komunitas together svn joss

100
LAPORAN PRAKTIK KOMUNITAS KELOMPOK DESA NYATYONO DUSUN SENDANG REJO RW 7 OLEH KELOMPOK 7 Frendy dwi prasetya 010112a034 I kadek pandi putrawan 010112a040 Yohanes hendrik ome 010112a112 Nur hadi 010112a070 Dwi Puji Susilawati 010112a023 Ella herlina 010112a026 Hilda diyanita 010112a038 Titin nurkhasanah 010112a103 Sanniah 010112a093 Octavia Nur A W 010112a076 Putri Anggraeni P 010112a077 I wayan aditya harymbawa 010112a043 Esthi wahyuningsih 010112a030 PROGRAM STUDI KEPERAWATAN STIKES NGUDI WALUYO

Upload: yudha

Post on 14-Jul-2016

40 views

Category:

Documents


4 download

DESCRIPTION

Askep PPOK

TRANSCRIPT

Page 1: Komunitas Together Svn Joss

LAPORAN PRAKTIK KOMUNITAS KELOMPOK

DESA NYATYONO DUSUN SENDANG REJO RW 7

OLEH

KELOMPOK 7

Frendy dwi prasetya 010112a034I kadek pandi putrawan 010112a040Yohanes hendrik ome 010112a112Nur hadi 010112a070Dwi Puji Susilawati 010112a023Ella herlina 010112a026Hilda diyanita 010112a038Titin nurkhasanah 010112a103Sanniah 010112a093Octavia Nur A W 010112a076Putri Anggraeni P 010112a077I wayan aditya harymbawa 010112a043Esthi wahyuningsih 010112a030

PROGRAM STUDI KEPERAWATAN

STIKES NGUDI WALUYO

UNGARAN

2015

Page 2: Komunitas Together Svn Joss

BAB 1

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Manusia sebagai mahluk bio-psiko-sosial-spritual yang utuh dan

unik. Teori kebutuhan manusia memandang manusia sebagai suatu

keterpaduan, keseluruhan yang terorganisir yang mendorong untuk

memenuhi kebutuhan dasar manusia. Kebutuhan manusia di pandang

sebagai tekanan internal sebagai hasil dari perubahan keadaan system, dan

tekanan ini dinyatakan dengan perilaku untuk mencapai tujuan sehingga

terpenuhinya kebutuhan. Bila dipandang dari aspek keperawatan maka

tekanan tersebut di tujukan untuk memenuhi kebutuhan keperawatan dan

kesehatan individu, keluarga, kelompok, maupun masryarakat yang menjadi

sasaran dalam perawatan kesehatan masyarakat.

Masyarakat adalah sekumpulan manusia yang saling bergaul dan

saling berinteraksi menurut suatu system adat istiadat terntu yang bersifat

kontinyu, dan terikat oleh suatu rasa identitas bersama. Masyarakat sebagai

suatu system sosial menunjukan bahwa semua orang bersatu untuk saling

melindungi dalam kepentingan bersama, dan berfungsi sebagai suatu

kesatuan dan secara terus-menerus mengadakan hubungan (interaksi)

dengan system yang lebih besar dengan demikian apabila terdapat masalah

kesehatan dalam suatu masyarakat akan saling mempengaruhi dapat

menurunkan derajat kesehatan nasional.

World Health Organisation (WHO) telah menyatakan bahwa

perawatan kesehatan masyarakat adalah lapangan perawatan khusus yang

menyepakati gabungan ketrampilan ilmu keperawatan, ilmu kesehatan

masyarakat dan bantuan sosial sebagai bagian dari program kesehatan

masyarakat secara keseluruhan guna meningkatkan kesehatan,

penyempurnaan kondisi sosial, perbaikan lingkunga fisik, rehabilitasi,

pencegahan penyakit dan bahanya yang lebih besar ditujukan kepada

keluarga yang sehat, individu yang sakit dan tidak dirawat dirumah sakit,

1

Page 3: Komunitas Together Svn Joss

kelompok masyarakat khusus yang mempunyai masalah kesehatan dimana

hal tersebut mempengaruhi masyarakat secara keseluruhan.

Departement kesehatan telah merencanakan visi indonesia sehat

2016, dengan merubah paradikma sakit menjadi paradigma sehat pada upaya

promotif (peningkatan kesehatan) dan prefentif (pencegahan) tanpa

mengesampingkan upaya kuratif (pengobatan) dan rehabilitatif (pemulihan /

penyembuhan).

Kesehatan manusia bergerak maju dan mundur dalam kontinuitas

tertentu, dimana jarak ini menentukan apakah seseorang di katakana sehat

atau sakit. Menurut Hendric L. Blum, ada empat factor utama yang

memepngaruhi kesehatan masyarakat yaitu lingkungan, perilaku, pelayanan

kesehatan, dan keturunan. Lingkungan merupakan factor yang paling

dominan memepengaruhi kesehatan masyarakat karena dilingkungan lah

manusia mengadakan interaksi dan interelasi dalam proses kehidupannya,

baik dalam lingkungan fisik, psikologis, sosial budaya, ekonomi, dimana

kondisi tersebut sngat dipengaruhi oleh perilaku individu, keluarga,

kelompok maupun masyarakat, yang erat kaitanya dengan kebiasaan, norma,

adat istiadat yang berlaku di masyarakat. kemudian baru di tunjang oleh

tersedianya fasilitas kesehatan yang terjangkau oleh masyarakat, dan yang

terakhir adalah factor keturunan, yang dibawa dari sejak lahir, yang erat

kaitanya dengan gen yang diturunkan oleh orangtua.

Perawatan kesehatan masyarakat dibutuhkan dalam rangka

mewujudkan kesehatan mayarakat yang optimal. Perawatan kesehatan

masyarakt ditujukan untuk mempertahankan dan meningkatkan kesehatan

serta memberikan bantuan melalui intervensi keperawatan sebagai dasar

keahliaannya dalam membantu individu, keluarga, kelompok dan

masyarakat dalam mengatasi berbagai masalah keperawatan kesehatan yang

dihadapinya dalam kehidupan sehari-hari, yang lebih menekankan pada

upaya peningkatan kesehatan dan pencegahan terhadap berbagai gangguan

kesehatan dan keperawatan, dengan tidak melupakan upaya-upaya

pengobatan dan perawatan serta pemulihan bagi yang sedang menderita

penyakit maupun dalam kondisi pemulihan terhadap penyakit.

2

Page 4: Komunitas Together Svn Joss

Dari berbagai pernyataan di atas kegiatan dalam perawatan

kesehatan masyarakat merupakan tantangan bagi perawat untuk

memberdayakan masyarakat agar dapat terlibat secara langsung.

Keperawatan merupakan suatu profesi yang mempunyai kewajiban untuk

berperran serta dalam pembanguan kesehatan yang diwujudkan melalui

upaya pelayanan asuhan keperwatan komunitas kesehatan komunitas

dengan sasaran utama individu dan keluarga serta usia lanjut. Asuhan

keperawtan komunitas melibatkan klien sebagai penerima pelayanan,

mulai dari pengkajian sampai evaluasi.

Sebagai salah satu program pendidikan profesi keperawatan, untuk

menyiapkan tenaga keperawatan profesional, maka program pendidikan

keperawatan STIKES Ngudi Waluyo Ungaran memberikan kesempatan

kepada mahasiswa untuk menerapkan asuhan keperawatan komunitas di

desa Nyatyono dusun sendang rejo Rw 7 dari tanggal 23 November

sampai tanggal 26 Desember 2015. Setiap mahasiswa memiliki tanggung

jawab untuk membantu masalah kesehatan komunitas yaitu menggali,

menemukan dan bersama masyarakat memecahkan masalah kesehatan

sesuai dengan sumber daya yang dimiliki dan diberdayakan seoptimal

mungkin.

B. TUJUAN

1. Tujuan Umum

Setelah dilakukan kegiatan praktik komunitas di harapkan

mahasiswa mampu memberikan asuhan keperawatan komunitas dengan

meningkatkan kemampuan masyarakat Dusun Sendang Rejountuk

menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat sehingga tercapai derajat

kesehatan yang optimal.

2. Tujuan Khusus

Setelah dilakukan kegiatan praktek keperawatan komunitas

diharapkan mahasiswa mampu :

a. Mengidentifikasi masalah kesehatan dan keperawatan di Dusun

Sendang Rejo.

3

Page 5: Komunitas Together Svn Joss

b. Menentapkan masalah dan merumuskan alternative pemecahan

masalah

c. Mendorong dan meningkatkan partisifasi masyarakat dalam

meningkatakan self Care individu dan keluarga

d. Menanamkan perilaku sehat melalui upaya pendidikan kesehatan pada

masyarakat

e. Meningkatkan kesehatan kelompok-kelompok resiko tinggi yang

rawan terhadap masalah kesehatan

3. MANFAAT

1. Masyarakat Dusun Sendang Rejo

Memberikan gambaran demografi, jumlah populasi penduduk, kesehatan

lingkungan perumahan, pendididkan, keselamatan dan permasalahan

kesehatan yang ada serta pelayanan sosial/ kegiatan sosial

kemasyarakatan di Dusun Sendang Rejo Desa Nyatyono

2. Puskesmas

Memberika gambaran tentang status kesehatan dan kegiatan-kegiatan

kesehatan serta sosial kemsyarakatan yang ada dimaysrakatDusun

Sendang Rejo Desa NyatyonoKecamatan Ungaran Barat Kabupaten

Semarang.

3. Mahasiswa

Menambah pengetahuan dan pengalaman secara langsung dalam

memberikan asuhan keperawatan individu, keluarga, kelompok, dan

komunitas khususnya di dimaysrakatDusun Sendang Rejo Desa

NyatyonoKecamatan Ungaran Barat Kabupaten Semarang.

