laporan praktikum ahp

43
LAPORAN PRAKTIKUM ANALISIS KEPUTUSAN DAN DATA MINING MODUL 1 ANALITICAL HIERARCHY PROSES (AHP) Kelompok : D-20 Tgl. Praktikum : 11 April 2013 Nama : 1. Ade Putri Febrianti Hari Praktikum : Kamis 2. Nurul Aini Rusdiasari Dikumpul tgl : 22 April 2013 Kelas : D Yogyakarta, 15 April 2013 Asisten (Yasser Azka Ulil Albab) Asisten : D-26 Kriteria Penilaian Format Laporan : Isi : Analisa :

Upload: nurul-aini-rusdiasari

Post on 29-Nov-2015

316 views

Category:

Documents


25 download

DESCRIPTION

AHP merupakan salah satu model pengambilan keputusan dalam Data Mining

TRANSCRIPT

Page 1: LAPORAN PRAKTIKUM AHP

LAPORAN PRAKTIKUM

ANALISIS KEPUTUSAN DAN DATA MINING

MODUL 1

ANALITICAL HIERARCHY PROSES (AHP)

Kelompok : D-20 Tgl. Praktikum : 11 April 2013

Nama: 1. Ade Putri Febrianti Hari Praktikum : Kamis

2. Nurul Aini Rusdiasari Dikumpul tgl : 22 April 2013

Kelas : D Yogyakarta, 15 April 2013

Asisten

(Yasser Azka Ulil Albab)

Asisten : D-26

Kriteria Penilaian

Format Laporan :

Isi :

Analisa :

TOTAL :

LABORATORIUM DATA MINING

JURUSAN TEKNIK INDUSTRI

FAKULTAS TEKNIK INDUSTRI

UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA

2013

Page 2: LAPORAN PRAKTIKUM AHP

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Deskripsi Permasalahan

Perkembangan industri di Indonesia dari tahun ke tahun mengalami perkembangan yang

signifikan. Pada zaman sekarang saja industri yang ada di Indonesia semakin banyak. Namun,

hal tersebut tidak diiringi dengan perubahan pada system manajemen mapun system struktur

yang ada didalam satu industri tersebut. Padahal, tidak bisa dipungkiri bahwa kemajuan setiap

industri harus diawali dengan adanya system manajeman dan system struktur yang ada didalam

suatu indutri tersebut.

Semakin majunya perkembangan industri yang ada di Indonesia sebenarnya memiliki

dampak positif tinggi. Menciptakan lapangan kerja sehingga mampu menekan angka

pengangguran di Indonesia. Menurut Robert Hutton, industry adalah bagian terpenting dari

perekonomian suatu negara. Pengembangan sektor industry makin marak, hal itu dikarenakan

adanya tuntutan globalisasi. Di Indonesia, kota-kota industri mulai berkembang dan

menghasilkan barang-barang produksi yang bermutu. Namun, ada banyak industri di Indonesia

yang sebagian sahamnya adalah hasil investasi asing. Bahkan, ada juga perusahaan dan industri

yang secara mutlak berdiri dan beroperasi di Indonesia. Adapun yang menyebabkan banyaknya

investor asing masuk ke Indonesia dikarenakan lemahnya perekonomian Indonesia itu sendiri.

Seperti pada pembangunan Petrokimia di Papua Barat.

Banyak para investor asing yang tidak hanya menginveskan dana mereka pada satu

pembangunan saja, tetapi juga terkadang ada beberapa investor yang terlibat langsung dalam

proses pemilihan bahan baku untuk satu pembangunan pabrik industri. Seperti dalam pemilihan

supplier untuk memenuhi kontruksi suatu bangunan. Kontruksi dapat diartikan sebagai suatu

kegiatan yang membangun sarana maupun prasarana. Sedangkan supplier bertujuan untuk

mempermudah pengadaan bahan baku bangunan, sehingga dapat membantu mempercepat proses

pembangunan itu sendiri. Dalam hal pemilihan supplier harus memperhatikan secara baik dan

benar, dikarenakan apabila salah dalam pemilihan supplier justru akan mempengaruhi proses

pembangunan iru sendiri dengan kata lain dapat menghambat proses pembangunan atau bahkan

pembangunan tidak berjalan (idle). Pemilihan supplier harus melihat dari beberapa aspek yang

Page 3: LAPORAN PRAKTIKUM AHP

menguntungkan. Seperti pada aspek kualitas, biaya, pengiriman, responbilitas, dan kuantitas

terhadap barang tersebut.

Disamping melihat kriteria barang yang ditawarkan sekelompok supplier, kita juga harus

melihat kriteria pada supplier itu sendiri. Menurut Saaty (Saaty, 1994) untuk menentukan kriteria

yang paling mempengaruhi kinerja masing-masing kelompok supplier dapat dilihat dari bobot

masing-masing kriteria itu sendiri. Bobot setiap kriteria ditentukan oleh hasil perbandingan

berpasangan setiap kriteria. Sedangkan dalam hasil penelitian oleh Ika Deefi Ana yang berjudul

“Pemilihan Supplier Bahan Baku Lokal PT. Susanti Megah Surabaya Dengan Metode Analitycal

Hierarchy Process” kriteria yang digunakan dalam penelitian ini adalah harga dan biaya, waktu

pengiriman, warna, bentuk, kadar air, flexibility, responbilitas, aksesbilitas dan after sales

service. Sedangkan menurut Miftakhul Jannah, dkk dalam penelitian yang berjudul

“Pengambilan Keputusan Untuk Pemilihan Supplier Bahan Baku Dengan Pendekatan Analitycal

Hierarchy Process ( AHP ) PR. Pahala Sidoarjo” kriteria yang digunakan adalah QCDFR (

Quality, Cost, Delivery, Flexibility, and Responbility ).

