peluang nurtanio (n219) sebagai moda transportasi …

16
Peluang Nurtanio (N219) Sebagai Moda Transportasi ... (Yudho Dewanto) 57 PELUANG NURTANIO (N219) SEBAGAI MODA TRANSPORTASI UDARA UNTUK MENDUKUNG PENGEMBANGAN PARIWISATA DI KABUPATEN KERINCI PROVINSI JAMBI (THE OPPORTUNITIES OF NURTANIO (N219) AS A MODE OF AIR TRANSPORTATION TO SUPPORT TOURISM DEVELOPMENT IN KERINCI REGENCY JAMBI PROVINCE) Yudho Dewanto Biro Kerja Sama, Hubungan Masyarakat, dan Umum (KSHU) Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) Jl. Pemuda Persil No. 1, Jakarta Timur 13220 e-mail: [email protected] ABSTRACT Kerinci Regency has superior natural assets, so that it attracts domestic and foreign tourists. One of them is Mount Kerinci which is the sixth highest in Indonesia. Local governments and related agencies, try to provide incentives and support to improve economic development. The involvement of the private sector has contributed greatly to building infrastructure and facilities that are expected to encourage the development of air transportation. Susi Air and Wings Air airlines are 2 airlines that have served the route to Dipati Parbo airport in Sungai Penuh city and this is an opportunity for other companies to open the same route. This situation also provides an opportunity for LAPAN to contribute. The strategic step that needs to be taken is to conduct the dissemination and promotion activities of the N219 Aircraft as an air transportation mode in this region. In accordance with Law No. 21 of 2013 concerning Space and also in line with the priority issues of the National Medium-Term Government Plan (RPJMN) in strengthening national connectivity to achieve balance of development. Keywords: Kerinci Regency, Mount Kerinci, airport, aircraft N219 ABSTRAK Kabupaten Kerinci memiliki aset kekayaan alam obyek wisata unggulan, sehingga menjadi daya tarik wisatawan dalam negeri maupun mancanegara. Salah satunya adalah Gunung Kerinci yang merupakan tertinggi keenam di Indonesia. Pemerintah Daerah dan Instansi terkait, berupaya memberikan insentif dan dukungan guna meningkatkan pembangunan ekonomi. Keterlibatan swasta memberikan kontribusi sangat besar dalam membangun fasilitas dan sarana infrastrutur yang diharapkan dapat mendorong pengembangan transportasi udara. Perusahaan penerbangan Susi Air dan Wings Air merupakan 2 perusahaan penerbangan yang telah melayani rute ke bandara Dipati Parbo kota Sungai Penuh dan ini terbuka peluang bagi perusahaan lainnya, untuk membuka rute yang sama. Situasi ini, juga menjadi peluang bagi LAPAN untuk dapat berkontribusi. Langkah strategi yang perlu dilakukan adalah mengadakan kegiatan diseminasi dan promosi Pesawat N219 sebagai moda transportasi udara di wilayah ini. Sesuai dengan UU No. 21 Tahun 2013 tentang Keantariksaan dan juga sejalan dengan isu prioritas Rencana Pemerintah Jangka Menengah Nasional (RPJMN) dalam penguatan konektivitas nasional untuk mencapai keseimbangan pembangunan. Kata Kunci: Kabupaten Kerinci, Gunung Kerinci, bandara, pesawat N219

Upload: others

Post on 16-Oct-2021

1 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PELUANG NURTANIO (N219) SEBAGAI MODA TRANSPORTASI …

Peluang Nurtanio (N219) Sebagai Moda Transportasi ... (Yudho Dewanto)

57

PELUANG NURTANIO (N219) SEBAGAI MODA TRANSPORTASI

UDARA UNTUK MENDUKUNG PENGEMBANGAN PARIWISATA DI

KABUPATEN KERINCI PROVINSI JAMBI

(THE OPPORTUNITIES OF NURTANIO (N219) AS A MODE OF AIR

TRANSPORTATION TO SUPPORT TOURISM DEVELOPMENT IN

KERINCI REGENCY JAMBI PROVINCE)

Yudho Dewanto

Biro Kerja Sama, Hubungan Masyarakat, dan Umum (KSHU)

Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN)

Jl. Pemuda Persil No. 1, Jakarta Timur 13220

e-mail: [email protected]

ABSTRACT

Kerinci Regency has superior natural assets, so that it attracts domestic and foreign tourists.

One of them is Mount Kerinci which is the sixth highest in Indonesia. Local governments and related

agencies, try to provide incentives and support to improve economic development. The involvement of

the private sector has contributed greatly to building infrastructure and facilities that are expected to

encourage the development of air transportation.

Susi Air and Wings Air airlines are 2 airlines that have served the route to Dipati Parbo airport

in Sungai Penuh city and this is an opportunity for other companies to open the same route. This

situation also provides an opportunity for LAPAN to contribute. The strategic step that needs to be taken

is to conduct the dissemination and promotion activities of the N219 Aircraft as an air transportation

mode in this region. In accordance with Law No. 21 of 2013 concerning Space and also in line with the

priority issues of the National Medium-Term Government Plan (RPJMN) in strengthening national

connectivity to achieve balance of development.

Keywords: Kerinci Regency, Mount Kerinci, airport, aircraft N219

ABSTRAK

Kabupaten Kerinci memiliki aset kekayaan alam obyek wisata unggulan, sehingga menjadi daya

tarik wisatawan dalam negeri maupun mancanegara. Salah satunya adalah Gunung Kerinci yang

merupakan tertinggi keenam di Indonesia. Pemerintah Daerah dan Instansi terkait, berupaya

memberikan insentif dan dukungan guna meningkatkan pembangunan ekonomi. Keterlibatan swasta

memberikan kontribusi sangat besar dalam membangun fasilitas dan sarana infrastrutur yang

diharapkan dapat mendorong pengembangan transportasi udara.

Perusahaan penerbangan Susi Air dan Wings Air merupakan 2 perusahaan penerbangan yang

telah melayani rute ke bandara Dipati Parbo kota Sungai Penuh dan ini terbuka peluang bagi

perusahaan lainnya, untuk membuka rute yang sama. Situasi ini, juga menjadi peluang bagi LAPAN

untuk dapat berkontribusi. Langkah strategi yang perlu dilakukan adalah mengadakan kegiatan

diseminasi dan promosi Pesawat N219 sebagai moda transportasi udara di wilayah ini. Sesuai dengan

UU No. 21 Tahun 2013 tentang Keantariksaan dan juga sejalan dengan isu prioritas Rencana

Pemerintah Jangka Menengah Nasional (RPJMN) dalam penguatan konektivitas nasional untuk

mencapai keseimbangan pembangunan.

Kata Kunci: Kabupaten Kerinci, Gunung Kerinci, bandara, pesawat N219

Page 2: PELUANG NURTANIO (N219) SEBAGAI MODA TRANSPORTASI …

Majalah Sains dan Teknologi Dirgantara Vol. 13 No. 2 Desember 2018:57-72

58

1 PENDAHULUAN

Lembaga Penerbangan dan

Antariksa Nasional (LAPAN) sebagai

lembaga litbang telah berhasil

mengembangkan pesawat udara jenis

turbo propeller Nurtanio (N219). Pesawat

ini dapat digunakan untuk melayani rute

penerbangan ke daerah pedalaman yang

memiliki bandara perintis. Transportasi

udara dengan pesawat Nurtanio (N219)

diharapkan dapat membuka arus

ekonomi ke daerah pedalaman.