4

Page 6: Komunitas Together Svn Joss

4. SISTEMATIS PENULISAN

Sistematika penulisan yang digunakan dalam penyusunan laporan

kegiatan praktik keperawatan komunitas diwilayah dimaysrakatDusun

Sendang Rejo Desa NyatyonoKecamatan Ungaran Barat Kabupaten

Semarang sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

B. Tujuan

C. Manfaat

D. Sistematika Penulisan

BAB II TINJAUAN TEORI

A. Pelayanan Kesehatan Utama

B. Keperawatan Komunitas

BAB III APLIKASI KEPERAWATAN KOMUNITAS

A. Persiapan

B. Pengkajian

C. Rumusan Diagnosa Keperwatan Komunitas

D. Perencanaan

E. Implementasi

F. Evaluasi

BAB IV PEMBAHASAN

A. Persiapan

B. Pengkajian

C. Rumusan Diagnosa Keperwatan Komunitas

D. Perencanaan

E. Implementasi

5

Page 7: Komunitas Together Svn Joss

BAB II

TINJAUAN TEORI

A. PELAYANAN KESEHATAN UTAMA

1. TUJUAN PHC(Primery Health Care)

a. Tujuan Umum

Menemukan kebutuhan masyarakat terhadap pelyanan kesehatan yang

diselenggarakan, sehingga akan dicapai tingkat kepuasan pada

masyarakat yang menerima pelayanan kesehatan.

b. Tujuan Khusus

1) Pelayanan kesehatan harus mencapai keseluruhan penduduk

2) Pelayanan harus dapat diterima oleh penduduk yang dilayani

3) Pelayanan harus berdasarkan kebutuhan medis dari populasi yang

dilayani

4) Pelayanan harus secara maksimum menggunakan tenaga dan sumber-

sumber daya lai dalam memenuhi kebutuhan masyarakat.

2. FUNGSI PHC

a. Pemeliharaan Kesehata

b. Pencegahan Penyakit

c. Diagnosis dan pengobatan

d. Pelayanan tindak lanjut

e. Pemberian sertifikat

3. TIGA UNSUR UTAMA PHC

a. Melibatkan upaya-upaya dasar kesehatan

b. Melibatkan peran serta masyarakat

c. Melibatkan kerja sama lintas sektoral

4. PRINSIP DASAR PHC

a. Pemerataan upaya kesehatan

b. Penekanan pada upaya preventif

c. Menggunakan tekonologi tepat guna

d. Melibatkan peran serta masyrakat

e. Melibatka kerja sama lintas sektoral

6

Page 8: Komunitas Together Svn Joss

5. ELEMEN DALAM PHC

a. Pendidikan tentang masalah kesehatan dan cara pencegahan penyakit

serta pengendaliannya

b. Peningkatan penyediaan makanan dan perbaikan gizi

c. Penyediaan air bersih dan sanitasi air

d. Kesehatan ibu dan anak termasuk keluarga berencana

e. Imunisasi terhadap penyakit-penyakit infeksi utama

f. Pencegahan dan pengendalian penyakit endemic setempat atau penyakit

berbasis lingkungan (PBL)

g. Pengobatan penyakit umum dan roda paksa

h. Penyediaan obat esensial

6. CIRI-CIRI PHC

a. Pelayanan yang utama dan intim dengan masyarakat

b. Pelayanan yang menyeluruh

c. Pelayanan yang terorganisasi

d. Pelayanan yang mementingkan kesehatan individu maupun masyarakat

e. Pelayanan kesehatan berkesinambungan

f. Pelayanan yang progresif

g. Pelayanan yang berorientasi pada keluarga

h. Pelayanan yang tidak berpandangan kepada salah satu aspek saja

7. TANGGUNG JAWAB PERAWAT DALAM PHC

Tanggung jawab perawat dalam PHC lebih menitiukberatkan kepada hal-hal

sebagai berikut :

a. Mendorong partisipasi aktif masyarakat dalam pengembangan dan

implementasi pelayanan kesehatan dan program pendidikan kesehatan

b. Kerkjasama dengan masyarakat, keluarga dan individu

c. Mengajarkan konsep kesehatan dasar dan teknik asuhan keperawatan

didri sendiri pada masyarakat

d. Memberukan bimbingan dan dukungan kepada petugas pelayanan

kesehatan dan masyarakat

e. Koordinasi kegiatan pengembangan kesehatan masyrakat

7

Page 9: Komunitas Together Svn Joss

B. KEPERAWATAN KOMUNITAS

1. PENGERTIAN KEPERAWATAN KOMUNITAS

Pelayanan keperawatan profesional yang ditujukan pada komunitas

dengan menenkankan pada kelompok resiko tinggi dalam upaya pencapaian

derajat kesehatan dengan menjamin keterjangkauan pelayanan kesehatan

yang dibutuhkan, dengan melibatkan klien sebagai motra dalam

perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi pelayanan kesehatan (Pokja

CHS,1996)

Keperawatan kesehatan komunitas terdiri dari tiga kata yaitu

keperawatan, kesehatan dan komunitas, dimana setiap kata memiliki arti

yang cukup luas.

Keperawatan adalah ilmu yang mempelajari penyimpangan atau

tidak terpenuhinya kebutuhan dasar manusia yang dapat mempengaruhi

perubahan, penyimpangan atau tidak berfungsinya secara optimal setiap unit

yang terdapat dalam sistem hayati tubuh manusia, balk secara individu,

keluarga, ataupun masyarakat dan ekosistem.

Kesehatan adalah ilmu yang mempelajari masalah kesehatan

manusia mulai dari tingkat individu sampai tingkat eko¬sistem serta

perbaikan fungsi setiap unit dalam sistem hayati tubuh manusia mulai dari

tingkat sub sampai dengan tingkat sistem tubuh.

Komunitas adalah sekelompok manusia yang saling berhubungan

lebih sering dibandingkan dengan manusia lain yang berada diluarnya serta

saling ketergantungan untuk memenuhi keperluan barang dan jasa yang

penting untuk menunjang kehidupan sehari-hari.

Keperawatan kesehatan komunitas adalah pelayanan keperawatan

profesional yang ditujukan kepada masyarakat dengan pendekatan pada

kelompok resiko tinggi, dalam upaya pencapaian derajat kesehatan yang

optimal melalui pencegahan penyakit dan peningkatan kesehatan dengan

menJamin keterjangkauan pelayanan kesehatan yang dibutuhkan dan

melibatkan klien sebagai mitra dalam perencanaan, pelaksanaan dan

evaluasi pelayanan keperawatan (Spradley, 1985).

8

Page 10: Komunitas Together Svn Joss

Keperawatan komunitas merupakan pelayanan profesional, yang

pada prakteknya memerlukan acuan atau landasan teoritis untuk

menyelesaikan atau mengatasi fenomena yaitu penyimpangan dalam

kebutuhan dasar komunitas. Ada berbagai macam model konseptual

keperawatan komunitas yang dikembangkan oleh para ahli.

Keperawatan komunitas memberikan perhatian terhadap pengaruh

faktor lingkungan fisik, biologis, psikologis, sosial, kultural dan spiritual

terhadap kesehatan masyarakat dan memeberi prioritas pada strategi

pencegahan meliputi peningkatan dan pemeliharaan kesehatan dalam upaya

mencapai tujuan

2. SASARAN KEPERAWATAN KOMUNITAS

Individu keluarga, kelompok khusus dan masyarakat yang

sehat,sakit atau mempunyai masalah kesehatan yang terjadi ketidaktauan,

ketidakmampuan dan menyelesaikan maslah kesehatan.

3. TUJUAN KEPERAWATAN KOMUNITAS

a. Tujuan Umum

Meningkatkan derajat kesehatan dan kemampuan masyarakat secara

menyeluruh dalam memelihara kesehatannya untuk mencapai derajat

kesehatan yang optimal secara mandiri

b. Tujuan khusus

1) Masyarakat mengetahui pengertian sehat dan sakit

2) Meningkatkan kemampuan individu, keluarga, kelompok khusus dan

masyarakat untuk melaksanakan upaya keperawatan dasar dalam

rangka engatasi masalah kesehatan

3) Tertanganinya kelompok keluarga rawan yang memerlukan

pembinaan dan asuhan keperawatan

4) Terlayaninya kelompok masyarakat khusus dan rawan yang

memerlukan pembinaan asuhan keperawatan di rumah atau di panti

5) Terlayaninya kasus – kasus yang memerlukan penanganan tindak

lanjut dan asuhan keperawatan di rumah

9

Page 11: Komunitas Together Svn Joss

6) Terlayaninya kasus – kasus tertentu termasuk kelompok resiko tinggi

yang memerlukan penanganan dan asuhan keperawatan di puskesmas

dan di rumah

7) Teratasi dan terkendali keadaan lingkungan fisik dan sosial untuk

menuju keadaan sehat optimal

4. KARAKTERISTIK KEPERAWATAN KOMUNITAS

a. Berfokus pada keluarga, komunitas dan kelompok (termasuk kelompok

resiko)

b. Memberikan pelayanan keperawatan yang terdistribusi

c. Bekerja pada semua kondisi sehat sakit pada berbagai tatanan pelayanan

kesehatan

d. Bekerja dengan semua institusi yang terkait dengan komunitas dan

kesehatan

e. Koordinasi pelayanan dengan berbagai tenaga komunitas baik medik

maupun non medik

f. Merencanakan dan memberi pelayanan perawatan yang berfokus pada

keluarga

g. Mendorong otonomi dan kontrol keluarga untuk kasus penyakit menular

h. Mengobservasi berbagai faktor yang mempengaruhi kesehatan

i. Membina hubungan yang intim (non formal) dengan klien yang tidak

ketat

j. Memanfaatkan fasilitas hubungan

5. TEORI PERUBAHAN KOMUNITAS

Menurut Lawrence Green (1991) bahwa kesehatan individu atau

masyarakat dipengaruhi oleh dua faktor pokok yaitu perilaku dan faktor

non perilaku.

a. Faktor perilaku

b. Faktor non perilaku yang dapat mempengaruhi pencapaian individu

atau masyarakat antara lain: sulit mencapai sarana pelayanan kesehatan,

mahalnya biaya pengobatan, dan lain-lain.

