radiologi 1 - copy

Upload: annisaguseldha

Post on 13-Oct-2015

86 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

radiologi

TRANSCRIPT

  • 5/23/2018 Radiologi 1 - Copy

    1/39

    TUTOR XVI

    MODUL RADIOLOGI

    Fasilitator : Dr. Dian Puspita

    Ketua : Shinta Kartika Sari (11-155)

    Sekretaris : Fadhel Muhammad (11-158)

    Rina Ratna Sari (11-159)

    Anggota : Annisa Guselda (11-151)

    Khumaira Al Karimah (11-152)

    Indah Fadhilah Sari (11-153)

    Shiendy (11-154)

    Kenny Samitra (11-156)

    Andri Dearson Ihsan (11-157)

    Satria Utomo (11-160)

    TRIGGER 1

    Dahsyatnya Banjir Rob

    Seorang ibu berusia 60 tahun datang ke IGD RSU yang diantar oleh tim

    penyelamat karena terjadinya banjir rob yang menimpa desanya serta sang ibu hanyutterbawa banjir dan sempat tidak sadar. Sang ibu mengeluh kesakitan pada kepala,

    punggung, pinggang, lengan, kaki dan BAK berdarah serta tidak dapat berjalan karena

    apabila bergerak terasa sangat sakit.

    Sebelum bencana datang sang ibu berencana untuk berobat ke RS karena sudah

    lama mengeluh BAB berlendir dan berdarah serta pembengkakan pada perut bagian

    kiri bawah. Setelah dijelaskan oleh dokter IGD sang ibu diberi surat pengantar untuk

    beberapa pemeriksaan radiologi seperti pemeriksaan foto konvensional, foto

    ekstremitas diantaranya foto antebrachii, cruris, femur, vertebra thoracolumbal,

    vertebra lumbosacral, CT Scan Kepala, CT Scan Abdomen, USG Abdomen, dan

  • 5/23/2018 Radiologi 1 - Copy

    2/39

    uretrocystrography. Kemudian keluarga pasien bertanya apakah memang perlu

    dilakukan pemeriksaan sebanyak ini ? Dan apakah tidak berbahaya ? Kenapa tidak

    dilakukan pemeriksaan MRI yang tercanggih saja ? Bagaimanakah anda menyampaikan

    pada keluarga pasien ini ?

    STEP 1

    1. Konvensional : foto polos biasa tanpa zat kontras

    2. Uretrocystography : teknik pemeriksaan radiologi untuk menilai keadaan uretra dan

    kandung kemih dengan memasukkan kontras media

    3. MRI : teknik diagnostik yang menggunakan medan magnet dan radio untuk

    gambaran jaringan lunak tubuh dan tulang

    4. CT Scan : mesin sinar X khusus mengirim berbagai berkas pencitraan secara

    bersamaan dari sudut pandang yang berbeda

    STEP 2

    1. Mengapa dilakukan CT Scan Kepala, CT Scan Abdomen, Foto konvensional, Foto

    ektremitas, USG Abdomen beserta uretrocystography ?

    2. Adakah hubungan antara sakit ibu sebelumnya dengan sakit sekarang ?

    3. Mengapa ibu tersebut mengeluh kepala sakit, BAK berdarah, tidak dapat berjalan

    karena bila digerakkan sakit ?

    4. Diagnosa dari keluhan ibu tersebut (pembengkakan perut kiri bawah) ?

    5. Apakah bahaya melakukan pemeriksaan yang banyak tsb ?

    6. Apakah kelebihan dari MRI, CT Scan dan USG ? mana yang utama ?

    7. Apakah ada hubungan pembengkakan perut bagian kiri bawah dengan BAB berdarah

    pada ibu tsb ?

    8. Kenapa tidak langsung dilakukan MRI ?

    STEP 3

    1. CT Scan Kepala menentukan trauma / tidaknya, kerusakan pada bagian kepala

  • 5/23/2018 Radiologi 1 - Copy

    3/39

    CT Scan Abdomen terjadinya pembengkakan dimana, diagnosa, keluhan

    sebelumnya

    Foto Konvensionalmenentukan fraktur / tidaknya, terjadi trauma / tidaknya

    Foto Ektremitasterbentur, apakah ada fraktur

    USG abdomenlebih cepat bila ada keluhan di abdomen

    Uretrocystographygambaran kandung kemih (BAK berdarah, ISK)

    2. Tidak ada hubungan. Sekarang trauma, DahuluCA Colon

    3. Trauma

    4. Ca Colondi diagnosis dengan CT Scan dan USG Abdomen

    5. Tidak berbahaya jika sesuai dengan indikasi

    6. Kelebihan : MRIbagus untuk jaringan lunak dan lebih canggih

    CT Scanlebih cepat, menggunakan X Ray, jaringan padat lebih utama

    USGhasil dapat dilihat langsung, tidak menggunakan radiasi

    Kekurangan : MRITidak bagus untuk tulang, mahal, waktu yang lama

    7. Ada, kemungkinan colon bermasalah BAB berdarah lalu Abses pecah BAB

    berdarah

    8. Harus berdasar indikasi, karena MRI lebih utama dengan jaringan lunak. Trauma

    CT Scan untuk fraktur

    STEP 4

    Ibu (60th)

    Sebelumnya Sekarang

    Keluhan BAB berlendir

    dan berdarah serta Hanyut terbawa banjir

    bengkak pada perut kiri (trauma tumpul)

    bawah

  • 5/23/2018 Radiologi 1 - Copy

    4/39

    s.kepala s.punggung s.pinggang s.lengan BAK berlendir

    STEP 5

    1. Dasar-dasar radologi

    2. Pemeriksan radiologi (konvensional dan modern) beserta indikasi, cara, dan

    gambaran

    a. kepala

    b. vertebre

    c. abdomen

    d. ekstremitas

    e. traktus urinarius

    STEP 7

    1. Dasar dasar radiologi

    A. Pengaturan Pasien :

    Dalam melakukan pemotretan, maka pasien perlu diatur sedemikianian rupa

    baik secara keseluruhan maupun bagian demi bagian, sehingga memudahkan

    pelaksanaan pemotretan pada bagian yang di perlukan. Untuk itu pengaturan pasien

    digolongkan dalam dua hal, yaitu :

    a. Posisi pasien

    Yang dimaksud dengan posisi pasien adalah letak pasien secara keseluruhan

    dalam suatu pemotretan. Posisi pasien yang ada adalah antara lain :

    1. Supine = Tidur terlentang

    2. Prone = Tidur telungkup

    3. Lateral = miring menyamping ke kiri / kanan ( membentuk sudut 90o)

    4. Oblique = Miring ( membentuk sudut lebih kecil dari 90o)

  • 5/23/2018 Radiologi 1 - Copy

    5/39

    Supine = Tidur terlentang

    Prone = Tidur telungkup

    Lateral = miring menyamping ke kiri / kanan ( membentuk sudut 90o )

    http://3.bp.blogspot.com/-Mi1NmbBjp48/TiBhzZEXrcI/AAAAAAAAAFQ/ENZG8jTH04E/s1600/lateral.jpghttp://1.bp.blogspot.com/-XXjl3cwxrkU/TiBh3aGoDmI/AAAAAAAAAFc/Y92ZN0t04Q0/s1600/prone.jpghttp://4.bp.blogspot.com/-rHSRKRj7R8g/TiBh58HbmsI/AAAAAAAAAFo/6fEE-Ee7vt8/s1600/supine.jpghttp://3.bp.blogspot.com/-Mi1NmbBjp48/TiBhzZEXrcI/AAAAAAAAAFQ/ENZG8jTH04E/s1600/lateral.jpghttp://1.bp.blogspot.com/-XXjl3cwxrkU/TiBh3aGoDmI/AAAAAAAAAFc/Y92ZN0t04Q0/s1600/prone.jpghttp://4.bp.blogspot.com/-rHSRKRj7R8g/TiBh58HbmsI/AAAAAAAAAFo/6fEE-Ee7vt8/s1600/supine.jpghttp://3.bp.blogspot.com/-Mi1NmbBjp48/TiBhzZEXrcI/AAAAAAAAAFQ/ENZG8jTH04E/s1600/lateral.jpghttp://1.bp.blogspot.com/-XXjl3cwxrkU/TiBh3aGoDmI/AAAAAAAAAFc/Y92ZN0t04Q0/s1600/prone.jpghttp://4.bp.blogspot.com/-rHSRKRj7R8g/TiBh58HbmsI/AAAAAAAAAFo/6fEE-Ee7vt8/s1600/supine.jpg
  • 5/23/2018 Radiologi 1 - Copy

    6/39

    Oblique = Miring ( membentuk sudut lebih kecil dari 90o )

    Istilah oblique pada umumnya merupakan letak atau kedudukan pasien

    terhadap film dalam suatu pemotretan. Ada 4 macam kedudukan oblique,yaitu :

    - Right Anterior Oblique ( RAO ). Artinya letak pasien miring dengan tepi kanan depan

    dekat terhadap film.

    - Right Posterior Obique ( RPO ). Artinya letak pasien miring dengan tepi kanan

    belakang dekat dengan film

    - Left Anterior Oblique ( LAO ). Artinya letak pasien miring dengan tepi kiri depan dekat

    terhadap film.

    - Left Posterior Oblique ( LPO ). Artinya pasien miring dengan tepi kiri belakang dekat

    terhadap film.

    B. Posisi obyek

    http://1.bp.blogspot.com/-iz5Gi6z3axM/TiBh4QEYqAI/AAAAAAAAAFg/x_CYacblnag/s1600/rao.jpghttp://1.bp.blogspot.com/-lBeYFhs_cWM/TiBh0lN1aDI/AAAAAAAAAFU/ZeH--ZODOmY/s1600/lpo.jpghttp://1.bp.blogspot.com/-iz5Gi6z3axM/TiBh4QEYqAI/AAAAAAAAAFg/x_CYacblnag/s1600/rao.jpghttp://1.bp.blogspot.com/-lBeYFhs_cWM/TiBh0lN1aDI/AAAAAAAAAFU/ZeH--ZODOmY/s1600/lpo.jpg
  • 5/23/2018 Radiologi 1 - Copy

    7/39

    Yang dimaksud dengan posisi obyek adalah letak atau kedudukan dari sebagian dari

    tubuh pasien yang perlu diatur dalam suatu pemotretan. Misalnya seorang pasien akan

    di foto tangannya, maka yang disebut obyek adalah posisi dari tangan pasien yang akan

    di foto. Pada umumnya untuk mengatur posisi obyek perlu dilakukan suatu pergerakanagar obyek tersebut berada pada posisi yang dikehendaki. Beberapa istilah pergerakan

    yang penting antara lain

    Addukasi = gerakan merapat ke tubuh.

    - Fleksio = gerakan melipat sendi.

    - Ekstensio = gerakan membuka sendi.

