klasifikasi mall

31

Click here to load reader

Upload: flyan

Post on 25-Dec-2015

163 views

Category:

Documents


46 download

DESCRIPTION

klasifikasi mall berdasarkan jumlah penduduk

TRANSCRIPT

Page 1: Klasifikasi Mall

10

BAB II

TINJAUAN DAN LANDASAN TEORI

II.1. Tinjauan Umum

II.1.1 Pengertian Pusat perbelanjaan dan Apatemen

Shopping center is a group of retail and other commercial establishments

that is planned, developed, owned and manage as a single property. On-site

parking is provided. The center’s size and orientation are generally determined

by the market characteristics of the trade served area by the center. The two

main configurations of shopping centers are malls and open-air strip centers

(ICSC/ International Council of Shopping Centers ).

Pusat perbelanjaan adalah kelompok ritel dan segi komersial lainnya yang

direncanakan, dikembangkan, dimiliki dan dikelola sebagai sebuah properti.

Tempat parkir yang disediakan. Ukuran bangunan dan orientasinya pada

umumnya ditentukan oleh karakteristik pasar wilayah yang dilayani. Dua

konfigurasi utama dari pusat perbelanjaan adalah mal dan pusat perbelanjaan di

area terbuka.

Pusat perbelanjaan adalah sekelompok penjual eceran dan usahawan

komersil lainnya yang merencanakan, mengembangkan, mendirikan, memiliki

dan mengelola sebuah properti tunggal. Pada lokasi properti ini berdiri

disediakan juga tempat parkir. Tujuan dan ukuran besar dari pusat perbelanjaan

ini umumnya ditentukan dari karakteristik pasar yang dilayani ( wikipedia

indonesia ).

Page 2: Klasifikasi Mall

11

Mal adalah jenis dari pusat perbelanjaan yang secara arsitektur berupa

bangunan tertutup dengan suhu yang diatur dan memiliki jalur untuk berjalan

jalan yang teratur sehingga berada diantara antar toko-toko kecil yang saling

berhadapan. Karena bentuk arsitektur bangunannya yang melebar (luas),

umumnya sebuah mal memiliki tinggi tiga lantai.

Gambar 1. Mal kelapa gading

Sumber 1. www.malkelapagading.com

Di dalam sebuah mal, penyewa besar (anchor tenant) lebih dari satu.

Contoh dari sebuah standar mal adalah Cinere Mal dan Blok M Mal.

Apartemen merupakan sebuah model tempat tinggal yang hanya

mengambil sebagian kecil ruang dari suatu bangunan. Suatu gedung apartemen

dapat memiliki puluhan bahkan ratusan unit apartemen ( wikipedia ).

Apartemen adalah suatu bangunan yang terdiri dari tiga unit atau lebih

hunian yang merupakan suatu kehidupan bersama dalam lingkungan tanah yang

terbatas dan masing-masing unit hunian dapat dimiliki atau digunakan secara

terpisah ( Gholier,1962 : 168 ).

Apartemen adalah kamar atau beberapa kamar yang diperuntukan sebagai

tempat tinggal yang terdapat di dalam suatu bangunan yang biasanya punya

kamar atau ruangan semacam itu ( W.JS. Poerwadarminta, 1976 ; 166 ).

Page 3: Klasifikasi Mall

12

Gambar 2. Apartemen permata hijau

Sumber 2. www.simasred.com

Jadi mix used atau gabungan dari pusat perbelanjaan dan apartemen

adalah suatu bangunan yang di dalamnya terdapat fungsi apartemen dan fungsi

pusat perbelanjaan, mengenai penempatan antara kedua jenis fungsi itu dapat

diletakkan dengan komposisi apakah apartemennya di atas bangunan pusat

perbelanjaannya ataukah sebaliknya.

