the relationship between nutrition knowledge and … · anggota kedisiplinan osis smp negeri 2...

105
THE RELATIONSHIP BETWEEN NUTRITION KNOWLEDGE AND FAST FOOD CONSUMPTION HABITS WITH NUTRITION STATUS IN THE 2019 FORCE OF MEDICAL FACULTY OF MUHAMMADIYAH MAKASSAR UNIVERSITY HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN GIZI DAN KEBIASAAN KONSUMSI FAST FOOD DENGAN STATUS GIZI PADA ANGKATAN 2019 FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR SRI GUSTIA RAHMAN NIM. 10542 11025 16 Skripsi Skripsi ini Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Kedokteran PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR 2020

Upload: others

Post on 27-Oct-2020

1 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: THE RELATIONSHIP BETWEEN NUTRITION KNOWLEDGE AND … · Anggota Kedisiplinan Osis SMP Negeri 2 Duapitue tahun 2012 Anggota Pramuka SMP Negeri 2 Duapitue tahun 2012 Anggota Kesenian

THE RELATIONSHIP BETWEEN NUTRITION

KNOWLEDGE AND FAST FOOD CONSUMPTION HABITS

WITH NUTRITION STATUS IN THE 2019 FORCE OF

MEDICAL FACULTY OF MUHAMMADIYAH MAKASSAR

UNIVERSITY

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN GIZI DAN

KEBIASAAN KONSUMSI FAST FOOD DENGAN STATUS

GIZI PADA ANGKATAN 2019 FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

SRI GUSTIA RAHMAN

NIM. 10542 11025 16

Skripsi

Skripsi ini Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana

Kedokteran

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER

FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

2020

Page 2: THE RELATIONSHIP BETWEEN NUTRITION KNOWLEDGE AND … · Anggota Kedisiplinan Osis SMP Negeri 2 Duapitue tahun 2012 Anggota Pramuka SMP Negeri 2 Duapitue tahun 2012 Anggota Kesenian

2

Page 3: THE RELATIONSHIP BETWEEN NUTRITION KNOWLEDGE AND … · Anggota Kedisiplinan Osis SMP Negeri 2 Duapitue tahun 2012 Anggota Pramuka SMP Negeri 2 Duapitue tahun 2012 Anggota Kesenian

3

Page 4: THE RELATIONSHIP BETWEEN NUTRITION KNOWLEDGE AND … · Anggota Kedisiplinan Osis SMP Negeri 2 Duapitue tahun 2012 Anggota Pramuka SMP Negeri 2 Duapitue tahun 2012 Anggota Kesenian

4

Page 5: THE RELATIONSHIP BETWEEN NUTRITION KNOWLEDGE AND … · Anggota Kedisiplinan Osis SMP Negeri 2 Duapitue tahun 2012 Anggota Pramuka SMP Negeri 2 Duapitue tahun 2012 Anggota Kesenian

5

PERNYATAAN TIDAK PLAGIAT

Yang bertanda tangan dibawah ini,

Nama Lengkap : Sri Gustia Rahman

Tanggal Lahir : Tanrutedong, 17 Agustus 1998

Tahun Masuk : 2016

Peminatan : Kedokteran Komunitas

Nama Pembimbing Akademik : dr. Zulfikar Tahir, M.Kes, Sp.An

Nama Pembimbing Skripsi : dr. Bramantyas Kusuma Hapsari, M.Sc

Menyatakan bahwa saya tidak melakukan kegiatan plagiat dalam

penulisan skripsi saya yang berjudul :

Hubungan Antara Pengetahuan Gizi dan Kebiasaan Konsumsi Fast Food

Dengan Status Gizi Pada Angkatan 2019 Fakultas Kedokteran Universitas

Muhammadiyah Makassar

Apabila suatu saat nanti terbukti saya melakukan tindakan plagiat, maka

saya akan menerima sansksi yang telah ditetapkan.

Demikian surat pernyataan ini saya buat sebenar-benarnya.

Makassar, Februari 2020

Sri Gustia Rahman

NIM 105421102516

Page 6: THE RELATIONSHIP BETWEEN NUTRITION KNOWLEDGE AND … · Anggota Kedisiplinan Osis SMP Negeri 2 Duapitue tahun 2012 Anggota Pramuka SMP Negeri 2 Duapitue tahun 2012 Anggota Kesenian

6

RIWAYAT HIDUP PENULIS

Nama : Sri Gustia Rahman

Ayah : H. Rahman S.pd

Ibu : Hj. Munda S.pd

Tempat, Tanggal Lahir : Tanrutedong, 17 Agustus 1998

Agama : Islam

Alamat : Jl. Abdullah Daeng Sirua, Perumahan Permata

Indah No.5

Nomor Telepon/HP : 085298452725

Email : [email protected]

RIWAYAT PENDIDIKAN

TK Dharmawanita Bila (2003-2004)

SDN 5 Bila (2005-2010)

Page 7: THE RELATIONSHIP BETWEEN NUTRITION KNOWLEDGE AND … · Anggota Kedisiplinan Osis SMP Negeri 2 Duapitue tahun 2012 Anggota Pramuka SMP Negeri 2 Duapitue tahun 2012 Anggota Kesenian

7

SMP Negeri 2 Duapitue (2011-2013)

SMA Negeri1 Duapitue (2014-2016)

Universitas Muhammadiyah Makassar (2016-2020)

RIWAYAT ORGANISASI

Anggota Kedisiplinan Osis SMP Negeri 2 Duapitue tahun 2012

Anggota Pramuka SMP Negeri 2 Duapitue tahun 2012

Anggota Kesenian Osis SMA Negeri 1 Duapitue tahun 2014

Anggota Pramuka SMA Negeri 1 Duapitue tahun 2014

Ketua Divisi Kesenian Osis SMA Negeri 1 Duapitue tahun 2015

Anggota Divisi Community Outreach AMSA Unismuh Makassar periode

2017/2018

Anggota Divisi Tari Medical Art Club Fakultas Kedokteran Unismuh

Makassar periode 2017/2018

Executive Board Of Community Outreach Asian Medical Student

Assosiation Unismuh Makassar periode 2018/2019

Sekretaris Umum Medical Art Club Fakultas Kedokteran Unismuh

Makassar periode 2018/2019

Penasehat Organisasi Medical Art Club Fakultas Kedokteran Unismuh

Makassar periode 2019/2020

Page 8: THE RELATIONSHIP BETWEEN NUTRITION KNOWLEDGE AND … · Anggota Kedisiplinan Osis SMP Negeri 2 Duapitue tahun 2012 Anggota Pramuka SMP Negeri 2 Duapitue tahun 2012 Anggota Kesenian

8

FACULTY OF MEDICINE AND HEALTH SCIENCES

MUHAMMADIYAH UNIVERSITY OF MAKASSAR

Thesis, 25 February 2020

Sri Gustia Rahman, dr. Bramantyas Kusuma Hapsari, M.Sc

1Students of the Faculty of Medicine and Health Sciences at the University of

Muhammadiyah Makassar in 2016 / email [email protected]

2Mentor

"THE RELATIONSHIP BETWEEN NUTRITION KNOWLEDGE AND

FAST FOOD CONSUMPTION HABITS WITH NUTRITION STATUS IN

THE 2019 FORCE OF MEDICAL FACULTY OF MUHAMMADIYAH

MAKASSAR UNIVERSITY"

(xvi + 65 pages + 5 tables + 4 pictures + 5 attachments)

ABSTRACT

BACKGROUND: Practical urban lifestyle allows one to prefer fast food.

Nutritional knowledge that lacks influence on habits in consuming fast food

without paying attention to its nutritional content only by reason of good taste can

affect the nutritional status.

OBJECTIVE: To determine the relationship between nutritional knowledge and

fast food consumption habits with nutritional status in the class of 2019 Faculty of

Medicine, University of Muhammadiyah Makassar.

METHODS: Analytic observational study design with cross sectional approach.

Respondents were 101 using random sampling techniques. Data processing using

SPSS program with Chi-Square statistical test.

RESULTS: From 101 respondents, good nutritional knowledge (92.1%),

sufficient (7.9%) and less (0%). Fast food consumption habits are rare (72.9%)

and frequent (20.8%). The nutritional status is based on Body Mass Index (BMI)

underweight (10.9), normal (52.9%), overweight (6.9%) and obesity (28.4%). Chi

square test results there is no relationship between nutritional knowledge with

nutritional status (p=0,129), there is a relationship between fast food consumption

habits and nutritional status (p=0,000) and there is a relationship between

nutritional knowledge and fast food consumption habits with nutritional status

(p=0,000) with a moderate correlation.

CONCLUSION: There is a relationship between nutritional knowledge and fast

food consumption habits with nutritional status in the class of 2019 Faculty of

Medicine, University of Muhammadiyah Makassar.

Keywords: Nutrition Knowledge, Fast Food, Nutritional Status

Page 9: THE RELATIONSHIP BETWEEN NUTRITION KNOWLEDGE AND … · Anggota Kedisiplinan Osis SMP Negeri 2 Duapitue tahun 2012 Anggota Pramuka SMP Negeri 2 Duapitue tahun 2012 Anggota Kesenian

9

FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

Skripsi, 25 Februari 2020

Sri Gustia Rahman, dr. Bramantyas Kusuma Hapsari, M.Sc 1Mahasiswa Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas

Muhammadiyah Makassar angkatan 2016/ email [email protected] 2Pembimbing

”HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN GIZI DAN KEBIASAAN

KONSUMSI FAST FOOD DENGAN STATUS GIZI PADA ANGKATAN

2019 FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH

MAKASSAR”

(xvi + 65 Halaman + 5 Tabel + 4 Gambar + 5 Lampiran)

ABSTRAK

LATAR BELAKANG : Gaya hidup di perkotaan yang serba praktis

memungkinkan seseorang lebih memilih fast food. Pengetahuan gizi yang kurang

berpengaruh pada kebiasaan dalam mengkonsumsi fast food tanpa memerhatikan

kandungan gizinya hanya dengan alasan rasa yang enak hal ini dapat

mempengaruhi status gizi.

TUJUAN : Untuk mengetahui hubungan antara pengetahuan gizi dan kebiasaan

konsumsi fast food dengan status gizi pada angkatan 2019 Fakultas Kedokteran

Universitas Muhammadiyah Makassar.

METODE : Desain penelitian observasional analitik dengan pendekatan cross

sectional. Responden sebanyak 101 dengan menggunakan teknik random

sampling. Pengolahan data menggunakan program SPSS dengan uji statistik Chi-

Square.

HASIL : Dari 101 responden, pengetahuan gizi baik (92,1%), cukup (7,9%) dan

kurang (0%). Kebiasaan konsumsi fast food jarang (72,9%) dan sering (20,8%).

Adapun status gizi berdasarkan Indeks Massa Tubuh (IMT) underweight (10,9),

normal (52,9%), overweight (6,9%) dan obesitas (28,4%). Hasil uji chi square

tidak ada hubungan antara pengetahuan gizi dengan status gizi (p=0,129), ada

hubungan antara kebiasaan konsumsi fast food dengan status gizi (p= 0,000) serta

ada hubungan antara pengetahuan gizi dan kebiasaan konsumsi fast food dengan

status gizi (p=0,000) dengan korelasi sedang.

KESIMPULAN : Ada hubungan antara pengetahuan gizi dan kebiasaan

konsumsi fast food dengan status gizi pada angkatan 2019 Fakultas Kedokteran

Universitas Muhammadiyah Makassar.

Kata Kunci : Pengetahuan Gizi, Fast Food, Status Gizi

Page 10: THE RELATIONSHIP BETWEEN NUTRITION KNOWLEDGE AND … · Anggota Kedisiplinan Osis SMP Negeri 2 Duapitue tahun 2012 Anggota Pramuka SMP Negeri 2 Duapitue tahun 2012 Anggota Kesenian

10

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah

melimpahkan segala rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi

dengan judul “Hubungan Antara Pengetahuan Gizi dan Kebiasaan Konsumsi Fast

Food Dengan Status Gizi Pada Angkatan 2019 Fakultas Kedokteran Universitas

Muhammadiyah Makassar” guna memenuhi sebagian persyaratan untuk

melanjutkan proses penelitian pada semester tujuh program studi Pendidikan

Dokter pada Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Makassar.

Penulis menyadari kelemahan serta keterbatasan yang ada sehingga dalam

menyelesaikan skripsi ini memperoleh bantuan dari berbagai pihak, dalam

kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terimakasih kepada :

1. Rasulullah SAW yang telah menunjukkan jalan kebenaran bagi umat

Islam dan tak pernah berhenti memikirkan ummatnya hingga diakhir

hidupnya.

2. Kepada kedua orang tua saya, ayah saya H. Rahman S.pd, dan ibu saya

Hj. Munda S.pd yang telah memberikan doa, dukungan, dan

semangatnya hingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan

tepat waktu.

3. dr. Bramantyas Kusuma Hapsari, M.Sc selaku Pembimbing Skripsi

yang telah meluangkan banyak waktu dan wawasannya dalam

membantu serta memberikan bimbingan dan arahan demi tersusunnya

skripsi ini.

4. dr. Rosdiana Sahabuddin, Sp.OG, M.Kes selaku Penguji dalam ujian

proposal yang juga memberikan masukkan dan saran terhadap

kelanjutan penelitian ini.

5. Drs. Samhi Muawan Djamal, M.Ag selaku Pembimbing dan Penguji

Skripsi yang telah meluangkan waktu dan wawasannya dalam

Page 11: THE RELATIONSHIP BETWEEN NUTRITION KNOWLEDGE AND … · Anggota Kedisiplinan Osis SMP Negeri 2 Duapitue tahun 2012 Anggota Pramuka SMP Negeri 2 Duapitue tahun 2012 Anggota Kesenian

11

membantu serta memberikan bimbingan dan arahan demi tersusunnya

skripsi ini.

6. dr. Zulfikar Tahir, M.Kes, Sp.An selaku dosen Pembimbing Akademik

yang telah memberikan dorongan dalam penulisan skripsi ini.

7. Ibu Juliani Ibrahim, Ph.D selaku Koordinator Skripsi di FKIK

Unismuh yang telah memberikan ijin dalam penyusunan skripsi ini.

8. Kepada teman satu bimbingan skripsi Sulastriani Hanafing dan

Munawirah yang telah berjuang bersama dalam penyusunan skripsi ini.

9. Kepada Rahma Ramadani, Suryanti Sultan, Indah Irmawati dan Ade

Rahmawati DM yang telah meluangkan waktunya membantu dalam

penyusunan skripsi ini.

10. Kepada sahabat Monokrom yang telah membantu dan menyemangati

dalam penyusunan skripsi ini.

11. Kepada teman-teman sejawat angkatan 2016 Rauvolfia yang selalu

menyemangati dan memberikan dukungan dalam penyusunan skripsi

ini.

12. Seluruh dosen dan staff di Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan

Universitas Muhammadiyah Makassar.

13. Kepada semua pihak yang terlibat baik secara langsung maupun tidak

langsung yang telah memberikan semangat dan dukungan.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih banyak kekurangan baik isi maupun

susunannya. Semoga skripsi ini dapat menjadi bahan acuan demi kelanjutan

proses penelitian selanjutnya.

Makassar, Februari 2020

Penulis

Page 12: THE RELATIONSHIP BETWEEN NUTRITION KNOWLEDGE AND … · Anggota Kedisiplinan Osis SMP Negeri 2 Duapitue tahun 2012 Anggota Pramuka SMP Negeri 2 Duapitue tahun 2012 Anggota Kesenian

12

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .....................................................................................

PERNYATAAN PERSETUJUAN PEMBIMBING .................................. i

PERNYATAAN PERSETUJUAN PENGUJI ............................................ ii

PERNYATAAN PENGESAHAN ................................................................ iii

PERNYATAAN TIDAK PLAGIAT ........................................................... iv

RIWAYAT HIDUP ....................................................................................... v

ABSTRACT ................................................................................................... vii

ABSTRAK ..................................................................................................... viii

KATA PENGANTAR .................................................................................... ix

DAFTAR ISI ................................................................................................... xi

DAFTAR TABEL ......................................................................................... xiv

DAFTAR GAMBAR ..................................................................................... xv

DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................. xvi

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................... 1

A. Latar Belakang ..................................................................................... 1

B. Rumusan Masalah ................................................................................ 5

C. Tujuan Penelitian .................................................................................. 5

D. Manfaat Penelitian ................................................................................ 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA .................................................................... 7

A. Pengetahuan ......................................................................................... 7

1. Definisi Pengetahuan Gizi.............................................................. 7

2. Tingkat Pengetahuan ...................................................................... 8

B. Status Gizi ........................................................................................... 10

1. Definisi Gizi ................................................................................... 10

2. Definisi Status Gizi ....................................................................... 11

3. Klasifikasi Status Gizi .................................................................... 12

4. Penilaian Status Gizi ...................................................................... 12

Page 13: THE RELATIONSHIP BETWEEN NUTRITION KNOWLEDGE AND … · Anggota Kedisiplinan Osis SMP Negeri 2 Duapitue tahun 2012 Anggota Pramuka SMP Negeri 2 Duapitue tahun 2012 Anggota Kesenian

13

5. Index Massa Tubuh ........................................................................ 13

C. Fast Food ............................................................................................. 13

1. Definisi Fast Food ........................................................................ 13

2. Kandungan Fast Food .................................................................. 15

3. Faktor Yang Mempengaruhi Konsumsi Fast Food....................... 17

4. Bahaya Mengonsumsi Fast Food .................................................. 19

D. Remaja.................................................................................................. 22

1. Definisi Remaja ............................................................................. 22

2. Kebutuhan Gizi Remaja ............................................................... 23

3. Faktor Penyebab Masalah Gizi Remaja ........................................ 23

E. Tinjauan Islam ...................................................................................... 27

F. Kerangka Teori..................................................................................... 32

BAB III KERANGKA KONSEP .................................................................. 33

A. Kerangka Konsep ................................................................................. 33

B. Definisi Operasional............................................................................. 33

C. Hipotesis ............................................................................................... 35

BAB IV METODE PENELITIAN ............................................................... 36

A. Desain Penelitian .................................................................................. 36

B. Tempat Dan Waktu Penelitian ............................................................. 36

C. Populasi Dan Sampel Penelitian .......................................................... 36

D. Pengumpulan Data ............................................................................... 38

E. Pengolahan Dan Penyajian Data .......................................................... 39

F. Etika Penelitian .................................................................................... 39

G. Alur Penelitian ..................................................................................... 40

BAB V HASIL PENELITIAN ..................................................................... 42

A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian .................................................... 42

B. Karakteristik Sampel Penelitian .......................................................... 43

C. Analisis Univariat ................................................................................ 43

D. Analisis Bivariat .................................................................................. 46

Page 14: THE RELATIONSHIP BETWEEN NUTRITION KNOWLEDGE AND … · Anggota Kedisiplinan Osis SMP Negeri 2 Duapitue tahun 2012 Anggota Pramuka SMP Negeri 2 Duapitue tahun 2012 Anggota Kesenian

14

BAB VI PEMBAHASAN .............................................................................. 49

BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN ………………...……………...... 59

A. Kesimpulan ......................................................................................... 59

B. Saran .................................................................................................... 59

C. Keterbatasan Penelitian ....................................................................... 60

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 15: THE RELATIONSHIP BETWEEN NUTRITION KNOWLEDGE AND … · Anggota Kedisiplinan Osis SMP Negeri 2 Duapitue tahun 2012 Anggota Pramuka SMP Negeri 2 Duapitue tahun 2012 Anggota Kesenian

15

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1.Kategori IMT Berdasarkan WHO .................................................... 13

Tabel 5.1 Distribusi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin, Umur,

Pengetahuan Gizi, Kebiasaan Konsumsi Fast Food

dan Status Gizi ................................................................................. 44

Tabel 5.2 Distribusi Responden Berdasarkan Hubungan Pengetahuan

Gizi Dengan Status Gizi .................................................................... 47

Tabel 5.3 Distribusi Responden Berdasarkan Hubungan Kebiasaan

Konsumsi Fast Food Dengan Status Gizi ........................................ 48

Tabel 5.4 Distribusi Responden Berdasarkan Hubungan Pengetahuan Gizi

dan Kebiasaan Konsumsi Fast Food Dengan Status Gizi ................ 48

Page 16: THE RELATIONSHIP BETWEEN NUTRITION KNOWLEDGE AND … · Anggota Kedisiplinan Osis SMP Negeri 2 Duapitue tahun 2012 Anggota Pramuka SMP Negeri 2 Duapitue tahun 2012 Anggota Kesenian

16

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Kerangka Teori …………………………………………………32

Gambar 3.1 Kerangka Konsep ……………………………………………….33

Gambar 4.1 Tahap Persiapan .......................................................................... 40

Gambar 4.2 Tahap Pelaksanaan ...................................................................... 40

Page 17: THE RELATIONSHIP BETWEEN NUTRITION KNOWLEDGE AND … · Anggota Kedisiplinan Osis SMP Negeri 2 Duapitue tahun 2012 Anggota Pramuka SMP Negeri 2 Duapitue tahun 2012 Anggota Kesenian

17

DAFTAR LAMPIRAN

1. Keterangan

2. Analisis Univariat

3. Analisis Bivariat

4. Kuesioner

5. Surat Izin Penelitian

Page 18: THE RELATIONSHIP BETWEEN NUTRITION KNOWLEDGE AND … · Anggota Kedisiplinan Osis SMP Negeri 2 Duapitue tahun 2012 Anggota Pramuka SMP Negeri 2 Duapitue tahun 2012 Anggota Kesenian

18

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Fast food adalah jenis makanan yang mudah dikemas, disajikan dan

praktis seperti fried chicken, pizza, sosis, french fries dan humburger. Seiring

dengan perkembangan teknologi dan komunikasi, iklan sangat berperan dalam

mempengaruhi seseorang untuk memilih fast food. Termasuk industri makanan,

kafe, restoran dan jajanan yang jumlahnya semakin meningkat serta menyebar

memudahkan seseorang untuk menjangkaunya.1

Pengetahuan gizi dan pola makan sangat berpengaruh terhadap sikap dan

perilaku dalam memilih makanan. Kurangnya pengetahuan tentang gizi dan

kesalahan dalam memilih makanan akan berpengaruh terhadap status gizi. Adanya

kecenderungan pola konsumsi makan dari makanan tradisional ke makanan impor

(modern) terlihat pada masyarakat perkotaan, khususnya dikalangan remaja.