    - Eversion = gerakan membuka sendi kaki

    - Inversion = gerakan menutup sendi kaki

    - Endorotasi = gerakan memutar ke dalam.

    - Inspirasi = gerakan menarik napas.

    - Ekspirasi = gerakan mengeluarkan nafas

    2. Pengaturan Sinar

    http://3.bp.blogspot.com/-oLNV4wCkxDQ/TiBhvtVkGWI/AAAAAAAAAFI/2b3GUJXbXOE/s1600/aduksi.jpg
  • 5/23/2018 Radiologi 1 - Copy

    8/39

    Sinar - x yang akan digunakan dalam pemotretan perlu di arahkan secara tepat pada

    obyek yang akan di foto. Disamping itu kekuatan sinar serta jumlah sinar perlu diatur

    agar sesuai dengan besarnya obyek yang akan di foto. Oleh karena itu maka pengaturan

    sinar dapat digolongkan menjadi tiga bagian, yaitu :

    Focus Film distance ( FFD )

    Jarak antara sumber sinar ( Focus ) ke Film, perlu diatur pada setiap melaksanakan

    pemotreta oleh karena hal tersebut akan berpengaruh terhadap kualitas gambar, factor

    eksposi dan lain sebagainya. Pada umumnya FFD untuk pemotretan Radiografi berkisar

    antara (40 180) cm, tergantung dengan jenis pemeriksaan yang dilakukan. Focus film

    distance di bagi menjadi dua bagian yaitu :

    1. Fokus Object Distance ( FOD ) adalah jarak fokus ke objek

    2. Object Film Distance ( OFD ) adalah jarak antara objek ke film.

    Pengaturan Central Ray ( CR )

    Yang dimaksud dengan Central Ray adalah pusat dari berkas sinar yang digunakan

    dalam pemotretan. Central ray merupakan garis lurus tengah-tengah berkas sinar yang

    menunjukan arah/ jalannya sinar tersebut. Selanjutnya istilah-istilah arah sinar selalu

    disebut sesuai dengan arah datangnya dan perginya sinar. Contohnya sebagai berikut :

  • 5/23/2018 Radiologi 1 - Copy

    9/39

    Antero-Posterior : sinar dari depan ke belakang

    Postero-Anterior : sinar dari belakang ke depan

    http://3.bp.blogspot.com/-nIPi0ejgEvI/TiBh2QNpE9I/AAAAAAAAAFY/X8wXgzXnLOw/s1600/pa.jpghttp://1.bp.blogspot.com/-UGgPwJr0Mtw/TiBhxzr2BPI/AAAAAAAAAFM/PcbNy-HqSNY/s1600/ap.jpghttp://3.bp.blogspot.com/-nIPi0ejgEvI/TiBh2QNpE9I/AAAAAAAAAFY/X8wXgzXnLOw/s1600/pa.jpghttp://1.bp.blogspot.com/-UGgPwJr0Mtw/TiBhxzr2BPI/AAAAAAAAAFM/PcbNy-HqSNY/s1600/ap.jpg
  • 5/23/2018 Radiologi 1 - Copy

    10/39

    Trans Lateral : sinar dari tepi yang satu ke tepi yang lain

    - Dorso-Ventral = sinar dari punggung ke perut

    - Ventro-Dorsal = sinar dari perut ke punggung

    - Dorso-Plantar = sinar dari punggung ke telapak ( tangan/kaki )

    - Planto-Dorsal = sinar dari telapak ke punggung ( tangan/kaki )

    - Supero-Inferior = sinar dari atas ke bawah

    - Infero-Superior = sinar dari bawah ke atas

    - Latero-Medial = sinar dari tepi ke tengah

    - Medio-Lateral = sinar dari tengah ke tepi

    - Caudo-Cranial = sinar dari kaki ke kepala

    - Cranio-Caudial = sinar dari kepala ke kaki

    - Axial = sinar menuju ke poros sendi

    - Tangensial = sinar membentuk garis singgung terhadap obyek.

    Selanjutnya didalam pemotretan maka Central Ray akan diarahkan ke suatu titik pada

    obyek. Titik tersebut dinamakan Central Point (CP).

    http://2.bp.blogspot.com/-ePIJIwTDLNc/TiBh9ux1DBI/AAAAAAAAAFw/1jcxdCXN2IM/s1600/trans+lateral1.png
  • 5/23/2018 Radiologi 1 - Copy

    11/39

    3. Pengaturan Faktor Eksposi :

    Faktor eksposi ( factor penyinaran ) terdiri dari kV ( kilo volt ), mA ( mili Amper ) dan s

    ( second ). kV adalah satuan beda potensial yang diberikan antara katoda dan anoda

    didalam tabung Roentgen. KV akan menentukan Kualitas sinar - x yang akan dihasilkan.

    mA adalah suatu arus tabung, dan s adalah satuan waktu penyinaran. mAs akan

    menentukan kuantitas sinar - x yang dihasilkan.

    Besarnya factor eksposi berbeda-beda untuk tiap jenis pemotretan, oleh karena adanya

    beberapa factor yang mempengaruhi, antara lain yaitu :

    1. Ketebalan obyek

    Semakin tebal obyek yang di foto, semakin tinggi factor eksposi yang di butuhkan dalam

    pemotretan tersebut.

    2. Focus Film Distance

    Pada penggunaan FFD yang lebih besar, membutuhkan factor eksposi yang lebih tinggi.

    3. Tehnik pemotretan yang dilakukan

    Misalnya soft tissue technique,high KV technique, membutuhkan factor eksposi yang

    berbeda dengan tehnik biasa meskipun pada obyek yang sama.

    4. Penggunaan peralatan tertentu

  • 5/23/2018 Radiologi 1 - Copy

    12/39

    Penggunaan screen film, non screen film, grid, dan lain-lain, masing-masing akan

    membutuhkan factor eksposi yang berbeda satu sama lain.

    2. Radiologi konvensional dan Modern

    A. Konvensional

    Pemeriksaan radiologi konvensional tanpa kontras, yaitu pemeriksaan

    sederhana menggunakan sinar Roentgen (sinar X) dengan berbagai posisi pemeriksaan.

    Pemeriksaan ini dilakukan pada berbagai organ tubuh, antara lain jantung dan paru

    (toraks) serta tulang-tulang pada seluruh bagian tubuh.

    Pemeriksaan radiologi konvensional dengan kontras, yaitu pemeriksaan

    sederhana menggunakan sinar Roentgen (sinar X) disertai dengan penggunaan obat

    kontras yang dapat membantu memperlihatkan kelainan yang ada, sehingga

    mempertajam diagnosis. Misalnya pemeriksaan saluran cerna (barium meal & enema),

    saluran kemih (urografi intravena, sistografi), organ kandungan (histerosalpingografi),

    saluran kelenjar liur (sialografi), pembuluh darah (angiografi/venografi), saluran getah

    bening (limfografi), sumsum tulang belakang (myelografi), dan lain sebagainya.

    B. Modern

    Ciri-ciri dari Citra Radiologi Modern :

    Dikerjakan secara Manual, Elektrikal, dan Elektronik.

    Yang dimaksud denganManualadalah tenaga yang digunakan merupakan tenaga

    manusia.

    Elektrikadalah tenaga yang digunakan merupakan penggabungan dari tenaga manusia

    dantenaga kelistrikan.

    Elektronikadalah listrik-listrik dengan rangkaian yang lebih halus

    Tabel Perbandingan antara Citra Radiologi Konvensional, Modern, Dan Digital

    KONVENSIONAL MODERN DIGITAL

    E = X-Ray E = X-Ray E= X-Ray

    Menggunakan Blue Sensitivefilm

    Menggunakan Blue Emiting IS

    Menggunakan GreenSensive Film

    Menggunakan Green

    Menggunakan Film DigitalMenggunakan Copy Fim Digital,

    yang memiliki ciri-ciri :

  • 5/23/2018 Radiologi 1 - Copy

    13/39

    Ciri-ciri Film yang digunakan :1. Large Crystal2. Bentuk dari Crystal tersebuttidak beraturan

    Kontras dan Resolusi gambaryang dihasilkan Rendah

    Dosis yang diterima pasienTinggi

    Emiting ISCiri-ciri Film yang digunakan:1.Small Crytal2.Bentuk dari Cystal tersebut

    T Grain CrystalZ Grain Crystal

    Kontras dan Resolusigambar yang dihasilkanTinggi

    Dosis yang diterima PasienRendah

    Single EmulsionMulti Format

    High Resolution

    Low Dose

    X-Ray KonvensionalPada X-ray Konvensional, Film

    digunakan sebagai PenerimaGambar ( Image Receptor ) kemudian Processing Image

    Permanent

    Computed RadiographyPada Computed

    Radiography, Imaging Platedigunakan sebagai ImageReceptor Pengolah Data

    Pengolah Gambar Penayangan (Display)

    Pengolahan Gambar, terdiridari :PengirimanPenyimpanan

    Pencetakan

    Computed TomographyPada Computed Tomography,

    Detector yang beguna sebagaiImage Receptor PengubahAkuisisi Proses Rekonstruksi

    Penayangan (Display)

    Proses Rekonstruksi, terdiri dari:PengirimanPenyimpananPencetakan

    Kontras dan Resolusi Gambartidak dapat di ubah

    Dosis

    KegunaanGambaran yang dihasilkanmerupakan Permanent Image

    Kontras dan ResolusiGambar dapat ditentukansesuai denagn keiinginan

    Dosis yang diterima Psiencenderung melebihiKonvesional

    Gambaran yang dihasilkandapat di :

    DisplayKirimSimpanCetak

    Selain dapat menentukanKontras dan Resolusi Gambar,juga dapat menentukan DimensiOrgan dan juga Potongan Organ

    Dosisnya lebih besar

    Gambaran yang di hasilkandapat di :

    DisplayKirimSimpanCetak

    CT scan

  • 5/23/2018 Radiologi 1 - Copy

    14/39

    Pencitraan CT menggunakan X-ray dalam hubungannya dengan algoritmakomputasi untuk citra tubuh. Dalam CT, sebuah tabung sinar-X menghasilkanberlawanan detektor sinar-X (atau detektor) dalam alat berbentuk cincin berputar disekitar pasien menghasilkan sebuah komputer yang dihasilkan penampang gambar(tomogram). CT diperoleh pada bidang aksial, sedangkan gambar koronal dan sagital

    dapat diberikan oleh rekonstruksi komputer. Agen radiocontrast sering digunakandengan CT untuk deliniasi ditingkatkan anatomi. Meskipun radiografi memberikanresolusi spasial lebih tinggi, CT dapat mendeteksi variasi lebih halus dalam redamansinar-X. CT menghadapkan pasien untuk radiasi pengion lebih dari sebuah radiograf.Spiral Multi-detektor CT menggunakan detektor 8,16 atau 64 selama terus bergerakpasien melalui berkas radiasi untuk mendapatkan gambar yang lebih halus banyakdetail dalam waktu yang lebih pendek ujian. Dengan administrasi yang cepat kontras IVselama CT scan gambar-gambar detail halus dapat direkonstruksi menjadi gambar 3Darteri karotis, otak dan koroner, CTA, CT angiografi. CT scan telah menjadi uji pilihandalam mendiagnosis beberapa kondisi mendesak dan muncul seperti pendarahan otak,

    emboli paru (penyumbatan dalam arteri paru-paru), diseksi aorta (robeknya dindingaorta), radang usus buntu, divertikulitis, dan batu ginjal menghalangi . Melanjutkanperbaikan dalam teknologi CT termasuk kali pemindaian lebih cepat dan resolusiditingkatkan telah secara dramatis meningkatkan keakuratan dan kegunaan CT scandan akibatnya meningkatkan pemanfaatan dalam diagnosis medis.

