fenomena ekonomi vol.2 no.2 suseno

27
ISSN : 2086-5341 Jurnal Ilmiah FENOMENA EKONOMI Vol.2, No.2 Oktober 2011 1

Upload: stiesatria

Post on 29-Dec-2015

107 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Fenomena Ekonomi Vol.2 No.2 Suseno

ISSN : 2086-5341

Jurnal Ilmiah FENOMENA EKONOMI Vol.2, No.2 Oktober 2011 1

Page 2: Fenomena Ekonomi Vol.2 No.2 Suseno

ISSN : 2086-5341

Jurnal Ilmiah FENOMENA EKONOMI Vol.2, No.2 Oktober 2011 2

Page 3: Fenomena Ekonomi Vol.2 No.2 Suseno

ISSN : 2086-5341

Jurnal Ilmiah FENOMENA EKONOMI Vol.2, No.2 Oktober 2011 3

Page 4: Fenomena Ekonomi Vol.2 No.2 Suseno

ISSN : 2086-5341

Jurnal Ilmiah FENOMENA EKONOMI Vol.2, No.2 Oktober 2011 4

ANALISIS VARIABEL YANG BERPENGARUH TERHADAP KINERJA

PERUSAHAAN DI BURSA EFEK INDONESIA

Oleh : Suseno

STIE SATRIA Purwokerto

ABSTRACT

The aims of the research are (1) to analyze influence of age, scale, financial leverage, and profitability to performance of firms at The Indonesian Stock Exchange. (2) to determine the most influential variable on the performance of the firms.

Hypotheses proposed in this research were: (1) Age, Scales, Financial Leverage, Profitability influences the performance of firms, (2) Age influences the performance of firms, (3) Scales influences the performance of firms, (4) Financial Leverage influences the performance of firms, (5) Profitability influences the performance of firms. Instrument of analysis employed in the research was multiple linear regression with t test and F test.

The results of analyses of t test showed that profitability did not influence the performance of the firms. It was indicated by the value of computed t which was smaller than the value of t table. Meanwhile, the t test of age, scale and financial leverage indicated that the value of computed t > t table. It means that these variables (scale and financial leverage) influenced the performance of the firms. The F test showed that the independent variables of age, scale, financial leverage and profitability as a whole significantly influenced the performance of the firms. It was indicated by the calculated F > the value of F table, the value the age computed t which was smaller than the value of -t table..

Based on the research results that age and profitability do not influence the performance of the firms, it is suggested that investors should not pay any attention to those variables. On the other hand, they should pay attention to the variables of scale and financial leverage. It is recommended that for further research should include longer periode of the sample. Keyword : Age, Scales of firms,Financial Leverage of firms, Profitability and performance of the firms PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Studi-studi yang berhubungan dengan kinerja sampai sekarang ini sangat beragam

dan cenderung berbeda dalam hubungannya dengan ukuran-ukuran kinerja yang

digunakan sepanjang tipe-tipe organisasi yang dipelajari. Hal ini tidak diharapkan,

Page 5: Fenomena Ekonomi Vol.2 No.2 Suseno

ISSN : 2086-5341

Jurnal Ilmiah FENOMENA EKONOMI Vol.2, No.2 Oktober 2011 5

sebagaimana ukuran-ukuran kinerja secara umum berhubungan dengan suatu perluasan

tujuan yang relevan dengan yang apa dicapai oleh organisasi tertentu. Pengertian kinerja

adalah gambaran pencapaian pelaksanaan suatu kegiatan atau program atau

kebijaksanaan dalam mewujudkan sasaran, tujuan, misi dan visi organisasi. Analisis

kinerja keuangan perusahaan dapat dilakukan dengan memanfaatkan laporan keuangan.

Informasi laporan keuangan digunakan dan memiliki fungsi sebagai dasar pengambilan

keputusan, baik oleh investor maupun calon investor. Salah satu kinerja perusahaan

direfleksikan dengan menggunakan proksi “Price to Book value”. Untuk perusahaan

yang berjalan dengan baik, umumnya rasio ini mencapai di atas satu, yang menunjukkan

bahwa nilai pasar saham lebih besar dari nilai bukunya. Semakin besar rasio PBV

semakin tinggi perusahaan dinilai oleh para pemodal relatif dibanding dengan dana yang

ditanamkan di perusahaan (Su’ad Husnan: 2001: 287).

Penetapan PBV sebagai proksi adalah mengikuti berbagai penelitian terdahulu

yang secara meyakinkan memperoleh bukti bahwa PBV merupakan salah satu rasio

keuangan yang cukup representative untuk melihat kinerja (penciptaan nilai oleh) suatu

perusahaan (Sidharta. U, Cynthia: A, 2005: 7).

Kinerja perusahaan akan tidak dapat dilihat hanya dalam jangka pendek,

umumnya perusahaan didirikan untuk umur yang tidak terbatas, biasanya masyarakat

secara umum akan menilai sebuah perusahaan yang baik jika perusahaan itu mampu

bertahan dalam jangka panjang dan dalam kondisi yang selalu berubah. Jika perusahaan

mampu bertahan dalam umur yang lama tentunya akan lebih mapan dan lebih

berpengalaman dalam menghadapi perubahan baik perubahan secara intern maupun

perubahan ektern. Dengan demikian kedepannya akan dapat berjalan lebih baik daripada

perusahaan yang baru tumbuh. Dengan berjalannya waktu perusahaan tersebut maka

perusahaan akan mengalami pertumbuhan dan kinerja dari perusahaan tersebut akan

semakin baik. Dalam peraturan bursa efek Indonesia yaitu Keputusan Dieksi PT Bursa