Penelitian yang dilakukan Heryanti tahun 2009, dengan judul “kebiasaan makan

cepat saji , aktifitas fisik dan factor lainnya dengan status gizi”, didapatkan hasil

tingkat konsumsi fast food tertinggi adalah golongan pelajar yaitu sebesar

(83,3%).2,3

Menurut World Health Organization (WHO), remaja adalah penduduk

dalam rentang usia 10-19 tahun. Masa remaja merupakan periode terjadinya

pertumbuhan dan perkembangan yang pesat baik secara fisik, psikologis, maupun

intelektual. Sehingga diperlukan kebutuhan zat gizi yang relatif besar karena

Page 19: THE RELATIONSHIP BETWEEN NUTRITION KNOWLEDGE AND … · Anggota Kedisiplinan Osis SMP Negeri 2 Duapitue tahun 2012 Anggota Pramuka SMP Negeri 2 Duapitue tahun 2012 Anggota Kesenian

19

terjadi fase pertumbuhan. Asupan makanan dan kebutuhan gizi remaja

dipengaruhi oleh perubahan gaya hidup dan kebiasaan makan remaja sehari-hari.

Pada masa remaja individu cenderung labil, mudah terpengaruh oleh lingkungan

sekitarnya dan mudah mengikuti alur perkembangan zaman. Pengaruh ini yang

membuat remaja mempunyai ragam makanan apa yang dikonsumsi. Perubahan

yang terjadi pada remaja menimbulkan berbagai masalah dan perubahan perilaku

makan, baik mengarah keperilaku makanan yang sehat (gizi seimbang) maupun

mengarah kepada perilaku makanan yang tidak sehat seperti fast food.4,5

Menteri Kesehatan juga menyatakan bahwa remaja mudah dipengaruhi

oleh teman sebaya dan media sosial sehingga rawan terpengaruh oleh perilaku

yang tidak sehat atau mendapatkan informasi kesehatan dan gizi yang tidak benar.

Misalnya, mengikuti pola diet selebritis, mengonsumsi jajanan yang sedang hits

namun tidak bergizi atau kurang beraktifitas fisik karena terlalu sering bermain

games sehingga malas bergerak. Sejumlah penelitian pada remaja menunjukkan

bahwa ada empat aspek yang memotivasi mengonsumsi makanan fast food yaitu

meniru orang lain, pergaulan, ajakan teman, dan kesenangan. Selain itu, yang

membuat para remaja lebih memilih mengkonsumsi fast food antara lain

kesibukan orang tua khususnya ibu yang tidak sempat menyiapkan makanan di

rumah sehingga remaja lebih memilih membeli makanan diluar (fast food),

lingkungan sosial dan kondisi ekonomi yang mendukung dalam hal besarnya uang

saku remaja. Adapun fast food mengandung tinggi kalori, lemak, gula dan sodium

(Na), tetapi rendah serat, vitamin A, asam askorbat, kalsium dan folat. Kandungan

Page 20: THE RELATIONSHIP BETWEEN NUTRITION KNOWLEDGE AND … · Anggota Kedisiplinan Osis SMP Negeri 2 Duapitue tahun 2012 Anggota Pramuka SMP Negeri 2 Duapitue tahun 2012 Anggota Kesenian

20

gizi yang tidak seimbang inilah yang apabila terlanjur menjadi pola makan akan

berdampak negatif bagi status gizi remaja.6,7

Dampak buruk dari kebiasaan konsumsi fast food jika dikonsumsi secara

berlebihan yaitu dapat mengakibatkan peningkatan Indeks Massa Tubuh (IMT)

(gizi lebih) dan menurunkan fungsi kognitif (WHO, 2006). Obesitas yang terjadi

pada remaja akan menimbulkan masalah kesehatan seperti penurunan fungsi

kognitif, gangguan psikologi, perubahan masa pubertas, sindrom metabolik,

resistensi insulin, diabetes melitus, hipertensi, penyakit jantung koroner (PJK),

stroke serta kematian.8,9

Data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2013 menunjukkan 8,8%

remaja mengalami overweight dan 10,8% mengalami obesitas. Penelitian yang

dilakukan oleh Muwakhidah tahun 2008 berjudul “factor resiko yang

berhubungan dengan obesitas pada remaja di SMU Batik Surakarta” menunjukkan

55% disebabkan oleh konsumsi fast food.10,11

Hasil penelitian pada anak SD Negeri Sudirman 1 Makassar menunjukkan

bahwa terdapat hubungan antara frekuensi konsumsi fast food dengan kejadian

gizi lebih pada siswa dimana dari 42 responden yang mengalami obesitas,

sebanyak 41 (97,6%) responden yang sering mengkonsumsi fast food dan hanya 1

(2,4%) responden yang memiliki frekuensi konsumsi kategori jarang. Selain itu,

hasil wawancara yang dilakukan pada remaja di restoran fast food Makassar Town

Square sebanyak 13 orang, didapatkan data bahwa seluruh responded mengetahui

pengertian fast food, kandungan fast food dan dampak yang ditimbulkan bagi

kesehatan. Sebagian besar mengaku gemar mengonsumsi fast food dan merasa

Page 21: THE RELATIONSHIP BETWEEN NUTRITION KNOWLEDGE AND … · Anggota Kedisiplinan Osis SMP Negeri 2 Duapitue tahun 2012 Anggota Pramuka SMP Negeri 2 Duapitue tahun 2012 Anggota Kesenian

21

bangga. Ada beberapa remaja yang mengonsumsi fast food sampai 4 kali sebulan,

sebagian besar 1 kali seminggu dan ada yang 2 kali seminggu.12,13

Di dalam Qur‟an Surah Al-Baqarah Ayat 172, ini ditegaskan agar seorang

mukmin makan makanan yang baik yang diberikan Allah SWT, dan rezeki yang

diberikan-Nya itu haruslah disyukuri.14

تى إ ا تعثذ ك إ اشكشا لل ط يا سصقاكى آيا كها ي ا انز ثاخ ا أ

Terjemahnya: “(Hai orang-orang yang beriman! Makanlah di antara makanan

yang baik-baik) maksudnya yang halal, (yang kami berikan kepadamu, dan

bersyukurlah kepada Allah) atas makanan yang dihalalkan itu (jika kamu benar-

benar hanya kepada-Nya menyembah”.

Telah kami izinkan manusia untuk memakan semua yang halal, kami

ciptakan di bumi bagi mereka, dan kami melarang mereka agar tidak mengikuti

jejak langkah setan. Apabila mereka melaksanakan ketentuan itu semua maka

mereka akan mendapatkan petunjuk. Namun jika mereka ingkar maka kami akan

memberikan petunjuk kami hanya pada orang-orang yang beriman dan kami akan

menjelaskan kepada mereka yang halal dan yang haram. Maka, wahai orang-

orang yang beriman dihalalkan bagi kalian semua untuk memakan makanan yang

enak, baik serta bukan yang kotor dan keji. Syukurilah karunia Allah yang telah

menghalalkan makanan yang baik-baik. Syukurilah pula karunia ketaatan dan

kemampuan diri kalian untuk melaksanakan perintah-Nya demi sempurnanya

ibadah kalian.14

Berdasarkan uraian di atas peneliti bermaksud ingin melakukan penelitian

tentang Hubungan Antara Pengetahuan Gizi Dan Kebiasaan Konsumsi Fast Food

Dengan Status Gizi.Pada Remaja.

Page 22: THE RELATIONSHIP BETWEEN NUTRITION KNOWLEDGE AND … · Anggota Kedisiplinan Osis SMP Negeri 2 Duapitue tahun 2012 Anggota Pramuka SMP Negeri 2 Duapitue tahun 2012 Anggota Kesenian

22

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang diatas maka rumusan masalah dalam

penelitian ini adalah Apakah Terdapat Hubungan Antara Pengetahuan Gizi Dan

Kebiasaan Konsumsi Fast Food Dengan Status Gizi Pada Angkatan 2019

Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Makassar.

C. Tujuan Penelitian

1. Tujuan Umum

Tujuan umum penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara

pengetahuan gizi dan kebiasaan konsumsi fast food dengan status gizi pada

remaja.

2. Tujuan Khusus

Secara khusus, penelitian ini bertujuan untuk :

a. Mengetahui tingkat pengetahuan gizi pada remaja angkatan 2019

Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Makassar

b. Mengetahui kebiasaan konsumsi fast food pada remaja angkatan

2019 Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Makassar

c. Mengetahui status gizi berdasarkan penilaian antropometri pada

remaja angkatan 2019 Fakultas Kedokteran Universitas

Muhammadiyah Makassar

d. Mengetahui hubungan pengetahuan gizi dan kebiasaan konsumsi

fast food dengan status gizi pada angkatan 2019 Fakultas

Kedokteran Universitas Muhammadiyah Makassar

Page 23: THE RELATIONSHIP BETWEEN NUTRITION KNOWLEDGE AND … · Anggota Kedisiplinan Osis SMP Negeri 2 Duapitue tahun 2012 Anggota Pramuka SMP Negeri 2 Duapitue tahun 2012 Anggota Kesenian

23

D. Manfaat Penelitian

1. Bagi Peneliti

Menambah wawasan dan pengalaman peneliti mengenai hubungan

pengetahuan gizi dan kebiasaan konsumsi fast food dengan status gizi pada

remaja.

2. Bagi Universitas

Dapat dijadikan bahan referensi dan menambah kepustakaan dalam

penelitian di bidang gizi tentang hubungan pengetahuan gizi dan kebiasaan

konsumsi fast food dengan status gizi.

3. Bagi Umum

a. Dapat memberikan informasi bagi remaja mengenai hubungan antara

pengetahuan gizi dan kebiasaan konsumsi fast food dengan status gizi

b. Sebagai masukan pengetahuan gizi kepada remaja tentang dampak

konsumsi fast food

Page 24: THE RELATIONSHIP BETWEEN NUTRITION KNOWLEDGE AND … · Anggota Kedisiplinan Osis SMP Negeri 2 Duapitue tahun 2012 Anggota Pramuka SMP Negeri 2 Duapitue tahun 2012 Anggota Kesenian

24

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengetahuan

1. Definisi Pengetahuan Gizi

Pengetahuan gizi merupakan pengetahuan tentang makanan dan zat gizi,

sumber-sumber zat gizi pada makanan, makanan yang aman dikonsumsi sehingga

tidak menimbulkan penyakit dan cara mengolah makanan yang baik agar zat gizi

dalam makanan tidak hilang serta bagaimana hidup sehat. Tingkat pengetahuan

seseorang berpengaruh terhadap sikap dan perilaku dalam pemilihan makanan

yang pada akhirnya berpengaruh pada keadaan gizi yang bersangkutan.16

Pengetahuan gizi mempunyai peranan penting dalam pembentukan

kebiasaan makan seseorang, sebab hal ini akan mempengaruhi seseorang dalam

memilih jenis dan jumlah makanan yang dikonsumsi. Suatu hal yang meyakinkan

tentang pentingnya pengetahuan gizi didasarkan pada tiga kenyataan, yaitu :16

a. Status gizi yang cukup adalah penting bagi kesehatan dan kesejahteraan.

b. Setiap orang hanya akan cukup gizi jika makanan yang dimakannya

mampu menyediakan zat gizi yang diperlukan untuk pertumbuhan tubuh

yang optimal, pemeliharaan dan energi.

c. Ilmu gizi memberikan fakta-fakta yang perlu sehingga penduduk dapat

belajar menggunakan pangan dengan baik bagi kesejahteraan gizi.

Page 25: THE RELATIONSHIP BETWEEN NUTRITION KNOWLEDGE AND … · Anggota Kedisiplinan Osis SMP Negeri 2 Duapitue tahun 2012 Anggota Pramuka SMP Negeri 2 Duapitue tahun 2012 Anggota Kesenian

25

Individu memiliki pengetahuan yang baik akan mempunyai kemampuan

untuk menerapkan pengetahuan gizinya dalam pemilihan maupun pengolahan

pangan, sehingga konsumsi pangan mencakupi kebutuhan . Masalah yang

menyebabkan gizi tidak baik adalah tidak cukupnya pengetahuan gizi dan

kurangnya pengertian tentang kebiasaan makan yang baik. Pada usia belasan

masih sering dijumpai pengertian yang kurang tepat mengenai konstribusi gizi

dari berbagai makanan. Oleh karena itu timbullah penyakit gizi salah yang

merugikan kecerdasan dan produktivitas.16

2. Tingkat Pengetahuan

Pengetahuan atau kognitif merupakan domain yang sangat penting untuk

terbentuknya tindakan seseorang. Pengetahuan yang dicakup dalam domain

kognitif mempunyai 6 tingkatan yaitu:

a. Tahu

Tahu diartikan sebagai mengingat suatu materi yang telah dipelajari

sebelumnya. Termasuk ke dalam pengetahuan tingkat ini adalah mengingat

kembali sesuatu yang spesifik dari seluruh bahan yang dipelajari atau

rangsangan yang telah diterima. Oleh karena itu, tahu ini merupakan tingkat

pengetahuan yang paling rendah. Kata kerja untuk mengukur bahwa orang

tahu tentang apa yang dipelajari antara lain menyebutkan, menguraikan,

mendefinisikan, menyatakan dan sebagainya.17

b. Memahami

Memahami diartikan sebagai suatu kemampuan untuk menjelaskan

secara benar tentang objek yang diketahui, dan dapat menginterpretasikan

Page 26: THE RELATIONSHIP BETWEEN NUTRITION KNOWLEDGE AND … · Anggota Kedisiplinan Osis SMP Negeri 2 Duapitue tahun 2012 Anggota Pramuka SMP Negeri 2 Duapitue tahun 2012 Anggota Kesenian

26

materi tersebut secara benar. Orang yang telah paham terhadap objek atau

materi harus dapat menjelaskan, menyebutkan contoh, menyimpulkan,

meramalkan, dan sebagainya terhadap objek yang dipelajari.17

c. Aplikasi

Aplikasi diartikan sebagai kemampuan untuk menggunakan materi

yang telah dipelajari pada situasi atau kondisi sebenarnya. Aplikasi ini dapat

diartikan sebagai aplikasi atau penggunaan hukum-hukum, rumus, metode,

prinsip, dan sebagainya dalam konteks atau situasi yang lain.17

d. Analisis

Analisis adalah suatu kemampuan untuk menjabarkan materi atau

suatu objek ke dalam komponen-komponen, tetapi masih di dalam satu

struktur organisasi, dan masih ada kaitannyan satu sama lain. Kemampuan

analisis ini dapat dilihat dari penggunaan kata kerja, seperti dapat

menggambarkan (membuat bagan), membedakan, memisahkan,

mengelompokkan dan sebagainya.17

e. Sintesis

Sintesis menunjuk kepada suatu kemampuan untuk meletakkan atau

menghubungkan bagian-bagian di dalam suatu bentuk keseluruhan yang baru.

Dengan kata lain sintesis adalah suatu kemampuan untuk menyusun formulasi

baru dari formulasi-formulasi yang ada.17

f. Evaluasi

Evaluasi ini berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan justifikasi

atau penilaian terhadap suatu materi atau objek. Penilaian-penilaian itu

Page 27: THE RELATIONSHIP BETWEEN NUTRITION KNOWLEDGE AND … · Anggota Kedisiplinan Osis SMP Negeri 2 Duapitue tahun 2012 Anggota Pramuka SMP Negeri 2 Duapitue tahun 2012 Anggota Kesenian

27

didasarkan pada suatu kriteria yang ditentukan sendiri, atau menggunakan

kriteria-kriteria yang telah ada.17

B. Status Gizi

1. Definisi Gizi

Gizi merupakan zat-zat makanan yang terkandung dalam suatu bahan

pangan yang dapat dimanfaatkan oleh tubuh. Sedangkan zat gizi merupakan zat

atau unsur kimia yang terkandung dalam makanan yang diperlukan untuk

metabolisme dalam tubuh secara normal. Menurut Hasdianah (2014) gizi

seimbang merupakan susunan makanan sehari-hari yang mengandung zat-zat gizi

dalam jenis dan jumlah yang sesuai dengan kebutuhan tubuh, dengan

memperhatikan prinsip keanekaragaman atau variasi makanan, aktivitas fisik,

kebersihan, dan berat badan (BB) ideal.18,19

Asupan zat gizi merupakan suatu hal yang penting guna memperoleh

energi dalam melakukan kegiatan sehari-hari. Kekurangan asupan zat gizi dapat

menyebabkan seseorang mengalami akibat buruk pada tubuh seperti menurunnya

pertahanan tubuh terhadap penyakit, berkurangnya kemampuan fisik, menurunnya

berat badan, muka pucat, kurang bersemangat, kurang motivasi, bereaksi lamban

dan lain-lain.20

Zat gizi minimal yang dibutuhkan oleh tubuh seseorang adalah

karbohidrat, protein, lemak, dan vitamin. Kebutuhan karbohidrat menurut anjuran

WHO (1997) adalah 65 – 75% dari total konsumsi energi yang diutamakan

berasal dari karbohidrat kompleks dan 10% berasal dari gula sederhana.20

Page 28: THE RELATIONSHIP BETWEEN NUTRITION KNOWLEDGE AND … · Anggota Kedisiplinan Osis SMP Negeri 2 Duapitue tahun 2012 Anggota Pramuka SMP Negeri 2 Duapitue tahun 2012 Anggota Kesenian

28

Selain karbohidrat, zat gizi lain yang dibutuhkan tubuh adalah protein,

yang terdiri dari protein nabati dan protein hewani. Sumber protein hewani yang

merupakan sumber protein yang baik dalam jumlah maupun mutu terdapat dalam

bahan makanan seperti telur, susu, daging, unggas, ikan dan kerang. Sedangkan

sumber protein nabati adalah kacang, kedelai dan hasil olahannya seperti tempe

dan tahu. Kekurangan protein dapat menyebabkan gangguan pada asupan dan

transportasi zat-zat gizi.21

Seperti halnya karbohidrat dan protein, lemak juga merupakan sumber

energi bagi tubuh. Fungsi utama lemak adalah menghasilkan energi yang

diperlukan oleh tubuh, sebagai pembentuk struktur tubuh, mengatur proses yang

berlangsung dalam tubuh secara langsung dan tidak langsung serta sebagai

pembawa (carrier) vitamin yang larut dalam lemak. Sumber lemak diantaranya

susu, minyak zaitun, minyak jagung, minyak kacang tanah, minyak ikan dan lain-

lain. Menurut WHO 2008), kebutuhan lemak untuk anak usia 2-18 tahun adalah

25-35% dari kebutuhan energi total.20

Kebutuhan protein, lemak dan karbohidrat menurut WHO adalah protein

sebanyak 10-15% dari kebutuhan energi total,lemak 10-25% dari kebutuhan

energi total, dan karbohidrat 60-75% dari kebutuhan energi total atau sisa dari

kebutuhan energi yang berasal dari protein dan lemak.21

2. Definisi Status Gizi

Status gizi adalah keadaan yang diakibatkan oleh status keseimbangan

antara jumlah asupan (intake) zat gizi dan jumlah yang dibutuhkan (requirement)

oleh tubuh untuk berbagai fungsi biologis (pertumbuhan fisik, perkembangan,

Page 29: THE RELATIONSHIP BETWEEN NUTRITION KNOWLEDGE AND … · Anggota Kedisiplinan Osis SMP Negeri 2 Duapitue tahun 2012 Anggota Pramuka SMP Negeri 2 Duapitue tahun 2012 Anggota Kesenian