II.1.2 Klasifikasi Pusat Perbelanjaan dan Apartemen

Berdasarkan kelompok investornya apartemen dibagi atas dua jenis yaitu:

1. Apartemen milik pemerintah, yaitu apartemen yang sumber dananya dari

pemerintah

2. Apartemen milik swasta, yaitu apartemen yang sumber dananya dari pihak

swasta

Berdasarkan kepemilikannya apartemen dibagi atas :

Page 4: Klasifikasi Mall

13

1. Apartemen milik yaitu apartemen yang dapat dibeli sehingga

kepemilikannya dapat menjadi milik pribadi

2. Apartemen sewa yaitu apartemen yang hanya disewakan

Berdasarkan pelayanannya dan kelengkapan fasilitasnya :

1. Serviced and furnished yaitu apartemen yang menyediakan pelayanan kamar

dan lengkap dengan furniture

2. Non-serviced and furnished yaitu apartemen yang tidak memberikan

pelayanan kamar tetapi apartemen yang dijual atau di sewa lengkapm

dengan furniture

3. Non-serviced and unfurnished yaitu apartemen yang tidak memberikan

pelayanan kamar dan tidak menyediakan furniture pada apartemennya.

Klasifikasi pusat perbelanjaan dapat dibedakan atas beberapa hal yaitu :

Berdasarkan jenis barang pusat perbelanjaan dibedakan atas:

1. Convenience store

2. Demand store

3. Impuls store

Berdasarkan variasi barangnya maka pusat perbelanjaan dibagi atas :

1. Speciality store

2. Variety shop

Berdasarkan jumlah barang yang ditawarkan :

1. Eceran

2. Grosir

Berdasarkan bentuk fisiknya :

Page 5: Klasifikasi Mall

14

1. Shopping street yaitu perbelanjaan yang terletak di seputaran jalan

contohnya: pasar baru

2. Shopping precinct

3. Departement store

4. Super market

Berdasarkan pelayanannya pusat perbelanjaan dibedakan atas :

1. Convenience system yaitu pasar dimana penjual langsung menawarkan

barang dagangannya kepada pembeli

2. Self sevice system yaitu pasar dimana pembeli mengambil memilih barang

kebutuhannya lalu membayar di kasir

3. Vending machine system yaitu pasar dengan menggunakan mesin, pembeli

hanya memasukkan koin ke dalam mesin dan memilih barang dan barang

dagangan langsung keluar secara otomatis

4. Order system yaitu pasar dimana pembelian barang melalui pemesanan

terlebih dahulu lalu barang akan diantar langsung kepada pembeli.

Berdasarkan skala pelayanannya pusat perbelanjaan dibagi atas :

1. Neighborhood center

2. Community center

3. Main center

4. Mega center

Page 6: Klasifikasi Mall

15

II.1.3. Pola Ruang Bangunan Pusat Perbelanjaan dan Apartemen

Table 1. Tabel Material Apartemen

Pola Ruang Pada Bangunan

Pola Keterangan Aplikasi

Pola terpusat yaitu

terdiri dari sejumlah

bentuk sekunder yang

mengitari bentuk

dominan yang berada di

tengah-tengah

Biasanya diterapkan

pada perumahan,

komplek perkantoran

Pola linier yaitu terdiri

atas bentuk-bentuk yang

diatur dalam suatu deret

yang berulang

Diterapkan pada

shoping street

Pola Radial yaitu

komposisi-komposisi dari

bentuk-bentuk linier yang

berkembang keluar dari

bentuk-bentuk yang

berpusat searah jari-

jarinya.

Biasanya diterapkan

pada perumahan

Page 7: Klasifikasi Mall

16

Pola Cluster yaitu terdiri

dari bentuk-bentuk yang

saling berdekatan atau

bersama-sama menerima

kesamaan visual

Biasanya diterapkan

pada perumahan

Pola Grid yaitu bentuk-

bentuk modular dimana

hubungannya satu sama

lain diatur oleh grid-grid

tiga dimensi

Biasanya diterapkan

pada supermarket

Sumber 3. Francis D. K. Ching, Arsitektur Bentuk, ruang dan Susunannya

II.2. Tinjauan Khusus

II.2.1. Tapak

Proyek ini berlokasi di Jalan Letjen S. Parman dengan bangunan

existing adalah Plaza Slipi Jaya.

