penjualan berbasis web pada restoran caki cake …
Post on 02-Oct-2021
11 Views
Preview:
TRANSCRIPT
YAYASAN AKRAB PEKANBARU Jurnal AKRAB JUARA
Volume 3 Nomor 1 Edisi Februari 2018 (1-16)
1
SISTEM INFORMASI PENJUALAN BERBASIS WEB PADA
RESTORAN CAKI CAKE KARAWANG
--------------------------------------------------------------------------------------------------
Deni Gunawan, Dwi Puji Hastuti, Ria Andriani, Susafa’ati
AMIK BSI JAKARTA, ABA BSI JAKARTA, ASM BSI JAKARTA,
STMIK Nusa Mandiri.
(Naskah diterima: 17 Januari 2018, disetujui: 23 Januari 2018)
Abstrak
The developments in information and communication technology now is rapidly, particularly in the
technology website that can be used on mobile. This technology is not only used by private businesses but
the businesses use this technology too, one example is a place of business or a restaurant. The restaurant
business person should have a strategy different from other businesses, so it can always be remembered
by visitors of the restaurant. For a restaurant businesses can use technology which can help speed up the
process of performance, and provide a difference that can attract the attention of visitors. Generally, the
restaurant is a form of business that provides a variety of foods and beverages. Every restaurant must
serve many orders, if applying the manual booking process will have an impact on the accumulation of
orders that are not structured notes, mistakes in writing the order on the name of the menu or the amount
of the order. Therefore, by applying the technology developed at this time into the restaurant booking
system is expected to control the activities of the booking process to minimize errors. Methods undertaken
to produce information with a waterfall model, namely requirements analysis software which then design
programs that translate into code generation with PHP web script, JavaScript, JQuery, CSS and
framework bootstrap then conducted testing programme and support software are maintenance
programs. With the digitalization process can reduce errors presentation sequence order and able to
provide information regarding the status of orders.
Keywords : the application sales system, website.
Abstrak
Sektor pertanian merupakan sektor primer dan memegang peranan penting bagi perekonomian nasional.
Salah satu hasil dari sektor pertanian adalah beras yang merupakan makanan pokok warga negara
Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh secara simultan dan parsial produksi,
dan harga terhadap konsumsi beras Kabupaten Kerinci, serta untuk menganalisis variabel yang
berpengaruh paling dominan terhadap konsumsi beras di Kabupaten Kerinci periode tahun 2010 - 2015.
Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis regresi linier berganda. Hasil penelitian
menunjukkan secara simultan variabel produksi dan harga berpengaruh signifikan terhadap konsumsi
beras di Kabupaten Kerinci tahun 2010 - 2015. Secara parsial variabel produksi beras dan konsumsi
beras tidak berpengaruh terhadap konsumsi beras di Kabupaten Kerincitahun 2010-2015. Variabel
produksi dan harga berpengaruh positif dan signifikan terhadap konsumsi beras di Kabupaten Kerinci
tahun 2010 - 2015.
Kata Kunci: produksi, konsumsi beras, harga.
YAYASAN AKRAB PEKANBARU Jurnal AKRAB JUARA
Volume 3 Nomor 1 Edisi Februari 2018 (1-16)
2
I. PENDAHULUAN
erkembangan teknologi yang se-
makin tinggi menuntut layanan
yang semakin mudah, cepat dan
praktis. Media mobile salah satu
aspek penting sebagai teknologi yang mem-
berikan banyak keuntungan dan banyak
kemudahan dibandingkan teknologi in-
formasi yang lain. Ditambah dengan
menggunakan teknologi client-server maka
sistem semakin bagus sehingga dibuatlah
sistem yang cukup murah namun tetap
efektif dalam mengerjakan order menu
hidangan. Keuntungan cukup banyak dapat
diperoleh dari kedua belah pihak, pihak
restoran diuntungkan dengan murahnya
biaya pelayanan yang dikeluarkan namun
mampu memberikan pelayanan yang belum
ada sebelumnya, mulai dari pemberian
informasi menu kepada konsumen restoran.
Pada sisi konsumen restoran diuntungkan
dengan tenaga dan waktu, sehingga mereka
menjadi lebih mudah dalam melakukan
kegiatan pemesanan menu baik makanan
ataupun minuman.
Saat ini pengolahan informasi pada
restoran CAKI CAKE masih secara manual
sehingga menghasilkan output yang tidak
efisien dan efektif, pada pengolahan menu
pesanan pelanggan masih dicatat dalam nota
pesanan kemudian diberikan kepada bagian
dapur dan kasir untuk dilakukan proses
pengolahan hidangan dan rekapitulasi
tagihan. Oleh karena itu kerap terjadi
kesulitan dalam mengelola pesanan seperti
menentukan pesanan yang terlebih dahulu
diolah atau diantarkan serta diperlukannya
waktu untuk melakukan perhitungan secara
manual yang dapat menimbulkan antrian
yang tentunya dapat memperburuk kualitas
pelayanan dengan semakin banyaknya
pengunjung.
