lo skills lab 1.docx

7

Click here to load reader

Upload: mol3y

Post on 29-Nov-2015

333 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

skillsab

TRANSCRIPT

Page 1: LO Skills Lab 1.docx

Skills Lab 1: Pemeriksaan Abdomen Ginjal, VU dan Genitalia Eksterna

Venny10th Block Urinarium System | 1st Chapter`

Assalamualaikuum. Skills lab pertama di blok 10 yang (menurutku) saru.hehehhe... Materinya yang dicatat disini berdasarkan yang diterangin

ma dr.Annita. mungkin ntar ada yang beda materinya, kan tergantung asdosnya juga. Ok, langsung aja, check this out!!!!

Tujuan intruksional khusus

1. Mahasiswa mampu menjelaskan indikasi pemeriksaan ginjal, vesika urinaria (nefrolitiasis, infeksi, kelainan congenital, anatomi) dan genitalia eksterna.

2. Mampu melakukan pemeriksaan abdomen ginjal, vesika urinaria dan genitalia eksterna secara benar

Dinding abdomen

Muskulus rectus abdominis dapat ditemukan apabila seseorang dalam posisi terlentang mengangkat kepala dan bahunya.

Pelaksanaan latihan

a. Kuasai teori pemeriksaannya dengan baikb. Lakukan pemeriksaan dengan bantuan partner secara sistemikc. Minta bantuan instruktur jika menemukan kesulitan

Ginjal adalah organ yang terletak di daerah posterior dan terlindungi oleh tulang rusuk.Sudut costovertebral atau sudut yang dibentuk oleh batas bawah kosta ke 12dengan prosessus transverses vertebra lumbalis, merupakan daerah untuk menentukan ada atau tidaknya nyeri ginjal.

Ginjal sendiri letaknya berada di sekitar costa 11-12. Ginjal dextra letaknya lebih rendah 0,5-1 costa dari ginjal sinistra karena tertekan oleh hepar. Secara umum, ginjal, ureter dan vesika urinaria terletak pada flank area. Flank area adalah daerah yang dibatasi oleh arcus costa sampai SIAS untuk bagian anterior, sedangkan bagian posteriornya dari arcus costa sampai SIPS. Singkatnya sih daerah pinggang.

Menurut letaknya, ISK (Infeksi Saluran Kemih) dibedakan menjadi 2. Yaitu ISK atas dan bawah. ISK atas terjadi pada ginjal atau ureter. Gejala dari ISK atas biasanya sistemik seperti demam, nyeri pinggang yang kadang

SKILLS LAB 1 PEMERIKSAAN ABDOMEN GINJAL, VU, &GENITALIA EKSTERNA

Rabu, 9 Februari 2011

63

Page 2: LO Skills Lab 1.docx

Skills Lab 1: Pemeriksaan Abdomen Ginjal, VU dan Genitalia Eksterna

Venny10th Block Urinarium System | 1st Chapter`

menjalar sampai ke punggung, timbul keluhan miksi seperti nyeri, panas, dan keluar pasir kristal. Sedangkan disebut ISK bawah kalau infeksinya terjadi pada vesika urinaria atau urethra. Gejala ISK bawah lebih terlokalisir, seperti rasa nyeri suprapubis, sulit berkemih, dan lain-lain.

Proses terjadinya ISK juga terbagi 2 yaitu ISK asenderens dan desenderens. Apa maksudnya asenderens dan desenderens? ISK asenderens berarti ISKnya dimulai dari organ urinaria bagian bawah. Jadi infeksi di mulai di urethra dan lama-lama bisa menjalar ke organ diatasnya. ISK asenderens ini sering terjadi pada perempuan soalnya ostium urethra eksternanya berdekatan dengan anus. Sedangkan ISK desenderens itu kebalikan dari yang asenderens. Infeksi di mulai dari ginjal kemudian bisa menjalar ke organ di bawahnya.

Cara pemeriksaan

Syarat-syarat pemeriksaan yang baik adalah:a. Penerangan ruangan yang memadaib. Pasien dalam keadaan relax c. Daerah abdomen mulai dari atas processus xiphoideus sampai symphisis

pubis harus terbuka

Ok, kita langsung mulai aja ke cara pemeriksaan

Sebelum memulai pemeriksaan, pasien disarankan untuk membuka bajunya supaya bagian abdomen tampak jelas terutama dari bagian arcus costa/prosessus xiphoideus sampai ke simphisis pubis terbuka.

1. Ginjala. Inspeksi

Inspeksi ini dilakukan dengan posisi pasiennya duduk tegak. Kemudian dilihat pada flank areanya apakah ada tanda-tanda radang, jejas, trauma, purpura, dll.

b. PerkusiPerkusi dilakukan untuk mengetahui apakah pasien mengalami

nyeri ketok costovertebral (NKCV). Pemeriksaan dilakukan dengan posisi pasien masih duduk tegak.

Nyeri tekan ginjal mungkin dapat timbul pada pemeriksaan palpasi, tetapi periksalah juga pada daerah sudut costovertebralis. Kadang-kadang tekanan ujung jari sudah dapat menimbulkan nyeri, tetapi juga sering kali harus digunakan kepalan tangan untuk menimbulkan nyeri ketok ginjal.