Efek Jakarta Nomor : Kep-305/BEJ/07-2004 terdapat aturan bahwa calon Perusahaan

Tercatat yang akan mencatatkan sahamnya di Papan Utama wajib memenuhi

persyaratan antara lain : 1) Sampai dengan diajukannya permohonan pencatatan, telah

melakukan kegiatan operasional dalam usaha utama (core business) yang sama

sekurang-kurangnya selama 36 (tiga puluh enam) bulan berturut-turut, 2) Laporan

Page 6: Fenomena Ekonomi Vol.2 No.2 Suseno

ISSN : 2086-5341

Jurnal Ilmiah FENOMENA EKONOMI Vol.2, No.2 Oktober 2011 6

Keuangan Calon Perusahaan Tercatat telah diaudit sekurang- kurangnya 3 (tiga)

tahun buku terakhir, dengan ketentuan Laporan Keuangan Auditan 2 (dua) tahun

buku terakhir dan Laporan Keuangan Auditan interim terakhir (jika ada) memperoleh

pendapat Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) 3). Berdasarkan Laporan Keuangan

Auditan terakhir memiliki Aktiva Berwujud Bersih (Net Tangible Asset)

sekurang-kurangnya Rp 100.000.000.000,- (seratus miliar rupiah).

Hal tersebut di atas memperlihatkan bahwa pada bursa efek variabel umur sangat

diperhatikan, tidak begitu saja perusahaan yang baru berdiri boleh masuk ke bursa, dan

juga didukung besarnya asset yang sangat besar. Hal tersebut tentunya ditujukan untuk

keamanan bagi para investor yang akan menempatkan dananya di bursa yang tentunya

menginginkan kinerja perusahaan akan semakin baik di masa yang akan datang.

Surat-surat berharga atau sekuritas tersebut meliputi saham biasa, obligasi saham

preferan dan bentuk lain penyertaan modal. Selanjutnya sekuritas perusahaan

diperjualbelikan di pasar modal. Keputusan pejualan sekuritas baik itu saham maupun

obligasi tentunya akan berakibat perubahan pada struktur modal, kalau perusahaan

memutuskan untuk menjual saham lebih banyak kepada publik, maka komposisi

kepemilikan saham pemilik lama akan terdelusi mengingat saham yang beredar semakin

banyak. Tetapi jika perusahaan memutuskan untuk menjual sekuritasnya berupa obligasi

maka konsekuensinya komposisi hutang akan meningkat dengan disertai adanya

konsekuensi pembayaran biaya bunga yang harus ditanggung perusahaan. Hal yang

menyangkut struktur modal adalah hal yang penting dan harus diperhatikan oleh

manajemen dimana struktur modal yang menunjukan perimbangan jumlah utang dengan

modal.

Dari uraian di atas berkaitan antara kinerja perusahaan dengan umur, skala,

profitabilitas serta komposisi modal, maka kami tertarik untuk melakukan penelitian

mengenai hal tersebut. Dalam penelitian ini diharapkan akan dilihat beberapa variabel

yang mempengaruhi kinerja perusahaan yang go public pada Bursa Efek Indonesia.

Adapun variabel-variabel yang diteliti adalah: umur, skala, financial leverage dan

profitabilitas.

Page 7: Fenomena Ekonomi Vol.2 No.2 Suseno

ISSN : 2086-5341

Jurnal Ilmiah FENOMENA EKONOMI Vol.2, No.2 Oktober 2011 7

B. Perumusan Masalah

Permasalahan dalam penelitian ini terdiri dari lima permasalahan yaitu:

1. Apakah umur, skala, financial leverage, profitabilitas perusahaan secara simultan

mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kinerja perusahaan?

2. Apakah umur perusahaan mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kinerja

perusahaan?

3. Apakah skala perusahaan mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kinerja

perusahaan?

4. Apakah financial leverage mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kinerja

perusahaan?

5. Apakah profitabilitas mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kinerja

perusahaan?

6. Variabel manakah yang lebih berpengaruh terhadap kinerja perusahaan, diantara

umur, skala, financial leverage dan profitabilitas perusahaan?

C. Hipotesis

Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah :

Hipotesis 1 : umur, skala, financial leverage, profitabilitas perusahaan secara

simultan mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kinerja

perusahaan

Hipotesis 2 : Umur perusahaan berpengaruh terhadap kinerja perusahaan.

Hipotesis 3 : Skala perusahaan berpengaruh terhadap kinerja perusahaan.

Hipotesis 4 : Financial leverage berpengaruh terhadap kinerja perusahaan.

Hipotesis 5 : profitabilitas berpengaruh terhadap kinerja perusahaan. Hipotesis 6 : Variabel Skala perusahaan mempunyai pengaruh paling besar

terhadap kinerja perusahaan.

D. Pembatasan Masalah

Masalah dalam penelitian ini dibatasi pada saham-saham perusahaan yang

terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Dengan mengambil data penelitian dari tahun 2006

sampai dengan tahun 2009. Variabel penelitian dibatasi pada variabel bebas yang

Page 8: Fenomena Ekonomi Vol.2 No.2 Suseno

ISSN : 2086-5341

Jurnal Ilmiah FENOMENA EKONOMI Vol.2, No.2 Oktober 2011 8

terdiri atas umur, skala, financial leverage dan profitabilitas, sedangkan variabel

terikatnya adalah kinerja perusahaan.

E. Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh umur perusahaan, skala

perusahaan, financial leverage dan profitabilitas terhadap kinerja perusahaan di

Bursa Efek Indonesia.

2. Untuk mengetahui variabel yang paling berpengaruh terhadap kinerja

perusahaan diantara umur perusahaan, skala perusahaan, financial leverage dan

profitabilitas.

TELAAH PUSTAKA DAN PENGEMBANGAN MODEL

A. Telaah Pustaka

1. Kinerja Perusahaan

Dalam penelitian ini, kinerja perusahaan direfleksikan dengan menggunakan

proksi “Price to Book value”. Untuk perusahaan yang berjalan dengan baik,

umumnya rasio ini mencapai di atas satu, yang menunjukkan bahwa nilai pasar

saham lebih besar dari pada nilai bukunya. Semakin besar rasio PBV semakin tinggi

perusahaan dinilai oleh para pemodal relatif dibanding dengan dana yang ditanamkan

di perusahaan (Su’ad Husnan, 2001; 287).