Menurut Anggun, dkk[1]. (2015:50)
Dalam jurnalnya penggunaan media alat
tulis dan kertas akan memicu beberapa
kendala yang dapat muncul, yaitu
penyampaian pesanan pelanggan ke bagian
lain (dapur dan kasir) dapat memakan waktu
lama dikarenakan jarak antar bagian yang
bervariasi, semakin jauh jarak antara meja
pelanggan ke dapur dan kasir, maka semakin
lama jarak tempuh yang harus dilalui oleh
pelayan.
Dengan adanya masalah yang
dihadapi oleh restoran CAKI CAKE tersebut
maka membutuhkan kehadiran website . Hal
ini sangat penting karena keberadaan suatu
website dapat membantu penyampaian
informasi produk dan harga secara detail
kepada konsumen. Diharapkan akan mampu
menjawab permasalahan yang dihadapi oleh
restoran CAKI CAKE sehingga dapat
P
YAYASAN AKRAB PEKANBARU Jurnal AKRAB JUARA
Volume 3 Nomor 1 Edisi Februari 2018 (1-16)
3
menunjang kinerja restoran menjadi lebih
efisien dan meningkatkan kepercayaan serta
memberikan kepuasan tersendiri bagi para
konsumen.
II. KAJIAN TEORI
2.1Konsep Dasar Sistem Informasi
Menurut Azahra sutanto dalam Pus-
pitawati dkk. (2011:15) mengemukakan
bahwa “sistem informasi merupakan kom-
ponen-komponen dari subsistem yang saling
berhubungan dan bekerja sama secara
harmonis untuk mencapai satu tujuan yaitu
mengolah data menjadi informasi.”.
Menurut Burch dan Grudnitski dalam
Puspitawati dkk. (2011:20) mengemukakan
bahwa sistem informasi terdiri dari kom-
ponen-komponen yang disebutnya dengan
istilah blok bangunan (building block), yaitu:
1. Blok Masukan (Input Block)
Input yang mewakili data yang masuk ke
dalam sistem informasi. Input disini
dapat termasuk metode-metode dan
media untuk menangkap data yang akan
dimasukkan, yang dapat berupa
dokumen-dokumen dasar.
2. Blok Model (Model Block)
Terdiri dari kombinasi prosedur, logika
dan model matematik yang akan
memanipulasi data input dan data yang
tersimpan dalam basis data dengan cara
yang sudah tertentu untuk menghasilkan
keluaran yang diinginkan.
3. Blok Keluaran (Output Block)
Produk dari sistem informasi adalah
keluaran yang merupakan informasi
yang berkualitas dan dokumentasi yang
berguna untuk semua tingkatan mana-
jemen serta semua pemakai sistem.
4. Blok Teknologi (Technology Block)
Teknologi merupakan “kotak alat” dalam
sistem informasi yang digunakan untuk
menerima input, menjadikan model,
menyimpan dan mengakses data, meng-
hasilkan dan mengirim keluaran serta
membantu pengendalian dari sistem
secara keseluruhan. Teknologi terdiri
dari 3 bagian utama, yaitu teknisi
(humanware atau brainware), perangkat
lunak (software) dan perangkat keras
(hardware).
5. Blok Basis Data (Database Block)
Merupakan kumpulan dari data yang
saling berhubungan satu dengan yang
lainnya, tersimpan diperangkat keras
komputer dan digunakan perangkat
lunak untuk memanipulasinya.
6. Blok Kendali (Control Block)
Beberapa pengendalian perlu dirancang
untuk mencegah kerusakan, kegagalan
sistem yang mungkin terjadi.
YAYASAN AKRAB PEKANBARU Jurnal AKRAB JUARA
Volume 3 Nomor 1 Edisi Februari 2018 (1-16)
4
2.2 Konsep Dasar Model
Pengembangan Sistem
Menurut Rosa dan M. Shalahuddin
(2013:28) menjelaskan bahwa “model SDLC
air terjun (waterfall) sering juga disebut
model sekuensial linier (sequential linear)
atau alur hidup klasik (classic life cycle)”.
Ada 5 tahapan dalam metode ini antara lain:
analisis, desain, pembuatan kode program,
pengujian, dan pemeliharaan.
Berikut adalah tahapan dalam
pengembangan perangkat lunak dengan
metode waterfall:
1. Analisis
Proses pengumpulan kebutuhan dila-
kukan secara intensif untuk mes-
pesifikasikan kebutuhan perangkat lunak
agar dapat dipahami perangkat lunak
seperti apa yang dibutuhkan oleh user.
