bahan praktikum geh 2011

1.1. VARICES ESOPHAGUSVARICES ESOPHAGUS2.2. BARRET ESOPHAGUSBARRET ESOPHAGUS3.3. GASTRITIS AKUTGASTRITIS AKUT4.4. GASTRITIS KRONISGASTRITIS KRONIS5.5. HELICOBACTER PYLORIHELICOBACTER PYLORI6.6. REAKTIF GASTROPATHYREAKTIF GASTROPATHY7.7. AMEBIASIS COLONAMEBIASIS COLON8.8. CELIAC DISEASECELIAC DISEASE9.9. CROHN DISEASECROHN DISEASE10.10. ULCERATIF COLITISULCERATIF COLITIS11.11. DIVERTICULOSISDIVERTICULOSIS12.12. ADENOMA PEDUNCULATEDADENOMA PEDUNCULATED13.13. Hepatic cirrhosisHepatic cirrhosis14.14. Perlemakan hati (Hepatic steatosis)Perlemakan hati (Hepatic steatosis)15.15. Hepatocellular carcinoma (HCC)Hepatocellular carcinoma (HCC)16.16. CholelithiasisCholelithiasis17.17. Chronic cholecystitisChronic cholecystitis18.18. Acute pancreatitisAcute pancreatitis

VARICES ESOPHAGUSVARICES ESOPHAGUS

DILATASI VENA SUBMUKOSAL DILATASI VENA SUBMUKOSAL DIDAERAH ESOPHAGUS DAN DIDAERAH ESOPHAGUS DAN GASTROESOPHAGEAL JUNCTION GASTROESOPHAGEAL JUNCTION VARICES YANG VARICES YANG MENGALAMI MENGALAMI KOLLAPS KOLLAPS POSTMORTEM.POSTMORTEM.

BARRET ESOPHAGUSBARRET ESOPHAGUS

GAMBAR KIRI : GAMBAR KIRI : GASTROESOPHAGEAL JUNCTION NORMALGASTROESOPHAGEAL JUNCTION NORMAL

GAMBAR TENGAH : GAMBAR TENGAH : PANAH MENUNJUKKAN ZONA BARRET ESOPHAGUS.PANAH MENUNJUKKAN ZONA BARRET ESOPHAGUS.

GAMBAR KANAN : GAMBAR KANAN : DARI ENDOSKOPIK MUKOSA GASTROINTESTINAL MELUAS MELALUI ORIFISIUM DARI ENDOSKOPIK MUKOSA GASTROINTESTINAL MELUAS MELALUI ORIFISIUM

GASTROESOPHAGEAL.GASTROESOPHAGEAL.

BARRET ESOPHAGUSBARRET ESOPHAGUSDIAMBIL DARI DAERAH ESOPHAGUS PROKSIMAL ORIFISIUM DIAMBIL DARI DAERAH ESOPHAGUS PROKSIMAL ORIFISIUM GASTROSEOPHAGEAL, MENUNJUKKAN GAMBARAN MUKOSA GASTROSEOPHAGEAL, MENUNJUKKAN GAMBARAN MUKOSA

DENGAN EPITEL SKUAMOSA DAN MUKOSA INTESTINAL TIPE SEL DENGAN EPITEL SKUAMOSA DAN MUKOSA INTESTINAL TIPE SEL KOLUMNAR (GOBLET CELL) PADA MUKOSA YANG MENGANDUNG KOLUMNAR (GOBLET CELL) PADA MUKOSA YANG MENGANDUNG

KELENJAR. KELENJAR.

GASTRITIS AKUTGASTRITIS AKUT

BERCAK-BERCAK EROSIF DI MUKOSA GASTER, DENGAN BERCAK BERCAK-BERCAK EROSIF DI MUKOSA GASTER, DENGAN BERCAK HITAM DARAH YANG TERPAPAR ASAM LAMBUNG. HITAM DARAH YANG TERPAPAR ASAM LAMBUNG.

GASTRITIS AKUTGASTRITIS AKUT

MUKOSA GASTER TAMPAK NORMAL HANYA ADA BAGIAN YANG MUKOSA GASTER TAMPAK NORMAL HANYA ADA BAGIAN YANG TAMPAK RUSAK DISERTAI PERDARAHAN.TAMPAK RUSAK DISERTAI PERDARAHAN.