Husein Umar (2000:177) mendefinisikan Price to Book Value(PBV) adalah

rasio yang dipakai untuk mengukur tingkat kemahalan dari suatu saham apakah

termasuk yang undervalued atau overvalued. PBV dirumuskan sebagai berikut

(Husein Umar, 2000: 177):

Harga Penutupan Saham PBV = Nilai Buku per Saham

2. Umur Perusahaan

Sebuah organisasi didirikan tentunya untuk mencapai suatu tujuan, demikian

halnya dengan perusahaan sebagai organisasi mempunyai tujuan. Untuk mencapai

Page 9: Fenomena Ekonomi Vol.2 No.2 Suseno

ISSN : 2086-5341

Jurnal Ilmiah FENOMENA EKONOMI Vol.2, No.2 Oktober 2011 9

tujuannya perusahaan harus tetap eksis dan akan selalu tumbuh. Pertumbuhan

tersebut tentunya tidak dapat dicapai dalam waktu singkat melainkan membutuhkan

waktu yang lama seiring dengan bertambahnya umur perusahaan tersebut. Umur

perusahaan merupakan perhitungan dari tahun perusahaan tersebut berdiri

berdasarkan tahun yang ada di akte pendirian perusahaan sampai dengan saat

penelitian berlangsung.

Umur perusahaan merupakan hal yang dipertimbangkan investor dalam

menanamkan modalnya, umur perusahaan mencerminkan perusahaan tetap survive

dan menjadi bukti bahwa perusahaan mampu bersaing dan dapat mengambil

kesempatan bisnis yang ada dalam perekonomian Chrissty et.al (dalam Ardinansyah,

2004). Perusahaan mapan yang memiliki umur lebih tua cenderung lebih terampil

dalam pengumpulan, pemrosesan dan menghasilkan informasi ketika diperlukan

karena pengalaman belajar.

3. Skala Perusahaan

Skala perusahaan mempunyai pengaruh yang berbeda dengan umur perusahaan

terhadap kinerja suatu perusahaan. Dalam hal ini skala perusahaan dilihat dari total

assets yang dimiliki oleh perusahaan yang dapat dipergunakan untuk kegiatan

operasi perusahaan. Jika perusahaan memiliki total asset yang besar, pihak

menajemen lebih leluasa dalam mempergunakan aset yang ada di perusahaan

tersebut. Investor dalam menentukan penyertaan modalnya juga perlu untuk melihat

skala perusahaan. Pada penelitian ini jumlah aktiva di log untuk mempersempit

perbedaan dalam skala dan data yang normal.

4. Financial Leverage

Financial leverage menunjukkan proporsi atas penggunaan hutang untuk

membiayai investasinya. Perusahaan yang tidak mempunyai leverage berarti

menggunakan modal sendiri 100%. Menurut Agus Sartono (2001: 121) financial

leverage menunjukkan proporsi penggunaan hutang untuk membiayai investasinya.

Semakin besar utang perusahaan maka semakin besar pula risiko yang dihadapi

investor sehingga investor akan meminta tingkat keuntungan yang semakin tinggi.

Page 10: Fenomena Ekonomi Vol.2 No.2 Suseno

ISSN : 2086-5341

Jurnal Ilmiah FENOMENA EKONOMI Vol.2, No.2 Oktober 2011 10

Rasio yang tinggi menunjukkan proporsi modal sendiri yang rendah untuk

membiayai aktiva dalan Agus Sartono (2001: 121)

Hutang Debt to equity ratio = Total Modal Sendiri

5. Profitabilitas

Profitabilitas merupakan gambaran dari kinerja manajemen dalam mengelola

perusahaan.

Salah satu cara untuk mengukur nilai profitabilitas sebuah perusahaan adalah

dengan menghitung nilai dari Net Profit Margin. Karena rasio ini dipengaruhi oleh

penjualan dan biaya operasi. Net Profit Margin menunjukkan berapa besar

keuntungan bersih yang dihasilkan setiap penjualan. Semakin besar rasio ini berarti

semakin efisien. Dilihat dari rasio ini, jika menurun terus menerus, berarti pihak

manajemen tidak berhasil dalam mengelola, baik dalam mengelola sumber-sumber

maupun penggunaan atau alokasi dana yang tidak efisien, karena kenaikan biaya

lebih besar daripada kenaikan penjualannya, sehingga net profit margin perusahaan

mengalami penurunan terus menerus. Nilai Net Profit Margin sebuah perusahaan

diperoleh dengan rumus dalam Husein Umar (2000:175):

Laba bersih

NPM =

Sales

B. Model Penelitian

Kinerja perusahaan dapat dipengaruhi oleh beberapa variabel, oleh karena itu

pada penelitian ini akan meneliti variabel-variabel yang dapat mempengaruhi kinerja

perusahaan. Dalam penetlitian ini diteliti hanya beberapa variabel antara lain: umur

perusahaan, skala perusahaan, financial leverage perusahaan, dan profitabilitas

perusahaan.

Berdasarkan uraian sebelumnya, maka kerangka pemikiran digambarkan

suatu model penelitian sebagai berikut:

Page 11: Fenomena Ekonomi Vol.2 No.2 Suseno

ISSN : 2086-5341

Jurnal Ilmiah FENOMENA EKONOMI Vol.2, No.2 Oktober 2011 11

Gambar 2 : Model Penelitian

METODE PENELITIAN

A. Metode Penelitian

1. Sasaran Penelitian

Sasaran penelitian adalah berbagai saham perusahaan yang terdaftar di

Bursa Efek Indonesia. Dengan mengambil data penelitian dari tahun 2006 sampai

dengan tahun 2009.

