new biopsy case k 12 - nita andriani -10100110128

Upload: nita-andriyani

Post on 06-Apr-2018

215 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 8/3/2019 new BIOPSY Case k 12 - Nita Andriani -10100110128

    1/14

    BIOPSI

    Definisi:

    Kata biopsi berasal dari Yunani yang terdiri dari kata bios (kehidupan)

    dan opsis (pandangan hidup). Biopsi adalah pengambilan jaringan dari

    organisme yang hidup dengan tujuan untuk memeriksa jaringan tersebutdibawah mikroskop agar dapat dilakukan diagnosa dari sampel jaringan

    tersebut.

    Teknik tersebut digunakan untuk menetapkan karakteristik histologis

    pada lesi yang dicurigai, diferensiasi lesi, perluasan atau penyebaran lesi

    dan untuk mendapatkan strategi perawatan yang cukup. Biopsi berarti

    kontrol evolusi proses penyakit dan dapat untuk mencatat adanya

    penyembuhan atau relaps. Penemuan hasil pada biopsi mempunyai nilai

    medis yang tidak terbantahkan.

    Biopsi adalah prosedur dimana pengambilan jaringan dan/atau sel untuk

    diperiksa dibawah mikroskop oleh ahli patologis atau bisa dinalisis secara

    kimiawi (misalnya teknik PCR).. Biopsi dilakukan untuk menetapkan adanya

    sel kanker, menetapkan derajat tumor dan menyediakan informasi yang

    lebih pada perawatan. Biopsi sebagian besar seharusnya tidak dilakukan

    oleh pasien dengan masalah pembekuan darah. Jika pasien mempunyai

    jumlah platelet yang rendah, tranfusi platelet dapat diberikan dan biopsi

    dapat dilakukan. Dokter seharusnya diberitahu jika ada masalah pendarahan

    maupun alergi, medikasi yang sedang dijalani atau kehamilan.

    Specimen biopsy sering diambil dari bagian lesi (jaringan patologis yang

    sudah rusak) dimana penyebab penyakitnya belum diketahui (masih

    diragukan).

    Pemeriksaan patologis dari biopsy juga dapat menjelaskan apakah lesi atau

    kerusakannya jinak atau ganas, juga dapat membedakan tipe-tipe tumor.

    Batas-batas specimen yang dibiopsi juga perlu diperiksa untuk melihat

    apakah penyakit tersebut sudah mulai menyebar ke daerah sekitarnya atau

    belum.

    Clear/negative margin : tidak ada penyebaran penyakit di derahtersebut.

    Positive margin : ada penyebaran penyakit di derah tersebut.

    Indikasi dan Kontraindikasi Biopsi Secara Umum

  • 8/3/2019 new BIOPSY Case k 12 - Nita Andriani -10100110128

    2/14

    Indikasi Kontraindikasi

    Aplikasi pada lesi bibir atau

    mukosa rongga mulut dengan

    adanya iritasi lokal (traumatik

    atau sumber inflamasi) ketika

    lesi yang terlibat dipertanyakan

    apakah sudah terjadi lebih dari

    2 minggu, dan mungkin

    dipertanyakan mengalami

    keganasan. Umumnya, lesi

    yang muncul pada mukosa

    rongga mulut seharusnya

    diperiksa dan dievaluasi

    apakah ada faktor iritasi lokal.

    Jika faktor itu ditemukan, faktortersebut haris dihilangkan,

    setelah periode observasi

    tersebut yaitu 15 sampai 20

    hari yang biasa dilakukan.

    Setelah periode waktu

    penghilangan faktor iritasi lokal

    ini, jika lesi masih ada, studi

    histopatologis dibutuhkan

    untuk menghilangkn adanya

    keganasan. Studi tersebut juga

    diindikasikan pada kasus lesi

    tulang radiotransparan yang

    mempunyai gambaran radiologi

    adanya keganasan, meskipun

    gambaran tersebut biasanya

    ditemukan pada studi radiologi

    rutin. Semua kista maksila dan

    khususnya keratocyte juga

    memerlukan adanya studihistologis.

    Kasus lesi tulang yang disertai

    dengan rasa sakit, perubahan

    sensitivitas atau gejala lainnya,

    Pasien dengan penyakit yang

    sangat serius, pada subjek

    dengan beberapa kelainan

    sistemik yang memburuk, atau

    dimana terdapat komplikasi

    sekunder.

