radiologi tuberkulosis

8/11/2019 Radiologi Tuberkulosis

1/23

Radiologi TuberkulosisAgung Hartanto

07120100084

Pembimbing : dr. Hawari Sp.Rad


2/23

Tuberkulosis (TB)

Etiologi:Gram positive obligate aerobic, bakteri tahan asamMycobacterium tuberculosis,M. bovis, M. africanum,andM. microti

Klasifikasi TB

TB

TB Paru

TB Ekstraparu

TB Paru

Sekunder

TB Paru Primer

TB Miliar


3/23

Diagnosis

Gejala klinis TB dibagi menjadi 2 golongan, yaitu gejala lokal dan gejasistemik.

Jika TB paru maka terdapat gejala respiratori: Batuk 2 minggu

Batuk darah

Sesak nafas

Nyeri dada

Gejala sistemik: Demam

Malaise

Keringat malam

Anoreksia

Turun berat badan


4/23

Perjalanan Penyakit

1. Clearance of organism

2.Primary disease

Tubercle

Lymphadenopathy Gohn complex

Caseating necrosis

3. Latent infection

4. Reactivation of disease


5/23


6/23

TB Paru Primer

Anak-anak

Terjadi karena infeksi inhalasi oleh M.tuberculosis

Foto rontgen : Lokasi dimana saja

Kompleks primer (sarang dalam parenkim paru + limfadenitis regiona

Komplikasi : Pleuritis (karena perluasan infiltrat primer ke pleura melalui

penyebaran hematogen)

Atelektaksis (akibat stenosis bronkus karena perforasi kelenjar ke dabronkus)


7/23

Kompleks primer (lengkap, bentuk halter =kelenjar dan fokus perifer


8/23

Tuberkulosis primer disertai pleuritis ata

(epituberkulosis)


9/23

TB Paru Sekunder (re-infeksi)

Dewasa

Foto Rontgen : Lokasi di lapangan atas dan segmen apikal lobus bawah

Biasanya disertai oleh pleuritis

Pembesaran kelenjar limfe jarang ditemukan

Kalsifikasi TB Sekunder : Tuberkulosis minimal

Tuberkulosis lanjut sedang

Tuberkulosis sangat lanjut


10/23

Luas sarang-sarang yang k

melebihi daerah yang dibmedian, apeks, dan 2 iga

sarang soliter dapat beradtidak harus berada dalam

Tidak ditemukan kavitas

Luas sarang yang bersifat

melebihi luas satu paru, smelebihi lubang, diamete

4 cm. Kalau sifat bayangatersebut berupa awan-aw

menjadi daerah konsolidaluasnya tidak boleh meleb

Luas daerah yang dihinggasarang lebih daripadaklas

atau bila ada lubang-lubakeseluruhan semua luban


11/23

Sarang-sarang berbentuk awan ataubercak dengan densitas rendah ataudengan batas tidak tegas.

Sarang-sarang seperti ini biasanya mbahwa proses aktif.


12/23

Lubberkecsandina(res


13/23


14/23


15/23

Tuberkulomata

Kelainan ini menyerupai suatu tumor

berupa sarang keju (caseosa).


16/23

Tuberkulosis fibrosis d

(fenomena kantong cepulmonaris terangkat

kavitas sisa (residual c


17/23

TB Miliar

Penyebaran hematogensarang sekecil 1-2 mm tmerata di kedua belah

Badai kabut (snow storm


18/23


19/23

TB Ekstraparu

Pott disease (TB spondilitis)

Tinggi vertebra berkurang dengan iregularitas darianterosuperior end plate.Menyebarnya di subligamentus


20/23

Tuberkulosis perikarditis


21/23

Dosis OAT

Tabel 2. Jenis dan dosis OAT

Obat

Dosis

(Mg/Kg

BB/Hari)

Dosis yg dianjurkan

DosisMaks

(mg)

Dos

Harian (mg/ kgBB / hari)

Intermitten (mg/Kg/BB/kali)

Rifampicin

8-12

10

10

600

Isoniazid 4-6 5 10 300

Pirazinamid

20-30

25

35

Etambutol 15-20 15 30

Streptomicin

15-18

15

15

1000

Se

Pengobatan


22/23

Paduan Pengobatan PDPI

Kategori Kasus Paduan obat yang diajurkan K

I - TB paru BTA +,

BTA - , lesi luas

2 RHZE / 4 RH atau

2 RHZE / 6 HE

*2RHZE / 4R3H3

II - Kambuh

- Gagal pengobatan

-RHZES / 1RHZE / sesuai hasil uji resistensi atau 2RHZES / 1RHZE

/ 5 RHE

-3-6 kanamisin, ofloksasin, etionamid, sikloserin / 15-18 ofloksasin,

etionamid, sikloserin atau 2RHZES / 1RHZE / 5RHE

B

da

II

- TB paru putus berobat

Sesuai lama pengobatan sebelumnya, lama berhenti minum obatdan keadaan klinis, bakteriologi dan radiologi saat ini (lihat

uraiannya) atau

*2RHZES / 1RHZE / 5R3H3E3

III -TB paru BTA neg. lesi minimal 2 RHZE / 4 RH atau6 RHE atau

*2RHZE /4 R3H3

IV - Kronik RHZES / sesuai hasil uji resistensi (minimal OAT yang sensitif) +

obat lini 2 (pengobatan minimal 18 bulan)

IV

- MDR TB

Sesuai uji resistensi + OAT lini 2 atau H seumur hidup


23/23

radiologi tuberkulosis

Documents