Pada penelitian ini, peneliti mengasumsikan lima kriteria dan tiga sub-kriteria. Lima kriteria

tersebut adalah kualitas, kuantitas, biaya, responbilitas dan pengiriman. Sedangkan tiga sub-

kriterianya adalah kualitas memiliki sub-kriteria material, barang tanpa cacat, kesesuaian barang.

Pada biaya memiliki sub-kriteria harga bahan baku, pemberian diskon, dan biaya pengiriman.

Pada pengiriman memiliki sub-kriteria ketepatan bahan bangunan, continuous, dan ketepatan

waktu pengiriman.

1.2 Rumusan Masalah

Dari uraian permasalah diatas, dapat dirumuskan masalah sebagai berikut :

1. Apa Sajakah kriteria, sub-kriteria dan alternative solusi yang mempengaruhi pengambilan

keputusan pada pemilihan supplier pada TB. Praktis Jaya?

2. Bagaimana Hasil analisis dan rekomendasi solusi permasalahan menggunakan metode

AHP?

Page 4: LAPORAN PRAKTIKUM AHP

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Kajian Deduktif

2.1.1 Analitycal Hierarchy Process (AHP)

Metode Analitical Hierarchy Process (AHP) adalah metode yang digunakan untuk

memecahkan suatu situasi yang komplek tidak struktur kedalam beberapa komponen dalam

susunan yang hirarki, dengan member nilai subjektif tentang pentingnya setiap variabel secara

relatif dan menetapkan variabel mana yang memiliki prioritas paling tinggi guna mempengaruhi

hasil pada situasi tersebut. AHP pada dasarnya didesain untuk menangkap secara rasional

persepsi orang yang berhubungan sangat erat dengan permasalahan tertentumelalui prosedur

yang didesain untuk sampai pada suatu skala preferensi diantara berbagai set alternatif. Konsep

metode AHP sebenarnya adalah merubah nilainilai kualitatif menjadi nilai kuantitatif. Sehingga

keputusan - keputusan yang diambil bisa lebih obyektif. AHP merupakan analisis yang

digunakan dalam pengambilan keputusan dengan pendekatan sistem, dimana pengambil

keputusan berusaha memahami suatu kondisi sistem dan membantu melakukan prediksi dalam

mengambil keputusan. dalam menyelesaikan persoalan dengan AHP. (Widya Teknika, 2012)

2.1.2 Pemilihan Supplier

Pemilihan Supplier adalah suatu tindakan pengambilan keputusan untuk memilih seseorang

yang menjalankan usaha menyalurkan atau memasarkan sesuatu barang (produk) tertentu dalam

jangka waktu tertentu. Supplier yang dapat memberikan nilai efisiensi terbaik dengan kriteria

yang diminta oleh perusahaan akan menjadi alternative terbaik. Kesalahan dalam pemilihan

supplier akan berdampak pada penurunan produktivitas perusahaan. (Rantuguwo, Miftakhul

Jannah,2011)

2.2 Kajian Induktif

Dalam penelitian yang dilakukan oleh Chauliah Fatma Putri (2011), pemilihan supplier bahan

baku pengemas pada perusahaan, dimana hasil penilaian evaluasi kinerja supplier di perusahaan

menggunakan rancangan penilaian dengan menggunakan model quality, quantity ,cost, dan

delivery (QQCD) menghasilkan 4 Supplier Performance indikator (SPI). Kriteria quality

Page 5: LAPORAN PRAKTIKUM AHP

memiliki bobot yang tertinggi sebesar 40%, delivery sebesar 30% selanjutnya quantity 20% dan

terakhir adalah cost atau harga sebesar 10%. Hasil keputusan penilaian tetap dijalankan oleh

perusahaan meskipun hasil keputusannya adalah mengeluarkan supplier dari daftar supplier

terpilih.

Berbeda pada penelitian yang dilakukan oleh Ika Deefi Anna (2010) yang membahas

suatu proses pemilihan supplier bahan baku lokal yang dimiliki oleh PT Susanti Megah

Surabaya. Penelitian ini diawali dengan melakukan identifikasi terhadap kriteri-kriteria yang

akan digunakan dalam proses pemilihan suppplier. Setelah didapatkan kriteria pemilihan

supplier, kriteria-kriteria tersebut dilakukan pembobotan dengan metode Analytical Hierarchy

Process (AHP). Kemudian dilakukan penilaian terhadap supplier berdasarkan kriteria dengan

menggunakan skala 1 – 5. Nilai performansi supplier didapatkan dari jumlah perkalian bobot

dengan nilai. Dari hasil perhitungan didapatkan supplier yang menduduki peringkat pertama

adalah supplier F dengan nilai performansi 3,473.

