the relation between memorizing the qur'an and … · 2020. 6. 27. · faculty of medicine...

96
THE RELATION BETWEEN MEMORIZING THE QUR'AN AND INTELLECTUAL INTELLIGENCE (IQ) IN STUDENTS OF MA'HAD AL-BIRR UNIVERSITY OF MUHAMMADIYAH MAKASSAR HUBUNGAN ANTARA MENGHAFAL AL-QUR’AN DENGAN TINGKAT KECERDASAN INTELEKTUAL (IQ) PADA MAHASISWA MA’HAD AL-BIRR UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR INDAH NIM. 10542 0625 15 Skripsi ini diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Kedokteran FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR 2019

Upload: others

Post on 27-Dec-2020

0 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: THE RELATION BETWEEN MEMORIZING THE QUR'AN AND … · 2020. 6. 27. · FACULTY OF MEDICINE UNIVERSITY OF MUHAMMADIYAH MAKASSAR Undergraduate Thesis, March 2019 Indah, dr. Sumarni,

THE RELATION BETWEEN MEMORIZING THE QUR'AN AND

INTELLECTUAL INTELLIGENCE (IQ) IN STUDENTS OF

MA'HAD AL-BIRR UNIVERSITY OF MUHAMMADIYAH

MAKASSAR

HUBUNGAN ANTARA MENGHAFAL AL-QUR’AN DENGAN

TINGKAT KECERDASAN INTELEKTUAL (IQ) PADA

MAHASISWA MA’HAD AL-BIRR UNIVERSITAS

MUHAMMADIYAH MAKASSAR

INDAH

NIM. 10542 0625 15

Skripsi ini diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh

Gelar Sarjana Kedokteran

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

2019

Page 2: THE RELATION BETWEEN MEMORIZING THE QUR'AN AND … · 2020. 6. 27. · FACULTY OF MEDICINE UNIVERSITY OF MUHAMMADIYAH MAKASSAR Undergraduate Thesis, March 2019 Indah, dr. Sumarni,
Page 3: THE RELATION BETWEEN MEMORIZING THE QUR'AN AND … · 2020. 6. 27. · FACULTY OF MEDICINE UNIVERSITY OF MUHAMMADIYAH MAKASSAR Undergraduate Thesis, March 2019 Indah, dr. Sumarni,
Page 4: THE RELATION BETWEEN MEMORIZING THE QUR'AN AND … · 2020. 6. 27. · FACULTY OF MEDICINE UNIVERSITY OF MUHAMMADIYAH MAKASSAR Undergraduate Thesis, March 2019 Indah, dr. Sumarni,
Page 5: THE RELATION BETWEEN MEMORIZING THE QUR'AN AND … · 2020. 6. 27. · FACULTY OF MEDICINE UNIVERSITY OF MUHAMMADIYAH MAKASSAR Undergraduate Thesis, March 2019 Indah, dr. Sumarni,
Page 6: THE RELATION BETWEEN MEMORIZING THE QUR'AN AND … · 2020. 6. 27. · FACULTY OF MEDICINE UNIVERSITY OF MUHAMMADIYAH MAKASSAR Undergraduate Thesis, March 2019 Indah, dr. Sumarni,

RIWAYAT HIDUP PENULIS

Nama : Indah

Ayah : H. Muslimin

Ibu : Hj. Emmi

Tempat, Tanggal Lahir : Laiwa, 7 Januari 1996

Agama : Islam

Alamat : Perumahan Pesona Mutiara Indah, Blok 1 No. 16

Nomor Telepon/Hp : 082188113320

Email : [email protected]

RIWAYAT PENDIDIKAN

SDN 222 Manajeng (2002-2008)

SMP Negeri 2 Sibulu’e (2008-2011)

SMA Negeri 2 Watampone (2011-2014)

Universitas Muhammadiyah Makassar (2015-2019)

Page 7: THE RELATION BETWEEN MEMORIZING THE QUR'AN AND … · 2020. 6. 27. · FACULTY OF MEDICINE UNIVERSITY OF MUHAMMADIYAH MAKASSAR Undergraduate Thesis, March 2019 Indah, dr. Sumarni,

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

Skripsi, Maret 2019

Indah, dr. Sumarni, Sp. JP 1Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Makkassar

angkatan 2015/ email [email protected] 2Pembimbing

“HUBUNGAN ANTARA MENGHAFAL AL-QUR’AN DENGAN TINGKAT

KECERDASAN INTELEKTUAL (IQ) PADA MAHASISWA MA’HAD AL-

BIRR UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR”

(vi + 80 Halaman + 4 Tabel + 2 Gambar + 3 Lampiran)

ABSTRAK

LATAR BELAKANG : Untuk menjaga keautentikan Al-Qur’an diperlukan

penjagaan dan pemeliharaan agar umat Islam tidak kehilangan petunjuk, yaitu

dengan membumikan Al-Qur’an. Orang-orang yang mempelajari, membaca atau

menghafal al-Qur'an adalah orang-orang pilihan yang memang dipilih oleh Allah

SWT.

TUJUAN : Untuk mengetahui hubungan antara menghafal Al-Quran terhadap

kecerdasan intelektual (IQ) pada mahasiswa Ma’had Al-Birr Universitas

Muhammadiyah Makassar.

METODE : Desain penelitian ini adalah analitik observasional dengan desain

penelitian cross sectional. Penelitian dilakukan dengan cara sampel dipilih untuk

mewakili orang yang menghafal Al-Quran dengan jumlah sampel sebanyak 81

orang. Pengambilan sampel dulakukan dengan teknik purposive sampling.

Pengolahan data menggunakan program SPSS dengan uji statistik chi square.

HASIL : Dari 81 sampel, terdapat 17 responden yang memiliki tingkat IQ rendah,

terdiri dari 12 responden yang menghafal 1-10 juz, 5 responden yang menghafal

11-20 juz dan tidak ada responden dengan IQ rendah yang menghafal >20 juz. Dari

54 responden dengan IQ normal, terdapat 24 responden yang menghafal 1-10 juz,

22 responden yang menghafal 11-20 juz dan 8 responden yang menghafal >20 juz.

Dari 10 responden dengan IQ tinggi, terdapat 2 responden yang menghafal 1-10

juz, 3 responden yang menghafal 11-20 juz dan 5 responden yang menghafal >20

juz. Hasil uji statistic menunjukkan p value = 0,007.

KESIMPULAN : Terdapat hubungan antara menghafal Al-Quran dengan tingkat

kecerdasan intelektual pada mahasiswa Ma’had Al-Birr Unismuh Makassar.

Kata Kunci : Menghafal, Al-Qur’an, IQ

Page 8: THE RELATION BETWEEN MEMORIZING THE QUR'AN AND … · 2020. 6. 27. · FACULTY OF MEDICINE UNIVERSITY OF MUHAMMADIYAH MAKASSAR Undergraduate Thesis, March 2019 Indah, dr. Sumarni,

FACULTY OF MEDICINE

UNIVERSITY OF MUHAMMADIYAH MAKASSAR

Undergraduate Thesis, March 2019

Indah, dr. Sumarni, Sp. JP 1Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Makkassar

angkatan 2015/ email [email protected] 2Pembimbing

“THE RELATION BETWEEN MEMORIZING THE QUR'AN AND

INTELLECTUAL INTELLIGENCE (IQ) IN STUDENTS OF MA'HAD AL-

BIRR UNIVERSITY OF MUHAMMADIYAH MAKASSAR”

(vi + 80 Pages + 4 Tables+ 2 Pictures + 3 Appendices)

ABSTRACT

BACKGROUND : To maintain the authenticity of the Qur'an, safeguards and

maintenance are needed so that Muslims do not lose their guidance, that is by

grounding the Qur'an. People who study, read or memorize the Qur’an are the

chosen people who were chosen by Allah SWT.

OBJECTIVE : To find out the relation between memorizing the Qur’an and

intellectual intelligence (IQ) in students of Ma'had Al-Birr, University of

Muhammadiyah Makassar.

METHODS : The design of this research is observasional analytic study with cross

sectional design. The research was conducted by selecting samples to represent

people who memorized the Qur’an with amount of sample is 81 samples. Sampling

was done by purposive sampling technique. Processing data using the SPSS

program with chi square statistics test.

RESULTS : From 81 samples, there were 17 respondents with low IQ levels,

consist of 12 respondents who memorized 1-10 juz, 5 respondents who memorized

11-20 juz and no respondents with low IQ memorized >20 juz. Out of 54

respondents with normal IQ, there were 24 respondents who memorized 1-10 juz,

22 respondents who memorized 11-20 juz and 8 respondents who memorized >20

juz. Out of 10 respondents with high IQ levels, there were 2 respondents who

memorized 1-10 juz, 3 respondents who memorized 11-20 juz and 5 respondents

who memorized >20 juz. The statistical test results shows p value = 0.007.

CONCLUSION : There is a relationship between memorizing the Koran and the

level of intellectual intelligence in students Ma'had Al-Birr of Unismuh Makassar.

Keywords : Memorizing, Al-Qur’an, IQ.

Page 9: THE RELATION BETWEEN MEMORIZING THE QUR'AN AND … · 2020. 6. 27. · FACULTY OF MEDICINE UNIVERSITY OF MUHAMMADIYAH MAKASSAR Undergraduate Thesis, March 2019 Indah, dr. Sumarni,

iv

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah

melimpahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan

skripsi dengan judul “Hubungan Antara Menghafal Al-Qur’an Dengan Tingkat

Kecerdasan Intelektual (IQ) Pada Mahasiswa Ma’had Al-Birr Universitas

Muhammadiyah Makassar”. Penulisan skripsi ini merupakan salah satu syarat

untuk menyelesaikan studi dan memperoleh gelar Sarjana Kedokteran dari

Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Makassar.

Penulisan skripsi ini tidak terlepas dari bantuan dan dukungan dari

berbagai pihak, baik moril maupun materil. Untuk itu pada kesempatan ini penulis

ingin menyampaikan ucapan terima kasih kepada:

1. Rasulullah SAW. Yang telah menunjukkan jalan kebenaran bagi umat

Islam dan tak pernah berhenti memikirkan ummatnya hingga di akhir

hidupnya

2. Kepada kedua orang tua saya, ibu saya Hj. Emmi dan ayah H. Muslimin

yang telah memberikan doa, dukungan dan semangatnya sehingga penulis

dapat meyelesaikan skripsi ini dengan tepat waktu.

3. Dosen Pembimbing Skripsi, dr. Sumarni, Sp.JP. yang telah meluangkan

banyak waktu dan wawasannya dalam membantu serta memberikan

pengarahan dan koreksi hingga skripsi ini dapat selesai.

Page 10: THE RELATION BETWEEN MEMORIZING THE QUR'AN AND … · 2020. 6. 27. · FACULTY OF MEDICINE UNIVERSITY OF MUHAMMADIYAH MAKASSAR Undergraduate Thesis, March 2019 Indah, dr. Sumarni,

v

4. Rektor Universitas Muhammadiyah Makassar yang telah memberikan

kesempatan kepada penulis untuk memperoleh ilmu pengetahuan di

Universitas Muhammadiyah Makassar.

5. Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Makassar,

Ayahanda dr. Machmud Gasnawi, Sp.PA(K) yang telah memberikan

sarana dan prasarana sehingga penulis dapat menyelesaikan pendidikan ini

dengan baik.

6. Seluruh dosen dan staf di Fakultas Kedokteran Universitas

Muhammadiyah Makassar.

7. dr. Zulfikar tahir, M.Kes. Sp.An. selaku pembimbing akademik saya yang

telah memberikan semangat dan motivasi agar penulis dapat

menyelesaikan skripsi ini tepat waktu.

8. Kepada Kerukunan Keluarga Mahasiswa (KKM) FK Unismuh khusunya

kepada teman-teman Sinoatrial (2015 yang telah banyak membuka

pandangan dan pemikiran saya dalam membuat skripsi ini.

9. Kepada semua pihak yang terlibat baik secara langsung maupun tidak

langsung yang telah memberikan semangat dan dukungan.

Penulis menyadari Skripsi ini masih jauh dari sempurna. Namun penulis

berharap semoga tetap dapat memberikan manfaat pada pembaca, masyarakat dan

penulis lain. Akhir kata, saya berharap Allah SWT membalas segala kebaikan

semua pihak yang telah membantu.

Makassar , September 2018

Penulis

Page 11: THE RELATION BETWEEN MEMORIZING THE QUR'AN AND … · 2020. 6. 27. · FACULTY OF MEDICINE UNIVERSITY OF MUHAMMADIYAH MAKASSAR Undergraduate Thesis, March 2019 Indah, dr. Sumarni,

i

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL…………………………………………………………

PERNYATAAN PERSETUJUAN PEMBIMBING………………………

PERNYATAAN PERSETUJUAN PENGUJI .............................................

PERNYATAAN PENGESAHAN .................................................................

PERNYATAAN TIDAK PLAGIAT ............................................................

RIWAYAT HIDUP ........................................................................................

ABSTRACT ....................................................................................................

ABSTRAK ......................................................................................................

KATA PENGANTAR ....................................................................................

DAFTAR ISI ................................................................................................... i

DAFTAR TABEL .......................................................................................... iv

DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... v

DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. vi

BAB I PENDAHULUAN……………………………………………………1

A. Latar Belakang Masalah……………………………………………1

B. Rumusan Masalah…………………………………………………..6

C. Tujuan Penelitian……………………………………………………6

D. Manfaat Penelitian…………………………………………………..6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA……………………………………………..8

A. Al-Qur’an……………………………………………………………8

1. Definisi Al-Qur’ab………………………………………………8

2. Proses Turunnya Al-Qur’an……………………………………..8

Page 12: THE RELATION BETWEEN MEMORIZING THE QUR'AN AND … · 2020. 6. 27. · FACULTY OF MEDICINE UNIVERSITY OF MUHAMMADIYAH MAKASSAR Undergraduate Thesis, March 2019 Indah, dr. Sumarni,

ii

3. Bahasa Al-Qur’an………………………………………………10

4. Kemukjizatan Al-Qur’an……………………………………….13

5. Hak – Hak Al – Qur’an ………………………………………..24

B. Menghafal Al-Qur’an……………………………………………....27

1. Definisi Menghafal Al - Qur’an……………………………….27

2. Hukum Menghafal Al – Qur’an………….…………………….28

3. Kaidah – Kaidah Menghafal Al – Qur’an...……………………31

4. Metode Menghafal Al – Qur’an………..………………………32

5. Faktor Pendukung Menghafal Al – Qur’an…………………….34

6. Keutaman Menghafal Al –Qur’an……………………………...38

7. Proses Menghafal Al – Qur’an Didalam Otak…..……………..42

C. Intelegensi

1. Definisi Intelegensi……………………...………………………47

2. Aspek Biologis Intelegensi……………………………………..48

3. Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Intelegensi ..…………….49

4. Macam – Macam Tes Intelegensi……………………………….50

D. Hubungan Menghafal Al-Qur’an Dengan Intelegensi……………...53

E. Kerangka Teori……………………………………………………..59

BAB III KERANGKA KONSEP…………………………………………..61

A. Kerangka Konsep…………………………………………………..61

B. Definisi Operasional Variabel Penelitian………………………….61

C. Hipotesis Penelitian………………………………………………..62

BAB IV METODE PENELITIAN…………………………………………63

Page 13: THE RELATION BETWEEN MEMORIZING THE QUR'AN AND … · 2020. 6. 27. · FACULTY OF MEDICINE UNIVERSITY OF MUHAMMADIYAH MAKASSAR Undergraduate Thesis, March 2019 Indah, dr. Sumarni,

iii

A. Desain Penelitian…………………………………………………..63

B. Tempat dan Waktu Penelitian……………………………………..63

C. Teknik Pengambilan Sampel………………………………………63

D. Rumus besar sampel………..……………………………………...64

E. Teknik Analisis Data………………………………………………65

F. Pengolahan Data…………...………………………………………65

G. Etika Penelitian………….…………………………………………66

BAB V HASIL PENELITIAN……………………………………………..67

A. Gambaran Umum Sampel dan Lokasi Penelitian…………………..67

B. Hasil Analisis Univariat………… ………………………………....68

C. Hasil Analisis Bivariat………………………………………………69

BAB VI PEMBAHASAN…………………………………………………...71

BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN…………………………………...75

A. Kesimpulan………………………………………………………….75

B. Keterbatasan Penelitian……………………………………………..75

C. Saran………………………………………………………………...76

DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………..77

LAMPIRAN

Page 14: THE RELATION BETWEEN MEMORIZING THE QUR'AN AND … · 2020. 6. 27. · FACULTY OF MEDICINE UNIVERSITY OF MUHAMMADIYAH MAKASSAR Undergraduate Thesis, March 2019 Indah, dr. Sumarni,

iv

DAFTAR TABEL

Tabel 5.1 Distribusi Frekuensi Jenis Kelamin…………………………….. 68

Tabel 5.2 Distribusi Frekuensi Jumlah Hafalan Al-Qur’an Responden …...68

Tabel 5.3 Distribusi Frekuensi tngkat IQ Responden………………............69

Tabel 5.4 Hasil Hubungan Menghafal Al-Qur’an dengan Tingkat IQ

Responden……………………………………………………….69

Page 15: THE RELATION BETWEEN MEMORIZING THE QUR'AN AND … · 2020. 6. 27. · FACULTY OF MEDICINE UNIVERSITY OF MUHAMMADIYAH MAKASSAR Undergraduate Thesis, March 2019 Indah, dr. Sumarni,

v

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Kerangka Teori………………………………………………59

Gambar 3.1 Kerangka Konsep Penelitian…………………………………61

Page 16: THE RELATION BETWEEN MEMORIZING THE QUR'AN AND … · 2020. 6. 27. · FACULTY OF MEDICINE UNIVERSITY OF MUHAMMADIYAH MAKASSAR Undergraduate Thesis, March 2019 Indah, dr. Sumarni,

vi

DAFTAR LAMPIRAN

1 Analisis Univariat

2 Analisi Bivariat

3 Data Responden Berdasarkan Jumlah Hapalan, Kategori Hapalan & IQ

Page 17: THE RELATION BETWEEN MEMORIZING THE QUR'AN AND … · 2020. 6. 27. · FACULTY OF MEDICINE UNIVERSITY OF MUHAMMADIYAH MAKASSAR Undergraduate Thesis, March 2019 Indah, dr. Sumarni,

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Al-Qur’an adalah kalam Allah SWT yang diturunkan kepada Nabi

Muhammad SAW – yang merupakan mukjizat – melalui perantara malaikat

Jibril untuk disampaikan kepada umat manusia sebagai pedoman hidup

sehingga umat manusia mendapat petunjuk untuk kebahagiaan hidup di dunia

dan akhirat.1

Al-Qur'an yang ada sekarang ini masih asli dan murni sesuai dengan apa

yang diajarkan oleh Nabi Muhammad SAW. kepada para sahabatnya, hal itu

karena Allah yang menjaganya.2

كر وإنا له لحافظون ﴿إنا نح لنا الذ ﴾٩ن نز

Terjemahnnya:

"Sesungguhnya kamilah yang menurunkan Al-Qur'an, dan sesungguhnya

kami benar-benar memeliharanya” (QS, Al-Hijr: 9).

Fungsi utama Al-Qur’an adalah sebagai hidayah (petunjuk) bagi manusia

dalam mengelola hidupnya di dunia secara baik, dan merupakan rahmat untuk

alam semesta, di samping pembeda antara yang hak dan yang batil, juga

sebagai penjelas terhadap sesuatu, akhlak, moralitas, dan etika-etika yang

patut dipraktikkan manusia dalam hehidupan mereka. Penerapan semua ajaran

Allah itu akan membawa dampak positif bagi manusia sendiri.

