kmb urtikaria
TRANSCRIPT
-
8/19/2019 Kmb Urtikaria
1/24
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam sejarahnya, urtikaria dikenal pertama kali oleh pengamat-pengamat dibidang
medis seperti Hippocrates, Pliny dan Celcus. erminologi urtikaria pertama kali
dipergunakan secara luas pada abad !" masehi.
#rtikaria dikenal juga sebagai penyakit kulit dengan bintul-bintul kemerahan sebagai
akibat proses alergi. Bentuk kelainan klinisnya amat ber$ariasi dengan ukuran beberapa
millimeter hingga berdiameter beberapa sentimeter.
%ecara umum keluhan pasien urtikaria hanya merasakan gatal, tetapi pada episode
serangan urtikaria yang berat dapat mengeluh badan terasa lelah, gangguan pencernaan dan
menggigil.&alaupun dapat terjadi pada setiap umur, namun urtikaria meningkat insidennya setelah
de'asa dan mencapai puncaknya pada usia decade ketiga. %uatu sur$ei pada pelajar sekolah,
memperkirakan sekitar !(-)*+ pelajar pernah mengalami urtikaria. ugkin sekali
rekuensinya lebih dari angka-angka tersebut, mengingat kelainan ini bersiat dapat hilang
sendiri dan jarang memerlukan pertolongan secara medis, apalagi kalau hanya terbatas pada
kulit. Belum ada data insiden yang terjadi di ndonesia.
B. ujuan Penulisan
!. Agar dapat mengerti pengertian urtikaria dan bentuk-bentuk urtikaria). Agar dapat mengetahui etiologi, patoisiologi dan maniestasi klinis pada penderita
urtikaria/. Agar dapat mengetahui pemberian asuhan kepera'atan kepada penderita urtikaria
C. anaat Penulisan
Agar kita sebagai tenaga kesehatan dapat mengerti tentang urtikaria dan khusunya dapat
memberikan asuhan kepera'atan dengan tepat kepada pasien urtikaria.
BAB II
TINJAUAN TEORITIS
A. Deinisi#rtikaria 0gelagata1 merupakan reaksi alergi hipersensiti$itas tipe ! pada kulit yang
ditandai oleh kemunculan mendadak lesi yang menonjol yang edematous, ber'arna
1
-
8/19/2019 Kmb Urtikaria
2/24
merah muda dengan ukuran serta bentuk yang ber$ariasi, keluhan gatal dan menyebabkan
gangguan rasa nyaman yang setempat. 2elainan ini dapat mengenai setiap bagian tubuh,
termasuk membran mukosa 0khususnya mulut1, laring 0kadang-kadang dengan
komplikasi respiratorius yang serius1 dan traktus gastrointestinal. %etiap urtikaria akan
bertahan selama periode 'aktu tertentu yang ber$ariasi dari beberapa menit hingga
beberapa jam sebelum menghilang. %elama berjam-jam atau berhari-hari, kumpulan lesi
ini dapat timbul, hilang dan kembali lagi secara episodik 0Brunner dan %udarth, )**)1.
#rtikaria merupakan istilah klinis untuk suatu kelompok kelainan yang di tandai
dengan adanya pembentukan bilur-bilur pembengkakan kulit yang dapat hilang tanpa
meninggalkan bekas yang terlihat 0Bro'n 3obin 4raham )**(1.
#rtikaria 0biduran1 merupakan suatu reaksi pada kulit yang timbul mendadak 0akut1
karena pengeluaran histamin yang mengakibatkan pelebaran pembuluh darah dan
kebocoran dari pembuluh darah. %ecara imunologik, dari data yang ada sejak tahun !5"6,
urtikaria merupakan salah satu maniestasi keluhan alergi pada kulit yang paling sering
dikemukakan oleh penderita, keadaan ini juga didukung oleh penelitian ahli yang lain
0Hodijah, )**51.%ecara umum, #rtikaria yang disebut juga 2aligata, Biduran, atau 4elagata adalah
suatu reaksi alergi pada kulit akibat pengeluaran histamin ditandai dengan kemunculan
mendadak lesi yang menonjol yang edematous, ber'arna merah muda dengan ukuran
serta bentuk yang ber$ariasi, keluhan gatal dan menyebabkan gangguan rasa nyaman
yang setempat.stilah lain yang digunakan untuk urtikaria yaitu 7 Hi$es, nettle rash, biduran,
kaligata, gelagata.
2
-
8/19/2019 Kmb Urtikaria
3/24
4ambar ! 7 #rtikaria di berbagai tempat
B. 2lasiikasi
erdapat bermacam-macam paham penggolongan urtikaria. rga, )**5 mengklasiikasikan
urtikaria menurut beberapa hal.
!. Berdasarkan lamanya serangan berlangsung, urtikaria dibedakan menjadi 7
a. #rtikaria AkutDisebut akut bila serangan berlangsung kurang dari 8 minggu, atau berlangsung selama
9 minggu tetapi timbul setiap hari. #rtikaria akut lebih sering terjadi pada anak muda,
umumnya laki-laki lebih sering daripada perempuan. Penyebab urtikaria akut lebih
mudah diketahui.
!1 #rtikaria 2ronisDisebut kronik bila serangan berlangsung lebih dari 8 minggu. #rtikaria kronik lebih
sering pada 'anita usia pertengahan. 2asus urtikaria kronik sulit ditemukan.#rtikaria kronik dibagi menjadi beberapa subtipe meliputi 7
a1 #rtikaria :isisPada urtikaria isis timbulnya gejala biasanya terkait dengan perubahan tempratur
lingkungan yang mencolok, lebih sering akibat dingin. Pemicu yang lain misalnya;
trauma mekanis, getaran, akti$itas isik < e=ercise, stres emosional, sinar matahari,
air.
b1 #rtikaria >askulitis
3
-
8/19/2019 Kmb Urtikaria
4/24
#rtikaria >askulitis sebenarnya merupakan maniestasi kulit dari penyakit sistemik <
Autoimmune diseases.c1 #rtikaria 2ronik diopatik
Disebut #rtikaria kronik idiopatik jika tidak diketahui pemicunya yang spesiik pada
penelusuran dari ri'ayat penyakit, pemeriksaan isik, maupun hasil laboratorium.%ebanyak "*-5*+ dari urtikaria kronik adalah idiopatik.