2. Populasi dan sampel

Populasi yang diteliti adalah saham-saham perusahaan yang terdaftar di

Bursa Efek Indonesia. Dengan mengambil data penelitian dari tahun 2006 sampai

dengan tahun 2009. Dalam penelitian ini digunakan beberapa sampel diambil

secara acak. Pengambilan sampel dilakukan dengan cluster purposif random

sampling. terhadap data pada perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia,

yaitu :

- Perusahaan yang menjadi sampel adalah perusahaan yang terdaftar di Bursa

Efek Indonesia sejak tahun 2006-2009, dimana jumlah perusahaan yang

terdaftar sebanyak 342 perusahaan dari berbagai macam usaha/produk.

Kemudian perusahaan tersebut terbagi dalam 34 kelompok/kategori,

pengelompokan perusahaan dengan melihat jenis usaha/produk yang

dihasilkan sesuai dengan data ICMD tahun 2006, 2007, 2008, 2009, yang

UMUR PERUSAHAAN

SKALA PERUSAHAAN

FINANCIAL LEVERAGE

PROFITABILITAS

KINERJA PERUSAHAAN

Page 12: Fenomena Ekonomi Vol.2 No.2 Suseno

ISSN : 2086-5341

Jurnal Ilmiah FENOMENA EKONOMI Vol.2, No.2 Oktober 2011 12

secara terus menerus tercatat di BEI sebelum 31 Desember 2006 sampai

dengan 31 Desember 2009, hal ini untuk memperoleh data yang

berkesinambungan.

- Populasi dikelompokkan sesuai jenis usaha, Dengan ketentuan untuk masing-

masing kelompok perusahaan diambil 20% dari perusahaan yang ada di Bursa

Efek Indonesia.Dari pengabilan sampel diperoleh 81 perusahaan.

4. Jenis dan sumber data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder, yaitu data

yang diperoleh secara tidak langsung dari obyek penelitian. Data ini merupakan

data yang dikumpulkan dan dipublikasikan oleh pihak lain secara resmi.

5. Definisi operasional

Kinerja Perusahaan (Y)

Pada penelitian ini, kinerja perusahaan menggunakan proksi Price to Book

Value(PBV) adalah rasio yang dipakai untuk mengukur tingkat kemahalan dari

suatu saham apakah termasuk yang undervalued atau overvalued. Variabel kinerja

perusahaan ini variabel tergantung. PBV dirumuskan sebagai berikut (Husein

Umar, 2000: 177):

Harga Penutupan Saham PBV =

Nilai Buku per Saham Umur Perusahaan (X1)

Umur perusahaan merupakan perhitungan dari tahun perusahaan tersebut berdiri

berdasarkan tahun yang ada di akte pendirian perusahaan sampai dengan saat

penelitian yaitu tahun 2008.

Skala Perusahaan (X2)

Skala perusahaan adalah ukuran dari besar kecilnya perusahaan. Untuk mengukur

skala perusahaan ini digunakan logaritma dari total asets.

Financial Leverage (X3)

Fianancial leverage adalah rasio utang dengan beban tetap terhadap aktiva atau

rasio jumlah utang terhadap modal sendiri. Ukuran lain tentang financial leverage,

Page 13: Fenomena Ekonomi Vol.2 No.2 Suseno

ISSN : 2086-5341

Jurnal Ilmiah FENOMENA EKONOMI Vol.2, No.2 Oktober 2011 13

terutama adalah yang berkaitan dengan penerimaan kas terhadap kebutuhan

pengeluaran kas (Agus Sartono, 2001 : 121). Financial leverage menunjukkan

proporsi penggunaan hutang untuk membiayai investasinya.

Hutang Debt to equity ratio =

Total Modal Sendiri

Profitabilitas (X4)

Profitabilitas adalah kemampuan perusahaan memperoleh laba dalam

hubungannya dengan penjualan Agus Sartono (2001: 122), Profitabilitas

merupakan gambaran dari kinerja manajemen dalam mengelola perusahaan

(Petronila dan Mukhlasin, 2003). Ukuran profitabilitas dapat berbagai macam

seperti : laba operasi, laba bersih, tingkat pengembalian investasi/ aktiva, dan

tingkat pengembalian ekuitas pemilik.

Salah satu cara untuk mengukur nilai profitabilitas sebuah perusahaan adalah

dengan menghitung nilai dari Net Profit Margin. Net Profit Margin menunjukkan

berapa besar keuntungan bersih yang dihasilkan setiap penjualan. Semakin besar

rasio ini berarti semakin efisien. Dilihat dari rasio ini, jika menurun terus

menerus, berarti pihak manajemen tidak berhasil dalam mengelola, baik dalam

mengelola sumber-sumber maupun penggunaan atau alokasi dana yang tidak

efisien, dimana kenaikan biaya lebih besar dari pada kenaikan penjualannya,

sehingga net profit margin perusahaan mengalami penurunan terus menerus. Nilai

Net Profit Margin sebuah perusahaan diperoleh dengan rumus (Husein Umar,

2000 : 175):

Laba bersih NPM = Sales

B. Teknik analisis

Analisis data untuk menguji hipotesis, dengan menggunakan analisis

regresi. Model statistik adalah regresi berganda.

Adapun langkah-langkah (tahapan) analisis adalah :

Page 14: Fenomena Ekonomi Vol.2 No.2 Suseno

ISSN : 2086-5341

Jurnal Ilmiah FENOMENA EKONOMI Vol.2, No.2 Oktober 2011 14

1. Analisis regresi Linier Berganda.

Untuk mengetahui pengaruh dari umur, skala, financial leverage, dan

profitabilitas perusahaan terhadap kinerja perusahaan pada perusahaan yang

terdaftar di Bursa Efek Indonesia digunakan persamaan regresi linier berganda

sebagai berikut (J. Supranto, 2001: 265):

Y = b0+b1X1+b2X2+b3X3+b4X4+ ε

Keterangan :

Y = Kinerja Perusahaan

X1 = Umur Perusahaan

X2 = Skala Perusahaan

X3 = Financial Leverage

X4 = Profitabilitas

b1----b4 = koefisien regresi

ε = kesalahan

2. Koefisien Determinasi (R 2)

Koefisien determinasi menunjukkan besarnya pengaruh variabel umur

perusahaan, skala perusahaan, financial leverage dan profitabilitas terhadap

kinerja perusahaan pada perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

3. Uji F

Untuk menguji keberartian pengaruh secara bersama-sama dari seluruh variabel

independen terhadap variabel dependen digunakan F-test.