    Yang komersial pertama CT scanner ditemukan oleh Sir Godfrey Hounsfield diEMI Pusat Penelitian Labs, Inggris pada tahun 1972. EMI memiliki hak distribusi ke TheBeatles musik dan itu keuntungan mereka yang mendanai penelitian. Sir Hounsfield danAlan McLeod McCormick berbagi Penghargaan Nobel untuk Kedokteran pada tahun1979 untuk penemuan CT scan. CT scanner yang pertama di Amerika Utara dipasang diKlinik Mayo di Rochester, MN pada tahun 1972.

    USG

    Medis ultrasonografi menggunakan USG (frekuensi tinggi gelombang suara)untuk memvisualisasikan struktur jaringan lunak dalam tubuh secara real time. Tidakada radiasi pengion yang terlibat, tetapi kualitas gambar yang diperoleh denganmenggunakan USG sangat tergantung pada keterampilan orang (ultrasonographer)melakukan ujian. USG juga dibatasi oleh ketidakmampuan untuk foto melalui udara(paru-paru, usus loop) atau tulang. Penggunaan USG dalam pencitraan medis telahmengembangkan sebagian besar dalam 30 tahun terakhir. Gambar USG pertama statisdan dua dimensi (2D), tapi dengan zaman modern rekonstruksi 3D ultrasonografi dapatdiamati secara real-time; efektif menjadi 4D.

    Karena USG tidak menggunakan radiasi pengion, tidak seperti radiografi, CTscan, dan teknik kedokteran nuklir imaging, umumnya dianggap lebih aman. Untukalasan ini, modalitas ini memainkan peran penting dalam pencitraan kandungan.Anatomi perkembangan janin dapat dievaluasi secara menyeluruh memungkinkandiagnosis dini banyak anomali janin. Pertumbuhan dapat dinilai dari waktu ke waktu,penting pada pasien dengan penyakit kronis atau kehamilan akibat penyakit, dan padakehamilan multipel (kembar, kembar tiga dll). Warna-Flow Doppler USG mengukurkeparahan penyakit pembuluh darah perifer dan digunakan oleh Kardiologi untukevaluasi dinamis jantung, katup jantung dan pembuluh besar. Stenosis dari arteri

    karotid bisa pertanda infark otak (stroke). DVT pada kaki dapat ditemukan melalui USGsebelum terhalau dan perjalanan ke paru-paru (emboli paru), yang bisa berakibat fatal

  • 5/23/2018 Radiologi 1 - Copy

    15/39

    jika tidak diobati. USG berguna untuk gambar-dipandu intervensi seperti biopsi dandrainase seperti Thoracentesis). Kecil perangkat ultrasound portabel sekarang gantiperitoneal lavage di triage korban trauma dengan langsung menilai keberadaanperdarahan di peritoneum dan integritas jeroan utama termasuk limpa, hati dan ginjal.Hemoperitoneum ekstensif (perdarahan di dalam rongga tubuh) atau cedera pada

    organ utama mungkin memerlukan eksplorasi bedah muncul dan perbaikan.

    MRI (Magnetic Resonance Imaging)

    MRI menggunakan medan magnet yang kuat untuk menyelaraskan inti atom(biasanya proton hidrogen) di dalam jaringan tubuh, kemudian menggunakan sinyalradio untuk mengganggu sumbu rotasi inti ini dan mengamati sinyal frekuensi radioyang dihasilkan sebagai inti kembali ke negara awal mereka ditambah semua sekitarnyadaerah. Sinyal radio yang dikumpulkan oleh antena kecil, yang disebut gulungan,ditempatkan di dekat daerah tertentu. Keuntungan dari MRI adalah kemampuannya

    untuk menghasilkan gambar di aksial, koronal, sagital pesawat miring dan beberapadengan mudah sama. MRI scan memberikan kontras jaringan lunak terbaik dari semuamodalitas pencitraan. Dengan kemajuan dalam pemindaian kecepatan dan resolusispasial, dan perbaikan dalam algoritma 3D komputer dan perangkat keras, MRI telahmenjadi alat dalam radiologi muskuloskeletal dan neuroradiology.

    Salah satu kelemahan adalah bahwa pasien harus terus diam selama jangkawaktu yang lama dalam ruang, bising sempit sedangkan imaging dilakukan.Claustrophobia cukup parah untuk mengakhiri ujian MRI dilaporkan dalam sampai 5%pasien. Perbaikan terbaru dalam desain magnet, termasuk bidang magnet yang lebihkuat (3 teslas), ujian kali memperpendek, lebih luas, membosankan magnet lebihpendek dan desain magnet lebih terbuka, telah membawa beberapa bantuan untuk

    pasien sesak napas. Namun, dalam kekuatan medan magnet yang sama sering adatrade-off antara kualitas gambar dan desain terbuka. MRI memiliki manfaat besar dalampencitraan otak, tulang belakang, dan sistem muskuloskeletal. Modalitas saat inikontraindikasi untuk pasien dengan alat pacu jantung, implan koklea, beberapa pompaobat berdiamnya, jenis tertentu dari klip aneurisma serebral, fragmen logam di matadan beberapa perangkat keras metalik karena medan magnet kuat dan kuat sinyal radioberfluktuasi tubuh terkena . Wilayah kemajuan potensial termasuk pencitraanfungsional, MRI jantung, serta MR terapi gambar dipandu.

    Kedokteran Nuklir

    Pencitraan kedokteran nuklir melibatkan administrasi ke pasien radiofarmasiterdiri dari zat dengan afinitas untuk jaringan tubuh tertentu diberi label denganperunut radioaktif. Para pelacak yang paling umum digunakan adalah Technetium-99m,Yodium-123, Iodine-131, Gallium-67 dan Thallium-201. Jantung, paru-paru, tiroid, hati,kandung empedu, dan tulang umumnya dievaluasi untuk kondisi tertentu menggunakanteknik ini. Sementara detail anatomi terbatas dalam studi ini, kedokteran nuklir iniberguna dalam menampilkan fungsi fisiologis. Fungsi ekskretoris pada ginjal,kemampuan berkonsentrasi yodium dari aliran, tiroid darah ke otot jantung, dll dapatdiukur. Perangkat pencitraan utama adalah kamera gamma yang mendeteksi radiasiyang dipancarkan oleh pelacak dalam tubuh dan menampilkannya sebagai gambar.

    Dengan pemrosesan komputer, informasi yang dapat ditampilkan sebagai aksial,gambar koronal dan sagital (SPECT gambar, tunggal emisi photon computed

  • 5/23/2018 Radiologi 1 - Copy

    16/39

    tomography). Dalam perangkat yang paling modern Kedokteran Nuklir gambar dapatmenyatu dengan CT scan diambil kuasi-secara bersamaan sehingga informasi fisiologisdapat dilakukan overlay atau co-terdaftar dengan struktur anatomis untukmeningkatkan akurasi diagnostik.

    PET, (positron emission tomography), pemindaian juga berada di bawah

    "kedokteran nuklir." Dalam PET scan, zat biologis aktif radioaktif, paling sering Fluorin-18 fluorodeoxyglucose, disuntikkan ke pasien dan radiasi yang dipancarkan oleh pasienterdeteksi untuk menghasilkan multi-planar gambar tubuh. Jaringan lebih aktifmetabolisme, seperti kanker, zat aktif berkonsentrasi lebih dari jaringan normal. PETgambar dapat dikombinasikan dengan gambar CT untuk meningkatkan akurasidiagnostik.

    Aplikasi kedokteran nuklir dapat mencakup pemindaian tulang yang secaratradisional memiliki peran yang kuat dalam work-up/staging kanker. Pencitraan perfusimiokard adalah ujian penyaringan sensitif dan spesifik untuk iskemia miokardreversibel. Molekuler Imaging adalah perbatasan yang baru dan menarik dalam bidang

    ini lebih dari sebuah radiograf. Spiral Multi-detektor CT menggunakan detektor 8,16atau 64 selama terus bergerak pasien melalui berkas radiasi untuk mendapatkangambar yang lebih halus banyak detail dalam waktu yang lebih pendek ujian. Denganadministrasi yang cepat kontras IV selama CT scan gambar-gambar detail halus dapatdirekonstruksi menjadi gambar 3D arteri karotis, otak dan koroner, CTA, CT angiografi.CT scan telah menjadi uji pilihan dalam mendiagnosis beberapa kondisi mendesak danmuncul seperti pendarahan otak, emboli paru (penyumbatan dalam arteri paru-paru),diseksi aorta (robeknya dinding aorta), radang usus buntu, divertikulitis, dan batu ginjalmenghalangi . Melanjutkan perbaikan dalam teknologi CT termasuk kali pemindaianlebih cepat dan resolusi ditingkatkan telah secara dramatis meningkatkan keakuratandan kegunaan CT scan dan akibatnya meningkatkan pemanfaatan dalam diagnosis

    medis.Yang komersial pertama CT scanner ditemukan oleh Sir Godfrey Hounsfield di EMIPusat Penelitian Labs, Inggris pada tahun 1972. EMI memiliki hak distribusi ke TheBeatles musik dan itu keuntungan mereka yang mendanai penelitian. Sir Hounsfield danAlan McLeod McCormick berbagi Penghargaan Nobel untuk Kedokteran pada tahun1979 untuk penemuan CT scan. CT scanner yang pertama di Amerika Utara dipasang diKlinik Mayo di Rochester, MN pada tahun 1972.

    A. CT SCAN

    Prosedur pemeriksaan CT SCAN Kepala pada trauma kepalaPada pemeriksaan CT Scan kepala tidak persiapan khusus. Hal-hal yang harusdiperhatikan oleh radiografer adalah :* Pastikan di ruangan ada emergency kit.* Identitas pasien secara lengkap.* Universal precaution ( minimal unsteril glove pada saat memindahkan dan mengaturposisi pasien pada kasus trauma dengan luka terbuka ).* Pastikan tidak ada benda-benda yang menyebabkan artefact pada gambar.