Foto 0. Plaza Slipi Jaya

Sumber 3. www.tatamulia.co.id

Page 8: Klasifikasi Mall

17

Tapak terdapat di kecamatan Palmerah di Jakarta barat untuk lebih

jelasnya berikut adalah kedudukan tapak terhadap kota induk.

Gambar 3. Peta Jakarta

Sumber 4. Sof tware Peta Jabotabek

Jakarta berlokasi di pesisir utara pulau Jawa, di muara sungai

Ciliwung, Teluk Jakarta. Jakarta terletak di dataran rendah pada ketinggian

rata-rata 8 meter d.p.l. Hal ini mengakibatkan Jakarta sering dilanda banjir.

Selatan Jakarta merupakan dataran tinggi yang dikenal dengan daerah Puncak.

Jakarta dialiri oleh 13 sungai yang kesemuanya bermuara ke Teluk Jakarta.

Sungai yang terpenting ialah Ciliwung, yang membelah kota menjadi dua.

Page 9: Klasifikasi Mall

18

Sebelah timur dan selatan Jakarta berbatasan dengan propinsi Jawa Barat dan

disebelah barat berbatasan dengan propinsi Banten.

Jakarta memiliki suhu udara yang panas dan kering atau beriklim

tropis. Terletak di bagian barat Indonesia, Jakarta mengalami puncak musim

penghujan pada bulan Januari dan februari dengan rata-rata curah hujan 350

milimeter (14 inchi)dengan suhu rata-rata 27°C,curah hujan antara bulan

januari dan awal februari sangat exterm pada saat itulah jakarta dilanda banjir

setiap tahunya , dan puncak musim kemarau pada bulan Agustus dengan rata-

rata curah hujan 60 milimeter (2,4 inchi) bulan september dan awal oktober

adalah hari-hari yang sangat panas di jakata suhu udara dapat mencapai 40°C.

Suhu rata-rata tahunan berkisar antara 25°-38°C (77°-100°F).

Gambar 4. Bentuk Tapak

Sumber 5. Dinas Tata Kota

lokasi

Page 10: Klasifikasi Mall

19

Luas tanah adalah 6500 m² dengan KDB 45 %, KLB 4 kali luas tanah

dengan GSB searah Jalan Letjen S. Parman 15 m sedangkan dari jalan layang

Brigjen Katamso sejauh 8 meter, ketinggian maksimal yaitu setinggi 24 lantai.

II.2.2. Kondisi Tapak dan Lingkungan

Foto 1. Foto Satelit Slipi Jaya

Sumber 4. Dinas Tata Kota

Kegiatan di sekitar tapak didominasi oleh mobilitas kendaraan

bermotor dan perumahan rakyat karena lokasi tapak yang berada di pinggir

jalan Letjen. S. Parman.

Di sebelah timur tapak yaitu bersebelahan dengan jalan raya sehingga

di dominasi oleh kegiatan mobilitas lalu lintas kendaraan bermotor.

UTARA

TIMUR BARAT

SELATAN

Page 11: Klasifikasi Mall

20

Foto 2. Jalan Letjen S. Parman

Sumber 7. mizzy.wordpress.com

Sebelah selatan merupakan jalan layang Nirimurni yang kegiatan

umumnya adalah lalu lalang kendaraan bermotor.

Foto 3. Flyover Brigjen Katamso

Sumber 8. mizzy.wordpress.com

Page 12: Klasifikasi Mall

21

Di sebelah utara merupakan perumahan penduduk yaitu Kompleks

Perumahan BI Slipi Kav 15-16, dan di sebelah baratnya adalah perumahan

penduduk.

