walkthrough survewalkthrough survey laundry rs ibnu sinay laundry rs ibnu sina

Upload: muhamad-syazwan-bin-misran

Post on 02-Jun-2018

228 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 8/10/2019 Walkthrough Survewalkthrough survey laundry RS Ibnu Sinay Laundry RS Ibnu Sina

    1/25

    BAGIAN ILMU KESEHATAN MASYARAKAT PROPOSAL

    DAN ILMU KEDOKTERAN KOMUNITAS JULI 2014

    FAKULTAS KEDOKTERAN

    UNIVERSITAS HASANUDDIN

    ASPEK K3 PETUGAS LINEN KOTOR INSTALASI LAUNDRY DI

    RUMAH SAKIT IBNU SINA

    OLEH:

    PEMBIMBING:

    dr. Sultan Buraena, MS, SpOK

    DIBAWAKAN DALAM RANGKA TUGAS KEPANITERAAN KLINIK

    BAGIAN ILMU KESEHATAN MASYARAKAT

    DAN ILMU KEDOKTERAN KOMUNITAS

    FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS HASANUDDIN

    MAKASSAR

    2014

    BAB I

    PENDAHULUAN

  • 8/10/2019 Walkthrough Survewalkthrough survey laundry RS Ibnu Sinay Laundry RS Ibnu Sina

    2/25

    1.1.Latar Belakang

    Kesehatan kerja adalah merupakan bagian dari kesehatan masyarakat atau

    aplikasi kesehatan masyarakat didalam suatu masyarakat pekerja dan masyarakat

    lingkungannya. Kesehatan kerja bertujuan untuk memperoleh derajat kesehatan

    setinggi-tingginya, baik fisik, mental, dan sosial bagi masyarakat pekerja dan

    masyarakat lingkungan perusahaan tersebut, melalui usaha-usaha preventif, promotif

    dan kuratif terhadap penyakit-penyakit atau gangguan-gangguan kesehatan akibat

    kerja atau lingkungan kerja. Kesehatan kerja ini merupakan terjemahan dari

    Occupational Health yang cenderung diartikan sebagai lapangan kesehatan yangmengurusi masalah-masalah kesehatan secara menyeluruh bagi masyarakat pekerja.

    Menyeluruh dalam arti usaha-usaha preventif, promotif, kuratif, dan rehabilitatif,

    higine, penyesuaian faktor manusia terhadap pekerjaannya dan sebagainya

    (Notoadmojo, 2012).

    Tujuan akhir dari kesehatan kerja ini adalah untuk menciptakan tenaga kerja

    yang sehat dan produktif. Tujuan ini dapat tecapai, apabila didukung oleh lingkungan

    kerja yang memenuhi syarat-syarat kesehatan kerja. Lingkungan kerja yang

    mendukung terciptanya tenaga kerja yang sehat dan produktif antara lain: suhu

    ruangan yang nyaman, penerangan atau pencahayaan yang cukup, bebas dari debu,

    sikap badan yang baik, alat-alat kerja yang sesuai dengan ukuran tubuh atau

    anggotanya (ergonomic ) dan sebagainya (Notoadmojo, 2012).

    Dasar hukum sistem managemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)

    tercantum dalam undang-undang keselamatan kerja no.1 tahun 1970 tentangkeselamatan kerja. Dalam undang-undang no.23 tahun 1992 tentang kesehatan, pasal

    23 dinyatakan bahwa K3 harus diselenggarakan di semua tempat kerja, khususnya

    tempat kerja yang mempunyai resiko bahaya kesehatan, mudah terjangkit penyakit

    atau mempunyai karyawan paling sedikit sepuluh orang. Jika memperhatikan isi dari

    pasal diatas maka jelaslah rumah sakit, termasuk kedalam kriteria tempat kerja dengan

    berbagai ancaman bahaya yang dapat menimbulkan dampak kesehatan tidak hanya

    terhadap para pelaku langsung yang bekerja dirumah sakit, tapi juga terhadap pasien

    maupun pengunjung rumah sakit sehingga sudah seharusnya pihak pengelola rumah

  • 8/10/2019 Walkthrough Survewalkthrough survey laundry RS Ibnu Sinay Laundry RS Ibnu Sina

    3/25

    sakit menerapkan upaya-upaya K3 di rumah sakit. Instalasi laundry merupakan bagian

    dari rumah sakit yang mempunyai resiko penularan penyakit infeksi dan juga terdapat

    beberapa resiko bahaya yang mempengaruhi situasi dan kondisi di rumah sakit

    (Depkes RI, 2009).

    Dari berbagai potensi bahaya tersebut, maka perlu upaya untuk mengendalikan

    dan meminimalisirkan dan bila mungkin meniadakannya. Oleh karena itu perlu

    diadakannya sistem K3 di instalasi laundry agar penyelenggaraan K3 tersebut lebih

    efektif, efisien dan terpadu.

