bab iii pdf

45
62 BAB III KAJIAN TEORI A. Pemeliharaan (Maintenance) 1. Definisi Maintenance In engineering in general, the term maintenance has the meaning : “Any activity such as tests, measurements, replacements, adjustments and repairs intended to retain or restore a functional unit in or to a specified state in which the unit can perform It’s required functions”. (https://en.wikipedia.org/wiki/Maintenance,_repair,_and_operations) Maintenance atau pemeliharaan adalah segala kegiatan meliputi pengetesan, pengukuran, penggantian, penyesuaian, dan perbaikan, yang bertujuan untuk mempertahankan atau mengembalikan fungsi fungsional suatu peralatan atau unit kerja selalu dalam kondisi yang terbaik. Proses maintenance mutlak diperlukan pada setiap kapal untuk menjaga kondisi kerja mesin dan seluruh komponennya agar selalu dalam kondisi kerja yang optimal. 2. Jenis - Jenis Mainteance Secara Umum Pada umumnya ada tiga jenis maintenance yang biasa dilakukan, yaitu: a. Corrective Maintenance Maintenance jenis ini memiliki kegiatan identifikasi penyebab kerusakan, penggantian komponen yang rusak, mengatur kembali kontrol, dan sebagainya. Corrective Maintenance adalah aktivitas perbaikan komponen yang beroperasi secara tidak normal. b. Preventive Maintenance Maintenance jenis ini memiliki tujuan mencegah tajadinya kerusakan komponen selama operasi berlangsung. Maintenance komponen-komponen yang rusak dilakukan secara terjadwal sesuai dengan estimasi umur komponen. Kegiatan Preventive Maintenance dibuat berdasarkan tasklist Maintenance sesuai dengan tingkat kritikal peralatan tersebut.

Upload: amardhiana

Post on 06-Nov-2015

55 views

Category:

Documents


9 download

TRANSCRIPT

  • 62

    BAB IIIKAJIAN TEORI

    A. Pemeliharaan (Maintenance)1. Definisi Maintenance

    In engineering in general, the term maintenance has the meaning : Any

    activity such as tests, measurements, replacements, adjustments and repairs intendedto retain or restore a functional unit in or to a specified state in which the unit canperform Its required functions.

    (https://en.wikipedia.org/wiki/Maintenance,_repair,_and_operations)Maintenance atau pemeliharaan adalah segala kegiatan meliputi pengetesan,

    pengukuran, penggantian, penyesuaian, dan perbaikan, yang bertujuan untukmempertahankan atau mengembalikan fungsi fungsional suatu peralatan atau unitkerja selalu dalam kondisi yang terbaik. Proses maintenance mutlak diperlukan padasetiap kapal untuk menjaga kondisi kerja mesin dan seluruh komponennya agar selaludalam kondisi kerja yang optimal.2. Jenis - Jenis Mainteance Secara Umum

    Pada umumnya ada tiga jenis maintenance yang biasa dilakukan, yaitu:a. Corrective Maintenance

    Maintenance jenis ini memiliki kegiatan identifikasi penyebab kerusakan,penggantian komponen yang rusak, mengatur kembali kontrol, dansebagainya. Corrective Maintenance adalah aktivitas perbaikan komponenyang beroperasi secara tidak normal.

    b. Preventive MaintenanceMaintenance jenis ini memiliki tujuan mencegah tajadinya kerusakankomponen selama operasi berlangsung. Maintenance komponen-komponenyang rusak dilakukan secara terjadwal sesuai dengan estimasi umurkomponen. Kegiatan Preventive Maintenance dibuat berdasarkan tasklistMaintenance sesuai dengan tingkat kritikal peralatan tersebut.

  • 63

    c. Predictive MaintenanceMaintenance jenis ini memiliki kemiripan dengan Preventive Maintenance,namun tidak dijadwal secara teratur. Predictive Maintenance mengantisipasikegagalan suatu komponen sebelum terjadi kerusakan total. PredictiveMaintenance menganalisa suatu kondisi komponen dari trend perilakukomponen. Trend ini dapat digunakan untuk memprediksi sampai kapanperalatan mampu beroperasi secara normal.

    B. Servis Berkala

    1. Pengertian Servis BerkalaServis berkala merupakan perawatan rutin yang dilakukan pada kapal agar

    tetap pada kondisi aman, sehat dan terawat. Servis berkala dilakukan dengan tujuantidak mempercepat kerusakan kapal. Oleh karena itu, sangat penting untukmelakukan servis berkala secara rutin, agar kapal tetap dalam kondisi prima, aman,dan nyaman. Selain itu, juga menghilangkan rasa khawatir akan kondisi kapal saat diperjalanan, terhindar dari servis yang jauh lebih berat & mahal akibat mesin terlanjurrusak berat, usia kapal semakin lama (lebih awet), serta sejarah kapal tercatat rapi,dan mampu meningkatkan nilai jual kembali kapal.2. Manfaat Servis Berkala

    Banyak manfaat yang didapatkan ketika melakukan servis/perawatan kapalsecara rutin dan berkala sesuai dengan standart peraturan BKI. Perawatan berkaladilakukan untuk menjaga kondisi kapal tetap dalam kondisi prima. Servis berkala,penyetelan, dan pelumasan akan menjamin kapal selalu dalam kondisi yang aman danefisien bagi penumpang. Kondisi keamanan dan keselamatan penumpang kapaladalah tanggung jawab pemilik dan segernap kru kapal.

    Berikut dipaparkan beberapa manfaat yang akan diperoleh oleh pemilik dankru kapal yang melakukan perawatan berkala secara rutin:

    a. Penumpang selalu mendapatkan performa yang optimal dari kapalnya .

  • 64

    Perawatan berkala kapal yang dilakukan secara rutin akan mampu menjagaperforma kapal selalu optimal dalam berbagai kondisi medan, kapan saja, dandimana saja.

    b. Penumpang mendapatkan kondisi berkendara yang aman, nyaman, danefisien.

    Kapal yang selalu diberikan perawatan berkala secara rutin akan selalu beradapada kondisi yang optimal. Sehingga penumpang tidak akan merasa khawatirakan kondisi kapalnya saat di perjalanan. Hal ini akan menimbulkan perasaanaman dan nyaman bagi penumpang.

    c. Kemampuan kerja kapal dapat terjaga dalam waktu yang lama.Hal tersebut dapat terlihat pada tabel berikut, perbandingan keausankomponen mesin antara kapal yang melakukan perawatan rutin dengan kapalyang tidak melakukan perawatan rutin.

    Gambar 3.1 Perbandingan Keausan Komponen Mesin antara Kapal denganPerawatan dan Tanpa Perawatan

    d. Pemakaian bahan bakar dapat dihemat seminimal mungkin.Seperti yang terlihat pada gambar di bawah, pada kapal dengan perawatanefisiensi konsumsi bahan bakar cenderung stabil dan konstan. Sedangkan,pada kapal tanpa perawatan efisiensi konsumsi bahan bakar cenderungsemakin menurun (menjadi semakin boros).

  • 65

    Gambar 3.2 Perbandingan Efisiensi Konsumsi Bahan Bakar antara Kapal denganPerawatan dan Tanpa Perawatan

    e. Biaya servis dapat dihemat seminimal mungkin.Perawatan kapal yang dilakukan secara berkala (rutin), maka akan dapatmenghindari pembengkakan biaya servis overhaul atau turun mesin yangdisebabkan oleh kerusakan komponen mesin yang sangat parah atau sudahtidak bisa diperbaiki lagi. Komponen mesin yang dirawat secara berkala akanselalu awet dan tahan lama, sehingga usia kapal semakin lama (lebih awet).Berikut perbandingan biaya servis antara kapal dengan perawatan dan tanpaperawatan.

    Gambar 3.3 Perbandingan Biaya Servis antara Kapal dengan Perawatan danTanpa Perawatan

    f. Kapal mempunyai harga jual kembali yang tinggi.Sejarah/riwayat kapal yang tercatat rapi, akan mampu meningkatkan nilai jualkembali kapal. Sehingga harga jual kembali kapal tidak akan anjlok ketikasewaktu-waktu hendak dijual.

  • 66

    C. Perbaikan (Repair)1. Definisi Perbaikan (Repair)

    General: Restoration of a broken, damaged, or failed device, equipment, part,or property to an acceptable operating or usable condition or state.