10

Page 12: Komunitas Together Svn Joss

6. PROSES KEPERAWATAN KOMUNITAS

Proses keperawatan komunitas merupakan upaya pengalihan peran

pelayanan keperawatan dari tenaga pelaksana keperawatan pada individu,

keluarga, masyarakat termasuk kelompok khusus sebatas kewenangan yang

diperbolehkan. Proses keperawatan komunitas mempunyai 5 tahapan:

pengkajian (pengumpulan data, analisis, dan sintesa), diagnosa keperawatan

komunitas (penentuan masalah), intervensi (perencanaan), implementasi dan

evaluasi.

a. Pengkajian

Komponen-komponen yang harus dikaji dalam pengumpulan data

keperawatan komunitas meliputi : penduduk sebagai data inti, lingkungan

fisik, ekonomi, keamanan, transportasi, politik dan pemerintahan,

pelayanan kesehatan dan sosial, komunikasi, pendidikan dan rekreasi.

b. Diagnosa keperawatan komunitas

Diagnosa keperawatan komunitas adalah respon masyarakat

terhadap masalah kesehatan (aktual, potensial) yang dapat diantisipasi

perawat. Diagnosa keperawatan komunitas menggambarkan masalah,

respon, kondisi dan mengidentifikasi faktor etiologi serta tanda dan

gejala

c. Perencanaan

Perencanaan terdiri dari kegiatan memprioritaskan masalah,

merumuskan tujuan jangka panjang dan jangka pendek, menetapkan

rencana tindakan serta merumuskan rencana evaluasi. Masalah

keperawatan komunitas yang sudah teridentifikasi kemudian

diprioritaskan untuk masing-masing masalah dengan menggunakan

kriteria prioritas sebagai berikut :

d. Implementasi

Langkah implementasi keperawatan komunitas berfokus pada

upaya meningkatkan, mempertahankan, memperbaiki kesehatan,

mencegah penyakit dan rehabilitasi dengan strategi yang digunakan

yaitu: proses kelompok, health promotion dan partnership

11

Page 13: Komunitas Together Svn Joss

Proses kelompok adalah rangkaian kegiatan yang dilakukan oleh

perawat dan masyarakat sejak awal sampai akhir kegiatan (fase awal,

kerja, dan terminasi)

e. Evaluasi

Kegiatan evaluasi berupa mengukur keberhasilan, mengumpulkan

data dan menganalisa dilakukan bersama masyarakat dan menjadi

penasehat bagi masyarakat

Materi evaluasi adalah relevansi program yang disusun dengan

kebutuhan masyarakat, rencana yang dibuat, evisiensi biaya dan

efektifitas program serta dampak program

Jenis evaluasi dibedakan menjadi evaluasi somatif dan formatif.

Evaluasi formatif yaitu evaluasi untuk menilai aktifitas program dan sifat

sesaat. Jenis evaluasi somatif yang dugunakan untuk menilai ktifitas

jangka panjang yang dilakukan diakhir program. Strategi yang biasa

digunakan dalam mengevaluasi adalah studi kasus, observasi, menggali

persepsi secara kolektif, survei, monitoring dan analisa cost benefit.

12

Page 14: Komunitas Together Svn Joss

BAB III

APLIKASI KEPERAWATAN KOMUNITAS

DIDUSUN SENDANG REJO DESA NYATYONO KECAMATAN

UNGARAN BARAT KABUPATEN SEMARANG

Dalam rangka menerapkan ilmu keperawatan komunitas dan

meningkatkan derajat kesehatandimaysrakat Dusun Sendang Rejo Desa

NyatyonoKecamatan Ungaran Barat Kabupaten Semarang, mahasiswa Program

Pendidikan Keperawatan Ngudi Waluyo mengikuti praktik kerja lapangan di

wilayah dimaysrakat Dusun Sendang Rejo Desa NyatyonoKecamatan Ungaran

Barat Kabupaten Semarang.

Kegiatan praktik keperawatan komunitas di dimaysrakat Dusun Sendang

Rejo Desa NyatyonoKecamatan Ungaran Barat Kabupaten Semarang.adalah

pertemuan dengan kepala Dusun, ketua RW, ketua RT, Kader Kesehatan, Tokoh

masyarakat guna menjelaskan program kerja dan tujuan yangakan dilaksanakan

dan juga membantu hubungan yang harmonis antara warga dan mahasiswa, selain

kegiatan asuhan keperawatan komunitas, mahasiswa juga memberikan asuhan

keperawatan keluarga yang menjadi sasaran untuk keluarga dibina adalah

khususnya keluarga dengan resiko tinggi mempunyai masalah kesehatan seperti

keluarga yang mempunyai bayi, balita, ibu hamil, menyusui, lansia,dewasa serta

adanya penyakit menular dalam keluarga. Pada praktik asuhan keperawatan

kesehatan keluarga lengkap dan satu keluarga resume.

Kegiatan – kegiatan kelompok kerja kesehatan yang dilaporkan meliputi

tahap persiapan dan pelaksanaan. Tahap persiapan meliputi persiapan

kemasyarakatan serta persiapan tekhnis, sedangkan tahap pelaksanaan terdiri atas

pengkajian, perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi dari rencana dan pelaksanaan.

Asuhan keperawatan kesehatan komunitas yang telah dilaksanakan oleh

mahasiswa melalui praktik keperawatan di masyarakat berlangsung mulai

23november – 26 november 2015. Kelompok ini mendapatkan di wilayah

dimaysrakat Dusun Sendang Rejo Desa NyatyonoKecamatan Ungaran Barat

Kabupaten Semarang.

13

Page 15: Komunitas Together Svn Joss

A. TAHAP PERSIAPAN

1. Persiapan Kemasyarakat

Pada tahap persiapan masyarakat, kelompok melakukan kegiatan :

a. Mengidentifikasi tokoh masyarakat

Kegiatan mengidentifikasi tokoh masyarakat di mulai pada saat

mahasiswa di terima di tingkat Desa dan dilakukan serah terima

mahasiswa ke pihak Kepala dimaysarakatDusun Sendang Rejo Desa

NyatyonoKecamatan Ungaran Barat Kabupaten Semarang. Mahasiswa di

terima resmi oleh kepala Desa pada tanggal 23 november 2015.

Identifikasi tokoh masyarakat dilakukan terhadap ketua RT, RW dan

msyarakat lainnya.

b. Pendekatan denga tokoh mayarakat

Setelah mengidentifikasi tokoh maysarakat, dilakukan pendekatan

dengan tokoh masyarakat setempat dengan cara membina hubungan

saling percaya melalui kunjungan rumah masyarakat setempat yang

dibagi untuk setiap RT sebanyak 2-3 orang mahasiswa. Kegiatan dalam

hal ini adalah memperkenalkan kegiatan yang akan dilakukan.

c. Membuat kontak dengan masyarakat

Dalam rangka membina kerjasama dengan masyarakat dalam

bidang kesehatan terutama untuk meningkatkan derajat kesehatan yaitu

dalam (promotif) dan pencegahan kesehatan (preventif). Maka pada

tanggal 29November 2015 mahasiswa mengkuti pertemuan PKK di

Dusun Sendang Rejo yang mana kita memperkenalkan diri dan mengikuti

acara dari PKK di Rt 1. Tujuan diadakan praktik keperawatan komunitas

serta mengidentifikasi permasalahan serta umum diwilayah yang menjadi

keluhan warga dimaysrakatDusun Sendang Rejo Desa

NyatyonoKecamatan Ungaran Barat Kabupaten Semarang.

Untuk menggali masalah yang ada dimaysrakat Dusun Sendang

Rejo Desa NyatyonoKecamatan Ungaran Barat Kabupaten Semarang

sebelumnya mahasiswa mengadakan Musyawarah Masayarakat Desa

yang pertama yaitu pada tanggal 8 desember 2015 yang mana bertujuan

14

Page 16: Komunitas Together Svn Joss

untuk mengidentifikasi dan menjelaskan kegiatan apa yang akan

dilaksanakan mahasiswa dimaysrakat Dusun Sendang Rejo Desa

NyatyonoKecamatan Ungaran Barat Kabupaten Semarang.

Pada pertemuan yang kedua dengan masyarakat di dimaysrakat

Dusun Sendang Rejo Desa NyatyonoKecamatan Ungaran Barat

Kabupaten Semarang yaitu pada tanggal8desember 2015 bertujuan untuk

membahas hasil pengkajian yang telah dilakukan mahasiwa di

dimaysrakat Dusun Sendang Rejo Desa NyatyonoKecamatan Ungaran

Barat Kabupaten Semarang. Dari hasil pengkajian langsung dari rumah

ke rumah di temukan masalah diantaranya;

1) Resiko meningkatnya kejadian penyakit pada usia bayi di RW. 07

Dusun Sendang Rejo

2) Resiko menurunnya derajat kesehatan anak usia sekolah di Dusun

Sendang Rejo sehubungan dengan kurangnya kesadaran tentang

kesehatan anak usia sekolah Dusun Sendang Rejo RW.07

3) Resiko terjadinya gangguan nutrisi dari kebutuhan tubuh pada ibu

hamil di RW. 07 Dusun Sendang Rejo

4) Resiko penyimpangan perilaku pada remaja di RW. 07 Dusun

Sendang Rejo

5) Resiko terjadinya penurunan derajat kesehatan pada usia lanjut di

RW. 07 Dusun Sendang

6) Resiko terjadinya penurunan derajat kesehatan pada usia produktif

(dewasa) di lingkungan RW. 07 Dusun Sendang Rejo

7) Resiko terjadinya gangguan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh

pada ibu menyusui di RW. 07 Dusun Sendang Rejo

8) Resiko terjadinya penyakit DHF pada usia pra sekolah (balita) di

RW 07 Dusun Sendang Rejo

2. Persiapan teknis

Kegiatan praktik komunitas diawalai dengan pertemuan I tokoh

masyarakat (RW, RT, Kepala desa, tokoh masyarakat) disini kita

menjelaskan tujuan dari praktik komunitas di Desa Nyatyono Dusun

Sendang Rejo Kecamatan Ungaran Barat,Kabupaten Semarang, selain itu

15

Page 17: Komunitas Together Svn Joss

kita berkunjung ke kediaman bapak Sartono (bapak Kepala dusus

sendang rejo) untuk meminta ijin bahwasanya mahasiswa akan tinggal di

Desa Nyatyono Dusun Sendang Rejo Kecamatan Ungaran Barat,

Kabupaten Semarang sekitar 5 minggu sehingga kita menjalin hubungan

saling percaya bersama kepala Desa Nyatyono Dusun Sendang Rejo

Kecamatan Ungaran Barat, Kabupaten Semarang beserta masyarakat

yang lainnya. Pada kesepakatan tersebut mahasiswa mengemukakan

maksud dan tujuan praktik Desa Nyatyono Dusun Sendang Rejo

Kecamatan Ungaran Barat, Kabupaten Semarang ini yang diawali oleh

ketua kelompok.