    2.1.TujuanA. Tujuan Umum

    Survei ini dilakukan untuk mengetahui tentang aspek kesehatan dan

    keselamatan kerja (K3) pada petugas linen kotor instalasi laundry di Rumah Sakit

    Ibnu Sina.

    B. Tujuan Khusus

    i. Untuk mengetahui tentang faktor hazard yang dialami petugas linen kotor

    instalasi laundry.

    ii. Untuk mengetahui tentang alat kerja yang digunakan yang dapat menggangu

    kesehatan petugas linen kotor instalasi laundry.

    iii. Untuk mengetahui alat pelindung diri yang digunakan petugas linen kotor

    instalasi laundry.

    iv. Untuk mengetahui tentang ketersediaan obat p3k di tempat kerja petugas linen

    kotor instalasi laundry.

    v. Untuk mengetahui pemeriksaan kesehatan yang pernah dilakukan sesuai

    peraturan (sebelum kerja, berkala, berkala khusus) pada petugas linen kotor

    instalasi laundry.

    vi. Untuk mengetahui tentang peraturan pimpinan rumah sakit perusahaan tentang

    k3 di tempat kerja.

    vii.

    Untuk mengetahui keluhan atau penyakit yang dialami yang berhubungan

    dengan pekerjaan pada petugas linen kotor instalasi laundry.

  • 8/10/2019 Walkthrough Survewalkthrough survey laundry RS Ibnu Sinay Laundry RS Ibnu Sina

    4/25

    viii. Untuk mengetahui upaya K3 lainnya yang dijalankan (misalnya penyuluhan,

    pelatihan, pengukuran atau pemantauan lingkungan tentang hazard yang

    pernah diadakan).

    BAB II

  • 8/10/2019 Walkthrough Survewalkthrough survey laundry RS Ibnu Sinay Laundry RS Ibnu Sina

    5/25

    TINJAUAN PUSTAKA

    2.1Definisi

    Kesehatan kerja adalah merupakan bagian dari kesehatan masyarakat atau aplikasi

    kesehatan masyarakat didalam suatu masyarakat pekerja dan masyarakat lingkungannya

    (Notoadmojo, 2012).1

    Keselamatan kesehatan kerja adalah merupakan multidisplin ilmu yang terfokus pada

    penerapan prinsip alamiah dalam memahami adanya risiko yang mempengaruhi

    kesehatan dan keselamatan manusia dalam lingkungan industri ataupun

    lingkungan diluar industri, selain itu keselamatan dan kesehatan kerja merupakan

    profesionalisme dari berbagai disiplin ilmu yaitu fisika, kimia, biologi dan ilmu perilaku

    yang diaplikasikan dalam manufaktur, transportasi, penyimpanan dan penanganan bahan

    berbahaya (OHSAH 2003).1

    Program K3 di rumah sakit (K3RS) bertujuan untuk melindungi keselamatan dan

    kesehatan serta meningkatkan produktifitas pekerja, melindungi keselamatan pasien,

    pengunjung, dan masyarakat serta lingkungan sekitar rumah sakit (Depkes RI, 2009).1,2

    2.2Petugas Linen Instalasi Laundry

    A. Faktor Hazard

    Faktor fisik yang merupakan hazard kesehatan kerja dapat berupa kebisingan,

    getaran, radiasi, dan temperatir ekstrim. Faktor-faktor ini penting diperhatikan dalam

    tempat kerja, karena pengaruhnya terhadap kesehatan pekerja dapat berlangsung

    dengan segera maupun secara kumulatif. Faktor-faktor yang membahayakan pekerja

    (faktor hazard) perlu dijelaskan kesan-kesan penggunaannya. Faktor hazard bisa

    didapatkan dari kotoran pada kain cucian atau di tempat tugasan. Ia bisa dibagi

    kepada faktor biologi (debu dari serat linen yang mengandung virus), faktor fisik

    (kebisingan mesin cuci, suhu panas faktor risiko), faktor kimia (detergen, desinfektan

    dan pewangi) dan faktor ergonomic (posisi kerja berdiri selama proses kerja sampai

    selesai)1,2

  • 8/10/2019 Walkthrough Survewalkthrough survey laundry RS Ibnu Sinay Laundry RS Ibnu Sina

    6/25

    B. Alat Kerja

    Pada umumnya, instalasi laundry di rumah sakit digunakan untuk mencuci

    sprei ataupun seragam-seragam petugas rumah sakit seperti dokter atau perawat.

    Dengan itu, antara bahan yang sering digunakan adalah laundry disinfectant yang

    digunakan untuk membunuh kuman-kuman, bakteri yang menempel pada serat kain,

    bleaching atau pemutih untuk menghilangkan noda pada linen atau kain dasar putih.

