feature, berita dan advertorial (gabungan antara

berita dan periklanan) di media massa biasanya lebih dipercaya oleh

khalayak daripada periklanan.

2. Menjembatani iklan.

Publisitas bias menjangkau pembaca atau konsumen yang kurang senang

dengan iklan, maka publisitas dapat menjembatani pihak-pihak tersebut.

3. Efek mendramatisir

Sebagaimana iklan, publisitas bisa menimbulkan efek mendramatisir

dengan perekayasaan cerita melalui berita (news strategy) tentang suatu

produk atau perusahaan.

Adapun kiat-kiat memaksimalkan publisitas bagi sebuah event

menurut Natoradjo (2011: 141) dalam menyelenggarakan sebuah event, agar

mendapat perhatian khalayak dan peliputan berita oleh media. Banyak

keputusan dan langkah harus diambil secara dini dalam proses perencanaan

sebuah event.

26

1. Acara yang diselenggarakan harus menarik, mempunyai nilai

berita dan mempunyai hubungan dengan isu atau tujuan program

yang ingin dicapai perusahaan.

2. Sebagai liputan berita oleh media tidak selalu terjadi dengan

sendirinya. Oleh sebab itu, PRO harus aktif dan sering harus

mengundang media atau memberikan news release (lengkap

dengan press kit) sebagai bahan peliputan berita yang diharapkan

dari insane pers.

3. Media akan tertarik untuk membuat berita tentang event terterntu

terutama bila ada oaring-orang penting atau selebriti terkenal turut

mengambil bagian dalam program tersebut. Alternatif ini

selayaknya menjadi salah satu pertimbangan PRO saat akan

menyelenggarakan sebuat event.

4. Hadiah-hadiah dan door-prize yang diberikan harus menarik dan

unik.

5. Disamping acara utama, event tersebut didukung oleh kegiatan

promosi lainnya, misalnya didukung atau digabung dengan

talkshow, seminar, kontes, perlombaan, demonstrasi, dan hiburan

untuk menarik pengunjung dan perhatian media.

Keterkaitan teori publisistas dengan pembahasan tersebut yaitu

dengan adanya event 9gallery yang rutin diselenggarakan setiap 2 bulan

sekali, akan menghasilkan publisitas yang diharapkan oleh 99ers radio

Jakarta dan mendapatkan perhatian khalayak dari masyarakat.

27 2.4 Kerangka Teori

Teori-teori yang terkait pada pembahasan ini dapat dijelaskan dalam

kerangka teori sebagai berikut :

Gambar 2.2 Kerangka Teori

28 2.5 Kerangka Pemikiran

Gambar 2.3 Kerangka Pemikiran