resume skenario 2 tutor a.docx

Upload: lisa-fitzgerald

Post on 09-Oct-2015

35 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

  • 5/19/2018 RESUME SKENARIO 2 tutor a.docx

    1/51

    RESUME SKENARIO 2

    PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN

    Disusun oleh:

    Kelompok Tutorial A

    1.

    Imama Rasyada (132010101001)

    2. Wydi Ulfa Pradini (132010101008)

    3. Gema Akbar Wakhidana (132010101009)

    4.

    Widya Ayu Putri Maharani (132010101018)

    5.

    Nadia Putri Yurianto (132010101025)

    6. Khikma Rizky Nurhidayah (132010101035)

    7.

    Maulina Irianto (132010101042)

    8. Rovian Cahya Prasetya (132010101049)

    9. Septiarina Putri Dewantari (132010101052)

    10.

    Hengky Tri Cahyono Hasan (132010101062)

    11.Lyanita Tantri (132010101066)

    12.

    Oessi Salsabila (132010101074)

    13.

    Ulin Nuha Jazmin (132010101085)

    14.Rosi Tri Wulandari (132010101093)

    15.Muhammad Erdian Dwi R (132010101101)

    FAKULTAS KEDOKTERAN

    UNIVERSITAS JEMBER

    2013

  • 5/19/2018 RESUME SKENARIO 2 tutor a.docx

    2/51

    SKENARIO 2

    PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN

    Ny. Ani membawa anaknya yang masih bayi Karin yang berusia 9 bulan ke Poli

    Anak suatu Rumah Sakit untuk diberika imunisasi. Sebelum memberikan

    imunisasi, dokter menimbang berat badan, mengukur panjang badan, dan lingkar

    kepala Karin. Dokter mencatat data tersebut pada rekam medik dan KMS Karin.

    Dokter juga mengamati aktivitas motorik Karin yang sudah bisa duduk sendiri

    dan memegang biscuit. Dokter menyimpulkan Karin tidak mengalami gangguan

    tumbuh kembang. Setelah diberikan imunisasi, dokter juga menjelaskan bahwa

    imunisasi tambahan dapat diberikan ketika Karin sudah balita dan booster

    diberikan pada usia sekolah.

  • 5/19/2018 RESUME SKENARIO 2 tutor a.docx

    3/51

    A.

    KLARIFIKASI ISTILAH

    1. Bayi : bayi atau infant menurut kamus Dorland adalah manusia muda dari waktu

    kelahiran sampai berusia satu tahun

    2. Poli anak : balai pengobatan yang melayani masyarakat yang membutuhkan

    pelayanan kesehatan anak yang ditangani dokter spesialis anak yang sudah

    berpengalaman di bidangnya Polianak dan pelayanan khusus anak umur kurang

    dari 13 tahun juga dilaksanakan MTBS untuk pasien usia kurang dari 5 tahun.

    (kepala puskesmas Denpasar Selatan (dr. A. A.A.A. Candrawati))

    3. Imunisasi: suatu cara untuk meningkatkan kekebalan seseorang secara aktif

    terhadap suatu antigen, sehingga bila kelak ia terkena antigen yang serupa, tidakterjadi penyakit. (Ranuh,2008,p.10).

    4. Rekam Medis: Menurut Permenkes No. 749a/ Menkes/ Per/ XII/ 1989 tentang

    Rekam Medik, Rekam Medik adalah berkas yang berisi cayayan dan dokumen

    tentang identitas pasien, pemeriksaan, pengobatan, tindakan, dan pelayanan lain

    kepada pasien pada sarana pelayanan kesehatan.

    5. KMS ( Kartu Menuju Sehat ): kartu yang memuat grafik pertumbuhan serta

    indikator perkembangan yang bermanfaat untuk mencatat dan memantau tumbuh

    kembang balita setiap bulan dari sejak lahir sampai usia 5 tahun yang memiliki

    tujuan untuk memantau pertumbuhan dan perkembangan balita yang optimal,

    menentukan tindakan pelayanan kesehatan dan gizi pada balita, menentukan

    tindakan untuk mewujudkan tingkat pertumbuhan dan perkembangan balita yang

    optimal. ( Depkes RI, 1996)

    6. Aktivitas Motorik: gerak kasar halus dan kemandirian sosial yang berpengaruh

    terhadap tingkah laku.

    7. Tumbuh Kembang: proses yang kontinu sejak dari konsepsi sampai dewasa,

    yang dipengaruhi oleh faktor bawaan dan lingkungan

    8. Booster : Peningkatan (imunogen) kekebalan tubuh atau pengulangan. Booster

    adalah imunisasi ulang, penambahan dosis setelah dilakukan imunisasi dasar atau

    pertama

    B. RUMUSAN MASALAH

    1.

    Bagaimana cara menggunakan KMS ?

    2.

    Apakah ciri tumbuh Kembang anak ?

  • 5/19/2018 RESUME SKENARIO 2 tutor a.docx

    4/51

    3.

    Apa saja faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan ?

    4. Apa saja gangguan perkembangan ?

    5. Apa jenis dan macam imunisasi ?

    6.

    Bagaimana tahapan Tumbuh Kembang ?

    7. Apakah Setelah di Imunisasi masih ada kemunginan terkena penyakit?

    C. PEMBAHASAN

    1. PERTUMBUHAN

    A. DEFINISI

    Pertumbuhan adalah hal yang berkaitan dengan masalah

    perubahan dalam besar, jumlah, ukuran atau dimensi tingkat sel, organ,

    maupun individu yang bisa diukur dengan ukuran berat (gram, pound,

    kilogram), ukuran panjang (cm, meter), umur tulang dan keseimbangan

    metabolic (retensi kalsium dan nitrogen tubuh)(Soetjiningsih. 1995.

    Tumbuh Kembang Anak. Jakarta: EGC.)

    Kozier dalam buku Fundamentals of Nursing : Concepts,Process, and Practice. 7th Edition, 2000, menyebutkan bahwa

    pertumbuhan adalah perubahan fisik dan meningkatnya ukuran tubuh.

    Pertumbuhan dapat dinilai secara kuantitatif dengan indikasi antara

    lain, tinggi tubuh, berat badan, ukuran tulang, dan gigi. Secara umum,

    pertumbuhan fisik semua orang sama. Namun, pertumbuhan sangat

    bervariasi jika dibedakan dengan perkembangan. Pertumbuhan dialami

    pada usia 20 tahun pertama.

    B. TAHAPAN PERTUMBUHAN

    1. Masa Prenatal

    Masih di dalam kandungan (janin)

    a. Masa mudigah / embrio : konsepsi8 minggu

    Konsepsi: pada masa embrio yaitu 8 minggu pertama kehamilan, sel

    telur yang dibuah berdiferensiasi secara cepat menjadi organisme

    yang mempunyai bentuk anatomi seperti manusia.

  • 5/19/2018 RESUME SKENARIO 2 tutor a.docx

    5/51

    8 minggu: berat janin = 1 gram, panjang janin = 2,5 cm

    b. Masa janin / fetus : 9 minggulahir (40 minggu)

    Pada masa janin pertumbuhan berjalan cepat dan mulai

    berfungsinya organ-organ.

    1) Masa fetus dini : 12 minggutrimester II

    12 minggu: berat janin = 14 gram

    panjang janin = 7,5 cm

    16 minggu: berat janin = 100 gram

    panjang janin = 17 cm

    20 minggu: berat janin = 500 gram

    berat otak = 100 gram

    2)

    Masa fetus lanjutan : trimester terakhir

    Pertumbuhan janin yang pesat pada trimester III kehamilan adalah

    sebagai akibat dari bertambahnya jaringan lemak subkutan dan

    massa otot.

    28 minggu: berat janin = 1000 gram

    panjang janin = 35 cm

    8 bulan: berat janin = 1500 gram

    9 bulan: berat janin = 3200 gram

    panjang janin = 50 cm

    lingkar kepala = 34 cm

    2. Masa Neonatal: Usia 0 28 hari

    a. Berat badan lahir = 2500-4500 gram

    b.

    Panjang badan lahir = 45-55 cm

    c. Lingkar kepala = 34-35 cm

    d. Berat otak = 400 gram

    3. Masa Bayi: Usia 1 bulan2 tahun

    a. Masa bayi dini : 1-12 bulan

  • 5/19/2018 RESUME SKENARIO 2 tutor a.docx

    6/51

    Kenaikan berat badan:

    a) Triwulan I: 700-1000 g/bln

    b) Triwulan II: 500-600 g/bln

    c)

    Triwulan III: 350-450 g/bln

    d) Triwulan IV: 250-350 g/bln

    Perkiraan tinggi badan

    Lahir = 50 cm

    1-12 bulan = 1,5x TB lahir

    Gigi pertama tumbuh pada usia 5-9 bulan

    Pada usia 1 tahun, terdapat 6-8 gigi susu

    Lingkar kepala = 47 cm

    Pertumbuhan berlangsung cepat.

    Pertambahan fungsi sistem saraf.

    b.Masa bayi lanjut : 1-2 tahun

    Perkiraan berat badan = 4x BB lahir

    Perkiraan tinggi badan = 1,5 x TB lahir

    Gigi = 14-16 buah

    Lingkar kepala = 49 cm

    Pertumbuhan dan perkembangan anak pada tahap bayi sangat

    cepat. Dimana berat badannya meningkat 4 kali lipat dibanding

    berat lahirnya dan panjang badannya naik 1,5x Lingkar

    kepalanya semakin besar mengikuti pertumbuhan otaknya yang

    semakin cepat. Sedangkan sistem tubuhnya, diuraikan seperti di

    bawah ini:

    - Kardiovaskular

    Nadi dan tekanan darahnya sedikit meningkat.

    - Gatrointestinal

    Kemampuan untuk mencerna makanan semakin matang selama

    tahun pertama ini.

    -

    Hati, ginjal, dan endokrin masih belum terlalu matang.

  • 5/19/2018 RESUME SKENARIO 2 tutor a.docx

    7/51

    -

    Gigi telah mulai tumbuh pada usia 6 bulan.

    4. Masa Prasekolah: Usia 2 sampai 6 tahun

    Kenaikan berat badan = 2 kg per tahun

    Laju pertumbuhan (tinggi badan) berkurang cepat. Pada usia 4

    tahun = 2x TB lahir. Pada usia 6 tahun = 1,5 x TB lahir.

    Usia 2,5 tahun, 20 gigi susu telah tumbuh

    Berat otak = 1100 gram

    Pertumbuhan berlangsung lebih lambat.