4. Uji t

Uji t digunakan untuk mengetahui keberartian pengaruh dari masing-masing

variabel artinya variabel umur perusahaan, skala perusahaan, profitabilitas dan

financial leverage mempunyai berpengaruh berarti terhadap kinerja perusahaan

pada perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

5. Uji Elastisitas

Untuk mengetahui variabel yang mempunyai pengaruh lebih besar terhadap

kinerja perusahaan digunakan uji elastisitas yang dapat ditentukan dengan rumus

(J. Supranto, 2001) :

Page 15: Fenomena Ekonomi Vol.2 No.2 Suseno

ISSN : 2086-5341

Jurnal Ilmiah FENOMENA EKONOMI Vol.2, No.2 Oktober 2011 15

6. Pengujian Asumsi Klasik :

Pengujian hipotesis asumsi klasik. Agar model regresi yang diajukan

menunjukkan persamaan hubungan yang valid atas BLUE (Best Linear Unbiased

Estimator), model tersebut harus memenuhi asumsi dasar klasik OLS (Ordinary

Least Square), yakni diantaranya adalah (Gujarati, 1995: 67) :

a. Uji Normalitas

b. Multikolinearitas

c. Uji Heteroskedastisitas

d. Uji Autokorelasi

e. Uji Linearitas

C. Hasil Analisis Data

Variabel independen dalam penelitian ini adalah umur, skala, financial leverage dan

profitabilitas perusahaan. Dimana umur dihitung dari awal pendirian sampai penelitian

berlangsung, skala perusaan di hitung dengan menggunakan Logaritma dari total asset

dimaksudkan agar data yang diolah menjadi normal, financial leverage dihitung dengan

melihat nilai DER (Debt Equity to Ratio) sedangkan profitabilitas di hitung dengan

menggunakan NPM (Net Profit Margin).

Variabel dependen dalam penelitian ini adalah kinerja perusahaan yang diproksi

dengan PBV (Price to Book Value).

1. Pengujian Hipotesis

a. Analisis regresi Linier Berganda.

Untuk menguji pengaruh Umur (X1), skala (X2), Leverage (X3) dan

Profitabilitas perusahaan (X4) secara parsial terhadap terhadap Kinerja

Perusahaan digunakan model regresi linier berganda, dan hasil perhitungan yang

dilakukan dapat dilihat dalam tabel sebagai berikut.

Page 16: Fenomena Ekonomi Vol.2 No.2 Suseno

ISSN : 2086-5341

Jurnal Ilmiah FENOMENA EKONOMI Vol.2, No.2 Oktober 2011 16

Tabel 1 : Coefficient untuk uji t

Berdasarkan pengolahan data diperoleh persamaan regresi yang dapat diperoleh

adalah :

Y = -2,561 - 0,000974 X1+ 0,491 X2 + 0,0689 X3 + 0,00650 X4

• Dari persamaan tersebut menunjukan bahwa konstanta sebesar -2,561 menyatakan

bahwa jika X1, X2, X3 dan X4 konstan maka kinerja perusahaan (Y) sebesar -

2,561.

• Koefisien regresi umur perusahaan (X1) sebesar -0,000974 menyatakan bahwa

setiap penurunan umur perusahaan (X1) sebesar 1% akan menaikkan kinerja

perusahaan (Y) sebesar 0,000974 dengan asumsi tetap X2, X3 dan X4 tetap.

• Koefisien regresi skala perusahaan (X2) sebesar 0,491 menyatakan bahwa setiap

penambahan skala perusahaan (X1) sebesar 1% akan menaikkan kinerja

perusahaan (Y) sebesar 0,491 dengan asumsi X2, X3 dan X4 tetap.

• Koefisien regresi financial leverage perusahaan (X3) sebesar 0,0689 menyatakan

bahwa setiap penambahan financial leverage perusahaan (X3) sebesar 1% akan

menaikkan kinerja perusahaan (Y) sebesar 0,0689 dengan asumsi X1, X2, dan

X4 tetap.

• Koefisien regresi profitabilitas perusahaan (X4) sebesar 0,00650 menyatakan

bahwa setiap penambahan profitabilitas perusahaan (X4) sebesar 1% akan

menaikkan kinerja perusahaan (Y) sebesar 0,00650 dengan asumsi X1, X2, dan

X3 tetap.

Page 17: Fenomena Ekonomi Vol.2 No.2 Suseno

ISSN : 2086-5341

Jurnal Ilmiah FENOMENA EKONOMI Vol.2, No.2 Oktober 2011 17

ANOVA b

44.070 4 11.018 16.361 .000a

178.454 265 .673222.524 269

RegressionResidualTotal

Model1

Sum ofSquares df Mean Square F Sig.

Predictors: (Constant), Profitabilitas, Leverage, Umur, Skalaa.

Dependent Variable: Nilaib.

b. Koefisien Determinasi (R 2)

Tabel 2 : Model Summary R2.

Koefisien determinasi menunjukkan besarnya pengaruh variabel umur, skala,

financial leverage dan profitabilitas perusahaan terhadap kinerja perusahaan

pada perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Kinerja Variabel umur,

skala, financial leverage dan profitabilitas perusahaan mempengaruhi kinerja

perusahaan sebesar 44,5%, sementara itu sisanya sebesar 55,45% dipengaruhi

oleh variable yang tidak diteliti.

c. Uji F

Uji F disini akan digunakan tabel ANOVA dari perhitungan statistik, dan dilihat

nilai F hitungnya.