29

aktivitas, pemeliharaan kesehatan, dan lainnya). Status gizi dapat pula diartikan

sebagai gambaran kondisi fisik seseorang sebagai refleksi dari keseimbangan

energy yang masuk dan yang dikeluarkan oleh tubuh.22

3. Klasifikasi Status Gizi

Dibagi menjadi 4 macam yaitu:

a. Status Gizi Buruk

Keadaan kurang gizi tingkat berat yang disebabkan oleh rendahnya

konsumsi energi dan protein dari makanan sehari-hari dan terjadi dalam

waktu yang cukup lama.21

b. Status Gizi Kurang

Terjadi bila tubuh mengalami kekurangan satu atau lebih zat-zat gizi

esensial.21

c. Status Gizi Baik atau Status Gizi Optimal

Terjadi bila tubuh memperoleh cukup zat-zat gizi yang digunakan secara

efisien, sehingga memungkinkan pertumbuhan fisik, perkembangan otak,

kemampuan kerja dan kesehatan secara umum pada tingkat setinggi

mungkin.21

d. Status Gizi Lebih

Terjadi bila tubuh memperoleh zat-zat gizi dalam jumlah berlebihan,

sehingga menimbulkan efek toksis atau membahayakan.21

4. Penilaian Status Gizi

Penilain status gizi dibagi menjadi 2 cara yaitu secara langsung dan tidak

langsung. Penilaian status gizi secara langsung terdiri dari antropometri, klinis,

Page 30: THE RELATIONSHIP BETWEEN NUTRITION KNOWLEDGE AND … · Anggota Kedisiplinan Osis SMP Negeri 2 Duapitue tahun 2012 Anggota Pramuka SMP Negeri 2 Duapitue tahun 2012 Anggota Kesenian

30

biokimia, dan biosfik. Sedangkan penilain status gizi tidak langsung terdiri dari

survey konsumsi, makanan, statistic vital dan faktor ekologi.23

5. Index Massa Tubuh

Indeks Massa Tubuh (IMT) merupakan salah satu metode yang digunakan

untuk mengukur status gizi seseorang. Berat badan (BB) diukur dengan

menggunakan timbangan injak dengan tingkat ketelitian 0,5 kg dan tinggi badan

(TB) diukur dengan menggunakan staturmeter dengan ketelitian o,1 cm. IMT

sendiri diperoleh dengan menggunakan persamaan BB dalam satuan kilogram

(kg) dan TB dalam satuan centimeter (cm) (Depkes RI, 2003).24

IMT = Berat Badan (Kg) / Tinggi Badan (m2)

Tabe 2.1 Kategori IMT Berdasarkan WHO

Klasifikasi IMT (kg/m2)

Underweight ≤18,4

Normal Range 18,50-23

Overweight 23,1-25

Obese ≥25,00

Sumber : Sutter Health Palo Alto Medical Foundation (2012)

C. Fast Food

1. Definisi Fast Food

Peningkatan kemakmuran di Indonesia juga diikuti oleh perubahan gaya

hidup dan kebiasaan makan. Pola makan, terutama di kota besar, bergeser dari

pola makan tradisional ke pola makan barat (terutama dalam bentuk fast food)

yang sering mutu gizinya tidak seimbang. Pola makan tersebut merupakan jenis-

Page 31: THE RELATIONSHIP BETWEEN NUTRITION KNOWLEDGE AND … · Anggota Kedisiplinan Osis SMP Negeri 2 Duapitue tahun 2012 Anggota Pramuka SMP Negeri 2 Duapitue tahun 2012 Anggota Kesenian

31

jenis makanan yang bermanfaat, akan tetapi secara potensial mudah menyebabkan

kelebihan masukan kalori. Berbagai makanan yang tergolong fast food tersebut

adalah kentang goreng, ayam goreng, hamburger, soft drink, pizza, hotdog, donat,

dan lain-lain.3

Fast food adalah makanan bergizi tinggi yang dapat menyebabkan

kegemukan atau obesitas terhadap anak-anak yang mengonsumsinya. Selain itu

fast food dapat menyebabkan penyakit jantung, penyumbatan pembuluh darah dan

sebaginya. Fast food dianggap negatif karena ketidakseimbangannya, hal ini

dengan mudah bisa dilihat dari besarnya porsi daging ayam atau burger yang

disajikan.3

Fast food jadi pilihan utama orang tua yang sibuk atau konsumsi ketika

menghabiskan waktu bersama keluarga pada masyarakat modern. Hal ini

disebabkan karena pengolahannya yang cenderung cepat karena menggunakan

tenaga mesin, terlihat bersih karena penjamahnya adalah mesin, restoran yang

mudah ditemukan serta karena pelayanannya yang selalu sedia setiap saat,

bagaimanapun cara pemesanannya.3

Kecenderungan masyarakat kota yang menyukai makanan fast food karena

anggapan mereka bahwa makanan ini lebih modern, dibandingkan makanan

tradisional Indonesia. Mereka menganggap bahwa makanan tradisional Indonesia

adalah makanan yang ketinggalan jaman dan kurang mempunyai nilai komersial.

Fast food pada umumnya mengandung tinggi protein, tinggi kalori (terutama

lemak dan gula sederhana), tinggi garam, bumbu masak, zat pengawet dan

Page 32: THE RELATIONSHIP BETWEEN NUTRITION KNOWLEDGE AND … · Anggota Kedisiplinan Osis SMP Negeri 2 Duapitue tahun 2012 Anggota Pramuka SMP Negeri 2 Duapitue tahun 2012 Anggota Kesenian

32

pewarna serta rendah serat. Jika hal ini dibiasakan akan mengawali terjadinya

penyakit degeneratif.3

2. Kandungan Fast Food

Secara umum fast food mengandung kalori, kadar lemak, gula dan sodium

(Na) yang tinggi tetapi rendah serat, vitamin A, asam akorbat, kalsium dan folat.

Dan berikut ini gambaran kandungan nilai gizi dari beberapa jenis makanan cepat

saji yang saat ini banyak dikonsumsi oleh masyarakat karena pengaruh tren

globalisasi :25

a. Komposisi gizi Pizza (100 g) Kalori (483 KKal), Lemak (48 g),

Kolesterol (52 g), Karbohidrat (3 g), Gula (3 g), Protein (3 g).

b. Komposisi gizi Hamburger 1 porsi, kalori (240 Kkal), lemak (8 g),

karbohidrat (31 g), dan protein (12 g).

c. Komposisi gizi Donat (1 bh = 70 g), kalori (210 Kkal), lemak (8 g),

karbohidrat (32 g), dan protein (3 g).

d. Komposisi gizi Fried Chicken Kentucky 1 porsi, kalori (210 Kkal),

lemak (9 g), karbohidrat (5 g) dan protein (26 g).

e. Komposisi gizi siomay 1 potong, kalori (51 Kkal), lemak (0,85 g),

karbohidrat (6,03) dan protein (4,54 g).

f. Komposisi gizi mie bakso 1 mangkuk, kalori (388 Kkal), lemak (16,62

g), karbohidrat (40,05 g) dan protein (20,24 g).

g. Komposisi gizi chicken nugget 1 buah, kalori (48 Kkal), lemak (3,01

g), karbohidrat (2,61 g) dan protein (2,49 g).

Page 33: THE RELATIONSHIP BETWEEN NUTRITION KNOWLEDGE AND … · Anggota Kedisiplinan Osis SMP Negeri 2 Duapitue tahun 2012 Anggota Pramuka SMP Negeri 2 Duapitue tahun 2012 Anggota Kesenian

33

h. Komposisi gizi mie kering 1 mangkuk, kalori (151 Kkal), lemak (2,27

g), karbohidrat (27,51 g) dan protein (4,96 g).

i. Komposisi gizi mie masak 1 mangkuk, kalori (219 Kkal), lemak (3,3

g), karbohidrat (40,02 g), dan protein (7,22 g).

j. Komposisi gizi kentang goring (70 g), kalori (192 Kkal), lemak (9,84

g), karbohidrat (24,96), dan protein (2,44 g).

k. Komposisi gizi batagor 1 potong, kalori (58 Kkal), lemak (2,98 g),

karbohidrat (5,83 g), dan protein (2,06 g).

l. Komposisi gizi mie ayam 1 mangkuk, kalori (421 Kkal), lemak (18,74

g), karbohidrat (46,21 g), dan protein (16,7 g).

m. Komposisi gizi gado-gado 1 mangkuk, kalori (318 Kkal), lemak (17,86

g), karbohidrat (26,28 g) dan protein (17,22 g).

n. Komposisi gizi pecel 1 mangkuk, kalori (1246 Kkal), lemak (81,73 g),

karbohidrat (107,7 g), dan protein (42,05 g).

o. Komposisi gizi 1 pentol kecil, kalori (40 Kkal), lemak (2,38 g),

karbohidrat (2,58 g), dan protein (2,06 g)

p. Komposisi gizi sosis ayam 1 porsi (57 g), kalori (172 Kkal), lemak

(9,98 g), karbohidrat (1,52 g), dan protein (17,82 g).

q. Komposisi gizi gorengan tahu 1 buah, kalori (35 Kkal), lemak (2,62 g),

karbohidrat (1,36 g), dan protein (2,23 g).

Fast food sangat beraneka ragam sehingga sangat mudah dikenali. Bahkan

seseorang dapat mengenali fast food dengan melihat label makanan. Fast food

termasuk yang memiliki nilai gizi kecil yaitu :26

Page 34: THE RELATIONSHIP BETWEEN NUTRITION KNOWLEDGE AND … · Anggota Kedisiplinan Osis SMP Negeri 2 Duapitue tahun 2012 Anggota Pramuka SMP Negeri 2 Duapitue tahun 2012 Anggota Kesenian

34

> 35% kalori dari lemak (kecuali untuk susu rendah lemak)

> 10% kalori dari lemak jenuh Setiap lemak trans

> 35% kalori dari gula, kecuali jika itu dibuat dengan 100% buah dan tanpa

tambahan gula

> 200 kalori per porsi untuk camilan

> 200 mg per sajian untuk natrium (garam) untuk makanan ringan

> 480 mg per sajian untuk natrium (garam) untuk makanan awal

Fast food memungkinkan seseorang untuk makan tanpa perencanaan, tidak

hanya pada jam makan, tetapi juga ketika memiliki waktu luang. Selain itu,

bahan-bahan fast food memberikan rasa yang enak membuat kecanduan.

Kombinasi Lemak dan gula mampu menghasilkan lonjakan kenikmatan intens

yang didorong oleh dopamine sehingga memberikan kecenderungan kecanduan

perilaku untuk mengonsumsinya. Di sisi lain, harus diperhatikan bahwa fast food

juga berbahaya bagi kesehatan. Lemak, kolesterol, gula dan garam memiliki efek

buruk pada kesehatan jika berlebihan dapat menyebabkan obesitas.26

3. Faktor Yang Mempengaruhi Konsumsi Fast Food

a. Akses ke Sumber Makanan

Kemudahan akses untuk memperoleh makanan fast food dapat

mempengaruhi kebiasaan atau frekuensi konsumsi fast food seseorang.

Pola diet barat diluar restoran fast food berhubungan dengan kelebihan

berat badan, meskipun makanan tersebut diperoleh dari toko kelontong.

Supermarket yang menyediakan produk segar, tetapi juga menyediakan

minuman manis dan keripik dapat berkontribusi terhadap pola pembelian

Page 35: THE RELATIONSHIP BETWEEN NUTRITION KNOWLEDGE AND … · Anggota Kedisiplinan Osis SMP Negeri 2 Duapitue tahun 2012 Anggota Pramuka SMP Negeri 2 Duapitue tahun 2012 Anggota Kesenian

35

makanan yang sehat dan tidak sehat. Makanan yang diperoleh dari toko

makanan ritel Amerika Serikat ditemukan mirip makanan fast food dilihat

dari segi total lemak dan kandungan gulanya.27

b. Uang Saku

Remaja yang memiliki pola sarapan kurang baik lebih banyak ditemukan

pada remaja dengan uang saku tergolong besar dibandingkan pada remaja

dengan kategori uang saku kecil. Remaja usia sekolah pada umumnya

memiliki uang saku. Dari uang saku ini tercermin kondisi sosial ekonomi

keluarga. Remaja yang memiliki uang saku besar tentu memiliki pilihan

lebih banyak terkait makanan yang ingin ia beli, terlepas dari makanan

tersebut sehat atau tidak. Remaja yang memiliki uang saku besar

cenderung melewatkan sarapan karena berpikir dapat membeli sarapan di

luar dengan menggunakan uang saku yang dimiliki. Besar uang saku juga

merupakan pertimbangan orangtua saat tidak dapat menyiapkan sarapan di

rumah. Orangtua yang tidak sempat menyiapkan sarapan karena bekerja

cenderung memberikan uang saku yang lebih besar agar anak dapat

membeli sarapan di luar berupa makanan siap saji (fast food) sehingga

menyebabkan kelebihan berat badan. Anak-anak remaja yang kegemukan

dan obesitas sering mengunjungi restoran fast food setiap minggunya.27

c. Pengetahuan

Remaja dengan pengetahuan yang rendah tentang ilmu gizi dapat

berpengaruh terhadap kebiasaan dalam mengkonsumsi fast food tanpa

Page 36: THE RELATIONSHIP BETWEEN NUTRITION KNOWLEDGE AND … · Anggota Kedisiplinan Osis SMP Negeri 2 Duapitue tahun 2012 Anggota Pramuka SMP Negeri 2 Duapitue tahun 2012 Anggota Kesenian

36

memperhatikan kandungan gizi yang terdapat di dalamnya hanya dengan

alasan rasanya yang enak.27

d. Ketersediaan Makan di Rumah

Fase remaja memiliki hubungan dengan konsumsi fast food yang tinggi,

dikarenakan hasil diet yang kurang baik. Ketersedian makan dirumah

(minuman soda, keripik dan rendahnya mengkonsumsi sayuran dan susu)

dapat mempengaruhi seseorang dalam hal frekuensi mengkonsumsi fast

food.27

4. Bahaya Mengonsumsi Fast Food

a. Meningkatkan Risiko Serangan Jantung

Kandungan kolesterol yang tinggi pada fast food dapat mengakibatkan

penyumbatan pembuluh darah. Pembuluh darah yang tersumbat akan

membuat aliran darah tidak lancar yang dapat mengakibatkan terjadinya

serangan jantung koroner.25

b. Membuat Ketagihan

Fast food mengandung zat aditif yang dapat membuat ketagihan dan

merangsang untuk ingin terus memakannya sesering mungkin.25

c. Meningkatkan Berat Badan

Jika suka mengonsumsi fast food dan jarang berolahraga, maka dalam

beberapa minggu tubuh akan mengalami penambahan berat badan yang

tidak sehat. Lemak yang di dapat dari mengonsumsi fast food tidak

digunakan dengan baik oleh tubuh jika tidak berolahraga. Lemak inilah

yang kemdian tersimpan dan menumpuk dalam tubuh.25

Page 37: THE RELATIONSHIP BETWEEN NUTRITION KNOWLEDGE AND … · Anggota Kedisiplinan Osis SMP Negeri 2 Duapitue tahun 2012 Anggota Pramuka SMP Negeri 2 Duapitue tahun 2012 Anggota Kesenian

37

d. Meningkatkan Risiko Kanker

Kandungan lemak yang tinggi yang terdapat dalam fast food dapat

meningkatkan risiko kanker, terutama kanker payudara dan usus besar.25

e. Memicu Diabetes

Kandungan kalori dan lemak jenuh yang tinggi dalam fast food akan

memicu terjadinya resistensi insulin yang berujung pada penyakit diabetes.

Resistensi insulin terjadi ketika sel-sel tubuh tidak merespon insulin

sehingga menurunkan penyerapan glukosa yang menyebabkan banyak

glukosa menumpuk di aliran darah.25

f. Memicu Tekanan Darah Tinggi

Garam dapat membuat masakan menjadi jauh lebih nikmat. Hampir semua

fast food mengandung garam yang tinggi. Garam mengandung natrium,

ketika kadar natrium dalam darah tinggi dan tidak dapat dikeluarkan oleh

ginjal, volume darah meningkat karena natrium bersifat menarik dan

menahan air. Peningkatan ini menyebabkan jantung bekerja lebih keras

untuk mengalirkan darah ke seluruh tubuh yang menyebabkan tekanan

darah tinggi.25

Bahaya fast food yang telah dijabarkan oleh peneliti ilmiah dari beberapa ilmiah

pakar serta pemerhati nutrisi adalah sebagai berikut:

(1). Sodium (Na) tidak boleh kebanyakan terdapat didalam tubuh kita. Untuk

ukuran orang dewasa, sodium yang aman jumlahnya tidak boleh lebih dari

3300 mg. Inilah sama dengan 1 3/5 sendok teh. Sodium yang banyak terdapat

dalam makanan cepat saji dapat meningkatkan aliran dan tekanan darah

Page 38: THE RELATIONSHIP BETWEEN NUTRITION KNOWLEDGE AND … · Anggota Kedisiplinan Osis SMP Negeri 2 Duapitue tahun 2012 Anggota Pramuka SMP Negeri 2 Duapitue tahun 2012 Anggota Kesenian

38

sehingga bisa membuat tekanan darah tinggi. Tekanan darah tinggi juga akan

berpengaruh munculnya gangguan ginjal, penyakit jantung dan stroke. Lemak

jenuh yang juga banyak terdapat dalam makanan cepat saji, yang berbahaya

bagi tubuh karena zat tersebut merangsang organ hati untuk memproduksi

banyak kolesterol. Kolesterol sendiri didapat dengan dua cara, yaitu oleh

tubuh itu sendiri dan ada juga yang berasal dari produk hewani yang kita

makan dan dimasak terlalu lama. Kolesterol banyak terdapat dalam daging,

telur, ayam, ikan, mentega, susu dan keju. Bila jumlahnya banyak, kolesterol

dapat menutup saluran darah dan oksigen yang seharusnya mengalir ke

seluruh tubuh. Tingginya jumlah lemak jenuh dalam fast food akan

menimbulkan kanker, terutama kanker usus dan kanker payudara. Kanker

payudara merupakan pembunuh terbesar setelah kanker usus. Lemak dari

daging, susu, dan produk-produk susu merupakan sumber utama dari lemak

jenuh.25

(2). Selain itu, beberapa menu dalam restoran fast food juga mengandung

banyak gula. Gula, terutama gula buatan, tidak baik untuk kesehatan karena

dapat menyebabkan penyakit gula atau diabetes, kerusakan gigi dan obesitas.

Minuman bersoda, cake, dan cookies mengandung banyak gula dan sangat

sedikit vitamin serta mineralnya. Minuman bersoda mengandung paling bayak

gula, sedangkan kebutuhan gula dalam tubuh tidak boleh lebih dari 4 g atau

satu sendok teh sehari.25

Page 39: THE RELATIONSHIP BETWEEN NUTRITION KNOWLEDGE AND … · Anggota Kedisiplinan Osis SMP Negeri 2 Duapitue tahun 2012 Anggota Pramuka SMP Negeri 2 Duapitue tahun 2012 Anggota Kesenian

39

D. Remaja

1. Definisi Remaja

Remaja menurut UU Perlindungan Anak adalah seseorang yang berusia

antara 10-18 tahun, dan merupakan kelompok penduduk Indonesia dengan jumlah

yang cukup besar (hampir 20% dari jumlah penduduk).3

Remaja adalah kondisi peralihan dari masa anak–anak menuju dewasa.

Pada masa ini para remaja mengalami perubahan fisik seperti penambahan tinggi

badan hingga 25 cm, perubahan bentuk tubuh dan masa menstruasi, bagi remaja

putri, daya tarik seksualitas merupakan faktor yang kuat dan berpengaruh dalam

kehidupannya.28

Remaja merupakan penerus bangsa dalam pembangunan nasional. Oleh

sebab itu, perlu mendapatkan pembinaan dan peningkatan taraf kesehatannya agar

kelangsungan hidup dan perkembangannya baik fisik maupun mental yang

dikenal sebagai proses tumbuh kembang dapat berlangsung secara optimal. Salah

satu faktor lingkungan fisik yang amat penting agar proses tumbuh kembang

berlangsung secara optimal adalah zat gizi yang harus dicukupi oleh makanan

sehari-hari.3

Seiring dengan peningkatan populasi remaja di Indonesia, masalah gizi

remaja perlu mendapatkan perhatian khusus karena berpengaruh terhadap

pertumbuhan dan perkembangan tubuh serta dampaknya pada masalah gizi

dewasa.29

Page 40: THE RELATIONSHIP BETWEEN NUTRITION KNOWLEDGE AND … · Anggota Kedisiplinan Osis SMP Negeri 2 Duapitue tahun 2012 Anggota Pramuka SMP Negeri 2 Duapitue tahun 2012 Anggota Kesenian

40

2. Kebutuhan Gizi Remaja

a. Energi

Kebutuhan energi remaja putra lebih banyak daripada remaja putri.

