peluang dan tantangan profesi hukum di era revolusi industri 4.0.* · 2019. 7. 8. · 7/8/2019 1...
TRANSCRIPT
7/8/2019
1
Peluang dan Tantangan Profesi Hukum
di Era Revolusi Industri 4.0.*
Oleh TM Luthfi Yazid**
*Presentasi Pada Kuliah Umum FH UII, Yogyakarta, 8 Juli 2019
**Advokat di Jakarta International Law Office (JILO), Wakil Presiden Kongres Advokat Indonesia ( Tiga Periode 2008-
2024) Associate LEAD Program, New York-London (1994-sekarang)
Literal Definition of “Disrupt”
Cambridge Dictionary: “to prevent something, especially a system, process,
or as usual or as expected; other meaning: to change the traditional way that
an industry operates, especially in a new and effective way”.
Oxford Dictionary:” interrupt (an event, activity or process) by causing a
disturbance or problem; other meaning: drastically alter or destroy the
structure of…”.
KBBI:” hal tercerabut dari akarnya”.
7/8/2019
2
Apakah disruption itu?
Disruption dalam industri hukum seperti apa?
Bagaimana dampak dari disruption?
Bagaimana peraturan perundang-undangan dan regulator menghadapi
disruption?
Dimanakah posisi praktisi hukum?
Bagaimana menyikapinya? Apa yang mesti dipersiapkan untuk masa depan?
Siapkah Indonesia menghadapai era revolusi industri 4.0?
Future Studies Scholars
Beberapa tulisan Christensen (Professor Harvard Business School):- The
Clayton M Christensen Reader (2015), Boston: Harvard Business Review Press
Selected Articles From the World’s Foremost Authority On Disruptive
Innovation (2016), Boston: Harvard Business Review Press
The Innovator’s Dilemma: When New Technologies Cause Great Firm to Fail,
(2016), Boston: Harvard Business Review Press
Alvin Toffler dengan bukunya Third Wave (1980)
John Naisbitt: Ten New Directions Transforming Our Live (1982)
Patricia Aburdene: Megratrends 2010 The Rise of Conscious Capitalism
Richard Susskind (The world’s leading legal futurist) dengan bukunya The End
of Lawyers ( Oxford University Press, 2008, revised 2010)
7/8/2019
3
Richard Susskind (professorship from Oxford University) dengan bukunya
berjudul Tomorrow’s Lawyers An Introduction to Your Future (Oxford
University Press, 2013). Dia memprediksi akan adanya online court, AI based
global legal business, new legal jobs dan no finish line for technological
innovation.
Contoh Realitas Disruption
Market change, Artificial Intelligence, Big Data, Revind 4.0
Crypto Currency, Bit Coin, Digitalisasi, Robot
Online Dispute Resolution (ODR)
Tokopedia, Traveloka, Bukalapak, Alibab.com, Go-Jek, Grab, Google Home
Electronic Court (Perma No 3 Tahun 2018 tentang Admin Perkara secara
Elektronik).
Relevansi teori Roescoe Pound, Mochtar Kusumaatmadja, Satjipto, Romli
Atmasasmita, Upendra Baxi, Richard Susskind, Mahzab Tamsis/Profetik dll
7/8/2019
4
Incomplete Innovation and Premature Disruption of Legal Service, Brian
Sheppard, 2015, hal. 1806-1808 Michigan State Law Review 1797. Brian
Sheppard adalah Associate Professor Seton Hall University School of Law,
S.J.D. Harvard Law School mengatakan bahwa kompetisi akan makin ketat
antara lawyer, non-lawyer dan mesin bahkan beberapa tipe lawyer akan
tamat.
Judicata sebuah platform visualisasi data hukum mengklaim sebagai “mapping
legal genome” dan Robot, Robot and Hwang sebagai pengembang dan
konsultan software otomatis yang terdiri dari dua robot dan seorang manusia.
Pertarungan Disruption
Disruption akan menghadapi pertarungan sengit, tantangan, kritikan, hujatan
melawan berbagai macam kepentingan, kekuasaan, hegemoni, monopoli,
mind-set, interest dan sebagainya.
President ABA tahun 1967 Charles S Rhyne mengatakan bahwa lawyer tak akan
pernah tergantikan karena “ the computer is incapable of original thought,
reasoning and creative achievement “.