Tabel 3 : ANOVA untuk uji F

Dalam grafik dapat digambarkan sebagai berikut : F tabel = 2,46

Gambar 3 : grafik pengujian Hipotesis dengan Uji F

Daerah penolakan H0 Daerah penerimaan H0

F hitung =16,361

Page 18: Fenomena Ekonomi Vol.2 No.2 Suseno

ISSN : 2086-5341

Jurnal Ilmiah FENOMENA EKONOMI Vol.2, No.2 Oktober 2011 18

Untuk menguji keberartian pengaruh secara bersama-sama daari seluruh variabel

independen terhadap variabel dependen digunakan F-test.

Dari hasil perhitungan diperoleh nilai F hitung = 16,361 > nilai F tabel = 2,46 maka

Ho ditolak, dan Ha diterima artinya terdapat pengaruh yang berarti secara

bersama-sama dari seluruh variabel independen ( Umur, Skala, Leverage dan

Profitabilitas Perusahaan ) terhadap variabel dependen (Kinerja Perusahaan).

d. Uji t

Uji t digunakan untuk mengetahui pengaruh dari masing-masing variabel artinya

variabel umur perusahaan, skala perusahaan, financial leverage dan

profitabilitas apakah mempunyai pengaruh berarti terhadap kinerja perusahaan

pada perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

Dari hasil perhitungan diperoleh hasil berikut :

• Untuk variabel umur (X1), t hitung =-1,986 < t tabel = 1,960 maka Ho ditolak

dan Ha diterima, maka hipotesis 2 ditolak berarti ada pengaruh umur

perusahaan (X1) terhadap kinerja perusahaan (Y).

• Untuk variabel Skala perusahaan (X2), t hitung =5,584 > t tabel = 1,960 maka

Ho ditolak dan Ha diterima, maka hipotesis 3 diterima berarti ada

pengaruh skala perusahaan (X2) terhadap kinerja perusahaan (Y).

• Untuk variabel financial leverage (X3), t hitung = 3,101 > t tabel = 1,960 maka

Ho ditolak dan Ha diterima, maka hipotesis 4 diterima berarti financial

leverage (X3) berpengaruh terhadap kinerja perusahaan (Y).

• Untuk variabel profitabilitas (X4), t hitung = 0,305 < t tabel = 1,960 maka Ho

diterima dan Ha ditolak, maka hiptesis 5 diterima berarti tidak ada

pengaruh profitabilitas perusahaan (X4) terhadap kinerja perusahaan (Y).

Page 19: Fenomena Ekonomi Vol.2 No.2 Suseno

ISSN : 2086-5341

Jurnal Ilmiah FENOMENA EKONOMI Vol.2, No.2 Oktober 2011 19

Dalam grafik terlihat sebagai berikut :

X1=-1,986 -1,960 0 X4= 0,305 1,960

Gambar 4 : grafik pengujian Hipotesis dengan Uji t

e. Uji Elastisitas

Untuk mengetahui variabel yang mempunyai pengaruh lebih besar terhadap

kinerja perusahaan digunakan uji elastisitas.

Dari perhitungan diperoleh kinerja elastisitas sebagai berikut :

E1 = 0,2252 ; E2 = 3,6371 ; E3 = 0,0888 ; E4 = 0.0020

Tabel 4 : Perhitungan Elastisitas

Variabel Rata-rata Bj Elastisitas

Umur (X1) 23.65926 -

0.00974 -0.22524 Skala (X2) 8.88063 0.419 3.637062 Financial Leverage (X3) 1.936852 0.0689 0.130439 Profitabilitas (X4) 0.304333 0.0065 0.001934 Kinerja Perusahaan (Y) 1.023074

Jadi E2 > E3 > E4 >E1 dengan demikian variabel skala perusahaan berpengaruh

lebih besar daripada financial leverage, financial leverage berpengaruh lebih besar

dari pada profitabilitas, dan profitabilitas berpengaruh lebih besar daripada umur.

2. Pengujian Asumsi Klasik

Penggunaan model regresi linier berganda dalam menguji hipotesis haruslah

menghindari kemungkinan terjadinya penyimpangan kualitas data. Oleh karena

Daerah penolakan H0 Daerah penolakan H0 Daerah penerimaan H0

X2 = 5,584 X3= 3,301

Page 20: Fenomena Ekonomi Vol.2 No.2 Suseno

ISSN : 2086-5341

Jurnal Ilmiah FENOMENA EKONOMI Vol.2, No.2 Oktober 2011 20

itu haruslah dilakukan pengujian Best Linier Unbiased Estimator (BLUE) agar

terbebas dari gejala multikolinieritas, linieritas dan heterokedastisitas .

a. Uji Normalitas

Untuk menguji nilai residual berdistribusi normal atau tidak dilihat dari grafik

plot linier dan histogram. Dari hasil analisis nilai residual diperoleh bahwa grafik

plot linier memperlihatkan data yang bergerak mengikuti garis linier diagonal dan

grafik histogram menunjukkan pola yang mendekati bentuk bel, sehingga dapat

disimpulkan bahwa nilai residual berdistribusi normal dan memenuhi asumsi

normalitas.

Gambar 5: Histogram

Page 21: Fenomena Ekonomi Vol.2 No.2 Suseno

ISSN : 2086-5341

Jurnal Ilmiah FENOMENA EKONOMI Vol.2, No.2 Oktober 2011 21

Gambar 6.: Grafik Plot Linier

Gambar 7.: Grafik scatterplot

Tabel 10 : Kolmogorov Smirnov (Uji Normalitas)

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

270.0000000

.99253720.074.067

-.0741.214.105

NMeanStd. Deviation

Normal Parameters a,b

AbsolutePositiveNegative

Most ExtremeDifferences

Kolmogorov-Smirnov ZAsymp. Sig. (2-tailed)

StandardizedResidual

Test distribution is Normal.a.

Calculated from data.b.