Awalnya palpasi dari arcus costa sampai ke sudut costovertebral. Letakkan satu tangan pada daerah sudut kostovertebral kemudian pukul punggung tangannya dengan sisi ulnar tangan yang satunya (gampangnya nah, tangan yang mukul dikepalkan gitu). Dipukul-pukul dengan kekuatan yang rendah, sedang, sampai kencang. Kalau pada saat palpasi pasien sudah

64

Page 3: LO Skills Lab 1.docx

Skills Lab 1: Pemeriksaan Abdomen Ginjal, VU dan Genitalia Eksterna

Venny10th Block Urinarium System | 1st Chapter`merasakan nyeri, tidak usah dilakukan ketok ginjal lagi. Nyeri ketok ginjal bisa terjadi pada pasien yang mengalami hidronefrosis dan batu ginjal.

c. PalpasiPasien diminta untuk tidur terlentang dengan kedua kaki ditekuk, dan juga harus relaks.- Ginjal kanan

Pemeriksa ada di sebelah kanan pasien. Tangan kiri diletakkan di tubuh bagian belakang pasien, parallel pada kosta ke 12 dengan ujung jari menyentuh sudut costovertebral. Angkat dan cobalah mendorong ginjal kanan ke depan. Letakkan tangan kanan pada kuadran kanan atas, di sebelah lateral dan sejajar terhadap otot rektus.

Mintalah pasien untuk bernafas dalam-dalam, pada waktu puncak inspirasi tekanlah tangan kanan dalam-dalam dan cobalah untuk “menangkap” ginjal dengan kedua tangan pemeriksa. Pada keadaan normal, ginjal sulit untuk teraba. Tapi kalau terjadi perbesaran maka akan ada ballottement ketika ditekan-tekan. Ballotement adalah tanda adanya benda mengapung atau melayang dalam cairan (tubuh). Nah, apabila ginjal teraba, tentukan ukurannya dan ada tidaknya nyeri tekan.

- Ginjal kiriPemeriksa berada di sebelah kiri pasien. Cara pemeriksaannya sama dengan pemeriksaan ginjal kanan, tapi yang membedakan adalah posisi tangannya. Jadi tangan kanan yang berada di belakang pasien dan tangan kiri berada di kuadran kiri atas.

d. AuskultasiDilakukan di sekitar arcus kosta untuk mendengarkan aliran

arteri renalis. Arteri renalis adalah arteri yang menyuplai darah ke ginjal. Kalau terjadi stenosis arteri renalis, maka akan terdengan bunyi bruits (brezz, brezz). Bunyi tersebut timbul karena adanya turbulensi dari aliran darahnya.

Checklist pemeriksaan abdomen ginjal (berdasarkan modul)

NO

ASPEK YANG DINILAISKOR

0 1 2 31 Mempersilahkan pasien untuk berbaring2 Berusaha membuat pasien relaks

3Meminta pasien untuk memberikan respon terhadap pemeriksaan (rasa sakit)

4

Melakukan pemeriksaan ginjal kanan1. Meletakkkan tangan kiri di belakang pasien2. Meletakkan tangan kanan di kuadran kanan atas3. Meminta pasien untuk menarik nafas dalam dan

menangkap ginjal4. Meminta pasien untuk mengeluarkan nafas dan

melepaskan ginjal kembali ke posisinya

65

Page 4: LO Skills Lab 1.docx

Skills Lab 1: Pemeriksaan Abdomen Ginjal, VU dan Genitalia Eksterna

Venny10th Block Urinarium System | 1st Chapter`

5

Melakukan pemeriksaan ginjal kiri1. Dilakukan dari sebelah kiri pasien2. Tangan kanan menyangga dari belakang3. Tangan kiri di kuadran kiri atas4. Menangkap dan melepaskan ginjal

6

Melakukan pemeriksaan ketok ginjal1. Menentukan letak ginjal di daerah costovertebral2. Meletakkan satu tangan di sudut costovertebral3. Mengetok dengan sisi ulnar dengan lengan satunya

7Melaporkan hasil pemeriksaan dan ditutup dengan tasbih, tahmid dan istigfar

2. Vesika urinariaa. Menjelaskan pemeriksaan yang akan dilakukan terhadap pasienb. Meminta penderita untuk berbaring dengan relaksc. Inspeksi: memperhatikan region suprapubic, apakah ada

keabnormalitasan, benjolan/pembesaran, dll.d. Auskultasi: pada keadaan normal tidak terdengar apa-apa. Tapi

pada kondisi tertentu bisa terdengar suara bising usus misalnya karena terjadi hernia (suara peristaltik). Atau juga bisa terdengar bruits kalau ada tumor (karena adanya vaskularisasi baru pada tumor).

e. Palpasi: meraba daerah suprapubik. Diperiksa apakah ada benjolan. Benjolannya bisa seperti kistik (balon berisi air) yang menandakan bahwa vesika urinary berisi urin. Tapi kalau benjolannya padat, mungkin terjadi tumor atau karsinoma. Diperiksa juga apakah ada pembesaran vesika urinaria, ada tidaknya massa, konsistensi massa, ada tidaknya nyeri tekan, batas massa tegas atau tidak.