Kabupaten Kerinci terletak di

Provinsi Jambi dan sebagian wilayahnya

berada di Taman Nasional Kerinci Seblat

(TNKS). Letak geografis Kabupaten

Kerinci yang berada di ketinggian,

menjadikan daerah ini berhawa sejuk

dan sebagai destinasi wisatawan baik

nasional maupun internasional.

Unggulan pariwisata tematik di wilayah

ini, yaitu wisata penelitian, wisata

olahraga, wisata air, wisata pertanian/

perkebunan, wisata tradisi seni budaya,

serta wisata sejarah. Sebagai prioritas

destinasi wisata, antara lain Gunung

Kerinci, Danau Gunung Tujuh, dan

Perkebunan Teh Kayu Aro sebagai

branding promosi pariwisata yang

terintegrasi.

Upaya pengembangan kawasan

pariwisata ini sangat membutuhkan cara

dan strategi sesuai dengan potensi dan

karakteristik lokalnya, di antaranya

melalui penguatan atraksi, akses, dan

amenitas. Sehingga akan mendorong

berkembangnya sektor ekonomi potensial

di daerah sebagai sumber pertumbuhan

baru yang berdaya saing tinggi dan

berorientasi nasional serta internasional

sebagai quick wins untuk meningkatkan

nilai tambah ekonomi Kabupaten Kerinci.

1.1 Kondisi Alam

Gunung Kerinci (3.805 mdpl) yang

terletak di wilayah Kabupaten Kerinci

Provinsi Jambi, termasuk jenis gunung

berapi yang tertinggi di Sumatra dan

urutan ke enam puncak gunung tertinggi

di Indonesia (Tabel 1-1).

Gunung Kerinci terletak dekat

pesisir pantai sebelah barat pegunungan

Bukit Barisan, Pulau Sumatra. Bagi para

pendaki gunung di Indonesia, Gunung

Kerinci menjadi destinasi olahraga alam

terbuka baik yang sekadar hobi maupun

profesional dan juga menjadi lompatan

untuk mendaki puncak gunung yang

lebih tinggi, yaitu Tujuh Puncak Gunung

Tertinggi di dunia (Seven Summit).

Dengan karakter alamnya ini, Gunung

Kerinci menjadi aset wisata unggulan

dan dapat menjadi prioritas utama di

Kabupaten Kerinci.

Tabel 1-1: DAFTAR 10 PUNCAK TERTINGGI DI

INDONESIA

No. Nama

Puncak Gunung

Ketinggian (mdpl)

Lokasi Provinsi

1. Cartenzs 4.884 Papua 2. Mandala 4.760 Papua 3. Trikora 4.750 Papua 4. Ngga

Pilimsit 4.717 Papua

5. Yamin 4.540 Papua 6. Kerinci 3.805 Jambi

7. Rinjani 3.726 Nusa Tenggara

Barat 8. Semeru 3.676 Jawa

Timur 9. Sanggar

3.492 Nusa

Tenggara Barat

10. Rantemario 3.478 Sulawesi Selatan

Wilayah Kabupaten Kerinci

dibentuk berdasarkan (UU No. 58 Tahun

1958). Secara geografis Kabupaten

Kerinci berada 01o41’ - 02o26’ LS dan

101o08’ - 101o40’ BT. Kabupaten Kerinci

berbatasan dengan Kabupaten Solok

Selatan Sumatra Barat (Utara),

Kabupaten Bungo dan Kabupaten

Merangin Jambi (Timur), Kabupaten

Muko-Muko Bengkulu (Selatan), dan

Kabupaten Pesisir Selatan Provinsi

Sumatra Barat (Barat).

Daerah administrasinya terbentang

di atas wilayah seluas sekitar 3.360 km2

Page 3: PELUANG NURTANIO (N219) SEBAGAI MODA TRANSPORTASI …

Peluang Nurtanio (N219) Sebagai Moda Transportasi ... (Yudho Dewanto)

59

dengan jumlah penduduk 234 ribu jiwa

(Pemprov Jambi, 2015).

Sebagian lahan di wilayah

Kabupaten Kerinci merupakan area

konservasi (UU No. 5 Tahun 1990) yang

berada di dalam kawasan Taman

Nasional Kerinci Seblat (TNKS). Luas

Lahan Hutan di Kabupaten Kerinci

250.520,240 (Ha) atau 2.505,2 km2

(Pemprov Jambi, 2015). Sedangkan

sebagian lagi terdiri dari kawasan

budidaya pertanian dan non pertanian.

Artinya ada keterbatasan hanya sedikit

lahan yang dapat diolah penduduknya.

Oleh karena itu, Pemerintah Daerah

didukung seluruh lapisan masyarakat

menggali berbagai potensi yang dapat

menjadi alternatif sektor penerimaan

Pendapatan Asli Daerah (PAD). Langkah

strategis yang dilakukan ini, adalah

sebagai upaya untuk membantu

percepatan proses pembangunan daerah.

Dalam rangka mendukung

pembangunan daerah Kabupaten

Kerinci, upaya yang dilakukan adalah

memanfaatkan secara optimal beberapa

sumber daya alam. Di antaranya obyek

wisata alam potensial yang berada di

dataran tinggi dengan suhu udara yang

dingin/sejuk.

Inventarisasi potensi wisata alam

di wilayah tersebut (wikipedia.org),

adalah:

1. Taman Nasional Kerinci Seblat,

2. Gunung Kerinci,

3. Danau Kerinci, dan Gunung Tujuh,

4. Sungai Arus Deras Sungai Batang

Merangin,

5. Perkebunan Teh Kayu Aro,

6. Perkebunan Kayu Manis,

7. Air Terjun Telun Berasap,

8. Pemandian Air Panas Sumurup,

9. Kebudayaan Asli Suku Kerinci,

10. Situs Pra Sejarah (Megalitikum).

Dengan berbagai obyek wisata

alam yang potensial dan juga keberadaan

TNKS di wilayah Kabupaten Kerinci,

menjadi aset potensi lokal yang dapat

diandalkan. Keindahan alamnya yang

sudah banyak dikenal dapat menarik

minat wisatawan baik domestik maupun

dari mancanegara, dapat dilihat pada

Gambar 1-1.

Selain itu, Kabupaten Kerinci

memiliki aset budaya asli suku Kerinci

yang menjadi modal utama dan kekuatan

kerakteristik lokal.

Gambar 1-1: Lokasi di Gunung Kerinci: Sun Rise

Danau Gunung Tujuh (Foto: Dok

Pribadi, GPA Aesthetica ISTN, Jakarta)

1.2 Produk Unggulan Nasional

Pemerintah mencanangkan

bahwa pengembangan industri

penerbangan Pesawat N219 menjadi

salah satu bagian dari rencana strategis

industri nasional. Industri penerbangan

harus dibangun di Indonesia, sebagai

sarana transportasi udara yang handal

(Kepmen Perhubungan Nomor KP. 430

Tahun 2015). Untuk itu perlu terus

didorong program besar ini yang

diprakarsai oleh Kementerian Riset

Teknologi dan Pendidikan Tinggi

(Kemenristekdikti), Kementerian

Perencanaan Pembangunan Nasional

Republik Indonesia/Badan Perencanaan

Pembangunan Nasional (Kementerian

PPN/Bappenas), Badan Pengkajian dan

Penerapan Teknologi (BPPT), Lembaga

Penerbangan dan Antariksa Nasional

(LAPAN), Kementerian Perhubungan, dan

sektor industri penerbangan PT.

Dirgantara Indonesia (PT. DI).