    Selain itu, penghilang noda darah digunakan dan neutralizer digunakan pada setiap

    pembilasan terakhir untuk meneutralkan sisa pencucian.2

    Antara alat yang digunakan adalah mesin pencuci, mesin pengering, strika,

    boiler dan sebagainya.2

    C. Alat Pelindung

    Bagi petugas laundry di rumah sakit akan disediakan alat pelindung diri yang

    digunakan oleh petugas-petugas laundry sewaktu melakukan tugas mereka. Alat-

    alat yang disediakan seharusnya diberikan mengikut tingkat keselamatan yang

    diperlukan. Dalam hal ini dibagikan keperluan alat pelindung diri berdasarkan;

    i. Kontaminasi dengan darah patogen pihak rumah sakit harus

    menyediakan sarung tangan tebal, sarung tangan, baju, pelindung wajah,

    masker ketika menyortir cucian terkontaminasi.

    ii. Penggunan atau kontaminasi dengan benda tajam petugas harus diberi

    pendedahan mengenai cara dan tempat pembuangan benda tajam yang

    terkontaminasi pada wadah yang tepat.

    iii. Pendedahan pada bahan kimia - Pelayanan Medis dan Pertolongan

    Pertama diberikan dimana mata atau tubuh seseorang dapat terkena bahan

    korosif merugikan, sehingga diperlukan fasilitas yang cocok untuk

    membasahi cepat atau pembilasan mata dan tubuh dalam area kerja untuk

    penggunaan darurat. Selain itu, pada paparan pekerja yang alergi lateks

    harus menggunakan sarung tangan lateksyang cocok untuk mereka.2,3

    D.

    Kesediaan Obat P3K

  • 8/10/2019 Walkthrough Survewalkthrough survey laundry RS Ibnu Sinay Laundry RS Ibnu Sina

    7/25

    Kotak pertolongan pertama kecelakaan (P3K) seharusnya wajib dimiliki di

    setiap tempat pekerjaan. Hal ini sangat bermanfaat dalam keadaan darurat ataupun

    kecelakaan. Tujuan dari P3K adalah untuk menyelamatkan nyawa atau mencegah

    kematian, mencegah cacat yang lebih berat dan menunjang penyembuhan.2,4

    E. Pemeriksaan Kesehatan

    Pengusaha harus mengadakan pemeriksaan kesehatan sebelum kerja,

    pemeriksaan kesehatan berkala dan pemeriksaan kesehatan khusus oleh dokter yang

    telah memiliki sertifikasi.2,4

    Pemeriksaan kesehatan sebelum kerja dilakukan supaya memastikan pekerja

    sehat secara fisik dan mental untuk melakukan pekerjaannya serta tidak menderita

    penyakit menular yang dapat mempengaruhi pekerja lain. Pemeriksaan sebelum

    bekerja meliputi pemeriksaan fisik lengkap, kesegaran jasmani, rontgen paru-paru dan

    laboratorium rutin, serta pemeriksaan lain yang dianggap perlu.2,4

    Pemeriksaan berkala dilakukan oleh dokter sekurang-kurangnya setahun

    sekali.2,4

    Pemeriksaan kesehatan khusus dilakukan oleh dokter untuk pekerja tertentu

    yang melakukan pekerjaan dengan resiko-resiko tertentu. Pemeriksaan kesehatan

    khusus juga dilakukan kalau pekerja mengeluh tentang masalah kesehatan yang

    mereka derita.2,4

    F. Peraturan Pimpinan Rumah Sakit Tentang K3

    Sistem management K3 adalah bagian dari sistem manajemen yang meliputi

    struktur organisasi, perencanaan, pelaksanaan, prosedur, sumber daya, dan

    tanggungjawab organisasi. Tujuan dari Sistem management K3 RS adalah

    menciptakan tempat kerja yang aman dan sehat supaya tenaga kerja produktif

    disamping dalam rangka akreditasi rumah sakit itu sendiri. Prinsip yang digunakan

    dalam sistem management K3 adalahAREC (Anticipation, Recognition, Evaluation

    dan Control) dari metode kerja, pekerjaan dan lingkungan kerja (Kepmenkes RI,

    2007).2,5,6

    G. Keluhan atau Penyakit yang Berhubungan dengan Pekerjaangas tersebut.

  • 8/10/2019 Walkthrough Survewalkthrough survey laundry RS Ibnu Sinay Laundry RS Ibnu Sina

