237060768-sirosis-hepatis
TRANSCRIPT
-
8/20/2019 237060768-sirosis-hepatis
1/28
BAB I
PENDAHULUAN
Sirosis hati ( liver cirrhosis) merupakan perjalanan patologi akhir berbagai macam
penyakit hati. Istilah sirosis diperkenalkan pertama kali oleh Laennec pada tahun 1826.
Diambil dalam bahasa Yunani Scirrhus atau irrhos yang artinya !arna orange atau kuning
kecoklatan permukaan hati yang tampak saat otopsi. "anyak bentuk kerusakan hati yang
ditandai #ibrosis.
$enyakit hati menahun dan sirosis dapat ditimbulkan sekitar %&.''' kematian
pertahun di (merika Serikat. Sirosi merupakan penyebab kematian utama yang kesembilan di
(merika dan bertanggung ja!ab terhadap 1)2* seluruh kematian di amerika. "anyak pasienyang meninggal pada dekade keempat atau kelima kehidupan mereka akibat penyakit ini
setiap tahun ada tambahan 2''' kematian yang disebabkan karena gagal hati +ulminan. +,+
Disebabkan hepetitis -irus -irus hepatitis ( dan "/. "elum ada data resmi nasional tentang
sirosis di Indonesia) 0amun dari beberapalaporan di umah sakit umum pemerintahan di
Indonesia) berdasarkan diagnosis klinik dapat dilihat bah!a pre-enlasi sirosis hati yang
dira!at di bangsal penyakit dalam umumnya berkisar antara %.68)3* di 4a!a dan sumatra)
Sedangkan di Sula!esi dan alimantan di ba!ah 1*. Secara keseluruhan pasien ratarata
pre-elansi sirosis adalah %)&* seluruh pasien yang dira!at di bangsal penyakit dalam atau
ratarata 35)5* dari seluruh pasien penyakit hati yang dira!at. $erbandingan pria !anita
ratarata 21 usia ratarata 33 tahun. entang 7sia 1%88 tahun) Dengan kelompok terbanyak
antara 3'&' tahun.
1
-
8/20/2019 237060768-sirosis-hepatis
2/28
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Sirosis Hepatis
Istilah sirosis hepatis diberikan oleh Laence tahun 181) yang berasal dari kata Khirros
yang berarti kuning orange orange yellow/) karena perubahan !arna pada nodul nodul yang
terbentuk. Sirosis hepatis adalah penyakit hepar menahun di#us ditandai dengan adanya
pembentukan jaringan ikat disertai nodul yang mengelilingi parenkim hepar.
9ejala klinis dari sirosis hepatis sangat ber-ariasi) mulai dari tanpa gejala sampai
dengan gejala yang sangat jelas. 9ejala patologik dari sirosis hepatis mencerminkan proses
yang telah berlangsung lama dalam parenkim hepar dan mencakup proses #ibrosis yang
berkaitan dengan pembentukan nodulnodul regenerati#. erusakan dari selsel hepar dapat
menyebabkan ikterus) edema) koagulopati) dan kelainan metabolik lainnya.
Secara lengkap) sirosis hepatis adalah suatu penyakit dimana sirkulasi mikro) anatomi
pembuluh darah besar dan seluruh sistem arsitektur hepar mengalami perubahan menjadi
tidak teratur dan terjadi penambahan jaringan ikat #ibrosis/ di sekitar parenkim hepar yang
mengalami regenerasi.
2.1.1 Insidens dan Epidemiologi
Insidensi sirosis hepatis di (merika diperkirakan %6' per 1''.''' penduduk.
$enyebabnya sebagian besar akibat penyakit hepar alkoholik dan in#eksi -irus kronik. Di
Indonesia data pre-alensi sirosis hepatis belum ada) hanya laporanlaporan dari beberapa
pusat pendidikan saja. Di S Dr. Sardjito Yogyakarta jumlah pasien sirosis hepatis berkisar
3)1* dari pasien yang dira!at di "agian $enyakit Dalam dalam kurun !aktu 1 tahun pada
tahun 2''3. Di :edan dalam kurun !aktu 3 tahun dijumpai pasien sirosis hepatis sebanyak
81 3*/ pasien dari seluruh pasien di "agian $enyakit Dalam.
$enderita sirosis hepatis lebih banyak dijumpai pada lakilaki jika dibandingkan dengan
!anita sekitar 1)6 1 dengan umur ratarata terbanyak antara golongan umur %' ; & tahun
dengan puncaknya sekitar 3' ; 3 tahun.
2.1.2 Etiologi
Di negara barat penyebab dari sirosis hepatis yang tersering akibat alkoholik sedangkandi Indonesia terutama akibat in#eksi -irus hepatitis " maupun
-
8/20/2019 237060768-sirosis-hepatis
3/28
menyebutkan penyebab terbanyak dari sirosis hepatis adalah -irus hepatitis " %'3'*/)
-irus hepatitis < %'3'*/) dan penyebab yang tidak diketahui1'2'*/. (dapun beberapa
etiologi dari sirosis hepatis antara lain
1. =irus hepatitis ")ilson kelebihan beban tembaga/
c. De#isiensi (lpha lantitripsin
d. 9likonosis typeI=
e. 9alaktosemia
#. ?irosinemia
3. olestasis
&. 9angguan imunitas hepatitis lupoid /
6. ?oksin dan obatobatan misalnya metotetre@at) amiodaron)I0,) dan lainlain/
5. Nonalcoholic fatty liver disease 0(+LD/
8. riptogenik
. Sumbatan saluran -ena hepatika
2.1. Anatomi Hepar
,epar adalah organ intestinal terbesar dengan berat antara 1)2)1)8 kg atau kurang lebih
2&* berat badan orang de!asa yang menempati sebagian besar kuadran kanan atas abdomen
dan merupakan pusat metabolisme tubuh dengan #ungsi yang sangat kompleks. ,epar
menempati daerah hipokondrium kanan tetapi lobus kiri dari hepar meluas sampai ke
epigastrium. ,epar berbatasan dengan dia#ragma pada bagian superior dan bagian in#erior
hepar mengikuti bentuk dari batas kosta kanan. ,epar secara anatomis terdiri dari lobus
kanan yang berukuran lebih besar dan lobus kiri yang berukuran lebih kecil. Lobus kanan dan
kiri dipisahkan oleh ligamentum #alsi#orme. Lobus kanan dibagi menjadi segmen anterior
dan posterior oleh #isura segmentalis kanan yang tidak terlihat dari luar. Lobus kiri dibagi
menjadi segmen medial dan lateral oleh ligamentum #alsi#ormis yang terlihat dari luar . $ada
daerah antara ligamentum #alsi#orm dengan kandung empedu di lobus kanan dapat ditemukan
lobus kuadratus dan lobus kaudatus yang tertutup oleh -ena ca-a in#erior dan ligamentum
-enosum pada permukaan posterior. $ermukaan hepar diliputi oleh peritoneum -iseralis)
kecuali daerah kecil pada permukaan posterior yang melekat langsung pada dia#ragma.
