laporan praktikum ahp
DESCRIPTION
AHP merupakan salah satu model pengambilan keputusan dalam Data MiningTRANSCRIPT
LAPORAN PRAKTIKUM
ANALISIS KEPUTUSAN DAN DATA MINING
MODUL 1
ANALITICAL HIERARCHY PROSES (AHP)
Kelompok : D-20 Tgl. Praktikum : 11 April 2013
Nama: 1. Ade Putri Febrianti Hari Praktikum : Kamis
2. Nurul Aini Rusdiasari Dikumpul tgl : 22 April 2013
Kelas : D Yogyakarta, 15 April 2013
Asisten
(Yasser Azka Ulil Albab)
Asisten : D-26
Kriteria Penilaian
Format Laporan :
Isi :
Analisa :
TOTAL :
LABORATORIUM DATA MINING
JURUSAN TEKNIK INDUSTRI
FAKULTAS TEKNIK INDUSTRI
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA
2013
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Deskripsi Permasalahan
Perkembangan industri di Indonesia dari tahun ke tahun mengalami perkembangan yang
signifikan. Pada zaman sekarang saja industri yang ada di Indonesia semakin banyak. Namun,
hal tersebut tidak diiringi dengan perubahan pada system manajemen mapun system struktur
yang ada didalam satu industri tersebut. Padahal, tidak bisa dipungkiri bahwa kemajuan setiap
industri harus diawali dengan adanya system manajeman dan system struktur yang ada didalam
suatu indutri tersebut.
Semakin majunya perkembangan industri yang ada di Indonesia sebenarnya memiliki
dampak positif tinggi. Menciptakan lapangan kerja sehingga mampu menekan angka
pengangguran di Indonesia. Menurut Robert Hutton, industry adalah bagian terpenting dari
perekonomian suatu negara. Pengembangan sektor industry makin marak, hal itu dikarenakan
adanya tuntutan globalisasi. Di Indonesia, kota-kota industri mulai berkembang dan
menghasilkan barang-barang produksi yang bermutu. Namun, ada banyak industri di Indonesia
yang sebagian sahamnya adalah hasil investasi asing. Bahkan, ada juga perusahaan dan industri
yang secara mutlak berdiri dan beroperasi di Indonesia. Adapun yang menyebabkan banyaknya
investor asing masuk ke Indonesia dikarenakan lemahnya perekonomian Indonesia itu sendiri.
Seperti pada pembangunan Petrokimia di Papua Barat.
Banyak para investor asing yang tidak hanya menginveskan dana mereka pada satu
pembangunan saja, tetapi juga terkadang ada beberapa investor yang terlibat langsung dalam
proses pemilihan bahan baku untuk satu pembangunan pabrik industri. Seperti dalam pemilihan
supplier untuk memenuhi kontruksi suatu bangunan. Kontruksi dapat diartikan sebagai suatu
kegiatan yang membangun sarana maupun prasarana. Sedangkan supplier bertujuan untuk
mempermudah pengadaan bahan baku bangunan, sehingga dapat membantu mempercepat proses
pembangunan itu sendiri. Dalam hal pemilihan supplier harus memperhatikan secara baik dan
benar, dikarenakan apabila salah dalam pemilihan supplier justru akan mempengaruhi proses
pembangunan iru sendiri dengan kata lain dapat menghambat proses pembangunan atau bahkan
pembangunan tidak berjalan (idle). Pemilihan supplier harus melihat dari beberapa aspek yang
menguntungkan. Seperti pada aspek kualitas, biaya, pengiriman, responbilitas, dan kuantitas
terhadap barang tersebut.
Disamping melihat kriteria barang yang ditawarkan sekelompok supplier, kita juga harus
melihat kriteria pada supplier itu sendiri. Menurut Saaty (Saaty, 1994) untuk menentukan kriteria
yang paling mempengaruhi kinerja masing-masing kelompok supplier dapat dilihat dari bobot
masing-masing kriteria itu sendiri. Bobot setiap kriteria ditentukan oleh hasil perbandingan
berpasangan setiap kriteria. Sedangkan dalam hasil penelitian oleh Ika Deefi Ana yang berjudul
“Pemilihan Supplier Bahan Baku Lokal PT. Susanti Megah Surabaya Dengan Metode Analitycal
Hierarchy Process” kriteria yang digunakan dalam penelitian ini adalah harga dan biaya, waktu
pengiriman, warna, bentuk, kadar air, flexibility, responbilitas, aksesbilitas dan after sales
service. Sedangkan menurut Miftakhul Jannah, dkk dalam penelitian yang berjudul
“Pengambilan Keputusan Untuk Pemilihan Supplier Bahan Baku Dengan Pendekatan Analitycal
Hierarchy Process ( AHP ) PR. Pahala Sidoarjo” kriteria yang digunakan adalah QCDFR (
Quality, Cost, Delivery, Flexibility, and Responbility ).