Pada usia 16 tahun remaja putra membutuhkan sekitar 3.470 kkal per hari, dan

menurun menjadi 2.900 pada usia 16-19 tahun. Kebutuhan remaja putri

memuncak pada usia 12 tahun (2.500 kkal), untuk kemudian menurun menjadi

2.200 kkal pada usia 18 tahun. Perkiraan energi untuk remaja putra berusia 11-

18 tahun, yaitu 13-23 kkal/ cm, pada remaja putri dengan usia yang sama,

yaitu 10-19 kkal/cm.28

b. Protein

Perhitungan besarnya kebutuhan akan protein berkaitan dengan pola

tumbuh, bukan berdasarkan usia kronologis. Untuk remaja putra, kisaran

besarnya kebutuhan ini adalah 0,29- 0,32 gr/cm tinggi badan. Pada remaja

putri 0,27- 0,29 gr/cm.28

c. Lemak

Kebutuhan lemak pada remaja sebaiknya tidak lebih dari 25 % dari

kebutuhan energi.28

d. Vitamin dan Mineral

Asupan kalsium yang dianjurkan sebesar 800 mg sampai 1.200 mg.28

3. Faktor Penyebab Masalah Gizi Remaja

a. Kebiasaan makan yang buruk

Kebiasaan makan yang buruk, berpangkal pada kebiasaan makan

keluarga yang tidak baik sudah tertanam sejak kecil akan terus menerus terjadi

Page 41: THE RELATIONSHIP BETWEEN NUTRITION KNOWLEDGE AND … · Anggota Kedisiplinan Osis SMP Negeri 2 Duapitue tahun 2012 Anggota Pramuka SMP Negeri 2 Duapitue tahun 2012 Anggota Kesenian

41

pada usia remaja. Remaja makan seadanya tanpa mengetahui kebutuhan akan

berbagai zat gizi dan dampak tidak dipenuhinya kebutuhan zat gizi tersebut

terhadap kesehatan.30

b. Pemahaman gizi yang keliru

Tubuh yang langsing sering menjadi idaman bagi setiap para remaja

terutama wanita remaja hal ini sering menjadi penyebab masalah, karena

untuk memelihara kelangsingan tubuh mereka menerapka pembatasan

makanan secara keliru. Sehingga kebutuhan gizi mereka tidak terpenuhi.

Hanya makan sekali sehari atau makan-makanan seadanya, tidak makan nasi

merupakan penerapan prinsip pemeliharaan gizi yang keliru dan mendorong

terjadinya gangguan gizi.30

c. Kesukaan yang berlebihan terhadap makanan tertentu

Kesukaan yang berlebihan terhadap makanan tertentu saja

menyebabkan kebutuhan gizi tidak terpenuhi. Keadaan seperti ini biasanya

terkait dengan “mode” yang tengah marak dikalangan remaja.30

d. Promosi yang berlebihan melalui media massa

Usia remaja merupakan usia di mana mereka sangat mudah tertarik

pada sesuatu yang baru. Kondisi ini diamnfaatkan oleh pengusaha makanan

dengan memperomosikan produk makanan mereka, dengan cara yang sangat

memengaruhi pada remaja. Apalagi film yang menjadi idola mereka.30

e. Masuknya produk-produk makanan baru

Produk makanan baru yang berasal dari negara lain secara besar

membawa pengaruh terhadap kebiasaan makan para remaja. Seperti fast food

Page 42: THE RELATIONSHIP BETWEEN NUTRITION KNOWLEDGE AND … · Anggota Kedisiplinan Osis SMP Negeri 2 Duapitue tahun 2012 Anggota Pramuka SMP Negeri 2 Duapitue tahun 2012 Anggota Kesenian

42

yang berasal dari Negara barat seperti hot dog, pizza, hamburger, fried

chicken, dan french fries, berbagai makanan yang berupa kripik sering

dianggap lambang kehidupan modern oleh para remaja.30

Permasalahan gizi yang seringkali dihadapi oleh remaja adalah

permasalahan gizi ganda, yaitu gizi kurang dan gizi lebih. Selain itu, anemia juga

menjadi permasalahan lain remaja akibat asupan gizi yang tidak sesuai. Salah satu

permasalahan gizi ganda yang disebutkan sebelumnnya yaitu gizi lebih. Gizi lebih

merupakan masalah kesehatan pada anak, remaja, dan dewasa di Amerika Serikat.

Telah dilaporkan dari survey National Health And Nutrition Examination Surveys

(NHANES) bahwa prevalensi obesitas pada pria tahun 2003 – 2004 adalah 21,1

persen, pada tahun 2005 – 2006 adalah 33,2 persen, dan pada tahun 2005-2006

adalah 35,3 persen. Pada anak dan remaja usia 2-19 tahun, prevalensi obesitas

pada tahun 2003-2006 adalah 16,3 persen.31

Menurut WHO tahun 2009, 1 dari 10 anak sekolah mengalami

kegemukan. Sekitar 30 juta sampai 45 juta anak yang menderita obesitas.

Diperkirakan 2-3 persennya berusia 5-17 tahun Studi di Nigeria tahun 2008

memperlihatkan bahwa prevalensi remaja yang mengalami underweight sebesar

25,8 pada laki-laki, sedangkan pada perempuan sebesar 10,6 persen. Sementara di

Indonesia, berdasarkan data Riskesdas tahun 2010, diketahui prevalensi remaja

usia usia 13-15 tahun yang memiliki berat badan gemuk sebesar 2,9 persen pada

laki-laki dan 2 persen pada anak perempuan. Selain obesitas, masalah gizi kurang

juga dihadapi oleh remaja. Dari data Riskesdas tahun 2010 tampak bahwa

Page 43: THE RELATIONSHIP BETWEEN NUTRITION KNOWLEDGE AND … · Anggota Kedisiplinan Osis SMP Negeri 2 Duapitue tahun 2012 Anggota Pramuka SMP Negeri 2 Duapitue tahun 2012 Anggota Kesenian

43

prevalensi remaja usia 13-15 tahun yang memiliki berat badan kurus sebesar 12,4

persen pada laki-laki dan 7,7 persen pada perempuan.32

Masalah gizi ganda pada remaja terjadi dikarenakan perilaku gizi yang

salah, yaitu ketidakseimbangan antara konsumsi gizi dengan kecukupan gizi yang

dianjurkan. Pada golongan remaja, mereka sudah lebih aktif memilih makanan

yang disukai dan tidak bergantung lagi pada orang tua seperti saat masih anak-

anak. Kebutuhan energi merekapun lebih besar karena aktivitas fisik mereka lebih

banyak, seperti olah raga, bermain, sekolah, membantu orang tua, dan lain

sebagainya. Oleh sebab itu sangat penting bagi mereka untuk mendapatkan asupan

gizi yang sesuai dengan kebutuhan mereka. Pola makan yang tidak sehat pada

remaja saat ini, terjadi karena kurangnya pengetahuan gizi akibat dari

penyampaian informasi kesehatan yang diberikan dengan tidak benar dan tidak

tepat. Terlebih pada masa ini remaja sedang mengalami masa pencarian jati diri

dan identitas dengan cara mencontoh perilaku seseorang yang menjadi panutan

untuk mereka. Remaja memiliki rasa ingin diterima oleh teman sebaya dan

keinginan untuk menarik lawan jenis. Berdasarkan hal tersebut remaja mulai

menjaga penampilan dengan cara diet. Tentu saja hal ini berpengaruh terhadap

pola makan mereka. Banyak remaja yang sangat membatasi pola makan karena

takut gemuk. Selain itu, ada pula remaja yang memiliki kebiasaan konsumsi

makanan jajanan yang rendah gizi, kebiasaan konsumsi makanan cepat saji,

kebiasaan tidak sarapan pagi, dan malas minum air putih.32

Pola makan remaja yang tergambar dari data Global School Health Survey

tahun 2015, antara lain: Tidak selalu sarapan (65,2%), sebagian besar remaja

Page 44: THE RELATIONSHIP BETWEEN NUTRITION KNOWLEDGE AND … · Anggota Kedisiplinan Osis SMP Negeri 2 Duapitue tahun 2012 Anggota Pramuka SMP Negeri 2 Duapitue tahun 2012 Anggota Kesenian

44

kurang mengonsumsi serat sayur buah (93,6%) dan sering mengkonsumsi

makanan berpenyedap (75,7%). Di antara remaja itu juga kurang melakukan

aktifitas fisik (42,5%). Apabila cara konsumsi ini berlangsung terus menerus dan

menjadi kebiasaan pola makan tetap para remaja, maka akan meningkatkan resiko

terjadinya penyakit tidak menular.7

E. Tinjauan Keislaman

Allah SWT berfirman memerintahkan kepada hamba-hamba-Nya yang

mukmin untuk memakan dari rezeki yang baik yang telah diberikan-Nya kepada

mereka, dan hendaknya mereka bersyukur kepada Allah SWT atas hal tersebut

jika mereka benar-benar mengaku sebagai hamba-hamba-Nya. Makan dari rezeki

yang halal merupakan penyebab bagi terkabulnya doa dan ibadah, sedangkan

makan dari rezeki yang haram dapat menghambat terkabulnya doa dan ibadah.

Sehingga islam menyuruh kita untuk menjauhi barang yang diharamkan karena

makanan yang dimakan akan mendarah daging dalam tubuh. Hal ini bisa menjadi

salah satu penyebab doa seseorang tidak di ijabah oleh Allah SWT. Memakan

makanan yang halal juga bentuk keimanan seseorang karena hal itu perintah Allah

SWT untuk menghindari yang haram. Seperti yang disebutkan di dalam hadis

yang diriwayatkan oleh Imam Ahmad telah menceritakan kepada kami Abun

Nadr, telah menceritakan kepada kami Al-Fudail ibnu Marzuq, dari Addi ibnu

Sabit, dari Abu Hazim, dari Abu Hurairah r.a. yang mengatakan bahwa Rasulullah

bersabda : 14

ا اناط عهى أ عه صهى الل قال قال سعل الل الله ع شج سض ش أت ع

إ طة ل قثم إل طثا الل إ شعه ان ا أيش ت ت ؤي أيش ان الل

Page 45: THE RELATIONSHIP BETWEEN NUTRITION KNOWLEDGE AND … · Anggota Kedisiplinan Osis SMP Negeri 2 Duapitue tahun 2012 Anggota Pramuka SMP Negeri 2 Duapitue tahun 2012 Anggota Kesenian

45

عهى { ه ا تع ها صانحا إ ت اع انطثاخ عم كها ي ا انش فقال } ا أ

طثاخ يا آيا كها ي ا انز قال } ا أ جم طم انغفش سصقاكى { ثى ركش انش

يهثغ يششت حشاو حشاو يطع اء ا سب ا سب إنى انغ ذ ذ أشعث أغثش

غزي تانحشاو فأى غتجاب نزنك حشاو

Artinya: Dari Abu Hurairah Radhiyallahu „anhu berkata : Rasulullah Shallallahu

„alaihi wa sallam bersabda : “Sesungguhnya Allah baik, tidak menerima kecuali

hal-hal yang baik, dan sesungguhnya Allah memerintahkan kepada orang-orang

mu‟min sebagaimana yang diperintahkan kepada para rasul, Allah berfirman :

“Hai rasul-rasul, makanlah dari makanan yang baik-baik, dan kerjakanlah amal

yang shalih. Sesungguhnya Aku Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan”. Dan

firmanNya yang lain : “Hai orang-orang yang beriman, makanlah di antara rezki

yang baik-baik yang Kami berikan kepadamu”. Kemudian beliau mencontohkan

seorang laki-laki, dia telah menempuh perjalanan jauh, rambutnya kusut serta

berdebu, ia menengadahkan kedua tangannya ke langit : “Ya Rabbi ! Ya Rabbi!

Sedangkan ia memakan makanan yang haram, dan pakaiannya yang ia pakai dari

harta yang haram, dan ia meminum dari minuman yang haram,dan dibesarkan dari

hal-hal yang haram, bagaimana mungkin akan diterima do‟anya” [Hadits Riwayat

Muslim no. 1015]

Allah SWT berfirman dalam Q.S. Al-Muminun Ayat 51

عهى ه ا تع ها صانحا إ ت اع انطثاخ عم كها ي ا انش ا أ

Terjemahnya: “Hai rasul-rasul, makanlah dari makanan yang baik-baik, dan

kerjakanlah amal yang saleh. Sesungguhnya Aku Maha Mengetahui apa yang

kamu kerjakan”.

Q.S. Al Ma‟idah Ayat 87

ل ح الل ل تعتذا إ نكى يا طثاخ يا أحم الل آيا ل تحش ا انز ا أ عتذ ة ان

Terjemahnya: “Wahai orang-orang yang beriman! Janganlah kamu

mengharamkan apa yang baik yang telah dihalalkan Allah kepadamu, dan

janganlah kamu melampaui batas. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-

orang yang melampaui batas”.

Pada ayat ini Allah SWT menunjukkan firman-Nya kepada kaum

muslimin yaitu melarang mereka mengharamkan bagi diri mereka segala yang

baik yang telah dihalalkan-Nya seperti makanan, minuman, pakaian, pernikahan

Page 46: THE RELATIONSHIP BETWEEN NUTRITION KNOWLEDGE AND … · Anggota Kedisiplinan Osis SMP Negeri 2 Duapitue tahun 2012 Anggota Pramuka SMP Negeri 2 Duapitue tahun 2012 Anggota Kesenian

46

dan lain-lainnya yang baik serta halal. Walaupun Allah SWT telah menyediakan

dan menghalalkan barang-barang yang baik bagi hamba-Nya namun haruslah

dilakukan menurut cara yang telah ditentukan-Nya. Firman Allah SWT dalam

ayat ini melarang hamba-Nya dari sikap dan perbuatan yang melampaui batas

misalnya memakan makanan yang diharamkan oleh agama dan seseorang tetap

memakan makanan yang baik, yang halal, akan tetapi ia berlebih-lebihan

memakan makanan itu. Padahal makan yang terlalu kenyang adalah merusak

kesehatan, alat-alat pencernaan dan merusak pikiran.14,15

Salah satu penyebab terbanyak penyakit adalah karena makanan. Zaman

modern ini, kebanyakan penyakit akibat pola hidup yang tidak sehat dan tidak

terkontrol. Karenanya kita diperintahkan agar mengontrol makanan, bukan

sekedar untuk memuaskan nafsu mulut dan perut melainkan seorang muslim perlu

banyak puasa dan menyedikitkan makanan.

Hadist Riwayat At-Tirmidzi (2380), Ibnu Majah (3349), Ahmad (4/132)

ل كا صهث ، فئ اخ ق آدو نق ، تحغة ات تط ا ي عاء شش يا يلأ آدي

ثهث نششات ، يحانح ، فثهث نطعاي ثهث نفغ ،

Artinya: “Tidaklah anak Adam memenuhi wadah yang lebih buruk dari perut.

Cukuplah bagi anak Adam memakan beberapa suapan untuk menegakkan

punggungnya. Namun jika ia harus (melebihkannya), hendaknya sepertiga

perutnya (diisi) untuk makanan, sepertiga untuk minuman dan sepertiga lagi untuk

bernafas”. HR At-Tirmidzi (2380), Ibnu Majah (3349), Ahmad (4/132), dan hadist

ini di-shahih-kan olehAl-Albani dalam As-Silsilah Ash-Shahihah (2265).

Q.S. Al Ma‟idah Ayat 88

ا كها ي يؤي تى ت انزي أ اتقا الل حلل طثا سصقكى الل

Page 47: THE RELATIONSHIP BETWEEN NUTRITION KNOWLEDGE AND … · Anggota Kedisiplinan Osis SMP Negeri 2 Duapitue tahun 2012 Anggota Pramuka SMP Negeri 2 Duapitue tahun 2012 Anggota Kesenian

47

Terjemahnya: “Dan makanlah makanan yang halal lagi baik dari apa yang Allah

telah rezekikan kepadamu, dan bertakwalah kepada Allah yang kamu beriman

kepada-Nya”.

Pada ayat ini Allah SWT memerintahkan kepada hamba-Nya agar mereka

makan rezeki halal dan baik yang telah dikaruniakan-Nya kepada mereka. Makna

“Halal” disini mengandung pengertian, halal bendanya dan halal cara

memperolehnya. Sedangkan “Baik” adalah dari segi kemanfaatannya, yaitu yang

mengandung manfaat dan maslahat bagi tubuh, mengandung gizi, vitamin, protein

dan sebagainya. Makanan tidak baik selain kandungan gizinya buruk, juga jika

dikonsumsi akan merusak kesehatan.14,15

Makanan yang halal dan thayyib adalah dalam rangka menjaga jasmani

dan rohani. Penjagaan jasmani dengan memilih yang thayyib artinya memakan

makanan yang bergizi dan mempunyai fungsi yang baik untuk kesehatan tubuh

sehingga kita mampu menunaikan semua kewajiban dengan sempurna, tidak

sekedar bergizi dan bermutu akan tetapi juga halal. Makanan tersebut harus

mengandung zat-zat yang diperlukan tubuh seperti protein, karbohidrat, vitamin-

vitamin, lemak HDL, dan mineral atau secara ringkas disebut makanan bergizi

(thayyiban). Makanan yang halal tapi tidak thayyib jika dikonsumsi berlebihan

akan memberikan dampak buruk bagi kesehatan karena kandungan lemak LDL

tinggi sehingga beresiko terjadi obesitas maka dari itu ketika mengonsumsi

makanan hendaknya yang baik dan thayyib sehingga tidak membahayakan diri.1

أ الله ع انـخذسي سض عا يانك ت ذ ععذ ت عع أتـ ع

ل ضشاس عهى قال : ل ضشس ى الله عه ل الله صهـ سع

Page 48: THE RELATIONSHIP BETWEEN NUTRITION KNOWLEDGE AND … · Anggota Kedisiplinan Osis SMP Negeri 2 Duapitue tahun 2012 Anggota Pramuka SMP Negeri 2 Duapitue tahun 2012 Anggota Kesenian

48

Artinya: Dari Abû Sa‟îd Sa‟d bin Mâlik bin Sinân al-Khudri Radhyallahu anhu,

Rasûlullâh Shallallahu „alaihi wa sallam bersabda, “Tidak boleh ada bahaya dan

tidak boleh membahayakan orang lain" Diriwayatkan oleh Mâlik dalam al-

Muwaththa‟ (II/571, No.31) hadist ini mempunyai banyak jalan, sebagiannya

menguatkan sebagian yang lain. Diriwayatkan oleh Ibnu Mâjah, ad-Dâraquthni,

dan selain keduanya dengan musnad.