%
-
8/20/2019 237060768-sirosis-hepatis
4/28
"eberapa ligamentum yang merupakan peritoneum membantu menyokong hepar. Di ba!ah
peritoneum terdapat jaringan ikat padat yang disebut sebagai kapsula Glisson) yang meliputi
permukaan seluruh organ A bagian paling tebal kapsula ini terdapat pada porta hepatis)
membentuk rangka untuk cabang -ena porta) arteri hepatika) dan saluran empedu. $orta
hepatis adalah #isura pada hepar tempat masuknya -ena porta dan arteri hepatika serta tempat
keluarnya duktus hepatika.
9ambar 6. (natomi hepar
,epar memiliki dua sumber suplai darah) dari saluran cerna dan limpa melalui -ena
porta hepatica dan dari aorta melalui arteri hepatika. (rteri hepatika keluar dari aorta dan
memberikan 8'* darahnya kepada hepar) darah ini masuk ke hepar membentuk jaringan
kapiler dan setelah bertemu dengan kapiler -ena akan keluar sebagai -ena hepatica. =ena
hepatica mengembalikan darah dari hepar ke -ena ka-a in#erior. =ena porta yang terbentuk
dari -ena lienalis dan -ena mesenterika superior) mengantarkan 2'* darahnya ke hepar)
darah ini mempunyai kejenuhan oksigen hanya 5' * sebab beberapa B2 telah diambil oleh
limpa dan usus. Darah yang berasal dari -ena porta bersentuhan erat dengan sel hepar dan
setiap lobulus dile!ati oleh sebuah pembuluh sinusoid atau kapiler hepatika. $embuluh darah
halus yang berjalan di antara lobulus hepar disebut -ena interlobular.
=ena porta memba!a darah yang kaya dengan bahan makanan dari saluran cerna) dan
arteri hepatika memba!a darah yang kaya oksigen dari sistem arteri. (rteri dan -ena
hepatika ini bercabang menjadi pembuluhpembuluh yang lebih kecil membentuk kapiler di
antara selsel hepar yang membentik lamina hepatika. 4aringan kapiler ini kemudian mengalir
ke dalam -ena kecil di bagian tengah masingmasing lobulus) yang menyuplai -ena hepatika.
$embuluhprmbuluh ini menba!a darah dari kapiler portal dan darah yang mengalami
3
-
8/20/2019 237060768-sirosis-hepatis
5/28
deoksigenasi yang telah diba!a ke hepar oleh arteri hepatika sebagai darah yang telah
deoksigenasi. Selain -ena porta) juga ditemukan arteriol hepar didalam septum interlobularis.
(nterior ini menyuplai darah dari arteri ke jaringan jaringan septum diantara lobules yang
berdekatan) dan banyak arterior kecil mengalir langsung ke sinusoid hepar) paling sering
pada sepertiga jarak ke septum interlobularis.
9ambar 5. $embuluh darah pada hepar 18
,epar terdiri atas bermacammacam sel. ,epatosit meliputi 6'* sel hepar) sedangkan
sisanya terdiri atas selsel epithelial sistem empedu dalam jumlah yang bermakna dan selsel
non parenkimal yang termasuk di dalamnya endothelium) sel Kuppfer dan sel Stellata yang
berbentuk seperti bintang. ,epatosit sendiri dipisahkan oleh sinusoid yang tersusun
melingkari e#eren -ena hepatika dan ductus hepatikus. Saat darah memasuki hepar melalui
arteri hepatica dan -ena porta menuju -ena sentralis maka akan didapatkan pengurangan
oksigen secara bertahap. Sebagai konsekuensinya) akan didapatkan -ariasi penting
kerentanan jaringan terhadap kerusakan asinus. :embran hepatosit berhadapan langsung
dengan sinusoid yang mempunyai banyak mikro#ili. :ikro#ili juga tampak pada sisi lain sel
yang membatasi saluran empedu dan merupakan penunjuk tempat permulaan sekresi
empedu. $ermukaan lateral hepatosit memiliki sambungan penghubungan dan desmosom
yang saling bertautan dengan disebelahnya1&.
&
http://arispurnomo.com/wp-content/uploads/2010/07/liver_lobule.jpg
-
8/20/2019 237060768-sirosis-hepatis
6/28
9ambar 8. ,istologi hepar
Sinusoid hepar memiliki lapisan endothelial berpori yang dipisahkan dari hepatosit oleh
ruang Disse ruang perisinusoidal/. Selsel lain yang terdapat dalam dinding sinusoid adalah
sel #agositik upp#er yang merupakan bagian penting dalam sistem retikuloendotelial dan sel
Stellata juga disebut sel Ito) liposit atau perisit/ yang memiliki akti-itas mio#ibriblastik yang
dapat membantu pengaturan aliran darah sinusoidal disamping sebagai #aktor penting dalam
perbaikan kerusakan hepar. $eningkatan akti-itas selsel Stellata tampaknya menjadi #aktor
kunci pembentukan #ibrosis di hepar 1&.
2.1.! "isiologi Hepar
,epar adalah suatu organ besar) dapat meluas) dan organ -enosa yang mampu bekerja
sebagai tempat penampungan darah yang bermakna di saat -olume darah berlebihan dan
mampu menyuplai darah ekstra di saat kekurangan -olume darah. Selain itu) hepar juga
merupakan suatu kumpulan besar sel reaktan kimia dengan laju metabolisme yang tinggi)
saling memberikan substrat dan energi dari satu sistem metabolisme ke sistem yang lain)
mengolah dan mensintesis berbagai Cat yang diangkut ke daerah tubuh lainnya) dan
melakukan berbagai #ungsi metabolisme lain. +ungsi metabolisme yang dilakukan oleh hepar
adalah
a. :etabolisme karbohidrat. Dalam metabolisme karbohidrat) hepar melakukan #ungsi
sebagai berikut
1/ :enyimpan glikogen dalam jumlah besar
2/ on-ersi galaktosa dan #ruktosa menjadi glukosa
%/ 9lukoneogenesis3/ $embentukan banyak senya!a kimia dari produk antara metabolisme karbohidrat
6
-
8/20/2019 237060768-sirosis-hepatis
7/28
,epar terutama penting untuk mempertahankan konsentrasi glukosa darah normal.
