radiologi orthopedi

Upload: muhammad-yusuf

Post on 02-Jun-2018

368 views

Category:

Documents


22 download

TRANSCRIPT

  • 8/10/2019 radiologi orthopedi

    1/33

    RADIOLOGI ORTHOPEDI

  • 8/10/2019 radiologi orthopedi

    2/33

    Beberapa Istilah Foto Rontgen Densitas :

    Kemampuan jaringan mengabsorbsi sinar X. Semakin padat konsistensi dan volume suatu benda, semakin

    tinggi pula densitasnya.

    Benda-benda dengan konsistensi padat atau cair akanberwarna putih pada foto rontgen.

    Semakin rendah konsistensi, semakin hitam gambaran bendatersebut pada foto rontgen.

    Contoh benda berdensitas tinggi adalah, jaringan padatseperti tulang, organ tubuh, dan jaringan lunak (soft tissue).

    Contoh benda berdensitas rendah adalah gas.

    Jaringan-jaringan tubuh dengan volume yang lebih tebal akanmengabsorbsi sinar X lebih baik.

    Tulang akan memberikan gambaran densitas yang lebih tinggi,sehingga tampak lebih putih daripada otot atau jaringanlemak

  • 8/10/2019 radiologi orthopedi

    3/33

    Beberapa Istilah Foto Rontgen

    Radioopasitas :

    Daerah yang berwarna putih padat pada foto

    rontgen karena absorbsi sinar X yang baik pada

    jaringan, atau organ berdensitas tinggi.

    Radiolusensi :

    Daerah yang berwarna hitam pada foto rontgen

    karena absorbsi sinar X yang jelek, pada jaringan,atau organ berdensitas rendah.

  • 8/10/2019 radiologi orthopedi

    4/33

    Beberapa Istilah Foto Rontgen

    Proyeksi A.P

    Merupakan singkatan dari antero posterior yaituposisi pasien pada saat pemeriksaan rontgen,

    dimana arah sinar X datang dari bagian depan tubuhpenderita ke belakang.

    Proyeksi P.A

    Merupakan singkatan dari postero anterior yaitu

    posisi pasien pada saat pemeriksaan rontgen,dimana arah sinar X datang dari bagian belakangtubuh penderita ke depan.

  • 8/10/2019 radiologi orthopedi

    5/33

    FRAKTUR

    Definisi :

    Terputusnya kontinuitas struktural tulang dan,

    atau tulang rawan, yang umumnya disebabkan

    oleh rudapaksa (trauma)

    Trauma :

    Direct Trauma Fraktur daerah impact

    Indirect Trauma Fraktur pada tulang yang

    berjauhan dengan daerah impact

  • 8/10/2019 radiologi orthopedi

    6/33

    Pembacaan Foto Rontgen Fraktur Tulang

    Persiapan Pembacaan.

    Penilaian Kondisi Foto Rontgen Fraktur Tulang.

    Pembacaan (deskripsi) Foto Rontgen Fraktur Tulang.

  • 8/10/2019 radiologi orthopedi

    7/33

    Persiapan Pembacaan

    Hidupkan iluminator.

    Letakkan foto rontgen pada iluminator,

    dengan sisi kanan foto berada di sisi kiri

    pembaca.

    Pastikan posisi foto tepat, atau sesuai dengan

    posisi anatomis (meletakkannya jangan

    sampai terbalik-balik).

  • 8/10/2019 radiologi orthopedi

    8/33

    Penilaian Kondisi Foto

    Identitas pasien harus tertera jelas, nama, umur, dan

    jenis kelamin.

    Tanggal pembuatan foto harus dicantumkan. Tanda kiri dan kanan harus dicantumkan.

    Kekuatan sinar X (Kv, mA) perlu dicantumkan.

    Pastikan foto rontgen memenuhi rule of two,terutama twoviews,dan twojoints.

  • 8/10/2019 radiologi orthopedi

    9/33

    Rule of Two

    Two Views :

    Buatlah dua foto dengan dua proyeksi, misalnya A.P denganlateral, atau oblik.

    Bila keadaan pasien tidak memungkinkan, buatlah dua fotodengan proyeksi tegak lurus satu sama lain.