    8/25

    Pada setiap pekerjaan yang dilakukan pasti ada resiko terhadap kesehatan

    petugas tersebut. Pada petugas linen kotor instalasi laundry di rumah sakit, terdapat

    beberapa penyakit yang perlu diwaspadai terutama penyakit yang menular. Penyakit

    penularan ini bisa saja menular melalui cucian yang dibersihkan seperti jika pada

    cucian yang terkena darah atau cairan tubuh patogen.3,4

    Selain itu, kecederaan sewaktu melakukan pekerjaan seperti luka bakar akibat

    terkena aliran listrik, pengsan karena kepanasan dan sebagainya. Pada pekerja yang

    sering melakukan pekerjaan dengan posisi yang salah bisa saja mengeluh menderita

    nyeri pinggang bawah (low back pain). Pada pekerja yang sensitif terhadap bahan

    pencuci bisa saja menderita dermatitis kontak akibat detergen.3,4

    H. Upaya K3 lain yang Dijalankan

    Kesehatan dan keselamatan kerja harus dijalankan pada setiap rumah sakit

    karena menurut penelitian insidens terjadinya kecelakaan saat bekerja mulai

    meningkat. Jadi setiap petugas di rumah sakit harus didedahkan dengan K3. Dengan

    itu, pihak rumah sakit harus aktif melakukan training kesehatan dan keselamatan

    kerja di rumah sakit ini kepada petugas-petugas di rumah sakit. Selain itu, pihak

    rumah sakit perlu melakukan evaluasi terhadap tahap pengetahuan, sikap dan

    perilaku terhadap aspek K3.5,6

    BAB III

  • 8/10/2019 Walkthrough Survewalkthrough survey laundry RS Ibnu Sinay Laundry RS Ibnu Sina

    9/25

    METODE PENELITIAN

    3.1.

    Bahan dan cara

    A. Bahan

    Bahan yang digunakan pada survei ini adalahchecklist yang di buat. Checklist

    ini dibuat berdasarkan informasi yang diperlukan daripada tujuan survei ini dilakukan.

    Pada survei ini, informasi yang diperlukan adalah ada tidaknya faktor hazard, alat

    kerja apa yang digunakan,, alat pelindung diri yang digunakan, ketersediaan obat P3K

    di tempat kerja, pelayanan pemeriksaan kesehatan yang dilakukan, peraturan

    pimpinan tentang K3, keluhan atau penyakit yang dialami petugas dan upaya

    pengetahuan mengenai K3 kepada petugas linen kotor instalasi laundry di rumah sakit

    yang berkaitan.

    B. Cara

    Bagi cara survey dilakukan pula adalah dengan menggunakan kaedah Walk

    Through Survey. Teknik Walk Through Survey juga dikenali sebagai Occupational

    Health Hazards. Untuk melakukan survei ini, dapat dimulai dengan mengetahui

    tentang manejemen perencanaan yang benar, berdiskusi tentang tujuan melakukan

    survey, dan menerima keluhan-keluhan baru yang releven.

    Bahaya apa dan dalam situasi yang bagaimana bahaya dapat timbul,

    merupakan sebagai hasil dari penyelenggaraan kegiatan Walk Through Survey.

    Mengenal bahaya, sumber bahaya dan lamanya paparan bahaya terhadap pekerja

    dalam Walk Through Survey memerlukan informasi tentang bahan mentah dan bahan

    kimia tambahan yang digunakan, proses kerja dan operasi, produk akhir dan produk

    samping yang dihasilkan.

    Pihak okupasi kesehatan dapat kemudian merekomendasikan monitoring

    survey untuk memperoleh kadar kuantitas eksposur atau kesehatan okupasi mengenai

    risk assessment.

    Walk Through Surveyini adalah bertujuan untuk memahami proses produksi,

    denah tempat kerja dan lingkungannya secara umum. Selain itu, mendengarkan

    pandangan pekerja dan pengawas tentang K3, memahami pekerjaan dan tugas-tugas

    pekerja, mengantisipasi dan mengenal potensi bahaya yang ada dan mungkin akan

  • 8/10/2019 Walkthrough Survewalkthrough survey laundry RS Ibnu Sinay Laundry RS Ibnu Sina

    10/25

    timbul di tempat kerja atau pada petugas dan menginventarisir upaya-upaya K3 yang

    telah dilakukan mencakup kebijakan K3, upaya pengendalian, pemenuhan peraturan

    perundangan dan sebagainya.

    3.2. Jadwal survei

    Tempat survey akan dilakukan di Rumah Sakit Ibnu Sina dan waktu penelitian

    adalah tanggal 22 Juli 2014.