    Cepat menangkap pelajaran / hal-hal baru.

    Koordinasi fungsi motorik bertambah.

    5. Sekolah

    a. Masa pra remaja : usia 610 tahun

    Pertumbuhan fisik anak melambat sedangkan perkembangan dan

    kognitifnya cepat. Berat badannya meningkat sekitar 4,5 sampai 7,5

    kg dan tinggi badannya naik sekitar 1 sampai 2 inci. Gigi susu lepas

    dan mulai diganti dengan permanen. Postur tubuhnya lebih tegak,

    pertumbuhan otak telah lengkap pada usia 10 tahun, dan motoriknya

    menjadi lebih halus.

    Frekuensi nadi menurun sedangkan tekanan darahnya meningkat.

    Mulai ada maturasi seksual pada umur 10 sampai 14 tahun saat

    hipothalamus mulai mentransmisikan enzim ke kelenjar hipofisis

    anterior untuk merangsang produksi hormon gonadotropik yang akan

    mengaktifkan perubahan pada testis dan ovarium. Pada tahap ini pun,

    anak mulai mengembangkan persahabatan dan menjadi canggung

    dengan lawan jenis.

    b. Masa remaja

    MASA REMAJA DINI

    Pada wanita antara usia 813 tahun.

  • 5/19/2018 RESUME SKENARIO 2 tutor a.docx

    8/51

    Pada pria antara usia 1015 tahun.

    MASA REMAJA LANJUT

    Pada wanita antara usia 1318 tahun.

    Pada pria antara usia 1520 tahun.

    Ditandai dengan :

    Tinggi badan dan berat badan tumbuh cepat.

    Mulai tumbuh ciri kelamin sekunder.

    a. Pertumbuhan Fisik

    1. Berat Badan

    Lahir = 3250 gram

    5 bulan = 2x BB lahir;

    1 tahun = 3x BB Lahir

    2 tahun = 4x BB Lahir

    prasekolah = naik + 2kg/tahun lalu konstan

    prapubertas (pre-adolescent growth spurt) = naik 3-3,5 kg/th

    remaja (adolescent growth spurt / pacu tumbuh)

    laki-laki : 10-20 tahun

    perempuan : 8 -18 tahun

    Kenaikan berat badan pd tahun pertama bila gizi baik

    Triwulan I: 700-1000 g/bln

    Triwulan II: 500-600 g/bln Triwulan III: 350-450 g/bln

    Triwulan IV: 250-350 g/bln

    Rumus Behrman (1992)Perkiraan Berat badan:

    Lahir : 3,25 kg

    312 bln :

    2

    9)( bulanUmur

  • 5/19/2018 RESUME SKENARIO 2 tutor a.docx

    9/51

    2.

    Tinggi Badan

    Tinggi badan rata-rata pada waktu lahir adalah 50 cm. Secara garis

    besar, tinggi badan anak dapat diperkirakan, sebagai berikut:

    1 tahun=1,5 x TB lahir

    4 tahun =2 x TB lahir

    6 tahun = 1,5x TB setahun

    13 tahun = 3x TB lahir

    Dewasa 3,5 x TB lahir (2 x TB 2 tahun)

    Rata-rata kenaikan tinggi badan pada anak pra-sekolah adalah 6-8

    cm/tahun. Kemudian pada masa remaja terjadi pacu tumbuh adolesen,

    yang berbeda antara anak laki-laki dan perempuan. Anak perempuan

    umumnya memulai pacu tumbuh tinggi badan adolesennya kira-kira

    pada umur 10,5 tahun dan mencapai puncaknya pada usia 12 tahun.

    Sedangkan anak laki-laki memulai pacu tumbuh dan mencapaipuncaknya 2 tahun kemudian. Rata-rata laju pertumbuhan tinggi

    badan anak laki-laki 10,3 cm per tahun dibandingkan dengan 9 cm per

    tahun pada anak perempuan.

    Rumus prediksi tinggi akhir anak sesuai dengan potensi genetic

    berdasarkan data tinggi badan orang tua dengan asumsi bahwa semua

    tumbuh optimal sesuai dengan potensinya, adalah sbb (dikutip dari

    Titi, 1993):

    16 tahun : 82)( tahunUmur

    612 tahun :2

    57)( tahunUmur

  • 5/19/2018 RESUME SKENARIO 2 tutor a.docx

    10/51

    TB anak perempuan = cmibuTBcmayahTB

    5,82

    )13(

    TB anak laki-laki = cmayahTBcmibuTB

    5,82

    )13(

    Perubahan proporsi tubuh

    Janin (2 bulan) : ukuran panjang kepala hampir samadengan panjang badan ditambah tungkai bawah.

    Neonatus : titik tengah tinggi badannya adalah setinggi

    umbilicus.

    Dewasa : titik tengah tinggi badannya adalah setinggi

    simfisis pubis.

    3. Lingkar Kepala

    Umur Lingkar KepalaPada waktu lahir 34 cm

    6 bulan 44 cm

    1 tahun 47 cm

    2 tahun 49 cm

    Dewasa 54 cm

  • 5/19/2018 RESUME SKENARIO 2 tutor a.docx

    11/51

    Pertumbuhan tulang kepala mengikuti pertumbuhan otak, demikian

    pula sebaliknya. Pertumbuhan otak yang tercepat terjadi pada

    trimester ketiga kehamilan sampai 5-6 bulan pertama setelah lahir.

    Pada masa ini terjadi pembelahan sel-sel otak yang pesat, setelah itu

    pembelahan melambat dan terjadi pembesaran sel-sel otak saja.

    pertumbuhan tercepat : trimester III (hamil) s/d 5-6 bulan. Sehingga

    pada waktu lahir berat otak bayi = berat otak dewasa, tetapi jumlah

    selnya sudah mencapai 2/3jumlah sel otak dewasa

    4.

    Gigi

    5-9 bln = muncul pertama

    1 thn = 6-8 gigi susu

    2 thn = 14-16 gigi susu (+8)

    2,5 th: 20 gigi susu

    Erupsi Gigi

    Molar pertama 6-7 tahun

    Insisor 7-9 tahunPremolar 9-11 tahun

    Kaninus 10-12 tahun

    Molar Kedua 12-16 tahun

    Molar Ketiga 17-25 tahun

    5.

    Jaringan Lemak

    Pertambahan jumlah sel lemak meningkat : trimester III (hamil) s/d

    pertengahan masa bayi (6 bln)

    Berkurang : 6 thn

    Bertambah lagi : perempuan = 8 thn ; laki-laki = 10 thn

    C. POLA PERTUMBUHAN

  • 5/19/2018 RESUME SKENARIO 2 tutor a.docx

    12/51

    Pola pertumbuhan

    1. Pola pertumbuhan fisik terarah

    a. Chefalocaudal (arah kepala sampai ekor)

    b.

    Proximodistal (dari yang dekat dengan sumbuh tubuh ke yang menjauh

    dari sumbu tubuh)

    2. Pola perkembangan dari umum ke khusus, menggerakkan daerah atau

    bagian yang lebih umum ke yang khusus. Contohnya untuk mengacung,

    dengan mengangkat tangan terlebih dari kemudian menggerakkan jari.

    3. Tahap perkembangan berlangsung dalam tahapan perkembangan, pola ini

    mencerminkan tanda khusus pada tahapan perkembangan.

    4. Pola perkembangan dipengaruhi oleh proses belajar, karena proses belajar

    ini turut mempengaruhi proses perkembangan.

    Pertumbuhan organ-organ tubuh mengikuti 4 pola yaitu :

    1. Pola umum (General pattern) ; Yang khas adalah pertumbuhan TB

    Sampai usia 2 th pertambahan TB cepat, setelah itu stabil, mulai

    pubertas cepat lagi sampai akhir pubertas, tulang panjang, otot skelet

    (pada neonatus 20-25% berat badan, setelah dewasa 40% berat badan),

    sistem pencernaan, pernafasan, peredaran darah, dan volume darah.

    2. Pola neural (Brain & head pattern) ; Paling cepat dibanding yang lain,

    mulai intra uterin sampai tahun-tahun pertama. kehidupan bersama-

    sama tulang tengkorak yang melindunginya, mata dan telinga

    berlangsung sejak dini. Berat otak waktu lahir 25% berat otak dewasa,

    pada umur 2 tahun 75% dan pada umur 10 tahun sudah 95% berat otak

    dewasa).

    3. Pola limfoid (Lymphoid pattern) ; Organ limfoid mengalami puncak

    pertumbuhan pada usia 12 th, setelah itu menurun Anak masa pubertas

    lebih kuat daya tahan tubuhnya.

    4. Pola genital (Reproductive pattern) ; Sebelum pubertas sangat lambat,

    masa pubertas terjadi percepatan pertumbuhan yg luar biasa.

    (Soetjiningsih.2012.Tumbuh Kembang Anak.Jakarta:EGC)

  • 5/19/2018 RESUME SKENARIO 2 tutor a.docx

    13/51

    D.

    FAKTOR PERTUMBUHAN

    Faktor Pertumbuhan:

    a. Genetik

    pertumbuhan yang disekresi kelenjar pituitary, mempengaruhi

    pertumuhan.

    b. Intensitas tidur

    GH disekresi selama seorang anak tidur. Anak usia 23 tahun

    membutuhkan 1213 jam waktu tidur. Anak usia 46 tahun

    membutuhkan waktu 1011

    c. Emosi

    Keluarga yang tidak stabil, ketidaknyamanan dan kehilangan orang tua

    mempunyai dampak negative untuk pertumbuhan dan perkembangan

    anak.

    d. Hormon

  • 5/19/2018 RESUME SKENARIO 2 tutor a.docx

    14/51

    Terutama hormone pertumbuhan yang disekresi kelenjar pituitary,

    mempengaruhi pertumbuhan. Jika kekurangan GH dapat menyebabkan

    kretinisme dan jika kelebihan dapat menyebabkan gigantisme.

    e.

    Gizi ibu pada waktu hamil

    Nutrisi yang diberikan ibu pada janinnya di dalam kandungan cukup

    berpengaruh pada kesehatan bayi.

    f. Mekanis

    Trauma dan cairan ketuban yang kurang dapat menyebabkan kelainan

    bawaan pada bayi yang dilahirkan.

    g.

    Toksin/ zat kimia

    Masa oraganogenesis merupakan masa yang sangat peka terhadap zat-

    zat teratogen.

    h.

    Anoksia Embrio

    Menurunnya oksigenasi janin karena gangguan plasenta menyebabkan

    berat badan lahir rendah

    E.