Sebagai antisipasi akan muncul hybrid firm yang terdiri dari para lawyer
terlatih namun hybrid firm bukanlah law firm. Para lawyernya hanya temporal
dan bekerja per project. Contohnya Axiom Law yang meraih 28 juta USD
tahun 2013.
7/8/2019
5
Beberapa Contoh Non Legal Disruption
Yellow Page – Google
Kaset, CD, USB,Spotify, internet music delivery: apa khabar UU Hak Cipta?
Kodak Film, Fuji Film, Nokia, Blackberry, Pager.
Blue Bird – Grab (peraturan/perizinan usaha taxi/incumbent harus mempunyai
pool taxi, sementara Grab atau Uber sebagai new comers bebas). Bagaimana
peraturan menghadapi realitas seperti ini? Bagaimana dengan peran
regulator? Adakah harmonisasi peraturan yang dikeluarkan masing-masing
birokrasi?
Tokopedia, Bukalapak, Traveloka, AirBnB semua dapat dilakukan dengan
smartphone
Check-in machine, e-Money, Bit-Coin, Waze, google maps, Fintech
Disruption in Legal Industries
Pembuatan Legal Opinion, Legal Due Diligence, legal review, legal drafting
dll.
Penerapan Online Dispute Resolution (ODR)
Penggunan AI dalam memutus suatu perkara atau menggantikan lawyers
seperti robot Ross yang dipakai law firm Baker Hostetler di Washington untuk
menangani perkara kepailitan. Ross adalah pengacara AI pertama di dunia
(Karen Turner, the Washington Post, May, 16,2016).
Unsur kecakapan dalam BW (1320) apakah tetap valid di era disrupsi?
7/8/2019
6
Menurut Bob Craig dan Andrew Arruda selaku Chief Information Officer dan
Chief Executive Ross Inteligence banyak starts up sebagai legal assistance
seperti Lex Machina, CaseText dll. Bob Craig mengatakan “Ross is not a way to
replace our attorneys. It is a supplemental tool to help them move faster,
learn faster and continually improve… rather than spending hours swimming
though hundreds of links, reading through hundreds of pages of cases…”.
Dengan demikian Ross tidak dimaksudkan untuk mengganti pengacara, namun
hanya untuk mempercepat pengacara dalam belajar ketimbang berjam-jam
membuka link internet, membaca berates-ratus halaman kasus tanpa hasil
maksimal.
Di European Union sebuah sengketa kontraktual/perdata apapun diputus oleh
robot dengan ODR. ODR Platform disediakan oleh the European Commission
untuk membantu menyelesaikan sengketa tanpa pengadilan. Misal, membeli
barang atau jasa dimana penjual dan pembeli/pengguna jasa harus tinggal di
EU, Norway, Iceland dan Liechtenstein.
Internet Dispute Resolution (iDR)
Electronic Dispute Resolution (eDR)
Electronic Alternative Dispute Resolution (eADR)
Online Alternative Dispute Resolution (oADR)
7/8/2019
7
7/8/2019
8
Pertanyaannya: apakah AI subyek hukum? Bagaimana
pertanggungjawabannya? Bagaimana bila ada kesalahan? Bagaimana aturan
hukumnya? Bagaimana hubungannya dengan human being, kemanusiaan?
a). www.rocketlawyer.com (menyediakan jasa pembuatan produk gratis dalam
7 hari periode awal).
b). www.nolo.com (menyediakan pengajaran yang dibutuhkan mengenai suatu
topik hukum secara spesifik dan menyeluruh).
c). www.rossintelligence.com ( artificial intelligence seharga USD 125 per
bulan jasa hukum yang mencakup yurisdiksi hukum di US).
d). www.lawgeek.com AI untuk mereview dokumen dan hanya membutuhkan
waktu beberapa detik atau menit.
e). www.LegalZoom.com
7/8/2019
9
Bagaimana nanti nasib vendor raksasa pengelola data base big data seperti
LexisNexis, Westlaw dll?
Bagaimana menjabarkan lawyer dan kantor hukum (law firm) pada era post-
disruption ( dan pre-disruption)?