Melakukan sesuatu yang membahayakn dilarang dalam agama islam

maka, tidak halal bagi seorang muslim mengerjakan sesuatu yang membahayakan

dirinya sendiri atau membahayakan saudaranya sesama muslim baik berupa

perkataan atau perbuatan tanpa alasan yang benar. Ketika kita mengonsumsi

makanan janganlah membahayakn diri dengan memakan makanan dengan lemak

tinggi secara berlebihan yang akan memberikan penyakit. Hendaknya kita

mengonsumsi makanan yang bergizi dan sehat agar terhindar penyakit.14

Page 49: THE RELATIONSHIP BETWEEN NUTRITION KNOWLEDGE AND … · Anggota Kedisiplinan Osis SMP Negeri 2 Duapitue tahun 2012 Anggota Pramuka SMP Negeri 2 Duapitue tahun 2012 Anggota Kesenian

49

F. Kerangka Teori

s

Gambar 2.1 Kerangka Teori

Remaja

Faktor Penyebab Masalah

Gizi Remaja :

Kebiasaan makan

buruk

Pengetahuan gizi

yang keliru

Promosi media

massa

Fast food

Mode dikalangan

remaja

Pengetahuan Gizi

Fast Food

Kandungan fast food

Kebiasaan

mengonsumsi fast

food

Bahaya mengonsumsi

fast food

Status Gizi

Index Massa Tubuh

= BB/TB(m2)

Underweight

≤ 18,4

Normal

18,50-23

Overweight

23,1-25

Obesitas ≥

25,00

Page 50: THE RELATIONSHIP BETWEEN NUTRITION KNOWLEDGE AND … · Anggota Kedisiplinan Osis SMP Negeri 2 Duapitue tahun 2012 Anggota Pramuka SMP Negeri 2 Duapitue tahun 2012 Anggota Kesenian

50

BAB III

KERANGKA KONSEP

A. Kerangka Konsep

Keterangan :

Gambar 3.1 Kerangka Konsep

B. Definisi Operasional

1. Pengetahuan Gizi

a. Definisi Operasional

Pengetahuan gizi adalah kemampuan seseorang dalam mengetahui

kandungan suatu makanan yang berpengaruh terhadap sikap dan perilaku

dalam memilih makanan yang dikonsumsi sehingga akan mempengaruhi

status gizi.

b. Alat Ukur : Kuesioner

c. Skala Ukur : Nominal

Pengetahuan

Gizi

Status Gizi

Kebiasaan

Konsumsi Fast

Food

Variabel

Independen

Variabel

Dependen

Page 51: THE RELATIONSHIP BETWEEN NUTRITION KNOWLEDGE AND … · Anggota Kedisiplinan Osis SMP Negeri 2 Duapitue tahun 2012 Anggota Pramuka SMP Negeri 2 Duapitue tahun 2012 Anggota Kesenian

51

Kurang < 60% jumlah point tertinggi

Cukup antara 60-80% jumlah point tertinggi

Baik > 80% jumlah point tertinggi

2. Kebiasaan Konsumsi Fast Food (1 bulan terakhir)

a. Definisi Operasional

Kebiasaan mengonsumsi fast food (fried chicken, hamburger, hotdog, pizza,

sandwich, spaghetti, kentang goring, chicken nugget, dan dunkin donuts).

b. Alat Ukur : Kuesioner

c. Skala Ukur : Nominal

Jarang < 2 kali seminggu

Sering ≥ 2 kali seminggu

3. Status Gizi

a. Definisi Operasional

Keseimbangan jumlah asupan yang dibutuhkan oleh tubuh dimana energi

yang masuk dan dikeluarkan seimbang.

b. Alat Ukur : Timbangan injak untuk BB dan staturmeter untuk

TB (Perhitungan Index Massa Tubuh BB/TB (m2))

c. Skala Ukur : Nominal

Underweight ≤ 18,4

Normal 18,50-23

Overweight 23,1-25

Obesitas ≥ 25,00

Page 52: THE RELATIONSHIP BETWEEN NUTRITION KNOWLEDGE AND … · Anggota Kedisiplinan Osis SMP Negeri 2 Duapitue tahun 2012 Anggota Pramuka SMP Negeri 2 Duapitue tahun 2012 Anggota Kesenian

52

4. Remaja

a. Definisi Operasional

Remaja yang dimaksud batasan usia 10-19 tahun dengan jenis kelamin

perempuan dan laki-laki. Usia remaja yang dihitung dari tanggal lahir

sampel sampai tanggal pada saat pengukuran.

b. Alat Ukur : Kuesioner

C. Hipotesis

Hipotesis Null (H0) : Tidak ada hubungan antara pengetahuan gizi dan kebiasaan

konsumsi fast food dengan status gizi pada angkatan 2019 Fakultas Kedokteran

Universitas Muhammadiyah Makassar

Hipotesis Alternatif (H1) : Ada hubungan antara pengetahuan gizi dan kebiasaan

konsumsi fast food dengan status gizi pada angkatan 2019 Fakultas Kedokteran

Universitas Muhammadiyah Makassar

Page 53: THE RELATIONSHIP BETWEEN NUTRITION KNOWLEDGE AND … · Anggota Kedisiplinan Osis SMP Negeri 2 Duapitue tahun 2012 Anggota Pramuka SMP Negeri 2 Duapitue tahun 2012 Anggota Kesenian

53

BAB IV

METODE PENELITIAN

A. Desain Penelitian

Desain penelitian ini adalah observasional analitik dengan pendekatan cross

sectonal study.

B. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Fakultas Kedokteran Universitas

Muhammadiyah Makassar.

2. Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Januari 2020.

C. Populasi dan Sampel Penelitian

1. Populasi Target

Populasi target adalah remaja Fakultas Kedokteran Universitas

Muhammadiyah Makassar.

2. Populasi Terjangkau

Populasi terjangkau pada penelitian ini adalah remaja angkatan 2019

Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Makassar.

3. Sampel Penelitian

a. Kriteria Inklusi

(1) Remaja usia 10-19 tahun pada angkatan 2019 Fakultas

Kedokteran Universitas Muhammadiyah Makassar.

Page 54: THE RELATIONSHIP BETWEEN NUTRITION KNOWLEDGE AND … · Anggota Kedisiplinan Osis SMP Negeri 2 Duapitue tahun 2012 Anggota Pramuka SMP Negeri 2 Duapitue tahun 2012 Anggota Kesenian

54

(2) Bersedia menjadi responden penelitian dengan menandatangani

lembar persetujuan.

b. Kriteria Eksklusi

(1) Remaja yang tidak memenuhi kriteria inklusi yaitu usia 10-19

tahun

(2) Remaja angkatan 2019 Fakultas Kedokteran Universitas

Muhammadiyah Makassar yang tidak hadir saat pengambilan

sampel.

(3) Remaja angkatan 2019 Fakultas Kedokteran Universitas

Muhammadiyah Makassar yang tidak mengembalikan kuesioner.

(4) Kuesioner yang tidak terisi dengan lengkap

Pengambilan sampel dilakukan secara random sampling. Penelitian ini

merupakan penelitian kategorikal analitik. Rumus besar sampel yang digunakan

adalah :

sn1 = n2 = ( √ √

Kesalahan tipe I = 10% hipotesis dua arah, Z = 1,282 untuk = 0,1

Keasalahn tipe II = 20%, maka Z = 0,842 untuk = 0,2

P2 = 0,5

P1 – P2 = 0,2

P1 = P2 + 0,2 = 0,5 + 0,2

P1 = 0,7

Q1 = 1 – P1 = 1 – 0,7 = 0,3

Q2 = 1 – P2 = 1 – 0,5 = 0,5

Page 55: THE RELATIONSHIP BETWEEN NUTRITION KNOWLEDGE AND … · Anggota Kedisiplinan Osis SMP Negeri 2 Duapitue tahun 2012 Anggota Pramuka SMP Negeri 2 Duapitue tahun 2012 Anggota Kesenian

55

Q = 1 – P = 1 – 0,6 = 0,4

P =

=

=

= 0,6

Z = 1,282

Z = 0,842

n1 = n2 = ( √ √

n1 = n2 = ( √ √

n1 = n2 = (

n1 = n2 = (

)² = (7,285)² = 53

Jadi, sampel yang dibutuhkan pada penelitian ini adalah sejumlah 53 sampel.

D. Pengumpulan Data

Data primer yang diambil adalah tinggi badan (TB) dan berat badan (BB)

dari seluruh populasi dengan melakukan pengukuran langsung. BB diukur dengan

menggunakan timbangan injak dengan tingkat ketelitian 0,5 kg, TB diukur dengan

menggunakan staturmeter dengan ketelitian o,1 cm. Setelah data TB dan BB

didapatkan, dihitung IMT-nya.

Dari sampel tersebut diambil data dengan menggunakan kuesioner. Data

yang didapat dengan kuesioner adalah jumlah tingkat pengetahuan gizi dan

kebiasaan konsumsi fast food (1 bulan terakhir) pada remaja.

Page 56: THE RELATIONSHIP BETWEEN NUTRITION KNOWLEDGE AND … · Anggota Kedisiplinan Osis SMP Negeri 2 Duapitue tahun 2012 Anggota Pramuka SMP Negeri 2 Duapitue tahun 2012 Anggota Kesenian

56

E. Pengolahan dan Penyajian Data

1. Pengolaan data

Hasil pengolaan data akan dikumpulkan dan diolah menggunakan program

SPSS yang dilakukan dengan uji chi- square yaitu uji satistic yang

digunakan untuk menguji signifikan dua variabel dengan tingkat

kemaknaan p< a(0,05).

2. Analisa data

a. Analisa Univariat

Analisa univariat digunakan untuk mendeskripsikan karakteristik dari

variabel independen (pengetahuan gizi dan kebiasaan konsumsi fast

food) dan variabel dependen (status gizi).

b. Analisis Bivariat

Analisis Bivariat digunakan untuk melihat kemungkinan hubungan

antara variabel independen dan dependen. Melalui uji statistik chi-

square akan diperoleh nilai p, dimana dalam penelitian ini digunakan

tingkat kemaknaan sebesar 0,05. Penelitian antara dua variabel dikatakan

bermakna jika mempunyai nilai p < 0,05 yang berarti H0 ditolak dan H1

diterima dan dikatakan tidak bermakna jika mempunyai nilai p>0,05

yang berarti H0 diterima dan H1 ditolak.

F. Etika Penelitian

1. Menyertakan surat izin penelitian dari Universitas dan Pemerintahan

Provinsi Sulawesi Selatan atau Pemerintahan Kota Makassar.

2. Mendapatkan izin penelitian dari tempat dilakukannya penelitian.

Page 57: THE RELATIONSHIP BETWEEN NUTRITION KNOWLEDGE AND … · Anggota Kedisiplinan Osis SMP Negeri 2 Duapitue tahun 2012 Anggota Pramuka SMP Negeri 2 Duapitue tahun 2012 Anggota Kesenian

57

3. Sebelum melakukan penelitian terlebih dahulu peneliti memberikan

informed consent kepada responden yang akan menjadi objek penelitian

secara lisan atau tertulis dan mendapatkan persetujuan dari objek

penelitian.

4. Subjek akan diperlakukan secara anonimus dan konfidensial sehingga

diharapkan tidak ada pihak yang merasa dirugikan atas penelitian ini.

G. Alur Penelitian

1. Tahap Persiapan

.

Gambar 4.1 Tahap Persiapan

2. Tahap Pelaksanaan

Mengurus surat izin

penelitian

Menetapkan pelaksanaan dan

menyiapkan segala keperluan

yang dibutuhkan selama

proses penelitian

Remaja Angkatan 2019 Fakultas Kedokteran

Universitas Muhammadiyah Makassar

Kriteria Inklusi

Pengisian lembar

persetujuan responden

(data umum)

Page 58: THE RELATIONSHIP BETWEEN NUTRITION KNOWLEDGE AND … · Anggota Kedisiplinan Osis SMP Negeri 2 Duapitue tahun 2012 Anggota Pramuka SMP Negeri 2 Duapitue tahun 2012 Anggota Kesenian

58

Gambar 4.2 Tahap Pelaksanaan

Pengisian kuesioner

pengetahuan gizi

Pengisian kuesioner

kebiasaan konsumsi

fast food

Pengukuran

antropometrik (status

gizi)

Pengumpulan data

Pengolahan dan analisis data penelitian

Hasil data penelitian

Page 59: THE RELATIONSHIP BETWEEN NUTRITION KNOWLEDGE AND … · Anggota Kedisiplinan Osis SMP Negeri 2 Duapitue tahun 2012 Anggota Pramuka SMP Negeri 2 Duapitue tahun 2012 Anggota Kesenian

59

BAB V

HASIL PENELITIAN

A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian

Universitas Muhammadiyah Makassar didirikan pada tanggal 19 Juni 1963

sebagai cabang dari Universitas Muhammadiyah Jakarta. Pendirian perguruan

tinggi ini adalah realisasi dari hasil Musyawarah Wilayah Muhammadiyah

Sulawesi Selatan dan Tenggara ke-21 di Kabupaten Bantaeng. Pendirian tersebut

didukung oleh Persyarikatan Muhammadiyah sebagai organisasi yang bergerak

dibidang pendidikan dan pengajaran dakwah amar ma‟ruf nahi munkar.

Universitas Muhammadiyah Makassar dinyatakan sebagai perguruan tinggi

swasta terdaftar sejak 1 Oktober 1965.

Universitas Muhammadiyah Makassar sebagai perguruan tinggi

muhammadiyah mengemban tugas dan peran yang sangat besar bagi agama,

bangsa, dan Negara. Selain posisinya sebagai salah satu perguruan tinggi

muhammadiyah di kawasan Timur Indonesia yang tergolong besar, juga padanya

tertanam kultur pendidikan yang diwariskan sebagai amal usaha muhammadiyah.

Nama muhammadiyah yang terintegrasi dengan nama Makassar memberikan

harapan terpadunya budaya, keilmuan dan nafas keagamaan.

Penelitian ini dilakukan di Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan

Universitas Muhammadiyah Makassar, Jl. Sultan Alauddin No.259 Kampus

Unismuh Makassar, Kel. Gunung Sari, Kec. Rappocini, Kota Makassar, Sulawesi

Selatan 90221.

Page 60: THE RELATIONSHIP BETWEEN NUTRITION KNOWLEDGE AND … · Anggota Kedisiplinan Osis SMP Negeri 2 Duapitue tahun 2012 Anggota Pramuka SMP Negeri 2 Duapitue tahun 2012 Anggota Kesenian

60

B. Karakteristik Sampel Penelitian

Penelitian ini berlangsung pada tanggal 20 Januari 2020 dengan judul

Hubungan Antara Pengetahuan Gizi dan Kebiasasan Konsumsi Fast Food Dengan

Status Gizi Pada Remaja Angkatan 2019 di Fakultas Kedokteran Universitas

Muhammadiyah Makassar. Angkatan 2019 berjumlah134 orang, yang memenuhi

kriteria inklusi penelitian yakni sebanyak 101 orang dan kriteria eksklusi

sebanyak 33 orang. Total responden yang menjadi penelitian ini adalah sebanyak

101 orang dengan usia antara 10-19 tahun yang bersedia menjadi responden

penelitian dengan menandatangani lembar persetujuan.

C. Analisis Univariat

Analisis univariat dilakukan untuk melihat gambaran distribusi variabel

dependen yaitu status gizi dan variabel independen yaitu pengetahuan gizi dan

kebiasaan konsumsi fast food serta karakteristik remaja (jenis kelamin dan umur).

Page 61: THE RELATIONSHIP BETWEEN NUTRITION KNOWLEDGE AND … · Anggota Kedisiplinan Osis SMP Negeri 2 Duapitue tahun 2012 Anggota Pramuka SMP Negeri 2 Duapitue tahun 2012 Anggota Kesenian

61

Tabel 5.1 Distribusi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin, Umur,

Pengetahuan Gizi, Kebiasaan Konsumsi Fast Food, dan Status Gizi Pada

Angkatan 2019 Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Makassar

Tabel Hasil Analisis Uji Statistic Chi Square Distribusi Responden Berdasarkan

Jenis Kelamin, Umur, Pengetahuan Gizi, Kebiasaan Konsumsi Fast Food, dan

Status Gizi.

Distribusi responden berdasarkan jenis kelamin dibagi dalam 2 kategori

yaitu laki-laki dan perempuan. Dari data didapatkan jumah perempuan sebanyak

81 responden (80,2%) dan jumlah laki-laki sebanyak 20 responden (19,8%).

Variabel Kategori Frekuensi

n %

Jenis Kelamin

Umur

Pengetahuan Gizi

Kebiasaan Konsumsi Fast

Food

Status Gizi

Laki-laki

Perempuan

17 Tahun

18 Tahun

19 Tahun

Baik

Cukup

Kurang

Jarang

Sering

Underweight

Normal

Overweight

Obesitas

20

81

10

60

31

93

8

0

80

21

11

54

7

29

19,8

80,2

9,9

59,4

30,7

92,1

7,9

0

79,2

20,8

10,9

53,5

6,9

28,7

Page 62: THE RELATIONSHIP BETWEEN NUTRITION KNOWLEDGE AND … · Anggota Kedisiplinan Osis SMP Negeri 2 Duapitue tahun 2012 Anggota Pramuka SMP Negeri 2 Duapitue tahun 2012 Anggota Kesenian

62

Distribusi responden berdasarkan umur dibagi dalam 3 kategori yaitu

umur 17 tahun, 18 tahun dan 19 tahun. Dari data didapatkan jumlah responden

yang berusia 17 tahun sebanyak 10 responden (9,9%), berusia 18 tahun sebanyak

60 responden (59,4%) dan berusia 19 tahun sebanyak 31 responden (30,7%).

Untuk mengetahui pengetahuan gizi responden telah diberikan 17

pertanyaan. Dari data didapatkan responden dengan pengetahuan gizi baik

sebanyak 93 responden (92,1%), responden dengan pengetahuan gizi cukup

sebanyak 8 responden (7,9%) dan responden dengan pengetahuan gizi kurang

sebanyak 0 responden.

Distribusi responden berdasarkan kebiasaan konsumsi fast food dibagi

menjadi 2 kategori yaitu jarang (<2 kali seminggu) dan sering (≥2 kali seminggu).

Dari data didapatkan bahwa responden yang memiliki kebiasaan konsumsi fast

food jarang sebanyak 80 responden (79,2%) dan responden yang memiliki

kebiasaan konsumsi fast food sering sebanyak 21 responden (20,8%).

Berdasarkan pengumpulan data dan analisis data diperoleh gambaran

status gizi responden dengan menggunakan Indeks Massa Tubuh. Indeks Massa

Tubuh dihitung dengan mengukur Berat Badan dan Tinggi Badan (IMT = BB

(kg)/TB(m)². Kategori IMT terdiri dari Underweight (≤ 18,4), Normal (18,50-23),

Overweight (23,1-25) dan Obesitas (≥25,00). Ternyata diperoleh bahwa

responden dengan status gizi underweight sebanyak 11 responden (10,8%),

responden status gizi normal sebanyak 54 responden (52,9%), responden status

gizi overweight sebanyak 7 responden (6,9%) dan responden status gizi obesitas

sebanyak 29 responden (28,4%). Untuk keperluan analisis bivariat maka status

Page 63: THE RELATIONSHIP BETWEEN NUTRITION KNOWLEDGE AND … · Anggota Kedisiplinan Osis SMP Negeri 2 Duapitue tahun 2012 Anggota Pramuka SMP Negeri 2 Duapitue tahun 2012 Anggota Kesenian

63

gizi responden dibagi menjadi dua kategori yaitu status gizi normal dan

underweight disatukan serta status gizi lebih (overweight dan obesitas disatukan).

D. Analisis Bivariat

Analisis bivariat digunakan untuk melihat hubungan antara variabel

independen pengetahuan gizi, kebiasaan konsumsi fast food dengan status gizi

sebagai variabel dependen. Untuk menguji variabel independen dan dependen

yang berbentuk kategorik 2 x 2 digunakan uji chi square dengan ketentuan

dikatakan ada hubungan yang bermakna antara variabel independen dan dependen

bila hasil uji statistik menunjukkan nilai p < 0,05.

1. Hubungan Pengetahuan Gizi Dengan Status Gizi

Hubungan antara pengetahuan gizi dengan status gizi dapat dilihat pada tabel.

Dari tabel tersebut status gizi normal dan underweight pada responden dengan

pengetahuan gizi cukup sebanyak 3 responden (3,0%) dan pengetahuan gizi baik

sebanyak 62 responden (61,4%) sedangkan status gizi lebih pada responden

dengan pengetahuan gizi cukup sebanyak 5 responden (5,0%) dan pengetahuan

gizi baik sebanyak 31 responden (30,7%). Hasil uji statistik didapatkan nilai p-

value 0,129 (>0,05) berarti tidak ada hubungan yang bermakna antara

pengetahuan gizi dengan status gizi.

Page 64: THE RELATIONSHIP BETWEEN NUTRITION KNOWLEDGE AND … · Anggota Kedisiplinan Osis SMP Negeri 2 Duapitue tahun 2012 Anggota Pramuka SMP Negeri 2 Duapitue tahun 2012 Anggota Kesenian

64

Tabel 5.2 Distribusi Responden Berdasarkan Hubungan Pengetahuan Gizi

Dengan Status Gizi Pada Remaja Angkatan 2019 Fakultas Kedokteran

Universitas Muhammadiyah Makassar

Pengetahuan Gizi Status Gizi Total

p-

value Normal dan

Underweight

Lebih

n % n % n %

Cukup 3

Baik 62

3,0

61,4

5

31

5,0

30,7

8

93

7,9

92,1

0,129

Jumlah 65 64,4 36 35,6 101 100,0

Tabel Hasil Analisis Uji Statistic Chi Square Hubungan Pengetahuan Gizi

Dengan Status Gizi Pada Remaja Angkatan 2019 Fakultas Kedokteran

Universitas Muhammadiyah Makassar

2. Hubungan Kebiasaan Konsumsi Fast Food Dengan Status Gizi

Hubungan antara kebiasaan konsumsi fast food dengan status gizi dapat dilihat

pada tabel. Dari tabel tersebut didapatkan responden yang memiliki status gizi

lebih dengan kebiasaan konsumsi fast food sering (≥2x/minggu) sebanyak 18

responden (17,8%). Hasil yang sama didapatkan pula pada mereka dengan

kebiasaan konsumsi fast food jarang (<2x/minggu), yaitu sebanyak 18 responden

(17,8%). Berdasarkan uji statistik, hasil diatas menunjukkan hubungan yang

bermakna antara kebiasaan konsumsi fast food dengan status gizi dilihat melalui

uji chi square didapatkan p-value 0,000 (<0,05).