Spesifikasi kebutuhan perangkat lunak
pada tahap ini perlu untuk dido-
kumentasikan.
2. Desain
Desain perangkat lunak adalah proses
multi langkah yang fokus pada desain
pembuatan program perangkat lunak
termasuk struktur data, arsitektur pe-
rangkat lunak, representasi antarmuka,
dan prosedur pengkodean. Tahap ini
mentranslasi kebutuhan perangkat lunak
dari tahap analisis kebutuhan ke
representasi desain agar dapat dimple-
mentasikan menjadi program pada tahap
selanjutnya.Desain perangkat lunak yang
dihasilkan pada tahap ini juga perlu
didokumentasikan.
3. Pembuatan Kode Program
Desain harus ditranslasikan ke dalam
program perangkat lunak. Hasil dari
tahap ini adalah program komputer
sesuai dengan desain yang telah dibuat
pada tahap desain.
4. Pengujian
Pengujian fokus pada perangkat lunak
secara segi lojik dan fungsional dan
memastikan bahwa semua bagian sudah
diuji. Hal ini dilakukan untuk memi-
nimalisir kesalahan (error) dan me-
mastikan keluaran yang dihasilkan sesuai
dengan yang diinginkan.
5. Pemeliharaan (Maintenance)
Tidak menutup kemungkinan sebuah
perangkat lunak mengalami perubahan
ketika sudah dikirimkan ke user. Pe-
rubahan bisa terjadi karena adanya
kesalahan yang muncul dan tidak
terdeteksi saat pengujian atau perangkat
lunak harus beradaptasi dengan ling-
kungan baru. Tahap pendukung atau
pemeliharaan dapat mengulangi proses
pengembangan mulai dari tahap analisis
YAYASAN AKRAB PEKANBARU Jurnal AKRAB JUARA
Volume 3 Nomor 1 Edisi Februari 2018 (1-16)
5
spesifikasi untuk perubahan perangkat
lunak baru.
2.3 Konsep Dasar Pemrograman
Menurut Sugiyono (2005:14) dije-
laskan bahwa “Definisi pemrograman ter-
struktur adalah merupakan suatu tindakan
atau metode untuk mengorganisasikan dan
membuat kode-kode program supaya mudah
untuk dimengerti, mudah di test dan mudah
dimodifikasi”.
Ada beberapa hal yang menjadi
tujuan dilakukan pemrograman terstruktur,
yaitu:
1. Meningkatkan kehandalan program
2. Program mudah dibaca dan dapat
ditelusuri apabila ada kesalahan-
kesalahan.
3. Menyederhanakan dari kerumitan pro-
gram
4. Menyederhakan penulisan program
5. Meningkatkan kualitas dan produktivitas
program
Dalam pembuatan pemrograman ter-
struktur ada beberapa kriteria yang harus
dipenuhi sehingga suatu program itu bisa
disebut pemrograman terstruktur, di
antaranya:
1. Ekspresifitas
Bahasa pemrograman yang baik harus jelas
dalam menggambarkan algoritma yang
dibuat.
2. Definitas
Bahasa pemrograman dapat didefinisikan
dari adanya sintak dan semantik serta bahasa
pemrograman yang baik haruslah konsisten
dan tidak bermakna ganda
3. Tipe data dan strukturnya
Bahasa pemrograman yang baik harus
berkemampuan dalam mendukung berbagai
tipe data (Integer, Real, String, Boolean dan
lain sebagainya) serta struktur data (Array,
Record, File dan sebagainya).
4. Modularitas
Bahasa pemrograman yang baik harus
mempunyai fasilitas subprogram, sehingga
suatu program yang besar dapat dikerjakan
oleh beberapa pemrogram secara bersama-
sama yang nantinya dengan mudah dapat
digabungkan hanya menjadi sebuah modul
saja.
5. Adanya Input-Output
Bahasa pemrograman yang baik harus dapat
mendukung berbagai jenis model file seperti
Sequensial, random, index dan sebagainya
dalam proses masukan dan keluaran.
6. Portabilitas
Bahasa pemrograman yang dapat digunakan
pada berbagai tipe mesin komputer yang
berbeda-beda, sehingga dapat menjadi ber-
sifat machine independent.
Adanya portabilitas suatu program
ditentukan pada ketergantungan program
YAYASAN AKRAB PEKANBARU Jurnal AKRAB JUARA
Volume 3 Nomor 1 Edisi Februari 2018 (1-16)
6
tersebut terhadap mesin komputer atau
sistem operasi, maka semakin banyak usaha
yang diperlukan untuk memindahkan
program tersebut, sehingga dengan adanya
ketergantungan pada mesin akan sangat
berdampak pada penggunaan piranti
masukan dan keluaran, misalnya pada saat
mengakses suatu berkas atau file.
