5 hal 1 11 ferry oke
DESCRIPTION
ferryTRANSCRIPT
![Page 1: 5 Hal 1 11 Ferry Oke](https://reader035.vdocument.in/reader035/viewer/2022081809/55cf92aa550346f57b9887a7/html5/thumbnails/1.jpg)
Teknika; Vol: 3, No: 5, Maret 2013 ISSN: 2087 – 1902
Ferry Desromi, Hal; 1 – 11
1
Analisa Kerusakan Saluran Ferrocement dan Pemecahan Permasalahan
Di Desa Sumber Agung Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur
Oleh: Ferry Desromi
Abstract
Ferrocement is a type of reinforced concrete walls, thin (3.00) cm, made of hydraulic cement
mortar were reinforced with wire mesh/mesh (wiremesh) are continuous and dense layers as
well as the relatively small size of the wire, ferrocement is an alternative construction
technology has been used in the provision of water supply and various irrigation development,
which is easy to apply. The results are robust, flexible, durable, and is more economical and
easier to be adopted into good physical principles, mechanics and hydraulics theory is right,
the other advantage is the use of local materials and can be made in situ or elsewhere
(precast), then assembled in the field, hence tertiary ferrocement box technology innovation
will be more effective and efficient, in addition to the method used is quite simple and can be
adopted in various locations.
Keywords: Ferrocement, irrigation, construction technology
Pendahuluan
Pengembangan dan pengelolaan sistem irigasi merupakan salah satu faktor dalam
mendukung kebijakan pemerintah untuk mewujudkan produktifitas usaha tani guna
meningkatkan produksi pertanian dalam rangka ketahanan pangan nasional dan kesejahteraan
masyarakat khususnya petani melalui keberlanjutan system irigasi, sebagaimana diamanatkan
pada peraturan pemerintah (PP) No. 20 tahun 2006 Tentang Irigasi.
Rumusan Masalah
Dari latar belakang diatas dapat dirumuskan permasalahan yaitu Saluran Irigasi tersier di
Desa Sumber Agung Kabupaten OKU Timur sebagian masih dari tanah dan distribusi
pembagian airnya tidak merata, untuk mendukung hasil usaha pertanian maka perlu adanya
perbaikan saluran irigasi tersier.
Tujuan dan Ruang Lingkup Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah: 1) Mengidentifikasi permasalahan, dan; 2) Menghitung
anggaran dan biaya yang diperlukan untuk perbaikan.
Dosen Tetap Prodi Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Baturaja
![Page 2: 5 Hal 1 11 Ferry Oke](https://reader035.vdocument.in/reader035/viewer/2022081809/55cf92aa550346f57b9887a7/html5/thumbnails/2.jpg)
Teknika; Vol: 3, No: 5, Maret 2013 ISSN: 2087 – 1902
Ferry Desromi, Hal; 1 – 11
2
Lingkup permasalahan penelitian ini di saluran irigasi ferrocement di Desa Sumber
Agung Kabupaten OKU Timur sepanjang 600 meter untuk sampai ke bok pembagi kuarter.
Ferrocement yang mengalami kerusakan terletak di beberapa tempat:
a. STA 0+24 sampai dengan STA 0+36.
- Dua segmen ferro jatuh dan patah sehingga rusak total
b. STA 0+324 sampai dengan STA 0+342
- Dua segmen ferro rusak total dan satu segmen ferro rusak ringan
c. STA 0+362 sampai dengan STA 0+380
- Satu segmen ferro rusak total dan dua segmen ferro rusak ringan
d. STA 0+412 sampai dengan STA 0+424
- Dua segmen ferro rusak total dan satu segmen ferro rusak ringan
e. STA 0+436 sampai dengan STA 0+442
- Satu segmen ferro rusak total dansatu segmen ferro rusak ringan
f. STA 0+486 sampai dengan STA 0+492
- Satu segmen ferro rusak ringan
Dari data survey dilokasi yang mengalami kerusakan saluran irigasi ferrosemen dan
harus direhap dan diganti total adalah 8 (delapan) segmen, dan yang mengalami kerusakan
ringan (15%-30%) dan hanya perlu perbaikan ringan seperti penambalan adalah 6 (enam)
segmen.