A. TAHAP PELAKSANAAN

Tahapan pelaksanan terdiri dari pengkajian , perencanaan, pelaksanaan dan

evaluasi

1. Pengkajian

a. Pengumpulan data

Pengumpulan data didapatkan melalui pengkajian dengan cara :

1) Winshield survey yaitu melakukan observasi atau pengamatan secara

langsung terhadap kondisi diwilayah Desa Nyatyono Kecamatan

Ungaran Barat, Kabupaten Semarang sebagai berikut:

1. Pembagian Wilayah

A. Jumlah RW

1. Dusun ngaglik

2. Dusun gelap

3. Dusun sipol

4. Dusun krajan

5. Dusun siroto

6. Dusun sendang putri

7. Dusun sendang rejo

8. Dusun blanten

16

Page 18: Komunitas Together Svn Joss

B. Jumlah RT

1. Dusun Ngaglik : 3 Rt

2. Dusun Gelap : 3 Rt

3. Dusun Sipol : 2 Rt

4. Dusun Krajan : 6 Rt

5. Dusun Siroto : 6 Rt

6. Dusun Sendang Putri: 2 Rt

7. Dusun Sendang Rejo:8 Rt

8. Dusun Blanten: 6 Rt

B. HASIL PENGUMPULAN DATA

Hasil Pengkajian Keperawatan Komunitas di Desa Nyatyono Dusun

Sendang Rejo Kecamatan Ungaran Barat, Kabupaten Semarang

DATA DEMOGRAFI

1. Jumlah Penduduk

Berdasarkan Diagram Diatas Diketahui 6% Warga Ngaglik, 12% Warga Gelap,

2% Warga Sipol , 19% Warga Krajan, 14% Warga Siroto, 6% Sendang Putri,22

% Warga Sendang Rejo,19% Warga Blantik.

17

Page 19: Komunitas Together Svn Joss

2. Pekerjaan

Berdasarkan diagram diatas diketahui 2% adalah seorang PNS,29%

swasta,6 % petani, ,pengusaha 1%,buruh 16%,polri 0%,guru 3%,pensiunan

1%, lain-lain 42%.

3. Status

Berdasarkan diagram diatas diketahui 6% penduduknya bercerai, 38%

belum kawin dan 56% adalah penduduk yang sudah kawin dari ketiga status

yang ada diketiga dusun yang menempati presentase tertinggi adalah

penduduk yang sudah kawin

4. Umur

18

Page 20: Komunitas Together Svn Joss

Berdasarkan diagram diatas 8% penduduk bayi dan balita umur 0-5tahun,

5% penduduk sekolah umur 6-14tahun, 12% penduduk remaja umur 15-20tahun,

32% penduduk dewasa umur 18-39tahun, 27% penduduk pertengahan umur 40-

59tahun dan 16% penduduk lansia umur 60.

5. Jenis kelamin

Berdasrkan diagram diatas 51% adalah berjenis kelamin laki-laki dan 49%

berjenis kelamin perempuan dari kedua kriteria jenis kelamin yang menempati

presentase tertinggi adalah berjenis kelamin perempuan.

6. Agama

Berdasarkan diangram diatas ada 0,7% yang menganut agama kristen

dan 98% beragama islam,dan khatolik 1%, budha 0,1%,dari kelima kriteria

agama yang menempati presentase tertinggi adalah penganut agama islam.

19

Page 21: Komunitas Together Svn Joss

7. Pendidikan

Berdasarkan diagram diatas Belum Sekolah 10%,Belum Tamat Sd

10,5%,Tidak Tamat Sd 0,6%, Tamat Sd 34,2%, Tamat SLTP 25,5%, Tamat

SLTA 20%,Akademi Diploma 1,2% , Sarjana Keatas 3,8%.

I. PENGKAJIAN 8 SUB SISTEM

1. Lingkungan

a) Perumahan

1) Jenis lantai

Berdasarkan diagram diatas diketahui adalah5%tanah, % lantai,

13% lantai plester, 36% lantai ubin atau keramik, dan sisanya 57%

adalah semen .

2) Kebersihan rumah

20

Page 22: Komunitas Together Svn Joss

Berdasarkan diagram diatas diketahui keadaan rumah warga adalah

9% tidak bersih dan 42% keadaan rumah bersih..

3) Keadaan rumah

Berdasarkan diagram diatas, keadaan rumah rapi 88%,berantakan

12%

4) Pencahayaan

Berdasarkan diagram diatas pencahayaan dan penerangan di rumah

warga dusun ini adalah 29% cukup pencahayaan, 68% dengan

pencahaayan yang baik, dan sisanya 3% pencahayaannya kurang.

5) Kondisi lantai

Berdasarkan diagram diatas 92% tidak licin dan 8% bersih

21

Page 23: Komunitas Together Svn Joss

6) Kondisi bak mandi

Berdasarkan diagram diatas 58% tidak dan 42% ya dari kedua

kriteria kepemilikanJamban yang ada di satu dusun ini yang

menempati presentase tertinggi adalah memiliki Jamban

7) Pencemaran Lingkungan

Berdasarkan diagram diatas 75% tidak pencemaran lingkungan dan

25% ya pencemaran lingkungan.

8) Jarak pembuangan dengan sumber air

Berdasarkan diagram diatas 36% > 10 meter dan 64% <10 meter

dari kedua kriteria Jarak pembuangan dengan sumber air yang ada

di satu dusun ini yang menempati presentase tertinggi adalah Jarak

pembuangan dengan sumber air <10 meter

22

Page 24: Komunitas Together Svn Joss

9) Sumber air bersih

Berdasarkan diagram diatas terdapat yang menggunakan air bersih

dari sumur 45%,dari sungai 10%, dari mata air 17%, dari pam 22%

dan pompa listrik 6 %.

10) Perawatan penmapungan air

Berdasarkan diagram diatas yang melakukan perawatan

penampungan bak sir nya selama kurang dari 1 minggu yaitu 36%,

lebih dari seminggu 28 %,setiap hari 1%, dan tidak dilakukan 0%.

23

Page 25: Komunitas Together Svn Joss

11) Kualitas air

Berdasarkan diagram diatas kualitas air yang tidak berada ,tidak

berbau 96%, air yang berwarna 1%, dan yang berasa 3%.

12) Cara pembuangan sampah

Berdasarkan diagram diatas cara pembuangan sampah dengan cara

di ambil 55 %, ditimbun 5 %, dibuang disungai 5%, dibakar 35%.

2. Payanan Kesehatan Dan Sosial

a) Pelayanan kesehatan

1) Fasilitas kesehatan

di dusun sendang rejo ini fasisilitas kesehatan ada dua

2) Jenis fasilitas kesehatan

Jenis fasilitas kesehatan yang ada disini seperti 2 bidan dan

posyandu yaitu yang satu didusun sendang rejodan yang satu

didusunkrajan, kebetulan di dusun sendangrejo juga ada rumah

bidan dan biasanya warga lebih sering memeriksakan dirinya ke

bidan terdekat.

24

Page 26: Komunitas Together Svn Joss

3) Waktu pelaksanaan posyandu

Untuk waktu pelaksanaan posyandu di dusun ini diadakan 1 bulan

sekali yaitu minggu pertama.

4) Kader yang memberikan pelayanan kesehatan

Biasanya untuk memberikan pelayanan kesehatan tenaga kesehatan

langsung seperti bidan atau tenaga kesehatan yang lain ikut

membantu dalam pemberian pelayanan kesehatan seperti memberi

imunisasi pada balita atau mengukur tekanan darah bagi pasien

lansia.

5) System pelaksaan posyandu balita dan lansia

Dalam pelaksanaan Posyandu balita dan lansia di dusun ini yang

digabung menjadi satu hal ini dikarenakan jika diadakan sendiri-

sendiri sering tidak berjalan dengan efektif.

II. PENGKAJIAN KELOMPOK KHUSUS

1. Ibu Hamil

a) Jumlah ibu hamil

Berdasarkan diagram diatas paling banyak jumlah ibu hamil adalah di

Rt.6 dan di Rt.3 yaitu 38 %. Dan rata rata di Rt.1,2,8 hanya 6 %

25

Page 27: Komunitas Together Svn Joss

b) Umur kehamilan

Berdasarkan diagram diatas terdapat 50% ibu hamil dengan umur

kehamilan memasuki trimester II, dan 33% lagi dengan umur

kehamilan memasuki trimester I, dan trimester III 17%.

c) Kehamilan Yang Keberapa

Berdasarkan diagram diatas 69 % pda kehamilan ke 2 dan 12%

kehamilan ke 3.

d) Tempat Pemeriksaan Kehamilan

Berdasarkan diagram diatas, memeriksakan kehamilan paling banyak

di bidan desa yaitu 88 %, dipuskesmas 6%.

26

Page 28: Komunitas Together Svn Joss

e) Melakukan senam hamil

Berdasarkan diagram diatas, ibu hamil tidak melakukan senam hamil

44 %, yang melakukan 56%.

f) Konsumsi Tablet Besi

Berdasarkan diagram diatas, yang mengkonsumsi 94% dan yang tidak

mengkonsumsi 6%.

g) Pengetahuan nutrisi ibu hamil

Berdasarkan diagram diatas pengetahuan dengan nutrisi ibu hamil

yang tahu sekitar 56% dan yang tidak tahu 44%

h) Resiko Tinggi Ibu Hamil

27

Page 29: Komunitas Together Svn Joss

Berdasarkan diagram diatas, terdapat 19% ibu hamil beresiko tinggi

terkena penyakit karena umur ibu hamil kurang dari 20 tahun dan lebih

dari 35 tahun dan yang tidak diketahui 81 %

2. Ibu Menyusui

a. Lama ibu menyususi

Berdasarkan diagram diatas, terdapat yang paling lama menyussui pada

bayi 6-2 th 48%, 0-6 bulan 33%

b. Cara menyusui yang benar

Berdasarkan diagram diats, terdapat 70% persen ibu menyusui yang

mengetahui cara atau teknik menyusui yang benar, sedangkan sisanya

30 % persen tidak mengetahui tentang cara atau teknik menyusui yang

benar.

c. Pengetahuan nutrisi untuk ibu menyusui

Berdasarkan diagram diatas, terdapat 48% ibu menyusui mengetahui

tentang nutrisi yang baik bagi dirinya, dan 52% tidak mengetahui

tentang nutrisi yang baik bagi ibu menyusui.

28

Page 30: Komunitas Together Svn Joss

d. Pemberian susu formula

Berdasarkan data diatas, pemberian susu asi lebih banyak yaitu 59%

dan yang memberi susu formula 41%.

3. Bayi Dan Balita

a. Jenis penyakit

Berdasarkan diagram diatas, terdapat 5%% bayi yang memiliki penyakit

DHF, ISPA 5% , diare 10%, yang tidak bermasalah 80 %

4. Usia sekolah

a. Pernah mengalamisakit gigi

Dari diagram diatas yang pernah mengalami sakit gigi 67 % dan 33% tidak

pernah mengalami sakit gigi

29

Page 31: Komunitas Together Svn Joss

b. Kebisaan jajan sembarangan

Berdasarkan diagram diatas kebiasaan jajan anak sekolah sembarangan

96% dan yang tiak jajajn semabarangan 4%.