$enyimpanan glikogen memungkinkan hepar mengambil kelebihan glukosa dari darah)
menyimpannya) dan kemudian mengembalikannya kembali ke darah bila konsentrasi
glukosa darah rendah. +ungsi ini disebut #ungsi penyangga glukosa hepar.
b. :etabolisme lemak. "eberapa #ungsi spesi#ik hepar dalam metabolisme lemak antara lain
1/ Bksidasi asam lemak untuk menyuplai energy bagi #ungsi tubuh yang lain
2/ Sintesis kolesterol) #os#olipid) dan sebagian besar lipoprotein
%/ Sintesis lemak dari protein dan karbohidrat
,epar berperan pada sebagian besar metabolisme lemak. irakira 8' persen kolesterol
yang disintesis didalam hepar diubah menjadi garam empedu yang kemudian
disekresikan kembali ke dalam empedu) sisanya diangkut dalam lipoprotein dan diba!a
oleh darah ke semua sel jaringan tubuh. +os#olipid juga disintesis di hepar dan ditranspor
dalam lipoprotein. eduanya digunakan oleh sel untuk membentuk membran) struktur
intrasel) dan bermacammacam Cat kimia yang penting untuk #ungsi sel.
c. :etabolisme protein. +ungsi hepar yang paling penting dalam metabolisme protein
adalah sebagai berikut
1/ Deaminasi asam amino
2/ $embentukan ureum untuk mengeluarkan ammonia dari cairan tubuh
%/ $embentukan protein plasma
3/ Interkon-ersi beragam asam amino dan sintesis senya!a lain dari asam amino
Diantara #ungsi hepar yang paling penting adalah kemampuan hepar untuk membentuk
asam amino tertentu dan juga membentuk senya!a kimia lain yang penting dari asam
amino. 7ntuk itu) mulamula dibentuk asam keto yang mempunyai komposisi kimia yang
sama dengan asam amino yang akan dibentuk. emudian suatu radikal amino ditrans#er
melalui beberapa tahap transaminasi dari asam amino yang tersedia ke asam keto untuk
menggantikan oksigen keto.
d. ,epar merupakan tempat penyimpanan -itamin. ,epar mempunyai kecenderungantertentu untuk menyimpan -itamin dan telah lama diketahui sebagai sumber -itamin
tertentu yang baik pada pengobatan pasien. =itamin yang paling banyak disimpan dalam
hepar adalah -itamin () tetapi sejumlah besar -itamin D dan -itamin "12 juga disimpan
secara normal
e. ,epar menyimpan besi dalam bentuk #erritin. Sel hepar mengandung sejumlah besar
protein yang disebut apoferritin, yang dapat bergabung dengan besi baik dalam jumlah
sedikit ataupun banyak. Bleh karena itu) bila besi banyak tersedia dalam cairan tubuh)
5
-
8/20/2019 237060768-sirosis-hepatis
8/28
maka besi akan berikatan dengan apo#erritin membentuk #erritin dan disimpan dalam
bentuk ini di dalam sel hepar sampai diperlukan.
,epar memiliki aliran darah yang tinggi dan resistensi -askuler yang rendah. irakira
1'&' milimeter darah mengalir dari -ena porta ke sinusoid hepar setiap menit) dan tambahan
%'' mililiter lagi mengalir ke sinusoid dari arteri hepatika dengan total ratarata 1%&'
mlmenit. 4umlah ini sekitar 25 persen dari sisa jantung. atarata tekanan di dalam -ena
porta yang mengalir ke dalam hepar adalah sekitar mm,g dan ratarata tekanan di dalam
-ena hepatika yang mengalir dari hepar ke -ena ca-a normalnya hampir tepat ' mm,g. ,al
ini menunjukkan bah!a tahanan aliran darah melalui sinusoid hepar normalnya sangat
rendah namun memiliki aliran darah yang tinggi. 0amun) jika selsel parenkim hepar hancur)
selsel tersebut digantikan oleh jaringan #ibrosa yang akhirnya akan berkontraksi di sekeliling
pembuluh darah) sehingga sangat menghambat darah porta melalui hepar. $roses penyakit ini
disebut sirosis hepatis) Sistem porta juga kadangkadang terhambat oleh suatu gumpalan
besar yang berkembang di dalam -ena porta atau cabang utamanya. "ila sistem porta tiba
tiba tersumbat) kembalinya darah dari usus dan limpa melalui system aliran darah porta hepar
ke sirkulasi sistemik menjadi sangat terhambat) menghasilkan hipertensi portal.
2.1.# Pato$isiologi
Sirosis hepatis termasuk 1' besar penyebab kematian di dunia "arat. :eskipun
terutama disebabkan oleh penyalahgunaan alkohol) kontributor utama lainnya adalah
hepatitis kronis) penyakit saluran empedu) dan kelebihan Cat besi. ?ahap akhir penyakit
kronis ini dide#inisikan berdasarkan tiga karakteristik
a. Bridging fibrous septa dalam bentuk pita halus atau jaringan parut lebar yang
menggantikan lobulus.
b. 0odul parenkim yang terbentuk oleh regenerasi hepatosit) dengan ukuran ber-ariasi dari
sangat kecil garis tengah E %mm) mikronodul/ hingga besar garis tengah beberapasentimeter) makronodul/.
c. erusakan arsitektur hepar keseluruhan.