    * Jangan pernah melepas alat fiksasi leher collar bila telah terpasang.* Bila pasien anak-anak sebaiknya ada anggota keluarga yang mendampingi dengan

  • 5/23/2018 Radiologi 1 - Copy

    17/39

    memperhatikan proteksi radiasi ( Berikan apron ).* Lakukan fiksasi kepala pasien dan organ lainnya secara maximal.Protokol CT SCAN Kepala Orientasi pasien : Head first, supine Orbita Meatal pararel terhadap scan plane

    Topogram : lateral dari base skull ke vertex Axial base line diambil dari garis inferoorbital floor ke EAM. Angle disesuaikan. Alternatif pilihan irisan (2/10 mm,3/10 mm, 5/10 mm, 5/5 mm, 7/7 mm ). (Post Fossa : 2-5mm Ax - // OML) kV: 140-390 mAs( Brain : 10mm Ax - // OMLkV: 120-360 mAs Lakukan scan ulang pada slice tertentu bila diperlukan ( irisan dapat dirubah ).Gambaran CT SCAN Kepala

    Tanda-tanda vital yang diperhatikan oleh radiografer dalam post prosesing adalah :

    Focal hyper / hypodens.( Ukurlah area tersebut dengan automatic volume dapat dihitung secara kasar denganmengukur Panjang x Lebar x tebal ( slice awal akhir tampaknya lesi ) dibagi 2. Mid line shift, tanda adanya mass effect. ( Bila dijumpai ukurlah dengan membuatgaris membagi 2 hemispher cerebrum dan garis shift pada ujung anterior septumpellucidum). Atur WW dan WL (Bone : W = + 1500 , L = + 200 , Brain : W = + 80, L = + 35, Subdural/ intermediate : W = + 200, L = + 50 ). Udara di calvarium ( menunjukkan kemungkinan adanya fraktur ). Oedem ( batas sulci / gyri cortical tidak jelas ). Pergerakan pada pasien ( bila diperlukan sebaiknya harus di scan ulang pada slice

    tertentu ). Print dengan scout / refrensi image ( 15 20 ) dalam 1 lembar, sebaiknya disertakandengan kondisi tulang terutama bila jelas jelas ada fraktur.

    B. CT SCAN TULANG BELAKANG

    CT scan tulang belakang merupakan pemeriksaan CT scan yang dilakukan untuk

    mendapatkan informasi yang lebih detail tentang tulang belakang dan struktur lain di

    sekitarnya dibandingkan dengan foto rontgen biasa.

    PENYEBAB

    CT scan tulang belakang bisa dilakukan untuk :

    Untuk melihat kondisi tulang belakang Untuk melihat apakah terdapat kelainan pada tulang belakang, misalnya tumor,

    fraktur (patah tulang), kelainan bentuk, infeksi, atau penyempitan kanalisspinalis.

    Untuk melihat apakah terdapat herniasi diskus pada tulang belakang Untuk melihat apakah terjadi fraktur kompresi pada osteoporosis

    Untuk memeriksa adanya kelainan bawaan (kongenital) Untuk melihat lebih detail kelainan yang tampak pada foto rontgen biasa

  • 5/23/2018 Radiologi 1 - Copy

    18/39

    Untuk melihat kondisi tulang belakang setelah terapi atau operasi

    GEJALA

    Hal-hal yang harus diketahui sebelum pemeriksaan CT scan tulang belakang antara lain

    :

    - Informasikan ke dokter atau tenaga medis jika :

    Terdapat riwayat paparan radiasi sebelumnya, misalnya pernah rontgen atau CTscan. Risiko pemeriksaan berhubungan dengan akumulasi paparan radiasi yangdidapat dari berbagai pemeriksaan atau pengobatan selama waktu tertentu.

    Dalam 4 hari sebelumnya telah melakukan pemeriksaan foto sinar-X denganmenggunakan zat kontras barium. Barium akan mengganggu pemeriksaan untukmendapatkan gambaran tulang belakang yang jelas.

    Sedang hamil atau kemungkinan hamil. Paparan radiasi saat kehamilan bisamenyebabkan terjadinya cacat bawaan.

    Pernah mengalami reaksi alergi terhadap zat kontras. Pemberian zat kontrasberisiko untuk terjadinya rekasi alergi pada sebagian orang.

    Memiliki alergi terhadap yodium. Jenis zat kontras yang paling sering digunakanadalah yang mengandung yodium. Jika seseorang memiliki alergi terhadapyodium dan diberikan kontras jenis ini, maka bisa timbul reaksi alergi, sepertimual, muntah, gatal-gatal, bersin, atau merah-merah di kulit. Pada kasus yangjarang, bisa terjadi reaksi alergi yang mengancam nyawa, yang disebut reaksianafilaksis. Jika seseorang mengalami kesulitan bernafas saat pemeriksaandilakukan, maka segera katakan pada dokter atau petugas medis yangmemeriksa.

    Memiliki gangguan ginjal, karena mereka lebih rentan untuk mengalamikerusakan ginjal setelah mendapatkan paparan zat kontras. Pada beberapakasus, zat kontras bisa menyebabkan gagal ginjal, terutama jika pasien telahmemiliki gangguan ginjal sebelumnya atau mengalami dehidrasi.

    Memiliki asma Mengkonsumsimetformin(obat diabetes), atau derivatnya, karena berisiko

    untuk mengalami asidosis metabolik (perubahan pH dalam darah) jika menjalanipemeriksaan CT scan dengan kontras.Orang-orang yang mengkonsumsimetformin harus menghentikan obat sejak 24 jam sebelum pemeriksaan sampai48 jam sesudah pemeriksaan CT scan dengan kontras.

    Memiliki gangguan jantung, misalnya gagal jantung Memiliki alat bantu medis di dalam tubuh, misalnya alat pacu jantung

    (pacemaker)

    http://chatcit.com/ct-scan-tulang-belakang/metforminhttp://chatcit.com/ct-scan-tulang-belakang/metforminhttp://chatcit.com/ct-scan-tulang-belakang/metforminhttp://chatcit.com/ct-scan-tulang-belakang/metformin
  • 5/23/2018 Radiologi 1 - Copy

    19/39

    Memiliki ketakutan dengan ruang sempit. Saat pemeriksaan seseorang harusberbaring tenang pada alat CT scan, tetapi jika terdapat ketakutan akan ruangsempit, maka bisa dipertimbangkan untuk diberikan obat penenang saatpemeriksaan. Untuk itu, perlu diatur agar ada anggota keluarga atau kerabatyang akan mengantar saat pulang.

    - Pemeriksaan CT scan bisa dilakukan dengan atau tanpa kontras.- Untuk pemeriksaan CT scan tanpa kontras, tidak perlu puasa sebelumnya. Tetapi jika

    dibutuhkan pemberian kontras, maka pasien harus puasa untuk waktu tertentu

    sebelum pemeriksaan dilakukan.

    - Alat scan dilengkapi dengan intercomdan speaker, sehingga operator dapat

    mendengar perkataan orang yang sedang diperiksa.

    - Pemeriksaan CT scan bisa dilakukan dengan atau tanpa rawat inap, tergantung kondisi

    masing-masing pasien.

    DIAGNOSA

    Hal-hal yang terjadi pada saat pemeriksaan CT scan tulang belakang : Jika tindakan membutuhkan pemakaian zat kontras, maka pasien akan diminta

    untuk menandatangani surat persetujuan dilakukannya tindakan. Bacalahdengan seksama dan tanyakan jika ada sesuatu yang belum jelas.

    Ingatkan pada dokter atau petugas yang memeriksa jika sebelumnya Andapernah mengalami reaksi terhadap zat kontras atau memiliki alergi terhadapyodium.

    Jika mengkonsumsi metformin, maka Anda akan diminta untuk menghentikanmetformin sejak 24 jam sebelum pemeriksaan hingga 48 jam setelahpemeriksaan CT scan dengan kontras.

    Dokter atau tenaga medis yang melakukan pemeriksaan akan menjelaskanprosedur pemeriksaan yang akan dilakukan. Utarakan pertanyaan, jika ada,mengenai prosedur yang akan dilakukan.

    Pakaian, perhiasan atau benda yang mungkin bisa mengganggu pemeriksaanharus dilepas.

    Akan diberikan pakaian khusus untuk digunakan selama pemeriksaan. Jika akan melakukan CT scan dengan kontras, maka akan dipasang jalur

    intravena di tangan untuk menyuntikkan zat kontras, atau untuk zat kontrasyang diminum, cairan akan diberikan sebelum CT scan dimulai untuk diminumterlebih dulu.

    Saat CT scan akan dilakukan, Anda akan diposisikan berbaring pada mejapemeriksaan. Meja pemeriksaan ini dapat bergerak menuju ke bagian tengahmesin CT scan.

    Petugas medis yang memeriksa akan berada di ruangan lain, dimana alatpengendali mesin CT scan berada. Namun, Anda akan tetap dapat terus dilihatoleh petugas melalui sebuah jendela. Terdapat speaker di dalam alat scanneryang membuat petugas dapat berkomunikasi dan mendengar perkataan Anda.

    Alat scanner kemudian akan mulai berputar mengelilingi bagian tubuh yangdiperiksa. Sinar-X akan dipancarkan menembus tubuh untuk waktu tertentu.Selama dilakukan pemeriksaan akan terdengar suara bising dari mesin yangberputar, yang adalah normal.

  • 5/23/2018 Radiologi 1 - Copy

    20/39

    Sinar-X yang menembus jaringan tubuh akan dideteksi oleh alat scanner danditransmisikan ke komputer, sehingga membentuk gambaran dari bagian tubuhyang diperiksa.

    Sangat penting untuk tetap tenang, bernafas seperti biasa, tetapi tidak bergerakselama pemeriksaan dilakukan.

    Saat pemeriksaan, Anda mungkin akan diminta untuk menahan nafas beberapakali. Untuk itu, ikuti petunjuk yang dikatakan oleh petugas.

    ika pemeriksaan menggunakan zat kontras, maka pemeriksaan CT scan bisadilakukan secara bertahap. Tahap pertama adalah scan polos tanpa kontras,kemudian Anda akan dikeluarkan dari mesin CT scan untuk diberikan zatkontras, kemudian dilakukan scan kedua.

    Jika pemeriksaan menggunakan zat kontras, maka saat zat kontras disuntikkanmelalui pembuluh darah mungkin akan timbul rasa hangat/panas di tubuh, rasalogam di mulut, sedikit sakit kepala, mual dan atau muntah. Efek ini biasanyahanya berlangsung selama beberapa saat.

    Anda harus mengatakan pada dokter atau petugas medis yang ada jika timbulrasa sesak, sulit bernafas, baal, berkeringat, atau jantung berdebar-debar.

    Setelah pemeriksaan CT scan selesai, maka Anda akan dikeluarkan dari alatpemeriksaan dan jalur intravena yang dipasang untuk menyuntikkan zat kontrasakan dilepaskan.