Produk N219 telah sukses

mengikuti serangkaian tahap pengujian

yang dilakukan. Diantaranya melakukan

uji struktur, uji terbang melakukan take

off dan landing dengan mulus di landasan

Page 4: PELUANG NURTANIO (N219) SEBAGAI MODA TRANSPORTASI …

Majalah Sains dan Teknologi Dirgantara Vol. 13 No. 2 Desember 2018:57-72

60

bandara Husein Sastranegara, Bandung,

Jawa Barat. Proses pengujian ini, sebagai

syarat untuk memperoleh sertifikat

kelaikudaraan dari instansi Direktorat

Kelaikudaraan dan Pengoperasian

Pesawat Udara (DKUPPU) Kementerian

Perhubungan.

Dari keberhasilan yang diperoreh

membuktikan bahwa bangsa Indonesia

mampu melakukan rancang bangun,

pengujian, sertifikasi, dan memproduksi

industri penerbangan nasional secara

mandiri. Produk ini diharapkan bisa

menjawab tantangan pemerintah,

sebagai salah satu penggerak roda

perekonomian nasional di bidang

transportasi angkutan udara. Sasaran

utama dari transportasi udara ini adalah

sebagai penghubung atau meningkatkan

konektivitas daerah terpencil/pelosok

dalam mendukung percepatan

pembangunan konektivitas untuk

memperluas pertumbuhan ekonomi dari

pusat-pusat pertumbuhan ekonomi ke

wilayah belakangnya (hinterland),

(Kementerian PPN/Bappenas, 2014). Di

mana angkutan udara perintis adalah

kegiatan angkutan udara niaga dalam

negeri yang melayani jaringan dan rute

penerbangan untuk menghubungkan

daerah terpencil dan tertinggal atau

daerah yang belum terlayani oleh moda

transportasi lain dan secara komersial

belum menguntungkan (UU No.1 Tahun

2009).

Dengan kondisi ini perlu adanya

kebijakan yang dapat memberikan

insentif untuk pembangunan daerah,

khususnya di Kabupaten Kerinci. Humas

pada Biro Kerja Sama, Hubungan

Masyarakat dan Umum LAPAN (Biro

KSHU) perlu memberikan kontribusi

melalui operasional Pesawat N219

sebagai salah satu hasil/produk litbang.

Hal ini sesuai dengan yang diamanatkan

pada undang-undang (uu No. 21 Tahun

2013), yaitu “Dalam melaksanakan

penguasaan dan pengembangan

teknologi aeronautika, Lembaga dapat

bekerja sama dengan instansi terkait”.

Sekaligus mendukung nawacita nomor 3

dari program Kabinet Kerja Pemerintahan

Jokowi-JK, yaitu: “Membangun

Indonesia dari pinggiran dengan

memperkuat daerah-daerah dan desa

dalam kerangka negara kesatuan dan

meningkatkan produktivitas rakyat dan

daya saing di pasar internasional”.

Oleh karena itu kajian ini perlu

dilakukan dengan harapan dapat

berkontribusi untuk mendukung

peningkatan pariwisata nasional,

khususnya di Kabupaten Kerinci,

Provinsi Jambi, Kesempatan ini sekaligus

juga merupakan sarana untuk melakukan

promosi pesawat Nurtanio (N219) dari

LAPAN.

2 DATA DAN METODOLOGI

2.1 Data

Penulis berusaha mengkaji

beberapa data dan informasi yang berhasil

dikumpulkan, untuk merumuskan

permasalahan yang ada di Kabupaten

Kerinci.

Kemudian melakukan analisa dan

evaluasi yang mengacu kepada beberapa

regulasi (Tabel 2-1) dan kebijakan (Tabel

2-2) dari Pemerintah Republik Indonesia,

US Department of Transportation,

Federal Aviation Administration (FAA)

serta Badan Dunia World Heritage

Committee (WHC) UNESCO untuk

melakukan pendekatan yang otentik

(aspek legalitas) dari hasil kajian peluang

N219 ini.

Tabel 2-1: DAFTAR ACUAN REGULASI

No. Regulasi

1. UU No. 58 Tahun 1958,

Kabupaten Kerinci dibentuk,

2. UU No. 5 Tahun 1990, Kabupaten

Kerinci merupakan area

konservasi,

3. UU No.1 Tahun 2009, angkutan

udara perintis adalah kegiatan

angkutan udara niaga dalam

negeri yang melayani jaringan

dan rute penerbangan untuk

menghubungkan daerah terpencil

dan tertinggal atau daerah yang

Page 5: PELUANG NURTANIO (N219) SEBAGAI MODA TRANSPORTASI …

Peluang Nurtanio (N219) Sebagai Moda Transportasi ... (Yudho Dewanto)

61

belum terlayani oleh moda

transportasi lain dan secara

komersial belum menguntungkan,

4. UU No. 21 Tahun 2013, Dalam

melaksanakan penguasaan dan

pengembangan teknologi

aeronautika, Lembaga dapat

bekerja sama dengan instansi

terkait,

5. Perpres No. 58, 2017 Produk

N219 Amphibi dan N245

merupakan produk turunan

(derivative) dari CN235,

6. FAA, 2007, Jenis pesawat

bersertifikasi dasar CASR 23

normal, utility, acrobatic or

commuter category akan

dioperasikan secara komersil

setelah memperoleh Type

Certificate (TC),

7. FAA, 2009, standar penerbangan

internasional Civil Aviation Safety

Regulations (CASR) Part 23,

8. FAA, 2017, bandara adalah suatu

area tanah atau air yang

digunakan, atau dimaksudkan

untuk digunakan oleh pesawat

udara untuk lepas landas dan

mendarat,

9. UNESCO WHC, 2004, Tropical

Rainforest Heritage of Sumatra

dan telah ditetapkan sebagai

Situs Warisan Dunia.

Tabel 2-2: DAFTAR ACUAN KEBIJAKAN

2.2 Metodologi

Ruang lingkup substansi dan

pembahasan pada makalah ini

berdasarkan studi literatur. Kajian ini

merupakan deskripsi dari kondisi yang

ada, dianalisa berdasarkan data,

informasi faktual di lapangan dan

Gambar 2-1: Alur proses penyusunan usulan peluang

No. Kebijakan

1. Pemprov Jambi, 2015, Administrasi

Kabupaten Kerinci,

2. Kepmen Perhubungan Nomor KP.

430 Tahun 2015, Industri

penerbangan harus dibangun di

Indonesia, sebagai sarana

transportasi udara yang handal,

3. Kementerian PPN/Bappenas,

2014, Percepatan pembangunan

konektivitas untuk memperluas

pertumbuhan ekonomi dari

pusat-pusat pertumbuhan

ekonomi ke wilayah belakangnya

(hinterland),

4. Permen Perhubungan No. Pm 98

Tahun 2015, tahapan pengujian

dilaksanakan untuk mencapai

sertifikasi tipe dari DKUPPU,

Kementerian Perhubungan,

5. Permen Perhubungan No. KM 25,

2008, termasuk kategori rute

tidak padat.

Page 6: PELUANG NURTANIO (N219) SEBAGAI MODA TRANSPORTASI …

Majalah Sains dan Teknologi Dirgantara Vol. 13 No. 2 Desember 2018:57-72

62

implementasi regulasi penerbangan serta

kebijakan nasional, alur proses

penyusunan usulan peluang seperti pada

Gambar 2-1. Selanjutnya dipaparkan

penjelasan kelayakan operasional dan

kelaikudaraan untuk dapat menciptakan

peluang N219 sebagai moda transportasi

udara khususnya penerbangan ke

bandara perintis.

Pembahasan kajian ini dilakukan

menggunakan prioritas dan tetap

mempertahankan aset potensi wisata

sebagai karakter lokal dan produk

unggulan Kabupaten Kerinci yang

menjadi branding.