1. Jenis penyakit

Berdasarkan diagram diatas penyakit anak sekolah yang diderita 27%

ispa, 20% diare,2% campak dan lain lain 51 %.

5. Remaja

a. Remaja pernah mengalami sakit

Berdasarkan diagram diatas yang pernah sakit 97%, 3% tidak pernah

mengalami sakit.

a. Pengetahuan remaja mengenai kespro

30

Page 32: Komunitas Together Svn Joss

Berdasarkan diagram diatas yang tidak pengetahuan remaja mengenai

kespro 36%, dan yang mengetahui remaja tentang kespro 64%

b. Pengetahuan mengenai pms

Berdasarkan diagram diatas yang tidak pengetahuan remaja mengenai pms

36%, dan yang mengetahui remaja tentang kespro 64%

c. Perilaku menyimpang

Berdasarkan diagram diatas yang melakukan penyimpagan seperti

merokok 72 %, miras 8%, penggunaan kontrasepsi 3%, tidak diketahui

72%.

6. Dewasa

31

Page 33: Komunitas Together Svn Joss

Berdasarkan diagram diatas yang memiliki riwayat penyakit diare 2%,

rematik 1%, hipertensi 20%, asam urat 10%, dan tidak bermasalah 64%.

7. Lansia

a) Jenis penyakitnya

Berdasarkan diagram diatas, terdapat 12% lansia yang menderita

Diabetes Mellitus, 0% menderita osteoporosis, 25% menderita hipertensi,

15% menderita asam urat, 2% menderita Infeksi Saluran Pernafasan Atas,

dan sisanya 15% tidak ada keluhan.

b) Cara pengobatan

Berdasarkan diagram diatas lansia melakukan pemeriksaan kesehatan

30%, yang tidak melakukan pemeriksaan 70%.

32

Page 34: Komunitas Together Svn Joss

III. ANALISA DATA

NO DATA ETIOLOGI MASALAH

1. A. Hasil wawancara

Ketua karang taruna mengatakan banyak remaja kurang

mengetahui tentang kesehatan reproduksi, bahaya

perilaku menyimpang

B. Hasil Kuesioner

1) 36% Remaja tidak mengetahui kesehatan reproduksi

2) 72% remaja melakukan penyimpangan perilaku

seperti merokok

C. Hasil MMD 1

1) Di dusun Sendang Rejo belum pernah diadakan

penyuluhan tentang kesehatan reproduksi, bahaya

perilaku menyimpang

2) Disarankan untuk diadakan penyuluhan tentang

bahay merokok dan kesehatan reproduksi pada

remaja dikarenakan kenakalan remaja dan anak

sekolah semakin rawan.

1) Kurang pengetahuan remaja tentang

kesehatan reproduksi

2) Terdapat remaja yang merokok

3) Belum pernah diadakan penyuluhan

pada remaja tentang kesehatan

reproduksi, bahaya perilaku

menyimpang

Resiko meningkatnya perilaku

menyimpang pada remaja di RW

07 Dusun Sendang Rejo

sehubungan dengan kurangnya

infromasi kesehatan remaja

2. A. Hasil wawancara

1) Kader kesehatan mengatakan hanya sebagian kecil

lansia di Dusun Sendang Rejo yang datang ke

1) Ketidaktahuan lansia tentang cara Resiko terjadinya peningkatan

Hipertensi pada usia lansia di RW

39

Page 35: Komunitas Together Svn Joss

Posyandu lansia

2) Kader Kesehatan mengatakan Lansia yang datang ke

posyandu sering mengeluh pusing serta darah tinggi

(hipertensi) dan nyeri pada sendinya terutama pada

bagian lutut (asam urat)

B. Hasil kuesioner

1) 25% Lansia memiliki keluhan Hipertensi, 15%

Asam Urat, 13% Diabetes Melitus, 2% Stroke, 2%

Asma

2) 30% lansia yang memeriksakan ke pelayanan

kesehatan

C. Hasil MMD 1

1) Kader kesehatan mengatakan banyak lansia yang

sering mengeluh pusing dan pegal-pegal dan mereka

tidak mengetahui penyakit yang dideritanya

2) Kader posyandu mengatakan sudah diadakan

posyandu lansia di MTS Almakrif tetapi kemauan

lansia untuk datang masih kurang

mengobati penyakitnya

2) Kurang kesadaran lansia datang ke

Posyandu lansia

07 Dusun Sendang Rejo

sehubungan dengan ketidaktahuan

lansia menangani penyakit dan

kemauan lansia untuk

memeriksakan penyakitnya

kepelayanan kesehatan

3. A. Hasil wawancara

1) Dari hasil data Cohort didapatkan ibu hamil

sebanyak 16 orang

2) Ibu Hamil di Dusun Sendang Rejo mengatakan

1) Ketidaktahuan ibu mengenai nutrisi

saat hamil

2) Ketidatahuan ibu mengenai

Resiko terjadinya gangguan nutrisi

kurang dari kebutuhan tubuh pada

ibu hamil di Rw 07 Dusun

40

Page 36: Komunitas Together Svn Joss

kurang mengetahui tentang nutrisi ibu hamil dan

cara perawatan payudara

B. Hasil Kuesioner

1) 56% ibu hamil tidak mengetahui tentang nutrisi ibu

hamil

2) 88% ibu hamil memeriksakan kehamilannya ke

pelayanan kesehatan (Bidan)

perawatan payudara yang benar Sendang Rejo sehubungan dengan

kurangnya pengetahuan ibu hamil

tetntang pemenhan kebutuhan

nutrisi saat kehamilan.

Dimanifestasikan dengan

persentase ibu hamil tidak tahu

56%, dan yang mengetahui 44%

4. A. Hasil wawancara

1) Ibu balita mengatakan balita di Dusun SEndang

Rejo kurang pengetahuan dalam menjaga kebersihan

lingkungan

2) Kader kesehatan mengatakan ada kejadian DBD di

RT 03 dimana yang terkena DBD anak usia 5th dan

tidak bias diselamatkan (meninggal)

B. Hasil Kuesioner

1) 5% balita terkena DHF

C. Hasil MMD

Tokoh masyarakat mengatakan banyak balita yang

terkena DBD

1) Kurang pengetahuan masyarakat

dalam memelihara dan

mempertahankan lingkungan yang

bersih.

Resiko terjadinya penyakit DHF

pada usia prasekolah (balita) di

RW 07 Dusun Sendang Rejo

sehubungan dengan kurangnya

pengetahuan tentang pengendalian

lingkungan yang sehat dan

kurangnya pengetahuan tentang

cara penanganan dini DHF.

5. A. Hasil Wawancara

1) Siswa belum membiasakan diri mencuci tangan

sebelum dan sesudah makan dirumah

1) Ketidakmauan siswa mencuci Resiko menurunnya derajat

kesehatan anak usia sekolah di

41

Page 37: Komunitas Together Svn Joss

2) Di sekolah tidak ada kantin sehingga mendatangkan

penjual dari luar

3) Siswa mengatakan sehari menggosok gigi 2x

B. Hasil Kuesioner

1) 67% mengalami sakit gigi

2) 96% kebiasaan jajan sembarangan di luar sekolah

3) 36% sakit diare

C. Hasil MMD

Tokoh masyarakat mengatakan anak sekolah

kebanyakan

tangan sebelum dan sesudah makan

2) Ketidakmauan siswa untuk

menggosok gigi secara teratur

3) Banyak siswa jajan sembarangan

Dusun Sendang Rejo sehubungan

dengan kurangnya kesadaran

tentang kesehatan anak usia

sekolah ditandai dengan anak

sekolah yang mengalami diare

36%, kebiasaan tidak mencuci

tangan 34% dan sakit gigi 30%

sebagian anak sekolah belum

mengetahui cara menggosok gigi

yang benar, cara mencuci tangan

yang benar, tidak mengetahui

jajanan yang sehat dan tidak

mengetahui pola makan yang sehat

6. A. Hasil Wawancara

1) Ibu menyusui mengatakan kurang mengetahui

tentang nutrisi untuk ibu menyusui

B. Hasil Kuesioner

1) 52% tidak mengetahui nutrisi ibu menyusui

2) 41% memberikan susu formula

1) Kurangnya pengetahuan ibu

menyusui tentang nutrisi ibu

menyusui

Resiko terjadinya gangguan nutrisi

kurang dari kebutuhan tubuh pada

ibu menyusui di RW 07 Dusun

Sendang Rejo sehubungan

dengan : kurangnya pengetahuan

ibu menyusui tentang pemenuhan

kebutuhan nutrisi saat menyusui

dimanifestasikan dengan tidak

42

Page 38: Komunitas Together Svn Joss

mengetahui tentang nutrisi ibu

menyusui sebesar 52% dan yang

mengetahui 48%

7. A. Hasil Wawancara

1) Ibu bayi mengatakan anaknya pernah mengalami

sakit diare

B. Hasil Kuesioner

1) 10% mengalami diare

C. Hasil MMD

1) Tokoh masyarakat mengatakan kebanyakan bayi

pernah mengalami sakit diare

1) Kurangnya informasi warga

memelihara lingkungan yang

sehat

2) Terpaparnya lingkungan oleh

populasi

Resiko meningkatnya kejadian

diare pada usia bayi di RW 07

Dusun Sendang Rejo sehubungan

dengan kurangnya informasi

warga memelihara lingkungan

yang sehat dan terpaparnya

lingkungan oleh beberapa populasi

dimanifestasikan dengan angka

kejadian diare pada bayi 10%, 5%

DHF, 5% ISPA, dan tidak

bermasalah 80%

8. A. Hasil Wawancara

1) Warga mengatakan kebanyakan mengalami

Hipertensi

B. Hasil Kuesioner

1) 25% mengalami hipertensi

C. Hasil MMD

1) Tokoh masyarakat mengatakan warga disini

kebanyakan memiliki riwayat penyakit hipertensi

1) Kurangnya kesadaran tentang

kesehatan usia produktif

2) Kurangnya pengetahuan warga

tentang cara mengatasi penyakit

hipertensi

Resiko terjadinya peningkatan

hipertensi pada usia produktif

(dewasa) di RW 07 Dusun

Sendang Rejo sehubungan dengan

kurangnya kesadaran tentang

kesehatan usia produktif yang

dimanifestasikan dengan tingginya

kejadian hipertensi pada usia

43

Page 39: Komunitas Together Svn Joss

produktif sebesar 25%, 1%

rematik, 10% asam urat, 5% sakit

mata, 2% diare, 68% tidak

bermasalah

44

Page 40: Komunitas Together Svn Joss

Prioritas Masalah Kesehatan Di desa nyatyono dusun sendang rejo kecamatan ungaran berat ,kabupaten semarang

NOMASALAH

KESEHATAN

KRITERIA PENAPISAN

JUMLAH URUTANTERSEDIANYA SUMBER

A B C D E F G H I J K L

1. Resiko terjadinya

penurunan derajat

kesehatan pada usia lanjut

di RW. 07 Dusun Sendang

Rejo sehubungan dengan :

1. Kurangnya kesadaran

tentang kesehatan usia

lanjut yang

dimanifestasikan

dengan :

a. Jumlah usia lanjut

yang berumur diatas

55 tahun berjumlah

48 orang

b. Penyakit yang

diderita usia lanjut :

4 4 3 3 4 3  3 3  3   3 4  2  39 V

45

Page 41: Komunitas Together Svn Joss

Hipertensi 25 %,

Asam Urat 15 %,

DM 13 %, Asma 2

%, Stroke 2 %,

katarak 1 % dan

yang tidak

bermasalah 43 %

2. Resiko meningkatnya

kejadian penyakit pada

usia bayi di RW. 07 Dusun

Sendang Rejo sehubungan

dengan :

1. Kurangnya motivasi

warga RW.07 Dusun

Sendang Rejo

memelihara

lingkungan yang sehat.