    PENILAIAN PERTUMBUHAN

    Penilaian pertumbuhan fisik menggunakan ukuran antropometrik. Untuk

    penilaiannya dibedakan menjadi 2 kelompok, yaitu:

    1. Tergantung umur (age dependence)

    - Berat badan (BB) terhadap umur

    - Tinggi badan (TB) terhadap umur

    - Lingkar kepala (LK) terhadap umur

    - Lingkar lengan atas (LLA) terhadap umur

    Kendala yang ditemukan dalam penilaian ini adalah susahnya menentukan

    umur anak dengan tepat, karena tidak semua anak memiliki catatan tanggal

    lahirnya.

    2. Tidak tergantung umur

    -

    BB terhadap TB

  • 5/19/2018 RESUME SKENARIO 2 tutor a.docx

    15/51

    -

    LLA terhadap TB (QUAC Stick = Quacker Arm Circumference

    measuring stick)

    Lain lain: LLA dibandingkan dengan standar/baku, lipatan kulit pada

    trisep, subskapular, abdominal dibandingkan dengan baku

    Parameter Penilaian Pertumbuhan Fisik

    1. Ukuran antropometrik

    2. Gejala/tanda pada pemeriksaan fisik (pengukuran panjang badan, berat

    badan, lingkar kepala, dan lain-lain)

    3.

    Gejala/tanda pada pemeriksaan laboratorium (perbedaan eritrosit orang

    dewasa dengan anak)

    4. Gejala/tanda pada pemeriksaan radiologis (pemeriksaan umur tulang,

    biasanya dilakukan kalau ada kecurigaan adanya gangguan

    pertumbuhan)

    Cara menentukan pertumbuhan fisik anak

    1.

    Anamnesis

    Untuk memperoleh informasi tentang tumbuh kembang anak selama

    dalam kandungan, keadaan waktu lahir termasuk berat badan dan

    tinggi badan, kecukupan makanan, penyakit/kelainan yang diderita,

    keadaan fisik kedua orang tuanya termasuk berat badan dan tinggi

    badannya.

    2.

    Pemeriksaan fisik

    Untuk memperoleh kesan klinis tentang tumbuh kembang anak dengan

    informasi tentang gejala/tanda tumbuh kembang. Misalnya apakah ada

    gejala klinik yang mengarah ke suatu sindrom tertentu, apa ada edema,

    dan lain-lain.

    3. Pemeriksaan penunjang

    Terdiri atas:

    - Pemeriksaan antropometri

    - Pemeriksaan laboratorium

    - Pemeriksaan radiologic sesuai keperluannya

  • 5/19/2018 RESUME SKENARIO 2 tutor a.docx

    16/51

    F. GANGGUAN PERTUMBUHAN

    1. Perawakan Pendek (short stature): tinggi badan yang berada di bawah

    persentil 3 atau -2 SD pada kurva pertumbuhan. Penyebabnya dapat

    kerena variasi normal, ganguan gizi, kelainan kromoson, penyakit

    sistematik, atau karena kelainan endokrin.

    2. Cerebral Palsy: kelainan gerakan dan postur tubuh yang tidak

    progresif. Disebabkan oleh gangguan pada sel-sel motorik pada

    susunan saraf pusat yang sedang tumbuh atau belum selesai.

    3.

    Sindrom Down: adanya kromosom nomor 21 yang berlebih. Kelainan

    jantung kongenital, hipotonia yang berat, masalah biologis, atau

    lingkungan lainnya dapat menyebabkan keterlambatan perkembangan

    motorik dan keterampilan untuk menolong diri sendiri.

    4. KEP (Kurang Energi Protein): masukan energi dan protein yang sangat

    kurang dalam makanan seharihari dengan jangka waktu yang cukup

    lama.

    a.

    Marasmus: disebabkan kekurangan energi. Ciri- ciri: anak kurus

    kering, wajah seperti orang tua, lapisan lemak bawah kulit sangat

    sedikit, kulit terlihat longgar, dan kulit paha berkeriput.

    b. Kwashiorkor: disebabkan kekurangan protein. Ciri-ciri: anak

    gemuk semu akibat edema, elastisitas kulit berkurang.

    c.

    Marasmic Kwashiorkor: kekurangan energi dan protein.

    5. Obesitas: penimbunan lemak yang berlebihan.

    6.

    Tunanetra: disebabkan kelainan bawaan, kecelakaan, penyakit

    misalnya infeksi morbilli, scarlet fever, variolla, difteri, Opthalmia

    neonatorum, trachma, defisiensi vitamin A, dan retrolental fibroplasia.

    7. Tunarungu: kekurangan atau kehilangan kemampuan mendengar yang

    disebabkan oleh kerusakan atau tidak berfungsinya sebagian atau

    seluruh alat-alat pendengaran. Penyebabnya bisa dari faktor endogen

    maupun eksogen.

  • 5/19/2018 RESUME SKENARIO 2 tutor a.docx

    17/51

    a.

    Faktor endogen: keturunan dari salah satu atau kedua orang tuanya;

    ibu yang sedang mengandung menderita penyakit cacar atau

    campak (rubela, german measles), keracunan darah, atau toksemia

    akibat kerusakan plasenta.

    b. Faktor eksogen: infeksi pada kelahiran yang menyebabkan

    kerusakan pada alat atau syaraf pendengarannya meliputi

    meningitis atau otitis media yang kronis; otosklerosis, yaitu

    tumbuh tulang pada sekitar fenestra ovalis (tiga tulang

    pendengaran); serta kecelakaan yang mengakibatkan kerusakan

    alat-alat pendengaran bagian dalam.

    8. Tunadaksa (lumpuh): kelainan bentuk tulang atau otot, kelainan fungsi

    otot, sendi tulang, maupun syaraf. Penyebab: cacat lahir, ketika hamil

    ibu terserang penyakit yang mengganggu pertumbuhan janin, ibu

    hamil menggunakan obat yang dosisnya berlebihan, infeksi virus polio,

    kecelakaan, maupun menderita TBC tulang.

    G. KMS

    Cara Pengisian dan penggunaan KMS:

    1. Meletakkan titik berat badan dan membuat garis pertumbuhan anak

    a. Letakkan (plot) titik berat badan hasil penimbangan.

    b.

    Hubungkan titik berat badan bulan ini dengan bulan lalu Jika

    bulan sebelumnya anak ditimbang, hubungkan titik berat badan

    bulan lalu dengan bulan ini dalam bentuk garis lurus.

    2.

    Mencatat setiap kejadian yang dialami anak

    Balita naik berat badannya bila :

  • 5/19/2018 RESUME SKENARIO 2 tutor a.docx

    18/51

    (1) Garis pertumbuhannya naik mengikuti salah satu pita warna, atau

    (2) Garis pertumbuhannya naik dan pindah ke pita warna diatasnya.

    Gambar 2.1. Indikator KMS bila balita naik berat badannya

    b) Balita tidak naik berat badannya bila :

    - Garis pertumbuhannya turun, atau

    - Garis pertumbuhannya mendatar, atau- Garis pertumbuhannya

    naik, tetapi pindah ke pita warna dibawahnya.

    Gambar 2.2. Indikator KMS bila balita tidak naik berat badannya

    http://creasoft.files.wordpress.com/2008/04/kms51.jphttp://creasoft.files.wordpress.com/2008/04/kms51.jp
  • 5/19/2018 RESUME SKENARIO 2 tutor a.docx

    19/51

    Warna pada KTM menjelaskan beberapa indicator

    Hijau Garis normal pertumbuhan balita, gizi baik

    Kuning Peringatan (warning) kepada ibu memperbaiki/meningkatkan

    gizi, berpotensi obesitas

    Merah Gizi buruk, perlu dilakukan tindakan segera mungkin dengan

    diberi asupan gizi, guna peningkatan kesehatan balita

    Tujuan penggunaan KMS menurut Kemenkes RI TAHUN 2010 :

    1.

    Bagi orang tua balita : Orang tua dapat mengetahui status pertumbuhan

    anaknya.

    2. Bagi kader : Mencatat BB anak dan pemberian kapsul vitamin A serta

    menilai hasil penimbangan.

    3. Bagi petugas kesehatan : Mengetahui jenis pelayanan kesehatan yang

    telah diterima anak, seperti imunisasi dan kapsul vitamin A.

    (www.depkes.go.id)

    Tindak lanjut hasil penimbangan (menurut Permenkes RI (2010)

    1. Berat badan naik (N) :

    - Berikan pujian kepada ibu yang telah membawa balita ke

    posyandu

    - Berikan umpan balik dengan cara menjelaskan arti grafik

    pertumbuhan anaknya yang tertera pada KMS secara

    sederhana- Anjurkan kepada ibu untuk mempertahankan kondisi

    anakdan berikan nasihat tentang pemberian makan anak

    sesuai dengan umurnya

    - Anjurkan untuk datang pada penimbangan berikutnya

    2. Berat badan tidak naik 1 kali (T1)

    -

    Berikan pujian kepada ibu yang telah membawa balita ke

    posyandu

    http://www.depkes.go.id/http://www.depkes.go.id/
  • 5/19/2018 RESUME SKENARIO 2 tutor a.docx

    20/51

    -

    Berikan umpan balik dengan cara menjelaskan arti grafik

    pertumbuhan anaknya yang tertera pada KMS secara

    sederhana

    -

    Tanyakan dan catat keadaan anak bila ada keluhan (batuk,

    diare, panas, rewel, dll) dan kebiasaan makan anak

    - Berikan penjelasan tentang kemungkinan penyebab berat

    badan tidak naik tanpa menyalahkan ibu

    - Berikan nasihat kepada ibu tentang anjuran pemberian

    makan anak sesuai dengan umurnya

    -

    Anjurkan untuk datang pada penimbangan berikutnya

    3. Berat badan tidak naik 2 kali (T2) atau dibawah garis merah

    (BGM)

    -

    Berikan pujian kepada ibu yang telah membawa balita ke

    posyandu dan anjurkan untuk datang kembali bulan

    berikutnya

    -

    Berikan umpan balik dengan cara menjelaskan arti grafik

    pertumbuhan anaknya yang tertera dalam KMS secara

    sederhana

    -

    Tanyakan dan catat keadaan anak bila ada keluhan (batuk,

    rewel, panas, dan diare, dll) dan kebiasaan makan anak

    - Berikan penjelasan tentang kemungkinan penyebab berat

    badan tidak naik tanpa menyalahkan ibu

    - Berikan nasihat kepada ibu tentang anjuran pemberian

    makan anak sesuai dengan umutrnya

    -

    Rujuk anak ke Puskesmas/Pustu/Poskesdes

    2. PERKEMBANGAN

    A. DEFINISI

    Perkembangan (development) adalah bertambahnya kemampuan (skill)

    dalam struktur dan fungsi tubuh yang lebih kompleks dalam pola yang

    teratur dan dapat diramalkan, sebagai hasil dari proses pematangan.