Foto 4. Perumahan di utara dan barat

Sumber 5. Foto oleh Novprianto

II.3. Tinjauan Topik

Topik pada proyek ini adalah Arsitektur Nusantara yang lebih ditekankan

pada arsitektur lokal di jakarta ini, yaitu arsitektur betawi hal ini didasarkan atas

sejarah masa lalu jakarta yang merupakan daerah dengan etnik betawi khususnya

didaerah palmerah dahulu yang merupakan daerah pemukiman atau perkampungan

masyarakat betawi.

Page 13: Klasifikasi Mall

22

II.3.1. Sejarah Nusantara

Gambar 5. Peta Indonesia

Sumber 6. maulanusantara.wordpress.com

Berdasarkan latar belakang historis bahwa kata ”Nusantara” adalah

sebuah kata majemuk yang diambil dari bahasa Jawa kuno. Kata ini terdiri

dari kata-kata nusa yang berarti ‘pulau’ dan antara berarti ‘lain’. Istilah ini

digunakan dalam konsep kenegaraan “Jawa” artinya daerah di luar pengaruh

budaya Jawa. Dalam penggunaan bahasa modern, istilah nusantara biasanya

meliputi daerah kepulauan Asia Tenggara atau wilayah Austronesia. Sehingga

pada masa sekarang ini banyak orang menggunakan istilah geografis ini untuk

menunjukkan sebagai satu kesatuan pulau di Nusantara termasuk wilayah-

wilayah di Semenanjung Malaya (Malaysia, Singapura) dan Filipina bahkan

beberapa negara di wilayah Indochina seperti Kamboja akan tetapi tidak

termasuk wilayah Papua. Di sisi lain, istilah geografis Nusantara saat ini

sering diartikan sebagai Indonesia yang merupakan satu entitas politik.

Page 14: Klasifikasi Mall

23

II.3.2. Sejarah Jakarta

Nama Jakarta dianggap sebagai kependekan dari kata Jayakarta. Nama

ini diberikan oleh orang-orang Demak dan Cirebon di bawah pimpinan

Fatahillah (Faletehan) setelah merebut pelabuhan Sunda Kelapa dari Kerajaan

Sunda pada tanggal 22 Juni 1527. Nama ini biasanya diterjemahkan sebagai

kota kemenangan atau kota kejayaan, namun sejatinya artinya ialah

"kemenangan yang diraih oleh sebuah perbuatan atau usaha" dari bahasa

Sansekerta jayakrta (Dewanagari). Nama lain atau sinonim "Jayakarta" pada

awal adalah "Surakarta".

Gambar 6. Jakarta Masa Lalu

Sumber 7. kampung-pinggiran.blogspot.com

Jakarta pertama kali dikenal sebagai salah satu pelabuhan Kerajaan

Sunda yang berlokasi di muara Sungai Ciliwung. Ibukota Kerajaan Sunda

yang dikenal sebagai Dayeuh Pakuan Pajajaran atau Pajajaran (sekarang

Bogor) dapat ditempuh dari pelabuhan Sunda Kalapa selama dua hari

perjalanan. Menurut sumber Portugis, Sunda Kalapa merupakan salah satu

Page 15: Klasifikasi Mall

24

pelabuhan yang dimiliki Kerajaan Sunda selain pelabuhan Banten, Pontang,

Cigede, Tamgara dan Cimanuk. Sunda Kalapa yang dalam teks ini disebut

Kalapa dianggap pelabuhan yang terpenting karena dapat ditempuh dari ibu

kota kerajaan yang disebut dengan nama Dayo (dalam bahasa Sunda modern:

dayeuh yang berarti ibu kota) dalam tempo dua hari. Kerajaan Sunda sendiri

merupakan kelanjutan dari Kerajaan Tarumanagara pada abad ke-5 sehingga

pelabuhan ini diperkirakan telah ada sejak abad ke-5 dan diperkirakan

merupakan ibukota Tarumanagara yang disebut Sundapura.