Pengertian Irigasi
Irigasi adalah usaha penyediaan dan pengaturan air untuk menunjang pertanian yang
jenisnya meliputi irigasi air permukaan, irigasi air bawah tanah, irigasi pompa dan irigasi
rawa. Irigasi berarti mengalirkan air secara buatan dari sumber air kepada lahan-lahan untuk
memenuhi kebutuhan tanaman.
Bagan Alur Penelitian
Agar penelitian dapat diselesaikan secara sistematis maka dibuat langkah penelitian yang
ditunjukan pada bagan alur penelitian di bawah ini :
![Page 3: 5 Hal 1 11 Ferry Oke](https://reader035.vdocument.in/reader035/viewer/2022081809/55cf92aa550346f57b9887a7/html5/thumbnails/3.jpg)
Teknika; Vol: 3, No: 5, Maret 2013 ISSN: 2087 – 1902
Ferry Desromi, Hal; 1 – 11
3
Gambar 1.
Bagan alur penlitian
Pengumpulan data
Pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah: a) Data primer; survey
lapangan. Metode survey lapangan dipergunakan untuk melakukan pengamatan terhadap suatu
obyek dengan menggunakan seluruh alat indera. b) Sedangkan pengumpulan data sekunder
dilakukan mengumpulkann dokumentasi yang ada serta berkaitan dengan masalah yang di
teliti. Bentuk pengumpulan data cara ini yaitu catatan, transkip buku, dokumen, notulen, dsb,
(Arikunto, 1996 : 148). Metode dokumentasi dipergunakan untuk mendapatkan data-data yaitu
berupa data-data sekunder (data yang didapat secara tidak langsung).
Lokasi penelitian
Penelitian saluran ferrocement di Desa Sumber Agung kabupaten OKU Timur berada di
pengambilan BBG.6 Kr (Bangunan Bahuga 6 Kiri), dengan debit Q = 0,122 m³/detik,
digunakan untuk mengairi area persawahan seluas 68 ha. Hal tersebut sesuai dengan debit
perencanaan untuk area tersebut.
Mulai
Pengumpulan Data
Data Primer
-Survey lapangan
Data Skunder
- Dokumentasi
- Studi Pustaka
Analisa Permasalahan
Kesimpulan dan Saran
selesai
![Page 4: 5 Hal 1 11 Ferry Oke](https://reader035.vdocument.in/reader035/viewer/2022081809/55cf92aa550346f57b9887a7/html5/thumbnails/4.jpg)
Teknika; Vol: 3, No: 5, Maret 2013 ISSN: 2087 – 1902
Ferry Desromi, Hal; 1 – 11
4
Analisa dan Pembahasan
Dari hasil pengumpulan data maka dapat dilihat apakah saluran ferrocement tersebut
masih bisa digunakan atau memerlukan perbaikan yang sifatnya permanen atau hanya
sementara.
Konstruksi ferrocement terdiri dari ferrosemen dan pondasi tiang penyangga yang
terbuat dari pasangan batu kali/batu gunung. Ferrocement terbuat dari campuran 1 PC : 2
pasir, dengan diperkuat oleh tulangan besi diameter 6mm dan diselimuti oleh kawat ayam.
Jarak antar tulangan adalah 120 mm dan mempunyai panjang bentang 6000 mm. Setiap jarak
1500 mm diperkuat oleh balok tarik yang mempunyai ukuran 50 mm x 50 mm. Balok ini
berfungsi untuk memperkuat ferrocement supaya tidak terjadi pecah pada ferrocement,seperti
yang terlihat digambar 4.1.Sket Gambar rangka Ferrosement dan Pilar Pasangan Batu.
Gambar 1.