). Berdasarkan morologi klinis, urtikaria dibedakan menurut bentuknya, yaitu 7
a. #rtikaria Papular bila berbentuk papul, b. #rtikaria 4utata bila besarnya sebesar tetesan air, dan
c. #rtikaria 4urata bila ukurannya besar-besar..
d. erdapat pula yang #rtikaria Anular dan #rtikaria Arsinar./. enurut luasnya dan dalamnya jaringan yang terkena, urtikaria dibedakan menjadi 7
a. #rtikaria Lokal
b. 4eneralisatac. Angioederma
9. Ada pula yang menggolongkan berdasarkan penyebab urtikaria dan mekanisme
terjadinya, meliputi 7a. #rtikaria atas dasar reaksi imunologik 7
!1 Bergantung pada g? 0reaksi alergi tipe 1 7
- Pada atopi
- Antigen spesiik 0polen, obat, $enom1
)1 kut sertanya komplemen 7- Pada reaksi sitotoksik 0reaksi alergi tipe 1
- Pada reaksi kompleks imun 0reaksi alergi tipe 1
- Deisiensi C! esterase inhibitor 0genetik1
/1 3eaksi Alergi tipe > 0urtikaria kontak1 b. #rtikaria atas dasar reaksi nonimunologik
!1 Langsung memacu sel mast, sehingga terjadi pelepasan mediator 0misalnya obat
golongan opiat dan bahan kontras1.
)1 Bahan yang menyebabkan perubahan metabolisme asam arakidonat 0misalnya
aspirin, obat anti-inlamasi nn-steroid, golongan a@odyes1./1 rauma isik, misalnya dermograisme, rangsangan dingin, panas atau sinar, dan
bahan kolinergik.
91 #rtikaria yang tidak jelas penyebab dan mekanismenya, digolongkan sebagai
urtikaria idiopatik.C. ?tiologi
Pada penyelidikan ternyata hampir "*+ tidak diketahui penyebabnya. Di duga
penyebab ultikaria bermacam-macam ,diantaranya 7 obat ,makanan,
gigitan
-
8/19/2019 Kmb Urtikaria
5/24
Bermacam- macam obat dapat menimbulkan urtikaria, baik secara imunologik
maupun nonimunologik. Hampir semua obat sistemik menimbulkan urtikaria secara
imunologik tipe atau . Contohnya ialah obat-obat
golongan penisilin, sulonamid, analgesik , pencahar ,hormon, dan diuretik . Ada pula
obat yang secara nonimunologik langsung merangsang sel mast untuk
melepaskan histamin, misalnya kodein, opium, dan @at kontras. Aspirin menimbulkan
urtikaria karena menghambat sintesis prostaglandin dari asam arakidonat.
). akananPeranan makanan ternyata lebih penting pada urtikaria yang akut, umumnya akibat
reaksi imunologik. akanan berupa protein atau bahan lain yang dicampurkan ke
dalamnya seperti @at 'arna, penyedap rasa, atau bahan penga'et, seringmenimbulkan urtikaria alergika. Contoh makanan yang sering menimbulkan urtikaria
ialah, telur , ikan, kacang, udang, cokelat, tomat, arbei, babi, keju, ba'ang,
dan semangka. Bahan yang dicampurkan seperti asam nitrat,asam
ben@oat, ragi, salisilat, dan penisilin. CHAP !585 melaporkan -)+ urtikaria
kronik disebabkan sensitisasi terhadap makanan
/. 4igitan, radiasi, dan panas
pembakaran. :aktor tekanan yaitu goresan, pakaian ketat, ikat pinggang, air yang
menetes atau semprotan air, $ibrasi, dan tekanan berulang-ulang
contohnya pijat, keringat, benda berat,demam, dan emosi menyebabkan urtikaria isik
baik secara imunologik maupun nonimunologik.(. neksi dan inestasi
Bermacam-macam ineksi dapat menimbulkan urtikaria, misalnya
ineksi bakteri, $irus, jamur , maupun inestasi parasit. neksi oleh bakteri, contohnya
5
https://id.wikipedia.org/wiki/Penisilinhttps://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Sulfonamid&action=edit&redlink=1https://id.wikipedia.org/wiki/Analgesikhttps://id.wikipedia.org/wiki/Analgesikhttps://id.wikipedia.org/wiki/Pencaharhttps://id.wikipedia.org/wiki/Hormonhttps://id.wikipedia.org/wiki/Hormonhttps://id.wikipedia.org/wiki/Diuretikhttps://id.wikipedia.org/wiki/Histaminhttps://id.wikipedia.org/wiki/Opiumhttps://id.wikipedia.org/wiki/Aspirinhttps://id.wikipedia.org/wiki/Prostaglandinhttps://id.wikipedia.org/wiki/Prostaglandinhttps://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Asam_arakidonat&action=edit&redlink=1https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Asam_arakidonat&action=edit&redlink=1https://id.wikipedia.org/wiki/Proteinhttps://id.wikipedia.org/wiki/Proteinhttps://id.wikipedia.org/wiki/Warnahttps://id.wikipedia.org/wiki/Warnahttps://id.wikipedia.org/wiki/Penyedap_rasahttps://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Pengawet&action=edit&redlink=1https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Pengawet&action=edit&redlink=1https://id.wikipedia.org/wiki/Telurhttps://id.wikipedia.org/wiki/Telurhttps://id.wikipedia.org/wiki/Ikanhttps://id.wikipedia.org/wiki/Kacanghttps://id.wikipedia.org/wiki/Udanghttps://id.wikipedia.org/wiki/Udanghttps://id.wikipedia.org/wiki/Cokelathttps://id.wikipedia.org/wiki/Tomathttps://id.wikipedia.org/wiki/Tomathttps://id.wikipedia.org/wiki/Arbeihttps://id.wikipedia.org/wiki/Arbeihttps://id.wikipedia.org/wiki/Babihttps://id.wikipedia.org/wiki/Kejuhttps://id.wikipedia.org/wiki/Bawanghttps://id.wikipedia.org/wiki/Bawanghttps://id.wikipedia.org/wiki/Semangkahttps://id.wikipedia.org/wiki/Semangkahttps://id.wikipedia.org/wiki/Asam_nitrathttps://id.wikipedia.org/wiki/Asam_benzoathttps://id.wikipedia.org/wiki/Asam_benzoathttps://id.wikipedia.org/wiki/Asam_benzoathttps://id.wikipedia.org/wiki/Asam_benzoathttps://id.wikipedia.org/wiki/Ragihttps://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Salisilat&action=edit&redlink=1https://id.wikipedia.org/wiki/Penisilinhttps://id.wikipedia.org/wiki/Penisilinhttps://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Sensitisasi&action=edit&redlink=1https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Sengatan&action=edit&redlink=1https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=IgE&action=edit&redlink=1https