    Quality control: Action taken on a non-conforming product so that it fulfillsits designed (intended) function, whether or not conforming to the originalspecifications.

    (http://www.businessdictionary.com/definition/repair.html#ixzz2qqmZrZJo)Definisi perbaikan secara umum adalah pemulihan dari rusak, kegagalan

    perangkat, peralatan, bagian, atau properti untuk sebuah operasi atau kondisisebagaimana mestinya. Sedangkan, dilihat dari sistem Quality Control perbaikanadalah tindakan yang diambil pada produk yang tidak sesuai sehingga memenuhirancangan (yang dimaksudkan) fungsinya, apakah sesuai atau tidak sesuai denganspesifikasi dan fungsi asli.

    Setiap kegiatan seperti tes, pengukuran, penggantian, penyesuaian danperbaikan, dimaksudkan untuk mempertahankan atau mengembalikan unit fungsionaldalam atau keadaan tertentu di mana unit dapat melakukan fungsinya.

    Dari sisi material perbaikan adalah semua tindakan yang diambil untukmempertahankan materi dalam kondisi baik atau untuk mengembalikannya ke awal.Hal ini termasuk inspeksi, pengujian, pelayanan, klasifikasi untuk servis , perbaikan ,pembangunan kembali , dan reklamasi .

    Dalam mengembalikan kondisi dan fungsi dari suatu benda atau alat yangrusak akibat pemakaian alat tersebut pada kondisi semula, proses perbaikan tidakmenuntut penyamaan sesuai kondisi awal yang diutamakan adalah alat tersebut bisaberfungsi normal kembali. Perbaikan memungkinkan untuk terjadinya pergantianbagian alat/spare part. Terkadang dari beberapa produk yang ada di pasaran tidakmenyediakan spare part untuk penggantian saat dilakukan perbaikan, meskipun ada,harga spare part tersebut hampir mendekati harga baru satu unit produk tersebut. Halini yang memaksa user/pelanggan untuk membeli baru produk yang sama.

  • 67

    Tidak setiap perbaikan dapat diselesaikan dengan mudah, tergantung tingkatkesulitan dan kerumitan assembling/perakitan alat tersebut, mulai dari tingkatan jenisbahan hingga tingkat kecanggihan fungsi alat tersebut. Tingkat kesulitan tersebutlahyang menumbuhkan perbedaan jenis perbaikan, mulai jenis perbaikan ringan,perbaikan sedang dan perbaikan yang sering dinamakan servis berat. Dari jenis servisdi atas ditentukan biaya perbaikan sesuai tingkat kesulitannya.

    D. Jenis - Jenis Pemeliharaan KapalPemeliharaan kapal sangat perlu dilakukan agar kapal tersebut dapat

    berproduksi sangat lama/bisa dipakai sangat lama, sehingga dapat memberikankeuntungan sebesar besarnya. Pemeliharaan pada kapal dibagi menjadi beberapabagian :

    1. Perawatan rutin (Routine Maintenance)Merupakan pemeliharaan yang dilakukan oleh anak buah kapal di atas kapal

    dengan bantuan pihak kantor di darat, yang bisa dilakukan secara rutin di luar jadwalpengedokan dan dilakukan secara floating tanpa naik dock. Pada kondisi ini, biladiperlukan kapal masih bisa dipakai. Perawatan rutin di atas kapal dibagi menjadi 2macam, yaitu On board routine maintenance, dan Shore based routine maintenance.On board routine maintenance terdiri dari dua bagian :

    a. Deck Department Routine Maintenance.Terdiri dari beberapa kegiatan pekerjaan diantaranya:1) Construction Maintenance.

    a) Shell-plating & profiling;b) Cathodic protection dan coating.

    2) Life Saving Appliances Maintenance.a) FiFi;b) Life saving appliances.

    3) Navigation & Communication Equipment Maintenance.b. Engine Department Routine Maintenance.

  • 68

    Terdiri dari beberapa kegiatan pekerjaan:1) Main Engine Maintenance;2) Auxiliary Engine & Electricals Maintenance;3) General Service Systems Maintenance;4) Deck Machineries Maintenance;5) Propulsion System Maintenance.

    Sedangkan untuk Shore Based Routine Maintenance ialah perawatan rutinkapal yang dilakukan oleh pihak darat, dalam hal ini pihak kantor MaintenanceDepartment berperan untuk melakukan persiapan, monitoring, penyuplaian materialdan jasa yang dibutuhkan, pemutakhiran database perawatan, dan penganalisaanpenyebab kerusakan serta pencegahan terjadinya kerusakan yang sama. Padadasarnya pekerjaan perawatan yang dilakukan di sini adalah untuk menunjangpelaksanaan pekerjaan perawatan rutin di atas kapal dan pengurusan administrasipersyaratan Laik-Laut.

    2. Periodical SurveySebagai salah satu alat transportasi, kapal adalah alat transportasi yang

    seharusnya memiliki standar keselamatan yang amat baik. Untuk menjaga kondisikapal untuk tetap dalam kondisi standar keselamatan terbaiknya, maka dilakukanpengedokan untuk merawat kapal, di mana pengedokan tersebut akan diawasi olehBiro klasifikasi. Oleh sebab itu berdasarkan aturan (Biro Klasifikasi Indonesia)sebuah kapal harus menjalani :

    a. Annual SurveyAnnual survey merupakan survey yang dilakukan setiap tahun, namun bisa

    sampai 3 bulan setelah jatuh tempo, semua survey dalam Annual survey ini dilakukandi atas garis air. Selain itu, prosesnya selalu floating, kecuali untuk kapal penumpang.Item yang harus dilakukan survey untuk survey tahunan ini di antaranya adalah:

    1) Sertifikat kapal,2) External inspection pada shell plating di atas garis air dan sekat kedap

    air,

  • 69

    3) Functional inspection & external inspection terhadap steering gear,4) External inspection of main propulsion plants,5) External inspection of electrical installation,6) External inspection & functional terhadap fire protection dan safety

    equipment. Annual survey ini dilakukan tidak harus di dock.Terdapat beberapa lingkup kegiatan survey yang dilakukan diantaranya:

    1) Plat sisi (Shell plating) di atas garis air, deck cuaca, superstructures,deckhouses, companionways, exposed casing, bulwarks, dan pagar,harus dilakukan survey secara eksternal.

    2) Sekat kedap air harus diperiksa untuk melihat adanya kebocoran sejauhbisa dideteksi oleh pemeriksaan eksternal.

    3) Steering gear and auxiliary steering gear: Survey dan Functional testharus dilakukan pada setiap periodical Survey, atau pada kesempatansurvey yang lain (contoh: pada kesempatan Load-Line Survey, dan/atauPeriodical Survey, dan/atau Conditional Survey.

    4) Survey permesinan, lingkup pemeriksaan dan uji fungsional adalahsebagai berikut: penggerak utama, penggerak utama mesin bantu danturbin, pompa, kompresor, vessels dan peralatan di bawah tekanan,pemanas, alat penukar panas, pipa, katup dan peralatannya,instrumentasi (juga di wilayah kargo).

    5) Instalisasi listrik: generator untuk pembangkit listrik utama danpembangkit listrik darurat dan yang terkait dengan switchboards, motorlistrik, panel distribusi dan switch cabinets, baterai dan seluruh tempat-tempat instalasi.

    6) Main generators: tes fungsional, pelepasan beban listrik non-esensia/peralatan non-esensial sekunder ketika arus nominal generatormelampaui atau frekuensi menurun lebih dari 10% terhadap rated-frequency. Catatan: Alarm harus menyala apabila setelah 5 detikterjadinya kelebihan beban/frekuensi menurun tersebut tetap berlanjut.

  • 70

    Pengujian pemutus arus bila generator tripping pada frekuensi bawah.Pengujian Automatic Starting dan koneksi ke diesel-genset yangstandby, setelah terjadinya blackout.

    7) Pengujian Automatic Starting dan koneksi ke diesel-genset yangstandby, setelah terjadinya blackout.

    8) Perlindungan kebakaran dan peralatan keselamatan.9) Ketika memeriksa penutupan, perhatian khusus harus diambil untuk

    membuktikan bahwa fan inlet flaps, outlet flaps, pintu, dan skylightdapat bergerak dengan bebas; bahwa karet seal belum rusak; bahwaterdapat indikator terbuka/tertutup dan labelnya.

    10) Ruangan botol CO2, CO2 plants, botol pemisah Halon/CO2, foam sistempemadam kebakaran, sistem sprinkler dan lain-lain.

