seminar jw marriot hotel 15 apr 2014

8/17/2019 Seminar Jw Marriot Hotel 15 Apr 2014

1/24

STRATEGI MENJADI SAKSI AHLI DAN

MENGHADAPI PERKARA PIDANATERKAIT PROSES BISNIS

DILINGKUNGAN PT PERTAMINA

(PERSERO)

OLEH :

SYAIFUL MA’ARIF, S.H. C.N., M.H.

JW ＭＡＲＲＩＯＴＨＯＴＥＬＳＢＹ

２０１４


2/24

PT PERTAMINA

• Perusahaan mii! ne"ara yang bergerak di bidang energi meliputi minyak, gas serta energi

baru dan terbarukan;• Sahamn#a $%%& 'imii!i (eh Pemerin)ah

Re*u+i! In'(nesia melalui kementerianBadan usaha milik negara (BUMN) selaku

pemegang saham dengan jumlah modal dasarsebesar 200 rilium rupiah!

"umber # $$$!pertamina!%om


3/24

AKIBAT HUKUM SEBAGAI PERUSAHAAN

NEGARA

• &emilik Modal adalah Pemerin)ah Re*u+i!In'(nesia sebagai akibatnya jika modal

tersebut tidak dikelola se%ara benar 'a*a)menim+u!an !eru"ian ne"ara!

• imbulnya kerugian negara yang tidak dapatdipertanggungja$abkan dapat tersandung

tindak pidana khusus, yaitu 'orupsi yangtunduk pada UU $-$ jo. UU /%-/%%$)en)an" Pem+eran)asan 0in'a! Pi'ana1(ru*si.


4/24

TINDAK PIDANA DAPAT TERJADI

• indak pidana dapat terjadi pada setiap orang,atau sekelompok orang, bila termasuk dalamkualiikasi yang diatur dalam 'U& dan*atauperaturan perundang+undangan khusus lainnya!


5/24

PROSES DALAM HUKUM ACARA PIDANA

&N-.//'1N &N-//'1N &NUNU1N

&MBU'/1N

&MB.11N&UU"1N'"'U"/ *B1N/N *

'1"1"/


6/24

PENGERTIAN TERSANGKA/TERDAKWA

• ersangka adalah seorang yang karenaperbuatanya atau keadaannya, berdasarkan bukti permulaan patut diduga sebagai pelakutindak pidana (pasal 3 butir (34) 'U1&)

• erdak$a adalah seorang yang dituntut,

diperiksa dan diadili di sidang pengadilan (pasal3 butir (35) 'U1&)


7/24

TERSANGKA/TERDAKWA DAPAT

DINYATAKAN BERSALAH

• "etidaknya terdapat 2 alat bukti yang sah (&asal 367'U1&) dengan "istem pembuktian berdasar

undang+undang se%ara negati (negatief wettelijkbewijs theorie)!

• 1lat+alat bukti tersebut berdasarkan &asal 364'U1&, terdiri dari #

a! keterangan saksi; b! keterangan ahli;%! surat;d! petunjuk;

e! keterangan terdak$a!


8/24

HAK-HAK TERSANGKA / TERDAKWA• Meminta diperlihatkan surat tugas dan

mendapatkan surat perintah penangkapan ketika

tersangka ditangkap dengan menyebutkan alasanpenangkapan serta uraian singkat kejahatan yangdipersangkakan (pasal 36 ayat (3) 'U1&)

• Menerima tembusan "urat &erintah &enangkapan

bagi keluarga tersangka (pasal 36 ayat (7) 'U1&)• Meminta penjelasan mengenai tindak pidana yang

disangkakan dan didak$akan kepadanya gunakepentingan pembelaan (pasal 53 'U1&)


9/24

HAK-HAK TERSANGKA / TERDAKWA• Memberikan keterangan se%ara bebas, tanpa

tekanan, dan tidak dipaksa ketika diperiksa disemuatingkat pemeriksaan dalam proses peradilan (pasal52 dan 338 ayat (3) 'U1&)

