sharing experience from implementation berbagai pengalaman ... · kegiatan dilanjutkan dengan...

2
Forestry Research and Development Agency (FORDA) Ministry of Forestry In coorporation with: International Tropical Timber Organisation (ITTO) I T O T ITTO Program PD 519/08 Rev.1 (F) Tropical Forest Conservation for Reducing Emissions from Deforestation and Forest Degradation and Enhancing Carbon Stocks in Meru Betiri National Park, Indonesia BRIEF INFO No. 16, June 2011 [Indonesian] [Bahasa Inggris] Sharing experience from implementation of DA REDD+ in Meru Betiri National Park: Koica International Workshop and Visit from Thailand Delegates Berbagai pengalaman dari pelaksanaan DA REDD+ di Taman Nasional Meru Betiri: Workshop Internasional Koica dan Kunjungan Delegasi dari Thailand REDD+ International Workshop by KOICA Lokakarya International REDD+ oleh KOICA An International Workshop on “Finding Effective Ways to Implement REDD+ in Lombok" was held in Santosa Resort, Senggigi Beach. Lombok, on 21-22 June 2011, organized by Koica, CIFOR and Forda. Lokakarya Internasional tentang "Mencari Cara Efektif untuk Melaksanakan REDD + di Lombok" diadakan di Santosa Resort, Senggigi Beach. Lombok, pada tanggal 21-22 Juni 2011, diselenggarakan oleh KOICA, CIFOR dan Forda. This workshop had objective to provide an opportunity to sharing knowledge among REDD+ project implementers in Indonesia, for better implementation of REDD+ in Lombok. Workshop ini bertujuan untuk memberikan kesempatan untuk berbagi pengetahuan antara pelaksana proyek REDD + di Indonesia, untuk implementasi REDD + yang lebih baik di Lombok. The workshop opening was made by Vice Governor of West Nusa Tenggara, and attended by cooperation partners, Ministry of Foresty, Local Government, Universities and NGO. Workshop was started by speech by Lombok Regent, Mr. Suhaili, KOICA representatives in Indonesia, Mr. Choi Sungho and Director General of FORDA, Dr. Tachrir Fathoni,. Acara workshop dibuka oleh Wakil Gubernur NTB dan dihadiri oleh mitra kerjasama, Kementerian Kehutanan, Pemda dan LSM. Workshop diawali dengan sambutan Bupati Lombok Tengah HM. Suhaili; Perwakilan KOICA di Indonesia, Mr. Choi Sungho dan Kepala Badan Litbang Kehutanan, Dr. Tachrir Fathoni, During the presentation session, sharing experiences were made by representatives of demonstration activities in Indonesia, including REDD in District level in Berau by TNC, REDD+ in conservation area of Meru Betiri National Park by ITTO and Sustainable Comunity Based Forest Management (SCBFM) in Bangkalan, Madura, by Ideas Consultant. Selama sesi presentasi, berbagi pengalaman oleh perwakilan dari kegiatan demonstrasi di Indonesia, termasuk REDD tingkat Kabupaten di Berau TNC, REDD+ di kawasan konservasi Taman Nasional Meru Betiri oleh ITTO dan Pengelolaan Hutan Lestari Berbasis Masyarakat (SCBFM) di Bangkalan, Madura, oleh Konsultan Ideas. Presentations were also made by Korea Forestry Reserach Institute, related to land use change trends and causes of deforestation in Lombok, by Central Lombok Forestry Office regarding current situation on forestry management in Central Lombok, and presentation on future directions and challenges for REDD+ pilot projects by IPB. Presentasi juga dilakukan oleh Korea Forestry Reserach Institute, mengenai kecenderungan perubahan penggunaan lahan dan penyebab deforestasi di Lombok, Dinas Kehutanan Lombok Tengah tentang kondisi terkini pengelolaan hutan di Lombok Tengah, dan presentasi mengenai masa depan dan tantangan proyek percontohan REDD+ oleh IPB. DA REDD in Merubetiri has shown that conservation area is still in healthy condition and rich in biodiversity. From historical emission record, there has been low emission due to low rate of deforestation. However, there has been issue regarding community activities in national park that cause unplanned degradation. Attention should be made to include conservation area for carbon incentives through compliance or voluntary mechanism. DA REDD di Merubetiri menunjukkan bahwa kawasan konservasi masih dalam kondisi baik dan kaya akan keanekaragaman hayati. Dari catatan sejarah emisi, emisi yang telah terjadi relatif rendah karena rendahnya tingkat deforestasi. Namun, terjadi permasalahan terkait kegiatan masyarakat di taman nasional yang menyebabkan degradasi yang tidak terencana. Perhatian harus diberikan untuk memasukkan kawasan konservasi guna mendapatkan insentif karbon melalui mekanisme wajib atau sukarela. The workshop was continued with site visit to Central Lombok, Batukliang Subdistrict, as REDD location on 22 June 2011, to discuss next steps, and effective ways for implementation of REDD+. Kegiatan dilanjutkan dengan kunjungan lapangan ke Lombok Tengah. Kecamatan Batukliang sebagai lokasi REDD pada tanggal 22 juni 2011, untuk mendiskusikan langkah yang akan dilakukan dan cara yang efektif untuk menerapkan REDD+. Phone: 025 1 8633944; Fax: 025 1 8634924; E-mail: conservation_redd@yahoo.com; Website: http://ceserf-itto.puslitsosekhut.web.id BRIEF INFO No. 16, June 2011 1