    11) Cek tanggal kadaluwarsa sistem pemadam kebakaran.12) Emergency Stops (Fasilitas Emergency Shutdown) untuk ventilasi

    daerah kamar mesin, pompa supply/transfer bahan bakar, separators,boiler blowers, oil burners, pompa sirkulasi untuk thermal oil plants,semuanya harus diuji.

    13) Peralatan remote-operated shutoff untuk tangki-tangki bahan bakarharus juga dites.

    14) Sistem deteksi kebakaran di kamar mesin harus juga dites dan mampubekerja dengan aktifasi dari satu atau lebih detektor asap.

    15) Pemadam kebakaran portable dan selang-selang pemadam kebakarantermasuk asesorisnya harus dicek kelengkapannya, dan tingkatpemeliharaannya.

    b. Intermediate surveyIntermediate survey merupakan survey yang dilakukan pertengahan antara

    annual survey dan special survey. Survey ini dilakukan secara docking. Intermediatesurvey ini dilakukan dalam periode antara tahun ke-2 sampai dengan tahun ke-3.Dalam proses pengerjaannya, yang harus di survey antara lain adalah:

  • 71

    1) Scrap & water wash vessels underwater area, anchor, chain, windlass,Propeller, rudder, tailshaft, all vent pipes&tanks, electrical survey, allreceiver compressors,

    2) Top overhaul of me & ae, dan crank web deflection of me.c. Special Survey ( Renewal Survey)

    Special survey ini dilakukan dalam periode ke 5. Survey ini dilakukan secaradocking, yang harus dilakukan dalam survey ini adalah terutama tentang pembaruansertifikat di samping semua komponen dalam kapal harus diperiksa.

    1) Pembaruan Sertifikat;2) Pemeriksaan terhadap bottom & side plating, coating & painting;3) Pemeriksaan total terhadap kemudi;4) Pemeriksaan total terhadap Propeller, stern tube, sistem perporosan, dan

    bow-thruster;5) Crank web deflection dari ME dan AE;6) General overhaul terhadap ME & AE;7) Pemeriksaan pompa & kompresor.

    3. Emergency dockingEmergency Docking yaitu docking yang harus dilakukan sehubungan dengan

    kondisi emergency yang diantaranya disebabkan:a. Collision (Kapal Tabrakan);b. Grounded (Kapal kandas);c. Kebakaran;d. Failure mechanism.

    Emergency docking bisa dilakukan diluar jadwal pemeliharaan rutin maupunperiodical survey.

  • 72

    E. PengedokanPengedockan adalah suatu proses memindahkan kapal dari air/laut ke atas

    dock dengan bantuan fasilitas pengedockan. Dalam melakukan pengedockan kapalharus dilakukan persiapan yang matang dan hati-hati, mengingat spesifikasi bentukkapal yang khusus dan berbeda-beda dari setiap kapal. Biro Klasifikasi Indonesia(BKI) menentukan periode-periode pengedockan kapal (perbaikan kapal di atasdock), yang kesemuanya tergantung dari umur kapal, jenis bahan yang dipakaisebagai badan kapal, dan keadaan/kebutuhan kapal.

    F. Jenis-Jenis DockingUntuk keperluan membersihkan badan kapal di bawah garis air, memeriksa

    kerusakan-kerusakan, memperbaiki kerusakan-kerusakan serta mengecat badan kapaldi bawah garis air maka dapat digunakan beberapa jenis dock yaitu :1. Dock Kolam (Graving Dock/Dry Dock)

    Gambar 3.4 Dock Kolam (Graving Dock/Dry Dock)Graving Dock yaitu suatu fasilitas pengedockan kapal yang berbentuk

    meyerupai kolam yang terletak di tepi pantai. Pada graving dock mempunyaibeberapa elemen atau bagian yang penting diantaranya adalah: pintu penutup (yangberhubungan dengan perairan pantai), pompa-pompa pengering, mesin gulung(cupstand), tangga-tangga ( untuk naik turun ke dasar dan atas kolam), crane ( untuktransportasi), dll.

    Di mana umumnya dinding-dinding sisi dan belakang terdiri dari bangunanbeton bertulang, Dasar dari kolam ini terdiri dari beton bertulang yang telah

  • 73

    dipancang paku-paku bumi (concrete pile), sedangkan pintu penutupnya terbuat daripelat baja yang konstruksinya dibuat sedemikian rupa, sehingga pintu tersebut dapatmengapung, dimana pintu penutup ini dilengkapi tangki-tangki ballast yangdigunakan untuk menenggelamkan dan mengapungkan pada waktupengoperasiannya, serta dilengkapi dengan katup-katup (valves) dan pompa-pompa.Pada bagian bibir pintu yang bersinggungan dengan bibir kolam (graving dock) diberipacking dari karet untuk memperoleh kekedapan pada waktu air dalam kolamkosong. PT. PAL INDONESIA (PERSERO) memiliki 2 dock untuk jenis ini, yaitudock Irian dan dock Semarang. Berikut salah satu gambar graving dock yang ada diPT. PAL INDONESIA (PERSERO).

    Gambar 3.5 Dock Irian di PT. PAL INDONESIA (PERSERO)Sebelum kapal dimasukkan ke dalam graving dock, maka graving dock diisi

    dengan air dengan cara membuka katup, setelah permukaan air di dalam graving docksama dengan permukaan air perairan, maka pintu (gate) dibuka atau digeser dan kapaldimasukkan ke dalam graving dock. Kapal diatur setelah dalam kedudukan yangdirencanakan, pintu ditutup lagi dan air di dalam graving dock dipompa keluar yangsebelumnya katup pemasukannya ditutup. Waktu pemompaan (jumping time)tergantung dari jumlah dan kapasitas pompa serta jumlah air yang masuk ke dalamgraving dock. Setelah graving dock dipompa kering, kekedapan air dari pintu dock

    b. Graving Dock Tampak dari Luara. Graving Dock Tampakdari Dalam

  • 74

    tidak sepenuhnya kedap. Kemungkinan masih masuknya air ke dalam dock dialirkanpada got dan selang beberapa waktu dapat dipompa keluar dengan pompa khusus.

    Gambar 3.6 Proses Penutupan Dock Irian di PT. PAL INDONESIA (PERSERO)Terdapat beberapa keuntungan dari graving dock adalah sebagai berikut:a. Lebih aman untuk pengedockan kapal di banding peralatan

    pengedockan lainnya misalnya floating dock. Sebab graving dock suatubangunan yang tetap sedangkan floating dock adalah bangunan yangterapung.

    b. Umur daya pemakaiannya tinggi dan lama dibandingkan peralatanpengedockan lainnya.

    c. Perawatan cukup rendah.d. Bisa dipakai untuk pembangunan kapal baru.

    Dengan merubah atau memperluas dinding samping dan belakang makagraving dock dapat dirubah menjadi launching dock, yang dapat digunakan tidak sajauntuk reparasi tetapi bangunan baru dengan menggunakan metode arus posisi(positional flow method for new building ship).

    Kerugian secara umum dari graving dock adalah sebagai berikuta. Biaya pembangunannya cukup besar atau mahal.

  • 75

    b. Waktu pebuatannya lama.c. Permanen/tidak bisa dipindah.d. Lokasi/tempat amat berpengaruh.

    2. Dock Apung (Floating Dock)

    Gambar 3.7 Floating DockFloating Dock adalah suatu bangunan konstruksi di laut yang digunakan

    untuk pengedockan kapal dengan cara menenggelamkan dan mengapungkan dalamarah vertikal. Konstruksi floating dock ini umumnya terbuat dari baja dan plat, dimana sumber istrik penyuplainya dapat digolongkan menjadi dua yaitu : suplai listrikdari darat atau dari floatingnya sendiri. Salah satu hal yang paling tampak darifloating dock ini adalah kemampuannya untuk mereparasi pontonya sendiri (selfdocking). Floating dock dilengkapi dengan bagian-bagian utama dari dock apungadalah sebagai berikut :

    a. Pompa pengeluaran

    b. Katup-katup pemasukanc. Jangkar dan rantai jangkard. Crane pengangkat

    Pompa-pompa dan katup-katup serta pipa-pipa induk, dimana untukpemompaan ini dapat dikendalikan dari suatu tempat yang disebut control house. Disamping itu, karena dock apung merupakan suatu bangunan yang terapung, makaharuslah perlu ada peralatan untuk bertambat agar tidak bergeser kedudukannyadisebabkan oleh arus, ombak, atau angin. Peralatan untuk bertambat ini jelas denganjangkar atau rantainya dimana kadang-kadang digunakan juga bangunan beton ataupipa pancang yang ditempatkan pada dasar perairan sebagai bantuan.