3 HASIL YANG DIPEROLEH

3.1 Spesifikasi Pesawat N219 dan

Proses Uji

Pesawat N219 termasuk pesawat

perintis yang mampu mengangkut

penumpang 19 orang dengan jarak 480

nm (880 km), lihat Tabel 3-1. Pesawat

dirancang untuk melakukan

penerbangan di daerah bertebing, landing

- take off di landasan pendek dengan

jarak runway 600 meter di atas

kerikil/tanpa aspal. Pesawat sudah

dilengkapi dengan alat navigasi

menggunakan Garmin 1000 (apabila

mendekati tebing pada instrumen cockpit

akan muncul gambar 3 dimensi). Terdapat juga Global Positioning System

(GPS), sistem Autopilot dan Terrain

Awareness and Warning System.

Tabel 3-1: KEMAMPUAN PESAWAT N219

No. Performance

1. Max Take Off Weight

(MTOW) 7,030 Kg

2. Max Landing Weight 6,940 Kg

3. Max Fuel Capacity 1,600 Kg

4. Max Range with Max

Fuel 828 NM

5. Max Payload 2,313 Kg

6. Take Off Distance 435 m

7. Landing Distance 509 m

8. Max Cruise Speed 210 Kts

9. Economical Cruise

Speed 170 Kts

10. Stall Speed 59 Kts

11. Range with 19 pax 480 NM

12. Operating altitude 10,000 ft

13. Ceiling Altitude 24,000 ft (Sumber: https://www.indonesian-aerospace. com/)

Mesin yang digunakan adalah 2 x

Pratt and Whitney PT6A-42 turboprop

engines buatan Canada dengan

kecepatan masing-masing 850 shp (shaft

horsepower) atau 630 kW dan daya

jelajah 1.580 nm. Pabrikan mesin

pesawat ini telah banyak memproduksi

berbagai jenis mesin pesawat yang

digunakan oleh industri penerbangan di

seluruh dunia. Dari kualitas mesin yang

digunakan, kapasitas penumpang/cargo,

dan utility menjadikan N219 sebagai

pilihan pesawat untuk perintis

(www.indonesian-aerospace.com).

Untuk pesawat tipe kargo sanggup

mengangkut beban 2-3 ton. Pesawat

dapat dimodifikasi untuk fungsi medical

evacuation, serta kebutuhan

pengembangan sistem alat utama sistem

senjata (alutsista) TNI. Tipe amphibi

dapat digunakan untuk pendaratan di

darat, laut, dan sungai. Indonesia sangat

membutuhkan sarana transportasi udara

perintis yang cepat dan efisien untuk

mendukung pengembangan ekonomi

melalui promosi dan sekaligus support

destinasi wisata di tanah air khususnya

Provinsi Jambi. Dilihat dari berbagai tipe

yang ada, pesawat jenis ini dipersiapkan

untuk beroperasi di daerah perintis.

Dalam rangkaian pengawasan,

memantau perkembangan pembuatan

N219 dan proses uji, pada tanggal 27

Februari 2017, Menteri Riset Teknologi

dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti)

Prof. Mohamad Nasir didampingi Kepala

LAPAN Prof. Dr. Thomas Djamaluddin

beserta jajarannya melakukan

kunjungan kerja ke PT. DI di Bandung,

Jawa Barat yang diterima oleh Direktur

Utama PT. DI Budi Santoso dan jajaran

(Gambar 3-1).

Proses uji mengacu pada standar

penerbangan internasional Civil Aviation

Safety Regulations (CASR) Part 23 (FAA,

Page 7: PELUANG NURTANIO (N219) SEBAGAI MODA TRANSPORTASI …

Peluang Nurtanio (N219) Sebagai Moda Transportasi ... (Yudho Dewanto)

63

2009). Berbagai dokumen diperiksa dan

sejumlah uji harus dijalani, sehingga

pesawat N219 dinyatakan laik udara dan

bisa terbang beroperasi. Setelah uji

terbang dinyatakan berhasil, tahap

selanjutnya dilakukan produksi masal.

Gambar 3-1: Menristekdikti Prof. Mohamad

Nasir didampingi Kepala LAPAN

Prof. Thomas Djamaluddin melihat

proses pembuatan Pesawat N219.

(Sumber: Arsip LAPAN)

Pada tanggal 16 Agustus 2017

produk N219 telah berhasil melakukan

take off dan landing dengan mulus di

landasan bandara Husein Sastranegara,

Bandung, Jawa Barat. Pesawat

diterbangkan Chief Test Pilot PT. DI,

Kapten Esther Gayatri Saleh, selaku Pilot

in Command (PIC), dengan First Officer

(FO) Kapten Adi Budi Atmoko, serta Flight

Test Engineer (FTE) Yustinus K. Pesawat

N219 take off pada Pukul 09.10 WIB dan

melakukan penerbangan selama 30

menit terbang pada ketinggian 8000 feet

di atas kawasan Batujajar dan Waduk

Saguling, Jawa Barat, lihat Gambar 3-2.

Uji terbang N219 disaksikan oleh

Kepala LAPAN, Prof. Dr. Thomas

Djamaluddin, Deputi Bidang Teknologi

Penerbangan dan Antariksa, Dr. Rika

Andiarti, Dirjen Perhubungan Udara,

Agus Santoso, Direktur Utama PT. DI

Budi Santoso, jajaran pejabat LAPAN,

serta Komisaris PT. DI. Momentum ini

merupakan rangkaian uji terbang N219

yang disebut sebagai The First

Engineering Development Flight Test

N219. Selanjutnya akan dilakukan uji

struktur, uji terbang, sertifikasi, uji jatuh

(fall test), dan sebagainya. Berbagai

tahapan akan dilaksanakan untuk

mencapai Sertifikasi Tipe (Type Certificate)

dari DKUPPU, Ke menterian

Perhubungan (Permen Perhubungan No.

Pm 98 Tahun 2015).

(a)

(b) Gambar 3-2: (a) Pesawat N219 pada saat take

off, dan (b) Pesawat N219 landing (Sumber: dok PT DI/ LAPAN)

Tahap berikutnya, pada 10

November 2017 dilaksanakan acara

penyematan nama yang berlangsung di

Landasan Udara (Lanud) Halim

Perdanakusuma, Jakarta (Gambar 3-3).

Gambar 3-3: Pidato Presiden RI Joko Widodo

pada acara penyematan nama. (Sumber: Arsip LAPAN)

Page 8: PELUANG NURTANIO (N219) SEBAGAI MODA TRANSPORTASI …

Majalah Sains dan Teknologi Dirgantara Vol. 13 No. 2 Desember 2018:57-72

64

Pada acara ini, Presiden RI Joko

Widodo menjelaskan bahwa Laksamana

Muda Udara (anumerta) Nurtanio

Pringgoadisuryo adalah perintis bangsa

yang tanpa pamrih untuk kemajuan

dirgantara Indonesia. Nama tersebut

didedikasikan dan disematkan pada

pesawat transport nasional N219 buatan

LAPAN-PT. DI.

Presiden berharap setelah

pemberian nama ditindaklanjuti proses

produksi dan pemasarannya. Pesawat ini

akan dipasarkan secara komersil setelah

melewati seluruh rangkaian persyaratan

teknis. Rencana awal yang tadinya tahun

2019 pesawat bisa diproduksi dengan

target produksi 6 pesawat mundur

menjadi tahun 2020. Hal ini dikarenakan

terhambat pada proses uji terbang (340

jam terbang) sebagai syarat untuk

mendapatkan Sertifikat Tipe atau Type

Certificate (TC). Pesawat yang memiliki

berbagai keunggulan ini, diharapkan

produknya dapat memenuhi kebutuhan

masyarakat terutama wilayah perintis di

daerah terpencil.