Pada abad ke-12, pelabuhan ini dikenal sebagai pelabuhan lada yang

sibuk. Kapal-kapal asing yang berasal dari Tiongkok, Jepang, India Selatan,

dan Timur Tengah sudah berlabuh di pelabuhan ini membawa barang-barang

seperti porselen, kopi, sutra, kain, wangi-wangian, kuda, anggur, dan zat

warna untuk ditukar dengan rempah-rempah yang menjadi komoditas dagang

saat itu.

Gambar 7. Batavia Abad 17

Sumber 8. indahnesia.com

Page 16: Klasifikasi Mall

25

Orang Eropa pertama yang datang ke Jakarta adalah orang Portugis.

Pada abad ke-16, Surawisesa, raja Sunda meminta bantuan Portugis yang ada

di Malaka untuk mendirikan benteng di Sunda Kelapa sebagai perlindungan

dari kemungkinan serangan Cirebon yang akan memisahkan diri dari Kerajaan

Sunda. Namun sebelum pendirian benteng tersebut terlaksana, Cirebon yang

dibantu Demak langsung menyerang pelabuhan tersebut. Orang Sunda

menyebut peristiwa ini tragedi karena penyerangan tersebut

membungihanguskan kota pelabuhan tersebut dan membunuh banyak rakyat

Sunda disana termasuk sahbandar pelabuhan. Penetapan hari jadi Jakarta

tanggal 22 Juni adalah berdasarkan tragedi penaklukan pelabuhan Sunda

Kalapa oleh Fatahillah pada tahun 1527 dan mengganti nama kota tersebut

menjadi Jayakarta yang berarti "kemenangan".

Gambar 8. Peta Batavia

Sumber 9. ms.wikipedia.org

Page 17: Klasifikasi Mall

26

Orang Belanda datang ke Jayakarta sekitar akhir abad ke-16, setelah

singgah di Banten pada tahun 1596. Pada 1619, VOC dipimpin oleh Jan

Pieterszoon Coen menaklukan Jayakarta dan kemudian mengubah namanya

menjadi Batavia. Selama kolonialisasi Belanda, Batavia berkembang menjadi

kota yang besar dan penting. Untuk pembangunan kota, Belanda banyak

mengimpor budak-budak sebagai pekerja. Kebanyakan dari mereka berasal

dari Bali, Sulawesi, Maluku, Republik Rakyat Cina, dan pesisir Malabar,

India. Mereka inilah yang kemudian membentuk komunitas orang Jakarta atau

dikenal dengan orang Betawi.

II.3.3. Suku Betawi

Asal muasal nama Betawi bukanlah nama yang sesungguhnya di

berikan kepada suku ini, nama Betawi merupakan turunan kata/ penyesuaian

lidah dari Batavia. Batavia adalah nama yang diberikan oleh JP Zoen Coen

nama ini diambil dari kata Bataafs, sebuah dinasti yang menguasai Belanda

dan Jerman Utara. Orang-orang asli yang menempati wilayah Batavia disebut

juga Betawi. Suku Betawi merupakan suku yang memiliki sifat uniknya

sendiri, mereka sangat apolitis, dan menghindar dari struktur kekuasaan.

Secara biologis, orang Betawi adalah keturunan kaum berdarah campuran

aneka suku dan bangsa. Mereka adalah hasil kawin-mawin antaretnis dan

bangsa di masa lalu.

Page 18: Klasifikasi Mall

27

Musik tradisional maupun modern di Jakarta menggambarkan

perpaduan antarbudaya dan etnis. Pengaruh dari luar Indonesia berasal dari

Belanda, Republik Rakyat Cina, Portugis, Arab dan India.