"eberapa mekanisme yang terjadi pada sirosis hepatis antara lain kematian selsel
hepatosit) regenerasi) dan #ibrosis progresi#. Sirosis hepatis pada mulanya bera!al dari
kematian sel hepatosit yang disebabkan oleh berbagai macam #aktor. Sebagai respons
terhadap kematian selsel hepatosit) maka tubuh akan melakukan regenerasi terhadap selsel
yang mati tersebut. Dalam kaitannya dengan #ibrosis) hepar normal mengandung kolagen
interstisium tipe I) III) dan I=/ di saluran porta) sekitar -ena sentralis) dan kadangkadang di
8
-
8/20/2019 237060768-sirosis-hepatis
9/28
parenkim. $ada sirosis) kolagen tipe I dan III serta komponen lain matriks ekstrasel
mengendap di semua bagian lobulus dan selsel endotel sinusoid kehilangan #enestrasinya.
4uga terjadi pirau -ena porta ke -ena hepatika dan arteri hepatika ke -ena porta. $roses ini
pada dasarnya mengubah sinusoid dari saluran endotel yang berlubang dengan pertukaran
bebas antara plasma dan hepatosit) menjadi -askular tekanan tinggi) beraliran cepat tanpa
pertukaran Cat terlarut. Secara khusus) perpindahan protein antara hepatosit dan plasma
sangat terganggu.
2.1.% Klasi$i&asi
"erdasarkan mor#ologi) Sherlock membagi sirosis hepatis atas % jenis) yaitu
1. :ikronodular
Yaitu sirosis hepatis dimana nodulnodul yang terbentuk berukuran E % mm.
2. :akronodular
Yaitu sirosis hepatis dimana nodulnodul yang terbentuk berukuran F % mm.
%.
-
8/20/2019 237060768-sirosis-hepatis
10/28
3/ mual
&/ berat badan menurun
6/ pada lakilaki dapat timbul impotensi) testis mengecil) buah dada membesar) dan
hilangnya dorongan seksualitas.
Stadium lanjut sirosis dekompensata/) gejalagejala lebih menonjol terutama bila
timbul komplikasi kegagalan hepar dan hipertensi portal) meliputi
1/ hilangnya rambut badan
2/ gangguan tidur
%/ demam tidak begitu tinggi
3/ adanya gangguan pembekuan darah) pendarahan gusi) epistaksis) gangguan siklus
haid) ikterus dengan air kemih ber!arna seperti teh pekat) muntah darah atau
melena) serta perubahan mental) meliputi mudah lupa) sukar konsentrasi) bingung)
agitasi) sampai koma.
b. $emeriksaan $enunjang
$emeriksaan laboratorium yang bisa didapatkan dari penderita sirosis hepatis antara
lain13
1/ S9B? serum glutamil oksalo asetat/ atau (S? aspartat aminotrans#erase/ dan S9$?
serum glutamil piru-at trans#erase/ atau (L? alanin aminotrans#erase/ meningkat
tapi tidak begitu tinggi. (S? lebih meningkat disbanding (L?. 0amun) bila enCim ini
normal) tidak mengeyampingkan adanya sirosis.
2/ (lkali #os#atase (L$/) meningkat kurang dari 2% kali batas normal atas. onsentrasi
yang tinggi bisa ditemukan pada pasien kolangitis sklerosis primer dan sirosis bilier
primer.
%/ 9amma 9lutamil ?ranspeptidase 99?/) meningkat sama dengan (L$. 0amun) pada
penyakit hati alkoholik kronik) konsentrasinya meninggi karena alcohol dapat
menginduksi mikrosomal hepatic dan menyebabkan bocornya 99? dari hepatosit.
3/ "ilirubin) konsentrasinya bisa normal pada sirosis kompensata dan meningkat pada
sirosis yang lebih lanjut dekompensata/
&/ 9lobulin) konsentrasinya meningkat akibat sekunder dari pintasan) antigen bakteri
dari sistem porta masuk ke jaringan lim#oid yang selanjutnya menginduksi
immunoglobulin.
6/ >aktu protrombin memanjang karena dis#ungsi sintesis #aktor koagulan akibat
sirosis
5/ 0a serum menurun) terutama pada sirosis dengan asites) dikaitkan dengan
ketidakmampuan ekskresi air bebas.
1'
-
8/20/2019 237060768-sirosis-hepatis
11/28
8/ $ansitopenia dapat terjadi akibat splenomegali kongesti# berkaitan dengan hipertensi
porta sehingga terjadi hipersplenisme.
Selain itu) pemeriksaan radiologis yang bisa dilakukan) yaitu
1/ "arium meal) untuk melihat -arises sebagai kon#irmasi adanya hipertensi porta
2/ 7S9 abdomen untuk menilai ukuran hati) sudut) permukaan) serta untuk melihat
adanya asites) splenomegali) thrombosis -ena porta) pelebaran -ena porta) dan
sebagai skrinning untuk adanya karsinoma hati pada pasien sirosis.
2.1.( Kompli&asi
:orbiditas dan mortalitas sirosis tinggi akibat komplikasinya. "erikut berbagai macam
komplikasi sirosis hati
a. ,ipertensi $ortal
b. (sites
c. $eritonitis "akterial Spontan. omplikasi ini paling sering dijumpai yaitu in#eksi cairan
asites oleh satu jenis bakteri tanpa ada bukti in#eksi sekunder intra abdominal. "iasanya
terdapat asites dengan nyeri abdomen serta demam
d. =arises esophagus dan hemoroid. =arises esophagus merupakan salah satu mani#estasi
hipertensi porta yang cukup berbahaya. Sekitar 2'3'* pasien sirosis dengan -arises
esophagus pecah menimbulkan perdarahan
e. Gnse#alopati ,epatik. nse#alopati hepatic merupakan kelainan neuropsikiatri akibat
dis#ungsi hati. :ulamula ada gangguan tidur kemudian berlanjut sampai gangguan
kesadaran dan koma. Gnse#alopati hepatic terjadi karena kegagalan hepar melakukan
detoksi#ikasi bahanbahan beracun 0,% dan sejenisnya/. 0,% berasal dari pemecahan
protein oleh bakteri di usus. Bleh karena itu) peningkatan kadar 0,% dapat disebabkan
oleh kelebihan asupan protein) konstipasi) in#eksi) gagal hepar) dan alkalosis. "erikut
pembagian stadium ense#alopati hepatikum
$embagian stadium ense#alopati hepatikum
Stadi)m *ani$estasi Klinis
' esadaran normal) hanya sedikit ada penurunan daya ingat)
konsentrasi) #ungsi intelektual) dan koordinasi.
1 9angguan pola tidur
2 Letargi
% Somnolen) disorientasi !aktu dan tempat) amnesia
3 oma) dengan atau tanpa respon terhadap rangsang nyeri.