    Setelah pemeriksaan selesai, Anda akan diminta untuk menunggu selamabeberapa waktu, saat petugas memastikan gambar CT scan yang diambil jelas.

    Pemeriksaan CT scan itu sendiri tidaklah menimbulkan rasa sakit, meskipun saat

    mempertahankan posisi agar tidak bergerak selama pemeriksaan berlangsung mungkin

    bisa menimbulkan rasa tidak nyaman atau nyeri, terutama pada kasus dimana terdapat

    cedera. Petugas akan sedapat mungkin membantu membuat nyaman danmenyelesaikan pemeriksaan secepat mungkin yang bisa dilakukan untuk

    meminimalkan rasa tidak nyaman atau nyeri yang ada.

    PENGOBATAN

    Jika pemeriksaan CT scan menggunakan zat kontras, maka setelah pemeriksaan selesai,

    Anda akan dipantau untuk waktu tertentu, untuk melihat apakah terdapat efek samping

    atau reaksi terhadap zat kontas yang diberikan, misalnya gatal-gatal, bengkak, ruam

    kulit, atau sesak nafas.

    Jika setelah di rumah Anda merasakan adanya rasa nyeri, timbul kemerahan di kulit,

    dan atau bengkak pada daerah tempat zat kontras disuntikkan, maka Anda harus

    memberitahukannya pada dokter.

    Minumlah cukup air selama 24 jam pertama setelah pemeriksaan, untuk membantu

    mengeluarkan zat kontras yang digunakan. Selain itu, tidak ada perawatan khusus yang

    diperlukan setelah pemeriksaan CT scan tulang belakang. Anda dapat kembali

    melakukan aktivitas dan makan seperti biasa, kecuali dokter mengatakan yang

    sebaliknya, tergantung dari kondisi medis masing-masing orang

    CT SCAN TRACTUS URINARIUS

  • 5/23/2018 Radiologi 1 - Copy

    21/39

    Teknik Pemeriksaan CT Urografi

    1. Persiapan Pasien :

    o Hampir sama dengan pemeriksaan BNO-IVP, minimal pasien disarankan puasa tidakmakan padat 4 jam sebelum pemeriksaan CT dilakukan.

    o Setengah jam atau 1 jam sebelum pemeriksaan, pasien minum air putih sebanyak 500 600 cc, untuk menjaga keadaan hidrasi yang baik sehingga ekskresi urin akanmaksimal dan menghasilkan opasifikasi dan distensi optimal pada traktus urinarius

    bagian atas.

    o 2-3 menit sebelum penyuntikan kontras media, diberikan suntikan 10 mg furosemide(Lasix) intra vena, untuk mendapatkan opasitas maksimal pada pelvicokalises danureter.

    2. Pemberian Media Kontras dan Teknik Pemeriksaan

    # Plan Foto/BNO Polos

    Scanning pertama tanpa pemberian media kontras, terutama untuk kasusnephrolithiasis sangat dianjurkan, sehingga gambaran batu tidak superposisi dengankontras media.(Area Scan seluruh abdomen pelvis)

    # Fase Nephrographic

    Diberikan media kontras dengan konsentrasi media kontras 300 ml/g, Volumesebanyak 100 ml dengan kecepatan (flowrate) 3 ml/detik.

    Dilakukan scanning kedua setelah delay 100 detik pasca kontras media disuntikan(Area Scan Hanya daerah Ginjal saja)

    # Fase Excetory/Ekskresi

    Diberikan cairan NaCl (Saline) sebanyak 100 ml yang diberikan setelah pelaksanaanscan pertama dengan flowrate 2 ml/detik atau diberikan melalui infuse set denganmembuka penuh slang infuse.

    Dilakukan scanning ketiga setelah delay 8 10 menit pasca kontras media disuntikan(Area scan seluruh abdomen pelvis)

    Jika opasitas segmental traktus urinarius (misal ureter) belum memadai maka dapat

    dilakukan scanning kembali dengan posisi pasien Telungkup (prone).

  • 5/23/2018 Radiologi 1 - Copy

    22/39

    3. Post Processing

    Dibutuhkan data irisan axial tipis 0,75 mm 1 mm yang selanjutnya akan diproses di 3D

    task card untuk mendapatkan gambaran Coronal dan type gambar MIP Thin originalmaupun invert.

    Selanjutnya dapat pula direkonstruksi untuk mendapatkan gambaran VolumeRendering (VRT) yang dilihat dari berbagai sudut berbeda.

    Fig. 1. CT urography: (A) coronal MIP thin dan the corresponding coronal VRT (B)demonstrating the CT urographic image

    4. Perbedaan dengan teknologi dan teknik pemeriksaan lain

    BNO IVP :

    ( + ) Metode pencitraan diagnostic utama yang sudah dikenal lama dengan tarif lebih

    murah.

    Mampu mendeteksi kemungkinan adanya lessi massa intraparenkim ginjal atau dalam

    pelviokalises atau vesica urinaria; menilai fungsi ginjal, derajat obstruksi, menentukanlokasi batu dan menampilkan gambaran anatomi saluran urinarius untuk persiapanprosedur pembedahan.

    ( - ) Tidak dapat membedakan masa kistik dengan padat dan tidak sensitive untukmendeteksi masa ginjal dengan diameter kurang dari 2 cm, Tidak dapat menampilkanadanya batu radiolusen dan tidak membedakannya dengan gambaran tumor.

    ( - ) Persiapan lebih rumit dan lebih lama (pasien biasanya dipuasakan 10-12 jam

    sebelum pemeriksaan, di tambah dengan pemberian obat pencahar maupun

    suppositoria.

    ( - ) Prosedur BNO IVP memerlukan waktu sekitar 60 menit dengan melakukankompresi 15 20 menit untuk distensi dan opasitas pelviokalises yang memadai.

    UltraSonografi / USG :

    ( + ) Non Invasiv dan dinilai lebih aman karena tidak ada radiasi, cepat dan tak adapersiapan khusus, informatif khususnya untuk menilai ginjal. Sensitifitas 85 % untuklesi ukuran lebih dari 3 cm, 82 % = 2-3 cm, 60 % = 1-2 cm, dan 26 % = kurang dari 1 cm.

  • 5/23/2018 Radiologi 1 - Copy

    23/39

    USG dapat menampilkan gambaran hydronephrosis, hydroureter dan absennya aliranurin dalam ureter.

    ( - ) Tidak dapat menampilkan ureter secara keseluruhan, adanya udara dapatmengganggu tampilan gambar sehingga tidak dapat diperoleh window sonografik yang

    optimal.

    MRI

    ( + ) Meskipun bukan metode pilihan untuk visualisasi traktus urinarius, dapatdipertimbangkan untuk kasus kasus tertentu, misal pemeriksaan pada anak-anak atauibu hamil atau pasien dengan alergi kontras media. MRI sangat membantu dalammenetapkan stadium lesi malignitas ginjal dan evaluasi tumor kistik.

    ( - ) Lemah dalam deteksi batu, tarif lebih mahal dan pemeriksaan berlangsung lebihlama.

    5. Paparan Radiasi CT Urografi

    Berdasarkan penelitian yang dilakukan McTavish and colleagues menemukan bahwauntuk dosis permukaan (skin doses) dari 3 kali scan hampir sama dengan pemeriksaanBNO IVP, tetapi untuk dosis effective pemeriksaan CT urography adalah lebih tinggi 1,5

    kali dari pemeriksaan BNO IVP [McTavish JD, Jinzaki M, Zou KH, et al. Multi-detector rowCT urography: comparison of strategies for depicting the normal urinary collecting

    system. Radiology 2002;225:78390].

    Namun saat ini terus diusahakan oleh beberapa produsen peralatan CT Scan untukmembuat alat CT scan dengan dosis yang rendah tanpa mengurangi kualitas gambardan nilai diagnostic, baik dilakukan dengan melalui software maupun dengan hardwareyang digunakan. Misalnya Siemens dengan teknologi Adaptive Scanner nya (software)mampu menekan radiasi + 15 s/d 25 %, GE dengan membuat desain detektornya

    (hardware) dan lain sebagainya.

    Teknik Pemeriksaan CT Urografi

    1. Persiapan Pasien :

    o Hampir sama dengan pemeriksaan BNO-IVP, minimal pasien disarankan puasa tidakmakan padat 4 jam sebelum pemeriksaan CT dilakukan.

    o Setengah jam atau 1 jam sebelum pemeriksaan, pasien minum air putih sebanyak 500 600 cc, untuk menjaga keadaan hidrasi yang baik sehingga ekskresi urin akanmaksimal dan menghasilkan opasifikasi dan distensi optimal pada traktus urinariusbagian atas.

  • 5/23/2018 Radiologi 1 - Copy

    24/39

    o 2-3 menit sebelum penyuntikan kontras media, diberikan suntikan 10 mg furosemide(Lasix) intra vena, untuk mendapatkan opasitas maksimal pada pelvicokalises danureter.

    2. Pemberian Media Kontras dan Teknik Pemeriksaan

    # Plan Foto/BNO Polos

    Scanning pertama tanpa pemberian media kontras, terutama untuk kasusnephrolithiasis sangat dianjurkan, sehingga gambaran batu tidak superposisi dengankontras media.(Area Scan seluruh abdomen pelvis)

    # Fase Nephrographic

    Diberikan media kontras dengan konsentrasi media kontras 300 ml/g, Volumesebanyak 100 ml dengan kecepatan (flowrate) 3 ml/detik.

    Dilakukan scanning kedua setelah delay 100 detik pasca kontras media disuntikan(Area Scan Hanya daerah Ginjal saja)

    # Fase Excetory/Ekskresi

    Diberikan cairan NaCl (Saline) sebanyak 100 ml yang diberikan setelah pelaksanaanscan pertama dengan flowrate 2 ml/detik atau diberikan melalui infuse set denganmembuka penuh slang infuse.

    Dilakukan scanning ketiga setelah delay 8 10 menit pasca kontras media disuntikan(Area scan seluruh abdomen pelvis)

    Jika opasitas segmental traktus urinarius (misal ureter) belum memadai maka dapatdilakukan scanning kembali dengan posisi pasien Telungkup (prone).

    3. Post Processing

    Dibutuhkan data irisan axial tipis 0,75 mm 1 mm yang selanjutnya akan diproses di 3Dtask card untuk mendapatkan gambaran Coronal dan type gambar MIP Thin originalmaupun invert.

    Selanjutnya dapat pula direkonstruksi untuk mendapatkan gambaran VolumeRendering (VRT) yang dilihat dari berbagai sudut berbeda.

  • 5/23/2018 Radiologi 1 - Copy

    25/39

    Fig. 1. CT urography: (A) coronal MIP thin dan the corresponding coronal VRT (B)demonstrating the CT urographic image

    4. Perbedaan dengan teknologi dan teknik pemeriksaan lain

    BNO IVP :

    ( + ) Metode pencitraan diagnostic utama yang sudah dikenal lama dengan tarif lebihmurah.