Page 18: THE RELATION BETWEEN MEMORIZING THE QUR'AN AND … · 2020. 6. 27. · FACULTY OF MEDICINE UNIVERSITY OF MUHAMMADIYAH MAKASSAR Undergraduate Thesis, March 2019 Indah, dr. Sumarni,

2

Al-Qur’an diturunkan untuk dijadikan petunjuk, bukan hanya untuk

sekelompok manusia ketika ia diturunkan, tetapi juga untuk seluruh manusia

hingga akhir zaman. Oleh karena itu, untuk menjaga keautentikan Al-Qur’an

diperlukan penjagaan dan pemeliharaan agar umat Islam tidak kehilangan

petunjuk, yaitu dengan membumikan Al-Qur’an. Yang dimaksud

membumikan Al-Qur’an di sini yaitu melalukan upaya-upaya terarah dan

sistematis di dalam masyarakat agar nilai-nilai Al-Qur’an hidup dan

dipertahankan. Terdapat banyak cara dalam mempelajari dan membumikan

AlQur’an, salah satunya yaitu dengan metode hafalan.

Menghafal merupakan suatu perbuatan yang sangat terpuji dan mulia.

Orang-orang yang mempelajari, membaca atau menghafal al-Qur'an adalah

orang-orang pilihan yang memang dipilih oleh Allah SWT. Secara syar’i

menghafal al-Qur'an adalah wajib kifayah bagi umat Islam, ini berarti orang

yang menghafalnya tidak boleh kurang dari jumlah mutawatir sehingga tidak

akan mengalami pemalsuan dan pengubahan.3

Setiap penghafal Al-Quran tentu menginginkan waktu yang cepat dan

singkat, serta hafalannya menancap kuat dimemori otak dalam proses

menghafalkan Al-Quran. Hal tersebut dapat terlaksana jika sang penghafal

menggunakan metode yang tepat, serta mempunyai ketekunan, rajin dan

istiqomah dalam menjalani prosesnya, walaupun cepatnya menghafal

seseorang tidak terlepas dari otak atau Intelegensi yang dimiliki.3

Intelegensi atau kecerdasan intelektual adalah salah satu kemampuan

mental, pikiran, atau intelektual dan merupakan bagian dari proses-proses

Page 19: THE RELATION BETWEEN MEMORIZING THE QUR'AN AND … · 2020. 6. 27. · FACULTY OF MEDICINE UNIVERSITY OF MUHAMMADIYAH MAKASSAR Undergraduate Thesis, March 2019 Indah, dr. Sumarni,

3

kognitif pada tingkatan yang lebih tinggi. Dalam proses pendidikan inteligensi

diyakini sebagai unsur penting yang sangat menentukan keberhasilan belajar

peserta didik. Namun inteligensi merupakan salah satu aspek perbedaan

individual yang perlu dicermati. Setiap peserta didik memiliki inteligensi yang

berlainan. Ada anak yang mempunyai inteligensi tinggi, sedang, dan rendah.5

Di dalam otak terdapat bagian pre frontalis yang disinyalir sebagai pusat

berpikir kompleks dan integrasi ingatan jangka panjang dan ingatan jangka

pendek manusia. Aktivitas pre frontalis tersebut sangat berperan penting

terhadap intelegensi dan kemampuan mengingat seseorang. Saat ini, ilmu

pengetahuan manusia sesungguhnya telah mengungkap bukti kebenaran

informasi al-Quran. Bagian lobus frontal otak atau dibahasakan dengan ubun-

ubun memiliki peran sangat penting karena memiliki fungsi-fungsi mental

tingkat tinggi yang mengontrol kemampuan-kemampuan kognitif seperti

emosi, pemecahan masalah, daya ingat, pertimbangan hukum, dan perilaku

seksual.4

Penelitian selama 50 tahun terakhir menyimpulkan bahwa ternyata,

peran utama lobus frontal berkaitan dengan fungsi-fungsi mental tingkat tinggi

pada manusia dan hewan. Manusia memiliki lobus frontal yang lebih besar

dari semua jenis hewan. Lobus frontal diasosiasikan dengan fungsi level atas

seperti pengendalian diri, perencanaan, logika, dan berpikir abstrak. Pada

dasarnya fungsi lobus frontal adalah sesuatu yang membuat kita benar-benar

mempunyai keistimewaan sebagai manusia.4

Page 20: THE RELATION BETWEEN MEMORIZING THE QUR'AN AND … · 2020. 6. 27. · FACULTY OF MEDICINE UNIVERSITY OF MUHAMMADIYAH MAKASSAR Undergraduate Thesis, March 2019 Indah, dr. Sumarni,

4

Ketika lobus frontal seseorang rusak maka kemampuan dalam

menyelesaikan masalah menurun dratis, khususnya pada permasalahan yang

membutuhkan kemampuan-kemampuan intelektual.4

Jauh sebelum ilmu pengetahuan modern bisa mendeskripsikan peran dan

fungsi lobus frontal , al-quran secara implisit telah menyinggung hubungan

antara lobus frontal dengan etika dan perilaku manusia lewat firman Allah

SWT:

﴾أرأيت إن كان على الهدى ١٠﴾عبدا إذا صلى ﴿٩أرأيت الذي ينهى ﴿

يرى ١٣﴾أرأيت إن كذب وتولى ﴿١٢ أمر بالتقوى ﴿﴾أو ١١﴿ ﴾ألم يعلم بأن

﴾١٦﴾ناصية كاذبة خاطئة ﴿١٥اصية ﴿﴾كلا لئن لم ينته لنسفعا بالن ١٤﴿

Terjemahnya:

“Bangaimana pendapatmu tentang orang yang melanggar(9). Seorang

hamba ketika dia melakasanakan shalat(10). Bagaimana pendapatmu jika dia

(yang dilarang shalat itu) berada di atas kebenaran (petunjuk)(11). Atau dia

menyuruh bertakwa (kepada Allah)(12). Bagaimana pendapatmu jika dia

(yang melarang) itu mendustakan dan berpaling(13). Tidakkah dia

mengetahui bahwa Allah melihat (segalah perbuatannya)(14). Sekali-kali

tidak! Sungguh, ketika dia tidak berhenti (berbuat demikian) Niscaya kami

Tarik ubun-ubunya, (kedalam neraka)(15). (yaitu) ubun-ubun yang berdusta

dan durhaka(16).” (QS. Al-‘Alaq [96]:9-16)4

Kecerdasan intelektual (IQ) sangat berhubungan dengan kemampuan

menghafal seseorang. Kecerdasan intelektual (IQ) menunjuk kepada suatu

Page 21: THE RELATION BETWEEN MEMORIZING THE QUR'AN AND … · 2020. 6. 27. · FACULTY OF MEDICINE UNIVERSITY OF MUHAMMADIYAH MAKASSAR Undergraduate Thesis, March 2019 Indah, dr. Sumarni,

5

kemampuan untuk beradaptasi dengan situasi yang baru secara cepat dan

efektif, kemampuan untuk menggunakan konsep yang abstrak secara efektif,

dan kemampuan untuk memahami hubungan dan mempelajarinya dengan

cepat. 5

Ada banyak tokoh-tokoh penghapal Al-Qur’an yang juga terkenal

dengan kecerdasannya yang luar biasa. Salah satunya adalah Ibnu sina. Beliau

memiliki nama lengkap Abu Ali Husain Bin Abdullah Bin Hasan Bin Ali Bin

Sina. Di usia yang belum genap 10 tahun, ibnu sina telah berhasil menghafal

seluruh al-quran dan mendalami berbagai karya sastra. Selain sebagi ahli

kedokteran, ibnu sina juga dikenal sebagai filsuf, psikolog, pujangga dan

pendidikan.

Saat ini, program menghafal Al-Qur’an juga diterapkan di salah satu

institusi Pendidikan di makassar, yakni Ma’had Al-Birr Universitas

Muhammadiyah Makassar. Setiap mahasiswanya memiliki jurusan yang

berbeda-beda namun diwajibkan untuk mengikuti program kampus untuk

menghafal Al-quran. Rasulullah saw. Bersabda:

قال -صلى الله عليه وسلم-عن النبى -رضى الله عنه - ن عن عثما

«خيركم من تعلم القرآن وعلمه» رواه البخاري

Artinya :

“Dari sayyidina Utsman Radhiyallahu ‘anhu baginda Rasulullah

shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “sebaik-baik kamu adalah orang yang

Page 22: THE RELATION BETWEEN MEMORIZING THE QUR'AN AND … · 2020. 6. 27. · FACULTY OF MEDICINE UNIVERSITY OF MUHAMMADIYAH MAKASSAR Undergraduate Thesis, March 2019 Indah, dr. Sumarni,

6

belajari Al-Quran dan mengajarkannya.” (H.R Bukhari, Abu Dawud,

Tirmidzi, Nasa’i, Ibnu majah, dati Kitab At-Targhib)

Berdasarkan uraian di atas, penulis mencoba melakukan penelitian

mengenai hubungan antara menghafal Al-Quran terhadap kecerdasan

intelektual (IQ) pada mahasiswa Ma’had Al-Birr Universitas Muhammadiyah

Makassar.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas makan rumusan masalah dari

penelitian ini yaitu; Apakah terdapat hubungan antara menghafal Al-Quran

terhadap kecerdasan intelektual (IQ) pada mahasiswa Ma’had Al-Birr

Universitas Muhammadiyah Makassar?

C. Tujuan Penelitian

1. Tujuan Umum

Untuk mengetahui hubungan antara menghafal Al-Quran terhadap

kecerdasan intelektual (IQ) pada mahasiswa Ma’had Al-Birr Universitas

Muhammadiyah Makassar.

2. Tujuan Khusus

a. Mengetahui gambaran tingkat kecerdasan intelektual (IQ) pada

mahasiswa Al-Birr Universitas Muhammadiyah Makassar.

b. Mengetahui adanya hubungan tingkat menghafal Al-Quran terhadap

kecerdasan intelektual (IQ) pada mahasiswa Al-Birr Universitas

Muhammadiyah Makassar.

D. Manfaat Penelitian

Page 23: THE RELATION BETWEEN MEMORIZING THE QUR'AN AND … · 2020. 6. 27. · FACULTY OF MEDICINE UNIVERSITY OF MUHAMMADIYAH MAKASSAR Undergraduate Thesis, March 2019 Indah, dr. Sumarni,

7

1. Bagi peneliti

Merupakan pengalaman yang sangat berharga dalam memperluas

wawasan dan mengaplikasikan ilmu pengetahuan.

2. Bagi instansi Pendidikan

Dapat menjadi referensi atau masukan untuk penelitian – penelitian

selanjutnya tentang hubungan menghafal Al-Quran terhadap kecerdasan

intelektual (IQ).

3. Bagi Masyarakat

Diharapkan dapat menambah wawasan dan pengetahuan mengenai

pentingnya menghafal Al-Quran terhadap kecerdasan intelektual (IQ).

Page 24: THE RELATION BETWEEN MEMORIZING THE QUR'AN AND … · 2020. 6. 27. · FACULTY OF MEDICINE UNIVERSITY OF MUHAMMADIYAH MAKASSAR Undergraduate Thesis, March 2019 Indah, dr. Sumarni,

8

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Al – Qur’an

1. Definisi Al – Qur’an

Kata Al-Qur’an menurut bahasa mempunyai arti yang

bermacammacam, salah satunya adalah bacaan atau sesuatu yang harus di

baca, dipelajari. Adapun menurut istilah para ulama berbeda pendapat

dalam memberikan definisi terhadap Al-Qur’an. Ada yang mengatakan

bahwa Al-Qur’an adalah kalam Allah yang bersifat mu’jizat yang

diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW melalui perantara Jibril dengan

lafal dan maknanya dari Allah SWT, yang dinukilkan secara mutawatir;

membacanya merupakan ibadah; dimulai dengan surah al-Fatihah dan

diakhiri dengan surah An-Nas23.

Ada pula yang mengatakan bahwa Al-Qur’an adalah kalamullah yang

diturunkan kepada Nabi Muhammad melalui Malaikat Jibril sebagai

mukjizat dan berfungsi sebagai hidayah (petunjuk). Al-Qur’an secara ilmu

kebahasaan berakar dari kata qaraa yaqrau quranan yang berarti “bacaan

atau yang dibaca”. Secara general Al-Qur’an didefenisikan sebagai sebuah

kitab yang berisi himpunan kalam Allah, suatu mukjizat yang diturunkan

kepada Nabi Muhammad SAW melalui perantara malaikat Jibril, ditulis

dalam mushaf yang kemurniannya senantiasa terpelihara, dan

membacanya merupakan amal ibadah. Al-Qur’an juga merupakan

pedoman hidup bagi manusia di dunia dan akhirat24.

Page 25: THE RELATION BETWEEN MEMORIZING THE QUR'AN AND … · 2020. 6. 27. · FACULTY OF MEDICINE UNIVERSITY OF MUHAMMADIYAH MAKASSAR Undergraduate Thesis, March 2019 Indah, dr. Sumarni,

9

2. Proses Turunnya Al – Qur’an

Al – Qur’an diturunkan dalam dua tahapan. Tahapan pertama turun

sekaligus pada malam qadar (lailatul qadar). Hal ini berdasarkan firman

Allah SWT :

إنآ أنزلنه فى ليلة القدر ﴿القدر

“Sungguh, Kami telah menurunkannya (al-Qur’an pada malam qadar,”

(QS. al-Qadr:1)

Tahap kedua turun secara berangsur – angsur kepada Nabi Muhammad

SAW sejak beliau diangkat menjadi rasul pada usai 40 tahun di Mekah,

hingga wafatnya pada usia 63 tahun di Madinah. Artinya, Nabi

Muhammad SAW menerima wahyu al –Qur’an secara berangsur – angsur

selama 23 tahun : 13 tahun di Mekah dan 10 tahun di Madinah. Allah

SWT berfirman,

لناه تنزيلا ﴿ ﴾١٠٦وقرآنا فرقناه لتقرأه على الناس على مكث ونز

“Dan al-Qur’an (kami turunkan) berangsur-angsur agar engkau

(Muhammad) membacakannya kepada manusia secara perlahan – lahan

dan kami turunkannya secara bertahap,” (QS. al-Isra’:106)

Jumlah ayat yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW dalam

sekali turun bervariasi. Rata-rata, antara lima hingga sepuluh ayat.

Terkadang ada yang kurang dari lima atau lebih dari sepuluh ayat. Seperti

sebelas ayat pertama surah Al-Mu’minun yang turun sekaligus dalam satu

waktu; ayat-ayat yang menjelaskan tentang peristiwa haditsul ifk (berita

bohong) yang turun sekaligu sepuluh ayat, yaitu surah An-Nur ayat 11

Page 26: THE RELATION BETWEEN MEMORIZING THE QUR'AN AND … · 2020. 6. 27. · FACULTY OF MEDICINE UNIVERSITY OF MUHAMMADIYAH MAKASSAR Undergraduate Thesis, March 2019 Indah, dr. Sumarni,

10

hingga ayat 21. Sementara ayat 95 surah An-Nisa hanya turun 1 ayat saja.

Demikian pula dengan surah At-Taubah ayat ke 28.

Setidaknya ada dua hikmah penting kenapa Al-Qur’an turun secara

berangsur-angsur kepada nabi Muhammad SAW. Pertama, supaya mudah

dihafal, kedua, meneguhkan keiman orang-orang beriman dengan proses

penetapan syariat berdasarkan kejadian atau peristiwa-peristiwa tertentu

yang terjadi ditengah kaum muslimin. Seperti proses pengharaman khamar

yang berlangsung secara bertahap yang dimulai dengan shalat bagi mereka

yang sedang mabuk, hingga pengharamannya hingga keseluruhan.

Proses peneguhan hati dan keiman ini salah satunya berlangsung

melalui kisah para nabi dan orang-orang terdahulu yang disbut berkali-

kali. Al-Qur’an selalu mengingatkan bahwa umat terdahulu kerap

menerima siksaan dan terror yang lebih berat dari yang mereka alami,

tetapi mereka tidak goyang. Dengan kisah-kisah tersebut, nabi Muhammad

SAW dan para pengikutnya menjadi lebih tegar dan gigih.

3. Bahasa Al – Qur’an

Jika ditelusuri asal usulnya, bahasa arab merupakan salah satu bagian

dari bahasa semit tengah yang memiliki hubungan sangat dekat dengan

bahasa aram dan ibrani. Bahasa semit merupakan kelompok bahasa yang

berasal dari Timur Dekat yang digunakan oleh lebih dari 470 juta orang di

Asia Barat dan Afrika. Wilayah-wilayah ini kemudian membentuk

kelompok bahasa yang disebut Afro-Asia. Sedangkan bagian dari bahasa

Page 27: THE RELATION BETWEEN MEMORIZING THE QUR'AN AND … · 2020. 6. 27. · FACULTY OF MEDICINE UNIVERSITY OF MUHAMMADIYAH MAKASSAR Undergraduate Thesis, March 2019 Indah, dr. Sumarni,

11

semit yang paling banyak digunakan adalah Bahasa Arab, Mehri, Ibrani,

Tigrinya, dan Aram15.

Salah satu ciri khas dari rumpun bahasa-bahasa semit adalah

pembentukan kata menggunakan sistem konsonan akar kata. Setiap kata

dalam bahasa arab berasal dari satu atau dua akar kata yang sebahagian

besar merupakan kata kerja. Meski pada saat ini bahasa arab menjadi salah

satu dari 10 bahasa yang paling banyak digunakan di dunia, namun pada

awaknya bahasa ini hanyalah bahasa sekelompok kecil suku nomaden

(badui) disemenanjung arabia yang sangat bangga dengan keindahan

bahasa mereka dalam membuat syair, sajak, puisi, serta prosa15.

Tidak ada yang membuat bahasa ini menjadi salah satu bahasa yang

paling banyak dipakai didunia saat ini kecuali karena ia merupakan bahasa

yang dipilih oleh Allah untuk menyampaikan wahyu-Nya kepada manusia.

Pada abad ke 6 masehi dan seterusnya, ketika semakin banyak orang yang

memeluk agama islam, bahasa arab mulai menyebar ditimur tengah, dan

menggesar posisi beberapa bahasa semit lainnya diwilayah itu hingga

punah dan tidak lagi diguanakan sama sekali.

Setiap kitap suci selalu diasosiasiakan dengan bahasa tertentu. Taurat

dengan bahasa ibrani; Injil dengan bahasa yunani dan latin (sebagian

sejarawan mengatakan bahasa asli injil adalah bahasa aram); al-Qur’an

dengan bahasa Arab.

Ketika Nabi Muhammad SAW diutus, bahasa arab bukanlah bahasa

ilmu pengetahuan, juga bukan bahasa yang digunakan oleh peradaban

Page 28: THE RELATION BETWEEN MEMORIZING THE QUR'AN AND … · 2020. 6. 27. · FACULTY OF MEDICINE UNIVERSITY OF MUHAMMADIYAH MAKASSAR Undergraduate Thesis, March 2019 Indah, dr. Sumarni,

12

maju saat itu, yaitu romawi dan Persia. Bangsa romawi menggunakan

bahasa latin dan yunani. Sedangkan bangsa Persia menggunakan bahasa

Persia. Bahasa arab pada saat itu digunakan oleh sekelompok suku

nomaden disemenanjung arabia yang tandus, gersang, dan tidak tersentuh

oleh pengaruh dominasi dua peradaban besar itu. Akan tetapi, Allah SWT

berkehendak menjadikan bahsa arab sebagai bahasa wahyu-Nya,

◌ اعجمی وعربي لت ايتہ ء و لو جعلنہ قرانا اعجميا لقالوا لو لا فص

Artinya :

“Dan sekiranya kami jadikan Al-Quran sebagai bacaan dalam bahasa

selain bahasa arab, niscaya mereka mengatakan, ‘Mengapa tidak

dijelaskan ayat-ayatnya?’ apakah patut (Al-Qur’an) dalam bahasa selain

bahasa Arab sedang (rasul) orang arab?” (QS Fushshilat [41:44]).