Sket Gambar Ferrosement dan Pilar Pasangan Batu
Analisa Kerusakan Ferrocement
![Page 5: 5 Hal 1 11 Ferry Oke](https://reader035.vdocument.in/reader035/viewer/2022081809/55cf92aa550346f57b9887a7/html5/thumbnails/5.jpg)
Teknika; Vol: 3, No: 5, Maret 2013 ISSN: 2087 – 1902
Ferry Desromi, Hal; 1 – 11
5
Berdasarkan data pengamatan yang kami lakukan, kerusakan ferrocement yang terjadi
terletak di beberapa tempat :
a. STA 0+24 sampai dengan STA 0+36.
- Dua segmen ferro jatuh dan patah sehingga rusak total
b. STA 0+324 sampai dengan STA 0+342
- Dua segmen ferro rusak total
- Satu segmen ferro rusak ringan
c. STA 0+362 sampai dengan STA 0+380
- Satu segmen ferro rusak total
- Dua segmen ferro rusak ringan
d. STA 0+412 sampai dengan STA 0+424
- Dua segmen ferro rusak total
- Satu segmen ferro rusak ringan
e. STA 0+436 sampai dengan STA 0+442
- Satu segmen ferro rusak total
- Satu segmen ferro rusak ringan
f. STA 0+486 sampai dengan STA 0+492
- Satu segmen ferro rusak ringan
Dari data survey dilokasi yang mengalami kerusakan saluran irigasi ferrosemen dan
harus direhap total adalah 8 (delapan) segmen, dan yang mengalami kerusakan ringan (15% -
30%) dan hanya perlu perbaikan ringan seperti penambalan adalah 6 (enam) segmen.
Kerusakan ferrosement yang terjadi banyak diakibatkan oleh:
1) Faktor usia, rata-rata ferrocement yang ada sudah berumur 10 tahun lebih, beroperasi terus
menerus.
Gambar 2.
Kerusakan Ferrocement
2) Tumpuan perletakan kurang mencukupi, sehingga banyak kasus ferrocement jatuh dari
perletakan
![Page 6: 5 Hal 1 11 Ferry Oke](https://reader035.vdocument.in/reader035/viewer/2022081809/55cf92aa550346f57b9887a7/html5/thumbnails/6.jpg)
Teknika; Vol: 3, No: 5, Maret 2013 ISSN: 2087 – 1902
Ferry Desromi, Hal; 1 – 11
6
Gambar 3.
Kerusakan Ferrocement
3) Pondasi tiang ferrocement amblas sehingga miring, karena lokasi berada di tengah area
persawahan yang bertanah lunak.
Gambar 4.
Kerusakan Ferrocement
4) Patah ditengah-tengah ferrosement
Gambar 5.
Kerusakan Ferrocement
![Page 7: 5 Hal 1 11 Ferry Oke](https://reader035.vdocument.in/reader035/viewer/2022081809/55cf92aa550346f57b9887a7/html5/thumbnails/7.jpg)
Teknika; Vol: 3, No: 5, Maret 2013 ISSN: 2087 – 1902
Ferry Desromi, Hal; 1 – 11
7
Analisa Perhitungan Biaya Perbaikan
Dalam melakukan perhitungan anggaran dan biaya perbaikan ferrocement digunakan
metode harga satuan, dimana semua harga satuan dan volume setiap jenis pekerjaan dihitung.
Ferrocement memiliki ketebalan 30 mm atau setara dengan 3 cm, sehingga sangatlah
tipis. Satuan yang lazim digunakan untuk melakukan perhitungan anggaran dan biaya
perbaikan adalah meter persegi (m²). Analisa anggaran dan biaya yang digunakan untuk melakukan perhitungan perbaikan
ferrosement di Saluran Tersier Sumber Agung Kiri yang diambil dari Bangunan Pemetung 6
Kiri adalah Analisa dan Anggaran Biaya Standart Nasional Indonesia ( SNI ). Untuk Analisa
Anggaran dan Biaya pekerjaan Ferrocement ditunjukkan di dalam Tabel 4.1.
Tabel 1.