Page 65: THE RELATIONSHIP BETWEEN NUTRITION KNOWLEDGE AND … · Anggota Kedisiplinan Osis SMP Negeri 2 Duapitue tahun 2012 Anggota Pramuka SMP Negeri 2 Duapitue tahun 2012 Anggota Kesenian

65

Tabel 5.3 Distribusi Responden Berdasarkan Hubungan Kebiasaan

Konsumsi Fast Food Dengan Status Gizi Pada Remaja Angkatan 2019

Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Makassar

Kebiasaan

Konsumsi Fast Food

Status Gizi Total p-

value Normal dan

Underweight

Lebih

n % n % n %

Jarang 62 61,4 18 17,8 80 79,2

Sering 3 3,0 18 17,8 21 20,8 0,000

Jumlah 65 64,4 36 35,6 101 100,0

Tabel Hasil Analisis Uji Statistic Chi Square Hubungan Kebiasaan Konsumsi

Fast Food Dengan Status Gizi Pada Remaja Angkatan 2019 Fakultas Kedokteran

Universitas Muhammadiyah Makassar

3. Hubungan Antara Pengetahuan Gizi dan Kebiasaan Konsumsi Fast Food

Dengan Status Gizi

Hubungan antara pengetahuan gizi dan kebiasaan konsumsi fast food dengan

status gizi dapat dilihat pada tabel. Berdasarkan uji statistik, menunjukkan ada

hubungan yang bermakna antara pengetahuan gizi dan kebiasaan konsumsi fast

food dengan status gizi dilihat melalui uji chi square didapatkan p-value 0,000

(<0,05) dengan korelasi sedang. Maka Hipotesis H0 (Ditolak) dan H1 (Diterima).

Tabel 5.4 Distribusi Responden Berdasarkan Hubungan Pengetahuan Gizi

dan Kebiasaan Konsumsi Fast Food Dengan Status Gizi Pada Remaja

Angkatan 2019 Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Makassar

P (sig) R Exp (B)

Pengetahuan Gizi 0,000 0,538 0,543

Kebiasaan Konsumsi Fast

Food

19,429

Tabel Hasil Analisis Uji Statistic Chi Square Hubungan Pengetahuan Gizi dan

Kebiasaan Konsumsi Fast Food Dengan Status Gizi Pada Remaja Angkatan 2019

Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Makassar

Page 66: THE RELATIONSHIP BETWEEN NUTRITION KNOWLEDGE AND … · Anggota Kedisiplinan Osis SMP Negeri 2 Duapitue tahun 2012 Anggota Pramuka SMP Negeri 2 Duapitue tahun 2012 Anggota Kesenian

66

BAB VI

PEMBAHASAN.

A. Kualitas Data

Data pengetahuan gizi diambil dari kuesioner dengan 17 pertanyaan yang

telah di uji validasi sebelumnya. Data kebiasaan konsumsi fast food dalam satu

bulan terakhir diambil dari kuesioner yang telah di uji validasi, namun memiliki

kelemahan karena mengandalkan ingatan responden sehingga dapat terjadi lupa

yaitu responden cenderung tidak melaporkan dengan benar. Namun untuk

mengurangi kesalahan dalam pengukuran peneliti memberikan penjelasan kepada

responden. Adapun data status gizi didapatkan dengan melakukan pengukuran

antropometrik langsung (Berat Badan dan Tinggi Badan), kemudian menentukan

IMT responden.

B. Jenis Kelamin dan Usia

Menurut World Health Organization (WHO), remaja adalah penduduk

dalam rentang usia 10-19 tahun dengan jenis kelamin perempuan dan laki-laki.

Usia remaja dihitung dari tanggal lahir sampel sampai tanggal pada saat

pengukuran. Selain itu, pada masa remaja terjadi pertumbuhan dan perkembangan

yang pesat baik secara fisik, psikologis, maupun intelektual.4,5

Dari analisis data untuk jenis kelamin didapatkan jumlah perempuan

sebanyak 81 responden (80,2%) dan jumlah laki-laki sebanyak 20 responden

(19,8%). Sedangkan distribusi responden berdasarkan umur dibagi dalam 3

kategori yaitu umur 17 tahun, 18 tahun dan 19 tahun. Dari data didapatkan jumlah

responden yang berusia 17 tahun sebanyak 10 responden (9,9%), berusia 18 tahun

Page 67: THE RELATIONSHIP BETWEEN NUTRITION KNOWLEDGE AND … · Anggota Kedisiplinan Osis SMP Negeri 2 Duapitue tahun 2012 Anggota Pramuka SMP Negeri 2 Duapitue tahun 2012 Anggota Kesenian

67

sebanyak 60 responden (59,4%) dan berusia 19 tahun sebanyak 31 responden

(30,7%).

C. Pengetahuan Gizi

Pengetahuan gizi merupakan pengetahuan tentang makanan, zat gizi serta

sumber-sumber zat gizi pada makanan sehingga dapat mencegah timbulnya

penyakit. Pada usia belasan masih sering dijumpai pengertian yang kurang tepat

mengenai kandungan gizi dari berbagai makanan. Oleh karena itu, timbullah

penyakit gizi yang merugikan kecerdasan dan produktivitas.15

Dari data didapatkan responden dengan pengetahuan gizi baik sebanyak 93

responden (92,1%), responden dengan pengetahuan gizi cukup sebanyak 8

responden (7,9%) dan responden dengan pengetahuan gizi kurang sebanyak 0

responden. Tingginya pengetahuan gizi responden yang baik ini berhubungan

dengan banyaknya informasi-informasi dan pengetahuan gizi yang didapatkan

melalui pembelajaran sebelumnya, selain itu tersedianya fasilitas bacaan dan

informasi seperti perpustakaan yang menunjang untuk mengakses informasi.

D. Kebiasaan Konsumsi Fast Food

Kecenderungan masyarakat kota yang menyukai makanan fast food karena

anggapan mereka bahwa makanan ini lebih modern, dibandingkan makanan

tradisional Indonesia. Mereka menganggap bahwa makanan tradisional Indonesia

adalah makanan yang ketinggalan jaman dan kurang mempunyai nilai komersial.

Remaja dengan pengetahuan yang rendah tentang ilmu gizi dapat berpengaruh

terhadap kebiasaan dalam mengkonsumsi fast food tanpa memperhatikan

Page 68: THE RELATIONSHIP BETWEEN NUTRITION KNOWLEDGE AND … · Anggota Kedisiplinan Osis SMP Negeri 2 Duapitue tahun 2012 Anggota Pramuka SMP Negeri 2 Duapitue tahun 2012 Anggota Kesenian

68

kandungan gizi yang terdapat di dalamnya hanya dengan alasan rasanya yang

enak.3

Dari data didapatkan bahwa responden yang memiliki kebiasaan konsumsi

fast food 1 bulan terakhir kategori jarang sebanyak 80 responden (79,2%) dan

responden yang memiliki kebiasaan konsumsi fast food sering sebanyak 21

responden (20,8%). Remaja dengan konsumsi fast food sering dapat disebabkan

oleh beberapa faktor yakni lingkungan yang memiliki gaya hidup serba modern,

sikap remaja yang ikut-ikutan ingin diakui oleh orang lain, adanya iklan-iklan

yang membuat tertarik seseorang untuk memesan, ajakan dari teman-teman, dan

fast food yang mudah dikemas serta cepat penyajiannya apalagi responden

sekarang tinggal dalam asrama serta berjauhan dari orang tua.

E. Status Gizi

Penilaian status gizi responden dilakukan dengan menggunakan hasil

perhitungan Indeks Massa Tubuh (IMT). Kategori IMT terdiri dari Underweight

(≤ 18,4), Normal (18,50-23), Overweight (23,1-25) dan Obesitas (≥25,00). IMT

sendiri diperoleh dengan menggunakan persamaan BB dalam satuan kilogram

(kg) dan TB dalam satuan centimeter (cm) Berat badan (BB) diukur dengan

menggunakan timbangan injak dan Tinggi Badan (TB) diukur dengan

menggunakan staturmeter.23

Ternyata diperoleh bahwa responden dengan status gizi underweight

sebanyak 11 responden (10,8%), responden status gizi normal sebanyak 54

responden (52,9%), responden status gizi overweight sebanyak 7 responden

Page 69: THE RELATIONSHIP BETWEEN NUTRITION KNOWLEDGE AND … · Anggota Kedisiplinan Osis SMP Negeri 2 Duapitue tahun 2012 Anggota Pramuka SMP Negeri 2 Duapitue tahun 2012 Anggota Kesenian

69

(6,9%) dan responden status gizi obesitas sebanyak 29 responden (28,4%). Pada

penelitian ini responden dengan kategori gizi normal dan underweight sebanyak

65 responden (64,4%) hal disebabkan oleh beberapa faktor yakni genetik,

ketidakseimbangan hormon, proses metabolisme yang terlalu cepat, makan tidak

teratur dengan pemilihan menu makan yang buruk sehingga gizi dan kalori tidak

terpenuhi hal ini ditambah keadaan responden dengan kesibukan kuliah serta jauh

dari orang tua yang dapat akibatkan nutrisi tidak terpenuhi dan responden dengan

gizi lebih (overweight dan obesitas) sebanyak 36 responden (35,6%) hal ini bisa

disebabkan oleh beberapa faktor yakni keturunan, pola makan yang salah

ditambah banyaknya ragam makanan yang bisa dipesan antar apalagi responden

jauh dari orang tua dan kurangnya aktifitas fisik dikarenakan kesibukan kuliah

menyebabkan kurangnya waktu untuk olahraga. Terjadi perbedaan hasil penelitian

terdahulu kemungkinan karena perbedaan responden dan jumlah sampel.

F. Hubungan Antara Pengetahuan Gizi Dengan Status Gizi

Pengetahuan gizi merupakan pengetahuan tentang makanan, zat gizi serta

sumber-sumber zat gizi pada makanan sehingga dapat mencegah timbulnya

penyakit. Pengetahuan gizi mempunyai peranan penting dalam pembentukan

kebiasaan makan seseorang, sebab hal ini akan mempengaruhi dalam memilih

jenis dan jumlah makanan yang dikonsumsi.15

Hasil uji statistik menunjukkan tidak ada hubungan yang bermakna antara

pengetahuan gizi dengan status gizi pada responden p = 0,129 (p>0,05). Sama

dengan hasil penelitian Sari, Dita Anggar (2014) menemukan tidak ada hubungan

yang signifikan antara pengetahuan gizi dengan status gizi. Hal ini disebabkan

Page 70: THE RELATIONSHIP BETWEEN NUTRITION KNOWLEDGE AND … · Anggota Kedisiplinan Osis SMP Negeri 2 Duapitue tahun 2012 Anggota Pramuka SMP Negeri 2 Duapitue tahun 2012 Anggota Kesenian

70

oleh tingginya pengetahuan gizi pada responden karena lengkapnya sumber

pengetahuan dan materi pengetahuan gizi yang dimiliki apalagi responden

sekarang berstatus mahasiswa telah mendapatkan materi-materi sebelumnya.

Namun demikian hasil analisis didapatkan responden dengan status gizi lebih

yang pengetahuan gizi baik sebanyak 31 (30,7%) lebih tinggi dibandingkan

dengan responden dengan status gizi normal dan underweight yang pengetahuan

gizi cukup sebanyak 3 (3,0%). Untuk itu diperlukan penyuluhan bagaimana cara

hidup sehat guna menghindari masalah kesehatan yang akan dihadapi di masa

mendatang seperti gizi tidak normal.

G. Hubungan Kebiasaan Konsumsi Fast Food Dengan Status Gizi

Fast food adalah jenis makanan yang mudah dikemas, disajikan dan

praktis seperti fried chicken, pizza, sosis, french fries dan humburger. Adapun fast

food mengandung tinggi kalori, lemak, gula dan sodium (Na), tetapi rendah serat,

vitamin A, asam askorbsat, kalsium dan folat. Kandungan gizi yang tidak

seimbang inilah yang apabila terlanjur menjadi pola makan akan berdampak

negatif bagi status gizi remaja. Dampak buruk dari kebiasaan konsumsi fast food

jika dikonsumsi secara berlebihan yaitu dapat mengakibatkan peningkatan Indeks

Massa Tubuh (IMT) (gizi lebih) dan menurunkan fungsi kognitif (WHO, 2006).7,8

Hubungan kebiasaan konsumsi fast food dengan status gizi dalam

penelitian ini menggunakan gabungan dari 9 jenis fast food dalam kuesioner

(Fried Chicken, Hamburger, Hotdog, Pizza, Sandwich, Spaghetti, Kentang

Goreng, Chicken Nugget dan Dunkin Donuts). Pendekatan yang dilakukan

dengan melakukan pembobotan tiap jenis makanan dan tiap kategori sesuai

Page 71: THE RELATIONSHIP BETWEEN NUTRITION KNOWLEDGE AND … · Anggota Kedisiplinan Osis SMP Negeri 2 Duapitue tahun 2012 Anggota Pramuka SMP Negeri 2 Duapitue tahun 2012 Anggota Kesenian

71

dengan frekuensi konsumsi sehingga pola konsumsi sering (≥2x/minggu)

berbobot 1 dan jarang (<2x/minggu) berbobot 0.

Hasil penelitian ini membuktikan bahwa terdapat hubungan yang

bermakna antara kebiasaan konsumsi fast food dengan status gizi pada remaja

angkatan 2019 Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Makassar

p=0,000 (p<0,05). Hasil penelitian ini serupa ditemukan dengan penelitian yang

dilakukan oleh Sari, Dita Anggar (2014) terdapat hubungan yang signifikan antara

kebiasaan konsumsi fast food dengan status gizi (p=0,000). Hal ini sama dengan

Penelitian yang dilakukan oleh Muwakhidah (2008) berjudul “factor resiko yang

berhubungan dengan obesitas pada remaja di SMU Batik Surakarta” menunjukkan

55% disebabkan oleh konsumsi fast food.

H. Hubungan Pengetahuan Gizi dan Kebiasaan Konsumsi Fast Food Dengan

Status Gizi

Individu memiliki pengetahuan yang baik akan mempunyai kemampuan

untuk menerapkan pengetahuan gizinya dalam pemilihan maupun pengolahan

pangan, sehingga konsumsi pangan mencukupi kebutuhan. Masalah yang

menyebabkan gizi tidak baik adalah tidak cukupnya pengetahuan gizi dan

kurangnya pengertian tentang kebiasaan makan yang baik. Pola makan, terutama

di kota besar, bergeser dari pola makan tradisional ke pola makan barat (terutama

dalam bentuk fast food) yang sering mutu gizinya tidak seimbang. Fast food

adalah makanan bergizi tinggi yang dapat menyebabkan kegemukan atau obesitas

terhadap yang mengonsumsinya.15

Page 72: THE RELATIONSHIP BETWEEN NUTRITION KNOWLEDGE AND … · Anggota Kedisiplinan Osis SMP Negeri 2 Duapitue tahun 2012 Anggota Pramuka SMP Negeri 2 Duapitue tahun 2012 Anggota Kesenian

72

Berdasarkan uji statistik, menunjukkan hubungan yang bermakna antara

pengetahuan gizi dan kebiasaan konsumsi fast food dengan status gizi pada remaja

angkatan 2019 Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Makassar.

Dilihat melalui uji chi square didapatkan p-value 0,000 (<0,05) dengan korelasi

sedang. Maka Hipotesis H1 (Diterima). Hal ini sama dengan menurut WHO

(2006) yakni dampak buruk dari kebiasaan konsumsi fast food jika dikonsumsi

secara berlebihan yaitu dapat mengakibatkan peningkatan Indeks Massa Tubuh

(IMT) (gizi lebih) dan menurunkan fungsi kognitif.

I. Tinjauan Keislaman

Q.S. Al-Ma‟idah Ayat 88

حلل طثا ا سصقكى الل كها ي يؤي تى ت انزي أ اتقا الل

Terjemahnya: “Dan makanlah makanan yang halal lagi baik dari apa yang Allah

telah rezekikan kepadamu, dan bertakwalah kepada Allah yang kamu beriman

kepada-Nya”.

Pada ayat ini Allah memerintahkan kepada hamba-Nya agar mereka

makan rezeki halal dan baik yang telah dikaruniakan-Nya kepada mereka. Makna

“Halal” disini mengandung pengertian, halal bendanya dan halal cara

memperolehnya. Sedangkan “Baik” adalah dari segi kemanfaatannya yaitu yang

mengandung manfaat dan maslahat bagi tubuh, mengandung gizi, vitamin, protein

dan sebagainya. Makanan tidak baik selain kandungan gizi buruk juga jika

dikonsumsi akan merusak kesehatan. Makanan yang halal tapi tidak thayyib jika

dikonsumsi berlebihan akan memberikan dampak buruk bagi kesehatan karena

kandungan lemak LDL tinggi sehingga beresiko terjadi obesitas maka dari itu

Page 73: THE RELATIONSHIP BETWEEN NUTRITION KNOWLEDGE AND … · Anggota Kedisiplinan Osis SMP Negeri 2 Duapitue tahun 2012 Anggota Pramuka SMP Negeri 2 Duapitue tahun 2012 Anggota Kesenian

73

ketika mengonsumsi makanan hendaknya yang baik dan thayyib sehingga tidak

membahayakan diri.

Allah SWT menyuruh manusia untuk memakan makanan yang halal dan

baik. Makanan yang halal adalah makanan yang dibolehkan secara agama dari

segi hukumnya baik halal dari segi zatnya maupun hakikatnya. Sebagai lawannya

adalah makanan yang haram dari segi hukum agama, baik haram secara zat

maupun hakikat. Makanan yang halal dari segi dzatnya seperti telor, buah-buahan,

sayursayuran, daging sapi, kambing dan lain-lain. Sedangkan makanan yang halal

dari segi hakikatnya adalah makanan yang didapat ataupun diolah dengan cara

yang benar menurut agama. Sebaliknya makanan yang haram adalah makanan

yang secara zatnya dilarang oleh agama untuk dimakan seperti daging babi,

daging anjing, darah, dan bangkai. Sedangkan yang haram karena hakikatnya

yaitu haram untuk dimakan karena cara memperoleh atau mengolahnya seperti

telor hasil mencuri, daging ayam hasil mencuri, uang dari hasil korupsi dan lain-

lain.

Q.S Al A‟raf Ayat 31

Di dalam Al-Qur‟an Allah SWT telah menjelaskan bahwasanya manusia tidak

boleh berlebihan dalam hal apapun termasuk dalam hal makanan.

ا ت آدو خ غشف ل حة ان ل تغشفا إ اششتا كها ذ كم يغجذ زا صتكى ع

Terjemahnya: “Hai anak Adam, pakailah pakaianmu yang indah di setiap

(memasuki) mesjid, makan dan minumlah, dan janganlah berlebih-lebihan.

Sesungguhnya Allah SWT tidak menyukai orang-orang yang berlebih-lebihan”.

Page 74: THE RELATIONSHIP BETWEEN NUTRITION KNOWLEDGE AND … · Anggota Kedisiplinan Osis SMP Negeri 2 Duapitue tahun 2012 Anggota Pramuka SMP Negeri 2 Duapitue tahun 2012 Anggota Kesenian

74

Maksud dari ayat diatas adalah bahwa Allah SWT melarang kepada

manusia untuk tidak berlebih-lebihan dalam segala hal, baik itu mengkonsumsi

makan dan minum ataupun menggunakan pakaian yang dibutuhkan oleh tubuh.

Karena hal tersebut senada dengan gizi yang ada dalam makanan apabila

mengkonsumsi gizi secara berlebihan dapat menyebabkan kegemukan dan

obesitas. Kegemukan adalah salah satu faktor terjadinya berbagai penyakit

degeneratif dalam tubuh seperti tekanan darah tinggi, diabetes, hipertensi, jantung

koroner, hati dan kantong empedu.

Q.S Al Mujadilah Ayat 11

إرا نكى جانظ فافغحا فغح الل آيا إرا قم نكى تفغحا ف ان ا انز شضا ا أ قم ا

ا ت الل أتا انعهى دسجاخ انز كى آيا ي انز شضا شفع الل خثش فا ه تع

Terjemahnya: "Hai orang-orang beriman apabila dikatakan kepadamu:

"Berlapang-lapanglah dalam majlis", maka lapangkanlah niscaya Allah SWT akan

memberi kelapangan untukmu. Dan apabila dikatakan: "Berdirilah kamu", maka

berdirilah, niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di

antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. Dan

Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan”.