11
-
8/20/2019 237060768-sirosis-hepatis
12/28
#. Sindroma ,epatorenal. $ada sindrom hepatorenal) terjadi gangguan #ungsi ginjal akut
berupa oligouri) peningkatan ureum) kreatinin) tanpa adanya kelainan organic ginjal.
erusakan hati lanjut menyebabkan penurunan per#usi ginjal yang berakibat pada
penurunan #iltrasi glomerulus.
2.1.+ Penatala&sanaan
Gtiologi sirosis mempengaruhi penanganan sirosis. ?erapi ditujukan untuk mengurangi
progresi penyakit) menghindarkan bahanbahan yang bisa menambah kerusakan hati)
pencegahan) dan penanganan komplikasi. ?atalaksana pasien sirosis yang masih kompensata
ditujukan untk mengurangi progresi kerusakan hati.
a. $enatalaksanaan Sirosis ompensata
"ertujuan untuk mengurangi progresi kerusakan hati) meliputi
1/ :enghentikan penggunaan alcohol dan bahan atau obat yang hepatotoksik
2/ $emberian asetamino#en) kolkisin) dan obat herbal yang dapat menghambat kolagenik
%/ $ada hepatitis autoimun) bisa diberikan steroid atau imunosupresi#
3/ $ada hemokromatosis) dilakukan #lebotomi setiap minggu sampai konsentrasi besi
menjadi normal dan diulang sesuai kebutuhan.
&/ $ada pentakit hati nonalkoholik) menurunkan "" akan mencegah terjadinya sirosis
6/ $ada hepatitis ") inter#eron al#a dan lami-udin merupakan terapi utama. Lami-udin
diberikan 1''mg secara oral setiap hari selama satu tahun. Inter#eron al#a diberikan
secara suntikan subkutan %:I7) %@1 minggu selama 36 bulan.
5/ $ada hepatitis < kronik) kombinasi inter#eron dengan riba-irin merupakan terapi
standar. Inter#eron diberikan secara subkutan dengann dosis & :I7) %@1 minggu) dan
dikombinasi riba-irin 8''1''' mghari selama 6 bulan. 7ntuk pengobatan #ibrosis
hati) masih dalam penelitian. Inter#eron) kolkisin) metotreksat) -itamin () dan obat
obatan sedang dalam penelitian.
b. $enatalaksanaan Sirosis Dekompensata
1/ (sites
a/ ?irah baring
b/ Diet rendah garam sebanyak &)2 gram atau ' mmolhari
c/ Diuretic spiroolakton 1''2'' mghari. espon diuretic bisa dimonitor dengan
penurunan "" ')& kghari tanpa edem kaki/ atau 1)' kghari dengan edema
kaki/. "ilamana pemberian spironolakton tidak adekuat) dapat dikombinasi
dengan #urosemide 2'3' mghari dosis [email protected]' mghari/
12
-
8/20/2019 237060768-sirosis-hepatis
13/28
d/ $arasentesis dilakukan bila asites sangat besar 36 liter/) diikuti dengan
pemberian albumin.
2/ $eritonitis "akterial Spontan
Diberikan antibiotik glongan cephalosporin generasi III seperti ce#otaksim secara
parenteral selama lima hari atau Huinolon secara oral. :engingat akan rekurennya
tinggi maka untuk pro#ilaksis dapat diberikan nor#lo@acin 3'' mghari/ selama 2%
minggu.
%/ =arises Gso#agus
a/ Sebelum dan sesudah berdarah) bisa diberikan obat penyekat beta propanolol/
b/ >aktu perdarahan akut) bisa diberikan preparat somatostatin atau okreotid)
diteruskan dengan tindakan skleroterapi atau ligasi endoskopi
3/ Gnse#alopati ,epatik
a/ Laktulosa untuk mengeluarkan ammonia
b/ 0eomisin) untuk mengurangi bakteri usus penghasil ammonia
c/ Diet rendah protein ')& gram.kg""hari) terutama diberikan yang kaya asam
amino rantai cabang
&/ Sindrom ,epatorenal
Sampai saat ini belum ada pengobatan yang e#ekti# untuk S,. Bleh karena itu)
pencegahan terjadinya S, harus mendapat perhatian utama berupa hindari
pemakaian diuretic agresi#) parasentesis asites) dan restriksi cairan yang berlebihan.
2.1.1, Prognosis
$rognosis sirosis hepatis sangat ber-ariasi dipengaruhi oleh sejumlah #aktor) meliputi
etiologi) beratnya kerusakan hepar) komplikasi) dan penyakit lain yang menyertai sirosis.
lasi#ikasi
-
8/20/2019 237060768-sirosis-hepatis
14/28
BAB III
PEN-AJIAN KASUS
2.1. IDENTI"IKASI
0ama ?n.:
7mur 66 tahun
13
-
8/20/2019 237060768-sirosis-hepatis
15/28
4enis kelamin Laki ;laki
(lamat 4ln.(bi usno 1& elurahan emang (gung
Status :enikah
$ekerjaan "uruh
(gama Islam
:S 16 4uli 2'13) pukul 1&.1' >I"
2.2. ANA*NESIS (utoanamnesis/
Kel)an )tama
$erut semakin bertambah besar sejak 1 bulan S:S
/i0aat peralanan pena&it
Sejak J 1 bulan S:S) pasien mengeluh perutnya membesar dan semakin lama
semakin besar yang dirasakan penderita bila memakai celana yang menjadi sempit. $erut
yang membesar ini merata dan tidak dirasakan adanya benjolan. eluhan perut membesar ini
disertai keluhan lemah badan) na#su makan berkurang) perut terasa kembung dan cepat
kenyang. $asien mengeluh adanya mual tapi tidak disertai muntah. $asien juga mengeluh
sering sesak na#as) tidak dipengaruhi perubahan cuaca dan emosi. "( pasien ber!arna
seperti teh. "(" pasien tidak ada kelainan) darah disangkal) !arna hitam disangkal. i!ayat
demam /) muntah darah /) jantung berdebar /) nyeri dada /) sembab pada kelopak mata
pada pagi hari /) bengkak pada tungkai /. $asien kemudian berobat ke dokter umum dan
dikatakan bah!a hepar pasien telah membesar. $asien diberi obat pil pasien tidak tahu nama
obatnya / tetapi keluhan tidak berkurang.