• Mendapat Bantuan ukum dan dengan bebasmenunjuk &enasehat ukum yang akanmendampinginya (pasal 54, pasal 55 dan pasal 334'U1& )

• Bagi yang dian%am dengan pidana mati atauan%aman pidana 35 tahun atau lebih bagi yang tidakmampu,maka pejabat yang bersangkutan 91:/Bmenyediakan &enasehat ukum se%ara %uma+uma(pasal 5< ayat (3)'U1&)


10/24

HAK-HAK TERSANGKA / TERDAKWA• Menghubungi dan berbi%ara dengan &enasehat

ukumnya (pasal 58 'U1&)

• Mengusahakan dan mengajukan saksi dan atauseseorang yang memiliki keahlian khusus gunamemberikan keterangan yang menguntungkan bagi dirinya (pasal


11/24

HAK-HAK TERSANGKA & TERDAKWA• Meminta ganti kerugian dan rehabilitasi dalam hal

penangkapan, penahanan yang tidak sah (pasal


12/24

PERBEDAAN SAKSI, AHLI & TERDAKWA AHLI 2Pasa $ an"!a /3

1UHAP4SA1SI 2Pasa $ an"!a /5

1UHAP40ER6A1WA 2Pasa $ +u)ir

2$74 1UHAP4

Memberikan keterangan #an"'i+eri!an (eh se(ran" #an"

memii!i !eahian !husus

)en)an" ha #an" 'i*eru!anun)u! mem+ua))eran" sua)u *er!ara *i'ana

"una !e*en)in"an*emeri!saan.

Memberikan 'eterangan!e)eran"an 'ari sa!si

men"enai sua)u *eris)i8a

*i'ana #an" ia 'en"arsen'iri, ia iha) sen'iri 'ania aami sen'iri 'en"anmen#e+u) aasan 'ari*en"e)ahuann#a i)u

se(ran" #an" 'i)un)u),'i*eri!sa 'an 'ia'ii 'i

si'an" *en"a'ian

idak hadir dengan memberikan.aporan ertulis (&asal 377

'U1&)

9ajib hadir dalam &emeriksaan 9ajib hadir dalam pemeriksaan

Menolak adir dikenai sanksipidana &asal 522 'U&

Menolak adir dikenai sanksipidana (&asal 23< (3), &asal 224,

522 'U&)


13/24

MACAM-MACAM SAKSI DALAM PRAKTEK

ACARA PIDANA• "aksi korban;

• "aksi mahkota;

• "aksi =erbalisan;• "aksi a %harge;

• "aksi a de %harge!


14/24

HAK-HAK SAKSI

• 'U1& belum mengakomodir hak+hak saksise%ara penuh!

• ak+hak saksi banyak diatur dalam UU No! 37ahun 200< tentang &erlindungan "aksi dan'orban, yang diatur dalam &asal 5 ayat (3), &asal

6, &asal > ayat (3)!


15/24

FUNGSI & MANFAAT DARI AHLI DALAM

PERKARA PIDANA

• "ebagai suatu bukti keterangan dalam menjernihkanduduk persoalan yang timbul dalam suatu sidang

dipengadilan!• "ebagai suatu alat yang berguna untuk memberikanketerangan se%ara jelas mengenai suatu perkara pidana yang terjadi dengan menggunakan keahliannya atau pundengan berdasarkan apa yang ia pahami atau taumengenai suatu perkara pidana!

• "ebagai suatu bukti dengan menggunakan keahlinnyauntuk memberikan keterangan demi membela ataudemi mengguntungkan tersangka atau terdak$a!

• untuk menambahkan keyakinan hakim dalammemberikan suatu putusan atau keputusan didalam

persidangan!