    No. Tanggal Kegiatan

    1.21 Juli 2014

    - Melapor ke bagian K3 RS Ibnu Sina

    -

    Pengarahan kegiatan

    -

    Penyusunan Tinjauan Pustaka

    - Penyusunan Proposal

    2. 22 Juli 2014 - Walk Through Survey

    3. 23 Juli 2014 - Presentasi laporan Walk Through Survey

    3.3. Hasil survei

  • 8/10/2019 Walkthrough Survewalkthrough survey laundry RS Ibnu Sinay Laundry RS Ibnu Sina

    11/25

    No. Pertanyaan Ya Tidak Keterangan

    Jenis pekerjaan: Mencuci linen yang telah digunakan

    Alat kerja yang digunakan

    1. Mesin cuci

    2. Tempat penyimpanan linen yang telah digunakan

    a. FAKTOR HAZARD

    a. Faktor fisik

    i. Faktor kebisingan

    1. Bunyi mesin cuci

    b. Faktor kimia

    1. Detergen

    2. Disinfektan

    3. Pewangi

    4. Debu dari serat linen

    c. Faktor biologi

    1. Kotoran bekas cairan tubuh

    d. Faktor ergonomis

    i. Posisi bekerja

    1. Berdiri

    2. Duduk Kursi

    disediakan

    ii. Cara bekerja

    1. Mengangkat linen dari tempat penyimpanan linen

    2. Mendorong / menarik tempat penyimpanan linen

    Jenis pekerjaan: Mengeringkan linen

  • 8/10/2019 Walkthrough Survewalkthrough survey laundry RS Ibnu Sinay Laundry RS Ibnu Sina

    12/25

    Alat kerja yang digunakan

    1. Mesin pengering

    a. FAKTOR HAZARD

    a. Faktor fisik

    i. Faktor kebisingan

    1. Bunyi mesin pengering

    b. Faktor kimia

    1. Debu dari serat linen

    c. Faktor ergonomis

    i. Posisi bekerja

    1. Berdiri

    2. Duduk Kursi

    disediakan

    ii. Cara bekerja

    1. Mengangkat linen dari mesin cuci ke mesin pengering

    2. Mendorong / menarik tempat simpanan linen yang siap

    dicuci

  • 8/10/2019 Walkthrough Survewalkthrough survey laundry RS Ibnu Sinay Laundry RS Ibnu Sina

    13/25

    Jenis pekerjaan: Menyetrika linen

    Alat kerja yang digunakan

    1. Seterika

    2. Tempat seterika

    a. FAKTOR HAZARD

    d. Faktor fisik

    1. Panas seterika

    e. Faktor ergonomis

    i. Posisi bekerja

    1. Berdiri ketika menyetrika linen

    2. Duduk ketika menyetrika linen Kursi

    disediakan

    ii. Cara bekerja

    1. Mengangkat linen dari tempat pengeringan ke tempat

    menyetrika

    2. Mendorong / menarik tempat simpanan linen

  • 8/10/2019 Walkthrough Survewalkthrough survey laundry RS Ibnu Sinay Laundry RS Ibnu Sina

    14/25

    Jenis pekerjaan: Melipat linen

    Alat kerja yang digunakan

    1. Tempat lipat linen

    a. FAKTOR HAZARD

    f. Faktor kimia

    1. Debu dari serat linen

    g. Faktor ergonomis

    i. Posisi bekerja

    1. Berdiri ketika melipat linen

    2. Duduk ketika melipat linen Kursi

    disediakan

    ii. Cara bekerja

    1. Mengangkat linen yang telah dilipat ke tempat

    penyimpanan linen

    2. Mendorong / menarik tempat penyimpanan linen

  • 8/10/2019 Walkthrough Survewalkthrough survey laundry RS Ibnu Sinay Laundry RS Ibnu Sina

    15/25

    Faktor Psikososial

    1. Jadwal kerja Jadwal tiga

    shift (shift

    pagi: jam 8

    pagi2

    siang, shift

    siang: jam

    2 sore 8

    malam,

    shift

    malam: 8

    malam 8

    pagi)

    2. Hubungan kerja

    3. Beban kerja

    4. Gaji

    Alat pelindung diri ketika melakukan pekerjaan

    1. Masker

    2. Sarung tangan

    3. Baju pelindung diri

    4. Pelindung kepala

    5. Kaca mata

    Ketersediaan obat P3K Obat P3K

    tidak di-

    update

  • 8/10/2019 Walkthrough Survewalkthrough survey laundry RS Ibnu Sinay Laundry RS Ibnu Sina

    16/25

    Pemeriksaan kesehatan

    1. Berkala Karyawan

    disarankan

    langsung ke

    pemeriksaa

    n kesehatan

    jika

    mengalami

    gejala-

    gejala

    penyakit.