  • 5/19/2018 RESUME SKENARIO 2 tutor a.docx

    21/51

    Disini menyangkut adanya proses deferensiasi sel-sel tubuh, jaringan

    tubuh, organ-organ dan sistem organ yang berkembang sedemikian

    rupa sehingga masing-masing dapat memenuhi fungsinya. Termasuk

    juga perkembangan emosi, intelektual, dan tingkah laku sebagai hasil

    interaksi dengan lingkungannya. Perkembangan berkaitan dengan

    pematangan fungsi organ/individu.

    B. TAHAPAN PERKEMBANGAN

    Tahap perkembangan anak menurut usianya :

    Usia 0 - 3 bulan

    Mengangkat kepala setinggi 45o.

    Menggerakkan kepala dari kiri/kanan ke tengah.

    Melihat dan menatap wajah.

    Mengoceh spontan atau bereaksi dengan mengoceh.

    Suka tertawa keras.

    Bereaksi terkejut terhadap suara keras.

    Membalas tersenyum ketika diajak bicara/tersenyum.

    Mengenal ibu dengan penglihatan, penciuman, pendengaran, kontak.

    Usia 3 - 6 bulan

    Berbalik dari telungkup ke telentang.

    Mengangkat kepala setinggi 90o.

    Mempertahankan posisi kepala tetap tegak dan stabil.

    Menggenggam pensil.

    Meraih benda yang ada dalam jangkauannya.

    Memegang tangannya sendiri.

    Berusaha memperluas pandangan.

    Mengarahkan matanya pada benda-benda kecil.

    Mengeluarkan suara gembira bernada tinggi atau memekik.

    Tersenyum ketika melihat mainan/gambar yang menarik saat bermain

    sendiri.

  • 5/19/2018 RESUME SKENARIO 2 tutor a.docx

    22/51

    Usia 6 - 9 bulan

    Duduk (sikap tripoid) sendiri. Belajar berdiri, kedua kakinya menyangga sebagian berat badan.

    Merangkak meraih mainan atau mendekati seseorang.

    Memindahkan benda dari satu tangan ke tangan lainnya.

    Memungut 2 benda, masing-masing tangan pegang 1 benda pada saat

    yang bersamaan.

    Memungut benda sebesar kacang dengan cara meraup.

    Bersuara tanpa arti. Mencari mainan/benda yang dijatuhkan.

    Bermain tepuk tangan/ciluk ba.

    Bergembira dengan melempar benda.

    Makan kue sendiri.

    Usia 9 - 12 bulan

    Mengangkat badannya ke posisi berdiri.

    Belajar berdiri selama 30 detik atau berpegangan di kursi.

    Dapat berjalan dengan dituntun.

    Mengulurkan lengan/badan untuk meraih mainan yang diinginkan.

    Mengenggam erat pensil.

    Memasukkan benda ke mulut.

    Mengulang menirukan bunyi yang didengar.

    Menyebut 2-3 suku kata yang sama tanpa arti.

    Mengeksplorasi sekitar, ingin tahu, ingin menyentuh apa saja.

    Bereaksi terhadap suara yang perlahan atau bisikan.

    Senang diajak bermain CILUK BA.

    Mengenal anggota keluarga, takut pada orang yang belum dikenal.

    Usia 11.5 tahun

    Berdiri sendiri tanpa berpegangan.

    Membungkuk memungut mainan kemudian berdiri kembali.

    Berjalan mundur 5 langkah.

  • 5/19/2018 RESUME SKENARIO 2 tutor a.docx

    23/51

    Memanggil ayah dan ibunya.

    Menumpuk 2 kubus. Memasukkan kubus di kotak.

    Menunjuk apa yang diinginkan tanpa menangis/merengek, anak bisa

    me-ngeluarkan suara yang menyenangkan atau menarik tangan ibu.

    Memperlihatkan rasa cemburu / bersaing.

    Usia 1.52 tahun

    Berdiri sendiri tanpa berpegangan selama 30 detik.

    Berjalan tanpa terhuyung-huyung. Bertepuk tangan, melambai-lambai.

    Menumpuk 4 buah kubus.

    Memungut benda kecil dengan ibu jari dan jari telunjuk.

    Menggelindingkan bola kearah sasaran.

    Menyebut 36 kata yang mempunyai arti.

    Membantu/menirukan pekerjaan rumah tangga.

    Memegang cangkir sendiri, belajar makan - minum sendiri.

    Usia 23 tahun

    Jalan naik tangga sendiri.

    Dapat bermain dan menendang bola kecil.

    Mencoret-coret pensil pada kertas.

    Bicara dengan baik, menggunakan 2 kata.

    Dapat menunjuk 1 atau lebih bagian tubuhnya ketika diminta.

    Melihat gambar dan dapat menyebut dengan benar nama 2 benda atau

    lebih.

    Membantu memungut mainannya sendiri atau membantu mengangkat

    piring jika diminta.

    Makan nasi sendiri tanpa banyak tumpah.

    Melepas pakaiannya sendiri.

    Usia 34 tahun

    Berdiri 1 kaki selama 2 detik.

  • 5/19/2018 RESUME SKENARIO 2 tutor a.docx

    24/51

    Melompat kedua kaki diangkat.

    Mengayuh sepeda roda tiga. Menggambar garis lurus.

    Menumpuk 8 buah kubus.

    Mengenal 2-4 warna.

    Menyebut nama, umur, tempat.

    Mengerti arti kata di atas, di bawah, di depan.

    Mendengarkan cerita.

    Mencuci dan mengeringkan tangan sendiri.

    Bermain bersama teman, mengikuti aturan permainan

    Mengenakan sepatu sendiri.

    Mengenakan celana panjang, kemeja, baju.

    Usia 45 tahun

    Berdiri 1 kaki selama 6 detik.

    Melompat-lompat 1 kaki.

    Menari.

    Menggambar tanda silang.

    Menggambar lingkaran.

    Menggambar orang dengan 3 bagian tubuh.

    Mengancing baju atau pakaian boneka.

    Menyebut nama lengkap tanpa dibantu.

    Senang menyebut kata-kata baru.

    Senang bertanya tentang sesuatu.

    Menjawab pertanyaan dengan kata-kata yang benar.

    Bicaranya mudah dimengerti.

    Bisa membandingkan/membedakan sesuatu dari ukuran dan bentuknya.

    Menyebut angka, menghitung jari.

    Menyebut nama-nama hari.

    Berpakaian sendiri tanpa dibantu.

    Menggosok gigi tanpa dibantu.

  • 5/19/2018 RESUME SKENARIO 2 tutor a.docx

    25/51

    Bereaksi tenang dan tidak rewel ketika ditinggal ibu.

    Usia 5

    6 tahun Berjalan lurus.

    Berdiri dengan 1 kaki selama 11 detik.

    Menggambar dengan 6 bagian, menggambar orang lengkap.

    Menangkap bola kecil dengan kedua tangan gambar.

    Menggambar segi empat.

    Mengerti arti lawan kata.

    Mengerti pembicaraan yang menggunakan 7 kata atau lebih.

    Menjawab pertanyaan tentang benda terbuat dari apa dan kegunaannya.

    Mengenal angka, bisa menghitung angka 5 -10.

    Mengenal warna-warni.

    Mengungkapkan simpati.

    Mengikuti aturan permainan .

    Berpakaian sendiri tanpa dibantu.

    Usia 6 - 7 tahun

    Membaca seperti mesin.

    Mengulangi tiga angka mengurut ke belakang.

    Membaca waktu untuk seperempat jam.

    Anak wanita bermain dengan wanita.

    Anak laki-laki bermain dengan laki-laki.

    Cemas terhadap kegagalan.

    Kadang malu atau sedih.

    Peningkatan minat pada bidang spiritual.

    Usia 8 - 9 tahun

    Kecepatan dan kehalusan aktivitas motorik meningkat.

    Menggunakan alat-alat.

    Peralatan rumah tangga.

    Ketrampilan lebih individual.

  • 5/19/2018 RESUME SKENARIO 2 tutor a.docx

    26/51

    Ingin terlibat dalam segala sesuatu.

    Menyukai kelompok dan mode. Mencari teman secara aktif.

    Usia 10 - 12 tahun

    Pertambahan tinggi badan lambat.

    Pertambahan berat badan cepat.

    Perubahan tubuh yang berhubungan dengan pubertas mungkin tampak.

    Mampu melakukan aktivitas seperti mencuci dan menjemur pakaian

    sen-diri.

    Memasak, menggergaji, dan mengecat.

    Menggambar, senang menulis surat atau catatan tertentu.

    Membaca untuk kesenangan atau tujuan tertentu.

    Teman sebaya dan orang tua penting.

    Mulai tertarik dengan lawan jenis.

    Sangat tertarik pada bacaan dan ilmu pengetahuan.

    Usia 12 - 18/20 tahun (Remaja)

    Konsep diri berubah sesuai dengan perkembangan biologi.

    Mencoba nilai-nilai yang berlaku.

    Pertambahan maksimum pada tinggi dan berat badan.

    Stres meningkat terutama saat terjadi konflik.

    Anak wanita mulai mendapat haid, tampak lebih gemuk.

    Berbicara lama di telepon, suasana hati berubah-ubah (emosi labil), dan

    kesukaan seksual mulai terlihat.

    Menyesuaikan diri dengan standar kelompok.

    Anak laki-laki lebih menyukai olahraga, anak wanita suka bicara

    tentang pakaian dan make-up.

    Hubungan anak-orang tua mencapai titik terendah, mulai melepaskan

    diri dari orang tua.

    Takut ditolak oleh teman sebaya.

  • 5/19/2018 RESUME SKENARIO 2 tutor a.docx

    27/51

    Pada akhir masa remaja mencapai maturitas fisik, mengejar karir,

    identi-tas seksual terbentuk, lebih nyaman dengan diri sendiri,kelompok sebaya kurang begitu penting, emosi lebih terkontrol, dan

    membentuk hubungan yang menetap.