Page 6: LAPORAN PRAKTIKUM AHP

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Objek Penelitian

Objek penelitian dilakukan di TB. Praktis Jaya yang bertempatkan di jalan Kaliurang KM 14,5

Sleman-Yogyakarta. Pemilik dari took bangunan ini bernama Bpk. Saryoto (58th).

3.2 Metode Pengumpulan data

Pada penelitian ini metode pengumpulan data yang digunakan adalah :

a. Observasi

Peneliti melakukan observasi langsung ke lapangan.

Peneliti melakukan wawancara terhadap operator untuk mengetahui kegiatan-

kegiatan yang dilakukan oleh pekerja tersebut.

b. Wawancara

Peneliti melakukan wawancara pada pemilik untuk mengetahui permasalahan apa

yang terjadi pada took bangunan ini.

c. Kuisioner

Peneliti memberikan kuesioner kepada pemilik sebagai penilaian untuk mendapatkan

data yang nantinya akan diolah dalam software.

3.3. Jenis Data

a. Primer

Metode pengumpulan data dapat diperoleh secarang langsung dengan cara

melakukan wawancara dan memberikan kuisioner pada pemilik TB. Praktis Jaya.

Metode yang digunakan oleh peneliti yaitu metode Analytical Hierarchy Process

(AHP), yaitu berupa model pendukung keputusan yang mengurai masalah multi

faktor atau multi kriteria yang kompleks menjadi satu hirarki.

b. Sekunder

Pengumpulan data secara sekunder ini menggunakan literature berdasarkan dari

modul praktikum 1 dan jurnal.

Page 7: LAPORAN PRAKTIKUM AHP

3.4. Alur Penelitian

Gambar 3.1 Flow chart penelitian

Page 8: LAPORAN PRAKTIKUM AHP

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Kriteria dan Sub-Krtiteria Model AHP

a. Kualitas

Kesesuaian barang

Material

Barang tanpa cacat

b. Pengiriman

Keteatan waktu pengiriman

Ketepatan bahan baku

Continuitas delivery

c. Responsibilitas

Harga bahan bangunan

Biaya pengiriman bahan bangunan

Kemampuan memberian diskon

d. Harga

e. Kuantitas

4.2 Alternatif Solusi

Dari berbagai macam jenis supplier terdapat beberapa supplier yang sering digunakan pada

umumnya, maka jenis tersebutlah yang akan menjadi solusi alternatif mana yang akan dipilih.

Berikut adalah alternati-alternatif dari jenis supplier: Klasifikasi supplier bertujuan untuk

Page 9: LAPORAN PRAKTIKUM AHP

menentukan kriteria penilaian pada setiap kelompok supplier. Karena barang yang dipasok oleh

supplier mempunyai pengaruh yang berbeda bagi perusahaan dan mempunyai kesulitan yang

berbeda pula bagi supplier untuk mendapatkannya. Kualitas, biaya, pengiriman, responbilitas dan

kuantitas variabel tersebut diambil dari beberapa referensi dari berbagai jurnal. Dengan alasan

variabel-variabel tersebut menunjukkan bahwa pengaruh dari variabel-variabel tersebut sangat

tinggi dalam pemilihan supplier dari hasil observasi pada TB. Praktis Jaya.

Alternatif solusi yang direkomendasikan oleh pemilik TB ini adalah sebagai berikut :

1. Tetap Pada Supplier Lama

Jenis supplier ini memiliki pemasokan yang cukup banyak. Jenis bahan bangunan yang

disediakan selalu cukup sesuai dengan pemesanan pada TB ini.

2. Menambah Supplier Baru

Jenis supplier ini memiliki pemasokan yang beragam juga. Jenis bahan baku bangunan

yang disediakanpun memiliki banyak jenis. Mulai dari jenis bahan baku bangunan yang

original hingga jenis bahan baku bangunan yang KW. Hal ini dilakukan oleh TB. Praktis

Jaya dikarenakan adanya permintaan dari beberapa konsumen. Keuntungan lain dari

supplier jenis ini adalah biaya pengiriman bahan bangunan yang tidak dikenakan biaya.

3. Mengganti Supplier Baru

Jenis supplier ini memiliki pemasokan yang menyediakan bahan bangunan dengan banyak

merk terbaru. Dikarenakan dari tahun ke tahun, jaman sekarang banyak memproduksi

bahan bangunan yang makin berkualitas, bermutu, sesuai dengan merk yang ada.

Dikarenakan juga banyak berbagai iklan yang menawarkan kepada konsumen terhadap

produk mereka.