7. Efisiensi
Bahasa pemrograman yang dapat mengatur
banyaknya instruksi program dalam mem-
batasi waktu tempuh pemrosesan, mengatur
besar dan jenis input data yang digunakan
serta jumlah memori yang digunakan
program.
8. Interaktif
Bahasa pemrograman yang baik harus
mudah dipelajari dan diajarkan pada User
serta mudah dimengerti tentang proses yang
sedang dilakukan oleh program.
9. Umum
Bahasa pemrograman yang baik harus
memiliki jangkauan yang luas untuk ber-
bagai aplikas pemrograman sehingga dapat
bersifat bahasa serbaguna.
Pemrograman terstruktur harus mengikuti
aturan dan teknik yang telah diberlakukan.
Adanya beberapa cara atau teknik dalam
pembuatan pemrograman terstruktur, di
antaranya:
1. Pemrograman modular
Pemrograman modular biasanya
menggunakan pernyataan subroutine yaitu
kumpulan perintah yang melakukan tugas
terbatas. Misalnya dalam bahasa Pascal dan
menggunakan procedure dan function.
Kriteria program modular:
a. Program dipecah-pecah kedalam
modul-modul
b. Setiap modul mempunyai tugas dan
fungsi sendiri
c. Setiap modul ditulis secara terpisah
dengan modul lainnya, shingga
program mudah dicari kesalahannya.
d. Setiap program mempunyai modul
program utama, untuk mengontrol
semua proses submodul yang terjadi,
termasuk mengirimkan kontrol pro-
gram ke submodul untuk melakukan
tugas dan fungsi tertentu.
e. Setiap submodul mengembalikan
kontrol program ke modul utama
apabila selesai melakukan tugasnya.
2. Pemrograman top-down
Mendefinisikan program modul
utama yang pertama kali dijalankan, selan-
jutnya memanggil modul lainnya (sub-
modul) untuk melakukan tugas dan juga
untuk mengakhiri proses program tersebut.
Kriteria dari pemrograman top-down bia-
sanya berbentuk diagram HIPO (Hierarchy
plus Input-Process-Output).
YAYASAN AKRAB PEKANBARU Jurnal AKRAB JUARA
Volume 3 Nomor 1 Edisi Februari 2018 (1-16)
7
2.4 Unified Modelling Language (UML)
Menurut Rosa (2013:13) “UML
(Unified Modeling Language) adalah salah
satu standar bahasa yang banyak digunakan
di dunia industri untuk mendefinisikan
requirement, membuat analisi dan design,
serta menggambarkan arsitektur dalam pem-
rogramman berorientasi objek”.
Abstraksi konsep dasar UML terdiri
dari structural classification, dynamic be-
haviour dan model management. Menurut
Yulianta dan Mursanto (2010:115) “Unified
Modeling Language (UML) digunakan
sebagai notasi utama untuk mengambarkan
dan mendokumentasikan sistem yang
dibangun”.
1.Usecase Diagram
Menurut Rosa (2013:155) “Usecase
merupakan pemodelan untuk tingkah laku
(behavior) sistem informasi yang akan
dibuat”. Usecase mendeskripsikan sebuah
interaksi antara satu atau lebih aktor dengan
sistem informasi yang akan dibuat. Secara
kasar usecase digunakan untuk mengetahui
fungsi apa saja yang ada di dalam sebuah
sistem informasi dan siapa saja yang berhak
menggunakan fungsi-fungsi itu.
1. Activity Diagram
Menurut Rosa (2013:161) “Activity
Diagram menggambarkan workflow
(aliran kerja) atau aktifitas dari sebuah
sistem atau proses bisnis atau menu yang
ada pada perangkat lunak”.
Activity diagram mempunyai peran
seperti halnya flowchart, akan tetapi
perbedaan dengan flowchart adalah activity
diagram bisa mendukung perilaku paralel
sedangkan flowchart tidak bisa. Activity
diagram merupakan state diagram khusus,
dimana sebagian besar state sebelumnya
(internal processing). Oleh karena itu
activity diagram tidak menggambarkan
behavior internal sebuah sistem dan
interaksi antar subsistem secara eksak, tetapi
lebih menggambarkan proses-proses dan
jalur-jalur aktivitas dari level atas secara
umum.
2.Component Diagram
Menurut Rosa (2013:148) “Component
diagram dibuat untuk menunjukan organisasi
dan ketergantungan diantara kumpulan
komponen dalam sebuah sistem”. Sebuah
komponen bisa mengakses service tersebut
disebut export interface sedangkan yang
mengaksesnya disebut import interface.
Component Diagram menggambarkan
struktur dan hubungan antar komponen
piranti lunak, termasuk ketergantungan
(dependency) diantara komponen.
