kuliah omsk fkuh 2012

POTONGAN FRONTAL TELINGA

Otitis MediaOtitis MediaOtitis MediaOtitis Media

O. M. supuratif akut --> inf. akut o/ bakteriO. M. supuratif akut --> inf. akut o/ bakteri Inf. akut o/ virus (viral otitis media)Inf. akut o/ virus (viral otitis media) O.M. nekrotikan akutO.M. nekrotikan akut O.M. alergikaO.M. alergika O.M.tuberkulosa kronisO.M.tuberkulosa kronis O.M. supuratif kronis O.M. supuratif kronis

Otitis mediaOtitis mediaOtitis mediaOtitis media

Faktor predisposisi :Faktor predisposisi :

1. Umur ( 6-12 bulan)1. Umur ( 6-12 bulan)

2. Sosio-ekonomi rendah2. Sosio-ekonomi rendah

3. Musim (dingin)3. Musim (dingin)

4. Penyakit saluran napas4. Penyakit saluran napas

5. Alergi5. Alergi

6. Sindroma defisiensi6. Sindroma defisiensi

7. Palatoskisis7. Palatoskisis

Incidence of OM Incidence of OM Incidence of OM Incidence of OM Boston study : children 3 months --> 13% one Boston study : children 3 months --> 13% one

episode of OMepisode of OM Teele : Teele :

age 12 months --> nearly 2/3 had at age 12 months --> nearly 2/3 had at least least one episode AOMone episode AOM age age 3 years 46% children had 3 or more episode of 3 years 46% children had 3 or more episode of AOMAOM

Highest incidence 6-12 monthsHighest incidence 6-12 months second peak age 4-5 years second peak age 4-5 years

Otitis Media in mathematics : Otitis Media in mathematics : Otitis Media in mathematics : Otitis Media in mathematics : MAKASSAR :MAKASSAR :

- Population 1.500.000- Population 1.500.000

- OM cases - OM cases = 3,8% X 1.500.000= 3,8% X 1.500.000= 57.000= 57.000

- ENT doctors - ENT doctors 1515

Makassar Primary School ChildrenMakassar Primary School Children- Total students 120.000- Total students 120.000

- OM Cases - OM Cases = 3,4% X 120.000= 3,4% X 120.000= 4.080= 4.080

Otitis Media in mathematics : Otitis Media in mathematics : Otitis Media in mathematics : Otitis Media in mathematics : INDONESIA :INDONESIA :

- Population 210.000.000- Population 210.000.000- - Prevalence of OM 3,8%Prevalence of OM 3,8%- Total OM cases = 3,8% X 210.000.000- Total OM cases = 3,8% X 210.000.000

= 8.000.000= 8.000.000- Estimated 60% need surgery treatment- Estimated 60% need surgery treatment

= 60% X 8.000.000= 60% X 8.000.000 = 4.800.000= 4.800.000

Otitis media supuratif akutOtitis media supuratif akutOtitis media supuratif akutOtitis media supuratif akut

Radang akut oleh inf. bakteriRadang akut oleh inf. bakteri Mikro-org. : Mikro-org. : H.influenzaeH.influenzae

Str. pneumoniaStr. pneumoniaM. catarrhalisM. catarrhalis

Masuk cav. Timp. melalui :Masuk cav. Timp. melalui : * * Tuba auditiva Tuba auditiva * * M. Timpani (perforasi/ruptur)M. Timpani (perforasi/ruptur) * * HematogenHematogen

Bacteria in acute OM Bacteria in acute OM Bacteria in acute OM Bacteria in acute OM

123456789

1. Other bacteria 39%1. Other bacteria 39% 2. No growth 25%2. No growth 25% 3. S.pneumonia 18%3. S.pneumonia 18% 4. H.influenza 18%4. H.influenza 18% 5. M.catarrhalis 11%5. M.catarrhalis 11% 6. S.aureus 2%6. S.aureus 2% 7. Group A Strep 2%7. Group A Strep 2% 8. Alpha Strep 3%8. Alpha Strep 3% 9. P.aeruginosa 2%9. P.aeruginosa 2%