Profesi Hukum Beberapa contoh:
Hakim
Jaksa
Advokat
Notaris dan PPAT
Pejabat Lelang
Bea dan Cukai
Dosen
KPK
Diplomat
Minyak, Gas Bumi dn Tambang
Perbankan
Perusahaan Sekuritas
Corporate Secretary
Wartawan Hukum
Diaspora/ International lawyers
LSM
Dsb.
7/8/2019
10
Hakim
Hakim harus up to date
Harus mengikuti jaman, karena hukum selalu berkembang ->
Sangat berhati-hati
Bukan corong hanya undang-undang, tapi corong keadilan (out of the box,
progressive justice)
Mempunyai integritas dan jujur ( sinisme:Kasih Uang Habis Perkara/KUHP. It is
not important to know the law, but the most important is to know the
judge…)
Hakim
“Hukum tanpa hakim, keadilan tanpa pengadilan”; “To enter a court of law is
to enter a tiger’s mouth” (Goh Bee Chen, 2002).
Proses pendaftaran calon hakim sama seperti proses pendaftaran penerimaan
CPNS umumnya melalui sistem computer assitted test (CAT).
Menempuh pendidikan dan pelatihan (diklat) calon hakim terlebih dahulu
sebelum diangkat menjadi hakim oleh presiden
7/8/2019
11
Hakim
Syarat untuk menjadi Hakim; Pasal 14 ayat (1) Undang-Undang No. 49 Tahun 2009 tentang Perubahan Kedua atasUndang-Undang No. 2 Tahun 1986 tentang Peradilan Umum, yaitu:
a) warga negara Indonesia;
b) bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa;
c) setia kepada Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945;
d) sarjana hukum;
e) lulus pendidikan hakim;
f) mampu secara rohani dan jasmani untuk menjalankan tugas dan kewajiban;
g) berwibawa, jujur, adil, dan berkelakuan tidak tercela;
h) berusia paling rendah 25 (dua puluh lima) tahun dan paling tinggi 40 (empat puluh) tahun;
i) tidak pernah dijatuhi pidana penjara karena melakukan kejahatan berdasarkan putusan pengadilan yang telahmemperoleh kekuatan hukum tetap.
Jaksa
Kemampuan psikis dan fisik
Lolos tes CPNS (tes kesehatan)
Kuasai Aspek-Aspek Hukum dan Update Isu Hukum Aktual
tahap terkahir dalam CPNS adalah wawancara dengan para Jaksa Agung Muda
(JAM). Umumnya, setiap JAM akan bertanya seputar aspek hukum tertentu dan
juga meminta pandangan setiap calon jaksa terkait institusi Kejaksaan.
7/8/2019
12
Jaksa
Curiousity (kepo) dan Proaktif
Gemar bertanya akan belajar lebih banyak
Disiplin dan Jago Mengatur Waktu
Menangani berbagai macam kasus
Mengenal Kultur dan Behavior Seorang Jaksa
seorang jaksa harus berhubungan dengan penyidik, advokat, serta hakim, media
massa, menanggapi dengan perspektif seorang jaksa
(Source:http://www.hukumonline.com/berita/baca/lt56e2981ce4f0b/ingin-jadi-jaksa-ini-5-hal-yang-wajib-dimiliki-
mahasiswa-hukum)
Jaksa
Pasal 9 ayat (1) jo. ayat (2) Undang-Undang No. 16 Tahun 2004 tentang Kejaksaan
Republik Indonesia;
a. warga negara Indonesia;
b. bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa;
c. setia kepada Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945;
d. berijazah paling rendah sarjana hukum;
e. berumur paling rendah 25 (dua puluh lima) tahun dan paling tinggi 35
(tiga puluh lima) tahun;
f. sehat jasmani dan rohani;
g. berwibawa, jujur, adil, dan berkelakuan tidak tercela; dan
h. pegawai negeri sipil
7/8/2019
13
Advokat
Think like a Lawyer, Don’t Act like One
Harus mempunyai dasar hukum yang kuat
Hard on the Problem, soft on the people
Berargumen tidak harus berteriak, Advokat harus menghormati pihak lawan (Kode EtikAdvokat)
Tujuannya adalah damai (peaceful settlement)
Menjadi Advokat bukan hanya mementingkan konflik tetapi yang harus disadari semuakonflik harus bertujuan damai
Mulai dengan “tujuan akhir” (goal)
Harus bisa menganalisis sebuah permasalahan dengan memprediksi hasil dari sebuah kasus
Barrister and solicitor
(Source: Buku Think like a Lawyer, Don’t Act Like One, Aernour Bourdrez)
Advokat
Kembangkan keahlian menulis Anda. Pengacara sering kali menyepelekan
keahlian menulis yang dibutuhkan untuk menjadi pengacara yang sukses.