    Menurut buku Mayo Clinic Guide to Your Baby's First Year,

    tahapan perkembangan bayi ada empat:

    o Baby, setiap anak yang baru lahir dari usia 0-4 tahun

    o

    Newborn, mengacu pada bayi di bawah usia tiga bulan.

    o Infant dari tiga bulan sampai satu tahun.

    o Toddler adalah bayi dari satu tahun sampai empat tahun.

    Untuk menunjang perkembangan anak dibutukan pendidikan

    dan stimulasi perkembangan anak yang meliputi:

    a. Akademik sederhana; pengenalan ruang, bentuk, warna, persiapan

    berhitungb. Pendidikan alam sekitar, sosialisasi, mengenal lingkungan

    masyarakat

    c. Bermain bebas untuk mengembangkan fantasi dan memperkaya

    pengalaman

    d. Menyanyi dan menggambar

    e. Bahasa; bercakap-cakap, membaca gambar, bercerita,

    mengucapkan syair sederhana,f. Melatih daya ingat antara lain dengan bermain julan,

    menyampaikan berita

    g. Membuat permainan dari kertas

    h. Bermain music

    i.

    Mengenal tugas dan larangan-larangan

    j. Aktivitas sehari-hari

  • 5/19/2018 RESUME SKENARIO 2 tutor a.docx

    28/51

    C.

    FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERKEMBANGAN

    1. Intelligensi. Intellegensi merupakan faktor yang terpenting.

    Kecerdasan yang tinggi disertai oleh perkembangan yang cepat,

    sebaliknya jika kecerdasan rendah, maka anak akan terbelakang

    dalam pertumbuhan dan perkembangan.

    2.Seks. Perbedaan perkembangan antara kedua jenis seks tidak

    tampak jelas. Yang nyata kelihatan adalah kecepatan dalam

    pertumbuhan jasmaniyah. Pada waktu lahir anak laki-lakilebih besar

    dari perempuan, tetapi anak perempuan lebih cepat

    perkembangannya dan lebihcepat pula dalam mencapai

    kedewasaannya dari pada anak laki-laki. Anak perempuan pada

    umumnya lebih cepat mencapai kematangan seksnya kira-kira satu

    atau dua tahun lebih awal dan pisiknya juga tampak lebih cepat

    besar dari pada anak lakilaki. Hal ini jelasa pada anak umur 9

    sampai 12 tahun.

    3.

    Kelenjar-kelenjar. Hasil penelitian di lapangan indoktrinologi

    (kelenjar buntu) menunjukkan adanya peranan penting dari

    sementara kelenjar-kelenjar buntu ini dalam pertumbuhan jasmani

    dan rohani dan jelas pengaruhnya terhadap perkembangan anak

    sebelum dan sesudah dilahirkan.

    4. Kebangsaan (ras)

    Anak-anak dari ras Meditarian (Lautan tengah) tumbuh lebih cepat

    dari anak-anak eropa sebelah timur. Anak-anak negro dan Indian

    pertumbuhannya tidak terlalu cepat dibandingkan dengan ank-anak

    kulit putih dan kuning.

    5. Posisi dalam keluarga

    Kedudukan anak dalam keluarga merupakan keadaan yang dapat

    mempengaruhi perkembangan. Anak kedua, ketiga, dan sebagainya

    pada umumnya perkembangannya lebih cepat dari anak yang

    pertama. Anak bungsu biasanya karena dimanja perkembangannya

    lebih lambat. Dalam hal ini anak tunggal biasanya perkembangan

  • 5/19/2018 RESUME SKENARIO 2 tutor a.docx

    29/51

    mentalitasnya cepat, karena pengaruh pergaulan dengan orang-

    orang dewasa lebih besar.

    6. Makanan

    Pada tiap-tiap usia terutama pada usia yang sangat muda, makanan

    merupakan faktor yang penting peranannya dalam pertumbuhan dan

    perkembangan. Bukan saja makanannya,tetapi isinya yang cukup

    banyak mengandung gizi yang terdiri dari pelbagai

    vitamin.Kekurangan gizi/vitamin dapat menyebabkan gigi runtuh,

    penyakit kulit dan lain-lain penyakit.

    7.

    Luka dan penyakit

    Luka dan penyakit jelas pengaruhnya kepada perkembangan,

    meskipun terkadang hanya sedikit dan hanya menyangkut

    perkembangan fisik saja.

    8. Hawa dan sinar

    Hawa dan sinar pada tahun-tahun pertama merupakan faktor yang

    penting. Terdapat perbedaan antara anak-anak yang kondisi

    lingkungannya baik dan yang buruk.

    9. Kultur (budaya)

    Penyelidikan Dennis di kalangan orang-orang Amerika dan Indiana

    menunjukan bahwa sifat pertumbuhan anak-anak bayi dari kedua

    macam kultur adalah sama. Ini menguatkan pendapat bahwa sifat-

    sifat anak bayi itu adalah universal dan bahwa budayalah yang

    kemudian merubah sejumlah dasar-dasar tingkah laku anak dalam

    proses perkembangannya. Yang termasuk faktor budaya disini

    selain budaya masyarakat juga di dalamnya termasuk pendidikan,

    agama, dsb.

    D. PENILAIAN PERKEMBANGAN

    Menurut Vineland, terdapat 8 kategori indikator menentukan skala

    maturitas (tingkat perkembangan), yaitu:

  • 5/19/2018 RESUME SKENARIO 2 tutor a.docx

    30/51

    1.

    self-help general (mampu menolong dirinya sendiri), ex: menali tali

    sepatu

    2. self-help eating (mampu makan sendiri)

    3.

    self-help dressing (mampu berpakaian sendiri)

    4. self-direction (mampu memimpin dirinya sendiri), ex: mengatur

    keuangan dan mampu bertangung jawab.

    5. occupation (mampu melakukan pekerjaan untuk dirinya sendiri), ex:

    menggunting

    6. comunication, ex: bercerita, menjelaskan.

    7.

    locomotion (gerakan motorik), ex: bergerak kemanapun yang dia

    inginkan.

    8. socialization (mampu bersosialisasi), ex: berteman, berkompetisi.

    Penilaian Perkembangan balita juga dibagi menjadi 7 aspek

    perkembangan seperti pada buku petunjuk PROGRAM BKB (BINA

    KELUARGA DAN BALITA) perkembangan:

    1.

    Tingkah laku social

    2.

    Menolong diri sendiri

    3. Intelektual

    4.

    Gerakan motorik halus

    5. Komunikasi pasif

    6. Komunikasi aktif

    7.

    Gerakan motorik kasar

    E.

    ASPEK PERKEMBANGAN

    Berbagai aspek perkembangan, antara lain:

    1.

    Perkembangan motorik

    Yang dimaksud dengan perkembangan fisik adalah perubahan

    perubahan pada tubuh, otak, kapasitas sensorik dan keterampilan

    motorik (Papalia & Olds, 2001). Perubahan pada tubuh/fisik ditandai

    dengan pertambahan tinggi dan berat tubuh, pertumbuhan tulang dan

  • 5/19/2018 RESUME SKENARIO 2 tutor a.docx

    31/51

    otot, dan kematangan organ seksual dan fungsi reproduksi. Tubuh

    remaja mulai beralih dari tubuh kanak-kanak yang cirinya adalah

    pertumbuhan menjadi tubuh orang dewasa yang cirinya adalah

    kematangan. 4 aspek perkembangan fisik menurut Kuhlen dan

    Thompson (Hurlock, 1956) antara lain sebagai berikut :

    1. Sistem syaraf (perkembangan kecerdasan dan emosi)

    2. Otototot (kekuatan dan kemampuan gerak motorik)

    3. Kelenjar Endokrin (perubahanperubahan pola tingkah laku baru)

    4. Struktur fisik/tubuh (perubahan tinggi, berat, dan proporsi)

    Merupakan proses tumbuh kembang kemampuan gerak anak.

    Gerakan ini hasil interaksi kompleks dari berbagai sistem tubuh yang

    dikontrol otak.

    a.

    Perkembangan motorik kasar.

    Gerakan motorik kasar ialah gerakan yang melibatkan sebagian

    besar dari kegiatan tubuh dan biasanya memerlukan tenaga karena

    dilakukan oleh otot-otot besar. Perkembangan ini dipengaruhi oleh

    proses kematangan anak sehingga mengakibatkan laju

    perkembangan tiap anak berbeda-beda. Perbedaan ini dikarenakan

    kematangan tiap anak tidaklah sama. Misalnya: duduk tanpa

    dibantu, merangkak, bangkit, dan berdiri tanpa dibantu, berlari dan

    melompat.

    b.

    Perkembangan motorik halus.

    Yaitu gerakan yang dilakukan oleh bagian-bagian tubuh tertentu

    saja dan dilakukan oleh otot-otot kecil. Biasanya tidak begitu

    memerlukan tenaga, tetapi memerlukan koordinasi yang cermat.

    Perkembangan ini dipengaruhi oleh kesempatan anak untuk belajar

    dan berlatih.

    Misalnya: menjangkau, mencekam, memasukan benda ke mulut,

    mengenal benda dengan menggunakan jempol dan satu jari,

    memindahkan benda dari tangannya, menulis, menggunting,

    menyusun balok dan lainnya.

  • 5/19/2018 RESUME SKENARIO 2 tutor a.docx

    32/51

    2.

    Perkembangan Komunikasi

    Perkembangan komunikasi dibagi menjadi 2 yaitu:pasif dan aktif

    a. Perkembangan komunikasi pasif.

    Yaitu kemampuan anak untuk mengerti isyarat dalam pembicaraan

    dan komunikasinya dengan orang lain. Misalnya: menengok ke

    arah sumber bunyi, menghentikan kegiatan kalau mendengar ada

    kata perintah, memberikan reaksi yang berbeda terhadap macam-

    macam jenis suara, dan lainnya.

    b. Perkembangan komunikasi aktif.

    Yaitu kemampuan anak untuk mengungkapkan keinginan dan

    perasaan dalam bentuk kata-kata. Misalnya, membuat bunyi-bunyi

    seperti tangisan, mengulangi bunyi (mengoceh) kalau sedang

    sendiri atau diajak bicara, mencoba meniru bunyi menurut

    kemampuan anak, dan lainnya.

    3.

    Perkembangan Kognitif

    Perkembangan kognitif ini nampak pada kemampuan dalam menerima,mengolah, dan memahami informasi-informasi yang sampai. Berkaitan

    dengan perkembangan berbahasa (lisan dan isyarat), memahami kata

    dan berbicara.