    Kasus lesi yang terletak pada

    daerah yang sangat dalam atau

    pada daerah dengan akses yang

    sangat sulit dimana teknik bedah

    terbukti sulit atau berbahaya,

    dimana terdapat resikokerusakan pada struktur

    disekitarnya.

    Lesi yang bersumber dari

    pembuluh darah seperti

    hemangioma, karena resiko

    pendarahan yang persisten dan

    besar.

    Kasus neurofibroma multipel,

    karena resiko terbentuknya

    neurosarcoma atau pada tumor

    di kelenjar saliva yang lebih

    besar.

  • 8/3/2019 new BIOPSY Case k 12 - Nita Andriani -10100110128

    3/14

    dan pada aplikasinya terhadap

    lesi tulang yang menunjukkan

    perubahan penting atau

    perluasan lesi yang cepat yang

    dievaluasi dengan radiologi.

    Biopsi juga dibutuhkan pada

    permukaan mukosa rongga

    mulut yang menunjukkan

    perubahan warna yang penting

    dan persisten (menjadi sangat

    putih, merah atau

    berpigmentasi) atau perubahan

    pada bentuknya (pecah-pecah,

    proliferasi atau ulserasi),dengan suatu tonjolan yang

    keras didalam yang terdeteksi

    dengan palpasi.

    Deteksi penyakit sistemik

    tertentu yang membutuhkan

    pemeriksaan histologis yang

    bertujuan untuk menetapkan

    diagnosa yang pasti sepertilupus, amyloidosis,

    scleroderma atau sindrom

    Sjorgen yang dipastikan lewat

    biopsi pada jaringan rongga

    mulut. Sebagai contoh,

    konfirmasi sindrom Sjorgen

    membutuhkan sampel pada

    kelenjar saliva minor di bibir.

    Pelengkap diagnosa kelainantertentu atau sumber infeksi,

    seperti lesi yang mneyatakan

    adanya sifilis atau uberkolosis,

    berdasarkan pada sampel dari

    rongga mulut-melalui

    konfirmasi pada hasil tes yang

  • 8/3/2019 new BIOPSY Case k 12 - Nita Andriani -10100110128

    4/14

    positif pada proses penyakit

    tersebut sangat dibutuhkan.

    Konfirmasi pada diagnosa lesi

    yang melepuh, pada penyakit

    mukokutaneous yang

    mempengaruhi mukosa rongga

    mulut, seperti vulgar

    pemphigus atau cicatrial

    pemphigoid.

    Jenis Biopsi

    Incisional Biopsy = Core Biopsy = Microcurrettage Yaitu biopsyyang dilakukan dengan hanya mengambil contoh jaringan dari lesi

    (jaringan patologis). Biopsi ini melakukan pengeluaran bagian tumor

    dari tumor yang besar. Pengambilan jaringan dilakukan dengan

    menembus tumor dan diambil sedikit untuk diperiksa. Biopsi incisional

    dilakukan pada tumor yang terletak didalam tubuh dan setelah biopsi

    needle awal gagal untuk menyediakan jaringan yang cukup untuk

    diagnosa. Biopsi ini murni untuk menentukan diagnosis hingga harus

    diikuti dengan tindakan lanjutan apakah operasi dan atau radiasi serta

    kemoterapi Biopsi tipe ini adalah teknik yang dianjurkan untuk

    mendiagnosa kanker jaringan lunak dan osteosarcoma.

    Excisional Biopsy = Fractional Currettage = Surgical Biopsy

    yaitu biopsy yang dilakukan dengan mengambil satu area atau bagian

    (seluruh massa) yang dicurigai bersifat patologis. Biopsi excisional

    meliputi pengeluaran secara bedah dari seluruh massa tumor dan

    teknik diagnosa yang secara simultan sebagai perawatan. Biasanya

  • 8/3/2019 new BIOPSY Case k 12 - Nita Andriani -10100110128

    5/14

    dilakukan bila massa tumor kecil dan belum ada metstase /

    penyebaran tumor. Pengambilan jaringan dilakukan tanpa menyentuh

    tumor atau keseluruhan tumor dengan batas bebas tumor. Biopsi ini

    bersifat diagnosis bagi tumor ganas dan penyembuhan bagi tumor

    jinak. Sebagai contoh, lumpectomy, mengeluarkan seluruh massa

    tumor utama yang berhubungan dengan kanker payudara. Biopsi

    excisional juga berguna dalam mendiagnosa dan mengeluarkan

    permukaan tumor kulit, seperti yang berhubungan dengan carcinoma

    sel skuamosa, carcinoma sel basal an melanoma ganas.