J 1 minggu S:S) os mengeluh perut semakin bertambah besar) merata di seluruh
perut) perut terasa cepat kenyang) sering mual namun tidak dapat dimuntahkan. Sesak juga
dirasakan semakin sering yang tidak dipengaruhi cuaca dan akti#itas. $asien juga mengeluh
kedua kaki mulai membengkak) na#su makan berkurang dan badan terasa semakin lemas.
"( ber!arna seperti teh. $asien sudah % hari tidak "(") setiap kali "(" tidak ada darah
dan !arna hitam disangkal. i!ayat demam tidak terlalu tinggi ada) 2 minggu S:S) selama
3 hari) membaik dengan obat paracetamol. $asien kemudian berobat ke S7D $alembang
"(I dan disarankan dira!at inap.
/i0aat pena&it da)l)3
1&
-
8/20/2019 237060768-sirosis-hepatis
16/28
i!ayat sakit kuning 6 tahun yang lalu dan diobati oleh dokter di puskesmas) minum
obat dan keluhan hilang
i!ayat kebiasaan minum jamujamuan disangkal
i!ayat minum obat untuk sakit paruparu yang menyebabkan air kencing penderita
ber!arna merah tidak ada
i!ayat kebiasaan minum obatobat penghilang nyeri disangkal
i!ayat minum alkohol disangkal
i!ayat trans#usi darah dan mengalami pembedahan tidak ada
/i0aat pena&it &el)arga
i!ayat penyakit dengan keluhan yang sama dalam keluarga di sangkal.
/i0aat Sosioe&onomi
esan Status ekonomi kurang.
2.. PE*E/IKSAAN "ISIK
Keadaan )m)m
eadaan umum tampak sakit sedang
esadaran compos mentis
Dehidrasi /
?ekanan darah 1''8' mm,g
0adi 58@menit) reguler) isi dan tegangan cukup
$erna#asan 22 @menit) thoracoabdominal) reguler
Suhu %6)5K <
"erat badan &1 kg
?inggi badan 1&' cm
Lingkar $erut 5 cm
Keadaan spesi$i&
ulit !arna sa!o matang) pucat /) ikterik /
epala normose#ali) ekspresi sakit sedang
ambut rambut hitam) terdistribusi rata) tidak mudah dicabut
16
-
8/20/2019 237060768-sirosis-hepatis
17/28
:ata konjungti-a pucat / sklera ikterik /) edem palpebra /)
eksopthalmus /) endopthalmus /) pupil isokor) re#lek cahaya normal)
pergerakan mata ke segala arah baik
?elinga sekret / nyeri tekan /
,idung sekret / de-iasi septum / perna#asan cuping hidung /?enggorokan hiperemi #aring /) tonsil ?1?1
9igi dan :ulut gigi lengkap) stomatitis /) pucat pada lidah /) atro#i papil /)
hipertro#i ginggi-a /) gusi berdarah /
Leher distensi -ena jugular /A 4=$ &2 cm,2B) pembesaran kelenjar getah
bening dan tiroid /
Dada simetris) spider ne-i /) ginekomastia
$aru
Inspeksi statis simetris A dinamis dada tidak tertinggal
$alpasi #remitus taktil kanan M kiri$erkusi sonor pada seluruh lapang paru
(uskultasi -esikuler / normal) ronkhi/) !heeCing /
4antung
Inspeksi iktus kordis tidak tampak
$alpasi iktus kordis tidak teraba
$erkusi batas kanan SI< = linea parasternalis de@tra
batas kiri SI< =) 1 jari disebelah medial linea midcla-icula sinistra
batas atas SI< II linea parasternalis sinistra
(uskultasi bunyi jantung I dan II) reguler) murmur /) gallop /
(bdomen
Inspeksi perut cembung) simetris) -enektasi /) tidak ada lesi
$alpasi tegang) distensi /) hepar) lien dan ginjal sulit dinilai) nyeri tekan /
$erkusi timpani di puncak abdomen) redup di lateral abdomen) shi#ting dullness
/) undulasi /) nyeri ketok
-
8/20/2019 237060768-sirosis-hepatis
18/28
Leukosit &1'' mm%
?rombosit 83.''' mm%
,b )8 grdl
,t %' -ol*
LGD mmjam
:
-
8/20/2019 237060768-sirosis-hepatis
19/28
esan
(scites masi#
9ambaran sirosis hepatis
=ena porta dan -ena hepatica sulit dinilai
Pemeri&saan /ontgen Tora&s
esan
-
8/20/2019 237060768-sirosis-hepatis
20/28
J 1 minggu S:S) os mengeluh perut semakin bertambah besar dan keluhan semakin
berat. Sesak juga dirasakan semakin sering. $asien juga mengeluh kedua kaki mulai
membengkak) na#su makan berkurang dan badan terasa semakin lemas. "( ber!arna
seperti teh. $asien sudah % hari tidak "(") setiap kali "(" tidak ada darah dan !arna hitam
disangkal. i!ayat demam tidak terlalu tinggi ada) 2 minggu S:S) selama 3 hari) membaik
dengan obat paracetamol. $asien kemudian berobat ke S7D $alembang "(I dan
disarankan dira!at inap.
Dari pemeriksaan #isik didapatkan keadaan umum tampak sakit sedang) kesadaran
compos mentis. ?ekanan darah 1''8' mm,g) nadi 58 @menit reguler) perna#asan 22
@menit. Didapatkan sclera ikterik) palmar eritem dan edema pretibial. $ada dada didapatkan
spider ne-i dan ginekomastia. Dari pemeriksaan abdomen ditemukan perut yang cembung)
tegang) undulasi /) shi#ting dullness /.
Dari pemeriksaan laboratorium ditemukan) albumin 2)3 gdl) globulin1)2 gdl) S9B?
&3 uL) bilirubin total 3)31 mmolL) bilirubin direk %)%8 mmolL) bilirubin indirek ')5%
mmolL.