Pada penelitian ini, peneliti mengasumsikan lima kriteria dan tiga sub-kriteria. Lima kriteria
tersebut adalah kualitas, kuantitas, biaya, responbilitas dan pengiriman. Sedangkan tiga sub-
kriterianya adalah kualitas memiliki sub-kriteria material, barang tanpa cacat, kesesuaian barang.
Pada biaya memiliki sub-kriteria harga bahan baku, pemberian diskon, dan biaya pengiriman.
Pada pengiriman memiliki sub-kriteria ketepatan bahan bangunan, continuous, dan ketepatan
waktu pengiriman.
1.2 Rumusan Masalah
Dari uraian permasalah diatas, dapat dirumuskan masalah sebagai berikut :
1. Apa Sajakah kriteria, sub-kriteria dan alternative solusi yang mempengaruhi pengambilan
keputusan pada pemilihan supplier pada TB. Praktis Jaya?
2. Bagaimana Hasil analisis dan rekomendasi solusi permasalahan menggunakan metode
AHP?
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Kajian Deduktif
2.1.1 Analitycal Hierarchy Process (AHP)
Metode Analitical Hierarchy Process (AHP) adalah metode yang digunakan untuk
memecahkan suatu situasi yang komplek tidak struktur kedalam beberapa komponen dalam
susunan yang hirarki, dengan member nilai subjektif tentang pentingnya setiap variabel secara
relatif dan menetapkan variabel mana yang memiliki prioritas paling tinggi guna mempengaruhi
hasil pada situasi tersebut. AHP pada dasarnya didesain untuk menangkap secara rasional
persepsi orang yang berhubungan sangat erat dengan permasalahan tertentumelalui prosedur
yang didesain untuk sampai pada suatu skala preferensi diantara berbagai set alternatif. Konsep
metode AHP sebenarnya adalah merubah nilainilai kualitatif menjadi nilai kuantitatif. Sehingga
keputusan - keputusan yang diambil bisa lebih obyektif. AHP merupakan analisis yang
digunakan dalam pengambilan keputusan dengan pendekatan sistem, dimana pengambil
keputusan berusaha memahami suatu kondisi sistem dan membantu melakukan prediksi dalam
mengambil keputusan. dalam menyelesaikan persoalan dengan AHP. (Widya Teknika, 2012)
2.1.2 Pemilihan Supplier
Pemilihan Supplier adalah suatu tindakan pengambilan keputusan untuk memilih seseorang
yang menjalankan usaha menyalurkan atau memasarkan sesuatu barang (produk) tertentu dalam
jangka waktu tertentu. Supplier yang dapat memberikan nilai efisiensi terbaik dengan kriteria
yang diminta oleh perusahaan akan menjadi alternative terbaik. Kesalahan dalam pemilihan
supplier akan berdampak pada penurunan produktivitas perusahaan. (Rantuguwo, Miftakhul
Jannah,2011)
2.2 Kajian Induktif
Dalam penelitian yang dilakukan oleh Chauliah Fatma Putri (2011), pemilihan supplier bahan
baku pengemas pada perusahaan, dimana hasil penilaian evaluasi kinerja supplier di perusahaan
menggunakan rancangan penilaian dengan menggunakan model quality, quantity ,cost, dan
delivery (QQCD) menghasilkan 4 Supplier Performance indikator (SPI). Kriteria quality
memiliki bobot yang tertinggi sebesar 40%, delivery sebesar 30% selanjutnya quantity 20% dan
terakhir adalah cost atau harga sebesar 10%. Hasil keputusan penilaian tetap dijalankan oleh
perusahaan meskipun hasil keputusannya adalah mengeluarkan supplier dari daftar supplier
terpilih.
Berbeda pada penelitian yang dilakukan oleh Ika Deefi Anna (2010) yang membahas
suatu proses pemilihan supplier bahan baku lokal yang dimiliki oleh PT Susanti Megah
Surabaya. Penelitian ini diawali dengan melakukan identifikasi terhadap kriteri-kriteria yang
akan digunakan dalam proses pemilihan suppplier. Setelah didapatkan kriteria pemilihan
supplier, kriteria-kriteria tersebut dilakukan pembobotan dengan metode Analytical Hierarchy
Process (AHP). Kemudian dilakukan penilaian terhadap supplier berdasarkan kriteria dengan
menggunakan skala 1 – 5. Nilai performansi supplier didapatkan dari jumlah perkalian bobot
dengan nilai. Dari hasil perhitungan didapatkan supplier yang menduduki peringkat pertama
adalah supplier F dengan nilai performansi 3,473.
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Objek Penelitian
Objek penelitian dilakukan di TB. Praktis Jaya yang bertempatkan di jalan Kaliurang KM 14,5
Sleman-Yogyakarta. Pemilik dari took bangunan ini bernama Bpk. Saryoto (58th).
3.2 Metode Pengumpulan data
Pada penelitian ini metode pengumpulan data yang digunakan adalah :
a. Observasi
Peneliti melakukan observasi langsung ke lapangan.