    Needle Aspiration Biopsy = Biopsi Jarum yaitu biopsy yang

    pengambilan sampel jaringan atau cairan dengan aspirasi jarum. Cara

    ini bisa dilakukan langsung atau dibantu dengan radiologi seperti CT

    scan atau USG sebagai panduan bagi dokter untuk membuat jarum

    mencapai massa atau lokasi yang diinginkan.

    Bila biopsi jarum menggunakan jarum berukuran besar maka disebut

    Core Biopsy.

    Sedangkan bila menggunakan jarum kecil atau halus maka disebut

    Fine-Needle Aspiration (FNA) Biopsy.

    Core needle biopsy yang dikenal juga sebagai wide core needle biopsy

    atau cutting core biopsy, meliputi penggunaan jarum bor yang besar

    dan metode yang paling sederhana pada diagnosa patologi kanker.

    Hasilnya adalah kerusakan minimal dari jaringan sekitar dan sampel

    yang solid masih menempel. Tumor yang terletak di liver dan payudara

    sering menggunakan biopsi jenis ini.

    Fine Needle Aspiration (FNA) Biopsy dikenal juga sebagai biopsy

    suction meliputi aplikasi tekanan negatif dengan menggunakan

    suntikan dan jarum hypodermic berlubang. Tipe biopsy ini sering

    digunakan sebagai prosedur diagnosa pada leher dan jaringan thyroid.

  • 8/3/2019 new BIOPSY Case k 12 - Nita Andriani -10100110128

    6/14

    Biopsi ini menghasilkan pengambilan jaringan yang dibagi lagi menjadi

    sel dan satu sampel dari jaringan yang tidak rusak. Biopsi fine needle

    aspiration adalah prosedur yang sering dilakukan karena mempunyai

    ketidaknyamanan yang minimal dan dengan harga yang lebih murah

    daripada tipe biopsi yang lainnya.

    Teknik FNA yaitu biopsy yang menggunakan 20-22 buah jarum. FNA

    sitologi biasa digunakan untuk menentukan alternatif pengobatan apa

    saja yang sesuai untuk pasien. Negative FNA tidk menjamin pasien

    tidak menderita keganasan dan bisanya dilakukan open biopsy /

    excisional biopsy untuk koreksi.

    Biopsy Jarum dengan Bantuan Endoskopi. Prinsipnya sama yaitu

    pengambilan sampel jaringan dengan aspirasi jarum, hanya saja

    metode ini menggunakan endoskopi sebagai panduannya. Cara ini baik

    untuk tumor dalam saluran tubuh seperti saluran pernafasan,

    pencernaan dan kandungan. Endoskopi dengan kamera masuk ke

    dalam saluran menuju lokasi kanker, lalu dengan jarum diambil sedikit

    jaringan sebagai sampel.

  • 8/3/2019 new BIOPSY Case k 12 - Nita Andriani -10100110128

    7/14

    Punch Biopsy. Biopsi ini biasa dilakukan pada kelainan di kulit.

    Metode ini dilakukan dengan alat yang ukurannya seperti pensil yang

    kemudian ditekankan pada kelainan di kulit, lalu instrument tajam di

    dalamnya akan mengambil jaringan kulit yang ditekan. Bila

    pengambilan kulit tidak besar maka tidak perlu dijahit.

    Tabel. Perbandingan tipe (kategori) biopsi

  • 8/3/2019 new BIOPSY Case k 12 - Nita Andriani -10100110128

    8/14

    Perbanding

    an

    Fine Needle

    Aspiration

    Biopsi

    Core Needle

    Biopsy

    Incisional

    Biopsy

    Excisional

    Biopsy

    Indikasi

    penggunaa

    n

    Untuk

    menetapkan

    adanya cairan

    di dalam lesi

    Untuk

    menetapkan

    jenis cairan di

    dalam lesi

    Digunakan

    ketikamenemukan

    lesi

    intraosseus

    Hampir sama

    dengan Fine

    Needle

    Aspiration

    Biopsy. Yang

    membedaka

    n hanya

    ukuran jarum

    yang

    digunakan

    Keterbatasan

    ukuran

    Lokasi yang

    berbahaya

    dari lesi

    Adanya

    kecurigaan

    yang besar

    terhadap

    adanyakeganasan

    Seharusnya

    dilkukan pada

    lesi yang

    kecil, kurang

    dari 1 mm

    Lesi pada

    pemeriksaan

    klinis masih

    jinak

    Eksisi lengkapdengan

    margin pada

    jarinngan

    yang normal

    tanpa mutilasi

    Persiapan

    Biopsi

    Beberapa

    perhitungan

    jumlah darah

    secara rutin

    (jumlah sel

    darah, profil

    pembekuan)