  • 76

    Pada PT. PAL INDONESIA (PERSERO) terdapat 3 buah floating dock, yaitudock Jalaveva Jayamahe, dock Surabaya, dan dock Pare-Pare. Berikut merupakangambar dari dock Surabaya saat ada perbaikan kapal di atasnya.

    Gambar 3.8 Dock Surabaya di PT.PAL INDONESIA (PERSERO)Selain itu, dock juga diperlengkapi peralatan untuk menarik atau menggeser

    kapal yang akan dinaikkan serta kran-kran yang diperlukan untuk transportasi padawaktu reparasi. Selanjutnya dock apung dibagi atas:

    a. Menurut material badan dock: pelat, beton bertulang.b. Menurut jumlah seksi: satu seksi ponton, dua atau lebih seksi ponton.c. Menurut jumlah side wall: dua side wall (type u), satu side wall (type l),

    tanpa side wall (type ponton).d. Menurut sumber tenaga listrik: sumber tenaga listrik sendiri, sumber

    tenaga listrik dari darat.e. Menurut material badan dock dengan pelat baja dibagi atas sistem

    hubungannya: sistem keling, sistem las.f. Sistem rangka konstruksinya: sistem rangka konstruksi melintang,

    sistem rangka konstruksi memanjang, sistem rangka konstruksikombinasi.

  • 77

    Sebelum dock apung yang dibuat dari plat dan beton bertulang untukpengedockan kapal yang tidak begitu besar, dipakai material dock apung dari kayu.Dock apung dari kayu pertama dibuat pada abad XVII-XVIII, dimana pada waktu itupemakaian kayu jauh lebih murah dari pada material lainnya.

    Pemakaian kayu akan lebih elastis dan baik memakan beban pukulan, tetapimempunyai beberapa kejelekan diantarannya terpaksa dibangun banyak seksi dockakan sukar mendapatkan kekuatan memanjang dock yang diperlukan. Oleh karena itu,pembuatan dock apung kini terbuat dari beton bertulang. Dock apung yang dibuat daribeton bertulang mempunyai beberapa kebaikan diantarannya :

    a. Pemakaian material lebih sedikit sekitar 1/3 dari pemakaian materialdock apung dari plat.

    b. Harganya kurang lebih 25% lebih kecil dibanding harga dock apung dariplat.

    c. Tidak akan berkarat dan tidak akan diperlukan pengecatan.d. Biaya eksploitasi lebih rendah dibanding dengan dock apung dari plat

    (dengan memperhitungkan lebih rendahnya pemeliharaan, biayaperbaikan dan penggantian). Berdasarkan penelitian dock apung daribeton bertulang tidak membutuhkan perbaikan besar, tidak seperti dockapung dari plat setiap 20 tahun karat diadakan reparasi besar.

    e. Kekuatan serta daya tahannya menunjukkan beberapa ketebalan.Dock apung dari beton bertulang hanya menggunakan seksi poton tunggal.

    Seksi poton tunggal memiliki beberapa kekurangan dibandingkan dengan seksi potonjamak, oleh karea itu untuk menghindari kejelekan dock apung seksi ponton tunggalmaka dibuat dock apung dengan seksi ponton jamak (biasanya tiga, empat, lima,enam atau lebih ponton).

  • 78

    Gambar 3.9 Dock Apung Seksi Poton Tunggal dan JamakDengan dibuatkan dock apung seksi ponton jamak mempunyai beberapa

    kebaikan dibanding dock apung seksi tunggal, yaitu:a. Perbaikan tiap-tiap seksi ponton dapat dilaksanakan oleh dock apung itu

    sendiri dengan melepas seksi ponton yang harus diperbaiki kecil ataudiperbaiki besar, kemudian menaikkan di atas dock apung itu sendiri.

    b. Pembuatannya dapat dilaksanakan pada galangan (building berth) yangpanjangnya kurang dengan panjang keseluruhan dock apung yangselanjutnya disambung satu sama lain di atas air.

    c. Waktu pembangunan relatif lebih cepat.Tetapi, dock apung seksi ponton jamak kekuatan memanjangnya sepenuhnya

    ditanggung oleh side wall, berlainan dock apung ponton tunggal kekuatan memanjangmerupakan keseluruhan ponton dan side wall.

    Gambar 3.10 Dock Apung dengan Seksi Ponton Tunggal

    b. Dock Apung Seksi PontonJamak

    a. Dock Apung SeksiPonton Tunggal

  • 79

    Keterangan :

    1) Ponton2) Side wall3) Geladak kerja4) Geladak keamanan5) Geladak atas6) Balok lumas7) Balok samping8) Platform9) Control house10) Ruang pompa11) Ruang akomodasi12) Penghubung antara ponton dan side wall

    Gambar 3.11 Dock Apung dengan 6 Seksi PontonKeterangan :

    1) Ponton2) Side wall3) Geladak kerja4) Geladak keamanan5) Geladak atas6) Platform7) Control House

  • 80

    Telah dijelaskan bahwa dock apung dengan seksi ponton jamak kekeratanmemanjangnya ditanggung oleh side wall sepenuhnya. Oleh karena itu, fungsi pontonadalah menenggelamkan diri dan mengapungkan diri sambil mengangkat kapal yangdinaikkan dock. Sehingga perlu diperhatikan hubungan antara ponton dengan sidewall yaitu :

    a. Menggunakan paku keling.

    b. Menggunakan baut pengikat yang kemungkinan dapat berderet sepertipaku keling atau selang jarak tertentu, sehingga mengurangi jumlahnya.

    c. Menggunakan las.

    Gambar 3.12 Floating Dock Tipe LDalam menjaga keseimbangan pada sisi wing wall yang berdekatan dengan

    pantai dihubungkan semacam engsel. Tipe ini biasanya digunakan untukpengedockan kapal yang tidak begitu besar dan biasanya terdiri satu sampai tigaponton.

    Dock apung dengan satu side wall (tipe L) ibarat engsel pengikat dengandaratan. Disamping itu, dock apung masih dibagi menurut sumber tenaga listriknya.Dock apung ada yang menggunakan tenaga listrik sendiri, yang artinya dock apungitu dalam proses pemompaan, dan proses lainnya menggunakan tenaga listrik yangdisuplay oleh generator dock itu sendiri. Sedangkan, ada pula dock apung yangmenggunakan listrik dari darat dalam proses kelistrikannya.

    Ciri ciri yang baik dari dock apung dibanding dengan dock kolam ialah:

  • 81

    a. Dock apung dapat dipindahkan ke sembarang tempat perairan betapapunjauhnya.

    b. Biaya pembuatannya (diukur penjangkaran) 3-4 kali lebih murahdibandingkan dengan dock kolam.

    c. Kemampuan dock apung dapat menaikkan kapal dengan kemiringanmemanjang dan melintang cukup besar.

    d. Dock apung dapat menaikkan kapal dengan panjang 15-20% lebihpanjang daripada panjang dock apungnya sendiri, sedangkan dock kolamtidak bisa.

    Ciri-ciri negatifnya ialah:

    a. Umur pemakaian lebih rendah dibanding dock kolam.b. Memerlukan dalam perairan yang cukup dalam agar jangan sampai dock

    apung duduk di lumpur (dasar peranan) pada waktu akan dapatmenaikkan kapal.

    c. Memakai tenaga yang lebih besar dibanding dengan dock kolam.

    3. Heling dan SlipwayHeling adalah peralatan di tepi perairan yang digunakan untuk menaikkan

    kapal untuk diperbaiki, dengan pertolongan rel tanpa merubah kedudukan kapal.Kecondongan bagian heling di bawah air merupakan tempat kedudukan untuk kapal.Tergantung dari kedudukan kapal dengan arah rel heling terbagi atas:

    a. Heling melintang

    Gambar 3.13 Heling Melintang

  • 82

    b. Heling memanjang

    Gambar 3.14 Heling MemanjangPada heling melintang bidang memanjang kapal tegak lurus terhadap rel,

    sedangkan heling memanjang bidang memanjang kapal sejajar dengan rel. Untukmenaikkan kapal pada heling dengan pertolongan kereta-kereta (cradle), sedangkanuntuk menurunkan kembali tetap menggunakan kereta-kereta ini. Saat menaikkankapal terpaksa harus menurunkan kapal yang sudah berada di atas heling, jadi helingini dirasa kurang begitu efisien. Oleh karena itu, untuk membuat efisien kerjanyamaka digunakan slipway.