    2. Pemeriksaan khusus

    Peraturan pimpinan rumah sakit tentang K3 Telah

    dijelaskan

    kepada

    karyawan,

    sesuai

    dengan

    standar

    akreditasi

    rumah sakit

    Keluhan /penyakit yang dialami

    2. Luka bakar

    3. Dermatitis

    4. Low back pain

  • 8/10/2019 Walkthrough Survewalkthrough survey laundry RS Ibnu Sinay Laundry RS Ibnu Sina

    17/25

    3.4. Perbahasan

    1. Hazard Lingkungan Kerja

    a) Faktor Fisik:

    Hazard fisik kebisingan disebabkan oleh mesin cuci yang digunakan oleh

    petugas laundry. Dari hasil survey didapatkan kebisingan dari mesin cuci pada

    petugas laundry sudah tidak dikeluhkan lagi karena mesin yang digunakan sudah

    diganti dengan mesin yang lebih moderan dan bagus berbanding dahulu.

    b) Faktor kimia

    Hazard Kimia dipengaruhi oleh detergen yang digunakan sebagai bahan utma

    mencuci utama petugas laundry. Dari hasil survey didasapatkan bahwa petugas

    laundry sangat rawan terhadap hazard kimia cair. Hazard kimia cair oleh detergen

    dikatakan agak kurang karena disebabkan pengisian detergen ke dalam mesin cuci

    dilakukan secara tidak langsung karena menggunakan sarung tangan. Begitu juga

    hazard cair disinfektan dan pewangi yang digunakan semasa proses pencucian.

    Pendedahan kepada hazard kimia seperti ini adalah semakin minimal karena petugas

    diwajibkan memakai alat pelindung diri semasa bekerja.

    c) Faktor biologis

    Hazard biologi di pengaruhi oleh debu serat linen yang bisa menyebabkan jangkitan

    bakteri, virus ataupun jamur kepada petugas sewaktu proses pencucian. Dari hasil survey

    didapatkan bahwa petugas laundry masih terdedah kepada infeksi bakteri, virus ataupun

    jamur tetapi sudah dikatakan minimal karena pihak laundry telah menyediakan alat khusus

    yang akan mengalirkan serat linen ke tempat khas yang disediakan. Hal ini dapat melindungi

    petugas laundry dari tertular atau dijangkiti oleh infeksi.

    d) Faktor egronomis

    Hazard ergonomi dipengaruhi oleh posisi bekerja pada petugas laundry. Dari hasil

    survey didapatkan bahwa petugas laundry rawan terhadap hazard ergonomi akibat berdiri

    dan duduk sewaktu bekerja. Petugas laundry seringkali berdiri saat melakukan proses

    mencuci dan pengeringan, dan duduk saat melipat pakaian. Dari cara bekerja pula, hasil

    survey menunjukkaan bahwa petugas laundry juga seringkali mengangkat pakaian kotor

  • 8/10/2019 Walkthrough Survewalkthrough survey laundry RS Ibnu Sinay Laundry RS Ibnu Sina

    18/25

    atau bersih ketempat yang sepatutnya. Selain itu, petugas laundry juga akan mendorong atau

    menarik troli yang mengisi line kotor atau bersih masuk dan keluar ke instalasi laundry

    tersebut.

    e) Faktor psikososial

    Hazard psikososial dipengaruhi oleh jadwal bekerja pada petugas laundry, hubungan

    antara sesama petuga, atasan dan bawahan, beban kerja dan gaji yang dibayar. Semua hal

    yang terdapat dalam hazard psikososial ini berkaitan dengan emosional petugas laundry,

    sehingga harus diperhatikan agar tercipta keadaan aman dalam bekerja Dari hasil survey

    didapatkan bahwa petugas laundry terhindar dari hazard psikososial karena petugas laundry

    akan dibagikan jadwal bekerja sama ada shift pagi, sore atau malam. Dari segi hubungan

    antara pekerja, pihak atasan dan pihak bawahan dikatakan baik dan tidak mengganggu

    pekerjaan petugas, beban kerja yang dilakukan dikatakan agak berat karena banyak proses

    pencucian yang harus dilakukan yaitu dari proses mencuci, pengeringan, disinfektan dan

    sebagainya. Berdasarkan gaji yang diterima dikatakan agak berpatutan dan jumlah yang

    diterima adalah mengikut pangkat petugas tersebut.

    2. Alat yang digunakan

    Alat yang digunakan pada petugas laundry adalah mesin cuci. Dari hasil

    survei, mesin yang digunakan adalah acceptable dan sehingga saat ini mesin cuci

    tersebut masih bagus dan seringkali digunakan tanpa sebarang masalah.

    3. Menggunakan alat pelindung diri selama bekerja

    Dari hasil survey didapatkan petugas laundry menggunakan alat pelindung diri

    yang disediakan saat bekerja. Alat yang digunakan berupa masker, sarung tangan,

    baju pelindung, pelindung kepala dan kaca mata. Hal ini menunjukkan bahwa pihak

    rumah sakit memandang tinggi pada aspek keselamatan petugas dengan mewajibkan

    petugas laundry memakai alat pelindung diri.