    seharusnya

    lengkap 2

    minggu

    sebelum

    biopsi

    Pasienmungkin

    diminta untuk

    tidak makan

    untuk waktu

    tertentu

    sebelum

    Mereka yang

    menggunaka

    n penipis

    darah atau

    aspirin

    seharusnya

    bertanya

    pada dokter

    mereka

    tentang

    apakah

    mereka

    seharusnya

    berhentimeminum

    obat tersebut

    sebelum

    biopsi

    Pasien

    seharusnya

    mengikuti

    instruksi

    yang

    disediakan

    oleh dokter

    dan

    memberikan

    catatan

    tentang

    adanya

    alergi.

    Mereka yang

    menjalani

    anastesi

    umum

    seharusnya

    Tidak makan

    atau minum 8

    jam sebelum

    biopsi

    Pasien yang

    meinum

    insulin,

    aspirin, obat

    non-steroid

    antiinflamator

    y atau obat

    lain yang

    mempengaruhi pembekuan

    darah

    seharusnya

    memberi tahu

    dokter

    sebelum

  • 8/3/2019 new BIOPSY Case k 12 - Nita Andriani -10100110128

    9/14

  • 8/3/2019 new BIOPSY Case k 12 - Nita Andriani -10100110128

    10/14

    memberitahu

    dokter

    Resiko Tidak

    menunjukkan

    resiko yangsignifikan.

    Beberapa

    pendarahan

    kecil mungkin

    terjadi.

    Adanya rasa

    sakit ringan,

    tumpul dan

    berdenyut didaerah biopsi

    yang

    biasanya

    menghilang

    dalam waktu

    30 sampai 60

    menit

    Terdapatresiko infeksi

    pada waktu

    kulit

    dipenetrasi,

    tetapi sangat

    jarang terjadi

    Scar yang

    timbul

    disebutkeloid

    mungkin

    terjadi pada

    daerha

    tusukan,

    infeksi dan

    pendarahan

    mungkin

    juga terjadi

    pada ataudibawah

    tempat

    biopsi

    Keloid

    mungkin

    terbentukpada daerah

    insisi

    Infeksi dan

    pendarahan

    mungkin

    terjadi

    Beberapa

    pasien

    mungkinmengalami

    infeksi,

    pendarahan

    atau bercak

    disekitar

    tempat biopsi

    Cara Memperoleh Biopsi yang Tepat

    Biopsi yang tepat biasanya terdiri dari jaringan yang menunjukkan tanda

    penyakit yang paling parah atau adanya perubahan pada lesi dan cocok

    untuk penilaian patologis. Untuk mendapatkan biopsi yang tepat meliputi 3

    kunci utama, yaitu pemilihan tempat biopsi, prosedur yang digunakan dan

    peraturan yang tepat dari sampel biopsi.

    1. Pemilihan Tempat Biopsi

  • 8/3/2019 new BIOPSY Case k 12 - Nita Andriani -10100110128

    11/14

    Tempat biopsi harus dipilih dengan hati-hati untuk menjamin

    bahwa biopsi dapat memberikan hasil dengan akurat. Lesi oral yang

    mencurigakan, khususnya yang berbentuk besar, sering bermacam-

    macam dalam parahnya penyakit dari satu bagian lesi ke bagian

    yang lain. Sebagai contoh, lesi mungkin mempunyai squamous cell

    carcinoma (SCC) invasi awal pada satu bagian dan displasia ringan

    pada bagian lain. Biopsi yang tepat meliputi jaringan dari bagian

    yang paling buruk dari lesi (pada contoh ini adalah SCC invasi awal).

    Bagian yang paling buruk dari lesi mungkin ditetapkan dari tanda-

    tanda klinis biopsi multipel, dan penggunaan alat visual tambahan.