    Two Joints :

    Persendian proksimal, dan distal pada bagian tulang yangmengalami fraktur harus terlihat.

    Persendian terdekat dengan daerah fraktur juga harus terfoto.

    Two Limbs :

    Anggota gerak yang sehat, juga dapat dibuat fotonya, sebagaiperbandingan.

    Misalnya epifise immatur pada anak-anak, yang dapatmembingungkan diagnosis fraktur, sehingga perlu dibuat fotoanggota gerak yang sehat.

  • 8/10/2019 radiologi orthopedi

    10/33

    Rule of Two

    Two Injuries :

    Pembuatan foto rontgen pada bagian tubuh lainnya,untuk melihat ada tidaknya cedera pada bagian

    tubuh lainnya.Misalnya pada fraktur femur, perlu dibuat foto

    rontgen pada tulang belakang, atau pada pelvis.

    Two Occasions :

    Pembuatan foto rontgen ulangan beberapa minggusetelah trauma untuk menunjukkan lesi yang tidakterlihat jelas setelah trauma.

  • 8/10/2019 radiologi orthopedi

    11/33

    Deskripsi Foto Rontgen Fraktur Tulang

    (sistematika berurutan dari atas ke bawah)

    Letak (site)

    Tipe

    Konfigurasi (configuration) Hubungan antar fragmen tulang yang

    mengalami fraktur

    Hubungan antara fragmen tulang dengandunia luar

    Komplikasi (bila ada)

  • 8/10/2019 radiologi orthopedi

    12/33

    Letak (site)

    Identifikasi tulang yang sedang diamati, misalnyatulang tibia, atau femur.

    Tentukan tulang berada di sebelah kanan (dekstra),atau kiri (sinistra).

    Amatilah apakah terlihat garis patahan (fracture

    line). Jika terlihat garis patahan (fracture line) tentukan

    bagian tulang dimana terdapat fracture line.

    Jika fracture line terdapat di bone shaft (batang

    tulang) tulang panjang biasanya dibagi atas tigabagian: yaitu apakah pada 1/3 proksimal, 1/3 medial,atau 1/3 distal.

  • 8/10/2019 radiologi orthopedi

    13/33

    Letak (site)

    Foto Tulang Tibia-Fibula Kanan Proyeksi A.P - Lateral

  • 8/10/2019 radiologi orthopedi

    14/33

    Letak (site)

    Gambar 8. Fraktur 1/3 Proksimal (a), 1/3 tengah (b). 1/3 distal (c)

  • 8/10/2019 radiologi orthopedi

    15/33

    Tipe

    Fraktur Komplit :

    Bila garis patahan melalui seluruh penampang tulang, atau

    melalui kedua sisi korteks tulang, seperti yang terlihat pada

    foto.

    Disebabkan rudapaksa berkekuatan tinggi.

    Fraktur Inkomplit :

    Bila garis patahan (fracture line), tidak melalui seluruh

    penampang tulang (periosteum intak), Contohnya :

    Fraktur Greenstick : garis patahan mengenai salah satu kortekstulang dengan angulasi korteks lainnya.

    Fraktur Hairline : garis patahan tampak halus seperti rambut

    (fraktur retak rambut).

  • 8/10/2019 radiologi orthopedi

    16/33

    Tipe (fraktur inkomplit)

    Fraktur Greenstick Fraktur Hairline (retak rambut)

  • 8/10/2019 radiologi orthopedi

    17/33

    Konfigurasi

    Bila fraktur bertipe komplit, tentukan :Bentuk garis patahan, misalnya :

    Melintang, karena trauma langsung

    Oblik (serong), karena trauma angulasi

    Spiral, karena trauma rotasi

    Jumlah garis patahan :

    Fraktur kominutif (garis patah > satu, dan salingberhubungan)

    Fraktur segmental (garis patah > satu, tetapi tidaksaling berhubungan)

    Fraktur multipel (garis patah > satu, terjadi padatulang-tulang yang berlainan)

  • 8/10/2019 radiologi orthopedi

    18/33

    Konfigurasi

    Bentuk & Jumlah Garis Patah Fraktur Tulang

  • 8/10/2019 radiologi orthopedi

    19/33

    Konfigurasi (bentuk garis patah)