GASTRITIS KRONISGASTRITIS KRONIS

TAMPAK BAGIAN MUKOSA GASTER YANG MENGALAMI METAPLASIA TAMPAK BAGIAN MUKOSA GASTER YANG MENGALAMI METAPLASIA INTESTINAL (PANAH MERAH), DISERTAI INFLAMASI LAMINA PROPRIA INTESTINAL (PANAH MERAH), DISERTAI INFLAMASI LAMINA PROPRIA

(PANAH PUTIH) YANG TERDIRI ATAS LIMFOSIT DAN SEL PLASMA. (PANAH PUTIH) YANG TERDIRI ATAS LIMFOSIT DAN SEL PLASMA.

GASTRITIS KRONISGASTRITIS KRONIS

TAMPAK HELICOBACTER TAMPAK HELICOBACTER PYLORI DENGAN PYLORI DENGAN

PEWARNAAN SILVER PEWARNAAN SILVER STEINER PADA PERMUKAAN STEINER PADA PERMUKAAN

MUKOSA GASTERMUKOSA GASTER

REAKTIF GASTROPATHYREAKTIF GASTROPATHYTAMPAK HIPERPLASIA FOVEOLAR, MUSIN HILANG DAN KELENJAR REGENARATIF, MUKOSA UDEM, DILATASI TAMPAK HIPERPLASIA FOVEOLAR, MUSIN HILANG DAN KELENJAR REGENARATIF, MUKOSA UDEM, DILATASI KAPILER DAN SERAT OTOT POLOS MELUAS SAMPAI LAMINA PROPRIA DIANTARA KELENJAR. KAPILER DAN SERAT OTOT POLOS MELUAS SAMPAI LAMINA PROPRIA DIANTARA KELENJAR. TIDAK DIJUMPAI INFILTRASI NEUTROFIL DI EPITEL. TIDAK DIJUMPAI INFILTRASI NEUTROFIL DI EPITEL. PENYEBABNYA ADALAH KARENA JEJAS OBAT SEPERTI JENIS CYCLOOXYGENASE (ASPIRIN), ATAU TERJADI PENYEBABNYA ADALAH KARENA JEJAS OBAT SEPERTI JENIS CYCLOOXYGENASE (ASPIRIN), ATAU TERJADI REFLUX DARI CAIRAN EMPEDU, ATAU KARENA TERJADI PROLAPS. REFLUX DARI CAIRAN EMPEDU, ATAU KARENA TERJADI PROLAPS.

AMEBIASIS COLONAMEBIASIS COLONAMEBIASIS PALING SERING TERJADI DI CECUM DAN COLON, SELAIN ITU DAPAT PULA DI SIGMOID, REKTUM AMEBIASIS PALING SERING TERJADI DI CECUM DAN COLON, SELAIN ITU DAPAT PULA DI SIGMOID, REKTUM DAN APENDIKS. PADA KASUS BERAT, SELURUH COLON DAPAT TERLIBAT. PARASIT AMUBA MENGINVASI MUKOSA DAN APENDIKS. PADA KASUS BERAT, SELURUH COLON DAPAT TERLIBAT. PARASIT AMUBA MENGINVASI MUKOSA MELALUI KRIPTA EPITEL, BERHENTI SAMPAI MUSKULARIS PROPRIA. DAPAT TERRJADI ULKUS DENGAN DASAR MELALUI KRIPTA EPITEL, BERHENTI SAMPAI MUSKULARIS PROPRIA. DAPAT TERRJADI ULKUS DENGAN DASAR JARINGAN NEKROTIK DAN SEL RADANG. JARINGAN NEKROTIK DAN SEL RADANG. PADA PEMBESARAN BESAR TAMPAK PARASIT MENGANDUNG SEL DARAH MERAH . PADA PEMBESARAN BESAR TAMPAK PARASIT MENGANDUNG SEL DARAH MERAH .