Ayat ini sebagai jawaban abadi terhadap pertanyaan tentang mengapa

Al-Qu’an diturunkan dalam bahasa arab, bukan bahasa selain arab.

Rasulullah SAW sendiri adalah seorang Arab, ibunya berbicara dalam

bahasa Arab, tumbuh besar ditengah orang yang berbicara bahasa arab,

dan interaksi dengan masyarakat yang juga berbicara dengan bahasa arab

sehingga yang pertama diajar untuk beriman adalah orang-orang arab.

Sulit untuk dibayangkan seandainya Al-Qur’an diturunkan dalam bahasa

yag tidak dimengerti oleh Rasulullah SAW sendiri oleh orang-orang

Mekkah masa itu. Faktanya walaupun Al-Qur’an diturunkan dalam bahasa

yang mereka pahami, mereka tetap mengingkarinya, apalagi jika Al-

Page 29: THE RELATION BETWEEN MEMORIZING THE QUR'AN AND … · 2020. 6. 27. · FACULTY OF MEDICINE UNIVERSITY OF MUHAMMADIYAH MAKASSAR Undergraduate Thesis, March 2019 Indah, dr. Sumarni,

13

Qur’an diturunkan dengan bahasa yang mereka tidak pahami. Allah

Berfirman,

لناه على بعض الأعجمين ﴿ولو ا کانوا بہ مؤمنين١٩٨ نز ﴾فقراه عليہم م

Artinya:

“ Dan Seandainya (Al-Qur’an) itu kami turunkan kepada sebagian dari

golongan bukan Arab lalu dia (Muhammad) membacakannya kepada

mereka (orang-orang kafir); Niscaya mereka tidak juga akan beriman

kepadamu,” (QS as-Syu’ara [26]:198-199)

4. Kemukjizatan Al – Qur’an

a. Kemukjizatan Al-Qur’an dari Aspek Bahasa

Al-Qur’an mempunyai gaya bahasa yang khas yang tidak dapat

ditiru oleh para sastrawan Arab sekalipun, karena adanya susunan

yang indah yang berlainan dengan setiap susunan dalam bahasa Arab.

Mereka melihat al- Qur’an memakai bahasa dan lafadz mereka, tetapi

ia bukan puisi, prosa atau syair15.

Sejarah telah mencatat bahwa al-Qur’an turun di tengah-tengah

bangsa Arab yang menggunakan sastra. Adalah suatu kebanggaan bila

ada diantara mereka terdapat seorang penyair dan sastrawan yang

mampu merangkai kata-kata yang indah. Maka setiap tahun didakan

perlombaan syair, dan syair yang terpilih ditulis dengan tinta emas

lalu digantungkan di dinding Ka’bah yang dikenal dengan

Mu’allaqah.

Page 30: THE RELATION BETWEEN MEMORIZING THE QUR'AN AND … · 2020. 6. 27. · FACULTY OF MEDICINE UNIVERSITY OF MUHAMMADIYAH MAKASSAR Undergraduate Thesis, March 2019 Indah, dr. Sumarni,

14

Dan al-Qur’an adalah wahyu dari Allah yang merupakan penuntun

bagi umat manusia, dan bukan merupakan karya sastra, namun begitu

al-Qur’an diungkapkan baik dalam tuturan lisan ataupun tertulis.

Namun, syair atau prosa yang mereka buat tidak mampu mengungguli

ayat-ayat yang dikandung al-Qur’an15.

Al-Qur’an tampil dengan bahasa sastra yang tinggi yang tidak

tertandingi oleh hasil-hasil sastra yang ada sebelum dan sesudahnya,

di saat bahasa Arab telah berdiri tegak di hadapan para ahli bahasa

dengan sikap menantang. Sebagaimana yang diungkapkan oleh al-

Qur’an berikut ini :

a. Menantang untuk membuat semacam al-Qur’an secara

keseluruhan.(Q.S.:52: 34).

b. Menantang untuk membuat sepuluh surat al-Qur’an. (Q.S.: 11: 13).

c. Menantang untuk membuat satu surat saja semacam al-Qur’an.

(Q.S:10:38 dan Q.S:2:23). I’jaz al-Qur’an di segi bahasa ini, adalah

bahwa al-Qur’an turun dengan bahasa yang indah lagi menawan yang

mengandung ciri khas tinggi yang tidak terdapat pada kalangan

apapun dan sastra manapun di kalangan kafilah Arab12.

Doktrin kemu’jizatan al-Qur’an, tidak hanya pada isi, melainkan

juga pada bentuk kesusastraan, secara umum terdapat pada hampir

semua mazhab-mazhab Islam, dan telah mendapatkan suatu

kedudukan dan pengakuan penting dalam berbagai bentuk penuturan

dengan perhatian khusus terhadap hal itu13. Sebagai mukjizat yang

Page 31: THE RELATION BETWEEN MEMORIZING THE QUR'AN AND … · 2020. 6. 27. · FACULTY OF MEDICINE UNIVERSITY OF MUHAMMADIYAH MAKASSAR Undergraduate Thesis, March 2019 Indah, dr. Sumarni,

15

universal dan eternal, beberapa segi kemukjizatan yang dimiliki al-

Qur’an adalah:

1) Susunan yang indah, berbeda dengan setiap susunan yang ada

dalam bahasa orang Arab.

2) Adanya uslub yang aneh yang berbeda dengan semua uslub-

uslub bahasa Arab.

3) Sifat agung yang tidak mungkin lagi seorang makhluk untuk

mendatangkan hal yang seperti itu.

4) Bentuk undang-undang yang detail lagi sempurna yang

melebihi setiap undan-undang buatan manusia.

5) Mengabarkan hal-hal ghaib yang tidak biasa diketahui kecuali

dengan wahyu.

6) Tidak bertentangan dengan pengetahuan-pengetahuan umum

yang dipastikan kebenaranya.

7) Menepati janji dan ancaman yang dikabarkan al-Qur’an.

8) Adanya ilmu-ilmu pengetahuan yang terkandung di dalamnya.

9) Memenuhi segala kebutuhan manusia. 10.Berpengaruh kepada

hati pengikut dan musuh.

Gaya bahasa dan untaian kata al-Qur’an bebas sepenuhnya dari

belenggu sejak dan segala bentuk kaidahnya yang harus diindahkan

dalam pengubahan syair Arab.Dengan demikian, susunan kalimat dan

gaya bahasa al- Qur’an bebas pula dari tujuan yang umum dikenal

dalam syair-syair dan sajak-sajak.

Page 32: THE RELATION BETWEEN MEMORIZING THE QUR'AN AND … · 2020. 6. 27. · FACULTY OF MEDICINE UNIVERSITY OF MUHAMMADIYAH MAKASSAR Undergraduate Thesis, March 2019 Indah, dr. Sumarni,

16

Bersamaan dengan itu irama puitik yang terdapat dalam rangkaian-

rangkaian kata itu sendiri menciptakan pemisah kalimat yang berpola

serupa dan yang tidak memerlukan bentuk-bentuk tertentu yang lazim

mengikat susunan syair dan sajak. Dengan demikian, gaya bahasa al-

Qur’an mencakup semua bentuk puisi dan prosa.

b. Kemu’jizatan Al-Qur’an dari Aspek Syari’ah

Al-Qur’an adalah sumber ajaran Islam yang utama dan sarat akan

hukum yang mengatur kehidupan manusia dalam hubungannya

dengan Allah, sesama manusia dan semua ciptaan-Nya. Jadi hukum

Islam yang mencangkup di bidang aqidah, pokok-pokok akhlaq,

ibadah dan perbuatan dapat dijumpai sumbernya yang asli di dalam

ayat- ayat al-Qur’an15.

Keunggulan dan kemu’jizatan al-Qur’an di bidang ini karena

syari’at yang terdapat dalam al-Qur’an adalah syari’at yang sempurna

dan tinggi melebihi dari syari’at-syari’at yang terdapat pada kitab-

kitab terdahulu. Al- Qur’an berisi pokok-pokok aqidah, hukum-hukum

ibadah, dasar-dasar utama etika, politik dan sosial kemasyarakatan.

Al-Qur’an mengatur cara bermasyarakat yang baik serta meletakkan

dasar-dasar kemanusiaan yang lebih lurus dan murni.

Hal ini tergambar dari cara al-Qur’an dalam menetapkan hukum, di

antaranya:

Page 33: THE RELATION BETWEEN MEMORIZING THE QUR'AN AND … · 2020. 6. 27. · FACULTY OF MEDICINE UNIVERSITY OF MUHAMMADIYAH MAKASSAR Undergraduate Thesis, March 2019 Indah, dr. Sumarni,

17

a. Secara Mujmal

Kebanyakan urusan ibadah, diterapkan secara mujmal . Cara yang

dipergunakan al-Qur’an dalam menghadapi soal ibadah ini ialah

dengan menerangkan pokok-pokok hukum saja. Demikian pula

halnya tentang mu’amalat badaniyah, al-Qur’an hanya

mengemukakan pokok-pokok dan kaidah - kaidah saja. Perincian

dan penjelasan hukum-hukum itu diserahkan pada sunnah dan

ijtihad para mujtahid.

b. Agak Jelas dan Terperinci.

Hukum-hukum yang diterangkan jelas dan agak terperinci ialah

hukum jihad, undang-undang perang, hubungan umat Islam

dengan umat lain, hukum-hukum tawanan dan rampasan perang.

Ayat yang menjelaskan dasar hukum berjihad seperti di bawah

ini.:

لكم وأنفسكم ف هدوا بأمو ٱنفروا خفافا وثقالا وج ى سبيل ٱ

لكم خير لكم إن كنتم تعلمون ذ

Artinya:

“Berangkatlah kamu baik dalam keadaan merasa ringan maupun

merasa berat, dan berjihadlah dengan harta dan dirimu di jalan

Page 34: THE RELATION BETWEEN MEMORIZING THE QUR'AN AND … · 2020. 6. 27. · FACULTY OF MEDICINE UNIVERSITY OF MUHAMMADIYAH MAKASSAR Undergraduate Thesis, March 2019 Indah, dr. Sumarni,

18

Allah. Yang demikian itu adalah lebih baik bagimu jika kamu

mengetahui.” (Q.S. Al-Taubah [9]: 41)

c. Jelas dan Terperinci

Hukum-hukum yang jelas dan terperinci adalah masalah:

i. Hutang Piutang

Al-Qur’an menganjurkan untuk bersaksi ketika mengadakan

jual beli dan hutang piutang. Firman Allah:

سمى فٱكتبوه وليكتب بينكم أيها ٱلذين ءامنوا إذا تداينتم بدين إلى أجل م ي

كاتب بٱلعدل ولا يأب كاتب أن يكتب كما علمه ٱ

Artinya:

“Hai orang - orang yang beriman, apabila kamu

bermu’amalah tidak secara tunai untuk waktu yang

ditentukan, hendaklah kamu menuliskannya dan hendaklah

seorang penulis di antara kamu menuliskannya dengan

benar.”(Q. S. Al – Baqarah [2]: 282)

ii. Makanan yang Halal dan Haram

Dalam urusan pergaulan sesama insan, al-Qur’an

mengharamkan memakan harta orang lain dengan cara yang

tidak sah sesuai dengan firman Allah:

وآتوا النساء صدقاتهن نحلة فإن طبن لكم عن شيء

منه نفسا فكلوه هنيئا مريئا

Page 35: THE RELATION BETWEEN MEMORIZING THE QUR'AN AND … · 2020. 6. 27. · FACULTY OF MEDICINE UNIVERSITY OF MUHAMMADIYAH MAKASSAR Undergraduate Thesis, March 2019 Indah, dr. Sumarni,

19

Artinya:

“Hai orang - orang yang beriman, janganlah kamu saling

memakan harta sesamamu dengan jalan batil kecuali dengan

perniagaan yang berlaku dengan suka sama suka di antara

kamu.” (Q.S. an-Nisâ’ [4]: 29)

iii. Sumpah

Al-Qur’an secara jelas menerangkan hal-hal mensyari’atkan

sumpah sesuai dengan firman Allah:

نكم دخلا بينكم فتزل قدم بعد ثبوتها وتذوقوا ٱلسوء بما ولا تتخذوا أيم

ولكم عذاب عظيم صددتم عن سبيل ٱ

Artinya:

“Dan janganlah kamu jadikan sumpah - sumpahmu sebagai

alat penipu di antaramu, yang menyebabkan tergelincir kaki

(mu) sesudah kokoh tegaknya, dan kamu rasakan

kemelaratan dunia, karena kamu menghalangi (manusia) dari

jalan Allah, dan bagimu azab yang besar.” (Q.S. an-Nahl

[16]: 94).

iv. Anjuran Berhijab

Hukum yang disyari’atkan untuk memelihara kehormatan

wanita, terdapat dalam Q.S. Al-Ahzâb: 59 dan masih banyak

lagi ayat-ayat yang menerangkan hal ini:

Page 36: THE RELATION BETWEEN MEMORIZING THE QUR'AN AND … · 2020. 6. 27. · FACULTY OF MEDICINE UNIVERSITY OF MUHAMMADIYAH MAKASSAR Undergraduate Thesis, March 2019 Indah, dr. Sumarni,

20

يا أيها النبي قل لأزواجك وبناتك ونساء المؤمنين

لك أدنى أن يعرفنفلا يدنين عليهن من جلابيبهن ذ

غفورا رحيما يؤذين وكان

Artinya:

“Hai Nabi katakanlah kepada istri - istri mu, anak anak

perempuan dan istri - istri orang mukmin:’’Hendaklah

mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh

mereka.’’Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah

dikenal,karena itu mereka tidak diganggu. Dan Allah maha

pengampun dan penyayan g.” (Q.S. al- Ahzab [33]:59).

v. Perkawinan

Keterangan tentang masalah perkawinan terdapat dalam

firman Allah:

ولا تنكحوا ما نكح آباؤكم من النساء إلا ما قد سلف

إنه كان فاحشة ومقتا وساء سبيلا

Artinya:

“Dan janganlah kamu kawini wanita - wanita yang telah dikawini oleh

ayahmu,terkecuali pada masa yang telah lampau. Sesungguhnya

perbuatan itu amat keji dan dibenci Allah dan seburuk - buruknya

jalan yang ditempuh.’’ (Q.S. An-Nisa’ [4]: 22).

Page 37: THE RELATION BETWEEN MEMORIZING THE QUR'AN AND … · 2020. 6. 27. · FACULTY OF MEDICINE UNIVERSITY OF MUHAMMADIYAH MAKASSAR Undergraduate Thesis, March 2019 Indah, dr. Sumarni,

21

c. Kemu’jizatan Al-Qur’an dari Aspek Ilmmu

Segi lain dari kemu’jizatan al-Qur’an, adalah isyarat-isyarat yang

rumit terhadap sebagian ilmu pengetehuan alam telah disinggung al-

Qur’an sebelum pengetahuan itu sendiri sanggup menemukanya. Juga

kemudian terbukti bahwa al-Qur’an sama sekali tidak bertentangan

dengan penemuan-penemuan mutakhir yang didasarkan pada

penelitian ilmiyah.

Mengkaji kemu’jizatan al-Qura’n dari segi ilmu bukan berarti al-

Qur’an dianggap kitab ilmu. Al-Qura’n bukan buku psikologi, bukan

eksak maupun fisika, tetapi kitab hidayah dari irsyad, kitab tasryi’ dan

ishlah. Namun demikian ayat-ayatnya memuat isyarat-isyarat yang

cukup dalam dan pelik dalam soal psikologi, kedokteran dan

antropologi, yang mana hal tersebut menunjukkan keberadaannya

sebagai mu’jizat dan wahyu Allah.

Al-Qura’n adalah petunjuk bagi manusia, yang isinya sarat dengan

ajaran-ajaran dan prinsip-prinsip hidup untuk mencapai kebahagiaan

dunia dan akhirat. Al-Qur’an juga membicarakan isyarat ilmiah dan

ilmu kauniyah seperti konsep-konsep dasar biologis, budaya tanaman,

kegunaan air bagi kehidupan dan spesies, serta membicarakan

fenomena-fenomena geologi dan reproduksi.

Page 38: THE RELATION BETWEEN MEMORIZING THE QUR'AN AND … · 2020. 6. 27. · FACULTY OF MEDICINE UNIVERSITY OF MUHAMMADIYAH MAKASSAR Undergraduate Thesis, March 2019 Indah, dr. Sumarni,

22

Dan berikut ini adalah sebagian tentang pembuktian ilmiah:

1) Kesatuan Alam

Teori ilmu pengetahuan modern telah membuktikan bahwa bumi

adalah salah satu dari sekumpulan planet yang telah memisah

darinya dan membeku sehingga cocok untuk dihuni oleh

manusia.Teori ini didukung oleh adanya gunung berapi yang

memuntahkan lahar panas.Teori ini tepat sekali dengan firman

Allah:

كفروا أن السماوات والأرض كانتا رتقا أولم ير الذين

ففتقناهما وجعلنا من الماء كل شيء حي أفلا يؤمنون

Artinya:

’’Tidaklah orang - orang kafir tahu,bahwa beberapa langit dan

bumi adalah keduanya bersatu,lalu kami belah keduanya? Kami

jadikan tiap - tiap sesuatu yang hidup dari air.Tidakkah mereka

percaya?’’ (Q.S.al- Anbiya’[21]:30).

2) Terjadinya Perkawinan dalam Tiap-tiap Benda.

Orang berkeyakinan bahwa perkawinan itu berlaku pada

dua jenis, yaitu manusia dan hewan. Kemudian datang ilmu

pengetahuan modern dan menetapkan bahwa perkawinan itu terjadi

pula pada tumbuhan-tumbuhan, dan benda-benda (mati). Bahkan

pada tiap-tiap benda yang ada di alam ini, juga terjadi perkawinan.

Sampai pada listrik sekalipun ada pasangan min dan plus.

Page 39: THE RELATION BETWEEN MEMORIZING THE QUR'AN AND … · 2020. 6. 27. · FACULTY OF MEDICINE UNIVERSITY OF MUHAMMADIYAH MAKASSAR Undergraduate Thesis, March 2019 Indah, dr. Sumarni,

23

Demikian pula atom, terdapat proton dan netron, yang

masing-masing diistilahkan sebagai laki-laki dan wanita. Penemuan

sebenarnya telah didahului al-Qur’an dalam banyak ayat seperti

dalam surat al-Syu’ara [26]: 70, Yasin [36]: 36, dan al-Zariyat[51]:

49, contoh ayat di bawah ini:

﴾ ٤٩ومن كل شيء خلقنا زوجين لعلكم تذكرون ﴿

Artinya:

“Tiap-tiap sesuatu kami jadikan berpasang-pasangan (jantan dan

betina), mudah-mudahan kamu menerima peringatan”. (Q.S. al -

Zariyat [51]: 49) .