2. Terpaparnya

lingkungan oleh

berbagai polusi.

Dimanifestasikan dengan :

4  5  4  4  3   5  4  3  3 3  4   3 45 I

46

Page 42: Komunitas Together Svn Joss

Angka kejadian Diare pada

bayi 10 %, DHF 5 %,

ISPA 5 %, dan tidak

bermasalah 80 %

3. Resiko penyimpangan

perilaku pada remaja di

RW. 07 Dusun Sendang

Rejo Sehubungan dengan :

1. Kurangnya informasi

kesehatan remaja,

ditandai dengan :

a. Jumlah remaja

RW. 07 sekitar 36

orang.

b. Perilaku

menyimpang

seperti remaja

merokok 72 %,

penyalahgunaan

kontrasepsi 3%,

miras 8% dan yang

4 5 4 4 1 5 1 3 3 3 4 3 40 IV

47

Page 43: Komunitas Together Svn Joss

tidak diketahui17

%.

4. Resiko menurunnya

derajat kesehatan anak usia

sekolah di Dusun Sendang

Rejo sehubungan dengan

kurangnya kesadaran

tentang kesehatan anak

usia sekolah ditandai

dengan anak sekolah yang

mengalami diare 36%,

kebiasaan tidak mencuci

tangan 34% dan sakit gigi

30% sebagian anak

sekolah belum mengetahui

cara menggosok gigi yang

benar, cara mencuci

tangan yang benar, tidak

mengetahui jajanan yang

sehat dan tidak mengetahui

pola makan yang sehat

4 4 3 4 3 3 3 4 4 3 3 3 41 II

48

Page 44: Komunitas Together Svn Joss

5. Resiko terjadinya

penurunan derajat

kesehatan pada usia

produktif (dewasa) di

lingkungan RW. 07 Dusun

Sendang Rejo sehubungan

dengan :

1. Kurangnya kesadaran

tentang kesehatan usia

lanjut yang

dimanifestasikan

dengan :

a. Tingginya kejadian

hipertensi pada usia

produktif sebesar

20%, remumatik 1%,

asam urat 10%, sakit

mata 5%, diare 2%

dan tidak bermasalah

68 %.

b. Jumlah dewasa 211

4 4 3 3 3 3 2 3 2 2 2 3 34 VI

49

Page 45: Komunitas Together Svn Joss

orang.

6. Resiko terjadinya

gangguan nutrisi kurang

dari kebutuhan tubuh pada

ibu hamil di RW. 07

Dusun Sendang Rejo

sehubungan dengan :

1. Kurangnya

pengetahuan ibu

hamil tentang

pemenuhan

kebutuhan nutrisi saat

kehamilan.

Dimanifestasikan

dengan : persentase

ibu hamil tidak tahu

sebesar 56 % dan

yang mengetahui 44

%.

4 3 3 3 3 4 4 4 3 3 4 3 41 III

50

Page 46: Komunitas Together Svn Joss

7. Resiko terjadinya

gangguan nutrisi kurang

dari kebutuhan tubuh pada

ibu menyusui di RW. 07

Dusun Sendang Rejo

sehubungan dengan :

1. Kurangnya

pengetahuan ibu

menyusi tentang

pemenuhan kebutuhan

nutrisi saat menyusui.

Dimanifestasikan

dengan : persentase ibu

menyusuitidak

mengetahui tentang

nutrisi ibu menyusui

sebesar 52 % dan yang

mengetahui 48 %.

3 2 2 4 3 4 3 2 2 3 2 2 32 VIII

51

Page 47: Komunitas Together Svn Joss

8. Resiko terjadinya penyakit

DHF pada usia pra sekolah

(balita) di RW 07 Dusun

Sendang Rejo sehubungan

dengan :

1. Kurangnya

pengetahuan tentang

pengendalian

lingkungan yang sehat

2. Kurang pengetahuan

tentang cara penangan

dini DHF.

3 4 3 4 4 4 4 3 3 3 3 3 37 VII

Keterangan : Keterangan nilai :

52

Page 48: Komunitas Together Svn Joss

A = Sesuai peran perawat komunitas/CHNB = Resiko TerjadiC= Resiko ParahD= Potensi Untuk pendidikan kesehatanE= Minat masyarakat F= Sesuai program pemerintahG= Kemungkinan DiatasiH= TempatI= DanaJ=WaktuK= FasilitasL= Petugas

1 = Sangat Rendah2 = Rendah3 = Cukup4 = Tinggi5 = Sangat Tinggi

53

Page 49: Komunitas Together Svn Joss

PRIORITAS MASALAH

1. Resiko meningkatnya kejadian diare pada usia bayi di RW. 07 Dusun Sendang Rejo

sehubungan dengan Kurangnya motivasi warga memelihara lingkungan yang sehat

dan terpaparnya lingkungan oleh berbagai polusi. Dimanifestasikan dengan :Angka

kejadian Diare pada bayi 10 %, DHF 5 %, ISPA 5 %, dan tidak bermasalah 80 %.

2. Resiko menurunnya derajat kesehatan anak usia sekolah di Dusun Sendang Rejo

sehubungan dengan kurangnya kesadaran tentang kesehatan anak usia sekolah

ditandai dengan anak sekolah yang mengalami diare 36%, kebiasaan tidak mencuci

tangan 34% dan sakit gigi 30% sebagian anak sekolah belum mengetahui cara

menggosok gigi yang benar, cara mencuci tangan yang benar, tidak mengetahui

jajanan yang sehat dan tidak mengetahui pola makan yang sehat

3. Resiko terjadinya gangguan nutrisi dari kebutuhan tubuh pada ibu hamil di RW. 07

Dusun Sendang Rejo sehubungan dengan kurangnya pengetahuan ibu hamil tentang

pemenuhan kebutuhan nutrisi saat kehamilan. Dimanifestasikan dengan : persentase

ibu hamil tidak tahu sebesar 56 % dan yang mengetahui 44 %.

4. Resiko meningkatnya perilaku merokok pada remaja di RW. 07 Dusun Sendang Rejo

Sehubungan dengan : Kurangnya informasi kesehatan remaja, ditandai dengan :

Perilaku menyimpang seperti remaja merokok 72 %, penyalahgunaan kontrasepsi 3%,

miras 8% dan yang tidak diketahui 17 %.

5. Resiko terjadinya peningkatan Hipertensi pada usia lansia di RW. 07 Dusun Sendang

Rejo sehubungan dengan : Kurangnya kesadaran tentang kesehatan usia lanjut yang

dimanifestasikan dengan : Jumlah usia lanjut yang berumur diatas 55 tahun berjumlah

48 orang Penyakit yang diderita usia lanjut : Hipertensi 25 %, Asam Urat 15 %, DM

13 %, Asma 2 %, Stroke 2 %, katarak 1 % dan yang tidak bermasalah 43 %.

6. Resiko terjadinya peningkatan hipertensi pada usia produktif (dewasa) di lingkungan

RW. 07 Dusun Sendang Rejo sehubungan dengan Kurangnya kesadaran tentang

kesehatan usia produktif yang dimanifestasikan dengan : Tingginya kejadian

hipertensi pada usia produktif sebesar 20%, remumatik 1%, asam urat 10%, sakit

mata 5%, diare 2% dan tidak bermasalah 68 %. Jumlah dewasa 211 orang

54

Page 50: Komunitas Together Svn Joss

7. Resiko terjadinya gangguan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh pada ibu menyusui di

RW. 07 Dusun Sendang Rejo sehubungan dengan : Kurangnya pengetahuan ibu

menyusi tentang pemenuhan kebutuhan nutrisi saat menyusui. Dimanifestasikan

dengan : persentase ibu menyusui tidak mengetahui tentang nutrisi ibu menyusui

sebesar 52 % dan yang mengetahui 48 %.

8. Resiko terjadinya penyakit DHF pada usia pra sekolah (balita) di RW 07 Dusun

Sendang Rejo sehubungan dengan : Kurangnya pengetahuan tentang pengendalian

lingkungan yang sehat Kurang pengetahuan tentang cara penangan dini DHF.