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=IgE&action=edit&redlink=1https://id.wikipedia.org/wiki/Venomhttps://id.wikipedia.org/wiki/Bakterihttps://id.wikipedia.org/wiki/Nyamukhttps://id.wikipedia.org/wiki/Kepindinghttps://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Papular&action=edit&redlink=1https://id.wikipedia.org/wiki/Sinarhttps://id.wikipedia.org/wiki/Sinarhttps://id.wikipedia.org/wiki/Mataharihttps://id.wikipedia.org/wiki/Sinar_UVhttps://id.wikipedia.org/wiki/Sinar_UVhttps://id.wikipedia.org/wiki/Radiasihttps://id.wikipedia.org/wiki/Radiasihttps://id.wikipedia.org/wiki/Pakaianhttps://id.wikipedia.org/wiki/Pakaianhttps://id.wikipedia.org/wiki/Ikat_pingganghttps://id.wikipedia.org/wiki/Ikat_pingganghttps://id.wikipedia.org/wiki/Airhttps://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Vibrasi&action=edit&redlink=1https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Pijatan&action=edit&redlink=1https://id.wikipedia.org/wiki/Keringathttps://id.wikipedia.org/wiki/Keringathttps://id.wikipedia.org/wiki/Demamhttps://id.wikipedia.org/wiki/Demamhttps://id.wikipedia.org/wiki/Emosihttps://id.wikipedia.org/wiki/Bakterihttps://id.wikipedia.org/wiki/Virushttps://id.wikipedia.org/wiki/Jamurhttps://id.wikipedia.org/wiki/Parasithttps://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Sulfonamid&action=edit&redlink=1https://id.wikipedia.org/wiki/Analgesikhttps://id.wikipedia.org/wiki/Pencaharhttps://id.wikipedia.org/wiki/Hormonhttps://id.wikipedia.org/wiki/Diuretikhttps://id.wikipedia.org/wiki/Histaminhttps://id.wikipedia.org/wiki/Opiumhttps://id.wikipedia.org/wiki/Aspirinhttps://id.wikipedia.org/wiki/Prostaglandinhttps://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Asam_arakidonat&action=edit&redlink=1https://id.wikipedia.org/wiki/Proteinhttps://id.wikipedia.org/wiki/Warnahttps://id.wikipedia.org/wiki/Penyedap_rasahttps://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Pengawet&action=edit&redlink=1https://id.wikipedia.org/wiki/Telurhttps://id.wikipedia.org/wiki/Ikanhttps://id.wikipedia.org/wiki/Kacanghttps://id.wikipedia.org/wiki/Udanghttps://id.wikipedia.org/wiki/Cokelathttps://id.wikipedia.org/wiki/Tomathttps://id.wikipedia.org/wiki/Arbeihttps://id.wikipedia.org/wiki/Babihttps://id.wikipedia.org/wiki/Kejuhttps://id.wikipedia.org/wiki/Bawanghttps://id.wikipedia.org/wiki/Semangkahttps://id.wikipedia.org/wiki/Asam_nitrathttps://id.wikipedia.org/wiki/Asam_benzoathttps://id.wikipedia.org/wiki/Asam_benzoathttps://id.wikipedia.org/wiki/Ragihttps://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Salisilat&action=edit&redlink=1https://id.wikipedia.org/wiki/Penisilinhttps://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Sensitisasi&action=edit&redlink=1https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Sengatan&action=edit&redlink=1https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=IgE&action=edit&redlink=1https://id.wikipedia.org/wiki/Venomhttps://id.wikipedia.org/wiki/Bakterihttps://id.wikipedia.org/wiki/Nyamukhttps://id.wikipedia.org/wiki/Kepindinghttps://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Papular&action=edit&redlink=1https://id.wikipedia.org/wiki/Sinarhttps://id.wikipedia.org/wiki/Mataharihttps://id.wikipedia.org/wiki/Sinar_UVhttps://id.wikipedia.org/wiki/Radiasihttps://id.wikipedia.org/wiki/Pakaianhttps://id.wikipedia.org/wiki/Ikat_pingganghttps://id.wikipedia.org/wiki/Airhttps://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Vibrasi&action=edit&redlink=1https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Pijatan&action=edit&redlink=1https://id.wikipedia.org/wiki/Keringathttps://id.wikipedia.org/wiki/Demamhttps://id.wikipedia.org/wiki/Emosihttps://id.wikipedia.org/wiki/Bakterihttps://id.wikipedia.org/wiki/Virushttps://id.wikipedia.org/wiki/Jamurhttps://id.wikipedia.org/wiki/Parasithttps://id.wikipedia.org/wiki/Penisilin
-
8/19/2019 Kmb Urtikaria
6/24
pada ineksi tonsil, ineksigigi, dan sinusitis. asih merupakan pertanyaan, apakah
urtikaria timbul karena toksin bakteri atau oleh sensitisasi. neksi
$irus hepatitis, mononukleosis, dan ineksi $irus Cosackie pernah dilaporkan sebagai
penyebab. neksi jamur kandida dan dermatoit sering dilaporkan sebagai penyebab
urtikaria. neksi cacing pita, cacing tambang,cacing gelangjuga schistoma atau
echinococus dapat menyebabkan urtikaria.
8. Psikisekanan ji'a dapat memacu sel mast atau langsung menyebabkan
peningkatan permeabilitas dan $asodilatasi kapilar . ernyata hampir !!,(+ penderita
urtikaria menunjukkan gangguan psikis.
6. 4enetik
:aktor genetik ternyata berperan pada urtikaria dan angiodema, 'alaupun jarang
menunjukkan penurunan autosomal dominan. Diantaranya ialah angineurotik edema
herediter ,amilial cold urticaria, amilial locali@ed heat urticaria, $ibratory
angiodema, heredo-amilial syndrome o urticaria deaness and amyloidosis,
dan erythropoietic protoporphyria.
". Penyakit sistemikBeberapa penyakit kolagen dan keganasan dapat menimbulkan urtikaria, reaksi lebih
sering disebabkan reaksi kompleks antigen-antibodi. Penyakit $esiko-bulosa,
misalnya pemigus dan dermatitis herpetiormis Duhring, sering menimbulkan
urtikaria. Beberapa penyakit sistemik dapat mengalami urtikaria antara lain limoma,
hipertiroid, hepatitis, urtikaria pigmentosa, artritis pada demam reumatik , dan artritis
reumatoid ju$enilis.
0Djuanda,)**( 7 !851
D. aniestasi 2linis
2eluhan subjekti biasanya gatal, rasa terbakar, atau tertusuk. 2linis tampak eritema
dan edema setempat berbatas tegas, kadang-kadang bagian tengah tampak lebih pucat.