Dalam Q.S Al-Mujadalih ayat 11 tersebut dijelaskan “Niscaya Allah SWT

akan mengangkat (derajat) orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-

orang yang diberi ilmu beberapa derajat”. Artinya ada orang yang akan diangkat

derajatnya oleh Allah SWT, yaitu orang-orang yang beriman dan orang-orang

yang berilmu pengetahuan dengan beberapa derajat. Orang yang beriman dan

berilmu pengetahuan akan memperlihatkan perilaku yang cerdik serta bijaksana.

Iman dan ilmu tersebut akan menciptakan orang mantap dan agung. Pada ayat

tersebut membagi kaum beriman kepada dua kelompok besar yang pertama

sekadar beriman dan berinfak saleh, dan yang kedua beriman dan berinfak saleh

Page 75: THE RELATIONSHIP BETWEEN NUTRITION KNOWLEDGE AND … · Anggota Kedisiplinan Osis SMP Negeri 2 Duapitue tahun 2012 Anggota Pramuka SMP Negeri 2 Duapitue tahun 2012 Anggota Kesenian

75

serta mempunyai pengetahuan. Derajat kelompok kedua ini menjadi lebih tinggi

bukan saja alasannya ialah nilai ilmu yang disandangnya tetapi juga amal dan

pengajarannya kepada pihak lain baik secara lisan, goresan pena maupun dengan

keteladanan.

Page 76: THE RELATIONSHIP BETWEEN NUTRITION KNOWLEDGE AND … · Anggota Kedisiplinan Osis SMP Negeri 2 Duapitue tahun 2012 Anggota Pramuka SMP Negeri 2 Duapitue tahun 2012 Anggota Kesenian

76

BAB VII

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Dari hasil penelitian dan analisis yang telah dilakukan, maka dapat diambil

kesimpulan sebagai berikut :

1. Penelitian ini menunjukkan bahwa secara umum responden memiliki

status gizi normal dan underweight sebanyak 65 responden 64,4%

(underweight 10,8% dan normal 52,9%) dan responden dengan gizi lebih

sebanyak 36 responden 35,6% (overweight 6,9% dan obesitas 28,4%).

Dari hasil penelitian terlihat bahwa terjadi double burden masalah gizi,

disatu pihak status gizi kurang masih ada dan pihak lain masalah gizi lebih

sudah mulai terjadi.

2. Tidak ada hubungan antara pengetahuan gizi dengan status gizi pada

responden.

3. Ada hubungan antara kebiasaan konsumsi fast food dengan status gizi

pada responden.

4. Ada hubungan antara pengetahuan gizi dan kebiasaan konsumsi fast food

dengan status gizi pada responden.

B. Saran

Dari hasil pembahasan, maka ada beberapa hal dapat disarankan yaitu :

1. Remaja dengan pengetahuan gizi yang baik diharapkan bisa

menerapkannya dalam memilih makanan agar tercipta pola makan yang

baik dan sehat.

Page 77: THE RELATIONSHIP BETWEEN NUTRITION KNOWLEDGE AND … · Anggota Kedisiplinan Osis SMP Negeri 2 Duapitue tahun 2012 Anggota Pramuka SMP Negeri 2 Duapitue tahun 2012 Anggota Kesenian

77

2. Untuk remaja yang masih sering konsumsi fast food karena penyajiannya

mudah serta cepat, adanya iklan-iklan yang membuat tertarik seseorang

untuk memesan, ajakan dari teman-teman dan disamping itu remaja masih

kurang mengetahui komposisinya. Sebaiknya remaja diberikan seminar

tentang makanan yang sehat dan bergizi supaya mereka tidak salah dalam

mengonsumsi makanan, bisa mengetahui komposisi dalam makanan dan

mengetahui bahayanya.

3. Untuk penelitian selanjutnya disarankan agar meneliti faktor-faktor

lainnya yang dapat mempengaruhi status gizi yang belum dilakukan pada

penelitian ini.

4. Untuk penelitian selanjutnya hendaknya melakukan penelitian dengan

sampel di pedesaan untuk mengetahui tingkat pengetahuan gizi dan

kebiasaan konsumsi fast food.

5. Untuk penelitian selanjutnya sebaiknya membandingkan pengetahuan gizi

responden yang bukan kesehatan dengan respoden yang kesehatan.

C. Keterbatasan Penelitian

Penelitian ini menggunakan variabel independen yakni pengetahuan gizi

dan kebiasaan konsumsi fast food, dan variabel dependen yakni status gizi. yang

kemudian akan ditentukan hubungan variabelnya. Terdapat faktor-faktor lain yang

dapat mempengaruhi status gizi remaja, dengan keterbatasan variabel yang

berhubungan tidak semua diteliti oleh peneliti sehingga hasil penelitian belum

dapat menjelaskan secara menyeluruh tentang faktor-faktor lain yang

mempengaruhi status gizi.

Page 78: THE RELATIONSHIP BETWEEN NUTRITION KNOWLEDGE AND … · Anggota Kedisiplinan Osis SMP Negeri 2 Duapitue tahun 2012 Anggota Pramuka SMP Negeri 2 Duapitue tahun 2012 Anggota Kesenian

78

DAFTAR PUSTAKA

1. Anwar, C.R, 2016, „Gaya Hidup dan Promosi Makanan Siap Saji‟, Jurnal

Etnosia, Vol.01, No.02. h.54-55.

2. Heryanti, Evi, 2009, Hubungan Kebiasaan Makan Cepat Saji (Fast Food

Modern), Aktivitas Fisik dan Faktor Lainnya Dengan Status Gizi Mahasiswa

Penghuni Asrama UI Depok, Skripsi, FKM UI.

3. Setyawati,V.A.V, Rinawati, E, 2016, „Pola Konsumsi Fast Food Dan Serat

Sebagai Faktor Gizi Lebih Pada Remaja‟, Unnes Journal of Public Health,

Vol.05, No.03.

4. Satgas Remaja IDAI, 2013, Nutrisi Pada Remaja, Indonesian Pediatric

Society, http://www.idai.or.id/artikel/seputar-kesehatan-anak/nutrisi-pada-

remaja(diakses 5 Juli 2019)

5. Proverawati, A, 2010, Obesitas dan Gangguan Perilaku Makan Pada Remaja,

Yogyakarta, Nuha Medika.

6. Imtihani, T,R, & Noer, E,R, 2013, „Hubungan Pengetahuan, Uang Saku, dan

Peer Group Dengan Frekuensi Konsumsi Makanan Cepat Saji Pada Remaja

Putri‟, Journal of Nutrition College, Vol.02, No.01.

7. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, 2018, Remaja Indonesia Harus

Sehat, Biro Komunikasi Dan Pelayanan Masyarakat, Kementerian Kesehatan

RI,http://www.depkes.go.id/article/print/18051600001/menkes-remaja-

indonesia-harus-sehat.html(diakses 5 Juli 2019)

8. Saleh, Asep Jalaludin, 2019, Hubungan Kebiasaan Konsumsi Makanan Siap

Saji (Fast Food), Status Gizi Dan Kejadian Hipertensi Dengan Fungsi

Page 79: THE RELATIONSHIP BETWEEN NUTRITION KNOWLEDGE AND … · Anggota Kedisiplinan Osis SMP Negeri 2 Duapitue tahun 2012 Anggota Pramuka SMP Negeri 2 Duapitue tahun 2012 Anggota Kesenian

79

Kognitif Pada Remaja, Pascasarjana Universitas Sebelas Maret Surakarta,

https://eprints.uns.ac.id/43256/(diakses 5 Juli 2019)

9. Yu Z, Shuping H, Chun Z, & Xirong G, 2012, „Trends In Overweight And

Obesity Among Children And Adolescentas In China From 1981 To 2010‟, A

Meta Analysis, American Journal of Preventive Medicine 6: 222-236

10. Kemenkes RI, 2013a, Pokok-pokok Hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas)

2013 Provinsi Jawa Timur, Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.

11. Muwakhidah & Tri, D,H, 2008, „Faktor Resiko Yang Berhubungan Dengan

Obesitas Pada Remaja‟, Jurnal Kesehatan, Vol.01, No.02.

12. Allo, B, Syam, A & Virani, D, 2013, Hubungan Antara Pengetahuan Dan

Kebiasaan Konsumsi Fast Food Dengan Kejadian Gizi Lebih Pada Siswa

Sekolah Dasar Negeri Sudirman 1 Makassar, Program Studi Ilmu Gizi

Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Hasanuddin,

http://repository.unhas.ac.id/handle/123456789/5547(diakses 28 Juli 2019)

13. Arief, E, Syam, A, & Mdachlan, D, 2011, „Consumption Of Fast Food Of

Adolescent At Fast Food Restaurant In Makassar Town Square‟, Media Gizi

Masyarakat Indonesia, Vol.01, No.01.

14. https://risalahmuslim.id.

15. Al Quran dan Terjemahan.Kementrian Agama Republik Indonesia.2017

16. Khomsan, A, 2004, Pangan dan Gizi Untuk Kesehatan, Jakarta, Raja Grafindo

Persada.

Page 80: THE RELATIONSHIP BETWEEN NUTRITION KNOWLEDGE AND … · Anggota Kedisiplinan Osis SMP Negeri 2 Duapitue tahun 2012 Anggota Pramuka SMP Negeri 2 Duapitue tahun 2012 Anggota Kesenian

80

17. Notoatmodjo, S, 2003, Pengantar Pendidikan Kesehatan dan Ilmu Perilaku

Kesehatan, Yogyakarta, Andi Offse.

18. Liana, AE, Soharno, Panjaitan, AA, 2017, 'Hubungan Antara Pengetahuan

Tentang Gizi Seimbang Dengan Index Massa Tubuh Pada Mahasiswa',Jurnal

Kebidanan, Vol. 07, No.02, h.132.

19. Hasdianah, 2014, Pemantapan Gizi, Diet dan Obesitas, Nuha Medika,

Yogyakarta

20. Kesuma, ZM, Rusdiana, S & Siregar, LR, 2017, Identifikasi Status Gizi Pada

Remaja Di Kota Banda Aceh, Universitas Syiah Kuala,

http://uilis.unsyiah.ac.id/unsyiana/files/original/17f13d8a83b0c6823f278dfd95

a6e616.pdf(diakses 17 Juli 2019).

21. Almatsier, S, 2009, Prinsip Dasar Ilmu Gizi, Jakarta, PT Gramedia Pustaka

Utama.

22. Marmi, 2013, Gizi Dalam Kesehatan Reproduksi, Yogyakarta, Pustaka

Pelajar.

23. Supariasa, D,W, Bakri, B & Fajar, I, 2002, Penilaian Status Gizi (Edisi 2),

EGC, Jakarta.

24. Departemen Kesehatan RI, 2003, Petunjuk Teknis Pemantauan Status Gizi

Orang Dewasa Dengan Indeks Massa Tubuh (IMT), Jakarta,

http://www.depkes.go.id/index.php.(diakses 8 Juli 2019)

25. Amalia, Cahaya, 2018, Perilaku Remaja tentang Konsumsi Makanan Cepat

Saji (Fast Food) di SMK Muhammadiyah 9 Medan, Repositori Institusi

Page 81: THE RELATIONSHIP BETWEEN NUTRITION KNOWLEDGE AND … · Anggota Kedisiplinan Osis SMP Negeri 2 Duapitue tahun 2012 Anggota Pramuka SMP Negeri 2 Duapitue tahun 2012 Anggota Kesenian

81

Univsersitas Sumatera Utara,

http://repositori.usu.ac.id/handle/123456789/4992 (diakses 18 Juli 2019)

26. Ashakiran & Deepthi, R, 2012, 'Fast Foods and their Impact on Health',

Journal of Krishna Institute of Medical Sciences University, Vol.01, No.02. h

8-9.

27. Poti JM, Duffey, KJ, Popkin BM, 2014,‟The Association Of Fast Food

Consumption With Poor Dietary Outcomes And Obesity Among Children: Is

It The Fast Food Or The Remainder Of The Diet‟, American Journal Of

Clinical Nutrition, Vol 99(1) : 162-171.

28. Deshmukh, V.R. & Kulkarni, A.A,„Body image and its relation with body

mass index among Indian Adolescent‟, Indian Pediatrics.2017; 54: 1025-

1029.

29. Washi, S.A. dan Ageib, M.B, „Poor Diet Quality and Food Habits are related

to Impaired Nutritional Status in 13-to 18-Year-Old Adolesccent in Jeddah‟,

Nutrition Research. 2010; 30 (8): 527-534.

30. Adriani, M & Wirjatmadi, B, 2014, Gizi dan Kesehatan Balita, Cetakan

Pertama Kencana Prenada Media Group, Jakarta.

31. Basagili, MI, 2018, Gizi Pada Remaja, Ahli Gizi,

https://ahligizi.id/artikel/detailartikel/31/terbaru_terpopuler/Gizi-pada-

Remaja(diakses 17 Juli 2019 )

32. Fauzi Cory, A, 2012, 'Analysis of The Knowledge and Behaviour of

Adolescents Based on The General Guidelines of Balanced Nutrition (PUGS)

Point 6, 10, 11, and 12', Jurnal Kesehatan Reproduksi, Vol.03, No.02.

Page 82: THE RELATIONSHIP BETWEEN NUTRITION KNOWLEDGE AND … · Anggota Kedisiplinan Osis SMP Negeri 2 Duapitue tahun 2012 Anggota Pramuka SMP Negeri 2 Duapitue tahun 2012 Anggota Kesenian

82

33. Mardatillah, 2008, Hubungan Kebiasaan Konsumsi Fast Food, Aktivitas Fisik,

Dan Faktor Lin Dengan Status Gizi Lebih Pada Remaja SMU Sudirman

Jakarta Timur, Fakultas Kesehatan Masyarakat (diakses 12 Desember 2019)

34. Sari, Dita Anggara, 2014, Hubungan Pengetahuan Gizi, Kebiasaan Konsumsi

Fast Food Dan Aktivitas Fisik Dengan Kejadian Overweight Pada Siswa SMP

Al Islam 1 Surakarta, Universitas Muhammadiyah Surakarta.

http://eprints,ums.ac.id/32139 (diakses 29 Januari 2020)

Page 83: THE RELATIONSHIP BETWEEN NUTRITION KNOWLEDGE AND … · Anggota Kedisiplinan Osis SMP Negeri 2 Duapitue tahun 2012 Anggota Pramuka SMP Negeri 2 Duapitue tahun 2012 Anggota Kesenian

83

KETERANGAN

A. Status Gizi

1. Normal dan Underweight (status gizi underweight ≤18,4 dan normal18,50-

23 disatukan)

2. Lebih (status gizi overweight 23,1-25 dan obesitas ≥25 disatukan)

B. Pengetahuan Gizi

1. Kurang (point 0-8)

2. Cukup (point 9-16)

3. Baik (point 17-24)

C. Kebiasaan Konsumsi Fast Food

1. Jarang (<2 kali seminggu)

2. Sering (≥2 kali seminggu)

D. Jenis Kelamin

1. Laki-laki

2. Perempuan

E. Umur

1. 17 tahun

2. 18 tahun

3. 19 tahun

Page 84: THE RELATIONSHIP BETWEEN NUTRITION KNOWLEDGE AND … · Anggota Kedisiplinan Osis SMP Negeri 2 Duapitue tahun 2012 Anggota Pramuka SMP Negeri 2 Duapitue tahun 2012 Anggota Kesenian

84

No Status

Gizi

Pengetahuan Gizi Kebiasaan

Konsumsi Fast

Food

Jenis

Kelamin

Umur

1. 1 3 1 1 2

2. 1 2 1 2 1

3. 1 3 1 2 3

4. 1 3 1 2 2

5. 2 3 2 2 2

6. 1 3 1 2 2

7. 2 3 1 1 1

8. 2 3 2 1 1

9. 1 3 1 1 2

10. 2 3 1 2 2

11. 1 3 1 2 3

12 1 3 1 2 2

13 1 3 1 2 3

14. 1 3 1 2 3

15. 1 3 1 2 3

16. 1 3 1 1 2

17. 1 3 1 2 2

18. 1 3 1 1 2

19. 1 3 1 2 2

20. 1 3 1 2 2

21. 2 3 2 2 2

22. 1 3 1 2 2

23. 1 3 1 2 3

24. 2 3 2 1 2

25. 1 3 1 2 2

26. 2 3 1 2 3

27. 1 3 1 2 2

28. 1 3 1 2 3

29. 2 3 1 1 3

30. 1 3 1 2 2

31. 2 3 2 2 2

32. 2 3 1 2 3

33. 2 3 2 2 2

34. 1 3 1 1 2

35. 1 3 1 1 2

36. 2 3 2 2 3

37. 1 3 1 1 2

38. 1 3 2 1 3

39. 1 3 1 2 3

40. 1 3 1 2 2

41. 2 3 1 2 3

42. 1 3 1 1 3

Page 85: THE RELATIONSHIP BETWEEN NUTRITION KNOWLEDGE AND … · Anggota Kedisiplinan Osis SMP Negeri 2 Duapitue tahun 2012 Anggota Pramuka SMP Negeri 2 Duapitue tahun 2012 Anggota Kesenian

85

43. 1 3 1 2 2

44. 2 3 1 1 3

45. 1 3 1 1 2

46. 2 3 1 2 2

47. 2 3 2 2 2

48. 1 3 2 2 3

49. 2 3 1 2 3

50. 1 3 1 2 2

51. 1 3 1 2 2

52. 1 3 1 2 2

53. 2 2 1 2 2

54. 2 3 1 2 3

55. 2 3 2 2 3

56. 2 3 1 2 1

57. 1 3 2 2 3

58. 1 3 1 2 2

59. 2 2 2 2 2

60. 2 3 2 2 2

61. 1 3 1 2 3

62. 2 3 2 2 3

63. 1 3 1 2 2

64. 2 3 2 2 2

65. 2 3 1 2 2

66. 2 3 1 1 3

67. 1 3 1 2 2

68. 1 3 1 2 2

69. 1 3 1 2 3

70. 1 3 1 2 1

71. 1 3 1 2 3

72. 2 3 1 2 2

73. 1 3 1 2 2

74. 2 2 2 2 2

75. 2 3 1 2 1

76. 1 3 1 2 2

77. 2 2 2 2 2

78. 1 3 1 1 3

79. 1 3 1 2 2

80. 2 3 1 2 2

81. 1 3 1 2 2

82. 1 3 1 2 3

83. 1 3 1 1 2

84. 1 3 1 2 3

85. 1 3 1 2 2

86. 2 3 2 2 2

Page 86: THE RELATIONSHIP BETWEEN NUTRITION KNOWLEDGE AND … · Anggota Kedisiplinan Osis SMP Negeri 2 Duapitue tahun 2012 Anggota Pramuka SMP Negeri 2 Duapitue tahun 2012 Anggota Kesenian

86

87. 1 2 1 2 2

88. 1 3 1 2 2

89. 1 3 1 2 1

90. 1 3 1 2 2

91. 1 3 1 2 2

92. 2 3 1 2 1

93. 1 3 1 2 3

94. 1 3 1 2 3

95. 2 3 2 2 1

96. 2 2 2 1 2

97. 1 3 1 1 2

98. 1 3 1 2 1

99. 1 2 1 2 2

100. 1 3 1 2 2

101 1 3 1 2 2

Page 87: THE RELATIONSHIP BETWEEN NUTRITION KNOWLEDGE AND … · Anggota Kedisiplinan Osis SMP Negeri 2 Duapitue tahun 2012 Anggota Pramuka SMP Negeri 2 Duapitue tahun 2012 Anggota Kesenian

87

Analisis Univariat

Frequencies

JENIS KELAMIN

Frequency Percent Valid

Percent

Cumulative

Percent

Valid LAKI-LAKI 20 19.8 19.8 19.8

PEREMPUAN 81 80.2 80.2 100.0

Total 101 100.0 100.0

Frequencies

Statistics

UMUR RESPONDEN

N Valid 101

Missing 0

UMUR RESPONDEN

Frequency Percent Valid

Percent

Cumulative

Percent

Valid 17 TAHUN 10 9.9 9.9 9.9

18 TAHUN 60 59.4 59.4 69.3

19 TAHUN 31 30.7 30.7 100.0

Total 101 100.0 100.0

Frequencies

Statistics

PENGETAHUAN GIZI

N Valid 101

Statistics

JENIS KELAMIN

N Valid 101

Missing 0

Page 88: THE RELATIONSHIP BETWEEN NUTRITION KNOWLEDGE AND … · Anggota Kedisiplinan Osis SMP Negeri 2 Duapitue tahun 2012 Anggota Pramuka SMP Negeri 2 Duapitue tahun 2012 Anggota Kesenian