Peneliti melakukan wawancara terhadap operator untuk mengetahui kegiatan-
kegiatan yang dilakukan oleh pekerja tersebut.
b. Wawancara
Peneliti melakukan wawancara pada pemilik untuk mengetahui permasalahan apa
yang terjadi pada took bangunan ini.
c. Kuisioner
Peneliti memberikan kuesioner kepada pemilik sebagai penilaian untuk mendapatkan
data yang nantinya akan diolah dalam software.
3.3. Jenis Data
a. Primer
Metode pengumpulan data dapat diperoleh secarang langsung dengan cara
melakukan wawancara dan memberikan kuisioner pada pemilik TB. Praktis Jaya.
Metode yang digunakan oleh peneliti yaitu metode Analytical Hierarchy Process
(AHP), yaitu berupa model pendukung keputusan yang mengurai masalah multi
faktor atau multi kriteria yang kompleks menjadi satu hirarki.
b. Sekunder
Pengumpulan data secara sekunder ini menggunakan literature berdasarkan dari
modul praktikum 1 dan jurnal.
3.4. Alur Penelitian
Gambar 3.1 Flow chart penelitian
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Kriteria dan Sub-Krtiteria Model AHP
a. Kualitas
Kesesuaian barang
Material
Barang tanpa cacat
b. Pengiriman
Keteatan waktu pengiriman
Ketepatan bahan baku
Continuitas delivery
c. Responsibilitas
Harga bahan bangunan
Biaya pengiriman bahan bangunan
Kemampuan memberian diskon
d. Harga
e. Kuantitas
4.2 Alternatif Solusi
Dari berbagai macam jenis supplier terdapat beberapa supplier yang sering digunakan pada
umumnya, maka jenis tersebutlah yang akan menjadi solusi alternatif mana yang akan dipilih.
Berikut adalah alternati-alternatif dari jenis supplier: Klasifikasi supplier bertujuan untuk
menentukan kriteria penilaian pada setiap kelompok supplier. Karena barang yang dipasok oleh
supplier mempunyai pengaruh yang berbeda bagi perusahaan dan mempunyai kesulitan yang
berbeda pula bagi supplier untuk mendapatkannya. Kualitas, biaya, pengiriman, responbilitas dan
kuantitas variabel tersebut diambil dari beberapa referensi dari berbagai jurnal. Dengan alasan
variabel-variabel tersebut menunjukkan bahwa pengaruh dari variabel-variabel tersebut sangat
tinggi dalam pemilihan supplier dari hasil observasi pada TB. Praktis Jaya.
Alternatif solusi yang direkomendasikan oleh pemilik TB ini adalah sebagai berikut :
1. Tetap Pada Supplier Lama
Jenis supplier ini memiliki pemasokan yang cukup banyak. Jenis bahan bangunan yang
disediakan selalu cukup sesuai dengan pemesanan pada TB ini.
2. Menambah Supplier Baru
Jenis supplier ini memiliki pemasokan yang beragam juga. Jenis bahan baku bangunan
yang disediakanpun memiliki banyak jenis. Mulai dari jenis bahan baku bangunan yang
original hingga jenis bahan baku bangunan yang KW. Hal ini dilakukan oleh TB. Praktis
Jaya dikarenakan adanya permintaan dari beberapa konsumen. Keuntungan lain dari
supplier jenis ini adalah biaya pengiriman bahan bangunan yang tidak dikenakan biaya.
3. Mengganti Supplier Baru
Jenis supplier ini memiliki pemasokan yang menyediakan bahan bangunan dengan banyak
merk terbaru. Dikarenakan dari tahun ke tahun, jaman sekarang banyak memproduksi
bahan bangunan yang makin berkualitas, bermutu, sesuai dengan merk yang ada.
Dikarenakan juga banyak berbagai iklan yang menawarkan kepada konsumen terhadap
produk mereka.