Bentuknya dapat popular seperti pada urtikaria akibat sengatan serangga, besarnya dapat
lentikular, nummular, sampai plakat. Bila mengenai jaringan yang lebih dalam sampai
dermis dan jaringan sub mukosa atau subkutan, juga beberapa alat dalam misalnya
saluran cerna dan napas, disebut angiodema. Pada keadaan ini jaringan yang lebih sering
terkena ialah muka, disertai sesak napas, serak dan rhinitis.
6
https://id.wikipedia.org/wiki/Tonsilhttps://id.wikipedia.org/wiki/Tonsilhttps://id.wikipedia.org/wiki/Gigihttps://id.wikipedia.org/wiki/Sinusitishttps://id.wikipedia.org/wiki/Hepatitishttps://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Mononukleosis&action=edit&redlink=1https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Mononukleosis&action=edit&redlink=1https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Cosackie&action=edit&redlink=1https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Cosackie&action=edit&redlink=1https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Kandida&action=edit&redlink=1https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Dermatofit&action=edit&redlink=1https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Dermatofit&action=edit&redlink=1https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Psikis&action=edit&redlink=1https://id.wikipedia.org/wiki/Permeabilitashttps://id.wikipedia.org/wiki/Permeabilitashttps://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Vasodilatasi_kapilar&action=edit&redlink=1https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Gangguan_psikis&action=edit&redlink=1https://id.wikipedia.org/wiki/Genetikhttps://id.wikipedia.org/wiki/Genetikhttps://id.wikipedia.org/wiki/Genetikhttps://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Angiodema&action=edit&redlink=1https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Autosomal&action=edit&redlink=1https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Angineurotik_edema_herediter&action=edit&redlink=1https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Angineurotik_edema_herediter&action=edit&redlink=1https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Familial_cold_urticaria&action=edit&redlink=1https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Familial_localized_heat_urticaria&action=edit&redlink=1https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Vibratory_angiodema&action=edit&redlink=1https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Vibratory_angiodema&action=edit&redlink=1https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Heredo-familial_syndrome_of_urticaria_deafness_and_amyloidosis&action=edit&redlink=1https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Erythropoietic_protoporphyria&action=edit&redlink=1https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Erythropoietic_protoporphyria&action=edit&redlink=1https://id.wikipedia.org/wiki/Kolagenhttps://id.wikipedia.org/wiki/Kolagenhttps://id.wikipedia.org/wiki/Antigenhttps://id.wikipedia.org/wiki/Antibodihttps://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Vesiko-bulosa&action=edit&redlink=1https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Vesiko-bulosa&action=edit&redlink=1https://id.wikipedia.org/wiki/Pemfigushttps://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Dermatitis_herpetiformis_Duhring&action=edit&redlink=1https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Urtikaria_pigmentosa&action=edit&redlink=1https://id.wikipedia.org/wiki/Artritishttps://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Reumatik&action=edit&redlink=1https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Artritis_reumatoid_juvenilis&action=edit&redlink=1https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Artritis_reumatoid_juvenilis&action=edit&redlink=1https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Artritis_reumatoid_juvenilis&action=edit&redlink=1https://id.wikipedia.org/wiki/Tonsilhttps://id.wikipedia.org/wiki/Gigihttps://id.wikipedia.org/wiki/Sinusitishttps://id.wikipedia.org/wiki/Hepatitishttps://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Mononukleosis&action=edit&redlink=1https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Cosackie&action=edit&redlink=1https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Kandida&action=edit&redlink=1https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Dermatofit&action=edit&redlink=1https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Psikis&action=edit&redlink=1https://id.wikipedia.org/wiki/Permeabilitashttps://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Vasodilatasi_kapilar&action=edit&redlink=1https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Gangguan_psikis&action=edit&redlink=1https://id.wikipedia.org/wiki/Genetikhttps://id.wikipedia.org/wiki/Genetikhttps://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Angiodema&action=edit&redlink=1https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Autosomal&action=edit&redlink=1https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Angineurotik_edema_herediter&action=edit&redlink=1https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Angineurotik_edema_herediter&action=edit&redlink=1https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Familial_cold_urticaria&action=edit&redlink=1https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Familial_localized_heat_urticaria&action=edit&redlink=1https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Vibratory_angiodema&action=edit&redlink=1https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Vibratory_angiodema&action=edit&redlink=1https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Heredo-familial_syndrome_of_urticaria_deafness_and_amyloidosis&action=edit&redlink=1https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Erythropoietic_protoporphyria&action=edit&redlink=1https://id.wikipedia.org/wiki/Kolagenhttps://id.wikipedia.org/wiki/Antigenhttps://id.wikipedia.org/wiki/Antibodihttps://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Vesiko-bulosa&action=edit&redlink=1https://id.wikipedia.org/wiki/Pemfigushttps://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Dermatitis_herpetiformis_Duhring&action=edit&redlink=1https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Urtikaria_pigmentosa&action=edit&redlink=1https://id.wikipedia.org/wiki/Artritishttps://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Reumatik&action=edit&redlink=1https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Artritis_reumatoid_juvenilis&action=edit&redlink=1https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Artritis_reumatoid_juvenilis&action=edit&redlink=1
-
8/19/2019 Kmb Urtikaria
7/24
Dermograisme, berupa edema dan eritema yang linear dikulit yang terkena goresan
benda tumpul, timbul dalam 'aktu lebih kurang /* menit. Pada urtikaria akibat tekanan,
urtika timbul pada tempat yang tertekan, misalnya disekitar pinggang, pada penderita ini
dermograisme jelas terlihat.
#rtikaria akibat penyinaran biasanya pada gelombang )"(-/)* nm dan 9**-(** nm,
timbul setelah !"-6) jam penyinaran, dan klinis berbentuk urtikaria popular. Hal ini harus
dibuktikan dengan tes oto temple. %ejumlah 6-!6+ urtikaria kronik disebabkan oleh
aktor isik, antara lain akibat dingin, panas, tekanan dan penyinaran. #munya pada
de'asa muda, terjadi pada episode singkat, dan biasanya umum kortikosteroid sistemik
kurang bermanaat.
#rtikaria kolinergik dapat timbul pada peningkatan suhu tubuh, emosi, makanan
yang merangsang, dan pekerjaan berat. Biasanya sangat gatal, urtika ber$ariasi dari
beberapa mm sampai nummular dan konluen membentuk plakat. %erangan berat sering
disertai gangguan sistemik seperti nyeri perut, diare, muntah-muntah, dan nyeri kepala;
dijumpai pada umur !(-)( tahun. #rtikaria akibat obat atau makanan umumnya timb9ul
secara akut dan generalisata.