Pengawasan lanjutan dengan

peninjauan perkembangan

pembangunan pesawat N219 ke PT. DI

juga dilakukan pada 15 Desember 2017

oleh Anggota DPR dipimpin Wakil Ketua

Komisi VII DPR, Dr. E. Herman Khaeron

(Gambar 3-4).

Gambar 3-4: Komisi VII DPR RI melakukan

Kunjungan Kerja ke Industri Pesawat Nurtanio (Sumber: Arsip LAPAN)

3.2 Potensi Pariwisata Daerah

Gunung Kerinci sebagai destinasi

olahraga alam bebas bagi pendaki

gunung atau pencinta alam di tanah air

dan telah menjadi branding dibidang

pariwisata Provinsi Jambi. Lokasi

Gunung Kerinci berada di wilayah

administrasi Kabupaten Kerinci, di mana

sebagian wilayahnya adalah kawasan

TNKS, lihat Gambar 3-5. Lokasi TNKS

berada pada koordinat antara 100°31'18"

- 102°44'01"BT dan 1°07'13" - 1°26'14"LS

dengan luas area 13.750 km2. Pada

tahun 2014 jumlah pengunjung dari

dalam negeri sebanyak 6.617 orang dan

luar negeri 450 orang dengan berbagai

keperluan, di antaranya untuk kegiatan

penelitian dan pengembangan, rekreasi,

pendidikan/ilmu pengetahuan, dan lain-

lain (Dirjen PHKA, 2014).

Taman Nasional ini merupakan

paru-paru dunia dan sebagai sumber

mata air bagi penduduk di tttt

nsekitarnya. TNKS juga menjadi ikon

Tropical Rainforest Heritage of Sumatra

dan telah ditetapkan sebagai Situs

Warisan Dunia oleh Komite Warisan

Dunia (UNESCO WHC, 2004). Saat ini

statusnya dinyatakan dalam kodisi

terancam bahaya, hasil keputusan ini

disampaikan pada acara Konferensi

Perlindungan Warisan Dunia di Paris,

Perancis 19 - 29 Juni 2011.

Gambar 3-5:Wilayah Taman Nasional Kerinci

Seblat (TNKS) (Sumber: Tropical

Rainforest Heritage of Sumatra, 2003)

Page 9: PELUANG NURTANIO (N219) SEBAGAI MODA TRANSPORTASI …

Peluang Nurtanio (N219) Sebagai Moda Transportasi ... (Yudho Dewanto)

65

TNKS memiliki berbagai jenis

tanaman yang tumbuh di dataran

rendahnya yang dapat menambah daya

tarik bagi para wisatawan, seperti Pohon

Cemara dan dominasi beberapa jenis

Mahoni. Selain itu terdapat juga tumbuhan

raksasa Bunga Raflesia (Rafflesia Arnoldi)

dan Suweg Raksasa (Amorphophallus

Titanum). Flora dan Fauna di kawasan ini

sangat menarik bagi para Peneliti untuk

melakukan kegiatan observasi. Berbagai

binatang khas Sumatra masih ada disini,

seperti Gajah, Badak, Harimau Sumatra,

Beruang Madu, Macan Tutul, Primata

(seperti: Siamang, Gibbon, Monyet Ekor

Panjang, dan Presbytis Melapophos) dan

140 jenis burung.

Pemandangan alam di Kabupaten

Kerinci sangat beragam dan potensial,

yaitu pemandangan alam Perkebunan

(Teh, Kopi, Kayu Manis (Cassiavera)), Air

Panas Sumurup, Air Terjun Telun

Berasap, hutan lebat TNKS, Danau

Kerinci, Danau Gunung Tujuh di

ketinggian permukaan 1,950 mdpl, dan

Sungai Arus Deras Sungai Batang

Merangin. Dalam kondisi cuaca yang

cerah dari Puncak Gunung Kerinci dapat

melihat langsung dengan jelas di

kejauhan pemandangan indah Kota

Jambi, Padang, Bengkulu, Samudera

Hindia, dan Sunrise persis diatas Danau

Gunung Tujuh.

Berdasarkan potensi alam dan

karakter lokalnya di Kabupaten Kerinci,

beberapa Pemerintah Daerah yang

berbatasan langsung (Kabupaten Bungo

dan Kabupaten Merangin Provinsi Jambi,

Kabupaten Muko-Muko dan Kabupaten

Lebong Provinsi Bengkulu, serta Kabupaten

Musi Rawas Provinsi Sumatera Selatan)

sangat mendukung pembangunan

wilayah ini. Di antaranya pernah

diusulkan pembangunan jalan baru

menembus kawasan TNKS untuk

membuka akses ekonomi antar daerah

maupun jalur evakuasi apabila terjadi

bencana alam. Namun usulan tersebut

menurut Doni (2016) akan mengancam

kelestarian kawasan dan memicu

meningkatnya kegiatan perambahan

lahan.

Perjalanan darat dari kota Jambi

menuju ke kota Sungai Penuh yang

berjarak sekitar 465 km dapat ditempuh

selama 10 jam. Dari kota Padang,

Sumatera Barat ke kota Sungai Penuh

melalui kota Tapan di Sumatera Barat

yang berjarak sekitar 277 km dapat

ditempuh dalam waktu 12 jam. Namun

jalan raya yang dilalui kedua jalur ini

masih kurang kondusif melewati wilayah

perbukitan yang sangat rawan terhadap

longsor. Selanjutnya jarak dari kota

Sungai Penuh ke Kabupaten Kerinci

adalah 32 km ditempuh sekitar 1 jam.

Menggunakan rute yang lain dari Kota

Padang, Sumatera Barat ke Kabupaten

Kerinci melalui kota Solok Selatan yang

berjarak sekitar 250 km ditempuh

dalam waktu 8 jam. Lamanya waktu

tempuh dan jaraknya yang jauh menuju

ke Kabupaten Kerinci, menjadi

pertimbangan bagi Pemerintah Daerah.

Oleh karena itu sebagai masukan/

usulan, diharapkan dapat menggunakan

transportasi udara.

3.3 Program Pemerintah dan Fasilitas

Bandara

Pengembangan moda transportasi

udara di Indonesia sangat memerlukan

dukungan yang kuat dari sektor industri

penerbangan, baik yang diusahakan oleh

Pemerintah (BUMN) maupun swasta. Hal

ini menjadi tantangan, bagaimana agar

industri transportasi udara nasional

dapat tumbuh dan berkembang secara

efektif dan efisien serta berdaya saing

tinggi. Selain itu sistem transportasi

udara perlu didukung bandar udara

(bandara) dan fasilitas keselamatan

penerbangan. Saat ini jumlah pesawat

udara sangat terbatas dan banyak yang

sudah usang, sehingga membutuhkan

biaya pemeliharaan dan operasional yang

tinggi. Dari berbagai kendala tersebut

diatas, menjadi peluang baru yang dapat

dikembangkan pada bisnis industri

penerbangan. Hal ini sebagai upaya

peningkatan kegiatan ekonomi nasional

Page 10: PELUANG NURTANIO (N219) SEBAGAI MODA TRANSPORTASI …

Majalah Sains dan Teknologi Dirgantara Vol. 13 No. 2 Desember 2018:57-72

66

dan kesejahteraan masyarakat guna

mendorong pertumbuhan sektor

transportasi udara.