CELIAC DISEASECELIAC DISEASEGAMBARAN SECARA UMUM ADALAH ADANYA ENTERITIS DIFUSA ATAU VILLI TOTAL HILANG. GAMBARAN SECARA UMUM ADALAH ADANYA ENTERITIS DIFUSA ATAU VILLI TOTAL HILANG. EPITEL PERMUKAAN MENUNJUKKAN DEGENERASI VACUOLAR, HILANGNYA RAMBUT GETAR, EPITEL PERMUKAAN MENUNJUKKAN DEGENERASI VACUOLAR, HILANGNYA RAMBUT GETAR, PENINGKATAN LIMFOSIT INTRAEPITELIAL. INFILTRASI SEL PLASMA, LIMFOSIT, MAKROFAG, PENINGKATAN LIMFOSIT INTRAEPITELIAL. INFILTRASI SEL PLASMA, LIMFOSIT, MAKROFAG, EOSINOFIL DAN MAST CELL DI LAMINA PROPRIA. EOSINOFIL DAN MAST CELL DI LAMINA PROPRIA.

CROHN DISEASECROHN DISEASETERJADI PENYEMPITAN LUMEN, PENEBALAN DINDING USUS HALUS DAN TERJADI PENYEMPITAN LUMEN, PENEBALAN DINDING USUS HALUS DAN ATAU USUS BESAR (REGIONAL ENTERITIS / GRANULOMATOUS COLITIS), ATAU USUS BESAR (REGIONAL ENTERITIS / GRANULOMATOUS COLITIS), ULSERASI LINEAR (PANAH) PADA PERMUKAAN MUKOSA.ULSERASI LINEAR (PANAH) PADA PERMUKAAN MUKOSA.

CROHN DISEASECROHN DISEASEGRANULOMA NONCASEATING (PANAH) PADA LAMINA PROPRIA DI REGIO GRANULOMA NONCASEATING (PANAH) PADA LAMINA PROPRIA DI REGIO COLON BAIK YANG PENYAKITNYA AKTIF MAUPUN YANG TIDAK.COLON BAIK YANG PENYAKITNYA AKTIF MAUPUN YANG TIDAK.

CROHN DISEASECROHN DISEASE

KARAKTERISTIK :KARAKTERISTIK : INFLAMASI MUKOSA INFLAMASI MUKOSA DAPAT TERJADI ABSES DAPAT TERJADI ABSES KRIPTA.KRIPTA. KERUSAKAN MUKOSA KERUSAKAN MUKOSA KRONIK KRONIK TERJADI TERJADI DISTORSI KELENJAR, DISTORSI KELENJAR, SAMPAI TERJADI ATROPI SAMPAI TERJADI ATROPI TERUTAMA DI COLON, TERUTAMA DI COLON, METAPLASIA EPITEL METAPLASIA EPITEL MUKOSA (PYLORIC MUKOSA (PYLORIC METAPLASIA DI USUS METAPLASIA DI USUS HALUS – PANETH CELL HALUS – PANETH CELL METAPLASIA DI COLON)METAPLASIA DI COLON) ULSERATIF.ULSERATIF. INFLAMASI TRANSMURAL INFLAMASI TRANSMURAL SAMPAI TERJADI JARINGAN SAMPAI TERJADI JARINGAN LIMFOID.LIMFOID. GRANULOMA GRANULOMA NONCASEATING.NONCASEATING. PENEBALAN MUSKULARIS PENEBALAN MUSKULARIS MUKOSA, FIBROSIS, MUKOSA, FIBROSIS, LIMFANGIEKTASIA.LIMFANGIEKTASIA.