    Mampu mendeteksi kemungkinan adanya lessi massa intraparenkim ginjal atau dalampelviokalises atau vesica urinaria; menilai fungsi ginjal, derajat obstruksi, menentukanlokasi batu dan menampilkan gambaran anatomi saluran urinarius untuk persiapan

    prosedur pembedahan.

    ( - ) Tidak dapat membedakan masa kistik dengan padat dan tidak sensitive untukmendeteksi masa ginjal dengan diameter kurang dari 2 cm, Tidak dapat menampilkanadanya batu radiolusen dan tidak membedakannya dengan gambaran tumor.

    ( - ) Persiapan lebih rumit dan lebih lama (pasien biasanya dipuasakan 10-12 jamsebelum pemeriksaan, di tambah dengan pemberian obat pencahar maupun

    suppositoria.

    ( - ) Prosedur BNO IVP memerlukan waktu sekitar 60 menit dengan melakukan

    kompresi 15 20 menit untuk distensi dan opasitas pelviokalises yang memadai.

    UltraSonografi / USG :

    ( + ) Non Invasiv dan dinilai lebih aman karena tidak ada radiasi, cepat dan tak adapersiapan khusus, informatif khususnya untuk menilai ginjal. Sensitifitas 85 % untuklesi ukuran lebih dari 3 cm, 82 % = 2-3 cm, 60 % = 1-2 cm, dan 26 % = kurang dari 1 cm.

    USG dapat menampilkan gambaran hydronephrosis, hydroureter dan absennya aliranurin dalam ureter.

    ( - ) Tidak dapat menampilkan ureter secara keseluruhan, adanya udara dapatmengganggu tampilan gambar sehingga tidak dapat diperoleh window sonografik yangoptimal.

    MRI

    ( + ) Meskipun bukan metode pilihan untuk visualisasi traktus urinarius, dapatdipertimbangkan untuk kasus kasus tertentu, misal pemeriksaan pada anak-anak atau

  • 5/23/2018 Radiologi 1 - Copy

    26/39

    ibu hamil atau pasien dengan alergi kontras media. MRI sangat membantu dalammenetapkan stadium lesi malignitas ginjal dan evaluasi tumor kistik.

    ( - ) Lemah dalam deteksi batu, tarif lebih mahal dan pemeriksaan berlangsung lebihlama.

    5. Paparan Radiasi CT Urografi

    Berdasarkan penelitian yang dilakukan McTavish and colleagues menemukan bahwauntuk dosis permukaan (skin doses) dari 3 kali scan hampir sama dengan pemeriksaanBNO IVP, tetapi untuk dosis effective pemeriksaan CT urography adalah lebih tinggi 1,5kali dari pemeriksaan BNO IVP [McTavish JD, Jinzaki M, Zou KH, et al. Multi-detectorrow CT urography: comparison of strategies for depicting the normal urinary collecting

    system. Radiology 2002;225:78390].

    Namun saat ini terus diusahakan oleh beberapa produsen peralatan CT Scan untukmembuat alat CT scan dengan dosis yang rendah tanpa mengurangi kualitas gambardan nilai diagnostic, baik dilakukan dengan melalui software maupun dengan hardwareyang digunakan. Misalnya Siemens dengan teknologi Adaptive Scanner nya (software)mampu menekan radiasi + 15 s/d 25 %, GE dengan membuat desain detektornya(hardware) dan lain sebagainya.

    Gambar di atas dengan kasus Iatrogenic ureteral trauma. Gambar(A) Phase Excretorypotongan axial daerah pelvis, gambaran CM menunjukan kebuntuan ureter kiri distal(tanda panah), Gambar B gambaran VRT CT urogram yang menunjukan hal yang samapada segment distal ureter kiri

    Gambar di atas dengan kasus Iatrogenic ureteral trauma. Gambar(A) Phase Excretorypotongan axial daerah pelvis, gambaran CM menunjukan kebuntuan ureter kiri distal(tanda panah), Gambar B gambaran VRT CT urogram yang menunjukan hal yang samapada segment distal ureter kiri

    FOTO POLOS TRACT. URINARIUS

    PEMERIKSAAN RADIOLOGIS TRAKTUS URINARIUS

    Pada setiap pemeriksaan traktus urinarius sebaiknya diawali dengan pembuatan

    foto polos abdomen (FPA). Yang harus diperhatikan disini adalah kontur, ukuran,dan posisi kedua ginjal. Dapat pula dilihat kalsifikasi dalam kista dan tumor, batu

  • 5/23/2018 Radiologi 1 - Copy

    27/39

    radioopak dan perkapuran dalam ginjal. Interpretasi terhadap kalsifikasi saluran

    ginjal harus dilakukan secara hati hati karena phlebolit dalam kelenjar

    mesenterika dan vena pelvis sering disalahartikan sebagai batu ureter.1

    Pemeriksaan UIV akan menghasilkan sebuah gambaran yang disebut dengan

    pielogram. Pada pielogram normal, akan didapatkan gambaran bentuk keduaginjal seperti kacang. Kutub atas ginjal kiri setinggi vertebra Th11, batas

    bawahnya setinggi korpus vertebra L3. Ginjal kanan letaknya kira kira 2 cm

    lebih rendah daripada yang kiri. Pada pernafasan, kedua ginjal bergerak, dan

    pergerakan ini dapat dilihat dengan fluoroskopi. Arah sumbu ke bawah dan

    lateral sejajar dengan muskuli psoas kanan dan kiri. Dengan adanya lemak

    perirenal, ginjal menjadi lebih jelas terlihat. Hal ini terutama dapat dilihat pada

    orang gemuk. Pelvis renis lalu dilanjutkan dengan kalik mayor, biasanya

    berjumlah 2 buah. Dari kalik mayor dilanjutkan dengan kalik minor yang

    jumlahnya antara 6 14 buah. Kedua ureter berjalan lurus dari pelvis renis ke

    daerah pertengahan sakrum dan berputar ke belakang lateral dalam suatu arkus,turun ke bawah dan masuk ke dalam dan depan untuk memasuki trigonum

    vesika urinaria. Tiga tempat penyempitan ureter normal adalah pada

    ureteropelvical junction, ureterovesical junction, dan persilangan pembuluh

    darah iliaka.1

    Pemeriksaan USG ginjal merupakan pemeriksaan yang tidak invasif. Sebelum

    pemeriksaan, pasien dipuasakan untuk meminimalkan gas di usus yang dapat

    menghalangi pemeriksaan. Penilaian UIV sangat dibutuhkan untuk menetukan

    posisi ginjal dan daerah yang perlu dinilai lebih lanjut. Fokus transduser yang

    digunakan sekitar 5 cm, 2,5

    3,5 MHz cukup memadai. Lakukan irisantransversal untuk menentukanlokasi aksis ginjal, diikuti dengan irisan irisan

    longitudinal, bila perlu gunakan magnifikasi. Ginjal turut bergerak pada

    pernapasan, sehingga pasien diminta untuk menahan napas pada inspirasi

    dalam. Penilaian kutub atas ginjal paling baik dengan sektor transduser melalui

    celah iga. Ginjal kanan dapat diperiksa dengan pasien pada posisi supine, left

    lateral decubitus, dan pronasi. Sementara untuk ginjal kiri, digunakan posisi right

    lateral decubitus dan pronasi. Posisi supine tidak dianjurkan untuk memeriksa

    ginjal kiri karena gambaran ginjal terganggu oleh gambaran udara lambung dan

    ausus. Sonic window yang digunakan adalah otot perut belakang dan

    posterolateral serta celah iga. Pada ginjal kanan, hepar juga digunakan sebagaisonic window, sedangkan pada ginjal kiri yang dipakai adalah lambung yang

    berisi air.1

    USG dapat memberikan keterangan tentang ukuran, bentuk, letak, dan struktur

    anatomi dalam ginjal. Ukuran ginjal normal berkisar antara:

    ginjal kanan : 8 14 cm

    ginjal kiri : 7 12 cm

    Diameter anteroposterior rata rata 4 cm dan diameter melintang rata rata 5

    cm. Lemak perirenal tampak sebagai lapisan yang berdensitas tinggi mengelilingisisi luar ginjal. Sementara parenkim ginjal terdiri atas korteks dan medula. Eko

  • 5/23/2018 Radiologi 1 - Copy

    28/39

    parenkim ginjal relatif lebih rendah dibandingkan dengan eko sinus ginjal.

    Medula dan korteks dapat jelas dibedakan. Pada keadaan normal, eko korteks

    lebih tinggi daripada eko medula, yang relatif lebih hiperekoik. Tebal parenkim

    ginjal normal hampir merata, di bagian tengah 1 2 cm dan di bagian kutub 2 3

    cm. Tebal parenkim ginjal dibandingkan tebal sinus ginjal kira kira 1 : 2.

    Piramis medula berisi lebih banyak cairan daripada korteks sehingga terlihat

    lebih hipoekoik, berbentuk segitiga, dengan basis di korteks dan apeksnya di

    sinus. Eko sinus ginjal juga dikenal sebagai central pelvicaliceal echo complex,

    terlihat sebagai daerah hiperekoik di bagian tengah ginjal. Hal ini disebabkan

    karena di sekitar pelvis, infundibulum, dan kalises sebagian besar terdiri dari

    lemak.1

    CARSINOMA BULI, KOMPLIKASI, DAN GAMBARAN RADIOLOGISNYA

    Setelah carsinoma prostat, vesika urinaria merupakan tempat tersering pada

    keterlibatan proses neoplastik saluran kemih.3 Jenis yang tersering adalahcarsinoma sel transisional. Penyebabnya antara lain pajanan amin aromatik dari

    industri (anilin, karet, huli), asap rokok, infeksi kronis oleh Schistosoma

    haematobium dan proses peradangan kronis akibat batu yang dapat

    menyebabkan carsinoma sel skuamosa.1,2 Gambaran klinis biasanya berupa

    hematuri tanpa rasa sakit dan obstruksi.

    Penampakan carsinoma vesika urinaria dapat berupa defek pengisian pada

    vesika urinaria yang terisi kontras atau pola mukosa yang tidak teratur pada film

    kandung kemih pascamiksi. Jika urogram intravena menunjukkan adanya

    obstruksi ureter, hal tersebut lebih menekankan pada keterlibatan otot otot di

    dekat orifisium ureter dibandingkan obstruksi akibat massa neoplasma yang

    menekan ureter. CT atau MRI bermanfaat dalam penilaian praoperatif terhadap

    penyebab intramural dan ekstramural, invasi lokal, pembesaran kelenjar limfe,

    dan deposit sekunder pada hati atau paru.2

    Hidronefrosis diartikan sebagai suatu kondisi dimana pelvis dan kalises ginjal

    berdilatasi, sedangkan definisi hidroureter merupakan dilatasi atau pelebaran

    dari ureter. Penyebab tersering dari kedua kondisi ini sebagian besar adalah

    obstruksi.2 Kelainan lain yang dapat menjadi penyebab adalah striktur,

    penyimpangan pembuluh darah dan katup, tumor, batu, ataupun lesi di medulla

    spinalis.1 Hidronefrosis dapat bervariasi dari yang ringan misalnya hidronefrosisakibat kehamilan sampai yang dapat mengancam nyawa misalnya pionefrosis.