    Slipway adalah peralatan di tepi perairan yang digunakan untuk menaikkankapal yang akan diperbaiki melalui rel dan pertolongan karet serta dengan beberapapenggeserannya. Seperti pada heling, slipway pun tergantung kedudukan kapalterhadap rel terbagi atas :

    a. Slipway melintangb. Slipway mamanjang

    Sehingga dengan satu slipway dapat memperbaiki beberapa kapal ataumembuat kapal baru.

  • 83

    Gambar 3.15 Slipway MelintangKeterangan :

    1) Rel horizontal2) Derek penggeseran3) Derek penarikan4) Rel penarikan5) Kereta (cradle)

    Gambar 3.16 Slipway MemanjangKeterangan :

    1) Derek utama (penarikan)2) Derek pengeeseran

  • 84

    4. Syncrolift Drydock

    Gambar 3.17 Syncrolift DrydockSyncrolift adalah cara pengedockan kapal dengan menggunakan lift. Platform

    dari syncrolift diturunkan dengan pertolongan penghantar dan lift dari beberapa mesinderek listrik kanan dan kiri. Setelah platform mencapai kedudukan yang tertentu,telah dipersiapkan balok lunas dan balok samping yang diperlukan kemudian kapaldimasukkan. Platform diangkut sampai pada permukaan. Penghantar tetap dariplatform itu dapat berupa pipa baja atau beton. Jumlah mesin derek listrik iniminimum adalah empat, lebih banyak lebih baik.

    Untuk mempertinggi efisiensi dari syincrolift ini biasanya digunakan lagi relpenggeser (transfer sistem) baik arah memanjang atau melintang sehingga dapatmemperbaiki beberapa kapal atau membuat kapal baru.

    G. Persiapan PengedockanKetika melakukan pengedockan kapal harus dilakukan persiapan yang matang

    dan hati-hati mengingat spesifikasi bentuk kapal yang khusus dan berbeda-bedasetiap kapal. Prosedur pelaksanaan pengedockan adalah dengan melakukankonfirmasi kepada pihak galangan tentang waktu pelaksanaan pengedockan (selainkapal baru) dengan mempersiapkan kelengkapan persyaratan-persyaratan sebelummasuk dock seperti berikut ini:1. Gambar rencana garis (lines plan); principal dimension, half breath plan, sheer

    plan dan body plan.2. Gambar potongan memanjang kapal gambar konstruksi profile (Construction

    Profile); gambar bukaan kulit.

  • 85

    3. Gambar rancang umum (General Arrangement).4. Gambar tangki-tangki serta lubang-lubang pada lambung kapal dibawah garis air.5. Gambar rencana pengedockan (Docking Plan).6. Daftar riwayat docking terakhir (Docking List); repair list, recommendation

    survey.

    Berikut dijelaskan proses persiapan kapal saat akan melakukan docking yangdilakukan oleh pihak kapal:1. Mempersiapkan seluruh persyaratan di atas.2. Menambatkan kapal di dermaga dan mematikan semua mesin utama kapal.3. Menurunkan barang-barang yang tidak dipelukan dalam proses perbaikan kapal,

    misalnya drum dan barang lainnya yang mudah bergeser.4. Memasukan alat-alat yang menonjol keluar kapal misalnya stabilisato kapal.5. Kapal diusahakan tegak tidak dalam posisi miring ataupun nungging.6. Kapal yang naik dock diusahakan dalam keadaan free gas demi keselamatan

    karyawan dalam proses perbaikan.7. Menyediakan tali temali, fender dan peralatan yang lain yang dapat digunakan

    sewaktu-waktu.

    8. Pengosongan tangki, baik tangki bahan bakar, pelumas, ballast dll.9. Memperhatikan posisi waktu gelombang air (pasang/surut) untuk proses

    pemasukan kapal maupun pengeluaran kapal dari dock dengan dibantu kapalbantu dan tug boat.

    Persiapan docking tidak haya dilakukan dari pihak kapal,tetapi juga oleh pihakgalangan. Berikut langkah-langkah persiapan docking yang dilakukan oleh pihakgalangan:

    1. Sebelum memasukkan kapal perlu diperhatikan hal-hal sebagai berikut:a. Mesin harus mati kecuali mesin winch.

    b. Kapal diatur supaya trim yang terjadi adalah trim minimum.c. Kapal harus bebas dari muatan berbahaya dan gas.d. Kesiapan fasilitas sandar (bolder, tali, crew dock, dll)

  • 86

    2. Selain memperhatikan hal-hal tersebut diatas perlu juga dipersiapkan hal-halsebagai berikut:a. Pengaturan keel block dan side block, yang mengacu pada docking line plan.b. Pada keel block 1 m terdiri dari beton cor setinggi 70 cm dan bantalan kayu

    keras setinggi 30 cm.c. Peninggian side block diatur sesuai bentuk gading-gading kapal.d. Kapal-kapal dengan lebar sama atau lebih dari 16 m dibuat side block antara,

    dimana jarak antar block maksimal 2 m atau diatur tumpuan maksimal padalandasan graving tidak lebih.

    e. Posisi bottom plug, peralatan elektronik dibawah kulit lambung, sea chest,dan sepatu kemudi tidak boleh bertumpu pada stop block.

    f. Jarak pengaturan block sebagai berikut:1) 4 buah keel block terdepan dan 5 buah paling belakang jarak antar stop

    block masing-masing adalah 50 cm dan diikat masing-masing menjadi 1unit agar saat kapal duduk susunan keel block tidak bergeser padapondasi.

    2) Jarak antara keel block masing-masing 2 m.3) Jarak antara side block masing-masing 3 m, 3,5 m, 4 m tergantung

    masing-masing jarak frame dan besar kapal.4) Penempatan side block diletakkan dalam daerah setengah lebar -R bilga5) Penempatan side block antara, tergantung posisi side keel pada

    konstruksi kapal tersebut.g. Penempatan keel block, side block dan side block antara diusahakan bertumpu

    pada wrang-wrang double bottom, sekat melintang dan memanjang untukmenghindari deformasi pada plat bottom.

    h. Penandaan garis, titik, untuk posisi acuan pembentukan kapal.i. Persiapan tug boat, dock master dan crew dock, batang stut ukuran, tali-

    temali, tangga dan lain-lain.

  • 87

    j. Setelah pekerjaan persiapan selesai, kapal dapat dimasukkan, urutan sesuaidengan proses docking.

    H. Proses DockingProse pengedockan pada graving dock sebagai berikut:

    1. Sebelum kapal masuk, hal pertama yang harus dilakukan adalah mengisi gravingdock dengan air. Pengisian graving dock ini dibantu oleh beberapa pompa danmembutuhkan waktu kurang lebih selama 5 jam.

    2. Ketika air telah dirasa cukup sesuai dengan kebutuhan kapal, pintu dock yangbertugas sebagai bendungan akan dibuka.

    3. Kemudian kapal yang akan melakukan proses docking akan ditarik oleh tug boat.5. Kapal ditarik kedalam dock menggunakan tali secara berlahan-lahan dengan

    diarahkan oleh dock master dengan memastikan apakah bagian tengah kapal sudahsesuai dengan keel block. Dock master dibantu beberapa orang pada kanan dan kirigraving dock untuk menyesuaikan kapal dengan tumpuannya.

    6. Setelah posisi dari kapal sesuai, dock master memberikan tanda untuk menahanposisi kapal, kemudian ada seorang penyelam yang memeriksa apakahpancangan/tumpuan baik-baik saja dan memeriksa lambung kapal ada yang robekatau tidak.

    7. Setelah dinyatakan sesuai, air pada tangki-tangki dock dipompakan keluar. Posisidari kapal tetap dipertahankan agar tumpuannya tetap sesuai.

    8. Kemudian pintu dock akan ditutup dengan bantuan tali-temali.9. Setelah kapal menumpu dengan baik dan dock sudah kering, dilakukan

    pemeriksaan terhadap setiap penumpu, apakah telah menumpu dengan baik ataubelum, jika masih ada bagian yang kurang sesuai atau masih menggantung, makaharus diberi kayu yang kekuatannya memadai untuk menahan kapal agar tumpuankapal lebih bagus.