Page 10: LAPORAN PRAKTIKUM AHP

4.3 Modul Struktur AHP

4.1 Gambar Flow chart hirarki supplier

4.4 Perbandingan Berpasangan

4.4.1 Perbandingan Berpasangan Antara Kriteria Dengan Tujuan

Tabel 4.1.Perbandingan berpasangan antara kriteria dan kriteria

Kriteria Delivery Responsibilitas Kuantitas Cost Kualiatas

Delivery 1 5 5 1/5 1/3

Responsibilitas 1/5 1 1/3 1/9 1/7

Kuantitas 1/5 3 1 1/7 1/3

Cost 5 9 7 1 3

Page 11: LAPORAN PRAKTIKUM AHP

Kualitas 3 7 3 1/3 1

Tabel 4.2.Perbandingan berpasangan antara kriteria pengiriman dan sub kriteria

Delivery

Ketepatan

Bahan

Bangunan

Ketepatan

Waktu

Pengiriman

Continuous

Ketepatan Bahan Bangunan 1 3 1/5

Ketepatan Waktu

Pengiriman1/3 1 1/9

Continuous 5 9 1

Tabel 4.3.Perbandingan berpasangan antara kriteria harga dan sub kriteria

Cost

Harga

Bahan

Bangunan

Biaya

PengirimanDiskon

Harga Bahan

Bangunan1 5 1/3

Biaya Pengiriman 1/5 1 1/7

Diskon 3 7 1

Tabel 4.4. Perbandingan berpasangan antara kriteria kualitas dan sub kriteria

Kualitas MaterialBarang Tanpa

Cacat

Kesesuaian

Barang

Material 1 7 8

Barang Tanpa Cacat 1/7 1 3

Kesesuaian Barang 1/8 1/3 1

Page 12: LAPORAN PRAKTIKUM AHP

4.4.2 Perbandingan Berpasangan Antara Alternatif dan Kriteria

Tabel 4.5 Perbandingan berpasangan antara alternatif dan kriteria ketepatan bahan bangunan

Ketepatan Bahan Bangunan Suplier A Suplier B Suplier C

Suplier A 1 1/2 1/3

Suplier B 2 1 1/3

Suplier C 3 3 1

Tabel 4.6 Perbandingan berpasangan antara alternatif dan kriteria ketepatan waktu pengiriman

Ketepatan Waktu Penririman Suplier A Suplier B Suplier C

Suplier A 1 1/3 1/7

Suplier B 3 1 1/3

Suplier C 7 3 1

Tabel 4.7 Perbandingan berpasangan antara alternatif dan kriteria continuous delivery

Continuous Delivery Suplier A Suplier B Suplier C

Suplier A 1 1/6 1/8

Suplier B 6 1 1/3

Suplier C 8 3 1

Tabel 4.8.Perbandingan berpasangan antara alternatif dan kriteria kesesuaian barang

Kesesuaian Barang Suplier A Suplier B Suplier C

Suplier A 1 1/5 3

Suplier B 5 1 9

Suplier C 1/3 1/9 1

Page 13: LAPORAN PRAKTIKUM AHP

Tabel 4.9.Perbandingan berpasangan antara alternatif dan kriteria material

Material Suplier A Suplier B Suplier C

Suplier A 1 ½ 3

Suplier B 2 1 3

Suplier C 1/3 1/3 1

Tabel 4.10.Perbandingan berpasangan antara alternatif dan kriteria barang tanpa cacat

Tabel 4.11.Perbandingan berpasangan antara alternatif dan kriteria harga bahan bangunan

Harga Bahan Bangunan Suplier A Suplier B Suplier C

Suplier A 1 1/5 1/7

Suplier B 5 1 1/3

Suplier C 7 3 1

Tabel 4.12Perbandingan berpasangan antara alternatif dan kriteria diskon

Diskon Suplier A Suplier B Suplier C

Suplier A 1 1/3 1/5

Suplier B 3 1 ¼

Suplier C 5 4 1

Tabel 4.13.Perbandingan berpasangan antara alternatif dan kriteria biaya pengiriman bahan bangunan

Barang Tanpa Cacat Suplier A Suplier B Suplier C

Suplier A 1 7 5

Suplier B 1/7 1 1/3

Suplier C 1/5 3 1

Page 14: LAPORAN PRAKTIKUM AHP

Biaya Pengiriman Bahan

Bangunan Suplier A Suplier B Suplier C

Suplier A 1 1/3 1/7

Suplier B 3 1 1/5

Suplier C 7 5 1

Tabel 4.14Perbandingan berpasangan antara alternatif dan kriteria responsibilitas

