laporan praktikum interface yoko.docx
TRANSCRIPT
-
5/23/2018 LAPORAN PRAKTIKUM INTERFACE YOKO.docx
1/14
LAPORAN PRAKTIKUM INTERFACE
KENDALI PID
Di ajukan Oleh :
Nama : Aryoko Wibowo
NIM : 021000267
JURUSAN TEKNOFISIKA NUKLIR
SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI NUKLIR
BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL
YOGYAKARTA
2012
-
5/23/2018 LAPORAN PRAKTIKUM INTERFACE YOKO.docx
2/14
I. Tujuan Percobaan
Praktikan mampu memahami karakteristik dan merancang kendali PID
II. Peralatan yang digunakan
1. PC2. Perangkat lunak MATLAB
III. Dasar Teori
Didalam teknik kendali, untuk mendapatkan unjuk kerja yang baikdiperlukan sebuah rangkaian atau perangkat kendali. Perangkat tersebutberfungsi mengubah sinyal kesalahan menjadi sinyal kendali. Sinyalkesalahan berasal dari selisih antara setting point (demand) dengan sinyalumpan balik, secara diagram blok dapat dituliskan sebagai berikut :
Demand /set point
-Kendali Plant . Proses
Error / kesalahan
Sinyal Umpan Balik
+
Sinyal KendaliSinyal Keluaran
Gambar 1. Diagram blok kendali.Blok kendali berisikan rangkaian kendali, dapat diujudkan sebagaiperangkat keras maupun perangkat lunak. Untuk perangkat keras berujudrangkaian elektronik, sedangkan perangkat lunak berujud algoritmakendali. Dalam percobaan blok kendali akan diisi dengan kendali PID.
Sistem kendali PID terdiri atas 3 buah komponen kendali yaitu kendaliP (Proporsional), kendali I (Integral), kendali D (Derivatif), dengan masing-masing mempunyai kelebihan dan kekurangan. Didalam implementasinyamasing-masing dapat bekerja sendiri maupun gabungan diantara ketigakomponen tersebut. Pada perancangan sistem kendali PID diperlukanpengaturan nilai parameter P, I, dan D, agar mendapatkan sinyal keluaranyang optimal dari sistem terhadap masukan tertentu. Ketiga komponentersebut memiliki tanggapan (respon) yang berbeda satu dengan lainyaterhadap keluaran dari sebuah proses. Adapun tanggapan sistem proses
terhadap perubahan parameter kendali dapat dilihat pada table 1.Tabel 1.
Sedangkan blok diagram kendali PID dapat dilihat pada gambar 2.
-
5/23/2018 LAPORAN PRAKTIKUM INTERFACE YOKO.docx
3/14
Gambar 2. Blok diagram Kendali PID.
Secara mathematic kendali PID dapat dituliskan sebagai berikut :
(1)IV. Tatacara Percobaan.
Proses / plant yang akan dikendalikan adalah motor DC,
Gambar 3.model motor DCSecara diagram blok digambarkan sebagai berikut :
Gambar 4. Diagram blok model motor DC.
Adapun fungsi alih ( transfer function) tegangan masukan dengan sudutputaran, dituliskan sebagai berikut :
(2)Sedangkan fungsi alih (transfer function) tegangan masukan denganperputaran sudut dituliskan sebagai :
(3)
-
5/23/2018 LAPORAN PRAKTIKUM INTERFACE YOKO.docx
4/14
1. Lakukan pengamatan tanggapan waktu dari model motor DC (gunakan
persamaan 3, untuk model motor DCnya). pada loop terbuka (open
loop). Secara diagram blok dinyatakan pada gambar 5.
Gambar 5.Diagram blok sistem kalang terbuka (open loop).
G1(s) adalah sistem proses (didalam percobaan digunakan motor DC).Adapun algoritma simulasi pemodelan dinyatakan sebagai berikut.
T=0:0.02:10Num=[K]Dem=[(L*J) (R+L)*J (R*b+K^2)]Yo=tf(Num,Dem)Y=step(Yo,T)plot(Y,T);
xlabel(waktu dlm s).ylabel(kecepatan putar dari motor DC)
pada loop tertutup (close loop). Dengan diagram blok dinyatakan padagambar 7
Gambar 7. Diagram blok sistem kalang tertutup (close loop).G1(s) adalah sistem proses (didalam percobaan digunakan motor DC).Adapun algoritma simulasi pemodelan dinyatakan sebagai berikut.
T=0:0.02:10;Num=[K];Dem=[(L*J) (R+L)*J (R*b+K^2)];Yo=tf(Num,Dem);Ycl=feedback(Yo,1);Y=step(Ycl,T);plot(Y,T);xlabel(waktu dlm s);
G1(s)
X(s)
Y s
X(s
+
-
5/23/2018 LAPORAN PRAKTIKUM INTERFACE YOKO.docx
5/14
ylabel(kecepatan putar dari motor DC);
2. Pengamatan tanggapan waktu dari sistem kendali model motor DC
pada loop tertutup dengan sistem pengendalian, secara diagram blok
sistem dinyatakan pada gambar 6.
Gambar 7. diagram blok sistem terkendali.
G2(s) merupakan fungsi alih dari sistem kendali, sedangkan G1(s)
merupakan sistem proses (sistem yg dikendalikan).
Pengendalian Proporsional (P).Fungsi alih G2(s) diisi dengan
PKsG )(2 (4).
Adapun algoritma simulasi pemodelan kendali, dinyatakan sebagai berikut :T=0:0.02:10;
NumP=[Kp];
Num=[K];Numcp=conv(Num,NumP);
Den=[(L*J) (R+L)*J (R*b+K^2)];Yo=tf(Numcp,Den);
Ycl=feedback(Yo,1);
Y=step(Ycl,T);
plot(Y,T);
xlabel(waktu dlm s);
ylabel(kecepatan putar dari motor DC);
Proporsional Integral (PI).