    Memilih derah dengan leuplakia nonhomogenous atau erythroplakia

    (misal daerah nodular, verrocous atau indurated ; daerah kemerahan

    atau ulser) meningkatkan kemungkinan bahwa biopsi akan meliputi

    daerah dengan penyakit yang paling parah. Mengambil biopsi dari

    bagian yang berbeda dari lesi, khususnya jika lesi meluas atau jikalesi menunjukkan gambaran klinis yang bermacam-macam, dapat

    menjamin hasil biopsi yang dapat dipercaya. Sebagai contoh, untuk

    lesi 4 cm, mengambil 2 biopsi dari daerah yang cocok atau dengan

    gambaran klinis yang berbeda dapat juga dibedakan. Menggunakan

    toluidin blue atau visualisasi dengan flouresence direk dapat

    menolong klinisi melihat perubahan yang paling parah atau signifikan

    untuk biopsi. Jika dokter gigi tidak pasti tentang tempat biopsi yang

    paling cocok, mereka dapat merujuk pasien pada klinisi spesialis

    pada bidangnya karena biopsi dari tempat yang tidak cocok dapat

    memberikan pasien dan dokter gigi hasil yang salah.

    2. Prosedur Biopsi

    Klinisi mengunakan sejumlah teknik biopsi meliputi scalpel, biopsi

    punch, laser atau pisau elektrik. Untuk biopsi lesi mukosa yang

    dicurigai ganas atau tidak ganas, khususnya pada biopsi excisional,

    penggunaan laser atau pisau elektrik seharusnya dihindari. Teknik ini

    mungkin menghasilkan artifak koagulatif yang mengganggu

    intepretasi histologi dari sampel, khususnya penilaian margin. Biopsi

    punch telah menunjukkan dapat menghasikan artifak yang lebihsedikit daripada biopsi scapel.

    Prosedur dalam memperoleh biopsi punch meliputi tahap-tahap

    sebagai berikut (gambar 2) :

    a. Memilih tempat biopsi

  • 8/3/2019 new BIOPSY Case k 12 - Nita Andriani -10100110128

    12/14

    Gambar 2A menjelaskan tempat biopsi (lihat juga diskusi

    diatas)

    b. Memberikan anastesi lokal

    Untuk tempat dengan vaskularisasi tinggi (seperti lidah atau

    bibir) atau lesi, anastesi yang mengandung vasokonstriktor

    seharusnya dipilih untuk meminimalkan pendarahan (misal

    lidocaine yang mengandung epinephrine 1 : 50000 atau 1 :

    100000). Anastesi seharusnya diberikan pada daerah yang

    berdekatan dengan tempat biopsi (gambar 2B) karena injeksi

    langsung solusi anastesi pada tempat biopsi dapat

    menyebabkan artifak distorsi pada spesimen.

    c. Menetapkan ukuran biopsi

    Biopsi mukosa seharusnya kurang lebih berdiameter 3 mm.

    sejak biopsi mengkerut setelah fiksasi formalin, biopsi punch

    dengan diameter 4 mm atau 5 mm direkomendasikan untukmenjamin ukuran sampel yang cukup. Dalamnya biopsi

    seharusnya kurang lebih 2 mm. Bagaimanapun, lesi oral yang

    belum ganas dan SCC seringkali membutuhkan biopsi yang

    lebih dalam karena mempunyai ciri lapisan epitel yang lebih

    tebal dan hiperkeratosis. Untuk lesi ini, kedalaman yang

    direkomensasikan adalah 4 mm atau 5 mm. Bevel pada sisi

    potong biasanya 1,5 mm (gambar 2C) apat digunakan sebagai

    penuntun kedalaman.

    d. Memperoleh sampel biopsi dengan biopsi punch

    Selama biopsi punch, punch dimasukkan kedalam mukosa

    dengan gerakan rotasi untuk menyertai pemotongan jaringan

    dengan kedalaman yang tepat (gambar 2D). Forcep jaringan

    dan scalpel digunakan untuk mengeluarkaan sampel biopsi

    (gambar 2E). Jaringan biopsi kemudian harus diletakkan di

    sepotong kertas yang bersih dengan permukaan jaringan lunak

    (lapisan paling bawah) menghadap ke bawah selama 1 menit

    (gambar 2F) untuk menjamin bahwa sampel tetap flat selama

    fiksasi dan untuk menjamin sampel tetap dalam keadaan baik

    selama pemeriksaan histologi (hal ini adalah tahap kritis).Sampel kemudian diletakkan di 10% fiksatif formalin buffer

    netral. Volume fiksatif seharusnya kurang lebih 20 kali volume

    sampel untuk menghindari fiksasi yang tidak baik atau

    autolisis. Tidak ada fiksatif lain yang dapat menggantikan

    fiksatif formalin. Alkohol, desinfectan untuk permukaan, solusi

  • 8/3/2019 new BIOPSY Case k 12 - Nita Andriani -10100110128

    13/14

    anastesi lokal atau obat kumur tidak dapat memfiksasi jaringan

    dengan benar untuk evaluasi histologis yang cukup.

    e. Memastikan Hemostatis

    Jika memungkinkan, tempat biopsi seharusnya dijahit untuk

    menutup luka dan menjamin hemostatis yang baik (gambar 2G

    dan 2H).