Responsibilitas Suplier A Suplier B Suplier C

Suplier A 1 1/3 2

Suplier B 3 1 5

Suplier C ½ 1/5 1

Tabel 4.15.Perbandingan berpasangan antara alternatif dan kriteria kuantitas

Kuantitas Suplier A Suplier B Suplier C

Suplier A 1 1/7 1/5

Suplier B 7 1 3

Suplier C 5 1/3 1

4.5 Uji Konsistansi

4.5.1 Uji konsistensi kriteria

Page 15: LAPORAN PRAKTIKUM AHP

Tabel 4.16. Uji konsistensi kriteria

K1 K2 K3 K4 K5 Jmlh eugen

vector

perkalian

matrik

eugen

value

CI IR CR

K1 1 5 5 1/5 1/3 11.53 0.16 0.863 5.43 0,09 0.096 0,085

K2 1/5 1 1/3 1/9 1/7 1.79 0.03 0.179 5.16

K3 1/5 3 1 1/7 1/3 4.68 0.07 0.356 5.06

K4 5 9 7 1 3 25.00 0.50 2.806 5.60

K5 3 7 3 1/3 1 14.33 0.24 1.333 5.6

5.38

4.5.2 Uji konsistensi sub-kriteria pengiriman

Tabel 4.17. Uji konsistensi sub-kriteria pengiriman

Pengiriman

Ketepatan

bahan

bangunan

Ketepatan

waktu

pengiriman

Continous

deliveryJumlah

Perkalian

Matrik

Eigen

ValueCI IR CR

Ketepatan

bahan

bangunan

0,158 0,231 0,153 0,541 0,544 3,0170,1

4

0,5

8

0,02

5

Ketepatan

waktu

pengiriman

0,053 0,077 0,085 0,214 0,215 3,006

Continous

delivery0,789 0,692 0,763 2,244 2,293 3,065

4.5.3 Uji konsistensi sub-kriteria kualitas

Tabel 4.18. Uji konsistensis sub-kriteria kualitas

Kualitas MaterialBarang

tanpa

Kesesuaian

barangJumlah

Perkalian

Matrik

Eigen

ValueCI IR CR

Page 16: LAPORAN PRAKTIKUM AHP

cacat

Material 0,789 0,840 0,667 2,295 2,483 3,245 0,05 0,58 0,09

Barang

tanpa cacat0,113 0,120 0,250 0,483 0,492 3,059

Kesesuaian

barang0,099 0,040 0,083 0,222 0,223 3,018

4.5.4 Uji konsistensi sub-kriteria harga

Tabel 4.19. Uji konsistensi sub-kriteria harga

Harga

Harga

bahan

bangnan

Biaya

pengirimanDiskon Jumlah

Perkalian

Matrik

Eigen

ValueCI IR CR

Biaya

pengiri

man

0,238 0,385 0,226 0,849 0,866 3,0620,0

30,58

0,05

6

Barang

tanpa

cacat

0,048 0,077 0,097 0,221 0,222 3,013

Diskon 0,714 0,538 0,677 1,930 2,008 3,121

4.5.5 Uji Konsistensi Alternative

Kuantitas Alt. Alt. B Alt. C Jumlah eugen Perkalian Eugen CI IR CR

Page 17: LAPORAN PRAKTIKUM AHP

A vector Matriks Value

Alt. A 0,077 0,097 0,048 0,221 0,074 0,222 3,013 0,033 0,58 0,05

Alt.B 0,538 0,677 0,714 1,930 0,643 2,008 3,121

Alt. C 0,385 0,226 0,238 0,849 0,283 0,866 3,062

Tabel 4.20. Uji Konsistensi Perandingan untuk alternative kuantitas

Kesesuai

an

Barang

Alternat

ive A

Alternat

ive B

Alternat

ive C

Juml

ah

euge

n

vect

or

Perkali

an

Matrik

s

Eug

en

Valu

e

CI IR CR

Alternati

ve A0,158 0,153 0,231 0,541

0,18

00,544

3,01

7

0,0

15

0,5

80

0,0

25

Alternati

ve B0,789 0,763 0,692 2,244

0,74

82,293

3,06

5

Alternati

ve C0,053 0,085 0,077 0,214

0,07

10,215

3,00

6

Tabel 4.21. Uji Konsistensi Perandingan untuk alternative kesesuaian barang

Tabel 4.22. Uji Konsistensi Perandingan untuk alternative responbilitas

Page 18: LAPORAN PRAKTIKUM AHP

Responsibi

litas

Alterna

tive A

Alterna

tive B

Alterna

tive C

Juml

ah

euge

n

vect

or

Perkal

ian

Matrik

s

Eug

en

Val

ue

CI IR CR

Alternative

A0,222 0,217 0,250 0,690

0,23

00,690

3,00

3

0,0

02

0,5

80

0,0

03

Alternative

B0,667 0,652 0,625 1,944

0,64

81,948

3,00

7

Alternative

C0,111 0,130 0,125 0,367

0,12

20,367

3,00

1

Tabel 4.23. Uji Konsistensi Perandingan untuk alternative material

MaterialAlternat

ive A

Alternat

ive B

Alternat

ive C

Juml

ah

euge

n

vecto

r

Perkali

an

Matrik

s

Eug

en

Val

ue

CI IR CR

Alternati

ve A0.30 0.27 0.43 1,00 0.35 1.02 3.06 0,0

26

0,58

0

0,0

46

Alternati

ve B0.60 0.55 0.43 1,58 0.50 1.62 3.08

Alternati

ve C0.10 0.18 0.14 0,42 0.16 0.43 3.02

Tabel 4.24. Uji Konsistensi perandingan untuk alternative barang tanpa cacat

Page 19: LAPORAN PRAKTIKUM AHP

Tabel 4.25. Uji Konsistensi Perandingan untuk alternative ketepatan bahan bangunan

4.26. Uji Konsistensi Perandingan untuk ketepatan waktu pengiriman

Tabel 4.26. Uji Konsistensi Perandingan untuk alternative ketepatan waktu pengiriman