f. Perkusi: untuk menentukan batas dari vesika urinaria. Biasanya diperkusi minimal pada 3 tempat dan normalnya akan terjadi perubahan bunyi dari dullness (vesika urinasi) menjadi timpani (usus).

g. Melaporkan hasil pemeriksaan

Checklist pemeriksaan abdomen vesika urinaria (berdasarkan modul)

NO

ASPEK YANG DINILAISKOR

0 1 2 3

1Menjelaskan pemeriksaan yang akan dilakukan terhadap pasien

2 Meminta pasien untuk berbaring dengan relaks

3Meminta pasien untuk memberikan respon terhadap pemeriksaan (rasa nyeri)

4Inspeksi: memperhatikan region supra pubic (adakah keabnornalitasan, benjolan/perbesaran)

5 Auskultasi: peristaltic?6 Palpasi: meraba daerah suprapubik, ada tidaknya

benjolan, pembesaran vesika urinaria, ada/tidaknya

66

Page 5: LO Skills Lab 1.docx

Skills Lab 1: Pemeriksaan Abdomen Ginjal, VU dan Genitalia Eksterna

Venny10th Block Urinarium System | 1st Chapter`massa, konsistensi massa, ada tidaknya nyeri tekan, batas massa (tegas/tidak)

7 Perkusi: batas pekak-timpani di atas massa8 Melaporkan hasil pemeriksaan

3. Genitalia eksternaa. Maskulina (Laki-laki/Pria/Cowok)

Di dalam genitalia eksterna laki-laki terdapat urethra yang terbagi menjadi urethra anterior (pars bulbosa) dan urethra posterior (pars prostatika dan pars membranacea). Inspeksi

- Lihat glans penisnya apakah sudah dicircumsisi atau belum.- Lihat muara ostium urethra eksternanya (OUE). Pada

keadaan normal OUE ada di ujung. Tapi bisa juga terjadi keabnormalan letak OUE seperti hipospadia: OUE berada di korpus penis bagian ventral, dan epispadia: OUE berada di korpus penis bagian dorsal.

- Lihat korpus penisnya apakah ada tanda-tanda radang, jejas, indurasi indolon (benjolan yang terasa nyeri).

- Lihat testisnya, normal yang kiri sedikit lebih rendah. Ukurannya 4x3x2,5 cm.

- Lihatereksinya apakah bengkok atau lurus. Normalnya lurus, kalau bengkok mungkin karena adanya fibrosis seperti pada peyroni disease. Atau bisa juga pasien ereksi terus-terusan yang kelainannya disebut priapismus.

- Antara skrotum dan korpus penis terdapat daerah yang disebut raphe penis. Lihat di daerah tersebut apakah ada benjolan atau tidak. Kalau ada benjolan, mungkin terjadi stenosis urethra.

- Pada bayi bisa terjadi kondisi dimana testis tidak turun ke skrotum yang disebut andesensus testiculorum. Biasanya ditunggu sampai berusia 1 tahun, kalau masih belum turun maka dilakukan operasi. Atau bisa juga stestisnya membesar karena adanya cairan di tunika. Biasanya ditunggu sampai 6 bulan, kalau tidak membaik maka dilakukan operasi.

Palpasi- Palpasi glans penis. Kalau masih ada preputiumnya (belum

circumsisi), preputium di tarik ke arah korpus penis, normalnya bisa tertarik dan kembali lagi ke bentuk semula dengan mudah. Kalau preputiumnya tidak bisa ditarik, mungkin di dalamnya terdapat smegma (kotoran dan bakteri). Kondisi seperti itu disebut fimosis. Kelainan yang lain adalah preputium yang bisa ditarik kearah korpus penis, tapi kembalinya ke bentuk semula susah disebut parafimosis.

Inilah salah satu manfaat dari circumsisi. Preputium dibuang untuk menghindari terbentuknya smegma dari kotoran dan atau bakteri yang bisa mengakibatkan infeksi.

67

Page 6: LO Skills Lab 1.docx

Skills Lab 1: Pemeriksaan Abdomen Ginjal, VU dan Genitalia Eksterna

Venny10th Block Urinarium System | 1st Chapter`

- Glan penis dipencet kemudian dilihat apakah ada cairan yang keluar (discharge) atau tidak.

- Palpasi juga korpus penisnya untuk memeriksa apakah ada benjolan atau tidak.

b. Feminina (Perempuan/Wanita/Cewek)- Lihat OUE apakah terjadi kemerahan, bengkak, discharge, jejas.- Kalau terjadi ISK yang sudah kronis bisa mengakibatkan adanya

bartolinitis. Bartolini merupakan salah satu organ genitalia eksterna, kelenjar bartolini atau glandula vestibularis major, berjumlah dua buah berbentuk bundar, dan berada di sebelah dorsal dari bulbus vestibulli..

Alhamdulillaaaah, semoga bermanfaat.

68