    Menurut PIAGETperkembangan ini dibagi dalam 4 tahap:

    a. Sensori Motor (usia 0-2 tahun)

    Dalam tahap ini perkembangan panca indra sangat berpengaruh

    dalam diri anak. Keinginan terbesarnya adalah keinginan untuk

    menyentuh/memegang, karena didorong oleh keinginan untuk

    mengetahui reaksi dari perbuatannya. Dalam usia ini mereka belum

    mengerti akan motivasi dan senjata terbesarnya adalah menangis.

    b. Pra-operasional (usia 2-7 tahun)

    Pada usia ini anak menjadi 'egosentris', sehingga berkesan 'pelit',

    karena ia tidak bisa melihat dari sudut pandang orang lain. Anak

    tersebut juga memiliki kecenderungan untuk meniru orang di

  • 5/19/2018 RESUME SKENARIO 2 tutor a.docx

    33/51

    sekelilingnya. Meskipun pada saat berusia 6-7 tahun mereka sudah

    mulai mengerti motivasi, namun mereka tidak mengerti cara

    berpikir yang sistematis .

    b. Operasional Kongkrit (usia 7-11 tahun)

    Saat ini anak mulai meninggalkan 'egosentris'-nya dan dapat

    bermain dalam kelompok dengan aturan kelompok (bekerja sama).

    Anak sudah dapat dimotivasi dan mengerti hal-hal yang

    sistematis.Namun dalam menyampaikan berita Injil harus

    diperhatikan penggunaan bahasa.

    c.

    Operasional Formal (usia 11 tahun ke atas)

    Pengajaran pada anak pra-remaja ini menjadi sedikit lebih mudah,

    karena mereka sudah mengerti konsep dan dapat berpikir, baik

    secara konkrit maupun abstrak, sehingga tidak perlu menggunakan

    alat peraga. Namun kesulitan baru yang dihadapi guru adalah harus

    menyediakan waktu untuk dapat memahami pergumulan yang

    sedang mereka hadapi ketika memasuki usia pubertas.

    4. Perkembangan psikoseksual

    Ada 6 tahap perkembangan psikoseksual (menurut Sigmud Freud) :

    1. Fase Oral (0-1 tahun)

    Rasa nikmat terletak pada mulut

    Semua benda dimasukkan ke mulut

    2.

    Fase Anal (1-3 tahun) Rasa nikmat di sekitar dubur

    Merasakn nikmat bila sedang BAB

    3.

    Fase Uretral

    Fase transisi anal-falik

    Merasa nikmat bila BAK

    4. Fase Falik (3-6 tahun)

    Merasa nikmat bila memainkan alat kelaminnya

  • 5/19/2018 RESUME SKENARIO 2 tutor a.docx

    34/51

    Merupakan dasar terbentuknya identitas gender

    5.

    Fase Laten (7-12 tahun) Laten = tempat nikmat tidak ada

    Pematangan fungsi ego dan menutup fase falik

    6. Fase Genital (12 tahun ke atas)

    Tempat nikmat pada alat kelamin

    Merasakan nikmat bila berhubungan seks atau masturbasi

    5.

    Perkembangan Kecerdasan

    Kecerdasan ini mengandung makna kemampuan daya ingat, dayatangkap seorang anak pada umur tertentu. Anak yang pandai akan cepat

    tanggap dalam membandingkan dan membedakan ide.

    Kemampuan kecerdasan anak ini, apabila tidak terlaksana pada

    waktunya, akan menimbulkan kesukaran pada diri anak.

    Misalnya: mengikuti benda bergerak dengan mata, mengikuti

    gerakan dan perbuatan, mengenal orang berbeda-beda, memberikan

    reaksi pada orang yang belum dikenal dengan menangis atau menatap

    terus-menerus, dan lainnya.

    6. Perkembangan Emosi

    Perkembangan pada aspek ini meliputi kemampuan anak untuk

    mencintai; merasa nyaman, berani, gembira, takut, dan marah; serta

    bentuk-bentuk emosi lainnya. Pada aspek ini, anak sangat dipengaruhi

    oleh interaksi dengan orangtua dan orang-orang di sekitarnya. Emosi

    yang berkembang akan sesuai dengan impuls emosi yang diterimanya.

    Misalnya, jika anak mendapatkan curahan kasih sayang, mereka akan

    belajar untuk menyayangi. Pengaruh emosi terhadap perilaku dan

    perubahan fisik individu :

    a.

    Memperkuat semangat bila merasa senang atas suatu keberhasilan.

    b. Melemahkan semangat apabila timbul rasa kekecewaan karena

    suatu

    kegagalan.

  • 5/19/2018 RESUME SKENARIO 2 tutor a.docx

    35/51

    c.

    Menghambat atau mengganggu konsentrasi belajar apabila individu

    dalam

    keadaan gugup.

    d.

    Terganggu penyesuaian sosial apabila terjadi rasa cemburu dan iri

    hati.

    Umur Umur ekspresi emosi

    01 bulan

    3 bulan

    34 bulan

    4 bulan

    47 bulan

    59 bulan

    18 bulan

    Senyuman sosial

    Senyuman kesenangan

    Kehati-hatian

    Kelurahan

    Kegembiraan, kemarahan

    Ketakutan

    Malu

    7.

    Perkembangan Attachment

    Attachment adalah sebuah istilah yang pertama kali diperkenalkan

    oleh J. Bowlby tahun 1958 untuk menggambarkan pertalian atau ikatan

    antara ibu dan anak. Kebanyakan ahli psikologi perkembangan

    mempercayai bahwa attachment pada bayi merupakan dasar utama bagi

    pembentukan kehidupan sosial anak di kemudian hari. Menurut J.

    Bowlby, pentingnya attachment dalam tahun pertama kehidupan bayi

    adalah karena bayi dan ibunya secara naluriah memiliki keinginan

  • 5/19/2018 RESUME SKENARIO 2 tutor a.docx

    36/51

    untuk membentuk suatu keterikatan. Ada 4 tahap perkembangan

    attachment pada bayi :

    Tahap indiscriminatesosibil ity(0-2 bulan),

    Bayi tidak membedakan antara orang- orang dan merasa senang

    dengan atau menerima dengan senang orang yang dikenal dan yang

    tidak dikenal.

    Tahap attachmentis the makin(2-7 bulan),

    Bayi mulai mengakui dan menyukai orang-orang yang dikenal,

    tersenyum pada orang yang lebih dikenal.

    Tahap specif ic, clear-cut attachment(7-24 bulan),

    Bayi telah mengembangkan keterikatan dengan ibu atau pengasuh

    pertama lainnya dan akan berusaha untuk senantiasa dekat dengannya,

    akan menangis ketika berpisah dengannya.

    Tahap goal-c0oordination partenerships(24- seterusnya)

    Bayi merasa lebih aman dalam berhubungan dengan pengasuh

    pertama, bayi tidak merasa sedih selama berpisah dengan ibunya atau

    pengasuh pertamanya dalam jangka waktu yang lama.

    F. GANGGUAN PERKEMBANGAN

    1. Gangguan Perkembangan Motorik

    Cerebal palsy

    Merupakan kelainan gerakan dan postur tubuh yang tidak progresif,

    yang di-sebabkan oleh karena suatu kerusakan/gangguan pada sel-selmotorik pada su-sunan saraf pusat yang sedang tumbuh atau belum

    selesai.

    Contoh: Perkembangan motorik halus tahap awal pada jari-jari

    tangan yang seharusnya tidak menggengam lagi di usia 3 bulan. Bila

    masih menggenggam setelah umur 3 bulan dicurigai adanya cerebal

    palsy

  • 5/19/2018 RESUME SKENARIO 2 tutor a.docx

    37/51

    Gangguan motorik khas

    Terjadi gangguan perkembangan koordinasi motorik kasar ataumotorik halus. Gangguan ini dapat dites dengan cara anak disuruh

    buka tutup kancing baju, mengikat tali sepatu, dan menulis. Jika

    tidak bisa, maka dicurigai terdapat gangguan motorik khas halus.

    2. Gangguan Perkembangan Psikolog

    Enuresis

    Pada anak usia > 5 tahun yang masih sering BAK sembarang

    (mengompol), kemungkinan besar menderita enuresis non organik

    (interaksi dengan pengasuh tidak baik, ditelantarkan, dan faktor

    sosiokultural) yang disebabkan faktor psikologi.

    Enkropsis

    Penyebabnya samadengan enuresis, yaitu terjadi gangguan psikolog.

    Enkropsis ini merupakan gangguan karena anak tidak BAB di tempat

    seharusnya, biasanya langsung di celana. Enuresis dan enkropsis

    termasuk pada gangguan perkembangan eliminasi karena faktor

    psikolog.

    3. Gangguan Perkembangan Bahasa

    Gangguan perkembangan bicara

    Penderita masih dapat mengeluarkan suara, hanya saja pada kata

    tertentu. Penderita dapat melakukan terapi, baik terapi obat ataupun

    bicara. Gangguan ini seringkali disebut gangguan bicara khas, karena

    anak hanya dapat menyebut sukukata tertentu. Contoh: usia 1 tahun

    seharusnya sudah dapat berbicara Bapak, ibu, adik, dan sebagainya.

    Namun, anak ini hanya dapat berkata ma atau ng saja.

    Gangguan Belajar khas

    Contoh: disleksia ( anak dapat menghitung, menulis, namun tidak

    dapat membaca). Ada pula kasus anak dapat membaca, menulis,

    namun tidak dapat menghitung.

    Gagap (Stutteling)

  • 5/19/2018 RESUME SKENARIO 2 tutor a.docx

    38/51

    Suatu periode gagap normal terjadi antara usia 1-4 tahun karena

    keinginan anak untuk mengekspresikan pikirannya melampaui

    kemampuannya untuk berkata-kata. Gagap itu dapat menetap apabila

    orang tua terlalu cemas dan selalu memaksa agar anak itu bisa bicara

    dengan lancar.

    Speech delay

    Adalah kegagalan mengembangkan kemampuan berbicara pada anak

    yang diharapkan bisa dicapai pada usia kronologisnya. Dengan kata

    lain, perkembangan anak (dalam hal bicara) tertinggal beberapa

    bulan dari teman-teman seusianya.

    Penyebabnya anak-anak yang dicurigai mengalami speech delay

    mengalami masalah pendengaran dan adanya keterlambatan

    perkembangan yang terjadi karena belum dicapainya tingkat

    kematangan, seperti kematangan organ-organ bicara. Selain itu juga

    karena deprivasi sosial, misalnya kurang terpapar dalam lingkungan

    sosial dan kurang stimulasi.