Upload: doananh

Post on 02-Mar-2019

219 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Sharing experience from implementation Berbagai pengalaman ... · Kegiatan dilanjutkan dengan kunjungan lapangan ke Lombok Tengah. ... dan berbagi pengalaman tentang kegiatan REDD

Forestry Research and Development Agency (FORDA)Ministry of Forestry

In coorporation with: International Tropical Timber Organisation (ITTO)

IT OT

ITTO Program PD 519/08 Rev.1 (F)Tropical Forest Conservation for Reducing Emissions from Deforestation and Forest Degradation and Enhancing Carbon Stocks in Meru Betiri National Park, Indonesia

BRIEF INFO No. 16, June 2011

[Indonesian][Bahasa Inggris]

Sharing experience from implementation of DA REDD+ in Meru Betiri National Park:

Koica International Workshop and Visit from Thailand Delegates

Berbagai pengalaman dari pelaksanaan DA REDD+ di Taman Nasional Meru Betiri:

Workshop Internasional Koica dan Kunjungan Delegasi dari Thailand

REDD+ International Workshop by KOICA

Lokakarya International REDD+ oleh KOICA

An International Workshop on “Finding Effective Ways to Implement REDD+ in Lombok" was held in Santosa Resort, Senggigi Beach. Lombok, on 21-22 June 2011, organized by Koica, CIFOR and Forda.

Lokakarya Internasional tentang "Mencari Cara Efektif untuk Melaksanakan REDD + di Lombok" diadakan di Santosa Resort, Senggigi Beach. Lombok, pada tanggal 21-22 Juni 2011, diselenggarakan oleh KOICA, CIFOR dan Forda.

This workshop had objective to provide an opportunity to sharing knowledge among REDD+ project implementers in Indonesia, for better implementation of REDD+ in Lombok.

Workshop ini bertujuan untuk memberikan kesempatan untuk berbagi pengetahuan antara pelaksana proyek REDD + di Indonesia, untuk implementasi REDD + yang lebih baik di Lombok.

The workshop opening was made by Vice Governor of West Nusa Tenggara, and attended by cooperation partners, Ministry of Foresty, Local Government, Universities and NGO. Workshop was started by speech by Lombok Regent, Mr. Suhaili, KOICA representatives in Indonesia, Mr. Choi Sungho and Director General of FORDA, Dr. Tachrir Fathoni,.

Acara workshop dibuka oleh Wakil Gubernur NTB dan dihadiri oleh mitra kerjasama, Kementerian Kehutanan, Pemda dan LSM. Workshop diawali dengan sambutan Bupati Lombok Tengah HM. Suhaili; Perwakilan KOICA di Indonesia, Mr. Choi Sungho dan Kepala Badan Litbang Kehutanan, Dr. Tachrir Fathoni,

During the presentation session, sharing experiences were made by representatives of demonstration activities in Indonesia, including REDD in District level in Berau by TNC, REDD+ in conservation area of Meru Betiri National Park by ITTO and Sustainable Comunity Based Forest Management (SCBFM) in Bangkalan, Madura, by Ideas Consultant.

Selama sesi presentasi, berbagi pengalaman oleh perwakilan dari kegiatan demonstrasi di Indonesia, termasuk REDD tingkat Kabupaten di Berau TNC, REDD+ di kawasan konservasi Taman Nasional Meru Betiri oleh ITTO dan Pengelolaan Hutan Lestari Berbasis Masyarakat (SCBFM) di Bangkalan, Madura, oleh Konsultan Ideas.

Presentations were also made by Korea Forestry Reserach Institute, related to land use change trends and causes of deforestation in Lombok, by Central Lombok Forestry Office regarding current situation on forestry management in Central Lombok, and presentation on future directions and challenges for REDD+ pilot projects by IPB.

Presentasi juga dilakukan oleh Korea Forestry Reserach Institute, mengenai kecenderungan perubahan penggunaan lahan dan penyebab deforestasi di Lombok, Dinas Kehutanan Lombok Tengah tentang kondisi terkini pengelolaan hutan di Lombok Tengah, dan presentasi mengenai masa depan dan tantangan proyek percontohan REDD+ oleh IPB.

DA REDD in Merubetiri has shown that conservation area is still in healthy condition and rich in biodiversity. From historical emission record, there has been low emission due to low rate of deforestation. However, there has been issue regarding community activities in national park that cause unplanned degradation. Attention should be made to include conservation area for carbon incentives through compliance or voluntary mechanism.