16/24

AHLI BERDASARKAN PASAL 1 ANGKA 2

KUHAP

3! Memberikan keterangan

2! -ang diberikan oleh seorang yang memilikikeahlian khusus

7! entang hal yang diperlukan

4! Untuk membuat terang suatu perkara pidana

guna kepentingan pemeriksaan


17/24

KETERANGAN AHLI DALAM PROSES

HUKUM ACARA PIDANA

'eterangan 1hli dalam 'U1& dapat dimintapada ahap #

•ahap &enyidikan

•ahap &embuktian di &ersidangan


18/24

KETERANGAN AHLI DALAM TAHAP

PENYIDIKAN

• 'eterangan 1hli dipergunakan oleh penyidikuntuk ?men%ari dan mendapatkan atau setidak+

tidaknya mendekati kebenaran materiil, yaitukebenaran yang selengkap+lengkapnya darisuatu perkara pidana (Badan &embinaanukum Nasional epartemen 'ehakiman dan

1M @/, h! 6)A, dikarenakan penyidik tidak ahliatau berkompeten dalam bidang tertentu yangmemiliki peran signiikan dalam prosespenyidikan, %ontoh # Uji N1, Bedah Mayat, dll!


19/24


PENYIDIKAN• 'eterangan 1hli dapat diminta oleh &enyidik pada

ahap &enyidikan sebagaimana diatur dalam &asal320, &asal 372 (3), &asal 377 ayat (3) 'U1&!

• 1hli sebelum memberikan keterangannya berdasarkan &asal 320 ayat (2) 'U1& dimintamengangkat sumpah atau mengu%apkan janji dimuka penyidik bah$a ia akan memberi keterangan

menurut pengetahuannya dengan sebaik+baiknya!• 1hli dapat menolak memberikan keterangan dalamhal yang disebabkan karena harkat serta martabat,pekerjaan atau jabatannya yang me$ajibkan iamenyimpan rahasia dapat menolak untuk

memberikan keterangan yang diminta!


20/24


PENYIDIKAN

• alam hal tertentu ahli dapat memberikanketerangannya dalam bentuk laporan seperti

dalam &asal 377 'U1& #okter mengeluarkan surat keterangan yangdisebut “visum et repertum” dalam penanganankorban luka, kera%unan, ataupun mati yangdiduga disebabkan oleh suatu peristi$a yangmerupakan tindak pidana sehin""a )i'a!harus )un'u! *a'a Pasa $/% a#a) 2/4

1UHAP;


21/24


PENYIDIKAN

• 'eterangan dalam bentuk laporan atau “visumet repertum” mempunyai nilai pembuktian

berupa alat bukti keterangan ahli berbentuklaporan (&enjelasan &asal 36< 'U1&) yang sahdan alat bukti "urat (&asal 368 huru % 'U1&)!

• ersangka juga memiliki hak untuk mengajukanahli pada tahap penyidikan (&asal


22/24


PERSIDANGAN• 1hli dapat diajukan oleh &enuntut umum atau

erdak$a (&asal


23/24


PERSIDANGAN• alam konteks pemeriksaan di sidang pengadilan, sikap

hakim adalah een objektieve beoordeling van eenobjektieve positie, yaitu hakim harus memperhatikankepentingan berbagai pihak, baik itu kepentinganterdak$a, saksi, maupun kepentingan penuntut umum!

• 1lat bukti keterangan ahli tidak memiliki kekuatanpembuktian yang mengikat atau kerap diistilahkan

dengan nilai kekuatan pembuktian bebas atau “vrijbewijskracht”. Artinya, nilai kekuatan pembuktian yangsempurna dan menentukan tidak melekat kepadanya!akim pun tidak terikat untuk menerima kebenaranketerangan ahli yang dimaksud dan bebas menilainya!


24/24

TERIMA KASIH

&

SEMOGA BERMANFAAT

seminar jw marriot hotel 15 apr 2014

Documents