Ketepatan

Waktu

Pengiriman

Alt.A Alt. B Alt. C Jumlaheugen

vector

Perkalian

Matriks

Eugen

ValueCI IR CR

Barang

Tnp

Cacat

Altern

ative

A

Altern

ative B

Altern

ative

C

Ju

mla

h

eug

en

vect

or

Perk

alian

Matri

ks

Eu

gen

Val

ue

CI IR C

R

Alterna

tive A0,745 0,636 0,789

2,14

9

0,71

62,273

3,1

41

0,

03

3

0,5

80

0,

05

7

Alterna

tive B0,106 0,091 0,053

0,22

7

0,07

60,251

3,0

14

Alterna

tive C0,149 0,273 0,158

0,62

4

0,20

80,588

3,0

43

Ketepa

tan

Bahan

Bangu

nan

Altern

ative A

Altern

ative B

Altern

ative C

Jum

lah

euge

n

vect

or

Perka

lian

Matri

ks

Eu

gen

Val

ue

CI IRC

R

Alterna

tive A0,167 0,111 0,200

0,47

0

0,15

70,481

3,0

23

0,0

27

0,5

80

0,0

46

Alterna

tive B0,333 0,222 0,200

0,67

4

0,22

50,767

3,0

44

Alterna

tive C0,500 0,667 0,600

1,85

6

0,61

91,822

3,0

94

Page 20: LAPORAN PRAKTIKUM AHP

Alternative A 0,091 0,077 0,097 0,262 0,087 0,265 3,0020,0

04

0,5

80

0,00

6

Alternative B 0,273 0,231 0,226 0,700 0,233 0,731 3,005

Alternative C 0,636 0,692 0,677 2,038 0,679 2,015 3,014

Tabel 4.27. Uji Konsistensi Perandingan untuk alternative continuous delivery

Continuous

Delivery

Alt.

A

Alt.

B

Alt.

CJumlah

eugen

vector

Perkalian

Matriks

Eugen

Value

CI IR CR

Alternative A 0,067 0,040 0,086 0,190 0,063 0,193 3,0120,03

7

0,5

80

0,06

4

Alternative B 0,400 0,240 0,229 0,758 0,253 0,890 3,073

Alternative C 0,533 0,720 0,686 2,052 0,684 2,028 3,138

Tabel 4.28. Uji Konsistensi Perandingan untuk alternative responbilitas

Harga

Bahan

Bangunan

Alt.A Alt.B Alt.C Jumlaheugen

vector

Perkalian

Matriks

Eugen

ValueCI IR CR

Alternative 0,077 0,048 0,097 0,218 0,073 0,222 3,013 0,03 0,580 0,056

Page 21: LAPORAN PRAKTIKUM AHP

A 3

Alternative

B0,385 0,238 0,226 0,747 0,249 0,866 3,062

Alternative

C0,538 0,714 0,677 2,035 0,678 2,008 3,121

Tabel 4.29. Uji Konsistensi Perandingan untuk alternative diskon

Diskon Alt. A Alt. B Alt. C Jumlaheugen

vector

Perkalian

Matriks

Eugen

Value

CI IR CR

Alternative

A0,111 0,063 0,138 0,304 0,101 0,314 3,023

0,0

43

0,5

80

0,07

5

Alternative

B0,333 0,188 0,172 0,591 0,197 0,709 3,068

Alternative

C0,556 0,750 0,690 2,105 0,702 2,109 3,171

Dari hasil uji konsistensi diatas, maka rekapitulasi uji konsistensi dari keseluruhan perbandingan