Otitis media supuratif akutOtitis media supuratif akutOtitis media supuratif akutOtitis media supuratif akut

Patologi :Patologi :

1. Std. Hiperemi1. Std. Hiperemi

2. Std. eksudasi2. Std. eksudasi

3. Std. supurasi3. Std. supurasi

4. Std. koalesensi & mastoiditis4. Std. koalesensi & mastoiditis

5. Std. komplikasi5. Std. komplikasi

6. Std. resolusi6. Std. resolusi

O.M.Supp. akut O.M.Supp. akut

Gejala klinik :Gejala klinik :O.M.Supp. akut O.M.Supp. akut

Gejala klinik :Gejala klinik :

Std. Hiperemi :Std. Hiperemi :

1. Otalgia1. Otalgia

2. Rasa penuh dlm telinga <-- oklusi tuba2. Rasa penuh dlm telinga <-- oklusi tuba

3. Demam3. Demam

4. “Hearing : nearly normal”4. “Hearing : nearly normal”

Otoskopi : injeksi pemb.drh membr. T. sekitar Otoskopi : injeksi pemb.drh membr. T. sekitar manubruim M. tepi pars tensa dan p.flasidamanubruim M. tepi pars tensa dan p.flasida




Std. eksudasi ( serum + fibrin + rbc + PMN)Std. eksudasi ( serum + fibrin + rbc + PMN)

1. Otalgia dan demam --> bertambah1. Otalgia dan demam --> bertambah

2. Pendengaran terganggu2. Pendengaran terganggu

3. Pada bayi : muntah, kejang, meningismus3. Pada bayi : muntah, kejang, meningismus

4. Nyeri tekan mastoid4. Nyeri tekan mastoid

Otoskopi : MT bombans, hiperemisOtoskopi : MT bombans, hiperemis

X-ray mastoid : selula mastoid kaburX-ray mastoid : selula mastoid kabur




Std. Supurasi <-- o/k miringotomi/perforasiStd. Supurasi <-- o/k miringotomi/perforasi

1. Otore (serosanguinolen --> mukopurulen)1. Otore (serosanguinolen --> mukopurulen)

2. Otalgia berkurang2. Otalgia berkurang

3. Demam ( 3. Demam ( ++ / - ) / - )

4. Pendengaran makin berkurang4. Pendengaran makin berkurang

5. Kead.umum pasien membaik5. Kead.umum pasien membaik

Otoskopi : Perforasi (kecil) pars tensa + otoreOtoskopi : Perforasi (kecil) pars tensa + otore




Std. Koalesen / mastoiditisStd. Koalesen / mastoiditis

1. Otalgia --> biasanya nokturnal1. Otalgia --> biasanya nokturnal

2. Demam 2. Demam ++

3. Mastoid nyeri tekan / tanda abses (+)3. Mastoid nyeri tekan / tanda abses (+)

4. Otore > 2 minggu ( sedikit <--> profuse)4. Otore > 2 minggu ( sedikit <--> profuse)

Otoskopi : meatus ekst. sempit o/k dinding Otoskopi : meatus ekst. sempit o/k dinding post-sup “sagging”.post-sup “sagging”.




Std. KomplikasiStd. Komplikasi

1. Abses subperiosteum retro-aurikuler1. Abses subperiosteum retro-aurikuler

2. Parese/paralysis n.fasialis2. Parese/paralysis n.fasialis

3. Labirintitis3. Labirintitis

4. Abses perisinus/ekstradural4. Abses perisinus/ekstradural

5. ------5. ------




Std. KomplikasiStd. Komplikasi

4. ------4. ------

5. Thrombophlebitis sinus sigmoideus5. Thrombophlebitis sinus sigmoideus

6. Abses otak6. Abses otak

7. Meningitis7. Meningitis

8. Petrositis8. Petrositis




Std. ResolusiStd. Resolusi

1. Otore berkurang / tidak ada.1. Otore berkurang / tidak ada.

2. Pendengaran membaik --> normal2. Pendengaran membaik --> normal

Otoskopi : Perforasi sentral/kecil --> menutupOtoskopi : Perforasi sentral/kecil --> menutup