Dengan menggunakan table kolmoborov-smirnov tes ternyata didapat nilai

kolmogorov-smirnof (1,214)> Z table dan Asymp Sig (2-tailed) (0,105) > 0,05

maka nilai residual normal.

b. Uji Otokorelasi

Untuk menguji adanya otokorelasi dapat dideteksi dengan menggunakan

Durbin Watson statistik. Menurut Ghozali (2002) apabila nilai DW lebih besar

dari batas atas (du) maka tidak terdapat otokorelasi pada model regresi. Untuk

model penelitian berdasarkan tabel d-Durbin Watson dengan menggunakan

n=270 dengan parameter k = 4, menunjukkan nilai du = 1,810 dan dL = 1,

728. dalam pengolahan data diproleh hasil sebagai berikut :

Page 22: Fenomena Ekonomi Vol.2 No.2 Suseno

ISSN : 2086-5341

Jurnal Ilmiah FENOMENA EKONOMI Vol.2, No.2 Oktober 2011 22

Tabel 5 : Pengujian Otokorelasi

1,28 1,728 1,810 2 3,456 3,62 Gambar 8 : grafik pengujian otokorelasi

Dari hasil pengujian ternyata nilai Durbin Watson = 2,003 < dU = 3,456

sehingga tidak terjadi oto korelasi

c. Uji Heterokedastisitas

Heteroskedastisitas merupakan situasi dimana dalam model regresi

ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang

lain. Dikatakan tidak terjadi heteroskedasitas apabila : t hitung < t tabel atau Sig t

> α

Otokorelasi + Otokorelasi - Tidak ada Otokorelasi -

Tanpa Kesimpulan Tanpa Kesimpulan

2,003

Page 23: Fenomena Ekonomi Vol.2 No.2 Suseno

ISSN : 2086-5341

Jurnal Ilmiah FENOMENA EKONOMI Vol.2, No.2 Oktober 2011 23

Tabel 6. Coefisients, uji heteroskedasitas

Coefficientsa

-.230 .442 -.521 .6031.178E-03 .003 .022 .356 .7229.272E-02 .051 .122 1.829 .069-1.33E-02 .010 -.086 -1.304 .193-6.44E-06 .015 .000 .000 1.000

(Constant)UmurSkalaLeverageProfitabilitas

Model1

B Std. Error

UnstandardizedCoefficients

Beta

StandardizedCoefficients

t Sig.

Dependent Variable: ABRESIDa.

Dengan melihat nilai sig-t, untuk X1 (0,722), X2 (0,069), X3 (0,193) dan X4

(1,000) > 0,05 sehingga tidak terjadi heteroskedasitas.

d. Multikolinieritas

Multikolinieritas adalah adanya hubungan linier yang sempurna atau pasti

antar variabel bebas. Untuk mengetahui ada tidaknya multikolinieritas berupa

hubungan eksak linier antar variabel bebas dalam model regresi, dilakukan

regresi antar variabel bebas dalam model regresi.

Tabel 6 : Nilai VIF pengujian multikolinieritas

Berdasarkan tebel diatas, maka dapat diambil kesimpulan bahwa :

Nilai VIF untuk variabel X1 (1,015) dan X2 (1,197), X3 (1,158) dan X4

(1,032) < 10, maka tidak terjadi gejala multikolineaeritas. Untuk memperjelas

ada tidaknya multikolinieritas dilakukan dengan melihat matriks korelasi antar

variable sebagaimana terlihat dalam berikut ini.

Page 24: Fenomena Ekonomi Vol.2 No.2 Suseno

ISSN : 2086-5341

Jurnal Ilmiah FENOMENA EKONOMI Vol.2, No.2 Oktober 2011 24

Tabel 7:. Matriks korelasi antar variabel

Dari tabel di atas terlihat bahwa terdapat multikorelasi antar variabel bebasnya

memiliki nilai coefisien korelasi < 0,5 dalam regresi sehingga tidak terjadi

gejala multikolinearitas.

e. Linearitas

Pengujian linearitas perlu dilakukan, untuk mengetahui model yang

dibuktikan merupakan model linier atau tidak. Pengujian linieritas dengan

melihat grafik scatterpot dan dengan menggunakan MDW test (Gujarati,

1995).

Pengujian linearitas dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

Scatterplot

Dependent Variable: Nilai

Regression Standardized Predicted Value

43210-1-2-3

Reg

ress

ion

Sta

ndar

dize

d R

esid

ual

4

2

0

-2

-4

-6

-8

Gambar 9:. Sccatterplot untuk uji linearitas Tahap berikutnya adalah dengan melakukan uji MWD, dari hasil MWD test

diperoleh hasil :

Tabel 8:. Coefficient Z1 untuk uji linearitas

Page 25: Fenomena Ekonomi Vol.2 No.2 Suseno

ISSN : 2086-5341

Jurnal Ilmiah FENOMENA EKONOMI Vol.2, No.2 Oktober 2011 25

Coefficientsa

-2.985 .604 -4.942 .000-6.51E-03 .004 -.094 -1.494 .137

.482 .070 .498 6.918 .000-3.40E-03 .017 -.014 -.195 .846-2.20E-02 .018 -.077 -1.222 .2236.750E-02 .508 .010 .133 .894

(Constant)UmurSkalaLeverageProfitabilitasZ1

Model1

B Std. Error

UnstandardizedCoefficients

Beta

StandardizedCoefficients

t Sig.

Dependent Variable: Nilaia.

Model dikatakan linear jika t hitung untuk variable Z1 < t tabel dan Sig Z1 > α,

Dari hasil ternyata t hitung = 0,133 < t tabel = 1.66 dan Sig Z1 =0,894 > α =0,05

maka model linear.

D. Keterbatasan Penelitian

Beberapa keterbatasan dalam penelitian ini antara lain adalah :

• Penelitian ini hanya meneliti empat variabel independen. Penelitian

berikutnya diharapkan menggunakan variabel kontrol yang tepat untuk

menguji permasalahan penelitian ini.