?. Patoisiologi
#rtikaria timbul akibat masuknya antigen ke area kulit yang spesiik dan
menimbulkan reaksi setempat yang mirip reaksi anailaksis. Histamin yang dilepaskan
setempat akan menimbulkan 0!1 $asodilatasi yang menyebabkan timbulnya red lare
0kemerahan1 dan 0)1 peningkatan permeabilitas kapiler setempat sehingga dalam
beberapa menit kemudian akan terjadi pembengkakan setempat yang berbatas jelas
04uyton, )**"1.
#rtikaria terjadi karena $asodilatasi disertai permeabilitas kapiler yang meningkat,
sehingga terjadi transudasi cairan yang mengakibatkan pengumpulan cairan lokal.
%ehingga secara klinis tampak edema lokal disertai eritem. >asodilatasi dan peningkatan
permeabilitas kapiler dapat terjadi akibat pelepasan mediator misalnya histamine, kinin,
serotonin, slo' reacting substance o anailacsis 0%3%A1 dan prostaglandin oleh sel mast
dan atau basoil 0Asta auliyah, )**61.
%el mast merupakan sel yang berperan dalam pelepasan mediator $asoakti seperti
histamin yaitu agen utama dalam urtikaria. ediator lain seperti leukotrin dan
7
-
8/19/2019 Kmb Urtikaria
8/24
prostaglandin juga mempunyai kontribusi baik dalam respon cepat maupun lambat
dengan adanya kebocoran cairan dalam jaringan 0Hodijah, )**51.#rtikaria terjadi karena $asodilatasi disertai permeabilitas kapiler yang meningkat,
sehingga terjadi transudasi cairan yang mengakibatkan pengumpulan cairan setempat.
%ehingga secara klinis tampak edema setempat disertai kemerahan. >asodilatasi dan
peningkatan permeabilitas kapiler dapat terjadi akibat pelepasan mediator-mediator,
misalnya histamin, kinin, serotonin, slo' reacting substance o anaphyla=is 0%3%A1, dan
prostaglandin oleh sel mast dan atau basoil. %elain itu terjadi inhibisiproteinase oleh
en@im proeolotik, misalnya kalikrin, tripsin, plasmin, dan hemotripsin di dalam sel mast.
Baik aktor imunologik, maupun nonimunologik mampu merangsang sel mast atau
basoil untuk melepaskan mediator tersebut. Pada yang nonimunologik mungkin sekali
siklik AP 0adenosin mono phosphate1 memegang peranan penting pada pelepasanmediator. Beberapa bahan kimia seperti golongan amin dan deri$at amidin, obat-obatan
seperti morin, kodein, polimiksin, dan beberapa antibiotik berperan pada keadaan ini.
Bahan kolinergik, misalnya asetilkolin, dilepaskan oleh sara kolinergik kulit yang
mekanismenya belum diketahui, langsung dapat mempengaruhi sel mast untuk
melepaskan mediator. :aktor isik, misalnya panas, dingin, trauma tumpul, sinar E, dan
pemijatan, dapat langsung merangsang sel mast. Beberapa keadaan, misalnya demam,
panas, emosi, dan alkohol dapat merangsang langsung pada pembuluh darah kapiler
sehingga terjadi $asodilatasi dan peningkatan permeabilitas. :aktor imunologik lebih
berperan pada urtikaria yang akut daripada yang kronik dimana biasanya g. ? terikat
pada permukaan sel mast dan atau sel basoil karena adanya reseptor :c, bila ada antigen
yang sesuai berikatan dengan g. ?, maka terjadi degranulasi sel, sehingga mampu
melepaskan mediator. 2eadaan ini jelas tampak pada reaksi tipe 0anailaksis1, misalnya
alergi obat dan makanan. 2omplemen juga ikut berperan, akti$asi komplemen secara
klasik maupun secara alternati menyebabkan pelepasan anailatoksin 0C/aC(a1 yang
mampu merangsang sel mast dan basoil, misalnya tampak akibat $enom atau toksin
bakteri. katan dengan komplemen juga terjadi pada urtikaria akibat reaksi sitotoksik dan
kompleks imun, pada keadaan ini juga dilepaskan @at anailatoksin. #rtikaria akibat
kontak dapat juga terjadi misalnya setelah pemakaian bahan penangkis serangga, bahan
8
-
8/19/2019 Kmb Urtikaria
9/24
Gangguan Citra Tubuh
kosmetik, dan sealosporin. 2ekurangan C! esterase inhibitor secara genetik
menyebabkan edema angioneurotik yang herediter 0rga, )**51.
:. &C
9
-
8/19/2019 Kmb Urtikaria
10/24
4. 2omplikasi
Lesi-lesi urtikaria bisa sembuh tanpa komplikasi. amun pasien dengan gatal yang
hebatbisa menyebabkan purpura dan e=coriasi yang bisa menjadi ineksi sekunder.
Penggunaanantihistamin bisa menyebabkan somnolens dan bibir kering. Pasien dengan
keadaan penyakityang berat bisa mempengaruhi kualitas hidup 0Asta auliyah, )**61.
H. Penatalaksanaan
!. enghindari AlergenPrioritas utama pengobatan urtikaria adalah eliminasi dari bahan penyebab,
bahan pencetus, atau antigen, yang sebenarnya lebih mudah diucapkan dari pada
dilakukan. enghindari alergen penyebab dari urtikaria kontak atau anailaksis,
seharusnya akan dapat menyelesaikan masalah. ntoleransi terhadap makanan dan
obat yang tidak diperantarai g?, harus dipertimbangkan sebagai urtikaria kronik
yang tidak memberikan respons yang baik dengan pemberian antihistamin. Pada
kasus seperti ini, lebih menguntungkan menghindari salisilat, a@odyes, ben@oat dan
penga'et makanan lain seperti asam sorbik, khususnya bila akan dilakukan tes
pro$okasi double blind.). edikamentosa
Pengobatan Lini Pertama. ayoritas pasien urtikaria kronik, mendapatkan
pengobatan simtomatis dengan antihistamin ! 0AH!1 klasik. 2eberhasilan obat-obat
tersebut agak terbatas, karena timbulnya eek samping berupa sedasi dan mulut
kering. %eperti telah diketahui, bah'a sel mast kulit dapat mengalami degranulasi
oleh berbagai macam stimulus yang kadang-kadang tidak diketahui, dengan
mengeluarkan bermacam-macam mediator. ediator-mediator tersebut, terutama
adalah histamin dan triptase. Dengan keterangan seperti ini, sangat sesuai
memberikan antihistamin sebagai cara proilaksis dari pada saat terjadinya urtikaria.