Komponen piranti lunak adalah model
berisi kode, baik berisi source code maupun
binary code, baik library maupun
YAYASAN AKRAB PEKANBARU Jurnal AKRAB JUARA
Volume 3 Nomor 1 Edisi Februari 2018 (1-16)
8
executable, baik yang muncul pada compile
time, link time, maupun run time. Umumnya
komponen terbentuk dari beberapa class dan
atau package, tapi dapat juga dari
komponen-komponen yang lebih kecil.
Komponen dapat juga berupa interface,
yaitu kumpulan layanan yang disediakan
sebuah komponen untuk komponen lain.
2. Deployment Diagram
Menurut Rosa (2013:154) “Dep-
loyment diagram menunjukkan konfigurasi
komponen dalam proses eksekusi aplikasi”.
Deployment Diagram juga dapat digunakan
untuk memodelkan hal-hal berikut:
a. Sistem tambahan (embedded system)
yang menggambarkan rancangan device
node dan hardware.
b. Sistem client/server.
c. Sistem terdistribusi.
d. Rekayasa ulang aplikasi.
Bagian hardware adalah node yaitu
nama semua jenis sumber komputasi.
Ada dua tipe note yaitu processor dan
device. Processor adalah node yang bisa
mengeksekusi sebuah komponen se-
dangkan device tidak. Device adalah
perangkat keras seperti printer, monitor
dan perangkat keras lainnya.
2.5 Entity Relation Diagram (ERD)
Entity Relation Diagram (ERD) atau
yang dikenal juga dengan Diagram Entity-
Relationship (Diagram E-R) merupakan
suatu model yang menjelaskan hubungan
antar data dalam basis data berdasarkan
objek-objek dasar data yang mempunyai
hubungan antar relasi. Menurut Fatansyah
(2007:79) mengemukakan bahwa Model
Entity-Relationship yang berisi komponen-
komponen himpunan entitas dan himpunan
relasi yang masing-masing dilengkapi
dengan atribut-atribut yang mem-
presentasikan seluruh fakta dari dunia nyata
yang kita tinjau, dapat digambarkan dengan
lebih sistematis dengan menggunakan Dia-
gram Entity-Relationship.
“Entity Relation Diagram adalah alat
pemodelan data utama dan akan membantu
mengorganisasi data dalam suatu proyek ke
dalam entitas-entitas dan menentukan
hubungan antar entitas” (Simarmata dan
Janner, 2010:67).
Notasi-notasi simbolik di dalam Entity
Relation Diagram yang dapat digunakan
adalah:
1. Entitas
Digambarkan dengan kotak persegi
panjang dan digunakan untuk
menunjukkan sekumpulan orang,
tempat, objek atau konsep dan
sebagainya yang menunjukkan dimana
data dicatat atau disimpan.
YAYASAN AKRAB PEKANBARU Jurnal AKRAB JUARA
Volume 3 Nomor 1 Edisi Februari 2018 (1-16)
9
2. Hubungan atau Relasi
Digambarkan dengan kotak berbentuk
diamond atau belah ketupat dengan
garis yang menghubungkan ke entitas
yang terkait. Maka relationship diberi
nama dengan kata kerja. Hubungan atau
relasi menunjukkan abstraksi dari
sekumpulan hubungan yang mengaitkan
antara entitas yang berbeda.
3. Atribut
Digambarkan dengan bentuk elips.
Atribut menunjukkan karakteristik dari
tiap entitas atau sesuatu yang
menjelaskan entitas atau hubungan.
Sehingga atribut dikatakan elemn dari
entitas dan relasi. Dari setiap atribut
entitas terdapat satu atribut yang
dijadikan sebagai kunci (key). Beberapa
jeni kunci tersebut antara lain : Primary
key, Candidate key, Composite key,
Secondary key, Alternate key dan
Foreign key.
4. Tingkat Hubungan (Cardinality)
Entity Relation Diagram (ERD) juga
menunjukkan tingkat hubungan yang terjadi,
dilihat dari segi kejadian atau banyak
tiidaknya hubungan antara entitas.
2.6 Logical Relationals Structures (LRS)
atau Model Relasional
Menurut Kusrini (2007:18), “Model
relasional adalah kumpulan tabel-tabel untuk
merepresentasikan data dan relasi antar
data–data tersebut”. Setiap tabel terdiri atas
kolom-kolom dan setiap kolom mempunyai
nama yang unik.
Logical Relationals Structures (LRS)
dibentuk dengan nomor tipe record.
Beberapa tipe record digambarkan oleh
kotak empat persegi panjang dan dengan
nama yang unik.