3) Berkurangnya Oksigen

Sejak manusia mampu menyeruak ruang angkasa dengan pesawat,

maka pengamatan dan penelitian para ilmuan telah sampai pada

kesimpulan bahwa di angkasa oksigen berkurang. Manakala

seorang penerbang meluncur tinggi ke angkasa, dadanya terasa

sesak dan sulit bernapas. Oleh karenanya para penerbang harus

memakai “oksigen buatan” saat mereka terbang dalam ketinggian

30.000 kaki lebih. Penemuan ini sebenarnya telah disinggung oleh

al-Qur’an jauh sebelum manusia melakukan penerbangan, yaitu:

سلام ومن يرد أن أن يهديه يشرح صدره للإ فمن يرد

عد في السماء يضله يج عل صدره ضيقا حرجا كأنما يص

جس على الذين لا يؤمنون الر لك يجعل كذ

Page 40: THE RELATION BETWEEN MEMORIZING THE QUR'AN AND … · 2020. 6. 27. · FACULTY OF MEDICINE UNIVERSITY OF MUHAMMADIYAH MAKASSAR Undergraduate Thesis, March 2019 Indah, dr. Sumarni,

24

Artinya:

“Barang siapa yang Allah kehendaki, Allah akan memberikan

kepadanya petunjuk, niscaya dia melapangkan dadanya untuk

(memeluk agama) Islam. Dan barang siapa yang di kehendaki

Allah kesesatan nya, niscaya Allah menjadikan dadanya sesak lagi

sempit seolah - ol ah ia sedang naik ke langit.” (Q.S.al-An’am [6]

125).

5. Hak – Hak Al – Qur’an

a. Tahsin

Tahsin adalah indah dalam membaca Al-Qur’an. Membaca Al-

Qur’an merupakan seutama-utama dzikir.5(Al-Jami’ush Shahih

Sunanut Tirmidzi, Muhammad bin Isa At-Tirmidzi) Seorang pembaca

Al-Qur’an akan mendapatkan pahala yang besar dan berlipat ganda.

Karena setiap satu huruf Al-Qur’an bernilai satu kebaikan, dan satu

kebaikan dilipat gandakan menjadi sepuluh kali lipat6. Seorang muslim

tidak diperbolehkan tergesa-gesa dalam membaca Al-Qur’an, agar ia

dapat meresapi maknanya. Allah Subhaanahu wata’ala berfirman:

ورتل القرآن ترتيلا

Terjemahannya:

“Bacalah Al-Qur’an dengan tartil (perlahan-lahan dan tidak tergesa-

gesa, sehingga hjati dapat meresapi maknanya)” (QS. Al Muzammil:4)

Membaca yang di maksud disini adalah membaca Al-Quran dari surah

Al-Fatihah sampai surah An-Nas secara teratur.

Page 41: THE RELATION BETWEEN MEMORIZING THE QUR'AN AND … · 2020. 6. 27. · FACULTY OF MEDICINE UNIVERSITY OF MUHAMMADIYAH MAKASSAR Undergraduate Thesis, March 2019 Indah, dr. Sumarni,

25

b. Tahfizh

Tahfizh adalah cepat dalam menghafal Al-Qur’an. Al-Qur’an

merupakan kitab suci yang paling mudah untuk dihafal manusia.

Sebagaimana firman Allah Subhaanahu wata’ala:

فإنما يسرناه بلسانك لعلهم يتذكر

Terjemahannya:

“Sesungguhnya Kami telah memudahkan Al-Qur’an untuk (diambil)

pelajaran, maka adakah orang yang (bersedia) mengambil pelajaran?”

(QS. Ad-Dukhan: 58)

Sehingga jangankan manusia dewasa, anak-anak kecil yang belum

bisa baca tulis jika ditalaqqikan bacaan Al-Qur’an, niscaya mereka

akan hafal Al-Qur’an. Berikut ini adalah beberapa kiat mudah dalam

menghafal AlQur’an, antara lain :

1) Mengikhlaskan niat menghafal Al-Qur’an karena Allah

Subhaanahu wata’ala

2) Menggunakan satu mushaf, dianjurkan dengan mushaf saku-pojok.

3) Memulai dari juz 30, dari surat di awal juz terus ke bawah, lalu ke

juz di atasnya.

4) Waktu menghafal adalah ketika menunggu iqamah shalat.

5) Satu ayat dibaca 5x, lalu dicoba membaca tanpa melihat mushaf.

6) Dibantu dengan menyimak muratal surat yang sedang dihafal.

7) Ketika ada waktu luang hafalan dimuraja’ah.

8) Menyetorkan hafalan kepada orang lain.

Page 42: THE RELATION BETWEEN MEMORIZING THE QUR'AN AND … · 2020. 6. 27. · FACULTY OF MEDICINE UNIVERSITY OF MUHAMMADIYAH MAKASSAR Undergraduate Thesis, March 2019 Indah, dr. Sumarni,

26

Kunci keberhasilah terbesar dalam menghafal AlQur’an adalah

istiqamah (rutin) dan muraja’ah (sering diulang).

c. Tafsir

Tafsir adalah tepat dalam memahami Al-Qur’an. Al-Qur’an

diturunkan untuk dipahami maknanya. Karena dengan memahami

makna Al-Qur’an seorang akan mengerti pesan-pesan yang terkandung

di dalamnya. Sehingga Al-Qur’an akan menjadi pembimbing dalam

menapaki kehidupan dan solusi dari berbagai permasalahan. Allah

Subhaanahu wata’ala berfirman:

ب تهۦ وليتذكر أولوا ٱلألب رك ليدبروا ءاي ه إليك مب ب أنزلن كت

Terjemahannya:

“Ini adalah sebuah kitab yang Kami turunkan kepadamu penuh dengan

keberkahan supaya mereka memperhatikan ayat-ayat-Nya dan agar

mendapat pelajaran orang-orang yang mempunyai pikiran.” (QS. Sad :

29)

d. Tathbiq

Tathbiq adalah mengamalkan Al-Qur’an dalam kehidupan. Al-

Qur’an diturunkan untuk diamalkan kandungannya. Perintah di

dalamnya dilaksanakan dan larangannya ditinggakan. Dengan

mengamalkan kandungan Al-Qur’an, maka kehidupan manusia akan

menjadi baik dan bahagia di dunia, serta di akhirat akan mendapatkan

pahala. Diriwayatkan dari ‘Abdullah bin ‘Umar , Rasulullah

shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda bersabda:

Page 43: THE RELATION BETWEEN MEMORIZING THE QUR'AN AND … · 2020. 6. 27. · FACULTY OF MEDICINE UNIVERSITY OF MUHAMMADIYAH MAKASSAR Undergraduate Thesis, March 2019 Indah, dr. Sumarni,

27

“Kami diberi Al-Qur’an, lalu kami mengamalkannya hingga terbenam

matahari, lalu masing-masing kami diberi (pahala) dua qirath.” (HR.

Bukhari Juz 1 : 532.)

Mengamalkan Al-Qur’an hendaknya langsung setelah selesai

mempelajari Al-Qur’an, tidak menunggu sampai khatam Al-Qur’an.

Karena demikianlah yang dilakukan oleh para Sahabat Nabi

shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:

“Seorang laki-laki dari kami jika mempelajari sepuluh ayat, maka ia

tidak akan meninggalkannya sampai ia mengetahui maknanya dan

mengamalkannya” (Muqaddimah fi Ushulit Tafsir,).

B. Menghafal Al – Qur’an

1. Definisi Menghafal Al - Qur’an

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, pengertian menghafal

adalah berusaha meresapkan kedalam fikiran agar selalu ingat. Sedangkan

menurut istilah menghafal adalah suatu metode yang digunakan untuk

mengingat kembali sesuatu yang pernah dibaca secara benar seperti apa

adanya. Metode tersebut banyak digunakan dalam usaha untuk menghafal

al-Qur’an dan al-Hadits5.

Hafalan secara bahasa, berasal dari bahasa Arab “Al-Hafiẓh” yaitu

hafiẓa - yahfaẓu - hifẓan, yang artinya menghafal, menjaga, dan

memelihara. Seorang Al-Hafiẓh ialah orang yang hafal Al-Qur’an secara

keseluruhan yaitu tiga puluh juz tanpa mengetahui isi dan kandungan Al-

Qur’an6,18.

Page 44: THE RELATION BETWEEN MEMORIZING THE QUR'AN AND … · 2020. 6. 27. · FACULTY OF MEDICINE UNIVERSITY OF MUHAMMADIYAH MAKASSAR Undergraduate Thesis, March 2019 Indah, dr. Sumarni,

28

Seseorang tidak dapat disebut sebagai Al- Hafizh jika ia hanya

menghafal Al- Qur’an hanya setengah atau sepertiganya secara rasional

dan apabila ada orang yang telah hafal kemudian lupa atau lupa sebagian

atau keseluruhan karena disepelekan dan diremehkan tanpa alasan seperti

ketuaan atau sakit, maka tidak dikatakan Al-hafiẓh dan tidak berhak

menyandang predikat “Penghafal Al-Qur’an”. Sebenarnya istilah Al –

Hafizh ini adalah predikat bagi sahabat Rasulullah saw. yang hafal hadits –

hadits shahih (bukan predikat bagi penghafal Al- Qur’an) 7.

Bagi setiap umat Rasulullah saw dalam menghafal beberapa ayat

Al-Quran (Al-Fatihah) untuk dapat menunaikan shalat , hukumnya fardhu

‘ain. Sedangan menghafal seluruh ayat Al-Quran, hukumnya fardhu

kifayah. Jika tidak ada seorang pun yang hafizh Al- Quran, maka seluruh

kaum muslim berdosa. Mulla Ali Qari Rahmatullah ‘alaih riwayatkan dari

Az-Zarkasyi Rahmatullah ‘alaih, bahwa ia berkata, “jika di dalam sebuah

kampong atau kota tidak ada seorang pun yang menghafal Al-Quran, maka

semua penduduk itu bedosa”8.

2. Hukum Menghafal Al – Qur’an

Mengenai hukum menghafal al-Qur‟an, apakah hukumnya wajib atas

semua umat? Apakah wajib atas sebagiannya saja?. Dalam hal ini para

ulama menegaskan bahwa menghafal al-Qur‟an jangan sampai terputus

jumlah (bilangan) tawattur di dalamnya, sehingga tidak dimungkinkan

untuk penggantian dan pengubahan. Apabila di antara kaum ada yang

Page 45: THE RELATION BETWEEN MEMORIZING THE QUR'AN AND … · 2020. 6. 27. · FACULTY OF MEDICINE UNIVERSITY OF MUHAMMADIYAH MAKASSAR Undergraduate Thesis, March 2019 Indah, dr. Sumarni,

29

sudah melaksanakannya, maka bebaslah beban yang lainnya, tetapi jika

tidak ada sama sekali, maka berdosalah semuanya7.

Al-Qur‟an adalah kitab suci bagi pemeluk agama Islam, sebagai

pedoman hidup dan sumber-sumber hukum, tidak semuanya manusia

sanggup menghafal dan tidak semua kitab suci dapat dihafal kecuali kitab

suci al-Qur‟an dan hamba-hamba terpilihlah yang sanggup

menghafalkannya31. Sebagaimana firman Allah SWT dalam surat Fatir

ayat 32 yaitu:

م لنفسه ثم أورثنا الكتاب الذين اصطفينا من عبادنا فمنهم ظال

لك هو الفضل ذ قتصد ومنهم سابق بالخيرات بإذن ومنهم م

الكبير

Artinya:

“Kemudian kitab itu Kami wariskan kepada orang-orang yang Kami pilih

di antara hamba-hamba Kami, lalu di antara mereka ada yang Menganiaya

diri mereka sendiri dan di antara mereka ada yang pertengahan dan

diantara mereka ada (pula) yang lebih dahulu berbuat kebaikan dengan

izin Allah. yang demikian itu adalah karunia yang Amat besar”

Al-Qur’an sebagai dasar hukum Islam dan pedoman hidup umat, di

samping diturunkan kepada hambanya yang terpilih, al-Qur’an diturunkan

melalui Ruhul Amin Jibril AS dengan hafalan yang berangsur-angsur

sesuai dengan kebutuhan umat di masa itu dan di masa yang akan datang,

selama 22 tahun 2 bulan dan 22 hari Nabi Muhammad SAW menerima

Page 46: THE RELATION BETWEEN MEMORIZING THE QUR'AN AND … · 2020. 6. 27. · FACULTY OF MEDICINE UNIVERSITY OF MUHAMMADIYAH MAKASSAR Undergraduate Thesis, March 2019 Indah, dr. Sumarni,

30

wahyu al-Qur‟an dari Allah SWT melalui Jibril tidak melalui tulisan

melainkan dengan lisan (hafalan). Hal ini telah dibuktikan dengan firman

Allah surat al-A‟laa ayat 6-7 yaitu:

إنه يعلم الجهر وما يخفى ( ) إ ٦سنقرئك فلا تنسى ( ) ٧لا ما شاء

Artinya:

“Kami akan membacakan (Al Quran) kepadamu (Muhammad) Maka

kamu tidak akan lupa. Kecuali kalau Allah menghendaki. Sesungguhnya

Dia mengetahui yang terang dan yang tersembunyi”11.

Dari ayat tersebut jelaslah bahwa al-Qur’an diturunkan bukan dengan

tujuan namun hafalan. Dari uraian ayat tersebut tidak ada yang

menunjukkan perintah tentang menghafal al-Qur’an karena ayat-ayat itu

menunjukkan kalam ikhbar bukan kalam insya’. Oleh karena itu

menghafal al-Qur’an bukan kewajiban umat. Namun bila dilihat dari segi

positif dan kepentingan umat Islam maka sangat diperlukan adanya para

penghafal al-Qur’an sebagai penjaga keaslian al-Qur’an yang menjadi

sumber pedoman hidup umat Islam. Oleh karena itu dasa bagi orang-orang

yang menghafal al-Qur’an adalah:

a. Memang al-Qur‟an itu diturunkan secara hafalan.

b. Mengikuti sunnah Nabi Muhammad SAW.

c. Melaksanakan anjuran Nabi Muhammad SAW.

Atas dasar ini para ulama‟ dan Imam Abu Abbas Ahmad bin Muhammad

Ajjurjani berkata dalam kitab As-Syafi‟i bahwa hukum menghafal al-

Qur‟an adalah fardhu kifayah. Seperti apa yang dikatakan Imam

Page 47: THE RELATION BETWEEN MEMORIZING THE QUR'AN AND … · 2020. 6. 27. · FACULTY OF MEDICINE UNIVERSITY OF MUHAMMADIYAH MAKASSAR Undergraduate Thesis, March 2019 Indah, dr. Sumarni,

31

Badruddin Muhammad bin Abdullah Azzarkasyi dalam kitab AlBurhan Fii

Ulumil Qur‟an juz 1 halaman 457, begitu pula memeliharanya wajib bagi

setiap umat. Lebih lanjut Imam Asyikh Muhammad Makki Nashir

mengatakan:

ان حفظ القران على ظهر قلب فرض كفاية

Artinya:

“sesungguhnya menghafal al-Qur’an di luar kepala hukumnya fardhu

kifayah”.

Dengan demikian jelaslah bahwa hukum menghafal al-Qur’an adalah

fardhu kifayah yang artinya jika sebagian kaum muslimin ada yang

melakukannya maka gugurlah kewajiban muslim lainnya, akan tetapi jika

kaum muslimin tidak ada satupun yang melakukannya maka berdosalah

seluruh kaum muslimin.

3. Kaidah – Kaidah Menghafal Al – Qur’an

Di antara beberapa hal yang dibutuhkan dan harus terpenuhi dalam

proses menghafal Al-Quran.19

a. Ikhlaskan hati

Niat yang ikhlas, ketulusan dalam menempu jalan dari Allah,

tujuan yang lurus, dan menghafal Al-quran semata-mata karna Allah,

serta mengharapkan ridha-Nya, itulah rahasia datangnya taufiq didalam

perjalanan menuntut ilmu.

Nabi bersabda yang terjemahannya :

Page 48: THE RELATION BETWEEN MEMORIZING THE QUR'AN AND … · 2020. 6. 27. · FACULTY OF MEDICINE UNIVERSITY OF MUHAMMADIYAH MAKASSAR Undergraduate Thesis, March 2019 Indah, dr. Sumarni,

32

“Sesungguhnya setiap amal perbuatan tergantung dari niatnya”

(shahih muslimm(VI/47)).

Apabilah seorang penuntut ilmu menghafal Al-Quran semata-mata

untuk mencari keridhaan Allah, niscaya ia akan merasakan

kebahagiaan didalam hatinya takkala ia menghafalnya yang tidak ada

tandinganya didunia ini. Kebahagiaan yang dapat mengecilkan setiap

kesulitan yang muncul di hadapanya.

b. Memiliki keteguhan dan kesabaran

Keteguhan dan kesabaran merupakan merupakan factor-faktor

yang penting bagi orang yang sedang dalam proses menghafal Al-

Quran. Hal ini di sebabkan dalam proses menghafal Al-Quran akan

banyak sekali di temui berbagai macam kendala, mungkin jenuh,

gangguan lingkungan karna bising atau gaduh, gangguan batin atau

mungkin karna menghadapi ayat - ayat tertentu yang mungkin

dirasakan sulit menghafalnya.

4. Metode Menghafal Al – Qur’an

Dalam menghafal Al-Quran orang mempunyai metode dan cara yang

berbeda-beda . namun metode apapun yang dipakai tidak akan terlepas

dari membaca berulan-ulang sampai dapat mengucapkan tampa membuka

mushaf sedikitpun. Menurut sa’dulloh al-hafizh, berikut beberapa cara

menghapal Al-Quran.

Page 49: THE RELATION BETWEEN MEMORIZING THE QUR'AN AND … · 2020. 6. 27. · FACULTY OF MEDICINE UNIVERSITY OF MUHAMMADIYAH MAKASSAR Undergraduate Thesis, March 2019 Indah, dr. Sumarni,

33

a. Bin-nazar

Membaca dengan cermat ayat-ayat Al-Qur’an yang dihafal dengan

melihat mushaf Al-Qur’an secara berulang-ulang.proses Bin-nazar

hendaknya dilakukan sebanyak mungkin atau sebanyak empat puluh

satu kali seperti yang dilakukan oleh ulama terdahulu. Hal ini

bertujuan untuk memperoleh gambaran menyeluruh tentang lafaz

maupung urutan ayat-ayatnya. Agar lebih mudah dalam proses

menghafal, maka selama proses bin-nazar ini diharapkan calon hafizh

juga mempelajari makna dari ayat-ayat tersebut.

b. Tahfiz

Menghafal sedikit demi sedikit ayat-ayat Al-Qur’an yang telah dibaca

berulang-ulang sacara bin-nazha r tersebut. Misalnya menghafal satu

halaman yaitu menghafalkan ayat demi ayat dengan baik, kemudian

merangkaikan ayat-ayatnya yang sudah dihafal dengan sempurna

dimulai dari ayat awal, ayat kedua dan ayat seterusnya.

c. Talaqqi

Menyetor atau mengdengarkan hafalan yang baru dihafal kepada

kepada seorang guru atau instruktur. Proses talaqqi ini dilakukan

dengan tujuan untuk mengetahui hasil hafalan seorang calon talaqqi

serta untuk mendapatkan bimbingan secara langsung dari guru atau

instruktur.

Page 50: THE RELATION BETWEEN MEMORIZING THE QUR'AN AND … · 2020. 6. 27. · FACULTY OF MEDICINE UNIVERSITY OF MUHAMMADIYAH MAKASSAR Undergraduate Thesis, March 2019 Indah, dr. Sumarni,

34

d. Takrir

Mengulang hafalan yang sudah perna dihafalkan atau sudah perna

disima’kan kepada seorang guru atau instruktur. Takrir dimaksudkan

agar hafalan yang perna dihafalkan tetap terjaga dengan baik, selain itu

juga untuk melancarkan hafalan sehingga tidak mudah lupa.

e. Tasmi

Metode dengan mendengarkan hafalan kepada orang lain, baik kepada

perseorangan maupun jama’ah. Dengan melakukan tasmi’ seorang

menghafal Al-Qur’an akan diketahui kekurang dalam menghafalnya

dan agar lebih berkonsisten.