Beberapa dokter menjadi segan memberikan obat-obat tersebut, dengan adanya
antihistamin yang lebih baru yang tidak atau kurang menimbulkan sedasi.
Beberapa antihistamin non sedasi yang saat ini digunakan untuk urtikaria adalah
setiri@in, loratadin, astemi@ol, akri$astin dan eksoenadin yang juga bersiat non
kardiotoksik, tidak seperti terenadin. Pengalaman klinis menunjukkan terdapat
sedikit $ariasi di antara obat-obat tersebut dalam mengatasi urtikaria kronik,
'alaupun beberapa pasien menyukai suatu obat disbanding lainnya. Loratadin lebih
eekti dibanding plasebo. Berdasarkan kinetika obat, loratadin diberikan sekali sehari
10
-
8/19/2019 Kmb Urtikaria
11/24
yang cukup eekti dalam beberapa jam setelah ditelan dan mempunyai lama kerja !)-
9" jam. Akri$istin berbeda dengan antihistamin non sedasi lainnya, karena singkatnya
masa paruh dalam darah dan diberikan dalam dosis / kali sehari, setiri@in merupakan
metabolit dari hidroksi@in yang merupakan golongan antihistamin dengan eek sedasi
yang rendah. bat ini terbukti mengurangi insiden eritema, bintul dan pruritis pada
urtikari spontan dan yang dipro$okasi, pada double-blind cross-o$er trials. Beberapa
peneliti dapat menunjukkan berkurangnya iniltrasi eosinoil pada lesi reaksi ase
lambat, setelah diberikan setiri@in,. Dengan memiliki siat sebagai anti inlamasi serta
penyekat H! yang baik, mungkin menguntungkan pasien dimana gambaran
histopatologisnya menunjukkan inlamasi dengan iniltrasi berbagai macam sel
radang.
able antihistamin yang ditujukan untuk urtikaria kronik
4olongan Contoh Dosis
2lasik 0sedasi1 2loreniramin
Hidroksi@in
Dienhidramin
prometa@in
9g, / kali sehari
!*-)(g, / kali sehari
!*-)( g, 0malam hari1
)( g 0malam hari1
4enerasi Akri$astin
%etiri@in
Loratadin
i@olastin
9 g, / kali sehari
!* g, sekali sehari
!* g, sekali sehari
!* g, sekali sehari
4enerasi Desloratadin
eksoenadin
( g, sekali sehari
!"* g, sekali sehari
Antagonis H) %imetadin
ranitidin
9** g, ) kali sehari
!(* g, ) kali sehari
bat-obat yang secara teoritis sebagai stabilisator membran sel mast, seperti
niedipin, pada beberapa penelitian menunjukkan pengaruh yang menguntungkan.
amun demikian, penggunaan dilapangan mempunyai eek yang minimal dan
mungkin baik dipergunakan pada pasien urtikaria yang bersamaan menderita
hipertensi. %odium kromolin, absorbsinya dari saluran pencernaan buruk sekali dan
tidak mempunyai makna dalam terapi urtikaria.
11
-
8/19/2019 Kmb Urtikaria
12/24
Pengobatan Lini 2edua. 'alaupun umumnya antihistamin dapat mengatasi
gejala urtikaria, pada beberapa kasus yang berat memerlukan kortikosteroid. %ebelum
diputuskan pemberian steroid jangka panjang berkaitan dnegan beberapa eek
samping, saat ini sedang diteliti kemungkinan penggunaan obat seperti stano@olol,
sulasala@in dan metotreksat. bat-obat tersebut dapat mengurangi kebutuhan akan
steroid. Pada urtikaria yang berat dan sangat mengganggu akti$itas pasien, dapat
diberikan dosis tinggi steroid secara oral. Prednisolon 8* mg sehari diberikan sebagai
pulse dosing untuk /-( hari.
bat-obatan lain seperti kolkisin, dapson, indometasin dan hidroksiklorokuin
pernah dilaporkan pada beberapa kepustakaan, mempunyain eekti$itas yang cukup
baik dalam mengurangi dosis atau rekuensi penggunaan steroid pada kasus urtikaria
$askulitis.
Pengobatan Lini 2etiga. Plasmaeresis pernah berhasil dilakukan pada beberapa
pasien urtikaria kronik yang terjadi sepanjang 'aktu. Pada kasus tersebut, didapatkan
bukti-bukti adanya autoantibody yang dapat mencetuskan pelepasan histamine. bat-
obatan imunosupresan yang cukup menjanjikan, seperti siklosporin A dan
immunoglobulin secara intra$ena dapat dipergunakan dengan e$aluasi yang ketat.
amun demikian, penggunaannya masih amat terbatas pada pusat-pusat rujukn
tertentu.
/. Pengobatan Dengan Pendekatan erapi erbaru#rtikaria, etiologinya dan cara penatalaksanaannya masih merupakan masalah
pada dokter maupun pasiennya. Dengan semakin dipahaminya perkembangan terbaru
tentang sitokin yang dapat mendorong terjadinya degranulasi sel mast , interleukin
yang merangsang akti$itas dan menghambat terjadinya apoptosis eosinoil serta
autoantibody yang mempunyai ainitas tinggi terhadap reseptor g? pada sel mast ,
merupakan gambaran yang kompleks pada urtikaria. &alaupun kita telah memiliki
berbagai cara yang adekuat pada pengobatan urtikaria umumnya, penatalaksanaan di
masa mendatang seperti imunomodulasi dari produksi sitokin, penggunaan obat-obat
anti inlamasi non steroid yang lebih baik dan pengaturan produksi antibody
autoimun akan semakin berkembang. Perkembangan penggunaan peptide yang
12
-
8/19/2019 Kmb Urtikaria
13/24
menghambat reseptor g? pada sel mast dan penelitian murin anti g?, bisa member
pilihan pendekatan terapi yang baru di masa mendatang.
13
-
8/19/2019 Kmb Urtikaria
14/24
BAB III
KONSEP ASKEP
A. Pengkajian
Pada pengkajian dilakukan 'a'ancara dan pemeriksaan diagnostik untuk memperoleh
inormasi dan data yang nantinya akan digunakan sebagai dasar untuk membuat rencana
asuhan kepera'atan klien. Dari 'a'ancara akan diperoleh inormasi tentang biodata,
keluhan utama, ri'ayat penyakit sekarang, ri'ayat kesehatan atau penyakit di masa lalu,
ri'ayat kesehatan keluarga, pola aktiitas sehari-hari, dan ri'ayat psikososial.