berpasangan AHP di penelitian ini ditunjukkan oleh

Tabel 4.30 rekapitulasi

No Perbandindangan Berpasangan Nilai CR Interpretasi

1. Perbandingan berpasangan antara 0,085 Konsisten

Page 22: LAPORAN PRAKTIKUM AHP

No Perbandindangan Berpasangan Nilai CR Interpretasi

kriteria dengan kriteris

2. Perbandingan berpasangan antara

sub-kriteria kualitas

0,016 Konsisten

3. Perbandingan berpasangan antara

sub-kriteria pengiriman

0,025 Konsisten

4. Perbandingan berpasangan antara

sub-kriteria kualias

0,09259 Konsisten

5. Perbandingan berpasangan antara

sub-kriteri harga

0,056476 Konsisten

6. Perbandingan berpasangan untuk

alternative dengan kuantitas

0,056 Konsisten

7. Perbandingan berpasangan untuk

alternative dengan responbilitas

0,003 Konsisten

8. Perbandingan berpasangan untuk

alternatif dengan kesesuaian

barang

0,025 Konsisten

9. Perbandingan berpasangan untuk

aternatif dengan material

0,046 Konsisten

10. Perbandingan berpasangan untuk

alternatif dengan brang tanpa cacat

0,057 Konsisten

11. Perbandingan berpasangan untuk

alternaif dengan ketepatan bahan

bangunan

0,046 Konsisten

No Perbandingan Berpasangan Nilai CR Interpretasi

12. Perbandingan berpasangan untuk

altrnatif dengan ketepata waktu

pengiriman

0,006 Konsisten

13. Perbandingan berpasangan 0,064 Konsisten

Page 23: LAPORAN PRAKTIKUM AHP

No Perbandindangan Berpasangan Nilai CR Interpretasi

alternative dengan continuus

delivery

14. Perbandingan berpasangan untuk

alternative dengan harga bahan

bangunan

0,056 Konsisten

15. Perbandingan berpasangan untuk

alternatf dengan diskon

0,075 Konsisten

16. Perbandingan berpasangan untuk

alternative dengan biaya

pengiriman bahan bangunan

0,057 Konsisten

4.6 Analisis Hasil

Tabel 4.15. Analisis Hasil

Atribute Atribute weight Alternatif

Page 24: LAPORAN PRAKTIKUM AHP

Alt.A Alt.B Alt.C

Pengiriman 0,16

Ketepatan bahan bangunan 0,18 0,16 0,22 0,62

Ketepatan waktu pengiriman 0,07 0,09 0,23 0,58

Continous delivery 0,75 0,06 0,25 0,68

Harga 0,50

Harga bahan bangunan 0,28 0,07 0,25 0,68

Biaya pengiriman 0,07 0,08 0,17 0,75

Diskon 0,64 0,10 0,20 0,70

Kualitas 0,24

Kesesuaian barang 0,77 0,27 0,57 0,17

Barang tanpa cacat 0,16 0,72 0,08 0,21

Material 0,07 0,16 0,22 0,62

Kuantitas 0,07 0,07 0,64 0,28

Responsibilitas0,03 0,23 0,65 0,12

Alt. Weight 0,15 0,32 0,53

4.6.1 Pembahasan

a. Dalam mengambil keputusan maka dibentuk kriteria – kriteria yang dapat melingkupi

alternative yang ada. Kriteria yang ada,digunakan sebagai pertimbangan dalam

menentukan keputusan adalah pengiriman dengan sub kriteria ketepatan waktu

pengiriman,ketepatan bahan bangunan dan continous delivery . Kriteria ini dipilih

dikarenakan pengiriman mempengaruhi setiap keputusan yang diambil untuk

mencapai tujuan yaitu pemilihan supplier. Selain itu juga terdapat kriteria harga yang

memiliki sub – kriteria yaitu harga bahan bangunan,biaya pengiriman dan

kemampuan supplier membirikan diskon. Pemilihan kriteria tersebut dikarenakan

untuk mengurangi biaya-biaya oprasional agar harga produk lebih terjangkau oleh

masyarakat.Selain faktor harga,kualitas dari produk yang ditawarkan oleh supplier

menjadi poin penting dalam pemilihan supplier. Oleh karena itu kriteria harga

dengan sub – kriteria kesesuaian barang,material dan barang tanpa cacat ini dipilih

Page 25: LAPORAN PRAKTIKUM AHP

sebagai pertimbangan dalam mengambil keputusan bagaimana cara pemilihan

supplier. Kriteria lain yang dipakai selain pengiriman,kualitas dan harga adalah

kriteria kuantitas dan responsibilitas.Kuantitas dipilih sebagai kriteria dikarenakan

kuantitas produk yang ditawarkan supplier satu dengan yang lainnya akan

berbeda,sedangkan kriteria responsibilitas dipilih karena respon cepat dan tanggap

supplier terhadap permintaan produk ataupun complain produkaka sangat

berpengaruh dalam pengambilan keputusan pemilihan supplier dengan sub-kriteria

ketepatan kinerja, tingkat kepuasan, dan standarisasi keberhasilan.

b. Stuktur dalam AHP ini dibentuk untuk memudahkan pengambil keputusan untuk

menentukan alternative yang ada. Struktur tersebut terdiri dari Goal (tujuan), Kriteria,

sub-kriteria, dan alternative. Untuk setiap keriteria yang memiliki sub-kriteria, maka

akan dilakukan perbandingan berpasangan antara kriteria dan sub kriteria.

Perbandingan berpasangan juga dilakukan pada kriteria dan sub-kriteria terhadap

masing – masing alternative.

c.

Uji konsistensi perbandingan berpasangan untuk kriteria hasil cukup konsisten.

Hal ini dapat di lihat dari hasil perhitungan rasio consistency memiliki nilai

0.085866 yang berarti di bawah 0,1 atau 10%.

Uji konsistensi perbandingan berpasangan untuk alternatif di lihat dari kriteria

kuantitas yang hasilnya cukup konsisten. Hal ini dapat di lihat dari hasil

perhitungan rasio konsistensi memiliki nilai 0,056 yang berarti di bawah 0,1 atau

10%.

Uji konsistensi perbandingan berpasangan untuk alternatif di lihat dari kriteria

responsibilitas yang hasilnya cukup konsisten. Hal ini dapat di lihat dari hasil

perhitungan rasio consistency memiliki nilai 0,003 yang berarti di bawah 0,1

atau 10%.

Uji konsistensi perbandingan berpasangan untuk alternatif di lihat dari kriteria

harga yang hasilnya cukup konsisten. Hal ini dapat di lihat dari hasil perhitungan

rasio consistency pada sub-kriteria harga bahan bangunan dengan nilai

Page 26: LAPORAN PRAKTIKUM AHP

0,056 ,diskon memiliki nilai 0,075 dan biaya pengiriman memiliki nilai 0,057

yang berarti semua sub-kriteria dari harga di bawah 0,1 atau 10%.

Uji konsistensi perbandingan berpasangan untuk alternatif di lihat dari kriteria

kualitas yang hasilnya cukup konsisten. Hal ini dapat di lihat dari hasil

perhitungan rasio consistency pada sub-kriteria kualitas kesesuaian barang

dengan nilai 0,025 , material memiliki nilai 0,046 dan barang tanpa cacat

memiliki nilai 0,057 yang berarti semua sub-kriteria dari kualitas di bawah 0,1

atau 10%.