    4. Ketersediaan obat P3K di tempat kerja

    Berdasarkan hasil survey, didapatkan obat P3K tidak disediakan di tempat

    kerja. Hal ini karena jika terjadi sebarang kecelakaan yang terjadi di tempat kerja,

    petugas akan segera dikirim dan dirawat di Unit Gawat Darurat (UGD) rumah sakituntuk dirawat oleh dokter residen tang bertugas di situ.

  • 8/10/2019 Walkthrough Survewalkthrough survey laundry RS Ibnu Sinay Laundry RS Ibnu Sina

    19/25

    5. Pemeriksaan kesehatan dan upaya pengobatan bila sakit

    Berdasarkan survey yang dilakukan didapatkan petugas laundry telah diberikan

    kemudahan dengan melakukan pemeriksaan berkala dan pemeriksaan berkala khusus

    yang dilakukan setiap tahun. Hal ini menunjukkan bahwa kesehatan petugas amat

    dititikberatkan karena ia bisa mempengaruhi petugas dalam melakukan pekerjaan

    mereka.

    6. Peraturan Pimpinan/Pemerintah tentang K3

    Berdasarkan survey yang dilakukan didapatkan terdapat peraturan dari

    pimpinan atau pemerintah dari pihak rumah sakit untuk mengenai kesehatan dan

    keselamatan kerja (K3) dengan penggunaan alat pelindung diri kepada petugas

    laundry. Dengan adanya peraturan ini, maka petugas-petugas ini bisa terjamin

    keselamatan mereka saat bekerja.

    7. Keluhan petugas laundry selama melakukan pekerjaannya

    Dari hasil survey didapatkan pernah terdapat petugas laundry yang mengeluh

    terdapat luka bakar yang disebabkan kecelakaan saat mensterika pakaian. Selain itu,

    keluhan mengenai low back pain ada juga dikeluhakan terutama pada petugas dari

    golongan dengan usia lanjut. Keluhan atau penyakit dermatits akibat penggunaan

    detergen malah tidak pernah dikeluhan karena penggunaan alat pelindung diri seperti

    sarung tangan yang mengelak kontak langsung antara tangan dan bahan kimia

    tersebut.

    8.

    Upaya K3 terhadap K3

    Dari hasil survey didapatkan petugas laundry pernah mdiberikan pelatihan

    mengenai kesehatan dan keselamatan kerja (K3) daripada pihak rumah sakit.

    Pelatihan ini dilakukan minimal sekali dalam setahun. Pelatihan ini sekaligus dapat

    membantu petugas-petugas tersebut mendapat pengetahuan mengenai keselamatan

    mereka sewaktu bekerja.

  • 8/10/2019 Walkthrough Survewalkthrough survey laundry RS Ibnu Sinay Laundry RS Ibnu Sina

    20/25

    BAB IV

    PENUTUP

    4.1.Kesimpulan

    Dari survey yang dilakukan, didapatkan bahwa laundry di Rumah Sakit Ibnu

    Sina secara umum mematuhi aspek kesehatan dan keselamatan kerja (K3). Namun,

    secara khusus, beberapa hal perlu diperhatikan. Obat P3K di tempat kerja petugas

    linen kotor instalasi laundry tidak diupdate. Pemeriksaan kesehatan pada petugas

    linen kotor tidak dijalankan secara berkala.

    4.2.Saran

    Saran yang diberikan untuk perbaikan adalah:

    a. Melakukan cek ulang obat-obat P3K agar siap ketika saat dibutuhkan.

    b. Mengadakan pemeriksaan kesehatan berkala pada petugas linen kotor,

    Lampiran Foto

    Foto 1. Mesin Pencuci dan Mesin Pengering

  • 8/10/2019 Walkthrough Survewalkthrough survey laundry RS Ibnu Sinay Laundry RS Ibnu Sina

    21/25

    Foto 2. Tempat Pengumpulan Linen

    Foto 3. Tempat Melipat

  • 8/10/2019 Walkthrough Survewalkthrough survey laundry RS Ibnu Sinay Laundry RS Ibnu Sina

    22/25

    Foto 4. Tempat Menyeterika

    Foto 5. Tempat Menyimpan

  • 8/10/2019 Walkthrough Survewalkthrough survey laundry RS Ibnu Sinay Laundry RS Ibnu Sina

    23/25

    Foto 6. Alat APD (Masker)

    Foto 7. Alat APD (Handscoen)

  • 8/10/2019 Walkthrough Survewalkthrough survey laundry RS Ibnu Sinay Laundry RS Ibnu Sina

    24/25

    Foto 8. Struktur Organisasi Laundry RS Ibnu Sina

  • 8/10/2019 Walkthrough Survewalkthrough survey laundry RS Ibnu Sinay Laundry RS Ibnu Sina

    25/25

    Daftar Pustaka

    1.