5. Faktor Pendukung Menghafal Al – Qur’an

a. Meminta kepada sang khalid

Memohon kepada Allah yang membolak balikan hati untuk

memberi kita taufik dan hidayah dalam menghafal Al-Quran. Sebab,

segala usaha yang di lakukan untuk menjadi seorang hafizh tidak akan

terwujud tampa pertolongan dari Allah21.

b. Menggunakan satu cetakan mushab

Mushaf yang berganti-ganti membuat proses tahfizh tidak dapat

berjalan dengan lancer. Sebab, memang kebiasaan seorang yang mulai

menghafal, terlebih dahulu membayangkan bentuk halaman dan

susunan hafalan ayat yang akan akan mereka hafalkan21.

Page 51: THE RELATION BETWEEN MEMORIZING THE QUR'AN AND … · 2020. 6. 27. · FACULTY OF MEDICINE UNIVERSITY OF MUHAMMADIYAH MAKASSAR Undergraduate Thesis, March 2019 Indah, dr. Sumarni,

35

c. Menghafal diwaktu kecil

Pikiran anak yang mesih kecil lebih jerni dibandingkan pikiran

orang tua, karna permasalahan dan kesibukannya lebih sedikit. Oleh

karna itu, mengambil kesempatan emas di usia mudah untuk

menghafal Al-Quran merupakan faktor penting untuk mengekalkan

hafalan Al-Quran di dalam ingatan. Di dalam hadist Rasulullah saw :

“Hafalan anak kecil bagaikan mengukir di atas batu, dan

menghafal seorang anak dewasa bagaikan mengukir diatas air” (lihat

ihya’ ‘ulumin Din (III/396))

Imam Ibnu Majah meriwayatkan dengan sanadnya, Rasulullah

SAW beliau bersabda :

“Barang siapa yang menghafal Al-Quran sebelum iya baligh, maka

iya termaksud orang yang diberi ilmu sejak masih kecil” (HR. Imam

al-Baihaqi di dalam Syu’abu Iman (IV/507)).

Selain itu, Imam Al-Bukhari meriwayatkan didalam at-Tarikhul

Kabir, bahwa Nabi saw bersabda:

“Barang siapa yang mempelajari Al-Quran di usia muda, maka

Allah akan menyatukan Al-Quran didalam daging dan darahnya” (At-

Tarikhul Kabir (III/94))

Page 52: THE RELATION BETWEEN MEMORIZING THE QUR'AN AND … · 2020. 6. 27. · FACULTY OF MEDICINE UNIVERSITY OF MUHAMMADIYAH MAKASSAR Undergraduate Thesis, March 2019 Indah, dr. Sumarni,

36

d. Memilih waktu dan tempat yang baik untuk menghafal.

Di antara beberapa tempat penghafal Al-Quran biasanya

menerapkan pola menghafal secara khusus, yakni tidak kesibukan lain

kecuali menghafal Al-Quran.

Memilih waktu yang yang tepat merupakan hal yang sangat

penting untuk menghafal Al-Quran, adapun beberapa waktu yang

dianggap baik untuk menghafal adalah waktu sahur dan setelah shalat

subuh

Imam Al-Baghdadi berkata: ”ketahuilah, ada waktu-waktu tertentu

untuk menghafal yang hendaknya diperhatikan oleh orang yang ingin

menghafal sesuatu. Waktu yang paling tepat untuk itu adal waktu

sahur.”

Imam Ibnu jama’ah berkata: “ waktu yang paling baik untuk

menghafal adalah waktu sahur. Waktu yang paling baik untuk

membahaa adalah waktu pagi hari. Waktu yang paling baik untuk

menulis adalah tengah hari. Dan waktu yang paling baik untuk

menelaah dan berdiskusia adalah malam hari” (Al-jami’ab fil hatstsi

‘ala Hifzhib ‘Ilm, dengan tabqiq Abu ‘Abdullah al-Haddad, Maktabah

Ibnu Taimiyyah – Kairo, cet. I, 1412 H)19.

Berbagai penelitih tentang ingatan (memori) menunjuhkan bahwa

pada waktu setelah shalat subuh daya tangkap pikiran seseorang lebih

kuat, tidak kurang dari 15% dibandingkan waktu-waktu lain lainya.

Dalam hadits juga disebutkan.

Page 53: THE RELATION BETWEEN MEMORIZING THE QUR'AN AND … · 2020. 6. 27. · FACULTY OF MEDICINE UNIVERSITY OF MUHAMMADIYAH MAKASSAR Undergraduate Thesis, March 2019 Indah, dr. Sumarni,

37

“Ya, Allah, berkahilah ummatku pada pagi harinya.” (HR At-

Tirmidzi, Abu Dawud dan Ahmad. Syaikh Albani manshahihkanya

didukung hadits lain)

Uraian di atas tidak berarti bahwa selain waktu tersebut tidak baik

untuk menghafal Al-Quran. Tapi juga harus mengindari waktu yang

kurang tepat untuk menghafal yaitu setelah makan, setelah bekerja dan

larut malam.

e. Amalkan hafalan

Islam menggabungkan antara ilmu dan amal. Mengamalkan

hafalan yang telah dihafal akan mengokohkan hafan itu didalam

ingatan.

Sufyan ats-Tsauri pernah berkata, “ Ilmu akan berseru (mengajak)

kepada amal”. Apabilah amal itu menjawab seruannya, maka ilmu

itulah yang diharapkan. Tetapi, jika amal tidak menjawabnya, maka

ilmu itu akan pergi19)

Waki’ bin jarrah berkata, “ Kami meminta bantun dalam

menghafal hadist dengan caramenghafalkanya, dan kami meminta

bantuan untuk mencari hadist dengan cara berpuasa.” (10 jurus hafal

Al-Quran)

Seseorang harus mempersiapkan dirinya untuk menghafal, yaitu

dengan membersihkan anggota tubuhnya dari perbuatan maksiat,

kemudian menghiasinya dengan ketaatan dan mengamalkan apa yang

dia hafalkan.

Page 54: THE RELATION BETWEEN MEMORIZING THE QUR'AN AND … · 2020. 6. 27. · FACULTY OF MEDICINE UNIVERSITY OF MUHAMMADIYAH MAKASSAR Undergraduate Thesis, March 2019 Indah, dr. Sumarni,

38

6. Keutaman Menghafal Al –Qur’an

a. Menjadi keluarga Allah Subhaanahu wata’ala

اهلين من الناس عليه وسلم ان صلي عنه قال : قال رسول عن انس رضي

؟ قال أهل القران هم أ قالوا: من هم يارسول وخاصته. (رواه النسائي وابن ماجه هل

والحاكم واحمد)

Terjemahannya:

Dari sayyidina Anas Radhiyallahu ‘anhu. Rasulullah Shallallahu

‘alaihi wasallam bersabda, “Sesungguhnya Allah memiliki keluarga

dari kalangan manusia.” Para sahabatnya bertanya, “Siapakah mereka,

ya Rasulullah?” Beliau menjawab, “Ahlul Qur’an, mereka adalah

keluarga Allah dan orang-orang istimewa-Nya.” (Hr. nasai, Ibnu

Majah, Hakim, dan Ahmad)

b. Al-Qur’an akan menjadi syafaat bagi pembacanya di hari kiamat

عنه عليه وسلم ثلآث تحت العرش يوم القيامة عن عبد الرحمن رضي عن النبي صلي

ومن حم تنادي ألآ من وصلني وصله القران يحاج العباد له ظهر وبطن والأمانة والر

. (روى في شرح السنة) قطعني قطعه

Terjemahannya:

Dari Sayyidina Abdurrahman bin Auf Radhiyallahu ‘anhu. dari Nabi

shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda. “Ada tiga hal yang akan berada

di bawah naungan Arasy Ilahi pada hari kiamat: (1) Al-Quran yang

akan membela hamba Allah dan ia mempunyai zhahir dan batin: (2)

Amanat: dan (3) Silaturahmi yang akan berseru, ‘Ingat, Siapa yang

Page 55: THE RELATION BETWEEN MEMORIZING THE QUR'AN AND … · 2020. 6. 27. · FACULTY OF MEDICINE UNIVERSITY OF MUHAMMADIYAH MAKASSAR Undergraduate Thesis, March 2019 Indah, dr. Sumarni,

39

menyambung aku, Allah Subhaanahu wata’ala akan menyabungnya

(dengan rahmat-Nya), dan siapa yang memutuskanku, maka Allah

Subhaanahu wata’ala akan memutuskannya(dari rahmat-Nya). ”

(Dikutib dari Kitab Syarhus Sunnah).

c. Keutamaan khusus hafizh Al-Quran

عليه وسلم يقول لوجعل صلى عنه قال : سمعت رسول عن عقبة بن عامر رضي

ق .(رواه الدارمي)القران في اهاب ثم القي في النار ما احتر .

Terjemahannya:

Dari Sayyidina Uqbah bin Amir Radhiyallahu ‘anhu. Ia berkata bahwa

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda. bersabda, “Jika al

Qur’an dijadikan kedalam kulit kemudian dilemparkan kedalam api,

niscaya tidak akan terbakar. ”(Hr. Darami)

d. Hafizh Al-Quran mensyafa’ati 10 keluarga yang wajib masuk

jahannam

عليه وسلم من قرأ القران صلي وجهة قال رسول عنه و كرم عن علي رضي

الجنة وشفعه في عشرة م فاستظهره فحل حلآله وحرم ن اهل بيته كلهم قد حرامه ادخله

وجبت له النار.(رواه أحمد والترمذي وقال هذا حديث غريب وحفص بن سليمان الراوي

ليس هو بالتقوى يضعف في الحديث ورواه أبن ماجه والدارمي)

Terjemahannya:

Dari Sayyidina Ali radhiyallahu ‘anhu, ia berkata bahwa Rasulullah

shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Barangsiapa membaca al

Page 56: THE RELATION BETWEEN MEMORIZING THE QUR'AN AND … · 2020. 6. 27. · FACULTY OF MEDICINE UNIVERSITY OF MUHAMMADIYAH MAKASSAR Undergraduate Thesis, March 2019 Indah, dr. Sumarni,

40

Qur’an dan menghafalnya, lalu menghalalkan apa yang dihalalkannya

dan mengharamkan apa yang diharamkannya, maka Allah

Subhaanahu wata’ala . akan memasukannya ke dalam Surga dan allah

menjaminnya untuk member syafaat kepada sepuluh orang

keluarganya yang kesemuanya telah diwajibkan masuk neraka.” (Hr.

Ahmad dan Tirmidzi)

e. Membersikan kerak dihati

عنهما قال: قال صلي عليه وسلم ان هذه القلوب تصدأ عن ابن عمر رضي رسول

وما جلآوها ؟ قال كثرة ذكر الموت وتلآوة القران. الحديد اذا أصابه الماء، قيل يارسول

(رواه البيهقي في شعب الإيمان)

Terjemahannya:

Dari Sayyidina Ibnu Umar Radhiyallahu ‘anhuma. Baginda Rasulullah

shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Sesungguhnya hati ini dapat

berkarat sebagaiana besi berkarat bila terkena air.” Shabat bertanya,

“Ya Rasulullah, apakah pembersinya?” Beliau bersabda, “Banyak

mengingat maut dan membaca Al-Quran” (Hr. Baihaqi, dari kitab

Asy-Syu’ab)

f. Paling pantas untuk dicemburui

عليه و سلم لآحسد ألآ في اثنتين صلي قال:قال رسول عنها عن ابن عمر رضي

القران فهو يقوم به انأء الليل وانأء النهار ورجل اعطاه مالآ فهو ينفق منه انأء رجل اتاه

.الليل وانأء النهار.(رواه البخارى ومسلم والترمذى والنسائى وأبن ماجه)

Terjemahannya:

Page 57: THE RELATION BETWEEN MEMORIZING THE QUR'AN AND … · 2020. 6. 27. · FACULTY OF MEDICINE UNIVERSITY OF MUHAMMADIYAH MAKASSAR Undergraduate Thesis, March 2019 Indah, dr. Sumarni,

41

Dari Sayyidina Ibnu Umar Radhiyallahu ‘anhuma, Baginda Rasulullah

shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Tidak dibenarkan hasad (iri

hari), kecuali terhadap dua orang, yaitu orang yang dikaruniai oleh

Allah Subhaanahu wata’ala kemampuan membaca Al-Quran,

kemudian ia selalu sibuk dengannya siang dan malam. Seorang yang

sikaruniai harta oleh Allah Subhaanahu wata’ala, lalu ia

menginfakkanya siang dan malam.” (HR. bukhari, Tirmidzi, dan

Nasa’i)

g. Meninggikan derajat di dunia dan di akhirat

Menghafal Al-Quran akat meningkatkan derajat seorang didunia

dan di akhirat. Didalam sebuah hadist disebutkan, Nabi Muhammad

Saw bersabda :

يرفع بهذا الكتاب أقواما ويضع به إن

آخري

Terjemahannya:

“Sesungguhnya, Allah Azza wa Jalla meninggikan sebuah kaum

dengan kitab ini (Al-Quran), dan merendahkan kaum yang lain dengan

kitab ini pula.”(HR. Muslimno. 817, dari ‘Umar bin Al Khattab)

h. Paling berhak menjadi imam dan pemimpin

Di dalam sebuah hadist Rasulullah saw yang terjemahannya, ”Yang

berhak mengimani sebuah kaum adalah orang yang paling pandai

membaca Kitabullah Azza wa Jallah”. Dalam salah satu kisah di

Page 58: THE RELATION BETWEEN MEMORIZING THE QUR'AN AND … · 2020. 6. 27. · FACULTY OF MEDICINE UNIVERSITY OF MUHAMMADIYAH MAKASSAR Undergraduate Thesis, March 2019 Indah, dr. Sumarni,

42

zaman Rasulullah saw, saat setelah selesai perang uhud, dan para

syuhada’ dimakamkan, Rasulullah saw mengumpulkan dua janazah

dalam satu kuburan. Dan beliau mendahulukan orang yang paling

banyak hafalan Al-Qurannya untuk dikuburkan.

7. Proses Menghafal Al – Qur’an Didalam Otak

Salah satu hal yang penting dalam menghafal Al-Qur’an adalah daya

ingat dan memori. Kegiatan menghafal Al-Qur’an sama dengan proses

mengingat (memori), mengingat adalah segalah bentuk upaya untuk

merefleksikan dan meretensikan ingatan terhadap apa yang telah disimpan

utuh salam sensory memory.

Tidak ada suatu “pusat ingatan” tunggal di otak. Neuron-neuron yang

berperan dalam jejak ingatan justru tersebar luas didaerah subkorteks dan

korteks otak. Bagian-bagian otak yang paling berperan dalam ingatan

adalah hipokampus dan struktur terkait dilobus temporalis media, system

limbic, serebellum, korteks prefrontalis dan bagian-bagian lain korteks

serebrum.10

Menghafal Al-Quran jika sekedar menghafal maka hanya

mengandalkan system limbik saja, tetapi menghafal Al-Quran, memahami

artinya dan memperatikkanya dalam kehidupan sehari-hari maka yang

berperan disini adalah sitem limbik dan area korteks prefrontalis.

Menghafal Al-Qur’an adalah salah satu proses mengingat dimana seluruh

materi dalam Al-Qur’an (rincian bagian-bagian seperti fotenik,waqaf dan

lain-lain) harus diingat secara sempurna. Karna itu, seluruh proses

Page 59: THE RELATION BETWEEN MEMORIZING THE QUR'AN AND … · 2020. 6. 27. · FACULTY OF MEDICINE UNIVERSITY OF MUHAMMADIYAH MAKASSAR Undergraduate Thesis, March 2019 Indah, dr. Sumarni,

43

mengingat terhadap ayat dan bagian-bagian ini mulai dari proses awal

hingga mengingat kembali (recalling) harus tepat. Karna dalam

memasukkan atau menyimpanya akan keliru pula dalam menggingatnya

kembali, atau bahkan sulit ditemukan didalam memori.9

Seorang ahli psikolog ternama, Atkinson , menyatakan bahwa para ahli

psikolog menganggap penting pembuatan perbedaan dasar mengenai

ingatan. Pertama, mengenai tiga tahap ingatan, yaitu enconding

(memasukkan informasi kedalam ingatan), storage (menyimpan informasi

yang telah dimasukkan), retrieval (mengingat kembali informasi tersebut).

Kedua, mengenai tiga jenis ingata .yaitu ingatan sensorik, short term

memory (ingatan jangka pendek) dan long term memory (ingatan jangka

panjang).

a. Enconding

Suatu proses memasukkan data-data informasi kedalam ingatan.

Proses ini melalu dua panca indra, yaitu penglihatan dan pendengaran.

Secara sederhana, ketika membaca Al-Quran stimulus didapat dari

dunia luar dengan bentuk (pendengaran, penglihatan, perabaan) dan

diperhalus di korteks asosiasi parieto oksipitalis (fungsi

perseptuospasial). Informasi ini lalu dibawa menuju korteks asosiasi

frontalis yang memiliki peran dalam perencanaan. Pintu masuk

informasi melalui sistem limbik dapat melalui amygdala atau secara

tidak langsung melewati formasi hipokampal, melalui area entorhinal

(suatu area di medial lobus temporal yang berfungsi sebagai

Page 60: THE RELATION BETWEEN MEMORIZING THE QUR'AN AND … · 2020. 6. 27. · FACULTY OF MEDICINE UNIVERSITY OF MUHAMMADIYAH MAKASSAR Undergraduate Thesis, March 2019 Indah, dr. Sumarni,

44

penghubung di antara jaringan memori dan navigasi yang luas).

Informasi yang masuk ke formasi hipokampal memungkinkan adanya

kaitan dengan pengalaman-pengalaman terdahulu karena formasi

hipokampal penting dalam proses ingatan dan pembelajaran (ingatan

episodik).Ini adalah proses awal ketika menghafal Al-Quran.11

Tanggapan dari hasil penglihatan dan pendengaran oleh kedua alat

sensorik tadi (mata dan telinga) harus mengambil bentuk tanggapan

yang identic (persis sama/fotocopy). Karna itu untuk memudahkan

menghafal Al-Quran sangat dianjurkan menggunakan satu jenis

mushaf Al-Quran sacara tepat agar tidak berubah-ubah sterukturnya

didalam peta mata.9

b. Storage

Proses selanjutnya setelah enconding adalah penyimpanan

informasi yang masuk didalam gudang memori. Gudang memori

terletak didalam memori jangka panjang (long term memory).9

Perjalanan memori dari awal diterima oleh indra hingga kememori

jangka pendek, bahkan ke memori jangka panjang ada yang bersifat

otomatis (automatic prosessing) dan ada pula yang harus diupayakan

(effortful prosessing), proses penyimpanan yang bersifal otomatis pada

umumnya merupakan peristiwa yang istimewa, dan menghafal Al-

Quran termasuk pada kategori yang kedua, jadi harus diupayakan

secara sungguh-sungguh agar tersimpan baik kedalam gudang

memori.9

Page 61: THE RELATION BETWEEN MEMORIZING THE QUR'AN AND … · 2020. 6. 27. · FACULTY OF MEDICINE UNIVERSITY OF MUHAMMADIYAH MAKASSAR Undergraduate Thesis, March 2019 Indah, dr. Sumarni,

45

Salah satu upaya agar informasi yang masuk kedalam memori

jangka pendek japat langsung kemori jangka panjang adalah dengan

cara pengulangan (rehearsal atau tartil). Ada dua cara pengulangan.