Dunia usaha telah berkembang

pesat dan telah menjadi pendukung

pertumbuhan ekonomi di daerah.

Kemampuan para Pengusaha di daerah

yang semakin besar mendorong

keikutsertaan swasta dalam pengembangan

transportasi udara. Peran swasta dapat

memberikan kontribusi yang sangat

besar dalam pembangunan fasilitas dan

sarana seperti jalan raya, listrik/

telekomunikasi/air minum, perhotelan,

perbankan, kesehatan dan bandara,

(Hazanawati, dan Wardhani, 2008). Hal

ini yang kemudian akan meningkatkan

kualitas sumber daya manusia dan

mengangkat derajat pendidikan serta

penerapan teknologi sebagai bagian dari

investasi ekonomi di daerah.

Bandara adalah suatu area tanah

atau air yang digunakan, atau

dimaksudkan untuk digunakan oleh

pesawat udara untuk lepas landas dan

mendarat (FAA, 2017). Saat ini Bandara

Depati Parbo di kota Sungai Penuh sudah

beroperasi. Bandara ini memiliki

landasan pacu (runway) sepanjang 1.800

meter dan lebar 30 meter. Pesawat yang

biasa mendarat adalah Maskapai Susi Air

dan Wings Air dengan pesawat ATR 72

twin-engine turboprop mampu

mengangkut 72 orang penumpang. Dua

Maskapai ini melayani rute penerbangan

dari kota Jambi ke kota Sungai Penuh

dan sebaliknya rata-rata mengangkut 60

orang penumpang sekali penerbangan.

Rute ini termasuk tidak padat (Permen

Perhubungan No. KM 25, 2008). Susi Air

melayani dalam 1 minggu ada 2 kali

penerbangan, yaitu Selasa dan Kamis,

sedangkan Wings Air setiap hari (satu

kali pergi-pulang).

Pesawat berbadan besar sekelas

Boeing belum bisa mendarat. Supaya

bisa mendarat, maka runway harus

diperpanjang menjadi 2.600 meter dan

lebar ditambah menjadi 100 meter, serta

terminalnya juga perlu di-upgrade

menjadi lebih besar lagi, agar penumpang

dapat merasa lebih nyaman (Gambar 3-6).

Gambar 3-6: Bandara Dipati Parbo, Kota Sungai

Penuh Provinsi Jambi (Sumber: http://jambi.tribunnews.com)

Dengan adanya bandara perintis,

wisatawan dapat berkunjung dari kota

besar terbang ke daerah dalam waktu

yang singkat, (Hazanawati, dan

Wardhani, 2008). Wisatawan domestik

dari luar Pulau Sumatra seperti, Jakarta,

Bandung, Surabaya dan Yogyakarta

maupun dari mancanegara dapat

menggunakan pesawat terbang ke kota

Sungai Penuh.

Dari tempat asal berangkat

menggunakan pesawat terbang dengan

tujuan ke bandara Sultan Thaha

Syaifuddin (STS) kota Jambi (transit)

dan dilanjutkan perjalanan ke bandara

Dipati Parbo, kota Sungai Penuh. Jadwal

setiap selasa dan kamis, perjalanan ini

ditempuh dalam waktu singkat 1 jam.

Selanjutnya dari kota Sungai Penuh

melalui perjalanan darat ke Kabupaten

Kerinci.

Bagi wisatawan yang akan datang

berkunjung ke obyek wisata, biasanya

menanyakan besarnya biaya

kunjungan. Sehingga di sini airliner

harus memperhatikan yang menjadi

faktor terpenting dalam mendorong

peningkatan pangsa pasar maskapai

penerbangan berbiaya rendah. Caranya

adalah meningkatkan jumlah wisatawan

pada kelas menengah, dan memper-

kenalkan paket perjalanan khusus

dengan harga menarik (Grzegorz, 2016).

Page 11: PELUANG NURTANIO (N219) SEBAGAI MODA TRANSPORTASI …

Peluang Nurtanio (N219) Sebagai Moda Transportasi ... (Yudho Dewanto)

67

4 PEMBAHASAN

4.1 Kebangkitan Pengembangan

Teknologi Penerbangan

Hasil kerja sama yang dibangun

oleh Kemeristekdikti, LAPAN, BPPT,

Kementerian Perhubungan, Bappenas,

PT. DI yang telah bersinergi dalam

membangun pesawat mulai dari

perencanaan, desain, hingga nantinya

pesawat N219 siap diproduksi perlu

diapresiasi. Pembuatan Pesawat N219

merupakan langkah penting dalam

membangkitkan kembali industri

penerbangan. Pesawat N219 menjadi

awal kebangkitan pengembangan

teknologi penerbangan. LAPAN

mempunyai tugas dalam melakukan

perencanaan dan pembuatan prototipe.

Pembangunan pesawat berpotensi untuk

membangun sumber daya manusia dan

diharapkan dapat bersinergi dalam

mewujudkan pembangunan industri

penerbangan.

Dampak positif dari program

pengembangan N219 adalah

meningkatkan kompetensi, skill dan

experience para engineer muda secara

langsung. Sekaligus sebagai bukti

Engineer Indonesia mampu merancang

dan membuat sendiri pesawat terbang.

Program N219 mampu mengembangkan

industri komponen lokal pesawat di

Indonesia, Wind shield, kaca transparan,

bantalan karet pada Main Landing Gear,

Tools and Jig dibawah asosiasi

manufaktur skala industry kecil/UKM

dalam wadah INACOM (Indonesia Aircraft

Component Manufacture Association).

Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN)

akan ditingkatkan menjadi di atas 60%

dan lulus sertifikasi Kementerian

Perhubungan. Sebagai binaan LAPAN,

dibentuk IAEC (Indonesian Aeronautical

Engineering Center) yang bergerak di

bidang Jasa Engineering untuk support

Industri Penerbangan.

4.2 Perbandingan Beberapa Bandara

Perintis

Bandara Ilaga di Kabupaten

Puncak, Papua (akses menuju puncak

Cartenzs) memiliki panjang runway 600

m di atas ketinggian 3.500 kaki. Dalam

sehari Bandara Ilaga paling sedikit ada

sebanyak lebih dari 25 - 30 penerbangan.

Bandara Ilaga dikelola oleh Direktorat

Jenderal Perhubungan Udara, lihat

Gambar 4-1.

Landasannya dapat dibilang

cukup ekstrim, selain pendek, agak

menanjak dengan kemiringan 4 %, lahan

dan ruang udara juga terbatas. Meski

landasannya kecil, aktivitas di bandara

ini cukup padat karena banyaknya

penerbangan setiap harinya. Bandara

Ilaga dilayani maskapai, Airfast, Trigana

Air, Susi Air, Dimonim Air, Avia Star,

SAS, Pelita Air, dan JhonLin Air.

Papua memiliki panorama alam

pegunungan dengan obyek wisata salju

abadi yang mempesona. Kemudian

ditambah lagi dengan berbagai

keanekaragaman hayati burung, seperti

nuri, cenderawasih, dan kasuari. Puncak

Cartenz telah dijadikan sebagai destinasi

wisata dunia internasional oleh

Kementerian Pariwisata dan selanjutnya

membuka jalur baru melalui

penerbangan udara ke Bandara

Sokopaki Distrik Sugapa, Kabupaten

Intan Jaya, lihat Gambar 4-2.

Bandara ini memiliki panjang

landasan 750 m, dengan menggunakan

pesawat jenis Cessna Caravan

atau pesawat tipe Twin Otter. Rata-rata

wisatawan yang mendaki melalui jalur

ini, kurang lebih 4-5 rombongan setiap

bulannya.