4.3 Modul Struktur AHP
4.1 Gambar Flow chart hirarki supplier
4.4 Perbandingan Berpasangan
4.4.1 Perbandingan Berpasangan Antara Kriteria Dengan Tujuan
Tabel 4.1.Perbandingan berpasangan antara kriteria dan kriteria
Kriteria Delivery Responsibilitas Kuantitas Cost Kualiatas
Delivery 1 5 5 1/5 1/3
Responsibilitas 1/5 1 1/3 1/9 1/7
Kuantitas 1/5 3 1 1/7 1/3
Cost 5 9 7 1 3
Kualitas 3 7 3 1/3 1
Tabel 4.2.Perbandingan berpasangan antara kriteria pengiriman dan sub kriteria
Delivery
Ketepatan
Bahan
Bangunan
Ketepatan
Waktu
Pengiriman
Continuous
Ketepatan Bahan Bangunan 1 3 1/5
Ketepatan Waktu
Pengiriman1/3 1 1/9
Continuous 5 9 1
Tabel 4.3.Perbandingan berpasangan antara kriteria harga dan sub kriteria
Cost
Harga
Bahan
Bangunan
Biaya
PengirimanDiskon
Harga Bahan
Bangunan1 5 1/3
Biaya Pengiriman 1/5 1 1/7
Diskon 3 7 1
Tabel 4.4. Perbandingan berpasangan antara kriteria kualitas dan sub kriteria
Kualitas MaterialBarang Tanpa
Cacat
Kesesuaian
Barang
Material 1 7 8
Barang Tanpa Cacat 1/7 1 3
Kesesuaian Barang 1/8 1/3 1
4.4.2 Perbandingan Berpasangan Antara Alternatif dan Kriteria
Tabel 4.5 Perbandingan berpasangan antara alternatif dan kriteria ketepatan bahan bangunan
Ketepatan Bahan Bangunan Suplier A Suplier B Suplier C
Suplier A 1 1/2 1/3
Suplier B 2 1 1/3
Suplier C 3 3 1
Tabel 4.6 Perbandingan berpasangan antara alternatif dan kriteria ketepatan waktu pengiriman
Ketepatan Waktu Penririman Suplier A Suplier B Suplier C
Suplier A 1 1/3 1/7
Suplier B 3 1 1/3
Suplier C 7 3 1
Tabel 4.7 Perbandingan berpasangan antara alternatif dan kriteria continuous delivery
Continuous Delivery Suplier A Suplier B Suplier C
Suplier A 1 1/6 1/8
Suplier B 6 1 1/3
Suplier C 8 3 1
Tabel 4.8.Perbandingan berpasangan antara alternatif dan kriteria kesesuaian barang
Kesesuaian Barang Suplier A Suplier B Suplier C
Suplier A 1 1/5 3
Suplier B 5 1 9
Suplier C 1/3 1/9 1
Tabel 4.9.Perbandingan berpasangan antara alternatif dan kriteria material
Material Suplier A Suplier B Suplier C
Suplier A 1 ½ 3
Suplier B 2 1 3
Suplier C 1/3 1/3 1
Tabel 4.10.Perbandingan berpasangan antara alternatif dan kriteria barang tanpa cacat
Tabel 4.11.Perbandingan berpasangan antara alternatif dan kriteria harga bahan bangunan
Harga Bahan Bangunan Suplier A Suplier B Suplier C
Suplier A 1 1/5 1/7
Suplier B 5 1 1/3
Suplier C 7 3 1
Tabel 4.12Perbandingan berpasangan antara alternatif dan kriteria diskon
Diskon Suplier A Suplier B Suplier C
Suplier A 1 1/3 1/5
Suplier B 3 1 ¼
Suplier C 5 4 1
Tabel 4.13.Perbandingan berpasangan antara alternatif dan kriteria biaya pengiriman bahan bangunan
Barang Tanpa Cacat Suplier A Suplier B Suplier C
Suplier A 1 7 5
Suplier B 1/7 1 1/3
Suplier C 1/5 3 1
Biaya Pengiriman Bahan
Bangunan Suplier A Suplier B Suplier C
Suplier A 1 1/3 1/7
Suplier B 3 1 1/5
Suplier C 7 5 1
Tabel 4.14Perbandingan berpasangan antara alternatif dan kriteria responsibilitas
Responsibilitas Suplier A Suplier B Suplier C
Suplier A 1 1/3 2
Suplier B 3 1 5
Suplier C ½ 1/5 1
Tabel 4.15.Perbandingan berpasangan antara alternatif dan kriteria kuantitas
Kuantitas Suplier A Suplier B Suplier C
Suplier A 1 1/7 1/5
Suplier B 7 1 3
Suplier C 5 1/3 1
4.5 Uji Konsistansi
4.5.1 Uji konsistensi kriteria
Tabel 4.16. Uji konsistensi kriteria
K1 K2 K3 K4 K5 Jmlh eugen
vector
perkalian
matrik
eugen
value
CI IR CR
K1 1 5 5 1/5 1/3 11.53 0.16 0.863 5.43 0,09 0.096 0,085
K2 1/5 1 1/3 1/9 1/7 1.79 0.03 0.179 5.16
K3 1/5 3 1 1/7 1/3 4.68 0.07 0.356 5.06
K4 5 9 7 1 3 25.00 0.50 2.806 5.60
K5 3 7 3 1/3 1 14.33 0.24 1.333 5.6
5.38
4.5.2 Uji konsistensi sub-kriteria pengiriman
Tabel 4.17. Uji konsistensi sub-kriteria pengiriman
Pengiriman
Ketepatan
bahan
bangunan
Ketepatan
waktu
pengiriman
Continous
deliveryJumlah
Perkalian
Matrik
Eigen
ValueCI IR CR
Ketepatan
bahan