Adapun yang bisa dikaji dari pasien dengan urtikaria adalah 7
!. 2eadaan #mum
eliputi kondisi seperti tingkat ketegangan atau kelelahan, 'arna kulit, tingkat kesadaran
kualitati atau 4C%, pola naas, posisi klien dan respon $erbal klien.
). anda-tanda >ital
eliputi pemeriksaan7
a. ekanan darah
b. Heart 3atec. 3espiratory rate
d. %uhu
/. Pemeriksaan 2epala dan Leher
a. Bentuk 'ajah
b. 4rimace
-
8/19/2019 Kmb Urtikaria
15/24
Perhatikan maniestasi distres pernaasan seperti7 sinkronisasi gerakan dinding dada-
abdomen, dypsnea, orthopnea, PD, Cheyne %tokes, tanda-tanda retraksi otot
intercostae F suprasternal.
b. Palpasienilai getaran suara pada dinding dada 0tactile ermitus1, denyut ape= 0normal7 C%
> CL sinistra, lebar denyutan ! cm1, getaran
-
8/19/2019 Kmb Urtikaria
16/24
c. Pemeriksaan darah, urin, dan eses rutin untuk menilai ada tidaknya ineksi yang
tersembunyi atau kelainan pada alat dalam. Cryoglobulin dan cold hemolysin perlu
diperiksa pada dugaan urtikaria dingin.
d. Pemeriksaan gigi, telinga-hidung-tenggorok, serta usapan $agina perlu untuk
menyingkirkan dugaan adanya ineksi okal.e. es kulit, meskipun terbatas kegunaannya dapat dipergunakan untuk membantu
diagnosis. #ji gores 0scratch test1 dan uji tusuk 0prick test1, serta tes intradermal dapat
dipergunakan untuk mencari alergen inhalan, makanan, dermatoit dan kandida.
. Pemeriksaan histopatologik, 'alaupun tidak selalu diperlukan, dapat membantu
diagnosis. Biasanya terdapat kelainan berupa pelebaran kapiler di papilla dermis,
geligi epidermis mendatar, dan serat kolagen membengkak. Pada tingkat permulaan
tidak tampak iniltrasi seluler dan pada tingkat lanjut terdapat iniltrasi leukosit,
terutama disekitar pembuluh darah.g. Pada urtikaria isik akibat sinar dapat dilakukan tes oto tempel.
h. %untikan mecholyl intradermal dapat digunakan pada diagnosis urtikaria kolinergik.i. es dengan es 0ice cube test1 pada urtikaria dingin.
j. es dengan air hangat pada urtikaria panas.
B. Diagnosa 2epera'atan
!. yeri akut berhubungan dengan adanya lesi ditandai dengan penilaian melaporkan
nyeri secara $erbal atau non $erbal, perilaku melindungi atau proteksi, perilaku
distraksi 0merintih, menangis, gelisah1 'ajah tampak menahan nyeri.
). 2erusakan integritas kulit berhubungan dengan status alergenik ditandai dengan
bentol kemerahan pada kulit dan rasa gatal, terbaka, tertusuk pada daerah kemerahan.
/. 4angguan pola tidur berhubungan dengan pruritas ditandai dengan klien mengeluh
sering terbangun saat tidur karena gatal pada daerah kemerahan dan klien tampak
pucat.
9. 3isiko ineksi berhubungan dengan tempat masuknya organisme sekunder.
(. 4angguan citra tubuh berhubungan dengan perubahan dalam penampilan sekunder
akibat urtikaria ditandai dengan kulit tampak kemerahan, mata dan bibir bengkak,
telinga menebal.
C. Perencanaan
No Dx Keperawatan NOC NIC
! yeri akut berhubungan NOC NIC
16
-
8/19/2019 Kmb Urtikaria
17/24
dengan adanya lesi ditandai
dengan penilaian melaporkan
nyeri secara $erbal atau non
$erbal, perilaku melindungi
atau proteksi, perilaku distraksi
0merintih, menangis, gelisah1
'ajah tampak menahan nyeri.
Pain le$el
Pain control
Comort le$el
Kriteria Hasil :
ampu mengontrol nyeri
0 tahu penyebab nyeri,
mampu menggunakan
teknik nonarmakologis
untuk mengurangi nyeri
,mencari bantuan1
elaporkan bah'a nyeri
berkurang dengan
menggunakan manajemen
nyeri
ampu mengenali nyeri
0skala,intensitas,rekuensi
dan tanda nyeri 1
enyatakan rasa nyaman
setelah nyeri berkurang
Pain ana!eent
- Lakukan pengkajian
nyeri 7 secara
konprehensi termasuk
lokasi, karakteristik,
durasi, rekuensi,
kualitas, dan aktor
presipikasi- 4unakan teknik
komunikasi teraupeutik
untuk mengetahui
pengalamn nyeri pasien- 2aji kultur yang
mempengaruhi respon
nyeri- ?$aluasi rasa nyeri
masa lampau
- 2urangi aktor
presipikasi nyeri
- Pilih danlakukan
penanganan nyeri
0 armakologi,
nonarmakologi dan
inter personal1
- 2aji tipe resumber
nyeri untuk
menentukan inter$ensi
- Ajarkan teknik
nonarmakologi- Berikan analgetik untuk
mengurangi nyeri
- ?$aluasi keeektian
kontrol nyeri- ingkatkan istirahat
- 2olaborasikan dengan
17
-
8/19/2019 Kmb Urtikaria
18/24
dokter jika ada keluhan
dan tindakan nyeri
tidak berhasil
Anal!eti" a#inistration
- entukan lokasi
karakteristik, kualitas,
dan derajat nyeri
sebelum pemberian
obat
- Cek intruksi dokter
tentang jenis obat, dosis
dan rekuensi- Cek ri'ayat alergi- Pilih analgesik yang
diperlukan atau
kombinasi dari
analgesik ketika
pembetian lebih dari
satu
- entukan pilihan
analgesik esuai dengan
tipe dan beratnya nyeri
- entukan analgesik
pilihan, rute
pemberian, dan dosis
optimal
- Berikan analgesik tepat
'aktu terutama saat
nyeri hebat
- ?$aluasi eektiitas
analgesik, tanda dan
gejala
18
-
8/19/2019 Kmb Urtikaria
19/24
) 2erusakan integritas kulit
berhubungan dengan status
alergenik ditandai dengan
bentol kemerahan pada kulit
dan rasa gatal, terbaka,
tertusuk pada daerah
kemerahan.