Nyatanya, seorang pengacara meluangkan cukup banyak waktu membuat
somasi, gugatan, jawaban, replik,duplik, pledoi dst.
Keterampilan menghadapi media massa, social media dsb
(source: https://id.wikihow.com/Menjadi-Pengacara-yang-Sukses)
7/8/2019
14
Advokat
Syarat menjadi Advokat
Pasal 3 UU Advokat
a. warga negara Republik Indonesia;
b. bertempat tinggal di Indonesia;
c. tidak berstatus sebagai pegawai negeri atau pejabat negara;
d. berusia sekurang-kurangnya 25 (dua puluh lima) tahun;
e. berijazah sarjana yang berlatar belakang pendidikan tinggi hukum sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 2 ayat (1);
f. lulus ujian yang diadakan oleh Organisasi Advokat;
g. magang sekurang-kurangnya 2 (dua) tahun terus menerus pada kantor Advokat;
h. tidak pernah dipidana karena melakukan tindak pidana kejahatan yang diancam
dengan pidana penjara 5 (lima) tahun atau lebih;
i. berperilaku baik, jujur, bertanggung jawab, adil, dan mempunyai integritas yang
tinggi
Outsource Serviced
Contract drafting
Review and management
Compliance assistance (registration and administration matters)
E-discovery
Litigation support
Patent support
7/8/2019
15
Sejumlah Reaksi Terhadap Disruption
Tulisan Han Li Tioh berjudul “14th OECD Global Forum Competition-Disruptive
Innovation: Implication for Enforcement of Competition Law” pada intinya
mengingatkan bahwa munculnya perubahan radikal dalam produksi barang
dan jasa merubah efektivitas model bisnis dalam dunia persaingan usaha.
Contoh technological advancement dan mode pembagian keuntungan (peer to
peer landing, AirBnB, Uber, online recruitment advertising service; third party
taxi boking application). Efek, network dan market dari dunia online begitu
cepat dan dinamis sementara hukum/peraturan perundangan tertinggal.
Tulisan di hukumonline “ 3 Strategi negeri Singa Harmoniskan Hukum dan
teknologi di Era Revolusi Industri 4.0” menjelaskan bahwa terkait regulasi
Singapura dalam menghadapi Disruptive Innovation melakukan 3 hal.
Pertama, Establishment of Regulatory Sandboxes. Pemberian ruang uji coba
terbatas untuk ide, produk atau layanan berbasis teknologi teranyar. Contoh,
penerapan izin operasi kendaraan otomatis tanpa pengemudi selama 5 tahun.
Kedua, Masterly In-activity –wait and see approach. Sikap menunggu sampai
perkembangan teknologi terbaru dapat terdeteksi arahnya. Contoh: Bank
Sentral di Singapura sengaja tidak mengatur cryptocurrency namun aktivitas
terkait cryptocurrency diperbolehkan.
7/8/2019
16
Ketiga, regulasi dibuat lebih cepat, disimplifikasi tata cara pembuatan
regulasi untuk mengejar ketertinggalan perubahan teknologi.
Shannon Spangler dalam artikelnya pada seminar ABA Annual Meeting di
Boston Agustus 2014 “Disruptive Innovation in the Legal Services Market”
menggarisbawahi bahwa disrupsi di dalam industri hukum dipengaruhi
diantaranya oleh: a). Perubahan cepat dalam ekonomi yang berefek pada
profesi hukum;b). Perubahan titik keseimbangan dimana market beranggapan
bahwa big data dengan cost minimal lebih dibutuhkan. Dengan teknologi
semua berubah: tenaga kerja, modal, material, informasi,model bisnis,
efektifitas dsb.
TERIMAKASIH