    Untuk dapat membedakan kondisi akut dari kronis, secara garis besar dapat

    dilihat dari gangguan anatomik parenkim ginjal yang minimal. Sementara untuk

    lebih tepatnya, suatu hidronefrosis dapat dikatakan akut apabila terdapat

    pengembalian fungsi ginjal secara utuh setelah penyebabnya dihilangkan.

    Sedangkan dikatakan kronis bila setelah penyebabnya dihilangkan, fungsi ginjal

    tidak kembali normal.2

    Patofisiologi terjadinya hidronefrosis dan hiroureter diawali dengan adanya

    hambatan aliran urin secara anatomik ataupun fisiologik. Hambatan ini dapat

    terjadi dimana saja sepanjang ginjal sampai meatus uretra. Peningkatan tekanan

    ureter menyebabkan perubahan dalam filtrasi glomerulus (GFR), fungsi tubulus,

  • 5/23/2018 Radiologi 1 - Copy

    29/39

    dan aliran darah ginjal. GFR menurun dalam beberapa jam setelah terjadinya

    hambatan. Kondisi ini dapat bertahan selama beberpa minggu. Fungsi tubulus

    juga terganggu. Berat dan durasi kelainan ini tergantung pada berat dan durasi

    hambatan aliran. Hambatan aliran yang singkat menyebabkan kelainan yang

    reversibel sedangkan sumbatan kronis menyebabkan atrofi tubulus dan

    hilangnya nefron secara permanen. Peningkatan tekanan ureter juga aliran balik

    pielovena dan pielolimfatik. Dalam duktus kolektivus, dilatasi dibatasi oleh

    parenkim ginjal. Namun komponen diluar ginjal dapat berdilatasi maksimal.2

    Pada urogram, hidronefrosis dini memberikan gambaran kalik kalik yang

    mendatar (flattening). Sementara pada keadaan lanjut, memperlihatkan kalik

    kalik berupa tongkat (clubbing). Pada tingkat yang lebih parah terjadi destruksi

    parenkim dan pembesaran traktus urinarius, kompresi papila, penipisan

    parenkim di sekitar kalises, dan dapat terjadi atrofi korteks yang berjalan

    progresif dan akhirnya terbentuk kantung hidronefrotik (balloning).

    Sementara pada USG, derajat hidronefrosis terbagi menjadi tiga. Hidronefrosis

    ringan memberikan gambaran hipoekoik di bagian tengah ginjal. Pada

    hidronefrosis sedang terlihat pelebaran peilokalikises yang sama baiknya seperti

    pada urografi. Sedangkan pada hidronefrosis berat tampak kalises berupa suatu

    zona bebas eko yang lobulated, parenkim ginjal tidak jelas lagi

    CT SCAN CRANIAL

    1. Pemeriksaan CT Scan Otak merupakan pemeriksaan yang dominan disetiap Rumah sakit/klinik di seluruh dunia2. Bagi radiografer, CT Scan otak seperti bread and butter.3. Meskipun dominan, tetapi parameter scan mesti harus disesuaikan dengan

    kelainan patologis.4. Pada umumnya, pemeriksaan dilakukan dengan menggunakan potongan axial.

    Potongan coronal dilakukan hanya jika diperlukan pada kasus tertentu.5. Prinsipnya semua scan harus diawali dengan scanning tanpa kontras6. Aplikasi kontras media sangat diperlukan untuk mendiagnosa kelainan seperti

    lesi, abses dan tumor.7. Seperti halnya penggunaan kontras media pada umumnya, screening pasien

    harus diperlukan.

    Patient Positioning

    Pasien harus diposisikan sedemikian sehingga merasa nyaman diatas meja scanner,sehingga mengurangi pergerakan saat scanning.

    Scout radiograf harus mampu menampakkan anatomi yang dimaksud

  • 5/23/2018 Radiologi 1 - Copy

    30/39

    Coronal scan harus dikerjakan dalam waktu sesingkat mungkin, mengingat posisioningcoronal tidak terlalu nyaman bagi pasien.

    Pada coronal scan harus hati-hati terhadap dental filling yang dapat menyebabkanartefak.

    Pasien yang tidak kooperatif atau tidak tenang selama pemeriksaan merupakanmasalah yang serius pada pemeriksaan CT Scan mengingat sedikit saja ada pergerakanpasien selama scanning akan menyebabkan movement artefak yang cukup besar.

    Pemeriksaan CT Scan otak selalu menampilkan gambaran yang tidak jelas pada areaantara kedua tulang petrosum.

    Fenomena ini merupakan artefak yang wajar dan sangat sulit dihilangkan

    SCANOGRAM CT SCAN KEPALA

    http://lh4.ggpht.com/-JysO75MnCuA/UUP-mpAOF6I/AAAAAAAAIVA/k1-SeArKKOQ/s1600-h/image5.pnghttp://lh6.ggpht.com/-d6YA7tfBM4A/UUP-T0D_7YI/AAAAAAAAIUw/mB20TcSBmUs/s1600-h/image2.pnghttp://lh4.ggpht.com/-JysO75MnCuA/UUP-mpAOF6I/AAAAAAAAIVA/k1-SeArKKOQ/s1600-h/image5.pnghttp://lh6.ggpht.com/-d6YA7tfBM4A/UUP-T0D_7YI/AAAAAAAAIUw/mB20TcSBmUs/s1600-h/image2.png
  • 5/23/2018 Radiologi 1 - Copy

    31/39

    Scanogram untuk daerah basis, agar gambarnya tidak artefact maka ketebalan irisanpada daerah petrosum/basis cranii di buat 4mm/5 mm

    scanogram pada daerah cranium maka bisa dibuat ketebalan irisan 10 mm

    ke dua hal scanogran diatas lebih khusus untuk scanogram single slice/dual slice namunzaman sekarang sudah berkembang dengan multi slice maka biasanya di buatscanogram menyeluruh dari vertex sampai basis, setelah scaning selesai baru dilakukanrecon.

    Indications

    http://lh4.ggpht.com/-EzZ9uDF1M8A/UUQBA6hURSI/AAAAAAAAIWo/t1GIyyHBCNU/s1600-h/image14.pnghttp://lh6.ggpht.com/-5up83_v2Y10/UUQASS2UPaI/AAAAAAAAIWI/Sg1R8PUthqM/s1600-h/image11.pnghttp://lh6.ggpht.com/-UTjmT5hNXpo/UUP_O5P_ZXI/AAAAAAAAIVY/4ZS6L4tjQ9A/s1600-h/image8.pnghttp://lh4.ggpht.com/-EzZ9uDF1M8A/UUQBA6hURSI/AAAAAAAAIWo/t1GIyyHBCNU/s1600-h/image14.pnghttp://lh6.ggpht.com/-5up83_v2Y10/UUQASS2UPaI/AAAAAAAAIWI/Sg1R8PUthqM/s1600-h/image11.pnghttp://lh6.ggpht.com/-UTjmT5hNXpo/UUP_O5P_ZXI/AAAAAAAAIVY/4ZS6L4tjQ9A/s1600-h/image8.pnghttp://lh4.ggpht.com/-EzZ9uDF1M8A/UUQBA6hURSI/AAAAAAAAIWo/t1GIyyHBCNU/s1600-h/image14.pnghttp://lh6.ggpht.com/-5up83_v2Y10/UUQASS2UPaI/AAAAAAAAIWI/Sg1R8PUthqM/s1600-h/image11.pnghttp://lh6.ggpht.com/-UTjmT5hNXpo/UUP_O5P_ZXI/AAAAAAAAIVY/4ZS6L4tjQ9A/s1600-h/image8.png
  • 5/23/2018 Radiologi 1 - Copy

    32/39

    criteria:

    visualisation imaging criteria

    - whole cerebrum

    - whole cerebellum

    - whole skull base

    - vessels after the introduction of IV contrast media

    image reproduction criteria

    - sharp reproduction of the border between grey and white matter

    - sharp reproduction of the basal ganglia

    - sharp reproduction of the ventricular system

    - sharp reproduction of the cerebrospinal fluid space around the mesencephalon

    - sharp reproduction of the cerebrospinal fluid space over the brain

    - sharp reproduction of the great vessels and the choroid plexuses after the introductionof IV contrast media

    anatomy covered

    - from the foramen magnum to the skull vertex

    gantry scan plane

    - 10-12 degrees above the orbito-meatal (OM) line to reduce dose to the lenses of theeye

    SCANING PARAMETER

    http://lh3.ggpht.com/-kbb0Hmt-fw4/UUQBgW1xm9I/AAAAAAAAIXA/Q_IW_L8JYr4/s1600-h/image17.png
  • 5/23/2018 Radiologi 1 - Copy

    33/39

    TeKnik

    1. Range 1 mulai dari bagian bawah basis cranium sampai dengan bagian atastulang petrosum.

    2. Pada range ini gunakan slice thickness yang lebih tipis3. Range 2 lanjutan dari range 1 sampai dengan vertek, dengan slice thickness yang

    lebih tebal

    TENTUKAN PARAMETER:

    Tehnik Sequence:

    Tehnik sequence sangat membantu jika pasien tidak dapat tenang selama pemeriksaan.

    Pertimbangannya adalah jika akan dilakukan scanning maka dapat diulang pada 1 atau2 slice yang gambarnya tidak baik.