DIA4N8SIS
Sirosis hepatis dekompensata
DIA4N8SA BANDIN4
,epatitis -iral
,epatocelluler carcinoma
PENATALAKSANAAN
?irah baring
Diet hati III
I=+D LD& M 11 gtt O=menit microdrip
+urosemid 2@1
Spironolacton 2 @ 1'' mg
LansopraCole 1 @ 1
-
8/20/2019 237060768-sirosis-hepatis
21/28
$arasintesis diagnosis
Gndoskopi
P/84N8SIS
Puo ad -itam dubia ad malam
Puo ad #unctionam dubia ad malam
"8LL8: UP
?anggal Subective !bective "ssess#ent $lan
15513 Sesak ↓) batuk) kaki
dan perut
bengkak)
mual /)
muntah /)
"(" /
encer
!arnakuning
7 sakit sedang
es compos mentis
?D 1''8'mm,g
, 56@m) reguler
23@m
? %6)3°<:ata onjungti-a pucat /)
Sklera ikterik /
-
8/20/2019 237060768-sirosis-hepatis
22/28
(bdomen distensi / undulasi
/) shi#ting dullness /)
lingkar perut cm
Gkstremitas edema pretibia
"" &2 kg
18513 $erut
memberat)
sesak /)
mual /)
muntah /)
perut terasa
penuh)
"(" /
normal)
"(sedikit
sedikit
!arna
kuning.
7 sakit sedang
es compos mentis
?D 1%'8'mm,g
, %@m) reguler
2&@m
? %6)°<:ata onjungti-a pucat /)
Sklera ikterik /
-
8/20/2019 237060768-sirosis-hepatis
23/28
/) shi#ting dullness /)
lingkar perut cm
Gkstremitas edema pretibia
"" &2 kg
22513 Sesak/)
kaki
tangan) dan
perut
bengkak)
"(
banyak
7 sakit sedang
es compos mentis
?D 12'8'mm,g
, 8&@m) reguler
21@m
? %&)8°<:ata onjungti-a pucat /)
Sklera ikterik /
-
8/20/2019 237060768-sirosis-hepatis
24/28
serosa dalam rongga peritoneum. Suatu tanda asites adalah meningkatnya lingkar abdomen.
$asien juga mengeluh sesak napas yang tidak dipengaruhi oleh cuaca dan akti#itas.
$enimbunan cairan yang sangat nyata pada abdomen dapat menyebabkan napas pendek
karena dia#ragma terdorong.
,asil anamnesis didapatkan pasien mengeluh perut membesar yang terasa penuh dan
sesak napas yang tidak dipengaruhi oleh akti#itas) keluhan tidak disertai nyeri dada) batuk)
badan terasa semakin lemah) "( ber!arna seperti teh) tidak terdapat gangguan pada "(".
$asien mual namun tidak muntah dan tidak demam. $asien kemudian berobat ke S7D.
$ada pemeriksaan #isik pasien ditemukan adanya sclera ikterik) spider ne-i pada dada
atas) ginekomastia) asites) undulasi) shi#ting dullness) palmar eritem serta edema peri#er pada
kedua tungkai kaki. $ada pemeriksaan laboratorium pasien ini ditemukan adanya
peningkatan kadar S9B? dan S9$?) penurunan kadar albumin) peningkatan kadar bilirubintotal dan bilirubin direct.
"erdasarkan mani#estasi klinis) hasil pemeriksaan #isik dan pemeriksaan laboratorium
pasien ini didiagnosis kerja sebagai sirosis hepatis. Diagnosis sirosis ditegakan dengan
kriteria Soebandiri yaitu asites) splenomegali) -enektasi -ena kolateral) spider ne-i) -arises
esophagus hematemesis melena/) ratio albumin globulin terbalik dan palmar eritem. $ada
pasien ini didapatkan 3 kriteria klinis soebandiri yaitu asites) spider ne-i) ratio
albuminglobulin terbalik) dan palmar eritem. $ada pasien ini telah mengalami sirosis hati
dekompensata. Sirosis hati dapat dikatakan dekompensata apabila memiliki satu atau lebih
mani#estasi ikterik) asites) ense#alopati atau perdarahan -arises.
$ada anamnesis ditemukan keluhan berupa pembengkakan perut disertai sesak napas.
(sites merupakan masi#estasi cardinal sirosis dan bentuk berat lain dari penyakit hati.
"eberapa #actor yang tururt terlibat dalam pathogenesis asites pada sirosis hati adalah
hipertensi porta) hipoalbuminemia) meningkatnya pembentukan dan aliran lim#a hati) retensi
natrium) dan gangguan ekskresi air.
$ada sirosis hati terjadi -asokonstriksi dan #ibrotisasi sinusoid yang berakibat
terjadinya peningkatan resistensi sistem porta sehingga terjadi hipertensi porta. $eningkatan
resistensi -ena porta diimbangi dengan -asodilatasi splanik bed oleh -asodilator endogen.
$eningkatan resistensi system porta yang diikuti oleh peningkatan aliran darah akibat
-asodilatasi splanknik bed menyebabkan hipertensi porta menetap. ,ipertensi porta akan
menyebabkan peningkatan tekanan transudasi terutama di sinusoid dan selanjutnya kapiler
usus. ?ransudate akan terkumpul di rongga peritoneum.
,ipoalbuminemia terjadi karena menurunnya sintesis albumin yang dihasilkan oleh
selsel hati terganggu sehingga menyebabkan tekanan osmotic koloid turun. ombinasi
antara tekanan hidrostatik yang meningkat dengan tekanan osmotic yang menurun dalam
23
-
8/20/2019 237060768-sirosis-hepatis
25/28
jaringan pembuluh darah intestinal menyebabkan terjadinya transudasi cairan dari ruang
intra-ascular ke ruang interstisial.,ipertensi porta juga dapat meningkatkan pembentukan
lim#a hepatikyang membuatnya keluar dari hati ke dalam rongga peritoneum sehingga
menyebabkan tingginya protein dalam cairan asites) dan meningkatkan tekanan osmotic
koloid dalam rongga peritoneum dan memicu terjadinya transudasi cairan dari rongga
intra-ascular ke ruang peritoneum. ,ipertensi portal juga dapat menyebabkan terjadinya
-asodilatasi arteri splanknik. =asodilatasi ini akan mengakibatkan hipo-olemi arterial sentral
sehingga akan merangsang akti-asi system reninangiotensinaldosteron yang dapat
menyebabkan retensi natrium dan air. Sehingga menyebabkan peningkatan tekanan
hidrostatik intra-ascular yang pada akhirnya menyebabkan transudasi cairan dari
intra-ascular ke interstisial.
$ada pemeriksaan #isik pasien ditemukan adanya sclera ikterik) spider ne-i pada dada
atas) ginekomastia) asites) undulasi) shi#ting dullness) palmar eritem serta edema peri#er pada
kedua tungkai kaki.
