pjk + gagal jantung
DESCRIPTION
hggvhgTRANSCRIPT
CATATAN MEDICUSS
12 Oktober 2014
Dicatat Oleh : Ahmad Fachrurrozi – FK Univ. Lambung Mangkurat
Tambahan PR : Meflokuin Dosis terapi : 1250 mg ! 750 mg !lalu 6-‐8 jam kemudian ! 500 mg Dosis profilaksis : 500 mg / minggu Maurer dott dan Schufnerr adalah granula yang muncul saat eritrosit diinfeksi oleh plasmodium Kenapa Ovale gak dikasih primakuin? GAGAL JANTUNG Ketidakmampuan jantung untuk memompa darah ke seluruh tubuh untuk memenuhi kebutuhan metabolik jaringan Cardiac output (CO) : Stroke Volume (SV) x Heart Rate (HR) SV : volume sekuncup, volume yang dipompa dalam sekali kontraksi Yang mempengaruhi stroke volume :
-‐ Kontraktilitas -‐ Preload -‐ Afterload
Preload : volume darah dari seluruh tubuh yang masuk ke jantung Afterload : Hukum starling : semakin banyak volume darah, semakin dinding ventrikel teregang, semakin kuat kontraksinya Kompensasi : hipertrofi ! dekompensasi : kronis, lalu gagal jantung Preload : Dipengaruhi : kardiomiopati restriktif (volume ruangannya berkurang, cairannya gak overload, jadi seolah olah overload). Contohnya pada : endokarditis, miokarditis, amiloidosis. Kontraktilitas Jantung :
Etiologi :
-‐ PJK -‐ Hiperkalemi
Afterload : Etiologi :
-‐ SVR yang tinggi, pada pasien hipertensi -‐ Kelainan katup
Kesimpulannya : CHF itu terjadi jika terjadi gangguan dari ketiga faktor ini. Maka Etiologi dari CHF, adalah Etiologi dari Preload, Kontraktilitas Jantung, Afterload. Manifestasi Klinis : Gagal Jantung Kiri :
a. Backward a. Edema Paru ! ekstravasasi cairan ke alveolus b. PND ! sesak pada malam hari, bisa sampai bangun di tengah tidur
dan mencari udara. Pada saat tidur, ada depresi nafasnya, karena frekuensi napas jadi lebih sedikit dan lebih reguler.
c. Orthopneu ! sesak pada posisi. Ada redistribusi cairan dari ekstermitas ke jantung dan paru. Karena semua organ jadi satu line.
d. Dyspneu on the effort ! Sesak saat beraktivitas. b. Jantung
a. LVH b. Lihat pulsasi ictus corid (normalnya ICS IV 2 jari medial dari linea
midclavicula sinistra) kalo LVH, geser ke cauda bawah, ICS V. c. Perkusi batas jantung. Batas jantungnya bergeser. d. Bunyi jantung Gallop S3. Rapid filling fast, pada ventrikel yang
kaku. e. Bisa timbul murmur, jika terjadi f. Takikardi
c. Afterward a. Ngantuk b. Pusing c. Lemah, letih, lesu d. Akral Dingin e. Oliguria f. Sianosis, clubbing fingger
Gagal Jantung Kanan :
a. Afterward a. Gejalanya sama dengan gejala backward dari Gagal Jantung Kiri
b. Jantung
a. RVH ! pemeriksaan fisik : Pulsasi Epigastrium (ada denyutan terihat saat inspeksi di daerah epigastrium), dan pergeseran jantung ke kanan
b. Gallop S3 di kanan c. Backward
a. Venektasi temporal b. JVP meningkat ! 5 ± 2 normalnya c. HJR : Hepato Jugular Reflux meningkat ! pakai manuver di daerah
hipokondria dextra (bawah arcus costae), ditekan selama 10 detik ! lalu diliat nambah panjang apa enggak JVP-‐nya
d. Hepatosplenomegali e. Asites f. Edema Ekstermitas