  • 88

    Proses pengedockan pada slipway sebagai berikut:1. Pengaturan keel block dan side block pada kereta yang mengacu pada docking

    lines plan.2. Membuka pintu slipway dengan cara memompa keluar air yang ada di tangki pintu

    slipway.3. Kapal didorong dengan tugboat menuju pintu slipway, pada kapal tersebut pada

    bagian kanan dan kiri diberi tali untuk mengarahkan kapal supaya tepat pada keelblock dan side block yang sudah dibuat.

    4. Setelah itu kapal yang sudah duduk di atas kereta ditarik ke atas.5. Slipway ditutup kembali dan airnya dipompa keluar.

    Proses pengedockan pada floating dock sebagai berikut:1. Agar kapal dapat masuk dock, maka dock apung harus ditenggelamkan terlebih

    dahulu dengan cara mengisi tangki-tangki ponton pada dock apung, sehingga docktenggelam. Untuk menurunkan dock apung harus diperhatikan keseimbanganmemanjang dan melintang dari dock, dengan cara mengatur pengisian tangki-tangki kompartemen dock. Untuk menjaga keseimbangan dock, maka pada dockmaster digunakan inclinometer.

    2. Kemudian setelah dock tenggelam sesuai dengan kebutuhan sarat kapal, kapaldidorong masuk oleh tug boat secara perlahan.

    3. Kapal ditarik kedalam dock menggunakan tali secara berlahan-lahan dengandiarahkan oleh dock master dengan memastikan apakah bagian tengah kapal sudahsesuai dengan keel block. Dock master dibantu beberapa orang pada kanan dan kirifloating dock untuk menyesuaikan kapal dengan tumpuannya, menggunakancapstan.

    4. Setelah dock master memberikan tanda bahwa kapal sudah sesuai dengantumpuannya dan terletak di center line, maka kapal akan disangga dengan captandan kayu di kanan kiri kapal, agar kapal tidak bergeser.

    5. Setelah posisi dari kapal sesuai, dock master memberikan tanda untuk menahanposisi kapal, kemudian ada seorang penyelam yang memeriksa apakah

  • 89

    pancangan/tumpuan baik-baik saja dan memeriksa lambung kapal ada yang robekatau tidak.

    6. Setelah dinyatakan sesuai, air pada tangki-tangki dock dipompakan keluar,sehingga dock mengapung. Posisi dari kapal maupun dock harus tetapdipertahankan agar tumpuannya tetap sesuai, untuk itu digunakan capstan.

    7. Setelah kapal menumpu dengan baik dan dock sudah terapung sempurna,dilakukan pemeriksaan terhadap setiap penumpu, apakah telah menumpu denganbaik atau belum, jika masih ada bagian yang kurang sesuai atau masihmenggantung, maka harus diberi kayu yang kekuatannya memadai untuk menahankapal agar tumpuan kapal lebih bagus.

    I. Penurunan Kapal dari Atas Dock (Undocking)Setelah selesai proses perbaikan adapun tahap persiapan penurunan kapal dari

    atas dock (undocking):1. Memastikan material, alat kerja, kotak sampah dan barang-barang bekas yang

    berada di atas dock telah dinaikkan ke darat.2. Menyiapkan tali tambat pada tempat yang telah ditentukan.3. Menyiapkan tenaga kerja yang telah ditentukan di atas dock apung, kapal dan tug

    boat serta lokasi sandar yang telah ditentukan.4. Memastikan kapal yang telah diturunkan dock telah diatur kondisi ballast sesuai

    pada waktu naik dock dan dan telah diperiksa oleh pihak kontrol galangan, klas,atau owner surveyor.

    5. Seluruh peralatan yang ada di dock apung dicoba dan memastikan alat-alatmekanik, elektrik, pneumatik, serta indikator-indikator yang ada di control housedapat bekerja secara akurat.

    6. Memastikan kondisi kapal tunda (tug boat) dalam kondisi siap pakai.7. Memeriksa tabel pasang surut air laut terhadap kondisi sarat penurunan kapal dan

    dock apung telah aman dari bahaya kandas.

  • 90

    Setalah menyiapkan seluruh tahap persiapan, tahap berikutnya adalah tahappelaksanaan sebagai berikut:1. Dock apung diturunkan sampai draft yang diperlukan (dengan mengantisipasi

    situasi pasang surut air laut).2. Setelah kapal terapung, checker dan inspektor control galangan memeriksa lokasi

    yang ada perbaikan terhadap kemungkinan adanya kebocoran.3. Kapal digandeng 2 kapal tunda untuk ditarik keluar dock apung, kemudian

    ditempatkan pada lokasi sandar yang telah ditentukan.4. Setelah kapal keluar, dock mulai dipompa kembali.5. Selama dalam proses pemompaan, petugas yang berada di atas dock selalu

    mengikuti perkembangan situasi dan kondisi sampai dock terapung kembaliseperti semula.

    J. Pengertian Katup (Valve)Dalam suatu sistem perpindahan terdapat berbagai macam bagian yang

    memiliki peranan penting, salah satunya adalah katup atau valve. Katup atau valveberfungsi untuk mengatur jalannya aliran fluida.

    Pada dasarnya katup digunakan untuk mengalirkan aliran, menurunkantekanan, serta mencegah alian balik. Penggunaan katup juga selalu diikuti oleh sistemperpipaan, dimana perpipaan ini disuaikan dengan kebutuhan dan kondisi yang ada,semisal jenis fluida, temperatur, tekanan, ketahanan korosi, dan volume aliran.

    Guna menyesuaikan dengan sistem perpipaan yang ada, maka dibuatlahberbagai jenis katup antara lain stop valve, cock valve, check valve, safety valve,back-pressure regulating valve, control valve, constant flow fiting, pressure-reducingvalve, remote stop valve, serta relief dan sentinel valve. Katup biasanya terdiri daritempat jalannya fluida,peralatan penutup, dan pembuka saluran.

  • 91

    K. Jenis-Jenis Katup (Valve) pada Kapal dan Pengendali KatupKatup (valve) dalam suatu kapal memegang peranan penting dalam instalasi

    pipa, baik itu instalasi pipa bahan bakar kapal , ballast, bilge, sanitary, dan lainnya.Jenis-jenis katup (valve) beserta pengendalinya yang sering di gunakan yaitu stopvalve, cock valve, check valve, safety valve, back-pressure regulating valve, controlvalve, constant flow fiting, pressure-reducing valve, remote stop valve, serta reliefdan sentinel valve.

    1. Stop Valvea. Gate Valve

    Jenis valve ini mempunyai bentuk penyekat piringan, atau sering disebutwedge, yang digerakkan ke atas bawah untuk membuka dan menutup. Biasadigunakan untuk posisi buka atau tutup sempurna dan tidak disarankan untukposisi sebagian terbuka. Katup jenis ini digunakan untuk sistem aliran yang lurus,dan tidak bisa digunakan sebagai pengatur aliran tetapi hanya sebagai penutup.Katup ini termasuk salah satu katup jenis stop valve, karena sifatnya sebagaipenutup.

    Gambar 3.18 Gate Valve

    Penggunaannya untuk aliran air, uap, dan bahan bakar. Biasanya digunakanuntuk pengambilan air laut atau sebagai pintu saluran dari satu kompartemen dengankompartemen lainnya, serta untuk fluida yang bertekanan rendah dan temperaturrendah.

    b. Gate Valve pada Posisi Terbukaa. Gate Valve pada Posisi Tertutup

  • 92

    Gambar 3. 19 Bagian-Bagian dari Gate Valve

    b. Globe ValveSecara umum katup ini dinamakan globe valve karena bentuknya yang

    bulat. Sistem kerja (membuka dan menutup) dari katup ini diatur oleh rodatangan di atas. Aliran masuk dan keluar dapat disusun dengan beberapa cara dantipe, umumnya adalah tipe lurus tetapi ada juga tipe yang mempunyai jalur lebihdari dua. Tipe ini sering digunakan pada pipa-pipa by pass.

    Penggunaan katup globe biasanya untuk mengalirkan dan mengatur alirandari gas, cairan, dan untuk menyetop aliran tekanan rendah sampai tekanantinggi.