    WINDOWING :

    1. PrintingPemeriksaan CT Scan Otak merupakan pemeriksaan yang dominan disetiap Rumah sakit/klinik di seluruh dunia

    2. Bagi radiografer, CT Scan otak seperti bread and butter.3. Meskipun dominan, tetapi parameter scan mesti harus disesuaikan dengankelainan patologis.

    http://lh3.ggpht.com/-QEJb0fzkjo4/UUQDVIBiZvI/AAAAAAAAIYg/lleFlzUnwqg/s1600-h/image26.pnghttp://lh4.ggpht.com/-0-SVWzca7vk/UUQCoKobb3I/AAAAAAAAIYA/WM4N9oow4Cc/s1600-h/image23.pnghttp://lh4.ggpht.com/-YEZd6DcPYPQ/UUQCGrAt8oI/AAAAAAAAIXg/ZEzCfQCvEqg/s1600-h/image20.pnghttp://lh3.ggpht.com/-QEJb0fzkjo4/UUQDVIBiZvI/AAAAAAAAIYg/lleFlzUnwqg/s1600-h/image26.pnghttp://lh4.ggpht.com/-0-SVWzca7vk/UUQCoKobb3I/AAAAAAAAIYA/WM4N9oow4Cc/s1600-h/image23.pnghttp://lh4.ggpht.com/-YEZd6DcPYPQ/UUQCGrAt8oI/AAAAAAAAIXg/ZEzCfQCvEqg/s1600-h/image20.pnghttp://lh3.ggpht.com/-QEJb0fzkjo4/UUQDVIBiZvI/AAAAAAAAIYg/lleFlzUnwqg/s1600-h/image26.pnghttp://lh4.ggpht.com/-0-SVWzca7vk/UUQCoKobb3I/AAAAAAAAIYA/WM4N9oow4Cc/s1600-h/image23.pnghttp://lh4.ggpht.com/-YEZd6DcPYPQ/UUQCGrAt8oI/AAAAAAAAIXg/ZEzCfQCvEqg/s1600-h/image20.png
  • 5/23/2018 Radiologi 1 - Copy

    34/39

    4. Pada umumnya, pemeriksaan dilakukan dengan menggunakan potongan axial.Potongan coronal dilakukan hanya jika diperlukan pada kasus tertentu.

    5. Prinsipnya semua scan harus diawali dengan scanning tanpa kontras6. Aplikasi kontras media sangat diperlukan untuk mendiagnosa kelainan seperti

    lesi, abses dan tumor.

    7. Seperti halnya penggunaan kontras media pada umumnya, screening pasienharus diperlukan.

    Patient Positioning

    Pasien harus diposisikan sedemikian sehingga merasa nyaman diatas meja scanner,sehingga mengurangi pergerakan saat scanning.

    Scout radiograf harus mampu menampakkan anatomi yang dimaksud

    Coronal scan harus dikerjakan dalam waktu sesingkat mungkin, mengingat posisioningcoronal tidak terlalu nyaman bagi pasien.

    Pada coronal scan harus hati-hati terhadap dental filling yang dapat menyebabkanartefak.

    Pasien yang tidak kooperatif atau tidak tenang selama pemeriksaan merupakanmasalah yang serius pada pemeriksaan CT Scan mengingat sedikit saja ada pergerakanpasien selama scanning akan menyebabkan movement artefak yang cukup besar.

    Pemeriksaan CT Scan otak selalu menampilkan gambaran yang tidak jelas pada areaantara kedua tulang petrosum.

    Fenomena ini merupakan artefak yang wajar dan sangat sulit dihilangkan

    http://lh6.ggpht.com/-d6YA7tfBM4A/UUP-T0D_7YI/AAAAAAAAIUw/mB20TcSBmUs/s1600-h/image2.png
  • 5/23/2018 Radiologi 1 - Copy

    35/39

    SCANOGRAM CT SCAN KEPALA

    Scanogram untuk daerah basis, agar gambarnya tidak artefact maka ketebalan irisanpada daerah petrosum/basis cranii di buat 4mm/5 mm

    scanogram pada daerah cranium maka bisa dibuat ketebalan irisan 10 mm

    ke dua hal scanogran diatas lebih khusus untuk scanogram single slice/dual slice namunzaman sekarang sudah berkembang dengan multi slice maka biasanya di buatscanogram menyeluruh dari vertex sampai basis, setelah scaning selesai baru dilakukanrecon.

    Indications

    http://lh6.ggpht.com/-5up83_v2Y10/UUQASS2UPaI/AAAAAAAAIWI/Sg1R8PUthqM/s1600-h/image11.pnghttp://lh6.ggpht.com/-UTjmT5hNXpo/UUP_O5P_ZXI/AAAAAAAAIVY/4ZS6L4tjQ9A/s1600-h/image8.pnghttp://lh4.ggpht.com/-JysO75MnCuA/UUP-mpAOF6I/AAAAAAAAIVA/k1-SeArKKOQ/s1600-h/image5.pnghttp://lh6.ggpht.com/-5up83_v2Y10/UUQASS2UPaI/AAAAAAAAIWI/Sg1R8PUthqM/s1600-h/image11.pnghttp://lh6.ggpht.com/-UTjmT5hNXpo/UUP_O5P_ZXI/AAAAAAAAIVY/4ZS6L4tjQ9A/s1600-h/image8.pnghttp://lh4.ggpht.com/-JysO75MnCuA/UUP-mpAOF6I/AAAAAAAAIVA/k1-SeArKKOQ/s1600-h/image5.pnghttp://lh6.ggpht.com/-5up83_v2Y10/UUQASS2UPaI/AAAAAAAAIWI/Sg1R8PUthqM/s1600-h/image11.pnghttp://lh6.ggpht.com/-UTjmT5hNXpo/UUP_O5P_ZXI/AAAAAAAAIVY/4ZS6L4tjQ9A/s1600-h/image8.pnghttp://lh4.ggpht.com/-JysO75MnCuA/UUP-mpAOF6I/AAAAAAAAIVA/k1-SeArKKOQ/s1600-h/image5.png
  • 5/23/2018 Radiologi 1 - Copy

    36/39

    criteria:

    visualisation imaging criteria

    - whole cerebrum

    - whole cerebellum

    - whole skull base

    - vessels after the introduction of IV contrast media

    image reproduction criteria

    - sharp reproduction of the border between grey and white matter

    - sharp reproduction of the basal ganglia

    - sharp reproduction of the ventricular system

    - sharp reproduction of the cerebrospinal fluid space around the mesencephalon

    - sharp reproduction of the cerebrospinal fluid space over the brain

    http://lh3.ggpht.com/-kbb0Hmt-fw4/UUQBgW1xm9I/AAAAAAAAIXA/Q_IW_L8JYr4/s1600-h/image17.pnghttp://lh4.ggpht.com/-EzZ9uDF1M8A/UUQBA6hURSI/AAAAAAAAIWo/t1GIyyHBCNU/s1600-h/image14.pnghttp://lh3.ggpht.com/-kbb0Hmt-fw4/UUQBgW1xm9I/AAAAAAAAIXA/Q_IW_L8JYr4/s1600-h/image17.pnghttp://lh4.ggpht.com/-EzZ9uDF1M8A/UUQBA6hURSI/AAAAAAAAIWo/t1GIyyHBCNU/s1600-h/image14.png
  • 5/23/2018 Radiologi 1 - Copy

    37/39

    - sharp reproduction of the great vessels and the choroid plexuses after the introductionof IV contrast media

    anatomy covered

    - from the foramen magnum to the skull vertex

    gantry scan plane

    - 10-12 degrees above the orbito-meatal (OM) line to reduce dose to the lenses of theeye

    SCANING PARAMETER

    TeKnik

    1. Range 1 mulai dari bagian bawah basis cranium sampai dengan bagian atastulang petrosum.

    2. Pada range ini gunakan slice thickness yang lebih tipis3. Range 2 lanjutan dari range 1 sampai dengan vertek, dengan slice thickness yang

    lebih tebal

    TENTUKAN PARAMETER:

    Tehnik Sequence:

    Tehnik sequence sangat membantu jika pasien tidak dapat tenang selama pemeriksaan.

    Pertimbangannya adalah jika akan dilakukan scanning maka dapat diulang pada 1 atau2 slice yang gambarnya tidak baik.

    WINDOWING :

    http://lh4.ggpht.com/-0-SVWzca7vk/UUQCoKobb3I/AAAAAAAAIYA/WM4N9oow4Cc/s1600-h/image23.pnghttp://lh4.ggpht.com/-YEZd6DcPYPQ/UUQCGrAt8oI/AAAAAAAAIXg/ZEzCfQCvEqg/s1600-h/image20.pnghttp://lh4.ggpht.com/-0-SVWzca7vk/UUQCoKobb3I/AAAAAAAAIYA/WM4N9oow4Cc/s1600-h/image23.pnghttp://lh4.ggpht.com/-YEZd6DcPYPQ/UUQCGrAt8oI/AAAAAAAAIXg/ZEzCfQCvEqg/s1600-h/image20.png
  • 5/23/2018 Radiologi 1 - Copy

    38/39

    Printing

    Pada kasus trauma CT brain image harus diprint dengan 2 window (bone and bloodwindow).

    Bone window untuk memperlihatkan fraktur dan blood window untuk memperlihatkanperdarahan

    - See more at: http://radiologynet.blogspot.com/2013/03/brain-ct-ct-scan-kepala.html#sthash.OAoTV7O1.dpuf

    Pada kasus trauma CT brain image harus diprint dengan 2 window (bone and bloodwindow).

    Bone window untuk memperlihatkan fraktur dan blood window untuk memperlihatkanperdarahan

    - See more at: http://radiologynet.blogspot.com/2013/03/brain-ct-ct-scan-

    kepala.html#sthash.OAoTV7O1.dpuf

    USG ABDOMEN

    Metode dan Persiapan:

    Transabdominal 2D Puasa 4 6 jam, boleh minum air, tidak boleh minum susu. Pada keadaan darurat seperti nyeri perut akut, tidak perlu puasa.

    Lama pemeriksaan: + 10 15 menit

    Paket pemeriksaan:

    6 hasil print hitam putih Laporan hasil USG

    http://radiologynet.blogspot.com/2013/03/brain-ct-ct-scan-kepala.html#sthash.OAoTV7O1.dpufhttp://radiologynet.blogspot.com/2013/03/brain-ct-ct-scan-kepala.html#sthash.OAoTV7O1.dpufhttp://radiologynet.blogspot.com/2013/03/brain-ct-ct-scan-kepala.html#sthash.OAoTV7O1.dpufhttp://lh3.ggpht.com/-QEJb0fzkjo4/UUQDVIBiZvI/AAAAAAAAIYg/lleFlzUnwqg/s1600-h/image26.pnghttp://radiologynet.blogspot.com/2013/03/brain-ct-ct-scan-kepala.html#sthash.OAoTV7O1.dpufhttp://radiologynet.blogspot.com/2013/03/brain-ct-ct-scan-kepala.html#sthash.OAoTV7O1.dpuf
  • 5/23/2018 Radiologi 1 - Copy

    39/39

    Kelainan kelainan yang bisa ditemukan:

    Pembesaran organ perut seperti hati, limfa, pankreas Tumor atau kanker di organ perut (hati, ginjal, pancreas, kandung empedu, limfa,

    kandung kencing) ataupun di usus. Batu di Kandung Empedu dan Ginjal. Peradangan usus buntu (Appendicitis). Cairan di perut dan paru. Mencari penyebab muntah-muntah pada bayi usia muda, biasanya karena ada

    penyempitan di bagian bawah lambung (Pyloric stenosis), yang menghambataliran makanan ke saluran pencernaan.

    Pemeriksaan USG Abdomen bisa dilakukan pada kondisi -kondisi:

    Keluhan sakit perut. Muntah-muntah pada bayi muda