1) Maintenance rehearsal, yaitu pengulangan yang mempengaruhi

ingatan tampa mengubah struktur (sekedar mengulang biasa) atau

disebut juga pengulangan tampa berfikir.

2) Elaborative rehearsal, yaitu pengulangan yang diorganisasikan dan

diproses secara aktif, serta dikembangkan hubungan-hubungannya

sehingga menjdi suatu yang bermakna.

Tartil yang dilakukan pada umunya dilakukan para penghafal Al-

Quran adalah cara pertama. Yaitu, mengulan-ulang sampai ayat-ayat

Al-Quran dihafal dengan lancer. Cara ini memang lebih cocok dipakai

terutama menghafal materi yang tidak dipahami maknanyaserta

menginginkan urutan-urutan hafalan yang persis dengan teks aslinya.

Tetapi dalam menghafal Al-Quran akan lebih baik kalau menghafal

dengan mengetahuhi maknanya dan akan lebih mudah dalam proses

menghafal dan proses intelegen.9

Penyimpanan informasi dalam gudang memori dan seberapa lama

kekuatanya juga tergantung pada individu. Ada orang yang memiliki

ingatan yang teguh, sehingga menyimpan informasi dalam waktu yang

lama, meskipun tidak atau jarang diulang, sementara yang lain

mengulang secara berkala bahkan cendrung trus-menerus. Materi

Page 62: THE RELATION BETWEEN MEMORIZING THE QUR'AN AND … · 2020. 6. 27. · FACULTY OF MEDICINE UNIVERSITY OF MUHAMMADIYAH MAKASSAR Undergraduate Thesis, March 2019 Indah, dr. Sumarni,

46

hafalan yang mengharuskan keutuhan urutan-urutan (sequence) seperti

hafal Al-Quran memang harus selalu diulang karna dengan tidak

demikian maka akan maka akan hilang dan dilupakan, sebagai mana

Nabi Shallallahu ‘alaihi wassalam bersabda:

أطلقها ذهبتإنما مثل صاحب القرآن كمثل الإبل المعقلة . إن عاهد عليها أمسكها . وإن

“Permisalan Shahibul Qur’an itu seperti unta yang diikat. Jika ia diikat,

maka ia akan menetap. Namun jika ikatannya dilepaskan, maka ia akan

pergi” (HR. Muslim 789)

Setiap orang yang menghafal Al-Quran sebenarnya tahu betul

bahwa jika tidak megulang-ulang hafalanya secara terus-menerus maka

hafalanya akan hilang. Jika terus mengulang-ulang hafalan akan

membantu konselidasi dari memori jangka pendek kemomori jangka

panjang dan akan menguatkan hafalan.9

c. Retrieval

Mengungkapkan kembali (reproduksi) informasi yang telah

disimpan didalam gudang memori adakalanya serta merta dan ada

kalanya perlu pancingan. Dalam proses menghafal Al-Quran urutan-

urutan ayat sebelumnya secara otomatis menjadi pancingan terhadap

ayat-ayat sebelumnya. Karna itu, biasanya lebih sulit menyebutkan

ayat yang terletak sebelumnya dari pada yang terletak sesudahnya.

Atau mungkin akan menemukan masalah ketika akan mengingat ayat

yang teleletak diawal pojok Al-Quran, karna waktu menghafal telah

Page 63: THE RELATION BETWEEN MEMORIZING THE QUR'AN AND … · 2020. 6. 27. · FACULTY OF MEDICINE UNIVERSITY OF MUHAMMADIYAH MAKASSAR Undergraduate Thesis, March 2019 Indah, dr. Sumarni,

47

ter-antara-I oleh berbahgai informasi dengan akhir pojok sebelumnya.

Apabila persambungan antara satu halaman dengan halaman

berikutnya tidak terurut dalam peta mental, maka mungkin akan

mengalami pada saat ingin mereproduksi awal halaman baru. Oleh

karna itu, perlu melakukan persambungan dalam menghafalnya agar

didalam peta mental juga terjadi persambungan yang berarti. Hal ini

dapat dilakukan dengan cara menghafal ulang satu atau dua ayat yang

telah dihafal terkhir sebelumnya, kemudian menyambungkanya

dengan menghafal ayat yang baru saat ini. Urutan yang dibuat menjadi

terhadap ayat yang terletak dibelakangnya. Proses ini memudahkan

terjadinya reproduksi atau memngingat kembali.9

C. Intelegensi

1. Definisi Intelegensi

Intelegensi merupakan salah satu kemampuan mental, pikiran atau

intelegtual manusia. Intelegensi berasal dari kata latin, yaitu intellegere,

yang berarti memahami. Intelegensi atau kecerdasan adalah kapasitas

seseoran untuk memperoleh pengetahuan, yakni belajar dan memahami,

mengaplikasikan pengetahuan atau memecahkan masalah, dan dan

melakukan penalaran abstrak.16

Menurut Louis leon thurstone (29 mei 1882- 30 september 1955)

mengemukakan teori multifaktor yang meliputi 13 faktor. Diantara ketiga

belas faktor tersebut, ada tuju faktor yang mempengaruhi faktor dasar

(primer abilities), yaitu16;

Page 64: THE RELATION BETWEEN MEMORIZING THE QUR'AN AND … · 2020. 6. 27. · FACULTY OF MEDICINE UNIVERSITY OF MUHAMMADIYAH MAKASSAR Undergraduate Thesis, March 2019 Indah, dr. Sumarni,

48

a. Verbal comprehension (V), kecepatan untuk memahami oengertian

yang diucapkan dengan kata-kata.

b. Word fluency (W), kecepatan dan kefasihan menggunakan kata-kata.

c. Number (N), kecepatan untuk memecahkan masalah matematika

(menggunakan angka-angka atau matematika).

d. Spase (S), kecepatan tilikan ruang, sesuai dengan bentuk hubungan

formal, seperti menggambarkan design dari memori.

e. Memory (M), kecepatan untuk mengingat

f. Perseptual (P), kecakapan mengamati dan menafsirkan, mengamati

persamaan dan perbedaan suatu subjek. Tes ini kadang-kadang

dihilangkan dalam beberapa bentuk.

g. Reasoning (R), kecakapan menemukan dan menggunakan prinsip-

prinsip.

2. Aspek Biologis Intelegensi

Otak terdiri dari jutaan saraf yang bereksi terhadap interaksi kimia

maupun elektrik. Aktivitas listrik otak diukur terutama dengan

Electroencephalogram (EEG).Dijelaskan bahwa semakin tinggi suatu IQ

yang dimiliki seseorang maka semakin efisien waktu yang digunakan

untuk memproses informasi serta ditemukan pada sebuah penelitian bahwa

subyek dengan IQ yang lebih tinggi memiliki amplitude yang lebih kecil

dibanding subjek dengan IQ lebih rendah karena otak akan menggunakan

lebih sedikit neuron untuk memproses informasi sehingga dapat

menyimpan lebih banyak energi, atau dapat dikatakan lebih efisien.14

Page 65: THE RELATION BETWEEN MEMORIZING THE QUR'AN AND … · 2020. 6. 27. · FACULTY OF MEDICINE UNIVERSITY OF MUHAMMADIYAH MAKASSAR Undergraduate Thesis, March 2019 Indah, dr. Sumarni,

49

3. Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Intelegensi

Dalam buku introduction to psychology, Atkinson dkk. (1988)

menjelaskan beberapa faktor yang mempengaruhi inteegensi seseorang.

a. Keterkaitan dengan faktor lingkungan

Kandisi lingkungan yang menentukan potensi intelegensi individu

akan berkembang, antara lain: nutrisi dan kesehatan, kualitas stimulasi,

iklim emosional di rumah, dan jenis umpan balik yang ditempu oleh

perilaku. Misalnya dua orang yang memiliki gen yang sama, orang

dengan nutrisi prenatal dan postnatal yang lebih baik , yang dapat

erangsang intelegtual lebih banyak, dan rumah.

b. Keterkaitan dengan faktor keturunan

Terbukti pada suatu penelitian bahwa korelasi nilai tes IQ dari

suatu keluarga sekitar 0,50. Korelasi yang tinggi ditemukan pada dua

anak kembar yaitu dengan hasil tes IQ sekitar 0,90. Bahkan pada anak

kembar yang dibesarkan secara terpisah menunjukkan korelasi IQ yang

tinggi, walaupun mereka tidak saling kenal. Hal ini berarti bahwa

inteligensia bersifat herediter. 13

c. Intelligence Quotient (IQ)

IQ tidaklah sama dengan inteligensia. IQ atau merupakan skor

yang didapatkan dari alat tes kecerdasan. Dengan begitu, IQ hanyalah

menggambarkan sedikit indikasi mengenai taraf kecerdasan seseoang

dan bukanlah secara keseluruhan.

d. Faktor kematangan

Page 66: THE RELATION BETWEEN MEMORIZING THE QUR'AN AND … · 2020. 6. 27. · FACULTY OF MEDICINE UNIVERSITY OF MUHAMMADIYAH MAKASSAR Undergraduate Thesis, March 2019 Indah, dr. Sumarni,

50

Setiap organ fisik maupun psikis dikatakan matang apabila telah

mencapai kesanggupan menjalankan fungsinya.

e. Faktor pembentukan

Pembentukan adalah segala faktor yang berasal dari luar individu

yang mempengaruhi perkembangan inteligensia.

f. Minat dan perkembangan yang khas

Di dalam diri manusia terdapat dorongan untuk berinteraksi dengan

dunia luar.

g. Kebebasan

Kebebasan memiliki arti bahwa metode-metode tertentu dapat

dipilih oleh manusia dalam memecahkan berbagai masalah.

Keseluruhan pribadi juga ikut menentukan inteligensia seseorang

dimana keseluruhan pribadi ini dapat dilihat dalam tindakan manusia

dalam mengambil keputusan. Faktor yangturut berpengaruh dalam

mengambil keputusan dapat menjadi pedoman dalam menentukan

inteligensia seseorang.12

h. Keterkaitan dengan faktor stimulasi/rangsangan

Rangsang pada masa kecil bias mengubah ukuran dan fungsi

kimiawi dari otak.

4. Macam – Macam Tes Intelegensi

Tes inteligensia mengukur kemampuan intelektual seseorang yang

termasuk ke dalam psychometric test. Psycho = mind = pikiran dan metric

= measurement = pengukuran, sehingga psychometric secara sederhana

Page 67: THE RELATION BETWEEN MEMORIZING THE QUR'AN AND … · 2020. 6. 27. · FACULTY OF MEDICINE UNIVERSITY OF MUHAMMADIYAH MAKASSAR Undergraduate Thesis, March 2019 Indah, dr. Sumarni,

51

berarti pengukuran pikiran atau pola pikir. Beberapa tes yang umum

digunakan untuk mengukur inteligensi yaitu17:

a. Weschler Intelligence Test : Terdapat berbagai macam tes yang dibagi

sesuai dengan golongan usia:

1) Weschler Adult Intelligence Scale (WAIS-III), yaitu untuk dewasa

2) Weschler Intelligence Scale for Children (WISC-IV), yaitu untuk

anak-anak

3) Weschler Preschool and Primary Scale of Intelligence (WPPSI-III),

yaitu usia yang lebih muda lagi;.

4) David Weschler merancang tes sebagai 2 kategori subtes yaitu

verbal dan performance (nonverbal). Akan tetapi seiring

perkembangan pengetahuan dan penelitian, saat ini terdapat 4 skor

indeks yang dinilai dalam tes ini dimana data yang dikumpulkan

bersifat normatif 40(Pomerantz AM. Intellectual and

neuropsychological assessment. Clinical Psychology. Illinois:

SAGE, 2007:173-183)

a) Verbal Comphrehension Index, yaitu mengukur pembentukan

konsep verbal dan penalaran verbal

b) Perceptual Reasoning Index, yaitu mengukur fluid reasoning,

spatial processing, dan visual-motor integration

c) Working Memory Index, yaitu mengukur kapasitas dalam

menyimpan, mentransformasi, dan memanggil kembali

informasi dan data di dalam shortterm memory

Page 68: THE RELATION BETWEEN MEMORIZING THE QUR'AN AND … · 2020. 6. 27. · FACULTY OF MEDICINE UNIVERSITY OF MUHAMMADIYAH MAKASSAR Undergraduate Thesis, March 2019 Indah, dr. Sumarni,

52

d) Processing Speed Index, yaitu mengukur kemampuan untuk

secara cepat dan akurat memproses suatu informasi hafalan

b. Stanford-Binet Intelligence Test

Stanford-Binet edisi ke-5, atau yang selanjutnya disebut SB5,

berbeda dengan Weschler Intelligence Test. SB5 tidak terbagi ke

dalam 3 kategori usia seperti Weschler, melainkan hanyalah satu tes

tunggal yang dapat diberikan di segala usia. Skor indeks yang dinilai

dalam SB5 ialah: 40.13

1) Fluid reasoning, yaitu kemampuan untuk memecahkan masalah

baru

2) Knowledge, yaitu informasi umum yang terakumulasi dari waktu

ke waktu melalui pengalaman pribadi termasuk pendidikan,

keluarga, dan lingkungan

3) Quantitative reasoning, yaitu kemampuan untku memecahkan

masalah numeric

4) Visual-spatial processing, yaitu kemampuan untuk menganalisis

informasi secara visual, termasuk hubungan di antara obyek-obyek,

orientasi ruang / spasial, mengabungkan suatu teka-teki gambar

hingga menjadi utuh, dan mendeteksi pola-pola visual

5) Working memory, yaitu kemampuan untuk bertahan dan

mentransformasikan suatu informasi dalam memori jangka pendek

Masing-masing dari kelima kategori ini terbagi menjadi dua bagian

yaitu verbal dan nonverbal. Secara keseluruhan, Weschler telah

Page 69: THE RELATION BETWEEN MEMORIZING THE QUR'AN AND … · 2020. 6. 27. · FACULTY OF MEDICINE UNIVERSITY OF MUHAMMADIYAH MAKASSAR Undergraduate Thesis, March 2019 Indah, dr. Sumarni,

53

dikenal dan dipakai secara lebih umum dibandingkan dengan SB5,

akan tetapi S5 tetap memiliki posisi yang juga dihargai dan tetap

bertahan popularitasnya selama satu abad terakhir.

D. Hubungan Menghafal Al-Qur’an Dengan Intelegensi

Menghafal berkaitan erat dengan ingatan atau memory. Solso, Maclin, dan

Maclin (2008) menjelaskan memory atau memori (dalam alih bahasa)

merupakan komponen struktural yang berisi informasi-informasi25. Struktur

ingatan dapat dibedakan menjadi tiga sistem, yaitu: sistem ingatan sensorik

(sensory memory), sistem ingatan jangka pendek atau short term

memory (STM), dan sistem ingatan jangka panjang atau long term memory

(LTM). Bila mendapatkan perhatian, maka informasi itu akan diproses lebih

lanjut ke dalam short-term memory Apabila informasi ini tidak diulangulang

atau dianggap penting maka dapat hilang. Namun apabila sering diulang-ulang

akan berpindah ke long term memory26.

Kebiasaan menghafal yang diulang-ulang tentu akan menjadikan memori

tersebut berkembang dengan baik. Ketika memori berkembang baik maka

akan mempengaruhi inteligensi atau kecerdasan. Amthauer dan

para ahli yang lain menyebutkan bahwa memori merupakan salah satu aspek

di dalam inteligensi manusia27. Intelegensi merupakan pembawaan yang masih

bersifat umum. Selain itu inteligensi adalah bagian dari kepribadian yang

dimiliki individu28.

Para penghafal Al-Quran mengulang ayat yang sudah dihafal tiap pagi

dan sore atau pada waktu yang baik untuk menghafal. ini salah satu bentuk

Page 70: THE RELATION BETWEEN MEMORIZING THE QUR'AN AND … · 2020. 6. 27. · FACULTY OF MEDICINE UNIVERSITY OF MUHAMMADIYAH MAKASSAR Undergraduate Thesis, March 2019 Indah, dr. Sumarni,

54

peningkatan kemampuan memori dengan mengulang secara teratur. Meninjau

kembali secara periodic informasi yang telah diperoleh akan membantu

penempatan informasi tersebut di system ingatan jangka panjang secara lebih

baik hingga mudah diingat kembali.

Dengan latihan terus menerus disertai bimbingan instruktur seorang

penghafal akan mudah dalam mengenal sifat-sifat atau perilaku ingatan, secara

otomatis menghafal yang dilakukan tiap hari akan meningkatkan suatu

kemampuan strategi penyimpanan memori yang masih berada di sensory

memory dan akan lebih mudah tersimpan didalam ingatan jangka pendek.

Huttenlucher dan Burke mengatan bahwa semakin banyak orang menjaga

memorinya, semakin banyak memori mudah dihafal. Hal ini

mengidentifikasikan bahwa pengulangan yang dilakukan untuk menjaga

memori yang diperoleh akan memungkinkan ingatan yang ada di ingatan

jangka pendek secara rutin akan meningkatkan tingkat konsentrsi dalam

mengingat informasi.

Menghafal Al-Quran dengan memahami maknanya merupakan

penyimpanan informasi dengan penyimpanan yang mendalam (deep level

processing), sebab penyimpanan tersebut Panjang, dan melibatkan aspek

emosi dan semantic sehingga lebih mudah tersimpan dalam memori jangka

panjang. Pengulangan juga merupakan bentuk pengaktifan memori jangka

pendek atau memori kerja, dimana dengan mengulang ingatan tersebut ingatan

yang berada dingatan jangka Panjang dipanggil untuk masuk ke ingatan

jangka pendek dan ingatan yang berada dimemori sensorik masuk keingatan

Page 71: THE RELATION BETWEEN MEMORIZING THE QUR'AN AND … · 2020. 6. 27. · FACULTY OF MEDICINE UNIVERSITY OF MUHAMMADIYAH MAKASSAR Undergraduate Thesis, March 2019 Indah, dr. Sumarni,

55

jangka pendek. Dengan pengaktifan pada kedua ingatan tersebut informasi

lebih mudah dipanggil sewaktu-waktu.

Korteks prafrontalis dan memori kerja bagian yang berperan utama dalam

memadukan kemampuan berfikir kompleks yang berkaitan dengan memori

kerja dan korteks asosiasi prafrontalis. Korteks prafrontalis berfungsi sebagai

tempat penyimpanan sementara untuk menahan data-data relevan dan juga

berperan besar dalam apa yang di sebut sebagai fungsi eksekutif yang

melibatkan manipulasi dan integrasi informasi ini untuk perencanaan

pemilihan proritas, membuat pilihan, pemecahan masalah pengorganisasian

aktifitas dan penghambatan impuls.

Fungsi eksekutif memungkinkan seseorang untuk memutuskan apa yang

dilakukan dan bukan hanya reaksi pada situasi saat itu. Korteks prefrontalis

melaksanakan fungsi-fungsi berfikir kompleks ini dengan kerjasan dengan

semua regio sensorik otak, yang berhubungan dengan korteks prefrontalis

melalui koneksi-koneksi saraf. Klasifikasi umum dari ingatan yaitu ingatan

jangka pendek, ingatan jangka menengah, dan ingatan jangka panjang.16,17

Selain klasifikasi ingatan secara umum, ini berhubungan dengan lobus

prefrontalis, terdapat jenis lain dari ingatan yang disebut “ingatan aktif”.