Uji konsistensi perbandingan berpasangan untuk alternatif di lihat dari kriteria

pengiriman yang hasilnya cukup konsisten. Hal ini dapat di lihat dari hasil

perhitungan rasio consistency pada sub-kriteria pengiriman adalah ketetapan

bahan bangunan dengan nilai 0,046 , kektetapan waktu pengiriman memiliki

nilai 0,006 dan continuous delivery memiliki nilai 0,064 yang berarti semua sub-

kriteria dari pengiriman di bawah 0,1 atau 10%.

d.

Dari analisis hasil,didapatkan bahwa alternative c yaitu mengganti supplier baru

sangat direkomendasikan karena hasil nilai perhitungan pada sub-kriteria

ketepatan bahan bangunan,ketepatan waktu pengiriman ,continuous delivery,

biaya pengiriman,kemampuan memberikan diskon dan material lebih besar

dibandingkan alternative yang lainnya . Karena supplir baru mampu

menjanjikan ketepatan bahan bangunan , ketepatan dalam waktu pengiriman

barang dan pengiriman akan dilakukan terus-menerus . Selain itu supplier baru

mampu memberikan diskon dan material dari barang yang ditawarkan lebih

baik dari supplier lama.

Pada sub-kriteria kualitas,kesesuaian barang dan responsibilitas alternative B

memiliki nilai lebih tinggi dibandingkan dengan alternative lainnya . Hal ini

disebabkan karena pada alternative B, TB.Praktis Jaya hanya akan menambah

Page 27: LAPORAN PRAKTIKUM AHP

supplier yang baru tanpa mengganti supplier lama .Karena supplier lama

memiliki keunggulan dalam respon cepat dalam permintaan dan klaim barang,

Pada sub-kriteria barang tanpa cacat , supplier lama lebih unggul dari supplier

baru.Hal ini terbukti dari hasil analisis pada supplier lama memiliki nilai 0,72.

Page 28: LAPORAN PRAKTIKUM AHP

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

1. Dari hasil penelitian ini kriteria-kriteria yang dapat mempengaruhi dalam pengambilan

keputusan pemilihan supplier adalah kualitas, kuantitas, biaya, pengiriman, dan

responbilitas. Pada sub-kriterianya pada kualitas terdapat material, kesesuaian barang,

dan barang tanpa cacat. Pada pengiriman terdapat ketepatan bahan bangunan, ketepatan

pengiriman, dan continuous delivery. Pada biaya terdapat harga bahan bangunan, biaya

pengiriman dan pemberian diskon. Sedangkan pada alternatif dapat diasumsikan terhadap

tetap pada supplier lama, menambah supplier baru dan mengganti supplier baru.

Variabel-variabel diatas merupakan variabel yang dapat mempengaruhi dalam

pengambilan keputusan pemilihan supplier.

2. Hasil analisis permasalahan menggunakan metode AHP adalah terpilihnya alternative

untuk mengganti supplier baru sebagai prioritas pertama untuk dijadikan keputusan

bagaimana cara pemilihan supplier. Sedangkan dengan menambah supplier baru menjadi

prioritas kedua dan tetap pada supplier lama menjadi prioritas terakhir untuk dipilih

sebagai alternative bagaimana memilih supplier. Uji konsistensi yang didapat dalam

perhitungan metode AHP cukup konsisten. Karena dapat dilihat dari semua perbandingan

berpasangan antara kriteria, antara kriteria dengan alternative, antar sub – kriteria, antara

sub – kriteria dengan alternative semuanya memiliki nilai Rasio Consistency (CR)

dibawah 0,1 atau dibawah 10 %.

Page 29: LAPORAN PRAKTIKUM AHP

5.2 Saran

a. Yang menjadi harapan kedepan untuk TB.Praktis Jaya dalam memilih supplier adalah

dengan menggunakan alternative mengganti supplier baru , menambahkan supplier baru

atau tetap pada supplier lama.Hal ini dilakukan agar kentungan yang diperoleh toko

maksimal dan konsumen tidak merasa kecewa.

b. Diharapkan penelitian ini dapat menjadi referensi untuk penelitian selanjutanya yang

berbasis pada pemilihan supplier.

Page 30: LAPORAN PRAKTIKUM AHP

DAFTAR PUSTAKA

Anna, Ika Deefi. (2011). Pemilihan Supplier Bahan Baku Lokal PT Susanti Surabaya Dengan

Metode Analitycal Hierarchy Process (AHP). Jurnal dari Teknik dan Manajemen Industri.

Jannah, Miftakhul. Dkk. (2011). Pengambilan Keputusan Untuk Pemilihan Supplier Bahan Baku

Dengan Pendekatan Analitycal Hierarchy Process ( AHP) PR Pahala Sidoarjo. Jurnal dari

Agrointek. Vol. 5, No. 2

Modul 1. (2013). Analitycal Hierarchy Process. Modul dari Analisis Keputusan Dan Data

Mining. Universitas Islam Indonesia.

Putri, Chauliah Fatma. (2012). Pemilihan supplier bahan baku pengemas dengan metode ahp

(analitycal hierarchy process). Jurnal Dari Widya Teknika Vol. 20 No. 1; 25-30.

Page 31: LAPORAN PRAKTIKUM AHP

LAMPIRAN

KUISIONER