2.7 Penelitian Terkait
Dalam proses pengolahan data dan
penyajian menu perlu digunakannya suatu
alat bantu dalam hal ini berupa aplikasi
komputerisasi yang dapat mempermudah
dan mempercepat sistem informasi pe-
mesanan menu pada CAKI CAKE Ka-
rawang. Berikut beberapa tinjauan penelitian
terdahulu (jurnal) yang dapat memperkuat
alasan dibuatnya sistem informasi
pemesanan menu hidangan pada CAKI
CAKE Karawang, diantaranya:
Menurut Christanto dkk. (2012:39)
dalam jurnalnya bahwa “Pada era mo-
dernisasi, teknologi informasi memegang
peranan yang sangat penting dalam
kemajuan suatu foodcourt. Untuk memacu
kemajuan tersebut teknologi informasi dapat
dimanfaatkan guna mendapatkan suatu
informasi yang cepat, tepat dan akurat. Oleh
karena itu dibutuhkan suatu perangkat untuk
meningkatkan suatu efisiensi dan pro-
YAYASAN AKRAB PEKANBARU Jurnal AKRAB JUARA
Volume 3 Nomor 1 Edisi Februari 2018 (1-16)
10
duktivitas, sehubungan dengan hal tersebut
maka pemakaian handphone tidak dapat
dihindarkan lagi, berkaitan dengan ke-
akuratan dan kecepatan pengolahan data
sehingga dapat dihasilkan sistem informasi
yang bermanfaat bagi foodcourt maupun
pelanggan. “
Menurut Jevri Setia Nugroho dkk.
(2014:127) dalam jurnalnya bahwa “Dengan
memanfaatkan teknologi smartphone atau
tablet yang saat ini sedang menjadi trend
teknologi, pelaksanaan pemesanan kon-
sumen di restoran dapat menjadi lebih
teratur dan lebih akurat, selain dapat
menghemat kertas karena pemesanan menu
dicatat secara digital.”
III. METODE PENELITIAN
3.1 Teknik Pengumpulan Data
a) Observasi
Penulis mengumpulkan informasi dari
pengamatan langsung terhadap kegiatan
restoran CAKI CAKE yang ber-
hubungan dengan masalah pemesanan
menu hidangan. Hasil pengamatan
tersebut langsung dicatat oleh penulis
dan dari kegiatan observasi didapat
sebuah proses dalam kegiatan rumah
makan.
b) Wawancara
Penulis melakukan wawancara langsung
kepada pemilik restoran CAKI CAKE
untuk mendapatkan informasi secara
lengkap maka penulis melakukan
metode tanya jawab mengenai semua
kegiatan yang berhubungan dengan
pemesanan Hidangan di rumah makan.
c) Studi Pustaka
Metode studi pustaka (literature),
seperti buku-buku, jurnal dan media
internet mengenai pembuatan website
serta bacaan lain yang sesuai dengan
topik yang dibahas.
3.2 Model Pengembangan Sistem
a) Analisa Kebutuhan Software
Pada tahapan ini penulis mengamati
setiap masalah yang ada di restoran
CAKI CAKE khususnya masalah pada
pemesanan menu hidangan, lalu
mendefinisikan masalah tersebut.
Kemudian Penulis mendeskripsikan
sistem yang sudah berjalan di restoran
CAKI CAKE dan memberikan reko-
mendasi perbaikan, meningkatkan atau
bahkan mengganti sistem yang sudah
berjalan, dengan pembuatan website ini,
sehingga software yang diterapkan bisa
berjalan dengan efektif dan efisien.
Software yang penulis gunakan dalam
perancangan web ini adalah scrip web
PHP, JavaScript, JQuery, CSS serta
framework bootstrap dengan database
MySQL.
YAYASAN AKRAB PEKANBARU Jurnal AKRAB JUARA
Volume 3 Nomor 1 Edisi Februari 2018 (1-16)
11
b) Desain
Pada tahap ini membuat rancangan
proses-proses dan kebutuhan-kebutuhan
sistem yang berkaitan dengan pengem-
bangan aplikasi. Dalam fase ini
perangkat lunak untuk mendukung
sistem meliputi desain sistem dengan
menggunakan UML, mendesain user
interface, manajemen user, manajemen
file, membuat rancangan input output
dan membuat rancangan keamanan web
dan menggunakan database ERD.
c) Code generation
Code generation merupakan tahap
penterjemahan desain sistem yang telah
dibuat ke dalam perintah-perintah yang
dimengerti komputer dengan mem-
pergunakan metode terstruktur.
d) Testing
Testing merupakan tahap pengujian
program dengan menggunakan black
box testing untuk memastikan sistem
yang dibuat sesuai dengan desainnya
dan fungsi dapat dipergunakan dengan
baik.
e) Support
Tahap ini merupakan pemilihan sarana
pendukung spesifikasi support software
dan hardware sehingga membantu
dalam perancangan Web Restoran
CAKI CAKE memiliki peranan penting
sehingga apa yang menjadi tujuan
dalam membangun sebuah web sesuai
pada sasaran adapun yang penulis
gunakan kali ini yaitu, software:
Microsoft Windows 7 Ultimate 32-Bit,
Xampp Versi 1.8.2, Dreamweaver CS 5
dan Hardware: Processor Intel Core-2
Duo, Memori 2 GB, Hard Disk 500 GB
dan Monitor 14’.