Spider ne-i merupakan suatu lesi -ascular yang dikelilingi beberapa -ena-ena kecil
dan dapat ditemukan pada bahu) !ajah) dan lengan atas. Spider ne-i dapat terjadi akibat
peningkatan rasio ekstradioltestosterone bebas. 9inekosmastia terjadi akibat penurunan le-el
serum testosterone dan penurunan akti-itas reseptor androgen hepatik. Gdema peri#er
umumnya terjadi setelah timbulnya asites) dan dapat dijelaskan sebagai akibat
hipoalbuminemia dan retensi garam dan air. egegalan sel hati untuk menginakti#kan
aldosterone dan hormone antidiuretic merupakan penyebab retensi natrium dan air.
$ada pemeriksaan laboratorium pasien ini ditemukan adanya peningkatan kadar
S9B? dan S9$?) penurunan kadar albumin) peningkatan kadar bilirubin total dan bilirubin
direct. $eningkatan ringan hingga sedang dari kadar S9B?S9$? merupakan satusatunya
tes biokimia yang ditemukan. $enanda dari #ungsi hepatis yang terganggu penurunan
albumin) peningkatan bilirubin) dan perpanjangan protrombin dapat ditemukan/.
$ada hasil pemeriksaan 7S9 abdomen) terlihat cairan asites masi# di rongga abdomendan memperkuat diagnosis sirosis dengan adanya gambaran berupa hepar yang mengecil
dengan tepi yang tidak rata. ,asil pemeriksaan rontgen thora@ tidak menunjukkan adanya
kelainan pada paruparu dan jantung.
?atalaksana pada pasien ini merupakan terapi suporti# untuk mengurangi keluhan
pasien dan untuk tidak memperberat progresi#itas penyakit. ?irah baring disertai dengan
pemeberian diuretic dapat memberikan man#aat. ,al ini dihubungkna dengan peningkatan
per#usi renal dan aliran darah -ena porta. Diet lunak) rendah garam) restriksi cairan dan diet
rendah protein. Diet lunak dilakukan untuk tidak memperberat kerja system pencernaan) diet
2&
-
8/20/2019 237060768-sirosis-hepatis
26/28
rendah garam untuk mencegah retensi natrium) menghindari intake cairan yang berlebihan
dan diet protein untuk menghindari terjadinya penumpukan ammonia yang berlebihan yang
dapat mengakibatkan ense#alopati hepatikum oleh karena peningkatan ammonia dalam
darah.
?erapi medikamentosa yang diberikan adalah spironolakton 1@1'' mg) Spironolakton
merupakan antagonist aldosterone) dimana pada sirosis hepatis terjadi hipertensi porta dan
dilatasi splanknik sehingga terjadi akti-asi sistem ((S oleh karena itu spironolakton
berman#aat untuk mencegah retensi natrium dan air. $emberian #urosemid 1@2 tab juga
berman#aat untuk menghambat penyerapan kembali natrium oleh sel tubuli ginjal. $emberian
ce#triakson 2@1 gr i.- diberikan untuk pro#ilaksis. Setiap penderita sirosis hati dengan asites
dekompensata atau ense#alopati hepatic harus diperhatikan kemungkinan adanya peritonitis
bacterial spontan $"S/. LansopraCole diberikan untuk mengatasi mual yang sering dialami
pasien. $asien juga diberikan metioson yang terdiri dari komponenkomponen yang
membantu #ungsi hati) sebagai detoksi#ikasi) membantu penyembuhan in#iltrasi lemak)
sirosis dan nekrosis hati) serta membantu proses metabolik hati. 0eurode@ juga diberikan
untuk penambah tenaga) mengurangi rasa lemah dan mual.
encana pemeriksaan lanjutan paracentesis diagnosis diperlukan untuk melihat
cairan asites. $arasintesis diagnostic harus selalu dilakukan pada pasien dengan keluhan
asites yang baru untuk dicari penyebab nya. $ada pasien dengan sirosis hepatis) parasentesis
diagnostic perlu dilakukan untuk mencari tahu apakah terdapat S"$ atau tidak. arna kemerahan diindikasikan terdapat keganasan) bekas parasentesis ataupun
bekas prosedur in-asi-e lainnya.
-
8/20/2019 237060768-sirosis-hepatis
27/28
DA"TA/ PUSTAKA
Dienstag) 4ules L. =iral ,epatitis. asper) "raun!ald) +auci) et all. In ,arrisonQs $rinciples
o# Internal :edicine 1822%5. :c9ra!,ill) :edical $ublishing Di-ision) 2''&.
4olley DS) Lok (S) "urroughs () ,eathtcote G4. SherlockQs Disease o# ?he Li-er and
"illiary System. 12th Gdition. "lack!ell $ublishing. 2'11.
Suyono)Su#iana),eru)0o-ianto)iCa):usri#ah. Sonogra#i sirosis hepatis di S7D Dr.
:oe!ardi. albe. 2''6. (-ailable #rom 7L http!!!.kalbe.co.id#ilescdk
#iles'R1&'RSonogra#isirosishepatis.pd#'R1&'RSonogra#isirosishepatis.html
25
http://www.kalbe.co.id/files/cdk/%20files/09_150_Sonografisirosishepatis.pdf/09_150_Sonografisirosishepatis.htmlhttp://www.kalbe.co.id/files/cdk/%20files/09_150_Sonografisirosishepatis.pdf/09_150_Sonografisirosishepatis.htmlhttp://www.kalbe.co.id/files/cdk/%20files/09_150_Sonografisirosishepatis.pdf/09_150_Sonografisirosishepatis.htmlhttp://www.kalbe.co.id/files/cdk/%20files/09_150_Sonografisirosishepatis.pdf/09_150_Sonografisirosishepatis.html
-
8/20/2019 237060768-sirosis-hepatis
28/28
(miruddin i#ai. +isiologi dan "iokimia ,ati. Dalam Sudoyo (> et.al) eds. "uku (jar
Ilmu $enyakit Dalam. Gdisi 3. 4akarta $usat $enerbitan ilmu $enyakit Dalam
+akultas edokteran 7IA 2''6. hal. 31&6.
+aiC B) :o##at D. ?he li-er) gallbladder) biliary tree. In (natomy at a glance. 7S(
"lack!ell $ublishing