bangunan
0,158 0,231 0,153 0,541 0,544 3,0170,1
4
0,5
8
0,02
5
Ketepatan
waktu
pengiriman
0,053 0,077 0,085 0,214 0,215 3,006
Continous
delivery0,789 0,692 0,763 2,244 2,293 3,065
4.5.3 Uji konsistensi sub-kriteria kualitas
Tabel 4.18. Uji konsistensis sub-kriteria kualitas
Kualitas MaterialBarang
tanpa
Kesesuaian
barangJumlah
Perkalian
Matrik
Eigen
ValueCI IR CR
cacat
Material 0,789 0,840 0,667 2,295 2,483 3,245 0,05 0,58 0,09
Barang
tanpa cacat0,113 0,120 0,250 0,483 0,492 3,059
Kesesuaian
barang0,099 0,040 0,083 0,222 0,223 3,018
4.5.4 Uji konsistensi sub-kriteria harga
Tabel 4.19. Uji konsistensi sub-kriteria harga
Harga
Harga
bahan
bangnan
Biaya
pengirimanDiskon Jumlah
Perkalian
Matrik
Eigen
ValueCI IR CR
Biaya
pengiri
man
0,238 0,385 0,226 0,849 0,866 3,0620,0
30,58
0,05
6
Barang
tanpa
cacat
0,048 0,077 0,097 0,221 0,222 3,013
Diskon 0,714 0,538 0,677 1,930 2,008 3,121
4.5.5 Uji Konsistensi Alternative
Kuantitas Alt. Alt. B Alt. C Jumlah eugen Perkalian Eugen CI IR CR
A vector Matriks Value
Alt. A 0,077 0,097 0,048 0,221 0,074 0,222 3,013 0,033 0,58 0,05
Alt.B 0,538 0,677 0,714 1,930 0,643 2,008 3,121
Alt. C 0,385 0,226 0,238 0,849 0,283 0,866 3,062
Tabel 4.20. Uji Konsistensi Perandingan untuk alternative kuantitas
Kesesuai
an
Barang
Alternat
ive A
Alternat
ive B
Alternat
ive C
Juml
ah
euge
n
vect
or
Perkali
an
Matrik
s
Eug
en
Valu
e
CI IR CR
Alternati
ve A0,158 0,153 0,231 0,541
0,18
00,544
3,01
7
0,0
15
0,5
80
0,0
25
Alternati
ve B0,789 0,763 0,692 2,244
0,74
82,293
3,06
5
Alternati
ve C0,053 0,085 0,077 0,214
0,07
10,215
3,00
6
Tabel 4.21. Uji Konsistensi Perandingan untuk alternative kesesuaian barang
Tabel 4.22. Uji Konsistensi Perandingan untuk alternative responbilitas
Responsibi
litas
Alterna
tive A
Alterna
tive B
Alterna
tive C
Juml
ah
euge
n
vect
or
Perkal
ian
Matrik
s
Eug
en
Val
ue
CI IR CR
Alternative
A0,222 0,217 0,250 0,690
0,23
00,690
3,00
3
0,0
02
0,5
80
0,0
03
Alternative
B0,667 0,652 0,625 1,944
0,64
81,948
3,00
7
Alternative
C0,111 0,130 0,125 0,367
0,12
20,367
3,00
1
Tabel 4.23. Uji Konsistensi Perandingan untuk alternative material
MaterialAlternat
ive A
Alternat
ive B
Alternat
ive C
Juml
ah
euge
n
vecto
r
Perkali
an
Matrik
s
Eug
en
Val
ue
CI IR CR
Alternati
ve A0.30 0.27 0.43 1,00 0.35 1.02 3.06 0,0
26
0,58
0
0,0
46
Alternati
ve B0.60 0.55 0.43 1,58 0.50 1.62 3.08
Alternati
ve C0.10 0.18 0.14 0,42 0.16 0.43 3.02
Tabel 4.24. Uji Konsistensi perandingan untuk alternative barang tanpa cacat
Tabel 4.25. Uji Konsistensi Perandingan untuk alternative ketepatan bahan bangunan
4.26. Uji Konsistensi Perandingan untuk ketepatan waktu pengiriman
Tabel 4.26. Uji Konsistensi Perandingan untuk alternative ketepatan waktu pengiriman
Ketepatan
Waktu
Pengiriman
Alt.A Alt. B Alt. C Jumlaheugen
vector
Perkalian
Matriks
Eugen
ValueCI IR CR
Barang
Tnp
Cacat
Altern
ative
A
Altern
ative B
Altern
ative
C
Ju
mla
h
eug
en
vect
or
Perk
alian
Matri
ks
Eu
gen
Val
ue
CI IR C
R
Alterna
tive A0,745 0,636 0,789
2,14
9
0,71
62,273
3,1
41
0,
03
3
0,5
80
0,
05
7
Alterna
tive B0,106 0,091 0,053
0,22
7
0,07
60,251
3,0
14
Alterna
tive C0,149 0,273 0,158
0,62
4
0,20
80,588
3,0
43
Ketepa
tan
Bahan
Bangu
nan
Altern
ative A
Altern
ative B
Altern
ative C
Jum
lah
euge
n
vect
or
Perka
lian
Matri
ks
Eu
gen
Val
ue
CI IRC
R
Alterna
tive A0,167 0,111 0,200
0,47
0
0,15
70,481
3,0
23
0,0
27
0,5
80
0,0
46
Alterna
tive B0,333 0,222 0,200
0,67
4
0,22
50,767
3,0
44
Alterna
tive C0,500 0,667 0,600
1,85
6
0,61
91,822
3,0
94
Alternative A 0,091 0,077 0,097 0,262 0,087 0,265 3,0020,0
04
0,5
80
0,00
6
Alternative B 0,273 0,231 0,226 0,700 0,233 0,731 3,005
Alternative C 0,636 0,692 0,677 2,038 0,679 2,015 3,014
Tabel 4.27. Uji Konsistensi Perandingan untuk alternative continuous delivery
Continuous
Delivery
Alt.