Gambar 4-1: Bandara Illaga, Distrik Illaga

Kabupaten Puncak, Papua Dijaga oleh Prajurit Paskhas TNI-AU. Sumber:http://www. tribunnews. com)

Page 12: PELUANG NURTANIO (N219) SEBAGAI MODA TRANSPORTASI …

Majalah Sains dan Teknologi Dirgantara Vol. 13 No. 2 Desember 2018:57-72

68

Gambar 4-2: Bandara Udara Sokopaki Distrik

Sugapa, Kabupaten Intan Jaya, Papua. (Sumber: http:// zuzangriapon. blogspot com)

Sebagai perbandingan penulis

juga sampaikan penerbangan perintis di

luar negeri, yaitu destinasi Gunung

Everest. Untuk mendaki ke Puncak

Gunung Everest dari sisi Selatan,

pesawat udara yang mngangkut para

Pendaki harus melalui bandara Tenzing-

Hillary kota Lukla di Khumbu, Distrik

Solukhumbu Zona Sagarmatha, Nepal

Timur. Bandara ini menjadi kawasan

yang terkenal sangat sibuk karena

menjadi jalur utama tempat masuk dan

keluar bagi para pendaki Gunung

Everest. Landasannya memiliki panjang

527 m, lebar 20 m dan memiliki gradien

12 % dan berada pada ketinggian 2.895

m, sehingga menjadi tantangan bagi Pilot.

Letak dan posisinya berada di daratan, di

antara tebing tinggi tepat di sebelah utara

(di ujung landasan) dan sebuah turunan

ke lembah yang curam sedalam 2.000

feet (610 m) di ujung selatan landasan.

Bandara ini bentuk topografinya

bergunung (pegunungan Himalaya),

maka Pilot tidak ada kesempatan

berputar-putar untuk mencoba mendarat,

Gambar 4-3.

Landasannya sudah aspal dan

hanya dapat diakses oleh helikopter dan

pesawat Small Fixed-Wing Short-Takeoff-

And-Landing (STOL), seperti De Havilland

Canada DHC-6 Twin Otter atau Dornier

Do 228. Di bandara ini terdapat 4

pangkalan apron dan 1 helipad yang

berlokasi 450 feet (140 m) dari menara

kendali. Landasan bandara yang pendek

tentu sangat berisiko, Pilot hanya

memiliki ruang yang terbatas pada saat

lepas landas maupun mendarat. Semakin

tinggi lokasi bandara, semakin rendah

densitas udara, sehingga pesawat

mendarat dengan laju yang cepat.

Gambar 4-3: Bandar Tenzing-Hillary Kota Lukla, Nepal Timur (Sumber: https:// www.merdeka.com)

Pada bandara Tenzing-Hillary kota

Lukla tidak tersedia bimbingan untuk

pendaratan pesawat dan satu-satunya

layanan lalu lintas udara adalah

sebuah Layanan Informasi Penerbangan

Lapangan Terbang (Aerodrome Flight

Information Service (AFIS)). Flight

Information Service adalah pelayanan

yang dilakukan dengan memberikan

berita dan informasi yang berguna dan

bermanfaat untuk keselamatan, keamanan,

dan efisiensi bagi penerbangan. Selain

pengaturan wilayah udara yang bersifat

vertical (lalu lintas penerbangan) juga

horisontal (antar stasiun penerbangan),

Hari, 2012.

Ketiga bandara di atas sudah

ramai dikunjungi oleh banyak wisatawan

pendaki gunung baik lokal maupun dari

mancanegara. Di mana para pendaki

datang dan pergi menggunakan pesawat

terbang jenis perintis. Dari ketiga

bandara ini memiliki hampir kesamaan

dengan bandara Dipati Parbo di Sungai

Penuh, yaitu jenis pesawat terbang

perintis, medan topografi dan ukuran

panjang dan lebar landasannya. Dari

kesamaan ini, obyek wisata Gunung

Kerinci dapat menjadi destinasi wisata

tentunya peluang bagi N219 sebagai

moda transportasi udara. Upaya ini perlu

adanya dukungan dari Instansi terkait

melalui pengelolaan sistem transportasi

udara yang baik.

Page 13: PELUANG NURTANIO (N219) SEBAGAI MODA TRANSPORTASI …

Peluang Nurtanio (N219) Sebagai Moda Transportasi ... (Yudho Dewanto)

69

4.3 Peluang Moda Transportasi Udara

Pesawat N219 telah berhasil

diterbangkan dan siap diproduksi awal 6

unit pada tahun 2020. Jenis pesawat ini

bersertifikasi dasar CASR 23 normal,

utility, acrobatic or commuter category.

Pesawat akan dioperasikan secara

komersil setelah memperoleh Type

Certificate (TC) pada tahun 2019, untuk

memenuhi kebutuhan standar industri

penerbangan dunia (US Department of

Transportation FAA, 2007). Pesawat

dapat melayani rute dari kota besar

menuju wilayah perintis, maupun pulau-

pulau kecil di Nusantara.

Saat ini pengembangan program

pesawat N219 Amphibi sudah masuk

dalam Rencana Pembangunan Jangka

Menengah Nasional (RPJMN) Kementerian

Perencanaan Pembangunan Nasional/

Badan Perencanaan Pembangunan

Nasional (PPN/Bappenas) dan N245

sudah menjadi Program Strategis

Nasional (Perpres No. 58, 2017). Produk

N219 Amphibi dan N245 merupakan

produk turunan (derivative) dari N219,

yaitu generasi produk pesawat

sebelumnya. Saat ini pesawat N219

sudah dipesan sebanyak 104 unit oleh

airliner dari dalam negeri, termasuk

beberapa Pemerintah Daerah.

Industri transportasi udara dan

pariwisata adalah saling melengkapi satu

sama lain. Pariwisata bergantung

pada transportasi untuk membawa

pengunjung, sementara industri

transportasi bergantung pada pariwisata

untuk menghasilkan permintaan akan

layanannya. Pertumbuhan dalam industri

pariwisata secara langsung

mencerminkan kesiapan dari

transportasi udara (Prasadja et al, 2017).

Berdasarkan sumber tersebut dan

studi literatur dapat disampaikan, bahwa

wilayah Kabupaten Kerinci dengan

keterbatasan (masalah), memiliki daya

tarik (potensi wisata) yang sangat kuat

terhadap minat wisatawan untuk datang

berkunjung.

Untuk meningkatkan dan

mengembangkan kegiatan ekonomi di

wilayah ini dibutuhkan peran dan

dukungan dari Pemerindah Daerah,

berupa pemberian atensi (insentif) dan

keterlibatan pihak dunia usaha/swasta

(airliner).

Melihat kondisi ini dapat menjadi

peluang usaha (bisnis) baru dalam

bidang jasa angkutan udara. LAPAN

melalui produk litbang N219 dapat

memberikan usulan dalam penyediaan

pesawat udara perintis yang siap

melayani rute ke bandara Dipati Parbo,

Sungai Penuh Provinsi Jambi.

5 KESIMPULAN

Pengembangan pariwisata ini,

diharapkan disertai percepatan

pembangunan konektivitas jalur udara

melalui penambahan rute baru dari

Bandara Dipati Parbo menuju Bandara

Ibukota Provinsi di Pulau Sumatra.

Optimalisasi jalur penerbangan ini dapat

mendorong percepatan pembangunan

infrastruktur di Kabupaten Kerinci yang

akan mendukung tumbuhnya sektor-

sektor ekonomi potensial.