Untuk musik tradisional di Jakarta, seperti tanjidor dan gambang

kromong, terdapat pengaruh baik etnis Sunda seperti penggunaan rebab dan

terompet tradisional. Ada pula pengaruh asing seperti halnya Trombone dan

Gitar dari Eropa dan beberapa irama musik tradisional Tionghoa.

Foto 5. Tanjidor

Sumber 10 . www.tamanismailmarzuki.com

Seni tari di Jakarta merupakan perpaduan antara unsur-unsur budaya

masyarakat yang ada di dalamnya. Pada awalnya, seni tari di Jakarta memiliki

pengaruh Sunda dan Tionghoa seperti tariannya yang memiliki corak tari

Jaipong dengan kostum penari khas pemain Opera Beijing. Namun Jakarta

dapat dinamakan daerah yang paling dinamis. Selain seni tari lama juga

muncul seni tari dengan gaya dan koreografi yang dinamis.

Senjata khas Jakarta adalah golok yang bersarungkan terbuat dari

kayu.

Page 19: Klasifikasi Mall

28

Foto 6. Golok

Sumber 11. gambang.wordpress.com

II.3.4. Rumah Betawi

Rumah betawi, adalah salah satu tipe rumah tradisional di Indonesia,

berlokasi geografis di Jakarta. "Betawi" adalah kata yang berasal dari

"Batavia", nama kota Jakarta sebelumnya. Kehadiran 'orang Betawi' mulai

berkurang sejak pertumbuhan besar-besaran kota Jakarta.

Foto 7. Rumah Betawi

Sumber 12. bram_antya.blogs.friendster.com

Page 20: Klasifikasi Mall

29

Konsep rumah Betawi sebenarnya sudah sangat sesuai untuk kondisi

geografisnya, serta sesuai untuk masyarakat Indonesia pesisir, karena budaya

Betawi yang sudah turun-temurun menghasilkan arsitektur dan budaya dengan

corak kuat dan karakter khas. Salah satu karakter rumah Betawi adalah

perhatian pada hubungan bermasyarakat dan keluarga, yang dihadirkan

dengan adanya konsep beranda atau teras yang menyambut tamu datang kapan

saja dengan bebas bisa memakai beranda tersebut.

Pembagian ruang dalam rumah Betawi terdiri dari Beranda atau teras,

ruang tengah atau ruang keluarga, kamar-kamar disekitar ruang tengah, dan

dapur. Arsitekturnya sendiri selain rumah biasa juga ada rumah panggung,

karena orang Betawi hidupnya tersebar dari pesisir pantai hingga pedalaman.

Salah satu konsep menarik dari rumah Betawi adalah konsep

keterbukaan dari beranda atau teras yang hadir karena orang Betawi sangat

mudah bergaul dan terbuka. Konsep keterbukaan ini masih bisa dihadirkan

dalam rumah modern dengan membuat beranda atau teras tersebut sebagai

pengganti ruang tamu. Meskipun rumah modern dapat dibuat atau didesain

dengan memakai bahan-bahan modern maupun penataan ruangan yang

modern, konsep keterbukaan tetap dapat dihadirkan sehingga karakter

Betawinya masih ada.

Perbedaan utama konsep rumah Betawi dan rumah modern dapat

dilihat dari dua sisi;

• Sisi denah dan penataan ruang. Rumah Betawi mengenal hierarki atau

pembagian ruangan yang diatur, yaitu beranda atau ruang tamu diluar

Page 21: Klasifikasi Mall

30

(publik), ruang tengah atau ruang keluarga (semi publik), ruang tidur dan

dapur (privat). Ruang publik adalah ruang yang bisa dimasuki siapa saja,

ruang semi publik adalah ruang yang bisa dimasuki orang-orang tertentu

saja, sedangkan ruang privat cukup terbatas bagi penghuni saja atau tamu

yang benar-benar dekat. Pada penataan rumah modern, pembagian ruang

tersebut tidak lagi ada karena sifatnya lebih bebas dan tidak terikat adat.