IV. HASIL PENELITIAN
2.1 Use Case
2.1.1 Use case diagram Sisfo
Penjualan Restoran halaman
pramusaji
Data Menu
Login
Sistem Informasi Penjualan Restoran
Input Data Pesanan
Tampilan Menu
Tampilan Data Pesanan
Pramusaji
<<extend>>
Cetak Pesanan
<<include>>
<<extend>>
<<extend>>
<<extend>>
Gambar 2. Use case diagram Pramusaji
2.1.1.1 Use case diagram Sisfo
Penjualan Restoran halaman
admin.
YAYASAN AKRAB PEKANBARU Jurnal AKRAB JUARA
Volume 3 Nomor 1 Edisi Februari 2018 (1-16)
12
Data Admin
Login
<<extend>>
Sistem Informasi Penjualan Restoran
Data Menu
Data Transaksi
Data Kategori
Data Laporan
Admin
<<extend>>
<<extend>>
<<extend>>
<<extend>>
Gambar 3. Use case diagram halaman
Admin
2.1.1.2 Use case diagram berjalan online
halaman Dapur
Data Pesanan
Login
Sistem Informasi Penjualan Restoran
Cetak Pesanan
Tampilan Pesanan
Tampilan Konfirmasi
Dapur
<<extend>>
<<extend>>
<<include>>
<<include>>
Konfirmasi Pesanan
<<extend>>
Gambar 4. Use case diagram halaman
Dapur
2.2 Activity Diagram
a) Activity Diagram Admin Penginputan
Data Master
Gambar 5. Activit Diagram Admin
Penginputan Data Master
b) Activity Diagram Halaman Pramusaji
Pemesanan
Gambar 6. Activity Diagram Pramusaji
Pemesanan
YAYASAN AKRAB PEKANBARU Jurnal AKRAB JUARA
Volume 3 Nomor 1 Edisi Februari 2018 (1-16)
13
c) Activity Diagram Halaman Dapur
Gambar 7. Activity Diagram Halaman
Dapur
d) Activity Diagram Transaksi Admin
Gambar 8. Activity Diagram Transaksi
Admin.
e) Activity Diagram Laporan Admin
Gambar 9. Activity Diagram Laporan
Admin
C. Database
a) Entity Relationship Diagram
Pramusaji TransaksiMelakukan Adm_DapurMengkonfirmasi
Admin Mengelola
detail_transaksi
menu
kategori
memiliki
berisi
Memiliki
1 M M 1
1
M
1
M
M
1
M
1
alamat
nm_pramusaji
no_telp
kd_pramusaji
password
tgl_pesan
no_mej
nm_pemesan
notrans
grand_total
status
kd_adminalamat
nm_admdapur no_telp
kd_admdapur password
alamat
nm_admin no_telp
kd_admin password
kd_menu
nm_menu
notrans
hrg_menu
Jmlh_pesanan
sub_total
nm_menu
kd_menu
hrg_menu ket
gambar
kd_kategori
nm_kategorikd_kategori
kd_pramusaji
kd_admdapur
Gambar 10. Entity Relationship Diagram
b) Logical Record Structure
YAYASAN AKRAB PEKANBARU Jurnal AKRAB JUARA
Volume 3 Nomor 1 Edisi Februari 2018 (1-16)
14
Admin
Kd_adminNm_admin
AlamatNo_telp
Password
Kd_menuNm_menuHrg_menu
Ket Gambar
Kd_kategori
Menu
Transaksi
No_transNo_mej
Tgl_pesanNm_pemesanGrand_total
StatusKd_admin
Kd_pramusajiKd_admdapur
Detail_transaksi
No_transKd_menuNm_menuHrg_menu
Jmlh_pesananSub_total
Dapur
Kd_admdapurNm_dapur
AlamatNo_telp
Password
Pramusaji
Kd_pramusajiNm_pramusaji
AlamatNo_telp
Password
Kategori
Kd_kategoriNm_kategori
Kd_admin
Kd_pramusaji
Kd_admdapur
No_transKd_menu
Kd_kategori
Gambar 11. Logical Record Structure
Sistem Informasi Penjualan Restoran
D. Component Diagram
Menggambarkan alokasi semua kelas
dan obyek ke dalam komponen-komponen
dalam desain fisik sistem software.
Diagram ini memperlihatkan pengaturan
dan kebergantungan antara komponen-
komponen software seperti source code,
binary code dan komponen tereksekusi.