Tabel Pekerjaan Ferrosement
ANALISA HARGA SATUAN Uraian Pekerjaan : Pekerjaan Ferrocement Satuan Mata Pembayaran: Rp 407.972,16 Kuantitas Pekerjaan : 1 M
2
NO. URAIAN SAT KOEF VOLUME HRG
SATUAN
JUMLAH
HARGA
A. Material
1. Semen
2. Pasir
3. Besi beton
4. Kawat beton
5. Kawat ayam
Kg
M3
Kg
Kg
M2
157,7400
0,2366
30,9170
0,4732
16,0106
1.650,00
159.720,00
12.950,00
18.150,00
25.440,00
260.271,00
37.789,75
400.375,15
8.588,58
407.309,66
B. Tenaga Pembesian
1. Mandor
2. Tukang
3. Pekerja
Tng Pengangkutan
1. Pekerja
Tng Plesteran
1. Mandor
2. Tukang
3. Pekerja
OH
OH
OH
OH
OH
OH
OH
0,0162
0,0323
0,1941
0,8875
0,0423
0,0423
0,5494
30,9170
30,9170
30,9170
7,8870
7,8870
7,8870
7,8870
82.478,00
70.000,00
60.720,00
60.720,00
7,8870
70.000,00
60.720,00
41.309,55
69.903,34
364.380,09
425.022,54
27.516,32
23.353,41
263.106,91
C. Bekisting
Material
1. Multiplek
2. Rangka kayu
3. Paku
Tenaga Plesteran
1. Mandor
2. Tukang
3. Pekerja
Lbr
M3
Kg
OH
OH
OH
0,2000
0,2000
0,2000
0,0634
0,1268
0,6340
2,7385
0,1950
0,5500
7,8870
7,8870
7,8870
166.375,00
2.262.700,00
18.150,00
82.478,00
70.000,00
60.720,00
91.123,59
88.245,30
1.996,50
41.241,95
70.005,01
303.621,74
D Sub Total A + B + C 2.925.160,40
E Biaya Umum dan Keuntungan (10% X D) 292516,0401
F Total (D + E ) 3.217.676,44
G Harga Satuam M2 407.972,16
![Page 8: 5 Hal 1 11 Ferry Oke](https://reader035.vdocument.in/reader035/viewer/2022081809/55cf92aa550346f57b9887a7/html5/thumbnails/8.jpg)
Teknika; Vol: 3, No: 5, Maret 2013 ISSN: 2087 – 1902
Ferry Desromi, Hal; 1 – 11
8
Asumsi :
lebar : B
Tinggi Saluran : H
Campuran : 1 PC : 2PS
Tebal Ferrocement : 3 Cm
Bentang Per Segmen : 6M
Luas Permukaan : 7
Volume campuran : 0,237 M3
Analisa Volume Ferrocement
Lebar (b) : 0,35m
Panjang : 6m
kupingan :0,05m
Tinggi :0,55m
Perbandingan kemiringan 2 : 1
Maka = ( ) x ( x 0,55 ) = 0,62 m
Luas ferrosement :
= ( 2 x 0,05 ) + ( 2 x 0,62 ) + 0,35) x 6,00
= ( 0,10 + 1,24 + 0,35 ) x 6,00
= 1,69 x 6,00
= 10,14 m²
Analisa Bahan dan Tenaga
Bahan dan tenaga yang diperlukan untuk mengerjakan 1 segmen ferrocement adalah:
Besi
Besi yang dipakai Ø6 – 12
= 600 : 12 + 1 = 51 batang
= 169 : 12 + 1 = 14 batang
Berat jenis besi Ø6 – 12 = 0,222 Kg/m
= 65 x 0,222 = 14,43 Kg/m
Luas ferrosement = 10,14 m2
= 10,14 x 14,43 = 146,32 Kg/m
Semen
Plesteran 1 : 2 tebal 3Cm dengan indeks 10,224 x 2
= 10,224 x 2 = 20,448 Kg