Rumah modern masih dapat mengikuti penataan rumah Betawi jika masih

ada hierarki tersebut.

Gambar 9. Denah Rumah Betawi

Sumber 13. Sketsa Penulis

• Sisi tampilan. Rumah Betawi biasanya terbuat dari kayu dan bambu yang

menjadikannya sangat dekat dengan alam. Kealamian tersebut juga

menjadikan kesan ramah dan kesan menyegarkan dari rumah Betawi.

Sedangkan pada rumah modern, kesan modern biasanya hadir lewat

penggunaan material baru seperti seluruhnya tembok, kaca, alumunium,

Page 22: Klasifikasi Mall

31

dan sebagainya. Tampilan 'bergaya etnik' Betawi masih bisa dihadirkan,

misalnya dengan menggunakan elemen bahan kayu tradisional yang

diukir dengan gaya Betawi.

Gambar 10. Rumah Betawi

Sumber 14. gambang.wordpress.com

II.4. Study Banding

II.4.1. Apartemen Mediterania II

Developernya adalah Agung Podomoro Group, pemasarannya dimulai

sejak november 2004, dibangun sejak 2006 sampai 2008.

Foto 8. Maket Apartemen Mediterania

Sumber 15. Foto Oleh Penulis

Page 23: Klasifikasi Mall

32

Apartemen ini bergaya mediterania dengan beberapa tower yang

berdiri diatas tanah seluas 3,4 hektar. Jumlah unit apartemen ini sebanyak

3000 unit dengan tingkat hunian sebesar 40 %. Saat ini seluruh unit telah

terjual habis.

Target market apartemen ini adalah kelas menengah ke atas yaitu

profesional muda yang sudah berkeluarga ataupun singgle. Apartemen ini ada

yang dapat dimiliki ada juga yang disewakan dengan harga sebagai berikut.

Gambar 11. Daftar harga unit apartemen

Sumber 16. Brosur

Harga unit saat ini:

• 1 BR : 400.000.000-600.000.000

• 2 BR : 600.000.000-1.200.000.000

• 3 BR : 1.500.000.000-1.700.000.000

Page 24: Klasifikasi Mall

33

Status kepemilikan adalah Strata title yaitu pembagian hak milik atas

apartemen berikut tanah yang telah dibagi-bagi. Sistem pembayaran dapat

dilakukan dengan mencicil sebanyak 30 kali cicilan tanpa bunga.

Denah salah satu lantai pada Apartemen Mediterania berbentuk pola

linier dan saling berhadapan.

Gambar 12. Denah unit apartemen

Sumber 17. Brosur

Page 25: Klasifikasi Mall

34

Material yang digunakan pada apartemen ini dapat dilihat pada tabel

disamping ini.

Table 2. Tabel Material Apartemen

Sumber 18. Brosur

Page 26: Klasifikasi Mall

35

II.4.2. Margo City

Foto 9. Margo city

Sumber 19. Foto oleh penulis

Jalan Margonda Raya yang diramaikan oleh beragam pusat

perbelanjaan merupakan kawasan strategis yang berada di lingkungan

pemukiman dan pendidikan. Margo City merupakan Pusat Belanja &

Hiburan yang terletak di Jl. Margonda Raya, dengan gedung berdesain

dinamis dan modern.

Margo City dibangun dengan luas bangunan 67.000 M2 berdiri di

atas tanah seluas 7.5 Ha. Margo City yang mengedepankan pelayanan

terbaik sebagai acuan dalam mengelola manajemen gedung tersebut, juga

didukung dengan desain arsitektur yang khas dan unik, yaitu memiliki land

mark sebuah crown berbentuk rangkaian besi tersusun menjulang di atas

atrium dan skylight, setinggi 40 m. Bangunan 4 lantai yang terdiri dari

Lower Ground, Ground Floor, 1st Floor dan 2nd Floor ini dilengkapi dengan

4 void dan Escalator, Travelator dan Elevator bagi pengunjung.