Letak Katup Katup Jantung Katup Aorta : LPSD ICS 2 Katup pulmonal : LPSS ICS 2 Katup trikuspid : ICS 4 LPSD Katup bikuspid : ICS 4 LMK Yang sering ditanya : CHF : Diagnosis, Terapi, NYHA Diagnosis CHF : pakai Kriteria Framingham, ada kriteria mayor dan minor FRAMINGHAM : MAYOR : Leher :
-‐ Distensi vena leher -‐ JVP meningkat -‐ HJR (+)
Jantung :
-‐ S3 gallop -‐ Kardimogeali
Paru :
-‐ Edema Paru ! Ronki -‐ PND
MINOR : Paru :
-‐ Batuk -‐ Sesak -‐ Bisa ada Efusi Pleura -‐ Penurunan Kapasitas Vital Pleura
Hepar :
-‐ Hepatomegali Nadi :
-‐ Takikardi Kaki :
-‐ Edema DIAGNOSIS TEGAK : 2 Mayor atau 1 Mayor 2 minor TERAPI : Modifikasi Preload :
-‐ Diuretik (Furosemid) : 2x1 ampul : 2x40 mg Perbaiki Kontraktilitas Jantung :
-‐ Digitalis (Digoksin) ! biasanya setelah dilakukan Echo dulu ! Inotropik Positif (pengaruhi kontraksi) Kronotropik Negatif (tidak pegaruhi HR) Dokter umum jangan kasih digitalisasi, echo dulu. Makanya konsul atau rujuk
-‐ Beta Blocker (untuk turunkan HR) : biasanya Bisoprolol 1x5 mg Afterload :
-‐ ACE Inhibitor / ARB : perbaiki SVR ! ACEI (kaptopril), ARB (valsartan) PEMERIKSAAN PENUNJANG :
1. Foto Thorax : Kardiomegali ! CTR ! Boot Shape ! CTR >50% kardimomegali
2. Edema Paru : Kerley Sign, Bat Wing Appearance 3. Kerley A, B ! A di atas, B di bawah. Garis mendatar dari samping ke
tengah 4. Lab : BNP (Brain Natriuretic Peptide) ! dihasilkan ketika ventikel
terdilatasi / terdistensi ! normalnya : <100, meragukan : 100-‐400. Seharusnya tiap edema, kita cek BNP ! Pemeriksaan Spesifik
Kerley : saluran limfe yang mengalami penebalan. Parenkin dan limfe jadi saling emnempel satu sama lain , akan menimbulkan gambaran yang lebih jelas pada saat Paru mengalami Edema
Kalo ada Pasien laki laki 70 tahun, Gagal Jantung dan DM, TD 170/120, Hipertensi sudah 20 tahun dikasih apa obat DM-‐nya? Kasih Metformin, obat pertama yang dikasih Insulin kan indikasinya :
-‐ Komplikasi -‐ Ibu Hamil -‐ Ulkus
SINDROM KORONER AKUT
SCA / PJK ! Sindrom Coronary Acute PJK ! Penyakit Jantung Koroner Manifestasi :
1. Unstable Angina 2. NSTEMI 3. STEMI
WHO : jika ada 2 dari 3 :
1. Nyeri dada iskemik 2. Abnormalitas EKG yang menunjang 3. Peningkatan Cardiac Enzym
ACS bisa muncul karena adanya oklusi di arteri koroner Arteri koroner : menyuplai jantung Dikatakan koroner : karena menyerupai mahkota (crown) Arteri koroner terisi saat diastolik ! makanya jadilah ada stable unstable : Nyeri dada jika masih stabil : muncul saat aktivitas Unstable : saat aktivitas lebih parah ACS : demand lebih tinggi daripada suplai Arteri koroner kalau mengalami penyemipitan (arterosklersis), terjadilah ketidakseimbangan di atas Dinding Jantung ada 3 lapis :
1. Endokardium 2. Myokardium 3. Epikardium
Perikardium :
1. Visceral 2. Parietal
Di antara visceral dan parietal : perikardial space