A
Alt.
B
Alt.
CJumlah
eugen
vector
Perkalian
Matriks
Eugen
Value
CI IR CR
Alternative A 0,067 0,040 0,086 0,190 0,063 0,193 3,0120,03
7
0,5
80
0,06
4
Alternative B 0,400 0,240 0,229 0,758 0,253 0,890 3,073
Alternative C 0,533 0,720 0,686 2,052 0,684 2,028 3,138
Tabel 4.28. Uji Konsistensi Perandingan untuk alternative responbilitas
Harga
Bahan
Bangunan
Alt.A Alt.B Alt.C Jumlaheugen
vector
Perkalian
Matriks
Eugen
ValueCI IR CR
Alternative 0,077 0,048 0,097 0,218 0,073 0,222 3,013 0,03 0,580 0,056
A 3
Alternative
B0,385 0,238 0,226 0,747 0,249 0,866 3,062
Alternative
C0,538 0,714 0,677 2,035 0,678 2,008 3,121
Tabel 4.29. Uji Konsistensi Perandingan untuk alternative diskon
Diskon Alt. A Alt. B Alt. C Jumlaheugen
vector
Perkalian
Matriks
Eugen
Value
CI IR CR
Alternative
A0,111 0,063 0,138 0,304 0,101 0,314 3,023
0,0
43
0,5
80
0,07
5
Alternative
B0,333 0,188 0,172 0,591 0,197 0,709 3,068
Alternative
C0,556 0,750 0,690 2,105 0,702 2,109 3,171
Dari hasil uji konsistensi diatas, maka rekapitulasi uji konsistensi dari keseluruhan perbandingan
berpasangan AHP di penelitian ini ditunjukkan oleh
Tabel 4.30 rekapitulasi
No Perbandindangan Berpasangan Nilai CR Interpretasi
1. Perbandingan berpasangan antara 0,085 Konsisten
No Perbandindangan Berpasangan Nilai CR Interpretasi
kriteria dengan kriteris
2. Perbandingan berpasangan antara
sub-kriteria kualitas
0,016 Konsisten
3. Perbandingan berpasangan antara
sub-kriteria pengiriman
0,025 Konsisten
4. Perbandingan berpasangan antara
sub-kriteria kualias
0,09259 Konsisten
5. Perbandingan berpasangan antara
sub-kriteri harga
0,056476 Konsisten
6. Perbandingan berpasangan untuk
alternative dengan kuantitas
0,056 Konsisten
7. Perbandingan berpasangan untuk
alternative dengan responbilitas
0,003 Konsisten
8. Perbandingan berpasangan untuk
alternatif dengan kesesuaian
barang
0,025 Konsisten
9. Perbandingan berpasangan untuk
aternatif dengan material
0,046 Konsisten
10. Perbandingan berpasangan untuk
alternatif dengan brang tanpa cacat
0,057 Konsisten
11. Perbandingan berpasangan untuk
alternaif dengan ketepatan bahan
bangunan
0,046 Konsisten
No Perbandingan Berpasangan Nilai CR Interpretasi
12. Perbandingan berpasangan untuk
altrnatif dengan ketepata waktu
pengiriman
0,006 Konsisten
13. Perbandingan berpasangan 0,064 Konsisten
No Perbandindangan Berpasangan Nilai CR Interpretasi
alternative dengan continuus
delivery
14. Perbandingan berpasangan untuk
alternative dengan harga bahan
bangunan
0,056 Konsisten
15. Perbandingan berpasangan untuk
alternatf dengan diskon
0,075 Konsisten
16. Perbandingan berpasangan untuk
alternative dengan biaya
pengiriman bahan bangunan
0,057 Konsisten
4.6 Analisis Hasil
Tabel 4.15. Analisis Hasil
Atribute Atribute weight Alternatif
Alt.A Alt.B Alt.C
Pengiriman 0,16
Ketepatan bahan bangunan 0,18 0,16 0,22 0,62
Ketepatan waktu pengiriman 0,07 0,09 0,23 0,58
Continous delivery 0,75 0,06 0,25 0,68
Harga 0,50
Harga bahan bangunan 0,28 0,07 0,25 0,68
Biaya pengiriman 0,07 0,08 0,17 0,75
Diskon 0,64 0,10 0,20 0,70
Kualitas 0,24
Kesesuaian barang 0,77 0,27 0,57 0,17
Barang tanpa cacat 0,16 0,72 0,08 0,21
Material 0,07 0,16 0,22 0,62
Kuantitas 0,07 0,07 0,64 0,28
Responsibilitas0,03 0,23 0,65 0,12
Alt. Weight 0,15 0,32 0,53
4.6.1 Pembahasan
a. Dalam mengambil keputusan maka dibentuk kriteria – kriteria yang dapat melingkupi