NOC
issue integrity 7 skin and
mucous membranes
Hemodyalis akses
Kriteria $asil :
ntegritas kulit yang baik
bisa dipertahankan
0sensasi, elastisitas,
temperature, hidrasi,
pigmentasi1 idak ada luka atau lesi
pada kulit Perusi jaringan baik
enunjukkan pemahaman
dalam proses perbaikan
kulit dan mencegah
terjadinya cedera berulang ampu melindungi kulit
dan mempertahankan
kelembaban kulit dan
pera'atan alami
NIC
Press%re ana!eent
-Anjurkan pasien untuk
menggunakan pakaian
yang longgar -Hindari kerutan pada tempat
tidur
- Gaga kebersihan kulit agar
tetap bersih dan kering-obilisasi pasien 0ubah
posisi pasien1 setiap )
jam sekali-onitor kulit akan adanya
kemerahan-leskan lotion atau
minyak
-
8/19/2019 Kmb Urtikaria
20/24
steril-4unakan preparat
antiseptic, sesuai program
ganti balutan pada
inter$al 'aktu yang
sesuai atau biarkan luka
tetap terbuka 0tidak
dibalut1 sesuai program
/ 4angguan pola tidur
berhubungan dengan pruritas
ditandai dengan klien
mengeluh sering terbangun
saat tidur karena gatal pada
daerah kemerahan dan klien
tampak pucat.
NOC
An=iety reduction
Comort le$el
Pain le$el
3est7 e=tent and pattern
%leep7 e=tent and patternKriteria $asil:
Gumlah jam tidur dalam
batas normal 8-" jam
-
8/19/2019 Kmb Urtikaria
21/24
9 3isiko ineksi berhubungan
dengan tempat masuknya
organisme sekunder.
NOC
mmune status
2no'ledge 7 ineksion
control
3isk control
Kriteria $asil :
2lien bebas dari tanda dan
gejala ineksi
endeskripsikan proses
penularan penyakit, actor
yang mempengaruhi
penularan serta
penatalaksanaannya
enunjukkan kemampuan
untuk mencegah timbulnya
ineksi Gumlah leukosit dalam
batas normal enunjukkan prilaku
hidup sehat
NIC
In'e&tion &ontrol ("ontrol
in'e"si)
- Bersihkan ligkungan setelah
dipakai pasien lain
- Batasi pengunjung bila
perlu- nstruksikan pada
pengunjung untuk
mencuci tangan saat
berkunjung dan setelah
berkunjung meninggalkan
pasien- 4unkan sabun antimikrobia
untuk cuci tangan
- Cuci tangan setiap sebelum
dan sesudah tindakan
kepera'atan
- 4unakan baju, sarung
tangan sebagai alat
pelindung- Pertahankan perlindungan
aseptic selama
pemasangan alat- Berikan terapi anti biotic
bila perlu nection
protection 0proteksi
terhadap ineksi1
-onitor tanda dan gejala
ineksi sitemik dan local- onitor hitung granulosit,
&BC- onitor kerentanan
terhadap ineksi- Batasi pengunjung terhadap
21
-
8/19/2019 Kmb Urtikaria
22/24
penyakit menular - Pertahankan tehnik aspesis
pada pasien yang beresiko
- Dorong istirahat
- nstruksikan pasien untuk
minum antibiotic sesuai
resep
- Ajarkan pasien dan keluarga
tanda dan gejala ineksi
- Ajarkan cara menghindari
ineksi- Laporkan kecurigaan ineksi
- Laporkan kultur positi
( 4angguan citra tubuh
berhubungan dengan
perubahan dalam penampilan
sekunder akibat urtikaria
ditandai dengan kulit tampak
kemerahan, mata dan bibir
bengkak, telinga menebal.
NOC
Body image
%el esteem
Kriteria $asil:
Body image positi
ampu mengidentiikasi
kekuatan personal
endeskripsikan secara
actual perubahan ungsi
tubuh empertahankan interaksi
sosial
NIC
Bo#* ia!e en$an&eent
- 2aji secara $erbal dan
non $erbal- onitor rekuensi
mengkritik dirinya- Gelaskan tentang
pengobatan, pera'atan,
kemajuan dan
prognosis penyakit- Dorong klien
mengungkapkan
perasaannya- dentiikasi arti
pengurangan melalui
pemakaian alat bantu
- :asilitasi kontak
dengan indi$idu lain
dalam kelompok kecil
D. mplementasi
mplementasi dapat dilakukan berdasarkan inter$ensi yang ditegakkan dan
sehubungan dengan dapat tidaknya terlaksana itu kembali pada situasional di lapangan.
22
-
8/19/2019 Kmb Urtikaria
23/24
Pelaksanaan dari rencana kepera'atan yang jelas disusun atau ditentukan, yang
bertujuan untuk memenuhi kebutuhan pasien secara optimal dilakukan oleh pasien itu
sendiri ataupun pera'at secara mandiri dan juga dapat bekerja sama dengan anggota tim
kesehatan lainnya.
?. ?$aluasi
Hasil yang diharapkan 7!. yeri yang berhubungan dengan adanya lesi hilang dan tidak tampak 'ajah menahan
nyeri.
). 2erusakan integritas kulit berkurang disertai berkukrangnya kemerahan pada kulit./. 4angguan pola tidur kembali normal karena sudah tidak ada gatal yang dirasakan
klien dan 'ajah klien tidak tampak pucat.9. Berkurangnya risiko ineksi sekunder.
(. idak ada gangguan citra tubuh yang disebabkan urtikaria.
23
-
8/19/2019 Kmb Urtikaria
24/24
BAB I+
PENUTUP
A. 2esimpulan
#rtikaria yang disebut juga 2aligata, Biduran, atau 4elagata adalah suatu reaksi alergi
pada kulit akibat pengeluaran histamin ditandai dengan kemunculan mendadak lesi yang
menonjol yang edematous, ber'arna merah muda dengan ukuran serta bentuk yang
ber$ariasi, keluhan gatal dan menyebabkan gangguan rasa nyaman yang setempat.
%ecara umum keluhan pasien urtikaria hanya merasakan gatal, tetapi pada episode
serangan urtikaria yang berat dapat mengeluh badan terasa lelah, gangguan pencernaan dan
menggigil.Prioritas utama pengobatan urtikaria adalah eliminasi dari bahan penyebab, bahan
pencetus, atau antigen, yang sebenarnya lebih mudah diucapkan dari pada dilakukan.
B. %aran
Bagi para pembaca khususnya mahasis'a semoga makalah ini dapat bermanaat dalam
memahami,mengetahui dan menambah 'a'asan tentang angina pectoris.
24