Diperlukan optimalisasi

penggunaan moda transportasi udara

yang dapat melayani penumpang

maupun angkutan barang untuk

memenuhi berbagai kebutuhan ekonomi

masyarakat di Kabupaten Kerinci. Pesawat

N219 merupakan produk industri

penerbangan nasional hasil karya anak

bangsa, menangkap peluang sebagai

moda transportasi udara yang mampu

memenuhi kebutuhan ini.

UCAPAN TERIMA KASIH

Penulis mengucapkan terima

kasih yang sebesar-besarnya kepada

Bapak Ir. Jasyanto, MM. dan Ibu

Andriani Agustina, S.Sos. atas

kesempatan yang diberikan serta

bimbingan selama dalam penulisan

makalah ini.

Page 14: PELUANG NURTANIO (N219) SEBAGAI MODA TRANSPORTASI …

Majalah Sains dan Teknologi Dirgantara Vol. 13 No. 2 Desember 2018:57-72

70

DAFTAR RUJUKAN

Dirjen PHKA, 2003. Tropical Rainforest Heritage

of Sumatera, World Heritage List, PHKA

Directorate General of Forest Protection

and Nature Conservation Ministry of

Forestry Republic of Indonesia, January

2003: 8-9.

Dirjen PHKA, 2014. Buku Statistik Dirjen PHKA,

Sekretariat Direktorat Jendaral

Perlindungan Hutan Dan Konservasi Alam,

Kementerian Kehutanan: 65.

Doni, Y., 2016. Perspectives of Sustainable

Collaborative Management: A Case Study

in Kerinci Seblat National Park, Sumatra –

Indonesia, Dissertation “Doctor Rerum

Naturalium‘‘ Der Georg-August-Universität

Göttingen Im Promotionsprogramm

Geowissenschaften/Geographie Der

Georg-August University School Of

Science (Gauss), Gӧttingen, 2016: 11.

Federal Aviation Administration (FAA), 2009.

Part 23 – Small Airplane, Certification

Process Study, A Life-Cycle Study which

Assesses The Cumulative Certification

Experience and Makes Recommendations

for The Next Twenty Years, July 2009: 46-

51.

Federal Aviation Administration (FAA), 2017.

Administrator’s Fact Book, Dec 2017: 16.

Grzegorz. Z., 2016. The Role of Air Transport in

The Development of International Tourism.

University of Information Technology and

Management in Rzeszow, Poland. Journal

of International Trade, Logistics And Law,

Vol. 2, Num. 1, 2016L: 8.

Hari, W., 2012. Penataan Ulang Pelayanan

Ruang Udara dalam Rangka Keselamatan

Penerbangan di Indonesia dan Pemillihan

Alternatifnya (Sudi Kasus Pulau Sumatra).

Tesis Magister FT UI: 17.

Hazanawati, dan S. Wardhani, 2008. Kajian

Pengembangan Sisi Udara Bandar Udara

Japura Kabupaten Indragiri Hulu, Forum

Teknik Sipil No. XVIII/1, Januari 2008:

754.

Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional

(PPN)/ Badan Perencanaan Pembangunan

Nasional (Bappenas), 2014. Rencana

Pembangunan Jangka Menengah Nasional

(RJPMN) 2015 – 2019, Buku I Agenda

Pembangunan Nasional, 2014: 6-40.

Keputusan Menteri (Kepmen) Perhubungan Nomor

KP. 430 Tahun 2015 Tentang Rencana

Strategis Kementerian Perhubungan

Tahun 2015-2019: 3-4.

Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jambi, 2015.

Buku Data Status Lingkungan Hidup

Daerah Provinsi Jambi, 2015, Sumber

Daya Alam, SD-9: 1 dan DE-1: 53.

Peraturan Menteri (Permen) Perhubungan

Republik Indonesia Nomor Pm 98 Tahun

2015 Tentang Peraturan Keselamatan

Penerbangan Sipil Bagian 21 (Civil Aviation

Safety Regulations Part 21) Tentang

Prosedur Sertifikasi Untuk Produk Dan

Bagian – Bagiannya (Certification

Procedures For Product And Parts): 19.

Peraturan Menteri (Permen) Perhubungan No. KM

25 Tahun 2008, Tentang

Penyelenggaran Angkutan Udara, pasal

19 (no. 4) dan pasal 21 (no. 3).

Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 58 Tahun

2017 Tentang Perubahan Atas Peraturan

Presiden Nomor 3 Tahun 2016 Tentang

Percepatan Pelaksanaan Proyek Strategis

Nasional, Y Progran Industri Pesawat, No.

247.

Prasadja, R., D. Gunawan, and Martono, 2017.

Air Transport and Tourism in Indonesia

IOSR Journal of Applied Chemistry (IOSR-

JAC) Vol 10, Issue 5 Ver. I (May. 2017):

1,DOI: 10.9790/5736-1005010119.

Undang-Undang (UU) No. 58 Tahun 1958

Tentang Penetapan "Undang-Undang

Darurat No. 21 Tahun 1957 Tentang

Pengubahan Undang-Undang No. 12

Tahun 1956 Tentang Pembentukan

Daerah Swatantra Tingkat II Dalam

Lingkungan Daerah Swatantra Tingkat I

Sumatra Tengah" (Lembaran Negara

Tahun 1957 No. 77) Sebagai Undang-

Undang *).

Undang-Undang (UU) No. 5 Tahun 1990 Tentang

Konservasi Sumber Daya Alam Hayati Dan

Ekosistemnya.

Undang-Undang (UU) No.1 Tahun 2009 Tentang

Penerbangan pasal 1 No. 18.

Undang-Undang (UU) No. 21 Tahun 2013

Tentang Keantariksaan, pasal 31 (no. 3).

UNESCO World Heritage Committee (WHC),

2004. “Decisions Adopted at The 28th

Session of The World Heritage Committee

Page 15: PELUANG NURTANIO (N219) SEBAGAI MODA TRANSPORTASI …

Peluang Nurtanio (N219) Sebagai Moda Transportasi ... (Yudho Dewanto)

71

(Suzhou, 2004). Convention Concerning

The Protection of The World Cultural And

Natural Heritage. World Heritage 28 COM,

WHC-04/28.COM/26, Paris, 29 October

2004: 16-18.

US Department of Transportation, FAA, Guide

for Obtaining a Supplemental Type

Certificate, Date: 09/27/07, Ac No: 21-

40a, Initiated By: Air-110: 21-27.

https://id.wikipedia.org/wiki/Kabupaten_Kerin

ci. Diedit: 19 September 2018, pukul

03.10.

http://jambi.tribunnews.com/2017/05/04/ena

m-rute-penerbangan-masuk-kerinci.

Diakses: Kamis, 4 Mei 2017 15:39.

http://www.harnas.co/2018/02/07/wings-air-

resmi-layani-jambi-kerinci. Diakses: 07

November 2018 12:35

https://www.indonesian-aerospace.com/Diedit:

13 May 2018, at 18:47 (UTC).

https://www.merdeka.com/gaya/tenzing-hillary-

bandara-paling-mengerikan-di-dunia.

html. Diakses: Rabu, 26 Juni 2013 10:44.

http://www.tribunnews.com/regional/2012/05

/25/paskhas-tni-au-jaga-bandara-

di-pedalaman-papua Diakses: Jumat, 25

Mei 2012 10:09.

http://zuzangriapon.blogspot.com/2015/2/ber

pacaran-dengan-dingin-di-sugapa.html.

Diakses: Desember 10, 2015. 1

Page 16: PELUANG NURTANIO (N219) SEBAGAI MODA TRANSPORTASI …

Majalah Sains dan Teknologi Dirgantara Vol. 13 No. 2 Desember 2018:57-72

72