• Jumlah sampel yang menjadi sampel penelitian relatif sedikit, hanya 20% dari

perusahaan yang ada di BEI.

• Jumlah tahun pengamatan yang hanya empat tahun, mungkin waktu

pengamatan lebih lama misalnya 10 tahun, sehingga akan mendapatkan

gambaran yang lebih baik.

KESIMPULAN DAN IMPLIKASI

A. Kesimpulan

Tujuan penelitian ini adalah untuk memperoleh bukti empiris mengenai

adanya pengaruh umur, skala, financial leverage dan profitabilitas terhadap kinerja

perusahaan.

Dari hasi penelitian diperoleh kesimpulan bahwa :

Page 26: Fenomena Ekonomi Vol.2 No.2 Suseno

ISSN : 2086-5341

Jurnal Ilmiah FENOMENA EKONOMI Vol.2, No.2 Oktober 2011 26

1. Dari hasil perhitungan diperoleh nilai F hitung = 16,361 > nilai F tabel = 2,46 maka

Ho ditolak, dan Ha diterima artinya terdapat pengaruh yang berarti secara

bersama-sama dari seluruh variabel independen ( Umur, Skala, Leverage dan

Profitabilitas Perusahaan ) terhadap variabel dependen (Kinerja Perusahaan).

2. Untuk variabel umur (X1), t hitung =-1,986 < t tabel = 1,960 maka Ho ditolak dan Ha

diterima, maka hipotesis 2 ditolak berarti Tidak ada pengaruh umur perusahaan

(X1) terhadap kinerja perusahaan (Y).

3. Untuk variabel Skala perusahaan (X2), t hitung =5,584 > t tabel = 1,960 maka Ho

ditolak dan Ha diterima, maka hipotesis 3 diterima berarti ada pengaruh skala

perusahaan (X2) terhadap kinerja perusahaan (Y).

4. Untuk variabel financial leverage (X3), t hitung = 3,101 > t tabel = 1,960 maka Ho

ditolak dan Ha diterima, maka hipotesis 4 diterima berarti financial leverage (X3)

berpengaruh terhadap kinerja perusahaan (Y).

5. Untuk variabel profitabilitas (X4), t hitung = 0,305 < t tabel = 1,960 maka Ho

diterima dan Ha ditolak, maka hiptesis 5 diterima berarti tidak ada pengaruh

profitabilitas perusahaan (X4) terhadap kinerja perusahaan (Y).

6. Variabel skala perusahaan paling berpengaruh terhadap kinerja perusahaan

dinbanding pengaruh financial leverage dan umur perusahaan. Hal ini dilihat dari

nilai elastisitas skala perusahaan yang paling besar.

B. Implikasi

Berdasarkan keterbatasan yang ada, penelitian selanjutnya dapat

mempertimbangkan hal-hal berikut ini :

1. Jangka waktu penelitian dapat diperpanjang (misalnya selama 10 tahun) dan

Perpanjangan periode penelitian dan penambahan jumlah sampel

memungkinkan untuk memberikan hasil yang lebih baik dalam mengestimasi

kinerja perusahaan.

2. Jumlah sampel yang dimasukkan ditambah dan penambahan jumlah variabel

yang diteliti lebih banyak.

Page 27: Fenomena Ekonomi Vol.2 No.2 Suseno

ISSN : 2086-5341

Jurnal Ilmiah FENOMENA EKONOMI Vol.2, No.2 Oktober 2011 27

DAFTAR PUSTAKA

Agus Sartono, 1994, Manajemen Keuangan, BPFE, Yogyakarta.

Ang, R, 1997, The Intelegent to Indonesia Capital Market, Edisi I, Mediasoft Indonesia.

Algifari, 2000, Analisis Regresi – Teori, kasus dan solusi Edisi 2, BPFE, Yogyakarta.

Gujarati, D. Basic Econometrics, 1995, USA.

Hartono, M., Jogiyanto. 2000. Teori Portofolio dan Analisis Investasi. Edisi 2. Yogyakarta: BPFE.

Husein Umar, 2000, Reseach Methods in Finance and Banking, PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.

Luciana Spica Almilia,Meliza Silvy, 2003, Analisis Faktor-faktor yang mempengaruhi Status Perusahaan Pasca IPO dengan Menggunakan Teknik Analisis Multinomial Logit , Jurnal Ekonomi dan Bisnis Indonesia (Journal of Indonesial Economy & Business)Vol. 18 STIE Perbanas, Surabaya.

Ni Gusti Putu Wirawati, 2008, Pengaruh Faktor Fundamental Perusahaan terhadap

Price To Book Value dalam Penilaian Saham di Bursa Efek Jakarta dalam kondisi krisis moneter, BULETIN STUDI EKONOMI Volume 13 Nomor 1 Tahun 2008

Petrolina TA dan Mukhlasin, 2003, Pengaruh Profitabilitas Perusahaan terhadap

Ketepata Waktu Pelaporan Laporan Keuangan dan Oponi Audit sebagai Moderating variable, Jurnal Ekonomi dan Bisnis vol 3 No. 1 Universita Atmajaya, Jakarta.

Sidharta Utama, Cynthia Afriani, Praktek Corporate Governance dan Penciptaan Nilai Perusahaan : Studi Empiris di BEJ, Journal Of Financial Management, Usahawan No. 08 Th XXXIV, 2005

Suad Husnan, 2001, Dasar-dasar Teori Portofolio, UPP AMP YKPN, Yogyakarta.

Utama, Siddharta dan Anton Yulianto Budi Santosa. 1998. “Kaitan antara Rasio Price/Book Value dan Imbal Hasil Saham pada Bursa Efek Jakarta”. Jurnal Riset Akuntansi Indonesia Vol.1, No.1 (Januari 1998), Halaman.127-140

www. Bei.go.id. ---------. 2006, 2007, 2008, 2008, 2009 "Indonesian Capital Market Directory".