Ingatan aktif ini terutama meliputi ingatan jangka pendek yang digunakan

dalam proses pemikiran intelektual, namun penggunaannya berakhir saat

setiap tahap permasalahan terselesaikan16,17. Berikut adalah mekanisme

fasilitasi dari ingatan:

Page 72: THE RELATION BETWEEN MEMORIZING THE QUR'AN AND … · 2020. 6. 27. · FACULTY OF MEDICINE UNIVERSITY OF MUHAMMADIYAH MAKASSAR Undergraduate Thesis, March 2019 Indah, dr. Sumarni,

56

a. Perangsangan terminal fasilitator bersamaan dengan terminal sensorik

akan melepaskan serotonin pada sinaps fasilitator di permukaan

terminal sensorik.

b. Serotonin bekerja pada reseptor serotonin menghasilkan enzim

adenililsiklase yang menyebakan terbentuknya enzim cyclic Adenosin

Monophosphate (cAMP).

c. AMP siklik menghambat penjalaran kalium pada kanal.

d. Berkurangnya penjalaran kalium menimbulkan potensial aksi yang

semakin lama pada terminal presinaps, karena diperlukan aliran keluar

ion kalium terminal untuk pemulihan cepat dari potensial aksi.

e. Potensial aksi yang lama menyebabkan aktivasi yang semakin lama

pada kanal-kanal kalsium yang selanjutnya meningkatkan pelepasan

transmitter oleh sinaps-sinaps dan mengakibatkan fasilitasi penjalaran

sinaps secara bermakna ke neuron selanjutnya.

Secara tidak langsung, peningkatan sensitivitas perangsangan yang lama

pada terminal sensorik menimbulkan jejak ingatan, dimana jejak ingatan inilah

yang berperan dalam proses pemikiran intelektual seseorang yang penggunaannya

berakhir saat setiap tahap permasalahan terselesaikan. Hipokampus dan ingatan

deklaratif. Hipokampus merupakan tempat dominan terjadinya pjp serta krusial

bagi konsolidasi menjadi ingatan jangka panjang.

Hipokampus dipercaya menyimpan ingatan jangka panjang baru hanya

sesaat dan kemudian memindahkannya kebagian korteks lain untuk penyimpanan

yang lebih permanen. Tempat penyimpanan jangka panjang baru mulia akan

Page 73: THE RELATION BETWEEN MEMORIZING THE QUR'AN AND … · 2020. 6. 27. · FACULTY OF MEDICINE UNIVERSITY OF MUHAMMADIYAH MAKASSAR Undergraduate Thesis, March 2019 Indah, dr. Sumarni,

57

diungkap oleh para ilmuan saraf.10 Hipokampus dan daerah sekitarnya sangat

berperan dalam ingatan deklaratif ingatan “apa” tentang orang, tempat, benda,

fakta dan kejadian spesifik yang siring terbantuk setelah hanya satu pengalam dan

dan dapat dikemukakan dalam satuan pernyataan sepetri “saya melihat patung

liberty musim panas lalu” atau mengingat kembali suatu gambar dalam ingatan.

Para peneliti telah mengidentifikasiakan berbagai tempat penyimpanan

dikorteks prafrontalis, bergantung pada sifat data saat ini. Sebagai contoh, memori

kerja yang melibatkan petunjuk-petunjuk tentang ruang terletak di lokasi

prafrontalis yang berbeda dengan memori kerja yang melibatkan petunjuk verbal

atau petunjuk tentang penampakan suatu benda. Salah satu teori yang menarik

adalah kepandaian seseorang mungkin ditentukan oleh kapasitas memori kerja

orang tersebut untuk menahan secara sementara dan mengaitkan berbagai data

yang relevan.10

Apa yang diungkapkan oleh ilmu pengetahuan manusia sesungguhnya

adalah adalah bukti kebenaran Al-Quran. Bagian lobus frontalis otak memiliki

peranan sangat penting karna memiliki fungsi-fungsi mental tingkat tinggi yang

mengontrol kemampuan-kemampuan kognitif seperti ekspresi emosi, pemecahan

masalah, daya ingat, pertimbangan hukum dan perilaku seksual. Ringkasanya,

lobus frontalis adalah panel control bagi kepribadian serta kemampuan untuk

mengomunikasikannya. Membuat rencana masa depan serta kesadaran akan

konsekuensi masa depan dari tindakanyang dilakukan hari ini juga berlangsung

diotak ini, sehingga bagian otak ini akan sangat memengaruhi fungsi bagian yang

lainya seperti pikiran, sensasi dan perasaan.15

Page 74: THE RELATION BETWEEN MEMORIZING THE QUR'AN AND … · 2020. 6. 27. · FACULTY OF MEDICINE UNIVERSITY OF MUHAMMADIYAH MAKASSAR Undergraduate Thesis, March 2019 Indah, dr. Sumarni,

58

Dengan potensial memori jangka panjang, terjadi modifikasi sebagai

peningkatan penggunaan pada sinaps yang akan meningkatkan kemampuan neuro

presinaps untuk mengeksitesi neuron postsimaps pada masa depan. Dengan

begitu, semakin sering digunakan koneksinya akan semakin kuat. Penguatan ini

berkaitan dengan pembentukan lebih banyak EPSPs (excitatory postsynaptic

potential) pada neuron postsinaps sebagai respon signal kimia dari inpit excitatory

tertentu. Peningkatan respon eksitatori akan ditranslasikan menjadi lebih banyak

potensial aksi yang dikirim sepanjang sel postsinaps tertentu ke neuron lainya.

LTP (long term potentiation) ini memerlukan waktu berhari-hari bahkan

berminggu-minggu untuk menkonsolidasi memori jangka pendek menjadi memori

jangka panjang.

LTP terjadi di hipokampus, tempat yang sangat penting bagi perubahan

ingatan jangka pendek menjado ingtan jangka panjang. Hipokampus adalah

bagain tengah lobus temporalis yang memanjang yang merupakan bagian sistem

limbik,10 Jika sekedar Menghafal al-Quran yang berperan hanyalah hipokampus

tapi ketika menghafal al-quran dan memahami maknanya dan mengamalkannya

maka yang berperan disini adalah hipokampus dan prefrontal lobus.

Page 75: THE RELATION BETWEEN MEMORIZING THE QUR'AN AND … · 2020. 6. 27. · FACULTY OF MEDICINE UNIVERSITY OF MUHAMMADIYAH MAKASSAR Undergraduate Thesis, March 2019 Indah, dr. Sumarni,

59

E. Kerangka Teori

Menghapal Al – Qur’an

Tahsin Tahfizh Tafsir Tathbiq

Metode Menghapal Al – Qur’an

Tahsin Hanya menggunakan satu cetakan mushaf yang sama

Tahfizh Hapalan dilakukan terus – menerus setiap hari

Tafsir Membaca dan memahami kandungan/ makna Al-Qur’an

Tathbiq Mengamalkan dalam tindakan/perilaku sehari - hari

Hafizh Qur’an

Sitem limbik dan area korteks prefrontalis berperan

Kecerdasan Intelegensi Meningkat

Konsolidasi memori jangka pendek menjadi memori jangka panjang

Page 76: THE RELATION BETWEEN MEMORIZING THE QUR'AN AND … · 2020. 6. 27. · FACULTY OF MEDICINE UNIVERSITY OF MUHAMMADIYAH MAKASSAR Undergraduate Thesis, March 2019 Indah, dr. Sumarni,

60

: Diteliti

: Tidak Diteliti

Page 77: THE RELATION BETWEEN MEMORIZING THE QUR'AN AND … · 2020. 6. 27. · FACULTY OF MEDICINE UNIVERSITY OF MUHAMMADIYAH MAKASSAR Undergraduate Thesis, March 2019 Indah, dr. Sumarni,

61

BAB III

KERANGKA KONSEP

A. Kerangka Konsep

Variabel Independen Variabel Dependen

Gambar 3.1 Kerangka Konsep

B. Definisi Operasional

a. Variabel Indipenden (Menghafal Al-Quran)

a. Definisi : seseorang yang mampu melafalkan ayat suci Al-quran

dengan baik dan benar tanpa melihat Al-Quran dan memiliki bukti

tertulis berupa sertifikat tahfizh bagi tahfizh 30 juz dan buku setoran

hapalan bagi tahfizh kurang dari 30 juz.

b. Alat Ukur : Kuesioner

c. Cara Ukur : Wawancara

d. Hasil Ukur :

1) kelompok 1 = 1 – 10 juz

Menghafal

Al-Quran

Kecerdasan Intelektual(IQ)

Tingkatan Hafalan (3 kelompok) :

1. 1 – 10 juz 2. 1 – 20 juz 3. 1 – 30 juz

Tingkatan IQ (3 kelompok) :

1. Low

2. Normal

3. High

Page 78: THE RELATION BETWEEN MEMORIZING THE QUR'AN AND … · 2020. 6. 27. · FACULTY OF MEDICINE UNIVERSITY OF MUHAMMADIYAH MAKASSAR Undergraduate Thesis, March 2019 Indah, dr. Sumarni,

62

2) kelompok 2 = 1 – 20 juz

3) kelompok 2 = 1 – 30 juz

e. Skala : Kategorik

b. Variabel Dependen (Kecerdasan Intelektual)

a. Definisi : Istilah umum yang digunakan untuk menjelaskan sifat

pikiran yang mencakup sejumlah kemampuan seperti kemampuan

menalar, merencanakan, memecahkan masalah, berpikir abstrak,

memahami gagasan, menggunakan bahasa dan belajar.

b. Alat Ukur : Aplikasi Standard Progressive Matrices

c. Cara Ukur : kecerdasan intelektual (IQ) diperoleh dengan tes pada

aplikasi yang telah tervalidasi dengan standar deviasi 16.

d. Hasil Ukur :

1) Low : <90

2) Normal : 90 – 110

3) High : >110

e. Skala : Kategorik

C. Hipotesis Penelitian

a. Hipotesis Nol : Tidak ada pengaruh antara menghafal Al-Quran

dengan kecerdasan intelegensi (IQ).

b. Hipotesis Alternatif : Terdapat pengaruh antara menghafal Al-Quran

dengan kecerdasan intelegensi (IQ).

Page 79: THE RELATION BETWEEN MEMORIZING THE QUR'AN AND … · 2020. 6. 27. · FACULTY OF MEDICINE UNIVERSITY OF MUHAMMADIYAH MAKASSAR Undergraduate Thesis, March 2019 Indah, dr. Sumarni,

63

BAB IV

METODE PENELITIAN

A. Desain Penelitian

Berdasarkan pada masalah penelitian dan tujuan yang ingin dicapai, maka

jenis penelitian yang digunakan adalah pendekatan cross sectional karena

penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan menghafal Al-Quran

terhadap kecerdasan intelektual (IQ) pada mahasiswa Al-Birr Universitas

Muhammadiyah Makassar.

B. Tempat dan Waktu Penelitian

Ma’had Al-birr Universitas Muhammadiyah Makassar yang dilakukan di

Asrama Tahfizh Putri Andi Tonro dan di Masjid Nurul Khair pada Tahfizh

Putra Andi Tonro. Dilakukan pada tanggal 21 Januari hingga 18 Februari

2019.

C. Teknik Pengambilan Sampel

1. Populasi

Populasi dari penelitian ini adalah mahasiswa Al-Birr Universitas

Muhammadiyah Makassar yang berjumlah 102 tahfizh.

2. Sampel

Teknik sampling penelitian ini yaitu purposive sampling, dimana

sampel dipilih untuk mewakili orang yang menghafal Al-Quran pada

mahasiswa Al-Birr Universitas Muhammadiyah Makassar sesuai dengan

proporsinya didalam populasi.

Adapun kriteria inklusi dan kriteria eksklusi, yaitu :

Page 80: THE RELATION BETWEEN MEMORIZING THE QUR'AN AND … · 2020. 6. 27. · FACULTY OF MEDICINE UNIVERSITY OF MUHAMMADIYAH MAKASSAR Undergraduate Thesis, March 2019 Indah, dr. Sumarni,

64

a. Kriteria inklusi

1) Terdaftar sebagai mahasiswa Al-Birr Universitas Muhammadiyah

Makassar.

2) Menghafal Al-Quran.

3) Bersedia menjadi responden.

b. Kriteria eksklusi

1) Memiliki kelainan indera khusus.

2) Mahasiswa yang tidak hadir pada saat penelitian.

D. Rumus besar sampel

Jumlah sampel yang digunakan pada penelitian ini ditentukan melalui

perhitungan jumlah populasi. Jumlah populasi dalam penelitian ini telah

diketahui sehingga pengambilan sampel yang diperlukan dalam penelitian

ini menggunakan rumus Slovin pada berikut :

n =

Keterangan :

n = Jumlah sampel

N = Jumlah populasi

e = Batas toleransi kesalahan (5%)

n =

n = ( %)

Page 81: THE RELATION BETWEEN MEMORIZING THE QUR'AN AND … · 2020. 6. 27. · FACULTY OF MEDICINE UNIVERSITY OF MUHAMMADIYAH MAKASSAR Undergraduate Thesis, March 2019 Indah, dr. Sumarni,

65

n = 81

E. Teknik Analisis Data

a. Analisis Univariat

Analisa univariat digunakan untuk mendeskripsikan karakteristik

dari variabel independen dan dependen. Keseluruhan data yang ada

dalam kuesioner diolah dan disajikan dalam bentuk tabel.

b. Analisis Bivariat

Analisis bivariate dilakukan dengan uji chi square untuk

mengetahui signifikan antara masing-masing variabel terikat.

Penelitian dikatakan bermakna jika mempunyai nilai p ≤ 0,05 yang

berarti Ho ditolak dan Ha diterima dan dikatakan tidak bermakna jika

mempunyai nilai p >0,05 yang berarti Ho diterima dan Ha ditolak.

F. Pengolahan Data

Untuk pengolahan data dilakukan dengan menggunakan bantuan

komputer, melalui tahapan sebagai berikut :

a. Editing (penyuntingan data)

Pada tahap ini dilakukan pengecekan data sekunder untuk melihat

kelengkapan jawaban, kejelasan dan kesesuaian dengan pertanyaan

dalam penelitian.

b. Coding (Pengkodean data)

Dalam proses ini akan dilakukan pengklasifikasian jawaban

dengan memberi kode-kode untuk mempermudah proses pengolahan

data.

Page 82: THE RELATION BETWEEN MEMORIZING THE QUR'AN AND … · 2020. 6. 27. · FACULTY OF MEDICINE UNIVERSITY OF MUHAMMADIYAH MAKASSAR Undergraduate Thesis, March 2019 Indah, dr. Sumarni,

66

c. Entry (Peng-inputan data)

Pada tahap ini dilakukan pemasukan data-data yang sudah

dikumpulkan kedalam program komputer untuk proses analisis.

d. Cleaning (pembersihan data)

Pada tahap ini dilakukan proses pembersihan data untuk

mengidentifikasi dan menghindari kesalahan sebelum data di analisa.

Proses cleaning diawali dengan menghilangkan data yang tidak

lengkap dan data yang mempunyai nilai ekstrim.

G. Etika Penelitian

Dalam melaksanakan penelitian ini, peneliti mengajukan permohonan

izin untuk mendapatkan pesetujuan. Kemudian dilakukan penelitian

kepada subjek yang diteliti dengan menekankan pada masalah etika yang

meliputi :

a. Informed Consent

Lembaran persetujuan untuk menjadi responden penelitian

b. Anonimity (tanpa nama)

Menjaga kerahasiaan identitas dan temuan klinis, sehingga diharapkan

tidak ada pihak yang merasa dirugikan atas penelitian yang dilakukan.

c. Confidentiality

Diharapkan penelitian ini dapat memberi manfaat kepada semua pihak

yang terkait sesuai dengan manfaat yang telah disebutkan sebelumnya.

Page 83: THE RELATION BETWEEN MEMORIZING THE QUR'AN AND … · 2020. 6. 27. · FACULTY OF MEDICINE UNIVERSITY OF MUHAMMADIYAH MAKASSAR Undergraduate Thesis, March 2019 Indah, dr. Sumarni,

67

BAB V

HASIL PENELITIAN

A. Gambaran Umum Sampel dan Lokasi Penelitian

Telah dilakukan penelitian tentang hubungan antara menghafal Al-Qur’an

dengan tingkat kecerdasaan intelektual (IQ) pada mahasiswa Ma’had Al-birr

Universitas Muhammadiyah Makassar yang dilakukan pada tanggal 21

Januari - 18 Februari 2019 dilakukan di dua tempat yaitu di Asrama Tahfizh

Putri Andi Tonro dan di Masjid Nurul Khair pada Tahfizh Putra Andi Tonro.

Kedua tempat ini berada dalam lokasi yang sama yaitu di dalam BTN Andi

Tondro Permai. Penelitian ini dilakukan dengan membagikan lembaran

identitas dan mengukur tingkat intelegenmsi (IQ) menggunakan 39 soal pada

aplikasi psikotes yang telah tervaliditas dengan stander deviasi 16. Dari 102

penghafal Al-Quran hanya 81 yang bersedia menjadi responden diantaranya

terdapat 33 penghafal laki-laki dan 48 penghafal perempuan.

Seluruh responden merupakan penghafal Al-Quran yang berstatus sebagai

mahasiswa Ma’had Al-Birr Unismuh Makassar, dimana sebagian diantara

menetap diasrama dan sebagian lainnya ada pula yang tidak menetap. Seluruh

penghafal tersebut diwajibkan mengikuti jadwal pembelajaran khususnya

dalam program menghafal Al-Qur’an. Masing – masing asrama memiliki

pembimbing yakni ust. Abd Azis, Muh. Syahrul Habib, Ahmad Tampa di

asrama putra dan Aminah di asrama putri.

Page 84: THE RELATION BETWEEN MEMORIZING THE QUR'AN AND … · 2020. 6. 27. · FACULTY OF MEDICINE UNIVERSITY OF MUHAMMADIYAH MAKASSAR Undergraduate Thesis, March 2019 Indah, dr. Sumarni,

68

B. Hasil Analisis Univariat

1. Karakteristik Responden

Hasil analisis karakteristik pada penelitian ini menggambarkan

distribusi responden berdasarkan data demografi. Hasil data karakteristik

responden didapatkan sebagai berikut:

Tabel 5.1 Distribusi Frekuensi Jenis Kelamin

Jenis Kelamin Frequency Presentase (%)

Perempuan 31 38,3

Laki-laki 50 61,7

TOTAL 81 100

Sumber: Data Primer 2019

Berdasarkan tabel 5.1, distribusi frekuensi jenis kelamin yang menjadi

responden total sebesar 81 orang, dimana jenis kelamin laki-laki berjumlah

50 responden (61,7%) lebih tinggi dibandingkan jenis kelamin perempuan

berjumlah 31 orang (38,3%).

Tabel 5.2 Distribusi Frekuensi Jumlah Hafalan Al-Qur’an Responden

Jumlah Hafalan Juz Jumlah (n) Presentase (%)

1 - 10 Juz 38 46,92 11 - 20 Juz 30 37,03

> 20 Juz 13 16,05

Total 81 100

Sumber: Data Primer 2019

Berdasarkan tabel 5.2 dapat diketahui bahwa frekuensi jumlah hafalan

al-qur’an yang menghafal 1-10 juz sebanyak 38 responden (46,92%),

sedangkan yang menghafal 11-20 juz sebanyak 30 responden (37,03%),

dan yang menghafal >20 juz sebanyak 13 responden (16,05%).