Terapi :Terapi :O.M.Supp. akut O.M.Supp. akut

Terapi :Terapi :

Antibiotik : perhatikan resistensi kuman. Simtomatik : antipiretik, analgetik, Nasal dekongestant / terapi alergi Operasi : miringotomi u/ drainage

mastodektomi pd std koalesen dan std komplikasi.

(mastoidektomi simpleks)

Management of Acute O.M.Management of Acute O.M.Management of Acute O.M.Management of Acute O.M.

Initial ManagementInitial Management

AOM limited episodeAOM limited episode First First line antibioticline antibiotic

Persistent infectionPersistent infection

Second line or broad spectrum antibioticSecond line or broad spectrum antibiotic

**)**)Consider tympanocentesis if unresponsiveConsider tympanocentesis if unresponsive

Recurrent episodes (Recurrent episodes (>> 3 episodes in 6 months) 3 episodes in 6 months)

Antibiotic prophylaxisAntibiotic prophylaxis

Antimicrobial agents for Antimicrobial agents for Acute Otitis MediaAcute Otitis Media

Antimicrobial agents for Antimicrobial agents for Acute Otitis MediaAcute Otitis Media

First lineFirst line

AmoxicillinAmoxicillin Second lineSecond line

Amoxicillin-clavulanateAmoxicillin-clavulanate

Trimethoprim-sulfamethoxazoleTrimethoprim-sulfamethoxazole

Erythromycin-sulfamethoxazoleErythromycin-sulfamethoxazole Broad spectrumBroad spectrum

Cefixime, Azithromycin, ClarithromycinCefixime, Azithromycin, Clarithromycin

Management of Acute O.M.Management of Acute O.M.Management of Acute O.M.Management of Acute O.M.

Otolaryngology referralOtolaryngology referral

Failed medical therapiesFailed medical therapies

Hearing loss (Hearing loss (>> 20 dB) 20 dB)

Tympanic membrane changesTympanic membrane changes

MastoiditisMastoiditis

Persistent ear dischargePersistent ear discharge

Intracranial complicationsIntracranial complications

Otitis media nekrotikan akutOtitis media nekrotikan akutOtitis media nekrotikan akutOtitis media nekrotikan akut

pada bayi / anak dgn inf. akut scarlet fever,pada bayi / anak dgn inf. akut scarlet fever,campak, pneumonia, influenza : ------campak, pneumonia, influenza : ------

>> perhatian hanya pd inf.sistemik.perhatian hanya pd inf.sistemik. Gejala klinik = O.M.Sup.akuta , kecuali :Gejala klinik = O.M.Sup.akuta , kecuali :

1. Perforasi spontan lebih awal dan 1. Perforasi spontan lebih awal dan luasluas --> gejala otore lebih dini.--> gejala otore lebih dini.

2. Otore mukoid + foetor --> 2. Otore mukoid + foetor --> mukoperiost 3. Ketulian lebih beratmukoperiost 3. Ketulian lebih berat

Otitis media nekrotikan akutOtitis media nekrotikan akutOtitis media nekrotikan akutOtitis media nekrotikan akut

Sekule : (end results )Sekule : (end results )