88

Missing 0

PENGETAHUAN GIZI

Frequency Percent Valid

Percent

Cumulative

Percent

Valid CUKUP 8 7.9 7.9 7.9

BAIK 93 92.1 92.1 100.0

Total 101 100.0 100.0

Frequencies

Statistics

KEBIASAAN KONSUMSI

FAST FOOD

N Valid 101

Missing 0

KEBIASAAN KONSUMSI FAST FOOD

Frequency Percent Valid

Percent

Cumulative

Percent

Valid JARANG 80 79.2 79.2 79.2

SERING 21 20.8 20.8 100.0

Total 101 100.0 100.0

Frequencies

Statistics

statusgizi

N Valid 101

Missing 0

Page 89: THE RELATIONSHIP BETWEEN NUTRITION KNOWLEDGE AND … · Anggota Kedisiplinan Osis SMP Negeri 2 Duapitue tahun 2012 Anggota Pramuka SMP Negeri 2 Duapitue tahun 2012 Anggota Kesenian

89

Status gizi

Frequency Percent Valid

Percent

Cumulative

Percent

Valid underweight 11 10.8 10.9 10.9

Normal 54 53.5 53.5 64.4

overweight 7 6.9 6.9 71.3

Obesitas 29 28.7 28.7 100.0

Total 101 100.0 100.0

Missing System 1 1.0

Total 102 100.0

Frequencies

Statistics

STATUS GIZI

N Valid 101

Missing 0

STATUS GIZI

Frequency Percent Valid

Percent

Cumulative

Percent

Valid NORMAL

DAN

UNDERW

EIGHT

65 64.4 64.4 64.4

LEBIH 36 35.6 35.6 100.0

Total 101 100.0 100.0

Analisis Bivariat

Crosstabs

Case Processing Summary

Cases

Valid Missing Total

N Percent N Percent N Percent

Page 90: THE RELATIONSHIP BETWEEN NUTRITION KNOWLEDGE AND … · Anggota Kedisiplinan Osis SMP Negeri 2 Duapitue tahun 2012 Anggota Pramuka SMP Negeri 2 Duapitue tahun 2012 Anggota Kesenian

90

PENGETAHUAN

GIZI * STATUS

GIZI

101 100.0% 0 0.0% 101 100.0%

PENGETAHUAN GIZI * STATUS GIZI Crosstabulation

STATUS GIZI Total

NORM

AL

DAN

UNDE

RWEIG

HT

LEBIH

PENGETA

HUAN GIZI

CUKUP Count 3 5 8

% within

PENGETAHUAN

GIZI

37.5% 62.5% 100.0%

% within STATUS

GIZI

4.6% 13.9% 7.9%

% of Total 3.0% 5.0% 7.9%

BAIK Count 62 31 93

% within

PENGETAHUAN

GIZI

66.7% 33.3% 100.0%

% within STATUS

GIZI

95.4% 86.1% 92.1%

% of Total 61.4% 30.7% 92.1%

Total Count 65 36 101

% within

PENGETAHUAN

GIZI

64.4% 35.6% 100.0%

% within STATUS

GIZI

100.0% 100.0% 100.0%

% of Total 64.4% 35.6% 100.0%

Chi-Square Tests

Value df Asymptotic Exact Exact Sig.

Page 91: THE RELATIONSHIP BETWEEN NUTRITION KNOWLEDGE AND … · Anggota Kedisiplinan Osis SMP Negeri 2 Duapitue tahun 2012 Anggota Pramuka SMP Negeri 2 Duapitue tahun 2012 Anggota Kesenian

91

Significance

(2-sided)

Sig.

(2-

sided)

(1-sided)

Pearson Chi-Square 2.732a 1 .098

Continuity

Correctionb

1.608 1 .205

Likelihood Ratio 2.594 1 .107

Fisher's Exact Test .129 .104

Linear-by-Linear

Association

2.705 1 .100

N of Valid Cases 101

a. 1 cells (25.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is

2.85.

b. Computed only for a 2x2 table

Risk Estimate

Value 95% Confidence

Interval

Lower Upper

Odds Ratio for

PENGETAHUAN

GIZI (CUKUP /

BAIK)

.300 .067 1.338

For cohort STATUS

GIZI = NORMAL

.563 .227 1.392

For cohort STATUS

GIZI = TIDAK

NORMAL

1.875 1.020 3.447

N of Valid Cases 101

Page 92: THE RELATIONSHIP BETWEEN NUTRITION KNOWLEDGE AND … · Anggota Kedisiplinan Osis SMP Negeri 2 Duapitue tahun 2012 Anggota Pramuka SMP Negeri 2 Duapitue tahun 2012 Anggota Kesenian

92

Crosstabs

STATUS GIZI * KEBIASAAN KONSUMSI FAST FOOD Crosstabulation

KEBIASAAN

KONSUMSI

FAST FOOD

Total

JARA

NG

SERIN

G

STATUS

GIZI

NORM

AL

DAN

UNDER

WEIGH

T

Count 62 3 65

% within STATUS GIZI 95.4% 4.6% 100.0%

% within KEBIASAAN

KONSUMSI FAST

FOOD

77.5% 14.3% 64.4%

% of Total 61.4% 3.0% 64.4%

LEBIH Count 18 18 36

% within STATUS GIZI 50.0% 50.0% 100.0%

% within KEBIASAAN

KONSUMSI FAST

FOOD

22.5% 85.7% 35.6%

% of Total 17.8% 17.8% 35.6%

Total Count 80 21 101

% within STATUS GIZI 79.2% 20.8% 100.0%

% within KEBIASAAN

KONSUMSI FAST

FOOD

100.0

%

100.0% 100.0%

% of Total 79.2% 20.8% 100.0%

Chi-Square Tests

Case Processing Summary

Cases

Valid Missing Total

N Percent N Percent N Percent

STATUS GIZI *

KEBIASAAN

KONSUMSI

FAST FOOD

101 100.0% 0 0.0% 101 100.0%

Page 93: THE RELATIONSHIP BETWEEN NUTRITION KNOWLEDGE AND … · Anggota Kedisiplinan Osis SMP Negeri 2 Duapitue tahun 2012 Anggota Pramuka SMP Negeri 2 Duapitue tahun 2012 Anggota Kesenian

93

Value df Asymptotic

Significance

(2-sided)

Exact Sig.

(2-sided)

Exact Sig.

(1-sided)

Pearson Chi-

Square

28.976a 1 .000

Continuity

Correctionb

26.286 1 .000

Likelihood

Ratio

29.040 1 .000

Fisher's Exact

Test

.000 .000

Linear-by-

Linear

Association

28.690 1 .000

N of Valid

Cases

101

a. 0 cells (.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is

7.49.

b. Computed only for a 2x2 table

Symmetric Measures

Valu

e

Asympto

tic

Standard

Errora

Approxi

mate Tb

Approxi

mate

Significa

nce

Interval by

Interval

Pearson's R .536 .084 6.311 .000c

Ordinal by

Ordinal

Spearman

Correlation

.536 .084 6.311 .000c

N of Valid Cases 101

a. Not assuming the null hypothesis.

b. Using the asymptotic standard error assuming the null hypothesis.

c. Based on normal approximation.

Risk Estimate

Value 95% Confidence

Interval

Page 94: THE RELATIONSHIP BETWEEN NUTRITION KNOWLEDGE AND … · Anggota Kedisiplinan Osis SMP Negeri 2 Duapitue tahun 2012 Anggota Pramuka SMP Negeri 2 Duapitue tahun 2012 Anggota Kesenian

94

Lower Upper

Odds Ratio for

STATUS GIZI

(NORMAL DAN

UNDERWEIGHT /

LEBIH)

20.667 5.465 78.153

For cohort

KEBIASAAN

KONSUMSI FAST

FOOD = JARANG

1.908 1.370 2.656

For cohort

KEBIASAAN

KONSUMSI FAST

FOOD = SERING

.092 .029 .292

N of Valid Cases 101

Regression

Variables Entered/Removeda

Model Variables Entered Variables

Removed

Method

1 KEBIASAAN

KONSUMSI

FAST FOOD,

PENGETAHUAN

GIZIb

. Enter

a. Dependent Variable: STATUS GIZI

b. All requested variables entered.

Model Summary

Mo

del

R R

Square

Adjust

ed R

Square

Std.

Error

of the

Estimat

e

Change Statistics

R

Square

Change

F

Change

df1 df2 Sig.

F

Chan

ge

1 .53

8a

.290 .275 .410 .290 19.981 2 98 .000

Page 95: THE RELATIONSHIP BETWEEN NUTRITION KNOWLEDGE AND … · Anggota Kedisiplinan Osis SMP Negeri 2 Duapitue tahun 2012 Anggota Pramuka SMP Negeri 2 Duapitue tahun 2012 Anggota Kesenian

95

a. Predictors: (Constant), KEBIASAAN KONSUMSI FAST FOOD, PENGETAHUAN

GIZI

ANOVAa

Model Sum of

Squares

df Mean Square F Sig.

1 Regressi

on

6.711 2 3.355 19.981 .000b

Residua

l

16.457 98 .168

Total 23.168 100

a. Dependent Variable: STATUS GIZI

b. Predictors: (Constant), KEBIASAAN KONSUMSI FAST FOOD,

PENGETAHUAN GIZI

Coefficientsa

Model Unstandardized

Coefficients

Standard

ized

Coeffici

ents

T Sig.

B Std.

Error

Beta

1 (Constant) .888 .494 1.796 .076

PENGETAHUA

N GIZI

-.095 .154 -.054 -.618 .538

KEBIASAAN

KONSUMSI

FAST FOOD

.619 .103 .524 6.019 .000

a. Dependent Variable: STATUS GIZI

Variables in the Equation

B S.E. Wald df Sig. Exp(B)

Step

1a

PENGETAHUAN

GIZI

-.611 .942 .421 1 .516 .543

KEBIASAAN 2.967 .683 18.865 1 .000 19.429

Page 96: THE RELATIONSHIP BETWEEN NUTRITION KNOWLEDGE AND … · Anggota Kedisiplinan Osis SMP Negeri 2 Duapitue tahun 2012 Anggota Pramuka SMP Negeri 2 Duapitue tahun 2012 Anggota Kesenian

96

KONSUMSI

FAST FOOD

Constant -2.404 2.943 .668 1 .414 .090

a. Variable(s) entered on step 1: PENGETAHUAN GIZI, KEBIASAAN KONSUMSI

FAST FOOD.

Page 97: THE RELATIONSHIP BETWEEN NUTRITION KNOWLEDGE AND … · Anggota Kedisiplinan Osis SMP Negeri 2 Duapitue tahun 2012 Anggota Pramuka SMP Negeri 2 Duapitue tahun 2012 Anggota Kesenian

97

LEMBAR PERSETUJUAN

Nama yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama : ……………………………………………………

Umur : …………………………………………………..

Angkatan : ……………………………………………………

Bersedia dan tidak keberatan untuk menjadi responden dalam penelitian

yang dilakukan oleh Sri Gustia Rahman, mahasiswa Fakultas Kedokteran dan

Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Makassar Angkatan 2016 dengan

judul : “Hubungan Antara Pengetahuan Gizi Dan Kebiasaan Konsumsi Fast

Food Dengan Status Gizi Pada Angkatan 2019 Fakultas Kedokteran

Universitas Muhammadiyah Makassar”. Demikianlah surat persetujuan ini

saya buat dengan sejujurnya tanpa paksaan dan tekanan dari pihak manapun.

Makassar. Januari 2020

Peneliti Responden

(Sri Gustia Rahman) ( )

Page 98: THE RELATIONSHIP BETWEEN NUTRITION KNOWLEDGE AND … · Anggota Kedisiplinan Osis SMP Negeri 2 Duapitue tahun 2012 Anggota Pramuka SMP Negeri 2 Duapitue tahun 2012 Anggota Kesenian

98

IDENTITAS REPONDEN

1. Nama Responden :

2. Tanggal lahir : Tanggal ( ) Bulan ( ) Tahun ( )

3. Jenis kelamin : 1. Laki-laki 2. Perempuan ( )

4. Angkatatan :

5. Alamat :

6. Riwayat penyakit :

7. Umur :

8. BB (Berat Badan) : kg

9. TB (Tinggi Badan) : cm

PENGETAHUAN GIZI

Jawablah pertanyaan berikut dengan satu jawaban yang dianggap paling benar,

pilih salah satu option dengan memberikan tanda silang (x). Diharapkan

kejujurannya pada saat mengerjakan.

1. Berikut ini adalah kelompok zat gizi yang diperlukan oleh tubuh kita

a. Karbohidrat,lemak

b. Karbohidrat, lemak, protein

c. Karbohidrat, lemak, protein, vitamin

d. Karbohidrat, lemak, protein, vitamin, mineral

2. Apakah guna makanan bagi tubuh kita

a. Sebagai zat tenaga, zat pembangun, zat pengatur

b. Sebagai zat tenaga, zat pengatur

c. Sebagai zat pembangaun

d. Untuk mengeyangkan perut

3. Manakah dari zat-zat gizi berikut ini yang berfungsi untuk pertumbuhan

dan pemeliharaan jaringan tubuh

Page 99: THE RELATIONSHIP BETWEEN NUTRITION KNOWLEDGE AND … · Anggota Kedisiplinan Osis SMP Negeri 2 Duapitue tahun 2012 Anggota Pramuka SMP Negeri 2 Duapitue tahun 2012 Anggota Kesenian

99

a. Lemak

b. Protein

c. Karbohidrat

d. Tidak tahu

4. Berikut ini adalah susunan menu yang bergizi seimbang yaitu

a. Nasi, ikan, tahu, sayur sop, jeruk

b. Roti dan susu

c. Nasi, perkedel kentang, ayam goring

d. Tidak tahu

5. Makanan yang banyak mengandung serat

a. Daging

b. Telur

c. Buah dan sayur

d. Tidak tahu

6. Contoh pangan yang mengandung karbohidrat

a. Ubi, kentang, ikan

b. Nasi, singkong, jagung

c. Daging, telur, susu

d. Tidak tahu

7. Buah-buahan dan sayuran merupakan bahan makanan yang mengandung

zat gizi

a. Protein

b. Vitamin dan mineral

c. Lemak

d. Tidak tahu

8. Contoh pangan yang tinggi lemak adalah

a. Susu, ikan, putih telur

b. Kuning telur, susu, mentega

c. Mentega, putih telur, ikan

d. Tidak tahu

9. Makanan apa yang bisa menyebabkan kegemukan

Page 100: THE RELATIONSHIP BETWEEN NUTRITION KNOWLEDGE AND … · Anggota Kedisiplinan Osis SMP Negeri 2 Duapitue tahun 2012 Anggota Pramuka SMP Negeri 2 Duapitue tahun 2012 Anggota Kesenian

100

a. Sayuran

b. Fast food (Mc Donals, KFC, French Fries)

c. Buah-buahan

d. Tahu dan tempe

10. Penyebab seseorang menjadi gemuk yaitu karena kelebihan

a. Protein dan vitamin

b. Karbohidrat dan lemak

c. Vitamin dan mineral

d. Serat (sayuran dan buah-buahan)

11. Menurut anda, pada umumnya makanan fast food (pizza, fried chicken,

hamburger, dll) mengandung zat gizi

a. Serat dan vitamin

b. Serat dan lemak

c. Karbohidrat dan lemak

d. Vitamin dan mineral

12. Konsumsi energi yang berlebihan akan disimpan dalam bentuk

a. Tenaga

b. Lemak

c. Energi

d. Tidak tahu

13. Penyakit yang diakibatkan oleh zat gizi lebih/kegemukan adalah

a. Anemia

b. Beri-beri

c. Kegemukan dan penyakit degenerative (hipertensi, jantung coroner,

dll)

d. Tidak tahu

14. Faktor penyebab terjadinya gizi lebih/kegemukan adalah

a. Banyak minum obat-obatan

b. Aktifitas fisik (olahraga) secara teratur

c. Konsusmsi makanan yang berlebihan

d. Tidak tahu

Page 101: THE RELATIONSHIP BETWEEN NUTRITION KNOWLEDGE AND … · Anggota Kedisiplinan Osis SMP Negeri 2 Duapitue tahun 2012 Anggota Pramuka SMP Negeri 2 Duapitue tahun 2012 Anggota Kesenian

101

15. Gangguan kegemukan dapat terjadi pada

a. Balita, remaja

b. Remaja, dewasa

c. Balita, remaja, dewasa

d. Tidak tahu

16. Menu yang baik untuk mengurangi berat badan adalah

a. Rendah kalori dan tinggi lemak

b. Rendah kalori dan gizi seimbang

c. Rendah kalori dan protein

d. Tidak tahu

17. Cara mencegah gizi lebih/kegemukan yang efektif adalah dengan cara

a. Mengatur pola makan dan olahraga

b. Mengatur jadwal istirahat

c. Minum jamu

d. Tidak tahu

UANG SAKU

1. Apakah anda mendapat uang saku?

a. Ya

b. Tidak

2. Besarnya uang saku dalam sehari?

a. < Rp.20.000

b. > Rp.20.000

POLA AKTIVITAS FISIK

1. Apakah anda selalu berolahraga?

a. Ya

b. Tidak

2. Berapa kali anda berolahraga dalam 1 minggu?

Page 102: THE RELATIONSHIP BETWEEN NUTRITION KNOWLEDGE AND … · Anggota Kedisiplinan Osis SMP Negeri 2 Duapitue tahun 2012 Anggota Pramuka SMP Negeri 2 Duapitue tahun 2012 Anggota Kesenian

102

a. < 3x/minggu

b. ≥ 3x/minggu

3. Jenis olahraga apa yang anda lakukan?

a. Senam

b. Permainan (basket, volley, sepak bola dll)

c. Renang

d. Lain-lain, sebutkan…………………….

4. Berapa lama waktu yang digunakan setiap kali berolahraga?

a. <90 menit

b. ≥90 menit

5. Berapa lama anda menonton TV atau main game/handphone

dalam sehari?

a. ≤2 jam

b. >2 jam

6. Berapa lama rata-rata kamu tidur?

a. ≤7 jam

b.>7 jam

KARAKTERISTIK ORANG TUA

1. Apa pendidikan formal terakhir ibu anda?

a. Tidak tamat SD

b. SD

c. SMP

d. SMA

e. Tamat perguruan tinggi

2. Apa pendidkan formal terakhir ayah anda?

a. Tidak tamat SD

b. SD

c. SMP

d. SMA

Page 103: THE RELATIONSHIP BETWEEN NUTRITION KNOWLEDGE AND … · Anggota Kedisiplinan Osis SMP Negeri 2 Duapitue tahun 2012 Anggota Pramuka SMP Negeri 2 Duapitue tahun 2012 Anggota Kesenian

103

e. Tamat perguruan tinggi

3. Apa pekerjaan ibu anda?

a. Pegawai Negeri

b. Pegawai swasta

c. TNI

d. Wiraswasta

e. Ibu rumah tangga

4. Apa pekerjaan ayah anda?

a. Pegawai Negeri/TNI

b. Pegawai Swasta

c. Wiraswasta

d. Buruh

e. Tidak bekerja

5. Berapa pendapatan ibu anda dalam sebulan?

a. Rp.1.200.000,- sampai Rp.2.500.000,-

b. Rp.2.500.000,- sampai Rp.5.000.000,-

c. > Rp.5.000.000,-

d. Tidak bekerja

6. Berapa pendapatan ayah anda dalam sebulan?

a. Rp.1.200.000,- sampai Rp.2.500.000,-

b. Rp.2.500.000,- sampai Rp.5.000.000,-

c. > Rp.5.000.000,-

d. Tidak bekerja

Page 104: THE RELATIONSHIP BETWEEN NUTRITION KNOWLEDGE AND … · Anggota Kedisiplinan Osis SMP Negeri 2 Duapitue tahun 2012 Anggota Pramuka SMP Negeri 2 Duapitue tahun 2012 Anggota Kesenian

104

KEBIASAAN KONSUMSI FAST FOOD

Nama :

Umur :

Kelas :

Berilah tanda checklist () pada jawaban yang anda pilih

N

o.

Nama makanan Berapa kali anda mengkonsusmsi jenis makanan fast food

dalam satu bulan terakhir?

1x/hr >3x/mg 2x/mg 1-2x/bln 3-4x/bln Tidak

pernah

1. Fried Chicken

2. Hamburger

3. Hotdog

4. Pizza

5. Sandwich

6. Spaghetti

7. Kentang

Goreng

8. Chicken Nuget

9. Dunkin Donuts

Page 105: THE RELATIONSHIP BETWEEN NUTRITION KNOWLEDGE AND … · Anggota Kedisiplinan Osis SMP Negeri 2 Duapitue tahun 2012 Anggota Pramuka SMP Negeri 2 Duapitue tahun 2012 Anggota Kesenian

105