alternative yang ada. Kriteria yang ada,digunakan sebagai pertimbangan dalam
menentukan keputusan adalah pengiriman dengan sub kriteria ketepatan waktu
pengiriman,ketepatan bahan bangunan dan continous delivery . Kriteria ini dipilih
dikarenakan pengiriman mempengaruhi setiap keputusan yang diambil untuk
mencapai tujuan yaitu pemilihan supplier. Selain itu juga terdapat kriteria harga yang
memiliki sub – kriteria yaitu harga bahan bangunan,biaya pengiriman dan
kemampuan supplier membirikan diskon. Pemilihan kriteria tersebut dikarenakan
untuk mengurangi biaya-biaya oprasional agar harga produk lebih terjangkau oleh
masyarakat.Selain faktor harga,kualitas dari produk yang ditawarkan oleh supplier
menjadi poin penting dalam pemilihan supplier. Oleh karena itu kriteria harga
dengan sub – kriteria kesesuaian barang,material dan barang tanpa cacat ini dipilih
sebagai pertimbangan dalam mengambil keputusan bagaimana cara pemilihan
supplier. Kriteria lain yang dipakai selain pengiriman,kualitas dan harga adalah
kriteria kuantitas dan responsibilitas.Kuantitas dipilih sebagai kriteria dikarenakan
kuantitas produk yang ditawarkan supplier satu dengan yang lainnya akan
berbeda,sedangkan kriteria responsibilitas dipilih karena respon cepat dan tanggap
supplier terhadap permintaan produk ataupun complain produkaka sangat
berpengaruh dalam pengambilan keputusan pemilihan supplier dengan sub-kriteria
ketepatan kinerja, tingkat kepuasan, dan standarisasi keberhasilan.
b. Stuktur dalam AHP ini dibentuk untuk memudahkan pengambil keputusan untuk
menentukan alternative yang ada. Struktur tersebut terdiri dari Goal (tujuan), Kriteria,
sub-kriteria, dan alternative. Untuk setiap keriteria yang memiliki sub-kriteria, maka
akan dilakukan perbandingan berpasangan antara kriteria dan sub kriteria.
Perbandingan berpasangan juga dilakukan pada kriteria dan sub-kriteria terhadap
masing – masing alternative.
c.
Uji konsistensi perbandingan berpasangan untuk kriteria hasil cukup konsisten.
Hal ini dapat di lihat dari hasil perhitungan rasio consistency memiliki nilai
0.085866 yang berarti di bawah 0,1 atau 10%.
Uji konsistensi perbandingan berpasangan untuk alternatif di lihat dari kriteria
kuantitas yang hasilnya cukup konsisten. Hal ini dapat di lihat dari hasil
perhitungan rasio konsistensi memiliki nilai 0,056 yang berarti di bawah 0,1 atau
10%.
Uji konsistensi perbandingan berpasangan untuk alternatif di lihat dari kriteria
responsibilitas yang hasilnya cukup konsisten. Hal ini dapat di lihat dari hasil
perhitungan rasio consistency memiliki nilai 0,003 yang berarti di bawah 0,1
atau 10%.
Uji konsistensi perbandingan berpasangan untuk alternatif di lihat dari kriteria
harga yang hasilnya cukup konsisten. Hal ini dapat di lihat dari hasil perhitungan
rasio consistency pada sub-kriteria harga bahan bangunan dengan nilai
0,056 ,diskon memiliki nilai 0,075 dan biaya pengiriman memiliki nilai 0,057
yang berarti semua sub-kriteria dari harga di bawah 0,1 atau 10%.
Uji konsistensi perbandingan berpasangan untuk alternatif di lihat dari kriteria
kualitas yang hasilnya cukup konsisten. Hal ini dapat di lihat dari hasil
perhitungan rasio consistency pada sub-kriteria kualitas kesesuaian barang
dengan nilai 0,025 , material memiliki nilai 0,046 dan barang tanpa cacat
memiliki nilai 0,057 yang berarti semua sub-kriteria dari kualitas di bawah 0,1
atau 10%.