Perforasi MT yg luas dapat menjadi :Perforasi MT yg luas dapat menjadi :1. Sembuh dan tertutup sikatriks tipis1. Sembuh dan tertutup sikatriks tipis2. Sembuh dgn hilangnya bagian osikula2. Sembuh dgn hilangnya bagian osikula3. Perforasi menetap ( kecil -- besar)3. Perforasi menetap ( kecil -- besar)4. Perforasi sentral + otore mukoid kr.4. Perforasi sentral + otore mukoid kr.5. Perforasi + epith sq dlm cav.T -->5. Perforasi + epith sq dlm cav.T -->

terjadi kolesteatoma sekunderterjadi kolesteatoma sekunder

Viral otitis mediaViral otitis mediaViral otitis mediaViral otitis media

Kausa : virus common cold Patologi : silia sel mukosa hilang, prod.

mukus ber(+), oklusi tuba. ---> O.M.serosa

Komplikasi : infeksi sekunder o/ bakteri Terapi : simtomatis

antibiotik u/ cegah inf.sekunder

Otitis media alergikaOtitis media alergikaOtitis media alergikaOtitis media alergika

Reaksi alergi pd mukosa telinga tengah :Reaksi alergi pd mukosa telinga tengah :- mukosa Tuba Eust. --> O.M serosa- mukosa Tuba Eust. --> O.M serosa- edema mukosa tuba --> inf. bakteri - edema mukosa tuba --> inf. bakteri

re-re- kurenkuren Demam (-), Otalgia (-)Demam (-), Otalgia (-) Sekret mukoid kental (glue ear)Sekret mukoid kental (glue ear) R/ anti alergiR/ anti alergi

O.M. tuberkulosa kronisO.M. tuberkulosa kronisO.M. tuberkulosa kronisO.M. tuberkulosa kronis Jarang.Jarang. Perforasi MT khas + tuli progresip, beratPerforasi MT khas + tuli progresip, berat Suspek O.M.Tbc : O.M.kronis yg tdk res- Suspek O.M.Tbc : O.M.kronis yg tdk res-

ponsif terhadap terapi rutin / Pasien Tbc + ponsif terhadap terapi rutin / Pasien Tbc + infeksi kronis telingainfeksi kronis telinga

Diagnosis : Chest x-ray, tes PPD, biakan / Diagnosis : Chest x-ray, tes PPD, biakan / hapusan , biopsihapusan , biopsi

R/ anti tbcR/ anti tbc

O.M.supuratif kronisO.M.supuratif kronisO.M.supuratif kronisO.M.supuratif kronis

A. OMSK tipe benigna --> tipe tdk berbahayaA. OMSK tipe benigna --> tipe tdk berbahaya( tidak terdapat kolesteatoma )( tidak terdapat kolesteatoma )

B. OMSK tipe maligna --> tipe berbahayaB. OMSK tipe maligna --> tipe berbahaya( disertai kolesteatoma )( disertai kolesteatoma )

BACTERIAL CULTURE FROM BACTERIAL CULTURE FROM CSOMCSOM

BACTERIAL CULTURE FROM BACTERIAL CULTURE FROM CSOMCSOM

Dasliati B.P. ( Makassar 1998 )Dasliati B.P. ( Makassar 1998 )– 35 ears of active benign CSOM35 ears of active benign CSOM– all are aerob gram negativeall are aerob gram negative

Pr.mirabilis 9Klebs. Sp.8Prot.vulg 6Alc.fec 3Ps. Aerug 2Citr. FreundiAc.calcoa 2E.coli 1Prot.rett 1Serr. Lig 1

OMSK tipe benignaOMSK tipe benignaOMSK tipe benignaOMSK tipe benigna

Gejala : Otore mukoid / mukopurulentGejala : Otore mukoid / mukopurulentGangguan pendengaranGangguan pendengaran

Perforasi sentral ( kecil -- luas/total )Perforasi sentral ( kecil -- luas/total ) Mukosa cav.Timpani : hiperemi, tebalMukosa cav.Timpani : hiperemi, tebal Dapat terjadi infeksi akut eksaserbasiDapat terjadi infeksi akut eksaserbasi R/ infeksi -- antibiotik (gol penisilin)R/ infeksi -- antibiotik (gol penisilin)

gangguan fungsi tuba -- kausalgangguan fungsi tuba -- kausal

OMSK tipe malignaOMSK tipe maligna(OMSK + kolesteatoma)