    Gambar 3.20 Bagian-Bagian Globe Valve

    c. Butterfly ValveBentuk penyekatnya adalah piringan yang mempunyai sumbu putar di

    tengahnya. Jenis valve ini menurut desainnya dapat dibagi menjadi concentricdan eccentric. Eccentric memiliki desain yang lebih sulit tetapi memiliki fungsi

  • 93

    yang lebih baik dari concentric. Bentuknya yang sederhana membuat lebihringan dibandingkan valve lainnya.

    Penggunannya untuk sistem air tawar, air laut, bahan bakar, danpelumasan, serta digunakan untuk aliran fluida bertekanan rendah.

    Gambar 3.21 Bagian-Bagian Butterfly Valved. Katup Sudut (Angle Valve)

    Katup ini adalah katup globe yang digunakan untuk merubah arahsaluran kearah sudut 90o. Sistem kerjanya bila roda tangan diputar ke kiri ataudihindari maka disk akan terbuka karena tekanan dari fluida.

    Gambar 3.22 Angle Valve

    2. Cock ValveCock valve ini klepnya terbentuk seperti kerucut yang mempunyai lubang

    samping kiri dan kanannya. Bila kerucut diputar akan menyebabkan terbuka dantertutupnya aliran. Katup ini sering difungsikan sebagai katup perubah arah aliran.

  • 94

    Gambar 3.23 Cock Valve

    3. Check ValveCheck valve dibuat dengan tujuan mengalirkan fluida dalam satu arah saja.

    Cara kerja katup ini ialah akan membuka bila tekanan dari aliran masuk lebih besardaripada tekanan kembali. Begitupun sebaliknya apabila tekanan kembali lebih besarmaka katup akan menutup.

    Check valve ada dua macam, yaitu:

    a. Swing Check ValveKatup ini tidak mempunyai batang pemutar dan roda tangan. Arah

    alirannya hanya satu arah. Kedudukan daun katup dan seating adalahhorizontal.

    Gambar 3.24 Bagian-Bagian Swing Check Valve

    b. List Check ValveSistem kerja katup ini sama dengan swing check valve.

    Perbedaannya hanya pada kedudukan katup dengan seating dan arahgeraknya adalah vertikal.

  • 95

    Gambar 3.25 List Check Valve4. Safety Valve (Katup Pengamanan)

    Katup ini biasanya digunakan untuk sistem boiler, tabung udara, hydroforedan biasanya dipasang pada tempat yang ditentukan. Jadi, katup ini digunakan untukmenjaga supaya tekanan dalam boiler, tabung udara, dan hydrofore tersebut tidakmelebihi harga tekanan yang ditentukan. Apabila ada tekanan berlebih akanberkurang sampai ke tekanan yang diijinkan.

    Gambar 3.26 Safety Valve

    5. Pressure-Reducing ValvePressure-Reducing Valve dirancang untuk dapat mengatur tekanan fluida dari

    sistem dengan tekanan tinggi ke sistem yang bertekanan rendah sesuai dengan yangdiinginkan. Adapaun bentuk katup tersebut dapat dilihat seperti gambar di bawah ini.

  • 96

    Gambar 3.27 Reducer Valve

    6. Back-Pressure Regulating ValvesBack-Pressure Regulating Valves disebut juga Unloading Valve. Pada

    dasarnya sama dengan Pressure-Reducing Valve, namun katup ini lebih kearahpengaturan tekanan fluida yang lebih tinggi daripada tekanan yang lebih rendah.Adapun bentuk katup tersebut dapat dilihat pada gambar di bawah ini.

    Gambar 3.28 Back-Pressure Regulating Valves

    7. Control ValveControl Valve juga disebut Regulating Valve, dimana katup ini bertujuan

    untuk mempertahankan tekanan yang konstan terhadap kenaikan ataupun penurunantekanan fluida.

  • 97

    8. Constant Flow FittingContant Flow Fitting digunakan untuk mengatur aliran ke suatu harga yang

    konstan akibat perubahan tekanan upstream dan downstream. Sebuah elemenfleksibel didalam alat perubah bekerja membatasi aliran sebanding dengan perubahantekanan (differensial pressure) aliran yang lewat alat tersebut.

    Keakuratan pengaturan dan minimum differential pressure yang ditetapkanoleh industri harus diperhatikan bila memilih peralatan ini. Constant Flow Fitingdigunakan untuk mencari keseimbangan aliran pada beberapa beban di sitem chilled-water dan sistem pendingin air tawar peralatan elektronik. Adapun bentuk Fittingtersebut dapat dilihat pada gambar di bawah ini.

    Gambar 3.29 Contant Flow Fitting

    9. Remote Stop-Valve OperatorsStop-Valve berfungsi untuk menghentikan laju fluida, karenanya memerlukan

    sistem kendali jarak jauh. Sistem ini dipasang jika letak stop valve sulit dijangkau.Sistem ini juga harus bisa dioperasikan pada saat emergency dan harus terletak padasebuah lokasi yang sentral.

    10. Relief dan Sentinel ValvesRelief Valve adalah katup yang dirancang untuk secara otomatis terbuka, jika

    tekanan didalam sistem perpipaan melebihi yang diijinkan. Sehingga fluida dapatkeluar dari sistem perpipaan tersebut. Sedangkan, Sentinel Valve yaitu katup dengan

  • 98

    fungsi yang sama, namun bentuknya lebih kecil dan akan memberikan peringatan jikaterjadi kegagalan (malfunction).

    Gambar 3.30 Relief Valve

    L. Katup Sea ConnectionSea chest umumnya dibentuk dari pipa atau material pelat yang serupa dengan

    badan kapal dan di las ke kulit kapal. Sea chest harus terhindar dari bilge keel dantonjolan, dan tidak mengganggu docking block saat docking. Sea chest harusdiletakkan sedemikian sehingga tidak cenderung mengambil air dari pengeluarankapal. Pada ujung pipa sea chest terdapat sebuah katup utama sebagai jalan masuk airlaut ke kapal yang disebut katup sea chest. Dari setiap kapal bentuk katup iniberbeda-beda tergantung pada pendesign kapal.

    Pada suatu kapal terdapat dua jenis sea chest. Dimana salah satu sea chestdigunakan pada saat kapal berada di perairan dangkal dan yang lain digunakan diperairan dalam. Sea chest pada perairan dangkal difungsikan agar terhindar daripenyedotan puing-puing atau kotoran dari dasar perairan. Suatu sea chest harusdilengkapi dengan pembersih kotoran pada saringan, baik itu uap ataupun tegangantinggi. Berikut salah satu contoh kotak sea chest.

  • 99

    Gambar 3.31 Kotak Sea Chest

    M. Bagian-Bagian KatupSuatu konstruksi katup terdiri dari bermacam-macam komponen yang

    disatukan sehingga dapat menjadi satu kesatuan yang utuh. Pada pembuatan suatukatup harus diperhatikan hal-hal berikut:

    1. Dapat menutup sesempurna mungkin (kedap).2. Aliran fluida sedikit mungkin mengalami perubahan dalam penampang dan

    dalam segala arah.3. Bidang perapat dapat dihampiri dengan mudah agar kerusakan dapat

    diperbaiki secara mudah dan dapat menghilangkan kotoran dengan mudahpula.

    Gambar 3.32 Bagian-Bagian Katup

  • 100

    Keterangan:

    - BodyDi dalam body ini terdapat dua saluran yang dipertemukan yaitu saluran masukdan saluran keluar. Pada body terletak sistem sambungan masuk dan keluarkatup dengan pipa atau bagian-bagian lainnya.

    - Katup

    Katup ini disesuaikan dengan body dan terdapat berbagai jenis sesuai denganpenjelasan di atas.

    - Steam (Batang Katup)Ada beberapa macam kedudukan batang katup, yaitu:a. Posisi batang katup yang keluar dari bonnetnya. Posisi ini mempunyai

    keuntungan, yaitu ulir terhindar dari fluida yang mengalir, pelumasan padaulir dapat dengan mudah dilakukan serta dapat mengetahui posisi katupdalam keadaan terbuka atau tertutup.

    b. Ulir dari steam terletak pada bonnet. Jenis ini sering digunakan pada katup-katup gate, katup globe, katup angle.

    c. Batang katup yang tenggelam (tidak dapat naik-turun). Naik turunnya daunkatup dikarenakan adanya ulir pada daun katup. Hal ini disesuaikan untukruang-ruang terbatas, dimana sifat korosi dari cairan dan gas bukanmerupakan suatu masalah.