ULCERATIF COLITISULCERATIF COLITISULCERATIF COLITIS ADALAH PENYAKIT INLAMASI DENGAN ULKUS YANG TERBATAS DI COLON DAN MENGENAI ULCERATIF COLITIS ADALAH PENYAKIT INLAMASI DENGAN ULKUS YANG TERBATAS DI COLON DAN MENGENAI HANYA PADA MUKOSA DAN SUBMUKOSA, DAPAT MELUAS KEARAH PROKSIMAL DARI REKTUM (RETROGRADE). HANYA PADA MUKOSA DAN SUBMUKOSA, DAPAT MELUAS KEARAH PROKSIMAL DARI REKTUM (RETROGRADE). TIDAK TERJADI PENEBALAN OTOT, PERMUKAAN SEROSA NORMAL. TIDAK TERJADI PENEBALAN OTOT, PERMUKAAN SEROSA NORMAL. DAERAH MUKOSA YANG MENGALAMI REGENERASI PASCA ADANYA ULKUS, TERISOLASI MEMBENTUK PULAU-DAERAH MUKOSA YANG MENGALAMI REGENERASI PASCA ADANYA ULKUS, TERISOLASI MEMBENTUK PULAU-PULAU YANG MENYEBABKAN MUKOSA MENONJOL MEMBENTUK PSEUDOPOLIP. PULAU YANG MENYEBABKAN MUKOSA MENONJOL MEMBENTUK PSEUDOPOLIP. PADA GAMBARAN MIKROSKOPIK INI MUKOSA DI INFILTRASI PADAT SEL RADANG KRONIK DENGAN ATROPI PADA GAMBARAN MIKROSKOPIK INI MUKOSA DI INFILTRASI PADAT SEL RADANG KRONIK DENGAN ATROPI KELENJAR, TERDAPAT FIBROSIS SUBMUKOSA DAN OTOT YANG NORMAL. KELENJAR, TERDAPAT FIBROSIS SUBMUKOSA DAN OTOT YANG NORMAL.

ULCERATIF COLITISULCERATIF COLITISPADA GAMBARAN MIKROSKOPIK MUKOSA DI INFILTRASI PADAT SEL PADA GAMBARAN MIKROSKOPIK MUKOSA DI INFILTRASI PADAT SEL RADANG KRONIK DENGAN KRIPTA ABSES DAN KELENJAR YANG RADANG KRONIK DENGAN KRIPTA ABSES DAN KELENJAR YANG SUSUNANNYA MENGALAMI DISTORSI. SUSUNANNYA MENGALAMI DISTORSI.

DIVERTICULOSISDIVERTICULOSISTAMPAK KANTONG-KANTONG DIVERTIKEL MENONJOL MELEWATI TAMPAK KANTONG-KANTONG DIVERTIKEL MENONJOL MELEWATI LAPISAN DINDING OTOT USUS KE ARAH MESENTERIUM. MUSKULARIS LAPISAN DINDING OTOT USUS KE ARAH MESENTERIUM. MUSKULARIS PROPRIA DIANTARA TONJOLAN DIVERTIKEL TAMPAK MENEBAL.PROPRIA DIANTARA TONJOLAN DIVERTIKEL TAMPAK MENEBAL.

DIVERTICULOSISDIVERTICULOSISTAMPAK KANTONG DIVERTIKEL MENONJOL MELEWATI LAPISAN DINDING OTOT TAMPAK KANTONG DIVERTIKEL MENONJOL MELEWATI LAPISAN DINDING OTOT USUS (PANAH) KE ARAH MESENTERIUM ( ) . MUSKULARIS PROPRIA DIANTARA USUS (PANAH) KE ARAH MESENTERIUM ( ) . MUSKULARIS PROPRIA DIANTARA TONJOLAN DIVERTIKEL TAMPAK MENEBAL.TONJOLAN DIVERTIKEL TAMPAK MENEBAL.

ADENOMA PEDUNCULATEDADENOMA PEDUNCULATEDTAMPAK TANGKAI FIBROVASKULAR DILAPISI MUKOSA NORMAL DAN TAMPAK TANGKAI FIBROVASKULAR DILAPISI MUKOSA NORMAL DAN DIBAGIAN KEPALA TERDIRI ATAS KELENJAR / PERMUKAAN MUKOSA DIBAGIAN KEPALA TERDIRI ATAS KELENJAR / PERMUKAAN MUKOSA DENGAN EPITEL DISPLASTIK (PANAH).DENGAN EPITEL DISPLASTIK (PANAH).