    Cara mengatasinya berikan stimulus untuk meragsang anak bicara

    seperti membacakan buku atau cerita bergambar sehingga anak dapat

    menunjuk atau memberi nama beda-benda yang ia kenal;

    menggunakan bahasa yang sederhana ketika berbicara dengan anak;

    mengoreksi ucapan yang salah dari anak.

    4.

    Gangguan Perkembangan Sosial

    Gangguan perkembangan perilaku dan emosional

    Gangguan ini terjadi karena pola asuh yang salah, interaksi yang

    tidak sesuai (tidak dapat menyesuaikan dengan lingkungan sekitar).

    Hiperkinetik (perilaku terlalu aktif), Tic (suka mengulang

    tindakannya)

    Gangguan tingkah laku

    Dibedakan menjadi 2:

  • 5/19/2018 RESUME SKENARIO 2 tutor a.docx

    39/51

    Gangguan tingkah laku berkelompok (dapat berinteraksi dengan

    oranglain, namun perilakunya merugikan orang disekitar)

    Gangguan tingkah laku tidak berkelompok (gangguan ini lebih

    berdampak terhadap personal, karena penderita tidak dalam interaksi

    kelompok)

    5. Gangguan Perkembangan Pervasive

    Gangguan yang terjadi tidak hanya pada satu gangguan saja,namun

    komplikasi gangguan interaksi, komunikasi verbal atau non verbal, dan

    gangguan perilaku (minat terbatas, sensorik kurang). Penderita perlu

    terapi lama dan di sekolahkan pada sekolah khusus. Contoh yang

    termasuk gangguan pervasive:

    Sprektrum autis

    Terjadi gangguan belajar kompleks (gangguan pada interaksi

    sosial, dan komunikasi serta bahasa), kolaborasi antara autis dan

    hiperaktif. Dimana, penderita autis gejalanya terlihat < 3 tahun,

    terjadi kelainan neuroniologi, dan kebanyakan penderita adalah laki-

    laki.

    Asperger

    Samadengan autis, hanya saja tidak terjadi keterlambatan bahasa

    (gangguan pada interaksi dan komunikasi). IQ lebih dari rata-rata

    atau samadengan rata-rata.

    Rett

    Pada awal perkembangan baik, namun lama-kelamaan terjadi

    penurunan perkembangan, karena melemahnya fungsi otot.

    Kebanyakan terjadi pada wanita.

    Desintegrasi pada masa anak

    Retardasi mental

    Menurut WHO. Retardasi mental adalah kemampuan mental

    yang tidak mencukupi

  • 5/19/2018 RESUME SKENARIO 2 tutor a.docx

    40/51

    Reterdasi mental adalah kemampuan mental yang tidak

    mencukupi sehingga individu tidak dapat beradaptasi terhadap

    tuntutan masyarakat.

    Kriteria-kriterianya menurut Melly Budhiman :

    Fungsi intelektual umum di bawah normal (IQ < 70).

    Terdapat kendala dalam perilaku adaptif sosial.

    Gejala timbul dalam masa perkembangan (

  • 5/19/2018 RESUME SKENARIO 2 tutor a.docx

    41/51

    pada otot yang sesuai terhadap ancaman trauma itu, lalu kemudian

    respon otot ini menetap.

    Gangguan tidur, keteraturan makan, tidur, bangun, berhubungan

    erat dengan stabilitas suasana emosional di dalam rumah.

    Mutisme elektif yaitu suatu gangguan fungsi sosial (komunikasi)

    dimana seseorang mampu berbicara, tapi enggan melakukannya

    karena alasan emosional.

    Masturbasi yang berlebihan merupakan petunjuk adanya kecemasan

    dalam diri anak.

    3. NUTRISI

    A. JENIS NUTRISI

    Nutrisi dibagi menjadi dua macam, yaitu:

    1. Makronutrien: karbohidrat, protein, lemak

    2.

    Mikronutrien: vitamin, mineral

    1. Karbohidrat

    Jenis karbohidrat yang sebaiknya diberikan adalah jenis

    laktosa, bukan sukrosa. Karena laktosa bermanfaat untuk saluran

    pencernaan bayi berupa pembentukan flora yang bersifat asam dalam

    usus besar sehingga penyerapan kalsium meningkat dan penyerapan

    fenol dapat dikurangi. Pada ASI dan sebagian besar susu formula,

    laktosa memang menjadi sumber karbohidrat utama. Sumber kaloripesokan karbohidrat diperkirakan sebesar 40 50% yang sebagian

    besar dalam bentuk laktosa. Karbohidrat Tersusun atas atom karbon,

    hidrogen, dan oksigen. Karbohidrat menjadi komponen struktur

    penting pada makhluk hidup dalam bentuk serat (fiber), seperti

    selulosa, pektin, serta lignin.

    Fungsi:

    a.

    Sumber energi.

  • 5/19/2018 RESUME SKENARIO 2 tutor a.docx

    42/51

    b.

    Menjaga keseimbangan asam dan basa tubuh.

    c. Berperan dalam metabolisme tubuh.

    d. Pembentuk struktur sel dengan mengikat protein dan lemak.

    2.

    Protein

    Dihitung berdasarkan jumlah kebutuhan untuk tumbuh kembang dan

    jumlah nitrogen yang hilang. Mutu protein bergantung pada mudah /

    tidaknya dicerna dan diserap, serta komposisi asam amino di

    dalamnya. Protein mengandung karbon, hidrogen, oksigen, nitrogen,

    dan sulfur serta fosfor.

    Fungsi:

    a. Pertumbuhan dan perbaikan sel.

    b. Mengatur keseimbangan osmosis ion-ion dalam tubuh.

    c.

    Dengan gugus prostetik membentuk hemoglobin, protein inti,

    glikoprote-in, dan lipoprotein.

    d. Sebagai enzim, hormon, bahan pernapasan seluler, dan antibodi.

    e.

    Sebagai sumber tenaga.

    Terdapat 44 macam asam amino yang sudah dikenal.

    Ada 9 macam asam amino yang essensial bagi bayi, yaitu treunin,

    valin, leusin, isoleusin, lisin, triptofan, fenilalanin, metionin, dan

    hitidin.

    Arginin, sistin, dan tausin essensial untuk bayi BBLR.

    3.

    Lemak

    Air susu ibu memasok sekitar 4050 % energy sebagai lemak.

    Lemak minimal harusnya menyediakan 30 % energy, yang dibutuhkan

    bukan saja untuk mencukupi kebutuhan energy, tetapi juga untuk

    memudahkan penyerapan asam lemak esensial, vitamin yang larut

    dalam lemak, kalsium, serta mineral lain, dan juga untuk

    menyeimbangkan diet agar gizi lain tidak terpakai sebagai sumber

    energy. Setidaknya 10% asam lemak sebaiknya dalam bentuk tak jenuh

    ganda, yang biasanya dalam bentuk asam linoleat yang juga merupakan

    asam lemak esensial. Lemak terdiri atas karbon, hidrogen dan oksigen.

  • 5/19/2018 RESUME SKENARIO 2 tutor a.docx

    43/51

    Fungsi:

    a. Penyimpan energi.

    b. Transportasi metabolik sumber energi.

    c.

    Sumber zat untuk sintesis bagi hormon, kelenjar empedu, serta

    menunjang proses pemberian signal transducing.

    d. Struktur dasar dari membran sel.

    4. Vitamin

    Vitamin adalah kelompok nutrien organik yang dibutuhkan dalam

    jumlah kecil untuk berbagai fungsi biokimia dan umumnya tidak dapat

    disintesis oleh tubuh sehingga harus dipasok dari makanan.

    Vitamin dibagi menjadi 2 yaitu:

    a.

    b.

    Vitamin larut lipid : A,D,E,K

    c. Vitamin larut air: B, C

    5. Mineral

    Jika asupan mineral tidak mencukupi, akan terjadi defisiensi.

    Jika asupannya berlebihan maka akan menjadi racun.

    Contoh dari mineral yang dibutuhkan oleh tubuh yaitu kalsium,

    natrium, kalium, yodium dan besi.

    Mineral yang terutama dibutuhkan oleh anak-anak adalah:

    a. Magnesium: untuk perkembangan, relaksasi otot, membangun tulang

    yang kuat, menjaga saraf dan otot berfungsi dengan baik, dan

    membantu anak-anak cukup tidur malam.

    b.

    Seng atau zinc: untuk perkembangan otak dan saraf, membangun

    sistem kekebalan tubuh yang kuat, pertumbuhan yang tepat,

    metabolisme karbohidrat, keseimbangan gula darah, perkembangan

    seksual yang normal, seta membantu mencegah depresi dan jerawat.

    c. Kalium: menjaga jantung, otot dan saluran pencernaan.

    B. WAKTU PEMBERIAN NUTRISI

  • 5/19/2018 RESUME SKENARIO 2 tutor a.docx

    44/51

    Waktu pemberian makan (buku tumbuh kembang anak)

    Usia 0-6 bulanASI Ekslusif

    Tidak diberi makanan tambahan

    ASI diberikan sesuai dengan keinginan anak

    Usia 7-12 bulan

    mulai diberi makanan tambahan

    tekstur disesuaikan dengan keadaan gigi anak

    makanan dengan gizi seimbang

    usia >12 bulan

    makanan dengan gizi seimbang

    makanan seperti orang dewasa

    intensitasnya sedikit tapi sering

    Jadwal pemberian makanan bayi berdasarkan Rekomendasi IDAI (Ikatan

    Dokter Anak Indonesia.

    1.