DA REDD di Merubetiri menunjukkan bahwa kawasan konservasi masih dalam kondisi baik dan kaya akan keanekaragaman hayati. Dari catatan sejarah emisi, emisi yang telah terjadi relatif rendah karena rendahnya tingkat deforestasi. Namun, terjadi permasalahan terkait kegiatan masyarakat di taman nasional yang menyebabkan degradasi yang tidak terencana. Perhatian harus diberikan untuk memasukkan kawasan konservasi guna mendapatkan insentif karbon melalui mekanisme wajib atau sukarela.

The workshop was continued with site visit to Central Lombok, Batukliang Subdistrict, as REDD location on 22 June 2011, to discuss next steps, and effective ways for implementation of REDD+.

Kegiatan dilanjutkan dengan kunjungan lapangan ke Lombok Tengah. Kecamatan Batukliang sebagai lokasi REDD pada tanggal 22 juni 2011, untuk mendiskusikan langkah yang akan dilakukan dan cara yang efektif untuk menerapkan REDD+.

Phone: 0251 8633944; Fax: 0251 8634924; E-mail: [email protected]; Website: http://ceserf-itto.puslitsosekhut.web.id

BRIEF INFO No. 16, June 20111

Page 2: Sharing experience from implementation Berbagai pengalaman ... · Kegiatan dilanjutkan dengan kunjungan lapangan ke Lombok Tengah. ... dan berbagi pengalaman tentang kegiatan REDD

IT OT

A Visit from Thailand Kunjungan dari Thailand

A visit was made by delegates from Thailand with objective to learn and share of REDD activities in Indonesia. The delegation was led by Dr. Damrong Sripraram from Katsersart University, Bangkok and consisted of 17 persons from various institutions in Thailand including Katsersart University, Thailand Greenhouse Gas Management, Royal Forest Department, Department of Marine and Coastal Resources, Department of National Park, Wildlife and Plant Conservation. Meeting in Center for Climate Change and Policy Research and Development Bogor was held on 27 June 2011. Project coordinator made presentation on the progress of REDD activities in Indonesia and information on ITTO project of DA REDD in Meru Betiri National Park (MBNP). The delegation also visited MBNP on 28 June 2011 to make discussion with MBNP and visited some activities of REDD including rehabilitation zone in MBNP area.

Kunjungan oleh delegasi dari Thailand dengan tujuan untuk belajar dan berbagi pengalaman tentang kegiatan REDD di Indonesia. Delegasi ini dipimpin oleh Dr Damrong Sripraram dari Katsersart University, Bangkok dan terdiri dari 17 orang dari berbagai institusi di Thailand termasuk Katsersart University, Thailand Greenhouse Gas Management, Royal Forest Department, Department of Marine and Coastal Resources, Department of National Park, Wildlife and Plant Conservation. Pertemuan di Pusat Litbang Perubahan Iklim dan Kebijakan Bogor diadakan pada tanggal 27 Juni 2011. Koordinator proyek mempresentasikan tentang kemajuan kegiatan REDD di Indonesia dan informasi tentang proyek ITTO dari DA REDD di Taman Nasional Meru Betiri (TNMB). Delegasi juga mengunjungi TNMB pada tanggal 28 Juni 2011 untuk berdiskusi dengan TNMB dan mengunjungi beberapa kegiatan REDD termasuk zona rehabilitasi di wilayah TNMB.

For further information, please contact:

Ir. Ari Wibowo, MSc ([email protected]) At Forest Research and Development agency, Ministry of Forestry,

Ir. Arif Aliadi ([email protected]) At Indonesian Tropical Institute,

Drs. Bambang Darmaja, MS ([email protected]) At Meru Betiri National Park, andDr. Hwan Ok Ma ([email protected])

At International Tropical Timber Organization

Untuk informasi lebih lanjut, silahkan hubungi:

Ir. Ari Wibowo, MSc ([email protected]) Badan Penelitian dan Pengembangan Kehutanan, Kementerian KehutananIr. Arif Aliadi ([email protected]) Lembaga Alam Tropika IndonesiaDrs. Bambang Darmaja, MS ([email protected]) Taman Nasional Meru Betiri, danDr. Hwan Ok Ma ([email protected]) International Tropical Timber Organization

Thanks are due to the financial support of the 7&i Holdings Ltd.

BRIEF INFO No. 16, June 20112

Figure 1. Participants of Koica workshop on REDD+ in Lombok, West Nusa Tenggara

Gambar 1. Perserta Koica Workshop di Lombok, NTB

Figure 2. Thailand delegates visited Center for Climate Change and Policy Research and Development and continued to MBNP for REDD study

Gambar 2. Delegasi Thailand mengunjungi Pusat Perubahan Iklim dan Kebijakan Penelitian dan Pengembangan dan dilanjutkan ke TNMB untuk studi REDD.