55

Page 51: Komunitas Together Svn Joss
Page 52: Komunitas Together Svn Joss

C. PLAN OF ACTION KEPERAWATAN KOMUNITAS

Diagnosa keperawatan bayi Tujuan Strategi Rencana

kegiatan Sumber Tempat Waktu Evaluasi Evaluator

Jangka panjang

Jangka pendek

kriteria standar

Resiko meningkatnya kejadian penyakit pada usia bayi di RW 07 Dusun Sendang Rejo Desa Nyatnyono sehubungan dengan:

1. kurangnya motivasi warga RW 07 Dusun Sendang Rejo memelihara lingkungan kesehatan

Setelah dilakukan tindakan keperawatan dalam waktu 5 minggu diharapkan angka kejadian penyakit pada bayi menurun dari 20% menjadi 10%

Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 5 minggu diharapkan :

1.Pengetahuan ibu/keluarga tentang tumbuh kembang bayi,kesehatan bayi dan penanggulangan masalah penyakit bayi dapat

Mengadakan perkumpulan remaja pada tanggal 20 desember 2015

1.Menganjurkan kepada ibu yang memiliki bayi untuk mengikuti posyandu secara rutin2.Memberikan penyuluhan tentang ASI eksklusif dan pemebrian makanan pendamping ASI

1. Mahasiswa/i STIKES Ngudi Waluyo

2. Kader 3. Leflet4. Poster

atau lembar balik

MTs Ma’rif

23 november- 26 desember 2015

angka kejadian penyakit pada bayi menurun dari 20% menjadi 10%

95% dari jumlah ibu yang memiliki bayi dapat ,mengkuti posyandu95% ibu yang memiliki bayi mengetahui tentang ASI eksklusif dan cara pemberian ASI eksklusif

Mahasiswa STIKES Ngudi Waluyokader

Page 53: Komunitas Together Svn Joss

2. Terpaparnya lingkungan oleh berbagai polusi

meningkat.2. Ibu yang memliki bayi dapat mengikuti posyandu secara rutin

1

Page 54: Komunitas Together Svn Joss

Diagnosa keperawatan usia

sekolahTujuan Strategi Rencana

kegiatan Sumber Tempat Waktu Evaluasi Evaluator

Jangka panjang

Jangka pendek

kriteria standar

Resiko

menurunnya

derajat kesehatan

anak usia sekolah

di Dusun Sendang

Rejo sehubungan

dengan

1. kurangnya

kesadaran

tentang

kesehatan

anak usia

sekolah

ditandai

dengan

anak

Setelah dilakukan tindakan keperawatan dalam waktu 5 minggu diharapkan angka kejadian sakit gigi dan diare pada anak sekolah mengalami penurunan dari 66% menjadi 40%

Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 2 minggu diharapkan :

1.Pengetahuan anak usia sekolah tentang pola kehidupan yang sehat(jajan yang sehat,kesehatan gigi,cara menggosok gigi,dan mencucui tangan)

Melakukan pengkajian terhadap anak usia sekolah dengan mengunjungi anak sekolah di sendang rejo

1.Memberikan informasi kepada pihak sekolah dalam rangka penyuluhan tentang kesehatan gigi dan cara menggosok gigi yang baik dan benar2.menganjurkan kepada anak usia sekolah untuk memeriksakan giginya ke pelayanan sekolah

1. Mahasiswa/i STIKES Ngudi Waluyo

2. Pihak panti asuhan sendang rejo rt 3

3. Media PPT

Panti asuhan sendang rejo

16 desember 2015

Angka kejadian sakit gigi mengalami penurunan dari 66% menjadi 40%

90% anak usia sekolah dapat mengikuti dan memahami tentang pola hidup yang sehat(jajanan yang sehat,kesehatan gigi,cara menggosok gigi,mencucui tangan) dengan benar

Mahasiswa STIKES Ngudi WaluyoPihak panti asuahn sendang rejo rt.3

2

Page 55: Komunitas Together Svn Joss

sekolah

yang

mengalam

i diare

36%

2. kebiasaan

tidak

mencuci

tangan

34%

3. Dan sakit

gigi 30%

sebagian

anak

sekolah

belum

mengetahu

i cara

menggoso

dengan benar dapat meningkat.2.anak sekolah yang mengalami sakit gigi dan diare dapat memeriksakan ke pelayanan kesehatan.

3

Page 56: Komunitas Together Svn Joss

k gigi

yang

benar, cara

mencuci

tangan

yang

benar,

tidak

mengetahu

i jajanan

yang sehat

dan tidak

mengetahu

i pola

makan

yang sehat

Penyakit yang sering diderita dalam 6 bulan

4

Page 57: Komunitas Together Svn Joss

terkahir ISPA (69,3%), diare (16,9%), panas kejang (2,3%).

Dari 26 keluarga binaan semuanya mempunyai masalah kesehatan lingkungan.

Jumlah kader yang ada belum mendapatkan pelatihan kesehatan lingkungan.

Diagnosa keperawatan ibu

Tujuan Strategi Rencana kegiatan

Sumber Tempat Waktu Evaluasi Evaluator

5

Page 58: Komunitas Together Svn Joss

hamilJangka panjang

Jangka pendek

kriteria standar

Resiko gangguan nutrisi dari kebutuhan tubuh pada ibu hamil di RW 07 Dusun Sendang Rejo Desa Nyatnyono sehubungan dengan kurangnya pengetahuan ibu hamil tentang pemenuhan kebutuhan nutrisi saat kehamilan.

Setelah dilakukan tindakan keperawatan dalam waktu 5 minggu diharapkan gangguan nutrisi pada ibu hamil tidak terjadi

Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 5 minggu diharapkan :

1.Pengetahuan ibu/keluarga tentang nutrisi ibu hamil dan penanggulangan masalh ibu hamil dapat meningkat.2. Ibu hamil memeriksakan secara rutin ke pelayanan kesehatan

Mengadakan perkumpulan remaja pada tanggal 20 desember 2015

1.Memberikan informasi kepada ibu hamil untuk mengikuti pertemuan PKK dalam rangka penyuluhan tentang nutrisi ibu hamil2.menganjurkan kepada ibu hamil untuk memeriksakan secara rutin ke pelayanan kesehatan

1. Mahasiswa/i STIKES Ngudi Waluyo

2. Kader 3. Leflet4. Poster

atau lembar balik

Rumah salah satu anggota PKK

23 november- 26 desember 2015

Tidak terjadi gangguan nutrisi pada ibu hamil

95% dari jumlah ibu hamil dapat memenuhi nutrisinya dengan baik

95% ibu hamil memeriksakan kehamilannya secara rutin ke pelayanan kesehatan

Mahasiswa STIKES Ngudi Waluyokader

6

Page 59: Komunitas Together Svn Joss

Diagnosa Tujuan Strategi Rencana Sumber Tempat Waktu Evaluasi Evaluator

7

Page 60: Komunitas Together Svn Joss

keperawatan remaja kegiatan

Jangka panjang

Jangka pendek

kriteria standar

Resiko penyimpangan perilaku pada remaja l di RW 07 Dusun Sendang Rejo Desa Nyatnyono sehubungan dengan kurangnya informasi tentang kesehatan remaja ditandai dengan:

1. Jumlah RW 07 sekitar 36 orang

2. Perilaku menyimpang seperti remaja merokok 72%, penyalahgunaan

Setelah dilakukan tindakan keperawatan dalam waktu 5 minggu diharapkan penyimpangan perilaku remaja dapat berkurang dari 84% menjadi 50%

Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 5 minggu diharapkan :

1.Pengetahuan tentang kesehatan remaja, penympangan remaja dan cara penyalahgunaanya dapat meningkat.2. remaja dapat membentuk kegiatan-kegiatan

Mengadakan perkumpulan remaja pada tanggal 20 desember 2015

1.Memberikan informasi kepada remaja RW 07 melalui surat dalam rangka penyuluhan tentang kesehatan remaja dan perilaku menyimpang

5. Mahasiswa/i STIKES Ngudi Waluyo

6. Ketua remaja

7. Leflet8. Poster

atau lembar balik

Rumah salah satu anggota remaja

23 november- 26 desember 2015

penyimpangan perilaku remaja dapat berkurang dari 84% menjadi 50%

80% remaja

mendapatkan

undangan

60% remaja dapat mengikuti pertemuan dalam rangka penyuluhan

Mahasiswa STIKES Ngudi WaluyoKetua remaja

8

Page 61: Komunitas Together Svn Joss

kontrasepsi 3%, miras 8% dan tidak diketahui 17%

yang bermanfaat

Diagnosa keperawatan

DewasaTujuan Strategi Rencana

kegiatan Sumber Tempat Waktu Evaluasi Evaluator

Jangka panjang

Jangka pendek

kriteria standar

Resiko terjadinya penurunan derajat kesehatan pada usia produktif (dewasa) di lingkungan RW 07 Dusun sendang Rejo sehubungan dengan kurangnya kesadaran tentang kesehatan usia dewasa yang di manifestasikan

Setelah dilakukan tindakan keperawatan dalam waktu 5 minggu diharapkan derajat kesehatan pada usia dewasa mengalami

Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 2 minggu diharapkan :

1.Pengetahuan tentang kesehatan pada usia dewasa

Mengikuti pertemuan PKK dan Pengajian di RW07

1.Memberikan informasi kepada warga usia RW 07 untuk mengikuti perkumpulan warga RW 07 dalam rangka pemberian penyuluhan tentang

1. Mahasiswa/i STIKES Ngudi Waluyo

2. Kader 3. Leflet4. Poster

atau lembar b

Rumah ketua RT

Rumah salah satu anggota remaja

23 november- 26 desember 2015

Penyimpangan perilaku merokok pada remaja dari 58% menjadi 50%

Remaja memben

80% usia dewasa mendapat undangan.

50% dari jumlah uisa dewasa yang mendpat undangan,bias hadir dan mengikuti penyuluhan.

Mahasiswa STIKES Ngudi WaluyoKaderKadus

9

Page 62: Komunitas Together Svn Joss

dengan:1. Tingginya

angka kejadian hipertensi pada usia dewasa sekiotar 20%, reumatik 1%, asam urat 10%, sakit mata 55, diare 2% dan yang tidak bermasalah 68%

2. Jumlah dewasa 212orang

peningkatan dari 68% menjadi 80%

meningkat.2. warga usia dewasa di RW 07 memanfaatkan fasilitas pelayanan kesehatan yang ada di Dusun Sendang Rejo Desa Nyatnyono

kesehatan usia dewasa.2.mengadakan senam kebugaran untuk ibu ibu PKK

tuk kegiatan yang menarik dan bermanfaat

10

Page 63: Komunitas Together Svn Joss

Diagnosa keperawatan

LansiaTujuan Strategi Rencana

kegiatan Sumber Tempat Waktu Evaluasi Evaluator

Jangka panjang

Jangka pendek

kriteria standar

1. Resiko terjadinya penurunan derajat kesehatan pada usia lanjut di RW 7 Dusun Sendang Rejo sehubungan dengan : 1. Kurangnya

kesadaran tentang kesehatan usia lanjut yang di manifestasikan dengan :a. Jumlah

usia lanjut yang berumur diatas 55 tahun berjumlah 48 orang.