    Amarudin. Pengawasan Kesehatan dan Lingkungan Kerja. 2006 [cited; Available

    from: http://tiarasalsabilatoniputri.files.wordpress.com/2012/03/kesehatan-kerja-

    1.ppt

    2.

    RSS. Sistem K3 di Instalasi Laundry RS (Kesmas, stase K3). 2012 [cited;

    Available from:http://aneukngupi.wordpress.com/2012/11/29/sistem-k3-di-instalasi-

    laundry-rs-kesmas-stase-k3/

    3. Depkes, editor. Standar Kesehatan dan Keselamatan Kerja di Rumah Sakit (K3-

    IFRS). Jakarta; 2009.

    4. Ferdianto, Hengki. Dermatitis Kontak Iritan Pada Petugas Laundry Rumah Sakit X

    (Study Kasus Pengelolaan Penyakit Akibat Kerja). 2011 [cited; Available from:

    http://www.slideshare.net/YoTama/savedfiles?s_title=dermatitis-kontak-iritan-pada-

    petugas-laundry-rumah-sakit&user_login=hengkiferdianto.

    5.

    Depkes. Pedoman Kesehatan dan Keselamatan Kerja Instalasi Farmasi Rumah Sakit

    (K3-IFRS). Jakarta; 2006.

    6. Ishaq. Sistem Manajemen Keselamatan & Kesehatan Kerja (SMK3). 2010 [cited;

    Available from: http://bocahbancar.files.wordpress.com/2012/09/materi-training-

    smk3-by-mr-ishaq-pd-21-sept-2012.pptx

    http://tiarasalsabilatoniputri.files.wordpress.com/2012/03/kesehatan-kerja-1.ppthttp://tiarasalsabilatoniputri.files.wordpress.com/2012/03/kesehatan-kerja-1.ppthttp://tiarasalsabilatoniputri.files.wordpress.com/2012/03/kesehatan-kerja-1.ppthttp://aneukngupi.wordpress.com/2012/11/29/sistem-k3-di-instalasi-laundry-rs-kesmas-stase-k3/http://aneukngupi.wordpress.com/2012/11/29/sistem-k3-di-instalasi-laundry-rs-kesmas-stase-k3/http://aneukngupi.wordpress.com/2012/11/29/sistem-k3-di-instalasi-laundry-rs-kesmas-stase-k3/http://aneukngupi.wordpress.com/2012/11/29/sistem-k3-di-instalasi-laundry-rs-kesmas-stase-k3/http://www.slideshare.net/YoTama/savedfiles?s_title=dermatitis-kontak-iritan-pada-petugas-laundry-rumah-sakit&user_login=hengkiferdiantohttp://www.slideshare.net/YoTama/savedfiles?s_title=dermatitis-kontak-iritan-pada-petugas-laundry-rumah-sakit&user_login=hengkiferdiantohttp://www.slideshare.net/YoTama/savedfiles?s_title=dermatitis-kontak-iritan-pada-petugas-laundry-rumah-sakit&user_login=hengkiferdiantohttp://bocahbancar.files.wordpress.com/2012/09/materi-training-smk3-by-mr-ishaq-pd-21-sept-2012.pptxhttp://bocahbancar.files.wordpress.com/2012/09/materi-training-smk3-by-mr-ishaq-pd-21-sept-2012.pptxhttp://bocahbancar.files.wordpress.com/2012/09/materi-training-smk3-by-mr-ishaq-pd-21-sept-2012.pptxhttp://bocahbancar.files.wordpress.com/2012/09/materi-training-smk3-by-mr-ishaq-pd-21-sept-2012.pptxhttp://bocahbancar.files.wordpress.com/2012/09/materi-training-smk3-by-mr-ishaq-pd-21-sept-2012.pptxhttp://www.slideshare.net/YoTama/savedfiles?s_title=dermatitis-kontak-iritan-pada-petugas-laundry-rumah-sakit&user_login=hengkiferdiantohttp://www.slideshare.net/YoTama/savedfiles?s_title=dermatitis-kontak-iritan-pada-petugas-laundry-rumah-sakit&user_login=hengkiferdiantohttp://aneukngupi.wordpress.com/2012/11/29/sistem-k3-di-instalasi-laundry-rs-kesmas-stase-k3/http://aneukngupi.wordpress.com/2012/11/29/sistem-k3-di-instalasi-laundry-rs-kesmas-stase-k3/http://tiarasalsabilatoniputri.files.wordpress.com/2012/03/kesehatan-kerja-1.ppthttp://tiarasalsabilatoniputri.files.wordpress.com/2012/03/kesehatan-kerja-1.ppt