    - Pengunci setang katup (Gland)Gland berfungsi untuk menekan remmes packing.

    - Bonnet

    Tempat batang ulir dan katup mengalami pergesaran.- Mur dan Baut

    Baut digunakan untuk mengikat antar bonnet dan body.- Pemutar setang (Handwheel)

    Bagian ini merupakan penggerak dari katup. Handwheel dibagi menjadi dua,yaitu:

  • 101

    a. ManualHandwheel manual digunakan pada katup yang memerlukan tenaga tidakbegitu besar. Besar kecilnya tenaga yang dikeluarkan bergantung padabesarnya tekanan kerja dan volume fluida yang mengalir. Handwheelkebanyakan dibuat daribesi cor, karena akan memudahkan pelumasan danperawatannya.

    b. OtomatisJenis handwheel ini digunakan pada katup jenis check valve, karenadiharapkan katup bekerja otomatis bila terjadi aliran kembali.

    N. Persyaratan KatupBahan katup dan peralatan yang diijinkan menurut peraturan BKI antara lain:

    kuningan (bross), besi (iron), cast steel, stainless steel. Selain menggunakan bahantersebut kapal dinyatakan tidak layak untuk layar. Hal ini mengingat keamanan agarmengurangi faktor korosi dan kerusakan yang terjadi pada katup dan peralatanlainnya. Berikut penjelasan bahan-bahan yang diijinkan Biro Klasifikasi Indonesia,yaitu:

    1. Kuningan (Bross)Katup dengan bahan ini digunakan untuk temperatur dibawah 450oF. Bila

    temperatur lebih besar dari 550oF, maka digunakan material perunggu yang biasanyamempunyai diameter 3 inchi dan tekanan kerja dapat lebih besar dari 330 Psi.2. Besi (Iron)

    Berbagai macam besi mulai dari cast iron yang biasanya digunakan untukkatup-katup kecil hingga hight strength alloy cost yang dipakai untuk katup besar.Cast iron tidak boleh digunakan untuk katup yang memerlukan temperatur rendahatau aliran korosi.

    3. Baja (Steel)Baja digunakan untuk temperatur dan tekanan tinggi.

    4. Stainless Steel

  • 102

    Bahan ini digunakan untuk katup yang memerlukan gambar detail pipa airtawar menembus sekat/deck dengan temperatur rendah atau aliran korosif.

    O. Faktor-Faktor Penyebab Kerusakan KatupFaktor-faktor yang dapat menyebabkan kerusakan pada katup, yaitu:

    1. Adanya kotoran-kotoran yang menempel pada daun katup dan seating.Kotoran-kotoran yang menempel pada katup maupun seating jika terlalu

    lama tidak dibersihkan akan berdampak korosi seperti gambar di bawah ini.

    Gambar 3.33 Kerusakan pada Seating Akibat Kotoran yang Menempel2. Adanya keausan pada as katup.

    Katup-katup pada suatu kapal seharusnya ditutup setelah usai digunakan.Namun, ada beberapa kru kapal yang malas untuk melakukan hal tersebut danmembiarkan katup dalam keadaan terbuka sehingga menimbulkan keausan pada askatup dan dapat menyebabkan patahnya as katup tersebut. Berikut contoh as katupyang mengalami keausan akibat kemalasan kru kapal dalam merawatnya.

    Gambar 3.34 Patahnya As Katup karena Keausan

  • 103

    3. Adanya kelelahan pada material.Kelelahan yang terjadi pada disk ditandai dengan perubahan warna disk.

    Disk yang semula berwarna kuning ketika mengalami kelelahan akan berubahwarna menjadi merak kecoklatan seperti gambar di bawah ini.

    Gambar 3.35 Kelelahan pada Disk4. Adanya kesalahan dalam pemilihan material.

    Gambar 3.36 Rusaknya Packing Akibat Kesalahan Pemilihan Material5. Adanya faktor kelalaian dalam perawatan dan perbaikan.

    P. Penanggulangan Kerusakan Katup-Katup Air LautKerusakan yang terjadi pada katup-katup air laut dalam berakibat fatal bagi

    suatu sistem perkapalan. Adapun beberapa cara untuk menanggulangi hal tersebut,antara lain:

    1. Mengoperasikan katup-katup sesuai dengan aturan yang telah diterapkan.2. Menggunakan material katup sesuai dengan ketetapan BKI.

  • 104

    3. Melakukan perawatan secara berkala.4. Melakukan penggantian pada bagian-bagian katup yang sekiranya mengalami

    kerusakan.

    Q. Korosi Air LautKorosi lebih banyak dikenal orang dengan istilah karat, yaitu suatu keadaan

    yang bersifat merusak pada hampir semua logam. Istilah karat sebenarnyadigunakan untuk korosi pada besi, dimana besi pada jaman dahulu merupakan logamyang paling banyak dimanfaatkan, sedangkan korosi merupakan gejala destruktifyang mempengaruhi hampir semua logam.

    Korosi didefinisikan secara mendasar sebagai penurunan mutu logam akibatreaksi elektrokimia dengan lingkungannya. Pengertian ini sangat penting untukmemahami bahwa korosi terjadi melibatkan logam, reaksi elektrokimia antar bahanbersangkutan dengan lingkungan yang bereaksi dengan logam tersebut.

    Air laut merupakan lingkungan yang mengandung kadar klorida yang cukuptinggi. Lingkungan yang seperti ini merupakan lingkungan yang sangat korosif

    terhadap baja dan baja paduan. Sama halnya dengan kecepatan alir dari air laut yangsebanding dengan peningkatan laju korosi. Air laut umumnya mengandung 3,5 %garam-garam, sedangkan garam utamanya adalah klorida (55%), natrium (31%),sulfat (8%), magnesium (4%), kalsium (1%), potasium (1%) dan sisanya (kurang dari1%) terdiri dari bikarbonat, bromida, asam borak, strontium dan florida. Ion kloridatermasuk ion agresif yang dapat menyerang lapisan pasif baja dan meningkatkan lajukorosi.

    Berbagai cara yang dapat dilakukan dalam penanganan korosi oleh air lautantara lain, penggunaan jenis logam anti karat, pengecatan, perlindungan katoda(pengorbanan katoda), pelumuran dengan oli atau gemuk, dan pelapisan.

  • 105

    Gambar 3.37 Contoh Korosi Air Laut dan Penanggulangannya

    R. Alat PengangkutSaat mengangkut katup-katup yang akan melakukan proses perawatan dan

    perbaikan maupun yang telah selesai melakukan proses perawatan dan perbaikandigunakan beberapa peralatan pengangkut yang dijelaskan seperti di bawah ini:

    1. CraneCrane adalah alat pengangkat dan pemindah material yang bekerja

    dengan prinsip kerja tali, crane digunakan untuk angkat muatan secara vertikaldan gerak kearah horisontal bergerak secara bersama dan menurunkan muatan ketempat yang dituju dengan mekanisme pergerakan crane secara dua derajatkebebasan. Crane yang digunakan dalam pengangkutan katup-katup yang telahdiperbaiki ke forklift di PT.PAL INDONESIA (PERSERO) adalah crane denganbeban maksimum 3.2 ton. Sedangkan, crane yang digunakan dalam pengangkutkatup-katup dari forklift ke kapal (crane pada dock) adalah crane dengan bebanmaksimum 10 ton.

    a. Korosi Pada Lambung KapalAkibat Air Laut

    b. Perlindungan Katoda PadaKapal Untuk MencegahTerjadinya Korosi

  • 106

    Gambar 3.38 Crane di Bengkel dan Dock Apung

    2. ForkliftForklift adalah suatu alat/kendaraan yang menggunakan garpu atau clamp

    dipasang pada mast untuk mengangkat, menurunkan dan memindahkan suatubenda dari suatu tempat ke tempat lain. Karakteristik forklift merupakan sistempengangkat gabungan dari dua batang rail vertikal sebagai penuntun disebutmast, garpu (media pengangkat lain) bergerak naik/turun pada mast dan sistemhydraulic yang menggerakkannya. Mast dihubungkan ke badan forklift olehhydraulic silinder yang menggerakkan mast kedepan dan ke belakang.Keberadaan forklift sangat membantu saat memindahkan katup-katup baiksebelum maupun sesudah diperbaiki dari tepi darat dock ke bengkel maupun daribengkel ke tepi darat dock.

    a. Crane Dalam Bengkel b. Crane Pada Dock Apung