klasifikasi penyakit periodontal part 1

8/12/2019 Klasifikasi Penyakit Periodontal Part 1

1/22

Klasifikasi Penyakit Periodontal

Siti Mardhiyah

160110110140


2/22

GingivalDiseases

plaque-induced

Onlymodified by

systemicfactors

modified bysystemicfactors

malnutrisi

Non-plaque-induced


3/22

Gingival

Diseases

plaque-induced

Non-plaque-induced

Bakteri Virus Jamur Genetik Sistemik Traumatik Banda Asing NOS


4/22

I. Gingival Diseases

A. Dental plaque-induced gingival diseases(periodontium dengan tidak ada attachment loss

atau ada attachment loss pada salah satu bagian

yang stabil dan tidak berkembang)

1. Gingivitis associated with dental plaque only(interaksi antara mikroorganisme pada dental plak biofilm,

jaringan, dan sel inflamatory host)

a. Tanpa kontibusi faktor lokal lainb. Dengan kontibusi faktor lokal


5/22

2. Gingival diseases modified by systemic factors

a. Berhubungan dengan Sistem Endokrin

1) puberty-associated gingivitis

2) menstrual cycle-associated gingivitis

3) pregnancy-associated

a) gingivitis

b) pyogenic granuloma4) diabetes mellitus-associated gingivitis


6/22

Faktor Sistemik

Mempengaruhi fungsi selular dan imunologik

Perubahan respon inflamasi ginggivaterhadap plak


7/22

b. berhubungan dengan disakaria darah

1) leukemia-associated gingivitis

terganggunya keseimbangan sel darah putih yang

menyuplai periodonsium

perubahan fungsiimun

Pasien sensitif terhadap plak

2) Lainnya


8/22

3. Gingivitis dipengaruhi penggunaan obat

1) drug-influenced gingival enlargementsa. anticonvulsant drugphenytoin

b. immunosuppresive drugscyclosporine A

c. calcium channel blockernifedipine, verapamil,

diltiazem and sodium valproate

d. Adanya plak akan memperburuk kondisi

2) drug-influenced gingivitis

a. oral contraceptive-associated gingivitis


9/22

4. Gingivitis karena malnutrisi

a. ascorbic acid-deficiency gingivitis

Defisiensi vit C

bengkak, ulcer, mudah berdarah

Dengan mempengaruhi sistem imun

Berdampak pada sistem detoksifikai.

b. Lainnya

Kelaparan

Malnutrisi nutrisi spesifik


10/22


B. Non-plaque-induced gingival Lesions

Penyakit sistemik, jarang

Gol sosial ekonomi rendah, negara berkembang, dan ind

imunocompromised.1. Disebabkan bakteri spesifik

Sexually transmitted disease.

a. Neisseria gonorrhea-associated lesions

b. Treponema pallidum-associated lesions


11/22

c. streptococcal species-associated lesions

Manifestasi infeksi sistemik

Dapat menyebabkan gingivitis or gingivostomatitis.

Hadir dengan kondisi akut demam, malaise dan

didahului oleh tonsilitis.

Oral manifestasi - difus, merah, bengkak yang

menyakitkan

Terkait dengan A infeksi beta streptokokushemolitik.

d. Lainnya


12/22

2. Disebabkan oleh virus

a. Infeksi herpes virus

1) primary herpetic gingivostomatitis

2) recurrent oral herpes

3) varicella-zoster infections

Lesi biasanya biasanya hasil reaktivasi virus laten

terutama dalam kondisi imunosupresi.

b. other

RNA

DNA


13/22

3. Disebabkan oleh jamur

Biasa pada individu imunocompremised atau pengguna antibiotikluas jangka panjang.

a. Infeksi candida - gingival candidiasis

Bisa dilihat pada pasien dengan:

perangkat prostetik

steroid topikal

penurunan aliran saliva, peningkatkan glukosa saliva dan

penurunan pH saliva,Bermanifestasi sebagai bercak putih pada mukosa oral


14/22

b. linear gingival erythema

Terjadi pada individu yang terinfeksi HIV

Terlihat sebagai eritema attach gingiva.c. histoplasmosis

d. Lain

4. Lesi gingiva asal genetik

a. herediter gingiva fibromatosis

Ini adalah penyakit tururnan dominan autosomal

Gambaran Klinis: pembesaran gingiva mempengaruhi

attach gingiva, margin dan papilla interdental.

Pink, tegas dan hampir kasar dalam konsistensi.

Karakteristik permukaan kerikil.

b. lain


15/22


5. Disebabkan kondisi sistemik

a. mucocutaneous disorders

1) lichen planus

2) pemphigoid

3) pemphigus vulgaris

4) erythema multiforme

5) lupus erythematosus

6) drug-induced

7) other


16/22


b. Reaksi alergi

1) Bahan restoratif

a) mercury

b) nickel

c) acrylicd) other

2) Reaksi akibat

a) Pasta gigi

b) mouthwashes

c) Permen karetd) makanan

3) lainnya


17/22


6. Lesi traumatik (buatan, iatrogenik,tidak sengaja)

Buatan - dihasilkan tidak sengaja

mis. - trauma sikat gigi.

Iatrogenik - trauma yang disebabkan oleh dokter gigiatau profesional kesehatan.

misalnya - restorasi dapat menyebabkan luka trauma darigingiva.

Tidak disengaja - Kerusakan karena luka bakar darimakanan panas dan minuman.

a. cedera kimia

b. cedera fisik

c. cedera termal


18/22

7. Reaksi tubuh terhadap benda asing Dapat menyebabkan kondisi peradangan

lokal dengan masuknya benda asing kejaringan ikat gingiva melalui penembusan

epitel.

misalnya masuknya partikel abrasif selamapolishing

8. Tidak disebutkan secara spesifik (NOS/ NotOtherwise Specified)


19/22

VI. Abscesses of the Periodontium

A. Gingival abscess

B. Periodontal abscessC. Pericoronal abscess


20/22

1. Abses gingiva

abses gingiva : abses terbatas padajaringan lunak gingiva

Abses gingiva merupakan suatunanah/pus yang terdapat pada gusi(gingiva).

Etiologi: infeksi dari bakteri yangmasuk ke gusi setelah trauma darimenyikat gigi terlalu kuat, tusukantusuk gigi, atau dari impaksi bendaasing seperti makanan.

Infeksi dapat menyebar, dan jika tidakdiobatiberkembang - merusakstruktur pendukung gigi.


21/22

Abses peridontal

Abses periodontal merupakan infeksilokal purulen di dalam dinding gingivapada poket periodontal yang dapatmenyebabkan destruksi ligamen

periodontal dan tulang alveolar. infeksi abses gingiva bergerak jauh ke

dalam poket gusi dan drainase pustertutup.

Abses periodontal : abses alveolar

atau abses periodontal lateral abses periapikal : abses alveolar

terlokalisasi di sekitar puncak akar gigi


22/22

Abses perikoronal

Abses perikoronal disebabkanoleh inflamasi operkulum

jaringan lunak, yang menutupi

gigi yang erupsi sebagian. seringkali ditemukan di sekitar

gigi molar tiga rahang bawah.

lesi inflamasi dapat

disebabkan oleh retensi plakmikrobial, impaksi makanan,ataupun trauma.

klasifikasi penyakit periodontal part 1

Documents