Arteri koroner memperdarahi dari perikardium ke endokardium Makanya kalo perdarahannya sedikit, maka yang iskemik duluan adalah daerah subendokardium Kalo endokardium masih bisa dapat darah dari ruang jantung, kalo subendokardium gak dapat dari ruang jantung dan gak dapat dari koroner kalo terjadi iskemik karena aliran darah yang kurang UNSTABLE ANGINA Harus dibedakan dari Stable Angina SAP (Stable Angina Pektoris) vs UAP (Unstable Angina Pektoris) Nyeri angina pektoris, atau nyeri iskemik Nyeri Iskemik cirinya : Menjalar ke atas (rahang), ke bawah (epigastrik), ke lengan kiri Nyeri seperti tertekan atau seperti tertindih
Faktor SAP UAP Durasi <10 menit >10 – 20 menit Pencetus Aktivitas Berat Aktivitas Ringan /
Istirahat Relieving Factor Istirahat ! hilang Istirahat ! tidak hilang NSTEMI Sebenarnya harus ada tanda infark Tanda Infark : cardiac enzym Cardiac Enzym :
1. Myoglobin (paling cepat keluar, paling cepat hilang juga) 2. CKMB (untuk melihat serangan ulang ! ratio CKMB
terhadap CK) 1. Jika ratio CKMB/CK ≥ 2,5 % (≥5%) !asalnya dari
kardiak 2. Kemungkinan false negatif besar
3. Troponin I / T 1. Paling spesifik dan sensitif (paling lama bertahan,
paling muncul terakhir) Tanda Infark : Oklusi parsial : Oklusi Total :
-‐ STEMI -‐ Reperfusi
o Fibrinolitik (
o PCI (Percutaneous Coronary Intervention) NSTEMI : -‐ T Inverted
-‐ ST Depresi Kalau perubahan resiprokal : ST Depresinya biasanya hanya menyerang satu sadapan, gak sekelompok STEMI :
-‐ ST Elevasi -‐ LBBB –NEW-‐
Iskemia : Perjalanannya :
1. Iskemia ! T Hiperakut 2. Iskemia ! T Inverted atau ST Depresi
Atherosklerosis Terjadi di pembuluh darah Sebenarnya pada usia dekade 20-‐30-‐an sudah terbentuk trombus trombusnya di pembuluh darah Terbentuknya dari :
1. Lipid ! lemak jenuh 2. Kalo lipid teroksidasi ! jadi membesar 3. Oksidasi tertinggi : Rokok 4. Mikrotrauma ! agregasi platelet ! platelet numpuk
Faktor Risiko : Yang bisa diubah : 1. Pola Gaya Hidup Yang tidak bisa diubah :
1. Usia 2. Gender 3. Genetik
STEMI : ketika cap kebuka, isinya berupa platelet, lemak dan lain lain jadi Oklusi Total. Kelompok EKG Dikatakan kelainan kalau ada 2 dari kriteria di tiap kelompok :
Septal : V1, V2
Apical (Anterior) : V3, V4
Lateral : V5, V6, I, AVL
Inferior : II, III, AVF J Point yang dinyatakan bermakna : Di precordial : ≥ 2 KK Di ekstermitas : ≥ 1 KK VI-‐V4 : AnteroSeptal V1-‐V6 : Anterior Luas (Anterior Ekstensif) Begitu pasien datang dengan sesak, nyeri dada, yang dilakukan : -‐ Oksigen
-‐ IV Line -‐ Monitor
Lalu diberi MONACO : Morfin : diberi jika dikasih 3x nitrat, tidak berefek. Nitrat dikasih lagi interval 5 menit. Atau pada kontra indikasi Nitrat. Diberikan IV. Oksigen : sudah dikasih saat pertama kali pasien datang Nitrat : mengurangi nyeri Aspirin : melisiskan fibrin, trombus yang baru terbentuk. Dikunyah. Clopidogrel : memperbaiki kerja aspirin (membantu kerja aspirin), tapi tidak semua rumah sakit ada clopidogrel DOSIS 1 tab Nitrat :
1. ISDN : 5 mg 2. Nitrogliserin : 0,5 mg
2 tab Aspirin : 80 mg 300 Clopidogrel : 300 mg 4L Oksigen 4 L STEMI : harus cepat cepat direperfusi. Cari kontraindikasi reperfusi medikamentosa : kalo ada kontra indikasi, maka langsung PCI