Luas ferrosement = 10,14 M2
= 10,14 M2 x 20,448 Kg = 207,34 Kg/ M
2
Pasir
Plesteran 1 : 2 tebal 3 Cm dengan indeks 0,02 x 2
= 0,02 x 2 = 0,04
Luas ferrosement = 10,14 M2
= 10,14 M2 x 0,04 = 0,42 M
3
Kawat ayam
= 10,14 M2 x 2 = 20,28 M
2
![Page 9: 5 Hal 1 11 Ferry Oke](https://reader035.vdocument.in/reader035/viewer/2022081809/55cf92aa550346f57b9887a7/html5/thumbnails/9.jpg)
Teknika; Vol: 3, No: 5, Maret 2013 ISSN: 2087 – 1902
Ferry Desromi, Hal; 1 – 11
9
Kawat Beton
= 1,4 : 100 x 146,32 = 2,1 Kg
Luas ferrosement = 10,14 M2
= 10,14 M2 x 2,1 = 21 Kg
Tenaga Pembesian
- Mandor = 0,0004 x 146,32 = 0,1
- Tukang = 0,0070 x 146,32 = 1
- Pekerja= 0,0070 x 146,32 = 1
Tenaga Plesteran
- Mandor = 0,0300 x 10,14 = 0,3
- Tukang = 0,3000 x 10,14 = 3
- Pekerja= 0,6000 x 10,14 = 6
Bekisting
Multipllek / Plywood 9 mm ( 1,20 x 2,40 )
Satu lembar plywood memiliki luasan = 2,88 M2
Luas penampang
= 10,14 : 2,88 = 3,5 lembar
Rangka Kayu
Menggunakan kaso 5/5 Cm
Referensi SNI DT 91-011-2007 (6.19) memasang 1 M2
rangka langit-langit ( 50
x 100 ) kayu.
Panjang kaso 4 M
= 4 : 12 x 3 = 0,66
Jadi 0,66 : 100 = 0,006
Tenaga Bekisting
- Mandor = 0,0750 x 10,14 = 0,7
- Tukang = 0,3000 x 10,14 = 3
- Pekerja= 0,150 x 10,14 = 1,5
Jadi bahan material dan tenaga yang dibutuhkan untuk membuat satu segmen
Ferrosement adalah :
Besi = 146,32 K/m x Rp. 159.720 =Rp. 1.894.844
Semen = 20,448 Kg x Rp. 1650 = Rp. 342.111
Pasir = 0,405 M3 x Rp. 159.720 = Rp. 64.686
Kawat Ayam = 20,88 x Rp. 25.440 = Rp.515.923
Kawat Beton = 21 x Rp. 18.150 = Rp. 38.115
Tenaga Pembesian
- Mandor = 0,1 x Rp. 82.478 = Rp. 8.247
- Tukang = 1 x Rp. 70.000 = Rp. 70.000
- Pekerja= 1 x Rp. 60.7200 = Rp 60.720
Tenaga Plesteran
- Mandor = 0,3 x Rp. 82.478 = Rp .24.743
- Tukang = 3 x Rp. 70.000 = Rp.212.940
- Pekerja= 6 x Rp.60.720 = Rp. 364.800
Plywood 9 mm = 3.5 x Rp. 166.375 = Rp. 607.268,75
![Page 10: 5 Hal 1 11 Ferry Oke](https://reader035.vdocument.in/reader035/viewer/2022081809/55cf92aa550346f57b9887a7/html5/thumbnails/10.jpg)
Teknika; Vol: 3, No: 5, Maret 2013 ISSN: 2087 – 1902
Ferry Desromi, Hal; 1 – 11
10
Rangaka Kayu = 0,006 x Rp. 2.262.700 = Rp.15.084
Tenaga Bekisting
- Mandor = 0,7 x Rp. 82.478 = Rp. 57.734
- Tukang = 3 x Rp.70.000 = Rp.210.000
- Pekerja= 1,5 x Rp.60.720 = Rp.91.080
Seluruh bahan dan tenaga untuk membuat satu segmen feerosement adalah: Rp.