Gambar 12. Component Diagram
E. Deployment Diagram
Deployment diagram menyediakan
gambaran bagaimana sistem secara fisik
akan terlihat. Sistem diwakili oleh node-
node, dimana masing-masing node diwakili
oleh sebuah kubus. Garis yang
menghubungkan kedua kubus menunjukkan
hubungan diantara kedua node tersebut.
Berikut gambar Deployment Diagram :
Gambar 13. Deployment Diagram
F. User Interface
a) Tampilan Form Login
Gambar 14. Tampilan Login Pramusaji
b) Tampilan Halaman Pramusaji
YAYASAN AKRAB PEKANBARU Jurnal AKRAB JUARA
Volume 3 Nomor 1 Edisi Februari 2018 (1-16)
15
Gambar 15. Tampilan Halaman Pramusaji
c) Tampilan Halaman Data Pesanan
Gambar 16. Tampilan Halaman Data
Pesanan
d) Tampilan Halaman Dapur
Gambar 17. Tampilan Halaman Dapur
e) Tampilan Form Cetak Pesanan
Gambar 18. Tampilan Cetak Pesanan
V. KESIMPULAN
Beberapa kesimpulan yang dapat
diambil dari Restoran Caki Cake dan
penerapan sistem terhadap permasalahan
yang ada dalam perancangan Sistem
Informasi Penjualan pada Restoran Caki
Cake adalah sebagai berikut:
1. Konsumen dapat memesan menu
dengan mudah hanya dengan memilih
menu yang tampilannya lebih interaktif
serta informatif.
2. Mempermudah proses pemesanan yang
diterima oleh bagian dapur serta kasir
dalam urutan penyajian dan penagihan
biaya pemesanan tersebut.
3. Mempercepat kinerja setiap bagian
dalam proses pemesanan, penyajian dan
penagihan biaya serta laporan
pemesanan tersebut.
4. Perancangan sistem informasi penjualan
pada restoran caki cake diharapkan
dapat memberikan solusi terhadap
YAYASAN AKRAB PEKANBARU Jurnal AKRAB JUARA
Volume 3 Nomor 1 Edisi Februari 2018 (1-16)
16
permasalahan yang dihadapi oleh
restoran caki cake.
DAFTAR PUSTAKA
Anggun Desrivawany, Dedy Irfan dan
Oktoria. 2015. Perancangan sistem
informasi dan aplikasi pemesanan
makanan di kafe berbasis android.
ISSN: 2302-3295. Padang: Jurnal
Vokasional Teknik Elektronika &
Informatika, Vol. 3, No. 1, Januari –
Juni 2015: 49-58. Diambil dari:
http://ejournal.unp.ac.id/index.php/vote
knika/article/view/5168/4060/. (28 April
2016).
A.S, Rosa dan M. Shalahuddin. 2013.
Rekayasa Perangkat Lunak. Bandung:
Informatika.
Fatansyah. 2007. Basis Data. Bandung:
Informatika.
Hutahaean, Jeperson. 2014. Konsep Sistem
Informasi. Yogyakarta: Deepublish.
Jevri Setia Nugroho dan Yenni M.
Djajalaksana. 2014. Aplikasi Web
Reservasi dan Penjualan untuk
Restoran. ISSN 1907-1221. Bandung:
Jurnal Sistem Informasi, Vol. 9 No. 2,
September 2014: 127 – 147. Diambil
dari:
http://jutisi.maranatha.edu/index.php/jus
i/article/viewFile/347/345/. (29 April
2016).
Kusrini. 2007. Strategi Perancangan dan
Pengelolaan Basis Data. Yogyakarta:
Andi Offset.
Puspitawati, Lilis dan Sri dewi Lestari. 2011.
Sistem Informasi Akuntansi.
Yogyakarta: Graha Ilmu.
Simarmata, Janner. 2010. Rekayasa
Perangkat Lunak. Yogyakarta : Andi
Offset.
Yulianta dan Petrus Mursanto.2010.
Pengembangan Aplikasi Web dengan
Iconix Process dan UML studi kasus
system manajemen isi. Depok: Jurnal
Sistem Informasi MTI-UI.
William Christanto, Arie Setiawan Prasida
dan Charitas Fibriani. 2012.
Perancangan dan Implementasi Sistem
Reservasi Foodcourt Berbasis Web
dengan Memanfaatkan Koneksi Wifi.
ISSN: 2087-2534. Yogyakarta: Jurnal
Buana Informatika, Vol. 3, No. 1,
Januari 2012: 39-50. Diambil dari:
http://jurnal.uajy.ac.id/jbi/files/2012/02/
05-WC-39-50.pdf/. (28 April 2016).
YAYASAN AKRAB PEKANBARU Jurnal AKRAB JUARA
Volume 3 Nomor 1 Edisi Februari 2018 (1-16)
16
top related