OMSK tipe malignaOMSK tipe maligna(OMSK + kolesteatoma)

Perforasi Khas : marginal, post-sup, attik Perforasi Khas : marginal, post-sup, attik (pars flasida), total (pars flasida), total

Jar.granulasi / polipJar.granulasi / polip Otore foetorOtore foetor Ketulian beratKetulian berat Respons terapi -- tidak sembuhRespons terapi -- tidak sembuh Disertai komplikasi Disertai komplikasi

OMSK tipe malignaOMSK tipe malignaOMSK tipe malignaOMSK tipe maligna

R/ operasi mastoidektomi radikal u/ :R/ operasi mastoidektomi radikal u/ :

1. Menghentikan erosi tulang1. Menghentikan erosi tulang

2. Antum + selula, dan cav. Timpani 2. Antum + selula, dan cav. Timpani -->--> dihubungkan dgn meatus ext. dihubungkan dgn meatus ext. men-menjadi satu rongga besar, kering, jadi satu rongga besar, kering, “in-“in- active skin-lined cavity”. active skin-lined cavity”. (rongga (rongga besar dilapisi kulit dengan besar dilapisi kulit dengan aerasi aerasi yang adekuat)yang adekuat)

KolesteatomaKolesteatomaKolesteatomaKolesteatoma

“ “ Characteristic epidermoid cyst containing Characteristic epidermoid cyst containing keratin”.keratin”.

Dua tipe (histologis tidak berbeda)Dua tipe (histologis tidak berbeda) ::1. Kolesteatoma kongenital1. Kolesteatoma kongenital2. Kolesteatoma akuisita :2. Kolesteatoma akuisita :

a. Kolesteatoma primera. Kolesteatoma primerb. Kolesteatoma sekunderb. Kolesteatoma sekunder

Sifat erosif pada lapisan tulangSifat erosif pada lapisan tulang

KolesteatomaKolesteatomaKolesteatomaKolesteatoma

Diagnosis Kolesteatoma :Diagnosis Kolesteatoma : Serpihan putih mengapung pada air bilasanSerpihan putih mengapung pada air bilasan Perforasi khas : attik, marginal, post-sup.Perforasi khas : attik, marginal, post-sup. X-Ray mastoid : daerah radiolusen (+)X-Ray mastoid : daerah radiolusen (+) Otore foetor, tuli berat, “unresponsive thera-Otore foetor, tuli berat, “unresponsive thera-

py, komplikasi (+)py, komplikasi (+) Jaringan granulasi,/ polip pd kasus OMSKJaringan granulasi,/ polip pd kasus OMSK

Komplikasi Otitis MediaKomplikasi Otitis MediaKomplikasi Otitis MediaKomplikasi Otitis Media

Komplikasi intratemporalKomplikasi intratemporal

1. Mastoiditis 1. Mastoiditis 2. Petrositis2. Petrositis

3. Labirintitis3. Labirintitis 4. Abses 4. Abses retroaurikulerretroaurikuler

5. Parese / paralysis n.fasialis5. Parese / paralysis n.fasialis

6. Abses Bezold6. Abses Bezold

7. Abses Citelli7. Abses Citelli

Komplikasi Otitis MediaKomplikasi Otitis MediaKomplikasi Otitis MediaKomplikasi Otitis Media

Komplikasi intrakranialKomplikasi intrakranial

1. Thrombophlebitis sinus sigmoideus1. Thrombophlebitis sinus sigmoideus

2. Abses perinus2. Abses perinus 3. Meningitis3. Meningitis

4. Abses sub-dural4. Abses sub-dural 5. Abses epidural 5. Abses epidural

6. Abses otak6. Abses otak

7. Hidrosefalus otitis7. Hidrosefalus otitis

kuliah omsk fkuh 2012

Documents