Setelah dilakukan tindakan keperawatan dalam waktu 5 minggu diharapkan derajat kesehatan usia lanjut terjadi peningkatan dari 43% menjadi 50%

Setelah tindakan keperawatan selama 2 minggu diharapkan

Lansia mampu mempertahankan kesehatannya dengan kriteria:1. Tekan

an darah dalam batas normal

2. Kadar asam

1.Mencari data Lansia melalui kader desa2.Mengkaji masalah lansia3.memberikan motivasi kepada lansia untuk mengikuti dan mamanfaatkan pelayanan posyandu lansia setiap 2 minggu sekali.

1.Melakukan penyuluhan untuk memepertahankan dan meningkatakan status kesehatan seperti :

Memanfaat-kan posyandu lansia sebagai sarana dan upaya untuk mempertahankan dan menimgkatkan status kesehatan

9. Mahasiswa/i STIKES Ngudi Waluyo

10. Kader 11. Leflet12. Poster

atau lembar balik

Keluarga binaanBalai RWPosyandu,balai RW,Rumah Ketua RT

23 november- 26 desember 2015

Status kesehtan lansia meningkat dari 43% menjadi 50%

Sebagian besar lansia mengikuti kegiatan posyandu lansia

60% dari jumlah lansia dapat mengikuti posyandu lansia dan pemeriksaan gratis asam urat,glukosa darah dan tekanan darah.

Mahasiswa STIKES Ngudi WaluyoKader Ketua RT

11

Page 64: Komunitas Together Svn Joss

b. Penyakit yang diderita usia lanjut : hipertensi 25%, asam urat 15%, DM 13%, asma 2%, stroke 2% dan yang tidak bermasalah 43%.

urat dalam batas normal

3. Kadar glukosa darah dalm batas normal

4. Lansia mampu memperthankan diet yang dianjurkan

pada lansia di dusun RW 7 Dusun Sendang Rejo Desa Nyatnyono.2.Menginformasikan kepada lansia tentang manfaat dan tujuan diadakannya posyandu lansia di RW 7 Dusun Sendang Rejo Desa Nyatnyono3.mengadakan senam

12

Page 65: Komunitas Together Svn Joss

lansia dan pemeriksaan asam urat,glukosa darah dan tekanan darah pada lansia di atas usia 55 tahun.

13

Page 66: Komunitas Together Svn Joss

BAB IV

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Masalah kesehatan yang ditemukan di Dusun Sendang Rejo Desa Nyatnyono,

Kecamatan Ungaran Barat, Kabupaten Semarang adalah :

1. Resiko meningkatnya kejadian diare pada usia bayi di RW. 07 Dusun Sendang

Rejo sehubungan dengan Kurangnya motivasi warga memelihara lingkungan yang

sehat dan terpaparnya lingkungan oleh berbagai polusi. Dimanifestasikan

dengan :Angka kejadian Diare pada bayi 10 %, DHF 5 %, ISPA 5 %, dan tidak

bermasalah 80 %.

2. Resiko menurunnya derajat kesehatan anak usia sekolah di Dusun Sendang Rejo

sehubungan dengan kurangnya kesadaran tentang kesehatan anak usia sekolah

ditandai dengan anak sekolah yang mengalami diare 36%, kebiasaan tidak

mencuci tangan 34% dan sakit gigi 30% sebagian anak sekolah belum mengetahui

cara menggosok gigi yang benar, cara mencuci tangan yang benar, tidak

mengetahui jajanan yang sehat dan tidak mengetahui pola makan yang sehat

3. Resiko terjadinya gangguan nutrisi dari kebutuhan tubuh pada ibu hamil di RW.

07 Dusun Sendang Rejo sehubungan dengan kurangnya pengetahuan ibu hamil

tentang pemenuhan kebutuhan nutrisi saat kehamilan. Dimanifestasikan dengan :

persentase ibu hamil tidak tahu sebesar 56 % dan yang mengetahui 44 %.

4. Resiko meningkatnya perilaku merokok pada remaja di RW. 07 Dusun Sendang

Rejo Sehubungan dengan : Kurangnya informasi kesehatan remaja, ditandai

dengan : Perilaku menyimpang seperti remaja merokok 72 %, penyalahgunaan

kontrasepsi 3%, miras 8% dan yang tidak diketahui 17 %.

5. Resiko terjadinya peningkatan Hipertensi pada usia lansia di RW. 07 Dusun

Sendang Rejo sehubungan dengan : Kurangnya kesadaran tentang kesehatan usia

lanjut yang dimanifestasikan dengan : Jumlah usia lanjut yang berumur diatas 55

tahun berjumlah 48 orang Penyakit yang diderita usia lanjut : Hipertensi 25 %,

14

Page 67: Komunitas Together Svn Joss

Asam Urat 15 %, DM 13 %, Asma 2 %, Stroke 2 %, katarak 1 % dan yang tidak

bermasalah 43 %.

6. Resiko terjadinya peningkatan hipertensi pada usia produktif (dewasa) di

lingkungan RW. 07 Dusun Sendang Rejo sehubungan dengan Kurangnya

kesadaran tentang kesehatan usia produktif yang dimanifestasikan dengan :

Tingginya kejadian hipertensi pada usia produktif sebesar 20%, remumatik 1%,

asam urat 10%, sakit mata 5%, diare 2% dan tidak bermasalah 68 %. Jumlah

dewasa 211 orang

7. Resiko terjadinya gangguan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh pada ibu

menyusui di RW. 07 Dusun Sendang Rejo sehubungan dengan : Kurangnya

pengetahuan ibu menyusi tentang pemenuhan kebutuhan nutrisi saat menyusui.

Dimanifestasikan dengan : persentase ibu menyusui tidak mengetahui tentang

nutrisi ibu menyusui sebesar 52 % dan yang mengetahui 48 %.

8. Resiko terjadinya penyakit DHF pada usia pra sekolah (balita) di RW 07 Dusun

Sendang Rejo sehubungan dengan : Kurangnya pengetahuan tentang pengendalian

lingkungan yang sehat Kurang pengetahuan tentang cara penangan dini DHF

15

Page 68: Komunitas Together Svn Joss

B. SARAN

1. Puskesmas

Diharapkan adanya supervisi dari pihak puksesmas secara berkesinambungan

untuk memantau kegiatan yang dilakukan oleh kader posyandu balita dan lansia di

wilayah Dusun Sendang Rejo, Desa Nyatnyono, Kabupaten Semarang.

2. Kader Posyandu Balita & Lansia

Kegiatan yang sudah dilaksanakan dengan baik seperti posyandu balita dan

posyandu lansia, untuk selanjutnya dapat dilaksanakan denga menggunaka sistem

5 meja, setiap pengurus pokjakes dan seksi lingkungan rumah dan kesehatan

remaja diharapkan sesuai denga tanggung jawab hendaknya melanjutkan promosi

kesehatan dan preventif terhadap masalah kesehatan. Kader kesehatan diharapkan

berperan aktif dalam melaksanakan program-program yang telah direncanakan

oleh masing –masing seksi.

3. Masyarakat

Perlu adanya peningkatan kesadaran atau peran serta dari warga masyarakat

dan tokoh masyarakat pada berbagai kegiatan khususnya bidang kesehatan dalam

rangka meningkatkan derajat kesehatan seoptimal mungkin. Peran tersebut antara

lain ibu-ibu mempunyai bayi dan balita aktif mengikuti posyandu balita, lansia

aktif dalam mengikuti posyandu lansia, dan remaja aktif dalam organisasi karang

taruna dalam melaksanakan program kesehatan remaja dan warga masyarakat

aktif mengikuti program kesehatan lingkungan.

4. Petugas kesehatan di Desa Nyatnyono

Diharapkan supervisi dan keterlibatan dari bidan desa atau petugas kesehatan

lainnya secara berkesinambungan dan rutin untuk memantau dan membantu

kegiatan yang dilakukan oleh pokjakes atau kader balita dan lansia dan membantu

seksi kesehatan lingkungnan dan kesehatan remaja untuk melaksanakan

programnya.

5. Institusi Pendidikan

Kegiatan praktik komunitas yang dilaksanakan oleh mahasiswa di wilyaha

Dusun Sendang Rejo Jolodriyan Desa Nyatnyono, Kecamatan Ungaran Barat,

Kabupaten Semarang perlu ditindak lanjuti oleh pihak institusi. Untuk menjadikan

wilayah Dusun Sendang Rejo Jolodriyan Desa Nyatnyono, Kecamatan Ungaran

16

Page 69: Komunitas Together Svn Joss

Barat, Kabupaten Semarang sebagai daerah binaan STIKES Ngudi Waluyo

Ungaran sehingga wilayah tersebut mendapat kesempatan untuk melakukan

koordinasi denga pihak institusi dalam upaya peningkatan derajat kesehatan dan

pencegahan penyakit.

17

Page 70: Komunitas Together Svn Joss

DAFTARPUSTAKA

Departeman Kesehatan RI, (1994), Pedomanpembinaan kesehatan usia lanjut bagi petugas kesehatan. Jakatra : Direktorat Jendral Pembinaan Kesehatan Keluarga.

Departeman Kesehatan RI, (1994), Pedomanpembinaan kesehatan usia lanjut bagi petugas kesehatan. Jakatra : Direktorat Jendral Pembinaan Kesehatan Masyarakat.

Dinas Kesehatan Propinsi dati I Jawa Tengah, (1996), Pedoman praktis perawatan kesehatan usia lanjut, Jakarta : Direktorat jenderal pembinaan kesehatan masyarakat.

Departemen Kesehatan RI, (1998), Pelaksanaan program penyehatan lingkungan pembinaan Repelita V, Jakarta : Direktorat jenderal pembinaan kesehatan masyarakat.

Departemen Kesehatan RI, (1998), Buku pedoman pencegahan dan penanggulangan NAPZA bagi remaja, Jakarta : Direktorat jenderal pembinaan kesehatan keluarga.

Effendi, Nasrul, (1998), Perawatan kesehatan masyarakat, Jakarta : EGC.

Pusdiklat Pegawai Depkes RI, (1987), Peran serta masyarakat, Jakarta : Depkes RI.

Wibisana, Widiyastuti, Arif, (1996), Pedoman manajemen peran serta masyarakat, Jakarta : Depkes RI.

Muninjaya, A.A. Gede, (1999), Manajemen kesehatan, Jakarta : EGC.

Stanhope, Jeanetta, Landcaster, (1998), Perawatan kesehatan masyarakat : suatu proses dan praktek untuk peningkatan kesehatan, Bandung : Yayasan ikatan alumni pendidikan keperawatan padjajaran.

Stanhope, Jeanetta, Landcaster, (1997), Buku saku :keperawatan komunitas dan kesehatan rumah (perangkat pengkajian, intervensi dan penyuluhan), Jakarta : EGC

18