Hepatic cirrhosis :Hepatic cirrhosis : Hepatosit mengalami regenerasi membentuk nodul dibatasi oleh jaringan ikat, dengan Hepatosit mengalami regenerasi membentuk nodul dibatasi oleh jaringan ikat, dengan infiltrasi limfosit dan proliferasi duktus empedu. Proliferasi hepatosit yang berasal dari infiltrasi limfosit dan proliferasi duktus empedu. Proliferasi hepatosit yang berasal dari regenerasi nodul ber-risiko terjadinya Hepatocellular carcinoma dan Cholangiolar carcinoma. regenerasi nodul ber-risiko terjadinya Hepatocellular carcinoma dan Cholangiolar carcinoma. Jejas pada sel hepar, akan mengaktivasi sel Kupffer melepaskan sitokin antara lain “platelet-Jejas pada sel hepar, akan mengaktivasi sel Kupffer melepaskan sitokin antara lain “platelet-derived growth factor” dan “tumor necrosis factor” yang merangsang stellate cell di ruang derived growth factor” dan “tumor necrosis factor” yang merangsang stellate cell di ruang Disse untuk memproliferasi sel myofibroblastik yang berperan terhadap fibrogenesis. Disse untuk memproliferasi sel myofibroblastik yang berperan terhadap fibrogenesis.

Perlemakan hati (Hepatic steatosis) :Perlemakan hati (Hepatic steatosis) : Di dalam sitoplasma sebagian besar hepatosit berisi lemak yang ditunjukkan oleh Di dalam sitoplasma sebagian besar hepatosit berisi lemak yang ditunjukkan oleh ruang-ruang “kosong” jernih. Proses perlemakan ini terjadi pada seseorang dengan ruang-ruang “kosong” jernih. Proses perlemakan ini terjadi pada seseorang dengan ketagihan alkohol kronis. Sifat kelainan reversibel dalam beberapa minggu / bulan, bila ketagihan alkohol kronis. Sifat kelainan reversibel dalam beberapa minggu / bulan, bila paparan alkohol dihentikan, kecuali 10-15% berlanjut tumbuh menjadi cirrhosis.paparan alkohol dihentikan, kecuali 10-15% berlanjut tumbuh menjadi cirrhosis.

Hepatocellular carcinoma (HCC) : Hepatocellular carcinoma (HCC) : Daerah sel tumor ganas dari HCC (*), diantaranya masih tampak hepatosit Daerah sel tumor ganas dari HCC (*), diantaranya masih tampak hepatosit (**). Hepatocellular carcinoma antara lain kelanjutan dari proliferasi (**). Hepatocellular carcinoma antara lain kelanjutan dari proliferasi hepatosit yang berasal dari regenerasi nodul pada cirrhosis hepatis.hepatosit yang berasal dari regenerasi nodul pada cirrhosis hepatis.

***

Cholelithiasis :Cholelithiasis : Sebagian besar batu empedu adalah berasal dari pengaruh Sebagian besar batu empedu adalah berasal dari pengaruh cholesterol, berwarna kuning. Yang lain berasal dari pengaruh cholesterol, berwarna kuning. Yang lain berasal dari pengaruh calcium bilirubinate, berwarna hijau tua sampai hitam, disebut batu calcium bilirubinate, berwarna hijau tua sampai hitam, disebut batu pigmen. Pada kasus cholelithiasis disertai chronic cholecystitis.pigmen. Pada kasus cholelithiasis disertai chronic cholecystitis.

Chronic cholecystitisChronic cholecystitis : hampir selalu berkaitan dengan : hampir selalu berkaitan dengan cholelithiasis, ditandai oleh penebalan dinding termasuk mukosa, dan cholelithiasis, ditandai oleh penebalan dinding termasuk mukosa, dan tampak infiltrasi sel radang menahun serta mukosa yang terperangkap tampak infiltrasi sel radang menahun serta mukosa yang terperangkap disebut Sinus Rokitansky-Aschoff (*)disebut Sinus Rokitansky-Aschoff (*)

*

Acute pancreatitisAcute pancreatitis : Radang akut dengan daerah nekrosis (*) dan perdarahan, : Radang akut dengan daerah nekrosis (*) dan perdarahan, serta masih terdapat sisa asini pankreas (**). Kerusakannya tidak hanya pada asini serta masih terdapat sisa asini pankreas (**). Kerusakannya tidak hanya pada asini saja tetapi pembuluh darah juga mengalami kerusakan. Bila radang hebat dan saja tetapi pembuluh darah juga mengalami kerusakan. Bila radang hebat dan meluas pulau Langerhans dapat mengalami kerusakan. Penyebabnya sebanyak 10-meluas pulau Langerhans dapat mengalami kerusakan. Penyebabnya sebanyak 10-20% tidak diketahui.20% tidak diketahui.

*

**