Dari persamaan 1, bagian kendali D (deferensial) dihilangkan, maka akan
diperoleh sebagai berikut :
sT
KsTK
KsG
i
PiP
sTPPIi
)1()( 1
(4).
Fungsi alih G2(s) diisi dengan GPI(s) diatas.
T=0:0.02:10;NumPI=[Kp*Ti1];DenPI=(T i0];
-
E(s) G1(s)
Y(s X(s)
-
5/23/2018 LAPORAN PRAKTIKUM INTERFACE YOKO.docx
6/14
Num=[K];Numcp=conv(Num,NumPI);
Den=[(L*J) (R+L)*J (R*b+K^2)];
Dencp=conv(Den,DenPI);
Yo=tf(Numcp,Demcp);
Ycl=feedback(Yo,1);Y=step(Ycl,T);
plot(T,Y);
xlabel(waktu dlm s);
ylabel(kecepatan putar dari motor DC);
V. Tata Cara Pengamatan.
Pengamatan tanggapan waktu.Kurva tanggapan waktu dari sistem dapat dilihat pada gambar 8,
Gambar 8.Kurva tanggapan waktu dari sebuah sistem denganmasukan fungsi step (undak).
Nilai Kp, Ki diubah-ubah, kemudian diamati parameter sinyal keluaranantara lain : td, tr, ts, Mp, tp, .
VI. PEMBAHASAN
Pada praktikum ini praktikan akan membahas dan menjelaskan
peranan pengendalian Proporsional dan Integral pada perbaikan unjuk kerja
system contoh di atas. Inti permasalahan praktikum adalah menunjukkan
bagaimana setiap kontribusi kp dan ki dapat memperoleh :
Fast rise time
Minimum overshoot
No steady-state error
G2
(s
G1
+
-
Y(s)
E(s)
U(s)
-
5/23/2018 LAPORAN PRAKTIKUM INTERFACE YOKO.docx
7/14
1. Kendali Proposional
Kp = 0.01
-
5/23/2018 LAPORAN PRAKTIKUM INTERFACE YOKO.docx
8/14
a. Kp = 0.1
b. Kp = 1
-
5/23/2018 LAPORAN PRAKTIKUM INTERFACE YOKO.docx
9/14
c. Kp = 10
d. Kp = 100
-
5/23/2018 LAPORAN PRAKTIKUM INTERFACE YOKO.docx
10/14
Terlihat nilai Kp untuk tanggapan loop tertutup Proporsional,
pengubahannya mempengaruhi pada nilai Mp dan Time Konstan pada
grafik yang dihasilkan. Semakin besar nilai Kp maka nilai Peak Overshoot
dan Time Constant semakin besar. Adapun bentuk grafik untuk nilai Kp
yang semakin bertambah terlihat pulsa (grafik) bertambah riaknya,
sehingga butuh waktu lama untuk mencapai stabil. Dari hal ini dapat dilihat
bahwa dengan adanya nilai Kp dapat mempengaruhi nilai riak dan juga
waktu untuk mencapai steady state baik diperlambat ataupun dipercepat.
Jadi semakin besar nilai Kp maka risetime akan semakin cepat, tetapi
sinyal menjadi tidak stabil atau berosilasi. Dan untuk mencapai keadaan
steady butuh waktu yang lama.
-
5/23/2018 LAPORAN PRAKTIKUM INTERFACE YOKO.docx
11/14
2. Kendali Proposional Integral (PI)
Kp = 1 konstan
% Proporsional Integral%Kp=1
%Ti=1,0.1,0.01
% =1,10,100
T=0:0.02:4;
R=100;
J=0.01;K=0.01;
be=0.1;
L=0.5;
Kp=1000;
Ti=0.0001;
NumPI=[Kp*Ti 1];
DenPI=[Ti 0];
Num=[K];
Numcp=conv(Num,NumPI);Den=[(L*J) (R+L)*J (R*be+K^2)];
Dencp=conv(Den,DenPI);
Yo=tf(Numcp,Dencp);
Yc1=feedback(Yo,1);
Y=step(Yc1,T);
plot(T,Y);
xlabel('waktu dalam s')
ylabel('kecepatan putar dari motor DC')ltiview(Yc1);
grid on
-
5/23/2018 LAPORAN PRAKTIKUM INTERFACE YOKO.docx
12/14
a. Ti = 0.1
b. Ti = 1
c. Ti = 10
-
5/23/2018 LAPORAN PRAKTIKUM INTERFACE YOKO.docx
13/14
d. Ti = 100
-
5/23/2018 LAPORAN PRAKTIKUM INTERFACE YOKO.docx
14/14
Integral berfungsi menghilangkan overshoot, ketika Ti kecil pulsarisetime akan kurang bagus / stabil, semakin besar nilai Ti maka risetime akansemakin lama, tetapi sinyal menjadi stabil. Semakin besar Ti, maka grafikyang dihasilkan semakin baik, dimana pulsa oversoot terkurangi, namun risetime dari pulsa akan semakin lama.
VII. KESIMPULAN
1. Semakin besar nilai Kp maka risetime akan semakin cepat, tetapi
menjadi tidak stabil atau berosilasi. Serta membutuhkan waktu untuk
mencapai steady state yang lama.
2. Integral berfungsi menghilangkan overshoot, Nilai Ti besar maka
risetime semakin lama dan sinyal tabil, begitu pula sebaliknnya Ti kecil
sinyal akan memiliki risetime yang cepat namun kurang bagus.
Yogyakarta, 29 November 2012
Asisten Praktikan
Budi Santoso Aryoko Wibowo