4.578.330. Total saluran ferrocement yang mengalami kerusakan yang sangat parah dan
memerlukan penggantian adalah sebanyak 8 segmen. Perkiraan biaya yang harus dikeluarkan
adalah:
= Rp. 4.578.330 x 8 Segment
= Rp. 36.626.640
Untuk ferrocement yang mengalami kebocoran di dinding maupun di dasar salurannya
diasumsikan kerusakan ringan yaitu 15% sampai 30% . untuk perehapan yang rusak ringan
tidak dibutuhkan biaya sepenuhnya hanya penambalan yang mengalami kerusakan,ini juga
harus mendapat perhatian khusus karena kalau tidak segera diperbaiki lama-lama bias menjadi
rusak berat.
Disini diasumsikan perbaikan ringan 30% dari dana merehap satu ferrosemen, jadi total
kerusakan ringan saluran ferrosemen yang harus diperbaiki adalah 6 Segment. Perkiraan biaya
yang harus dikeluarkan adalah :
= Rp. 4.578.330 x (30%)
= Rp.1.373.499
= Rp.1.373.499 x ( 6 segmen )
= Rp. 8.240.994
Jadi untuk merehap saluran tersier ferrosement di desa Sumber Agung Kabupaten OKU
Timur dari pintu pengambilan air BBG kiri sampai ke bok pembagi kwarter di butuhkan dana:
Rehap berat : Rp. . 36.626.640
Rehap ringan : Rp 8.240.994.
Rp. 44.867.634
Kesimpulandan Saran
Saluran IrigasiFerrocement yang berada di Desa Sumber Agung, , Kabupaten Ogan
Komering Ulu Timur yang pengambilan dari pintu air BBG 6 Kiri ( Bangunan Bahuga Kiri)
rata-rata berusia diatas 10 tahun, sehingga banyak mengalami kerusakan. Kerusakan-
kerusakan yang terjadi dan dominan adalah:
a) Rusak akibat dimakan usia
b) Ferrocement jatuh dari perletakan
c) Pondasi ferrocement amblas
d) Patah di tengah-tengah saluran
![Page 11: 5 Hal 1 11 Ferry Oke](https://reader035.vdocument.in/reader035/viewer/2022081809/55cf92aa550346f57b9887a7/html5/thumbnails/11.jpg)
Teknika; Vol: 3, No: 5, Maret 2013 ISSN: 2087 – 1902
Ferry Desromi, Hal; 1 – 11
11
Untuk merehap saluran tersier ferrosement di desa Sumber Agung Kabupaten OKU
Timur dari pintu pengambilan air BBG kiri sampai ke bok pembagi kwarter di butuhkan dana:
Rehap berat : Rp. . 36.626.640
Rehap ringan : Rp 8.240.994.
Rp. 44.867.634
Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan yang sudah dirumuskan untuk kelangsungan
irigasi agar fungsinya bertahan lama penulis menyarankan :
1. Pemeliharaan jaringan irigasi lebih ditingkatkan.
2. Larangan mencangkuli area disekitar pondasi ferrosement.
3. Larangan melobangi ferrocement.
4. Larangan berjalan diatas ferrocement.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim, 2001. Peraturan Pemerintah No.77 Tahun 2001 Tentang Irigasi
Anonim, 2004. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 2004 Tentang Sumber
Daya Air.
DPU Pengairan. 1987. Aspek-Aspek Tehnik Jaringan Irigasi. Jakarta: Dirjen Pengairan
Kartasapoetra, A.G. 1991. Teknologi Pengairan Pertanian Irigasi. Jakarta: Bumi Aksara
Direktorat Jenderal Pengairan. 1986. Standar Perencanaan Irigasi (KP. 01-05)
Bustomi, Fuad. 1999. Sistem Irigasi: Suatu Pengantar Pemahaman, Tugas Kuliah Sistem
Irigasi. Program Pascasarjana Program Studi Teknik Sipil. Yogyakarta: Pascasarjana
UGM
Hansen, Vaughn. 1986. Dasar-Dasar dan Praktek Irigasi. Jakarta: Erlangga
Gambar konstruksi Ferrocement Proyek Irigasi Komering
Pedoman Operasional dan Pemeliharaan Bendung Perjaya
Analisa dan Anggaran Biaya Standar SNI