Page 27: Klasifikasi Mall

36

Foto 10. Single coridor

Sumber 20. Foto oleh Novprianto

Leased Mall yang mengadopsi konsep Single Coridor ini, berawal

dari konsep comprehensive yang menerangkan arti kata “city” yaitu kota

yang didalamnya terdapat berbagai fasilitas. Fasilitas tersebut dikembangkan

dalam bentuk clustered dan terwujud dalam 3 zona yang meliputi: Margo

Zone, City Zone dan O-Zone dengan rincian:

Margo Zone adalah area Food & Beverage dengan rangkaian café,

restoran, patisserie and bakery serta Food Court dengan desain unik ber

kapasitas 500 tempat duduk.

City Zone merupakan area retail fashion dan life style yang

menampilkan beragam fasilitas dan brand dari dalam maupun luar negri.

Melengkapi kedua zone tersebut, area depan Margo City di lengkapi

dengan O-Zone, sebuah area outdoor dengan kelengkapan fasilitas olahraga

dan out door seperti : futsal, basket, jogging track, cycling track, skateboard

area, bungee trampoline serta beragam fasilitas untuk mahasiswa (students

center, DVD/ VCD rental, studio recording, café, dll).

Page 28: Klasifikasi Mall

37

Foto 11. O-zona

Sumber 21. Foto oleh Novprianto

Margo City beroperasi sejak tanggal 24 Maret 2006 dengan jam

operasional 10.00 – 22.00 WIB. Kawasan Margo City dilengkapi dengan

fasilitas yang meliputi:

• Area Parkir untuk 1200 Mobil dan ruang tunggu untuk para drivers

• Nursery room

• Musholla disetiap lantai

• 4 pintu masuk utama

• Air conditioner yang terpusat dengan ice storage system.

• Banking dan ATM center

• Wi Fi internet connection

• Food court

• 24 jam penjagaan keamanan kawasan.

• Dan beragam fasilitas lainnya

Page 29: Klasifikasi Mall

38

II.4.2. Mall Duta

Foto 12. mall Duta

Sumber 22. dutamallbjm.com

Duta Mall merupakan fasilitas kota yang mampu memberikan suasana

yang aman dan nyaman dalam berbelanja maupun berekreasi meliputi Trade

Center, Mall, Hotel dan Apartement, berada diatas tanah seluas 42.000 m2.

Gambar 13. peta pencapaian Duta mall

Sumber 23.dutamallbjm.com

Duta Mall merupakan Pusat perbelanjaan modern di pusat kota

Banjarmasin. Beberapa tenant besar yang ada disini yaitu hypermart dan

Diamond Dept. Store, hiburan keluarga Cineplex Studio 21, Toko Buku

Page 30: Klasifikasi Mall

39

Gramedia, Kharisma, Food Court Tradisional, National dan International,

bakery & snack, Pusat handphone, elektronik, komputer, pusat perhiasan

emas, cindramata dan kerajinan tangan batik sasirangan, busana muslim,

game AMAZONE, optik melawai, SEIS, International Apotik Farmasi

Century, guardian, Boston Drugs, dan lain-lain.

Pembayaran dilakukan dengan angsuran KPK (Kredit Pemilikan Kios)

dengan status Kepemilikan Toko Strata Title ( HGB) Terletak di Jalan Jend.

A. Yani KM 2 pusat kota Banjarmasin

Sarana parkirnya bisa menampung 1,500 unit mobil dan 5,000 unit

sepeda motor.

Denah mall adalah sebagai berikut :

Gambar 14. denah lantai dasar Gambar 15. denah lantai satu

Page 31: Klasifikasi Mall

40

Gambar 16.denah lantai dua Gambar 17.denah lantai tiga

Sumber 24. dutamallbjm.com