    Garis Patah Melintang Garis Patah Oblik Garis Patah Spiral

  • 8/10/2019 radiologi orthopedi

    20/33

    Konfigurasi (jumlah garis patah)

    Fraktur Kominutif Fraktur Segmental Fraktur segmental & Multipel

  • 8/10/2019 radiologi orthopedi

    21/33

    Hubungan Antar Fragmen Tulang

    Undisplaced (tidak bergeser) :

    Garis patah komplit, tetapi fragmen tulang tidak bergeser

    Displaced (bergeser)

    Terjadi pergeseran fragmen tulang terhadap fragmen tulang

    lainnya (ralat buku panduan) Tipenya :

    Translasi

    Angulasi

    Rotasi

    Length :

    Saling Menjauhi

    Overlapping (terjadi pemendekan tulang)

  • 8/10/2019 radiologi orthopedi

    22/33

    Hubungan Antar Fragmen Tulang

    (displaced)

    Displaced Tipe Angulasi Displaced Tipe Overlapping

  • 8/10/2019 radiologi orthopedi

    23/33

    Hubungan Antara Fragmen Tulang Dengan

    Dunia Luar

    Fraktur Tertutup (closed fracture)

    Bila tidak terdapat hubungan fragmen fraktur dengandunia luar

    Fraktur Terbuka (open/compound fracture)

    Bila terdapat hubungan fragmen fraktur dengandunia luar

    Klasifikasi Menurut R. Gustillo :

    Derajat satu

    Derajat dua

    Derajat tiga

  • 8/10/2019 radiologi orthopedi

    24/33

    Klasifikasi Fraktur Terbuka

    Derajat satu :

    Luka < 1 cm

    Kerusakan jaringan lunak minimal

    Fraktur simpel : transversal, atau oblikKontaminasi minimal

    Derajat dua :

    Luka > 1 cm

    Kerusakan jaringan lunak tidak luas

    Fraktur kominutif

    Kontaminasi sedang

  • 8/10/2019 radiologi orthopedi

    25/33

    Klasifikasi Fraktur Terbuka

    Derajat tiga :

    Kerusakan atau kehilangan jaringan lunak luas

    meliputi kulit, otot, pembuluh darah, dansyaraf.

    Tulang terpapar keluar.

    Kontaminasi tinggi.

  • 8/10/2019 radiologi orthopedi

    26/33

    Hubungan Antara Fragmen Tulang Dengan

    Dunia Luar

    Fraktur Kruris Terbuka Derajat Tiga

  • 8/10/2019 radiologi orthopedi

    27/33

    Komplikasi

    Komplikasi Lokal :

    Kerusakan jaringan lunak :

    Kulit

    Otot

    Neurovaskular

    Dislokasi sendi

    Komplikasi Sistemik, misalnya syok

    Komplikasi Lambat (late complication), misalnyainfeksi (osteomyelitis), osteoporosis post trauma,atau myositis ossificans.

  • 8/10/2019 radiologi orthopedi

    28/33

    Contoh Deskripsi Foto Rontgen Fraktur

    Fraktur fibula kanan 1/3 distal oblik displacedtertutup

  • 8/10/2019 radiologi orthopedi

    29/33

    Contoh Deskripsi Foto Rontgen Fraktur

    Fraktur tibia kanan 1/3 tengah oblik displacedtertutup + fraktur fibula kanan 1/3 tengah oblik

    displacedtertutup

  • 8/10/2019 radiologi orthopedi

    30/33

    Contoh Deskripsi Foto Rontgen Fraktur

    A.P - Lateral

    Fraktur femur kanan 1/3 distal spiral displacedtertutup

  • 8/10/2019 radiologi orthopedi

    31/33

    Contoh Deskripsi Foto Rontgen Fraktur

    Fraktur femur kanan 1/3 proksimal kominutif displacedtertutup

  • 8/10/2019 radiologi orthopedi

    32/33

    Contoh Deskripsi Foto Rontgen Fraktur

    Fraktur radius kanan 1/3 distal oblik displaced tertutup + dislokasi sendi radius ulna distal

    (fraktur Galeazzi)

  • 8/10/2019 radiologi orthopedi

    33/33

    TERIMA KASIH