Page 85: THE RELATION BETWEEN MEMORIZING THE QUR'AN AND … · 2020. 6. 27. · FACULTY OF MEDICINE UNIVERSITY OF MUHAMMADIYAH MAKASSAR Undergraduate Thesis, March 2019 Indah, dr. Sumarni,

69

Tabel 5.3 Distribusi Frekuensi tngkat IQ Responden

Tingkat IQ Jumlah (n) Presentase (%)

Low (<90) 17 21% Normal (90-110) 54 66,7%

High (>110) 10 12,3%

Total 81 100

Sumber : Data Primer, 2019

Berdasarkan tabel 5.3 dapat diketahui bahwa tingkat IQ responden di

Ma’Had Al-Birr Universitas Muhammadiyah Makassar yaitu dimana

jumlah Responden yang memiliki tingkat IQ Low (<90) adalah berjumlah

17 responden (21%), sedangkan jumlah responden yang memiliki tingkat

IQ yang Normal (90-110) berjumlah 54 responden (66,7%) dan jumlah

responden yang memiliki tingkat IQ yang High (>110) adalah berjumlah

10 orang (12,3%).

C. Hasil Analisis Bivariat

Tabel 5.4 Hasil Hubungan Menghafal Al-Qur’an dengan Tingkat IQ

Responden

Hafalan Al-

Qur’an

IQ Total P

Low Normal High

1 – 10 juz

11 – 20 juz

>20 juz

12

5

0

24

22

8

2

3

5

38

30

13 0.007

Total 17 54 10 81

Sumber: Data Primer, 2019

Berdasarkan tabel 5.4 diatas, menunjukkan bahwa dari total 81

responden yang menghafal Al-Quran, terdapat 17 responden yang

memiliki tingkat IQ low, 12 orang responden masuk dalam kategori

Page 86: THE RELATION BETWEEN MEMORIZING THE QUR'AN AND … · 2020. 6. 27. · FACULTY OF MEDICINE UNIVERSITY OF MUHAMMADIYAH MAKASSAR Undergraduate Thesis, March 2019 Indah, dr. Sumarni,

70

menghafal juz Al-Quran 1-10 juz ,5 orang responden masuk dalam

kategori menghafal juz Al-Quran 11-20 juz dan tidak terdapat responden

yg memiliki tingkat IQ low pada kategori menghafal >20 juz.

Pada tabel diatas juga menunjukkan bahwa terdapat 54 responden

yang memiliki tingkat IQ Normal, 24 orang responden masuk dalam

kategori menghafal juz Al-Quran 1-10 juz , 22 orang responden masuk

dalam kategori menghafal juz Al-Quran 11-20 juz dan terdapat 8

responden yg memiliki tingkat IQ Normal pada kategori menghafal > 20

juz.

Selain itu, terdapat 10 responden yang memiliki tingkat IQ tinggi, 2

orang responden masuk dalam kategori IQ tinggi yang menghafal juz Al-

Quran 1-10 juz , 3 orang responden masuk dalam kategori IQ tinggi yang

menghafal juz Al-Quran 11-20 juz dan terdapat 5 responden yg memiliki

tingkat IQ tinggi pada kategori menghafal Al-Quran > 20 juz.

Dari hasil analisis uji Chi-Square, dengan menggunakan sistem

komputerisasi didapatkan hasil (p-value <0,007), hasil penelitian ini

dikatakan signifikan atau berhubungan jika p<0,05 sehingga dapat

dikatakan Ho ditolak dan Ha diterima artinya terdapat hubungan yang

bermakna antara menghafal Al-Qur’an dengan tingkat kecerdasan

intelektual (IQ) pada mahasiswa Ma’Had Al-Birr Universitas

Muhammadiyah Makassar.

Page 87: THE RELATION BETWEEN MEMORIZING THE QUR'AN AND … · 2020. 6. 27. · FACULTY OF MEDICINE UNIVERSITY OF MUHAMMADIYAH MAKASSAR Undergraduate Thesis, March 2019 Indah, dr. Sumarni,

71

Hasil penelitian ini membuktikan bahwa menghafal Al-Qur’an dapat

mempengaruhi tingkat kecerdasan intelektual (IQ) seseorang, khususnya

pada mahasiswa Ma’Had Al-Birr Universitas Muhammadiyah Makassar.

Page 88: THE RELATION BETWEEN MEMORIZING THE QUR'AN AND … · 2020. 6. 27. · FACULTY OF MEDICINE UNIVERSITY OF MUHAMMADIYAH MAKASSAR Undergraduate Thesis, March 2019 Indah, dr. Sumarni,

72

BAB VI

PEMBAHASAN

Berdasarkan hasil pengumpulan dan pengolahan data yang telah dilakukan

pada mahasiswa Ma’had Al-Birr Unismuh Makassar, maka berikut merupakan

pembahasan tentang hasil penelitian yang didapatkan.

Terdapat berbagai pesantren ataupun universitas yang menerapkan program

penghapalan Al – Quran salah satunya ialah Ma’had Al-Birr Unismuh Makassar.

Sebanyak 102 tahfizh dalam naungan Ma’had Al – Birr Unismuh Makassar yang

terbagi menjadi 65 tahfizh laki-laki dan 42 tahfizh perempuan. Dari jumlah

tersebut total keseluruhan yang bersedia menjadi respoden dalam penelitian ialah

81 tahfizh yang terbagi menjadi 33 tahfizh laki-laki dan 48 tahfizh perempuan.

Dimana masing – masing tahfizh memiliki jumlah hapalan yang berbeda – beda.

Pengambilan sampel dalam penelitian ini tidak dimaksudkan untuk membedakan

jenis kelamin. Pembagian jenis kelamin yang diperoleh hanya berdasarkan

kesediaan responden untuk ikut serta dalam penelitian yang dilakukan.

Dalam penelitian jumlah hafalan dikelompokkan menjadi 3 kategori hafalan.

Kategori hapafalan tersebut dikategorikan berdasarkan jumlah juz yang dihafal.

Kategori satu ialah tahfizh yang menghafal 1 – 10 juz, kategori dua ialah tahfizh

yang jumlah hafalan 11 – 20 juz, dan kategori tiga ialah tahfizh yang jumlah

hafalan 20 juz keatas yaitu kisaran 21 hingga 30 juz. Dari 81 data kuesioner yang

dikumpulkan sebanyak 38 reponden masuk dalam kategori satu, 30 reponden

masuk dalam kategori tiga, dan sisanya yaitu sebanyak 13 orang masuk dalam

kategori tiga dan 10 tahfizh diantaranya telah menuntaskan hafalannya sebanyak

Page 89: THE RELATION BETWEEN MEMORIZING THE QUR'AN AND … · 2020. 6. 27. · FACULTY OF MEDICINE UNIVERSITY OF MUHAMMADIYAH MAKASSAR Undergraduate Thesis, March 2019 Indah, dr. Sumarni,

73

satu Al-Quran atau 30 juz. Pengelompokan tahfizh sebanyak tiga kelompok

dimaksudkan agar peneliti dapat menganalisis perbedaan IQ berdasarkan jumlah

hapalan dari setiap tahfizh.

Dalam penelitian ini IQ dibagi menjadi 3 kategori yaitu kategori low untuk

nilai tes IQ kurang dari 90, kategori normal untuk nilai tes IQ 90 – 110 dan

kategori high untuk nilai tes IQ lebih dari 110. Pembagian kategori IQ didasarkan

pada instrumen tes IQ yakni Statistic Progressive Matrics.

Berdasarkan hasil tes intelektual yang telah dilakukan terhadap 81 tahfizh

Ma’had Al – Birr Unismub Makassar diperoleh nilai tes intelektual terendah yaitu

65 sedangkan nilai tes intelektual tertinggi yaitu 118. Rata – rata nilai tes

intelektual dari 81 tahfizh yaitu 99,65 dimana nilai tersebut masuk dalam kategori

normal. Sehingga dapat disimpulkan rata – rata tahfizh Ma’had Al – Birr

Unismub Makassar memiliki tingkat intelektual yang normal.

Dari hasil penelitian yang telah dilakukan dapat dilihat hubungan antara

menghafal Al-Qur’an dengan tingkat kecedasan intelektual (IQ) pada Mahasiswa

Ma’had Al-Birr Unismuh Makassar dinyatakan bermakna, dimana terdapat

hubungan anatara menghafal Al-Qur’an dengan tingkat kecedasan intelektual (IQ)

pada Mahasiswa Ma’had Al-Birr Unismuh Makassar. Hal ini dibuktikan dengan

hasil uji Chi-Square, dimana didapatkan nilai p-value = 0.007 (p < 0.05). Hal ini

menyatakan bahwa hipotesis alternatif (Ha) diterima, yaitu terdapat hubungan

antara menghafal Al-Qur’an dengan tingkat kecedasan intelektual (IQ) pada

Mahasiswa Ma’had Al-Birr Unismuh Makassar. Dimana dapat dikatakan semakin

Page 90: THE RELATION BETWEEN MEMORIZING THE QUR'AN AND … · 2020. 6. 27. · FACULTY OF MEDICINE UNIVERSITY OF MUHAMMADIYAH MAKASSAR Undergraduate Thesis, March 2019 Indah, dr. Sumarni,

74

banyak jumlah hafalan Al – Quran seseorang akan mempengaruhi tingkat

kecerdasan intelektual orang tersebut pula.

Proses menghapal Al-Quran di Ma’had Al-Birr dilakukan dengan metode

pengulangan setiap hari. Dalam satu hari, mahasiswa tahfizh akan melakukan tiga

kali muraja’ah yakni pada jam 13.00 hingga 14.00, jam 16.00 hingga 17.00 dan

jam 19.30 hingga 21.30. Muraja’ah ini dilakukan setiap selesai melaksanakan

sholat duhur, asar dan isya. Selain itu, program pembelajaran pada mahasiswa

Ma’had Al-Birr terdiri dari berbagai macam program yang dapat meningkatkan

ilmu dan wawasan agama mahasiswa. Beberapa agenda selain muraja’ah yakni

qiyamullail, shalat lima waktu, halaqah, dhurus idhafiyah, pembacaan syarah

riyadhussalihin, dzikir pagi petang, kultum, kerja piket, makan, mandi dan

kegiatan pribadi. Menurut wawancara terhadap salah satu pembina mahasiswa,

mengatakan bahwa kegiatan ini diprogramkan dengan maksud agar mahasiswa

dapat mengefisienkan waktunya dalam beraktifitas. Mahasiswa diharapkan dapat

melakukan aktifitas yang bermanfaat dan bisa menjadi wadah penyalur ilmu yang

telah diperoleh melalui proses pembelajaran maupun hafalan Al-Quran yang telah

dipelajari. Artinya, dalam proses menghafal Al-Quran, mahasiswa Ma’had Al-

Birr menghapal ayat Al-Quran dan juga senantiasa untuk memahami dan

mengamalkan hafalannya. Hal ini memungkinkan mahasiswa memahami Al-

Quran secara dalam dan menggunakan sitem limbik dan area korteks prefrontalis

yang merupakan pusat berpikir kompleks pada manusia. Lutfah (2011) dalam

penelitiannya, menyimpulkan ada hubungan positif dan signifkan antara hafalan

qur’an dengan prestasi belajar29.

Page 91: THE RELATION BETWEEN MEMORIZING THE QUR'AN AND … · 2020. 6. 27. · FACULTY OF MEDICINE UNIVERSITY OF MUHAMMADIYAH MAKASSAR Undergraduate Thesis, March 2019 Indah, dr. Sumarni,

75

Penelitian yang lain dari Sari (dalam Rawan dan Hertinjung)

menyimpulkan bahwa tinggi rendahnya kebiasaan menghafal Juz 30

AlQur’an berbanding lurus dengan konsentrasi belajar, artinya semakin

banyak seseorang menghafal ayat dalam Al-Qur’an semakin tinggi tingkat

konsentrasinya30.

Page 92: THE RELATION BETWEEN MEMORIZING THE QUR'AN AND … · 2020. 6. 27. · FACULTY OF MEDICINE UNIVERSITY OF MUHAMMADIYAH MAKASSAR Undergraduate Thesis, March 2019 Indah, dr. Sumarni,

76

BAB VII

KESIMPULAN DAN SARAN

A. KESIMPULAN

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan mengenai hubungan

antara mengahafal Al-Quran dengan tingkat kecerdasan intelektual pada

mahasiswa Ma’had Al-Birr Unismuh Makassar, maka dapat ditarik

kesimpulan sebagai berikut:

1. Terdapat hubungan antara menghafal Al-Quran dengan tingkat

kecerdasan intelektual pada mahasiswa Ma’had Al-Birr Unismuh

Makassar

2. Tahfizh Ma’had Al-Birr Unismuh Makassar rata – rata memiliki tingkat

kecerdasaran intelektual (IQ) yang normal.

B. KETERBATASAN PENELITIAN

Penelitian ini telah diusahakan dan dilaksanakan sesuai dengan

prosedur ilmiah, namun masih memiliki keterbatasan yaitu :

1. Faktor – fakor yang mempengaruhi tingkat kecerdasan intelektual dalam

penelitian ini hanya satu, sedangkan masih banyak faktor lain yang

mempengaruhi tingkat kecerdasan intelektual.

2. Populasi yang merupakan sampel penelitian tidak mencakup seluruh

tahfizh Ma’had Al –Birr Unismuh Makassar.

Page 93: THE RELATION BETWEEN MEMORIZING THE QUR'AN AND … · 2020. 6. 27. · FACULTY OF MEDICINE UNIVERSITY OF MUHAMMADIYAH MAKASSAR Undergraduate Thesis, March 2019 Indah, dr. Sumarni,

77

C. SARANf

Berdasarkan hasil penelitian dapat disarankan bahwa:

1. Pemeluk agama islam dapat meningkatkan bacaan ataupun hafalan Al-

Quran.

2. Diharapkan adanya penelitian lain yang membahas mengenai faktor-

faktor lain yang turut mempengaruhi tingkat kecerdasan intelektual.

Page 94: THE RELATION BETWEEN MEMORIZING THE QUR'AN AND … · 2020. 6. 27. · FACULTY OF MEDICINE UNIVERSITY OF MUHAMMADIYAH MAKASSAR Undergraduate Thesis, March 2019 Indah, dr. Sumarni,

78

DAFTAR PUSTAKA

1. Religion on Facts. Islamic Home. [Online] diunduh dari

http://www.religionfacts.com/islam, [Diakses 10 September 2018].

2. Indonesia – Investment. Islam Page. [Online] diunduh dari

https://www.indonesia-investments.com/id/budaya/agama/islam/item248?,

[Diakses 10 September 2018].

3. PDPPKEMENAG. 2016. Pangkalan Data Pondok Pesantren. [Online]

diunduh dari http://www.pbsb.ditpdpontren.kemenag.go.id [Diakses 13

September 2018].

4. Misbach, Ifa Hanifah. 2008. Antara IQ, EQ, dan SQ. Fakultas Ilmu

Pendidikan : Universitas Pendidikan Indonesia.

5. KBBI, 2016. Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI). [Online] diunduh

dari http://kbbi.web.id/pusat, [Diakses 15 September 2018].

6. Ali Atarik., Zudhi Ahmad Muhdlor. 1996. Kamus kontemporer Al-Asri.

Yogyakarta: Multi Karya Grafika.

7. Nawabuddin, Abdurrab. 2005. Teknik Menghafal Al-Qur’an Kaifa

Tahfazhul Qur’an Cetakan ke-5. Sinar Baru Algensindo : Bandung.

8. Rahmatullah’alaih, Syaikhul Hadits Maulana Muhammad Zakariyya Al –

Kandahlawi. Himpunanan Kitab Fadhilah Amal. Ash – Shaff :

Yogyakarta.

9. Sa’dulloh.2008. 9 Cara Praktis Hafal Quran. Jakarta: Gema Insani.

Page 95: THE RELATION BETWEEN MEMORIZING THE QUR'AN AND … · 2020. 6. 27. · FACULTY OF MEDICINE UNIVERSITY OF MUHAMMADIYAH MAKASSAR Undergraduate Thesis, March 2019 Indah, dr. Sumarni,

79

10. Sherwood, LZ., 2014. Fisiologi Manusia dari Sel ke Sistem. Edisi 8.

Jakarta: EGC

11. Crossman AR, Neary D. 2015. Neuroanatomi. Jakarta: Departemen

Neurologi : FKUI.

12. Prasetyono DS. Ultimate IQ dan Personality Test. 2015. Jakarta Selatan:

Suka Buku.

13. Pomerantz AM. Intellectual and neuropsychological assessment. Clinical

Psychology. Illinois: SAGE, 2007:173-183.

14. Schafer EW. Neural Adaptability: A biological determinant of behavioural

intelligence. Int J Neurosci 1982;17(3):183-91.

15. Ismail,Hudzaifah. 2016. Energy al – Qur’an. Penerbit Almahira :Jakarta.

16. Baihaqi, MIF. 2016. Pengantar Psikologi Kognitif. PT Refika Aditama :

Bandung.

17. Fletcher RB, Hattie J. Intelligence and intelligence testing. New York,

USA: Routledge, 2011.

18. Nawabudin, Abdurrab. 1991. Teknik Menghafal Al-Qur’an. Bandung.

Tarsito Baru

19. Al-Ghautsani, Yahya bin Abdurrahman. 2016. Cara Mudah dan Cepat

Menghafal Al-Qur’an. Jakarta: Pustaka Imam Asy-Syafi’i

20. Ubaid, Majdi. 2016. 9 Langkah Mudah Menghafal Al-Qur’an. Solo:

AQWAM

21. Al-Faruq, Umar. 2014. 10 Jurus Dahsyat Hafal Al-Qur’an. Surakarta:

Ziyad Book.

Page 96: THE RELATION BETWEEN MEMORIZING THE QUR'AN AND … · 2020. 6. 27. · FACULTY OF MEDICINE UNIVERSITY OF MUHAMMADIYAH MAKASSAR Undergraduate Thesis, March 2019 Indah, dr. Sumarni,

80

22. Al-Atsari, IB, Choiriyyah, UI. 2016. Ayat-Ayat Allah Pada Tubuh

Manusia. Jakarta: Pustaka Imam Asy-Asyafi’i.

23. M. Quraish Shihab, et. all., Sejarah dan Ulum Al-Qur‟an, (Jakarta:

Pusataka Firdaus, 2008), hal. 13

24. Iryani, Eva. 2017. Al – Qur’an dan Ilmu Pengetahuan. Jurnal Ilmiah

Universitas Batanghari. Vol.17 No.3

25. Solso, R. L., Maclin, O. H., & Maclin, M. K. (2007). Psikologi Kognitif.

Jakarta: Erlangga.

26. Julianto, V., & Etsem, M. B. (2011). The Effect of Reciting Holy Qur’an

toward Short-term Memory Ability Analysed trought the Changing Brain

Wave. Jurnal Psikologi, 17-19.

27. Sobur, A. (2003). Psikologi Umum . Bandung : Pustaka Setia.

28. Hussain, L., Jamil, A., Siraji, J., & Maroof, K. (2012). Development and

Standardization of Intelligence Test for Children. International Journal of

Learning & Development, Vol 2 No 5.

29. Lutfah, F. (2011). Hubungan Antara Hafalan A-Qur’an Dengan Prestasi

Belajar Al-Qur’an Hadits Siswa MTs Asy-Syukriyyah Cipondoh

Tangerang. Jakarta: Skripsi.

30. Rawan, C., & Hertinjung, W. S. (n.d.). Profil Intelegensi pada Santri

Tahfidzul Quran. Prosiding Semnas Penguatan Individu di Era Refolusi

Informasi.

31. Muhaimin Zen, Tata Cara/Problematika Menghafal Al-Qur’an dan

PetunjukPetunjuknya, (Jakarta: Pustaka Al-Husna,1985), hal.35)