Uji konsistensi perbandingan berpasangan untuk alternatif di lihat dari kriteria
pengiriman yang hasilnya cukup konsisten. Hal ini dapat di lihat dari hasil
perhitungan rasio consistency pada sub-kriteria pengiriman adalah ketetapan
bahan bangunan dengan nilai 0,046 , kektetapan waktu pengiriman memiliki
nilai 0,006 dan continuous delivery memiliki nilai 0,064 yang berarti semua sub-
kriteria dari pengiriman di bawah 0,1 atau 10%.
d.
Dari analisis hasil,didapatkan bahwa alternative c yaitu mengganti supplier baru
sangat direkomendasikan karena hasil nilai perhitungan pada sub-kriteria
ketepatan bahan bangunan,ketepatan waktu pengiriman ,continuous delivery,
biaya pengiriman,kemampuan memberikan diskon dan material lebih besar
dibandingkan alternative yang lainnya . Karena supplir baru mampu
menjanjikan ketepatan bahan bangunan , ketepatan dalam waktu pengiriman
barang dan pengiriman akan dilakukan terus-menerus . Selain itu supplier baru
mampu memberikan diskon dan material dari barang yang ditawarkan lebih
baik dari supplier lama.
Pada sub-kriteria kualitas,kesesuaian barang dan responsibilitas alternative B
memiliki nilai lebih tinggi dibandingkan dengan alternative lainnya . Hal ini
disebabkan karena pada alternative B, TB.Praktis Jaya hanya akan menambah
supplier yang baru tanpa mengganti supplier lama .Karena supplier lama
memiliki keunggulan dalam respon cepat dalam permintaan dan klaim barang,
Pada sub-kriteria barang tanpa cacat , supplier lama lebih unggul dari supplier
baru.Hal ini terbukti dari hasil analisis pada supplier lama memiliki nilai 0,72.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
1. Dari hasil penelitian ini kriteria-kriteria yang dapat mempengaruhi dalam pengambilan
keputusan pemilihan supplier adalah kualitas, kuantitas, biaya, pengiriman, dan
responbilitas. Pada sub-kriterianya pada kualitas terdapat material, kesesuaian barang,
dan barang tanpa cacat. Pada pengiriman terdapat ketepatan bahan bangunan, ketepatan
pengiriman, dan continuous delivery. Pada biaya terdapat harga bahan bangunan, biaya
pengiriman dan pemberian diskon. Sedangkan pada alternatif dapat diasumsikan terhadap
tetap pada supplier lama, menambah supplier baru dan mengganti supplier baru.
Variabel-variabel diatas merupakan variabel yang dapat mempengaruhi dalam
pengambilan keputusan pemilihan supplier.
2. Hasil analisis permasalahan menggunakan metode AHP adalah terpilihnya alternative
untuk mengganti supplier baru sebagai prioritas pertama untuk dijadikan keputusan
bagaimana cara pemilihan supplier. Sedangkan dengan menambah supplier baru menjadi
prioritas kedua dan tetap pada supplier lama menjadi prioritas terakhir untuk dipilih
sebagai alternative bagaimana memilih supplier. Uji konsistensi yang didapat dalam
perhitungan metode AHP cukup konsisten. Karena dapat dilihat dari semua perbandingan
berpasangan antara kriteria, antara kriteria dengan alternative, antar sub – kriteria, antara
sub – kriteria dengan alternative semuanya memiliki nilai Rasio Consistency (CR)
dibawah 0,1 atau dibawah 10 %.
5.2 Saran
a. Yang menjadi harapan kedepan untuk TB.Praktis Jaya dalam memilih supplier adalah
dengan menggunakan alternative mengganti supplier baru , menambahkan supplier baru
atau tetap pada supplier lama.Hal ini dilakukan agar kentungan yang diperoleh toko
maksimal dan konsumen tidak merasa kecewa.
b. Diharapkan penelitian ini dapat menjadi referensi untuk penelitian selanjutanya yang
berbasis pada pemilihan supplier.
DAFTAR PUSTAKA
Anna, Ika Deefi. (2011). Pemilihan Supplier Bahan Baku Lokal PT Susanti Surabaya Dengan
Metode Analitycal Hierarchy Process (AHP). Jurnal dari Teknik dan Manajemen Industri.
Jannah, Miftakhul. Dkk. (2011). Pengambilan Keputusan Untuk Pemilihan Supplier Bahan Baku
Dengan Pendekatan Analitycal Hierarchy Process ( AHP) PR Pahala Sidoarjo. Jurnal dari
Agrointek. Vol. 5, No. 2
Modul 1. (2013). Analitycal Hierarchy Process. Modul dari Analisis Keputusan Dan Data
Mining. Universitas Islam Indonesia.
Putri, Chauliah Fatma. (2012). Pemilihan supplier bahan baku pengemas dengan metode ahp
(analitycal hierarchy process). Jurnal Dari Widya Teknika Vol. 20 No. 1; 25-30.
LAMPIRAN
KUISIONER