    3. Peraturan Biopsi

    Sampel biopsi seharusnya selalu disertai dengan informasi klinis,

    meliputi riwayat dysplasia atau SCC, faktor resiko pasien, lokasi lesi

    dan ciri-ciri klinis, ukuran dan durasinya. Sebagai tambahan, jika

    sampel multipel lesi diambil, setiap sampel harus dipisah, diberi label

    pada kontainer dengan jelas. Jika memungkinkan, foto berwarna dari

    lesi seharusnya dicantumkan untuk memberikan hubungan klinis dan

    patologis. Akhirnya sampel dan dokumentasinya seharusnya dikirim

    oleh kurir untuk meminimalkan penundaan dalam diagnosis danmencegah artifak yang beku yang dapat terjadi jika sampel

    diletakkan pada kotak pos atau dikirim oleh kurir tanpa pengaturan

    suhu dalam musim dingin.

    DAFTAR PUSTAKA

    Anonim, 2011. Biopsy insisional dan eksisional.

    http://bedahumum.wordpress.com/biopsi-insisional-dan-

    eksisional/Diakses pada tanggal 24 Okt Anonim1, 2009.

    http://keladitikus.info/pemeriksaan-a-pengobatan/biopsi.html. diunduh

    tanggal 22 Oktober 2011

    Anonim, 2009. http://yusufheriady.blogspot.com/2009/03/biopsi-tusuk-jarum-

    membantu-menentukan.html. diunduh tanggal 22 Oktober 2011

    Anonim, 2011 www.nhsdirect.wales.nhs.uk. Diunduh tanggal 22 oktober

    2011

    Anonim, http://keladitikus.info/pemeriksaan-a-pengobatan/biopsi.html

    .diunduh tanggal 22 oktober 2011Hayes, Peter C, 1993, Buku Saku Diagnosi dan Terapi, EGC: Jakarta

    Linsk JA, Franzen S. Fine needle aspiration for the clinician. Philadelphia : J.B.

    Lippincott Co, 1986.

    Schwartz, Seymour.2000. Intisari Prinsip-prinsip Ilmu Bedah. Edisi 5. EGC:

    Jakarta

    http://bedahumum.wordpress.com/biopsi-insisional-dan-eksisional/http://bedahumum.wordpress.com/biopsi-insisional-dan-eksisional/http://keladitikus.info/pemeriksaan-a-pengobatan/biopsi.htmlhttp://yusufheriady.blogspot.com/2009/03/biopsi-tusuk-jarum-membantu-menentukan.htmlhttp://yusufheriady.blogspot.com/2009/03/biopsi-tusuk-jarum-membantu-menentukan.htmlhttp://www.nhsdirect.wales.nhs.uk/http://keladitikus.info/pemeriksaan-a-pengobatan/biopsi.html%20.diunduhhttp://keladitikus.info/pemeriksaan-a-pengobatan/biopsi.html%20.diunduhhttp://bedahumum.wordpress.com/biopsi-insisional-dan-eksisional/http://bedahumum.wordpress.com/biopsi-insisional-dan-eksisional/http://keladitikus.info/pemeriksaan-a-pengobatan/biopsi.htmlhttp://yusufheriady.blogspot.com/2009/03/biopsi-tusuk-jarum-membantu-menentukan.htmlhttp://yusufheriady.blogspot.com/2009/03/biopsi-tusuk-jarum-membantu-menentukan.htmlhttp://www.nhsdirect.wales.nhs.uk/http://keladitikus.info/pemeriksaan-a-pengobatan/biopsi.html%20.diunduhhttp://keladitikus.info/pemeriksaan-a-pengobatan/biopsi.html%20.diunduh
  • 8/3/2019 new BIOPSY Case k 12 - Nita Andriani -10100110128

    14/14

    ober 2011

    Tambunan GW. Sitologi aspirasi dalam tatalaksana limfadenopati. Khusus

    limfoma malignum. Naskah Simposium Lekemia dan Limfoma II,

    Medan 1989

    Tambunan GW. Teknik Biopsi Aspirasi. Penuntun Biopsi Aspirasi JarumHalus. Aspek Klinik dan Sitologi Neoplasma. Jakarta : Percetakan

    Hipokrates 1990