    0-6 bulan ASI eksklusis

    2. 6-9 Bulan (Bertahap)

    -Pukul 06.00 (bangun tidur) ASI/PASI

    - Pukul 08.00 (makan pagi) Bubur nasi tim

    - Pukul 10.00 Buah segar/Biskuit

    - Pukul 12.00 (makan siang) Bubur nasi tim

    - Pukul 14.00 (sebelum tidur siang) ASI/PASI

    - Pukul 16.00 Buah segar/biskuit- Pukul 18.00 (makan malam) Bubur nasi tim

    - Pukul 21.00 ASI/Pengganti ASI

    3. 9-12 Bulan (Bertahap)

    - Pukul 06.00 (bangun tidur) ASI/PASI

    - Pukul 08.00 (makan pagi) Nasi Tim makanan keluarga

    - Pukul 10.00 Buah segar/biskuit

    - Pukul 12.00 (makan siang) Nasi tim makanan keluarga

  • 5/19/2018 RESUME SKENARIO 2 tutor a.docx

    45/51

    - Pukul 14.00 (sebelum tidur siang) ASI/PASI

    - Pukul 16.00 Buah segar/Biskuit

    - Pukul 18.00 (makan malam) Nasi tim makanan keluarga

    - Pukul 21.00 ASI/PASI

    4. 12 bulan

    - Pukul 06.00 (bangun tidur) ASI/PASI

    - Pukul 08.00 (makan pagi) Makanan Keluarga

    - Pukul 10.00 Snack

    - Pukul 12.00 (makan siang) Makanan Keluarga- Pukul 14.00 (sebelum tidur siang) -

    - Pukul 16.00 Snack - Pkl. 18.00 (makan malam) Makanan Keluarga

    - Pukul 21.00 ASI/PAS

    C. GANGGUAN NUTRISI

    1. KEP (Kurang Energi Protein)

    Kekurangan asupan energi dan protein. Disebabkan oleh masukan

    energi dan protein yang sangat kurang dalam makanan seharihari

    dengan jangka waktu yang cukup lama.

    Pada anak-anak, KEP dapat :

    Menghambat pertumbuhan

    Rentan terhadap penyakit infeksi

    Mengakibatkan rendahnya tingkat kecerdasan

    Penyakit akibat KEP ini dikenal dengan

    Marasmus

    Kwashiorkor.

    Marasmic Kwashiorkor.

    2.

    Obesitas pada Anak

  • 5/19/2018 RESUME SKENARIO 2 tutor a.docx

    46/51

    Obesitas merupakan keadaan patologis, yaitu dengan terdapatnya

    penim-bunan lemak yang berlebihan dari yang diperlukan untuk

    fungsi tubuh yang nor-mal. Faktor bisa berasal dari keturunan dan

    lingkungan.

    3. Anemia Gizi

    Anemia gizi seringkali akibat kekurangan Fe, asam folat, dan

    vitamin B12.Anemia gizi dapat mengakibatkan kematian janin

    dalam kandungan, abor-tus, cacat bawaan, BBLR, dan abruptio

    plasenta.Cadangan zat besi yang kurang pada bayi menyebabkan

    bayi dilahirkan dalam keadaan anemia sehingga mortilitas dan

    morbilitas ibu dan kematian pernatal lebih tinggi.

    4. Defisiensi Yodium

    Merupakan faktor utama terjadinya kretin endemik.Akibat lain dari

    defi-siensi yodium bisa mengakibatkan janin diresorbsi, abortus,

    lahir mati atau lahir lemah, dan masa hamil lebih lama atau parus

    lama.

    5.

    Defisiensi Seng (Zn)

    Pada masa kehamilan mengakibatkan hambatan pertumbuhan

    janin, ke-hamilan serotinus, atau partus lama.Bayi dengan

    defisiensi yodium gejalanya baru nampak ketika anak ada dalam

    masa pertumbuhan cepat.

    6.

    Defisiensi Vitamin A

    Mengakibatkan peningkatan prevalensi prematuritas dan retardasi

    janin.

    7.

    Defisiensi Thiamin (Vit B1)

    Defisiensi berat menyebabkan penyakit beri-beri kongenital.

    8. Defisiensi Kalsium

    Akan mengakibatkan kelainan struktur tulang secara menyeluruh.

    4. DENVER TEST

  • 5/19/2018 RESUME SKENARIO 2 tutor a.docx

    47/51

    DDST adalah salah satu dari metode Skrinning terhadap kelainan

    perkembangan anak, tes ini bukanlah tes diagnostic atau tes IQ. DDST

    memnuhi semua persyaratan yang diperlukan untuk metode skrining yang

    baik.Tes ini mudah dan cepat ( 15-20 menit), dapat diandalkan dan

    menunjukan validitas yang tinggi.

    Dari beberapa penelitian yang pernah dilakukan ternyata DDST

    secara efektif dapatmengidentifikasikan antara 85-100% bayi dan anak-

    anak pra sekolah yang mengalami keterlambatan perkembangan, dan pada

    follow up selanjutnya ternyata 89 % dari kelompok DDST abnormal

    mengalami kegagalan di sekolah 5-6 tahun kemudian.

    Tetapi dari penelitian Borowitz ( 1986 ) menunjukan bahwa DDST

    tidak dapat mengidentifikasikan lebih dari separuh anak dengan kelainan

    bicara. Frankenburg melakukan revisi dan retandarisasi kembali DDST

    dan juga tugas perkembangan pada sector bahasa ditambah, yang

    kemudian hasil revisi dari DDST tersebut dinamakan Denver II.

    4 kelompok besar yang disebut sector perkembangan, yangmeliputi :

    1. Personal social ( perilaku social )

    Aspek yang berhubungan dengan sosialisasi dan interaksi dengan

    lingkungan

    2. Language ( bahasa )

    Kemampuan untuk memberikan respons terhadap suara, mengikuti

    perintah dan berbicara spontan.

    3. Gerakan motorik halus

    Aspek yang berhubungan dengan kemampuan anak untuk mengamati

    sesuatu, melakukan gerakan gerakan yang melibatkan bagian

    bagian tubuh tertentu dan dilakukan otot otot kecil, tetapi

    memerlukan koordinasi yang cermat.

    4. Gross motor ( gerakan motorik dasar )

  • 5/19/2018 RESUME SKENARIO 2 tutor a.docx

    48/51

    Aspek yang berhubungan dengan pergerakan dan sikap tubuh.

    Setiap tugas ( kemampuan ) digambar dalam bentuk kotak persegi

    panjang horizontal yang berurutan menurut umur, dalam lembar

    DDST. Pada umumnya pada waktu tes, tuga yang perlu diperiksa pada

    setiap kali skrinning hanya berkisar antara 25 30 tuga saja, sehingga

    tidak memakan waktu lama hanya sekitar 15- 20 menit saja.

    Tujuan penggunaan Denver Test

    1. Untuk mengetahui dan mengikuti proses perkembangan anak.

    2. Untuk mengatasi secara dini bila ditemukan kelainan perkembangan.

    Manfaat penggunaan Denver Test

    1. Untuk mengetahui tahap perkembangan yang telah dicapai anak.

    2. Untuk menemukan adanya keterlambatan perkembangan anak sedini

    mungkin.

    3. Untuk meningkatkan kesadaran orang tua atau pengasuh anak untuk

    berusaha menciptakan kondisi yang menguntungkan bagi

    perkembangan.

    Prosedur DDST terdiri dari 2 tahap, yaitu:

    -

    Tahap pertama : secara periodik dilakukan pada semua anak yang

    berusia:

    3-6 bulan

    9-12 bulan

    18-24 bulan

    3 tahun

    4 tahun

    5 tahun

    - Tahap kedua : dilakukan pada mereka yang dicurigai adanya

    hambatan perkembangan pada tahap pertama. Kemudian dilanjutkan

    dengan evaluasi diagnostik yang lengkap.

  • 5/19/2018 RESUME SKENARIO 2 tutor a.docx

    49/51

    Langkah Pelaksanaan Denver Developmental Screening Test(DDST)

    1.

    Sapa orang tua/ pengasuh dengan ramah.

    2. Jelaskan Tujuan dilakukan test perkembangan bukan test IQ anak

    3. Buat Komunikasi yang baik dengan anak

    4.

    Hitung Umur anak dan buat garis Umur

    a. Instruksi Umum : catat nama anak, tanggal lahir dan tanggal

    pemeriksaan pada formulir.

    b. Umur anak dihitung dengan mengurangi tanggal pemeriksaan

    dikurangi tanggal lahir anak.5. Tarik umur garis ke atas ke bawah dan cantumkan tanggal

    pemeriksaan pada ujung atas garis umur

    6. Lakukan Tugas tes perkembangan untuk tiap sector perkembangan

    dimulai dari sector yang paling mudah dan dimulai dengan tugas

    perkembangan yang terletak disebelah kiri garis umur dan kemudian

    dilanjutkan sampai kanan garis umur.

    7.

    Beri skor penilaiana. P : Pass/ lulus, anak melakukan uji coba dengan baik atau

    ibu/pengasuh anak member laporan anak dapat melakukan dengan

    baik.

    b. F : Fail/Gagal, Anak tidak dapat melakukan Uji coba dengan baik,

    atau Ibu/pengasuh member laporan bahwa anak tidak dapat

    melakukannya dengan baik.

    c. No : No Oppurtunity/tidak ada kesempatan, anak tidak memiliki

    kesempatan untuk uji coba ini dikarenakan adanya hambatan.

    Penilaian ini hanya diperbolehkan untuk uji coba yang bertanda R.

    d. R : Refusal, anak menolak untuk Dilakukan Uji coba.

    Penilaian Tes Denver

    Sebelum melaksanakn tahap pra-skrining dengan menggunakan :

  • 5/19/2018 RESUME SKENARIO 2 tutor a.docx

    50/51

    DDST Short Form, yang masing-masing diambil 3-12 tugas dan

    ditanyakn Pda ibunya

    PDQ (Pra-screening Developmental Questionnaire, bentuk kuisioner ini

    digunakan bagi orang tua yang berpendidikan SLTA keatas)

    5.

    REKAM MEDIK

    Di Rumah Sakit terdapat dua jenis RM, yaitu :

    RM untuk pasien rawat jalan

    Untuk pasien rawat jalan, termasuk gawat darurat, RM memiliki

    informasi pasien, antara lain :

    a. Identitas dan formulir perijinan (lembar hak kuasa)

    b. Riwayat penyakit (anamnesis) tentang :

    o Keluhan utama

    o Riwayat sekarang

    o Riwayat penyakit yang pernah diderita

    o

    Riwayat keluarga tentang penyakit yang mungkin diturunkan.

    c. Laporan pemeriksaan fisik, termasuk pemeriksaan laboratorium, foto

    rongent, scanning, MRI, dan lain-lain.

    d. Diagnosis dan/atau diagnosis banding

    e. Instruksi diagnostic dan terapeutik dengan tanda tangan pejabat

    kesehatan yang berwenang.

    RM untuk pasien rawat inap

    Memuat informasi yang sama dengan RM pada rawat jalan, dengan

    tambahan :

    a. Persetujuan tindakan medic

    b. Catatan konsultasi

    c. Catatan perawat dan tenaga kesehatan lainnya

    d. Catatan observasi klinik dan hasil pengobatan

    e. Resume akhir dan evaluasi pengobatan

  • 5/19/2018 RESUME SKENARIO 2 tutor a.docx

    51/51